Enhancing Our Potential to Grow Meningkatkan Potensi Kami untuk Tumbuh
2011
Annual Report Laporan Tahunan
PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk.
Pencapaian 2011 2011 Achievement
Laba bersih Net Income
Rp 1,02 triliun | trillion Turun 3,6% Decresed 3.6%
Pendapatan bersih Net Revenue
Rp 17,92 triliun | trillion Naik 20% Increased 20%
Produksi baja kasar
Volume penjualan baja
1,4
2,07
juta ton | million tons
juta ton | million tons
Naik 2,2% Increased 2.2%
Naik 8,3% Increased 8.3%
Crude Steel production
Sales volume
Perkembangan Proyek Strategis Progress of Strategic Projects Proyek yang Selesai 2011:
Proyek yang Selesai 2012:
The project, completed in 2011:
The project, completed in 2012:
1
Revitalisasi Pabrik Baja Lembaran Panas, kapasitas menjadi 2,4 juta ton per tahun.
1
Revitalization of Hot Strip Mill increase capacity to 2.4 million tons per year.
2
Perluasan waduk PT Krakatau Tirta Industri, kapasitas menjadi 5 juta m3.
Revitalisasi Pabrik Besi Spons (Direct Reduction), kapasitas menjadi 1,74 juta ton per tahun. Revitalization of Sponge Iron Plant increase capacity to 1.74 million tons per year.
2
Revitalisasi Pabrik Slab Baja 1 (Slab Steel Plant 1), kapasitas menjadi 2,1 juta ton per tahun. Revitalization of Steel Slab Plant 1 increase capacity to 2.1 million tons per year.
Expansion of the reservoir owned by PT Krakatau Tirta Industri increase capacity to 5 million m3.
3
Iron making project Kalimantan Selatan, produksi besi spons 315.000 ton per tahun dan power plant 2x14 MW. Iron making project in South Kalimantan would produce 315,000 tons of sponge iron per year and 2x14 MW power plant.
Proyek yang Selesai 2013:
Proyek yang Selesai 2014:
The project, completed in 2013:
The project, completed in 2014:
1
JV Krakatau Posco, produksi crude steel 3 juta ton per tahun dengan produk slab dan plat.
1
JV Krakatau Posco will produce 3 million tons of crude steel per year with a slab and plate products.
2
Pengembangan kapasitas pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera.
Blast Furnace complex with a production capacity of 1.2 million tons of hot metal per year and the modernization of Steel Slab Plant 2 (Slab Steel Plant 2) with a capacity of 1.0 million tons.
The development of port capacity of PT Krakatau Bandar Samudera.
3
Peningkatan kapasitas pembangkit listrik PT Krakatau Daya Listrik menjadi 520 MW. Increased power generation capacity of PT Krakatau Daya Listrik to 520 MW.
4
JV Krakatau Posco Power Plant (kerja sama PT Krakatau Daya Listrik dengan Posco Power) dengan kapasitas 2x100 MW. JV Krakatau Posco Power Plant (PT Krakatau Daya Listrik cooperation with Posco Power) with a capacity of 2x100 MW.
5
JV pembangunan pabrik kapur bakar (kerja sama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dengan Posco Chemtech) dengan kapasitas 270.000 ton per tahun. JV lime calcining (PT Krakatau Industrial Estate Cilegon cooperation with Posco Chemtech) with a capacity of 270,000 tons per year.
Blast Furnace kompleks dengan kapasitas produksi hot metal 1,2 juta ton per tahun dan modernisasi Pabrik Slab Baja 2 (Slab Steel Plant 2) dengan kapasitas menjadi 1,0 juta ton.
2
Peningkatan kapasitas Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) menjadi 3,5 juta ton per tahun. Increased capacity of the Hot Strip Mill to 3.5 million tons per year.
Isu Utama Key Issues
Pekerja mengambil sample baja di Billet Steel Plant.
1
Harga bijih besi naik 41,5% (year on year/ YoY), menyebabkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 28,8% (YoY). Ketidakpastian akibat harga bijih besi terus menekan margin Perseroan.
Iron ore prices increased 41.5% Year-on-Year (YoY), resulting in higher cost of revenues by 28.8% YoY. Uncertainties due the pricing of iron ore have continued to put pressure on the company’s margins.
2
Pembangunan pabrik PT Krakatau Posco telah mencapai 13,4% pada Februari 2012 dan dijadwalkan selesai pada Desember 2013. The plant construction of PT Krakatau Posco has reached 13.4% as of February 2012 and is scheduled for completion in December 2013.
Pendapatan bersih Perseroan pada 2011 sebesar Rp17,92 triliun, naik 20% (YoY) sebagai akibat dari naiknya rata-rata harga jual baja 8,9% (YoY) dan volume penjualan 8% (YoY).
3
The company’s net revenue in 2011 was Rp17.92 trillion, up 20% YoY as average selling price of HRC rose 8.9% YoY and steel sales volume grew 8.0% YoY, respectively.
Revitalisasi Hot Strip Mill yang baru rampung pada April 2011, dan saat ini bekerja dalam kapasitas penuh dengan produksi 2,4 ton/tahun. Selanjutnya, revitalisasi Direct Reduction Plant dan Slab Steel Plant masing-masing telah mencapai 96,7% dan 82,1%, pada Februari 2012. Revitalization of the Hot Strip Mill was completed in April 2011 and the Mill is currently at full production capacity of 2.4 million tons/year. Furthermore, the revitalization of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant has reached 96.7% and 82.1%, respectively, as of February 2012.
4
Daftar Isi Content
8
6
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Financial and Operational Highlights
10
Informasi Pemegang Saham Shareholder Information
12
Penghargaan 2011 2011 Awards
14
Profil Perusahaan Company Profile
20
Sekilas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance
22
Tonggak Sejarah Milestones
26
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board Commissioner
32
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
36
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
42
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
46
Struktur Organisasi Organization Structure
48
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
86
Tata KeIola Perusahaan Corporate Governance
134
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
144
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
158
Data Perusahaan Corporate Data
164
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors’ Statement
168
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
7
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Financial and Operational Highlights Penjualan (dalam Juta Rupiah) Sales (in Rp Million)
2011
2010
2009
2008
2007
7.988.188
6.644.776
7.300.454
8.819.156
5.623.662
3.544.946
3.440.530
3.679.077
4.875.591
3.785.730
29.458
3.582
2.418
43.226
66.985
Batang Kawat Wire Rod
1.554.454
1.218.303
1.553.333
1.981.991
1.798.353
Baja Tulangan Steel Bar
1.202.504
1.061.211
862.091
1.258.348
746.333
Baja Profil Section Steel
778.623
662.524
340.049
549.986
647.028
-
-
1.070.495
1.465.900
1.021.435
Pipa Baja Steel Pipe
886.170
569.029
859.304
540.447
315.094
Lain-lain Others
251.130
120.185
35.239
-
101.861
16.235.474
13.720.141
15.702.460
19.534.645
14.106.481
253.415
192.459
121.751
133.548
117.912
749.464
467.812
669.867
592.237
273.860
Jasa Pengelolaan Pelabuhan Port Service Provider
261.816
207.933
159.237
97.059
117.549
Jasa Lainnya Others services
415.213
351.920
260.220
273.942
220.217
Total Penjualan Non-Baja Total Non-steel Sales
1.679.908
1.220.124
1.211.075
1.096.786
729.538
TOTAL PENJUALAN Total Sales
17.915.382
14.940.265
16.913.535
20.631.431
14.836.019
Baja Lembaran Panas Hot Rolled Coil Baja Lembaran Dingin Cold Rolled Coil Billet Baja Steel Billet
Tin Plate Tin Plate
Total Penjualan Baja Total Sales Real Estate & Perhotelan Real Estate and Hotel Rekayasa & Konstruksi Engineering & Construction
Laba/(Rugi) Konsolidasian (dalam Juta Rupiah)
Consolidated Profit/Loss
2011
2010
2009
2008
2007
(in Million Rupiah)
17.915.382
14.940.265
16.913.535
20.631.431
14.836.019
1.598.811
2.268.536
1.185.389
2.716.064
1.772.602
358.571
1.026.685
25.940
1.360.388
792.733
Laba/(Rugi) Sebelum beban (manfaat) Pajak Profit Before Tax Expense (Benefit)
1.120.867
1.387.148
468.660
740.823
497.363
(Beban)/Manfaat Pajak Tax Expense (benefit)
(98.024)
(326.281)
27.545
(277.214)
(180.843)
1.022.843
1.060.867
496.205
463.609
316.520
-
-
-
-
-
Pendapatan komprehensif tahun berjalan Comprehensive Income for the year
1.022.843
1.060.867
496.205
463.609
316.520
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total profit attributable to owner of the parent entity
1.025.018
1.062.683
494.672
459.57 1
313.441
(2.175)
(1.816)
1.532
4.038
3.079
65
81
39
46
31
15.775
15.775
15.775
2
2
Pendapatan Bersih Net Revenues Laba/(Rugi) Kotor Gross Profit Laba/(Rugi) Operasi Operating Profit
Laba tahun berjalan Profit for the year Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income
Laba yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Total profit attributable to non-controlling interest Laba Bersih/Saham Net Income/Share Jumlah Saham beredar/juta Number of shares
8
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Ikhtisar Keuangan dan Operasional
Financial and Operational Highlights
Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam Juta Rupiah)
Consolidated Financial Position
2011
2010
2009
2008
2007
(in Rp Million)
Aset Lancar Current Assets
13.213.392
12.287.724
8.624.002
11.557.702
7.427.972
Penyertaan/investasi Investment
1.625.599
310.854
136.753
34.154
34.027
Aset Tidak Lancar Lainnya Non-Current Assets Others
6.672.571
4.985.481
4.025.253
3.782.571
3.655.025
Total Aset Total Assets
21.511.562
17.584.059
12.786.008
15.374.427
11.117.024
Liabilitas Lancar Current Liabilities
9.204.702
6.930.713
6.129.883
8.592.324
4.451.868
1.951.867
1.227.801
818.660
1.304.999
1.576.173
Total Liabilitas Total Liabilitas
11.156.569
8.158.514
6.948.543
9.897.323
6.028.041
Kepentingan Non-Pengendali Non Controling Interest
174.005
131.630
40.952
37.343
14.651
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
10.180.988
9.293.915
5.796.513
5.439.761
5.074.332
Total Liabilitas & Ekuitas Total Liabilities & Equity
21.511.562
17.584.059
12.786.008
15.374.427
11.117.024
4.008.690
5.357.011
2.494.119
2.965.378
2.976.104
2009
2008
2007
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liabilities
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
Rasio Keuangan Financial Ratio
2011
2010
Laba usaha terhadap Penjualan Income from Operations to Sales
2,00
6,87
0,15
6,59
5,34
Laba usaha terhadap Ekuitas Income from operations to Equity
3,46
10,89
0,44
24,84
15,58
Laba usaha terhadap Jumlah Aset Income from operations to Assets
1,67
5,84
0,20
8,85
7,13
Laba bersih terhadap Ekuitas Net Income to Equity
9,88
11,26
8,50
8,46
6,22
Laba bersih terhadap Aset Net income to total Asset
4,75
6,03
3,88
3,02
2,85
Rasio Lancar Current Ratio
143,55
177,29
140,69
134,51
166,85
Liabilitas terhadap Ekuitas Liabilities to Equity
107,74
86,56
119,03
180,70
118,45
51,86
46,40
54,34
64,38
54,22
8.066
8.023
8.010
8.673
8.571
10
10
10
11
10
Liabilitas terhadap Jumlah Aset Liabilites to Assets Jumlah karyawan (orang) Total Employees Jumlah anak perusahaan (unit) Total Subsidiaries
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
9
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information Daftar Pemegang Saham dan Prosentase Kepemilikannya List of Shareholders and Percentage Ownership Nama Pemegang Saham Shareholders Name
Jabatan Title
Jumlah Saham Number of Shares
%
Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih Shareholders who own 5% or more Pemerintah Republik Indonesia The Government of the Republic of Indonesia
12,620,000,000
80.00
254.000
0,002
Direktur dan Komisaris Directors and Commissioners Zacky Anwar
Komisaris Utama President Commissioner
Ansari Bukhari
Komisaris Commissioner
79.000
0,001
Wahyu Hidayat
Komisaris Commissioner
500.000
0,003
Fazwar Bujang
Direktur Utama President Director
485.000
0,003
Syahrir Syah Pohan
Direktur Produksi Production Director
448.500
0,003
Sukandar
Direktur Keuangan Finance Director
436.500
0,003
Irvan Kamal Hakim
Direktur Pemasaran Marketing Director
436.500
0,003
Yerry
Direktur Logistik Logistics Director
436.500
0,003
436.500
0,003
3.151.487.500
19,98
15.775.000.000
100,00
Dadang Danusiri
Direktur SDM dan Umum Human Resources and General Affairs Director
Masyarakat Public Total Total
Kronologis Pencatatan Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Share Listing Chronology
10
29 Oktober 2010 29 October 2010
Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK Effective date of BAPEPAM-LK registration statement.
10 Nopember 2010 10 November 2010
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia Shares Listing on Indonesian Stock Exchange
15.775.000.000 Lembar 15,775,000,000 Shares
Jumlah saham dicatatkan Number of shares listed
3.155.000.000 Lembar 3,155,000,000 Shares
Jumlah saham ditawarkan Number of shares offered
Rp850 / Saham Rp850 / Share
Harga Penawaran Saham Perdana Initial Public Offering Price
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
Volume dan Harga Saham KRAS Selama 2011 Volume and Price of KRAS Shares in 2011
1,200
1,170
5,744,557.6 1,040 Volume (Shares) 2,489,170.5 1,220,631,0
2010-TW 4
2011-TW 1
1,303,378.5
2011-TW 2
Price (Rupiah)
840
790
2011-TW 3
787,536,000
2011-TW 4
Harga Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) di BEI Price of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) at IDX Harga Nominal Rp500 Nominal Price Rp500
Harga Saham Share Price Bulan Month
Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Lembar Volume
Nilai Value (Rp)
Frekuensi Frequency (x)
2010-TW 4 2010-Q 4
1.520
950
1.200
5.744.557.600
7.322.525.825.000
191.985
2011-TW 1 2011-Q 1
1.270
1.010
1.170
2.489.170.500
2.843.018.635.000
108.771
2011-TW 2 2011-Q 2
1.220
1.020
1.040
1.220.631.000
1.400.535.670.000
84.732
2011-TW 3 2011-Q 3
1.160
780
790
1.303.378.500
1.321.313.655.000
101.091
2011-TW 4 2011-Q 4
900
690
840
787.536.000
649.150.995.000
50.298
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
11
Penghargaan 2011 2011 Awards No. 1.
2.
Penghargaan Awards
Institusi Institution
Waktu Time
Customer Brand Choice Award 2011
Markplus & Co.
Customer Brand Choice Award 2011
Markplus & Co.
8 Februari 2011 8 February 2011
The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in
AlphaSouth East Asia
15 Februari 2011
AlphaSouth East Asia
15 February 2011
Kementerian BUMN
18 Maret 2011
Role model for mentor in the event of State-Owned
Ministry of State-owned
18 March 2011
Enterprise Award 2011
Enterprise
Mempertahankan sertifikat ISO9001 – ISO14001 –
Badan Sertifikasi Sucofindo-
OHSAS18001/SMK3
ICS
Maintain the ISO9001 – ISO14001 – OHSAS18001/
Sertification Board of
SMK3 certificates
Sucofindo-ICS
LKS Bipartit Peringkat Pertama Nasional dalam ajang
Kementerian Nakertrans
16 Agustus 2011
National First Rank of Bipartite Cooperation Forum
Ministry of Manpower and
16 August 2011
Award 2011
Transmigration
BUMN Industri Non keuangan dengan predikat sangat
Infobank
24 Oktober 2011
Infobank
24 October 2011
Economic Challenges kategori industri strategis
Metro TV
Economic Challenges for strategic industry category
Metro TV
21 November 2011 21 November 2011
“Band Score Emerging Industry Leader (EIL)” dan
IQA Foundation
23 November 2011
IQA Foundation
23 November 2011
BNSP Competency Award 2011 subkategori
Badan Nasional Sertifikasi
perusahaan
Profesi
17 Desember 2011 17 December 2011
Southeast Asia The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in Southeast Asia
3.
Pembina Teladan pada acara Penghargaan Gelar Karya BUMN Award 2011
4.
5.
18 April 2011 18 April 2011
LKS Bipartit Award 2011
6.
bagus dalam acara Infobank BUMN Awards 2011 Non-financial industry State-owned Enterprise with excellent predicate in Infobank State-Owned Enterprise Awards 2011
7.
8.
“Performance Excellence Growth Achievement Award” untuk kategori perusahaan besar dalam ajang Indonesian Quality Award VII 2011 “Band Score Emerging Industry Leader (EIL)” and “Performance Excellence Growth Achievement Award” for large company category in Indonesian Quality Award VII 2011
9.
BNSP Competency Award 2011 for business company subcategory
10.
“Perusahaan Sangat Terpercaya” dalam ajang
The Indonesian Institute for
Corporate Governance Perception Index 2010
Corporate Governance dan
Awarding Ceremony
Majalah SWA
19 Desember 2011 19 December 2011
“The Most Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index 2010 Awarding Ceremony
12
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Penghargaan 2011
2011 Annual Report
2011 Awards
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
13
Profil Perusahaan Company Profile
Pemandangan Pabrik Besi Spons di kala senja.
14
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Merupakan Pabrik Baja Terpadu yang memproduksi baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat sebagai produk utama. An integrated steel company that produce hot rolled coil, cold rolled coil, and wire rod as main products.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
15
Visi Vision
Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia. An integrated steel company with competitive edges to grow continuously toward a leading global enterprise.
16
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan Tahunan 2011 2011 Laporan
Misi Mission
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa. Providing the best quality steel products and related services for the prosperity of the nation.
2011 2011 Annual Annual Report Report
Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
17
Nilai Perusahaan • Competence
Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan.
• Integrity
Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undangundang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.
• Reliable
Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespons komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
• Innovative
Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja di atas standar.
18
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Corporate Values • Competence
Reflecting self-confidence and determination to improve knowledge, skill, expertise and attitude for sustainable performance.
• Integrity
Reflecting compliance to rules, regulations and commitment to agreement through professionalism in achieving company’s objectives.
• Reliable
Reflecting readiness, swiftness and responsiveness in implementing commitment by means of synergy of all company resources for customer trust and satisfaction.
• Innovative
Reflecting determination and capacity in creating new ideas along with better implementation in improving process and output quality.
Falsafah Perusahaan Partnership for Sustainable Growth.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
19
Sekilas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance
20
Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus 1970, berdirilah PT Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. Pada 1977, Presiden Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia itu.
In the era of 1960, President Soekarno launched Trikora Iron Steel Project as a foundation of firm national industries. Ten years ahead, on 31 August 1970, PT Krakatau Steel (Persero) was established by utilising materials of Trikora Iron Steel Project such as steel wire mill, steel bar mill and steel section mill plants. In 1977, President Suharto initiated the first operation of the largest steel producer in Indonesia.
Perkembangan Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia.
Krakatau Steel, the company engaging in the steel industry, has shown its significant development. In less than ten years, the company has added its production facilities such as Sponge Iron Plant, Steel Billet Plant, and Wire Rod Plant, as well as infrastructure facilities of electricity power and Water Treatment Plant, Cigading Special Port and telecommunication system. This development leads PT Krakatau Steel to become the only integrated steel company in Indonesia.
Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut. Dan dengan sepuluh anak perusahaan Krakatau Steel sanggup mendiversifikasi usahanya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil), menyediakan industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik (konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produkproduk baja Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional.
Furthermore, the company proceeds to expand its production of various steel products for numerous consumptions, such as hot and cold rolled coils as well as wire rods. At the moment, Krakatau Steel has a current production capacity for crude steel of 2.45 million tons per year to support its steel production. Together with its ten subsidiaries, Krakatau Steel has diversified into supporting business which generate various high-added-value steel production (such as spiral and ERW pipes, steel bar and steel section), provides utility industry (water and electricity), infrastructure industry (port and industrial estate), EPC (Engineering Procurement and Construction) services, information technology and medical services (hospital). All products are aimed at fulfilling national steel needs and also marketing worldwide.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Profil Perusahaan
Company Profile
Kunjungan Presiden Suharto ke kawasan industri pabrik baja Krakatau Steel tahun 1977.
Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi sudah diakui menurut standar internasional sejak dahulu kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertifikat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diperoleh PT Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifikat ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.
Since early years, Krakatau Steel’s technical expertise has acknowledged pursuant to international standards. In fact, the company obtained the ASTM A252 and AWWA C200 in 1973, as well as API 5L for the production of spiral pipes in 1977. In 1993, PT Krakatau Steel (Persero) was awarded the ISO 9001 certification which had been upgraded to the ISO 9001:2000 in 2003. In 1997, SGS International awarded another ISO certification (the ISO 14001) for company’s commitment to environmental awareness and safety occupation.
Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan.
On 10 November 2010, amidst volatile market conditions, PT Krakatau Steel (Persero) succeeded to become a Public Company by carrying out Initial Public Offering (IPO) and listed its stock on the Indonesia Stock Exchange. In 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. booked its net revenue of Rp17.9 trillion and net income of Rp1.02 trillion. In the same year, the Company and its Subsidiaries with Rp21.5 trillion assets employed 8,023 people.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
21
Tonggak Sejarah Milestones
1960
1962
Penandatanganan kontrak pembangunan Cilegon Steel Mills antara Republik Indonesia dan Tjazpromex Pert (All Union ExportImport Corporation) dari Moskow.
1967
Peletakan batu pertama Proyek Besi Baja Trikora. Groundbreaking of Trikora Iron Steel Project.
Perubahan status Proyek Besi Baja Trikora menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan Keputusan Presiden (Inpres) No. 17 tanggal 28 Desember 1967. Status change from Trikora Iron Steel Project to a Limited Liability Company (PT) pursuant to the Presidential Decree No. 17 dated 28 December 1967.
Contract signing for construction of Cilegon Steel Mills between the Republic of Indonesia and Tjazpromex Pert (All Union Export-Import Corporation) of Moscow.
Peresmian Pabrik Slab Steel Plant (Electric Arc Furnace), Pabrik Hot Strip Mill, dan Unit II Direct Reduction PT Krakatau Steel oleh Presiden Suharto. Official opening of PT Krakatau Steel’s Slab Steel Plant (Electric Arc Furnace), Hot Strip Mill, and Direct Reduction Plant Unit II of PT Krakatau Steel by President Suharto.
1983
1989 Pengelompokan PT Krakatau Steel (Persero) dan sembilan Usaha Strategis Milik Negara lainnya ke dalam Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). The grouping of PT Krakatau Steel (Persero) and nine other Strategic State-owned Enterprises into the Management Board for Strategic Industries (BPIS).
22
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
1990 Peletakan batu pertama proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian Tunky Ariwibowo untuk: • Meningkatkan kapasitas produksi baja kasar dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton/tahun. • Meningkatkan kualitas dan variasi produk baja Perusahaan. • Meningkatkan efisiensi produk. Groundbreaking of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization projects by Junior Minister of Industries Tunky Ariwibowo for: • Increasing production capacity of crude steel from 1.5 million tons to 2.5 million tons/year. • Improving quality and variety of the Company’s steel product. • Improving production efficiency
Laporan Tahunan 2011
Profil Perusahaan
1970
1975
Pengumuman resmi untuk mendirikan PT Krakatau Steel (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 tanggal 31 Agustus 1970. PT Krakatau Steel (Persero) diberikan mandat yang luas untuk membangun industri baja di Indonesia. Official announcement to establish PT Krakatau Steel (Persero) pursuant to the Government Decree No. 35 dated 31 August 1970. PT Krakatau Steel (Persero) was awarded a broad mandate to build a steel industry in Indonesia.
1977
Pembangunan PT Krakatau Steel (Persero) Tahap I dengan kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun. The construction of PT Krakatau Steel (Company) Phase I with production capacity of 500 thousand tons per year.
Peresmian Pabrik Besi Spons PT Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan Teknologi Direct reduction dari Hylsa, pabrik Billet Steel (Electric Arc Furnace), Pabrik Wire Rod Mill, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 400 MW, dan Fasilitas Pengolahan Air (2.000 liter/detik) serta PT KHI Pipe oleh Presiden Suharto.
Company Profile
Peresmian pabrik Reinforcing Bar, Section Steel dan Pelabuhan Khusus Cigading PT Krakatau Steel (Persero) oleh Presiden Suharto. Official opening of PT Krakatau Steel’s Steel Bar Mill, Section Steel Mill and Cigading Special Port by President Suharto.
Official opening of PT Krakatau Steel’s Sponge Iron Plant (Persero) utilising Direct Reduction Technology from Hylsa, Steel Billet Plant (Electric Arc Furnace), Wire Rod Mill, 400 MW SteamGenerated Electricity Plant, and Water Treatment Facilities (2.000 liter/seconds) as well as PT KHI Pipe by President Suharto.
1979
1991
1992
Penggabungan PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) dan PT Krakatau Baja Permata ke dalam PT Krakatau Steel (Persero).
Pemisahan dari pabrikpabrik Reinforcing Bar, Section Steel dan Wire Rod menjadi PT Krakatau Wajatama.
The merging of PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) and PT Krakatau Baja Permata into PT Krakatau Steel (Persero).
The spin off of Reinforcing Bar, Section Steel and Wire Rod plants into PT Krakatau Wajatama
2011 Annual Report
1993 Peresmian proyek perluasan PT Krakatau Steel oleh Presiden Suharto, termasuk: • Modernisasi dan perluasan produksi HSM dari 1,2 juta ton menjadi 2,0 juta ton/tahun. • Peningkatan kualitas dan efisiensi HSM. • Perluasan pelabuhan bijih besi dari kapasitas bongkar tahunan 3 juta ton menjadi 6 juta ton. Official opening of PT Krakatau Steel’s expansion project by President Suharto, including: • Modernization and production expansion of HSM from 1.2 million tons to 2.0 million tons/year. • Improvement of quality and efficiency of HSM. • Expansion of port for iron ore pellet from an annual unloading capacity of 3 million tons to 6 million tons.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
23
1995
1996
Penyelesaian proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian Ir. Tunky Ariwibowo, termasuk: • Pabrik Direct Reduction Hyl III. • Pabrik Slab Steel Plant 2. • Sizing Press HSM. • Pusat Cross-connecting listrik III dan Compensating Installation untuk PLTU 400 MW. • Production Control System II PPC.
Pemisahan dari unit pendukung otonom menjadi anak perusahaan PT Krakatau Steel: • PLTU 400 MW menjadi PT Krakatau Daya Listrik. • Pusat Pengolahan Air di Krenceng menjadi PT Krakatau Tirta Industri. • Pelabuhan Khusus Cigading menjadi PT Krakatau Bandar Samudera. • Rumah Sakit Krakatau Steel menjadi PT Krakatau Medika.
Completion of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization projects by Junior Minister of Industries Ir. Tunky Ariwibowo, including: • Direct Reduction Plant Hyl III. • Slab Steel Plant 2. • Sizing Press HSM. • Electricity Cross-connecting center III and Compensating Installation for PLTU 400 MW. • Production Control System II PPC.
Spin-of autonomous supporting units into PT Krakatau Steel subsidiaries: • 400 MW Steam-Generated Electricity Plant into PT Krakatau Daya Listrik. • Water Treatment Center in Krenceng into PT Krakatau Tirta Industri. • Cigading Special Port into PT Krakatau Bandar Samudera. • Krakatau Steel Hospital into PT Krakatau Medika.
Dimulainya upaya perubahan haluan melalui perbaikan terus-menerus dalam efisiensi proses bisnis PT Krakatau Steel (Persero) secara keseluruhan. Pada tahun 2007, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp313,81 miliar setelah tahun sebelumnya rugi Rp135,4 miliar.
2007
2009 Di tengah krisis ekonomi global, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp494,7 miliar dari pendapatan bersih sebesar Rp16,9 triliun. Amidst the global economic crisis, PT Krakatau Steel (Persero) was successfully booked Net Income of Rp494,7 billion from Net Revenues of Rp16,9 trillion rupiah.
24
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
2010 • The change of PT Krakatau Steel (Persero) into PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. following the success of Initial Public Offering on 10 November 2010. • Peletakan batu pertama dari fase I proyek konstruksi PT Krakatau Steel Posco pada tanggal 28 Oktober 2010. Proyek ini adalah joint-venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan Posco dari Korea untuk memproduksi 3 juta ton baja dalam setahun.
Laporan Tahunan 2011
Profil Perusahaan
1998 Perubahan Status PT Krakatau Steel (Persero) menjadi anak perusahaan PT Pakarya Industri (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 tanggal 10 Agustus 1998. Status change of PT Krakatau Steel (Persero) to become a subsidiary of PT Pakarya Industri (Persero) pursuant to the Government Decree (PP) No. 35 dated 10 August 1998.
Company Profile
1999
2002
Perubahan nama PT Pakarya Industri (Persero) menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Name change of PT Pakarya Industri (Persero) to PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS).
Pembubaran PT BPIS dan transfer aset Badan Usaha Strategis Milik Negara kepada Pemerintah (dengan Kantor Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sebagai penghubung Menteri Keuangan) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Maret 2002 dan PP no. 52 Tahun 2002 tanggal 23 September 2002. Dissolution of PT BPIS and asset transfer of Strategic State-owned Enterprise to the Government (with the Office of State Minister of State-owned Enterprise as the liaison of the Finance Minister) through Special General Meeting of Shareholders on 28 March 2002 and Government Regulation no. 52 of 2002 dated 23 September 2002.
Commencement of turnaround efforts through continuous improvements in PT Krakatau Steel’s overall business process efficiency. In 2007, the Company booked a Net Income of Rp313.81 billion after a previous year’s loss of Rp135.4 billion.
2011 • The change of PT Krakatau Steel (Persero) into PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. following the success of Initial Public Offering on 10 November 2010. • Groundbreaking of PT Krakatau Steel Posco’s phase I construction project on 28 October 2010 – a joint venture company of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and Posco (South Korea) to produce 3 million tons of steel annually.
2011 Annual Report
• Rapat Umum Pemegang Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang pertama kali diselenggarakan (tanggal 6 Juni 2011) semenjak menjadi perusahaan terbuka. • Penyelesaian revitalisasi pabrik Hot Strip Mill yang meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2,4 juta ton dari sebelumnya sebesar 2 juta ton per tahun.
• The first General Meeting of Shareholders of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. was held on 6 June 2011 after becoming public company. • Completion of Hot Strip Mill Plant revitalization to increase production capacity of 2 million tons per year to 2.4 million tons per year.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
25
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Tingkatkan Daya Saing dan Optimalkan Seluruh Keunggulan yang Dimiliki Improve Competitiveness and Optimize Advantages of the Company
26
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Valued Shareholders,
Kami, Dewan Komisaris, ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ungkapan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan melewati tahun 2011 dengan cukup baik, walaupun menghadapi berbagai tantangan.
We, the Board of Commissioners, would like to express our gratitude to the Almighty God for His Blessings that made it possible for the Company to pass 2011 successfully, despite many challenges faced.
Perekonomian domestik sepanjang tahun 2011 cukup kondusif, dengan pertumbuhan GDP mencapai 6,5%. Peringkat utang luar negeri Indonesia terus membaik mendekati peringkat investasi menjadi Ba1 (Moody’s) dengan outlook positif. Lembaga pemeringkat internasional, Moody`s Investor Service, bahkan menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 dengan outlook stabil di awal tahun 2012 ini. Fitch Ratings juga memberikan peringkat Investment Grade kepada Indonesia sehingga posisi Indonesia layak menjadi tujuan investasi dengan peringkat risiko utang yang menurun yang membuat kurs rupiah membaik dan cadangan devisa juga meningkat serta mendorong dana segar masuk ke Indonesia dalam jumlah yang besar.
During 2011, domestic economic condition was quite conducive; with GDP growth of 6.5%. Indonesian grade of foreign debt was getting better, approaching the investment grade Ba1 (Moody’s) with a positive outlook. Moody’s Investor Service, a noted international credit rating agency, upgraded Indonesia’s foreign currency sovereign rating to Baa3 from Ba1 with stable outlook in January 2012. Fitch Ratings also upgraded Indonesia’s rating to investment grade, which makes the country an attractive investment destination enabling Indonesia feasible to be investment destination with a decline in a loan risk that resulted in the improvement of rupiah exchange rate and the increasing of currency reserve actual also boost the increasing of fresh money to Indonesia.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Di tengah kondisi usaha yang semakin kompetitif dan penuh tantangan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mampu mencatat kinerja laba sebesar Rp1,02 triliun, serta peningkatan ekuitas hampir 10% menjadi Rp10,35 triliun dan pendapatan 20% menjadi Rp17,9 triliun dari tahun sebelumnya. Masih perlu langkah efisiensi yang lebih komprehensif di masa depan. Amidst increasingly tight competition in steel industry, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. managed to book net profit of Rp1.02 trillion, a nearly 10% increase in equity to Rp10.35 trillion, and 20% growth in net revenues to Rp17.9 trillion in 2011. More comprehensive efficiency measures are required in the future.
Zacky Anwar
Komisaris Utama President Commissioner
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
27
28
Di tengah fluktuasi harga bahan baku dan produk baja internasional di tahun 2011, kami menilai Perseroan telah mampu mempertahankan kinerja produksi melalui inisiatif strategis dengan menjalankan program revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang ada. Perseroan juga telah mampu mempertahankan kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun. Pencapaian kinerja keuangan ini diupayakan melalui pengendalian biaya dengan program efisiensi dan sinergi yang dijalankan dengan sungguh-sungguh. Ekuitas meningkat hampir 10% menjadi Rp10,4 triliun dari sebelumnya Rp9,4 triliun. Pendapatan naik 20% menjadi Rp18 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp15 triliun. Walau begitu beban pokok pendapatan membesar, dan ini yang memerlukan langkah efisiensi lebih komprehensif di masa depan.
Despite the fluctuations in raw material and steel product prices in 2011, we believe that the Company was able to maintain its production performance through strategic initiatives by implementing a number of revitalization programs to increase production capacity of existing production facilities. The Company was also able to book net profit of Rp1.02 trillion by implementing efficiency and synergy-based cost management programs. Equity rose by nearly 10% to Rp10.35 trillion last year from Rp9.4 trillion in the previous year. Revenue increased by 20% to Rp17.9 trillion compared to Rp15 trillion in the previous year. However, cost of goods sold also increased, a condition which requires more comprehensive efficiency measures in the future.
Sebagai industri strategis yang menjadi tulang punggung industrialisasi Indonesia, Perseroan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan baru yang menggunakan teknologi baru yang tentu saja lebih efisien.
As a strategic industry which serves as a backbone for industrialization in Indonesia, the Company must be able to improve its competitive edges in order to compete with new companies that use new and more efficient technology.
Selain dukungan Pemerintah Pusat, kami juga merasa perlu menggalakkan sinergi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara dan bekerja sama dengan pemerintah lokal sehingga Perseroan dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat di sekitar perusahaan.
Besides the needed support from the government, we believe that we need to encourage synergy with other State-Owned Enterprises and cooperation with local government in order to enhance both corporate growth and community development.
Kami juga menilai banyak kemajuan yang dicapai Perseroan dalam merealisasikan pembangunan proyek-proyek strategisnya. Antara lain, pembangunan pabrik besi spons berkapasitas total 315 ribu ton dengan unit pembangkit listriknya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat atau industri lain di lingkungan Batulicin, Kalimantan. Memperhatikan perkembangan proyek strategis tersebut hingga akhir tahun 2011 dan proyek strategis lainnya di tahun 2012 (seperti proyek revitalisasi Pabrik Besi Spons, Pabrik Slab Baja, Pabrik Blast Furnace, ekspansi Pabrik Baja Lembaran Panas, dan pembangunan pabrik PT Krakatau Posco), serta munculnya peluang dari peningkatan kondisi perekonomian nasional; Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk memastikan penyelesaian proyek tersebut tepat waktu. Sehingga Perseroan akan dapat mengisi peluang meningkatkan bahan baku besi spons dan meningkatkan kapasitas produk baja untuk pasar domestik dan ekspor. Proyekproyek strategis seluruhnya tersebut adalah bagian
We also believe that the Company has made significant progress in realizing its strategic projects, such as the ironmaking project with total capacity of 315 thousand tons per year (tpy) which includes the construction of a power plant in Batulicin, Kalimantan. The Board of Commissioners have instructed the Board of Directors to ensure the completion of the ironmaking project in a timely fashion, by taking into consideration the progress other strategic projects in 2012 such as the revitalization of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant, the construction of blast furnace, the Hot Strip Mill expansion, and the construction of PT Krakatau POSCO, and also the expected improvement in Indonesia’s economy. This would enable the Company to secure supply of sponge iron for use in production and increase supply of steel products to the domestic market. This would enable the Company to get the opportunity to improve sponge iron raw material and steel production capacity for satisfying domestic and export market. Those strategic projects are part of the Company’s
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
dari implementasi Rencana Jangka Panjang Perseroan yang telah disusun sebelumnya.
long-term plans which have been carefully studied and determined.
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul, Dewan Komisaris mengamanatkan kepada Direksi untuk senantiasa meningkatkan daya saing Perseroan dan mengoptimalkan seluruh keunggulan yang dimiliki yaitu lokasi pabrik yang dekat pelabuhan, kapasitas produksi, jaringan distribusi, pemimpin pasar dan citra merek, kemampuan keuangan, sumber daya manusia serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
The Board of Commissioners have instructed the Board of Directors to continuously improve the Company’s competitive edges and to optimize its strengths, such as the strategic location of production facilities near the Cigading port, production capacity, distribution channel, position as market leader, strong brand image, financial capabilities, human resources and corporate social responsibility (CSR) in order to cope with future challenges and opportunities.
Dewan Komisaris mengapresiasi selesainya proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada pertengahan tahun 2011. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pabrik baja lembaran panas dari 2,0 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Dengan demikian Perseroan dapat menargetkan peningkatan produksi baja lembaran panas pada tahun 2012 sebesar 15%.
The Board of Commissioners appreciate the completion of the Hot Strip Mill revitalization project in the middle of 2011. After the completion of the project, the production capacity of the Hot Strip Mill increases to 2.4 million tpy from 2.0 million tpy. The Company’s production of Hot Rolled Coil (HRC) is expected to grow 15% in 2012 following the increase in production capacity.
Beberapa proyek yang masih dalam tahap pengerjaan/ konstruksi yaitu proyek revitalisasi pabrik besi spons dan revitalisasi pabrik slab baja baru akan memberikan dampak peningkatan produksi tahun 2013. Proyeksi strategis lainnya, seperti proyek ekspansi pabrik baja lembaran panas dan proyek pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco, akan berdampak pada peningkatan produksi di tahun 2014 dan 2015.
The revitalization of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant, which is still in progress, is expected to increase the Company’s production in 2013. Other strategic projects such as the Hot Strip Mill expansion and the construction of PT Krakatau POSCO are expected to contribute to the Company’s production in 2014 and 2015, respectively.
Dewan Komisaris mengamanatkan peningkatan produksi dari kapasitas produksi pabrik lainnya secara maksimal dan memperluas keberadaan jaringan distribusi di lokasi-lokasi pemasaran Perseroan yang potensial. Jaringan distribusi tersebut meliputi sebaran pasar baru dan/atau mekanisme jualan yang baru (seperti konsinyasi) yang direncanakan dengan seksama, sehingga memungkinkan Perseroan mendapatkan ceruk pasar baru dan efisiensi distribusi yang menjamin kemampuan dalam bersaing.
The Board of Commissioners have instructed the Board of Directors to increase capacity of other production facilities and to expand distribution channels to potential marketing locations. The distribution channels include new market distribution and/or new marketing methods (such as consignment) which are carefully studied and planned. These steps would enable the Company to obtain new market segments and to achieve efficiency in distribution which would improve its competitiveness.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi mendirikan beberapa perusahaan patungan dengan skema usaha bersama (joint venture) untuk mendukung proyek PT Krakatau Posco, diantaranya dalam bidang penyediaan listrik, kapur bakar, dan jasa pendukung lainnya.
The Board of Commissioners appreciate the initiatives taken by the Board of Directors to form a number of joint ventures to secure supply of electricity, lime, and other supporting services for PT Krakatau POSCO.
Aspek lain yang harus dilaksanakan untuk menjamin pencapaian kinerja berkelanjutan adalah membangun dan menjalankan pengawasan internal
Another aspect that should be done to ensure sustainable performance achievement is developing and implementing an effective internal control as well
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
29
30
yang efektif dan penilaian risiko Perseroan yang aplikatif, sehingga Perseroan akan terhindar dari dampak kurang baik yang mungkin timbul dari terjadinya risiko yang tidak termitigasi.
as applicable Company risk assessment to prevent the Company from unfavorable impact which may occur due to unmitigated risks.
Dewan Komisaris akan mengawasi rencana investasi dan memastikan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan berlandaskan pada asas kepatutan dan mematuhi peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
The Board of Commissioners will monitor all investment plans and ensure that they are implemented in accordance with the due care principles and obeying applicable laws and regulations.
Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan berkomitmen untuk menetapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Hal ini merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
As a publicly listed company, the Company is committed to Good Corporate Governance (GCG) principles as a foundation for policy making and operational activities.
Seiring dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa kualitas tata kelola Perseroan tetap dipertahankan dan ditingkatkan dengan melengkapi seluruh Struktur Tata Kelola dan Proses Tata Kelola untuk menjamin peningkatan praktik terbaik tata kelola perusahaan.
The Board of Commissioners continuously ensure that the Company maintain and improve corporate governance standards by completing all corporate governance structures and processes in order to assure best practices in corporate governance.
Untuk mendukung Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas-tugas pengawasan dan penasihatan, Dewan Komisaris Perseroan membentuk dua Komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Masing-masing Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
To support its monitoring and supervision task, Board of commissioners established two committees namely Audit Committee and Investment and Business Risks Committee. Each of committee was chaired by Independent Commissioner and responsible to Board of Directors.
Berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, kami senantiasa mengingatkan Direksi untuk konsisten menerapkan prinsip harmonisasi antara Profit (ekonomi), Planet (lingkungan) dan People (masyarakat), sehingga dalam langkah operasionalnya Perseroan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
With regard to the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR), we continuously remind the Board of Directors to consistently apply principles of harmonization between Profit (economy), Planet (environment), and People (community) in order for the Company to obtain support from the community in conducting its operational activities.
Selain itu, kami juga mendorong Perseroan untuk senantiasa berupaya menjaga pengelolaan lingkungan dengan mempertahankan predikat Perseroan yang peduli dengan lingkungan kemasyarakatan, termasuk mendorong Perseroan berpartisipasi dalam upaya pengurangan emisi CO2, yang dapat menurunkan dampak pemanasan global dan mengurangi dampak polusi debu pabrik bagi masyarakat sekitar.
We also encourage the Company to continuously monitor environment management, by maintaining corporation’s concern to social environment including participation in CO2 emission reduction, which could minimize global warming impact and decrease impact of dust pollution to the surrounding communities.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Pada tanggal 6 Juni 2011 Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2010 dengan salah satu agenda Perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan. Melalui RUPST tersebut, Sdr. Alexander Rusli telah diberhentikan secara terhormat dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan surat Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Nomor S-254/MBU/2011 tertanggal 12 Mei 2011. Kami dan jajaran Direksi serta seluruh karyawan mengucapkan rasa terima kasih yang tinggi dan memberikan penghormatan atas segala sumbangsih, pemikiran dan pengabdiannya selama menjalankan tugas sebagai Komisaris Perseroan.
The Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 6 June 2011. The AGMS approved the honorable discharge of Alexander Rusli as member of the Board of Commissioners based on based on Series A Dwiwarna Shareholder No. S-254/MBU/2011 dated 12 May 2011. On behalf of the management and employees, we would like to express our appreciation and gratitude for his valuable contribution, thoughts and devotion during his term as member of the Board of Commissioners.
Pada RUPST tersebut pula telah diangkat Sdr. Wahyu Hidayat untuk bergabung sebagai anggota Komisaris, dan Sdr. Achmad Sofjan Ruky sebagai Komisaris Independen Perseroan.
The AGMS approved the election of Wahyu Hidayat as member of the Board of Commissioners and Achmad Sofjan Ruky as Independent Commissioner, respectively.
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan atas kerja sama, loyalitas, dan kerja kerasnya dalam memaksimalkan peluang yang ada. Kami mengucapkan terima kasih juga kepada seluruh pemangku kepentingan lainnya atas segala dukungan dan sumbang sarannya sehingga Perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2011.
Finally, we would like to express sincere gratitude and appreciation to the Board of Directors and employees for the cooperation, loyalty and hard work to maximize every opportunity. We also would like to thank all stakeholders for their continuous support.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of Board of Commissioners,
Zacky Anwar Komisaris Utama President Commissioner
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
31
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
4
32
M. Imron Zubaidy
2
Ansari Bukhari
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
1
Zacky Anwar
3
Wahyu Hidayat
5
Achmad S. Ruky
Laporan Tahunan 2011
Profil Dewan Komisaris
1
Zacky Anwar M Komisaris Utama President Commissioner
Zacky Anwar lahir di Jakarta, 14 April 1948. Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (BIA) dan Ketua Crisis Center Indonesia. Jaringannya yang luas, pengalamannya dan pemahamannya yang komprehensif dan ekstensif mampu membawa dan membimbing PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menjadi produsen baja kelas dunia.
2
Board of Commissioners Profile
Zacky Anwar, born in Jakarta on 14 April 1948, was previously Chief of the Indonesian Military Intelligence Bureau (BIA), and Chairman of the Country’s Crisis Center. With a vast network derived from extensive overseas assignments, he has a comprehensive and extensive understanding of the Company’s strategic position and the abilities to guide PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. to become a worldclass steel producer.
Ansari Bukhari Komisaris Commissioner
Ansari Bukhari lahir di Bukittingi, 12 Februari 1955. Karirnya banyak dihabiskan pada Departemen Perindustrian RI dengan posisi terakhir sebagai Sekretaris Jenderal. Di Kementerian ini pernah menjabat pula sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Industri (sejak 2005), dan Sekretaris Direktur Jenderal Kerja Sama Industri dan Perdagangan Internasional (2002-2005). Jabatannya di birokrasi pemerintahan memungkinkannya menggalang jaringan yang luas yang bermanfaat bagi kemajuan Perseroan.
2011 Annual Report
Ansari Bukhari was born in Bukittinggi on 12 February 1955. He has dedicated his professional career to the Ministry of Industry with his last position as General Secretary. He also has served as the Director General of Metal, Machinery, Textile and Various Industries at the Ministry since 2005. His various positions at the bureaucracy enabled him to garner a vast network needed for the progress of the Company.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
33
3
Wahyu Hidayat Komisaris Commissioner
Wahyu Hidayat menjabat sebagai Komisaris sejak 6 Juni 2011. Kelahiran Madiun, 3 Juli 1954 ini juga sedang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Negara BUMN dan Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jamsostek (20072008), Komisaris Utama PT Madani Securities (2002-2006), Direktur Utama PT Pelita Air Service (2005), Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002), dan Direktur Keuangan PT Sucofindo (Persero) sejak 1995 sampai 1998, serta berkarir di Departemen Keuangan RI sejak 1980 sampai 1989. Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (1979) dan Diploma in Development Finance dari University of Birmingham, UK (1984).
4
M. Imron Zubaidy Komisaris Independen Independent Commissioner
Mohammad Imron Zubaidy lahir di Bekasi, 20 Januari 1953. Selain menjadi Komisaris Independen jabatannya di Perseroan adalah Ketua Komite Audit sejak 2009. Sampai sekarang juga masih menjabat Senior Advisor di PT Bukaka Teknik Utama Tbk. setelah sebelumnya pernah menjabat di perusahaan yang sama sebagai Wakil Direktur Utama (2002-2005), lalu pernah pula menjadi Direktur Utama PT Niagamitra Tritama (sejak 2001) dan Direktur Utama PT Cidas Supra Metalindo (sejak 1998). Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Sarjana Teknik di bidang Fisika dari Institut Teknologi Bandung.
34
Wahyu Hidayat, born in Madiun on 3 July 1954, has been a Commissioner of the Company since 6 June 2011. He is currently Special Staff of the Ministry of State-Owned Enterprises and President Commissioner of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Other positions previously held include: President Commissioner of PT Jamsostek (2007-2008), President Commissioner of PT Madani Securities (2002-2006), President Director PT Pelita Air Service (2005), President Director of PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002), Finance Director of PT Sucofindo (Persero) (1995 – 1998). He also had a career in the Ministry of Finance from 1980 to 1989. He acquired Bachelor Degree from the Faculty of Economy, Universitas Gadjah Mada (1979) and Diploma in Development Finance from the University of Birmingham, UK (1984).
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Mohammad Imron Zubaidy was born in Jakarta, 20 January 1953. Aside from being an Independent Commissioner of the Company, he holds the position of Head of the Audit Committee since 2009. He currently also holds the position of Senior Advisor at PT Bukaka Teknik Utama Tbk, where he was previously Vice President Director (2002 – 2005). He has held the position of Managing Director of PT Cidas Supra Metalindo since 1998 and PT Niagamitra Trimata since 2001. He obtained Bachelor Degree in Engineering Physics from Institut Teknologi Bandung.
Laporan Tahunan 2011
Profil Dewan Komisaris
5
Board of Commissioners Profile
Achmad S. Ruky Komisaris Independen Independent Commissioner
Achmad S. Ruky menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 6 Juni 2011. Kelahiran Rangkasbitung, 3 November 1940 ini sampai sekarang juga menduduki jabatan sebagai Management Advisor untuk PT Krakatau Posco, Penasihat Ahli Kepala Kepolisian RI untuk Program Reformasi Birokrasi, Konsultan untuk Setneg/Setkab RI dan Kementerian Pendidikan Nasional, dan Konsultan Manajemen Modal Madani (SDM) untuk beberapa BUMN dan perusahaan swasta. Posisi jabatan sebelumnya adalah Direktur Mercedes Benz Group Indonesia (1994-1998), Direktur PT Semen Cibinong dan Semen Nusantara (19891993), dan Direktur Indofood Interna Corporation (1986-1989). Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Melbourne, Australia (1973), dan Doctor of Management Science dari Technological University of the Philippine (1999).
2011 Annual Report
Achmad S. Ruky, born in Rangkasbitung on 3 November 1940, has been an Independent Commissioner of the Company since 6 June 2011. He also currently holds the positions of Management Advisor of PT Krakatau POSCO, Senior Advisor for Bureaucracy Reform Program at the National Police, Consultant for State Secretary/Cabinet Secretary and Education Ministry for some state-owned and private companies. Previous positions were Director of Mercedes-Benz Group of Indonesia (1994-1998), Director of PT Semen Cibinong and Semen Nusantara (1989-1993), and Director of Indofood Interna Corporation (1986-1989). He obtained his Master of Business Administration from the University of Melbourne, Australia (1973), and Doctor of Management Science from Technological University of the Philippine (1999).
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
35
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Kami optimistis dengan selesainya berbagai proyek maka kinerja Perseroan akan tumbuh secara signifikan. We are confident that the completion of strategic projects will improve the Company’s performance significantly.
36
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Direksi, saya sampaikan bahwa Perseroan telah dapat melewati tahun 2011 yang penuh dengan tantangan. Tahun 2011 merupakan tonggak perjalanan yang penting bagi Perseroan, sebagai tahun pertama setelah dilaksanakannya IPO dan dimulainya pembangunan berbagai proyek strategis.
On behalf of the Board of Directors, I would like to express my gratitude to Almighty God for His blessings that made it possible for the Company to stand up to the challenges in 2011. 2011 marked a key milestone for the Company after the successful Initial Public Offering (IPO) in 2010 which was followed by the commencement of various strategic projects.
Kinerja Perseroan pada tahun 2011 ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun, nilai ini 3,6% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perseroan menghadapi kondisi yang berat di tengah situasi harga baja dunia yang cenderung datar sepanjang tahun sementara harga bahan baku berupa iron ore pellet meningkat dengan tajam. Walaupun volume baja yang dijual pada tahun ini meningkat 8,3%, demikian pula nilai penjualan produk nonbaja dan jasa meningkat 37,7%, namun dari sisi operasi pencapaiannya tidak begitu baik sebagaimana ditunjukkan dengan turunnya laba operasi sebesar 65% menjadi hanya Rp358,6 miliar. Selain disebabkan oleh kenaikan harga jual yang tidak sepadan dengan kenaikan harga bahan baku, beberapa kendala turut berkontribusi pada penurunan laba ini.
The Company posted a net profit of Rp1.02 trillion in 2011, 3.6% lower than the previous year. The Company faced a difficult situation last year as global steel prices were stagnant, while iron ore prices sharply increased. Operating profit decreased significantly by 65% to Rp358.6 billion during the same period, although the Company’s steel sales volume and revenues from non steel business and other services rose 8.3% and 3.77%, respectively. Apart from the higher raw material prices which could not be offset by the increase in steel prices, other problems also contributed to the weak operating performance.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Kinerja Perseroan pada tahun 2011 ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun. The Company’s performance in 2011 is marked by a net profit of Rp1.02 trillion. Fazwar Bujang Direktur Utama President Director
2011 Annual Report
37
38
Pabrik baja lembaran panas tidak dapat beroperasi secara maksimal sebagai akibat dari proses pembelajaran (learning curve) yang panjang setelah direvitalisasi untuk meningkatkan kapasitasnya. Pabrik yang semula diharapkan dapat beroperasi penuh pada awal tahun, baru dapat dioperasikan secara maksimal pada bulan Mei 2011. Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, pada tahun 2011 produksi baja lembaran panas masih mampu meningkat sebesar 17% menjadi 1,76 juta ton. Demikian pula pabrik slab baja dan billet baja, walaupun secara bersama-sama menghasilkan baja kasar 2,2% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun menghadapi kendala pasokan bahan baku sponge dari pabrik hilirnya sebagai akibat dari kekurangan suplai gas alam dan listrik.
The Hot Strip Mill was unable to run at full capacity as the mill had a steep learning curve after the completion of the revitalization program, which is aimed at increasing its production capacity. The Hot Strip Mill resumed production at full capacity five months behind schedule in May 2011. Despite a few months late, Hot Rolled Coil production increased 17% to 1.76 million tons. Meanwhile, crude steel output from the Slab Steel Plant and the Billet Steel Plant rose 2.2%. However, sponge iron production decreased due to limited supply of natural gas and electricity.
Kami menyadari bahwa permasalahan ini belum dapat diatasi dalam jangka pendek, namun usaha untuk mengatasi permasalahan ini tengah dilakukan sehingga pada masa yang akan datang dapat beroperasi secara maksimal.
We realize that these problems cannot be overcome within a short period of time. However, corrective measures are being taken in order to fully maximize the performance of the Company’s production facilities in the future.
Dalam hal mengatasi kendala energi listrik, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) (anak perusahaan) sedang meningkatkan kapasitasnya sebesar 120 MW dengan membangun tambahan fasilitas baru (PLTGU) yang terintegrasi dengan fasilitas yang sudah ada. Sampai dengan 31 Desember 2011, progres penyelesaian proyek ini mencapai 18% dan direncanakan beroperasi penuh pada bulan Agustus 2013. Demikian pula untuk mengatasi permasalahan suplai gas alam dan ketergantungan pada bahan baku iron ore pellet yang mahal dan berkadar Fe (besi) tinggi, Perseroan membangun pabrik baja berbasis batu bara yaitu blast furnace, yang pada saat ini kontrak pembangunannya telah ditandatangani. Kontrak pembangunan Blast Furnace akan efektif setelah ditandatanganinya perjanjian pembiayaan dan diharapkan pembangunannya dapat diselesaikan pada tahun 2013. Permasalahan ketergantungan pada pasokan iron ore pellet impor sebagian diselesaikan dengan pembangunan pabrik besi di Kalimantan yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Mei 2012.
