PT Krakatau Steel (Persero) dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
Halaman ini sengaja dikosongkan
2
231
Halaman ini sengaja dikosongkan
2
233
234
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
30 Juni 2010
31 Desember 2009 *
2008
2007
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
2c,2o,2q, 3,31,35 2d,2q,4,31 2c,2q, 5,31 2e,2o,2q, 6,15,22, 31,35
Investasi jangka pendek Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp45.034 pada periode 2010, Rp48.416 pada periode 2009, Rp38.122 pada tahun 2009, Rp46.368 pada tahun 2008 dan Rp41.538 pada tahun 2007) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,9 Piutang lain-lain 2e,2o,2q, (setelah dikurangi penyisihan 8,18,31,35 piutang ragu-ragu sebesar Rp5.422 pada periode 2010, Rp6.355 pada periode 2009, Rp6.685 pada tahun 2009, Rp7.915 pada tahun 2008 dan Rp6.140 pada tahun 2007) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,9 Persediaan, bersih 2h,10,15,22 Uang muka dan biaya dibayar di muka 2j,2o,11 Pajak dibayar di muka 2p,19 Tagihan anjak piutang 2f,7,17 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak 2p,19 Investasi pada saham, bersih 2i,2q,12,31 Aset pajak tangguhan, bersih 2p,19 Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp4.306.289 pada periode 2010, Rp4.069.351 pada periode 2009, Rp4.144.163 pada tahun 2009, Rp3.933.308 pada tahun 2008 dan Rp3.617.891 pada tahun 2007) 2k,13,15,22 Aset lain-lain Piutang jangka panjang, bersih 2e,2q,14,31 Aset real estat 2l Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 2k,13 Deposito berjangka yang 2c,2o,2q, dibatasi penggunaannya 22,31,35 Lain-lain 2k,2o,2q, 31,35 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET *
1.518.889
1.100.156
1.759.964
1.100.493
636.600
1.950
6.067
142.550
5.341
44.938
260.000
-
-
-
-
1.630.876
1.828.541
1.572.725
1.843.295
2.116.820
94.681
97.456
69.487
151.163
222.084
58.618
73.956
54.858
61.844
57.882
15.721 5.163.754
1.831 4.306.219
2.658 4.871.981
3.017 8.159.937
4.322 4.258.611
148.842 49.097 -
141.465 28.706 -
141.823 15.116 -
100.435 22.668 109.509
81.691 5.024 -
8.942.428
7.584.397
8.631.162
11.557.702
7.427.972
128.304 142.102 18.580
88.516 44.662 462.694
186.791 136.753 202.468
262.906 34.154 91.418
155.974 34.027 23.306
3.943.540
3.129.348
3.378.928
3.162.273
3.183.847
628 51.256
41.622 52.542
78.121 52.246
85.344 50.417
95.343 57.410
32.773
38.944
31.144
41.694
56.080
20.535
44.122
21.180
36.938
35.346
63.555
51.352
77.010
51.581
47.719
4.401.273
3.953.802
4.164.641
3.816.725
3.689.052
13.343.701
11.538.199
12.795.803
15.374.427
11.117.024
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
235
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
30 Juni 2010
31 Desember 2009 *
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan dan lainnya Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban anjak piutang
2o,2q,6,10, 13,15,31,35 2o,2q, 16,31,35 2g,9 2o,2q, 31,35
6.701.510
2.789.100
1.111.734
606.145
699.875
801.037
817.050
45.594
48.849
38.944
32.950
17.893
81.510
49.010
27.645
27.856
23.767
119.109 71.984
246.541 101.031
5.809 181.769
6.428 93.493
336.144
280.635
271.879
285.153
216.362
2o,21,35
221.475
308.854
309.904
195.550
218.820
2o,2q,6,10, 13,22,31,35
202.254
235.532
222.390
240.443
261.334
3.331 -
3.815 -
2.890 -
11.962 108.285
7.621 -
5.685.167
6.069.549
6.130.353
8.592.324
4.451.868
2p,19
87.273
2.329
5.768
1.978
209.315
2o,2q,6,10, 13,22,31,35
584.548
595.419
568.640
711.321
868.301
2o,2q,22, 31,35 2n,23
38.006 241.369
26.201 617.409
20.617 223.635
17.538 574.162
29.832 468.725
951.196
1.241.358
818.660
1.304.999
1.576.173
6.636.363
7.310.907
6.949.013
9.897.323
6.028.041
71.367
35.673
40.952
37.343
14.651
2o,2q,22, 31,35 2f,7,17
JUMLAH KEWAJIBAN
*
4.209.254
157.960 85.727
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
4.345.616
2g,9 2p,19 2o,2q, 20,31,35
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan, bersih Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban kesejahteraan karyawan
3.439.438
2b,24
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
236
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Modal dasar - 8.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.000.000 saham Modal disetor lainnya Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Saldo laba (akumulasi kerugian) Dicadangkan Tidak dicadangkan EKUITAS, BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
*
25 25 2i,26
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
30 Juni 2010
31 Desember 2009 *
2008
2007
2.000.000 1.303.465
2.000.000 1.303.465
2.000.000 1.303.465
2.000.000 1.303.465
2.000.000 1.303.465
18.468
-
18.468
-
381
3.393.443 (79.405)
3.066.959 (2.178.805)
3.066.959 (583.054)
2.754.450 (618.154)
2.534.786 (764.300)
6.635.971
4.191.619
5.805.838
5.439.761
5.074.332
13.343.701
11.538.199
12.795.803
15.374.427
11.117.024
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
237
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2010 (Enam Bulan)
PENDAPATAN BERSIH
2g,2m,9, 28,36
9.000.210
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2g,2m,9, 29,36
7.105.629
LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
1.894.581 2e,2g,2j,2k, 2m,2n,30
2009 * (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
7.827.913
16.913.535
20.631.431
14.836.019
8.409.586
15.728.146
17.915.367
13.063.417
1.185.389
2.716.064
1.772.602
(581.673)
148.703 530.034
132.225 428.834
267.408 892.041
340.931 1.014.745
241.586 738.283
Jumlah Beban Usaha
678.737
561.059
1.159.449
1.355.676
979.869
LABA (RUGI) USAHA
1.215.844
25.940
1.360.388
792.733
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs, bersih 2o,2q,18 Beban bunga 15,22 Penjualan limbah produksi Pendapatan bunga 3,4 Laba penyelesaian kewajiban imbalan kesehatan pasca-kerja 2n,23 Laba penjualan investasi 2b,12 2p,2q,4,12, Lain-lain, bersih 13,19
(1.142.732)
118.855 (112.191) 26.460 22.816
(119.000) (328.351) 16.800 21.747
71.568 (458.339) 26.268 41.348
(474.778) (366.989) 6.782 45.987
(120.578) (285.720) 5.571 26.772
-
-
127.298 374.648
-
-
71.369
127.063
259.928
169.433
78.585
127.309
(281.741)
442.719
(619.565)
(295.370)
1.343.153
(1.424.473)
468.659
740.823
497.363
80.897 265.393
47.242 (370.925)
88.688 (116.233)
552.663 (275.449)
132.275 48.568
Beban (Manfaat) Pajak, Bersih
346.290
(323.683)
(27.545)
277.214
180.843
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN
996.863
(1.100.790)
496.204
463.609
316.520
890
(289)
997.753
(1.101.079)
494.672
459.571
313.441
100
(110)
49
46
31
Penghasilan (Beban) Lain-Lain, Bersih LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK BEBAN (MANFAAT) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
2p,19
HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b,24 LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR - Disajikan Kembali (dalam Rupiah penuh)
*
2r,37
(1.532)
(4.038)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
238
(3.079)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 31 Desember 2006 Laba bersih tahun 2007 (satu tahun) Alokasi dana untuk program kemitraan dan bina lingkungan Pembayaran tantiem, setelah pajak Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Pembentukan cadangan umum
Saldo 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Modal Disetor Lainnya
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian) Dicadangkan
Tidak Dicadangkan
1.766
2.485.771
-
-
-
-
27 27
-
-
-
-
(1.103) (1.977)
(1.103) (1.977)
26 27
-
-
49.015
(49.015)
(1.385) -
2.000.000
1.303.465
381
2.534.786
(764.300)
27
-
-
-
-
459.571 (94.142)
26 27
-
-
219.664
381 (219.664)
-
2.000.000
1.303.465
-
2.754.450
(618.154)
5.439.761
27
-
-
-
-
(1.101.079) (137.872)
(1.101.079) (137.872)
27 27
-
-
-
312.509
(9.191) (312.509)
(9.191) -
2.000.000
1.303.465
-
3.066.959
(2.178.805)
(1.385) -
(381) -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
239
(1.025.646)
Ekuitas, Bersih
1.303.465
31 Desember 2008 Rugi bersih periode 2009 (enam bulan) Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan dan bina lingkungan Pembentukan cadangan umum
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
2.000.000
Saldo 31 Desember 2007 Laba bersih tahun 2008 (satu tahun) Dividen tunai Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Pembentukan cadangan umum
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
313.441
4.765.356 313.441
5.074.332 459.571 (94.142)
4.191.619
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan) Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 (satu tahun) Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan dan bina lingkungan Penerbitan saham baru Anak Perusahaan Pembentukan cadangan umum
Saldo 30 Juni 2010
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Modal Disetor Lainnya
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian) Dicadangkan
Tidak Dicadangkan
Ekuitas, Bersih
2.000.000
1.303.465
-
2.754.450
(618.154)
27
-
-
-
-
494.672 (137.872)
494.672 (137.872)
27 2i,26 27
-
-
18.468 -
312.509
(9.191) (312.509)
(9.191) 18.468 -
2.000.000
1.303.465
18.468
3.066.959
(583.054)
-
-
-
326.484
(9.325) 997.753 (148.402) (9.893) (326.484)
2.000.000
1.303.465
18.468
3.393.443
(79.405)
Saldo 31 Desember 2009 Pengaruh dari penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Laba bersih periode 2010 (enam bulan) Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan Pembentukan cadangan umum
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
2q 27 27 27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
240
5.439.761
5.805.838
(9.325) 997.753 (148.402) (9.893) 6.635.971
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari tagihan pajak Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban usaha dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk pajak Pembayaran untuk beban bunga dan beban bank Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) investasi jangka pendek Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dividen kas Penerimaan dari pelepasan anak perusahaan, bersih ** Penerimaan (penempatan) investasi jangka panjang Penambahan aset tetap Hasil dari penjualan aset tetap
12
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
9.144.426 136.668 20.797 (5.863.544)
8.887.596 218.242 19.011 (6.142.018)
16.811.147 246.089 35.862 (12.672.227)
22.374.497 118.555 43.608 (17.998.454)
14.997.367 115.867 28.867 (12.396.574)
(1.247.885) (741.086) (408.772)
(548.171) (644.493) (404.152)
(1.269.302) (1.130.051) (635.863)
(1.491.388) (1.237.655) (899.330)
(643.707) (1.086.452) (505.476)
(98.133)
(413.388)
(502.276)
(302.710)
(234.696)
942.471
972.627
883.379
607.123
275.196
136.644
(60.078)
(105.612)
36.276
(27.967)
(259.227) 2.808
(10.337) 54
(7.883) 32.628
2.638
-
-
-
-
-
2009 * (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
536.062
2007 (Satu Tahun)
(502.636) -
(156.047) 162
(473.600) 189
(247.417) 5.293
2.680 (167.558) 22.127
(622.411)
(226.246)
(18.216)
(203.210)
(170.718)
(558.081)
(703.989)
(51.280)
67.919
(388.674)
18.990
21.250
(26.918)
(137.872)
(95.128)
73.511 -
(719)
(2.795)
(13.839)
(1.509)
(1.468)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(527.891)
(733.702)
(184.001)
(7.468)
(316.631)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(207.831)
12.679
681.162
396.445
(212.153)
1.100.493
1.100.493
636.600
851.821
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) hutang bank, bersih Setoran modal pemegang saham minoritas anak perusahaan Penerimaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, bersih Pembayaran dividen kas Pembayaran untuk program kemitraan dan bina lingkungan
24
30.909
27
-
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.759.964
Dampak perubahan selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
*
(33.244) 3
1.518.889
-
(13.016) 1.100.156
(21.691) 1.759.964
67.448 1.100.493
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
** Setelah dikurangi kas dan setara kas di anak perusahaan yang dilepaskan, pada tanggal pelepasan sebesar Rp29.612
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
241
-
(3.068) 636.600
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie, S.H. Perusahaan didirikan untuk mengambil alih proyek pabrik baja Trikora. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/224/4 tanggal 31 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 8 Februari 1972, Tambahan No. 19. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris No. 89 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Masjuki, S.H. tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-45322.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 32 tanggal 21 April 2009, Tambahan No. 11022 (Catatan 37). Tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi, khususnya dalam industri baja. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang produksi, perdagangan dan pemberian jasa. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini meliputi, antara lain: (i)
Industri baja terpadu, yang memproduksi besi spons, slab baja, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, bilet baja dan batang kawat. (ii) Perdagangan, yang meliputi kegiatan pemasaran, distribusi dan keagenan, baik dalam maupun luar negeri. (iii) Pemberian jasa seperti jasa desain dan rancang bangun, pemeliharaan mesin, konsultasi teknis maupun penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan usaha Perusahaan.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Cilegon, Banten. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1971. Saat ini, Perusahaan memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas produksi baja kasar (crude steel) sebesar 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun dan kapasitas produksi baja jadi (finished steel product) sebesar 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Kapasitas produksi baja jadi akan meningkat menjadi 2,85 juta ton (tidak diaudit) per tahun dengan selesainya program revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada tahun 2011 (Catatan 13). Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan lndustri No. 5, Cilegon. b. Anak Perusahaan Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jumlah aset Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan
Anak Perusahaan dan Kegiatan Usaha
Kedudukan dan Tahun Usaha Komersial Dimulai
30 Juni
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
31 Desember
2009 (tidak diaudit)
30 Juni
2009
2008
2007
31 Desember
2009 (tidak diaudit)
2010
2009
2008
2007
PT Krakatau Wajatama (“PT KWT”) Manufaktur baja profil dan tulangan
Cilegon, 1992
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
1.063.223
747.248
818.876
833.752
738.118
PT Krakatau Daya Listrik (“PT KDL”) Distributor dan penghasil listrik
Cilegon, 1996
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
610.917
642.237
617.848
632.832
627.319
PT KHI Pipe Industries (“PT KHIP”) Manufaktur pipa baja
Cilegon, 1973
98,48
98,48
98,48
98,48
98,48
599.052
700.549
596.944
691.655
557.309
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) 1) Manufaktur baja berlapis timah
Cilegon, 1986
20,10
93,87
20,10
93,87
93,87
-
470.588
-
792.222
489.330
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“PT KIEC”) dan Anak Perusahaan (PT Laksana Maju Jaya) Industri real estat
Cilegon, 1982
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
392.982
327.269
333.646
315.009
290.733
242
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b. Anak Perusahaan (lanjutan) Persentase Kepemilikan
Anak Perusahaan dan Kegiatan Usaha
Kedudukan dan Tahun Usaha Komersial Dimulai
30 Juni
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
31 Desember
2009 (tidak diaudit)
30 Juni
2009
2008
2007
2010
31 Desember
2009 (tidak diaudit)
2009
2008
2007
PT Krakatau Engineering (“PT KE”) Rekayasa dan rancang bangun
Cilegon, 1988
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
681.837
454.965
575.755
403.474
226.438
PT Krakatau Bandar Samudera (“PT KBS”) Jasa pengelolaan pelabuhan
Cilegon, 1996
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
255.702
192.973
229.541
182.326
172.313
PT Krakatau Tirta Industri (“PT KTI”) dan Anak Perusahaan (PT Krakatau Daya Tirta) Distributor dan pengolahan air
Cilegon, 1996
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
197.646
160.908
177.909
152.380
145.485
PT Krakatau Medika (“PT KM”)2) Jasa pelayanan kesehatan
Cilegon, 1996
97,55
99,81
97,55
99,65
99,65
98.394
87.404
86.007
82.440
79.562
PT Krakatau Information Technology (“PT KITech”) Pemasok teknologi komputer
Cilegon, 1993
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
61.976
33.191
43.307
30.884
37.801
PT Meratus Jaya Iron & Steel (“PT MJIS”) Manufaktur besi dan baja
Jakarta -
66,00
66,00
66,00
66,00
-
609.846
108.724
259.328
61.090
-
4.571.575
3.926.056
3.739.161
4.178.064
3.364.408
Jumlah
1) 2)
Anak Perusahaan didivestasi pada bulan November 2009 (Catatan 12) 3,07% dimiliki oleh PT Latinusa
Rencana PT KHIP untuk melakukan penawaran umum perdana ditunda sebagaimana diinformasikan dalam Surat No. 419/DU-KHI/VI/07 tanggal 14 Juni 2007 kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana tersebut dibebankan pada usaha dan dicatat sebagai bagian dari ”Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007. Perubahan Anggaran Dasar PT KHIP dalam rangka perubahan status menjadi perusahaan tertutup telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-73762. AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008. PT KIEC memiliki saham pada PT Laksana Maju Jaya (“PT LMJ”) dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. PT LMJ bergerak dalam bidang real estat dan memulai operasi komersialnya pada tahun 2001. Pada tanggal 16 Agustus 2006, PT Krakatau Daya Tirta (“PT KDT”) didirikan sebagai anak perusahaan PT KDL dengan komposisi kepemilikan sebesar 55% dimiliki oleh PT KDL dan 45% dimiliki oleh PT KTI. PT KDT didirikan dengan tujuan untuk mengambil alih kegiatan usaha air minum merek Quelle yang sebelumnya merupakan unit usaha PT KDL. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 9 September 2009, PT KDL menjual 25% saham PT KDT yang dimilikinya kepada PT KTI sehingga persentase kepemilikan PT KDL turun menjadi 30% dan persentase kepemilikan PT KTI pada PT KDT naik menjadi 70%. Perusahaan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (“PT Antam”) mendirikan PT MJIS pada tanggal 9 Juni 2008 dengan persentase kepemilikan adalah 66% oleh Perusahaan dan 34% oleh PT Antam. PT MJIS bergerak dalam bidang produksi besi dan baja, perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan besi dan baja dan berkedudukan di Jakarta. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, PT MJIS belum memulai operasi komersialnya. Pada tanggal 11 November 2009, Perusahaan menjual sahamnya di PT Latinusa sebesar 1.387.842.500 saham atau 55% kepemilikannya kepada pihak ketiga (Catatan 12) sehingga PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 11 November 2009.
243
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 Dewan Direksi
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
Zacky Anwar Mochammad Imron Zubaidy Ansari Bukhari Alexander Rusli
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Logistik Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran
: : : :
Fazwar Bujang Syahrir Syah Pohan Yerry Sukandar
: :
Dadang Danusiri Irvan Kamal Hakim
: : : :
Fazwar Bujang Syahrir Syah Pohan Yerry Sukandar
: :
Dadang Danusiri Irvan Kamal Hakim
: : : :
Fazwar Bujang Syahrir Syah Pohan Yerry Sukandar
: :
Dadang Danusiri Irvan Kamal Hakim
30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 Dewan Direksi
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
Taufikurachman Ruki Zacky Anwar Mochammad Imron Zubaidy Ansari Bukhari Alexander Rusli
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Logistik Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran
31 Desember 2007 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Dewan Direksi : : : : : :
Taufikurachman Ruki Zacky Anwar Ansari Bukhari Alexander Rusli Anwar Supriadi Kemal Azis Stamboel
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Logistik Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran
Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni
Ketua Anggota Anggota
31 Desember
2010
2009
2009
2008
2007
Mochammad Imron Zubaidy Muhammad Assegaf Natsir Jafar
Mochammad Imron Zubaidy Muhammad Assegaf Natsir Jafar
Mochammad Imron Zubaidy Muhammad Assegaf Natsir Jafar
Kemal Azis Stamboel
Dodi Syarifudin
Kanaka Puradiredja Muhammad Hassan
Bambang Pamungkas Enan Hasan Sjadili
Biaya remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp4.094, Rp3.764, Rp9.606, Rp11.500 dan Rp6.408. Biaya remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp11.062, Rp11.186, Rp38.514, Rp33.473 dan Rp20.228. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 7.681, 8.186, 7.637, 8.240 dan 8.293 orang (tidak diaudit).
244
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan industri manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi, dan diukur dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 telah disusun sehubungan dengan adanya rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan semua Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengendalian. Apabila terjadi pengalihan/penjualan penyertaan pada Anak Perusahaan yang menyebabkan induk perusahaan kehilangan kendali, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan harga pengalihan/penjualan Anak Perusahaan diakui sebagai laba atau rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba atau rugi bersih dari Anak Perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi dan “Hak minoritas atas (laba) rugi bersih Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Anak Perusahaan tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan. Seluruh saldo dan transaksi yang material antar perusahaan, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. c. Setara kas Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai setara kas. Deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya untuk hutang jangka pendek disajikan sebagai “Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya” sebagai bagian dari aset lancar pada neraca konsolidasi. Deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya untuk hutang jangka panjang dan pekerjaan proyek dicatat sebagai “Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya” dan disajikan sebagai bagian akun “Aset lain-lain” pada neraca konsolidasi.
245
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) d. Investasi jangka pendek Sebelum tahun 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menyatakan dan mengklasifikasikan investasi jangka pendek sebagai berikut: 1.
Deposito berjangka dengan jangka waktu Iebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominalnya.
2.
Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia, dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities), digolongkan dalam tiga kelompok berikut: a.
