Nama pondok pesantren LPI MUDI PUTRI SAMALANGA LOKASI Jl. Mesjid Raya Desa Mideun Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Propinsi Aceh
Telepon: 085296624005
Pimpinan Tgk. Sayed Mahyiddin TMS
Tahun Berdiri 1427
Jumlah Santri 1513 Jumlah Guru 81
Lembaga Pendidikan Salafiyah
Ciri Khas Al-Quran, Sunnah Rasul, Ijma` Ulama, serta Qiyas yang berwawasan Ahlus Sunnah
Sejarah Berdirinya Dayah Lembaga Pendidikan Islam Ma`hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga berlokasi di Desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km. Dayah ini telah didirikan seiring dengan pembangunan Mesjid Raya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pimpinan dayah yang pertama dikenal dengan nama Faqeh Abdul Ghani. Namun yang sangat disayangkan khazanahini tidak dicatat oleh sejarah sampai tahun berapa beliau memimpin lembaga pendidikan Islam ini dan siapa penggantinya kemudian. Barulah pada tahun 1927, dijumpai secara jelas catatan sejarah yang meriwayatkan perjalanan pemimpin Dayah ini. Dari tahun ini Dayah dipimpin oleh Al-Mukarram Tgk. H. Syihabuddin Bin Idris dengan para santri masa itu berjumlah 100 orang putra dan 50 orang putri. Mareka diasuh oleh 5 orang tenaga pengajar lelaki dan 2 orang guru putri. Sesuai dengan kondisi zaman pada masa itu bangunan asrama tempat menampung para santri merupakan barak-barak darurat yang dibangun dari batang bambu dan rumbia. Setelah Tgk. H. Syihabuddin Bin Idris wafat pada tahun 1935 Dayah dipimpin oleh adik ipar beliau Al-Mukarram Tgk. H. Hanafiah Bin Abbas atau lebih dikenal dangan gelar Tgk.Abi. Jumlah pelajar pada masa kepemimpinan beliau sedikit meningkat menjadi 150 orang putra dan 50 orang putri. Kondisi pisik bangunan asrama dan balai pengajian tidak berbeda dengan yang ada pada masa kepemimpinan Almarhum Tgk. H. Syihabuddin Bin Idris. Di mana pada masa itu bangunan asrama masih berbentuk barak-barak darurat. Dalam masa kepemimpinan beliau, pimpinan Dayah pernah diperbantukan kepada Tgk. M. Shaleh selama 2 tahun ketika beliau berangkat ke Mekkah untuk menjalankan ibadah Haji dan menimbah ilmu pengetahuannya. Setelah Almarhum Tgk. H. Hanfiah wafat (1964) pesantren tersebut dipimpin oleh salah seorang menantu beliau yaitu Tgk. H. Abdul Aziz Bin Tgk. M. Shaleh. Almukarram yang digelar dengan Abon ini adalah murid dari Abuya Muda Wali pimpinan Dayah Bustanul Muhaqqiqien Darussalam Labuhan Haji Aceh Barat. Semenjak kepemimpinan beliaulah, Pesantren tersebut terus bertambah muridnya, terutama dari Aceh dan Sumatera, dan dari segi pembangunan pun mulai diadakan perubahan dari barak-barak darurat kepada asrama semi permanen berlantai 2 dan asrama permanen berlantai 3. Untuk pelajar putri dibangun asrama berlantai 2 yang dapat menampung 150 orang di lantai atas sedangkan dilantai bawah digunakan untuk mushalla. Setelah Tgk. H. Abdul `Aziz Bin M. Shaleh wafat pada tahun 1989 Melalui hasil kesepakatan para Alumni dan masyarakat, Dayah tersebut dipimpin oleh salah seorang menantunya yaitu Tgk. H. Hasanoel Bashry Bin H. Gadeng. Beliau adalah lulusan dayah itu sendiri. Di masa kepemimpinan beliau dayah tersebut semakin berkembang, jumlah pelajar bertambah dengan pesat, baik dari dalam maupun dari luar propinsi Aceh, yang saat itu sudah mencapai 1824 orang santri, terdiri dari 1225 santriwan dan 599 santriwati. Kemudian pada awal tahun 2007 atas kesepakatan bersama pimpinan (Tgk. H. Hasanoel Bashry HG) dan seluruh dewan guru, untuk lebih memudahkan dalam pengaturan dan pengawasan dayah maka dayah MUDI Mesjid Raya dibagi menjadi dua: 1. Dayah MUDI Mesjid Raya yang dipimpin oleh Tgk. H. Hasanoel Bashry HG 2. Dayah MUDI Putri yang dipimpin oleh Tgk. Sayed Mahyiddin TMS yang beliau
merupakan lulusan dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. Jadi cikal bakal dayah MUDI Putri merupakan perpecahan dari dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga sehingga sistem yang dijalankan di Dayah MUDI Putri pun hampir sama dengan sistem yang ada di dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. Berikut adalah tabel nama-nama para pimpinan Dayah MUDI Putri Samalanga dari masa ke masa Tujuan Pendidikan Pendidikan dan pengajaran di LPI MUDI Mesjid Raya di tujukan kearah pembentukan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas, beramal ikhlas guna mengabdi di masyarakat. Anak didik diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berwawasan keagamaan yang universal dan kosmopolitan, agar kemampuan tinggi menghadapi kehidupan masyarakat modern dan menghindari pengaruh budaya westernisasi dan menyiram kesegaran bathin generasi muda yang menjadi korban sekulerisme budaya asing. Demikian juga pendidikan dan pengajarannya senantiasa diarahkan untuk berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihat di jalan Allah, berpegang taguh pada AlQuran, Sunnah Rasul, Ijma` Ulama, serta Qias yang berwawasan Ahli Sunnah. Profil Pimpinan Nama Tanggal Lahir Tempat Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Telepon