To overcome the electricity power problem, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) (subsidiary) is increasing its capacity of 120 MW by building new additional facility (PLTU) integrated to the existed facility. Up to 31 December 2011, the progress of project completion is up to 18% and is planned to fully operate in August 2013. Likewise, to overcome the problem of natural gas supply and dependency of the expensive iron ore pellet raw material which also contains high Ferro, the Company builds a based-coal steel plant namely blast furnace, which project contract, has been signed at preset. The contract project of blast furnace will be effective after the fund agreement is signed and is expected to be finished on 2013. The problem of dependency of import iron ore pellet supply is partly solved by building an iron plan in Kalimantan which expected to operate in May 2012.
Demikian pula proyek revitalisasi Pabrik Direct Reduction dan Slab Baja sudah dimulai pada awal tahun 2012 ini dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2012 juga. Sementara peningkatan kapasitas pelabuhan dalam rangka mendukung beroperasinya blast furnace dan peningkatan kapasitas hot strip mill menjadi 3,5 juta ton (masih tahap kajian teknis) telah diselesaikan pada
Likewise, the revitalization project of Direct Reduction and Steel Slab Plants has been started in the beginning of 2012 and is expected to complete in the year. Meanwhile, the increase of port capacity to support blast furnace operation and the increase of hot strip mill capacity into 3.5 billion tons (still under technical study) has been completed in 2011. With
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
tahun 2011. Dengan selesainya proyek-proyek tersebut diharapkan efisiensi dan keseimbangan produksi dapat dicapai secara maksimal.
the completion of those projects, it is expected that maximum production efficiency and balance can be achieved.
Dalam kaitan pembangunan pabrik baja terintegrasi baru melalui usaha bersama dengan Posco, Perseroan telah menyerahkan lahan yang diperlukan dan tengah menyelesaikan tahap akhir pematangannya. Untuk mendukung beroperasinya pabrik baru ini, PT Krakatau Tirta Industri telah menyelesaikan perluasan waduk sehingga kapasitasnya telah meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan. Perusahaan pendukung lainnya seperti PT Krakatau Posco Chemtech Calcination yang memproduksi kapur industri dan PT Krakatau Posco Power yang memproduksi listrik telah didirikan dengan format usaha patungan dengan anak-anak perusahaan PT Krakatau Steel. Di luar anakanak perusahaan diperkirakan masih akan ada sekitar 23 perusahaan yang berdiri dan ikut tumbuh dalam rangka mendukung operasi di PT Krakatau Steel maupun PT Krakatau Posco di Cilegon.
In relation too a new integrated plant project in cooperation with Posco, the Company has handed over the needed land and is in the final process its development phase. To support this new plant operation, PT Krakatau Tirta Industri has completed the expansion of well reservoir in order to increase its capacity and to fulfill its need. Other supporting companies such as PT Krakatau Posco Chemtech Calcination that produce lime and PT Krakatau Posco Power that produce electricity have been built by a joint-venture form with PT Krakatau Steel’s subsidiaries. In addition to the subsidiaries, there are approximately 23 companies that establish and grow to support the operation at the Krakatau Steel and PT Krakatau Posco in Cilegon.
Kami optimistis bahwa dengan selesainya proyekproyek tersebut kinerja Perseroan akan meningkat secara signifikan. Optimisme ini didukung pula dengan perkiraan kondisi usaha yang semakin baik sebagaimana ditunjukkan dengan perbaikan parameter ekonomi regional maupun nasional.
We are optimistic that by the completion of the projects, the Company’s performance will improve significantly. This optimism is supported by the prediction that the business situation is going to be positive as shown by the improvement of regional and national economic parameter.
Sebagaimana kita ketahui bahwa krisis di Eropa yang masih berlangsung saat ini tidak berdampak signifikan pada pasar baja di Asia. Permintaan baja di Indonesia pada tahun 2011 masih kuat dan diperkirakan akan tumbuh 10% per tahun. Pertumbuhan permintaan ini dipicu oleh ekspansi di sektor yang sangat membutuhkan baja yaitu sektor konstruksi dan industri otomotif. Setelah mengalami periode penurunan pada akhir tahun 2011, pada tahun ini perekonomian di Asia diharapkan akan tumbuh secara signifikan. Produsen baja di Asia akan tetap mengusahakan peningkatan harga jual di tengah-tengah sentimen positif tersebut. Demikian pula pemain kunci di industri baja Asia diperkirakan akan meningkatkan produksinya menyesuaikan dengan peningkatan permintaannya. Dengan adanya pengurangan produksi di Cina pada akhir tahun 2011 lalu, diharapkan pada tahun ini tidak terjadi kelebihan ekspor dari Cina ke wilayah ini.
As we understand that the on-going crisis in Europe does not significantly impact to steel market in Asia. In 2011, the steel demand in Indonesia was high and expected to grow up to 10% per year. This growing demand was triggered by the expansion of the need base-steel sector such as construction and automotive sectors. After the decreasing period at the end of 2011, it is expected that the economy in Asia is growing significantly in this year. Steel producer in Asia would attempt to increase the sales price amidst that positive sentiment. Likewise, the key player of Asia’s steel industry is estimated to increase its production to meet the increasing demand. With the production reduction in China at the end of 2011, it is expected that the excessive export of China to this region would not happen.
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 9,7 juta ton dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 6,8%.
In 2011, the steel consumption growth in Indonesia was estimated at 9.7 tons with the yearly growth (CAGR) of 6.8%. From consumption amount, 53% or
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
39
40
Dari jumlah tersebut sebesar 53%-nya atau sebesar 5,3 juta ton masih dipenuhi dari impor, sedang sisanya diproduksi di dalam negeri (sumber: SEAISI). Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia terutama dipicu oleh pertumbuhan pada sektor pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif. Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia beberapa tahun ke depan diperkirakan masih menguat sejalan dengan pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut.
5.3 billion tons is obtained from importation, while the remains produce domestically (source: SEAISI). The steel consumption growth in Indonesia was mainly triggered by the growth in mining, construction and automotive sectors. The steel consumption growth in Indonesia in the years ahead is estimated to be strong along with the growth in those sectors.
Kondisi-kondisi tersebut di ataslah yang memberikan optimisme akan prospek usaha ke depan. PT Krakatau Steel sudah menyiapkan berbagai rencana dan strategi bisnis untuk membawa Perseroan terus tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan terkemuka, menjadi tulang punggung industri manufaktur nasional, serta memberi kontribusi signifikan pada pembangunan perekonomian, pertahanan dan kemakmuran bangsa.
The above-mentioned conditions give optimism for the future business prospect. PT Krakatau Steel has prepared various business plans and strategies to lead the Company growing to be the outstanding company, the backbone of national manufacture industry which significantly contributes to the development of economic, defense and welfare of the nation.
Sudah setahun berlalu PT Krakatau Steel menjadi perusahaan terbuka. Dengan status ini seluruh proses bisnis Perseroan harus lebih ditingkatkan penyelenggaraannya dengan lebih memperhatikan asas-asas tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola perusahaan yang baik diselenggarakan bukan hanya untuk kepentingan Perseroan sendiri tetapi juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan pada Perseroan, sehingga Perseroan dapat lebih mudah dalam memperoleh akses kepada sumber-sumber yang sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan rencana pengembangan ke depan.
It has been a year for PT Krakatau Steel to be a public company. With this status, all the Company’s business process implementations have to be improved by focusing on the good corporate governance. The good corporate governance has been implemented not only for the sake of the Company, but also to increase the stakeholders’ trust to the Company, so that the Company can simply access the important resources needed to actualize the future development plans.
Hasil kerja keras segenap karyawan Krakatau Steel diapresiasi oleh pihak lain dengan diraihnya berbagai penghargaan. Semua itu tidak terlepas dari usaha untuk menjadi perusahaan yang menegakkan prinsip-prinsip transparansi, profesionalisme, akuntabilitas, dan kewajaran. Keikutsertaan Perseroan dalam programprogram penilaian good corporate governance (GCG) baik oleh internal maupun pihak eksternal semata-mata dalam rangka melakukan perbaikan yang berkelanjutan pada proses bisnis Perseroan. Demikian pula keterlibatan Perseroan pada program penilaian dengan menggunakan kriteria Malcolm Baldrige dimaksudkan untuk dijadikan salah satu kendaraan dalam mencapai perbaikan kinerja secara berkesinambungan dalam menghadapi dunia bisnis yang selalu berubah penuh tantangan dan persaingan.
The Krakatau Steel’s employee hard work is appreciated by other party through some awards. It is the result of efforts to be a Company that highly valued transparency, professionalism, accountability, and fairness. The Company’s involvement in good corporate governance (GCG) appraisal programs internally and externally is solely to implement continuous improvement in the Company’s business process. Likewise, the Company’s involvement in appraisal program by utilizing a Malcom Baldrige criterion is aiming at achieving improved performance continuously in facing unstable business world and challenging competition.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Kami juga memperhatikan kewajiban sebagai perusahaan yang bertanggung jawab kepada persoalan yang ada di masyarakat serta peduli terhadap kelestarian lingkungan. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tetap berkomitmen dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibilities, baik melalui pemberian bantuan dan pembinaan kepada industri kecil maupun dengan kegiatan sosial lainnya. Pembangunan bentang jembatan untuk membuka daerah terisolasi di berbagai wilayah, penyelenggaraan Puskesmas keliling, serta melakukan dan mendukung proyek penghijauan nasional adalah sebagian kecil bentuk kegiatan yang kami lakukan. Selama tahun 2011 Perseroan telah mencadangkan dana sebesar Rp42,5 miliar dan telah menyalurkan dana sebesar Rp33,9 miliar untuk Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi maupun Bina Lingkungan.
We also concerns with to our obligation as a responsible Company to community’s problems and to environment sustainability. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. commits to conduct Corporate Social Responsibility program by providing aids and assistance to small industries development and other social activities. Building hanging bridges to unlock remote areas in various regions, providing mobile Puskesmas, and implementing and supporting national forestation project are some contribution that we have done for the community. During 2011 the Company has allocated fund amounted to Rp42.5 million and distributed a fund of Rp33.9 million for Small Industry Development, Cooperatives and Environment Conservation.
Demikian laporan kami, dan atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan, mitra usaha dan para pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kerja sama yang diberikan sepanjang tahun 2011, serta kepada para karyawan atas segala kerja keras dan dedikasinya untuk kemajuan Perseroan. Kami semua mengharapkan suatu masa depan yang cerah dan penuh berkah.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank all shareholders, Board of Commissioners, customers, business partners and other stakeholders for the support and cooperation given along 2011, as well as to our employees for their cooperation and dedication to the Company’s improvement. We are hoping for a bright and blessing future.
Atas nama Direksi, On behalf of Board of Directors,
Fazwar Bujang Direktur Utama President Director
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
41
Profil Direksi Board of Directors Profile
4
Sukandar
42
3
Dadang Danusiri
1
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Fazwar Bujang
2
Syahrir Syah Pohan
5
Irvan Kamal Hakim
6
Yerry
Laporan Tahunan 2011
Profil Direksi
1
Fazwar Bujang Direktur Utama President Director
Warga negara Indonesia, lahir di Bukittinggi 19 Mei 1947. Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada bulan November, 2007, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan (2003-2007) dan beliau juga pernah merangkap sebagai Direktur Pemasaran (2006-2007). Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia dan Master dalam Business Administration dari Institut Teknologi Bandung. Sejak pertama bergabung dengan Perseroan pada tahun 1975, beliau telah memegang jabatan sebagai Direktur Perencanaan dan Teknologi PT Krakatau Steel (1993-1998) dan Direktur Utama pada PT Krakatau Bandar Samudera, anak perusahaan Krakatau Steel yang mengoperasikan Pelabuhan Cigading. Jabatan organisatoris lainnya adalah sebagai Ketua Asosiasi Pelabuhan dan Bandar Industri Indonesia dan sebagai ketua dari South East Iron & Steel Institute.
2
Board of Directors Profile
Indonesian citizen, born in Bukittinggi, 19 May 1947. Before being appointed as the President Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in November, 2007, Fazwar Bujang had been the Company’s Finance Director (20032007). He was also concurrently the Marketing Director (2006-2007). He obtained a Bachelor Technique degree in Chemical Engineering and a Master Business Administration degree from the Bandung Institute of Technology. Since joining the Company in 1975, he has held the post of the Planning and Technology Director of PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Steel’s subsidiary that operates the Cigading Port. He holds other organizational posts as the Chairman of the Industrial Port and Harbor Association of Indonesia and the Chairman of the South East Iron & Steel Institute.
Syahrir Syah Pohan
Direktur Produksi Production Director
Warga negara Indonesia, lahir di Lahat, 1 Juni 1949. Sebelum menjabat sebagai Direktur Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada bulan November 2007, beliau pernah menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum (2003-2007). Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Master of Management dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Master dalam Material Engineering dari Universitas Wollongong, Australia. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1975, beliau pernah menjabat sebagai General Manager Perencanaan dan Pengendalian Logistik dan Kepala Satuan Pengawasan Intern.
2011 Annual Report
Indonesian citizen, born in Lahat, 1 June 1949. Before his appoinment as the Production Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in November 2007, Syahrir Syah Pohan held the post of the Company’s HR and General Affair Director (2003-2007). He earned a Bachelor degree in Mechanical Engineering from Trisakti University, a Master of Management degree in Material Engineering from the University of Wollongong, Australia. Joining the Company since 1975, he had been the General Manager of Logistic Planning and Control and Head of the Internal Audit.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
43
3
Dadang Danusiri
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
Warga negara Indonesia, lahir di Kuningan, 19 Januari 1962. Diangkat sebagai Direktur SDM dan Umum PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak November 2007, beliau pernah menjabat sebagai General Manager Perencanaan Produksi (2006-2007) dan General Manager Sumber Daya Manusia (20042006). Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Master di bidang Teknik Metalurgi dari Universitas Wollongong, Australia. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1987, beliau pernah menjabat sebagai Manager Divisi Perencanaan Organisasi & Sistem Manajemen (2001-2004) dan Manager Divisi Penanganan Hasil Produk (1996-2001).
4
Sukandar
Direktur Keuangan Finance Director
Warga negara Indonesia, lahir di Gresik, 12 Agustus 1959. Sebelum diangkat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada November 2007, beliau menjabat berbagai posisi manajerial utama di bidang keuangan, termasuk sebagai VP dan Corporate Banking Head di Citibank NA cabang Surabaya, Managing Director PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), dan Direktur PT Humpuss. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institute Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Sebelum berkarir di bidang keuangan, beliau adalah seorang Petroleum Engineer di PT Caltec Pacific Indonesia.
44
Indonesian citizen, born in Kuningan, 19 January 1962. Appointed as the HR and general Affairs Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since November 2007, he had been the General Manager of Production Planning (2006-2007) and the General Manager of Human Resources (2004-2006). He earned a degree in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology and a Master degree in Metallurgical Engineering from the University of Wollongong, Australia. Joining the Company in 1987, he has been the Manager of Organizational Planning & Management System Division (2001-2004) and the Manager of Finished Products Handling Division (1996-2001).
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Indonesian citizen, born in Gresik 12 August 1959. Before being appointed, as the Finance Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in November 2007, he held various key managerial positions in Finance including VP and Corporate Banking Head at Citibank NA Surabaya Branch, Managing Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), and Director of PT Humpuss. His obtained a Mechanical Engineer Bachelor degree from the Sepuluh November Institute of Technology, Surabaya. Before pursuing a professional career in finance, he was a Petroleum Engineer at PT Caltec Pacific Indonesia.
Laporan Tahunan 2011
Profil Direksi
5
Irvan Kamal Hakim
Direktur Pemasaran Marketing Director
Warga negara Indonesia, lahir di Surabaya, 28 Mei 1964. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak November 2007. Bergabung dengan Perseroan sejak mendapatkan gelar Sarjana Teknik Metalurgi dari Universitas Indonesia, Jakarta dan MBA dari Maastricht School of Management, Belanda. Memulai karir profesionalnya sebagai Siswa Madya pada 1988, beliau pernah menduduki jabatan seperti Manager Divisi Riset Pasar (1997-1998), Manager Divisi Penjualan Domestik II (1998-2000), General Manager Pemasaran (2000-2001), General Manager Perencanaan Produksi (20012003), Staf Ahli (2003-2004), dan Asisten Direktur Utama untuk Perusahaan (20042005). Sebelum diangkat sebagai Direktur Pemasaran, beliau adalah pimpinan proyek pengembangan untuk Proyek TSFRM (Thin Slab Flat Rolling Mill) dan Proyek Pengembangan Industri Besi Baja Kalimantan Selatan (2005-2007). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Co-Chairman of IISIA (Indonesia Iron and Steel Asociation).
6
Board of Directors Profile
Indonesia citizen, born in Surabaya, 28 May 1964. He has been appointed as the Marketing Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since November 2007. He joined the Company since obtaining his Metallurgical Engineering Bachelor degree from the University of Indonesia, Jakrta and an MBA degreen from Maastricht School of Management, Holland. Starting his professional career as Management Trainee in 1988, he has held posts such as the Head of the Market Research Division (1997-1998), the Head of Domestic Sales II Division (1998-2000), the General Manager of Marketing (2000-2001), the General Manager of Production Planning (2001-2003), Expert Staff (2003-2004), and Corporate Assistant to the President Director (2004-2005). Before being appointed as the Marketing Director, he was the Expansion Project Leader for the TSFRM (Thin Slab Flat Rolling Mill) Project and the South Kalimantan Steel Iron Industry Development Project (2005-2007). Now he also appointing as the Co-Chairman of IISIA (Indonesia Iron and Steel and Steel Asociation).
Yerry
Direktur Logistik Logistic Director
Warga negara Indonesia, lahir di Silungkang, Sawahlunto, 8 Agustus 1958. Menjabat sebagai Direktur Logistik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak November 2007. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, dan gelar Master of Management dari Universitas Indonesia, Jakarta. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1985, beliau pernah menjabat sebagai Manager Divisi Ekspor (1998-2003), General Manager Pembelian (2003-2007) dan Project Chairman untuk Implementasi ERP/SAP (2007).
2011 Annual Report
Indonesian citizen, born in Silungkang, Sawahlunto, 8 August 1958. He has been appointed as the Logistics Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since November 2007. He earned a degree in Mechanical Engineering from Sepuluh November Institute of Technology, Surabaya, and a Master of Management degree from the University of Indonesia, Jakarta. Joining the Company in 1985, he has held the posts of the Manager of Export Division (1998-2003), the Head of General Manager of Purchasing (20032007), and the Project Chairman for Implementation of ERP/SAP (2007).
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
45
Struktur Organisasi Organization Structure
Kepala Satuan Pengawas Intern
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Head of Internal Audit
Chief Operation Officer General Manager Perencanaan Produksi & SCM General Manager of Production Planning & SCM
Direktur Logistik
Direktur Produksi
Direktur Pemasaran
Logistics Director
Production Director
Marketing Director
General Manager Perencanaan Logistik
General Manager Penjamin Kualitas
General Manager Penjualan I
General Manager of Logistics Planning
General Manager of Quality Assurance
General Manager of Sales I
General Manager Pembelian
General Manager Produksi Pengolahan Besi & Baja
General Manager Penjualan II
General Manager of Procurement
General Manager of Iron & Steel Making
General Manager of Sales II
General Manager Produksi Pengerolan Baja
General Manager Pemasaran
General Manager of Rolling Mill
General Manager of Marketing
General Manager Pusat Perawatan & Fasilitas General Manager of Central Maintenance & Facilities
Manager K3LH Manager of Healthy, Safety & Environment Control
46
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Struktur Organisasi
Organization Structure
Direktur Utama President Director
Asisten Direktur Utama Assistant to President Director
Direktur Keuangan
Direktur SDM & Umum
Finance Director
HR & GA Director
Deputi Direktur Proyek Strategis Project Strategic Deputy Director
General Manager Akuntansi
GM Perencanaan & Pengembangan SDM
General Manager Riset & Teknologi
General Manager of Accounting
General Manager of HC Planning & Development
General Manager of Research & Technology
General Manager Perbendaharaan
GM Pemeliharaan & Administrasi SDM
GM Perencanaan Korporasi & Pengembangan Bisnis
General Manager of Corporate Finance
General Manager of HC Maintenance & Adm.
GM of Corporate Plan & Business Development
GM Bisnis Anak Perusahaan & Perusahaan Patungan
General Manager Keamanan & Umum
GM Perencanaan & Manajemen Proyek
General Manager of Subsidiaries Company
General Manager of Security & General Affair
General Manager of Project Management Office
General Manager Sistem Informasi
Manager Program Kemitraan & Bina Lingkungan
General Manager of Business Enabler & IT/IS Plan & Control
Manager Corporate Social Responsibility
Kepala Hubungan Pesaham Head of Investor Relations
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
47
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pekerja melakukan inspeksi produk Cold Rolled Coil ssebelum dipasarkan.
48
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Nilai penjualan Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp17,9 triliun atau meningkat 20% dibanding realisasi tahun 2010 yang besarnya Rp14,94 triliun. The Company revenue in 2011 reached Rp17.9 trillion with 20% increase compared to 2010 which was Rp14.94 trillion.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
49
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Suasana di Control Room di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas
50
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Total aset, demikian pula dengan liabilitas & ekuitas Perseroan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, meningkat sebesar 22,3% menjadi Rp21,5 triliun. dibandingkan periode tahun 2010. Total assets, as well as liabilities and equity of the Company in the end financial year on December 31, 2011, increased by 22.3% to Rp21.5 trillion compared to the year 2010.
Produksi
Production
Produksi baja kasar PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 2,2% dibanding tahun lalu menjadi 1.403.616 ton. Peningkatan terjadi pada Pabrik Billet Baja sejalan dengan peningkatan penjualan pada produk baja batangan berupa batang kawat, baja tulangan dan baja profil.
Crude steel production of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. increased 2.2% to 1,403,616 tons in 2011. Production of billet steel increased in line with higher sales volume of wire rod, steel bars and steel sections.
Produksi slab baja mengalami sedikit penurunan, dan kekurangannya digantikan dengan melakukan pembelian impor slab baja untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di pabrik baja lembaran panas.
Slab steel production slightly decreased and the Company imported additional slabs to meet raw material needs at the Hot Strip Mill.
Sementara itu, produksi pabrik baja lembaran panas meningkat sebesar 17% sejalan dengan telah selesainya proyek revitalisasi Pabrik Baja Lembaran Panas, dalam rangka meningkatkan produksi dari 2 juta ton menjadi 2,4 juta ton. Hasil dari revitalisasi pabrik telah meningkatkan penjualan produk baja lembaran panas sebesar 10% (domestik dan ekspor). Produksi pabrik baja lembaran dingin relatif sama dengan tahun sebelumnya, menyesuaikan dengan order penjualan yang diperoleh.
Meanwhile, production of Hot Rolled Coil rose 17% as the production capacity of the Hot Strip ill increased from 2.0 million tons per year to 2.4 million tons per year after the completion of he revitalization program. As a result, the Company’s Hot Rolled Coil sales volume (domestic and export) grew 10%. Production of Cold Rolled Coil slightly changed to match sales order.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
51
Peningkatan produksi juga terjadi pada pabrik batang kawat, pabrik baja profil dan baja tulangan yang masing– masing naik sebesar 18,4%, 7,7% dan 5,9% sejalan dengan meningkatnya penjualan produk–produk ini, yang masingmasing naik sebesar 13%, 2% dan 7%. Demikian pula untuk produksi pipa baja mengalami peningkatan sebesar 34,1% sejalan dengan meningkatnya volume penjualan pipa baja sebesar 56,8%.
Production of wire rod, steel sections and steel bars increased 18.4%, 7.7%, and 5.9%, respectively, while sales volume of these steel products rose 13%, 2%, and 7%. Production and sales volume of steel pipes grew 34.1% and 56.8%, respectively.
Volume Produksi Production Volume Keterangan Description
Satuan
2011
2010
2009
2008
2007
Baja Steel Besi Spons Sponge Iron
Ton
1,228,312
1,273,906
1,119,336
1,205,067
1,320,944
Slab Baja Slab Steel
Ton
1,014,165
1,084,406
941,540
1,279,997
1,340,534
Baja Lembaran Panas Hot Rolled Coil
Ton
1,760,851
1,503,898
1,602,295
1,596,389
1,731,016
Baja Lembaran Dingin Cold Rolled Coil
Ton
414,157
415,096
475,990
520,888
613,639
Billet Baja Steel Billet
Ton
389,451
289,019
279,377
353,000
386,202
Batang Kawat Wire Rod
Ton
238,443
201,337
251,479
256,267
340,909
Baja Tulangan Steel Bar
Ton
120,690
113,913
79,307
94,377
103,734
Baja Profil Steel Section
Ton
81,447
75,634
Tin Plate Tin Plate
Ton
Pipa Baja Steel Pipe
Ton
46,551
71,372
87,085
72,263
112,533
99,748
75,325
56,165
51,100
45,814
20,307
655,822
794,124
882,437
1,330,310
1,360,777
34,811
35,088
31,560
32,350
33,704
NON BAJA NON STEEL Listrik Electricity Air Water
52
MWh 000m3
Penjualan
Revenue
Secara keseluruhan nilai penjualan Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp17.915 miliar meningkat sebesar 20% dibanding realisasi tahun 2010 sebesar Rp14.940 miliar. Peningkatan nilai penjualan terjadi pada penjualan produk baja, baik untuk pasar domestik maupun ekspor, serta penjualan jasa, serta peningkatan dari sisi volume maupun dari harga jualnya.
Overall, the Company’s net revenues amounted to Rp17,915 billion in 2011, an increase of 20% from Rp14,940 billion in 2010. The increase in net revenues was attributable to higher sales volume and selling prices of steel products (domestic and export) and services.
Peningkatan nilai penjualan dari sisi produk terjadi pada baja lembaran panas (domestik maupun ekspor), produk batang kawat dan produk pipa baja yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 20,2%, 27,6% dan 55,7%. Total kontribusi atas peningkatan penjualan baja terhadap total peningkatan nilai penjualan Perseroan mencapai 85%, sedang 15% sisanya disumbangkan oleh peningkatan pendapatan dari produk nonbaja dan jasa.
Sales value of Hot Rolled Coil (domestic and export), wire rod and steel pipes rose 20.2%, 27.6% and 55.7%, espectively. The growth in steel sales contributed 85% to the increase in the Company’s net revenues, while the remaining 15% came from the increase in sales of non-steel products and services.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Dari sisi volume, penjualan produk baja secara keseluruhan meningkat sebesar 8,3% menjadi 2,07 juta ton dibanding realisasi tahun sebelumnya yang besarnya 1,9 juta ton. Seperti halnya dalam nilai penjualan, kontribusi terbesar peningkatan volume penjualan juga berasal dari produk baja lembaran panas, batang kawat dan pipa baja yang masing-masing meningkat sebesar 10%, 13% dan 56,8%. Sedangkan produk lainnya seperti baja tulangan dan baja profil meningkat tipis pada kisaran 1% sampai dengan 6,8%. Khusus untuk produk baja lembaran dingin pada tahun ini turun sebesar 3,8% menjadi 405.435 ton.
Sales volume of steel products rose 8.3% to 2.07 million tons from 1.9 million tons in the previous year. Similar to sales value, the largest contribution to the increase in steel sales volume came from hot rolled coil, wire rod and steel pipe which rose by 10%, 13% and 56.8%. Meanwhile, the increase in sales volume of steel bars and steel sections ranged from 1% to 6.8%. Sales volume of cold rolled coil, on the other hand, decreased 3.8% to 405,435 tons.
Dari sisi harga, rata-rata harga jual sebagian besar produk baja meningkat dalam kisaran 6% sampai 16%, kecuali harga jual billet dan pipa baja yang turun pada kisaran 1% sampai 6%.
Average selling prices of most steel products rose by 6% to 16%. However, average selling prices of billet and steel pipes in the range of 1% to 6%.
Sementara itu, penjualan produk nonbaja dan jasa juga meningkat sekitar 37,7% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp1.679,9 miliar. Peningkatan nilai penjualan produk nonbaja dan jasa, terutama berasal dari peningkatan penjualan listrik, lahan industri, jasa rekayasa dan jasa pelabuhan.
Meanwhile, the sales of non-steel products and services grew 37.7% to Rp1,679.9 billion. The higher sales value was mainly attributable to the increase the increase in sales of electricity, industrial estate, engineering and port services.
Secara rinci realisasi volume penjualan baja dapat dilihat dalam tabel berikut:
Details on the realized steel sales volume are as follows:
Volume Penjualan Produk Baja Sales Volume of Steel Products Keterangan Description
Satuan
2011
2010
2009
2008
2007
Baja Lembaran Panas Hot Rolled Coil
Ton
1,053,784
957,725
1,005,935
1,021,840
944,702
Baja Lembaran Dingin Cold Rolled Coil
Ton
405,435
421,508
460,031
533,314
622,567
Billet Baja Steel Billet
Ton
4,744
543
498
6,868
12,898
Batang Kawat Wire Rod
Ton
227,399
201,318
258,130
242,642
361,657
Baja Tulangan Steel Bar
Ton
186,421
174,601
155,313
160,510
138,579
Baja Profil Steel Section
Ton
100,008
98,360
49,711
59,341
106,881
Tin Plate Tin Plate
Ton
80,830
111,411
98,669
Pipa Baja Steel Pipe
Ton
94,531
60,304
66,757
44,048
38,342
Total Penjualan Total Sales
Ton
2,072,322
1,914,360
2,077,204
2,179,974
2,324,295
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
53
54
Laba
Profit
Seperti diungkapkan sebelumnya, nilai penjualan Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp17.915 miliar atau meningkat 20% dibanding realisasi tahun 2010 yang besarnya Rp14.940 miliar. Namun, beban pokok penjualan juga meningkat sebesar 28,9% dari Rp12.671,7 miliar pada tahun lalu menjadi Rp16.316,6 miliar pada tahun 2011. Kenaikan beban pokok penjualan terutama berasal dari biaya bahan baku yang meningkat 33% dari tahun sebelumnya menjadi Rp9.873 miliar. Kenaikan pada komponen biaya bahan baku ini berkontribusi sebesar 66,6% terhadap total kenaikan beban pokok penjualan. Meningkatnya biaya bahan baku terutama disebabkan oleh meningkatnya harga pengadaan iron ore pellet dan slab baja impor yang masing-masing meningkat sebesar 41,5% dan 38% dibanding tahun sebelumnya.
As previously described, the Company’s net revenues in 2011 rose 20% to Rp17,915 billion from Rp14,940 billion in 2010. However, cost of revenues increased 28.9% to Rp16,316.6 billion in 2011 from Rp12,671.7 billion in the previous year, mainly due to an increase of 33% in raw materials cost to Rp9,873 billion. The surge in raw materials cost accounted for 66.6% of the total increase in cost of revenues. The higher raw materials cost was primarily due to the increase in iron ore pellets and imported slab steel prices, which increased 41.5% and 38%, respectively.
Meningkatnya beban pokok penjualan yang melebihi peningkatan nilai penjualan berdampak pada turunnya laba kotor perusahaan dari Rp2.234 miliar tahun 2010 menjadi Rp1.599 miliar atau turun sebesar 29,5%. Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan meningkat sebesar 6%, menjadi 91% pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar 85%, yang berdampak pada penurunan margin kotor perusahaan menjadi 9% dari sebelumnya 15%.
The increase in cost of revenues which could not be offset by the rise in net revenues resulted in a decline of 29.5% in gross profit to Rp1,599 billion from Rp2,234 billion in 2010. The ratio of cost of revenues to net revenues rose 6% to 91% in 2011 from 85% in the previous year. As a result, the Company’s gross margin decreased to 9% from 15% during the same period.
Kombinasi dari penurunan yang signifikan pada margin kotor perusahaan dan relatif lebih rendahnya beban usaha yang dicapai, menyebabkan laba operasi tahun 2011 hanya mencapai Rp358,6 miliar atau turun sebesar 65,1%. Walaupun demikian realisasi laba sebelum pajak mencapai Rp1.120 miliar, terutama disumbangkan oleh adanya pendapatan lain-lain, terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga, laba pengalihan aset dan adanya laba atas jasa pematangan tanah, yang seluruhnya meningkat sebesar 74,3%.
Despite a slight decline in operating expenses, the Company’s operating income dropped 65.1% to Rp358.6 billion in 2011 due to the sharp decrease in gross margin. However, the Company However the realization of pre-tax profit reached Rp1,120 billion, mainly contributed by other income, primarily from increased interest income, profit of asset transfer and the return on the maturation of ground services, all of which increased by 74.3%.
Sebagai konsekuensi dari turunnya laba Perseroan sebelum pajak, pajak penghasilan perusahaan yang terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan menjadi turun dari Rp326,28 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp98 miliar pada tahun 2011. Sehingga setelah memperhitungkan pajak, maka realisasi laba bersih Perseroan tahun 2011 menjadi sebesar Rp1.022,8 miliar atau 3,6% lebih rendah dari perolehan laba bersih tahun 2010. Laba bersih per saham dasar turun dari Rp81 (angka penuh) per lembar saham menjadi Rp65 (angka penuh) per lembar saham. Rasio margin operasi perusahaan turun sebesar
As a consequence of the decline in the Company’s profit before tax, corporate income tax which consists of current tax and deferred tax dropped from Rp326.28 billion in 2010 to Rp98 billion in 2011. Thus, after accounting for taxes, the Company’s net profit amounted to Rp1,022.8 billion in 2011 or 3.6% lower than the net profit in 2010. Net earnings per share were down from Rp81 (full amount) per share to Rp65 (full amount) per share. The Company’s operating margin decreased 4.9% from 6.9% in 2010 to 2% in 2011. Return on Equity declined 1.38% from
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
4,9% dari angka 6,9% pada tahun 2010 menjadi 2% pada tahun 2011. Rasio pengembalian terhadap ekuitas turun sebesar 1,38% dari 11,26% pada tahun sebelumnya menjadi 9,88% pada tahun 2011, sejalan dengan turunnya laba bersih perusahaan.
11.26% in the previous year to 9.88% in 2011, in line with the decrease in net income.
Aset dan Liabilitas
Assets and Liabilities
Total aset, demikian pula dengan liabilitas & ekuitas Perseroan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, meningkat sebesar 22,3% menjadi Rp21,5 triliun dibandingkan periode tahun 2010. Pada sisi aset, kenaikan ini terutama terjadi pada pos-pos piutang dagang, persediaan, penyertaan, dan aset tetap. Pada sisi liabilitas & ekuitas, kenaikan terjadi pada pos utang bank jangka pendek, utang usaha, uang muka penjualan, utang lain-lain, pinjaman jangka panjang dan saldo laba.
Total assets, as well as liabilities and equity of the Company in the fiscal year ended December 31, 2011, increased 22.3% to Rp21.5 trillion compared to the year 2010. The increase in assets was mainly attributable to the rise in trade receivables, inventories, investments, and fixed assets. Meanwhile, the increase in short-term bank loans, trade payables, sales and other advances, other payables, long-term loans, and retained earnings contributed to the rise in liabilities and equity.
Piutang dagang meningkat sebesar 88,6% sejalan dengan meningkatnya nilai penjualan Perusahaan yang naik sebesar 19,9% pada tahun ini. Persediaan meningkat sebesar 3,9% disebabkan oleh meningkatnya barang jadi dan barang dalam perjalanan yang diadakan dalam rangka mengantisipasi rencana produksi dan penjualan pada tahun 2012. Penyertaan meningkat sebesar 422,9% terutama untuk penyertaan pada PT Krakatau Posco, PT Krakatau Posco Chemtech Calcination dan PT Krakatau Posco Power. Tambahan nilai penyertaan pada ketiga perusahaan tersebut pada tahun 2011 masing-masing sebesar mencapai Rp1.330,9 miliar, Rp14,9 miliar dan Rp1,7 miliar.
Trade receivables surged 88.6%, in line with a 19.9% increase in net revenues this year. Inventories rose 3.9% due to the increase in finished goods and goods in transit, in anticipation of production and sales plan in 2012. Investments soared 422.9% as the Company made additional investments of Rp1,330.9 billion, Rp14.9 billion, and Rp1.7 billion in PT Krakatau Posco, PT Krakatau Posco Chemtech Calcination, and PT Krakatau Posco Power, respectively.
Aset tetap meningkat sebesar 28,6% dari Rp4.389 miliar menjadi Rp5.644 miliar pada tahun 2011, terutama pada pos aset dalam penyelesaian dan aset tetap dalam bentuk mesin dan peralatan. Aset dalam penyelesaian pada akhir tahun 2011 mencapai Rp2.077,9 miliar meningkat sebesar 34% dari posisi tahun lalu, sejalan dengan meningkatnya progres penyelesaian proyek pembangunan pabrik besi (PT MJIS, di Kalimantan), revitalisasi pabrik DR dan SSP 1, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PT Krakatau Daya Listrik), Hotel Tower 5 lantai, mesin horizontal boring dan milling serta pengeluaran pembangunan lain yang bersifat rutin. Meningkatnya aset tetap dalam bentuk mesin & peralatan terutama terkait dengan selesainya revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada bulan Mei 2011.
Fixed assets rose by 28.6% from Rp4,389 billion to Rp5,644 billion in 2011, especially in the post of the settlement of assets and fixed assets in the form of machinery and equipment. Construction in progress at the end of 2011 reached Rp2,077.9 billion with an increase of 34% from last year in line with the progress of the steel plant project completion (PT MJIS, in Kalimantan), the revitalization of DR and SSP 1 plant, the constrictions of steam and gas power plant (PT Krakatau Power), 5 floor Hotel Tower, horizontal boring and milling horizontal machines as well as other routine development expenditures. The increasing fixed assets in the form of machinery and equipment was primarily associated with the completion of the revitalization of the hot rolled coil plant in May 2011.
Pada sisi liabilitas, utang bank jangka pendek meningkat sebesar 13,1% dari Rp5.136 miliar menjadi
On the liabilities side, short-term bank debt went up by 13.1% from Rp5,136 billion to Rp5,812 billion, mainly
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
55
56
Rp5.812 miliar, terutama pada pos utang L/C dan kredit modal kerja yang digunakan untuk pembiayaan pembelian bahan baku (pellet & scrap) dan semi finished (slab baja, billet baja, bloom). Penarikan pinjaman dan fasilitas di antaranya bersumber dari Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank BNI 46, Bank Danamon dan Bank HSBC.
in the post of debt L / C and working capital loans used to finance the purchase of raw materials (pellets and scrap) and semi-finished (steel slab, steel billet, bloom). Withdrawal of loans and facilities of which came from Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank BNI 46, Bank Danamon and Bank HSBC.
Kenaikan utang usaha sebesar 122,8% terkait dengan pengadaan persediaan bahan baku dan semi finished product yang masih dalam perjalanan, yang diadakan untuk mengantisipasi rencana produksi pada tahun 2012, serta untuk mengantisipasi berkurangnya produksi fasilitas hulu sehubungan dengan pelaksanaan proyek revitalisasi di pabrik Direct Reduction dan Slab Steel Plant.
The increase of accounts payable amounting to 122.8% was related to the procurement of supplies of raw materials and semi finished product that were still in transit, which was held in anticipation of a production plan in 2012, and to anticipate reduced production of the upstream facilities in connection with the implementation of revitalization projects in the direct reduction plant and steel slab plant.
Pos uang muka pelanggan dan lainnya naik sebesar 113,4% terutama terjadi pada komponen uang muka konstruksi yang dibayarkan dalam rangka pengerjaan proyek, sedang komponen uang muka pelanggan hanya meningkat sebesar 6,3%.
The post of customers advance and others rose by 113.4% mainly took place in the construction down payment paid for the purpose of the project execution, while the component of customer advance itself only increased by 6.3%.
Pinjaman jangka panjang perusahaan meningkat sebesar 52,3% terutama pada pinjaman kredit investasi dari Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank Rakyat Indonesia dan penerusan pinjaman dari KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) & UniCredit Bank AG. Penarikan kredit pada Bank Rakyat Indonesia digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons PT MJIS di Kalimantan dan Proyek Peningkatan Kapasitas Waduk Krenceng & Jaringan Pipa (PT Krakatau Tirta Industri). Sedangkan penarikan pinjaman KfW dan UniCredit Bank AG digunakan untuk membiayai proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas. Penarikan kredit dari Bank Mandiri digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan gas 120 MW (PT Krakatau Daya Listrik), dan membiayai pembelian 2 unit crane, hopper dan upgrading dermaga (PT Krakatau Bandar Samudera).
The company’s long-term loans increased by 52.3% mainly on the investment loan from Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank Rakyat Indonesia and forwarding loan from KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) and UniCredit Bank AG. Withdrawal of loans at Bank Rakyat Indonesia was used to finance the construction of a sponge iron plant in Kalimantan and PT MJIS Capacity Building Project Krenceng Reservoir & Pipeline (PT Krakatau Tirta Industri). Loan withdrawals from KfW Bank AG and UniCredit were used to finance hot rolled coil plant revitalization project. Credit withdrawal from Bank Mandiri was utilized to finance the construction of steam power plants and 120 MW gas (PT Krakatau Power), and finance the purchase of 2 units of crane, hopper and upgrading the pier (PT Krakatau Bandar Samudera).
Pada sisi ekuitas, meningkatnya ekuitas terutama disebabkan oleh diperolehnya laba bersih tahun 2011 sebesar Rp1.022,8 miliar.
Equity increased primarily due to net income earned in 2011 amounting to Rp1,022.8 billion.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Meningkatnya ekuitas terutama disebabkan oleh laba bersih tahun 2011 sebesar Rp1.022,8 miliar. Equity increased primarily due to net income in 2011 amounting to Rp1,022.8 billion.
Likuiditas
Liquidity
Saldo kas Perseroan mengalami penurunan sebesar 14,3% dibanding tahun 2010 menjadi Rp3,59 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya surplus dari aktivitas operasi dan pendanaan, serta meningkatnya pengeluaran untuk aktivitas investasi, sehingga secara total terjadi penurunan bersih kas setara kas sebesar Rp695 miliar.
The Company’s cash balance decreased 14.3% to Rp3.59 trillion compared to that of 2010. The decrease was primarily due to a decline in the surplus from operating and financing activities, as well as increasing expenditures for investing activities. As a result, the Company booked a net decrease of Rp695 billion in cash and cash equivalents.
Kas bersih dari aktivitas operasi mengalami surplus sebesar Rp245,6 miliar. Penerimaan operasi tahun 2011 mencapai Rp18.883 miliar atau naik sebesar 17,9% sejalan dengan peningkatan penjualan yang dicapai, sedangkan pengeluaran operasi mencapai Rp18.638 miliar atau naik sebesar 24,1%. Kontribusi terbesar kenaikan pengeluaran operasi berasal dari pembayaran kepada pemasok dalam rangka pembelian bahan baku dan pembayaran beban usaha dan lainnya masing-masing memberikan kontribusi sebesar 74,8% dan 10,8%.
Net cash from operating activities was Rp245.6 billion. Operating revenue in 2011 amounted to Rp18,883 billion, an increase of 17.9% in line with higher sales, while operating expenses reached Rp18,638 billion, an increase of 24.1%. The rise in operating expenses was mainly attributable to the increase in payments to suppliers for raw materials purchases and in payments for operating expenses and others to purchase raw materials and operating expenses and other payments. Payments to suppliers and for operating expenses and others contributed 74.8% and 10.8%, respectively, of the total increase in operating expenses.
Kas bersih dari aktivitas investasi mengalami defisit sebesar Rp1.641,6 miliar, atau terjadi peningkatan defisit sebesar 59,6% dibanding tahun sebelumnya. Meningkatnya defisit aktivitas investasi sejalan dengan meningkatnya pengeluaran untuk pengadaan aset tetap perusahaan sebesar 44% dan adanya penempatan dana dalam investasi jangka pendek sebesar Rp128 miliar. Meningkatnya pengeluaran untuk aset tetap Perseroan sejalan dengan progres pembangunan proyek revitalisasi pabrik besi spons, slab baja, pembangunan pabrik besi spons PT MJIS, dan proyek di anak perusahaan lainnya.
Net cash from investing activities had a deficit of Rp1,641.6 billion, or an increase in deficit of 59.6% over the previous year. Increased investment activity in line with the deficit rising expenditure for procurement of fixed assets of the Company by 44% and the placement of funds in short-term investments amounting to Rp128 billion. Increased spending on fixed assets of the Company in line with the progress of the revitalization project development of sponge iron plant, slab steel, sponge iron plant PT MJIS, and projects in other subsidiaries.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami surplus sebesar Rp701 miliar, sejalan dengan penarikan pinjaman yang dilakukan dalam rangka pembiayaan proyek-proyek investasi yang tengah dilakukan maupun untuk modal kerja Perseroan.
Cash flows from financing activities experienced a surplus of Rp701 billion, in line with the withdrawal of loans made in order to finance in progress investment projects as well as for working capital of the Company.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
57
Kemampuan Membayar Utang
Ability to Pay Liabilities
Kemampuan perusahaan dalam membayar liabilitas jangka pendek sedikit menurun sebagaimana ditunjukkan dengan rasio cepat (quick ratio) dan rasio lancar (current ratio) yang mengalami penurunan dari 79% dan 177% pada tahun 2010 menjadi 67% dan 144% pada tahun 2011. Namun demikian, Perusahaan yakin dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya sebagaimana ditunjukkan dengan rasio lancar perusahaan sebesar 1,44 kali liabilitas lancarnya. Dalam jangka panjang kemampuan membayar kami juga baik, sebagaimana digambarkan dengan rasio aset terhadap total liabilitas yang hampir mencapai dua kalinya.
Company’s ability to pay short-term liabilities decreased slightly as indicated by the decreasing quick ratio and the current ratio from 79% and 177% in 2010 to 67% and 144% in 2011. However, the company is confident of its ability to meet its short-term liabilities as shown by the current ratio of 1.44 times its liabilities. In the long term, our ability to pay showed a good trend, as illustrated by the ratio of assets to total liabilities of nearly doubled.
Komposisi utang dagang Perseroan pada tahun ini didominasi oleh pemasok bahan baku, dengan 37% dari total utang dagang berupa utang pengadaan bahan baku kepada tiga vendor/penyuplai bahan baku dan barang setengah jadi yang diperlukan perusahaan. Pembayaran kepada pemasok bahan baku dijamin dengan letter of credit yang fasilitasnya telah disediakan oleh bank.
Composition of the Company’s trade payables in the year was dominated by raw materials suppliers, with 37% of the total trade payables in the form of raw material procurement to 3 (three) vendors/suppliers of raw materials and semifinished goods required by the company. Payments to the suppliers of raw materials were secured with a letter of credit provided by the bank.
Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi akad perjanjian (covenant) yang dipersyaratkan oleh lenders tergambar dalam rasio-rasio di bawah ini:
The Company’s ability to fulfill the contract agreement (covenant) required by lenders is as reflected in the ratios below:
No.
Rumus Perhitungan Covenant Calculation
Standar Standard
2010
2011
1.
Total Debt Tangible Net Worth
≤ 2.33
0.68
0.72
2.
EBITDA Interest Expenses
≥ 2.00
6.25
2.94
3.
Net Revenue Income Total Debt Service Payments
≥ 1.30
3.28
3.35
4.
Current Asset Current Liabilities
≥ 1.20
1.77
1.44
5.
Net Borrowings EBITDA
≤ 4.50
1.19
3.63
*) Catatan: rasio Net Borrowings/EBITDA untuk: - tahun 2010: ≤ 3, dan - tahun 2011: ≤ 4,5
58
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
Piutang usaha Perseroan pada akhir tahun 2011 sebesar Rp2.234 miliar (net) atau naik sebesar 89% dari tahun sebelumnya yang besarnya Rp1.183 miliar (net). Dalam jumlah tersebut telah diperhitungkan cadangan atas kemungkinan penurunan nilai karena tidak tertagihnya piutang sebesar Rp51,9 miliar atau 2,3% dari total piutang usaha. Jumlah ini cukup memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian akibat piutang yang tak tertagih, karena jumlah ini melebihi dari piutang yang telah lewat jatuh tempo 720 hari ke atas, yang mencapai Rp33,5 miliar.
The Company’s trade receivables at the end of 2011 amounted to Rp2,234 billion (net), an increase of 89% from Rp1,183 billion (net). The amount was net of allowance for impairment losses of Rp51.9 billion or 2.3% of total trade receivables. This amount was adequate to cover possible losses from uncollectible receivables, because it exceeded the amount of receivables that had been due dated over 720 days, which reached Rp33.5 billion.
Penyebaran piutang juga sangat baik, yakni hanya ada satu pelanggan yang piutangnya mencapai 8% dari total piutang Perusahaan, sisanya menyebar pada beberapa pelanggan dengan masing-masing berada jauh di bawah 4%. Komposisi yang demikian menggambarkan ketidaktergantungan Perseroan pada pelanggan besar tertentu saja, baik dalam penjualannya maupun aliran kasnya.
The spread of accounts receivable was also shown a good sign, that there was only one customer who claimed to reach 8% of total receivables of the Company, the rest was spread out on a few customers with each one being well below 4%. Such a composition was describing the Company’s independence on certain large customers, both in sales and cash flow.
Struktur Pendanaan Perusahaan
Capital Structure Policy
Perseroan perlu mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Company is required to achieve an optimal capital structure to meet business objectives, including by maintaining a healthy capital ratios and shareholder value maximization.
Beberapa instrumen utang Perseroan memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Perseroan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Target rasio utang terhadap ekuitas pada tahun 2011 adalah sebesar maksimum 2,33. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun-akun yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
The Company’s debt instruments have some financial ratios that require maximum leverage ratio. The Company has met all capital requirements set by outsiders. Management monitors capital using some measure of financial leverage as the ratio of equity to debt. Target ratio of debt to equity in 2011 amounted to a maximum of 2.33. On December 31, 2011, the accounts that made up the ratio of debt to equity were as follows:
Keterangan Description Total liabilitas jangka pendek Total current liabilities Total liabilitas jangka panjang Total non-current liabilities Total liabilitas Total liabilities Total ekuitas Total equity Rasio utang terhadap ekuitas Debt-to-equity ratio
2011 Annual Report
2011 9.204.702 1.951.867 11.156.569 10.354.993 1,08
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
59
60
Ikatan Material Terkait Investasi Barang Modal
Material Commitments Related to Capital Expenditure
Pabrik Besi di Kalimantan
Iron Steel in Kalimantan
PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) adalah anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang tengah membangun pabrik pembuatan besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Fasilitas tersebut akan menggunakan bijih besi lokal dengan teknologi berbasis batu bara untuk mendukung upaya Perseroan dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bijih besi. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 315.000 ton besi spons per tahun.
PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) is a PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. subsidiary that is building a direct reduced iron plant in Batulicin, South Kalimantan. This facility will utilize local iron ore with coal-technology based to support the Company in decreasing dependency of importing iron ore. This facility will have 315,000 tons direct reduced iron production capacity per year.
Pembangunan fasilitas ini dilaksanakan oleh PT Krakatau Engineering, dan pendanaannya diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia. Perjanjian yang berkaitan dengan hal ini antara lain adalah perjanjian kredit PT MJIS, tanggal 6 Juli 2009, yang memperoleh fasilitas Kredit Investasi 1 dalam rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347 juta. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam 16 kali angsuran setiap kuartalan yang dimulai pada tahun keempat triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.
This facility is built by PT Krakatau Engineering, and funded by PT Bank Rakyat Indonesia. The contract for this project includes a loan contract for PT MJIS which obtained a rupiah investment loan facility 1 for the maximum amount of Rp501,347 billion on 6 July 2009. The loan will be due on 6 July 2016 and will be recompensed for a 16 quarterly installment started on the first quarter of the fourth year after the signing of the loan agreement.
Perjanjian lainnya adalah perjanjian kredit PT MJIS, tanggal 30 Mei 2011, yang memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dalam rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp275.236 juta. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman dibayar dalam 16 kali angsuran kuartalan yang dimulai pada tahun ketiga triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit, dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2017.
Another contract is the PT MJIS’s loan contract on 30 May 2011 that obtained investment loan facility 2 with maximum in rupiah currency with maximum amount of Rp275.236 billion. This loan will be utilized for funding the electricity generator project in Batulicin, South Kalimantan. The loan will be due on 30 May 2017 and will be recompensed for a 16 quarterly installment started on the third year of the first quarter since the loan contract is signed.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan sebesar 96,84% untuk pabrik pembuatan besi spons dan 74,07% untuk pembangkit listrik. Pada bulan Mei 2012 pabrik diperkirakan sudah mulai beroperasi.
On 31 December 2011, the Company estimated that of financial aspect, the percentage of the project completion is 96.84% for direct reduced iron plant project and 74.07% for electricity generator. On May 2012, the plants will operate.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Revitalisasi Pabrik DR
Revitalization of Direct Reduction Plant
Proyek revitalisasi Pabrik Direct Reduction meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons (direct reduced iron) menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun.
The revitalization project of direct reduction (DR) plant includes modification of HYL III technology to Zero Reformer and escalation of production capacity from 1.5 billion tons (unaudited) direct reduced iron to 1.74 billion tons (non-audited) direct reduced iron per year.
Berkaitan dengan proyek revitalisasi ini, pada tanggal 9 Juni 2004, Perseroan menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan Hylsa, S.A. de C.V. untuk menggunakan teknologi Zero Reformer di pabrik DR HYL III milik Perseroan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hylsa setuju untuk memberikan lisensi bebas royalti kepada Perseroan yang bersifat non-eksklusif, non-transferable dan irrevocable selama 12 tahun sejak penandatanganan perjanjian. Tahap pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan tahap kedua pekerjaan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton besi spons per tahun menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) per tahun.
In accordance with this project revitalization, on 9 June 2004, the Company signed license and technical support agreements with Hylsa, S.A. de C.V. to utilize Reformer Zero technology at the Company’s DR HYL III plant. Based on the agreement, Hylsa agreed to provide royalty-free license in which its non-exclusive, non-transferable and irrevocable to the Company for 12 years counted since the signing of agreement. The first phase of work includes technology modification of HYL III into Zero Reformer and second phase of work aims to increase production capacity of 1.5 billion tons sponge steel per year into 1.74 billion tons (nonaudited) per year.
Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik DR, pada tanggal 22 April 2010, Perseroan juga menandatangani kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia dengan nilai kontrak sebesar USD1.252.000 dan Rp5.100 juta. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Januari 2012. Pada tanggal 14 November 2011, PT Honeywell Indonesia dan Perseroan telah menandatangani amandemen kontrak untuk menjadwal ulang penyelesaian proyek revitalisasi hingga bulan Mei 2012.
As a part of DR plant revitalization project, on 22 April 2010, the Company also signed a work agreement contract named Migration Automation System of HYL III with PT Honeywell Indonesia valued for USD1,252,000 and Rp5,100 billion. This revitalization project is planned to be completed on January 2012. On November 2010, PT Honeywell Indonesia and the Company signed a contract amendment to reschedule the revitalization project completion until May 2012.
Sementara ini proyek masih didanai dari kas internal perusahaan, dan rencananya sebagian akan dibiayai dengan kredit. Pengajuan kredit kepada KfW sudah disampaikan dan masih dalam proses persetujuan dari pihak kreditor.
Meanwhile, this project is still funded by the Company’s internal account, and is planned to be funded partly by a credit loan. The credit proposal is submitted to KfW and is in process of creditor’s approval.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik DR ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 54,64%. Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 21 April 2011, Perseroan dan Hylsa, S.A. de C.V. telah sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian proyek tersebut hingga bulan Juni 2012.
On 31 December 2011, the Company estimated that of financial aspect, the percentage of DR plant revitalization completion was 54.64%. Based on the contract amendment on 21 April 2011, the Company and Hylsa, S.A. de C.V. agreed to reschedule the revitalization project completion until June 2012.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
61
62
Revitalisasi pabrik SSP 1
Revitalization of Slab Steel Plant 1 Plant
Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (Slab Steel Plant/SSP) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi slab dari 1,0 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun. Proyek ini meliputi penggantian electronic arc furnaces, continuous casting machine, dedusting dan water treatment & utility.
The Slab Steel Plant (SSP) 1 revitalization project aims to substitute obsolete plant tool with new moderntechnological tools to intensify slab production capacity of 1.0 billion tons into 1.3 billion tons per year. This project involves the replacement of electronic arc furnace, continuous casting machine, dedusting and water treatment & utility.