Diperdagangkan Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar tersebut diakui pada usaha periode berjalan.
b.
Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.
c.
Tersedia untuk dijual Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar disajikan sebagai “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi atas Kenaikan/Penurunan Nilai Pasar Surat Berharga yang Tersedia untuk Dijual” sebagai komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Dalam menentukan laba (rugi) yang direalisasi dari penjualan investasi, nilai tercatat efek yang dijual ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
Efektif 1 Januari 2010, investasi jangka pendek dinyatakan dan diklasifikasikan sesuai dengan diterapkannya PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). e. Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir periode. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih. f.
Anjak piutang Sesuai dengan PSAK No. 43, “Akuntansi Anjak Piutang”, anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang dalam neraca konsolidasi sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang.
g. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah, yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
246
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang kecuali biaya perolehan persediaan Anak Perusahaan tertentu yang ditentukan dengan metode identifikasi khusus. Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir periode. Pada tahun 2009, Perusahaan mengubah metode perhitungan biaya perolehan bahan baku slab yang diimpor dari metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama” (FIFO) menjadi metode rata-rata tertimbang. Pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan metode tersebut pada laporan keuangan periode sebelum tahun 2009 tidak material dan dicatat langsung dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. i.
Investasi saham Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia: 1.
Penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi.
2.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% atau Iebih tetapi kurang dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah atau dikurangi bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat penyertaan.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, apabila nilai ekuitas Anak Perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan berbeda dengan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkait, maka perbedaan tersebut oleh Perusahaan diakui sebagai akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolisasi. Penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat investasi untuk mencerminkan penurunan yang tidak bersifat sementara. j.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
247
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Aset tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Umur manfaat (Tahun) Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
20 - 50 5 - 40 2 - 20 3 - 30 3-6
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam ‘’Aset Tetap’’ dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dimulai dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha disajikan pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek. l.
Aset real estat Tanah yang dimiliki Anak Perusahaan tertentu untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan disesuaikan dengan biaya pengembangan tanah yang dibebankan secara proporsional untuk masing-masing klasifikasi tanah. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah yang siap dijual (atau persediaan) bila tanah tersebut siap dijual atau selesai dikembangkan.
248
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l.
Aset real estat (lanjutan) Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual. Aset real estat disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi.
m. Pengakuan pendapatan dan beban Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Perusahaan atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur. Pendapatan dari jasa konstruksi dan rekayasa dan jasa instalasi komputer diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian pekerjaan. Kemungkinan kerugian diakui pada saat kerugian tersebut dapat ditentukan. Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir, fasilitas pergudangan, hotel dan sarana olah raga, serta jasa lingkungan diakui pada saat jasa telah diberikan. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan. Beban diakui pada saat terjadinya. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. n. Imbalan kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ‘’Imbalan Kerja’’, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan hutang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i.
Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti. Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi:
Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
249
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Imbalan kerja (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Untuk tujuan pelaporan keuangan, imbalan pensiun manfaat pasti dihitung dengan menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan metode Projected Unit Credit seperti yang diharuskan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004). Untuk tujuan pendanaannya, metode aktuaria yang digunakan adalah Projected Benefit Cost Method, attained age normal. Jika terdapat surplus pendanaan, aset diakui pada laporan keuangan konsolidasi apabila pemulihan surplus tersebut dapat dilakukan baik melalui pembayaran kembali atau pengurangan iuran masa datang. Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi yang terhutang diakui sebagai beban pada usaha periode berjalan. Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun yang meliputi cuti berimbalan jangka panjang, imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lain yang tidak didanai. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004). o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha periode berjalan. Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 EURO (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (SG$) 1 Dolar Australia (AUD$) 1 Yen Jepang (JP¥) 1
31 Desember 2009
11.087 9.083 6.482 7.730 103
14.432 10.225 7.055 8.291 107
2009 13.510 9.400 6.698 8.432 102
2008 15.433 10.950 7.608 7.556 121
2007 13.760 9.419 6.502 8.229 83
p. Pajak penghasilan Pajak penghasilan tidak final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
250
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) p. Pajak penghasilan (lanjutan) Pajak penghasilan tidak final (lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Pajak penghasilan final Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Agustus 2008. Untuk kontrak yang ditandatangani sebelum tanggal 1 Agustus 2008, penghasilan yang berasal dari pembayaran kontrak sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 masih dikenakan pajak tidak final. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 tanggal 4 November 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Januari 2009. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada periode berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah tersebut, saldo aset atau kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 untuk entitas yang terkena dampak peraturan tersebut dianggap tidak dapat lagi terpulihkan pada masa mendatang sehingga seluruh saldo terkait telah dihapusbukukan pada tanggal tersebut. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan. q. Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai" (Catatan 31). PSAK 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi di atas sebesar Rp9.325 dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010. Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
251
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain aset keuangan tersedia untuk dijual serta pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: ● Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. ● Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kas dan setara kas, investasi jangka pendek, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang jangka panjang dalam kategori ini. ● Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penghentian pengakuan aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
252
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan) Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. ● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
253
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. ● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Kewajiban keuangan Pengakuan awal Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang bank, pinjaman jangka panjang, kewajiban jangka panjang dan instrumen keuangan derivatif. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: ● Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. ● Pinjaman dan hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
254
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) Kewajiban keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Instrumen keuangan derivatif Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari hutang Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi. Aset dan kewajiban derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan kewajiban lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada neraca konsolidasi yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode berjalan yang disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (rugi) selisih kurs” pada laporan laba rugi konsolidasi. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
255
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) r.
Laba (rugi) bersih per saham dasar Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebesar 10.000.000.000 saham untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007. Laba (rugi) bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 disajikan kembali setelah memperhitungkan pengaruh pemecahan saham dan kapitalisasi saldo laba ke modal saham (Catatan 37e). Laba (rugi) bersih per saham dilusian memiliki jumlah yang sama dengan laba (rugi) bersih per saham dasar dikarenakan tidak adanya efek yang berpotensi dilutif.
s. Informasi segmen Informasi segmen primer Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik sebagai produk atau jasa individual atau sebagai kelompok barang atau jasa yang berhubungan) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. t.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.
u. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum berlaku efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
256
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) u. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”. PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan yang diisyaratkan tentang aset tak berwujud. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonominya masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara andal. Pernyataan ini mengindentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi dan untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna-Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yang diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57. ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang.
257
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) u. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas. ISAK 14 “Aset Tak Berwujud-Biaya Situs Web” Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (R2010). Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang pelaporan. ISAK 13 “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas resiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntasi lindung nilai sesuai PSAK 55 (R2006), mengacu pada suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
Kas Bank - Pihak ketiga Rekening Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
1.225
1.174
1.147
1.079
1.138
35.692
840
775
263
98
27.017
819
4.223
96
16.414
14.900 11.224 3.296 2.643 2.453 1.931 1.783 1.354 1.090
11.192 16.956 2.804 4.602 2.102 263 6.193 135 547
405.729 1.498 2.302 122.803 5.722 224 27.856 128 692
47.669 4.325 4.244 17.180 2.461 310 6.185 308 266
6.790 5.582 3.626 107.064 121 55 20.478 1.099 589
844
2.333
3.398
919
483
-
16
16
5.730
3
1.590
725
1.016
482
1.373
258
2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$17.648.429, US$28.490.135, US$16.721.822, US$12.532.956 dan US$594.939) PT Bank Syariah Mandiri (US$2.579.591, US$64.887, US$212.553, US$1.885 dan US$2.683) Standard Chartered Bank (US$1.817.575, US$383.132, US$97.423, US$2.663.053 dan US$16.825) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$1.530.157, US$525.607, US$5.476.423, US$676.376 dan US$3.010.865) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$616.787, US$64.475, US$98.027, US$67.814 dan US$241.953) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$562.909, US$7.798, US$285.944, US$1.836.440 dan US$20.542) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$451.913, US$1.556.503, US$3.203.730, US$18.132.951 dan US$622.310) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$253.623, US$157.730, US$170.009, US$226.434 dan US$238.057) PT Bank Permata Tbk (US$63.047, US$27.296, US$25.063, US$1.794.311 dan US$147.550) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (US$32.642, US$6.038, US$25.124 dan US$24.711) PT Bank Central Asia Tbk (US$5.054, US$5.026, US$5.041, US$5.008 dan US$238.872) PT Bank Bukopin Tbk (US$1.323, US$2.838, US$6.364, US$3.957 dan US$11.607)
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
160.311
291.312
157.185
137.236
5.604
23.430
663
1.998
21
25
16.509
3.918
916
29.160
159
13.898
5.374
51.478
7.406
28.359
5.602
659
921
743
2.279
5.113
80
2.688
20.109
194
4.105
15.915
30.115
198.556
5.861
2.355
1.615
1.598
2.480
2.242
573
279
236
19.648
1.390
296
62
236
271
-
46
51
47
55
2.250
12
29
60
44
109
259
2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
171
114
207
612
903
211
457
15.653
284
2.065
143
128
108
134
-
30
-
15
-
1
18
24
23
26
599
121
6
152
-
-
Rekening Yen Jepang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (¥51, ¥52, ¥161.950 dan ¥51)
-
-
17
-
-
Rekening Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SG$31, SG$98, SG$66 dan SG$417)
-
-
-
3
-
338.761
370.213
840.035
507.226
215.815
412.162 103.700 70.000
333.353 54.470 18.010
236.081 149.200 15.000
218.725 109.200 20.000
89.283 137.033 21.000
50.000
1.000
12.004
-
-
27.000
14.000
20.000
10.000
17.500
18.677 12.000
94.500 6.000
6.677 4.000
16.350 4.000
38.200 10.900
5.100
3.950
11.200
1.100
-
-
-
10.000
-
1.500
Lain-lain (US$18.832, US$11.171, US$21.994, US$55.918 dan US$95.854) Rekening EURO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (EUR18.997, EUR31.665, EUR1.158.661, EUR18.404 dan EUR150.120) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR12.896, EUR8.865, EUR7.935 dan EUR8.690) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (EUR2.095, EUR27, EUR1.113 dan EUR45) PT Bank Permata Tbk (EUR1.604, EUR1.669, EUR1.637, EUR1.698 dan EUR43.532) Lain-lain (EUR10.925, EUR399 dan EUR11.266)
Sub-jumlah Deposito berjangka - Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
260
2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 30 Juni 2010 -
10.000 -
10.000 -
-
40.000 2.000
476.858
102.275
155.100
209.090
-
2.725
194
-
-
-
681
10.022
289.520
3.723
62.231
-
80.778
-
-
-
-
23
-
-
-
-
194
-
-
-
Sub-jumlah
1.178.903
728.769
918.782
592.188
419.647
Jumlah
1.518.889
1.100.156
1.759.964
1.100.493
636.600
4,3% - 9,3% 2,3% - 3,5%
2,5% - 12,0% 1,6% - 3,8%
2,5% - 13,0% 0,3% - 3,0%
2,5% - 10,3% 1,5% - 7,0%
2,7% - 9,5% 1,5% - 6,5%
7,8%
8,0%
7,0%
11,0%
11,0%
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
-
4.517 -
-
3.291 -
6.325 36.063
Deposito berjangka
1.950
4.517 1.550
142.550
3.291 2.050
42.388 2.550
Jumlah
1.950
6.067
142.550
5.341
44.938
Deposito berjangka - Pihak ketiga (lanjutan) PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Dalam Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$52.500.000, US$10.002.467, US$16.500.000 dan US$19.095.000) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (US$300.000, US$19.003) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$75.000, US$980.172, US$30.800.000, US$340.000 dan US$6.606.965) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$7.900.000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$2.278) PT Deutsche Bank AG (US$18.939)
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Dalam Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat Tingkat bunga per tahun untuk on call cash pooling (Catatan 15)
4.
31 Desember
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
2009
2008
2007
INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga Efek diperdagangkan Dana investasi Reksadana
261
31 Desember 2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Saldo reksadana dan dana investasi ditempatkan pada perusahaan investasi sebagai berikut: 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Pihak ketiga PT Panca Global Capital PT Optima Kharya Capital PT Synergy Aset Management PT Samuel Aset Manajemen PT Dhanawibawa Artha Cemerlang
-
4.517 -
-
3.057 234 -
3.325 3.000 30.135 4.992 936
Jumlah
-
4.517
-
3.291
42.388
2009
2008
2007
Perubahan nilai wajar yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi atas penempatan pada reksadana dan dana investasi masing-masing sebesar nihil dan Rp3.559 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp3.559, Rp6.348 dan Rp6.840 diakui pada periode berjalan dan disajikan sebagai bagian “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo penempatan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$15.000.000 pada tahun 2009) PT Bank Bukopin Tbk
1.550 400
1.550 -
1.550 -
1.550 -
1.550 500
-
-
141.000 -
500
500
Jumlah
1.950
1.550
142.550
2.050
2.550
6,0% - 8,5% -
7,5% - 13% -
4,5% - 8,0% 3,0%
5,5% - 7,0% -
6,5% - 8,0% -
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Deposito dalam Rupiah Deposito dalam Dolar Amerika Serikat
5.
31 Desember
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
2009
2008
2007
DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Deposito berjangka sebesar Rp260.000 yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 30 Juni 2010 dijaminkan untuk pembukaan Letter of Credit (L/C) impor melalui Bank Mandiri yang akan berakhir pada bulan Juni 2011.
6.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Pihak ketiga Lokal Ekspor
1.642.459 33.451
Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Desember 2009
2008
2007
1.841.419 35.538
1.552.711 58.136
1.823.476 66.187
2.062.891 95.467
1.675.910 (45.034)
1.876.957 (48.416)
1.610.847 (38.122)
1.889.663 (46.368)
2.158.358 (41.538)
Pihak ketiga, bersih Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 9)
1.630.876
1.828.541
1.572.725
1.843.295
2.116.820
94.681
97.456
69.487
151.163
222.084
Bersih
1.725.557
1.925.997
1.642.212
1.994.458
2.338.904
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 22).
262
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Produk baja Real estat dan perhotelan Jasa lainnya
1.332.386 76.102 317.069
Jumlah
1.725.557
31 Desember 2009
2008
2007
1.637.593 46.678 241.726
1.402.067 10.022 230.123
1.650.857 13.142 330.459
2.051.171 12.152 275.581
1.925.997
1.642.212
1.994.458
2.338.904
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Lancar - belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 720 hari Lebih dari 720 hari
1.370.075
31 Desember
2009
2008
2007
1.600.600
1.256.678
1.447.235
1.724.017
225.819 42.788 19.230 87.756 24.923
199.148 76.072 17.486 41.434 39.673
308.349 26.528 14.875 37.638 36.266
386.445 78.551 50.763 42.264 35.568
447.870 36.390 5.931 134.108 32.126
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.770.591 (45.034)
1.974.413 (48.416)
1.680.334 (38.122)
2.040.826 (46.368)
2.380.442 (41.538)
Bersih
1.725.557
1.925.997
1.642.212
1.994.458
2.338.904
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
Saldo awal periode Penambahan penyisihan Pemulihan penyisihan Efek pelepasan anak perusahaan (Catatan 12)
38.122 7.813 (901)
46.368 11.319 (9.271)
-
-
Saldo akhir periode
45.034
48.416
46.368 1.953 (9.806)
41.538 9.835 (5.005)
(393) 38.122
27.366 22.816 (8.644)
-
-
46.368
41.538
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang: 30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$20.623.689 pada periode 2010, US$24.859.301 pada periode 2009, US$22.822.153 pada tahun 2009, US$31.909.114 pada tahun 2008 dan US$32.876.345 pada tahun 2007) Mata uang asing lainnya (EUR13.724 pada tahun 2009, EUR465.000 dan SG$6.545 pada tahun 2007)
1.538.232
Jumlah
31 Desember 2009
2008
2007
1.671.811
1.427.499
1.645.053
2.022.801
187.325
254.186
214.528
349.405
309.662
-
-
185
-
6.441
1.725.557
1.925.997
1.642.212
1.994.458
2.338.904
263
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan piutang usaha yang dijual dengan recourse kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saldo tagihan anjak piutang tahun 2008 sebesar Rp109.509 (Catatan 17). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2007 tidak terdapat tagihan anjak piutang yang belum diselesaikan.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010 Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 9) Bersih
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
31 Desember 2009
2008
2007
64.040 (5.422)
80.311 (6.355)
61.543 (6.685)
69.759 (7.915)
64.022 (6.140)
58.618
73.956
54.858
61.844
57.882
15.721
1.831
2.658
3.017
4.322
74.339
75.787
57.516
64.861
62.204
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
6.685 26 (1.289)
7.915 (1.560)
7.915 (1.230)
6.140 1.820 (45)
5.953 943 (756)
5.422
6.355
6.685
7.915
6.140
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$183.092 pada periode 2010, US$384.961 pada periode 2009, US$3.434.686 pada tahun 2009, US$870.996 pada tahun 2008 dan US$549.751 pada tahun 2007) Euro (EUR905 pada tahun 2009, EUR12.695 pada tahun 2008)
72.676
71.851
25.218
55.128
57.026
1.663
3.936
32.286
9.537
5.178
-
-
12
196
-
Jumlah
74.339
75.787
57.516
64.861
62.204
Saldo awal periode Penambahan penyisihan Pemulihan penyisihan Saldo akhir periode
Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang:
31 Desember 2009
2008
2007
Piutang lain-lain pada pihak ketiga mencakup piutang yang timbul karena pembayaran kepada CV Fajar Indah atas pembelian besi tua (scrap) oleh PT KBS senilai Rp4.000 pada tahun 2006, yang telah menjadi kasus hukum dan sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 belum diselesaikan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 8 Oktober 2007, gugatan PT KBS terhadap CV Fajar Indah tidak diterima. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 22 Oktober 2007, PT KBS mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Putusan Banding No. 503/PDT/2008/PT.DKI tanggal 16 Desember 2008, yang dinyatakan dalam Salinan Putusan tertanggal 12 Maret 2009, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan gugatan PT KBS dan menghukum CV Fajar Indah untuk mengembalikan pembayaran sebesar Rp4.000 tersebut.
264
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Pada bulan Oktober 2009, CV Fajar Indah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, hakim belum menetapkan putusannya. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, PT KBS telah menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas seluruh piutang tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
9.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Entitas yang bersangkutan diakui sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari Perusahaan dan Anak Perusahaan berkaitan dengan persamaan kepemilikan dan manajemen. Harga jual atau beli antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa ditentukan sesuai dengan harga yang disepakati dengan didasarkan pada dasar yang sama dengan pihak ketiga. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa PT Kerismas Witikco Makmur PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Krakatau Prima Dharma Sentana (PT KPDS) PT Cipta Damas Karya PT Purna Sentana Baja PT Purna Baja Heckett PT Multi Sentana Baja PT Wahana Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati PT Sankyu Indonesia Internasional PT Kapurindo Sentana Baja Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel (“DPKS”) Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel Primer Koperasi Krakatau Steel Koperasi Wredatama Krakatau Steel Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel Koperasi Sejahtera Bersama
Sifat hubungan
Jenis transaksi
Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi
Penjualan baja Penjualan baja Jasa tolling aluminium
Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS Dikendalikan oleh DPKS
Distributor produk Perusahaan Jasa sewa kendaraan Penyedia dan pengelolaan scrap Jasa bongkar muat barang kapal Jasa penanganan & angkutan produk Penyedia refractories Jasa alat-alat berat Pembelian kapur
Dikendalikan oleh Perusahaan
Pengelola dana pensiun
Dikendalikan oleh Perusahaan Koperasi karyawan Perusahaan Koperasi pensiunan Perusahaan
Pengelola dana perawatan kesehatan Kebutuhan pokok karyawan Perusahaan Kebutuhan pokok karyawan pensiun Perusahaan
Yayasan pendidikan Perusahaan Koperasi karyawan KIEC
Penyedia tenaga kerja dan alat kantor
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pendapatan bersih PT Kerismas Witikco Makmur PT Cipta Damas Karya PT Purna Baja Heckett PT Purna Sentana Baja Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
202.201 99.768 2.329 1.152
172.951 132.799 1.302 1.787
365.753 290.168 -
551.099 277.366 -
435.522 247.901 -
3.747
3.716
-
-
-
309.197
312.555
655.921
828.465
683.423
3,44%
3,99%
3,88%
4,02%
4,61%
265
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
26.716 21.025 14.667 7.343
12.226 15.868 15.138 4.990
20.038 -
31.677 84.558 67.269 -
23.913 -
4.659 1.820
4.380 72
8.939 1.448
19.786 2.776
3.746 -
1.467
4.046
1.562
1.975
-
Jumlah
77.697
56.720
31.987
208.041
27.659
Persentase dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasi
1,09%
0,67%
0,20%
1,16%
0,21%
Pembelian PT Krakatau Prima Dharma Sentana PT Purna Sentana Baja PT Indonesia Asri Refactories Koperasi Sejahtera Bersama Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel Koperasi Wredatama Krakatau Steel Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada karyawan untuk pengadaan perumahan. Pinjaman ini diperhitungkan dengan gaji karyawan. Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
65.530 21.341 2.715
55.558 39.116 -
27.501 32.994 6.379
114.928 34.279 -
157.436 62.995 -
5.095
2.782
2.613
1.956
1.653
Jumlah
94.681
97.456
69.487
151.163
222.084
Persentase dari jumlah aset konsolidasi
0,71%
0,84%
0,54%
0,98%
2,00%
12.330
7
-
-
-
3.391
1.824
2.658
3.017
4.322
Jumlah
15.721
1.831
2.658
3.017
4.322
Persentase dari jumlah aset konsolidasi
0,12%
0,02%
0,02%
0,02%
0,04%
Piutang usaha (Catatan 6) PT Kerismas Witikco Makmur PT Cipta Damas Karya PT Pelat Timah Nusantara Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
Piutang lain-lain (Catatan 8) PT Kerismas Witikco Makmur Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
2009
2008
2007
Piutang lain-lain dari PT Kerismas Witikco Makmur pada tanggal 30 Juni 2010 termasuk piutang dividen sebesar Rp12.310 (Catatan 12).