:Tgk. Sayed Mahyiddin TMS : 20 Desember 1963 : Lhokseumawe : Jl. Mesjid Raya No. 11 Desa Mideuen Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. : Komplek Dayah MUDI PUTRI Samalanga Kabupaten Bireuen : 081360009907
Riwayat Pendidikan : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. DAYAH 5. PERGURUAN TINGGI (STAI). Kondisi Lingkungan Sosial Dayah Pesantren LPI MUDI Putri Samalanga yang dipimpin oleh Tgk. Sayed Mahyiddin TMS terletak di kawasan yang cukup strategis di kawasan yang tidak terlalu dekat dengan keramaian kota sehingga suasana pondok pesantren tidak terganggu dengan hiruk-pikuknya keramaian kota. Di belakang pesantren terdapat aliran sungai Batee Iliek yang dulunya oleh santriwati digunakan sebagai tempat mencuci, namun karena alasan keamanan jalan menuju
sungai tersebut sekarang ditutup dan pihak pesantren menggali pipa air bersih sepanjang 3000 meter untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang diambil dari pusat penampungan air bersih di Batee Iliek. Letak pesantren MUDI Putri bersebelahan dengan Pesantren MUDI Putra dan juga berdekatan dengan STAI Al-Aziziyah sehingga bagi santriwati yang ingin melanjutkan pendidikan formal ke jenjang tingkat tinggi bisa menempuhnya dengan mudah. Adanya STAI Al-Aziziyah di dekat Pesantren MUDI Putri juga membuat santriwati yang ingin belajar di Pesantren MUDI Putri semakin meningkat. Disetiap akhir tahun ajaran, pesantren MUDI Putri juga selalu mengadakan perlombaaan-perlombaan yang disamping dapat menambah wawasan dan pengetahuan santriwati juga dapat menyemarakkan suasana pesantren sehingga santriwati tidak merasa jenuh dan selalu bersemangat. Model Kepemilikan Dayah Pondok Pesantren MUDI Putri di bawah pimpinan Tgk. Sayed Mahyiddin TMS berada di bawah naungan Yayasan Al-Aziziyah. Dalam memimpin dan mengatur organisasi pesantren, Tgk. Sayed Mahyiddin TMS memberikan kesempatan kepada siapa saja namun lebih menekankan kepada orang yang benar-benar mampu dan ahli dalam bidangnya masingmasing. Demikian juga dalam menyeleksi dewan kepengurusan pesantren, beliau memilih yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Pendidikan Yang Diselenggarakan 1. Pendidikan formal yang terdapat di Dayah MUDI Putri samalanga hanya taman
kanak-kanak (TK) yang bernuansa islami. 2. Pendidikan non formal 3. Pendidikan dayah salafi, dengan Metode pengajaran dan pendidikan di lembaga ini terdiri dari tiga tingkat : a. Tajhizi (Matrikulasi) 1 tahun b. `Aliyah 3 tahun c. Takhassus (Ma’had ‘Ali) 4 tahun. Santri dan Guru Santri Santri yang belajar di Dayah Mudi Putri Samalanga berasal dari berbagai daerah baik dari Aceh maupun luar Aceh dan juga ada beberapa orang yang berasal dari luar negeri. Jumlah santri Mudi Putri Samalnga yang belajar di Dayah Mudi Putri Samalanga sekarang ini adalah sebanyak 1513 orang . Guru Peranan dan tenaga pendidik sangat penting dalam pendidikan, betapapun baiknya konsep sebuah lembaga yang didukung oleh fasilitas dan prasarana yang cukup lengkap, namun akan kurang nilainya bila ditangani oleh guru yang kurang berkualitas. Oleh karena
demikian rekruitmen guru di Dayah MUDI PUTRI Samalnga dilakukan dengan proses seleksi, dimana guru yang ditempatkan pada tingkatan kelas disesuaikan dengan kemampuan intelektual mereka. Jumlah tenaga guru pendidik pada Dayah MUDI PUTRISamalanga Mesjid Raya saat ini berjumlah 52 guru laki-laki dan 29 orang guru perempuan. Keseluruhan guru yang mengajar di Dayah MUDI PUTRI Samalanga adalah alumni dari Dayah itu sendiri yang telah menguasai dan menjiwai nilai dan sunnah pesantren tersebut. . Fasilitas dan Sarana Sarana yang dimiliki oleh dayah MUDI Putri Samalanga dalam rangka menunjang pendidikan adalah: 1. Lokasi Komplek Yang Luas
Lokasi komplek dayah MUDI Putri Samalanga memiliki luas 5 ha. 2. Asrama Penginapan
Untuk menampung 1513 orang santri dan 81 orang dewan guru, pihak lembaga tela membangun 5 gang asrama pemondokan untuk santri dan untuk seluruh dewan guru dalam bentuk permanen semi permanen dan juga mengupayakan Perumahan Guru bagi yang telah berkeluarga. 3.