Berkaitan dengan ini, pada tanggal 20 April 2010, Perseroan menandatangani kontrak pekerjaan revitalisasi pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal Technologies GmbH dan PT Siemens Indonesia dengan nilai kontrak sebesar €40.000.000 dan Rp250.000 juta. Proyek pekerjaan meliputi penggantian electric arc furnace, continuous casting machine, dedusting dan water treatment & utility untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta ton slab menjadi 1,3 juta ton slab per tahun. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Desember 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perseroan telah membayar kepada kontraktor sebesar € 11.816.374 (setara dengan Rp138.292 juta) dan Rp54.777 juta.
In line with this project, on 20 April 2010, the Company signed a work agreement of SSP 1 plant revitalization with Siemens VAI Metal Technologies GmbH and PT Siemens Indonesia valued for €40,000,000 and Rp250,000 million. This project involves replacement of electric arc furnace, continuous casting machine, dedusting and water treatment and utility to increase production capacity from 1.0 million tons slab to 1.3 million tons slab per year. This revitalization project is planned to be completed on December 2012. Until 31 December 2011, the Company has paid €11, 816,374 (equal to Rp138,292 million) and Rp54,777 million to the contractors.
Sementara ini proyek masih didanai dari kas internal perusahaan, dan rencananya sebagian akan dibiayai dengan kredit. Pengajuan kredit kepada KfW, UniCredit Bank dan HSBC masih dalam tahap finalisasi. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik SSP 1 ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 36,11%. Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2012.
Meanwhile, this project is still funded by the Company’s internal account, and is planned to be funded partly by a credit loan. The credit proposal submission to KfW, UniCredit Bank and HSBC is in the finalization process. On 31 December 2011, the Company’s management estimated that of financial aspect, the percentage of SSP 1 plant revitalization completion was 36.11%. This project is planned to be completed on December 2012.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (Slab Steel Plant/SSP) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi slab dari 1,0 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun. The Slab Steel Plant (SSP) 1 revitalization project aims to substitute obsolete plant tool with new moderntechnological tools to increase slab production capacity from 1.0 million tons per year to 1.3 million tons per year.
Pabrik Blast Furnace
Blast Furnace Plant
Pada tanggal 15 November 2011, Perseroan menandatangani kontrak pembangunan pabrik blast furnace dengan konsorsium Capital Engineering and Research Incorporation Limited (MCC-CERI) dengan nilai kontrak sebesar USD321.900.000 dan Rp1.800.900 juta (untuk PT Krakatau Engineering). Proyek ini bertujuan untuk membangun kompleks pabrik blast furnace baru yang terdiri dari blast furnace, sintering plant, coke oven plant, pig iron caster, stockyard dan material/hot metal handling yang memproduksi 1.200.000 metrik ton hot metal dan pig iron per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian pabrik blast furnace ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 0,10%. Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 35 bulan setelah pekerjaan efektif dimulai.
On 15 November 2011, the Company signed a contract of blast furnace plant project with a consortium of Capital Engineering and Research Incorporation Limited (MCC-CERI) valued for USD321,900,000 and Rp1,800,900 million (for PT Krakatau Engineering). This project aims to build a new blast furnace planting complex which consists of blast furnace, sintering plant, coke oven plant, pig iron caster, stockyard and material/hot metal handling. These plants produce 1,200,000 metric tons of hot metal and pig iron per year. On 31 December 2011, the Company’s management estimated that of financial aspect, the percentage of the blast furnace plant completion was 0.10%. This project is planned to be completed in 35 months after the effective date start.
Pabrik Kapur II
Lime Calcining II Plant
Pada tanggal 13 Juni 2011, Perseroan menandatangani kontrak pekerjaan proyek lime calcining plant II dengan konsorsium PT Truba Jaya Engineering dan Maerz Ofenbau AG dengan nilai kontrak sebesar USD3.281.350 dan Rp21.521 juta. Proyek ini bertujuan untuk membangun pabrik kapur baru yang berkapasitas 150 ton per hari untuk kebutuhan pabrik pembuatan baja milik Perseroan.
On 13 June 2011, the Company signed a contract of lime calcining plant II project with a consortium of PT Truba Jaya Engineering and Maerz Ofenbau AG valued for USD3,281,350 and Rp21,521 million. This project aims to build a new lime calcining plant which has a 150 tons capacity per day to meet steel plants’ needs of the Company.
Berkaitan dengan ini Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam rupiah dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000 juta untuk pembiayaan pembangunan Pabrik Kapur II. Jangka waktu kredit adalah 60 bulan sejak penandatanganan perjanjian dan akan dibayar dalam 16 kali angsuran triwulanan yang dimulai sejak kuartal keempat tahun 2012 sampai kuartal ketiga tahun 2016.
Related this project, the Company obtains facility of investment loan in rupiah currency from Indonesia Export Funding Institution (LPEI) for maximum amount of Rp40,000 million to fund the lime calcining II project. The credit period is 60 months since the contract signed and will be recompensed in a 16 quarterly installment which start by the fourth quarter 2012 up to the third quarter 2016.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
63
64
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian pembangunan proyek tersebut ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 19,67% (tidak diaudit). Proyek ini direncanakan selesai pada bulan Oktober 2012.
On 31 December 2011, the Company estimated that of financial aspect, the percentage of project completion was 19.67% (non-audited). This project is planned to be completed on October 2012
Mesin Horizontal Boring and Milling
Horizontal Boring and Milling Machine
Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perseroan menandatangani kontrak pekerjaan proyek Horizontal Boring and Milling Machine pada pabrik CRM dengan konsorsium STROJIMPORT Joint-Stock dan PT PIMSF Pulo Gadung dengan nilai kontrak sebesar €960.000 dan Rp750 juta. Proyek ini bertujuan menambah peralatan baru ke fasilitas yang telah ada untuk meningkatkan plant availability dari pabrik CRM. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian proyek tersebut ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 63,36% (tidak diaudit). Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 23 Desember 2011, Perseroan dan STROJIMPORT JointStock sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian proyek tersebut hingga bulan Mei 2012.
On 6 August 2010, the Company signed a contract of Horizontal Boring and Milling Machine project with a consortium of STROJIMPORT Joint-Stock and PT PIMSF Pulo Gadung, at CRM plant, valued for €960,000 and Rp750 billion. This project aims to augment new tools into existed facility to increase plant availability from CRM plant. On 31 December 2011, the Company estimated that of financial aspect, the percentage of project completion was 63.36% (unaudited). Based on a contract amendment on 23 December 2011, the Company and STROKIMPORT Joint-Stock agreed to reschedule the project completion until May 2012.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
Steam and Gas Power Plants
Pada tanggal 11 April 2011, PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak perusahaan, menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik baru dengan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. dan PT Imeco Inter Sarana. Nilai kontrak tersebut sebesar USD90.850.000 dan Rp60.099 juta. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar 120 megawatt.
On 11 April 2011, a subsidiary named PT Krakatau Daya Listrik (KDL) signed a contract of new electricity plant project with a consortium of PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. and PT Imeco Inter Sarana. The contract values for USD90,850,000 and Rp60,099 million. This facility will have a 120 megawatt capacity.
Berkaitan dengan ini, pada tanggal 28 Juli 2011, PT KDL menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dalam rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp821.721 juta. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap 120 MW. Pinjaman ini dibayar dalam 24 kali triwulan dimulai sejak triwulan kedua tahun 2014 dan akan jatuh tempo pada 27 April 2020.
In line with this project, on 28 July 2011, PT KDL signed a contract loan with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and obtained a rupiah investment loan facility with maximum amount of Rp821,721 million. This loan will be utilized to fund the 120 MW steam and gas power plants project. This loan will be recompensed for a 24 quarterly installment begins in second quarter 2014 and will be due on 27 April 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan sebesar 18% dan akan beroperasi pada bulan Agustus 2013.
On 31 December 2011, the Company estimated that of financial aspect, the percentage of project completion was 18% and will operate on August 2013.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Hotel Tower Lima Lantai
Five Floor Tower Hotel
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), anak perusahaan, tengah membangun Hotel Tower 5 lantai di Cilegon untuk memenuhi permintaan kamar hotel yang terus meningkat. Hotel tersebut direncanakan memiliki kapasitas 66 kamar. Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Krakatau Engineering.
A subsidiary namely PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) is building a five floor Tower Hotel in Cilegon to provide the increasing need of hotel room. This hotel will have a 66 room capacity. The project is executed by PT Krakatau Engineering.
Berkaitan dengan ini PT KIEC memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp32.745 juta. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan Hotel Tower lima lantai di Cilegon dengan jangka waktu pinjaman adalah 72 bulan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan aset dalam penyelesaian Hotel Tower lima lantai dan tanah seluas 6,4 Ha dengan nilai pengikatan sebesar Rp40.931 juta.
In relation to this, PT KIEC obtains an investment loan facility from BNI with maximum amount of Rp32,745 million. This loan facility is utilized for funding the fivefloor Tower Hotel in Cilegon with a 72 month period loan. This loan facility warranty is the on-going processed of five floor Tower Hotel asset and a 6.4 Ha land valued for Rp40,931.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 86,34% yang diperkirakan akan selesai pada bulan Februari 2012 dan beroperasi pada bulan April 2012.
On 31 December 2011, the financial aspect of the project completion percentage was 86.34% estimated will finish on February 2012 and operates on April 2012.
Terkait dengan perjanjian lainnya, baik atas proyek yang telah selesai maupun sedang berjalan disajikan secara lengkap pada catatan atas laporan keuangan No. 13, 21 dan 34.
Others contracts in relation with either on-going or complete projects are presented thoroughly in financial statements notes No. 13, 21 and 34.
Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information After Accountant Report Date
Penyerahan Hasil Pematangan Tanah kepada PT Krakatau Posco
Land Development Result Provision to PT Krakatau Posco (PTKP)
Sebagai kelanjutan dari pelaksanaan kontrak pematangan tanah dengan PT Krakatau Posco, pada tanggal 31 Maret 2012, Perseroan kembali menyerahkan hasil pematangan tanah senilai Rp30.331,8 juta dengan membukukan keuntungan sebesar Rp5.812 juta.
As a continuation of land development contract implementation with PT Krakatau Posco, on 31 March 2012, the Company provided land development result valued for Rp30,331.8 million by reporting a net profit of Rp5.812 million.
Pembayaran setoran modal kepada PT Krakatau Posco
Payment of capital deposit to PT Krakatau Posco
Pada tanggal 9 Maret 2012, Perseroan kembali melakukan konversi piutang atas pematang lahan kepada PT Krakatau Posco menjadi setoran modal Perseroan dalam perusahaan ini dengan nilai sebesar Rp105.699,12 juta.
On 9 March 2012, the Company made an account receivable conversion for land development into the Company’s capital deposit to PT Krakatau Posco valued for Rp105,699.12 million.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
65
66
Penerbitan Sponsor Guarantee untuk PTKP
Sponsor Guarantee Issuance for PtKP
Berdasarkan Senior Facilities Agreement antara PT Krakatau Posco (PTKP) dengan The ExportImport Bank of Korea, Australia and New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD, Jakarta Branch, Credit Suisse AG, HSBC BANK PLC, Mizuho Corporate Bank LTD, Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (bersama-sama disebut sebagai Pemberi Pinjaman) yang telah ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2012 disetujui bahwa untuk memenuhi persyaratan penarikan pinjaman yang diperlukan dalam pembiayaan pembangunan pabrik baja terpadu di Cilegon oleh PTKP dan dalam rangka menjamin kepastian pembayaran kembali kewajiban PTKP kepada Pemberi Pinjaman; Perseroan diwajibkan untuk turut memberikan jaminan berupa jaminan perusahaan (sponsor guarantee) sebesar 30% (sesuai porsi kepemilikan Perseroan pada PTKP) dari total kewajiban PTKP kepada Pemberi Pinjaman.
Based on Senior Facilities Agreement between PT Krakatau Posco (PTKP) and The Export-Import Bank of Korean, Australia, New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD Jakarta Branch, Credit Suisse AG, HSBS BANK PLC, Mizuho Corporate Bank LTD, Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and Bank Simutomo Mitsui Indonesia (together named as creditors) signed on 14 February 2012, it is agreed that to fulfill loan withdrawal requirement needed to fund the integrated steel plant project in Cilegon by PTKP and to ensure PTKP’s obligation payment to creditors; the Company is obliged to guarantee by providing 30% sponsor guarantee (accord to the Company’s portion of 30% in PTKP) from the total obligation PTKP to creditors.
Terkait dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Maret 2012, Perseroan telah menandatangani perjanjian untuk memberikan jaminan kepada Pemberi Pinjaman PTKP sebesar 30% dari nilai pinjaman PTKP atau senilai USD518.700.000. Jumlah ini setara dengan 45,4% ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 yang mencapai Rp10.354.993 juta.
In relation to this guarantee, on 20 March 2012, the Company signed a contract guarantee of 30% from PTKP’s total loan or valued for USD518,700,000 to creditors. This amount equivalence to 45.4% the Company’s equity that reached Rp10,354,993 million on 31 December 2011.
Perjanjian dengan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
Agreement with PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Pada tanggal 14 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan PT Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD40 juta yang dapat digunakan untuk fasilitas LC sight, LC usance dan trust receipt. Fasilitas kredit tersebut juga dapat digunakan sebagai short term loan facility dalam bentuk fasilitas cash loan dengan jumlah maksimum USD25 juta. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2013.
On 14 March 2012, the Company signed a banking facility agreement with PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ with maximum amounted to USD40 million that can be utilized for facilitation of LC sight, LC usance and trust receipt. This loan facility can also be utilized as a short term loan facility in form of cash loan with maximum amount of USD25 million. This loan facility will end on 14 March 2013.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pembayaran setoran modal kepada PT Indojapan Steel Centre
Capital payment to PT Indojapan Steel Centre
Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan melakukan pembayaran kepada PT Indojapan Steel Centre sebesar Rp10 miliar, sebagai setoran modal Perseroan pada perusahaan yang didirikan pada tanggal 2 November 2011.
On 30 March 2012, the Company paid Rp10 billion to PT Indojapan Steel Centre, as the Company’s capital deposit to the company established on 2 November 2011.
Gugatan yang diajukan oleh Sulaiman Bin H. Umar
Lawsuit of Sulaiman Bin H. Umar
Perseroan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh Sulaiman Bin H. Umar melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 09/ PDT.G/2012/PN.Srg tanggal 16 Februari 2012 mengenai Perbuatan Melawan Hukum atas Penguasaan Tanah yang masuk dalam Hak Pengelolaan No. 1 seluas 95.030 m2 yang terletak di Desa Warnasari, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Banten, yang sesuai dengan Girik C 1000 Persil 22/D 4 IV dan menuntut ganti rugi immateriil sebesar Rp1.000 juta. Sidang pertama telah berlangsung tanggal 28 Maret 2012, dilanjutkan dengan mediasi yang dijadwalkan pada tanggal 4 April 2012.
The Company is the Defendant I in Sulaiman Bin H. Umar’s lawsuit at the Serang District Court of No. 09/ PDT.G/2012/PN.Srg on February 2012. The suit is about Tort of Land Tenure which is included in Management Right No.1 for 95,030 metric meters at Warnasari Village, Pulo Merak Subdistrict, Serang District, Banten, suited to Girik C 1000 Persil 22/D 4 IV and sue for immaterial compensation of Rp1,000 million. The first session was on 28 March 2012, followed by mediation planned on 4 April 2012.
Informasi Keuangan yang Sifatnya Jarang Terjadi
Non Recurring Financial Information
Pada tahun 2011, Perseroan melakukan setoran modal tambahan kepada PT Krakatau Posco dalam bentuk tanah seluas 302,7 Ha dengan nilai penyertaan sebesar Rp1.192,9 miliar. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut Perusahaan mengakui laba sebesar Rp745,4 miliar. Laba diakui atas perbedaan nilai tanah yang diserahkan dengan nilai buku tanah.
In 2011, the Company executes additional capital deposit to PT Krakatau Posco in the form of 302.7 Ha land with investment valued at Rp1,192.9 billion. The Company admitted a Rp745.4 billion profit of this capital deposit. Profit is from value difference between land and a land book value.
Pada tahun yang sama Perusahaan melaksanakan kontrak pematangan tanah dan telah menyerahkan pekerjaan pematangan tanah seluas 2.350.963 m2. Atas penyerahan pekerjaan tersebut, Perusahaan mengakui laba sebesar Rp77.701 juta.
In the same year, the Company executed the land improvement contract and submitted land development work for 2,350,963 square meter. The Company admits a Rp77,701 million profit of this work.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
67
Prospek Usaha
Company Outlook
Krisis di Eropa yang masih berlangsung saat ini tidak berdampak signifikan pada pasar baja di Asia, walaupun akhirnya menekan harga di pasar internasional. Permintaan baja di Indonesia pada tahun 2011 masih tetap kuat dan diperkirakan akan tumbuh 10% pada tahun 2012 ini. Pertumbuhan permintaan ini dipicu oleh ekspansi di sektor-sektor usaha yang membutuhkan baja, yaitu sektor konstruksi dan industri otomotif. Harga baja domestik telah mulai meningkat pada kuartal pertama tahun 2012 ini dan diharapkan akan tetap kuat sejalan dengan pergerakan harga di pasar regional. Setelah mengalami periode penurunan pada akhir tahun 2011, pada tahun ini perekonomian di Asia diharapkan akan tumbuh secara signifikan. Produsen baja di Asia akan tetap mengusahakan peningkatan harga jual di tengah-tengah sentimen positif tersebut.
The on-going crisis in Europe does not give significantly impact on Asia’s steel market, although it suppresses the international price. Steel demand in Indonesia in 2011 is still high and estimated to grow continuously to 10% in 2012. The demand growth is triggered by expansion of businesses that need steel such as construction sector and automotive industry. Steel domestic price starts to increase on the first quarter of 2012 and is expected to be constant along with the regional market price movement. After decreasing period at the end of 2011, the economy in Asia is expected to grow significantly this year. Steel producer in Asia will remain to force for price increasing amidst that positive sentiment.
Pemandangan kawasan industri Krakatau Steel dari ketinggian.
68
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pemain kunci di industri baja Asia diperkirakan akan meningkatkan produksinya menyesuaikan dengan peningkatan permintaannya. Dengan adanya pengurangan produksi di Cina pada akhir tahun 2011 lalu, diharapkan pada tahun ini tidak terjadi kelebihan ekspor dari Cina ke wilayah ini.
The key player of Asia’s steel industry is estimated to increase their production along with the increasing demand. With the reduced production in China at the end of 2011, it is expected that there is no excessive export from China to this region this year.
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 9,7 juta ton dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10%. Dari jumlah tersebut sebesar 53%-nya atau sebesar 5,3 juta ton masih dipenuhi dari impor, sedangkan sisanya diproduksi di dalam negeri. Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia terutama dipicu oleh pertumbuhan sektor pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif. Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia beberapa tahun ke depan masih menguat sejalan dengan pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut.
Indonesia steel consumption growth in 2011 reached 9.7 tons with 10% growth level. From the consumption growth number, 53% or as many as 5.3 million tons are imported, while the rest is produced domestically. The growth was triggered mainly by the growth on mining, construction and automotive industries sectors. This growth will be intensified in the years ahead, parallel to the growth in those sectors.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, pada tahun 2012, Perseroan memprioritaskan usaha merealisasikan proyek-proyek pertumbuhan dan memperkuat bisnis inti. Beberapa proyek akan selesai pada tahun 2012 dan sebagian merupakan proyek multiyear. Proyek yang telah selesai pada tahun 2011, dan berdampak pada peningkatan produksi perseroan pada tahun 2012, yaitu proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas yang telah selesai pada pertengahan tahun 2011. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pabrik baja lembaran panas dari 2,0 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Perseroan menargetkan peningkatan produksi baja lembaran panas pada tahun 2012 sebesar 15%.
Facing such situations, in 2012, The Company will focus on project growth realization and strengthen its main business. Some projects which are majority in multiyear project will be completed in 2012. Project completed in the middle of 2011 and gave significant impact to company’s production improvement in 2012 was revitalization of hot rolled coil plant. It increased hot rolled coil plant capacity from 2.0 million tons per year to 2.4 million tons per year. The Company targeted 15% increase of hot rolled coil plant production by 2012.
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia terutama dipicu oleh pertumbuhan sektor pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif. The growth was triggered mainly by the growth on mining, construction and automotive industries sectors.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
69
70
Untuk melancarakan distribusi produk baja lembaran panas telah dilakukan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia yang menyediakan dua lokomotif dan 36 gerbong khusus untuk angkutan produk PTKS ke Surabaya, dan akan mulai beroperasi pada kuartal 1 tahun 2012. Untuk meningkatkan volume penjualan produk jadi PTKS dan grup dibuat forum integrasi marketing dan operasional bisnis antara induk & anak perusahaan yang memproduksi baja dan anak perusahaan yang bergerak di jasa konstruksi dan perdagangan baja.
To accelerate distribution of hot rolled coil product, the company made cooperation with PT. Kereta Api Indonesia which provides two locomotive engines with 36 compartments designed specially to deliver PTKS production to Surabaya, starting in the first quarter of 2012. Integrated marketing and business operation forum consist of PTKS holding and subsidiaries, which produce steel and or in construction and steel trading sector, is established to intensify volume of PTKS end product sales.
Proyek yang akan selesai pada pertengahan tahun 2012 yaitu proyek pembangunan pabrik besi spons PT Meratus Jaya Iron Steel. Kapasitas produksi pabrik besi spons PT MJIS sebesar 315.000 ton per tahun dan seluruh produksi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di pabrik slab baja dan billet baja di induk perusahaan (PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.). Selain mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku pellet yang diimpor dari negara lain, pemanfaatan besi spons PT MJIS yang diolah dari bijih besi lokal diharapkan akan membantu perusahaan dalam efisiensi biaya bahan baku. Selain memproduksi besi spons, PT MJIS memproduksi listrik dengan kapasitas 2x15 MW yang kelebihan produksinya akan dijual kepada industri di sekitarnya.
One project which will be completed in the middle of 2012 is sponge steel plant PT. Meratus Jaya Iron Steel. PT. MJIS production capacity is 315,000 tons per year. The whole production will used to meet raw material needs in steel slab plant and billet steel of the holding company (PT Karakat Steel (Persero) Tbk.). This strategy is taken to reduce Company’s dependency on imported pellet. The use of sponge steel of PT MJIS processed from local iron ore is expected to support the company in the cost efficiency on raw material. Besides sponge steel, PT MJIS produces electricity with capacity of 2x15 MW. Exceeding production will be sold to its surrounding industries.
Beberapa proyek yang masih dalam tahap pengerjaan/ konstruksi yaitu proyek revitalisasi pabrik besi spons, revitalisasi pabrik slab baja, pabrik blast furnace, ekspansi pabrik baja lembaran panas dan proyek pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco. Proyek revitalisasi pabrik besi spons dan slab baja baru akan memberikan dampak peningkatan produksi pada tahun 2013. Sedangkan proyek Krakatau Posco dan proyek ekspansi kapasitas pabrik baja lembaran panas, akan berdampak pada peningkatan produksi pada tahun 2014 dan 2015. Untuk mendukung proyek Krakatau Posco, Perseroan mendirikan beberapa perusahaan, dengan skema joint venture, di antaranya dalam bidang penyediaan listrik, kapur bakar, dan jasa pendukung lainnya.
The other projects with on-going construction are sponge steel plant revitalization, slab steel plant revitalization, blass furnace plant, expansion of hot rolled coil plant and steel plant construction of PT. Krakatau Posco. Revitalization of sponge steel plant and slab steel will start to give an increasing impact in 2013. While, Krakatau Posco project and expansion hot rolled coil plant capacity expansion project will give impact in the increased production in 2014 and 2015. To support Krakatau Posco project, Company establishes some subsidiaries with joint venture scheme in electricity, burned lime supplier, etc.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Grafik Konsumsi Baja 2001 - 2011 Steel Consumption Chart 2001 - 2011 (juta ton) (million ton)
CAGR
%
.8 01-11: 6
9.7 9.0
8.8 7.2 5.7
5.0
4.9
4.7
2001
2002
2003
2004
7.4
7.2 6.2
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011E
Strategi Perusahaan dan Pangsa Pasar
Company Strategy and Market Share
Tahun lalu, Perseroan melakukan upaya peningkatan penjualan langsung kepada pengguna akhir, termasuk pabrikan, galangan kapal, dan proyek konstruksi. Perseroan juga berupaya membangun akses yang lebih kuat ke dalam industri otomotif dengan mendirikan perusahaan steel center patungan PT IndoJapan Steel Center dengan mitra asing dan domestik yang kelak akan menjadi pemasok baja lembaran untuk industri otomotif. Upaya mendekatkan hubungan antara Perseroan dengan pengguna akhir akan terus dilakukan dengan mengembangkan saluran distribusi yang kuat.
Last year, The Company conduct an effort to increase direct selling to the end users, includes manufacture, shipyard and construction project. The Company also manages to build stronger access to automotive industries by establishing steel center joint venture of PT. IndoJapan Steel Center and foreign and domestic partners, which will become coil rolled supplier for automotive industries. A measure to build closer relation between the Company and end users will be carried out continuously by developing a robust distribution channel.
Selain telah membuka perwakilan di Batam dan Surabaya, Perusahaan juga berencana memperluas cakupan wilayah pasarnya dengan membuka perwakilan di Banjarmasin, Balikpapan dan Makassar untuk memperkuat keberadaan perusahaan di segmen galangan kapal dan konstruksi. Perseroan juga memiliki rencana untuk mendirikan steel center dan warehousing milik sendiri. Pengembangan pemasaran produk terus dilakukan melalui integrasi pemasaran produk dan jasa konstruksi induk dan anak-anak perusahaan termasuk pengembangan Trading and Service Center PT Cipta Damas Karya.
Besides opening representative offices in Batam and Surabaya, The Company also plans to expand marketing scope by opening representative offices in Banjarmasin, Balikpapan and Makasar to strengthened company existence in shipyard and construction segments. The Company also has a program to establish its own steel center and warehousing. While marketing strategies is continuously implemented through integrated product and construction service marketing of holding company and the subsidiaries including Trading and Service Center of PT. Cipta Damas Karya development.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
71
Penetrasi pasar dan pelayanan pelanggan diharapkan akan lebih efektif dan efisien dengan menggunakan cabang dan perwakilan. Steel Center dan gudang di daerah sangat penting untuk pengendalian ketersediaan produk di wilayah cakupannya.
Branches and representative offices are expected enhancing efficiency and effectivity of market penetration and customer services. Steel centers and warehouses in local areas are important for production availability in each area.
Pada tahun 2011, Perseroan masih menjadi pemimpin di pasar dalam negeri khususnya untuk produk baja lembaran panas dan baja lembaran dingin. Perseroan menguasai pangsa pasar masing-masing produk itu sebesar 41% dan 24%, sementara untuk produk batang kawat berada pada posisi ke dua dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 25%.
In 2011, The Company was still becoming the domestic market leader, in particular for hot and cold rolled coil product. It dominated market share as 41% and 24% for hot and cold rolled coil respectively. While wire rods product is on second position with 25% of market share.
Hot Rolled Coil/Plate
Cold Rolled Coil/Sheet
Wire Rod
25%
24% 41% Others 59%
72
Others 75%
Others 76%
Total permintaan: 3,6 juta ton
Total permintaan: 1,7 juta ton
Total permintaan: 0,9 juta ton
Total demand: 3.6 million tons
Total demand: 1.7 million tons
Total demand: 0.9 million tons
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk dua tahun terakhir pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham masing-masing adalah sebesar Rp148.401.676.000 pada tahun 2010 dan Rp94.650.000.000 pada tahun 2011. Pembayaran dividen tahun 2010 adalah atas laba tahun 2009 dan dibayarkan pada tanggal 14 Juli 2010. Sedang pembayaran dividen tahun 2011 adalah atas laba tahun 2010 yang telah dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2011, dan telah diumumkan sebelumnya pada harian Bisnis Indonesia dan harian Investor Daily pada tanggal 8 Juni 2011.
Amount of dividend paid to shareholders is determined in the annual general meeting of shareholder. For the last two years, dividend has been paid in cash to the shareholders amounted to Rp148,401,676,000 in 2010 and Rp94,650,000,000 in 2011. 2010 dividend payment was based on 2009 profit and paid 14 on July 2011. Meanwhile, 2011 dividend payment was based on 2010 profit, and paid on 15 July 2011. Dividend payment was announced a day before on Bisnis Indonesia and Investor Daily newspapers on 8 June 2011.
Perseroan berusaha untuk mempertahankan dividend payout ratio maksimal sebesar 30% untuk tahun-tahun mendatang.
The Company manages to sustain dividend maximum payout ratio at about 30% for the years ahead.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penggunaan Dana Hasil Ipo
Use of IPO’s Proceeds
Dana bersih yang diperoleh dari penjualan saham pada Penawaran Umum Saham Perdana yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Nopember 2010 adalah sebesar Rp2.593.014 juta. Dari jumlah tersebut, sampai dengan 31 Desember 2011 sudah terpakai sebesar Rp1.175.792 juta, dengan perincian sebagai berikut:
The net proceeds from sale of shares in the Initial Public Offering which was listed on the Indonesia Stock Exchange on November 10, 2010 is amounted to Rp2,593,014 million. Of this amount, up to December 31, 2011 has been used Rp1,175,792 million, with the details as follows:
(dalam juta rupiah) (in million rupiah)
Keterangan Description
Rencana Planned
Realisasi Actual
Sisa Dana Remaining Balance
Modernisasi dan Ekspansi Hot Strip Mill Modernization and expansion of Hot Strip Mill
928,299
-
928,299
Peningkatan Modal Kerja Working Capital Addition
627,509
627,509
-
Pematangan Lahan untuk JV KS - Posco Land Preparation for JV of PTKS - Posco
648,253
423,282
224,971
Peningkatan Penyertaan Modal Additional Investment in Subsidiaries Co
388,952
125,000
263,952
2,593,014
1,175,792
1,417,222
Total
Sisa dana sebesar Rp1.417.222 juta sementara ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada berbagai bank, baik dalam mata uang dolar Amerika Serikat maupun rupiah. Tingkat bunga untuk deposito dalam USD adalah pada kisaran 1,75% sampai dengan 3%, sedang dalam mata uang rupiah antara 6,5% sampai dengan 8,5%.
Remaining balance of Rp1,417,222 million in temporary saved in deposit account in some banks in USD and Rupiah currencies. Deposit rate interest in USD ranges between 1.75% - 3%, while in Rupiah ranges between 6.5% - 8.5%.
Informasi Material Atas Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Material Information on Affiliation Transaction
Penyertaan Saham pada Pt Krakatau Posco
Investment on PT Krakatau Posco
Pada tanggal 26 Agustus 2010, Perseroan dan Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (Posco) mendirikan PTKP dengan persentase kepemilikan adalah 30% untuk Perseroan dan 70% untuk Posco. Perseroan memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PTKP tersebut sampai dengan 45%. PTKP akan membangun dan mengoperasikan pabrik baja terpadu di Cilegon, Banten. Pembangunan proyek ini akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta ton baja per tahun dan jumlah investasi sebesar USD6 miliar. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas
On August 26, 2010, The Company and Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (Posco) established PTKP, with ownership percentage of 30% owned by PTKS and 70% by Posco. The Company has a right to increase maximum 45% of PTKP ownership. PTKP will develop and operate integrated steel plant in Cilegon, Banten. Project construction will be implemented in two stages with 6 million tons steel production capacity per year, and investment values at USD6 billion. Construction Phase I with 3 million tons steel production capacity per year is expected to be
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
73
74
3 juta ton baja per tahun diharapkan akan selesai pada tahun 2013 dan mulai berproduksi pada tahun 2014.
completed in 2012 and started to be operated in 2014.
Berdasarkan perjanjian perusahaan patungan dengan Posco, struktur kontribusi modal Perseroan ke PTKP berupa kas, penyertaan modal dalam bentuk tanah dan penyertaan modal dalam bentuk pekerjaan pematangan lahan. Nilai penyertaan dalam bentuk kontribusi tanah ke PTKP disepakati sebesar USD44 per meter persegi. Nilai penyerahan atas tanah yang telah dimatangkan disepakati sebesar USD30 per m2 (termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan pajak terkait lainnya).
According to joint venture’s agreement with Posco, capital contribution structure of The Company in PTKP is in form of cash, land, and capital in the form of land development work. The agreed capital addition value in the form of land to PTKP is USD 44 per meter square. While capital addition in the form land preparation was agreed on USD 30 per meter square (including tax on additional value and other taxes).
Pada tahun 2010, Perseroan telah melakukan setoran modal kas sebesar Rp5.372 juta dan penyertaan modal dalam bentuk tanah seluas 40 hektar yang berlokasi di Semangraya, Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar Rp159.174 juta. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar Rp147.888 juta (setelah dikurangi pajak final yang terkait) yang disajikan sebagai “Laba Pengalihan Aset Tetap” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
In 2010, the Company deposit capital in the form of cash amounted to Rp5,372 million and contributed about 40 acres of land located in Semangraya, Cilegon, which worth Rp159,174 million. On the The paid in capital, The Company admitted profit amounted to Rp147,888 million (net) which was recognized as “Gain on transfer of Fixed Assets” in comprehensive Consolidated Income Statements of 2010.
Pada tahun 2011, Perseroan melakukan setoran modal tambahan dalam bentuk tanah seluas 302,7 Ha yang berlokasi di Kubangsari, Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar Rp1.192.922 juta. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar Rp745.425 juta (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final yang terkait) yang disajikan sebagai “Laba Pengalihan Aset Tetap” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
Further, in 2011, the Company paid in capital in the form of land of 302.7 acres, located in Kubangsari, Cilegon, which worthed Rp1,192,922 million. As the result of capital addition, The Company recorded Rp745,425 million (net) profit which recognized as “Gain on transfer of Fixed Assets” in comprehensive Consolidated Income Statement of 2011.
Pada tahun 2011, Perseroan mulai melaksanakan pekerjaan pematangan tanah tersebut dan telah menyelesaikan pematangan tanah seluas 2.350.963 m2. Atas penyerahan tanah yang telah diselesaikan tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar Rp77.701 juta (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait) yang disajikan pada “Laba pematangan tanah” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Piutang yang timbul dari penyerahan tanah yang telah dimatangkan adalah sebesar Rp634.481 juta. Dari nilai itu sebesar Rp534.664 juta dikonversi menjadi setoran modal Perseroan ke PTKP. Saldo piutang yang belum dikonversikan ke modal disajikan pada akun “Piutang Lain-lain - Pihak-pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
In the same year, the Company started carrying on land development work and completed 2,350,963 square meter of the land development. Base on completed land transfer, the Company recorded Rp77,701 million profit (net) which recognized as “Gain on site preparation work” in its 2011 Comprehensive Consolidated Income Statement. Account receivable after land preparation transfer valued at Rp634,481 million. Of the amount, Rp534,664 million was converted into the Company capital addition to PTKP. Remaining balance of account receivable which had not been converted to capital addition recognized as “Other Receivable Related Parties” account on comprehensive Consolidated Income Statement dated 31 December 31 2011
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penyertaan pada PT Krakatau Posco Chemtech Calcination
Investment on PT. Krakatau Posco Chemtech Calcination
Pada tanggal 10 November 2011, PT KIEC (anak perusahaan) dan Posco Chemtech (PC) mendirikan PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (PT KPCC) dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk PT KIEC dan 80% untuk PC. PT KIEC memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPCC sampai dengan 45%. PT KPCC akan membangun dan mengoperasikan pabrik kapur yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 620.500 ton per tahun.
On 10 November 2011, PT. KIEC (subsidiary) and Posco Chemtech (PC) built PT. Krakatau Posco Chemtech Calcination (PT KPCC) with ownership’s percentages of 20% for PT. KIEC and 80% for PC. PT KIEC has a right to increase PTKP ownership at maximum 45%. PT. KPCC will build and operate lime plant located in Krakatau Steel Industrial Area, Cilegon. Development will be implemented in two stages with a production capacity of 620,500 tons per year.
Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas produksi sebesar 328.500 ton per tahun diharapkan akan selesai pada bulan November 2013. Pada tanggal 30 Desember 2011, PT KIEC telah melakukan setoran modal kas pada PT KPCC sebesar Rp14,949 juta.
Development Phase-I with a production capacity of 328,500 tons production capacity per year is expected to be finished by November 2013. On 30 December 2011, PT KIEC made a deposit of capital in the form of cash amounted to Rp14.949 million for PT KPCC.
Penyertaan pada PT Krakatau Posco Power (PT KPP)
Investment on PT. Krakatau Posco Power (PT KPP)
PT KDL, anak perusahaan, bekerja sama dengan Posco Power Corporation (PPC) mendirikan PT KPC pada tanggal 13 Juli 2011 dengan persentase kepemilikan adalah 10% untuk PT KDL dan 90% untuk PPC. PT KDL memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPP sampai dengan 45%. PT KPP akan membangun dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 400 megawatt yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 200 megawatt diharapkan akan selesai pada tahun 2013.
PT KDL (subsidiary) in cooperation with Posco Power Corporation (PPC) built PT. KPC on 13 July 2011 with percentage’s ownership of 10% for PT KDL and 90% for PPC. PT. KDL has a right to increase PT KPP ownership for 45% at the maximum. PT. KPP will build and operate power plant with 400 MW capacity located in Krakatau Steel Industrial Territory, Cilegon. Initial development with 200 MW capacities is expected to be completed by 2013.
Pada tanggal 8 Agustus 2011, PT KDL telah melakukan setoran modal kas pada PT KPP sebesar Rp1.702 juta.
On 28 August 2011, PT. KDL made a capital deposit to PT KPP as much as Rp1.702 million.
Penyertaan pada PT IndoJapan Steel Centre
Investment on PT IndoJapan Steel Center
Pada tanggal 2 November 2011, Perseroan bersama PT Adyawinsa Dinamika, PT Dwijaya Sentosa Abadi, dan Nippon Steel Trading Co. menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan PT IndoJapan Steel Centre yang bertempat di Karawang, Indonesia. Perseroan baru ini rencananya akan menghasilkan baja sebesar 120.000 ton/tahun dan Perseroan memiliki 10% saham di dalamnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perseroan belum melakukan kontribusi modal ke dalam usaha patungan ini.
On 2 November 2 2011, The Company signed an agreement with PT Adyawinsa Dinamika, PT Dwijaya Sentosa Abadi and Nippon Steel Co. signed to form a joint venture company namely PT. IndoJapan Steel Center, located in Karawang, Indonesia. The new company is planned to produce 120,000 tons steel per year. The Company has 10% share in the joint venture company. By the end of December 2011, The Company has not contributed any additional capital.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
75
Proses Roughing Mill di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.
76
Perubahan Peraturan dan Perundang-Undangan
Changes in Law and Regulations
Selama tahun 2011 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh dan berdampak signifikan pada laporan keuangan Perusahaan.
During 2011, there was no regulations and laws change that influenced and took significant impact to the Company balance sheet.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policy
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs which were effective starting January 1, 2011 as follows:
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas PSAK yang direvisi tersebut: (i) rugi anak perusahaan yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada anak perusahaan; (iii) perubahan kepemilikan pada anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively in accordance with the transitional provision of the said revised PSAK: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha dan hanya berdampak pada penyesuaian atas kebijakan akuntansi dan penyajian kepentingan nonpengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. The adoption of the PSAK No. 4 (Revised 2009) did not have any impact on the financial position or performance of the Group and only resulting to alignment of accounting policy and changes in the presentation of non-controlling interest in the consolidated statements of financial position.
Perseroan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Lebih lanjut, Perseroan menyajikan Kepentingan Nonpengendali (dahulu ‘Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak’) sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan pada Catatan ini, Perseroan menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The Company presents separate financial statements as additional information. Further, the Company presents Non-controlling Interests (previously known as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries”) as part of equity in the consolidated statement of financial position. In relation to such reclassification and other reclassification disclosed in this Note, the Company presented the consolidated statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period, which is January 1 , 2010/December 31, 2009.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Kelompok Usaha, yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antarperusahaan telah dieliminasi.
Since January 1, 2011 The consolidated financial statements include the accounts of Group, which are directly owned with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c. All balance account and significant transaction between companies had been eliminated.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
77
78
Anak perusahaan dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: • kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; • kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; • kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau • kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Kelompok Usaha: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
• power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; • power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; • p ower to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or • power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any NCI; • derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any; • recognizes the fair value of the consideration received; • recognizes the fair value of any investment retained; • recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and • reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
kepada Perseroan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mengubah definisi pihak berelasi. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK change the definitions of a related party. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government-related entities).
Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan pihak berelasi, terutama yang berkaitan dengan pengungkapan entitas berelasi dengan pemerintah. Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.
The adoption of the amendment has significant impact on the disclosure of related parties, in particular those related to the disclosure of government-related entities. The Group elected to disclose the transaction with government-related entitites using the exemption from general related party disclosure requirements.
Perseroan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7.
The Company and Subsidiaries have transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7.
Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Group with the Government of the Republic of Indonesia and government-related entities are disclosed in the relevant notes of the respective account.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of the said revised PSAK has significant impact on the consolidated financial statements.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui
The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the investment in the associate is carried in the consolidated statements of financial
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
79
80
sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pascaperolehan dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut.
position at cost and adjusted thereafter for the post acquisition changes in the Group’s share of net assets of the associate.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi ini dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Group dalam entitas asosiasi.
The contribution of a non-monetary asset to an associate in exchange for an equity interest in the associate are accounted as transaction between the Group and the associate and therefore unrealized gains and losses resulting from such transactions are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial position and results of operations of the Group.
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting year whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit (“CGU’s”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
81
Proses Finishing Mill di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.
82
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, bersih setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the Group’s consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
• Penjualan Barang Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Perseroan dan Anak perusahaan atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.
• Sale of Goods Revenues from sale of goods are recognized when the title of ownership of the goods has been passed on to the customer, either upon delivery, or in the case of finished products held in the Company’s and Subsidiaries’ warehouse at the request of the customer, upon invoicing.
• Pendapatan Jasa Pendapatan dari jasa rekayasa dan konstruksi dan jasa instalasi komputer diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian pekerjaan. Kemungkinan kerugian diakui pada saat kerugian tersebut dapat ditentukan. Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.
• Revenue from Services Revenues from engineering and construction services and computer installation services are recognized based on the percentage of completion method. Losses are recognized as soon as they become apparent. Revenues from sale of real estates are recognized using the full accrual method in accordance with PSAK No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”. Revenues from
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
83
84
Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir, fasilitas pergudangan, hotel dan sarana olahraga, serta jasa lingkungan diakui pada saat jasa telah diberikan. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan.
room rental, parking facilities, warehouse facilities, hotel and sports facilities, and environmental services are recognized when the services have been rendered.
• Pendapatan/Beban Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Interest Income/Expense For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
• Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.
• Expense Recognition Expenses are recognized when incurred. The cost of land sold is determined based on the acquisition cost of land and other disbursement relating to the land development.
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied propectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang handal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha menentukan bahwa segmen operasi tidak mengalami perubahan dari segmen usaha yang telah ditentukan sebelumnya.
The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. The Group concluded that the operating segments remain the same as the business segments previously identified.
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perseroan yang secara teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organised into five operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 37, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antarkelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segments are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian: i. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have impact to the consolidated financial statements: i. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. ii. PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after The Reporting Period”. iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
85
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Public Expose Perseroan, 8 Desember 2011
86
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Salah satu kebanggaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah kompetensi Perseroan mengelola perusahaan dengan tata kelola yang baik. One of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. credits is the competence in good governance.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
87
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Control Room di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.
Induction Course Dewan Komisaris Perseroan
Sebagai “The Most Trusted Company” Perusahaan Sangat Terpercaya dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam program Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diraih tahun 2010 menjadi indikasi Perseroan telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. “The most trusted Company” award, which was received by the Company from the Indonesian Institute for Corporate Governance in the 2010 Corporate Governance Perception Index (CGPI), is an indication of the Company’s commitment to consistently implement Good Corporate Governance (GCG) principles.
88
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Salah satu kebanggaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah kompetensi Perseroan mengelola perusahaan dengan tata kelola yang baik. Sudah menjadi komitmen Perseroan secara konsisten melaksanakan tata kelola Krakatau Steel yang baik sebagai landasan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, serta landasan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan.
One of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. credits is the competence in good governance. It is our commitment to apply good corporate governance as the basis of company’s growth in long-term and good relations with relevant stakeholders.
Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) diperlukan untuk memastikan semua proses bisnis yang dilaksanakan Perseroan sudah sesuai dengan aturan serta nilai-nilai yang berlaku. Dalam menjabarkan kebijakan pokok GCG, Perseroan telah menerapkan pengendalian internal, manajemen risiko, dan manajemen pengamanan yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan, menjamin kontinuitas, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan selaras dengan visi dan misi perusahaan.
Good Corporate Governance (GCG) is necessary to ensure that all business processes implemented by the company in compliance with the applicable regulations and values. In order to outline the main policy of GCG, PT Krakatau Steel has applied its internal control, risk management, and effective security management for securing the company’s investment and assets as well as ensuring the continuity, profitability, and growth of the company in line with the company’s vision and mission.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
89
90
Kebijakan dan Implementasi
Policy and Its Implementation
Membangun Kesadaran
Building Awareness
Implementasi GCG di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dimulai dengan tahap membangun kesadaran. Tujuannya agar setiap anggota manajemen, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan memperoleh pemahaman yang sama mengenai pengertian, tujuan dan manfaat penerapan GCG di perusahaan.
Implementation of GCG at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. began with the awareness building. The goal is that every member of management, employees and all stakeholders gain a common understanding of meaning, purpose and benefits of good corporate governance in the Company.
GCG di Perseroan mulai diperkenalkan pada tahun 2000 yang ditandai dengan pelaksanaan audit GCG oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC) dan pembentukan Tim GCG. Tim ini kemudian berubah menjadi Komite GCG, pada 2002, dan mulai menyusun Etika Perusahaan. Untuk membangun kesadaran dan komitmen di dalam diri seluruh karyawan, Tim ini mengkomunikasikan dan mensosialisasikan prinsipprinsip corporate governance dan Etika Perusahaan dan menjadikannya sebuah sistem dan landasan operasional Perseroan.
GCG in the Company was firstly introduced in 2000 following GCG audit by PricewaterhouseCoopers (PwC)) and establishment of GCG team. The team, in 2002, was transformed into a committee and started to formulate the ‘Corporate Ethics’. It communicated and socialized the principles of Corporate Governance and Corporate Ethics and made it as the Company’s operational basis to build employees’ awareness and commitment.
Membangun Komitmen
Developing Commitment
Menyadari pentingnya GCG, maka manajemen dan seluruh karyawan serta para pemangku kepentingan lainnya berkomitmen melaksanakannya sebagaimana mestinya dan menjadikannya sebagai sebuah sistem dan landasan operasional Perseroan.
Recognizing its importance, the management, all employees and other stakeholders have committed to implement the good corporate governance properly and make it as a system and operational basis for the Company.
Sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan praktik GCG, yang sejak 2004 berada di bawah sebuah Divisi, Perseroan telah memiliki berbagai pedoman dan panduan, antara lain Code of Conduct GCG dan Code of Conduct Top Management, serta melakukan implementasi manajemen risiko, perumusan dan penetapan pedoman Good Krakatau Steel Governance, evaluasi pengawasan internal berbasis COSO Framework, serta evaluasi dan penyempurnaan Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS). Board Manual yang berbasis Kepmen BUMN No. 117 Tahun 2002 (COSO Framework) adalah panduan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam mengelola dan mengawasi bisnis Perseroan. Sedangkan SMKS merupakan perpaduan dari beberapa sistem yang telah ada sebelumnya, seperti sistem Manajemen Mutu Terpadu (MMT), Sertifikasi Sistem Manajemen (ISO 9000:2001, ISO 14000:2004, SMK3, ISO 17025:2005), Sertifikasi Produk (SNI untuk berbagai komoditas, Lloyd’s Register, Biro Klasifikasi Indonesia-BKI, Germanischer Lloyds, JIS untuk berbagai komoditas), Total
As a commitment in implementing good corporate governance practices, which have been managed under a Division since 2004, the Company has various guidelines and guides, including Code of Conduct GCG and Code of Top Management and has implemented the risk management, the formulation and stipulation of Good Krakatau Steel Governance Guidelines, evaluation of COSO Framework-based internal control, as well as the evaluation and refinement of Krakatau Steel Management System (Sistem Manajemen Krakatau Steel/SMKS). Board Manual, based on State-Owned Enterprise Minister Decree No. 117 of 2002 (COSO Framework), is a guideline for the Board of Directors and Commissioners to manage and control the company’s business. While, SMKS constitutes a guidelines from the existing systems, such as Integrated Quality Management system (Manajemen Mutu Terpadu/ MMT), Management System Certification (ISO 9000:2001, ISO 14000:2004, SMK3, ISO 17025:2005), Product Certification (SNI for various commodities, Lloyd’s Register, Indonesian Clarification Bureau (Biro Klasifikasi Indonesia/ BKI), Germanisher Lloyds, JIS for various commodities),
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Preventive Maintenance (TPM), Sistem Manajemen Material (SMM), Sistem Manajemen Energi (SME), dan Sistem Manajemen Keuangan (SMK).
Total Preventive Maintenance (TPM), Material Management System (Sistem Manajemen Material/SMM), Energy Management System (Sistem Manajemen Energi/SME), and Finance Management System (Sistem Manajemen Keuangan/SMK).
Perseroan juga sudah menyusun Buku Panduan Etika & Disiplin sebagai panduan pimpinan dalam menerapkan perilaku etis dan penegakan disiplin di ingkungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., yang disahkan Direksi pada tahun 2012.
The Company has also made the Guidebook of Ethics and Disciplines as the guidelines for leaders in applying ethical attitudes and enforcing disciplines in PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, which will be signed by Board of Directors in 2012.
Untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang baik, Dewan Komisaris memiliki beberapa Komite yang menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Sedangkan divisi atau satuan kerja yang ada di bawah pengawasan Direksi dalam struktur tata kelola Krakatau Steel adalah Divisi GCG dan Manajemen Risiko, serta Unit Internal Audit.
To support good implementation of corporate governance, the Board of Commissioners has some committees supporting the exercise of tasks of the Board of Commissioners. The committees under the Board of Commissioners are Audit Committee and Investment and Business Risk Committee. While, divisions or work units under Directors’ supervision in the structure of Krakatau Steel’s Corporate Governance are GCG Division and Internal Audit Unit.
Gambar 1. Proses Implementasi GCG Image 1. GCG Implementation Process
INTERNALISASI GCG » GKSG REGULASI (UU PT, UU BUMN, PP 45, Permen 01, Regulasi lainnya)
• Komitmen terhadap GKSG • Komunikasi, Sosialisasi dan Publikasi Dewan Komisaris • • • • • •
Code of Conduct Board Manual Tata Cara Rapat BOC Tata Cara Rapat BOC-BOD Penyelenggaraan RUPS Charter Komite Audit
Anggaran Dasar Direksi • • • • •
Coorective Action • • • •
Monitoring Evaluasi Pengembangan Penyempurnaan
Prinsip 1. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. Responsibilitas
4. Independensi 5. Kewajaran
Code of Conduct Board Manual Tata Cara Rapat BOD Tata Cara Rapat BOD-BOC Penyelenggaraan RUPS IMPLEMENTASI SMKS
Reporting
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
91
Penilaian Implementasi Good Krakatau Steel Governance
The Appraisal of Good Krakatau Steel Governance Implementation
Untuk mengetahui dan memahami kelemahan, hambatan dan solusi implementasi GKSG, maka mulai 2006 Perseroan mengikuti survei dan pemeringkatan implementasi GCG yang diselenggarakan oleh The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan majalah SWA.
In order to know and understand the weaknesses, obstacles, and solutions of GKSG implementation, starting 2006 the company has participated in the survey and ranking of GCG implementation held by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) cooperated with SWA magazine.
Predikat yang dicapai adalah ”Perusahaan Cukup Terpercaya” pada 2006, ”Perusahaan Terpercaya” dan “The Best BUMN Bidang PISET Kementerian BUMN” pada 2007, mempertahankan predikat “Perusahaan Terpercaya” serta “BUMN terbaik” dan “berada di atas beberapa perusahaan publik” pada 2008. Skor yang diperoleh sebesar 80,70 melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 80,00 (100,88%). Pada tahun 2009, Perseroan berhasil mempertahankan kembali predikat “Perusahaan Terpercaya”. Dan selanjutnya dalam keikutsertaan yang ke-6 pada riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada 2010, untuk pertama kalinya Krakatau Steel meraih predikat “The Most Trusted Company (Perusahaan Sangat Terpercaya)” dengan meraih skor 85,19.
The company obtained some achievements such as “The Fairly Trusted Company” in 2006”, “The Trusted Company”, and “The State-Owned Enterprise in Mining, Strategic Industry, Energy and Telecommunication Division of State-Owned Enterprise Ministry” in 2007, and maintained its position as “The Trusted Company” and “The Best BUMN” and “being above some public companies” in 2008. The company also managed to achieve the score of 80.70 exceeding the targeted score of 80.00 (100.88%). In 2009, Krakatau Steel was successfully maintained its position as “The Trusted Company”. In its 6th participation in the survey and ranking of Corporate Governance Perception Index (CGPI) in 2010, Krakatau Steel obtained “The Most Trusted Company” for the first time with score of 85.19.
Pada tahun ini pula Krakatau Steel dapat mengikutsertakan 4 anak perusahaan dalam program pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI). Ini adalah suatu pembuktian komitmen jajaran Direksi dalam rangka mendorong implementasi GCG mulai dari induk hingga anak-anak perusahaan.
In the same year, the company involved its four subsidiaries into the ranking program of Corporate Governance Perception Index (CGPI). It was a manifest of the Board Commissioners’ commitment in encouraging GCG implementation from the parent company to subsidiaries.
Hasil penilaian penerapan GKSG yang dilakukan oleh The IICG, ditunjukkan pada Gambar 3.
The appraisal results of GKSG application held by The IICG is shown in Chart 3.
Gambar 3. Skor Perolehan Krakatau Steel dan Standar Minimal Penilaian The IICG Image 3. Scores of Krakatau Steel Achievements and Minimal Standards of the IICG
82.98
85.00
80.50 77.35
85.19
80.75 80.00
80.00
81.00
82.00
70.00 Score KS
70.00 55.00
Standar Min Sgt Terpercaya
55.06 55.00
Standar Min Terpercaya Standar Min Cukup Terpercaya
2005
92
2006
2007
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
2008
2009
2010
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan. Kebijakan Dewan Komisaris diambil secara transparan, objektif, adil dan konsisten, serta dilandasi oleh iktikad baik, penuh kehati-hatian dan rasa tanggung jawab yang ditujukan demi kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
The Board of Commissioners is responsible to supervise management policies, both for the Company and The Company’s Business as well as to provide advice to the Directors to implement the Company’s management. The policies of the Board of Commissioners are taken in a transparent, objective, fair and consistent way, and based on the good faith, consideration and responsibility that are aimed at the company’s interest and in accordance with the goal and objectives of the company.
Dewan Komisaris dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan setiap tahun. Susunan lengkap Dewan Komisaris PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. per 1 Januari hingga 6 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners is appointed through the General Meeting of Shareholders (RUPS) which is done annually. The complete structure of the Board of Commissioners of PT Krakatau Steel (Persero) per 1 January to 6 June 2011 is as follow:
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
President Commissioner : Zacky Anwar Independent Commissioner : M. Imron Zubaidy Independent Commissioner : Alexander Rusli Commissioner : Ansari Bukhari
: : : :
Zacky Anwar M. Imron Zubaidy Alexander Rusli Ansari Bukhari
Kemudian, pada RUPS Tahunan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tahun Buku 2011, tanggal 6 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan, sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Zacky Anwar Ansari Bukhari Wahyu Hidayat M. Imron Zubaidy Achmad Sofjan Ruky
Komposisi Dewan Komisaris pada akhir 2011 terdiri dari satu orang Komisaris Utama, dua orang Komisaris dan dua orang Komisaris Independen. Jumlah Komisaris Independen mencapai 40% dari susunan Dewan Komisaris sehingga telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris Independen tidak pernah memiliki hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dan keluarga dengan Perseroan. Perseroan memilih Komisaris Independen yang memiliki pengalaman luas di bidang teknologi, perdagangan, modal insani, dan bidang ekonomi. Sehingga komposisi Komite Independen tersebut menjamin kompetensi pengawasan bidang industri, perdagangan, teknologi, sumber daya manusia maupun keuangan, dan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen.