266
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
14.017 7.817 5.693 5.491 4.120 3.560 3.148 -
3.911 11.159 11.023 7.504 6.449 2.380 2.566 2.042 719 -
1.404 8.242 5.504 6.702 2.460 2.984 6.255 3.115 -
8.039 2.785 8.873 738 5.467 2.316 3.501 76
4.539 4.914 2.774 540 115 133 2.017
1.748
1.096
2.278
1.155
2.861
Jumlah
45.594
48.849
38.944
32.950
17.893
Persentase dari jumlah kewajiban konsolidasi
0,69%
0,67%
0,56%
0,33%
0,30%
148.402 6.635
112.872 3.225
-
4.403
4.406
2.158
1.351
243.197
-
-
765
1.661
3.344
1.406
2.022
157.960
119.109
246.541
5.809
6.428
2,38%
1,63%
3,55%
0,06%
0,10%
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
2.489.035 1.405.430 629.911 391.945 214.149
Hutang usaha (Catatan 16) Primer Koperasi Krakatau Steel PT Purna Baja Heckett PT Purna Sentana Baja PT Multi Sentana Baja PT Wahana Sentana Baja PT Sankyu Indonesia Internasional PT Sigma Mitra Sejati PT Purna Sentana Wahana Yayasan Dana Pensiun Krakatau PT Kapurindo Sentana Baja Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
Hutang lain-lain Hutang dividen Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (Catatan 23) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari jumlah kewajiban konsolidasi
2009
2008
2007
10. PERSEDIAAN
Produk baja Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan Lain-lain Produk non-baja Lain-lain Jumlah
31 Desember 2009
2008
2007
2.284.991 1.062.504 467.774 227.480 206.339
2.113.858 990.196 457.640 1.033.180 222.840
4.080.056 3.447.969 654.770 310.962 285.181
1.987.619 1.128.709 687.411 440.927 10.811
91.720
153.847
122.132
163.022
49.000
5.222.190
4.402.935
4.939.846
8.941.960
4.304.477
Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang
(12.871) (45.565)
(52.874) (43.842)
(23.254) (44.611)
(738.421) (43.602)
(45.866)
Jumlah
(58.436)
(96.716)
(67.865)
(782.023)
(45.866)
Bersih
5.163.754
267
4.306.219
4.871.981
8.159.937
4.258.611
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERSEDIAAN (lanjutan) Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan penyisihan Pemulihan penyisihan Efek pelepasan anak perusahaan Saldo akhir
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
67.865 1.572 (11.001) -
782.023 281.421 (966.728) -
782.023 281.922 (995.812) (268)
45.866 741.128 (4.971) -
55.108 2.939 (12.181) -
58.436
96.716
67.865
782.023
45.866
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas bahan baku masing-masing sebesar nihil, nihil, Rp72, Rp374.932 dan nihil dan barang jadi masing-masing sebesar Rp618, Rp280.731, Rp23.182, Rp363.489 dan nihil yang disebabkan karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih. Pada tahun 2009 dan 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memakai bahan baku dalam proses produksi dan menjual barang jadi tersebut sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan pemulihan atas penyisihan tersebut. Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 22). Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi bersih persediaan dan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari kondisi-kondisi tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2010, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali steel scrap, steel billets dan steel slabs, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu bersamasama dengan aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan (Catatan 13). Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. 11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari:
Biaya dibayar di muka pekerjaan dalam penyelesaian Uang muka Asuransi Lain-lain Jumlah
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
69.275 51.127 18.890 9.550
75.404 41.753 11.577 12.731
91.477 31.589 9.125 9.632
24.460 61.689 7.064 7.222
20.249 46.642 6.441 8.359
148.842
141.465
141.823
100.435
81.691
2009
2008
2007
Biaya dibayar di muka - pekerjaan dalam penyelesaian merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT KE, anak perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, yang akan dibebankan menjadi beban pokok penjualan sesuai dengan persentase penyelesaian kontrak konstruksi. Uang muka terutama terdiri dari uang muka proyek yang dibayar oleh PT KE kepada subkontraktor dan pimpinan proyek sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek.
268
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI PADA SAHAM Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2010 Persentase kepemilikan
Metode ekuitas PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Nilai tercatat 1 Januari 2010
20,10% 29,31% 25,00%
Bagian laba bersih
Dividen kas
Nilai tercatat 30 Juni 2010
85.916 49.423 257
11.111 9.105 29
(2.586) (12.310) -
94.441 46.218 286
135.596
20.245
(14.896)
140.945
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
Penyisihan penurunan nilai investasi
(66.532)
-
-
(66.532)
Bersih
136.753
Jumlah metode ekuitas Metode biaya perolehan PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 3,24% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Jumlah metode biaya perolehan
20.245
(14.896)
142.102
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Persentase kepemilikan Metode ekuitas PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Nilai tercatat 1 Januari 2009
29,31% 25,00%
Jumlah metode ekuitas Metode biaya perolehan PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 3,24% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai investasi Bersih
Dividen kas
Nilai tercatat 30 Juni 2009
32.775 222
10.506 2
-
43.281 224
32.997
10.508
-
43.505
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
10.508
-
44.662
34.154
269
Bagian laba bersih
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI PADA SAHAM (lanjutan) 31 Desember 2009 Efek pelepasan Persentase Nilai tercatat anak Bagian laba kepemilikan 1 Januari 2009 perusahaan bersih Metode ekuitas PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
20,10% 29,31% 25,00%
84.665 -
1.251 25.440 35
(8.792) -
85.916 49.423 257
32.997
84.665
26.726
(8.792)
135.596
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
-
67.689
(66.532)
-
-
-
(66.532)
84.665
26.726
51,64% 3,24% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai investasi
Nilai tercatat 31 Des 2009
32.775 222
Jumlah metode ekuitas Metode biaya perolehan PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
Dividen kas
Bersih
34.154
(8.792)
136.753
31 Desember 2008 Persentase kepemilikan Metode ekuitas PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Nilai tercatat 1 Januari 2008
29,31% 25,00%
Jumlah metode ekuitas Metode biaya perolehan PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 3,24% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai investasi Bersih
Dividen kas
Nilai tercatat 31 Des 2008
32.775 95
127
-
32.775 222
32.870
127
-
32.997
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
127
-
34.154
34.027
270
Bagian laba bersih
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI PADA SAHAM (lanjutan) 31 Desember 2007 Persentase kepemilikan Metode ekuitas PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Nilai tercatat 1 Januari 2007
29,31% 30,00%
Jumlah metode ekuitas Metode biaya perolehan PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 3,24% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai investasi Bersih
Bagian laba bersih
Dividen kas
Nilai tercatat 31 Des 2007
32.775 -
95
-
32.775 95
32.775
95
-
32.870
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
95
-
34.027
33.932
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) Pada tanggal 4 Desember 2009, PT Latinusa memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham dengan harga Rp325 (angka penuh) per saham. Saham PT Latinusa telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli tanggal 11 November 2009, Perusahaan menjual 1.387.842.500 saham PT Latinusa (55% dari total saham PT Latinusa) kepada Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. dan Metal One Corporation yang akan berlaku efektif setelah Penawaran Perdana saham PT Latinusa. Pelaksanaan penjualan (divestasi) saham PT Latinusa yang dimiliki oleh Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 19 Oktober 2009. Saham tersebut dijual dengan harga US$0,0432 per saham atau berjumlah Rp565.674 dan menghasilkan laba penjualan investasi sebesar Rp374.648 (setelah dikurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan saham) yang disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Atas penjualan saham PT Latinusa tersebut telah dikenakan pajak final. Dengan efektifnya penjualan tersebut maka kepemilikan Perusahaan di PT Latinusa turun menjadi 20,1%. Oleh karena itu, PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan selanjutnya disajikan sebagai investasi dengan metode ekuitas. Ringkasan di bawah adalah data keuangan tahun 2009 dari PT Latinusa, yang tidak dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2009 (sebelum eliminasi) (dengan data perbandingan tahun 2008 dan 2007): 31 Desember 2009 *)
Jumlah aset Jumlah kewajiban Laba bersih *)
466.677 198.510 35.774
Pada/sampai dengan tanggal efektif divestasi
271
2008
792.222 532.517 72.719
2007
489.330 286.295 53.309
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. INVESTASI PADA SAHAM (lanjutan) PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”) Sebelum tahun 2009, penyertaan pada PT Kerismas disajikan pada harga perolehan tanpa penyesuaian atas perubahan ekuitas karena manajemen berpendapat bahwa dampaknya tidak material. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Kerismas, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kas masing-masing sebesar Rp42.000, Rp30.000, Rp9.000 dan Rp1.500 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Perusahaan memperoleh bagian atas dividen masing-masing sebesar Rp12.310 dan Rp8.792 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang dicatat sebagai pengurang nilai tercatat pernyertaan, masing-masing sebesar Rp2.638 dan Rp439 pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang disajikan sebagai penghasilan lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyisihan penurunan nilai penyertaan dibentuk atas penyertaan pada PT Maleo Emtiga (Rp50.000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Rp10.470), South Australian Steel and Energy (Rp5.850) dan PT Indonesia Asri Refractories (Rp212). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai penyertaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. Sebagai tindak lanjut atas penyertaan Perusahaan pada PT Maleo Emtiga, Perusahaan bermaksud melakukan pembubaran dan likuidasi atas PT Maleo Emtiga. Rencana tersebut telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 2 Agustus 2010. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, pelaksanaan pembubaran dan likuidasi tersebut masih dalam proses. Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil akhir dari proses likuidasi tersebut tidak akan berdampak material atas hasil operasi, posisi atau likuiditas keuangan Perusahaan dan oleh karena itu Perusahaan tidak melakukan penyisihan sehubungan dengan proses likuidasi tersebut dalam laporan keuangan konsolidasi. 13. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor Aset dalam penyelesaian
170.597 1.080.822 4.992.619 34.220 11.760 532.981 700.092
3.411 34.151 947 15 19.101 674.918
433 4.538 834 -
Jumlah harga perolehan
7.523.091
732.543
5.805
-
8.249.829
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
699.455 2.976.831 32.420 9.180 426.277
20.393 133.064 4.034 396 9.314
119 4.855 101
-
719.729 3.105.040 36.454 9.576 435.490
Jumlah akumulasi penyusutan
4.144.163
167.201
5.075
-
4.306.289
Jumlah Tercatat
3.378.928
565.342
730
-
3.943.540
272
5.574 35.429 891 232 (42.126)
170.597 1.089.374 5.057.661 36.058 11.775 551.480 1.332.884
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan)
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor Aset dalam penyelesaian
172.045 1.054.368 5.045.531 34.622 12.321 463.131 313.563
7.633 10.308 568 290 6.242 151.094
70.979 370 1.668 -
Jumlah harga perolehan
7.095.581
176.135
73.017
-
7.198.699
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
672.383 2.811.349 25.808 9.872 413.896
25.515 140.055 3.917 481 13.636
46.186 361 1.014
-
697.898 2.905.218 29.725 9.992 426.518
Jumlah akumulasi penyusutan
3.933.308
183.604
47.561
-
4.069.351
Jumlah Tercatat
3.162.273
25.456
-
3.129.348
(7.469)
25.801 12.204 65.491 (103.496)
172.045 1.087.802 4.997.064 35.190 12.241 533.196 361.161
31 Desember 2009 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor Aset dalam penyelesaian
172.045 1.054.368 5.045.531 34.622 12.321 463.131 313.563
183 24.360 48.221 1.659 1.061 16.617 534.927
1.631 25.627 156.168 2.061 1.622 12.409 -
Jumlah harga perolehan
7.095.581
627.028
199.518
-
7.523.091
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
672.383 2.811.349 25.808 9.872 413.896
46.974 277.986 7.748 794 22.581
19.902 112.504 1.136 1.486 10.200
-
699.455 2.976.831 32.420 9.180 426.277
Jumlah akumulasi penyusutan
3.933.308
356.083
145.228
-
4.144.163
Jumlah Tercatat
3.162.273
270.945
54.290
-
3.378.928
273
27.721 55.035 65.642 (148.398)
170.597 1.080.822 4.992.619 34.220 11.760 532.981 700.092
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2008 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor Aset dalam penyelesaian
173.028 1.005.510 4.812.482 24.719 12.485 441.725 331.789
4.361 25.646 12.366 344 19.720 295.146
983 1.589 56.862 2.463 508 1.335 -
Jumlah harga perolehan
6.801.738
357.583
63.740
-
7.095.581
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
626.630 2.583.516 19.636 9.254 378.855
46.255 266.680 7.398 1.126 35.995
502 38.847 1.226 508 954
-
672.383 2.811.349 25.808 9.872 413.896
Jumlah akumulasi penyusutan
3.617.891
357.454
42.037
-
3.933.308
Jumlah Tercatat
3.183.847
129
21.703
-
3.162.273
46.086 264.265 3.021 (313.372)
172.045 1.054.368 5.045.531 34.622 12.321 463.131 313.563
31 Desember 2007 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor Aset dalam penyelesaian
176.905 978.539 4.741.810 42.451 11.559 408.727 141.365
630 6.064 58.413 2.950 1.781 29.803 279.586
4.507 50.143 22.030 855 1.310 -
Jumlah harga perolehan
6.501.356
379.227
78.845
-
6.801.738
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
584.837 2.372.654 34.347 9.026 328.002
42.676 258.453 870 1.066 50.853
883 47.591 15.581 838 -
-
626.630 2.583.516 19.636 9.254 378.855
Jumlah akumulasi penyusutan
3.328.866
353.918
64.893
-
3.617.891
Jumlah Tercatat
3.172.490
25.309
13.952
-
3.183.847
274
20.907 62.402 1.348 4.505 (89.162)
173.028 1.005.510 4.812.482 24.719 12.485 441.725 331.789
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Beban pokok pendapatan Beban usaha
158.074 9.127
173.578 10.026
337.072 19.011
336.602 20.852
332.668 21.250
Jumlah
167.201
183.604
356.083
357.454
353.918
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp11.583, Rp619, Rp3.927, Rp1.305 dan Rp1.497 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Hak atas tanah seluas 51,3 hektar (“Ha”) masih dalam proses pengalihan hak menjadi nama Perusahaan. Masa hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tahun yang berbeda mulai tahun 2012 sampai 2035. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang. Pengurangan aset tetap pada tahun 2009 termasuk divestasi PT Latinusa dan pabrik SSP 1 yang terbakar. Nilai perolehan aset PT Latinusa yang didivestasi adalah sebesar Rp118.715 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp91.569. Nilai perolehan aset SSP 1 yang terbakar adalah sebesar Rp70.037 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp45.277. Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima pembayaran klaim asuransi atas aset yang terbakar tersebut dari PT Asuransi Jasa Indonesia sebesar US$2.320.000 (setara Rp22.640). Rugi bersih dari klaim asuransi tersebut dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” di laporan laba rugi konsolidasi pada tahun 2009. Pada tahun 2009 dan 2008, PT KDL mencatat pendapatan dari klaim asuransi masing-masing sebesar Rp48.501 dan Rp51.695 sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain”. Pendapatan ini merupakan klaim asuransi atas terbakarnya mesin boiler (jumlah tercatat Rp1.220) pada tahun 2007 dan mesin transformer (jumlah tercatat Rp7.874) pada tahun 2008. Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Revitalisasi pabrik HSM Revitalisasi pabrik SSP 1 ERP SAP Revitalisasi pabrik DR Konversi bahan bakar pabrik CRM Pembangunan pabrik besi Lain-lain Jumlah
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
398.068 169.354 34.148 68.560 36.085 550.952 75.717
131.963 2.308 11.607 49.640 5.593 77.169 82.881
282.700 12.291 37.211 55.673 12.214 244.017 55.986
108.904 167 68.064 43.294 21.052 72.082
96 46.065 29.598 256.030
1.332.884
361.161
700.092
313.563
331.789
275
2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) Revitalisasi pabrik HSM Proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas (“Hot Strip Mill, HSM”) bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 2 juta ton (tidak diaudit) HRC per tahun menjadi 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Perusahaan telah menunjuk SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri dan Tenova-LOI S.p.A. (Konsorsium) untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 33f). Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik HSM ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 51,85% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Mei 2011. Revitalisasi pabrik SSP 1 Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (“Slab Steel Plant, SSP”) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta ton (tidak diaudit) slab menjadi 1,3 juta ton (tidak diaudit) slab per tahun. Proyek ini meliputi penggantian Electric Arc Furnaces, Continuous Casting Machine, Dedusting dan Water Treatment and Utility. Perusahaan telah menunjuk Siemens VAI Metal Technologies GmbH, Siemens AG dan PT Siemens Indonesia untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 33i). Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik SSP 1 ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 18,98% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2012. ERP SAP Untuk meningkatkan dan mengintegrasikan proses bisnis dan sistem informasi, Perusahaan mengadakan proyek ERP (“Enterprise Resources Planning) dengan menggunakan perangkat lunak SAP. Proyek ini meliputi pembuatan jaringan, pengadaan perangkat keras, online software support dan SAP Early Watch Service yang dibagi dalam beberapa modul. Perusahaan telah menunjuk PT KITech sebagai konsultan implementasi yang sebelumnya ditangani oleh PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. (Catatan 33e). Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian proyek ERP SAP ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 88,48% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2010. Revitalisasi pabrik DR Pabrik pembuatan besi spons (“Direct Reduction, DR”) Perusahaan terdiri dari fasilitas reduksi langsung berbasis gas alam. Proyek revitalisasi pabrik DR meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons (direct reduced iron) menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun. Berkaitan dengan proyek revitalisasi ini, Perusahaan telah menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan HYLSA, S.A de C.V dan kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia (Catatan 33j). Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik DR ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 11,13% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Januari 2012. Konversi bahan bakar pabrik CRM Proyek konversi energi pada pabrik baja lembaran dingin (“Cold Rolling Mill, CRM”) bertujuan untuk mengurangi biaya energi dengan mengganti bahan bakar minyak yang harganya lebih mahal dengan gas alam yang lebih murah, termasuk mengubah sistem pembakarannya. Perusahaan telah menunjuk konsorsium LOI Thermprocess GMBH dan PT Grand Kartech dan konsorsium Key Technologies Industriebau GMBH untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 33g). Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 85,63% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2010. Pembangunan pabrik besi Perusahaan, melalui PT MJIS, tengah membangun fasilitas pembuatan besi spons (ironmaking) di Batulicin, Kalimantan Selatan. Fasilitas tersebut akan menggunakan bijih besi lokal dengan teknologi berbasis batubara untuk mendukung upaya Perusahaan dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bijih besi. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 315.000 ton (tidak diaudit) besi spons per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen PT MJIS memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 53% (tidak diaudit) yang diperkirakan akan beroperasi pada bulan Maret 2011.