Lokal Belajar Lokal belajar yang telah tersedia sebanyak 45 lokal.
4. Dapur bersama
Sebagaimana santri di dayah lain, tradisi penyediaan makan di dayah MUDI Putri secara umum juga disiapkan sendiri oleh santri. Dayah hanya menyediakan tem pat/dapur bersama di mana para santri meletakkan lemari masak dan peralatan masak yang diperlukan. Hingga saat ini fasilitas dapur yang tersedia 2 (Dua) unit dapur umum. Selain itu pihak dayah juga menyediakan fasilitas catering yang berlokasi didalam komplek, yang berjumlah 3 (Tiga) unit, fasilitas tersebut disediakan bagi santri yang ingin membeli atau mengambil rantangan bagi kebutuhan makan mereka. 5. Mushalla
Sarana shalat jamaah bagi santri MUDI Putri adalah mushalla yang terletak di tengah tengah komplek mereka. 6. Pesantren Mitra (Poskestren) Poskestren ini adalah pusat bantuan pertama untuk
menangani masalah kesehatan santri. Poskestren ini hadir atas kerjasama dengan Puskesmas Samalanga. 7. Mabna Lughah adalah lembaga tempat pembinaan bahasa arab dan bahasa inggris bagi pengembangan kapasitas santri.
Model Pengembangan Ekonomi Dayah Mudi Putri Untuk mengembangkan ekonomi Dayah, sudah dibentuk beberapa unit usaha yang hasilnya untuk saat ini sangat memuaskan : 1. Koperasi Pesantren yang telah lahir sejak berdirinya dayah sampai Sekarang. 2. Kantin 3. Usaha katering 4. Usaha bordir. Program pengembangan Dayah Sebagai lembaga yang fokus terhadap pendidikan program lanjutan yang direncanakan oleh Yayasan adalah pengembangan program yang sedang berjalan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan pendidikan. Untuk tujuan tersebut Yayasan telah membeli tanah dari masyarakat, sebagai berikut: a. Luas tanah yang telah dibeli lebih kurang 5 Ha. b. Ketinggian dari permukaan laut lebih kurang 500 meter. Letak tanah yang sangat layak dijadikan sebagai lokasi pendidikan, YPIA punya keinginan untuk membangun konplek pendidikan yang lengkap dari jenjang pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi. Untuk itu YPIA mengajak semua pihak atau lembaga donor yang konsen kepada pendidikan untuk bersama membangun sebuah komplek pendidikan terpadu di wilayah yang sejuk tersebut. Komplek pendidikan terpadu yang direncanakan tersebut adalah hadir sebuah kawasan yang dilengkapi dengan dengan berbagai lembaga pendidikan mulai dari jenjang paling bawah sampai dengan jenjang paling tinggi. Begitupula dari sisi jenis ilmu pengetahuan, dalam komplek tersebut hadir berbagai disiplin ilmu dengan peralatan dan fasilitas yang lengkap. Program Ungggulan Program unggulan yang ada di pesantren MUDI Putri saat ini adalah Ma’had ‘Aly yang bertujuan untuk mendidik para santriwati agar mampu menguasai pendidikan umum dengan maksimal. Disamping itu, pesantren MUDI Putri juga mengajari santriwati untuk menguasai bahasa arab dan bahasa inggris walaupun dalam penerapannya belum maksimal.