2011 Annual Report
Later, in the Annual General Meeting of Shareholders of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in the Financial Year of 2010, on 6 June 2011, the shareholders agreed to make some changes in the Structure of Company’s Management that resulted a new Board of Commissioners, as follow: President Commissioner : Zacky Anwar Commissioner : Ansari Bukhari Commissioner : Wahyu Hidayat Independent Commissioner : M. Imron Zubaidy Independent Commissioner : Achmad Sofjan Ruky The composition of Board of Commissioners, at the end of 2011, consists of 1 (one) President Commissioner, 2 (two) Commissioners, and 2 (two) Independent Commissioners. The number of Independent Commissioners is 40% of the Board of Commissioners structure so that it meets the prevailing legislation. Independent Commissioners have no business or affiliation or family relationship with the company. The company chooses the Independent Commissioners who have broad experience of technology, trade, human capital, and economic. Therefore, the composition of Independent Commissioners guarantees the competence of supervision in the fields of industry, trade, technology, human resources and finance, and is able to provide inputs as well as credible and independent supervision.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
93
94
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
The Implementation of the Tasks of Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-komite penunjang sebagai pelaksana fungsi pengawasan dan penasihatan. Setiap Komite mempunyai mitra kerjanya masing-masing yang berada di jajaran manajemen baik sebagai divisi tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen yang terdiri dari beberapa satuan kerja divisi. Dewan Komisaris memiliki dua Komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha.
In performing their tasks, the Board of Commissioners is assisted by supporting committees as the executors of supervision and advisory functions. Each committee has its own partners in the management either as separate division or management work unit that consists of some work unit divisions. The Board Commissioners has 2 (two) committees, which are Audit Committee and Investment and Business Risk Committee.
Dalam proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan, Dewan Komisaris melakukan rapat-rapat atau evaluasi laporan operasional bulanan dan diskusi dengan Komite-komite yang terkait, sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, membahas kinerja Perseroan bulan sebelumnya, rencana kerja Direksi bulan mendatang untuk meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
In the process of supervision over the company’s operational activities, the Board of Commissioners conducts meetings or monthly operational report evaluation and discussions with the relevant committees, corresponding with the problems that the company needs to concern. The Board of Commissioners holds meeting at least every month, discussing about the company’s performance in the previous month, the work plan of Directors for next month to get the existing opportunities, and strategic issues that need approval from Board of Commissioners.
Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi dalam rapat tersebut, selain dapat pula melakukan koordinasi dengan Direksi secara informal. Pertemuan dengan Direksi terutama dalam rangka pembahasan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), strategi maupun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAP), memastikan pemenuhan dan ketaatan atas peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan serta menghindari segala bentuk benturan kepentingan, pembahasan dan penetapan struktur organisasi sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat mendukung tercapainya visi, misi dan nilai perusahaan melalui strategi yang telah ditetapkan bersama.
The Board of Commissioners may invite Directors in the meeting or make coordination with Directors informally. The meeting with Directors, particularly to discuss the Company’s Long Term Plan (Rencana Jangka Panjang Perusahaan /RJPP), Strategy and Work Plan and Annual Budget (Strategi maupun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan /RKAP), ensuring the compliance with the company’s legislation and articles of association to avoid of any forms of interest conflicts, and discussion and determination of organization structure up to one level below the Board of Directors that will support the achievement of vision, mission and values of the company through the strategy set out together.
Sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 25 kali dengan tingkat rata-rata kehadiran sebesar 90%.
From 1 January 2011 to 31 December 2011, the Board of Commissioner had held 25 meetings with the 90% average attendance.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting Dewan Komisaris Board Of Commissioners
Periode: 1 Jan – 6 Jun 2011 Periode: Jan 1st – Jun 6th 2011
Jumlah Rapat Number Of Meeting
Zacky Anwar
89%
8
9
Ansari Bukhari
67%
6
9
Alexander Rusli
75%
7
9
100%
9
9
Mohammad Imron Zubaidy Rata-Rata Kehadiran Average of Attendance
Dewan Komisaris Board Of Commissioners
84%
Periode: 7 Jun – 31 Des 2011 Periode: Jun 7th – Dec 31st 2011
Zacky Anwar Ansari Bukhari Mohammad Imron Zubaidy
Jumlah Rapat Number Of Meeting
100%
16
16
75%
12
16
100%
16
16
Achmad Sofjan Ruky
88%
14
16
Wahyu Hidayat
88%
14
16
Rata-Rata Kehadiran Average of Attendance
90%
Direksi
Board Of Directors
Direksi bertanggung jawab dalam memimpin dan mengelola Perseroan sesuai dengan strategi dan tujuan Perseroan. Komposisi Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada akhir tahun 2011 terdiri dari satu orang Direktur Utama, dibantu oleh lima orang Direktur yang terdiri dari Direktur Logistik, Direktur Produksi, Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan dan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum.
Board of directors is responsible to lead and manage the company in accordance with the strategy and objectives of the company. The Board of Directors of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in the end of 2011 consisted of 1 (one) President Commissioner, assisted by 5 (five) Directors namely Logistic Director, Production Director, Marketing Director and Human Resources and General Affair Director.
Direktur Utama
President Director
Tugas pokok Direktur Utama adalah mengelola dan merumuskan kebijakan Perseroan secara menyeluruh dan terintegrasi sesuai kebijakan umum yang digariskan Pemerintah c.q. Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan Pemegang Saham agar tercapainya misi dan tujuan perusahaan sehingga memperoleh laba dalam arti yang luas. Direktur Utama juga bertugas menetapkan kebijakan Perseroan dan RJPP, RKAP, serta mengoordinasikan dan mengintegrasikan fungsi masing-masing Direktur, Deputi Direktur Strategic, Corporate Secretary, Head of Internal Control. (SK No. 78/C/DU-KS/Kpts/2011, Tgl. 30 September 2011)
The main task of President Director is managing and formulating the Company’s policies in a comprehensive and integrated way in accordance with general policy determined by the government cq. the Minister of Empowerment of Public Companies and the shareholders in achieving the mission and objectives of the Company as of obtaining profit in a larger extent. The President Director has a task to set the policy of the Company and RJPP, RKAP as well as coordinate and integrate each function of Director, Director Strategic Deputi, Corporate Secretary, Head of Internal Control. (SK No. 78/C/DU-KS/ pts/2011, dated 30 September 2011)
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
95
96
Direktur Logistik
Logistic Director
Tugas pokok Direktur Logistik adalah merencanakan, merumuskan, mengendalikan dan mengembangkan kebijakan-kebijakan dan strategi pengelolaan logistik perusahaan. Tugas ini meliputi perencanaan pengadaan bahan baku dan material atau barangbarang penunjang lainnya sehingga pengadaan barang dan jasa untuk menunjang terselenggaranya operasional bisnis perusahaan berjalan efektif dan efisien.
The main tasks of Logistic Director are planning, formulating, controlling and developing the policy and logistic management strategy of the company. This task involves the planning of raw material or other supporting items so that the procurement of goods and services to support the company’s business operations runs effectively and efficiently.
Direktur Produksi
Production Director
Tugas pokok Direktur Produksi adalah memastikan perusahaan menyediakan produk baja bermutu sesuai kebutuhan konsumen maupun pasar, tepat waktu dengan harga yang kompetitif melalui proses pengendalian keandalan fasilitas produksi, efisiensi proses produksi, ketepatan penjaminan kualitas dan ketepatan kegiatan riset dan pengembangan proses maupun produk.
The main task of Production Director is ensuring the company to provide the qualified steel products to meet the consumers’ and market’s needs timely with the competitive price through the processes of Production Facilities Reliability Control, Production Efficiency, Accurate Guarantee of Quality and Proper Research and Development both for the process of production and products.
Direktur Pemasaran
Marketing Director
Tugas pokok Direktur Pemasaran adalah memastikan perusahaan memiliki strategi, kebijakan dan manajemen yang handal dan adaptif terhadap tuntutan perkembangan pasar dan konsumen maupun kelancaran operasional bisnis melalui pengelolaan kebijakan strategi pemasaran produk Krakatau Steel di pasar dalam negeri maupun luar negeri sesuai policy penjualan yang ditetapkan perusahaan guna meningkatkan nilai penjualan produk.
The main task of Marketing Director is ensuring that the company has reliable strategy and management and is adaptive to the requirements of market development and consumers as well as continuity of business operations through the management of domestic and international product marketing strategy policy of Krakatau Steel in accordance with selling policy set by the company to improve product selling value.
Direktur Keuangan
Finance Director
Tugas pokok Direktur Keuangan adalah memastikan perusahaan memiliki strategi, kebijakan dan manajemen keuangan yang handal dan adaptif terhadap tuntutan perkembangan maupun kelancaran kegiatan operasional bisnis melalui pengelolaan sistem akuntansi, sistem perbendaharaan dan sistem informasi yang tepat, efektif dan efisien. Selain itu Direktur Keuangan juga perlu memastikan bahwa investasi perusahaan di anak perusahaan dan perusahaan patungan (Grup KS) dapat memberikan dividen yang menguntungkan bagi perusahaan, dan pengelolaan Bapelkes PTKS berjalan selaras dengan kepentingan perusahaan dan anggota. Untuk memenuhi peraturan PT Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ/07-2004, Pemegang Saham menetapkan Direktur Keuangan Perseroan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi.
The main task of Finance Director is ensuring the company has financial strategy, policies and management that are reliable and adaptive to thedevelopment requirements and the continuity of business operations through appropriate, effective and efficient accounting management, treasury and information systems. Moreover, the Finance Director also has to ensure that the company’s investment in subsidiaries and joint ventures (KS Group) are able to give profitable dividend to the company, and that the management of Bapelkes PTKS runs aligned with the interests of company and members. In order to meet Indonesia Stock Exchange regulation No.Kep305/ BEJ/07-2004, the shareholders determine the Company’s Finance Director as In-affiliated Director.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Human Resources and General Affair Director
Tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia & Umum adalah memastikan perusahaan memiliki modal insani yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang tepat, setiap saat, pada semua tingkatan dari organisasi, yang dapat didayagunakan untuk menciptakan nilai sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, serta memastikan bahwa program kemitraan & bina lingkungan, pengelolaan keamanan perusahaan, pengelolaan aset perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.
The main task of Human Resources and General Affair Director is ensuring that the company has the right number of high quality human capital at any time, at any levels of organization, who can be empowered to create values in accordance with applicable legislation, as well as making sure that the programs of partnership and environment building, company’s security and assets management run effectively and efficiently.
Selama tahun 2011 rapat formal Direksi dilakukan sebanyak 34 kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%. Sesuai dengan materi pembahasan, apabila diperlukan, rapat formal Direksi juga mengundang dan dihadiri oleh anggota Komisaris terkait. Sedangkan rapat antara Direksi dengan Dewan Komisaris dilakukan sebanyak 25 kali dengan tingkat kehadiran Direksi, yang kehadirannya disesuaikan dengan kebutuhan agenda rapat Dewan Komisaris.
During 2011, as many as 34 formal meetings of Board of Directors were held with 90% average attendance. According to discussion agenda, when appropriate, the formal meeting of the Board of Directors may also invite and is attended by the relevant Commissioners members. Meanwhile, the meetings between Board of Directors and Board of Commissioners were conducted 25 times with the attendance of Board Directors based on the Board of Commissioners’ agenda requirement,
Rapat Direksi Board of Directors Meeting Direksi Board of Directors
Fazwar Bujang
Persentase Kehadiran Attendance Percentage
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Jumlah Rapat Number of Meeting
Rapat Komisaris - Direksi Board of Commissioners - Directors Meeting Persentase Kehadiran Attendance Percentage
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Jumlah Rapat Number of Meeting
91%
31
34
44%
11
25
100%
34
34
44%
11
25
Sukandar
74%
25
34
56%
14
25
Irvan Kamal Hakim
91%
31
34
40%
10
25
Yerry
94%
32
34
52%
13
25
Dadang Danusiri
97%
33
34
60%
15
25
Rata-rata Kehadiran Average of Attendance
91%
Syahrir Syah Pohan
49%
*Kehadiran Direksi disesuaikan dengan kebutuhan agenda rapat Komisaris *Board of Directors attendance based on Board of Commissioners agenda
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
97
98
Remunerasi
Remuneration
Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja perusahaan. Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang ditetapkan oleh RUPS. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris. Untuk kepentingan Perseroan, honorarium, tantiem dan fasilitas lainnya ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
The remuneration system of the Board of Commissioners is determined on the basis of the company’s equity and performance. The remuneration for Board of Commissioners is based on the company remuneration level stipulated by the Annual General Meeting of Shareholders (RUPS). The remuneration for Board of Directors is determined by the Annual General Meeting of Shareholder (RUPS) by considering the Board of Commissioners’ proposal. The interest of the company, honorarium, tantiem and other facilities are determined by RUPS decision.
RUPS yang diselenggarakan pada 6 Juni 2011, memutuskan untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk penetapan besaran tantiem tahun buku 2010 dan gaji/honorarium serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
The Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) held on 6 June 2011 came to a decision of delegating Board of Commissioners authority to determine the scale of bonuses in the financial year of 2010 and salary/ honorarium as well as facilities and allowances for the year of 2011 for Directors and Board of Commissioners of the company after obtaining an approval from Type A Dwiwarna Shareholders.
Keputusan Rups Kinerja 2010
The Resolution of GMS 2011
Agenda Pertama
Resolution of the 1st Agenda:
Rapat menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang pokok-pokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2010, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2010, dengan memuat catatan tertentu dari Kementerian BUMN kepada Direksi sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. No. 19 tanggal 6 Juni 2011.
Approved the Annual Report 2010 and ratified the Supervisory Report conducted by the Board of Commissioners and the Annual Report on the Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) for the financial year ended 2010, with special notes on the Board of Directors from the Ministry of State Owned Enterprises as stipulated in Deed of Minute of the Annual General Meeting of Shareholders No. 19 of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., dated 6 June 2011.
Agenda Kedua
Resolution of the 2nd Agenda:
1) Rapat mengesahkan: a. Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2010 yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst & Young) sesuai laporannya No. RPC-730/PSS/2011 tanggal 18 Maret 2011 dengan pendapat: “laporan keuangan konsolidasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan anak perusahaan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
1) Approved: a. the Financial Statement for the financial year 2010 audited by the Public Accountant Office Purwantono, Suherman and Surja (a member firm of Ernst & Young), according to the Report No. RPC-730/PSS/2011 dated 18 March 2011 with the Accountants’ opinion: “the consolidated financial statements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and subsidiaries present fairly, in all material respects, the financial position of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended, in conformity with
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”. b. Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja sesuai laporannya No. 010/LA/NNS/II/2010 tanggal 28 Februari 2011 dengan pendapat: ”Laporan posisi keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan basis akuntansi PKBL yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007 tanggal 27 Juli 2007”.
generally accepted accounting principles in Indonesia”. b. the Partnership and Community Development Program Report for the financial year 2010 audited by the Public Accountant Office Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja, according to the Report No. 010/LA/NNS/II/2010 dated 28 February 2011 with Accountants’ opinion: “financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of the Partnership and Community Development Program Unit of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. as of December 31, 2010 and 2009, and the results of its activities and its cash flows for the years then ended, in conformity with accounting principles for the Partnership and Community Development Program based on Circular Letter of Minister of SOE No. SE-04/ MBU.S/2007 dated 27 July 2007”.
2) Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2010 serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2010, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, serta terhadap pengurusan dan pengawasan atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2010, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2010 tersebut dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
2) Gave, upon approval of the Annual Report 2010 of the Company and the ratification of the Financial Statements and the Annual Report on the Partnership and Community Development Program of the Company for the financial year ended 2010, full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners for their management and supervision on the Company and the Partnership and Community Development Program during the financial year ended 2010 provided that the action is reflected in the Annual Report and the Annual Report on the Partnership and Community Development Program for the financial year ended 2010 and is not categorized as a criminal action.
Agenda Ketiga
Resolution of the 3rd Agenda:
Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2010 sebesar Rp1.062.683.370.000 sebagai berikut: 1) Sebesar Rp1.051.143.260.000 atau 98,91% dari laba bersih tahun buku 2010 ditetapkan sebagai dividen, dimana pembagiannya dilaksanakan sebagai berikut: a. Telah dibagikan sebagai dividen saham sebesar Rp956.493.260.000 yang pendistribusiannya dilaksanakan dalam bentuk kapitalisasi laba tahun berjalan berdasarkan Risalah RUPS Luar Biasa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tanggal 16 Agustus 2010.
Determined the use of net profit of the Company amounted Rp1,062,683,370,000 for financial year of 2010 as follows: 1) 98.91% or Rp1,051,143,260,000 of net profit for financial year of 2010 is distributed as dividend based on the following procedure: a. Rp956,493,260,000 has been paid in the form of share dividend as capitalization of net profit based on the Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dated 16 August 2010.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
99
b. Sebesar Rp94.650.000.000 atau Rp6 per saham akan dibagikan sebagai dividen tunai, dengan ketentuan: • yang berhak menerima Dividen Tunai adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 1 Juli 2011. • Dividen Tunai akan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 15 Juli 2011. • Direksi diberikan kuasa dan wewenang untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai dimaksud sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b) Rp 94,650,000,000 or Rp6 per share is distributed as cash dividend basd on the following schedule and procedure: • Dividend shall be paid to all shareholders recorded in the Company’s Register of Shareholders on 1 July 2011.
2) Sebesar Rp500.000.000 atau 0,05% dari laba bersih tahun buku 2010 ditetapkan sebagai Cadangan Wajib untuk memenuhi ketentuan pasal 70 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang penggunaannya sesuai dengan ketentuan Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.
2) 0.05% or Rp500,000,000 of net profit for financial year of 2010 shall be used for the Company’s Mandatory Reserves as fulfillment of the requirements as regulated in Article 70 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, whose use is conducted in accordance with Article 23 of the Article of Association of the Company. 3) 0.04% or Rp413,276,000 of net profit for financial year of 2010 shall be used for the Compay’s Specified Reserves.
3) Sebesar Rp413.276.000 atau 0,04% dari laba bersih tahun buku 2010 ditetapkan sebagai Cadangan Lainnya.
100
• Dividend shall be paid in whole on 15 July 2011. • The Board of Directors is granted authority to determine the schedule and procedure of cash dividend payment in accordance with prevailing laws and regulations.
4) Approval of the allocation of net profit for the Partnership and Community Development Program with the following details: a. 2% of net profit for financial year of 2010 for the Partnership Program which is comprised of: • 1% or Rp10,626,834,000 of the Company’s net profit for financial year of 2010; • 1% or Rp10,626,834,000 of the Company’s net profit for financial year of 2010 or carried forward as cost for financial year of 2011.
4) Menyetujui penetapan besaran alokasi Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan rincian sebagai berikut: a. Dana Program Kemitraan sebesar 2% dari laba bersih tahun buku 2010 dengan ketentuan: • Sebesar 1% dari laba bersih tahun buku 2010 atau Rp10.626.834.000 diambilkan dari pembagian laba Perseroan tahun buku 2010; • Sebesar 1% dari laba bersih tahun buku 2010 atau Rp10.626.834.000 dibebankan sebagai biaya pada tahun buku 2011. b. Dana Program Bina Lingkungan sebesar 2% dari laba bersih tahun buku 2010 atau sebesar Rp21.253.668.000 dibebankan sebagai biaya pada tahun buku 2011. c. Pelaksanaan program PKBL dimaksud dapat dikerjasamakan dengan BUMN lain dan berkoordinasi dengan Pemegang Saham seri A Dwiwarna.
b. 2% or Rp21,253,668,000 of net profit for financial year of 2010 for the Community Development Program which is carried forward as cost for financial year of 2011. c. The above mentioned Partnership and Community Development Program may be conducted in cooperation with other State-Owned Enterprises and in coordination with the Serie A Dwiwarna Shareholders.
Agenda Keempat
Resolution of the 4th Agenda:
Rapat melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk penetapan besaran tantiem tahun buku 2010 dan gaji/honorarium serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan
Delegate, by the meeting, authority for the Board of Commissioners to determine the amount of tantiem for the financial year 2010 and salary/honorarium and allowances as well as facilities for the year 2011 for
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
Directors and Board of Commissioners after the prior approval of Shareholders of Type A Dwiwarna.
Agenda Kelima
Resolution of the 5th Agenda:
1) Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst & Young) untuk melaksanakan Integrated Audit Tahun Buku 2011 yang mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011.
1) Appoint Public Accountant Office Purwantono, Suherman and Surja (a member firm of Ernst & Young) to perform integrated audit on the Consolidated Financial Statements and Internal Audit on Financial Reporting for financial year of 2011.
2) Menunjuk Kantor Akuntan Publik Syarif Basir & Rekan untuk mengaudit penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011.
2) Appoint Public Accountant Office Syarif Basir & Partner to perform audit on the use of the Partnership and Community Development fund for financial year of 2011.
3) Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya terhadap KAP butir 1 dan 2, dengan memperhatikan kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit.
3) Grant authority to the Board of Commissioners to determine the fees of the Accountant and other requirements for the appointment of the Accountants as stipulated in points 1 and 2 above, by taking into consideration principles of fairness and scope of work of the audit. 4) Grant authority to the Board of Commissioners to appoint a replacement Public Accountant Office and to determine terms and conditions of the appointment, should the appointed Accountants as stipulated in points 1 and 2 be unable to perform or to carry on with their duties for any reasons, including disagreement on fees for the audit.
4) Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya, jika Akuntan Publik yang telah ditunjuk tersebut pada butir 1 dan 2 tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk tidak tercapainya kata sepakat mengenai besaran imbalan jasa audit.
Agenda Keenam
Resolution of the 6th Agenda:
Rapat melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan perubahan Anggaran Dasar Perseroan berupa peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dalam rangka pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Delegate, by the meeting, authority for the Board of Commissioners to manage the amendments to the Article of association by increasing the issued and paid up capital of the Company, for the implementation of the Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) Program.
Agenda Ketujuh
Resolution of the 7th Agenda:
1) Menyetujui pembangunan Blast Furnace dengan kapasitas 1,2 juta Ton per tahun termasuk Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System dan Hot Metal Handling System.
1) The Approval for The Blast Furnace Plant Construction with the annual capacity of 1.2 million tons per year including the Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System.
2) Menyetujui perolehan Pinjaman Jangka Panjang dalam rangka pembangunan Blast Furnace sebesarbesarnya ekuivalen Rp4,18 triliun serta penjaminan aktiva dalam rangka penarikan pinjaman jangka panjang dimaksud.
2) The Approval for The Long-Term Loan incurrence in amount of up to equivalent Rp4.18 trillion and the pledge or the creation of the security interest over the Company’s assets in order to obtain the financing for the project.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
101
Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2010, 6 Juni 2011 di Ritz Carlton Hotel.
102
Agenda Kedelapan
Resolution of the 8th Agenda:
Rapat menyetujui penerapan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN, sebagai acuan bagi Direksi dalam menetapkan ketentuan pengadaan barang dan jasa Perseroan.
Approve the implementation of Minister of SOE Decree No. PER-05/MBU/2008 concerning General Guidelines for the Procurement of Goods and Services by StateOwned Enterprises as a guideline for the Board of Directors to determine rules and procedures for the procurement of goods and services by the Company.
Agenda Kesembilan
Resolution of the 9th Agenda:
Rapat menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 14 ayat 2 (c), Pasal 17 ayat 25, Pasal 20 ayat 1 huruf (e), dan Penambahan ketentuan huruf (n) pada Pasal 15 ayat 8 serta melakukan pernyesuaian penomoran pasal 23,24 dan 25.
Amendments of the Article of association are as follow: Article 14 paragraph (2) point c, The addition of point n in the provision of Article 15 paragraph (8), Article 17 paragraph (25), Article 20 paragraph (1) point e, Article 23 of the Utilization of Reserve Fund to be Article 22, Article 24 of the Residence(Domicile) to be Article 23, Article 25 of Closing provision to be Article 24.
Agenda Kesepuluh
Resolution of the 10th Agenda:
Rapat menerima dan menyetujui laporan Direksi mengenai Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana.
Approve and accept the Board of Directors report on the Use of Proceeds from the Initial Public Offering.
Agenda Kesebelas
Resolution of the 11th Agenda:
Melakukan perubahan susunan keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan, sebagai berikut: 1) Memberhentikan dengan hormat Sdr. Alexander Rusli sebagai Komisaris Independen Perseroan, dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Approve the change in the composition of the Board of Commissioners as follows: 1) Honorably discharge Mr. Alexander Rusli as Independent Commissioner, with gratitude for his dedication during his term as Independent Commissioner of the Company.
2) Mengangkat Sdr. Wahyu Hidayat sebagai Komisaris Perseroan dan Sdr. Achmad S. Ruky sebagai Komisaris Independen Perseroan.
2) Appoint Mr. Wahyu Hidayat as Commissioner and Mr. Achmad S. Ruky as Independent Commissioner of the Company.
3) Pemberhentian dan pengangkatan anggotaanggota Dewan Komisaris tersebut berlaku sejak ditutupnya Rapat ini, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) The discharge and appointment of the above mentioned members of the Board of Commissioners shall be effective commencing from the closing of the Meeting by reserving rights of shareholders to discharge members of the Board of Commissioners at any time in accordance with prevailing laws and regulations.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
4) Dengan demikian, setelah ditutupnya Rapat ini, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan selengkapnya menjadi sebagai berikut: Komisaris Utama : Zacky Anwar Komisaris : Ansari Bukhari Komisaris : Wahyu Hidayat Komisaris Independen : Mochammad Imron Zubaidy Komisaris Independen : Achmad S. Ruky
4) With due regard to the above resolutions, the composition of the Board of Commissioners as of the closing of the Meeting shall be as follows: President Commissioner : Zacky Anwar Commissioner : Ansari Bukhari Commissioner : Wahyu Hidayat Independent Commisioner: Mochammad Imron Zubaidy Independent Commissioner : Achmad S. Ruky
5) Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi untuk menyatakan keputusan Rapat ini di hadapan Notaris dan melakukan segala hal yang dianggap perlu sehubungan dengan perubahan data Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, termasuk mengurus perizinan dari instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5) Grant authority with the right of substitution to the Board of Directors to declare all resolutions of the Meeting in a separate notarial deed and to register the changes in the Company’s data to the Ministry of Law and Human Rights, including to obtain permits from authorized institutions in accordance with prevailing laws and regulations.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011
The Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders 2011
1. RUPS menyetujui usulan Perseroan selaku pemegang saham pada PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Bandar Samudera dan PT Krakatau Daya Listrik, dan untuk melepaskan aset berupa lahan seluas 45 Ha berlokasi di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil (dahulu termasuk Kecamatan Ciwandan) dan Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil Kota Cilegon, (sebagaimana Peta Teknis Lahan 45 Ha terlampir dalam Berita Acara Rapat) baik yang dimiliki oleh Perseroan maupun anak-anak perusahaan tersebut untuk kepentingan Perseroan kepada Pemerintah Kota Cilegon melalui cara transaksional berupa: a. Pelepasan penguasaan/penggarapan oleh Pemerintah Kota Cilegon sejak tahun 2002 atas tanah seluas 66,5 Ha di Kubangsari; b. Pemberian izin-izin dari Pemerintah Kota Cilegon yang berkaitan dengan proyek KSPosco; dan c. Pengurangan dan keringanan kewajiban retribusi Perseroan dan Group serta PT Krakatau Posco kepada Pemkot Cilegon yang akan disepakati kemudian antara Perseroan dengan Pemkot Cilegon.
1. Approve, by the shareholders, the proposal of the Company as the shareholder of PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Bandar Samudera and PT Krakatau Daya Listrik, to release the asset of 45 Ha land located in the Village Warnasari, District Citangkil (formerly including the District Ciwandan) and Village Samangraya, District of Citangkil Cilegon, (as shown in technical map of the 45 Ha land attached to the Minutes of Meeting) both owned by the Company and its subsidiaries for the interest of the Company to the Government Cilegon by transactional:
2. Menyetujui penyerahan uang pengganti investasi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Cilegon untuk proyek Pelabuhan di atas lahan di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon seluas 66,5 Ha sesuai dengan hasil audit BPKP yang saat ini sedang berlangsung. Adapun
2. Agree on the submission of investment compensation that has been issued by the municipality for the Cilegon Port project on the land of 66.5 Ha in Kubangsari Village, Ciwandan District, Cilegon in accordance with the results of in progress BPKP audit. As for the payment, it is 50%
2011 Annual Report
a. Disengagement of acquisition/cultivation of the land of 66.5 Ha in Kubangsari by the Cilegon Municipality since 2002; b. The license granted by the Cilegon Municipality regarding with KS-Posco project; and c. Reduction and facilitation of retribution obligation of the Company and Group and PT Krakatau Posco to Cilegon Municipality which will be agreed later between the Company and the Cilegon Municipality.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
103
104
cara pembayarannya dilakukan sebesar 50% dari nilai yang diklaim oleh Pemerintah Kota Cilegon atau sebanyak-banyaknya Rp52,5 miliar yang akan dituangkan dalam perjanjian tersendiri antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan Pemerintah Kota Cilegon sebelum keluarnya audit BPKP. Perihal kekurangan atau kelebihan pembayaran akan disesuaikan berdasarkan hasil audit final BPKP.
of the value claimed by the Cilegon Municipality or as much as Rp52.5 billion that will be outlined in a separate agreement between PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. with the Municipality prior to the release of Cilegon BPKP audit. In terms of under or overpayments, it will be adjusted based on the BPKP final audit results.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung penerapan praktik GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit melakukan pengawasan (oversight) terhadap proses pelaporan keuangan termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap independensi dari auditor independen. Laporan keuangan konsolidasi sepenuhnya adalah tanggung jawab Direksi.
Audit Committee is formed to meet the provisions of law and legislation of Indonesian for public companies and State-Owned Enterprise in supporting the GCG implementation, in particular the accountability principles. Audit Committee conducts oversight to the process of finance report including monitoring and evaluating the independency of independent auditor. Consolidated finance report is a full responsibility of the Board of Directors.
Tanggung jawab pengawasan dari Komite Audit diatur dalam Piagam (charter) Komite Audit yang diterapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris yang dievaluasi untuk meyakinkan kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK dan peraturan yang berlaku lainnya.
The oversight responsibility of Audit Committee is regulated in Audit Committee Charter that is applied based on the decision of the Board of Commissioners and evaluated to ensure its compliance with the Capital Market Supervisory Board (Badan Pengawas Pasar Modeal/Bapepam)–LK and other applicable regulations.
Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas Komite audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-tugas tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari Komite Audit terpenuhi.
The members of Audit Committee are collectively responsible for the effectiveness of the execution of Audit Committee’s tasks. This allows every member to be able to focus his/her attention on certain tasks, and make sure that the mandate of Audit Committee is fulfilled.
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-02/ KOM-KS/I/2010 tertanggal 4 Januari 2010 mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit serta Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-03/KOM-KS/I/2010 tertanggal 4 Januari 2010 mengenai Perpanjangan Masa Tugas Komite Audit. Periode jabatan Anggota Komite Audit adalah 2 (dua) tahun sejak 4 Januari 2010 sampai 31 Desember 2011. Dengan adanya dua Surat Keputusan Dewan Komisaris tersebut, maka susunan Komite Audit Tahun Buku 2011 menjadi sebagai berikut: Ketua Komite : M. Imron Zubaidy Anggota : Natsir Jafar Anggota : Darto Yudhi
The Decision Letter of Board of Commissioners Number KEP-02/KOM-KS/I/2010 dated 4 January 2010 is on the Discontinuation and Appointment of Audit Committee Members and the Decision Letter of Board Commissioners Number KEP-03/KOMKS/I/2010 dated 6 January 2010 is on the Extension of Audit Committee Service Period. The working period of Audit Committee is 2 (two) years starting from 4 January 2010 to 31 December 2011. With those 2 (two) Board Commissioners’ Decision Letter, the structure of Audit Committee in the year of 2011 was as follow: Committee Chief : M. Imron Zubaidy Member : Natsir Jafar Member : Darto Yudhi
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Profil Komite Audit
Audit Committee Profile
M. Imron Zubaidy (Lihat bagian Profil Dewan Komisaris, halaman 34)
M. Imron Zubaidy (Look at the Board of Commissioners part, page 34)
Natsir Jafar Anggota Komite Audit sejak Maret 2009 ini lahir di Makassar, 15 Agustus 1956. Selain di PT KS, jabatan lainnya adalah Financial & Business Advisor pada PLTA Poso, PLTM Soluanua, PLTM Ussumalili, dan PLTM Mappung sejak Januari 2001. Sebelum itu, jabatannya antara lain sebagai Deputy Finance Director pada PT Bukaka SingTel International (manajemen telekomunikasi untuk Regional VII PT Telkom Tbk. (Juni 2001-Desember 2004); Chief Finance Officer dan Direktur Keuangan pada PT Bakrie Land Development (Agustus 1993-November 1999); Chief Finance Officer dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Ika Muda (Februari 1991-Juni 1993; Manajer Financial Analysis, Accounting Manager, dan Chief Finance Officer PT Bakrie and Brothers (September 1987-Januari 1991); Accounting Manager Maratahon Oil Co. (September 1985-Agustus 1987); dan Manajer Audit pada KAP SGV Utomo-Arthur Anderson (Juli 1979-Maret 1985). Pendidikan yang diselesaikannya adalah S1 bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (1983), dan S2 bidang Manajemen Keuangan dan Bisnis dari Institut Manajemen Indonesia (1992).
Natsir Jafar The member of the Audit Committee since 2009 was born in Makassar on 15 October 1956. Besides from joining in PT KS, he has held position as Financial and Business Advisor at PLTA Poso, PLTM Soluanua, PLTM Ussumalili, and PLTM Mappung since 2001. Previously he held some other positions such as Deputy Finance Director at PT Bukaka SingTel International (telecommunication management Regional VII PT Telkom Tbk. (June 2001-December 2004); Chief Finance Officer and Finance Director at PT Bakrie Land Development (August 1993-November 1999); Chief Finance Officer and Director of Business Development at PT Ika Muda (February 1991-June 1993); Manager of Financial Analysis, Accounting Manager, and Chief Finance Officer at PT Bakrie and Brothers (September1987-January 1991); Accounting Manager at Maratahon Oil Co. (September 1985-August 1987); dan Manager of Audit at KAP SGV UtomoArthur Anderson (July 1979-March 1985). He finished his Bachelor majoring in Accounting from Faculty of Economics, University of Indonesia (1983), and Master Degree majoring in Finance and Business Management from Management Institute of Indonesia (1992).
Darto Yudhi Anggota Komite Audit ini lahir di Cilacap, 3 Mei 1957. Selain di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., jabatannya adalah Kepala Divisi Satuan Pengawas Intern pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sejak September 2009. Sebelum itu, pernah menjabat juga sebagai Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia (April 2008-Agustus 2009); Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (Mei 2004-April 2008); bertugas di Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagai Ketua Tim Akuntansi (Juli 2001-Juni 2002) dan Kepala Grup Akuntansi (Juli 2002-Februari 2004); Manajer Keuangan dan Akuntansi PT Bumimas Adi Persada (Mei 1995-Juni 2000); jabatan terakhir sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran PT Bank Bumi Daya (Juli 1980-Jun 1995); dan Kepala Administrasi Daerah PT Asuransi Jiwa Jaminan (Januari 19791980). Pendidikan yang diselesaikannya adalah S1 bidang Manajemen dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (1986), dan S2 bidang Keuangan dari Institut Pendidikan Wiraswasta Indonesia (1999).
Darto Yudhi This Audit Committee member was born in Cilacap on 3 May 1957. Aside from his position in PT KS, he is also the Division Head of Internal Control Unit at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) since September 2009. Beforehand he has held some posts such as Finance Director of PT PT Tugu Reasuransi Indonesia (April 2008 – August 2009); Head of Finance and Accounting Unit at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (May 2004- April 2008); Accounting Team Leader of Restructuring National Banking Agency (July 2001 – June 2002) and Head of Accounting Group (July 2002 – February 2004); Finance and Accounting Manager of PT Bumimas Adi Persada (May 1995 – June 2000); and the last positions were Head of Planning and Bugdeting Section at PT Bank Bumi Daya (July 1980 – June 1995) and Head of Regional Administration of PT Asuransi Jiwa Jaminan (Januari 1979 – 1980). He earned his Bachelor in Management from Faculty of Economy, University of Indonesia (1986), and his Master in Finance from Entrepreneurs Education Institute of Indonesia (1999).
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
105
106
Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Implementation of Audit Committee Tasks
Tugas-tugas Komite Audit yang dilaksanakan pada tahun 2011 meliputi berbagai hal sesuai dengan fungsi dan tugas yang tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris mengenai pembentukan Komite Audit adalah sebagai berikut: • Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Unit Internal Audit maupun Eksternal Auditor sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; • Memberikan rekomendasi terhadap penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya; • Memberikan rekomendasi atas penunjukkan calon Eksternal Auditor yang mengaudit laporan keuangan PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. Tahun Buku 2011; • Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, laporan berkala, dan lainlain informasi yang disampaikan kepada pemegang saham atau pihak lain yang terkait; • Memberikan masukan dan mengusulkan persetujuan Dewan Komisaris atas penghapusbukuan dan pelepasan aset nonproduktif yang kewenangan pemegang saham dilimpahkan kepada Dewan Komisaris sesuai amanat RUPS; • Penelaahan atas Laporan Tahunan Unit PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Tahun Buku 2011; • Tanggapan atas Laporan Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. bulanan tahun 2011 dan Laporan Manajemen triwulanan tahun 2011; • Evaluasi kinerja Unit Internal Audit; • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas Dewan Komisaris dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
The tasks of Audit Committee conducted in 2011 involve all matters in accordance with the functions and tasks described in the Decision Letter of Board of Commissioners on Audit Committee Establishment which are as follow: • Assessing the activity implementation and audit results done by either Internal Audit Unit or External Auditor to prevent implementation and reporting violating the applicable provisions and legislation; • Providing recommendations for the company’s management control system refinement and its implementation; • Providing recommendation for the appointment of External Auditor candidates who will audit the financial report of PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. for the financial year of 2011; • Ensuring the availability of the satisfying review procedures for the information issued by the company, periodic report, and other information delivered to the shareholders and other relevant parties; • Providing inputs and proposing approval of Board of Commissioners on financial closing and selling of nonproductive assets which shareholder authority is given to the Board of Directors in accordance with the decision of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS); • Reviewing Annual Report of PBKL Unit (Partnership and Environment Building Program) for the financial year of 2011; • Giving responses on Monthly Financial Report PT KS and Quarterly Management Report in the year of 2011; • Evaluating the performance of Internal Audit Unit; • Exercising other tasks given by Board of Commissioners provided that they are still in the scope of Board of Commissioners’ tasks and based on the provision of applicable legislation.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit telah mengadakan rapat yang melibatkan seluruh Anggota dan Ketua Komite Audit dan dapat melibatkan personil lain dari perusahaan, yang terkait dengan pembahasan di dalam rapat. Kegiatan Komite Audit cukup padat sepanjang tahun 2011, yang berlangsung sebanyak 52 kali, terdiri dari 12 kali rapat eksternal dengan SPI/manajemen dan 40 kali rapat informal (internal) anggota Komite Audit.
In performing its functions, Audit Committee conducted meetings involving all members and Chief of Audit Committee as well as other personnel from other companies, related with the discussion in the meeting. The activities of Audit Committee were adequately tight along 2011, that were held for 52 times, consisting of 12 external meetings with Internal Audit/ management and 40 informal meetings (internal) with Audit Committee’s members.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Rapat Komite Audit bersama SPI dan manajemen terkait dilakukan untuk membahas temuan-temuan SPI. Selain itu, untuk pendalaman hasil temuan juga melakukan “studi kasus” agar temuan yang sama tidak terjadi lagi di masa mendatang. Dari hasil pendalaman temuan SPI tersebut, Komite Audit melalui Dewan Komisaris memberikan arahan pada direksi untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Audit Committee meetings with Internal Audit and relevant management were conducted to discuss SPI’s findings. Apart from comprehending the findings, a “case study” was also made to prevent same problems happen in the future. From the understanding of Internal Audit’s findings, Audit Committee through the Board of Commissioners provided directions to the Board of Directors to take necessary actions.
Selama tahun buku 2011, Komite Audit melakukan kunjungan/peninjauan atas aset yang diusulkan untuk dihapusbukukan sebanyak tiga kali.
During the financial year 0f 2011, the Audit Committee made three visits/observations on the assets proposed to be written off.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, 7 November 2011 di Gran Melia Hotel.
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Investment and Business Risk Committee
Komite Investasi & Risiko Usaha mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan hasil analisis dan rekomendasi secara profesional kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan rencana investasi Perseroan yang disampaikan Direksi. Tanggung jawab lainnya adalah berkaitan dengan investasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang tugasnya diberikan oleh Dewan Komisaris.
The Investment and Business Risk Committee has tasks and responsibilities to provide analysis results and professional recommendation to the Board of Commissioners in regard with the investment plan of the company presented by the Board of Directors. Another responsibility of the committee is related to the investment of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. which tasks are given by the Board of Commissioners.
Komite Investasi dan Risiko Usaha memiliki wewenang untuk memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi investasi dan risiko usaha atas seluruh rencana investasi perusahaan induk yang telah dicantumkan dalam RKAP, terutama untuk nilai investasi di atas Rp50 miliar atau investasi yang bernilai strategis bagi perusahaan; dan seluruh rencana investasi anak perusahaan yang telah dicantumkan dalam RKAP masing-masing dan memiliki nilai investasi lebih dari 10% dari nilai penjualan perusahaan itu tahun sebelumnya, atau 20% modal sendiri.
The Investment and Business Risk Committee has an authority to examine, analyze and evaluate the investment and business risk of all investment plans of parent company mentioned in RKAP, particularly for the investment over Rp. 50 billion or an investment that has strategic value for the company; and all investment plans of subsidiaries mentioned in each and every RKAP, which investment value at over 10% compare to the company’s sales value in the previous year, or 20% of one self capital.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
107
108
Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari dua orang, keduanya adalah para profesional yang telah bergerak di bidangnya masing-masing hingga minimal lima tahun. Para profesional ini tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha beragam yakni teknik, manajemen strategis, pengelolaan kinerja, manajemen risiko, perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman latar belakang tersebut adalah demi menjaga kompetensi dan independensi pendapatan maupun rekomendasi yang diajukan oleh anggota Komite.
The members of Investment and Business Risk Committee consist of 2 (two) persons, who are both professionals in their own fields for minimal 5 (five) years. These professionals have no relationship with the company or family relationship with Commissioners and other Directors. The background of the Investment and Business Risk Committee members varies considerably in many fields such as technical, strategic management, performance management, risk management, banking/ finance and accounting. This various backgrounds are aiming at maintaining the competition and independency of earning or recommendation proposed by the Committee members.
Susunan Keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tahun Buku 2011 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-01/KOM-KS/I/2011 tanggal 3 Januari 2011 tentang Perpanjangan Masa Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha dan SK NOMOR: KEP-02/KOMKS/I/2011 tentang Penambahan Jumlah Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha, maka susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha menjadi sebagai berikut: Ketua Komite : Alexander Rusli Anggota : Muhamad Assegaf Anggota : Amirudin Asep
The structure of the Investment and Business Risk Committee members of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. for the financial year 2011 was based on the Decision Letter of Board of Commissioners Number KEP-01/ KOM-KS/I/2011 dated 3 January 2011 on the Extension of Job Period of the Investment and Business Risks Committee Number KEP-02/KOM-KS/I/2011 on the Replenishment of the number of Investment and Business Risks Committee members. Thus, the structure of the committee was as follow: Chief Committee : Alexander Rusli Member : Muhamad Assegaf Member : Amirudin Asep
Berdasarkan RUPS Tahunan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tahun Buku 2010 tanggal 6 Juni 2011 terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris. Maka berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-35/KOM-KS/VI/2011 tanggal 13 Juni 2011 tentang Perubahan Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha, menyebabkan susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha menjadi sebagai berikut: Ketua Komite : Wahyu Hidayat Wakil Ketua : M. Imron Zubaidy Anggota : Muhamad Assegaf Anggota : Amirudin Asep
Based on the Annual General Meeting of Shareholders of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. for the financial year 2010, there were some changes in the structure of Board of Commissioners. Therefore, in accordance with the Decree of Board Commissioners Number KEP-35/KOMKS/VI/2011 dated on 13 June 2011 on the Transformation of the Investment and Business Risk Committee members, the structure of the members of the Investment and Business Risk Committee was as follow: Chief Committee : Wahyu Hidayat Deputy Chief : M. Imron Zubaidy Member : Muhammad Assegaf Member : Amirudin Asep
Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha
Profile of the Investment and Business Risk Committee
Wahyu Hidayat dan Alexander Rusli (Lihat bagian Profil Dewan Komisaris)
Wahyu Hidayat and Alexander Rusli (Look at the Board of Commissioners Profile)
M Imron Zubaidy (Lihat bagian Profil Dewan Komisaris)
M Imron Zubaidy (Look at the Board of Commissioners Profile)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Muhamad Assegaf Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha ini juga memegang berbagai jabatan sebagai Direktur pada PT Bersaudara Investco Energi sejak 2008, Presiden Direktur pada PT Asripower sejak 2008, Project Director pada PT Bagus Karya sejak 2006, dan Engineering Director pada PT Dalle Energy sejak 2006. Sebelum itu juga pernah berkarir sebagai Direktur PT Sinergy Mitra Permata (2005-2006); Direktur PT Versaco Inti Persada (2003-2006); Anggota Dewan PT Atamora Pratama (2001-2006); bekerja di PT Bukaka Teknik Utama dan menduduki beberapa jabatan sebagai General Manager Power Plant Division (1998-2001), Project Manager (1996-1998), Assistant of Factory Director dan Project Control Coordinator (1994-1996), Production Control Coordinator (1992-1994); Production Planning & Control Coordinator (1992-1993), dan Engineering Staff (1991-1992). Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Sarjana di bidang Mekanisasi dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (1990), dan Magister Manajemen bidang Manajemen Internasional dari Universitas Indonesia, cum laude (1996).
Muhammad Assegaf This member of Investment and Business Risk Committee has also held various positions such as Director at PT Bersaudara Investco Energy since 2008, President Director at PT Asripower since 2008, Project Director at PT Bagus Karya since 2006, and Engineering Director at PT Dale Energy since 2006. Previously, he became Director of PT Synergy Mitra Permata (2005-2006); Director of PT Versaco Inti Persada (2003-2006); Board Member of PT Atamora Pratama (2001-2006); joined PT Bukaka Teknik Utama and held some posts such as General Manager Power Plant Division (1998-2001), Project Manager (19961998), Assistant of Factory Director and Project Coordinator (1994-1996), Control Coordinator (19921994); Production Planning & Control Coordinator (1992-1993), dan Engineering Staff (1991-1992). He obtained a Bachelor degree in Mechanics from Faculty of Technology, Gadjah Mada University (1990), and a Management Magister in International Management from University of Indonesia with cum laude (1996).
Amirudin Asep Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha ini lahir di Jakarta, 25 Agustus 1955. Pernah berkarir dan menduduki berbagai jabatan di Bank Mandiri sebagai Department Head Relationship Department VII (2009), Department Head Relationship Department V (2007), Department Head Relationship Department VII-Corporate Banking 2 (2005), Department Head Relationship Department 1 (2003), Department Head Unit Performance, Policies & Procedures (2001), dan Kepala Divisi Relationship Management Regional I Medan (1999). Sebelumnya pernah berkarir juga dan memegang berbagai jabatan di Bank Bapindo sebagai Kepala Urusan Kredit Kecil dan Menengah (UKM) dan Perkebunan (1998), Wakil Kepala Urusan Kredit Kecil dan Menengah (UKM) dan Perkebunan (1997), Kepala Cabang Madya Pontianak (1995), Wakil Kepala Cabang Madya Denpasar (1994), Kepala Cabang Pertama Lhokseumawe (1991), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (1989), Kepala Bidang Penyelenggaraan Kredit Cabang Pontianak (1983), dan Wira Dasar Bidang Penyelenggaraan Kredit Cabang Jakarta Raya (1982). Pendidikan yang diselesaikannya adalah Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (1982).
Amirudin Asep This member of the Investment and Business Risk Committee was born in Jakarta, 25 August 1955. He has had some careers in Bank Mandiri as Department Head Relationship Department VII (2009), Department Head Relationship Department V (2007), Department Head Relationship Department VII-Corporate Banking 2 (2005), Department Head Relationship Department 1 (2003), Department Head Unit Performance, Policies & Procedures (2001), and Kepala Divisi Relationship Management Regional I Medan (1999). Beforehand, he also held some posts in Bank Bapindo as Head of Small and Middle Business Loans (UKM) and Plantation Unit (1998), Deputy Head of Small and Middle Business Loans (UKM) and Plantation Unit (1997), Head of Medium Branch in Pontianak (1995), Deputy Head of Medium Branch in Bali (1994), Head of First Branch in Lhokseumawe (1991), Head of Public Relation (1989), Head of Loan Management Pontianak Branch (1983), and Basic Entrepreneurial of Loan Management Jakarta Branch (1982). He earned his Law Bachelor from University of Indonesia (1982).
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
109
110
Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha
Implementation of Investment and Business Risk Committee Tasks
Program kerja Komite Investasi dan Risiko Usaha pada tahun 2011 difokuskan pada proyek-proyek investasi strategis Perseroan yang memerlukan perhatian khusus, antara lain: proyek SAP, revitalisasi pabrik, pengembangan infrastruktur Perseroan termasuk investasi di anak perusahaan.
The work program of Investment and Business Risk Committee in 2011 focused on the company strategic investment projects that required special attention, such as: SAP project, plant revitalization, company’s infrastructure development including investment in the subsidiaries.
Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah rapat yang melibatkan seluruh anggota dan ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha dan dapat melibatkan personil lain dari perusahaan, yang terkait dengan pembahasan di dalam rapat. Kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha cukup padat sepanjang tahun 2011, dan telah mengadakan rapat sebanyak 15 kali yang dihadiri 100% oleh seluruh Anggota Komite, juga dihadiri oleh Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan unit kerja terkait Investasi.
The meeting of Investment and Business Risk Committee is a meeting involving all members and the Chief of the committee and may also involve other personnel from other companies, related to the discussion in the meeting. The committee’s activities were adequately tight during 2011. There were 15 Committee Meetings during 2011 attended by 100% of the Committee members, and were participated by Finance Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and Investment-related work units.
Unit Internal Audit
Internal Audit Unit
Sesuai Surat Keputusan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Nomor: 116/C/DU-KS/Kpts/2011, tanggal 5 Desember 2011, Perseroan mengganti nama Satuan Pengawasan Intern (SPI) menjadi Unit Internal Audit yang dipimpin oleh Head of Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Internal Audit Perseroan menjalankan fungsi memberi keyakinan dan memberikan konsultasi secara objektif dan independen atas pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perseroan melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
Based on the Decree of the Board of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Number: 116/C/DU-KS/Kpts/2011, dated 5 December 2011, the Company changed the Internal Control Unit (Internal Audit) into the Internal Audit Unit, led by the Head of Internal Audit who is responsible to the Director. Internal Audit Unit performs its functions of giving assurance and providing an objective and independent consultation for the implementation of the Company’s business activities in order to enhance corporate values and improve operations through a systematic approach by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Dalam melaksanakan fungsinya, mengacu pada Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor KEP-496/ BL/2008 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.1.7., Unit Internal Audit Perseroan telah memiliki Piagam Unit Internal Audit Nomor 209/DU-KS/2009 yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama pada tanggal 27 Juli 2009. Piagam Unit Internal Audit ini secara garis besar memuat visi, misi, struktur organisasi, wewenang, tugas dan tanggung jawab, persyaratan dan profesionalisme auditor, tata cara pelaksanaan audit, serta kode etik Audit Internal.
In carrying out its functions and referring to the Decree of the Capital Market and Financial Supervisory Agency (Bapepam-LK) Number KEP-496/BL/2008 and Bapepam-LK No. IX.1.7, Internal Audit Unit has had a Charter of Internal Audit Unit Number 209/DUKS/2009 that was approved by the Director and the Commissioner on July 27, 2009. The outline of Audit Charter contains vision, mission, organization structure, authority, tasks and responsibilities, requirements and professionalism of auditor, procedure of audit implementation, and code of conduct of Internal Audit.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Penandatangan Kontrak Manajemen oleh Direksi untuk Sasaran Rencana Kerja tahun 2012
Pelaksanaan audit internal di Perseroan, dilakukan berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang sebelumnya telah disetujui oleh Direktur Utama. Program kerja audit tahunan meliputi audit operasional terhadak objek audit yang diprogramkan maupun terhadap objek audit nonprogram yang ditujukan untuk mengantisipasi adanya kondisi khusus dan penting yang dapat segera diaudit secara cepat dan tepat sasaran. Kegiatan audit Internal ini difokuskan pada kegiatan di unit organisasi Produksi, Pemasaran, Logistik, SDM & Umum dan Keuangan.
The implementation of internal audit in the Company is based on the Annual Audit Work Program (PKAT) previously approved by the Director. The annual audit work program includes operational audit of either programmed or non-programmed audit objects to anticipate the distinctive and important conditions to be audited immediately and on target. Internal audit activities are focused on activities in the Production, Marketing, Logistics, Human Resources & General and Finance units in the organization.
Pelaksanaan audit dilakukan oleh Tim Audit berdasarkan program audit berbasis risiko (risk based audit) dengan tujuan memastikan bahwa pelaksanaan program kerja setiap unit telah mempertimbangkan risiko yang melekat dalam setiap kegiatan serta langkah-langkah mitigasi yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah potensi kerugian yang dapat muncul.
The audit is conducted by the Audit Team under the risk-based audit program (risk based audit) with an objective to ensure that the work program of each unit has considered the entailed risk in every activity as well as mitigation measures conducted to reduce or prevent potential loss that may occur.
Mengacu pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 69 dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 20, seluruh tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi Internal Audit dan Eksternal Audit, dimonitor secara khusus dan secara periodik oleh Unit Internal Audit yang bekerja sama dengan Koordinator Tindak Lanjut yang telah dibentuk di setiap Direktorat (audited).
Referring to the Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises in Article 69 of Law No. 15 of 2004 on State Finance in Article 20, all follow-ups to the Internal and External Auditors’ findings and recommendations performed by auditee are periodically monitored by Internal Audit Unit in cooperation with the Follow-Up Coordinator having established in the organization.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
111
112
Profil Organisasi Internal Audit
Profile of Internal Audit Organizations
Sesuai Surat Keputusan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Nomor: 116/C/DU-KS/Kpts/2011, tanggal 05 Desember 2011, tugas pokok Head of Internal Audit adalah merencanakan, mengendalikan dan mengoordinasi perumusan rencana strategis internal audit, pelaksanaan audit pada seluruh unit bisnis, dan konsultasi internal bagi manajemen perusahaan. Kepala Internal Audit menghasilkan laporan yang membuat rekomendasi atau alternatif solusi mengenai keandalan sistem kontrol dan kecukupan pelaksanaan manajemen risiko guna peningkatan efisiensi, efektivitas dan kinerja perusahaan.
In accordance with the Decree of the Board of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Number: 116/C/DUKS/Kpts/2011, dated 5 December 2011, the main tasks of the Head of Internal Audit is to plan, control and coordinate the formulation of strategic plans of internal audit, the audit on the entire business units, and internal consultation for corporate management. Head of Internal Audit produces a report making recommendations or alternative solutions regarding the reliability of control systems and the adequacy of the implementation of risk management in order to improve efficiency, effectiveness and performance of the company.