276
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian lain-lain pada tanggal 31 Desember 2007 terutama terdiri dari aset dalam penyelesaian PT KDL dan PT KHIP yang terdiri dari proyek rekondisi boiler sebesar Rp114.784, proyek pengadaan dan pembangunan pipa gas tahap II sebesar Rp47.650, proyek pengadaan mesin Three Layer Coating, SPM 1800 dan online slitting di ERW sebesar Rp61.834. Proyek-proyek tersebut telah diselesaikan pada tahun 2008. Aset tidak digunakan dalam operasi terdiri dari: 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Tanah Bangunan Mesin Suku cadang utama (Insurance spare)
22.686 3.434 1.943 4.710
25.445 3.093 2.628 7.778
21.135 4.751 306 4.952
26.287 5.220 2.043 8.144
26.438 5.785 22.913 944
Bersih
32.773
38.944
31.144
41.694
56.080
2009
2008
2007
Tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik tertentu milik Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 22). Aset tetap dan persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, kecuali persediaan Slab, Scrap dan Billet, tanah, kendaraan, peralatan kantor dan laboratorium, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang tergabung dalam polis Grup Krakatau Steel dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$500.000.000 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan. Terhadap risiko kerusakan mesin dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$20.000.000 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan dan terhadap risiko kerugian aset disekitarnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$2.500.000 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan. Aset tetap PT KHIP telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar Rp34.600 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan. Terhadap risiko kerusakan mesin dan perlengkapannya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar Rp5.000 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan dan terhadap risiko kerugian aset disekitarnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$8.880.000 untuk setiap kejadian yang dipertanggungkan. Aset tetap PT MJIS telah diasuransikan terhadap Erection All Risk, Construction All Risk dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp629.348. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
277
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PIUTANG JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari:
PT Boma Bisma Indra Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
72.093
72.093
628 72.721 (72.093) 628
31 Desember 2009 72.093
2008
2007
72.093
72.093
1.529
38.028
37.251
23.250
73.622 (32.000)
110.121 (32.000)
109.344 (24.000)
95.343 -
41.622
78.121
85.344
95.343
Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-58/M-BUMN/2003 tanggal 7 Mei 2003, Perusahaan memberikan pinjaman untuk program penyehatan PT Boma Bisma Indra (“BBI”) sejumlah Rp80.000. Sesuai dengan perjanjian pinjam meminjam uang No. 29/CU-DUKS/KONTR/2003 dan addendum No. 08/CU-DUKS/KONTR/2005, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 8% per tahun dan akan diangsur setiap bulan Maret mulai tahun 2006 hingga 2015. Perusahaan tidak mencatat piutang bunga atas pinjaman tersebut karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang bunga tersebut tidak dapat tertagih. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, BBI belum memenuhi kewajiban pembayaran sebagaimana diatur dalam perjanjian di atas. Perusahaan masih dalam proses pembicaraan dengan BBI untuk penyelesaian piutang tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut sebesar Rp72.093. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari beberapa bank sebagai berikut:
Perusahaan - Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja untuk Impor (US$44.729.768 dan EUR13.990 pada periode 2010, US$116.127.694 dan Rp323.155 pada periode 2009, US$134.879.715 dan EUR343.630 pada tahun 2009, US$258.893.753, EUR387.293 dan Rp659.248 pada tahun 2008, US$210.715.787 dan Rp14.390 pada tahun 2007) Kredit Modal Kerja dalam Rupiah Kredit Modal Kerja dalam Dolar Amerika Serikat (US$10.000.000 pada periode 2010 dan 2009, tahun 2009, 2008 dan 2007) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja untuk Impor (US$52.098.052 dan Rp450.000 pada periode 2010, Rp1.343.001 pada periode 2009, US$113.237.001 dan Rp627.065 pada tahun 2009, US$79.525.911 dan Rp558.654 pada tahun 2008) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Kredit Modal Kerja (US$36.965.740 pada periode 2010, US$250.560 dan Rp404.675 pada tahun 2009, US$51.914.016 pada tahun 2008, US$1.015.337 dan SG$46.714 pada tahun 2007)
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
406.436 764.300
31 Desember 2009
2008
2007
1.510.560 793.975
1.272.512 270.000
3.500.112 270.000
1.999.122 -
90.830
102.250
94.000
109.500
94.190
923.206
1.343.001
1.691.493
1.429.463
-
335.760
-
407.030
568.458
9.867
278
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
100.000
200.000
100.000
250.000
94.190
-
-
45.305
-
-
-
13.868
-
145.370
-
265.657
18.750
-
2.047
35.487
-
-
-
-
209.567
181.116
112.584
-
-
-
244.196
52.267
118.149
61.222
150.951
74.458
58.014
85.661
55.264
-
33.479
17.883
83.350
75.357
-
20.000
-
20.000
-
-
-
6.507
6.754
10.000
-
PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp15.000 pada tahun 2009, Rp6.401 dan US$3.798.016 pada tahun 2007)
-
-
15.000
-
42.175
PT Pelat Timah Nusantara *) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$5.330.982 dan Rp61.448 pada periode 2009, US$5.612.713 dan Rp161.112 pada tahun 2008, US$8.806.782 dan Rp70.000 pada tahun 2007)
-
115.957
-
222.571
152.951
Perusahaan - Pihak ketiga (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk Kredit Modal Kerja untuk Ekspor (Rp100.000 pada periode 2010, Rp200.000 pada periode 2009, Rp100.000 pada tahun 2009, Rp250.000 pada tahun 2008, US$10.000.000 pada tahun 2007) Deutsche Bank AG Letter of Credit Import PT Bank Danamon Indonesia Tbk Open Account Facility (US$1.356.241 pada periode 2009, US$4.116.676 dan Rp100.293 pada tahun 2008) Letter of Credit Import (US$29.247.679 pada periode 2010, US$1.833.709 pada periode 2009, US$186.904 pada tahun 2008, US$3.767.597 pada tahun 2007) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Murabahah Kredit Modal Kerja (US$22.249.317 pada tahun 2007) Standard Chartered Bank Letter of Credit Import (US$19.940.089 dan US$11.010.683 pada periode 2010 dan periode 2009)
2009
2008
2007
Anak Perusahaan - Pihak ketiga PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$26.884.987 pada periode 2010, US$4.133.697 dan Rp10.000 pada periode 2009, US$11.505.230 dan Rp10.000 pada tahun 2009, US$5.591.042 pada tahun 2008, US$16.026.238 pada tahun 2007) PT Bank Permata Tbk (US$8.197.529 pada periode 2010, US$5.673.705 pada periode 2009, US$7.013.639 dan Rp19.732 pada tahun 2009, US$5.046.956 pada tahun 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$3.685.943 pada periode 2010, Rp17.883 pada periode 2009, US$8.866.983 pada tahun 2009, Rp75.357 pada tahun 2008) PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
279
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
PT Krakatau Daya Listrik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (EUR139.038)
-
-
-
2.146
-
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
-
-
-
600
3.439.438
4.345.616
4.209.254
6.701.510
2.789.100
2009
2008
2007
Anak Perusahaan - Pihak ketiga (lanjutan)
Jumlah
*) PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit impor dalam Dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$275.000.000, US$275.000.000, US$275.000.000, US$335.000.000 dan US$500.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dengan sub-limit untuk fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar US$250.000.000, Rp2.300.000, Rp2.300.000, US$210.000.000 dan US$159.250.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp406.436, Rp1.510.560, Rp1.272.512, Rp3.500.112 dan Rp1.999.122 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I dengan jumlah maksimum sebesar Rp270.000 dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah maksimum sebesar Rp560.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,0% dan 12,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,5%, 13,0% dan 12,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp764.300, Rp793.975, Rp270.000, Rp270.000 dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 7,0% dan 8,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 8,5%, 7,3% dan 8,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp90.830, Rp102.250, Rp94.000, Rp109.500 dan Rp94.190 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 1.228.909 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.107.988, mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.598.634, persediaan dan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.502.000 (Catatan 6, 10, dan 13). Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2011. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, memperoleh pinjaman dari pihak lainnya, kecuali untuk kegiatan usaha, menjadi penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 120%, rasio hutang terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih dari 1,1 kali. Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Bank Mandiri mengenai jasa pelayanan cash pooling. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Berdasarkan perjanjian ini, semua pihak sepakat untuk mengatur penggunaan dana dan perhitungan bunga di rekening cash pooling serta pemberian fasilitas overdraft berdasarkan saldo konsolidasi pooling. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak ada saldo terhutang atas fasilitas ini.
280
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000 dan US$75.000.000 serta fasilitas Kredit Modal Kerja yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi jumlah maksimum sebesar Rp3.000.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas Kredit Tidak Langsung (Non Cash Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.650.000 dan fasilitas Kredit Langsung (Cash Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.350.000 yang bersifat switchable menjadi fasilitas Kredit Tidak Langsung. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,0% dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,5% dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp923.206, Rp1.343.001, Rp1.691.493, Rp1.429.463 dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 3.357.280 m2 dan bangunan seluas 81.617 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp610.515 untuk menjamin hutang Perusahaan, Rp551.230 untuk menjamin hutang PT KWT dan Rp300.000 untuk menjamin hutang PT KE dan persediaan Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.875.000 (Catatan 10, 13 dan 22). Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor dari HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$75.000.000, US$60.000.000, US$60.000.000, US$95.000.000 dan US$45.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,60% dan 10,87% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,87%, SIBOR+1,8% dan SIBOR+1,9% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 31 Oktober 2009. Pada tanggal 25 Maret 2010, fasilitas kredit ini telah diperpanjang dengan syarat-syarat yang sama dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Oktober 2010. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp335.760, nihil, Rp407.030, Rp568.458 dan Rp9.867 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada bank sebelum melakukan pembayaran dividen, menjaminkan aset, memperoleh pinjaman kecuali dalam rangka kegiatan usaha dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$55.000.000, US$55.000.000, US$55.000.000, US$30.000.000 dan US$20.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang dapat digunakan sebagai L/C. Perusahaan dengan persetujuan bank dapat menarik pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,75% untuk Dolar Amerika Serikat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, dan untuk fasilitas Rupiah masing-masing sebesar 10,0% dan 12,75% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,0% pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 1,0% di atas tingkat bunga Bank Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 876 milik Perusahaan seluas 315.380 m2 yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon dengan nilai penjaminan sebesar US$18.750.000 (Catatan 13). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 19 Februari 2011. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp100.000, Rp200.000, Rp100.000, Rp250.000 dan Rp94.190 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan mengubah kegiatan usaha, mengubah susunan pengurus, melakukan merger atau akuisisi, memberi pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha, dan menjadi penjamin hutang pihak lain.
281
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Deutsche Bank AG Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Deutsche Bank AG dengan jumlah maksimum sebesar EUR9.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 dan EUR10.000.000 pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, bank garansi, Trust Receipt dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp45.305 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007, fasilitas kredit ini belum digunakan. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$40.000.000, US$50.000.000, US$40.000.000, US$50.000.000 dan US$34.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang terdiri dari: 1.
Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+1,5% sampai 1,75% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,75% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp153.934, Rp18.750, nihil, Rp2.047 dan Rp35.487 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
2.
Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+2% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,0% sampai 1,75% per tahun dan/atau SBI+1,0% sampai 2,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini sebesar Rp111.723 pada tanggal 30 Juni 2010, dan nihil pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, 2008, dan 2007.
3.
Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1 (Jangka Pendek) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$40.000.000, US$50.000.000, US$40.000.000, US$50.000.000 dan US$34.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+1,75% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,75% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
4.
Fasilitas OAF 2 (Jangka Panjang) dengan jumlah maksimum sebesar US$4.500.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+2,0% per tahun dan/atau SBI+2,5% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Per 30 Juni 2010, fasilitas ini tidak diperpanjang lagi.
5.
Fasilitas OAF 3 (Jangka Pendek) dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000 pada tahun 2009 dan 2008 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT Latinusa. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+3,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan SIBOR+2,75% per tahun dan/atau SBI+3,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp13.868, nihil, Rp145.370 dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 September 2010.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar US$62.500.000 (Catatan 6). Fasilitas-fasilitas di atas akan berakhir pada tanggal 22 September 2010. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, perpanjangan fasilitas ini masih dalam proses. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.
282
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) - Murabahah Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Master Murabahah dengan HSBC - Murabahah untuk pembelian bahan baku dan komponen dengan nilai kontrak maksimum sebesar US$50.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Fasilitas ini memutuskan bagian keuntungan sebesar LIBOR+1,6% per tahun dan akan berakhir 600 hari setelah penandatanganan perjanjian. Saldo terhutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp209.567. Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya dan tidak diperpanjang. Standard Chartered Bank (SCB) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2010 dan dapat diperpanjang secara otomotis selama 3 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terhutang atas fasilitas ini sebesar Rp181.116 dan Rp112.584 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, fasilitas kredit ini belum digunakan. Anak Perusahaan - PT KWT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Fasilitas pembukaan Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama (Catatan 22). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp244.196, Rp42.267, Rp108.149, Rp61.222 dan Rp150.951. PT KWT juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5%. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama (Catatan 22). Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, saldo terhutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp10.000. PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) PT KWT memperoleh fasilitas L/C, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Garansi dan Invoice Financing (atau secara keseluruhan disebut fasilitas trade) dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$35.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010, Rp50.000 dan US$15.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan US$15.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 19 Mei 2011. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp74.458, Rp58.014, Rp85.661 dan Rp55.264. Fasilitas Invoice Financing tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 100% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi Invoice Financing dengan jangka waktu 30 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas Invoice Financing dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan merger, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi, membayar hutang kepada pemegang saham, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali. Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari Bank Permata No. 546/PB-LCC/VII/10 tanggal 20 Juli 2010, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode 2010.
283
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) PT KWT memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) yang dapat dipergunakan dalam bentuk fasilitas L/C, T/R, negosiasi L/C, OAF, bank garansi dan Standby L/C (SBLC), dengan jumlah maksimum secara keseluruhan sebesar US$20.000.000. Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 and 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masingmasing sebesar Rp33.479, Rp17.883, Rp83.350 dan Rp75.357. Fasilitas OAF tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 80% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi OAF dengan jangka waktu 180 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas OAF dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR+1,75% dan/atau SBI+2,0% dan dijamin dengan piutang usaha dengan coverage ratio sebesar 125% dari jumlah fasilitas OAF yang digunakan. PT KWT mengadakan perpanjangan perjanjian kredit dengan Bank Danamon yang ditandatangani pada tanggal 22 Juli 2010. Bank Danamon setuju memberikan perpanjangan kredit berupa fasilitas Omnibus Trade Finance dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 22 September 2010. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, perpanjangan fasilitas ini masih dalam proses. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Danamon, PT KWT tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi. Anak Perusahaan - PT KE PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja proyek Terminal Transit PT Pertamina (Persero) - Bau-bau. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 2 Mei 2011 dengan bunga tahunan sebesar 13,25% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap PT KE dan tanah milik Perusahaan yang dikuasakan kepada PT KE (Catatan 13). Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009. PT KE juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%. Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KE belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BNI No. KPS/2.2/1020/R tanggal 29 Juli 2010, PT KE memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode 2010. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten) PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk tujuan modal kerja dalam rangka pekerjaan proyek Rural Organizing Project (ROP) Granul I, Nitrogen Phosphorus and Potasium (NPK) III dan IV PT Petrokimia Gresik pada tahun 2008 dan proyek Naptha PT Pertamina (Persero) - Balongan pada tahun 2009. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 11 September 2009 dan diperpanjang sampai dengan 19 April 2010, dan dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 14,0% dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak proyek yang dibiayai tersebut. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp6.507, Rp6.754 dan Rp10.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008. Anak Perusahaan - PT KHIP PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) a.
Kredit Modal Kerja - Konstruksi Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BRI sebesar Rp300.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja proyek-proyek yang ditangani PT KHIP. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 12,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Mei 2008.
284
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KHIP (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan) a.
Kredit Modal Kerja - Konstruksi (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris No. 9 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., tanggal 7 Agustus 2009, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2009. Pada bulan November 2009, PT KHIP menggunakan fasilitas ini sebesar Rp15.000 untuk pembiayaan proyek McConnell Dowell dengan tingkat bunga 12,5% per tahun. Berdasarkan Surat dari BRI tanggal 16 Juni 2010 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 72 dan No. 73 dari Notaris Imas Fatimah, SH tanggal 21 Juni 2010, BRI setuju untuk memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan pemecahan fasilitas menjadi KMK Konstruksi dengan jumlah maksimum sebesar Rp151.000 dengan tingkat bunga 12,0% per tahun dan KMK Konstruksi dengan jumlah maksimum sebesar US$16.000.000 atau setara dengan Rp149.000 dengan tingkat bunga sebesar 7,75% per tahun.
b.
Kredit Modal Kerja - Diskonto PT KHIP juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$3.800.000 dan Rp6.400. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 13,0% untuk fasilitas dalam Rupiah dan 9,0% untuk fasilitas dalam Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang PT KHIP pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas kredit ini akan berakhir 24 bulan sejak penarikan kredit atau maksimum sesuai dengan jangka waktu retensi yang tercantum dalam kontrak tersebut. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Juni 2008. Saldo terhutang atas fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar nihil, nihil, Rp15.000, nihil dan Rp42.175 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KHIP dari BRI (Catatan 22).
Anak Perusahaan - PT Latinusa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, switchable dengan fasilitas Non Cash Loan sebesar Rp50.000 pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp70.000 pada tanggal 31 Desember 2007, dan dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar antara 12,5% sampai dengan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2009 dan 11,5% sampai dengan 13,0% dan 12,5% dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp50.000, Rp92.101 dan Rp70.000 pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007. Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$28.000.000, US$28.000.000 dan US$23.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini berakhir pada tanggal 27 Juni 2010. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp14.432, Rp61.459 dan Rp82.951 pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007. PT Latinusa juga memperoleh fasilitas Trust Receipt (T/R) sebagai sub-limit dari fasilitas L/C dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp140.000, US$9.800.000 dan US$8.050.000 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 19 Desember 2008, Bank Mandiri menyetujui penggunaan fasilitas T/R dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Fasilitas T/R yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar Rp51.525 dan Rp69.011. Seluruh fasilitas kredit dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan di bank yang sama, piutang usaha, persediaan dan aset tetap kecuali kendaraan (Catatan 6, 10 dan 13). Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, PT Latinusa tidak diperbolehkan menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam kegiatan usaha normal dan dari pemegang saham (tanpa dibebankan bunga), memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk kepada pemegang saham kecuali dalam rangka transaksi dagang yang terkait langsung dengan usaha, memberikan jaminan untuk pihak lain, mengubah anggaran dasar, permodalan, pemegang saham, susunan dewan komisaris dan direksi, melakukan penggabungan usaha, membagikan dividen dan membuka usaha baru.
285
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan - PT Latinusa (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan) PT Latinusa juga diwajibkan untuk menyalurkan seluruh aktivitas keuangannya melalui bank dan mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 233%, rasio lancar di atas 120%, rasio EBITDA/Interest minimum 1,7 kali dan Debt Service Ratio minimum 1,1 kali. Anak Perusahaan - PT KDL PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT KDL memperoleh fasilitas pinjaman L/C sebesar EUR139.038 untuk pembelian suku cadang yang dijamin dengan deposito berjangka sebesar EUR139.080. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut sebesar Rp2.146 telah dilunasi PT KDL pada bulan Februari 2009. 16. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 9)
1.111.734
606.145
699.875
801.037
817.050
45.594
48.849
38.944
32.950
17.893
Jumlah
1.157.328
654.994
738.819
833.987
834.943
2009
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Lancar - belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 720 hari Lebih dari 720 hari Jumlah
2008
2007
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
843.448
505.228
701.544
768.627
804.157
280.353 22.439 5.565 4.692 831
85.416 44.684 2.485 16.429 752
24.804 1.490 1.771 8.041 1.169
25.696 16.840 3.462 18.693 669
16.994 4.915 1.356 7.402 119
1.157.328
654.994
738.819
833.987
834.943
615.239
472.511
419.146
367.838
452.259
511.448
156.542
287.822
431.898
278.578
22.290
20.889
27.987
27.930
100.314
2.899
2.401
2.148
2.149
1.739
2009
2008
2007
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang: Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$56.308.281 pada periode 2010, US$15.309.694 pada periode 2009, US$30.619.309 pada tahun 2009, US$39.442.787 pada tahun 2008 dan US$29.576.219 pada tahun 2007) Euro (EUR2.010.482 pada periode 2010, EUR1.447.384 pada periode 2009, EUR2.071.627 pada tahun 2009, EUR1.809.765 pada tahun 2008 dan EUR7.290.202 pada tahun 2007) Dolar Singapura (SG$447.255 pada periode 2010, SG$340.260 pada periode 2009, SG$320.711 pada tahun 2009, SG$282.479 pada tahun 2008 dan SG$267.449 pada tahun 2007)
286
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG USAHA (lanjutan)
Yen Jepang (¥52.935.328 pada periode 2010, ¥24.145.510 pada periode 2009, ¥16.826.690 pada tahun 2009, ¥34.362.189 pada tahun 2008 dan ¥16.354.861 pada tahun 2007) Mata uang asing lainnya Jumlah
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
5.452 -
2.584 67
1.716 -
4.158 14
1.357 696
1.157.328
654.994
738.819
833.987
834.943
2009
2008
2007
Hutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama merupakan hutang usaha yang timbul dari pembelian bahan baku. 17. KEWAJIBAN ANJAK PIUTANG Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari penjualan piutang dengan recourse kepada bank sebagai berikut (Catatan 7): 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikurangi bunga yang belum diamortisasi
-
-
-
109.509 (1.224)
-
Bersih
-
-
-
108.285
-
2009
2008
2007
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2007, tidak terdapat piutang dan kewajiban anjak piutang yang belum diselesaikan. 18. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani beberapa kontrak forward valuta asing. Di bawah ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak dan nilai wajarnya: 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Perusahaan PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A. Indonesia
-
309 193 174 -
-
8.758 3.612
-
Jumlah
-
676
-
12.370
-
1.454 1.376
793
-
-
-
1.240 895 515 216 198 90 -
66 -
-
-
-
5.984
859
-
-
-
-
-
-
-
-
5.984
859
-
-
-
2009
2008
2007
Piutang Forward
Hutang Forward Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank Citibank N.A. Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Danareksa (Persero) Deutsche Bank AG Anak Perusahaan PT Danareksa (Persero) Jumlah
287
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) Saldo piutang dan hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang lain-lain” dan “Hutang lain-lain” pada neraca konsolidasi dan perubahan nilai wajar selama periode berjalan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (rugi) selisih kurs” pada laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan a.
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
b.
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
14 Juni 2010 29 Juni 2010
6 Juli 2010 29 Juli 2010
US$15.000.000
Rp137.699
16 September 2009
18 November 2009
US$2.000.000
Rp19.676
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange line dari Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri setuju memberikan fasilitas transaksi forward dan mata uang lainnya dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$15.000.000, US$15.000.000, US$15.000.000 dan US$50.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2011. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
14 Juni 2010 29 Juni 2010
2 Juli 2010 30 Juli 2010
US$16.000.000
Rp146.704
4 Januari 2010 6 April 2010
8 Februari 2010 3 Mei 2010
US$30.000.000
Rp277.591
16 Juni 2009 16 November 2009
14 Agustus 2009 23 Desember 2009
US$49.400.000
Rp468.393
26 Mei 2008 7 Agustus 2008
1 Juli 2008 12 November 2008
US$81.000.000
Rp749.700
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan menggunakan fasilitas melampaui jumlah maksimum dan atas kelebihan tersebut Perusahaan telah menyetorkan dana tambahan sebesar Rp1.366. c.