Dalam pelaksanaannya Unit Internal Audit Perseroan didukung oleh sumber daya manusia yang berjumlah 27 orang termasuk Head of Internal Audit, dengan komposisi sumber daya manusia yang terdiri dari dua orang Manager, dengan masing-masing Manager mengoordinasi Tim Audit dengan total auditor terdiri dari 8 orang Senior Auditor dan 11 orang Auditor. Head of Internal Audit juga membawahi posisi setingkat Manager berjumlah satu orang, Senior Litbang satu orang, Specialist Litbang satu orang, Supervisor Administrasi Pemeriksaan satu orang dan Sekretaris satu orang, yang melakukan aktivitas penelitian dan pengembangan sistem audit internal serta memonitor tindak lanjut temuan.
In its implementation, the Internal Audit Unit is supported by human resources of 27 people including the Head of Internal Audit, with the composition of human resources: 2 (two) Managers, each of them coordinating with a total of 8 people senior auditors and 11 auditors. Head of Internal Audit Manager supervises a position at the same level of Manager 1 (one) person, 1 (one) Senior Research and Development, 1 (one) R & D Specialist, 1 (one) Supervisor of Inspection Administration and 1 (one) Secretary, who all of them conduct research and development activities of internal audit system and monitor follow-up findings.
Guna memenuhi standar kompetensi auditor, tuntutan perkembangan bisnis dan perubahan sistem yang dapat mempengaruhi jalannya operasional Perseroan, dilakukan peningkatan kompetensi auditor secara berkelanjutan dengan berpedoman kepada standar Gap Kompetensi yang ada. Selain itu, Perseroan telah melakukan peningkatan kualifikasi auditor melalui Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), dengan komposisi sekarang adalah delapan orang telah memiliki sertifikat Qualified Internal Audit (QIA), enam orang sedang dalam proses Tingkat Manajerial, empat orang sedang dalam proses tingkat lanjutan II, tiga orang sedang dalam proses tingkat dasar II dan lima orang sedang dalam proses tingkat dasar I.
In order to meet the standards of auditors’ competency, the demands of business development and system changes that could affect the Company’s operations, a sustainable auditor competence improvement is conducted based on the prevailing existing standards of competency gap. In addition, the Company has increased its auditor qualification through Internal Audit Education Foundation (YPIA), with the current composition 8 (eight) persons having certification of Qualified Internal Audit (QIA), 6 (six) persons in the process of Managerial Level, 4 (four) are in the Advanced Level II, 3 (three) are in the process of the Basic Level II and 5 (five) are in the process of Basic Level I.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Abdul Haris Suhadak
Abdul Haris Suhadak, lahir di Probolinggo, 4 April 1968, ditugaskan sebagai Head of Internal Audit Perseroan sejak 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Nomor: 02/C/DU-KS/Kpts/2012 tanggal 17 Januari 2012. Memulai karirnya di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak 1992 sampai 1993, sebagai Kepala Seksi Harga Pokok Material. Sebelum itu dia pernah bekerja sebagai Junior Accountant di PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama tahun 1991 sampai 1992. Sepanjang karirnya di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pernah menduduki berbagai posisi yakni sebagai Kepala Dinas Akuntansi Pabrik Pengolahan Baja (1993-1999), Asisten Manajer di Divisi Akuntansi Pabrik (19992001), Kepala Divisi Akuntansi Keuangan (20012004), Kepala Divisi Bapelkes (2004-2007), Manajer Pajak, Asuransi & Faktur (2007-2008), Manajer Vendor Manajemen & Proses Logistik (2008-2009), General Manager Perencanaan Logisitik (20092011), dan Asisten Direktur Utama (2011-2012). Pendidikannya adalah Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Brawijaya Malang lulus tahun 1991 dan saat ini sedang dalam proses meraih Sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA). Kegiatan organisasi lainnya antara lain menjadi Ketua Pengawas Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern Wilayah Jabar-Banten sejak 2012 serta sebagai Ketua III Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini.
Abdul Haris Suhadak was born in Probolinggo, 4 April 1968. He has been assigned as Head of Internal Audit of the Company since 2012 based on the Decree of the Board of Directors of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Number: 02/C/DU-KS/Kpts/2012 dated January 17, 2012. He started his career at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., as Section Head of Cost of Materials from 1992 to 1993. Previously he worked as a Junior Accountant at PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama from 1991 to 1992. Throughout his career at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., he has held various positions as Head of the Accounting Process Plant of Steel (1993-1999), Assistant Plant Manager in the Accounting Division (1999-2001), Head of Accounting Division of Finance (2001-2004), Head of Division Bapelkes (2004-2007), Tax, Insurance & Invoice Manager(2007-2008), Manager of Vendor Management & Logistic Process (2008-2009), General Manager of Logistic Planning (2009-2011), and Assistant Director (2011-2012). His education is a Bachelor of Economics and Accounting from Brawijaya University Malang graduating in 1991 and currently in the process of Qualified Internal Audit Certification (QIA). He has also held some positions in some organizations such as the Supervisory Head of the Communication Forum of Internal Control Unit for Jabar-Banten region since 2012 and The Third Chairman of the Education Foundation of Krakatau Steel Community since 2007 up to now.
Akuntan Publik
Public Accountant
Audit tahun buku 2011 dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surjaanggota dari Ernst & Young Global, yang merupakan salah satu KAP “The Big Four”.
The Audit of the financial year 2011 was held by Public Accountant Office Purwantono, Suherman & Surja - a member of Ernst & Young Global, that is One of the Best Four Public Accountant Offices.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
113
114
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan sebagai emiten dengan regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas, dan pemangku kepentingan lainnya, serta mengelola informasi yang terkait dengan aktivitas bisnis Perseroan.
Corporate Secretary assists Board of Directors to maintain their relations between Companies as issuers and the regulator and supportive agencies of capital market, investors, society and stakeholders, and manages information related to the Company’s business activities.
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi Perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris Perusahaan antara lain memastikan ketersediaan dan kelancaran komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan, serta pengelolaan media komunikasinya; memutakhirkan informasi tentang peraturan atau regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan berikut pengadministrasiannya; membina identitas dan citra Perseroan untuk menunjang peningkatan nilai perusahaan serta melaksanakan kegiatan keprotokoleran, menyiapkan dan mengelola agenda kegiatan Perseroan.
The Corporate Secretary has functions and responsibilities in making policy, planning and controlling Company’s communication and investors’ relations. The Secretary of the Corporate, among others, ensures availability and good communication between company and stakeholders, as well as management of its communication media; updates the information on the rules or regulations which must be complied by the company and its administration; establishes the identity and image of the Company to support the promotion of corporate values as well as conducts protocol activities, prepares and manages the Company’s agenda of activities.
Tugas Sekretaris Perusahaan di antaranya: 1. Membangun citra Perseroan dengan mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi baik internal maupun eksternal dan mengelola kegiatan-kegiatan korporat, 2. Bertindak selaku wakil Perseroan dan pejabat penghubung antara Perseroan dengan seluruh stakeholders dalam mengkomunikasikan kegiatan Perseroan secara akurat dan tepat waktu, 3. Mengendalikan penyampaian informasi kinerja Perseroan dan kegiatan korporasi kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor, analis, dan para pelaku pasar lainnya, 4. Menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan berkala kepada otoritas pasar modal dan otoritas bursa, 5. Mengoordinasikan penyelenggaraan Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham.
Corporate Secretary duties are to: 1. Build the Company’s image by controlling the management of internal and external communication strategy , and managing corporate activities, 2. Act as representative of the Company and the official liaison between the Company and all stakeholders in communicating Company’s activities accurately and timely, 3. Control information dissemination of Company’s performance and corporate activities to the capital market authority, the authority of the stock exchanges, investors, analysts and other market participants, 4. Deliver the Company’s Annual Report and Financial Report periodically to the capital market and stock exchanges authorities, 5. Coordinate the implementation of the Board of Directors and the Board of Directors Meetings as well as General Meeting of Shareholders.
Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi pengelolaan hubungan dengan publik dan hubungan internal, menangani data dan kegiatan-
In the organizational structure of the Company, the Corporate Secretary is responsible directly to the Director. Activities that have been done so far include managing relations with the public and internal relations, handling of data and internal
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
kegiatan internal, serta memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UndangUndang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk pelaksanaan tata kelola di Perseroan. Sejak 1 Oktober 2009, Perseroan telah menetapkan Andi Firdaus sebagai Sekretaris Perusahaan.
activities, and advising the Board of Directors to comply with the provisions of the Capital Market Law and its implementing regulations, including the implementation of governance in the Company. Since 1 October 2009, the Company has set Andi Paradise as Corporate Secretary.
Selanjutnya sebagai penghubung Perseroan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang berkepentingan, Unit Sekretaris Perusahaan bersama Unit Investor Relation memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, regulator, serta komunitas keuangan terkait lainnya.
Furthermore, as liaison for the Company to the capital market community and other interested external parties, the Corporate Secretary together with Investor Relations Unit are responsible to ensure the compliance of openness aspect as one of the principles of Good Corporate Governance to the capital market community, to foster relationships with equity investors, analysts, journalists, trustees, rating agencies, regulators, and other related financial communities.
Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan mengadakan acara public expose dan analyst meeting, serta distribusi siaran pers untuk mengkomunikasikan perkembangan operasional dan kondisi keuangan terkini. Perseroan juga menyampaikan informasi ke seluruh pegawai melalui media komunikasi internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan.
In order to comply with regulations and enhance the effective communication, the Company holds a public expose and analyst meetings, and distribution of press release to communicate the development of current operations and financial condition. The Company also provides information to all employees via internal communication media. This is done to ensure equality in the dissemination of information to all stakeholders.
Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa sebanyak satu kali; melaporkan dan mengumumkan berbagai informasi terkait operasional perusahaan dalam rangka pemenuhan peraturan perundangan yang berlaku kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Menerbitkan laporan tahunan dan informasi lainnya yang dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di kantor pusat atau perwakilan Perseroan.
Throughout 2011, the Company had organized one Annual General Meeting of Shareholders and the Extraordinary General Meeting of Shareholders; reporting and announcing a variety of information related to the corporate operations in order to fulfill existing regulations to Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange. In addition, the Company also published the annual reports and other information that were available at the head office of Corporate Secretariat or the Company’s representative office.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
115
Profil Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Profile
Andi Firdaus
Andi Firdaus menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak 1 Oktober 2009 melalui SK Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. No. 76/C/DU-KS/Kpts/2009. Kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 13 April 1959, ini memulai karirnya di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak 1987 sebagai Engineer Teknik Industri. Pernah menduduki jabatan Manajer Teknik Industri pada 2006, lalu dipercaya menjadi Manajer Operasional Pusdiklat pada 2008, sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Perusahaan sejak Oktober 2009. Alumni Magister Managemen STIE Jakarta ini selama dua tahun mewakili PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai counterpart di Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia dan 11 kali sebagai Dewan Penilai Konvensi Mutu Nasional serta anggota Penilai International Convention on QCC.
116
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Andi Firdaus has served as Corporate Secretary of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since 1 October 2009 based on The Decision Letter of Directors of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. No. 76/C/DU-KS/ Kpts/2009. He was born in Bone, South Sulawesi, 13 April 1959, and started his career at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in 1987 as an Engineer in Industrial Engineering. Previously, he held Manager position in Industrial Engineering in 2006, and became the Operations Manager at R&D Centre in 2008, before being the Secretary of Corporate in October 2009. This Master of Management Alumni of STIE Jakarta represented PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. for two years as a counterpart in Indonesia Quality Management Association and for 11 times has sit in the Board of Assessors of National Quality Convention and a member of the International Convention on QCC.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Akses Informasi
Information Access
• Sebagai BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membuka seluas-luasnya akses informasi, baik bagi pemegang saham (Pemerintah) maupun pemangku kepentingan lainnya. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu dan mudah diharapkan akan meningkatkan citra Perseroan.
• As a state-owned business enterprise, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. opens as wide as possible access to information, both for its shareholder (the Government) and other stakeholders. Submission of updated, complete, rapid, timely and obtainable information is expected to improve the image of the Company.
• Pemegang saham dan masyarakat umum dapat mengakses informasi tentang Perseroan melalui situs internet www.krakatausteel.com yang diperbaharui secara berkala. Perseroan juga menerbitkan berbagai buletin, termasuk Buletin Krakatau Steel Group (bulanan), Steel On (dwibulanan), Media Purna Karya (triwulanan), dan KS Review (dwibulanan) yang diedarkan secara luas.
• The shareholders and the public can access information about the Company through the website at www.krakatausteel.com which is regularly updated. The Company also publishes various newsletters, including Krakatau Steel Group Bulletin (monthly), Steel On (bimonthly), Media Full paper (quarterly), and KS Review (every two month), which are circulated widely.
• Untuk kebutuhan informasi pimpinan puncak, secara berkala Perseroan menerbitkan Executive Information System (EIS) yang menyajikan perkembangan bisnis perusahaan untuk kalangan yang lebih luas.
• For top management information needs, the Company regularly publishes Executive Information System (EIS) that provides business development of the company to other parties.
• Untuk membangun komunikasi yang lebih produktif, secara berkala diselenggarakan pertemuan dengan kalangan media massa, investor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
• To build a more productive communication, meetings are regularly held with the mass media, investors and other parties concerned.
Manajemen Risiko
Risk Management
Untuk meningkatkan kemampuan Perseroan mengatasi permasalahan legal dan bisnis potensial yang semakin kompleks, pada tahun 2008 Perseroan mulai menerapkan konsep manajemen risiko. Melalui penerapan manajemen risiko, Perseroan berharap dapat secara proaktif mengidentifikasi potensi masalah yang ada serta melakukan langkahlangkah mitigasi yang dinilai paling optimal. Untuk menjalankan fungsi tersebut, Perseroan membentuk Divisi Manajemen Risiko.
To increase the Company’s ability to overcome potential legal problems and increasingly complex business, the Company began applying the concept of risk management in 2008. Through the application of risk management, the Company expects to proactively identify the potential problems and carry out most optimal mitigation measures. In order to perform these functions, the Company has established the Risk Management Division.
Sebagai landasan penerapan manajemen risiko, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah menetapkan manual implementasi manajemen risiko yang disusun sesuai dengan kaidah dan standar Committee of Sponsoring Organization of The Tradeway Commission (COSO). Tahap sosialisasi telah dilakukan terhadap karyawan level manajerial melalui pelatihan in house, seminar internal, mentoring implementasi,
As the cornerstone of risk management, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. has determined that the implementation of risk management manual is prepared in accordance with the rules and standards of the Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (COSO). Stages of socialization have been carried out to the managerial level employees through in-house training, internal
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
117
118
sosialisasi melalui media intranet, dll. Untuk lebih memudahkan penerapannya di lapangan, telah disusun buku saku penerapan manajemen risiko yang didistribusikan kepada jajaran pimpinan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
seminars, mentoring implementation, socialization through the intranet media, etc. To further facilitate its application in the field, a risk management handbook has been developed and distributed to the leadership ranks of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Risiko bisnis adalah suatu potensi kejadian yang berpengaruh negatif terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan target Perseroan maupun unit organisasi. Manajemen risiko adalah upaya untuk meminimalkan pengaruh negatif berbagai sumber risiko yang dihadapi dalam kegiatan bisnis agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Divisi Manajemen Risiko yang dimiliki Perseroan bertanggung jawab menyiapkan infrastruktur implementasi, sosialisasi, bimbingan implementasi dan pengeloaan risiko perusahaan.
Business risk is a potential event that adversely affects the achievement of the vision, mission, goals and targets of the Corporate or organizational unit. Risk management is an attempt to minimize the negative influence of various sources of risk faced by the company’s business activities so that the goals can be achieved successfully. Risk Management Division is responsible of preparing infrastructure implementation, socialization, implementation guidance and management of enterprise risk.
Sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 741 risiko yang tersebar hampir di seluruh unit kerja yang dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu: risiko strategis, risiko finansial, risiko operasional dan risiko lingkungan. Seluruh risiko yang teridentifikasi tersebut dicatat dalam database risiko yang ada dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMARIS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
To date there have been 741 identified risks spread to almost all work units that are grouped into four types of risk, namely: strategic risk, financial risk, operational risk and environmental risk. All risks identified are recorded in the database in the Risk Management Information System (Sistem Informasi Manajemen Risiko/SIMARIS) of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Pada tahun 2009, Perseroan menggabungkan fungsi GCG dan Risk Management ke dalam satu divisi struktural, yaitu Divisi GCG & Risk Management. Penggabungan kedua fungsi tersebut semakin mengintegrasikan penerapan manajemen risiko sebagai salah satu pilar penting praktik Good Corporate Governance Perseroan.
In 2009, the Company combined the functions of Good Corporate Governance and Risk Management into a single structural division, namely Corporate Governance & Risk Management Division. Merging these two functions was increasingly integrating risk management as an important pillar of Good Corporate Governance practices of the Company.
Penerapan manajemen risiko di Perseroan antara lain melalui kegiatan: • Sosialisasi pedoman manajemen risiko secara terpadu di Perseroan, termasuk anak perusahaan Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk lebih mengakselerasi penerapan manajemen risiko di lingkungan Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Secara berkala dilakukan pertemuan bulanan forum Risk Management Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. • Analisis risiko unit kerja dan risiko korporat, termasuk analisis risiko untuk melengkapi materi RKAP tahunan. • Mentoring penyusunan analisis risiko dengan prioritas pada kegiatan utama Perseroan. • Pembuatan database risiko Perseroan (Sistem Informasi Manajemen Risiko PTKS – SIMARIS). • Analisis risiko pada proyek-proyek strategis perusahaan (proyek blast furnace, SAP, Revitalisasi, dll.). • Analisis risiko spot terkait dengan kondisi aktual yang dihadapi perusahaan. • Analisis risiko mengenai aspek lingkungan, kesehatan dan kesehatan kerja. • Menerapkan Integrated Management System (IMS) dengan cara melengkapi Key Performance Indikator (KPI) Sasaran Kerja Unit dengan Key Risk Indicator (KRI) dalam rangka memitigasi pencapaian kinerja.
Risk management in the Company, among others, is implemented through: • Socialization of integrated risk management guidelines in the Company, including subsidiaries of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. group to further accelerate the implementation of risk management within PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Group. Monthly meeting of Risk Management Forum PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Group is periodically held. • Risk analysis unit and corporate risk, including risk analysis to complete the annual RKAP material.
Risiko bisnis yang dihadapi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai perusahaan baja terpadu dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu: 1. Risiko Strategis, yaitu risiko-risiko yang bersifat strategis bagi pengembangan perusahaan, seperti: pengembangan teknologi, kebijakan pemerintah, rencana investasi, pengembangan produk baru, dll. 2. Risiko Operasional, yaitu risiko yang terjadi akibat kegagalan atau tidak memadainya proses pengendalian mutu proses bisnis.
Business risks faced by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. as an integrated steel company are categorized into four types of risk, namely: 1. Strategic risk that is strategic for the development of the company, such as technology development, government policies, investment plans, new product development, etc. 2. Operational risk that results from failure or inadequacy of business process quality control.
2011 Annual Report
• Mentoring of the development of risk analysis with a priority on the main activities of the Company. • Establishment of the Company’s risk database (Risk Management Information Systems PTKS SIMARIS). • Risk analysis on the company’s strategic projects (blast furnace project, SAP, Revitalization, etc.). • Spot risk analysis associated with the actual condition faced by the company. • Risk analysis regarding environmental aspects, Occupational safety and health. • Integrated Management System (IMS) implementation by completing the Key Performance Indicator (KPI) of target work of the unit using Key Risk Indicator (KRI) in order to mitigate the achievement of the performance.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
119
120
3. Risiko Finansial, yaitu risiko yang secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan kerugian dalam bidang keuangan. 4. Risiko Lingkungan, yaitu risiko yang berdampak pada kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, gangguan sosial kemasyarakatan, reputasi perusahaan, dll.
3. Financial risk that directly or indirectly results losses in the financial sector.
Berdasarkan sumbernya, risiko dapat berasal dari luar (eksternal) maupun dalam (internal) perusahaan. Secara ringkas, risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Based on the source, the risk may come from outside (external) or inside (internal) the company. In summary, the risk is as follows:
Risiko Eksternal
External Risk
• Risiko Ekonomi Industri baja adalah industri penghasil bahan baku untuk memenuhi kebutuhan baja dasar industri hilir, terutama infrastruktur, property, otomotif, aneka mesin dan peralatan. Karena itu, kinerja bisnis PT Krakatau Steel sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi secara umum. Untuk mengantisipasi gejolak perekonomian seperti yang terjadi pada Tahun 1997, Perseroan telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi berbagai skenario kejadian yang dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan bisnis Perseroan.
• Economic Risk Steel industry is an industry producing raw materials to meet the needs of basic steel downstream industries, especially infrastructure, property, automotive, machinery and miscellaneous equipment. Therefore, the performance of PT Krakatau Steel’s business is affected by general economic growth. In anticipation of such economic turmoil that occurred in 1997, the Company took strategic steps to anticipate the various incidents that can negatively impact the Company’s business continuity.
Pada Tahun 2008 dan Tahun 2009, PT Krakatau Steel berhasil mengatasi dampak krisis ekonomi dan finansial global sehingga masih dapat membukukan laba bersih yang cukup membanggakan.
In 2008 and 2009, PT Krakatau Steel managed to overcome the impact of global financial and economic crisis and was still able to reach quite encouraging.
• Risiko Kelangkaan Bahan Baku Sebagian besar bahan baku utama PT Krakatau Steel, yaitu bijih besi dan scrap, masih berasal dari impor sehingga terdapat risiko kelangkaan bahan baku produksi. Upaya-upaya yang dilakukan Perseroan untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko kelangkaan bahan baku tersebut, antara lain: -- Bersinergi dengan BUMN lain, membangun pabrik pengolahan bahan baku lokal di Kalimantan Selatan (PT Meratus Jaya Iron & Steel). -- Mendorong berdirinya scrap processor lokal untuk menunjang pemenuhan kebutuhan bahan baku scrap. -- Bekerja sama dengan lembaga riset universitas dan pihak swasta dalam penelitian untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi bahan baku lokal. -- Melakukan Long Term Supply Agreement (LSA) dengan pemasok bahan baku di dunia.
• Risk of Raw Materials Scarcity Most of the main raw materials of PT Krakatau Steel, iron ore and scrap, are still imported that allows a risk of raw materials shortage for the production process. The efforts carried out by the Company to minimize the negative impact from the risk of raw materials shortage, among others, are: -- Synergize with other state-owned enterprises, build local raw materials processing plant in South Kalimantan (PT Meratus Jaya Iron & Steel). -- Encourage the establishment of a local scrap processor to support the fulfillment of the basic materials for scrap. -- Collaborate with research institutes and private agencies in research to maximize the utilization of local raw materials.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
4. Environmental risk that impacts on environmental degradation and pollution, social disruption, the company’s reputation, etc.
-- Perform Long Term Supply Agreement (LSA) with raw material suppliers in the world.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
-- Memperluas jaringan pemasok untuk menyuplai kebutuhan bahan baku secara jangka panjang. -- Perbaikan database dan mengevaluasi kinerja pemasok. -- Membangun sistem insentif bagi pemasok yang terbukti loyal mendukung kegiatan bisnis Perseroan.
-- Expand the network of suppliers to provide the necessary raw materials in the long run. -- Improve database and evaluate supplier performance. -- Establish incentives system for the supplier who is proven having loyal support to the Company’s business activities.
• Risiko Kelangkaan Energi (Gas dan Listrik) Energi merupakan input utama industri baja setelah bahan baku. Guna meminimalkan dampak negatif dari risiko kelangkaan energi, Perseroan melakukan upaya sebagai berikut: -- Persiapan, penjajakan dan pendekatan yang intensif dengan Pertamina dan PT PGN (sebagai pemasok minyak dan gas) serta PT PLN (sebagai pemasok listrik) untuk mendapatkan LTA/MOU sebesar kebutuhan Perseroan. -- Menggalakkan program internal untuk efisiensi energi melalui program efisiensi di segala bidang. -- Mengkaji kemungkinan penggunaan teknologi alternatif yang tidak berbasis gas (non oil gas-based).
• Risk of Shortage of Energy (Gas and Electric) Energy is a major input after the steel industry raw materials. In order to minimize the negative impact of the risk of energy shortages, the Company made the following efforts: -- Do preparation, assessment and intensive approach to PT Pertamina and PGN (as a supplier of oil and gas) and PT PLN (as a supplier of electricity) to get the LTA / MOU for the needs of the Company. -- Promote internal program for energy efficiency through efficiency program in all areas. -- Assess the possible use of alternative technologies that are not gas-based (non oilbased gas).
• Risiko Kerusakan dan Kehilangan Aset Untuk mengendalikan risiko kerusakan dan kehilangan aset, Perseroan melakukan upayaupaya sebagai berikut: -- Mengembangkan Sistem Manajemen Pengamanan Perusahaan (SMP-KS) sebagai upaya preventif dan protektif terhadap kerusakan maupun kehilangan aset milik Perseroan. -- Mengasuransikan seluruh aset dan properti perusahaan yang memiliki risiko kerugian yang disebabkan oleh kerusakan, kebakaran, kehilangan dan penyebab lain yang dimungkinkan dijamin oleh perusahaan asuransi. -- Mengasuransikan seluruh barang (kargo) yang berada dalam perjalanan (pengangkutan) dengan memperhatikan term of delivery yang disepakati dengan pihak penjual atau pembeli. -- Mengasuransikan seluruh proyek konstruksi dan erection yang dikerjakan oleh pihak kontraktor dengan memperhatikan kontrak yang berlaku. -- Mengasuransikan seluruh kemungkinan risiko kerugian yang akan terjadi terhadap diri dan aset pihak ketiga yang berada di lokasi kantor dan areal pabrik milik Perseroan.
• Risk of Loss and Damage to Property To control the risk of damage and loss of assets, the Company has made the following efforts:
2011 Annual Report
-- Develop a Company Safety Management System (Sistem Manajemen Pengaman Perusahaan/ SMP-KS) as a preventive and protective action against damage or loss of assets. -- Insure all assets and property of the company that have a risk of loss caused by damage, fire, loss and other causes that are possibly guaranteed by the insurance company.
-- I nsure all goods (cargo) that are in transit (transportation) by considering the term of delivery agreed upon by the seller or buyer. -- I nsure all construction projects and erection undertaken by the contractor with respect to the applicable contract. -- Insure all possible losses that would occur to the third party themselves and their assets which are in office location and area of the Company’s factory.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
121
122
• Risiko Fluktuasi Kurs Sistem nilai tukar mengambang yang diperlakukan pemerintah sejak Agustus 1997 membuat pergerakan kurs rupiah terhadap mata uang asing, termasuk dolar Amerika Serikat, sulit diperkirakan. Kemungkinan rupiah terdepresiasi terhadap dolar atau valuta asing keras lainnya sangat terbuka. Bagi Perseroan, depresiasi rupiah akan sangat mempengaruhi struktur biaya, mengingat ketergantungan yang cukup besar pada bahan baku impor.
• Currency Fluctuation Risk Floating exchange rate system that has been applied by the government since August 1997 has made the movement of Rupiah against foreign currencies, including U.S. dollars, difficult to estimate. The possibility of Dollar or Rupiah depreciated to other foreign currencies is likely to happen. For the Company, the depression of Rupiah will greatly affect the cost structure, given the substantial dependence on imported raw materials.
Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan melakukan upaya berikut: -- Menetapkan kebijakan lindung nilai, khususnya untuk transaksi perdagangan. -- Menetapkan harga jual disesuaikan dengan perubahan kurs.
To control this risk, the Company has made the following efforts: -- Define a hedge policy, particularly for trade transactions. -- Setting the selling price adjusted by exchange rate changes.
• Risiko Persaingan Usaha Industri baja Indonesia relatif terbuka. Permintaan tak melakukan pembatasan yang signifikan terhadap impor produk baja sehingga pasar baja nasional sangat terbuka bagi pasok baja internasional.
• Business Competition Risk Indonesia steel industry is relatively opened. The demand does not significantly limit imported steel production, so national steel market is very much opened for international steel supplier.
Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan melakukan upaya: -- Meningkatkan cost competitiveness di segala bidang. -- Memastikan ketepatan dan kecepatan dalam menangani klaim konsumen. -- Memenuhi on time delivery dan kualitas yang sesuai dengan permintaan. -- Membentuk jaringan distributor. -- Melakukan customer gathering yang dilaksanakan setiap tahun untuk mempererat hubungan perusahaan dengan para konsumen, sekaligus meningkatkan loyalitas para konsumen terhadap Perseroan. -- Melakukan survei kepuasan konsumen yang dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Perseroan, sekaligus untuk mengetahui aspekaspek yang perlu ditingkatkan secara terusmenerus.
In order to control the risk, the Company takes following methods: -- increasing cost competitiveness on every fields;
• Risiko Peraturan Internasional Pasang surut globalisasi, yang antara lain ditandai oleh peningkatan peran World Trade Organization (WTO), melahirkan berbagai peraturan (baru) yang membuat persaingan bisnis terhadap seluruh rantai produksi, dari pengadaan bahan baku sampai
• Risk Of International Regulation Globalization marking by escalation of WTO (World Trade Organization) role, produces various new regulation which sets a tighter business competition to all production chains, from raw material provision, distribution and production sales. To minimize bad
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
-- ensuring speed and proper response to handle customer claim; -- fulfilling on time delivery and match the quality requirement; -- building distribution network; -- conducting customer gathering annually to tie the Company and customer; relationship, as well as increasing loyalty;
-- deploying customer satisfaction survey annually to gain information about customer satisfaction level regarding the Company productions. At once, also identify any continuously improvable aspects.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
distribusi dan penjualan produk menjadi semakin ketat. Untuk meminimalkan dampak buruk dari liberalisasi pasar ini, Perseroan melakukan upaya sebagai berikut: -- Secara reguler melakukan kajian dampak peraturan internasional terhadap Perseroan. -- Mengusulkan solusi kepada Kementerian BUMN maupun departemen teknis terkait untuk melindungi kepentingan industri baja nasional.
impact from market liberalization, the Company takes the following methods:
• Risiko Kebijakan Pemerintah Tren liberalisasi perdagangan dunia, bersama kondisi makro sosial ekonomi domestik, mempengaruhi kebijakan pemerintah, misalnya terhadap privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai langkah antisipasi terhadap dampak negatif yang mungkin timbul, Perseroan melakukan berbagai upaya antara lain: -- Melakukan kajian dampak kebijakan pemerintah terhadap Perseroan dan menindaklanjutinya. -- Mengusulkan solusi kepada Kementerian BUMN dan Departemen Teknis terkait untuk melindungi kepentingan industri bagi nasional.
• Risk Of Government Regulation Liberalization trend of world trade and macro condition of domestic social economy influence government’s policy, such as the privatization of State-owned Enterprises (BUMN). As an anticipation to prevent negative impact, the Company carries out several efforts as follow: -- conduct a study of government policy impact to the Company and follow up the result of the study; -- propose solution to the Ministry of State-owned Enterprise and other technical department related to protect the industry interest for national.
Risiko Internal
Internal Risk
• Risiko Operasi Pabrik Untuk mengendalikan risiko kemungkinan gangguan operasi pabrik, Perseroan melakukan upaya berikut: -- Melaksanakan program predictive maupun preventive maintenance secara konsisten. -- Melakukan kajian harian, mingguan dan bulanan terhadap kinerja operasi fasilitas produksi. -- Mengkaji dan melaksanakan program revitalisasi untuk menjamin keandalan operasi fasilitas produksi.
• Plant Operation Risk In order to control possibility of disturbance in plant operation, the Company takes the following efforts:
• Risiko Kekaryawanan Risiko yang terkait personel sangat luas, antara lain meliputi kecelakaan kerja, kesehatan, program pensiun, jaminan hari tua, pemutusan hubungan kerja, dan lainnya. Guna meminimalkan risiko tersebut, Perseroan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: -- Mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT) melalui Badan Usaha Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
• Human Resources Risk There are many risks regarding to human resources, such as working accident, health care, pension program, employment termination, and et cetera. To minimize those risks, the Company takes these following efforts:
2011 Annual Report
-- analyzing the impact of international regulation to the Company regularly; -- proposing solutions to the Ministry of StateOwn Enterprises and other relevant technical departments to protect the interest of national steel industries.
-- conduct predictive and preventive maintenance program consistently; -- conduct daily, weekly and monthly study to production facility performances; -- study and implement program revitalization to ensure reliability operation of production facilities
-- involve all employees in workers social security program (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), which covers accident insurance (Jaminan Kecelakaan Kerja), life insurance (Jaminan Kematian) and pension (Jaminan Hari Tua). The program is adopted through Institution of Workers Social
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
123
Tenaga Kerja sesuai dengan perundang– undangan yang berlaku. -- Menyediakan fasilitas kesehatan kepada para karyawan beserta keluarganya. -- Menyelenggarakan Program Pensiun dan Program Jaminan Hari Tua. -- Menyediakan dan memberikan hak-hak sesuai dengan perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan Serikat Karyawan.
Security Program (Badan Usaha Penyelenggaraan Progam Jaminan Sosial Tenaga Kerja) in accordance with applicable law and regulation; -- provide health facilities for all employees and their family; -- conduct pension program and retirement program; -- provide and give employees’ rights in accordance with Mutual Working Agreement between the Company and Workers Union.
• Risiko Dampak Lingkungan Pencemaran lingkungan, dengan alasan apapun, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan kerja, kesehatan karyawan, keselamatan alat kerja serta tuntutan hukum. Sebagai bukti komitmen Perseroan terhadap perlindungan lingkungan kerja, Perseroan telah menugaskan unit kerja yang secara khusus bertugas mengelola Keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Perseroan secara konsisten dan sungguh-sungguh juga melaksanakan peraturan dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) maupun sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3). Perseroan selalu mendorong diterapkannya Perusahaan Hijau dengan mengambil motto “Go Green” antara lain dengan kegiatan “One Man One Tree”, penghijauan pantai dengan penanaman bakau melibatkan murid-murid sekolah, masyarakat, pengurus dan jamaah masjid dalam program penanaman pohon penghijauan di lingkungan sekitar perusahaan.
• Risk Of Environmental Impact Environmental pollution with any reason can cause negative impact on working environment, employee health, working facility security and lawsuits. As a proof of Company’s commitment to working environment protection, it has assigned a special working unit to manage Occupational safety, health and environment. The Company consistently implements regulations and provisions which are stipulated in Environmental Management System (ISO 14000) and Occupational Safety and Health Management System (Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja – SMK3). It has also supported Green Company implementation, and adopt “Go Green” as its motto, by implementing it in “One Man One Tree” activities, such as activity of mangrove conservation in coastal areas involving students, communities, mosque’s boards, and activity planting trees at company’s vicinity area.
Pekerja mengoperasikan Skin Pass Machine di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin.
124
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan
Sepanjang 2011, Perseroan menghadapi beberapa perkara hukum, antara lain berkaitan dengan gugatan ganti rugi, gugatan hak milik atas tanah, pencemaran nama baik, dan sebagainya. Beberapa perkara sudah mencapai penyelesaian, beberapa lainnya masih akan menjalani proses persidangan. Atas perkara-perkara ini, manajemen dan konsultan hukum Perseroan berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak akan mempunyai pengaruh yang material terhadap kondisi keuangan Perseroan dan hasil operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan dapat memenangkan perkara ini.
The Company faced a number of litigation cases throughout 2011, particularly in relation to claims for compensation, land ownership, defamation charges, etc. Some of the cases have been solved, while the others are still under litigation process. On these matters, the Company’s management and its legal counsel believe that the above mentioned cases individually or in the aggregate will not have any material adverse effects on the Company’s financial position or results of operations. The management believes that the Company can win these cases.
a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No. 24-VIII-1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat HGB No. 2/Kubangsari milik Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan Penetapan kepada Pengadilan Negeri Serang dan pada tanggal 20 April 2009 mengeluarkan putusan yang menetapkan Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan (PT DSP) mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009.
a. Based on the Decision Letter of the State Ministry of Land Affairs/Head of National Land Board (BPN) No. 24-VIII-1999 dated July 21, 1999, the Company’s HGB certificate No. 2/Kubangsari for 66.5 Ha out of 252 Ha was revoked from the Company. In the civil court and the State Administrative Court level which have permanent legal basis, it was declared that the land belong to the State. The Company then requested a Decree to the District Court of Serang and on April 20, 2009 the District Court of Serang issued a Decree stating that the Company has the priority to obtain the right on the land. Upon this decision, PT Duta Sari Prambanan (PT DSP) filed a suit against the Company for the compensation to the District Court of South Jakarta which was registered under Case No. 1343/ Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel dated July 17, 2009.
Berdasarkan perjanjian penyelesaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal 27 Juli 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris Soetjipto, S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT DSP sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT DSP sebesar Rp34.000 juta setelah surat keputusan pemulihan hak dan sertifikat HGB atas nama Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat dan telah diterima Perusahaan. Pada tanggal 27 September 2010, BPN Pusat telah menerbitkan surat keputusan pemulihan hak tersebut dan Perusahaan telah membayar kepada PT DSP sebesar Rp17.000 juta.
Based on the settlement agreement which was ratified on Notarial Deed No. 208 dated July 27, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Soetjipto, S.H., M.Kn., the Company and PT DSP agreed to settle the dispute. The Company will give indemnification to PT DSP amounting to Rp34,000 million provided that the decree on the recovery of right and HGB certificate in the name of the Company have been issued by the Central BPN and have been received by the Company. On September 27, 2010, the Central BPN issued the decree on the recovery of the right and the Company paid Rp17,000 million to PT DSP.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
125
126
Pada tanggal 17 Februari 2011, Kantor Pertanahan Cilegon telah melakukan pemulihan hak dengan pencatatan kembali tanah tersebut baik dalam sertifikat HGB No. 2/Kubangsari maupun dalam buku tanah sertifikat tersebut atas nama Perusahaan. Perusahaan telah membayar sisa sebesar Rp17.000 juta kepada PT DSP dan kasus tersebut telah selesai pada tanggal 31 Desember 2011.
On February 17, 2011, the Cilegon Land Office has reinstalled the Company’s right by relisting the land in both the certificate HGB No. 2/Kubangsari and the land book certificate on behalf of the Company. The Company paid the remaining amount of Rp17,000 million to PT DSP and the case had been settled as of December 31, 2011.
b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,47 Ha, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 7/1972. Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik.
b. The Company’s land in Kubangsari with area of 4.47 Ha out of 252 Ha, was claimed by Djamaluddin Malik based on Right of Ownership certificate No. 7/1972. The District Court of Serang decided to recognize both party certificates, whereas the High Court of Bandung decided not to accept Djamaluddin Malik’s lawsuit.
Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang. Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 16 September 2009, Majelis Hakim PK mengeluarkan keputusan yang menolak permohonan peninjauan kembali tersebut.
At the cassation level, the Supreme Court enforced the decision of the District Court of Serang. On November 19, 2008, the Company filed for a Judicial Review to the Supreme Court. On September 16, 2009, the Supreme Court Judge made a verdict that rejected the Company’s Judicial Review.
Djamaludin Malik kemudian mengajukan sita eksekusi yang ditindaklanjuti dengan surat panggilan dari Pengadilan Negeri Serang tanggal 24 Februari 2011. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 26 Juli 2011 dari Indrajati Tandjung, S.H., Perusahaan dan Djamaludin Malik sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada Djamaluddin Malik sebesar Rp11.622 juta yang akan dibayar dalam dua tahap. Perusahaan telah melakukan pembayaran tahap pertama sebesar Rp5.811 juta pada tanggal 19 Agustus 2011.
Djamaludin Malik has filed a foreclosure executions followed up with a letter of invitation from the District Court of Serang dated February 24, 2011. Based on the settlement agreement which was ratified on Notarial Deed No. 67 dated July 26, 2011 of Indrajati Tandjung, S.H., the Company and Djamaluddin Malik agreed to settle the dispute. The Company will give indemnification to Djamaluddin Malik amounting to Rp11,622 million which will be paid in two phases. The Company paid the first phase of Rp5,811 on August 19, 2011.
c. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., yang telah menahan pembayaran piutang sebesar Rp38.000 juta. Penahanan piutang tersebut diklaim oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi kerugian yang dialami akibat keterlambatan pasokan pipa dari PT KHIP. PT KHIP bermaksud menyelesaikan klaim tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Berdasarkan Surat tanggal 30 Mei 2011, PT KHIP mengajukan permohonan ke Perusahaan untuk tidak melanjutkan proses klaim tersebut ke BANI.
c. PT KHIP is in the process of submitting a claim to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., who retained the payment of its receivables amounting to Rp38,000 million. The retained receivables are claimed by such customer as compensation for losses due to the delay of pipe supply from PT KHIP. PT KHIP has intention to settle the claim through the Indonesian National Board of Arbitration (BANI). Based on its Letter to the Company dated May 30, 2011, PT KHIP proposed not to continue the claim through BANI.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Pada tanggal 31 Desember 2011, telah dilakukan pencadangan penuh terhadap piutang dari pelanggan tersebut.
As of December 31, 2011, a full provision on receivable from the customer has already been made.
d. Perusahaan merupakan Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto, selaku Direktur PT Nusantara Buana Cemerlang (PT NBC), melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 35/PDT.G/2010/PN.SRG tanggal 23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan atas tuduhan perbuatan melawan hukum dengan memutuskan hubungan kerja dengan PT NBC secara sepihak dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp59.105 juta.
d. The Company is a party to the claim filed by H. Utok Hariyanto, as the Director of PT Nusantara Buana Cemerlang (PT NBC), before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 35/PDT.G/ 2010/PN.SRG dated August 23, 2010. The Claimant claimed that the Company allegedly conducted an unlawful termination of the contract work with PT NBC and claimed for payment settlement from the Company amounting to Rp59,105 million.
Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk mewakili Perusahaan dalam perkara ini. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan dan PT NBC sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT NBC sebesar Rp8.053 juta yang telah dibayar Perusahaan pada tanggal 28 Juli 2011.
Against such claim, the Company has appointed the District Attorney of Banten as the State Attorney to represent the Company on this case. Based on the settlement agreement dated June 1, 2011, the Company and PT NBC agreed to settle the dispute. The Company paid indemnification to PT NBC amounting to Rp8,053 million which was paid by the Company on July 28, 2011.
e. Perusahaan merupakan Tergugat II dalam gugatan yang diajukan oleh PT Tobu Indonesia Steel (Penggugat) melalui Pengadilan Negeri Tangerang yang terdaftar dalam perkara No. 464/ PDT.G/2010/PN.TNG tanggal 19 Oktober 2010. Penggugat meminta agar Surat Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11 Oktober 2010 perihal Pembatalan Pendaftaran Merek “KS-TI” ditunda pemberlakuannya dan menuntut pembayaran ganti rugi sebesar Rp100.000 juta.
e. The Company is the second defendant to a lawsuit filed by PT Tobu Indonesia Steel (Claimant) before the District Court of Tangerang which was registered under the Case No. 464/PDT.G/2010/ PN.TNG dated October 19, 2010. The Claimant demanded to suspend the application of the Letter of the Directorate General of Intellectual Property Rights of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia dated October 11, 2010 regarding the cancellation of Trademark Registration of “KS-TI” and claimed for payment settlement of Rp100,000 million.
Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah melakukan pembelaan juga mengajukan gugatan balik dan menuntut Penggugat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp300.000 juta. Pada tanggal 31 Maret 2011, Pengadilan Negeri Tangerang mengabulkan eksepsi Perusahaan dan terhadap putusan ini Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banten. Pada tanggal 25 Juli 2011, Pengadilan Tinggi Banten menjatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang serta menghukum Perusahaan dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual membayar ganti rugi sebesar Rp1.000 juta secara tanggung
Against such claim, the Company, aside from submitting legal defense, also submitted counter claim and demand the Claimant to indemnify the Company for the amount of Rp300,000 million. On March 31, 2011, the District Court of Tangerang granted the demurrer of the Company and against such verdict, the Claimant appealed to the High Court of Banten. On July 25, 2011, the High Court of Banten issued the verdict that cancelled the District Court of Tangerang’s verdict and imposed the Company and the Directorate General of Intellectual Property Rights to pay in cash jointly and severally, for the sum of Rp1,000. On August 8,
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
127
128
renteng. Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan Desember 2011, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.
2011, the Company filed cassation to the Supreme Court. Up to December, 2011, this case is still on the examination process in the Supreme Court.
f. Perusahaan merupakan Tergugat II dalam gugatan “Citizen Lawsuit” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar dalam perkara No. 500/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst tanggal 30 November 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan dengan tuduhan perbuatan melawan hukum atas penjualan saham Perusahaan melalui IPO dan menuntut pembatalan penjualan saham tersebut. Pada tanggal 13 Oktober 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan yang menerima eksepsi para Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Sampai dengan batas waktu periode banding, tidak ada pihak yang mengajukan banding atas keputusan tersebut dan oleh karenanya, keputusan tersebut bersifat final dan mengikat.
f. The Company is the second defendant to the Citizen Lawsuit case filed in the District Court of Central Jakarta, which was registered under the Case No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst dated November 30, 2010. The Plaintiffs claimed that the Company allegedly conducted an unlawful sale of the Company’s shares through the IPO and demanded to annul such IPO. On October 13, 2011, the District Court of Central Jakarta issued a verdict that accept the demurrer of the defendants and declare the Plaintiffs lawsuit as not acceptable. Up to the expiry date of the appeal period, no party filed an appeal against the verdict and, therefore, the verdict is already final and binding.
g. Tanah Perusahaan seluas 66,5 Ha di Kubangsari berdasarkan sertifikat HGB No. 2/ Kubangsari digugat oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Januardi Djajadi) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 686/Pdt.G/2010/ PN.JKT.Sel. tanggal 20 Desember 2010. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp1.039.417 juta kepada Perusahaan, PT DSP dan Kepala BPN. Sampai dengan Desember 2011, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
g. The Company’s land in Kubangsari with area of 66.5 Ha under the HGB certificate No. 2/ Kubangsari was claimed by the Heirs Lim Tiang Bie (Januardi Djajadi) before the District Court of South Jakarta, which was registered under the Case No. 686/ Pdt.G/2010/PN. JKT.Sel. dated December 20, 2010. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, PT DSP and the Head of BPN amounting to Rp1,039,417 million. Up to December, 2011, this case is still on trial process at the District Court of South Jakarta.
h. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Hendra Widjaya) melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 40/ Pdt.G/2011/PN.Serang tanggal 7 Juni 2011 atas tanah Perusahaan seluas 151,6 Ha di Kubangsari. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp620.148 juta kepada Perusahaan, PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno, Hindra Sunarli dan Pemerintah Kota Cilegon. Sampai dengan Desember 2011, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Serang.
h. The Company is the first defendant to a lawsuit filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hendra Widjaya) before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 40/PDT.G/2011/ PN.Serang dated June 7, 2011 on the Company’s land in Kubangsari with area of 151.6 Ha. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno, Hindra Sunarli and the Local Government of Cilegon, amounting to Rp620,148 million. Up to December, 2011, this case is still on trial process at the District Court of Serang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
i. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Hindra Sunarli) melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 47/PDT.G/2011/ PN.Serang tanggal 18 Agustus 2011 atas tanah Perusahaan seluas 50,8 Ha di Kubangsari. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp289.596 juta kepada Perusahaan. Sampai dengan Desember 2011, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Serang.
i. The Company is the first defendant to a lawsuit filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hindra Sunarli) before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 47/PDT.G/2011/ PN.Serang dated August 18, 2011 on the Company’s land in Kubangsari with area of 50.8 Ha. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, amounting to Rp289,596 million. Up to December, 2011, this case is still on trial process at the District Court of Serang.
j. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh Reinhard Marulitua Nainggolan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 465/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel tanggal 24 Agustus 2011. Penggugat mengklaim bahwa Perusahaan dan para tergugat lain telah mencemarkan nama baik Penggugat dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan dan para tergugat lain sebesar Rp15.331 juta. Sampai dengan Desember 2011, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
j. The Company is the first defendant to a lawsuit filed by Reinhard Marulitua Nainggolan before the District Court of South Jakarta, which was registered under the Case No. 465/ Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. dated August 24, 2011. The Plaintiff claimed that the Company together with other defendants allegedly conducted defamation against the Plaintiff and claimed for indemnification from the Company and other defendants amounting to Rp15,331 million. Up to December, 2011, this case is still on trial process at the District Court of South Jakarta.
k. Perusahaan merupakan Turut Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh Saprudin melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG tanggal 13 September 2011. Penggugat mengajukan gugatan kepada Djamaludin Malik (Tergugat) atas tuduhan wanprestasi atas perjanjian kontrak yang dibuat kedua belah pihak dan menuntut Perusahaan untuk mengalihkan pembayaran tahap kedua sebesar Rp5.261 juta kepada Penggugat. Perselisihan diselesaikan berdasarkan perjanjian perdamaian tanggal 8 Desember 2011.
k. The Company is the co-defendant to a lawsuit filed by Saprudin before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG dated September 13, 2011. The Plaintiff claimed that Djamaludin Malik (the Defendant) allegedly conducted a breach of contract agreement made between both parties and claimed the Company to transfer the second phase payment of Rp5,261 million to the Plaintiff. Dispute settled by the settlement agreement dated December 8, 2011.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
129
130
Pokok-Pokok Kode Etik
Principles Of Ethic Code
Prinsip-prinsip Good Krakatau Steel Governance menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Prinsipprinsip tersebut diterjemahkan ke dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja.
The principles of Good Krakatau Steel Governance are inseparable part from the effort to achieve the Company’s vision and mission. The principles are translated into Business Ethics and Work Ethics.
Etika Bisnis yaitu bagaimana perusahaan dan karyawan bersikap dan bertindak dalam berhubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaan yaitu kepada: 1. Penyelenggara Negara 2. Karyawan 3. Pemasok 4. Konsumen 5. Prinsipal 6. Pesaing 7. Media Masa 8. Investor 9. Mitra Kerja 10. Masyarakat 11. Organisasi Profesi.
Business Ethics is how the Company and employee behave and perform certain attitude in building relationship with the following external stakeholders: 1. Government 2. Employee 3. Supplier 4. Customer 5. Principal 6. Competitor 7. Mass media 8. Investor 9. Business partner 10. Community 11. Professional Organization
Sedangkan Etika Kerja, yaitu bagaimana seharusnya seorang pimpinan dan karyawan bersikap, berperilaku dan berhubungan dengan pihak-pihak di internal perusahaan, meliputi: 1. Etika kerja sesama pelaku etis 2. Etika kerja sebagai seorang pimpinan 3. Etika dalam melakukan komunikasi 4. Etika menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan 5. Etika menjaga aset perusahaan 6. Etika menjaga keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup 7. Etika menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan 8. Etika menerima hadiah, gratifikasi dan entertainment 9. Etika memberi hadiah/gratifikasi dan entertainment 10. Etika dalam aktivitas politik.
Meanwhile Work Ethics is how a leaders and employees should behave and perform certain attitude in building relationship with internal stakeholders, includes:
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
1. Work ethics with the same ethic fellow. 2. Work ethics as a leader. 3. Ethics in communication. 4. Ethics to maintain the Company’s data and information confidentiality. 5. Ethics to maintain the Company’s asset. 6. Ethics to preserve occupational safety, health and environment. 7. Ethics to avoid conflict of interest and misuse of power 8. Ethics to accept gift, gratification and entertainment 9. Ethics to give gift, gratification and entertainment 10. Ethics in political activity
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Nilai Budaya Perusahaan
Corporate Values
Perseroan telah berkomitmen untuk melaksanakan etika usaha yang baik sesuai prinsip-prinsip GCG dengan landasan budaya perusahaan yang kokoh, yaitu CIRI (Competence, Integrity, Reliable, Innovative). Hal tersebut dilakukan untuk membangun citra positif perusahaan dan meraih kepercayaan dari investor, kreditor, komunitas bisnis dan pemangku kepentingan lainnya. Hanya dengan cara demikian Perseroan dapat menyongsong masa depan yang lebih cerah secara bermartabat.
The Company has commited to conduct good business ethics based on the GCG’s principles with strong organization culture foundation that are CIRI (Competence, Integrity, Reliable, and Innovative). The aims of this commitment are to build positive image of the Company and to obtain trust from investor, creditor, business community and other stakeholders. This is the best mean for the Company to welcome a brighter future with a great esteem.
Nilai-nilai budaya yang harus dijunjung tinggi setiap karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., yaitu: Competence, Integrity, Reliable, Innovative, memiliki makna seperti dijelaskan sebagai berikut:
The highly-culture values of the PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.’s employees are: Competence, Integrity, Reliable, and Innovative, explained as follow:
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values Competence
Competence
Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan.
Reflecting self-confidence in capacity and spirit to improve knowledge, skill, expertise and attitude for sustainable performance.
Integrity
Integrity
Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undangundang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.
Reflecting commitment to agreement, rules, and prevailing law and regulations through professionalism in achieving the company’s objective.
Reliable
Reliable
Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespons komitmen dan janji, dengan menyinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
Reflecting readiness, swiftness and responsiveness in delivering commitment and promises by synergizing all abilities and resources for customer trust and satisfaction.
Innovative
Innovative
Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja di atas standar.
Reflecting determination and capacity to create new ideas along with better implementation in improving process and output quality.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
131
132
Berlandaskan pada nilai-nilai budaya di atas, Perseroan secara terus-menerus mendorong perilaku etis pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh semua jajaran pimpinan perusahaan, antara lain melalui: 1. Sosialisasi program anti gratifikasi melalui media cetak nasional dan lokal, forum GCG dan manajemen risiko di lingkungan perusahaan dan grup, seminar-seminar internal, sosialisasi melalui buletin perusahaan, pemasangan spanduk, leaflet dan poster-poster promosi, penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh jajaran pimpinan perusahaan, dll.
Based on the above-mentioned culture values, the Company continuously supports ethical behavior in every activity conducted by all the Company’s leaders, through: 1. Socialization of anti-gratification program through national and local printed mass media, GCG forum and risk management in the Company and group, internal seminars, socialization through the Company bulletin, hook up banner, leaflet, and promotion posters, Pact of Integrity signed by all the Company’s leader, etc.
2. Pengembangan Sistem Informasi Kepatuhan Atas Peraturan Perundangan (SIKAPP) yang dapat diakses setiap saat oleh jajaran pimpinan perusahaan. Melalui sistem ini setiap jajaran pimpinan perusahaan diharapkan dapat melakukan evaluasi diri (self evaluation) dalam menjalankan kegiatan operasional unit kerjanya sehari-hari.
2. Developing of The Information Compliance System with Legislation (Sistem Informasi KepatuhanAtas Peraturan Perundangan / SIKAPP) that can be accessed by the Company’s leaders every time. By this system, it is expected that the Company’s leaders can conduct self evaluation while performing their daily unit operational activities.
3. Implementasi nilai-nilai budaya perusahaan serta peraturan perundangan secara konsisten dan taat azas; melakukan pengukuran hasilhasil implementasinya secara berkala dan melaporkannya kepada para pemangku kepentingan maupun pemegang saham.
3. Implementing organization culture values as well as legislation consistently and principally; conducting an implementation organization culture values results measurement periodically and report it to the stakeholders and the shareholders.
4. Penyediaan saluran informasi dan pengaduan atas perilaku tidak etis, antara lain jaringan intranet yang disediakan perusahaan, melalui surat tertulis kepada Satuan Pengawasan Intern (SPI), pengaduan kepada lembaga Bipartit yang dibentuk perusahaan bersama Serikat Karyawan, serta komunikasi langsung dengan pimpinan puncak perusahaan.
4. Providing information and complaint channel for unethical behavior, such as intranet network provided by the Company, by formal letter to the Intern Surveillance Unit (Internal Audit), complain to Bipartit Forum formed by the Company and the Labor Union, as well as direct communication to the top company management.
5. Pembuatan laporan kondisi perusahaan secara berkala kepada publik, lembaga pengelola pasar modal maupun pemegang saham mayoritas melalui berbagai media yang tersedia.
5. Reporting the Company’s condition periodically to public, stock exchange board and also to the majority shareholders through various mass media.
6. Pengembangan Nilai Budaya Perusahaan melalui contoh perilaku positif pimpinan, dengan menetapkan setiap jajaran pimpinan secara otomatis berperan sebagai agen perubahan.
6. Developing Company Culture Values through examples of the leaders’ positive behavior, by assigning every Company’s leader automatically that plays a role as an agent of change.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Pengembangan nilai budaya perusahaan dilakukan mengikuti tahapan proses berikut: 1. Awareness, yaitu membangun kesadaran seluruh jajaran perusahaan tentang perlunya budaya perusahaan yang sejalan dengan tantangan usaha yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang.