Perusahaan mengadakan perjanjian foreign exchange netting dengan HSBC, Jakarta, dimana HSBC setuju untuk menyediakan fasilitas transaksi spot dan/atau forward mata uang dan/atau opsi mata uang dan/atau transaksi yang merupakan kombinasi dari fasilitas-fasilitas tersebut dengan jumlah maksimum paparan terhadap resiko masing-masing sebesar US$5.000.000, US$28.000.000, US$28.000.000 dan US$25.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
14 Juni 2010 30 Juni 2010
6 Juli 2010 20 Agustus 2010
US$13.000.000
Rp119.319
4 Januari 2010 11 Januari 2010
8 Februari 2010 4 Maret 2010
US$3.000.000
Rp27.874
13 November 2009
14 Desember 2009
US$2.000.000
Rp18.770
15 Mei 2008 8 Agustus 2008
2 Juni 2008 23 Desember 2008
US$42,000,000
Rp388.429
288
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) d.
Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi forward dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum sebesar US$45.000.000 pada tanggal 16 Desember 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 Desember 2010. Antara tanggal 16 Juni 2010 sampai dengan 30 Juni 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana Perusahaan setuju menerima US$12.000.000 dan membayar Rp109.891 antara tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 8 Agustus 2010.
e.
Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi foreign exchange dari SCB, Jakarta, dimana SCB setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot dan/atau forward, currency swap, interest rate options dan transaksi derivatif lainnya. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, perpanjangan fasilitas ini masih dalam proses. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut:
f.
Periode awal Kontrak
Tanggal-tanggal penyelesaian
18 Juni 2010 30 Juni 2010
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
15 Juli 2010 10 Agustus 2010
US$9.000.000
Rp82.262
4 Januari 2010 6 April 2010
4 Februari 2010 10 Mei 2010
US$11.000.000
Rp101.610
9 September 2009 13 November 2009
2 November 2009 23 Desember 2009
US$7.000.000
Rp68.235
15 Mei 2008 7 Agustus 2008
2 Juni 2008 12 November 2008
US$38.000.000
Rp351.299
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari Citibank N.A. Indonesia (Citibank). Citibank setuju memberikan fasilitas transaksi spot, forward dan option dengan jumlah maksimum sebesar US$350.000.000. Fasilitas ini berakhir berdasarkan analisa Citibank terhadap resiko kredit yang berlaku di pasar. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
g.
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
18 Juni 2010 21 Juni 2010
22 Juli 2010 2 Agustus 2010
US$6.000.000
Rp54.714
4 Januari 2010 11 Januari 2010
8 Februari 2010 10 Maret 2010
US$11.000.000
Rp101.980
2 Juni 2008 20 Agustus 2008
4 Agustus 2008 5 Januari 2009
US$71.000.000
Rp652.240
Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi foreign exchange dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$5.000.000, US$30.000.000, US$5.000.000 dan US$34.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 September 2010. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, perpanjangan fasilitas ini masih dalam proses. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
18 Juni 2010
22 Juli 2010
US$3.000.000
Rp27.477
4 Januari 2010 11 Januari 2010
4 Februari 2010 4 Maret 2010
US$5.000.000
Rp46.751
26 Juni 2009 17 September 2009
21 Agustus 2009 24 November 2009
US$10.650.000
Rp107.501
26 Mei 2008 22 Agustus 2008
1 Juli 2008 5 Januari 2009
US$3.500.000
Rp309.975
289
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) h.
Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi forward dari Bank Permata dengan jumlah resiko kredit maksimum sebesar US$10.000.000, US$26.000.000, US$10.000.000 dan US$26.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 November 2010. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
30 Juni 2010
2 Agustus 2010
US$3.000.000
Rp27.339
4 Januari 2010 11 Januari 2010
4 Februari 2010 15 Maret 2010
US$9.000.000
Rp83.833
26 Juni 2009 13 November 2009
21 Agustus 2009 17 Desember 2009
US$18.000.000
Rp178.415
Periode awal Kontrak
i.
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari Deutsche Bank AG, Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar EUR1.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 namun dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal Kontrak
j.
Tanggal-tanggal penyelesaian
Perusahaan Menerima
Perusahaan Membayar
11 Januari 2010
4 Maret 2010
US$3.000.000
Rp27.645
28 September 2009
1 Desember 2009
US$2.000.000
Rp19.460
18 Juni 2008 11 Juli 2008
8 September 2008 24 Oktober 2008
US$9.000.000
Rp83.010
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari PT Danareksa (Persero) (Danareksa) dimana Danareksa setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot, forward, swap dan option dengan jumlah maksimum sebesar US$100.000.000. Fasilitas telah akan berakhir pada tanggal 5 November 2009. Antara tanggal 22 Mei 2008 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$35.000.000 dan membayar Rp321.805 antara tanggal 6 Juni 2008 sampai dengan 22 Desember 2008.
Anak Perusahaan Pada tahun 2008, PT KWT dan PT Latinusa mengadakan perjanjian kontrak spot FX target redemption forward dengan Danareksa. Sesuai dengan kontrak tersebut, PT KWT dan PT Latinusa masing-masing memiliki kewajiban untuk membeli US$250.000 jika kurs sama atau lebih besar dari strike price Rp9.250 (angka penuh) dan memiliki kewajiban untuk membeli US$500.000 jika kurs sama atau lebih kecil dari Rp9.250 (angka penuh). Jika akumulasi keuntungan mencapai Rp1.000 maka transaksi FX secara otomatis akan dibatalkan. Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008. Pada tanggal 15 Juli 2008, PT KWT melakukan perjanjian dengan Danareksa berkaitan dengan transaksi hedging “Window Knock-Out” dengan jangka waktu dari 15 Juli 2008 sampai dengan 14 Juli 2009. Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008. Pada tahun 2008, PT KDL melakukan perjanjian dengan Danareksa berkaitan dengan fasilitas target participant forward with european knock out dengan jangka waktu dari tanggal 13 Juni 2008 sampai 12 Desember 2008 dengan strike price US$1 sebesar Rp9.275 (angka penuh) pada nilai pembelian sebesar US$250.000 dan US$500.000. Berdasarkan surat No. S17/332/TRE tanggal 16 Juli 2008 perihal pra-konfirmasi transaksi hedging dari Danareksa, PT KDL melakukan transaksi lindung nilai “Participant Forward with European Knock Out” dengan Danareksa dengan jangka waktu dari tanggal 16 Juli 2008 sampai 24 Desember 2008, dengan jumlah 23 fixings. Dalam surat tersebut dicantumkan kondisi-kondisi transaksi sebagai berikut:
290
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) 1.
Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih besar dari Rp9.075 (angka penuh) tapi lebih kecil dari Rp9.210 (angka penuh), maka PT KDL memiliki hak untuk membeli US$200.000 dengan kurs US$1 sebesar Rp9.075 (angka penuh).
2.
Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih kecil atau sama dengan Rp9.075 (angka penuh), maka PT KDL memiliki kewajiban untuk membeli US$400.000 dengan kurs US$1 sebesar Rp9.075 (angka penuh).
3.
Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih besar atau sama dengan Rp9.210 (angka penuh), maka PT KDL tidak memiliki hak atau kewajiban untuk membeli Dolar Amerika Serikat.
Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008. 19. PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari: a.
Pajak dibayar di muka
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
49.097
28.706
15.116
22.668
5.024
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai Pajak daerah dan retribusi
16.091 3.277 5.239 4.055 5.005 15.427 28.064 8.569
9.914 4.558 2.993 2.339 22.956 2.198 22.780 4.246
52.047 3.773 3.274 1.257 24.148 11.327 5.205
48.983 4.628 2.457 5.158 108.146 5.536 6.861
27.926 4.719 5.083 2.631 24.681 20.677 7.776
Jumlah
85.727
71.984
101.031
181.769
93.493
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Beban pajak kini Perusahaan Anak Perusahaan
39.246 41.651
47.242
88.688
401.570 151.093
47.392 84.883
Sub-jumlah
80.897
47.242
88.688
552.663
132.275
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan
251.574 13.819
(377.492) 6.567
(131.149) 14.916
(237.356) (38.093)
37.614 10.954
Sub-jumlah
265.393
(370.925)
(116.233)
(275.449)
48.568
Beban (manfaat) pajak, bersih
346.290
(323.683)
(27.545)
277.214
180.843
Pajak Pertambahan Nilai
2009
2008
2007
b. Hutang pajak
c.
Beban (manfaat) pajak
d. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:
291
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak kini (lanjutan)
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum beban pajak Anak Perusahaan Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
1.343.153
(1.424.473)
468.659
740.823
497.363
(105.136)
(117.038)
(98.916)
363.523
623.785
398.447
(588.604)
604.458
-
91.623 5.108 8.430
114.437 27.364 19.863
63.485 806 15.474
(54.580)
(54.098)
1.288.573
(1.478.571)
Beda temporer: Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai persediaan Penyusutan dan rugi penjualan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu, bersih Kesejahteraan karyawan Bagian atas laba bersih Anak Perusahaan Penyisihan persediaan usang
(167.251) -
(151.384) -
(268.418) -
(150.944) (3.901)
(198.320) (7.033)
Sub-jumlah
(101.975)
(653.004)
(751.861)
611.277
(125.588)
-
38.716
(335.132)
72.002
61.947
32.041 8.139
12.837 8.508
48.652 12.757
51.538 18.471
25.415 10.361
13.607
2.999
2.829
2.626
365
(10.854)
(10.252)
(17.206)
(24.307)
(12.155)
(973)
(1.283)
(395.134)
(16.769)
(2.652)
51.525
(683.234)
103.561
83.281
(1.071.572)
1.338.623
356.140
Beda tetap: Imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban bunga Beban program tanggung jawab sosial dan lingkungan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan yang telah dibebankan pajak penghasilan final Sub-jumlah Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Kompensasi rugi fiskal Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) setelah kompensasi rugi fiskal
(5.322)
(563.771)
16.819 43.783 9.996
56.987 5.215 (51)
41.960 1.228.558
(2.080.050)
(1.071.572)
-
156.986
(2.080.050)
(1.071.572)
1.338.623
(198.111) 158.029
Beban pajak kini, taksiran hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak adalah sebagai berikut:
Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) - Perusahaan Beban pajak kini - Perusahaan
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
156.986
(2.080.050)
2009 (Satu Tahun) (1.071.572)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
1.338.623
158.029
39.246
-
-
401.570
47.392
Pembayaran pajak penghasilan di muka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Fiskal luar negeri
101.533 122 -
35.075 154 -
135.726 937 -
339.188 753 315 210
157.967 190 153
Sub-jumlah
101.655
35.229
136.663
340.466
158.310
-
-
-
61.104
-
Taksiran hutang pajak penghasilan
292
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak kini (lanjutan) 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
62.409 19.403
35.229 14.739
136.663 12.814
17.873
110.918 16.604
29.077
31.430
20.352
13.556
11.307
110.889
81.398
169.829
31.429
138.829
17.415
7.118
16.962
231.477
17.145
128.304
88.516
186.791
262.906
155.974
Taksiran tagihan pajak Tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan Tahun sebelumnya Anak Perusahaan Sub-jumlah Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2009, 2008 dan 2007 sesuai dengan yang telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada Kantor Pelayanan Pajak. e.
Pajak tangguhan Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku: Perusahaan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang Kesejahteraan karyawan Penyusutan Rugi fiskal
(10.944)
(1.303)
(1.278)
(6.229)
(242)
1.330 (2.500) (4.205) 267.893
159.076 227 (15.479) (520.013)
165.285 (1.893) (25.370) (267.893)
(169.248) 2.886 548 (65.313) -
2.110 (4.642) (19.046) 59.434
Sub-jumlah
251.574
(377.492)
(131.149)
(237.356)
37.614
Anak Perusahaan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang Kesejahteraan karyawan Penyusutan Rugi fiskal Lain-lain
(313)
(848)
(231)
1.265 (238) (1.051) (2.651) 12.373 4.434
33.332 (51) (1.220) (1.183) (26.518) 3.055
Sub-jumlah
13.819
6.567
Beban (manfaat) pajak tangguhan, bersih
265.393
293
(370.925)
5.252
(2.004)
34.784 (403) (1.117) (2.479) (16.756) 1.118
(36.271) 30 2.086 (8.451) 28 (767)
773 (7.012) (1.207) 25.134 (4.730)
14.916
(38.093)
10.954
(116.233)
(275.449)
48.568
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Pajak tangguhan (lanjutan) Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
31 Desember 2009
2008
2007
Perusahaan Aset pajak tangguhan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang Kewajiban kesejahteraan karyawan Rugi fiskal Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih
22.126
11.207
11.182
9.904
3.675
2.633 8.577 38.211 -
10.172 8.577 33.591 520.013
3.963 8.577 35.711 267.893
169.248 8.577 33.818 -
11.463 34.366 -
(140.119)
(154.215)
(144.324)
(169.694)
(235.007)
(68.572)
429.345
183.002
51.853
(185.503)
9.767 3.473 3.049 2.265 26 -
13.226 849 1.414 1.742 61 8.660 7.397 -
11.564 3.863 2.131 1.855 53 -
11.494 1.830 1.351 68 16.994 7.828 -
9.832 852 45 7.490 4.756 209 122
18.580
33.349
19.466
39.565
23.306
Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Daya Listrik PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT Krakatau Daya Tirta PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Engineering PT Krakatau Information Technology PT Laksana Maju Jaya Jumlah Kewajiban pajak tangguhan PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Daya Listrik Jumlah Aset pajak tangguhan konsolidasi, bersih Kewajiban pajak tangguhan konsolidasi, bersih
(16.635) (625) (548) (342)
(895) (381) (690)
(3.137) (978) (717) (550)
(789) (223) (841)
(17.582) (1.031) (414) (531)
(551) -
(363) -
(386) -
(125) -
(4.254)
(18.701)
(2.329)
(5.768)
(1.978)
(23.812)
91.418
23.306
(1.978)
(209.315)
18.580 (87.273)
462.694 (2.329)
202.468 (5.768)
Aset pajak tangguhan (selain akumulasi rugi fiskal) dan kewajiban pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, penyisihan piutang ragu-ragu, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan usang dan provisi untuk kesejahteraan karyawan. Perbedaan pada dasar pencatatan aset tetap adalah karena adanya perbedaan taksiran masa manfaat aset dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Perbedaan pada dasar penyisihan piutang ragu-ragu, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan usang dan provisi untuk kesejahteraan karyawan karena adanya perbedaan waktu pengakuan beban untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak.
294
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Pajak tangguhan (lanjutan) Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasi. Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku (2010: 25%, 2009: 28%, 2008 dan 2007: 30%) dari laba (rugi) akuntansi sebelum beban (manfaat) pajak dan beban (manfaat) pajak bersih seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
1.288.573
(1.478.571)
363.523
623.785
398.447
322.143 10.490 -
(414.000) 14.427 64.469
101.786 (191.305) 33.527
187.136 31.068 (8.689)
119.534 24.968 -
(41.813) -
(42.388) -
(75.157) -
(45.283) (18)
(59.496) -
290.820
(377.492)
(131.149)
164.214
85.006
Beban (manfaat) pajak Anak Perusahaan Pajak kini Pajak tangguhan
41.651 13.819
47.242 6.567
88.688 14.916
151.093 (38.093)
84.883 10.954
Beban pajak Anak Perusahaan, bersih
55.470
53.809
103.604
113.000
95.837
346.290
(323.683)
(27.545)
277.214
180.843
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Pengaruh perubahan tarif pajak Bagian atas laba bersih Anak Perusahaan Pengaruh tarif pajak progresif Beban (manfaat) pajak Perusahaan
Beban (manfaat) pajak, bersih
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar Rp64.649 dan Rp4.219 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, Rp33.527 dan Rp3.007 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp8.689 dan Rp3.985 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebagai bagian dari beban (manfaat) pajak tangguhan pada periode berjalan. Revisi undangundang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. f.
Surat Ketetapan Pajak Perusahaan Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (“PPKP”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp136.650 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Juni 2010. Pada tanggal 12 Februari 2009, Perusahaan menerima PPKP atas PPN Masa Desember 2008 sebesar Rp218.228 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Maret 2009. Pada tanggal 24 Agustus 2009, Perusahaan menerima pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp18.426 yang telah diterima pada bulan Agustus 2009. Pada bulan September 2008, Perusahaan menerima PPKP atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp106.620. Perusahaan telah menerima kelebihan pajak tersebut pada bulan Oktober 2008. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha periode berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
295
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 18 September 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp111.183. Perusahaan telah menerima kelebihan pajak tersebut pada bulan Oktober 2007. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha periode berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007. Anak Perusahaan - PT KHIP Pada tanggal 9 Juli 2009, PT KHIP menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp1.615 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 dan PPN tahun 2007 yang berjumlah Rp192. PT KHIP juga menerima SKPLB atas PPN bulan Desember 2007 sebesar Rp7.112 yang telah diterima oleh PT KHIP pada bulan Juli 2009. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha periode berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Pada tanggal 18 Maret 2008, PT KHIP menerima SKPLB atas PPN bulan Desember 2006 sebesar Rp7.238. PT KHIP juga menerima SKPKB atas PPN pasal 14(4), pasal 16C dan 16D sejumlah Rp2.263. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha periode berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008. Anak Perusahaan - PT KIEC Pada bulan Februari 2008, PT KIEC menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp4.532. PT KIEC juga menerima beberapa SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 dan PPN tahun 2006 sebesar Rp47. Jumlah bersih kelebihan pembayaran sebesar Rp4.485 tersebut telah diterima PT KIEC pada bulan Maret 2008. Anak Perusahaan - PT KDL Pada bulan Maret 2010, PT KDL menerima SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008 sebesar Rp708. Anak Perusahaan - PT KE Pada tahun 2009, PT KE menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp3.195. PT KE juga menerima beberapa SKPKB atas pajak penghasilan pasal 4(2), 21 dan 23 untuk tahun 2007 yang berjumlah Rp75.
20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Upah dan kompensasi karyawan Biaya angkut Biaya proyek Royalti dan retribusi ke Pemerintah Daerah Jasa profesional Jasa pelabuhan Sewa Bunga Lain-lain
249.299 36.244 4.777 4.587 4.287 3.710 3.555 3.245 26.440
172.618 33.146 3.357 3.490 4.241 4.094 5.167 29.201 25.321
148.872 43.008 14.586 4.645 22.192 3.582 5.785 5.702 23.507
152.811 27.749 5.965 5.948 5.317 1.317 5.185 56.176 24.685
127.153 43.496 3.821 6.579 4.337 850 4.645 7.769 17.712
Jumlah
336.144
280.635
271.879
285.153
216.362
296
2009
2008
2007
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UANG MUKA PENJUALAN DAN LAINNYA Akun ini terdiri dari:
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Uang muka pelanggan Retensi Lain-lain
220.752 723
307.002 1.852
261.375 45.493 3.036
155.146 35.073 5.331
193.605 18.385 6.830
Jumlah
221.475
308.854
309.904
195.550
218.820
2009
2008
2007
22. PINJAMAN DAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari:
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
161.510
242.265
201.888
282.642
365.803
66.667
100.000
83.334
116.667
150.000
213.587
-
79.943
-
-
PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp55.656 dan US$1.120.000 pada periode 2010, Rp72.083 dan US$2.005.000 pada periode 2009, Rp64.810 dan US$2.005.000 pada tahun 2009, Rp71.141 dan US$2.890.000 pada tahun 2008, Rp77.630 dan US$3.654.550 pada tahun 2007)
65.829
92.584
83.657
102.786
112.052
PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
14.493
18.371
4.233
27.770
39.370
198
506
299
882
1.126
-
94
-
214
369
PT Krakatau Medika PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
-
-
-
20.310
PT Pelat Timah Nusantara Tbk *) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
-
-
-
14.282
2009
2008
2007
Pinjaman jangka panjang Hutang bank - Pihak ketiga Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp161.510 pada periode 2010, Rp242.265 pada periode 2009, Rp201.888 pada tahun 2009, Rp282.642 pada tahun 2008, Rp363.397 dan US$255.435 pada tahun 2007) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Anak Perusahaan PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Krakatau Information Technology PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$21.853 pada periode 2010, Rp69 dan US$42.812 pada periode 2009, US$31.847 pada tahun 2009, Rp264 dan US$56.459 pada tahun 2008, Rp396 dan US$77.517 pada tahun 2007) PT Bank Bukopin Tbk (US$9.170 pada periode 2009, US$19.529 pada tahun 2008, US$39.152 pada tahun 2007)
297
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
264.518
377.131
337.676
420.803
406.465
-
-
-
-
19.858
Jumlah
786.802
830.951
791.030
951.764
1.129.635
Dikurangi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
202.254
235.532
222.390
240.443
261.334
Bagian pinjaman jangka panjang, bersih
584.548
595.419
568.640
711.321
868.301
9.217
2.646
2.550
7.433
13.121
19.890 10.857
13.912 9.619
14.882 3.800
16.488 2.743
6.029 7.098
Hutang konstruksi - Pihak ketiga Perusahaan Bank Austria Aktiengesellschaft qq. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR23.858.915 pada periode 2010, EUR26.131.193 pada periode 2009 EUR24.995.054 pada tahun 2009, EUR27.267.332 pada tahun 2008, EUR29.539.610 pada tahun 2007) Hutang penerusan pinjaman - Pihak ketiga Perusahaan Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW), Frankfurt (EUR1.443.147 pada tahun 2007)
Kewajiban jangka panjang - Pihak ketiga Pengadaan perangkat komputer (US$1.014.736 pada periode 2010, US$259.766 pada periode 2009, Rp109 dan US$259.766 pada tahun 2009, Rp184 dan US$416.517 pada tahun 2008, US$879.324 pada tahun 2007) Kewajiban diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum Uang jaminan listrik dan air Lain-lain (Rp674 dan US$77.000 pada periode 2010, Rp1.702 dan US$209.000 pada periode 2009, Rp1.034 dan US$132.000 pada tahun 2009, Rp420 dan US$220.675 pada tahun 2008, Rp9.407 dan US$190.933 pada tahun 2007)
2009
2008
2007
1.373
3.839
2.275
2.836
11.205
41.337
30.016
23.507
29.500
37.453
Dikurangi kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
3.331
3.815
2.890
11.962
7.621
Bagian kewajiban jangka panjang, bersih
38.006
26.201
20.617
17.538
29.832
Jumlah
*)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan investasi Perusahaan ke pihak ketiga (Catatan 12)
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp684.529. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik serta pengembangan pabrik. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5% dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,8%, 13,0% dan 12,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Kredit investasi ini dijamin secara paripasu dengan jaminan untuk fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15).