The Company culture value development is implemented by following phases mentioned below: 1. Awareness; builds awareness to all company’s members on the importance of company culture that can cope with the current and future business challenges.
2. Understanding, yaitu mulai menanamkan pemahaman akan nilai-nilai budaya perusahaan serta implementasinya dalam pelaksanaan tugas rutin sehari-hari.
2. Understanding; start to embed company culture values as well as its implementation in daily activities.
3. Buy In, yaitu mengintegrasikan nilai-nilai budaya perusahaan ke dalam sistem manajemen yang dianut agar menjadi bagian dari proses tata kelola perusahaan sehari-hari.
3. Buy In; integrate company culture value into the management system valued so that it becomes a part of daily good corporate governance process.
4. Ownership, yaitu proses internalisasi nilai-nilai budaya perusahaan melandasi sikap dan perilaku seluruh jajaran perusahaan, tanpa kecuali.
4. Ownership; the process of company culture values internalization underpins the attitudes and behavior of all company’s members, without exception.
Penyelarasan antara prinsip-prinsip GCG dan Nilai Budaya Perusahaan, selain akan saling melengkapi satu sama lain, juga akan saling mengakselerasi penerapannya di lapangan. Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS) merupakan media internalisasi budaya perusahaan maupun implementasi prinsip-prinsip GCG. Keduanya diharapkan dapat menjadi landasan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Alignment between GCG principles and The Company Culture Value will accelerate its field implementation will not only complement to each other, but also accelerate implementation in the field. The Krakatau Steel Management System is a media of company culture internalization and also of GCG principles implementation. Both are expected to become a foundation of the good corporate governance implementation.
Sebagai landasan etika dan perilaku seluruh insan perusahaan, Good Krakatau Steel Governance (GKSG) tidak hanya berwujud peraturan tertulis atau prosedur baku yang harus dipatuhi secara normatif dan kaku. Upaya-upaya internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam Nilai Budaya Perusahaan harus terus dilakukan, sehingga menjadi kompetensi yang tersirat (tacit competency) dan tercermin dalam perilaku Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Lebih jauh lagi, internalisasi diharapkan dapat menjangkau pula seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan bisnis perusahaan. Hal ini menjadi penting dan tidak dapat dihindari karena sebagai entitas usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan selalu berinteraksi, bertransaksi dan bersosialisasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Interaksi tersebut menuntut adanya etika usaha yang baik termasuk disiplin terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
As ethical and behavioral foundations for all company members, Good Krakatau Steel Governance (GKSG) is not formed as written rules, but also standard procedure which must be obeyed normatively and strictly. The efforts of GCG principles internalization into the Company Culture Value must be continuously implemented allowing GKSG become tacit competency shown in behavior and attitude of Board of Directors, Board of Commissioners, and all employees in executing their daily activity. Moreover, internalization is expected to be able to reach all stakeholders related to company’s business. This is critical and unavoidable since as a business entity, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. will always interact, transact and socialize with various interest group of the Company’s business. This interaction demands a good business ethics includes the compliance to the existing legislation.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
133
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
Employee Stock Ownership Program
Program kepemilikan saham oleh karyawan atau Program MESOP (Management And Employee Stock Option Plan) adalah program Perseroan kepada peserta berupa pemberian opsi kepemilikan saham perusahaan yang dilakukan dalam 3 tahap yang dikonversikan pada periode pelaksanaan dengan harga pelaksanaan.
Employee stock ownership program or MESOP Program (Management and Employee Stock Option Plan) is the Company’s program for the participant in the form of company stock ownership option provision which is implemented in 3 phases conversed into the implementation period and the implementation price.
Yand dimaksud dengan Peserta adalah: a. Tahap I adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat di dalam data perusahaan per tanggal 10 November 2010 dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data perusahaan per tanggal 27 Oktober 2010.
Definition of Participanst is: a. Phase I refers to Directors, Board of Commissioners (except Independent Commissioner) and employees recorded in the Company’s data per 10 November 2010 and permanent employees recorded in the Company’s data as per 27 October 2010. b. Phase II refers to Directors, Board of Commissioners (except Independent Commissioner) and employees recorded in the Company’s data per 10 November 2011 and permanent employees recorded in the Company’s data as per 27 October 2011. c. Phase III refers to Directors, Board of Commissioners (except Independent Commissioner) and employees recorded in the Company’s data per 10 November 2013 and permanent employee recorded in the Company’s data as per 27 October 2013.
b. Tahap II adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat di dalam data perusahaan per tanggal 10 November 2011dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data perusahaan per tanggal 27 Oktober 2011. c. Tahap III adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat di dalam data perusahaan per tanggal 10 November 2013dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data perusahaan per tanggal 27 Oktober 2013.
134
Jumlah hak opsi dalam program MESOP adalah sebesar 315.500.000 lembar saham dibagi menjadi 3 tahap yaitu: a. Tahap Pertama sebesar 157.750.000 lembar saham b. Tahap Kedua sebesar 78.875.000 lembar saham c. Tahap Ketiga sebesar 78.875.000 lembar saham
The amount of option right in MESOP program is 315.500.000 shares divided into 3 phases, as follow:
Penetapan harga MESOP tahap pertama adalah sebesar Rp764,28 per lembar saham. Penetapan harga ini sudah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia dan telah mendapat persetujuan dari Bursa sesuai surat Nomor: S-02257/BEI.PPR/03-2012, tanggal 27 Maret 2012.
The MESOP price quote of first phase is Rp764.28 per shares. This price quote is reported to Indonesian Stock Exchange (IDS) and has obtained an approval from the IDS according to letter Number: S-02257/BEI. PPR/03-2012, dated 27 March 2012.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
a. First Phase is 157,750,000 shares b. Second Phase is 78,875,000 shares c. Third Phase is 78,875,000 shares
Laporan Tahunan 2011
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Mekanisme Whistleblower
Whistleblower Mechanism
Whistleblower System adalah mekanisme bagi siapa saja, baik itu karyawan, mantan karyawan, anggota dari suatu institusi atau organisasi, atau masyarakat umum yang ingin melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan atau etika berkaitan langsung atau tidak langsung dengan kepentingan Perseroan.
Whistleblower System is a mechanism for each and every one, including employee, former employee, member of an institution or organization, or community who wants to report any action against the rules or ethics which is directly or indirectly related to the Company’s interest.
Mekanisme Whistleblower mencakup hal-hal yang berkaitan dengan cara penyampaian laporan, ke mana pelaporan ditujukan, bentuk perlindungan bagi pelapor, serta pihak-pihak yang menangani pengaduan.
The Whistleblower Mechanism includes issues on how and where to submit the report, and protection to whistleblower, as well as party handling complaint report.
Mekanisme Penyampaian Pelaporan
Mechanism of Report Submission
Mekanisme bagi pelapor atau pengungkap penyimpangan di Perseroan dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti email, SMS, telepon, faksimili, website, dan kotak surat.
Mechanism for whistleblower in the Company can be done through various media, such as email, SMS, telephone, facsimile, website and letter.
Perlindungan Bagi Pelapor
Protection for Whistleblower
Bagi pelapor terdapat mekanisme perlindungan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama 2010-2012 Pasal 91, yang berisi: 1. Perusahaan wajib merahasiakan dan memberikan perlindungan yang layak kepada karyawan dan keluarganya yang melaporkan dan/atau menjadi saksi atas pelanggaran Disiplin dan Tata Tertib Kerja serta tindak pidana yang terjadi di dalam perusahaan. 2. Perusahaan wajib memberikan pelayanan hukum berupa pendampingan, konsultasi dan pembelaan bagi karyawan yang dipanggil oleh pihak berwajib dengan status saksi yang terkait dengan pekerjaannya.
There is a mechanism of whistleblower protection governed in Contract Agreement 2010-2012 article 91 stating that: 1. The Company is obliged to keep confidentiality and provide appropriate protection to the employee and their family who report and/or become the witness of Work Discipline and Rules violation and crime happen in the Company.
Penanganan Pengaduan
Handling Complaint Report
Pelapor membuat laporan pengaduan yang ditujukan kepada Internal Audit, HCIA dan Security (sesuai dengan jenis pengaduannya). Selanjutnya apabila data laporan sudah lengkap, maka unit pengelola menindaklanjuti data tersebut dengan mengoordinasikannya kepada pimpinan unit kerja terkait.
The whistleblower files a complaint report to the Internal Audit, HCIA and Security (based on the complaint types). Further, if the complaint report is complete, the management unit will follow up the data by making coordination with the chief of unit involved.
Pihak Yang Mengelola Pengaduan
The Party Handling Report
Internal Audit, HCIA dan Security
Internal Audit, HCIA and Security
2011 Annual Report
2. The Company is obliged to provide law service, such as assistance, consultation and advocacy for employees who called by police authority to be a witness related to his/her work.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
135
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
136
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Dengan komitmen yang tiada henti, Perseroan telah bersungguh-sungguh mengembangkan dan meningkatkan kemampuan karyawan agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi kinerja perusahaan. Wujud dari komitmen itu pada tahun 2011 adalah melanjutkan program Pengelolaan Modal Insani (Human Capital Management) oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
With continuous commitments, the Company has developed and improved employee’s capacity to give their maximum contribution for the company performance. The commitment in 2011 is the continuation of Human Capital Management program by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Pendekatan utama dari Pengelolaan Modal Insani Perseroan adalah menempatkan karyawan sebagai modal penting bagi perusahaan yang dapat menciptakan nilai (create value), bukan hanya sekadar menghasilkan nilai tambah (added value). Tujuan Pengelolaan Modal Insani adalah mendukung pencapaian Visi Perusahaan, dengan penciptaan nilai (create value) melalui: perancangan kemampuan untuk kebutuhan masa depan (design capability for the future); mendorong dan mempercepat penerapan strategi bisnis perusahaan (drive & accelerate business strategy); memanfaatkan keuntungan dan peluang (take the benefit & opportunity); dan memberikan solusi yang terbaik (give the best solution).
The main approach of the Company’s Human Capital Management is positioning its employees as the key capitals that not merely give added value, but create value, instead. The objective of Human Capital Management is to support the achievement of the Company’s Vision, with value creation of: designing capability for the future; driving & accelerating business strategy; utilizing the benefit and opportunity; and giving the best solution.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
137
Dalam rangka menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul, maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menggunakan pendekatan pengelolaan modal insani yang didukung oleh pilarpilar sebagai berikut ini: • Human Capital Strategy. • Human Capital Development. • Human Capital Learning and Knowledge Management. • Human Capital Performance and Reward Management. • Human Capital Integration.
In order to create the high-qualified human resources, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. utilizes human capital management approach supported by the following pillars:
Pilar-pilar ini dituangkan dalam prosedur Pengelolaan Modal Insani yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS).
These pillars are translated in the Human Capital Management procedure which is part of the Krakatau Steel’s Management System (Sistem Manajemen Krakatau Steel/SMKS).
• Human Capital Strategy. • Human Capital Development. • Human Capital Learning and Knowledge Management. • Human Capital Performance and Reward Management. • Human Capital Integration.
Gambar 1. Struktur Pengelolaan Modal Insani dengan Enam Pilar Figure 1. Structure of Human Capital Management in Six Pillars
BUSINESS RESULT Visi, Misi, Strategy (RJPP & RKAP)
KEY PERFORMANCE DRIVERS Productivity
Quality
Innovation
Customers
HUMAN CAPITAL CAPABILITY Talent Management
HC Efficiency
HC INFRASTRUCTURE
Ability to Change
HC INTEGRATION
REWARD MGMT
Workforce Adaptability
HC PERFORMANCE &
HC LEARNING & KM
Employee Engagement
HC DEVELOPMENT
Worforce Performance
HC STRATEGY
Leadership Capability
CORPORATE VALUES (COMPETENCE - INTEGRITY - RELIABLE _ INNOVATIVE)
138
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Budaya Perusahaan
Organization Culture
Budaya Perusahaan merupakan dasar yang penting dalam membangun kualitas modal insani di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Budaya Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. terdiri dari tiga unsur tingkatan yang saling terkait dan mendukung, membentuk satu kesatuan utuh. Tiga unsur itu adalah: Falsafah (keyakinan dasar yang dimiliki karyawan), Corporate Values (tata nilai yang dijunjung tinggi dalam Perusahaan), dan Artefak (simbol-simbol untuk mengaktualisasikan keyakinan dan tata nilai).
Organization Culture is an essential basis to build the human capital quality in PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. The organization culture of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. is comprised of three connected and supporting elements, unifying one complete element. The three elements are: Philosophy (employee’s beliefs), Corporate Values (highly-esteemed value in the company) and artifact (symbols to actualize beliefs and principle values).
Gambar 2. Unsur Pembentuk Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Figure 2. Culture-Forming Elements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
ARTEFAK VALUES Competence, Integrity, Reliable, Innovation
FALSAFAH Partnership For Sustainable Growth
Human Capital Strategy
Human Capital Strategy
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki visi Pengelolaan Modal Insani, yaitu: “Menciptakan keunggulan kompetitif Perusahaan yang berkesinambungan melalui modal insani dan kapabilitas organisasi yang unggul”.
The vision of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. of Human Capital Management is creating sustained competitive advantage through excellence in human capital and organizational capabilities.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
139
140
Kapabilitas Organisasi untuk Mencapai Kinerja Unggul Organizational Capabilities to Achieve Excellence Performance
Kapabilitas Modal Insani yang Diperlukan untuk Mewujudkan Kapabilitas Organisasi Human Capital Capabilities to Achieve Oraganizational Capabilities
Leadership
Leadership Capability
Speed
Ability To Change, HC Efficiency, Workforce Adaptability
Customer Responsiveness
Workforce Performance, Workforce Adaptability
Productivity Improvement
HC Efficiency, Workforce Performance
Efficiency
HC Efficiency, Workforce Performance
Accountability
Workforce Performance
Talent Management
Talent Management, Employee Engagement
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan kebijakan yang fokus pada pengelolaan modal insani, yakni pada peningkatan kinerja di area-area yang memegang peran kunci bagi kesuksesan Perusahaan. Seperti tertuang dalam strategi Pengelolaan Modal Insani, pemegang peran kunci Perusahaan yaitu: 1. Tim Eksekutif yang efektif. 2. Pimpinan Tim yang berkinerja tinggi atau kepemimpinan yang berkinerja unggul 3. Posisi kunci yang unggul. 4. Sruktur, sistem dan budaya inovasi untuk membangun karyawan yang berdedikasi dan berkinerja tinggi. 5. Pelaksanaan, keselarasan dan integrasi seluruh program modal insani di setiap lini organisasi, yang berfokus pada pencapaian bisnis perusahaan).
Policies that focus on human capital management which improving performance in areas that play a key role for the success of the Company are set to achieve the vision. As stipulated in the Human Capital Management strategy, the key role holder or the Company are: 1. Effective executive team. 2. High performance team leaders/excellence leadership performance. 3. Key position excellence. 4. Structure, system, and innovation culture to build high performance and high engaged workforce.
Pada tahun 2011, Perseroan melakukan pemetaan kembali Leadership Capabilities dari Pimpinan Unit, sebagai bagian dari strategi Pengelolaan Modal Insani untuk meningkatkan dan merevitalisasi peran manajerial dalam mendukung pencapaian sasaran Perusahaan. Pemetaan dilaksanakan terutama di area rantai suplai (supply chain). Selanjutnya Perseroan melakukan program Individual Development Planning (IDP) kepada para Pimpinan Unit tersebut dalam rangka meningkatkan kapabilitasnya.
In 2011, the Company re-mapped the Leadership Capabilities of Unit Leaders, as part of the Human Capital Management strategy to improve and revitalize the managerial role in achieving the Company’s goal. The mapping was done, particularly, in supply chain area. Further, the Company held the Individual Development Planning (IDP) program to those Unit Leaders for improving their capabilities.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
5. Execution, alignment and integration all HC programs in all level organizations, focus on business results achievement).
Laporan Tahunan 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Human Capital Development
Human Capital Development
Dalam mengembangkan modal insani, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengembangkan model Human Capital Development yang di dalamnya tersusun dari elemen-elemen terkait, meliputi Competency Management, Recruitment, Succession Planning dan Career Development.
In developing human capital, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. has developed a Human capital Development model that includes related elements covering Competency Management, Recruitment, Succession Planning and Career Development.
Pengertian competency management yang digunakan di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah proses menetapkan persyaratan untuk memenuhi tujuan/ sasaran organisasi, dan menetapkan apa yang dimiliki organisasi, serta strategi pengembangan untuk rekrutmen atau pengembangan internal berdasarkan persyaratan level kompetensi.
The definition of competency management used in the Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk. is determining process of requirements to meet the objectives/goals of the organization, and defining potential owned by the organization, as well as developing strategies for recruitment or internal development based on the competency level requirement.
Dengan katalog maupun model kompetensi (soft and hard competency) yang telah dimiliki perusahaan dan ditunjang oleh sistem informasi yang terintegrasi (SAP), penyusunan persyaratan (requirement) kompetensi yang diperlukan oleh suatu jabatan dapat dilakukan dengan mudah.
Using either a catalog or a competence model models (soft and hard competency) owned by the company and supported by an Integrated Information System (SAP), requirements formation for competencies needed by an office or post can easily be done.
Demikian juga dengan pengukuran tingkat kompetensi karyawan khususnya kompetensi manajerial telah dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat Assessment Center yang dimiliki Perseroan.
Measuring the level of competence of employees, particularly managerial competence, can be done by using the tools of the Assessment Center available in the Company.
Melalui pemetaan kompetensi akan diketahui tingkat dan celah kompetensinya untuk setiap karyawan terhadap jabatan yang sedang diduduki maupun yang berdasarkan program Succession Planning dan Career Development yang dimiliki perusahaan. Program pengembangan baik melalui pendidikan, pelatihan, penugasan, rotasi, mutasi maupun program pengembangan lainnya disusun dan diimplementasikan bagi setiap karyawan sesuai kebutuhan perusahaan maupun kebutuhan karyawan yang bersangkutan dalam memenuhi celah kompetensi maupun program pengembangan karir karyawan.
Through the mapping of competencies or Succession Planning and Career Development program owned by the company, the level and competency gaps for each employee for the position currently occupied will be identified. Development program either through education, training, assignment, rotation, transfer or other development programs are developed and implemented for each employee according to the needs of the Company and of the employees in meeting the competency gaps and employee career development programs.
Dalam menyiapkan kebutuhan untuk mengisi jabatan pimpinan saat ini dan masa depan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menerapkan Program Talent Management. Salah satunya adalah Program Mentoring Individual Development Plan (IDP) yang dilakukan dalam rangka penyiapan dan kaderisasi karyawan di level Executive Team dan Team Leader.
In preparing the needs to fill the current and future leader positions, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. implements Management Talent Programs. One of program is Individual Development Plan (IDP) Mentoring Program conducted within the framework of the preparation and regeneration of employees at the Executive Team and Team Leader Levels.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
141
142
Human Capital Learning and Knowledge Management
Human Capital Learning and Knowledge Management
Organisasi yang sukses dan mampu tumbuh secara berkesinambungan adalah organisasi dengan karyawan yang mampu belajar untuk menghadapi tantangan bisnis saat ini yang semakin bergejolak dan tantangan masa depan. Untuk itu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan karyawannya melalui pendidikan dan pelatihan, baik secara internal (pengajar berasal dari karyawan Perusahaan), maupun eksternal (pengajar berasal dari eksternal Perusahaan). Guna menunjang kegiatan tersebut, Perusahaan telah memiliki tempat pelatihan yang terpusat yaitu di Gedung Human Capital Development Centre, yang dilengkapi fasilitas kelas, laboratorium computer, laboratorium bahasa, dan workshop.
A successful and continuously growing organization is the organization which employees are able to learn to face the challenge of volatile business nowadays and future. Therefore, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. continuously improves its employees’ capacities through education and training, either conducted internally (educators and trainers are the company’s employees), or externally (educators and trainers are from external company). To support those activities, the Company has a training center, namely Human Capital Development Centre Building, where class rooms, computer and language laboratories and workshops are available.
Selain pendidikan dan pelatihan, Perusahaan juga mendorong karyawannya untuk melakukan proses pembelajaran melalui kegiatan knowledge sharing. Proses tersebut difasilitasi melalui Web Knowledge Management, yang berfungsi sebagai repository knowledge management yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, dan KnowledgeCafe, yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan knowledge sharing antar karyawan.
Besides providing education and training, the Company also encourages the employees to perform learning process by knowledge sharing activity. This process is facilitated through Management Web Knowledge which functions as knowledge repository management which is accessible for all employees, and Knowledge Café as a mean of knowledge sharing among employees.
Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan program pendidikan MBA (Master of Business Administration), dengan peserta karyawan level manajerial sebanyak 40 orang. Pendidikan ini merupakan bagian dari Management Talent dan Succession Planning dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan.
In 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in cooperation with Bandung Technology Institute (ITB) administered an MBA program for 40 people at the managerial level. This program was part of Management Talent and Succession Planning conducted to prepare future leaders.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Human Capital Performance and Reward Management
Human Capital Performance and Reward Management
Sistem Manajemen Kinerja Perusahaan dibangun dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai kinerja yang unggul (excellence). Pengukuran kinerja dan pemberian penghargaan kepada karyawan dilakukan berdasarkan kinerja pencapaian KPI/Sasaran Kerja Karyawan (SKK), yang diturunkan dari penjabaran strategi perusahaan (LTDP, RJPP dan RKAP). Penilaian kinerja karyawan dilakukan melalui dua aspek, yaitu aspek kinerja berdasarkan pencapaian SKK dan aspek perilaku yang dinilai berdasarkan penerapan butirbutir perilaku yang merupakan refleksi dari penerapan Budaya Perusahaan.
The Company’s Performance Management System is established to improve employee motivation for achieving excellent performance. The basis of performance measurement and reward for employee is KPI achievement performance/ Employee Target (SKK) prepared based on the translation of corporate strategy (LTDP, RJPP and RKAP). Employee performance appraisal is based on two aspects, namely, performance aspect (SKK achievement) and behavior aspect (implementation of behavior code of conduct which reflects the implementation of Organization Culture).
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
143
144
Sistem penilaian kinerja untuk level Manajerial juga sudah dilakukan secara 2700, dalam rangka mendapatkan hasil dan masukan penilaian yang lebih objektif.
The performance appraisal system at the managerial level has been 2700 implemented in order to obtain a more objective result and inputs.
Penghargaan lain yang diberikan kepada karyawan adalah berdasarkan keberhasilan mereka dalam kegiatan penyempurnaan dan inovasi, penghargaan pengabdian berdasarkan masa kerja, serta penghargaan Karyawan dan Unit Kerja Teladan.
Other awards granted to the employees are based on their success in improvement and innovation activities, years of service award, as well as Best Employee and Division Units award.
Human Capital Integration
Human Capital Integration
Guna menjaga kondusifitas kerja di dalam perusahaan maka dibangun pola hubungan industrial yang baik antara perusahaan dan serikat pekerja (Serikat Karyawan Krakatau Steel/SKKS). Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat oleh Perusahaan dan Karyawan yang diwakili SKKS, merupakan kesepakatan bersama untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Lembaga Kerja Sama Bipartit dibentuk sebagai forum komunikasi, konsultasi, dan musyawarah antara Perusahaan dan SKKS tentang masalah ketenagakerjaan di Perusahaan. LKS Bipartit berguna untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan Karyawan yang menjamin kelangsungan usaha dan menciptakan ketenangan kerja.
In order to maintain efficient and effective work in the Company, a structure for good industrial relations between the Company and unions (Krakatau Steel Employee Union/SKKS) has been established. Work Contract as a mutual agreement to personify harmonious, dynamic and fair Industrial Relation has been made by the Company and Krakatau Steel Union as the repetitive of the employee. Bipartite Cooperation Forum (LKS Bipartit) as a forum of communication, consultation and discussion on manpower problem between company and the union has been formed . LKS Bipartit functions to improve work productivity and employee welfare as a warranty for business sustainability and to create conducive work environment.
Human Capital Infrastructure
Human Capital Infrastructure
Sebagai infrastruktur pendukung operasional Pengelolaan Modal Insani, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun Human Resources Information System (HRIS) dengan menerapkan SAP HR meliputi submodul Personnel Administration, Travel & Expenses, Benefit Administration, Time Management, Incentive Management, Payroll, Organizational Management, Personnel Development, Training & Event Management; dan diintegrasikan dengan ERP Corporate.
As an operational supportive infrastructure of Human Capital Management, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. establishes Human Resources Information System (HRIS). This system applies SAP HR which consists of Personnel Administration, Travel & Expenses, Benefit Administration, Time Management, Incentive Management, Payroll, Organizational Management, Personnel Development, Training & Event Management sub-modules; and is integrated with ERP Corporate.
Pada tahun 2011, Perseroan telah melakukan penyempurnaan proses bisnis Pengelolaan Modal Insani dengan menurunkan siklus waktu (cycle time) proses. Dan menurut rencana pada tahun 2012, Perseroan akan membangun Employee Information System untuk meningkatkan pelayanan kepada karyawan.
In 2011, the Company refined Human Capital Management business process by reducing the cycle time process. For 2012 planning, the Company will develop Employee Information System to improve services to the employees.
Semua infrastruktur ini akan terus disempurnakan untuk mendukung operasional dan rencana strategi Pengelolaan Modal Insani.
All these infrastructures will be continuously improved to support the Human Capital Management operational and planning strategies.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Profil Modal Insani
Human Capital Profile
Pada akhir tahun 2011, Perseroan mempunyai profil modal insani yang berstatus karyawan tetap berjumlah 8.244 orang, dengan latar belakang pendidikan paling banyak SMA, diikuti pendidikan tinggi setingkat diploma, dan sisanya S1 hingga S3. Jumlah karyawan dengan status karyawan tetap berjumlah 8.244 orang, dengan komposisi sebanyak 5.397 orang berada di induk perusahaan dan 2.847 orang dipekerjakan di sepuluh anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
At the end of 2011, the Company’s human capital profile showed that there were 8,244 permanent employees with the majority of education background of Senior High School graduates, followed by diploma, bachelor up to doctoral degrees. 5,397 employees were in parent company and 2,847 employees worked in ten of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. subsidiaries.
Pendidikan Education Level
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Anak Perusahaan Subsidiaries
SLTA Senior High School
74,93%
48,02%
Diploma Diploma
15,60%
24,03%
7,41%
25,15%
2,06%
2,81%
S1 Bachelor Degree S2/S3 Master/Doctoral Degree
Dengan dimulainya pelaksanaan proyek-proyek strategis, Perseroan telah melakukan rekrutmen karyawan dalam rangka memenuhi kebutuhan proyek strategis tersebut, selain untuk regenerasi karyawan. Selama 2011, Perseroan telah merekrut 673 orang, yang terdiri dari 292 orang untuk kebutuhan induk perusahaan dan 381 orang untuk anak perusahaan.
2011 Annual Report
With the commencing of strategic projects, the Company has recruited employees to meet the strategic projects’ needs, as well as employee regeneration. During 2011, the Company recruited 673 people, specifically 292 people for parent company and 381 people for subsidiaries.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
145
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
146
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Komitmen Perseroan dalam melaksanakan program tanggung jawab sosialnya, didasarkan pada 4 pilar PKBL yaitu Pro Poor, Pro Job, Pro Growth serta Pro Environment. The Company’s commitment to the implementation of corporate social responsibility principles through 4 pillars: Pro poor, Pro Job, Pro Growth and Pro Environment.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
147
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jembatan gantung konstruksi Baja sepanjang 50 meter, bantuan dari Krakatau Steel di atas Sungai Cihara, Desa Cikate, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten.
148
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Secara keseluruhan total dana penyaluran PKBL tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 114% daripada penyaluran dana di tahun 2010 yang besarnya Rp15.45 miliar. The total of PKBL fund in 2011 increased by 114% compared to of 2011 which amounted to Rp15,45 billion.
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Community Development and Empowerment
Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sudah menjadi prioritas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak lama. Sebagai perusahaan yang bernaung di bawah Kementerian BUMN, keberadaan Perseroan terikat pula dengan UU No. 19 Tahun 2003 yang mengharuskan pembinaan terhadap usaha kecil, koperasi dan masyarakat, selain mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Corporate social responsibility (CSR) activities had become a priority of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since a long time ago. As a company under StateOwned Enterprise Ministry, it is bound to Law No. 19 of 2003 that gives an obligation to the company to assist micro businesses, cooperative and community, besides running its main activity for gaining profit to increase the company’s values.
Kewajiban ini juga sejalan dengan visi dan misi, serta falsafah Perseroan ”Kemitraan untuk Pertumbuhan Berkelanjutan” (Partnership for Sustainable Growth). Falsafah yang mengandung makna semangat, keinginan dan janji untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan antara PT Krakatau Steel dengan seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama.
This obligation is in line with the Company’s vision, mission and philosophy “Partnership for Sustainable Growth”. The philosophy implies spirit, interest and promise of sustainable growth and development between the company and all relevant stakeholders.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
149
150
Dengan semangat ini Perseroan melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, terutama yang berada di sekitar lokasi perusahaan, sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), maka program ini dijalankan melalui satu unit kerja khusus setingkat Divisi yang berada langsung di bawah Direktur SDM & Umum.
Inspired by the spirit, the Company conducts community development and empowerment. It main targets are the surrounding communities. Base on the mandate in the State-Owned Enterprise Minister Regulation No. Per-05/MBU/2007 on Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan / PKBL), the program is implemented through a special work unit at Division level under Human Resources & General Affair Director.
Pelaksanaan kegiatan PKBL di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. didasarkan pada empat pilar PKBL, yaitu: Pro Poor, Pro Job, Pro Growth dan Pro Environment.
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. PKBL activities is based on four PKBL pillars: Pro Poor, Pro Job, Pro Growth and Pro Environment.
Pada tahun 2011, Perseroan telah menyalurkan dana kegiatan PKBL sebesar Rp33,1 miliar, yang terbagi untuk hibah pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan Bina Lingkungan sebesar Rp12,19 miliar, serta untuk Program Kemitraan sebesar Rp20,9 miliar. Secara keseluruhan total dana penyaluran PKBL tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 114% daripada penyaluran dana di tahun 2010 yang besarnya Rp15,45 miliar.
In 2011, the Company distributed a fund for PKBL activities as much as Rp33.1 billions which was divided into some grant allocations; Rp12.9 billion for community social-economy empowerment and environment development, and Rp20.9 billion for Partnership program. The total of PKBL fund in 2011 increased by 114% compared to of 2011 which amounted to Rp15.45 billion.
Kegiatan Program Kemitraan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab di bidang ekonomi (sebagai pilar dari Pro Growth dan Pro Job), sedang kegiatan Bina Lingkungan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial dan lingkungan (pilar Pro Poor, Pro Job, Pro Environment).
Partnership Program has been focused on the implementation of responsibility in economic sector (representation of Pro Growth and Pro Job pillars). While Environment Development has been targeted for implementation of responsibility in social and environment sectors (representation of Pro Poor, Pro Job and Pro Environment pillars).
Program Kemitraan
Partnership Program
Fokus kegiatan Program Kemitraan adalah pada pengembangan usaha mikro dan kecil berupa pinjaman dan hibah melalui pola pendampingan, pembinaan manajerial dan keuangan yang berkelanjutan, diikuti oleh kegiatan promosi mitra binaan berupa pameran. Beberapa kegiatan ekonomi masyarakat yang telah terbentuk antara lain adalah cluster jamur tiram, cluster industri kasur dan bantal, pengembangan budi daya ikan, pertanian, dan kegiatan ekonomi skala kecil lainnya yang terus tumbuh dan berkembang.
The Company’s focus of the partnership program was on the development of micro and small business through continuous managerial and financial assistance, which is followed by promotional activities in the form of exhibitions. Communities’ economic activity which has been developed are cluster of mushroom (Pleurotus ostreatus), cluster of bed and pillow industry, fishery culture, agriculture and others small scale economic activities which continuously grow and develop.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Selain pembentukan cluster, Perseroan juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan laporan keuangan sederhana, workshop temu usaha, studi banding, dan pelatihanpelatihan lain yang bertujuan mengembangkan kompetensi mitra binaan.
Apart from establishing the clusters, the Company also has provided education and training in entrepreneurship and simple financial report, business practitioner workshop, benchmarking and others training aiming at improving competence of community as its partner.
Ada berbagai strategi yang Perseroan gunakan untuk menyalurkan dana kemitraan. Strategi yang dilakukan adalah dengan cara penyaluran langsung oleh Divisi PKBL, kerja sama penyaluran dengan Pemerintah Kota Cilegon melalui UPT-PEM (Unit Pelaksana Teknis-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat), kerja sama dengan Lembaga Keuangan Mikro.
There have been some alternatives strategies used by the company to distribute the partnership fund. The implemented distribution strategies have been through direct distribution done by PKBL Division, cooperation with Cilegon Municipality Administration through Community Economy Emprowerment Technical Implementation Unit (Unit Pelaksana Teknis-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat/UPTPEM), cooperation with Micro Financial Institution.
Pembuatan kerajinan tangan berbahan kain di Cilegon. Pembuatan golok di wilayah Baros, Banten
Kegiatan Vocational Training
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
151
Upaya pemberdayaan potensi usaha masyarakat ini membawa dampak yang cukup signifikan. Hal ini tampak dari peningkatan jumlah mitra binaan tahun 2011 menjadi 1.253 unit atau naik 220% dari jumlah tahun 2010 sebanyak 570 unit. Total penyaluran dana ke mitra binaan pada tahun 2011 sebesar Rp20,90 miliar, naik sebesar 105% dari total penyaluran di tahun 2010. Berdasarkan tujuan penggunaannya maka dana kemitraan tersebut digunakan untuk pemberdayaan potensi usaha masyarakat berupa pinjaman lunak sebesar Rp19,48 miliar dan hibah pelatihan, pengembangan SDM, promosi dan pameran bagi mitra binaan sebesar Rp1,43 miliar.
The community potential business empowerment efforts have brought a significant impact in the community. This can be seen from the increased number of assisted partners in 2011 which became 1,253 units or increased by 220% compare to the number in 2010 which was only 570 units. The total of fund distribution to target partners in 2011 amounted to Rp20.90 billion, increased by 105% compare to the total fund distribution in 2010. Based on the use purpose, partnership fund was used for community business potential empowerment in the form of soft-loans amounted to Rp19.48 billions, and training grant, human resources development, promotion and exhibition for assisted partners amounted to Rp1.43 billions.
Program Bina Lingkungan
Environment Development Program
Kegiatan Perseroan di bidang sosial meliputi bantuan korban bencana alam/tanggap darurat bencana, pendidikan dan pelatihan seni budaya, peningkatan kesehatan, penyediaan sarana/prasarana umum, kegiatan keagamaan, dan pelestarian alam.
The Company activities in social sectors have included aids for disaster casualty/disaster preparedness, art and sports education and training, health improvement, public facilities provision, belief practices and environment conservation.
Masjid Agung Nurul Ikhlas,Cilegon
Penanaman pohon di Gunung Kroeng, Cilegon
Sunatan masal di Cilegon.
Program penyuluhan dan pencabutan gigi di sekolah dasar.
152
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Bantuan Korban Bencana Alam/Tanggap Darurat Bencana
Natural Disaster Calamity Aid / Disaster Preparedness
Kegiatan bantuan untuk korban bencana telah disalurkan kepada para korban gempa bumi di Sumatera Barat, serta korban gempa bumi di Lebak. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011 sebesar Rp139,8 juta.
As much as Rp139.8 million grant of disaster calamity aid was distributed to earthquake victims in West Sumatera and Kampung Lebak in 2011.
Pengembangan Kualitas SDM Masyarakat Sekitar
Human Resource Quality Development
Perseroan sangat peduli dalam pengembangan kualitas SDM masyarakat sekitar. Hal ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan, antara lain: Vocational Training bagi lulusan SLTA, pemberian beasiswa mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi, pemeberian buku paket gratis unuk smk dan smu, bantuan kegiatan kemahasiswaan, pelatihan dan perintisan usaha, santunan anak yatim dan duafa, serta bantuan sosial kemasyarakatan, yang meliputi kegiatan sosial budaya, kepemudaan serta peringatan Hari Besar Islam. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011 sebesar Rp5,983 miliar.
The Company has a big over its surrounding human resource quality development. It shows from various implemented activities such as vocational training for high school graduates, scholarship provision for elementary until university students, students’ activities grants, business training and entrepreneurship, fund for the orphan, and social aids including socio-culture activities, youth organization, and Islamic holiday celebration. Total granted fund allocated for this program in 2011 was as much as Rp5.983 billion.
Peningkatan Kesehatan
Health Improvement
Bantuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat meliputi berbagai kegiatan antara lain: pelayanan kesehatan keliling (Yankesling), pengobatan gratis (operasi katarak dan bibir sumbing), penyuluhan dan pencabutan gigi, khitanan massal, pemberian makanan tambahan untuk penderita TB paru, Posbindu dan Posyandu. Total biaya yang dikeluarkan untuk mendukung program ini selama tahun 2011 sebesar Rp613,88 juta.
The public health improvement aids provided includes mobile health service (Pelayanan Kesehatan Keliling–Yankesling), free of charge medical treatment (cataract and hare-lip operation), dental health care, mass circumcision, supplement for tuberculosis patient, Posbindu and Posyandu (integrated health service post). Fund to support those programs in 2011 amounted to Rp613.88 million in total.
Pengembangan Sarana/Prasarana Umum
Development of Public Facilities
Salah satu cara untuk meningkatkan hubungan dengan komunitas sekitar terus dilakukan oleh Perseroan. Kegiatan-keigatan untuk mendukung tujuan ini meliputi pembangunan dan renovasi fisik madrasah dan pondok pesantren, pembangunan jembatan gantung, bantuan pembangunan panti asuhan, pembangunan Posyandu, dan jamban keluarga. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011 sebesar Rp2,63 miliar.
Developing relation with the surrounding community has been done continuously by the company. Activities to support this objective includes physical construction and renovation of madrasah, pondok pesantren, hanging bridge, orphanage, Posyandu and family’s latrine. The total granted fund in 2011 was Rp2.63 million.
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
153
154
Pengembangan Sarana Ibadah
Development of Religious Facilities
Perseroan berkontribusi dalam pembangunan moral dan karakter masyarakat melalui kegiatan pemberian bantuan pembangunan dan renovasi sarana ibadah. Selain itu ada pula kegiatan Tarawih Berkunjung (Tarjung) dan Jumat Keliling (Jumling), serta pemberian bantuan perlengkapan sarana ibadah. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011 sebesar Rp985,42 juta.
The company has contributed to communities’ moral and character development through religion facility construction and renovation. Moreover, there have been some religious activities such as Tarawih Berkunjung (Tarjung), Jumat Keliling (Jumling) and supports on religion ritual facilities and equipment. The total granted fund allocated for this program in 2011 was as much as Rp985.42 million.
Pelestarian Alam
Environment Conservation
Perseroan tetap konsisten dalam perannya menjaga kelestarian alam dan meminimalisasi pemanasan global. Beberapa kegiatan yang dilakukan Perseroan adalah melaksanakan kegiatan penghijauan berupa menanam pohon produktif dan nonproduktif di wilayah Cilegon dan wilayah Banten lainnya, serta pemberian bibit pohon kepada masyarakat dan komunitas lain. Total pohon yang ditanam dan disebarkan kepada masyarakat sebanyak 206.900 batang pohon, dan biaya yang dikeluarkan Perseroan selama 2011 sebesar Rp1,74 miliar.
The Company has consistently conserved environment and minimized global warming. Some activities conducted were reforestation by planting productive and non-productive plantation in Cilegon and other areas of Banten, providing plant as many as 206,900 plant seeds to the communities. Total fund for this activity in 2011 was Rp1.74 billions.
Kegiatan CSR/PKBL yang telah disampaikan di atas akan terus dilakukan dan ditingkatkan sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan lainnya. Pada akhirnya dengan seluruh aktivitas ini maka Perseroan dapat mencapai visi yaitu terus tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan baja terkemuka di dunia.
The above-mentioned corporate social responsibility activities will always be continued and improved as a form of Company’s concern to the communities and others stakeholders. In the end, whole activities made enable the Company to reach its vision that is grow continuously to become a global leading company.
Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan
Occupation Safety And Health & Environment
Kebijakan Perseroan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, serta melakukan perbaikan berkelanjutan.
Our policy to ensure the occupational safety, health and environment of all employees is by implementing the occupational safety, health and environment management system, fulfilling applicable laws and regulations, and conducting sustained improvement.
Dalam pengelolaan lingkungan, Perseroan menyadari dalam proses produksinya telah menghasilkan limbah yang berpotensi menimbulkan dampak pada lingkungan. Karena itu Pereroan telah melakukan berbagai kebijakan pengelolaan limbah, emisi dan
In environment management, the Company has implemented various waste management, emission and resources policy to prevent negative impact on environment. Company also has created a healthy and safe working environment by implementing
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Peserta Vocational Training
Laboratorium K3LH milik Perseroan
sumber daya untuk menekan serendah mungkin dampak negatif terhadap lingkungan. Perseroan juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan mengupayakan metode pencegahan terhadap kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja.
occupational accident prevention methods.
Perseroan menyadari pelaksanaan keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan membutuhkan pemahaman dan sosialisasi yang terus-menerus kepada seluruh karyawan Perseroan. Karena itu Perseroan terus berupaya meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain melalui publikasi, sosialisasi dan pelatihan.
The Company realizes that implementation of occupational safety, health and environment requires understanding and continuous socializations to the employees. Therefore, the Company takes some efforts to improve employees’ awareness, knowledge and competence in occupational environment, safety and health, through publications, information disseminations and trainings.
2011 Annual Report
and
health
problems
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
155
Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. selain bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja, juga akan menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien, serta menjamin proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
The aims of occupational safety and health management in PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. are not only to protect its employees and other people in working area, but also to guarantee the smooth process of production.
Dalam pengelolaan K3, Perseroan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Permenaker No. 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007.
Company adopts Occupational Safety, Health and Environment Management System (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja / SMK3) in accordance with the Minister of Manpower Regulation No.5 of 1996 and OHSAS 18001:2007.
Program K3 meliputi pelayanan kesehatan kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program asuransi Jamsostek, program identifikasi dan penilaian risiko, program pengukuran/pemantauan lingkungan kerja, dan program pencegahan kecelakaan kerja.
Occupational Safety and Health includes occupational health services, health cost management program, Jamsostek insurance program, risk identification and risk assessment program, working environment evaluation and monitoring program and working accident prevention program
Program pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan cakupannya cukup luas tidak hanya soal pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala (setahun sekali) dan khusus. Perseroan juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu, pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi, pencegahan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan, kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk pendidikan dan pelatihan kesehatan bagi karyawan, pembinaan dan pengawasan gizi kerja, serta rehabilitasi medis dan okupasional.
Implemented occupational health services consist of prior to work, periodic (once a year) and special health monitoring. The Company also conducts assistance and monitoring working adjustment of employee, particularly those with special needs, environment and sanitation improvement and monitoring, general and occupational disease prevention, first aid, preventive measure activities in the form employee health education and training, nutrient consumption assistance and monitoring, and medical rehabilitation and occupational.
LTI PT KS
LT IFR PT KS 0.45 0.45
2
0.4
1.8
1.843
1.6
0.35 0.27
0.3
0.294
0.27
1.4
0.23
1.2
0.25
0.94 0.809
1
0.2 0.8
0.15
0.584
0.6
0.1
0.4
0.05
0.2
0 2007
2008
2009
2010
Data Kecelakaan Kerja
156
0.674
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
2011
0 2007
2008
2009
2010
2011
LTI: Total accident
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Program pencegahan kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah: 1. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak aman 2. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) 3. Investigasi kecelakaan/kebakaran 4. Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3 5. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, mobil PMD, sprinkler) 6. Melakukan simulasi tanggap darurat 7. Melakukan pelatihan K3 terhadap semua karyawan 8. Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba cepat tepat, lomba TTD, lomba sanitasi toilet & kantin & seminar K3 9. Pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu
Implemented working accident prevention are:
Dalam bidang lingkungan, Perseroan telah menetapkan visi dalam program jangka panjang, yaitu “To be a Leading Green and Environmental Friendly Industry.”
In environment field, the Company has set a longterm vision that is “To be a Leading Green and Environmental Friendly Industry”
Untuk mewujudkan kebijakan dan visi tersebut, Perseroan sudah memasukkan semuanya ke dalam sistem prosedur operasi (SOP), Quality Objective, Program Produksi Bersih (di PTKS 5R), panduan/ manual dan tata tertib kerja. Semua alat/sarana tersebut terkoordinasi ke dalam sistem manajemen lingkungan ISO14001 dan sistem manajemen K3 (SMK3 & OHSAS 18001) yang telah diterapkan secara terintegrasi dan konsisten di PTKS sejak tahun 1997.
For the realization of those policies and vision, the Company has included all to the standard operating procedure (SOP), Quality Objective, Clean Production Program (at PTKS 5R), guidelines/manual and work rules. Those tools/means are coordinated into the environment management system ISO14001 and K3 management system (SMK3 & OHSAS 18001) which has been implemented integrally and consistently at PTKS since 1997.
Kegiatan Perseroan dalam rangka pengelolaan lingkungan meliputi Program Kelola Lingkungan, yang terdiri dari pengendalian pencemaran udara, air, pengelolaan limbah B-3 dan Non B-3, penghijauan, konservasi laut, dan konsep zero waste; Program Pantau Lingkungan memonitor secara rutin emisi udara cerobong pabrik, kualitas udara ambient tingkat kebisingan lingkungan, konsentrasi debu area pabrik, iklim kerja, kualitas air buangan, air badan air (stream) dan air laut. Pemantauan sesuai baku mutu lingkungan dilakukan secara berkala oleh internal maupun badan independen.
The Company’s activities in environmental management includes Environmental Management Program, which consists of air and water pollution control, B-3 and Non B-3 waste management, reforestation, sea conservation, zero waste concept; Environmental Monitoring Program monitors the air emission of factory’s chimney, ambient air quality, environmental noise level, the dust concentration in factory area, working climate, water waste quality, water stream and sea. Monitoring based on the environmental standard quality is conducted periodically by internal and independent body.
2011 Annual Report
1. Monitoring of unsafe action and condition 2. Personal protective equipment provision 3. Accident or fire investigation 4. Provision and maintenance of occupational health and safety signs. 5. Fire extinguisher (APAR, hydrant, fire truck, sponkler) check. 6. Emergency response simulation 7. Occupational safety, health & environment training for all. 8. Occupational safety and health day every three months, through competitions: quick right race, puzzle competition, toilet and canteen sanitation; occupational safety and health seminar. 9. Assistance and monitoring of employee working adjustment, particularly those with special needs.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
157
158
Perseroan juga memiliki program konservasi sumber daya berupa upaya efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan energi untuk menjaga kelangsungan dan ketersediaannya. Langkah konservasi sumber daya meliputi substitusi bahan dan pemanfaatan gas buang/emisi, pemanfaatan limbah sisa panas, pemanfaatan limbah CO2 menjadi gas industri.
The Company also has resources conservation program includes the utilization efficiency of natural resources and energy to prevent their sustainability and availability. This resources conservation consists of substitution of material and emission utilization, hot-waste utilization, CO2 waste utilization to become industrial gas.
Komitmen Perseroan dalam pengelolaan lingkungan telah memberikan dampak terhadap kinerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal dampak yang dirasakan akibat Program Pengelolaan Lingkungan adalah: • peningkatan efisiensi sumber daya, bahan baku dan bahan penunjang karena limbah dapat dimanfaatkan kembali atau dijadikan sebagai alternatif “raw material”, • efisiensi energi dan energi alternatif dengan hasil pencapaiannya cukup baik dan konsisten, • peningkatan status pencapaian pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) menjadi lebih baik, • peningkatan minimalisasi limbah dan daur ulang limbah.
The Company’s commitment in environmental management has impacted on the Company’s performance both internally and externally. Internally, the impacts of the Environmental Management Program are: • the increase of resources efficiency, raw and support materials because the waste can be utilized or become “raw material” alternative, • efficiency of energy and alternative energy with good and consistent results, • the increase of waste-management (solid, liquid, gas) achievement status into better grade, • the increase of waste minimization and waste recycles.
Sedangkan secara eksternal dampak yang didapatkan Perseroan karena pengelolaan lingkungan adalah: • pencapaian sertifikat ISO 14001 pada tahun 1997 dan terus bertahan hingga saat ini, • dapat dipertahankannya pencapaian PROPER BIRU pada tahun 2011 ini yang merupakan penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan citra perusahaan yang lebih baik atas pencapaianpencapaian tersebut. • terbaik ke-3 dalam Penghargaan Penganugerahan Industri Hijau dan Berwawasan Lingkungan dari Menteri Perindustrian kategori Perusahaan BUMN pada Maret 2010.
Meanwhile, externally, the impacts obtain be the Company because of its environmental management are: • the ISO 14001 certificate awarded in 1997 and is still maintained, • maintaining the PROPER BIRU achievement in 2011 which was the performance measurement for the Company in environmental field from the Ministry of the Environment, and the Company’s image is performed well for those achievements,
Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen
Product Responsibility and Consumer Protection
Sebagai produsen baja terkemuka di Indonesia, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki tanggung jawab terhadap semua produk yang dibuatnya dan telah memenuhi standar industri. Perseroan memastikan hampir semua produk Perseroan telah memiliki Sertifikasi Nasional (Sertifikasi Nasional Indonesia/SNI, Biro Klasifikasi Indonesia untuk KI-A, KI-B, HANKAM), maupun Sertifikasi Internasional (JIS, NKK, BV, DNV, Llyod’s Register, Germanischer Lloyd’s, Cor-ten Steel License Agreement dan sebagainya).
As a leading steel company, PT. Krakatau Steel (Persero) has responsibility for ensuring the compliance of its products with industry standard. The Company guarantees that almost all products obtain National Certifications (SNI, Indonesia’s Classification Bureau for KI-A, KI-B, HANKAM) and International Certifications (JIS, NKK, BV, DNV, Llyod’s Register, Germanischer Lloyd’s, Cor-ten Steel License Agreement ect).
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
• awarded as the third best in Green and Environmental Insight Industry for State-owned Enterprise category from the Minister of Industry on March 2010.
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Selain standar tersebut Perseroan juga menerima spesifikasi khusus sesuai standar konsumen. Hal ini diterapkan mulai dari pembelian bahan baku utama maupun bahan pembantu produksi, serta selama proses sampai bahan jadi yang siap kirim. Prosedur ini tertuang dalam kebijakan mutu yang diperbaharui secara periodik. Setiap produk memiliki identitas yang jelas serta standar pengepakan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi produk yang dikirim sekaligus melindungi konsumen, sehingga ada kesesuaian dengan order yang diterima.
In addition to the standard, the Company also receives special specification according to customer’s standard. It is implemented starting from main raw and supporting production material procurement and processing to-ready-to-use end product. The procedure stated in the quality policy which is improved periodically. Every product has a clear identity and applicable packaging standard. This is aiming at protection of dispatched product and customer to meet the compliance with the received order.
Sebagai informasi kepada konsumen tentang produk serta sarana produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Perseroan telah menerbitkan sebuah buku “Product Spec” terbaru yang diterbitkan Desember 2009. Konsumen dan calon konsumen atau mitra kerja lainnya dapat memperoleh informasi ini dengan mengunjungi situs Perseroan di www.krakatausteel.com.
As information on product and production facilities of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. to the customers, the Company published the newest book titled “Product Spec” in 2009. Customers and prospective customers or other partners are able to get the information by visiting our web at www.krakatausteel.com
Jumlah penanganan dan penanggulangan pengaduan konsumen dari produk yang dikirim dari bulan Januari sampai Desember 2011, adalah sebagai berikut:
Sum of customer complaint handling and countermeasures regarding to product dispatch from January to December 2011 were:
Hot Rolled Coil/Plate Hot Rolled Pickle & Oil Cold Rolled Coil/Sheet Wire Rod
Hot Rolled Coil/Plate Hot Rolled Pickle & Oil Cold Rolled Coil/Sheet Wire Rod
: : : :
rata rata rata rata
– – – –
rata rata rata rata
1.76%/bulan 3.53%/bulan 1.72%/bulan 0.43%/bulan
Untuk penanggulangan atas klaim, maka dilakukan melalui tiga cara yakni: Moment Klaim Review, Management Review, dan Penerbitan CAR setiap ada klaim. Klaim dari konsumen ini ditangani oleh Costumer Technical Services Division.
2011 Annual Report
: approximately 1.76%/month : approximately 3.54%/month : approximately 1.72%/month : approximately 0.43%/month
Claim is handled with three alternatives methods: Moment Claim Review, Management Review and CAR Issuance at every claim. Customer claim is handled by Customer Technical Service Division.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
159
Data Perusahaan Corporate Data
Fasilitas pembangkit listrik Perseroan, PT Krakatau Daya Listrik
160
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
161
Data Perusahaan Corporate Data
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Kegiatan Usaha Business Activity Industri baja Integrated steel industry Kantor Pusat Head Office Jl. Industri No. 5 P.O Box 14 Cilegon Banten 42435 Indonesia Tel. +62-254 392159, 392003 (Hunting) Fax. +62-254 395178 E-mail:
[email protected] Website: www.krakatausteel.com Kantor Jakarta Jakarta Office Gedung Krakatau Steel, 4th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12950 Indonesia Tel. +62-21 5221255 (Hunting) Fax. +62-21 5200876, 5204208, 5200793 Pabrik Plant Cilegon – Cigading Plant Site Banten 42435 Perwakilan Surabaya Surabaya Representatives Office Jl. KH. Mas Mansyur No. 229 Surabaya 60162 Tel. (031) 3534057 Fax. (031) 3534058 Perwakilan Batam Batam Representatives Office Gedung Graha Pena, 1st Floor, Suit 109. Jl. Raya Batam Centre Batam 29461 Prov. Kepulauan Riau Tel. 0778-460791
162
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Lembaga Dan Profesi Penunjang Pasar modal Institution and Capital Market Support Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia Jalan Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Akuntan Perusahaan Company Accountant KAP Purwantono, Suherman & Surja Indonesian Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl.Jend.Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. +62 21 5289 5000 Fax. +62 21 5289 4100 KJPP Antonius Setiady dan Rekan Professional Appraisers & Property Consultans Wisma Ujatek Baru Jl. Yusuf Adiwinata SH No. 41 Menteng, Jakarta 10350 Tel. +6221 3193 6600, 3193 6611, 319 2425 Fax. +6221 315 5555, 310 1959 E-mail:
[email protected] Website: http://www.ujatek.com Formerly known as PT. Ujatek Baru PT BSR Indonesia Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11, Jl. KH Hasyim Ashari, Jakarta 10150 Tel. +6221 631 7828 Fax. +6221 631 7827 Email:
[email protected]
Laporan Tahunan 2011
Data Perusahaan
Corporate Data
Anak Perusahaan Subsidiaries No. Perusahaan Company
Bidang Usaha Industry
Kepemilikan Ownership
Aset 2011 2011 Assets
Alamat Address
Rp894 miliar Rp894 billion
Gedung Krakatau Steel Lt. 7, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 Tel: (62) (021) 5254140, 5212761 Fax: (62) (021) 5204002
INDUSTRI MANUFAKTUR MANUFACTURE INDUSTRY 1
PT KHI Pipe Industries
Industri pipa baja dan coating Steel pipe and coating industry
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
98,48%
Kawasan Industri KS, Cilegon Jl. Amerika I, Cilegon Banten 42435. Tel: (62) (0254) 392438, 391020, 391971 Fax: (62) (0254) 392083 Website: http://www.khi.co.id 2
PT Krakatau Wajatama
Produsen baja tulangan dan profil Bars and sections steel producer
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp1.021 miliar Rp1,021 billion
Gedung Krakatau Steel Lt. 7, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta 12950 Tel: (62) (021) 5221248, 5221267, 5200676 Fax: (62) (021) 5221268 Jl. Industri PO Box 127 Cilegon 42435 Tel: (62) (0254) 391485, 391137, 385224, 372080, 372085 Fax: (62) (0254) 392183 Email: info@krakatauwajatama. co.id
3
PT Meratus Jaya Iron Steel (Perusahaan dalam tahap pengembangan) (The company is in development stage)
Pengolahan bijih besi Iron ore processing
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
66%
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
34%
Rp1.112 miliar Rp1,112 billion
Gedung Krakatau Steel Lt. 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Tel: (021) 5210062 Fax: (021) 2521660 Kapet Batu Licin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
4
PT Krakatau Daya Listrik
Pembangkit tenaga listrik, jasa kelistrikan, niaga migas Power plant, electrical services, oil and gas distribution
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp1.023 miliar Rp1,023 billion
Kawasan Industri KS, Jl. Amerika I PO Box 156, Cilegon, 42443 Tel: (62) (0254) 315001, 371330 Fax: (62) (0254) 315006, 395826 Email:
[email protected] Website: http://www.kdl.co.id
5
PT Krakatau Tirta Industri
Industri air bersih Clean water industry
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp323,6 miliar Rp323,6 billion
Jl. Ir. Sutami, Kebonsari, Citangkil, Cilegon, Banten 42442 Tel: (62) (0254) 311206, 310344, 372370 Fax: (62) (0254) 311207, 310824 Gedung Krakatau Steel Lt. 8, Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan Tel & Fax: (62) (021) 5221249
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
163
INDUSTRI JASA Service INDUSTRY 6
PT Krakatau Bandar Samudera
Jasa pengelolaan pelabuhan Port services provider
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp362,38 miliar Rp362.38 billion
Kantor Cilegon: Jl. May Jend. S. Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten Kantor Jakarta: Gedung Krakatau Steel Lt. 8, Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan
7
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
Industri real estate Real estate industry
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp614 miliar Rp614 billion
Kantor Cilegon: Wisma Karakatau Lt. 1, Jl. KH Yasin Beji No. 6, Cilegon, Banten Kantor Jakarta: Gedung Krakatau Steel Lt. 8, Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan
164
8
PT Krakatau Engineering
Jasa rekayasa dan rancang bangun Engineering and construction services
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
100%
Rp1.444 miliar Rp1,444 billion
Kantor Cilegon: Gedung KE Jl. Asia Raya Kav. O.3, Kawasan Industri Krakatau Cilegon Kantor Jakarta: Gedung Krakatau Steel Lt. 7, Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan
9
PT Krakatau Information Technology
Jasa pemasok teknologi komputer Information technology services provider
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
17,18%
Rp67,47 miliar Rp67.47 billion
Kantor Cilegon: Jl. Raya Anyer Km. 13, Cilegon, Banten Kantor Jakarta: Gedung Krakatau Steel Lt. 7, Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan
10
PT Krakatau Medika
Jasa pelayanan kesehatan Health care services
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
28,17%
Rp108,3 miliar Rp108.3 billion
Jl. Semang Raya, Cilegon, Banten
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
Data Perusahaan
Corporate Data
Perusahaan Asosiasi Associate Company No. Perusahaan Company 1
PT Krakatau Posco (Perusahaan dalam tahap pengembangan) (The company is in development stage)
2.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk.