298
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan) Pada tahun 2005, Bank Mandiri melakukan penjualan sebagian fasilitas ini kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia [dahulu PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)] sebesar Rp200.000, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 51 tanggal 22 Desember 2004 dari Imas Fatimah, S.H. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2012 dan dibayar dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran kuartalan dimulai sejak kuartal ketiga tahun 2006. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, memberitahukan secara tertulis perubahan anggaran dasar, modal dasar atau disetor, pengurus dan status Perusahaan, dan penjaminan aset Perusahaan. Disamping itu, Perusahaan juga wajib memelihara rasio keuangan lancar minimum 120% dan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233%. Hutang dalam Dolar Amerika Serikat berasal dari anjak piutang dengan recourse sebesar Rp2.406 yang jatuh tempo pada tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang tersebut. Anak Perusahaan - PT MJIS PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Jumlah pinjaman yang telah digunakan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp213.587 dan Rp79.943 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 12,0% dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam 16 (enam belas) kali angsuran kuartalan dimulai sejak kuartal ketiga tahun 2012. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, tanah, mesin dan bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp718.482 (Catatan 10 dan 13). Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT MJIS, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan, antara lain, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, menyewakan aset yang diagunkan, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan merger, akuisisi dan penyertaan saham, menjual aset yang dijaminkan, mengubah anggaran dasar, modal saham dan susunan pengurus, pembagian dividen, dan membayar hutang kepada pemegang saham. Anak Perusahaan - PT KHIP PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) a.
Fasilitas Kredit Investasi PT KHIP memperoleh fasilitas kredit investasi (KI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.908. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai investasi mesin pipa baja Electric Resistance Welding (ERW) yang akan dilunasi dalam lima kali angsuran mulai tahun 2006 sampai dengan 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga per tahun sebesar 11,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 11,5% sampai 13,0% dan antara 11,2% sampai 13,0% dan antara 13,0% sampai 14,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP memperoleh tambahan fasilitas berupa kredit investasi pertama (KI-1) sebesar US$2.800.000 untuk pembelian mesin Coating dan kredit investasi kedua (KI-2) sebesar US$1.625.000 untuk merekondisi mesin SPM1200 menjadi SPM1800. Fasilitas-fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 60 bulan dengan 5 (lima) kali angsuran, dengan masa tenggang 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 7,8% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan antara 7,8% sampai 8,0% dan 8,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 2008 dan 2007. PT KHIP telah melakukan percepatan pembayaran angsuran pada fasilitas pinjaman (KI-2). Pada tanggal 19 Maret 2010, PT KHIP telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman kredit investasi kedua (KI-2).
299
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KHIP (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan) b.
Kredit Modal Kerja Impor Fasilitas kredit modal kerja impor dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.750 digunakan untuk membiayai setoran jaminan pembukaan L/C. Berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., tanggal 21 Juni 2010, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 12,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 12,5% sampai 13,0% dan 11,5% sampai 13,0% dan 13,0% sampai 14,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
c.
Kredit Modal Kerja Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000, digunakan untuk tambahan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris No. 72 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., tanggal 21 Juni 2010, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 12,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 12,5% sampai 13,0% dan 11,5% sampai 13,0% dan 13,0% sampai 14,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan barang jadi dan bahan baku, tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perabotan dan perlengkapan dengan nilai pengikatan sebesar Rp657.548, di mana jaminan yang diberikan saling terkait dengan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh dari BRI (Catatan 6, 10 dan 13). Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, PT KHIP tidak diperkenankan untuk melakukan penggabungan usaha dan akuisisi, menyewakan aset yang dijaminkan, mengajukan pailit, memberikan pinjaman kepada pemegang saham kecuali kepada Perusahaan, membayar/menurunkan hutang kepada pemegang saham kecuali kepada Perusahaan, menjual aset yang dijaminkan, melakukan investasi aset tetap dengan jumlah kumulatif di atas Rp5.000 per tahun, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan penyertaan saham kecuali yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, dan menggunakan fasilitas kredit di luar yang telah ditetapkan bank dan mempertahankan rasio lancar sebesar 115% hingga fasilitas kredit dilunasi. Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KHIP belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio lancar tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BRI No. 768-BMN/BMT/08/2010 tanggal 2 Agustus 2010, PT KHIP memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio lancar tersebut untuk tahun 2010. Anak Perusahaan - PT KWT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) a.
Kredit Investasi PT KWT memperoleh kredit investasi dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp74.225 untuk pembiayaan perluasan pabrik baja profil dengan kapasitas 150.000 ton per tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, jangka waktu kredit diubah menjadi sejak tanggal 30 Desember 2003 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran pokok selama dua tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 21 (dua puluh satu) kali angsuran kuartalan dimulai dari kuartal keempat tahun 2005. Fasilitas kredit tersebut dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 13,8%, 13,5% dan 14,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas kredit investasi untuk pembiayaan perluasan pabrik baja profil ini telah dilunasi pada tanggal 30 Desember 2009 sehingga saldo per 30 Juni 2010 adalah nihil.
300
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan) a.
Kredit Investasi (lanjutan) Pada tahun 2009, PT KWT memperoleh kredit investasi baru dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp33.460 untuk pembiayaan pembangunan instalasi bahan bakar gas alam dalam rangka konversi BBM ke gas alam dan Steel Bar Quenching. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 29 Desember 2009, jangka waktu kredit adalah 36 bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit termasuk masa penarikan kredit selama 12 bulan. Berdasarkan persetujuan perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Juni 2010, pinjaman ini dibayar dalam 8 (delapan) kali angsuran triwulanan dimulai dari triwulan kedua tahun kedua setelah masa penarikan dan dikenakan bunga 11,0% per tahun. Saldo kredit investasi untuk pembiayaan ini per 30 Juni 2010 adalah Rp12.460.
b.
Beban Bunga Ditangguhkan Hutang beban bunga ditangguhkan terdiri dari: 1.
2.
Pinjaman Interest Balloon Payment sebesar Rp16.651 yang merupakan akumulasi beban bunga yang ditangguhkan sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal 30 Desember 2003 atas pokok pinjaman kredit modal kerja dan kredit investasi yang diperoleh dari BNI. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, BNI menyetujui perubahan jangka waktu kredit menjadi dari tanggal 30 Desember 2003 sampai dengan 29 Desember 2010, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran selama 2 tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 20 (dua puluh) kali angsuran kuartalan dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 0%. Pinjaman KMK Lock Off sebesar Rp22.833 yang merupakan akumulasi beban bunga yang ditangguhkan sampai dengan tanggal 30 Desember 2003 atas fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, L/C dan dokumen pinjaman. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, BNI menyetujui untuk menampung kewajiban bunga tertunggak tersebut dalam bentuk fasilitas aflopend kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp22.832. Pinjaman ini dibayar dalam 20 (dua puluh) kali angsuran kuartalan yang dimulai sejak kuartal ke-empat tahun 2005 sampai tanggal 29 Desember 2010 dan dibebani bunga tahunan sebesar 1,0%. Saldo per 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp2.033.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan penggabungan usaha, mengubah bentuk atau status hukum, mengubah anggaran dasar, membayar hutang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk kepada pemegang saham kecuali terkait langsung dengan usaha, melakukan investasi, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, membuka usaha baru, bertindak sebagai penjamin dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 2,5 kali. Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BNI No. KPS/2.2/989/R tanggal 19 Juli 2010, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode 2010. Seluruh fasilitas pinjaman dan hutang jangka panjang PT KWT dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap PT KWT dan tanah milik Perusahaan yang dikuasakan kepada PT KWT untuk dijadikan sebagai jaminan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan (Catatan 6, 10 dan 13). Anak Perusahaan - PT KITech PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI dalam bentuk Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat digunakan untuk membiayai proyek LAN personalia Perusahaan, dengan bunga 8,5% per tahun dan jangka waktu dari September 2006 sampai dengan Agustus 2010. Pinjaman dalam Rupiah digunakan untuk membiayai pengadaan komputer yang dijual kepada Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel dengan bunga 16,0% per tahun dan dengan jangka waktu dari Juli 2006 sampai dengan Juni 2009. Pada tahun 2009, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman dalam Rupiah tersebut. Fasilitas pinjaman ini dijamin secara fidusia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.607 (Catatan 6).
301
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KITech (lanjutan) PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman Dolar Amerika Serikat dari Bukopin yang digunakan untuk membiayai proyek pengadaan printer thermal PT KITech dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu dari Desember 2005 sampai dengan Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset printer thermal yang disewakan dan piutang PT KITech. Pada tahun 2009, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman tersebut. Anak Perusahaan - PT KM PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) PT KM memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Niaga sebesar Rp28.000 untuk membiayai pengembangan kapasitas, kualitas dan fasilitas rumah sakit. Fasilitas pinjaman ini berlaku sejak tanggal perjanjian sampai dengan tanggal 22 Juni 2013 dengan bunga sebesar 10,25% per tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 84 (delapan puluh empat) kali angsuran bulanan yang dimulai pada bulan Juni 2004. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 29 Juli 2008. Anak Perusahaan - PT Latinusa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Latinusa memperoleh fasilitas kredit modal kerja aflopend dengan jumlah maksimum sebesar Rp119.082. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Desember 1999, Bank Mandiri menyetujui penjadwalan kembali jangka waktu kredit menjadi sejak 29 Desember 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran pokok selama dua tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 14,0% pada tahun 2008 dan 2007. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan 15). Pada tahun 2008, PT Latinusa telah melunasi seluruh hutang tersebut. Hutang Konstruksi Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang Schilling Austria dari Bank Austria Aktiengesellschaft dengan jumlah maksimum sebesar ATS562.810.000 atau setara dengan EUR40.900.998. Pinjaman ini diberikan untuk membiayai proyek pengendalian lingkungan (dedusting system) pada pabrik baja slab dan billet. Pinjaman ini dilunasi dalam 36 (tiga puluh enam) kali angsuran setengah tahunan yang dimulai pada tanggal 30 April 2003 hingga 30 Oktober 2020. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 4,0% pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Hutang Penerusan Pinjaman Fasilitas penerusan pinjaman yang diperoleh Pemerintah Republik Indonesia dari Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW) dalam Euro dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar EUR7.859.450 dan EUR3.917.911. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai modernisasi pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (“Hot Strip Mill, HSM”). Untuk setiap pinjaman dikenakan bunga masing-masing sebesar 8,06% dan 8,46% per tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 10 (sepuluh) kali angsuran tengah tahunan yang sama besar yang dimulai dari enam bulan sejak beroperasinya proyek atau 30 Mei 2001 dan 30 November 2001, mana yang lebih cepat. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang penerusan pinjaman tersebut. Kewajiban jangka panjang Kewajiban jangka panjang mencakup hutang jangka panjang PT KITech, kewajiban diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum PT KIEC serta uang jaminan langganan listrik PT KDL dan uang jaminan langganan air PT KTI. Hutang PT KITech timbul dari kontrak pengadaan perangkat komputer secara angsuran. Saldo hutang pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp9.217, Rp2.646, Rp2.550, Rp7.433 dan Rp13.121. Kewajiban diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum PT KIEC merupakan taksiran biaya pembangunan prasarana dan fasilitas kawasan industri, masing-masing sebesar Rp19.890, Rp13.912, Rp14.886, Rp16.488 dan Rp6.029 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang uang jaminan listrik dan air masing masing sebesar Rp10.857, Rp9.619, Rp3.800, Rp7.648 dan Rp7.098 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
302
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010 Perusahaan Imbalan jangka panjang menurut Perjanjian Kerja Bersama Uang penghargaan masa kerja Tunjangan cuti besar Tunjangan kesetiaan Imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
31 Desember 2009
2008
2007
131.566 21.276 19.458
117.258 17.107 15.418
126.409 16.437 15.860
118.243 16.172 12.310
100.342 14.211 10.928
-
368.978
-
335.132
264.512
Anak Perusahaan
172.300 69.069
518.761 98.648
158.706 64.929
481.857 92.305
389.993 78.732
Jumlah
241.369
617.409
223.635
574.162
468.725
Imbalan Pensiun Manfaat Pasti Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel, pihak hubungan istimewa, yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-121/KM.17/1998 tanggal 16 Maret 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan. Kontribusi karyawan adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan sisanya ditanggung oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk karyawan Perusahaan yang diperbantukan pada Anak Perusahaan. Perhitungan beban pensiun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tanggal 30 Juli 2010, 22 Maret 2010, 25 Februari 2009, dan 23 Mei 2008, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat bunga aktuaria Tingkat kematian Tingkat hasil investasi Tingkat kenaikan gaji Umur pensiun Tingkat perputaran Tingkat cacat
: : : : : : :
2010: 8,4%, 2009: 10%, 2008: 12% dan 2007: 11% per tahun Tabel Mortalitas Indonesia II-1999 11% per tahun 2010: 8%, 2009: 8%, 2008: 8% dan 2007: 10% per tahun 56 tahun 1% untuk setiap usia 10% dari tingkat mortalitas
Selisih antara nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajar aset dana pensiun pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Kerugian (keuntungan) aktuaria yang belum diakui Selisih
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
(1.873.307) 1.211.509
(1.243.013) 1.149.112
31 Desember
2009 (1.284.738) 1.363.330
2008 (1.179.723) 934.894
2007 (1.155.983) 1.293.445
711.167
144.831
(46.911)
315.200
(59.361)
49.369
50.930
31.681
70.371
78.101
Penilaian atas nilai kini dari pengembalian dana atau pengurangan iuran masa datang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 510/KMK/2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja. Menurut keputusan tersebut, surplus yang timbul dari perubahan metode aktuaria tidak dapat diperhitungkan sebagai iuran normal pemberi kerja. Karena surplus pendanaan tersebut tidak menimbulkan manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang, maka pengakuan surplus tersebut mengakibatkan diakuinya keuntungan pada periode berjalan yang semata-mata berasal dari kerugian aktuarial. Karenanya, surplus tersebut tidak diakui sebagai aset Perusahaan.
303
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan) Imbalan Pensiun Iuran Pasti Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat yang dananya dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP.1100/KM.17/1998 tanggal 23 November 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 5,0% dan 15,0% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp7.471, Rp5.449, Rp14.895, Rp15.056 dan Rp6.018 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5,0% dan kontribusi Anak Perusahaan yang berkisar antara 10,0% sampai 20,0% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp3.453, Rp4.520, Rp9.711, Rp9.669 and Rp7.058 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan untuk tahun yang beakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Aset program pensiun Anak Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Mitra Krakatau yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.054/KM.17/1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 11 April 1995. Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk menghitung pencadangan atas beban kesejahteraan karyawan jangka panjang lainnya sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. Perhitungan aktuaria dilakukan oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing tanggal 30 Juli 2010, 22 Maret 2010, 25 Februari 2009, dan 23 Mei 2008 menggunakan metode “Projected Unit Credit’’ dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat mortalitas Tingkat bunga aktuaria Tingkat kenaikan gaji Tingkat cacat Umur pensiun a.
: : : : :
Tabel Mortalitas Indonesia II-1999 2010: 8,4% - 9,7%, 2009: 10%, 2008: 12% dan 2007: 11% per tahun 2010: 11% - 12%, 2009: 8%, 2008: 8% dan 2007: 10% per tahun 10% dari tingkat mortalita 56 tahun
Kewajiban kesejahteraan karyawan 30 Juni 2010 Nilai kini kewajiban aktuaria Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested
31 Desember 2009
2008
2007
499.130 (170.611)
348.924 (64.952)
313.154 (67.618)
289.429 (35.665)
299.359 (60.003)
(87.150)
(35.541)
(21.901)
(14.734)
(35.143)
241.369
248.431
223.635
239.030
204.213
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi koreksi aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested
14.632 13.211 10.179
12.232 14.483 5.513
22.297 25.624 8.384
25.707 36.325 (1.897)
31.544 30.461 12.006
4.128
2.625
12.646
3.922
4.279
Jumlah
42.150
34.853
68.951
64.057
78.290
Kewajiban yang diakui
b.
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Beban kesejahteraan karyawan
304
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan) c.
Mutasi kewajiban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
Saldo awal Biaya kesejahteraan karyawan Pembayaran periode berjalan Efek pelepasan anak perusahaan
223.635 42.150 (24.416) -
239.030 34.853 (25.452) -
239.030 68.951 (52.646) (31.700)
204.213 64.057 (29.240) -
156.138 78.290 (30.215) -
Saldo akhir
241.369
248.431
223.635
239.030
204.213
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Berdasarkan penilaian manajemen, program pensiun yang ada dan imbalan pasca-kerja yang diberikan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah cukup untuk menutupi tunjangan yang diwajibkan oleh Undang-undang No. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan (“UU No. 13”). Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali PT KHIP, memutuskan untuk mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu menghapus Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan mengubah besaran imbalan pasca-kerja. Perubahan tersebut berlaku efektif sejak 1 Januari 2007. Imbalan Perawatan Kesehatan Pasca-Kerja Manajemen Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk pencadangan atas imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja. Perhitungan aktuaria dilakukan oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Maret 2010, 25 Februari 2009 dan 23 Mei 2008, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat mortalitas : Tabel Mortalitas Indonesia II-1999 Tingkat bunga aktuaria : 2009: 10%, 2008: 12% dan 2007: 11% per tahun Tingkat kenaikan biaya kesehatan : Tahun 1: 12% Tahun 2: 10,53% Tahun 3: 9% Tingkat cacat : Usia 20-44 tahun: 0,1% Usia 44-55 tahun: 0,4% Tingkat pengunduran diri : 1% per tahun Usia pensiun : 56 tahun a.
Kewajiban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Nilai kini kewajiban aktuaria Biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested Koreksi aktuaria yang belum diakui Laba kurtailmen dan penyelesaian
711.673 (269.967) (72.728) -
Kewajiban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja
368.978
305
31 Desember 2009
2008
723.815 (66.666) (253.254) (403.895) -
2007
464.769 (78.790) (50.847) -
421.044 (90.820) (65.712) -
335.132
264.512
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan) b.
Beban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja 2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit) Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested Amortisasi koreksi aktuaria Beban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja
c.
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
9.991 22.915
20.214 45.978
15.926 50.080
11.682 34.662
213 6.063
12.125 430
12.125 -
12.125 -
39.182
78.747
78.131
58.469
Mutasi kewajiban imbalan perawatan kesehatan pensiun adalah sebagai berikut: 2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit) Saldo awal Beban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja Pembayaran periode berjalan Laba kurtailmen dan penyelesaian
335.132
Saldo akhir
368.978
39.182 (5.336) -
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
335.132 78.747 (9.984) (403.895) -
264.512 78.131 (7.511) 335.132
2007 (Satu Tahun) 211.787 58.469 (5.744) 264.512
Pada tahun 2009, Perusahaan memutuskan untuk mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu mengubah program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun dari program manfaat pasti menjadi program iuran pasti. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 9 Maret 2010 yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan perjanjian tanggal 29 Maret 2010 antara Perusahaan dengan Yayasan Badan Pengelola Kesehatan Krakatau Steel (“Bapelkes KS”), Program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun Perusahaan selanjutnya akan dikelola oleh Yayasan Bapelkes KS, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 15 Maret 2010 dari Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM. Sumber dana program imbalan perawatan kesehatan berasal dari iuran Perusahaan sebesar Rp341 per karyawan per bulan. Beban perawatan kesehatan yang dibebankan pada usaha sebesar Rp20.193 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai penyelesaian kewajiban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan wajib membayar setoran awal kepada Yayasan Bapelkes KS sebesar Rp243.197 (setelah dikurangi pajak sebesar Rp33.400), yang dicatat dalam akun “Hutang Lain-lain” dalam neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2009. Selisih sebesar Rp127.298 tersebut diakui sebagai laba penyelesaian kewajiban imbalan kesehatan pasca-kerja dan disajikan sebagai bagian dari ”Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja Sehubungan dengan diberlakukannya UU No. 13 dan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak bermaksud untuk memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal, atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Dengan demikian, tidak ada pengakuan kewajiban dan beban pesangon PHK dalam laporan keuangan konsolidasi.
306
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 30 Juni 2010 Hak minoritas 1 Januari 2010
Bagian atas laba (rugi) bersih
Perubahan ekuitas lainnya
Hak minoritas 30 Juni 2010
PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika
1.075 38.580 1.297
17 (957) 50
217 30.909 179
1.309 68.532 1.526
Jumlah
40.952
(890)
31.305
71.367
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Hak minoritas 1 Januari 2009
Bagian atas laba (rugi) bersih
Perubahan ekuitas lainnya
Hak minoritas 30 Juni 2009
PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Pelat Timah Nusantara Tbk
805 20.618 15.920
57 (351) 583
(1.959)
862 20.267 14.544
Jumlah
37.343
289
(1.959)
35.673
31 Desember 2009 Hak minoritas 1 Januari 2009
Bagian atas laba (rugi) bersih
Perubahan ekuitas lainnya
Hak minoritas 31 Desember 2009
PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Catatan 12)
805 20.618 15.920
270 (1.028) 97 2.193
18.990 1.200 (18.113)
1.075 38.580 1.297 -
Jumlah
37.343
1.532
2.077
40.952
31 Desember 2008 Hak minoritas 1 Januari 2008
Bagian atas laba (rugi) bersih
Perubahan ekuitas lainnya
Hak minoritas 31 Desember 2008
PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Pelat Timah Nusantara Tbk
597 14.054
212 (632) 4.458
(4) 21.250 (2.592)
805 20.618 15.920
Jumlah
14.651
4.038
18.654
37.343
31 Desember 2007 Hak minoritas 1 Januari 2007
Bagian atas laba (rugi) bersih
Perubahan ekuitas lainnya
Hak minoritas 31 Desember 2007
PT KHI Pipe Industries PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Citra Indokarbon Perkasa
786 12.658 2.086
(189) 3.268 -
(1.872) (2.086)
597 14.054 -
Jumlah
15.530
3.079
(3.958)
14.651
307
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) Perubahan ekuitas lainnya pada tanggal 30 Juni 2010, 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp30.909, Rp18.990, dan Rp21.250 merupakan setoran modal PT Antam pada PT MJIS sebesar 34% dari peningkatan modal disetor PT MJIS. 25. MODAL SAHAM Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia. Modal disetor lainnya merupakan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) yang belum ditetapkan statusnya ke dalam modal saham Perusahaan. 26. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 merupakan perbedaan antara bagian Perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan saham baru PT Latinusa (Catatan 12). PT Latinusa melakukan penerbitan saham baru melalui penawaran umum perdana pada tahun 2009. Penerbitan saham baru tersebut tidak diambil bagiannya oleh Perusahaan sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada PT Latinusa terdilusi menjadi sebesar 75,10%. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp381 timbul dari selisih penilaian kembali aset tetap Anak Perusahaan. 27. PENCADANGAN SALDO LABA DAN PEMBAGIAN LABA Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 18 Juni 2010, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2009, antara lain sebagai berikut: a. b. c. d.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp148.402. Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp9.893. Pengalokasian dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp9.893. Pencadangan saldo laba sebesar Rp326.484 untuk cadangan umum.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 11 Juni 2009, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2008, antara lain sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp137.872. Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp2.298. Pengalokasian dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp6.893. Pencadangan saldo laba sebesar Rp312.509 untuk cadangan umum. Pembagian tantiem untuk Direksi dan Komisaris sebesar Rp6.383.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Juni 2008, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2007, antara lain sebagai berikut: a. b.
Pencadangan saldo laba untuk pengembangan usaha Perusahaan, tantiem Direksi dan Komisaris dan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebesar Rp219.664. Pembagian dividen tunai sebesar Rp94.142.
Pemegang saham juga menetapkan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan disesuaikan menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (“CSR”), mulai tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 harus dibiayakan oleh Perusahaan berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menindaklanjuti keputusan pemegang saham tersebut, Perusahaan membebankan biaya program CSR untuk periode tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp365 dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007.
308
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PENCADANGAN SALDO LABA DAN PEMBAGIAN LABA (lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah mencatat beban untuk program CSR pada usaha periode berjalan yang disajikan pada akun “Tanggung Jawab Sosial dan Bina Lingkungan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 30). Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 3 Juli 2007, pemegang saham tidak menetapkan adanya pencadangan saldo laba untuk cadangan umum, pembagian dividen tunai, pengalokasian untuk Dana Bina Lingkungan dan pembayaran tantiem untuk Direksi dan Komisaris atas tahun buku 2006. Anak Perusahaan mengalokasikan saldo laba untuk dana bina lingkungan dan tantiem dengan jumlah keseluruhan sebesar nihil, nihil dan Rp3.445 masing-masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. 28. PENDAPATAN BERSIH Akun ini terdiri dari pendapatan dari:
Penjualan produk baja Lokal Luar negeri Real estat dan perhotelan Jasa lainnya Rekayasa dan konstruksi Teknologi informasi Lain-lain Jumlah
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
8.078.422 224.304 92.009
6.980.874 283.081 77.953
15.323.971 378.491 121.751
18.100.817 1.433.827 133.548
12.772.355 1.334.125 117.912
350.865 3.607 251.003
304.882 2.162 178.961
669.687 15.844 403.791
592.237 4.317 366.685
273.860 6.216 331.551
9.000.210
7.827.913
16.913.535
20.631.431
14.836.019
Pendapatan bersih dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp309.197 atau 3,44% dan Rp312.555 atau 3,99% dari jumlah pendapatan konsolidasi masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Rp655.921 atau 3,88%, Rp828.465 atau 4,02% dan Rp683.423 atau 4,61% dari jumlah pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Catatan 9). Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. 29. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari:
Produk Baja Pemakaian bahan baku Biaya pabrikasi Upah langsung Penyisihan (realisasi penyisihan) penurunan nilai persediaan
2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
4.087.344 2.232.074 449.043
4.398.967 2.032.355 278.482
8.813.356 4.005.337 589.303
11.838.223 5.574.920 620.546
7.432.299 4.554.839 516.363
374.932
-
(1.776)
(316.277)
(374.859)
Jumlah biaya produksi
6.766.685
6.393.527
13.033.137
18.408.621
12.503.501
Persediaan barang jadi, awal tahun Pembelian Penyisihan (realisasi penyisihan) penurunan nilai persediaan Persediaan barang jadi, akhir tahun Efek pelepasan anak perusahaan
2.113.858 230.764
4.080.056 183.057
4.080.056 237.015
1.987.619 406.923
1.719.468 333.370
(8.966) (2.489.035) -
(369.009) (2.284.991) -
(340.307) (2.113.858) (79.959)
363.489 (4.080.056) -
(1.987.619) -
6.613.306
8.002.640
14.816.084
17.086.596
12.568.720
Sub-jumlah
309
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
Beban non-manufaktur Jasa rekayasa dan konstruksi Tanah dan jasa kawasan industri Jasa teknologi informasi Jasa lainnya
315.858 38.767 633 137.065
282.481 30.111 968 93.386
618.574 58.991 12.528 221.969
529.859 81.961 5.471 211.480
239.710 51.662 3.437 199.888
Sub-jumlah
492.323
406.946
912.062
828.771
494.697
7.105.629
8.409.586
15.728.146
17.915.367
13.063.417
Jumlah
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp77.697 atau 1,09% dan Rp56.720 atau 0,67% dari beban pokok pendapatan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Rp31.987 atau 0,20%, Rp208.041 atau 1,16% dan Rp27.659 atau 0,21% dari beban pokok pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Catatan 9). Tidak ada transaksi pembelian kepada satu pelanggan yang jumlah pembelian kumulatif melebihi 10% dari penjualan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. 30. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: 2010 (Enam Bulan)
2009 (Enam Bulan) (Tidak Diaudit)
2009 (Satu Tahun)
2008 (Satu Tahun)
2007 (Satu Tahun)
112.878 28.532 2.773 2.207 1.545
100.260 20.320 3.340 2.390 4.429
207.762 41.714 4.319 4.691 5.083
235.305 47.817 4.648 4.649 41.877
170.484 34.144 2.763 4.535 9.391
768
1.486
3.839
6.635
20.269
148.703
132.225
267.408
340.931
241.586
294.090 83.706 46.888 36.177 21.735 9.712 9.318 7.817 5.181
278.172 52.384 19.319 31.309 14.172 7.341 10.050 2.093 10.322
597.444 120.914 9.953 60.709 32.203 15.392 20.081 7.619 19.012
650.571 165.277 35.655 46.387 32.689 23.019 21.063 7.060 26.063
458.969 113.894 23.759 30.499 37.999 24.713 24.974 5.680 14.948
877
2.493
3.527
3.783
376
14.533
1.179
5.187
3.178
2.472
Sub-jumlah
530.034
428.834
892.041
1.014.745
738.283
Jumlah
678.737
561.059
1.159.449
1.355.676
979.869
Penjualan Ongkos angkut Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban kantor Transportasi dan komunikasi Klaim pelanggan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000) Sub-jumlah Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Asuransi dan sewa Penyisihan piutang ragu-ragu Perawatan dan pemeliharaan Beban kantor Transportasi dan komunikasi Penyusutan dan amortisasi Pendidikan dan pelatihan Jasa profesional Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000)
310
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Piutang retensi dan pinjaman jangka panjang kepada karyawan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa Instrumen derivatif ini diukur pada nilai wajarnya dengan menggunakan teknik penilaian internal karena tidak terdapat kuotasi harga pasar untuk instrumen tersebut. Teknik utama yang digunakan untuk menilai instrumen tersebut adalah penggunaan diskonto arus kas (discounted cash flows). Data masukan termasuk kurva imbalan nilai tukar mata uang asing dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments). Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, investasi jangka pendek, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, hutang lancar usaha dan lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar serta hutang bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar Investasi pada saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010: 30 Juni 2010 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar Piutang jangka panjang Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pinjaman karyawan Jumlah
1.518.889 1.950 260.000 1.725.557 74.339 628 20.535 11.270 3.613.168
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset tidak lancar Investasi pada saham
1.157
Jumlah Aset Keuangan
3.614.325
311
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30 Juni 2010 Kewajiban Keuangan Kewajiban dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban tidak lancar Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
3.439.438 1.157.328 233.486 336.144 202.254 3.331 584.548 38.006
Jumlah
5.994.535
Kewajiban dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Hutang lain-lain - hutang derivatif
5.984
Jumlah Kewajiban Keuangan
6.000.519
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dicatat di laporan neraca konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2010: Nilai Tercatat Aset Keuangan Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar Investasi pada saham Piutang jangka panjang Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pinjaman karyawan Jumlah Kewajiban Keuangan Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban tidak lancar Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
312
Nilai Wajar
1.518.889 1.950 260.000 1.725.920 80.598
1.518.889 1.950 260.000 1.725.557 74.339
1.157 628 20.535 13.297
1.157 628 20.535 11.270
3.622.974
3.614.325
3.439.438 1.157.328 239.906 336.144 202.254 3.331
3.439.438 1.157.328 239.470 336.144 202.254 3.331
584.548
584.548
38.006
38.006
6.000.955
6.000.519
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN RISIKO Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang jangka pendek dan jangka panjang, hutang usaha dan lain-lain, dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai kontrak swap valuta asing dengan beberapa bank, yang terutama bertujuan untuk lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi nilai mata uang yang timbul dari kewajiban dalam mata uang asing. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang. Pada tanggal 30 Juni 2010, 37,0% dari hutang Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakan suku bunga tetap. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang.
b. Risiko mata uang Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing. Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. Apabila penurunan nilai tukar mata uang Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2010, hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan hutang usaha dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh peningkatan nilai kas dan setara kas dan piutang usaha dalam mata uang asing. Pada tanggal 30 Juni 2010, sebanyak 38,0% dari hutang Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang Dolar A.S. dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing. Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2010 disajikan pada Catatan 35.
313
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6 dan 14. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dalam bentuk deposito dan instrumen derivatif tertentu, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 3, 4 dan 18.
d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan bisnis besi baja. Bisnis besi baja Perusahaan dan Anak Perusahaan membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas fasilitas produksi dan untuk mendanai operasional. Meskipun Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki fasilitas produksi yang substansial, Perusahaan dan Anak Perusahaan berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan biaya produksi, meningkatkan marjin laba dan menciptakan keseimbangan antara kapasitas produksi fasilitas hulu dan hilir. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal. Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan. Dibawah 1 tahun Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban tidak lancar Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang
1-2 tahun
Lebih dari 5 tahun
3-5 tahun
Jumlah
Nilai wajar 30 Juni 2010
3.439.438 1.157.328 239.906 336.144
-
-
-
3.439.438 1.157.328 239.906 336.144
3.439.438 1.157.328 239.470 336.144
202.254 3.331
302.420 24.820
168.764 2.327
113.364 10.859
786.802 41.337
786.802 41.337
5.378.401
327.240
171.091
124.223
6.000.955
6.000.519
314
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) e.
Risiko harga Perusahaan dan Anak Perusahaan terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama baja impor. Harga bahan baku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, kapasitas produksi di seluruh dunia dan nilai tukar. Dampak risiko harga tersebut terutama timbul dari pembelian bijih besi dan slab impor di mana marjin laba atas penjualan baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi dan slab impor (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik baja untuk memproduksi produk baja) meningkat dan Perusahaan tidak dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya. Selain itu, Perusahaan juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk baja. Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja adalah antara lain dengan mengadakan kontrak penjualan yang berjangka waktu 12 bulan atau kurang, menegosiasikan harga yang dapat memberikan marjin yang memadai dengan pelanggan, mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya dan melakukan kontrak berjangka (forward contract).
33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki komitmen dan perjanjian penting sebagai berikut: a.
Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka dan belum digunakan: 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
78.233.864 2.564.000 27.111.764 28.314 38.669 -
54.097.513 15.003.264 36.257.189 48.762 61.252
58.252.237 7.468.362 34.988.321 99.000 21.236 -
169.567.895 -
68.940.338 -
48.850.300 28.854.400 52.800
32.356.325 -
41.527.553 3.234.875 3.718
9.097.961 -
-
1.506.649 -
-
20.317.500 11.212 20.317.500
-
16.670.103
6.434.510 30.000
9.208.671 -
18.069.688 -
21.726.686 -
16.413.242 -
1.077.088 -
15.383.547 3.420
2.777.616 -
35.897.160 -
31.696.300 -
1.130.675 2.764.399
601.487 274.042 -
2.561.394 5.502.800
3.087.782 -
4.216.942 -
2009
2008
2007
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ JP¥ EUR GPB SG$ Rupiah AUD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ Rupiah Standard Chartered Bank - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ EUR Deutsche Bank AG USD EUR Rupiah PT Bank Permata Tbk - US$
315
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 31 Desember
30 Juni 2010
30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ PT Bank Permata Tbk - US$
6.226.046 5.739.956 335.626
7.183.500 6.080.250 3.712.500
8.957.703 5.302.000 2.325.000
-
-
PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk EUR US$ Rupiah
1.789.241 2.376.462 -
621.600 540.000 -
2.193.192 1.367.900 3.275
-
-
-
8.977.086 128.553
-
1.212.742 -
14.193.218 -
3.990.217 331.782 1.094
8.060.000 -
6.406.400 331.783 -
-
-
2009
2008
2007
Anak Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ Rupiah PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah
Perusahaan b.
Pada tanggal 16 September 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan bank garansi dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2010.
c.
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Berdasarkan perjanjian No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 tanggal 22 April 1994, PLN setuju untuk menyalurkan daya Iistrik maksimum sebesar 160.000 Kilo Volt Ampere kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 1991 dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
d.
Pada tanggal 12 November 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian gas No. 48/C/DU-KS/ KONTR/2004 dengan PT Pertamina (Persero). Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 14 Juni 2007, yang berlaku hingga tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen sebagai berikut: 1.
Membeli gas minimum sebesar 217,18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per tahun dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar, baik gas tersebut diambil atau tidak, setelah dikurangi, bila ada, dengan jumlah gas yang tidak diambil oleh Perusahaan yang disebabkan karena hal-hal yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
2.
Membayar harga dengan kondisi sebagai berikut: i. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama hasilnya kurang dari atau sama dengan jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas adalah US$3,70/MMBTU dengan ekskalasi 2% per tahun. ii. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama lebih dari jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas untuk kelebihan penyerahan dari jumlah penyerahan minimum harian adalah US$5,00/MMBTU.
316
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) e.
Berdasarkan R/3 Software End-User Value License Agreement tanggal 11 Agustus 2004 dan perubahannya tanggal 28 September 2007, Perusahaan memperoleh lisensi penggunaan Software SAP R/3 dari SAP AG, Jerman. Proyek ini meliputi pembuatan jaringan, pengadaan perangkat keras, online software support dan SAP Early Watch Service. Pada tanggal 13 Juli 2007, Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian dengan konsorsium PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. untuk implementasi ERP dengan menggunakan paket perangkat lunak SAP R/3. Karena kontrak perjanjian tersebut telah diakhiri, Perusahaan kemudian menunjuk PT KITech sebagai konsultan implementasi berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2009 dengan nilai kontrak sebesar US$3.304.230 dan Rp19.535. Implementasi untuk modul tahap pertama telah selesai pada tahun 2009. Implementasi untuk modul tahap kedua direncanakan selesai pada bulan Desember 2010.
f.
Perusahaan sedang melakukan revitalisasi pabrik HSM untuk peningkatan kinerja dan kapasitas produksi dari 2 juta ton HRC (tidak diaudit) per tahun menjadi 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Berdasarkan Perjanjian Kontrak tanggal 31 Maret 2008 dan perubahannya tanggal 29 Mei 2008, Perusahaan menunjuk SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri dan Tenova-LOI S.p.A. (Konsorsium) untuk melaksanakan proyek tersebut. Nilai kontrak yang disepakati adalah sebesar EUR46.050.000 dengan masa konstruksi diperkirakan selama dua tahun. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah membayar kepada Konsorsium masing-masing sebesar EUR27.040.605 (setara dengan Rp351.970), EUR8.296.094 (setara dengan Rp122.203), EUR12.734.916 (setara dengan Rp184.902) dan EUR7.194.250 (setara dengan Rp103.673) yang dicatat dalam akun “Aset dalam penyelesaian”.
g.
Pada tanggal 24 April 2009, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan konversi energi pada pabrik CRM dengan konsorsium LOI Thermprocess GMBH, PT Grand Kartech dan Key Technologies Industriebau GMBH dengan nlai kontrak sebesar EUR2.583.000 dan Rp7.200. Proyek pekerjaan meliputi penggantian sistem pembakaran di Batch Annealing Furnace (BAF), termasuk sistem kendalinya, dari bahan bakar minyak menjadi gas alam. Proyek ini direncanakan selesai pada bulan Desember 2010.
h.
Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan dan Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (“POSCO”) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) untuk mendirikan perusahaan patungan yang akan membangun dan mengoperasikan pabrik baja terpadu di Cilegon Banten (“Proyek”). Persentase kepemilikan dalam perusahaan patungan tersebut pada tahap awal adalah 30% untuk Perusahaan dan 70% untuk POSCO. Perusahaan memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam perusahaan patungan tersebut sampai dengan 45%. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta ton (tidak diaudit) baja per tahun dan jumlah investasi sebesar US$6.000.000.000. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 3 juta ton (tidak diaudit) baja per tahun diharapkan akan selesai pada tahun 2013 dan mulai berproduksi pada tahun 2014. Sebagai tindak lanjut dari MoA tersebut, pada tanggal 4 Agustus 2010, Perusahaan dan POSCO sepakat mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT KRAKATAU-POSCO atau PT POSCO-KRAKATAU. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 74 tanggal 26 Agustus 2010 dari notaris Mala Mukti, S.H., nama perusahaan patungan tersebut adalah PT Krakatau Posco.
i.
Pada tanggal 20 April 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan revitalisasi pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal Technologies GmbH dan PT Siemens Indonesia dengan nilai kontrak sebesar EUR40.000.000 dan Rp250.000. Proyek pekerjaan meliputi penggantian Electric Arc Furnace, Continuous Casting Machine, Dedusting dan Water Treatment & Utility untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta ton (tidak diaudit) slab menjadi 1,3 juta ton (tidak diaudit) slab per tahun. Sebagai bagian dari proyek revitalisasi tersebut, Perusahaan juga menandatangani kontrak pekerjaan Refurbishment dengan Siemens AG dan PT Siemens Indonesia dengan nilai kontrak sebesar EUR6.139.000. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Desember 2012. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah membayar kepada kontraktor sebesar Rp108.869, yang dicatat dalam akun “Aset dalam penyelesaian”.
317
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) j.
Pada tanggal 9 Juni 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan HYLSA, S.A de C.V untuk menggunakan teknologi Zero Reformer di pabrik DR HYL III Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, HYLSA setuju untuk memberikan lisensi bebas royalti kepada Perusahaan yang bersifat noneksklusif, non-transferable dan irrevocable selama 12 tahun sejak penandatanganan perjanjian. Tahap pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan tahap kedua pekerjaan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik DR, pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia dengan nilai kontrak sebesar US$1.252.000 dan Rp5.100. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Januari 2012.
Anak Perusahaan - PT KWT k.
PT KWT mengadakan perpanjangan kesepakatan kerjasama jual beli bahan baku dan produk jadi baja tulangan dengan PT Delcoprima Pasific yang ditandatangani pada tanggal 1 Juli 2010 dan akan berakhir pada 30 September 2010. Kesepakatan ini untuk menggantikan kesepakatan lama yang telah habis jangka waktunya pada tanggal 30 Juni 2010. Syarat-syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan jenis dan spesifikasi barang serta harga jual dan beli diatur dalam kesepakatan kerjasama tersebut.
Anak Perusahaan - PT KE l.
PT KE memperoleh fasilitas bank garansi dan L/C dari BNI dengan jumlah maksimum Rp250.000. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Pada tanggal 30 Juni 2010, jumlah bank garansi yang telah diterbitkan sebesar US$7.742.215, EUR9.056 dan Rp56.633.
Anak Perusahaan - PT MJIS m. Pada tanggal 21 Oktober 2008, PT MJIS mengadakan perjanjian pembelian batubara dengan PT Kideco Jaya Agung. Jangka waktu kontrak adalah 10 tahun, dari Mei 2010 sampai dengan April 2020, dimulai sejak pengiriman yang direncanakan pada bulan Mei 2010. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut. n.
Pada tanggal 31 Oktober 2008, PT MJIS mengadakan perjanjian pembelian dan penjualan batu bara dengan PT Arutmin Indonesia. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 31 Oktober 2008 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau sampai dengan kewajiban dari kedua pihak sudah selesai dengan kesepakatan satu sama lain. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.
318
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Anak Perusahaan - PT MJIS (lanjutan) o.
Pada tanggal 10 November 2008, PT MJIS mengadakan perjanjian suplai bijih besi dengan PT Sebuku Iron Lateritic Ores. Jangka waktu perjanjian adalah 15 tahun terhitung sejak pengiriman pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis dari para pihak. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.
p.
Berdasarkan Perjanjian Penyertaan tanggal 18 Maret 2009 yang diperbarui tanggal 18 Maret 2010, PT MJIS mengadakan perjanjian dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tentang penyertaan modal dalam bentuk tanah. Berdasarkan perjanjian tersebut diputuskan bahwa Pemprov Kalsel akan menyertakan modal pada Perusahaan dalam bentuk tanah seluas 2.000.000 m2 yang berlokasi di Jalan Transmigrasi, Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Provinsi Kalimantan Selatan, yang akan digunakan sebagai lahan pembangunan pabrik besi spons. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, pelaksanaan penyertaan tersebut masih dalam proses.
q.
Pada tahun 2009, PT MJIS memperoleh Kredit Investasi Baru dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp88.551 untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Jangka waktu kredit adalah 7 tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2010, fasilitas ini belum digunakan.
r.
Pada tahun 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas pinjaman Penangguhan Jaminan Impor 2 (PJI 2) dalam rangka Kredit Investasi 2 dari BRI untuk jumlah maksimum sebesar Rp78.000 dengan bunga sebesar LIBOR 3 bulanan ditambah 2% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk Pembukaan L/C atas pembelian barang impor. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 6 Oktober 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010, fasilitas ini belum digunakan.
Anak Perusahaan - PT KHIP s.
Pada tanggal 29 Juni 2010, PT KHIP mengadakan perjanjian pengadaan pipa spiral dengan PT Nirmala Matranusa untuk proyek perluasan Coal Export Jetty Facility di Lubuk Tutung, Kalimantan Timur dengan nilai kontrak sebesar Rp36.812.
t.
PT KHIP memperoleh fasilitas bank garansi (non-cash loan) dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.000 dan US$20.000.000 yang digunakan untuk jaminan tender dan uang muka dan performance bond yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010, jumlah bank garansi yang telah diterbitkan sebesar US$1.221.367 dan Rp579.
Anak Perusahaan - PT KDL u.
Pada tanggal 15 Juni 2006, PT KDL mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Pada tanggal 16 Januari 2008, kedua belah pihak sepakat melakukan amandemen atas perjanjian tersebut perihal alokasi gas PT KDL untuk Krakatau Steel Group. Amandemen itu menyebutkan apabila PT KDL belum dapat menggunakan gas dari PGN secara maksimal, maka PT KDL hanya dapat menyalurkan gas yang belum digunakan tersebut kepada Perusahaan, PT KWT, PT Latinusa dan PT KHIP tanpa memperoleh kompensasi dalam bentuk jual beli gas dan PT KDL bertanggung jawab atas segala resiko yang timbul dari penyaluran gas tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 10 tahun sejak tanggal 1 Januari 2007.
Anak Perusahaan - PT KTI v.
Oleh karena kegiatan utama PT KTI adalah mendistribusikan air dimana airnya berasal dari Sungai Cidanau, PT KTI memiliki perjanjian-perjanjian khusus dengan pihak-pihak berikut ini: 1.
Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon dan Pemerintah Daerah Cilegon sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan penjualan masing-masing dikalikan 3,50% dan 1,50%. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
2. Pemerintah Kabupaten Serang sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan volume pemakaian air. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 25 tahun setelah penandatanganan perjanjian pada tanggal 29 Desember 2006.
319
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Anak Perusahaan - PT KTI (lanjutan) 3. Forum Komunikasi DAS Cidanau sehubungan dengan jasa lingkungan yang harus dibayar PT KTI setiap tahun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Juni 2014 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Anak Perusahaan - PT KBS w. Pada tanggal 13 Juli 2007, PT KBS dan PT Cigading International Bulk Terminal (PT CIBT) telah membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama tentang pembangunan, pengelolaan dan pengoperasian terminal batubara di Pelabuhan Cigading. Dalam perjanjian tersebut, PT KBS wajib mengadakan kerjasama pemanfaatan lahan. Lahan yang dimanfaatkan oleh PT CIBT seluas 50.000 meter persegi (5 Ha) dengan masa perjanjian pemanfaatan lahan berlaku untuk jangka waktu 32 tahun. Harga penggunaan pemanfaatan lahan selama masa kerjasama tetap yaitu sebesar US$5 per meter persegi per tahun. Dalam perjanjian tersebut, PT KBS mempunyai kewajiban membangun dermaga dengan panjang 300 meter dengan kedalaman 7 meter mean sea level (MSL). Saat ini progress pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 92,2% (tidak diaudit) dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2010. 34. KONTINJENSI a.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) No. 24-VIII1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat HGB No. 2/Kubangsari milik Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan Penetapan kepada Pengadilan Negeri Serang yang pada tanggal 20 April 2009 mengeluarkan putusan yang menetapkan Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan (“PT DSP”) mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009. Berdasarkan perjanjian penyelesaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal 27 Juli 2010 dari Soetjipto, S.H., M.Kn, Perusahaan dan PT DSP sepakat menyelesaikan sengketa ini. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT DSP sebesar Rp34.000 setelah surat keputusan pemulihan hak dan sertipikat HGB atas nama Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat dan telah diterima Perusahaan. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, pemulihan hak dan penerbitan sertifikat tersebut masih dalam proses.
b.
Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,7 hektar, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 7/1972. Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik. Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang. Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 16 September 2009, Majelis Hakim PK mengeluarkan keputusan yang menolak permohonan peninjauan kembali tesebut. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, Perusahaan sedang mempertimbangkan upaya hukum yang lain.
c.
Perusahaan merupakan tergugat dari gugatan yang diajukan oleh PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. (Penggugat) melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang terdaftar dengan No. 325/IX/ARB-BANI/2009 tanggal 16 September 2009. Para penggugat mengajukan klaim pada Perusahaan atas pelanggaran dalam kontrak perjanjian Implementation of Enterprise Resource Planning (SAP R/3) PT Krakatau Steel (Persero) tanggal 13 Juli 2007 (“Kontrak ERP”). Para Penggugat mengklaim bahwa Perusahaan membatalkan Kontrak ERP secara tidak sah dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp15.651. Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah melakukan pembelaan juga mengajukan counter claim untuk meminta ganti rugi kepada para Penggugat sebesar nilai kontraknya yaitu Rp33.909. Pada tanggal 12 Agustus 2010, BANI mengabulkan gugatan Penggugat dan mengharuskan Perusahaan membayar ganti rugi sebesar Rp8.577 yang telah dibukukan oleh Perusahaan sebagai bagian dari akun “Aset dalam Penyelesaian” dan akun “Biaya yang masih harus dibayar” pada neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2010.
320
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KONTINJENSI (lanjutan) d.
Perusahaan mengajukan gugatan sehubungan dengan investasinya pada South Australian Steel and Energy (SASE) ke Supreme Court South Australia di mana pada tanggal 9 Juni 2010, Supreme Court South Australia mengeluarkan keputusan untuk menolak gugatan Perusahaan. Perusahaan telah melakukan penyisihan penuh atas investasinya pada SASE dan mencatat biaya sehubungan dengan kasus tersebut sebesar Rp6.957 sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010.
e.
PT KHIP sedang dalam proses mengajukan klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang telah menahan pembayaran piutang sebesar Rp38.000. Penahanan piutang tersebut diklaim oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi kerugian yang dialaminya dari keterlambatan pasokan pipa dari PT KHIP. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, klaim tersebut masih dalam proses diajukan penyelesaiannya melalui BANI. Berdasarkan pendapat konsultan hukumnya, PT KHIP mempunyai fakta dan argumen hukum yang kuat yang mendukung PT KHIP atas piutang tersebut dapat diperoleh kembali pelunasannya. Pada tanggal 30 Juni 2010, telah dilakukan pencadangan penuh terhadap piutang dari pelanggan tersebut.
f.
Perusahaan merupakan Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto, selaku Direktur PT Nusantara Buana Cemerlang (“PT NBC”), melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 35/PDT.G/2010/PN.SRG tanggal 23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan atas tuduhan perbuatan melawan hukum dengan memutuskan hubungan kerja dengan PT NBC secara sepihak dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp59.105. Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk mewakili Perusahaan dalam perkara ini.
Manajemen dan konsultan hukum Perusahaan berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut di atas secara sendirisendiri atau bersama-sama tidak akan mempunyai pengaruh yang material terhadap kondisi keuangan Perusahaan dan hasil operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dapat memenangkan perkara ini. 35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Setara dengan Rupiah
Mata uang ASET Dalam Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Piutang usaha, bersih Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar di muka Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Aset lain-lain Dalam EURO Kas dan setara kas Uang muka dan biaya dibayar di muka Dalam Dolar Singapura Kas dan setara kas Dalam Yen Jepang Kas dan setara kas Jumlah Aset
78.456.882 20.623.689 183.092 807.554 1.505.451 1.190
712.624 187.325 1.663 7.335 13.674 11
101.577.858
922.632
46.517 22.977
516 255
69.494
771
31
-
51
923.403
321
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Mata uang
Setara dengan Rupiah
KEWAJIBAN Dalam Dolar Amerika Serikat Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan dan lainnya Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang Dalam EURO Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Pinjaman jangka panjang Dalam Dolar Singapura Hutang usaha Dalam Yen Jepang Hutang usaha
231.749.787 56.308.281 12.445 420.462 1.559.894 1.141.853 1.091.736
2.104.983 511.448 113 3.819 14.169 10.371 9.916
292.284.458
2.654.819
13.990 2.010.482 857.601 23.858.915
155 22.290 9.508 264.518
26.740.988
296.471
447.255
2.899
52.935.328
5.452
Jumlah Kewajiban
2.959.641
Kewajiban, bersih
2.036.238
Pembelian dan penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama dilakukan dalam Dolar Amerika Serikat, sehingga lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing terjadi secara alami. Saat ini, kewajiban yang timbul dari pembiayaan dalam mata uang asing tidak dilindung nilai. Pada tanggal 23 September 2010, kurs (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp8.953 untuk US$1, Rp12.001 untuk EUR1, Rp6.749 untuk SG$1 dan Rp106 untuk JP¥1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 30 Juni 2010, maka kewajiban bersih konsolidasi akan bertambah sebesar Rp1.747.
322
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga segmen usaha yaitu Produk Baja, Real Estat dan Perhotelan, dan Rancang Bangun, Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010
Produk Baja
Rancang Bangun, Teknologi Real Estat Informasi dan dan Perhotelan Jasa Lainnya
Eliminasi
Jumlah
Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan
8.317.298 6.613.307
101.608 43.620
1.452.869 453.555
(871.565) (4.853)
9.000.210 7.105.629
Laba kotor
1.703.991
57.988
999.314
(866.712)
1.894.581
608.363
25.755
80.912
(36.293)
678.737
1.095.628
32.233
918.402
(830.419)
1.215.844
Beban usaha Laba usaha Penghasilan (beban) lain-lain Beban bunga Laba selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Penjualan limbah produksi Lain-lain, bersih
(112.191) 118.855 22.816 26.460 71.369
Penghasilan lain-lain, bersih
127.309
Laba sebelum beban pajak
1.343.153
Beban pajak Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
80.897 265.393
Jumlah beban pajak
346.290
Laba sebelum hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
996.863
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
890
Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Pengeluaran modal Penyusutan
997.753 13.404.381 6.271.717
392.984 71.820
1.889.125 827.050
654.313 118.508
2.834 2.236
75.396 46.457
323
(2.342.789) (534.224) -
13.343.701 6.636.363 732.543 167.201
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Primer (lanjutan) 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit)
Produk Baja Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba (rugi) kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha
Rancang Bangun, Teknologi Real Estat Informasi dan dan Perhotelan Jasa Lainnya
7.321.140 8.002.640
Eliminasi
Jumlah
85.687 33.592
1.020.222 376.834
(599.136) (3.480)
(681.500)
52.095
643.388
(595.656)
502.149
19.782
39.824
(696)
32.313
603.564
(594.960)
(1.183.649)
7.827.913 8.409.586 (581.673) 561.059 (1.142.732)
Penghasilan (beban) lain-lain Beban bunga Rugi selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Penjualan limbah produksi Lain-lain, bersih
(328.351) (119.000) 21.747 16.800 127.063
Beban lain-lain, bersih
(281.741)
Rugi sebelum beban (manfaat) pajak
(1.424.473)
Beban (manfaat) pajak Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
47.242 (370.925)
Manfaat pajak, bersih
(323.683)
Rugi sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(1.100.790)
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(289)
Rugi bersih Aset segmen Kewajiban segmen Pengeluaran modal Penyusutan
(1.101.079) 11.740.807 7.209.294
327.269 43.161
1.545.981 699.292
138.948 136.074
1.045 2.152
36.142 45.378
324
(2.075.858) (640.840) -
11.538.199 7.310.907 176.135 183.604
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Primer (lanjutan) 31 Desember 2009
Produk Baja Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha
Rancang Bangun, Teknologi Real Estat Informasi dan dan Perhotelan Jasa Lainnya
Eliminasi
Jumlah
15.702.462 14.816.084
139.169 68.562
1.952.903 853.071
(880.999) (9.571)
16.913.535 15.728.146
886.378
70.607
1.099.832
(871.428)
1.185.389
1.020.947
42.638
97.064
(1.200)
1.159.449
27.969
1.002.768
(870.228)
25.940
(134.569)
Penghasilan (beban) lain-lain Beban bunga Laba penjualan investasi Laba penyelesaian kewajiban imbalan kesehatan pasca-kerja Laba selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Penjualan limbah produksi Lain-lain, bersih
(458.339) 374.648 127.298 71.568 41.348 26.268 259.928
Penghasilan lain-lain, bersih
442.719
Laba sebelum beban (manfaat) pajak
468.659
Beban (manfaat) pajak Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
88.688 (116.233)
Manfaat pajak, bersih
(27.545)
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
496.204
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(1.532)
Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Pengeluaran modal Penyusutan
494.672 12.668.148 6.515.878
333.646 53.950
1.718.529 752.073
519.826 262.310
9.353 4.339
97.849 89.434
325
(1.924.520) (372.888) -
12.795.803 6.949.013 627.028 356.083
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Primer (lanjutan) 31 Desember 2008
Produk Baja Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan
Rancang Bangun, Teknologi Real Estat Informasi dan dan Perhotelan Jasa Lainnya
Eliminasi
Jumlah
19.599.868 17.144.817
147.705 83.294
2.160.356 1.893.254
(1.276.498) (1.205.998)
20.631.431 17.915.367
Laba kotor
2.455.051
64.411
267.102
(70.500)
2.716.064
Beban usaha
1.230.174
41.311
146.280
(62.089)
1.355.676
Laba usaha
1.224.877
23.100
120.822
(8.411)
1.360.388
Penghasilan (beban) lain-lain Rugi selisih kurs, bersih Beban bunga Pendapatan bunga Penjualan limbah produksi Lain-lain, bersih
(474.778) (366.989) 45.987 6.782 169.433
Beban lain-lain bersih
(619.565)
Laba sebelum beban (manfaat) pajak
740.823
Beban (manfaat) pajak Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
552.663 (275.449)
Beban pajak, bersih
277.214
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
463.609
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(4.038)
Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Pengeluaran modal Penyusutan
459.571 15.488.262 9.533.635
315.009 51.075
1.472.603 665.440
278.137 279.713
8.064 4.378
71.382 73.363
326
(1.901.447) (352.827) -
15.374.427 9.897.323 357.583 357.454
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Primer (lanjutan) 31 Desember 2007
Produk Baja Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan
Rancang Bangun, Teknologi Real Estat Informasi dan dan Perhotelan Jasa Lainnya
Eliminasi
Jumlah
14.134.367 12.608.065
117.912 52.438
1.884.026 1.651.255
(1.300.286) (1.248.341)
14.836.019 13.063.417
1.526.302
65.474
232.771
(51.945)
1.772.602
Beban usaha
867.610
34.919
141.041
(63.701)
979.869
Laba usaha
658.692
30.555
91.730
11.756
792.733
Laba kotor
Penghasilan (beban) lain-lain Beban bunga Rugi selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Penjualan limbah produksi Lain-lain, bersih
(285.720) (120.578) 26.772 5.571 78.585
Beban lain-lain, bersih
(295.370)
Laba sebelum beban pajak
497.363
Beban pajak Pajak kini Pajak tangguhan, bersih
132.275 48.568
Jumlah beban pajak
180.843
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
316.520
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(3.079)
Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Pengeluaran modal Penyusutan
313.441 11.268.235 5.779.035
290.733 42.546
1.277.061 598.484
154.589 273.722
3.045 2.886
221.593 77.310
(1.719.005) (392.024) -
11.117.024 6.028.041 379.227 353.918
Segmen Sekunder Informasi segmen sekunder Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di Cilegon. Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dijalankan di Cilegon.
327
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA a.
Pada tanggal 8 Juli 2010, PT KHIP mengadakan perjanjian jual beli dengan Performance Pipe SDN. BHD dengan nilai kontrak sebesar US$6.118.525.
b.
Pada tanggal 14 Juli 2010, PT KWT menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp16.149 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas pajak penghasilan pasal 21 dan PPN tahun 2008 yang berjumlah Rp699.
c.
Pada tanggal 14 Juli 2010, hutang dividen sebesar Rp148.402 telah dibayar Perusahaan kepada pemegang saham.
d.
Rencana Perusahaan untuk melakukan pembubaran dan likuidasi atas PT Maleo Emtiga telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Surat No. S-444/MBU/2010 tanggal 2 Agustus 2010.
e.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 16 Agustus 2010 dan diaktakan dalam Akta Notaris No.135 dari Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn tanggal 21 Agustus 2010, pemegang saham menyetujui: 1.
Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, antara lain: i. Perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka (Tbk). ii. Persetujuan penerbitan saham Seri A Dwiwarna sebanyak 1 (satu) saham dan Saham Seri B. Persetujuan tersebut berlaku efektif setelah terbitnya Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Republik Indonesia melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT Krakatau Steel (Persero).
2.
Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp8.000.000 menjadi Rp20.000.000.
3.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp2.000.000 menjadi Rp5.000.000 dengan cara sebagai berikut: i. Kapitalisasi saldo laba per 30 Juni 2010 sebesar Rp2.043.507. ii. Kapitalisasi laba bersih untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 sebesar Rp956.493. Kapitalisasi modal disetor lainnya per 30 Juni 2010 sebesar Rp1.303.465 akan dilakukan kemudian dalam RUPSLB Perusahaan setelah adanya penetapan dari Menteri Keuangan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2002.
4.
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp500 (angka penuh) per saham.
5.
Penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui IPO, yang di dalamnya sudah termasuk Alokasi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation/MESA) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah penerbitan saham baru dan Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option/MESOP) sebanyakbanyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan setelah pelaksanaan IPO, sehingga kepemilikan saham Negara Republik Indonesia pada Perusahaan setelah pelaksanaan IPO menjadi paling sedikit 70% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Persetujuan tersebut berlaku efektif setelah terbitnya Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Republik Indonesia melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT Krakatau Steel (Persero). Penetapan jumlah saham baru yang akan dijual dalam IPO akan ditetapkan dalam RUPSLB Perusahaan yang akan diselenggarakan kemudian sebelum pelaksanaan IPO.
6.
Program kepemilikan saham Perusahaan oleh manajemen dan karyawan melalui MESA sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah penerbitan saham baru dan MESOP sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan setelah pelaksanaan IPO. Alokasi saham untuk Program MESA dibagi menjadi (i) Saham Bonus, yang tidak boleh diperjual-belikan selama 12 bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), (ii) Saham Diskon, dengan diskon harga 20% dari harga IPO, yang tidak boleh diperjual-belikan selama 6 bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham di BEI dan (iii) Saham Jatah Pasti, yang dapat langsung diperjual-belikan pada saat tercatat di BEI.
328
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) 7.
Pengangkatan Mochammad Imron Zubaidy dan Alexander Rusli menjadi anggota Dewan Komisaris Independen Perusahaan.
Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43147.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 1 September 2010. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, pengumuman dalam Lembaran Berita Negara masih dalam proses. f. Pada tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi valuta asing dari Danareksa dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 18 Agustus 2011. 38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang diterbitkan kembali pada tanggal 23 September 2010 untuk mencakup perubahan maupun tambahan pengungkapan sesuai dengan persyaratan dari BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana (“IPO”) Perusahaan. Perusahaan sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang selesai disusun pada tanggal 18 Agustus 2010, kecuali untuk Catatan 2r dan 36 yang bertanggal 21 Agustus 2010 dan telah disertakan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran Awal tertanggal 6 September 2010 sehubungan dengan IPO.
329