Bidang Usaha Industry
Kepemilikan Ownership
Alamat Address
Manufaktur besi dan baja Iron and steel manufacture
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
30%
Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri Krakatau Cilegon – Banten 42443 Tel: (62) (0254) 369700 Fax: (62) (0254) 369899 Email:
[email protected] Website: www.krakatauposco.co.id
Manufaktur baja berlapis timah Tin-plated steel manufacture
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
20,1%
Gedung Krakatau Steel Lt.3 Jl. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan Tel: (62)(021) 5209883 Fax: (62)(021) 5210079-5210081 Krakatau Industrial Estate Cilegon Kav. D – Banten - Indonesia, PO Box 134 Cilegon Tel: (62) (0254) 392353 – 393570 Fax: (62) (0254) 393569
3.
PT Kerismas Witikco Makmur
Manufaktur seng Zinc Manufacture
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
9,77%
Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta, 14130 Tel: (62)(021) 44 01358
4.
PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Pengecoran alumunium logam Aluminum Manufacture
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
25%
Jl. Eropa I Blok 12 Kawasan KIEC, Cilegon-Banten Tel: (62)(0254) 391191
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
165
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors Statement
Laminar Cooling di Pabrik Pengerolan Baja Panas
166
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
167
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors’ Statement
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2011. Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Zacky Anwar
Komisaris Utama President Commissioner
Ansari Bukhari Komisaris Commissioner
M. Imron Zubaidy
Komisaris Independen Independent Commissioner
168
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Wahyu Hidayat Komisaris Commissioner
Achmad S. Ruky
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2011
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Directors’ Statement
In accordance with Law No.40 of 2007 on Limited Liability Article 67 and Bapepam Regulation No. XK6 on Requirement to Submit Annual Report to the Public Company, we hereby, the Board of Commissioners and Directors of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, stated that we have approved and are fully responsible for the content of the Annual Report for fiscal year 2011. Company’s Annual Report also contains the Consolidated Financial Statements of the Company for the year ended December 31, 2011 and 2010.
Direksi Board of Directors
Fazwar Bujang
Direktur Utama President Director
Dadang Danusiri
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
Irvan Kamal Hakim Direktur Pemasaran Marketing Director
2011 Annual Report
Syahrir Syah Pohan Direktur Produksi Production Director
Sukandar
Direktur Keuangan Finance Director
Yerry
Direktur Logistik Logistic Director
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
169
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Conveyor Belt yang berfungsi membawa iron ore pellet dari dermaga PT Krakatau Bandar Samudera ke Pabrik Besi Spons.
170
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
171
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan entitas anak/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Halaman/ Page
Daftar Isi
Table of Contents Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………...………………………...
1-3
Consolidated Statements of Financial ....………………………………………… Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………..
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive ……………………...…………….………. Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……………………………………..
6
Consolidated Statements of Changes ……………………..…………………… in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………
7
…….…… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian …………………….……………….
8 - 172
Notes to the Consolidated Financial ……..…………..…………………….. Statements
Laporan Keuangan Tersendiri ……………………….
173 - 182
…….…….……The Separate Financial Statements
*********************
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 *)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp51.995 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp43.963 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp38.122 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp5.759 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp6.912 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp6.685 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan, neto Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
ASSETS 3.593.515
4.193.598
1.759.964
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
161.891
-
142.550
Short-term investments
-
27.000
-
1.639.770 593.965
987.675 196.663
1.266.849 375.363
40.370 101.961 6.804.242 277.678 -
73.584 8.489 6.549.776 135.865 115.074
47.698 2.658 4.871.981 141.823 15.116
Restricted time deposits Trade receivables, net of allowance for impairment losses of Rp51,995 as of December 31, 2011, Rp43,963 as of December 31, 2010 and Rp38,122 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Third parties Related parties Other receivables, net of allowance for impairment losses of Rp5,759 as of December 31, 2011, Rp6,912 as of December 31, 2010 and Rp6,685 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Third parties Related parties Inventories, net Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
13.213.392
12.287.724
8.624.002
Total Current Assets
505.950 1.625.599 29.661
303.136 310.854 26.644
186.791 136.753 202.468
5.644.107
4.389.320
3.378.928
2g,14,32 2l
1.290 83.406
3.522 74.437
78.121 52.246
NON-CURRENT ASSETS Estimated claims for tax refund Investments in shares of stock, net Deferred tax assets, net Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp4,808,706 as of December 31, 2011, Rp4,399,575 as of December 31, 2010 and Rp4,144,163 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Other assets Long-term receivables, net Real estate assets
2k,13 2e,2f,2g 21,32,36
32.381
31.177
31.144
Assets not used in operations
79.058
94.906
21.180
12,34 2e,2g,2k 32,36
205.498
-
-
Restricted cash and time deposits Deferred charges of site preparation work
91.220
62.339
74.375
Others
8.298.170
5.296.335
4.162.006
Total Non-Current Assets
21.511.562
17.584.059
12.786.008
TOTAL ASSETS
2d,2e,2f,2g, 4,9,32,36 2d,2e,2g, 5,9,32,36 2d,2f,2g 6,9,15,32 2e,2g,3,7 15,21,32 36,38
2d,9,38 2e,2g,8 17,32,36
2d,9,12 2h,3,10,15,21 2e,2i,11,36 2r,18
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Estimasi tagihan pajak Penyertaan saham, neto Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp4.808.706 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp4.399.575 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp4.144.163 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Aset lain-lain Piutang jangka panjang, neto Aset real estat Aset yang tidak digunakan dalam operasi Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Beban ditangguhkan jasa pematangan tanah Lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
2r,18 2g,2j,12,32 2r,3,18 2k,3, 13,15,21
*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*) After transition adjustment on the initial implementation of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1 2011 Annual Report
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 *)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
2d,2e,2g,6,7,9, Pinjaman bank jangka pendek 10,13,15,32,36 Utang usaha 2e,2g, Pihak ketiga 16,32,36 Pihak berelasi 2d,9,38 Utang lain-lain 2e,2g Pihak ketiga 17,32,36 Pihak berelasi 2d,9 Utang pajak 2r,3,18 Biaya yang masih harus dibayar 2e,2g,19,32,36 Uang muka penjualan dan lainnya 2e,20,36 Bagian pinjaman jangka panjang yang 2d,2e,2g,7,9, jatuh tempo dalam waktu satu tahun 10,13,21,32,36 Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam 2e,2g,22, waktu satu tahun 32,36
5.811.908
5.136.629
4.209.254
1.720.604 288.632
718.088 183.782
611.187 127.632
344.802 26 126.299 254.930 466.497
81.956 1.824 85.653 266.459 218.622
72.668 246.541 101.031 271.879 264.411
186.582
233.543
222.390
Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Sales and other advances Current maturities of long-term loans
4.422
4.157
2.890
Current maturities of long-term liabilities
9.204.702
6.930.713
6.129.883
Total Current Liabilities
2r,3,18
47.026
64.639
5.768
2e,20,36
227.039
-
-
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Advance for construction, long-term portion
1.313.189
862.063
568.640
Long-term loans, net of current maturities
2e,2g,22 32,36
54.734
46.865
20.617
2q,3,23
309.879
254.234
223.635
Long-term liabilities, net of current maturities Estimated liabilities for employee benefits
1.951.867
1.227.801
818.660
Total Non-Current Liabilities
11.156.569
8.158.514
6.948.543
TOTAL LIABILITIES
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Uang muka konstruksi, bagian jangka panjang Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas kesejahteraan karyawan
CURRENT LIABILITIES
2d,2e,2g,7,9, 10,13,21,32,36
Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*) After transition adjustment on the initial implementation of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
2
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 *)
EKUITAS
EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Rp1.000.000 (angka penuh) per saham pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Modal dasar - 40.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 39.999.999.999 saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 8.000.000 saham pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 15.775.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 15.774.999.999 saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 2.000.000 saham pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Tambahan modal disetor, neto Modal disetor lainnya
25 1b,2n 25
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak Komponen ekuitas lainnya
2u,26 2j,12
1.343.401 (970.968)
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital Par value Rp500 (full amount) per share as of December 31, 2011 and 2010, Rp1,000,000 (full amount) per share as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Authorized capital - 40,000,000,000 shares which consist of 1 Series A Dwiwarna share and 39,999,999,999 Series B shares as of December 31, 2011 and 2010, 8,000,000 shares as of January 1, 2010/December 31, 2009 Issued and fully paid 15,775,000,000 shares which consist of 1 Series A Dwiwarna share and 15,774,999,999 Series B shares as of December 31, 2011 and 2010, 2,000,000 shares as of January 1, 2.000.000 2010/December 31, 2009 Additional paid-in capital, net 1.303.465 Other paid-in capital Difference arising from transactions resulting in changes in the 18.468 equity of a Subsidiary Other equity components Retained earnings (accumulated losses) 3.066.959 Appropriated (592.379) Unappropriated
10.180.988
9.293.915
5.796.513
Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
174.005
131.630
40.952
Non-controlling Interests
EKUITAS, NETO
10.354.993
9.425.545
5.837.465
EQUITY, NET
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
21.511.562
17.584.059
12.786.008
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba (akumulasi kerugian) Dicadangkan Tidak dicadangkan
7.887.500 1.015.514 -
18.468 (32.668)
18.468 -
1.344.314 (52.140)
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
7.887.500 1.015.514 -
2c,24
*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*) After transition adjustment on the initial implementation of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2011 Annual Report
3
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN NETO
17.915.382
BEBAN POKOK PENDAPATAN
16.316.571
LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Total Beban Usaha LABA OPERASI Laba pengalihan aset tetap Pendapatan keuangan Laba pematangan tanah Laba selisih kurs, neto Penjualan limbah produksi Beban keuangan Pendapatan lain-lain Beban lain-lain LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK BEBAN (MANFAAT) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan, neto Beban Pajak, Neto LABA TAHUN BERJALAN
2d,2o,9, 28,37,38 2d,2k,2o,9, 29,37,38
NET REVENUES
12.671.729
COST OF REVENUES
2.268.536
GROSS PROFIT
264.414 977.437
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
1.240.240
1.241.851
Total Operating Expenses
358.571
1.026.685
OPERATING PROFIT
1.598.811
280.198 960.042
745.425 129.356 77.701 53.757 32.950 (304.902) 95.468 (67.459)
2d,2i,2k, 2o,2q,9,30
2j,2k,12,13 4,5 2o,8,12 2e,2g,17 15,21 2g,2o,12 13,18
147.888 81.463 114.875 40.428 (255.558) 266.197 (34.830)
Gain on transfer of fixed assets Finance income Gain on site preparation work Gain on foreign exchange, net Sales of waste products Finance expense Other income Other expenses
1.387.148
PROFIT BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
91.586 234.695
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax, net
98.024
326.281
Tax Expense, Net
1.022.843
1.060.867
PROFIT FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.022.843
1.060.867
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.120.867
118.654 (20.630)
TOTAL LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1.025.018 (2.175)
TOTAL
1.022.843
2r,18
2c,24
1.062.683 (1.816) 1.060.867
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
2010 14.940.265
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TOTAL PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
2011 TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1.025.018 (2.175)
TOTAL
1.022.843
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
65
2c,24
2s,31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2011 Annual Report
2010
1.062.683 (1.816)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests
1.060.867
TOTAL
81
BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY (in full Rupiah amount)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
1.303.465 1.577.500 -
25
25
27 27 27
24
-
24 7.887.500
-
27 27 27 12
7.887.500
3.006.535
25
-
2.000.000
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/Issued and Fully Paid Share Capital
-
-
-
-
1.015.514
-
-
1.015.514
-
1.104.250 (88.736) -
Tambahan Modal Disetor, neto Additional Paid-in Capital, net
-
-
-
-
-
-
(1.303.465)
-
-
1.303.465
18.468
-
-
18.468
-
-
-
-
-
18.468
-
-
-
-
-
-
-
6
(32.668)
-
(32.668)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference Arising Komponen from Transactions Ekuitas Modal Disetor Resulting in Lainnya/ Lainnya/ Changes in Other Other the Equity of Equity Paid-in Capital a Subsidiary Components
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan Pembentukan cadangan umum Komponen ekuitas lainnya Setoran modal dari kepentingan nonpengendali
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Kapitalisasi saldo laba ke modal ditempatkan dan disetor penuh Kapitalisasi modal disetor lainnya ke modal ditempatkan dan disetor penuh Penerbitan saham baru melalui penawaran umum saham perdana Biaya emisi efek ekuitas Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan Pembentukan cadangan umum Setoran modal dari kepentingan nonpengendali
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
Catatan/ Notes
(52.140)
-
1.025.018 (94.650) (10.627) (913) -
(970.968)
-
(148.402) (9.893) (326.484)
-
(956.493)
1.062.683
(592.379)
Tidak Dicadangkan/ Unappropriated
10.180.988
-
1.025.018 (94.650) (10.627) (32.668)
9.293.915
-
2.681.750 (88.736) (148.402) (9.893) -
-
-
1.062.683
5.796.513
174.005
44.550
(2.175) -
131.630
92.494
-
-
-
(1.816)
40.952
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
10.354.993
44.550
1.022.843 (94.650) (10.627) (32.668)
9.425.545
92.494
2.681.750 (88.736) (148.402) (9.893) -
-
-
1.060.867
5.837.465
Ekuitas, Neto/ Equity, Net
Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive income for the year Cash dividends Allocation of funds for partnership program Appropriation for general reserve Other equity components Capital contribution from non-controlling interests
Balance as of December 31, 2010
Total comprehensive income for the year Capitalization of retained earnings to issued and fully paid capital Capitalization of other paid-in capital to issued and fully paid capital Issuance of new shares through initial public offering Stock issuance costs Cash dividends Allocation of funds for partnership program Appropriation for general reserve Capital contribution from non-controlling interests
Balance as of January 1, 2010/ December 31, 2009
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1.344.314
-
913 -
1.343.401
-
326.484
-
(2.050.042)
-
3.066.959
Dicadangkan/ Appropriated
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ Retained Earnings (Accumulated Losses) Total/ Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari tagihan pajak Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban usaha dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk pajak Pembayaran untuk beban bunga dan beban bank Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
18.533.380 232.048 118.363 (13.956.776)
15.801.149 152.329 61.942 (11.249.618)
(2.008.335) (1.504.542) (1.008.690)
(1.298.371) (1.615.466) (756.326)
(159.797)
(97.390)
245.651
998.249
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) investasi jangka pendek Penarikan (penempatan) kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dividen kas Penambahan penyertaan pada saham Penambahan aset tetap Hasil dari penjualan aset tetap
14.645 11.793 (16.651) (1.529.769) 6.735
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(1.641.599)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank jangka pendek, neto Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran untuk beban bunga Setoran modal dari kepentingan nonpengendali Pembayaran dividen kas Pembayaran untuk program kemitraan dan bina lingkungan Hasil dari penawaran umum saham perdana, neto Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2010
(128.352)
Net cash provided by operating activities
(122.203) 13.270 (5.372) (1.061.880) 5.236
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal (placement) of short-term investments Withdrawal (placement) of restricted cash and time deposits Receipts of cash dividends Additional investments in shares of stock Purchase of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(1.028.399)
Net cash used in investing activities
142.550
12
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from claims for tax refund Receipts from interest income Payments to suppliers Payments for operating expenses and others Payments to employees Payments for taxes Payments for interest and bank charges
-
2.593.014
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (payments of) short-term loans, net Proceeds from long-term loans Repayments of long-term loans Payments for interest Capital contribution from non-controlling interests Payments of cash dividends Payments for partnership and community development program Proceeds from initial public offering of shares, net
700.916
2.513.612
Net cash provided by financing activities
(695.032)
2.483.462
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.759.964
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
606.421 630.613 (218.222) (214.078) 44.550 (94.650)
(185.539) 545.929 (213.307) (149.820) 24 27
(53.718)
(20.367)
4.193.598 94.949 3.593.515
92.104 (148.402)
(49.828) 4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4.193.598
Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7 2011 Annual Report
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan
GENERAL a. The Company’s Establishment
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie, S.H., Perusahaan didirikan untuk mengambil alih proyek pabrik baja Trikora. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/224/4 tanggal 31 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 8 Februari 1972, Tambahan No. 19.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on the Notarial Deed No. 34 of Tan Thong Kie, S.H., dated October 27, 1971 to take over the Trikora steel plant project. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/224/4 dated December 31, 1971 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 44 dated February 8, 1972, Supplement No. 19.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 6 Juni 2011 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., yang mengatur, antara lain, perubahan Susunan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan No. AHU-AH.01.1024917 tanggal 2 Agustus 2011.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 20 dated June 6, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning, among others, the change in the Company’s Board of Commissioners. The amendments were reported to and accepted by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Acknowledgement Letter No. AHU-AH.01.10-24917 dated August 2, 2011.
Tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi, khususnya dalam industri baja.
The Company‘s objective is to implement and support the various policies and programs of the Government for economic development, especially with respect to the steel industry.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang produksi, perdagangan dan pemberian jasa.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly comprises production, trading and rendering of services.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini meliputi, antara lain:
Currently, the Company is engaged in, among others:
(i)
(i)
Industri baja terpadu, yang memproduksi besi spons, slab baja, billet baja, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan batang kawat. (ii) Perdagangan, yang meliputi kegiatan pemasaran, distribusi dan keagenan, baik dalam maupun luar negeri. (iii) Pemberian jasa seperti jasa desain dan rekayasa dan konstruksi, pemeliharaan mesin, konsultasi teknis maupun penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan usaha Perusahaan.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Integrated steel industry, which produces sponge iron, slabs, billets, hot rolled coils, cold rolled coils, and wire rods.
Trading activities, comprising marketing, distribution and agency work, both in the domestic and international markets. (iii) Services, such as designing and construction, machine maintenance, technical consultancy and provision of infrastructure to support the activities of the Company. (ii)
8
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a. The Company’s Establishment (continued)
(iv) Kegiatan usaha penunjang seperti pergudangan, perbengkelan, properti, pelabuhan, pendidikan dan pelatihan, limbah produk dan limbah industri pembangkit listrik, pengelolaan air dan jasa teknologi informasi.
(iv) Supporting activites such as warehousing, workshop, property, port services, education and training, waste and industrial product, power plant, water treatment and information technology services.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Cilegon, memulai operasi Banten. Perusahaan komersialnya pada tahun 1971. Sebelum tahun 2011, Perusahaan memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas produksi baja kasar (crude steel) sebesar 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun dan kapasitas produksi baja jadi (finished steel products) sebesar 2,45 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Kapasitas produksi baja jadi meningkat menjadi 2,85 juta ton (tidak diaudit) per tahun dengan selesainya program revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada tahun 2011 (Catatan 13).
The Company and its production facilities are located in Cilegon, Banten. The Company started its commercial operations in 1971. Prior to 2011, the Company’s production facilities have a production capacity of 2.45 million metric tons (unaudited) of crude steel per year and 2.45 million metric tons (unaudited) of finished steel products per year. The production capacity of finished steel products increases to 2.85 million metric tons (unaudited) per year upon completion of hot strip mill revitalization in 2011 (Note 13).
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan lndustri No. 5, Cilegon.
The Company’s head office is located at Jalan Industri No. 5, Cilegon.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b. The Company’s Public Offering On October 29, 2010, the Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) to conduct public offering of its 3,155,000,000 new shares with nominal value of Rp500 (full amount) per share at a price of Rp850 (full amount) per share. The Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on November 10, 2010 (Note 25).
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.155.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham dengan harga Rp850 (angka penuh) per saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2010 (Catatan 25). c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
c. The Subsidiaries and Associates Structure As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, the percentage of ownership of the Company, either directly or indirectly, and total assets of the Subsidiaries are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut:
2011 Annual Report
9
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Entitas Anak dan Kegiatan Usaha/ Subsidiaries and Business Activities
Kedudukan dan Tahun Usaha Komersial Dimulai/ Domicile and Year of Commercial Operations Started
GENERAL (continued) c. The Subsidiaries and Associates Structure (continued)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011
2010
2009
Cilegon, 1992
100,00
100,00
100,00
Cilegon, 1996
100,00
100,00
Cilegon, 1973
98,48
Cilegon, 1982
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2011
2010
2009
1.020.881
838.458
818.876
100,00
1.024.969
682.747
617.848
98,48
98,48
894.336
616.316
596.944
100,00
100,00
100,00
614.047
453.531
333.646
Cilegon, 1988
100,00
100,00
100,00
1.446.238
567.408
575.755
Cilegon, 1996
100,00
100,00
100,00
362.794
309.656
229.541
Cilegon, 1996
100,00
100,00
100,00
323.637
219.889
177.909
Cilegon, 1996
97,55
97,55
97,55
108.811
99.457
86.007
Cilegon, 1993
100,00
100,00
100,00
64.877
88.128
43.307
Jakarta, -
66,00
66,00
66,00
1.112.163
823.415
259.328
6.972.753
4.699.005
3.739.161
PT Krakatau Wajatama (“PT KWT”) Manufaktur baja profil dan tulangan/ Reinforcing bars and steel wires production PT Krakatau Daya Listrik (“PT KDL”) Distributor dan penghasil listrik/ Generation and distribution of electricity PT KHI Pipe Industries (“PT KHIP”) Manufaktur pipa baja Steel pipe production PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“PT KIEC”) dan Entitas Anak/and Subsidiary (PT Laksana Maju Jaya) Industri real estat dan perhotelan/ Real estate and hotels industry PT Krakatau Engineering (“PT KE”) Rekayasa dan konstruksi/ Construction and engineering PT Krakatau Bandar Samudera (“PT KBS”) Jasa pengelolaan pelabuhan/ Port services provider PT Krakatau Tirta Industri (“PT KTI”) dan Entitas Anak/and Subsidiary (PT Krakatau Daya Tirta) Distributor dan pengolahan air/ Water treatment and distribution PT Krakatau Medika (“PT KM”)
1)
Jasa pelayanan kesehatan/ Medical services provider PT Krakatau Information Technology (“PT KITech”) Pemasok teknologi komputer/ Computer technology provider PT Meratus Jaya Iron & Steel (“PT MJIS”) Manufaktur besi dan baja/ Iron and steel production Total/Total 1)
3,07% dimiliki oleh PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) dan PT Latinusa dimiliki oleh Perusahaan sebesar 20,10%
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
1)
10
3.07% is owned by PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) and PT Latinusa is 20.10% owned by the Company
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
c. The Subsidiaries and Associates Structure (continued)
PT KIEC memiliki saham pada PT Laksana Maju Jaya (“PT LMJ”) dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. PT LMJ bergerak dalam bidang real estat dan memulai operasi komersialnya pada tahun 2001.
PT KIEC owns shares of PT Laksana Maju Jaya (“PT LMJ”) with the percentage of ownership of 99.99%. PT LMJ is engaged in the business of real estate and commenced its commercial operations in 2001.
Pada tanggal 16 Agustus 2006, PT Krakatau Daya Tirta (“PT KDT”) didirikan sebagai Entitas Anak PT KDL dengan komposisi kepemilikan sebesar 55% dimiliki oleh PT KDL dan 45% dimiliki oleh PT KTI. PT KDT didirikan dengan tujuan untuk mengambil alih kegiatan usaha air minum merek Quelle yang sebelumnya merupakan unit usaha PT KDL. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 9 September 2009, PT KDL menjual 25% saham PT KDT yang dimilikinya kepada PT KTI sehingga persentase kepemilikan PT KDL turun menjadi 30% dan persentase kepemilikan PT KTI pada PT KDT naik menjadi 70%.
On August 16, 2006, PT Krakatau Daya Tirta (“PT KDT”) was established as a subsidiary of PT KDL with share composition of 55% owned by PT KDL and 45% owned by PT KTI. PT KDT was established with the objective to take over Quelle mineral water business which was previously a business unit of PT KDL. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated September 9, 2009, PT KDL sold its 25% ownership in PT KDT to PT KTI resulting in the reduction of PT KDL’s percentage of ownership to 30% and increase of PT KTI’s percentage of ownership in PT KDT to 70%.
Perusahaan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (“PT Antam”) mendirikan PT MJIS pada tanggal 9 Juni 2008 dengan persentase kepemilikan adalah 66% oleh Perusahaan dan 34% oleh PT Antam. PT MJIS bergerak dalam bidang produksi besi dan baja, perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan besi dan baja dan berkedudukan di Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, PT MJIS belum memulai operasi komersialnya.
The Company together with PT Aneka Tbk (“PT Antam”) Tambang (Persero) established PT MJIS on June 9, 2008 with the percentage of ownership of 66% for the Company and 34% for PT Antam. PT MJIS is engaged in iron and steel production, trading and services relating to iron and steel products and is located in Jakarta. Up to December 31, 2011, PT MJIS has not yet commenced its commercial operations.
Informasi mengenai Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Kelompok Usaha pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Information about Associates owned by the Group as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 are as follows:
Entitas Asosiasi/ Associates
Kedudukan dan Tahun Usaha Komersial Dimulai/ Domicile and Year of Commercial Operations Started
PT Krakatau Posco (“PT KP”)
Cilegon, -
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011
2010
2009
Manufaktur besi dan baja/ Iron and steel production
30,00
30,00
-
PT Pelat Timah Nusantara (“PT Latinusa”)
Cilegon, 1986
Manufaktur baja berlapis timah/ Tin plate steel production
20,10
20,10
20,10
PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)
Jakarta, 1980
Manufaktur seng/ Zinc production
29,31
29,31
29,31
PT Krakatau Prima Dharma Sentana (“PT KPDS”)
Cilegon, 1987
Manufaktur alumunium/ Aluminium production
30,00
30,00
30,00
2011 Annual Report
11
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d. Boards of Commissioners, Directors and Employees The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2011 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Zacky Anwar Ansari Bukhari Wahyu Hidayat Mochammad Imron Zubaidy Achmad S. Ruky
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Logistik Direktur Keuangan tidak terafiliasi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran
Dadang Danusiri Irvan Kamal Hakim
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 are as follows:
Zacky Anwar Ansari Bukhari Mochammad Imron Zubaidy Alexander Rusli
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Logistik Direktur Keuangan tidak terafiliasi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran
Dadang Danusiri Irvan Kamal Hakim
The members of the Committee are as follows:
31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010/ December 31, 2011 and December 31, 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
Mochammad Imron Zubaidy Natsir Jafar Darto Yudhi Priyatno
Mochammad Imron Zubaidy Natsir Jafar Muhammad Assegaf
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Production Director Logistics Director Unaffiliated Finance Director Human Resources and General Affairs Director Marketing Director
Fazwar Bujang Syahrir Syah Pohan Yerry Sukandar
Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
Board of Directors President Director Production Director Logistics Director Unaffiliated Finance Director Human Resources and General Affairs Director Marketing Director
Fazwar Bujang Syahrir Syah Pohan Yerry Sukandar
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
12
Company’s
Audit
Chairman Member Member
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 8.066 orang dan 8.023 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) have 8,066 and 8,023 permanent employees (unaudited), respectively.
e. Penyelesaian Konsolidasian
2.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Keuangan
e. Completion of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 5 Maret 2012.
The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on March 5, 2012.
IKHTISAR PENTING
Laporan
KEBIJAKAN
a. Dasar penyusunan konsolidasian
AKUNTANSI
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” which was adopted since January 1, 2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, pemisahan antara ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali pada bagian ekuitas. PSAK revisi ini juga memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, laporan laba rugi komprehensif, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, separation of owner and nonowner changes in equity. The revision also introduces new disclosures such as, among others, statement of comprehensive income, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
2011 Annual Report
laporan
YANG
13
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Kelompok Usaha memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 33. Lebih lanjut, Perusahaan menyajikan Kepentingan Nonpengendali (dahulu “Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak") yang sebelumnya disajikan di antara liabilitas dan ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan pada Catatan ini, Perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The Group elected to present one single statement of comprehensive income and disclosed key estimations and judgments in Note 3 and capital management in Note 33. Further, the Company presents Non-controlling Interests (previously known as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries”) which was previously presented in between liability and equity now presented as part of equity in the consolidated statement of financial position. In relation to such reclassification and other reclassification disclosed in this Note, the Company presented the consolidated statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period, which is January 1, 2010/December 31, 2009.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.
b. Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b. Changes in disclosures
policy
and
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs which were effective starting January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
accounting
14
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
c. Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Principles of consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas PSAK yang direvisi tersebut: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively in accordance with the transitional provision of the said revised PSAK: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha dan hanya berdampak pada penyesuaian atas kebijakan akuntansi dan penyajian kepentingan nonpengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. The adoption of the PSAK No. 4 (Revised 2009) did not have any impact on the financial position or performance of the Group and only resulting to alignment of accounting policy and changes in the presentation of noncontrolling interest in the consolidated statements of financial position.
Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Lebih lanjut, Perusahaan menyajikan Kepentingan Nonpengendali (dahulu “Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak") sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan pada Catatan ini, Perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian periode yaitu 1 Januari awal komparatif 2010/31 Desember 2009.
The Company presents separate financial statements as additional information. Further, the Company presents Non-controlling Interests (previously known as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries”) as part of equity in the consolidated statement of financial position. In relation to such reclassification and other reclassification disclosed in this Note, the Company presented the consolidated statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period, which is January 1 , 2010/December 31, 2009.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akunakun Kelompok Usaha, yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
The consolidated financial statements include the accounts of Group, which are directly owned with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.
2011 Annual Report
15
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
c. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Principles of consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts transactions have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a.
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b.
kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d.
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
and
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
16
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any;
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
c. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Principles of consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Since January 1, 2011 (continued)
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup secara penuh.
Losses attributable to the NCI in certain nonwholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover such losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder are fully recovered.
Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, dimana perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi untuk “selisih negatif”.
Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-entity extension method, whereby the difference between the consideration given and the carrying amount of the underlying net assets acquired is recognized as goodwill for “positive excess”, and to profit and loss for “negative excess”.
2011 Annual Report
17
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
d. Transaksi dengan pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Transaction with related parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mengubah definisi pihak berelasi. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK change the definitions of a related party. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government-related entities).
Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan pihak berelasi, terutama yang berkaitan dengan pengungkapan entitas berelasi dengan pemerintah. Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.
The adoption of the amendment has significant impact on the disclosure of related parties, in particular those related to the disclosure of government-related entities. The Group elected to disclose the transaction with governmentrelated entitites using the exemption from general related party disclosure requirements.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7.
The Company and Subsidiaries have transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7.
Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Group with the Government of the Republic of Indonesia and government-related entities are disclosed in the relevant notes of the respective account.
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
e. Foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.
Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
18
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
e. Foreign currency transactions and balances (continued)
Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
The exchange rates (in full amount) used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 EURO (EUR) 1/Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$) 1/Rupiah Dolar Singapura (SG$) 1/Rupiah Dolar Australia (AU$) 1/Rupiah Yen Jepang (JP¥) 1/Rupiah
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
11.739 9.068 6.974 9.203 117
11.956 8.991 6.981 9.143 110
f. Setara kas
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 13.510 9.400 6.698 8.432 102
EURO (EUR) 1/Rupiah United States Dollar (US$) 1/Rupiah Singapore Dollar (SG$) 1/Rupiah Australian Dollar (AU$) 1/Rupiah Japanese Yen (JP¥) 1/Rupiah
f. Cash equivalents
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas.
Cash and cash equivalents are defined as short-term, highly liquid investments and readily convertible to known amounts of cash.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai setara kas. Deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya untuk pinjaman jangka pendek disajikan sebagai Berjangka Yang Dibatasi “Deposito Penggunaannya” sebagai bagian dari aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral are classified as cash equivalents. Time deposits which are pledged as collateral or their use is restricted for shortterm loans are presented as “Restricted Time Deposits” as part of current assets in the consolidated statements of financial position.
Kas dan deposito berjangka yang dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya untuk pinjaman jangka panjang dan pekerjaan proyek dicatat sebagai “Kas dan Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” dan disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-Lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Cash in banks and time deposits which are pledged as collateral or their use is restricted for long-term loans and project work are classified as “Restricted Cash and Time Deposits” and presented as a part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position.
g. Aset dan liabilitas keuangan
g. Financial assets and liabilities Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
2011 Annual Report
19
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Efek kumulatif bersih dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut sebesar Rp9.325 dicatat pada saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.
The net cumulative effect of the prospective adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006) amounting to Rp9,325 was reflected in the balance of retained earnings as of January 1, 2010.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan dan Pengukuran awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, pinjaman karyawan dan penyertaan saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, restricted cash and time deposits, trade and other receivables, employee receivables and unquoted investments in shares of stock.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
20
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
● Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
● Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
● Loans and receivables
● Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kelompok Usaha memiliki kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
The Group has cash and cash equivalents, short-term investments, restricted cash and time deposits, trade receivables and other receivables in this category.
2011 Annual Report
21
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
● Aset keuangan tersedia [Available-For-Sale (“AFS”)]
● Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
untuk
dijual
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the previously cumulative gain or loss recognized in the equity is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Kelompok Usaha memiliki penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Penyertaan ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
The Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. These investments are carried at cost.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuan pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan telah mentransfer tersebut, namun pengendalian atas aset keuangan tersebut.
i.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
22
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
pengakuan
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial assets (continued) aset
Derecognition of financial assets (continued)
keuangan
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that Group could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
2011 Annual Report
23
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
● Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
24
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
● Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
● Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
2011 Annual Report
25
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
● Financial assets carried at cost If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next year.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun berikutnya. Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank, pinjaman jangka panjang, liabilitas jangka panjang dan instrumen keuangan derivatif.
The Group’s financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, bank loans, long-term loans, long-term liabilities and derivative financial instruments.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
26
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
● Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
● Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. ● Loans and borrowings
● Pinjaman dan utang
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan serta melalui proses pengakuannya amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
2011 Annual Report
27
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Kelompok Usaha menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Group enters into and engage in permitted foreign currency swap contracts, if considered necessary, for the purpose of managing the foreign exchange exposures emanating from the Group’s loans in foreign currencies. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masingmasing sebagai aset dan liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and current liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated statements of financial position which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
28
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (continued)
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
Derivative financial instruments (continued)
Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan yang disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Selisih Kurs” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Net changes in fair value of derivative instruments and settlement of derivative instruments are charged or credited to current year operations and presented as part of "Gains (Loss) on Foreign Exchange" in the consolidated statements of comprehensive income.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
2011 Annual Report
29
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
h. Persediaan
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang kecuali biaya perolehan persediaan Entitas Anak tertentu yang ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted-average method except for the cost of inventories of a Subsidiary which is measured using the specific identification method.
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.
Biaya dibayar di muka
i.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. j.
ACCOUNTING
Penyertaan saham
j.
Investments in shares of stock
Investasi saham pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of the said revised PSAK has significant impact on the consolidated financial statements.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pasca perolehan dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut.
The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the investment in the associate is carried in the consolidated statements of financial position at cost and adjusted thereafter for the post acquisition changes in the Group’s share of net assets of the associate.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
30
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Penyertaan saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Investments in shares of stock (continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasion. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi ini dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Group dalam entitas asosiasi.
The contribution of a non-monetary asset to an associate in exchange for an equity interest in the associate are accounted as transaction between the Group and the associate and therefore unrealized gains and losses resulting from such transactions are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
2011 Annual Report
31
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
k. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Umur manfaat (Tahun)/ Useful lives (Years) Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan rumah dan kantor
20 - 50 5 - 40 2 - 20 3 - 30 3-6
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the consolidated statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transportation equipment Office and housing equipment
32
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
k. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Fixed assets (continued)
Pada setiap akhir tahun/periode buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year/period end.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired after January 1, 1999, is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and presented as a part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position and amortized over the legal term or the economic life of the land, whichever is shorter.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Bunga, biaya komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Interests, commitment fees and other borrowing costs which directly attributable to the acquisition, development and construction of projects are capitalized as part of the cost of the asset under construction. Capitalization of borrowing costs ceases when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha disajikan pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Fixed assets not used in operations are stated at the lower of cost or their recoverable amount and presented as a part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position.
2011 Annual Report
33
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset real estat
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Real estate assets
Tanah yang dimiliki Entitas Anak tertentu untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan disesuaikan dengan biaya pengembangan tanah yang dibebankan secara proporsional untuk masing-masing klasifikasi tanah.
Land held by certain Subsidiaries for resale is valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined based on the weighted-average method and adjusted by land development costs charged proportionally to each classification of land.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah yang siap dijual (atau persediaan) bila tanah tersebut siap dijual atau selesai dikembangkan.
The acquisition cost of land under development consists of the cost of land acquired but not yet developed, plus direct and indirect cost of the development attributable to the activities of the real estate development, including interest cost. Land for development will be transferred to land available for sale (or inventory) when the land is ready for sale or is already developed.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.
The cost of land development, including land used for road and public utilities or other area unavailable for sale, is allocated to the project based on area available for sale.
Aset real estat disajikan sebagai bagian akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Real estate assets are presented as part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position.
m. Penurunan nilai aset non-keuangan
m. Impairment of non-financial assets
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
34
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
nilai
AKUNTANSI aset
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial position and results of operations of the Group.
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting year whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit (“CGU’s”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
2011 Annual Report
35
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
nilai
AKUNTANSI aset
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
non-keuangan
m. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, bersih setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. n. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas
n. Stock issuance costs Stock issuance costs are presented as deduction from “Additional Paid-in Capital” in the equity section in the consolidated statements of financial position.
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
36
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
o. Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Revenue and expense recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang keuangan signifikan terhadap laporan konsolidasian Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the Group’s consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan Barang
Sale of Goods
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Perusahaan dan Entitas Anak atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.
Revenues from sale of goods are recognized when the title of ownership of the goods has been passed on to the customer, either upon delivery, or in the case of finished products held in the Company’s and Subsidiaries’ warehouse at the request of the customer, upon invoicing.
Pendapatan Jasa
Revenue from Services
Pendapatan dari jasa rekayasa dan konstruksi dan jasa instalasi komputer diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian pekerjaan. Kemungkinan kerugian diakui pada saat kerugian tersebut dapat ditentukan. Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.
Revenues from engineering and construction services and computer installation services are recognized based on the percentage of completion method. Losses are recognized as soon as they become apparent. Revenues from sale of real estates are recognized using the full accrual method in accordance with PSAK No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”.
Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir, fasilitas pergudangan, hotel dan sarana olah raga, serta jasa lingkungan diakui pada saat jasa telah diberikan.
Revenues from room rental, parking facilities, warehouse facilities, hotel and sports facilities, and environmental services are recognized when the services have been rendered.
2011 Annual Report
37
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
o. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognition
Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan.
Revenues from other services are recognized when the services have been rendered.
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Pengakuan Beban
Expense Recognition
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.
The cost of land sold is determined based on the acquisition cost of land and other disbursement relating to the land development.
p. Provisi
p. Provisions
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied propectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang handal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
38
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
p. Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q. Imbalan kerja
q. Employee benefits
Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits under the Collective Labor Agreement is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the year until the benefits concerned become vested.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:
A curtailment occurs when an entity either:
i.
i.
Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau
ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
2011 Annual Report
Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or
39
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
q. Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
q. Employee benefits (continued)
Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha meliputi:
Long-term employee benefits of the Group comprise of:
Dana Pensiun
Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plan for all of its eligible permanent employees. The Subsidiaries have defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, imbalan pensiun manfaat pasti dihitung dengan menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan metode Projected Unit Credit seperti yang diharuskan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004). Untuk tujuan pendanaannya, metode aktuaria yang digunakan adalah Projected Benefit Cost Method, attained age normal.
For financial reporting purposes, the defined benefit pension plan is calculated using the actuarial assumptions based on the Projected Unit Credit method as required by PSAK No. 24 (Revised 2004). For funding purposes, the actuarial method used is Projected Benefit Cost Method, attained age normal.
Jika terdapat surplus pendanaan, aset diakui pada laporan keuangan konsolidasian apabila pemulihan surplus tersebut dapat dilakukan baik melalui pembayaran kembali atau pengurangan iuran masa datang.
Where the funding asset is recognized statements if that through refunds contributions.
Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi yang terutang diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
For the defined contribution pension plan, contributions payable are charged to current year operations.
Imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits
Kelompok Usaha juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun yang meliputi cuti berimbalan jangka panjang, imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lain yang tidak didanai. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
The Group also provide long-term employment benefits other than pension which include longterm compensation leave, post-retirement healthcare benefits and other long-term employee benefits which are unfunded. These long-term employee benefits are calculated using the Projected Unit Credit method in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
40
status shows a surplus, an in the consolidated financial surplus can be recovered or reductions in future
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
r. Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Income tax
Pajak penghasilan tidak final
Non-final income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.
Pajak penghasilan final
Final income tax
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Agustus 2008.
Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008.
2011 Annual Report
41
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
r. Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Income tax (continued)
Pajak penghasilan final (lanjutan)
Final income tax (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 tanggal 4 November 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Januari 2009.
Based on Government Regulation No. 71/2008 dated November 4, 2008, income derived from sale or transfer of land and building for developer is subject to final tax. This regulation is effective on January 1, 2009.
Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.
Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
s. Laba per saham dasar
s. Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the total income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian memiliki jumlah yang sama dengan laba bersih per saham dasar dikarenakan tidak adanya efek yang berpotensi dilutif (Catatan 25).
Diluted earnings per share has the same amount with basic earnings per share since there is no potential dilutive effects (Note 25).
t. Informasi segmen
t. Segment information Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
42
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
t. Informasi segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t. Segment information (continued)
Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha menentukan bahwa segmen operasi tidak mengalami perubahan dari segmen usaha yang telah ditentukan sebelumnya.
The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. The Group concluded that the operating segments remain the same as the business segments previously identified.
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masingmasing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organised into five operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 37, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segments are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
u. Selisih perubahan ekuitas perusahaan/perusahaan asosiasi
anak
u. Changes in associates
of
subsidiaries/
Prior to January 1, 2011, in accordance with PSAK No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”, if the Company’s share in the equity of a Subsidiary change subsequent to a transaction (wherein such transaction is defined to be other transaction not conducted between the Company and a Subsidiary but resulting in a change in the equity of a Subsidiary), the difference or the change is recognized as “Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of Subsidiaries” account as part of the Equity section in the consolidated statements of financial position. PSAK No. 40 was withdrawn by the issuance of PSAK No. 15 (Revised 2009).
Sebelum 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, apabila nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak berbeda dengan nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak yang terkait, maka perbedaan tersebut oleh Perusahaan diakui sebagai akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. PSAK No. 40 ditarik dengan penerbitan PSAK No. 15 (Revisi 2009).
2011 Annual Report
equity
43
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
u. Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u. Changes in equity associates (continued)
ACCOUNTING
of
subsidiaries/
In accordance with the transition provision of PSAK No. 4 (Revised 2009), accounting for the deemed disposal applies prospectively. from Therefore, the balance resulting transaction prior to the withdrawal of PSAK No. 40 remains in the equity of the Group.
Berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 4 (Revisi 2009), akuntansi atas dilusi karena pelepasan tidak langsung diterapkan secara prospektif. Karenanya, saldo yang berasal dari transaksi sebelum penarikan PSAK No. 40 tetap dicatat dalam ekuitas Kelompok Usaha. v. Penerapan standar akuntansi revisi lain
v. Adoption of standards
other
revised
accounting
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have impact to the consolidated financial statements:
i.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
i.
Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:
The amended and published accounting standards that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective as of January 1, 2011 are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency.
PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establish the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. ii. PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after The Reporting Period”. iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
44
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
v. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v. Adoption of other revised standards (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
PSAK No. 34 (Revisi 2010) “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
PSAK No. 34 (Revised 2010) “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
(Revisi 2010) “Instrumen PSAK No. 50 Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset dan liabilitas keuangan.
(Revised 2010) “Financial PSAK No. 50 Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
PSAK No. 53 (Revised 2010) “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
PSAK No. 56 (Revised 2011) “Earnings per Share”, prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between differen entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
“Financial Instruments: PSAK No. 60 Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
2011 Annual Report
45
or
after
January
accounting 1,
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
2012
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
v. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v. Adoption of other revised standards (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
PSAK No. 61 “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
PSAK No. 61 “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.
ISAK No. 13 “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntasi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengacu pada suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
ISAK No. 13 “Hedges of Net Investment in Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), refers to such an entity as a parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
ISAK No. 18 “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
ISAK No. 18 “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.
ISAK No. 20 “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
ISAK No. 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
46
or
after
January
accounting 1,
2012
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
v. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v. Adoption of other revised standards (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its consolidated financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
or
after
January
accounting 1,
2012
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future years.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan terpenuhinya definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.g.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.g.
2011 Annual Report
47
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.285.730 (31 Desember 2010: Rp1.228.301; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp1.680.334). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2011 was Rp2,285,730 (December 31, 2010: Rp1,228,301; January 1, 2010/December 31, 2009: Rp1,680,334). Further details are disclosed in Note 7.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif
Allowance for Impairment Losses Receivables-Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
48
Impairment
Losses
on
on
Trade
Trade
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif (lanjutan)
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables-Collective Assessment (continued)
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai realisasi neto dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp6.877.264 (31 Desember 2010: Rp6.606.380; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp4.939.846). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
Allowance for decline in net realizable value and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in value of inventory as of December 31, 2011 is Rp6,877,264 (December 31, 2010: Rp6,606,380; January 1, 2010/December 31, 2009: Rp4,939,846). Further details are disclosed in Note 10.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimum setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi dan sebelumnya dikarenakan pemakaian kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year-end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
2011 Annual Report
49
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan)
Estimating Useful Lives of Fixed Assets (continued)
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp5.644.107 (31 Desember 2010: Rp4.389.320; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp3.378.928). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
The Group estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 50 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2011 was Rp5,644,107 (December 31, 2010: Rp4,389,320; January 1, 2010/December 31, 2009: Rp3,378,928). Further details are disclosed in Note 13.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employees’ Benefits
Biaya program pensiun manfaat pasti dan imbalan jangka panjang lainnya serta nilai kini kewajiban imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan, tingkat mortalitas, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan dan tingkat hasil yang diharapkan dari aset program. Karena kerumitan penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi-asumsi tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir tahun pelaporan.
The cost of defined benefit pension plans and other long-term employee benefits and the present value of the defined benefit obligation are determined using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions, which includes the determination of the discount rate, future salary increases, mortality rates, employee turn-over rate, disability rate, and the expected rate of return on plan assets. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and its long term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at financial year-end.
Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, manajemen memperhitungkan tingkat bunga (pada akhir tahun pelaporan) dari obligasi pemerintah dalam Rupiah. Kelompok Usaha menggunakan tingkat diskonto tunggal untuk masing-masing dalam Kelompok Usaha yang entitas mencerminkan rata-rata perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa depan didasarkan pada rencana kerja jangka panjang Kelompok Usaha yang juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan di Negara Indonesia.
In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields (at year end) on Indonesian Rupiah government bonds. The Group uses a single discount rate for each entity within the Group that reflects the estimated average timing of benefit payments and the currency in which the benefits are to be paid. The mortality rate is based on publicly available mortality tables. Future salary increases is based on the Group long-term business plan which is also influenced by expected future inflation rates for the country.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
50
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)
Pension and Employees’ Benefits (continued)
Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp309.879 (31 Desember 2010: Rp254.234; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp223.635).
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 was Rp309,879 (December 31, 2010: Rp254,234; January 1, 2010/December 31, 2009: Rp223,635).
Penjelasan lebih rinci mengenai asumsi-asumsi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 23.
Further details about the assumptions used are given in Note 23.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Nilai tercatat dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp69 (31 Desember 2010: nihil; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: nihil), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.862 (31 Desember 2010: Rp3.781; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: nihil) (Catatan 17 dan 32).
The carrying amount of financial assets carried at fair values in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 was Rp69 (December 31, 2010: nil; January 1, 2010/December 31, 2009: nil), while the carrying amount of financial liabilities carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 was Rp Rp15,862 (December 31, 2010: Rp3,781; January 1, 2010/December 31, 2009: nil) (Notes 17 and 32).
2011 Annual Report
51
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan
Uncertain tax exposure
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp7.330 (31 Desember 2010: Rp8.813; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp24.148). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2011 was Rp7,330 (December 31, 2010: Rp8,813; January 1, 2010/December 31, 2009: Rp24,148). Further details are disclosed in Note 18.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Income Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar Rp37.887 (2010: Rp76.433). Rugi fiskal tersebut terkait kepada Entitas-entitas Anak yang masih mengalami kerugian, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Kelompok Usaha.
As of December 31, 2011, the Group has tax loss carry forwards amounting to Rp37,887 (2010: Rp76,433). These tax losses relate to Subsidiaries which still incurred loss, has not yet expired and may not be used to offset taxable profits elsewhere in the Group.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
52
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Kas Bank Rekening Rupiah Pihak ketiga PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Rekening Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$227.828 pada tahun 2011, US$102.064 pada tahun 2010 dan US$97.979 pada tahun 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$114.973 pada tahun 2011, US$124.220 pada tahun 2010 dan US$3.203.730 pada tahun 2009) PT Bank Permata Tbk (US$105.391 pada tahun 2011, US$331.495 pada tahun 2010 dan US$25.063 pada tahun 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$90.974 pada tahun 2011, US$47.555 pada tahun 2010 dan US$285.944 pada tahun 2009) Standard Chartered Bank (US$66.141 pada tahun 2011, US$1.583.030 pada tahun 2010 dan US$97.423 pada tahun 2009) PT Bank Central Asia Tbk (US$5.008 pada tahun 2011, US$5.059 pada tahun 2010 dan US$5.095 pada tahun 2009) Lain-lain (US$77.257 pada tahun 2011, US$27.324 pada tahun 2010 dan US$28.404 pada tahun 2009)
2011 Annual Report
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
2.040
1.554
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 1.147
Cash Bank Rupiah accounts Third parties PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
25.017 7.652 6.394 3.448 1.288 1.168
10.214 2.000 842 2.632
128 2.302 1.498 122.803
1.111
32
4.223
1.127
2.502
1.509
102.713
5.743
27.856
65.299
25.780
405.729
29.551 9.549
29.321 8.484
775 5.722
2.408
5.129
3.398
214
55
439
2.066
918
921
1.042
1.118
30.115
956
2.980
236
825
428
2.688
600
14.233
916
45
45
47
700
246
267
53
Others (each below Rp1,000) Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Others (each below Rp1,000) United States Dollar accounts Third parties The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$227,828 in 2011, US$102,064 in 2010 and US$97,979 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$114,973 in 2011, US$124,220 in 2010 and US$3,203,730 in 2009) PT Bank Permata Tbk (US$105,391 in 2011, US$331,495 in 2010 and US$25,063 in 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$90,974 in 2011, US$47,555 in 2010 and US$285,944 in 2009) Standard Chartered Bank (US$66,141 in 2011, US$1,583,030 in 2010 and US$97,423 in 2009) PT Bank Central Asia Tbk (US$5,008 in 2011, US$5,059 in 2010 and US$5,095 in 2009) Others (US$77,257 in 2011, US$27,324 in 2010 and US$28,404 in 2009)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Bank (lanjutan) Rekening Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$38.564.248 pada tahun 2011, US$33.614.836 pada tahun 2010 dan US$16.721.822 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$1.912.260 pada tahun 2011, US$5.564.976 pada tahun 2010 dan US$5.476.423 pada tahun 2009) PT Bank Syariah Mandiri (US$327.189 pada tahun 2011, US$732.942 pada tahun 2010 dan US$212.553 pada tahun 2009) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$106.610 pada tahun 2011, US$3.079.997 pada tahun 2010 dan US$170.009 pada tahun 2009) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$39.910 pada tahun 2011, US$35.411 pada tahun 2010 dan US$25.106 pada tahun 2009) Rekening EURO Pihak ketiga Lain-lain (EUR2.089 pada tahun 2011, EUR12.485 pada tahun 2010 dan EUR12.953 pada tahun 2009) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (EUR2.300.945 pada tahun 2011, EUR8.471.955 pada tahun 2010 dan EUR1.158.661 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR403.322 pada tahun 2011, EUR96.854 pada tahun 2010 dan EUR7.935 pada tahun 2009) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (EUR30.384 pada tahun 2011, EUR2.068 pada tahun 2010 dan EUR1.110 pada tahun 2009) Rekening Yen Jepang Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (¥828 pada tahun 2011, ¥51 pada tahun 2010 dan ¥161.950 pada tahun 2009) Rekening Dolar Singapura Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SG$24 pada tahun 2011, SG$100 pada tahun 2010 dan SG$66 pada tahun 2009) Sub-total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
349.700
302.231
157.185
17.341
50.035
51.478
2.967
6.590
1.998
967
27.692
1.598
362
318
236
24
148
175
Bank (continued) United States Dollar accounts (continued) Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$38,564,248 in 2011, US$33,614,836 in 2010 and US$16,721,822 in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$1,912,260 in 2011, US$5,564,976 in 2010 and US$5,476,423 in 2009) PT Bank Syariah Mandiri (US$327,189 in 2011, US$732,942 in 2010 and US$212,553 in 2009) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$106,610 in 2011, US$3,079,997 in 2010 and US$170,009 in 2009) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$39,910 in 2011, US$35,411 in 2010 and US$25,106 in 2009) Euro accounts Third parties Others (EUR2,089 in 2011, EUR12,485 in 2010 and EUR12,953 in 2009)
27.011
101.290
15.653
4.735
1.158
108
357
25
15
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (EUR2,300,945 in 2011, EUR8,471,955 in 2010 and EUR1,158,661 in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR403,322 in 2011, EUR96,854 in 2010 and EUR7,935 in 2009) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (EUR30,384 in 2011, EUR2,068 in 2010 and EUR1,110 in 2009)
17
Japanese Yen accounts Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (¥828 in 2011, ¥51 in 2010 and ¥161,950 in 2009) Singapore Dollar accounts Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SG$24 in 2011, (SG$100 in 2010 and SG$66 in 2009)
-
-
-
-
-
666.637
602.189
840.035
54
Sub-total
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Deposito berjangka Dalam Rupiah Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Time deposits Rupiah 103.300 79.550 2.000
260.000 150.750 32.000
149.200 4.000
1.000
6.700 -
11.200 10.000 -
729.822
1.778.566
236.081
161.000
107.484
6.677
106.200
114.000
12.004
30.000 5.000
150.000 133.513
20.000 15.000
-
-
10.000
Dalam Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$29.000.000 pada tahun 2011) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$28.000.000 pada tahun 2011 dan US$10.000.000 pada tahun 2010) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$89.490.602 pada tahun 2011, US$85.000.000 pada tahun 2010 dan US$16.500.000 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$41.450.000 pada tahun 2011 dan US$30.800.000 pada tahun 2009) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$300.000 pada tahun 2011 dan 2010)
Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk United States Dollar
262.972
-
-
253.904
89.910
-
811.501
764.235
155.100
375.869
-
289.520
Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$29,000,000 in 2011) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$28,000,000 in 2011 and US$10,000,000 in 2010) Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$89,490,602 in 2011, US$85,000,000 in 2010 and US$16,500,000 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$41,450,000 in 2011 and US$30,800,000 in 2009) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$300,000 in 2011 and in 2010)
2.720
2.697
-
Sub-total
2.924.838
3.589.855
918.782
Sub-total
Total
3.593.515
4.193.598
1.759.964
Total
2,5% - 13,0% 0,3% - 3,0%
Interest rates per annum for time deposits In Rupiah In US Dollar
7,0% 5,7%
Interest rates per annum for on call cash pooling (Note 15) In Rupiah In US Dollar
Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka Dalam Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat Tingkat bunga per tahun untuk on call cash pooling (Catatan 15) Dalam Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat
2011 Annual Report
2,5% - 9,3% 0,2% - 3,0%
4,5% - 9,5% 2,0% - 3,0%
7,0% 3,3%
7,4% 4,0%
55
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS This account represents time deposits with maturity periods of more than three months at the time of placement and not pledged as collateral. The balances of time deposits are as follows:
Akun ini merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan. Saldo penempatan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$10.000.000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$7.686.836 dan Rp1.507 pada tahun 2011, Rp1.550 pada tahun 2009 Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$15.000.000) Total Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka Deposito dalam Rupiah Deposito dalam Dolar Amerika Serikat
6.
DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA
YANG
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
90.680
-
-
71.211
-
1.550
Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$10,000,000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$7,686,836 and Rp1,507 in 2011, Rp1,550 in 2009)
-
-
141.000
Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$15,000,000)
161.891
-
142.550
Total
4,5% - 8,0% 3,0%
Interest rates per annum for time deposits Deposits in Rupiah Deposits in US Dollar
7,3% 1,8% - 3,0%
-
DIBATASI
6.
RESTRICTED TIME DEPOSITS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, time deposits placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to nil, Rp27,000 and nil are pledged as collateral for opening import Letter of Credit (L/C) through Bank Mandiri which was due on November 24, 2011. The annual interest rates for the time deposits is 7.3% in 2011 and 6.8% in 2010.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, deposito berjangka masing-masing sebesar nihil, Rp27.000 dan nihil yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dijaminkan untuk pembukaan Letter of Credit (L/C) impor melalui Bank Mandiri yang jatuh tempo pada tanggal 24 November 2011. Tingkat bunga tahunan deposito berjangka tersebut sebesar 7,3% pada tahun 2011 dan 6,8% pada tahun 2010.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
56
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
7.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak ketiga PT Nusa Tambang Pratama PT Blue Scope Steel Indonesia PT Intisumber Bajasakti PT Hamasa Steel Centre PT Tumbakmas Inti Mulia PT Peni Jaya Haribaja PT Chevron Pacific Indonesia PT Indosino International PT Spirit Niaga Jayamahe PT Cigading International Bulk Terminal PT Indal Steel Pipe PT Pandawa Jaya Steel PT Essar Indonesia PT Steel Pipe Industry Indonesia Horizon Extreme Mining Sdn. Bhd PT Bukaka Teknik Utama McConnell Dowell PT Bilah Baja Makmur Abadi PT Sunrise Steel PT Kalimantan Steel PT Indonesia Steel Tube Works PT Citramas Jaya Teknik Mandiri PT Semarang Makmur PT Sermani Steel Corp. PT Persada Nusantara Steel PT Lion Mesh Prima Tbk PT Dunia Metal Works PT Palisco Baja PT Bakrie Pipe Industries PT Artas Energi Petrogas PT Karya Yasantara Cakti PT Roda Mas Baja Intan PT Sarana Central Bajatama Croft Steel Pty. Ltd. PT Surya Calvary PT Mitra Logam Pratama PT Seragam Serasi Perkasa PT Baja Makmur Perkasa PT Papajaya Agung PT Bangun Era Sejahtera PT Bumi Kaya Steel PT Indomulti Jaya Steel PT Karya Mandiri Semesta PT Harapan Sukses Jaya PT Sarana Steel PT Albatani Cipta Niaga PT Pundi Kencana Mobil Cepu Ltd. Performance Pipe Sdn. Bhd Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
TRADE RECEIVABLES
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
190.492 95.358 77.838 64.722 61.819 51.298 49.793 44.147 43.153 41.463 36.551 33.861 33.154 32.472 31.990 31.969 30.242 24.029 21.598 20.120 19.775 19.726 18.483 17.899 15.767 15.741 15.148 14.184 13.491 10.738 10.710 10.681 10.359 10.192 10.144 9.135 8.131 7.986 7.502 6.585 6.164 6.045 5.479 4.784 427 427 11 -
55.815 69.527 68.307 1.321 42.247 11.037 37.634 9.440 37.595 8.196 3.998 38.959 7.579 236 35.332 11.943 10.134 11.612 11.701 9.630 9 7.037 7.394 13.060 10.483 25.461 14.159 15.285 10.656 11.840 231 10.285 3.324 1.425 452 35.775 1.308 21.040
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 97.733 105.172 47.138 30.777 43.806 3.786 63.225 17.883 58.086 37.668 832 17 21.823 39.135 4.685 6.116 12.147 14.052 16.302 14.040 19.278 41.359 3.427 5.714 12.909 17.278 12.936 2.150 3.995 18.911 18.980 27.012 34.018 17.156 4.070 52.387 -
Third parties PT Nusa Tambang Pratama PT Blue Scope Steel Indonesia PT Intisumber Bajasakti PT Hamasa Steel Centre PT Tumbakmas Inti Mulia PT Peni Jaya Haribaja PT Chevron Pacific Indonesia PT Indosino International PT Spirit Niaga Jayamahe PT Cigading International Bulk Terminal PT Indal Steel Pipe PT Pandawa Jaya Steel PT Essar Indonesia PT Steel Pipe Industry Indonesia Horizon Extreme Minging Sdn. Bhd. PT Bukaka Teknik Utama McConnell Dowell PT Bilah Baja Makmur Abadi PT Sunrise Steel PT Kalimantan Steel PT Indonesia Steel Tube Works PT Citramas Jaya Teknik Mandiri PT Semarang Makmur PT Sermani Steel Corp. PT Persada Nusantara Steel PT Lion Mesh Prima Tbk PT Dunia Metal Works PT Palisco Baja PT Bakrie Pipe Industries PT Artas Energi Petrogas PT Karya Yasantara Cakti PT Roda Mas Baja Intan PT Sarana Central Bajatama Croft Steel Pty. Ltd. PT Surya Calvary PT Mitra Logam Pratama PT Seragam Serasi Perkasa PT Baja Makmur Perkasa PT Papajaya Agung PT Bangun Era Sejahtera PT Bumi Kaya Steel PT Indomulti Jaya Steel PT Karya Mandiri Semesta PT Harapan Sukses Jaya PT Sarana Steel PT Albatani Cipta Niaga PT Pundi Kencana Mobil Cepu Ltd. Performance Pipe Sdn. Bhd.
399.982
360.171
378.968
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
1.691.765 (51.995)
1.031.638 (43.963)
1.304.971 (38.122)
Pihak ketiga, neto
1.639.770
987.675
1.266.849
Third parties, net
Others (each below Rp10,000) Sub-total Allowance for impairment losses
Pihak berelasi (Catatan 9) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 9)
312.398
13.416
69.487
Related parties (Note 9)
281.567
183.247
305.876
Government-related entities (Note 9)
Sub-total
593.965
196.663
375.363
Sub-total
2.233.735
1.184.338
1.642.212
Net
Neto
2011 Annual Report
57
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 21).
Trade receivables of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Notes 15 and 21).
Rincian piutang usaha berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on business segments are as follows:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Produk baja Rekayasa dan konstruksi Real estat dan perhotelan Jasa pengelolaan pelabuhan Jasa lainnya
1.538.866 511.769 66.468 49.584 67.048
910.068 119.633 67.397 35.087 52.153
1.314.969 253.532 10.022 24.054 39.635
Steel products Engineering and construction Real estate and hotels Port services provider Other services
Total
2.233.735
1.184.338
1.642.212
Total
The details of aging of trade receivables based on invoice dates are as follows:
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Lancar - belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 720 hari Lebih dari 720 hari
1.779.514
900.578
1.256.678
308.516 51.496 18.567 94.101 33.536
191.430 38.620 8.465 50.038 39.170
308.349 26.528 14.875 37.638 36.266
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
2.285.730 (51.995)
1.228.301 (43.963)
1.680.334 (38.122)
Neto
2.233.735
1.184.338
1.642.212
Net
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Saldo awal Penambahan cadangan Pemulihan cadangan Efek pelepasan Entitas Anak (Catatan 12)
43.963 11.401 (3.369) -
38.122 7.916 (2.075) -
46.368 1.953 (9.806) (393)
Saldo akhir
51.995
43.963
38.122
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Total Allowance for impairment losses
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Current - not due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 720 days More than 720 days
58
Beginning balance Additional provision Recovery of allowance Effect on disposal of Subsidiary (Note 12) Ending balance
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
The management believes that the allowance for impairment losses on receivables is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible trade receivables.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables currencies are as follows:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
8.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
based
on
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$94.377.666 pada tahun 2011, US$18.233.197 pada tahun 2010 dan US$22.822.153 pada tahun 2009) Mata uang asing lainnya (EUR2.272.761 pada tahun 2011 dan EUR13.724 pada tahun 2009)
1.351.238
1.020.403
1.427.499
855.817
163.935
214.528
26.680
-
185
Rupiah United States Dollar (US$94,377,666 in 2011, US$18,233,197 in 2010 and US$22,822,153 in 2009) Other foreign currencies (EUR2,272,761 in 2011 and EUR13,724 in 2009)
Total
2.233.735
1.184.338
1.642.212
Total
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
OTHER RECEIVABLES
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
46.129 (5.759)
80.496 (6.912)
54.383 (6.685)
Third parties Allowance for impairment losses
Pihak berelasi (Catatan 9)
40.370 101.961
73.584 8.489
47.698 2.658
Related parties (Note 9)
Neto
142.331
82.073
50.356
Net
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Saldo awal Penambahan cadangan Pemulihan cadangan Saldo akhir
2011 Annual Report
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
6.912 475 (1.628)
6.685 371 (144)
7.915 (1.230)
5.759
6.912
6.685
59
Beginning balance Additional provision Recovery of allowance Ending balance
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
8.
OTHER RECEIVABLES (continued) The details of other receivables currencies are as follows:
Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$15.373.158 pada tahun 2011, US$3.535.554 pada tahun 2010 dan US$3.434.686 pada tahun 2009) Euro (EUR905 pada tahun 2009) Total
based
on
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
2.927
50.285
18.058
139.404
31.788
32.286
-
-
12
Rupiah United States Dollar (US$15,373,158 in 2011, US$3,535,554 in 2010 and US$3,434,686 in 2009) Euro (EUR905 in 2009)
142.331
82.073
50.356
Total
Piutang lain-lain pada pihak ketiga mencakup piutang yang timbul karena pembayaran kepada CV Fajar Indah atas pembelian besi tua (scrap) oleh PT KBS senilai Rp4.000 pada tahun 2006, yang telah menjadi kasus hukum. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 8 Oktober 2007, gugatan PT KBS terhadap CV Fajar Indah tidak diterima. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 22 Oktober 2007, PT KBS mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Putusan Banding No. 503/PDT/2008/ PT.DKI tanggal 16 Desember 2008, yang dinyatakan dalam Salinan Putusan tertanggal 12 Maret 2009, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan gugatan PT KBS dan menghukum CV Fajar Indah untuk mengembalikan pembayaran sebesar Rp4.000 tersebut.
Other receivables from third parties include the receivable arising from the payment to CV Fajar Indah for purchase of scrap by PT KBS for Rp4,000 in 2006, which became a legal case. Based on a decision of the District Court of North Jakarta No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut dated October 8, 2007, PT KBS’ claim against CV Fajar Indah was rejected. Upon this decision, on October 22, 2007, PT KBS filed an appeal to the High Court of DKI Jakarta. Based on the Appeal Decision No. 503/PDT/2008/PT.DKI dated December 16, 2008, which is stated in the Decision Circular dated March 12, 2009, the High Court of DKI Jakarta approved PT KBS’ claim and instructed CV Fajar Indah to return the payment of Rp4,000.
Pada bulan Oktober 2009, CV Fajar Indah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Berdasarkan Keputusan No. 1922 K/Pdt/2009 tanggal 11 Maret 2010, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi tersebut. Pada tanggal 4 Januari 2011, PT KBS telah mengajukan Permohonan Teguran (Aanmaning) kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara agar CV Fajar Indah memenuhi kewajiban hukumnya kepada PT KBS. PT KBS sedang mempersiapkan langkah hukum selanjutnya dan sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, persiapan tersebut masih dalam proses. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, PT KBS telah menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas seluruh piutang tersebut.
In October 2009, CV Fajar Indah filed cassation to the Supreme Court. Based on the Decision No. 1922 K/Pdt/2009 dated March 11, 2010, the Supreme Court rejected the cassation. On January 4, 2011, PT KBS filed Aanmaning to the District Court of North Jakarta to reprove CV Fajar Indah to settle its legal obligations to PT KBS. PT KBS is in the process of preparing the next legal action and up to March 5, 2012, the preparation is still in process. As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, PT KBS has provided full allowance for impairment losses on such receivable.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
60
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
8.
The management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible other receivables.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain. 9.
OTHERS RECEIVABLES (continued)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Entitas yang bersangkutan diakui sebagai pihak berelasi dari Kelompok Usaha berkaitan dengan persamaan kepemilikan dan manajemen. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati dengan menggunakan dasar yang sama dengan pihak ketiga.
In the normal course of business, the Group entered into trade and financial transactions with related parties. The concerned entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership and management. Sales or purchase price among related parties is determined based on agreed prices using the same basis as for third parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Nature of transactions
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Daerah/Controlled by the District Government
Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit modal kerja/ Placement of current accounts, placement of deposits, working capital loans facility
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, penempatan deposito/ Placement of current accounts, placement of deposits
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit impor, fasilitas kredit modal kerja, bank garansi, fasilitas foreign exchange, fasilitas kredit investasi/ Placement of current accounts, placement of deposits, import credit facility, working capital loans facility, bank guarantee, foreign exchange facility, investment credit facility
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit line, fasilitas kredit modal kerja, fasilitas foreign exchange, bank garansi/ Placement of current accounts, placement of deposits, credit line facility, working capital loans facility, foreign exchange facility, bank guarantee
PT Bank Syariah Mandiri
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, penempatan deposito/ Placement of current accounts, placement of deposits
2011 Annual Report
61
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak berelasi/ Related parties
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Nature of transactions
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit modal kerja, fasilitas kredit investasi/ Placement of current accounts, placements deposito, working capital loan facility, investment credit facility
PT Danareksa (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Fasilitas foreign exchange/ Foreign exchange facility
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
PT Pertamina (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
PT Perkebunan Nusantara III
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Jasa konstruksi/ Construction services
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Jasa konstruksi, jasa kesehatan, jasa pergudangan, jasa listrik/ Construction services, medical services, warehouse services, electricity services
PT Petrokimia Gresik
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Jasa konstruksi, jasa pelabuhan/ Construction services, port services
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
62
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak berelasi/ Related parties
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Nature of transactions
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Hutama Karya
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Barata Indonesia
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Rekayasa Industri
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penjualan baja, pembelian gas/ Sales of steel, gas purchases
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Entitas asosiasi/ Associated company
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
Entitas asosiasi/ Associated company
Penjualan baja/ Sales of steel
PT Krakatau Posco
Entitas asosiasi/ Associated company
Penjualan baja, jasa konstruksi/ Sales of steel, construction services
PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Entitas asosiasi/ Associated company
Jasa tolling aluminium/ Aluminium tolling services
PT Cipta Damas Karya
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Distributor produk Perusahaan/ Distributor of the Company’s products
PT Purna Sentana Baja
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Jasa sewa kendaraan/ Vehicle rental services
PT Purna Baja Heckett
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Penyedia dan pengelolaan scrap/ Provider and management of scrap
PT Multi Sentana Baja
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Jasa bongkar muat barang kapal/ Vessel stevedoring services
PT Wahana Sentana Baja
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Jasa penanganan dan angkutan produk/ Product handling and transportation services
PT Sigma Mitra Sejati
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Penyedia refractories/ Provider of refractories
PT Sankyu Indonesia Internasional
Dikendalikan oleh DPKS/ Controlled by DPKS
Jasa alat-alat berat/ Heavy equipment services
PT Kerismas Witikco Makmur
2011 Annual Report
63
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak berelasi/ Related parties
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Nature of transactions
Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel (“DPKS”)
Dikendalikan oleh Perusahaan/ Controlled by the Company
Pengelola dana pensiun/ Management of pension fund
Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel
Yayasan perawatan kesehatan/ Healthcare benefits foundation
Pengelola dana perawatan kesehatan/ Management of healthcare benefits fund
Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel
Koperasi karyawan Perusahaan/ The Company’s employee cooperation
Kebutuhan pokok karyawan Perusahaan/ The Company’s employee prime necessity
Koperasi Wredatama Krakatau Steel
Koperasi pensiunan Perusahaan/ The Company’s retired employee cooperation
Kebutuhan pokok karyawan pensiun Perusahaan/The Company’s retired employee prime necessity
Significant transactions with related parties are as follows:
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2011
Pendapatan neto Pihak berelasi PT Krakatau Posco PT Cipta Damas Karya PT Kerismas Witikco Makmur PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Purna Baja Heckett Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Sub-total Entitas berelasi dengan pemerintah Total Persentase dari total pendapatan neto konsolidasian Pembelian Pihak berelasi PT Purna Baja Heckett PT Purna Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati PT Sankyu Indonesia International PT Wahana Sentana Baja PT Multi Sentana Baja Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel PT Krakatau Prima Dharma Sentana Koperasi Wredatama Krakatau Steel Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
2010
Net revenues Related parties PT Krakatau Posco PT Cipta Damas Karya PT Kerismas Witikco Makmur PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Purna Baja Heckett
742.311 291.231 136.100 29.203 627
143.716 219.500 31.472 2.835
2.987
2.852
1.202.459
400.375
Sub-total
483.559
561.126
Goverment-related entities
1.686.018
961.501
Total
9,41%
6,44%
Percentage from total consolidated net revenues
Others (each below Rp1,000)
Purchases Related parties PT Purna Baja Heckett PT Purna Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati PT Sankyu Indonesia International PT Wahana Sentana Baja PT Multi Sentana Baja Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel PT Krakatau Prima Dharma Sentana Koperasi Wredatama Krakatau Steel
80.533 66.577 42.199 40.746 33.994 30.038
14.438 33.915 29.876 7.757 25.580 5.255
8.649 7.003 1.322
14.412 48.239 2.631
24.691
19.295
Sub-total
335.752
201.398
Sub-total
Entitas berelasi dengan pemerintah
927.685
567.387
Goverment-related entities
1.263.437
768.785
Total
7,74%
6,07%
Percentage from total consolidated cost of revenues
Total Persentase dari total beban pokok pendapatan konsolidasian
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
64
Others (each below Rp1,000)
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Significant balances with related parties are as follows:
Kas dan setara kas (Catatan 4)
Cash and cash equivalents (Note 4)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 13,18%, 20,55% dan 11,08% dari total aset konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of cash and cash equivalents placed in government-related entities amounted to 13.18%, 20.55% and 11.08%, respectively, from the total consolidated assets.
Investasi jangka pendek (Catatan 5)
Short-term investments (Note 5)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo investasi jangka pendek yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar nihil, nihil dan 1,10% dari total aset konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of shortterm investments placed in government-related entities amounted to nil, nil and 1.10%, respectively, from the total consolidated assets.
Deposito yang (Catatan 6)
Restricted time deposits (Note 6)
dibatasi
penggunaannya
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo deposito yang dibatasi pengunaannya yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar nihil, 0,15% dan nihil dari total aset konsolidasian.
As of December 31, 2011 dan 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of restricted time deposits placed in governmentrelated entities amounted to nil, 0.15% and nil, respectively, from the total consolidated assets.
Piutang usaha (Catatan 7)
Trade receivables (Note 7) 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Pihak berelasi PT Krakatau Posco PT Kerismas Witikco Makmur PT Cipta Damas Karya PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Purna Sentana Baja PT Purna Baja Heckett Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Sub-total
2011 Annual Report
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
163.562 84.771 57.811 2.379 1.656 194
2.831 1.955 2.594 1.108 2.269
27.501 32.994 6.379 -
2.025
2.659
2.613
312.398
13.416
69.487
65
Related parties PT Krakatau Posco PT Kerismas Witikco Makmur PT Cipta Damas Karya PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Purna Sentana Baja PT Purna Baja Heckett Others (each below Rp1,000) Sub total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
9.
Piutang usaha (Catatan 7) (lanjutan)
Trade receivables (Note 7) (continued)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Entitas berelasi dengan pemerintah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Perkebunan Nusantara III PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) PT Hutama Karya PT Barata Indonesia PT Rekayasa Industri PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) Sub-total Total Persentase dari total aset konsolidasian
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
-
39.292
48.150 46.968 22.649 22.596 16.972 14.495 11.317
38.253 53.024 3.774 1.248 4.704
13.768 120.676 4.947 17.114 45.726
11.283 8.733 4.371 1.671
8.325 6.040 10.705 16.043
4.485 11.140 626 6.617
-
10.894
37.746
13.744
30.237
3.739
281.567
183.247
305.876
Sub-total
593.965
196.663
375.363
Total
2,76%
1,12%
2,94%
Percentage from total consolidated assets
Piutang lain-lain (Catatan 8)
Total Persentase dari total aset konsolidasian
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
100.483
-
-
Related parties PT Krakatau Posco
1.478
8.489
2.658
101.961
8.489
2.658
Total
0,47%
0,05%
0,02%
Percentage from total consolidated assets
Others (each below Rp1,000)
Other receivables from PT Krakatau Posco of Rp99,817 represent receivables from the site preparation work transactions (Note 12).
Piutang lain-lain dari PT Krakatau Posco sebesar Rp99.817 merupakan piutang dari transaksi pekerjaan pematangan lahan (Catatan 12).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Others (each below Rp10,000)
Other receivables (Note 8) 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Pihak berelasi PT Krakatau Posco Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
Government-related entities PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Perkebunan Nusantara III PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) PT Hutama Karya PT Barata Indonesia PT Rekayasa Industri PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
58.618
66
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
9.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pinjaman bank jangka pendek (Catatan 15)
Short-term bank loans (Note 15)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 45,98%, 52,10% dan 50,20% dari total liabilitas konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of shortterm bank loans obtained from government-related entities amounted to 45.98%, 52.10% and 50.20%, respectively, from the total consolidated liabilities.
Utang usaha (Catatan 16)
Trade payables (Note 16)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak berelasi PT Purna Baja Heckett Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel PT Sankyu Indonesia Internasional PT Wahana Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati PT Multi Sentana Baja PT Purna Sentana Baja Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 Related parties PT Purna Baja Heckett Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel PT Sankyu Indonesia Internasional PT Wahana Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati PT Multi Sentana Baja PT Purna Sentana Baja
17.436
11.522
8.242
10.325
10.937
1.404
3.930 3.750 3.725 2.446 2.441 1.818
8.496 2.605 318 1.174 2.840
3.115 2.984 2.460 6.255 6.702 5.504
4.537
1.127
2.278
50.408
39.019
38.944
97.820 91.309 47.276
73.905 17.924 45.607
Government-related entities PT Perusahaan Gas Negara 64.450 (Persero)Tbk 20.148 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2.478 PT Pertamina (Persero)
1.819
7.327
1.612
Sub-total
238.224
144.763
88.688
Total
288.632
183.782
127.632
Total
2,59%
2,25%
1,84%
Percentage from total consolidated liabilities
Sub-total Entitas berelasi dengan pemerintah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pertamina (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
Persentase dari total liabilitas konsolidasian
Others (each below Rp1,000) Sub-total
Others (each below Rp10,000) Sub-total
Utang forward (Catatan 17)
Forward payables (Note 17)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo utang forward pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 0,02%, 0,01% dan nihil dari total liabilitas konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of forward payables in government-related entities amounted to 0.02%, 0.01% and nil, respectively, from the total consolidated liabilities.
2011 Annual Report
67
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
9.
Utang lain-lain
Other payables 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Pihak berelasi Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (Catatan 23) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
-
-
243.197
26
1.824
3.344
Total
26
1.824
246.541
Total
0,00%
0,02%
3,55%
Percentage from total consolidated liabilities
Persentase dari total liabilitas konsolidasian
Related parties Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (Note 23) Others (each below Rp1,000)
Pinjaman bank jangka panjang (Catatan 21)
Long-term bank loans (Note 21)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo pinjaman bank jangka panjang yang diperoleh dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 7,84%, 7,13% dan 6,52% dari total liabilitas konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balances of longterm bank loans obtained from government-related entities amounted to 7.84%, 7.13% and 6.52%, respectively, from the total consolidated liabilities.
Kompensasi dan imbalan lain
The compensation and other benefits
Kompensasi dan imbalan lain yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The compensation and other benefits provided to the Boards of Commissioners and Directors of the Group for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
Imbalan jangka pendek Imbalan berbasis saham
49.729 -
52.999 6.835
Short-term employee benefits Shared-based compensation
Total
49.729
59.834
Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
68
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Produk baja Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan Lain-lain Produk non-baja Lain-lain Sub-total
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
3.489.714 1.136.563 610.175 1.257.219 315.088
3.330.214 2.135.821 648.714 152.026 274.485
2.113.858 990.196 457.640 1.033.180 222.840
Steel products Finished goods Raw materials Supplies and spare parts Goods in transit Others
68.505
65.120
122.132
Non-steel products Others
6.877.264
6.606.380
4.939.846
Sub-total
Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang
(18.939) (54.083)
(10.681) (45.923)
(23.254) (44.611)
Allowance for decline in value of inventory Allowance of inventory obsolescence
Sub-total
(73.022)
(56.604)
(67.865)
Sub-total
Neto
6.804.242
6.549.776
Net
The changes in the allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence are as follows:
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
4.871.981
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Saldo awal Penambahan penyisihan Pemulihan penyisihan Efek pelepasan Entitas Anak
56.604 20.333 (3.915) -
67.865 6.324 (17.585) -
782.023 281.922 (995.812) (268)
Saldo akhir
73.022
56.604
67.865
Beginning balance Additional provision Recovery of allowance Effect on disposal of Subsidiary Ending balance
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan tambahan penyisihan penurunan nilai persediaan bahan baku dan barang jadi masing-masing sebesar Rp12.173 dan Rp1.945 karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi neto. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo penyisihan penurunan nilai persediaan masingmasing sebesar Rp18.939, Rp10.681 dan Rp23.254.
In 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries made additional provision for decline in value of inventory for raw materials and finished goods amounting to Rp12,173 and Rp1,945 , respectively, since the carrying value of such inventories were higher than the net realizable value. As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the balance of allowance for decline in value of inventory amounted to Rp18,939, Rp10,681 and Rp23,254, respectively.
Persediaan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 21).
The inventories of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Notes 15 and 21).
2011 Annual Report
69
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PERSEDIAAN (lanjutan)
10. INVENTORIES (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi neto persediaan dan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari kondisi-kondisi tersebut.
Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories at the end of year, the management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolescence are adequate to cover possible losses arising from such conditions.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali steel scrap, steel billets dan steel slabs, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu bersama-sama dengan aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak (Catatan 13). Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2011, the Company’s and Subsidiaries’ inventories, except for steel scrap, steel billets and steel slabs, are covered by insurance against fire and other risks under certain blanket policies together with the Company’s and Subsidiaries’ fixed assets (Note 13). The management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the sums insured are adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Biaya dibayar di muka - pekerjaan dalam penyelesaian Uang muka Asuransi Lain-lain
165.250 88.926 16.260 7.242
74.492 40.283 16.941 4.149
91.477 31.589 9.125 9.632
Prepaid expenses - work in progress Advance payments Insurance Others
Total
277.678
135.865
141.823
Total
Biaya dibayar di muka - pekerjaan dalam penyelesaian merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT KE, Entitas Anak yang bergerak di bidang rekayasa dan konstruksi, yang akan dibebankan ke beban pokok pendapatan sesuai dengan persentase penyelesaian kontrak konstruksi.
Prepaid expenses - work in progress represent costs incurred by PT KE, a Subsidiary engaged in the construction and engineering, which will be charged to cost of revenues based on percentage of completion of the construction contract.
Uang muka terutama terdiri dari uang muka proyek yang dibayar oleh PT KE kepada subkontraktor dan pimpinan proyek sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Advance payments mainly represent project advances paid by PT KE to sub-contractors and project leaders in relation to the performance of project work.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
70
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM
12. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Metode ekuitas/Equity method PT Krakatau Posco Eliminasi/Elimination
PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana PT Krakatau Posco Chemtech Calcination
Nilai tercatat 1 Jan. 2011/ Carrying amount Jan. 1, 2011
30,00%
Penambahan/ Additions
Bagian laba (rugi)/ Share in profit (loss)
164.546 -
1.727.586 (396.639)
(32.668) (32.668)
Nilai tercatat 31 Des. 2011/ Carrying amount Dec. 31, 2011
Dividen kas/ Cash dividends
(5.662) -
1.853.802 (396.639)
-
1.457.163
164.546
1.330.947
98.319 46.523 309
-
-
20,00%
-
14.949
-
309.697
1.345.896
50.000 10.470 5.850 675 482 212 -
1.702
-
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212 1.702
67.689
1.702
-
-
-
69.391
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00% 10,00%
Total metode biaya perolehan/ Total cost method Penyisihan penurunan nilai penyertaan/ Allowance for decline in value of investments
(66.532)
Neto/Net
310.854
1.347.598
(5.662)
-
20,10% 29,31% 25,00%
Total metode ekuitas/ Total equity method Metode biaya perolehan/ Cost method PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories PT Krakatau Posco Power
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity components
(4.544) 22.128 (1)
(4.310) (7.796) -
-
(32.668)
-
11.921
-
14.949
(12.106)
-
(32.668)
89.465 60.855 308
1.622.740
-
11.921
(66.532)
(12.106)
1.625.599
31 Desember 2010/December 31, 2010 Persentase Nilai tercatat kepemilikan/ 1 Jan. 2010/ Percentage Carrying amount Penambahan/ of ownership Jan. 1, 2010 Additions Metode ekuitas/Equity method PT Krakatau Posco PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
30,00% 20,10% 29,31% 25,00%
Bagian laba/ Share in profit
Nilai tercatat Dividen kas/ 31 Des. 2010/ Cash Carrying amount dividends Dec. 31, 2010
85.916 49.423 257
164.546 -
14.989 9.410 52
(2.586) (12.310) -
164.546 98.319 46.523 309
135.596
164.546
24.451
(14.896)
309.697
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
-
67.689
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/ Allowance for decline in value of investment
(66.532)
-
-
-
(66.532)
Neto/Net
136.753
164.546
24.451
Total metode ekuitas/Total equity method Metode biaya perolehan/Cost method PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories Total metode biaya perolehan/ Total cost method
2011 Annual Report
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
71
(14.896)
310.854
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
12. INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009 Efek pelepasan entitas anak/ Effect on disposal of subsidiary
Bagian laba/ Share in profit
32.775 222
84.665 -
1.251 25.440 35
(8.792) -
85.916 49.423 257
32.997
84.665
26.726
(8.792)
135.596
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
-
67.689
(66.532)
-
-
-
(66.532)
84.665
26.726
Persentase Nilai tercatat kepemilikan/ 1 Jan. 2009/ Percentage Carrying amount of ownership Jan. 1, 2009 Metode ekuitas/Equity method PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
20,10% 29,31% 25,00%
Total metode ekuitas/Total equity method Metode biaya perolehan/Cost method PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Total metode biaya perolehan/ Total cost method Penyisihan penurunan nilai penyertaan/ Allowance for decline in value of investment Neto/Net
34.154
Nilai tercatat 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Dividen kas/ Carrying amount Cash Jan. 1, 2010/ dividends Dec. 31, 2009
(8.792)
136.753
The following table illustrates summarized financial information of the Group’s investment in associates.
Tabel berikut menyajikan informasi keuangan atas investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi.
31 Desember 2011/December 31, 2011 Bagian atas laporan posisi keuangan Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ revenues and profit (loss)
Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ statement of financial position Aset lancar/ Current assets
Aset tidak lancar/ Non-current assets
Liabilitas jangka pendek/ Current liabilities
Liabilitas jangka panjang/ Non-current liabilities
PT Krakatau Posco PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana PT Krakatau Posco Chemtech Calcination
491.532 130.814 197.600
1.460.541 53.480 37.919
105.806 86.577 135.625
215 9.126 13.753
401
214
179
14.949
-
-
Total/Total
835.296
1.552.154
328.187
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
72
Pendapatan neto/ Net revenues
Ekuitas/ Equity
Laba (rugi)/ Profit (loss)
1.846.052 88.591 86.141
254.378 502.056
(5.662) (4.544) 22.128
128
308
1.781
(1)
-
14.949
-
-
23.222
2.036.041
758.215
11.921
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
12. INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
31 Desember 2010/December 31, 2010 Bagian atas laporan posisi keuangan Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ revenues and profit (loss)
Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/ Share of the Associates’ statement of financial position Aset lancar/ Current assets
Aset tidak lancar/ Non-current assets
Liabilitas jangka pendek/ Current liabilities
163.958 23.394 36.614
2.420 78.523 137.744
Liabilitas jangka panjang/ Non-Current liabilities
7.955 12.127
Pendapatan neto/ Net revenues
Ekuitas/ Equity
164.546 97.972 69.425
273.741 436.803
Laba (rugi)/ Profit (loss)
PT Krakatau Posco PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Kerismas Witikco Makmur PT Krakatau Prima Dharma Sentana
3.008 161.056 182.682
14.989 9.410
292
214
69
128
309
1.227
52
Total/Total
347.038
224.180
218.756
20.210
332.252
711.771
24.451
PT Krakatau Posco (“PT KP”)
PT Krakatau Posco (“PT KP”)
Pada tanggal 26 Agustus 2010, Perusahaan dan Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (“Posco”) mendirikan PT KP dengan persentase kepemilikan adalah 30% untuk Perusahaan dan 70% untuk Posco. Perusahaan memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KP tersebut sampai dengan 45%. PT KP akan membangun dan mengoperasikan pabrik baja terpadu (“Proyek”) di Cilegon, Banten. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta ton (tidak diaudit) baja per tahun dan jumlah investasi sebesar US$6.000.000.000. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 3 juta ton (tidak diaudit) baja per tahun diharapkan akan selesai pada tahun 2013 dan mulai berproduksi pada tahun 2014.
On August 26, 2010, the Company and Pohang Iron and Steel Corporation Korea (“Posco”) established PT KP with the percentage of ownership of 30% for the Company and 70% for Posco. The Company has the right to increase its ownership interest in PT KP up to 45%. PT KP will construct and operate an integrated steel mill (“the Project”) in Cilegon, Banten. The Project will be constructed in two phases with production capacity of 6 million metric tons (unaudited) steel slab per year and total investment of US$6,000,000,000. The first phase with production capacity of 3 million metric tons (unaudited) of steel per year is expected to be completed in 2013 and production to commence in 2014.
Berdasarkan perjanjian perusahaan patungan dengan Posco, struktur kontribusi modal Perusahaan ke PT KP berupa kas, penyertaan modal dalam bentuk tanah dan penyertaan modal dalam bentuk pekerjaan pematangan lahan. Nilai penyertaan dalam bentuk kontribusi tanah ke PT KP disepakati sebesar US$44 per meter persegi (“m2”). Nilai penyerahan atas tanah yang telah dimatangkan disepakati sebesar US$30 per m2 (termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan pajak terkait lainnya).
Under the joint venture agreement with Posco, the capital contribution scheme of the Company to PT KP is cash, contribution in the form of land and contribution in the form of site preparation work. The Company’s contribution in the form of land to PT KP was agreed to be valued at US$44 per square meter (“m2”). The value of site preparation work performed by the Company is agreed at US$30 per m2 (including Value-Added Tax and other related taxes).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan setoran modal kas sebesar Rp5.372 dan penyertaan modal dalam bentuk tanah seluas 40 hektar (“Ha”) yang berlokasi di Semangraya, Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar Rp159.174. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut, Perusahaan mengakui laba sebesar Rp147.888 (setelah dikurangi pajak final yang terkait) yang disajikan sebagai “Laba Pengalihan Aset Tetap” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
In 2010, the Company paid capital contribution in cash amounting to Rp5,372 and capital contribution in the form of land of 40 hectares (“Ha”) located in Semangraya, Cilegon with the value amounted to Rp159,174. Upon such capital contribution in the form of land, the Company recognized a gain amounting to Rp147,888 (net of related final tax) which is presented as “Gain on Transfer of Fixed Assets” in the 2010 consolidated statement of comprehensive income.
2011 Annual Report
73
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
12. INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Krakatau Posco (“PT KP”) (lanjutan)
PT Krakatau Posco (“PT KP”) (continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan setoran modal tambahan dalam bentuk tanah seluas 302,7 Ha yang berlokasi di Kubangsari, Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar Rp1.192.922. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut, Perusahaan mengakui laba sebesar Rp745.425 (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final yang terkait) yang disajikan sebagai “Laba Pengalihan Aset Tetap” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
In 2011, the Company made an additional capital contribution in the form of land of 302.7 Ha located in Kubangsari, Cilegon with the value amounted to Rp1,192,922. Upon such capital contribution in the form of land, the Company recognized a gain amounting to Rp745,425 (net of elimination and the related final tax) which is presented as “Gain on Transfer of Fixed Assets” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2011, Perusahaan mulai melaksanakan pekerjaan pematangan tanah tersebut dan telah menyelesaikan pematangan tanah seluas 2.350.963 m2. Atas penyerahan tanah yang telah diselesaikan tersebut, Perusahaan mengakui laba sebesar Rp77.701 (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait) yang disajikan pada “Laba pematangan tanah” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Piutang yang timbul dari penyerahan tanah yang telah dimatangkan adalah sebesar Rp634.481 dimana sebesar Rp534.664 dikonversi menjadi setoran modal Perusahaan ke PT KP. Saldo piutang yang belum dikonversikan ke modal disajikan pada akun “Piutang Lain-lain - Pihakpihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
In 2011, the Company has begun the site preparation work and has completed an area of 2,350,963 m2. Upon transfer of the completed area, the Company recognized a gain amounting to Rp77,701 (net of elimination and the related final tax) which is presented as “Gain on site preparation work” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income. Receivables arising from the completed site preparation work amounted to Rp634,481 of which amounting to Rp534,664 was converted as the Company’s capital contribution to PT KP. The remaining balance of receivable is presented as “Other Receivables - Related Parties” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”)
Pada tanggal 4 Desember 2009, PT Latinusa memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham dengan harga Rp325 (angka penuh) per saham. Saham PT Latinusa telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009.
On December 4, 2009, PT Latinusa obtained the effective statement from Bapepam-LK to conduct public offering of its 504,670,000 new shares with nominal value of Rp100 (full amount) per share at a price of Rp325 (full amount) per share. PT Latinusa’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli tanggal 11 November 2009, Perusahaan menjual 1.387.842.500 saham PT Latinusa (55% dari total saham PT Latinusa) kepada Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. dan Metal One Corporation yang berlaku efektif setelah Penawaran Perdana saham PT Latinusa. Pelaksanaan penjualan (divestasi) saham PT Latinusa yang dimiliki oleh Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 19 Oktober 2009.
Based on Sale and Purchase Agreement dated November 11, 2009, the Company sold its 1,387,842,500 shares in PT Latinusa (55% of PT Latinusa’s total shares) to Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. and Metal One Corporation which was effective after PT Latinusa’s Initial Public Offering. The sale (divestment) of PT Latinusa’s shares owned by the Company has been approved by the Ministry of State-Owned Enterprises on October 19, 2009.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
74
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
12. INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) (lanjutan)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) (continued)
Saham tersebut dijual dengan harga US$0,0432 per saham atau berjumlah Rp565.674 dan menghasilkan laba penjualan investasi sebesar Rp374.648 (setelah dikurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan saham) yang telah dicatat Perusahaan pada tahun 2009 sebagai “Laba Penjualan Investasi”. Atas penjualan saham PT Latinusa tersebut telah dikenakan pajak final.
The shares were sold at US$0.0432 per share or totaling Rp565,674 and resulted in a gain on sale of investment of Rp374,648 (net of other expenses related to the sale of shares) which was recorded by the Company in 2009 as “Gain on Sale of Investment”. The sale of PT Latinusa’s shares was subjected to final tax.
Dengan efektifnya penjualan tersebut maka kepemilikan Perusahaan di PT Latinusa turun menjadi 20,10%. Oleh karena itu, PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan selanjutnya disajikan sebagai investasi dengan metode ekuitas.
Upon the completion of the transaction, the Company’s ownership interest in PT Latinusa decreased to 20.10%. As a result, PT Latinusa was deconsolidated as of December 31, 2009 and going forward is presented as an investment under the equity method.
Ringkasan di bawah ini adalah data keuangan tahun 2009 dari PT Latinusa, yang tidak dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2009 (sebelum eliminasi):
Summarized below is the 2009 financial data of PT Latinusa which was no longer consolidated as of December 31, 2009 (before elimination): 2009 *
Total aset Total liabilitas Laba neto *)
466.677 198.510 35.774
Pada/sampai dengan tanggal efektif divestasi
*)
Total assets Total liabilities Net profit As at/up to effective date of divestment
PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)
PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Kerismas, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kas masing-masing sebesar Rp28.000, Rp42.000 dan Rp30.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Perusahaan memperoleh bagian atas dividen masing-masing sebesar Rp7.796, Rp12.310 dan Rp8.792 yang dicatat sebagai pengurang nilai tercatat penyertaan.
Based on the general meeting of shareholders of PT Kerismas, the shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp28,000, Rp42,000 and Rp30,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. The Company received its share of the dividends amounting to Rp7,796, Rp12,310 and Rp8,792 which were recorded as deduction to the carrying amount of investment.
PT Krakatau (“PT KPCC”)
PT Krakatau (“PT KPCC”)
Posco
Chemtech
Calcination
Chemtech
Calcination
On November 10, 2011, PT KIEC and Posco Chemtech (“PC”) established PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) with the percentage of ownership of 20% for PT KIEC and 80% for PC. PT KIEC has the right to increase its ownership interest in PT KPCC up to 45%. PT KPCC will construct and operate a lime calcining plant (“the Project”) located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The Project will be constructed in two phases with production capacity of 620,500 metric tons (unaudited) per year.
Pada tanggal 10 November 2011, PT KIEC dan Posco Chemtech (“PC”) mendirikan PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk PT KIEC dan 80% untuk PC. PT KIEC memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPCC sampai dengan 45%. PT KPCC akan membangun dan mengoperasikan pabrik kapur (“Proyek”) yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 620.500 ton (tidak diaudit) per tahun. 2011 Annual Report
Posco
75
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) PT Krakatau Posco (“PT KPCC”) (lanjutan)
Chemtech
12. INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
PT Krakatau Posco (“PT KPCC”) (continued)
Calcination
OF
Chemtech
STOCK
Calcination
Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas produksi sebesar 328.500 ton (tidak diaudit) per tahun diharapkan akan selesai pada bulan November 2013.
The first phase with production capacity of 328,500 metric tons (unaudited) per year is expected to be completed in November 2013.
Pada tanggal 30 Desember 2011, PT KIEC telah melakukan setoran modal kas pada PT KPCC sebesar Rp14.949.
On December 30, 2011, PT KIEC paid capital contribution in cash to PT KPCC amounting to Rp14,949.
PT Krakatau Posco Power (“PT KPC”)
PT Krakatau Posco Power (“PT KPC”)
PT KDL bekerjasama dengan Posco Power Corporation (“PPC”) mendirikan PT KPC pada tanggal 13 Juli 2011 dengan persentase kepemilikan adalah 10% untuk PT KDL dan 90% untuk PPC. PT KDL memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPC sampai dengan 45%. PT KPC akan membangun dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 400 megawatt (tidak diaudit) yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 200 megawatt (tidak diaudit) diharapkan akan selesai pada tahun 2013.
PT KDL together with Posco Power Corporation (“PPC”) established PT KPC on July 13, 2011 with the percentage of ownership of 10% for PT KDL and 90% for PPC. PT KDL has the right to increase its ownership interest in PT KPC up to 45%. PT KPC will build and operate a power plant with capacity of 400 megawatt (unaudited) located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The first phase with capacity of 200 megawatt (unaudited) is expected to be completed in 2013.
Pada tanggal 8 Agustus 2011, PT KDL telah melakukan setoran modal kas pada PT KPC sebesar Rp1.702.
On August 8, 2011, PT KDL paid capital contribution in cash to PT KPC amounting to Rp1,702.
Penyisihan penurunan nilai penyertaan dibentuk atas penyertaan pada PT Maleo Emtiga (Rp50.000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Rp10.470), South Australian Steel and Energy (Rp5.850) dan PT Indonesia Asri Refractories (Rp212). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai penyertaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Allowance for decline in value of investment is provided for investments in PT Maleo Emtiga (Rp50,000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Rp10,470), South Australian Steel and Energy (Rp5,850) and PT Indonesia Asri Refractories (Rp212). The Company’s management is of the opinion that the allowance for decline in value of investment is adequate to cover possible losses.
Sebagai tindak lanjut atas penyertaan Perusahaan pada PT Maleo Emtiga, Perusahaan bermaksud melakukan pembubaran dan likuidasi atas PT Maleo Emtiga. Rencana tersebut telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 2 Agustus 2010. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, pelaksanaan pembubaran dan likuidasi tersebut masih dalam proses. Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil akhir dari proses likuidasi tersebut tidak akan berdampak material atas hasil operasi, posisi atau likuiditas keuangan Perusahaan dan oleh karena itu Perusahaan tidak melakukan penyisihan sehubungan dengan proses likuidasi tersebut dalam laporan keuangan konsolidasian.
As a follow-up for the Company’s investment in PT Maleo Emtiga, the Company intended to dissolve and liquidate PT Maleo Emtiga. The plan has been approved by the Ministry of State-Owned Enterprises on August 2, 2010. As of March 5, 2012, the execution of the dissolution and liquidation is still in process. The Company believes that the ultimate resolution of the liquidation process is unlikely to have a material effect on the Company’s results of operations, financial position or liquidity and, therefore, the Company did not set up a provision in relation to liquidation process in the consolidated financial statements.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
76
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
Kepemilikan langsung
Direct ownership
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah Aset dalam penyelesaian
190.535 1.133.517 5.204.160 38.575 27.160 643.902 1.551.046
21.208 41.658 163.118 5.387 1.158 29.104 1.471.222
39.654 28.642 103 538 -
Total harga perolehan
8.788.895
1.732.855
68.937
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah
739.211 3.161.160 43.016 9.677 446.511
42.235 347.581 2.659 4.066 39.433
Total akumulasi penyusutan
4.399.575
Total nilai tercatat
4.389.320
172.089 1.288.944 6.143.183 43.962 28.215 698.545 2.077.875
Acquisition cost Land Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment Construction in progress
-
10.452.813
Total acquisition cost
26.740 103 -
-
781.446 3.482.001 45.675 13.640 485.944
Accumulated depreciation Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment
435.974
26.843
-
4.808.706
Total accumulated depreciation
1.296.881
42.094
-
5.644.107
Total carrying amount
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
113.769 804.547 26.077 (944.393)
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Kepemilikan langsung
Direct ownership
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah Aset dalam penyelesaian
170.597 1.080.822 4.992.619 34.220 11.760 532.981 700.092
24.354 12.696 50.330 2.714 15.717 41.753 1.217.343
4.416 1.843 92.038 317 489 -
Total harga perolehan
7.523.091
1.364.907
99.103
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah
699.455 2.976.831 32.420 9.180 426.277
41.044 273.613 10.596 815 20.270
Total akumulasi penyusutan
4.144.163
Total nilai tercatat
3.378.928
2011 Annual Report
190.535 1.133.517 5.204.160 38.575 27.160 643.902 1.551.046
Acquisition cost Land Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment Construction in progress
-
8.788.895
Total acquisition cost
1.288 89.284 318 36
-
739.211 3.161.160 43.016 9.677 446.511
Accumulated depreciation Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment
346.338
90.926
-
4.399.575
Total accumulated depreciation
1.018.569
8.177
-
4.389.320
Total carrying amount
77
41.842 253.249 1.641 69.657 (366.389)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
Kepemilikan langsung
Direct ownership
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah Aset dalam penyelesaian
172.045 1.054.368 5.045.531 34.622 12.321 463.131 313.563
183 24.360 48.221 1.659 1.061 16.617 534.927
1.631 25.627 156.168 2.061 1.622 12.409 -
Total harga perolehan
7.095.581
627.028
199.518
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan pabrik dan proyek Alat pengangkutan Peralatan kantor dan rumah
672.383 2.811.349 25.808 9.872 413.896
46.974 277.986 7.748 794 22.581
Total akumulasi penyusutan
3.933.308
Total nilai tercatat
3.162.273
170.597 1.080.822 4.992.619 34.220 11.760 532.981 700.092
Acquisition cost Land Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment Construction in progress
-
7.523.091
Total acquisition cost
19.902 112.504 1.136 1.486 10.200
-
699.455 2.976.831 32.420 9.180 426.277
Accumulated depreciation Buildings Machineries and equipment Plant and project equipment Transport equipment Office and housing equipment
356.083
145.228
-
4.144.163
Total accumulated depreciation
270.945
54.290
-
3.378.928
Total carrying amount
27.721 55.035 65.642 (148.398)
The allocation of depreciation expense is as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2011
2010
Beban pokok pendapatan Beban usaha
396.081 39.893
317.877 28.461
Cost of revenues Operating expenses
Total
435.974
346.338
Total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp49.119 dan Rp26.125 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Borrowing costs capitalized to construction in progress amounted to Rp49,119 and Rp26,125 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Hak atas tanah seluas 27,1 Ha masih dalam proses pengalihan hak menjadi nama Perusahaan. Masa hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tahun yang berbeda mulai tahun 2012 sampai 2035. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
The titles of landrights covering total area of 27.1 Ha are in the process of transfer to the Company’s name. The landrights will expire in various years, ranging from 2012 to 2035. The management is of the opinion that the landrights are extendable.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
78
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan aset tetap pada tahun 2009 termasuk divestasi PT Latinusa dan pabrik SSP 1 yang terbakar. Nilai perolehan aset PT Latinusa yang didivestasi adalah sebesar Rp118.715 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp91.569. Nilai perolehan aset pabrik SSP 1 yang terbakar adalah sebesar Rp70.037 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp45.277. Pada tahun 2009 dan 2010, Perusahaan telah menerima pembayaran klaim asuransi atas aset yang terbakar tersebut dari PT Asuransi Jasa Indonesia masing-masing sebesar US$2.320.000 (setara dengan Rp22.640) dan US$7.008.518 (setara dengan Rp63.123).
Deductions of fixed assets in 2009 included the divestment of PT Latinusa and assets of SSP 1 plant that were damaged due to a fire incident. The acquisition cost of PT Latinusa’s divested assets amounted to Rp118,715 with accumulated depreciation of Rp91,569. The acquisition cost of the burned assets of SSP 1 plant amounted to Rp70,037 with accumulated depreciation of Rp45,277. In 2009 and 2010, the Company received insurance claim payment of the burned assets from PT Asuransi Jasa Indonesia amounting to US$2,320,000 (equivalent to Rp22,640) and US$7,008,518 (equivalent to Rp63,123).
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Details of construction in progress as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 are as follows:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pembangunan pabrik besi Revitalisasi pabrik DR Revitalisasi pabrik SSP 1 Pembangkit listrik tenaga gas dan uap Hotel Tower 5 lantai Pabrik Kapur II Mesin Horizontal Boring dan Milling Pabrik Blast Furnace Revitalisasi pabrik HSM ERP SAP Konversi bahan bakar pabrik CRM Lain-lain Total
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
899.243 455.876 296.110 281.806 37.817 10.229 8.508 5.632 82.654
658.519 99.256 74.640 610.574 108.057
244.017 55.673 12.291 282.700 37.211 12.214 55.986
Construction of ironmaking plant DR plant revitalization SSP 1 plant revitalization Combine Cycle Power Plant 5 stories Tower Hotel Lime Calcining Plant II Horizontal Boring and Milling Machine Blast Furnace plant HSM plant revitalization ERP SAP Fuel conversion of CRM plant Others
2.077.875
1.551.046
700.092
Total
Pembangunan pabrik besi
Ironmaking plant
PT MJIS, Entitas Anak, tengah membangun pabrik pembuatan besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Fasilitas tersebut akan menggunakan bijih besi lokal dengan teknologi berbasis batubara untuk mendukung upaya Perusahaan dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bijih besi. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 315.000 ton (tidak diaudit) besi spons per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen PT MJIS memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 96,84% (tidak diaudit) untuk pabrik pembuatan besi spons dan 74,07% (tidak diaudit) untuk pembangkit listrik yang diperkirakan akan beroperasi pada bulan Mei 2012.
PT MJIS, a Subsidiary, is constructing an ironmaking facility in Batulicin, South Kalimantan. The facility will utilize local iron ore with coal-based technology to support the Company’s effort to reduce its dependency on imported iron ore. The facility is planned to have a production capacity of 315,000 metric tons (unaudited) of sponge iron per year. As of December 31, 2011, the management of PT MJIS estimates that the percentage of completion of this project in financial terms is 96.84% (unaudited) for iron making plant and 74.07% (unaudited) for power plant, which is expected to operate in May 2012.
2011 Annual Report
79
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Revitalisasi pabrik DR
DR plant revitalization
Pabrik pembuatan besi spons (“Direct Reduction, DR”) Perusahaan terdiri dari fasilitas reduksi langsung berbasis gas alam. Proyek revitalisasi pabrik DR meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons (direct reduced iron) menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun. Berkaitan dengan proyek revitalisasi ini, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan HYLSA, S.A de C.V dan kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia (Catatan 34.h). Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik DR ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 54,64% (tidak diaudit). Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 21 April 2011, Perusahaan dan HYLSA, S.A de C.V telah sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian proyek tersebut hingga bulan Juni 2012.
The Company’s sponge iron manufacturing ("Direct Reduction, DR") facility consists of natural gasbased direct reduction plant. DR plant revitalization project includes the modification of HYL III technology to Zero Reformer and the expansion of production capacity from 1.5 million metric tons (unaudited) of sponge iron (direct reduced iron) to 1.74 million metric tons (unaudited) of sponge iron per year. In relation to this revitalization project, the Company has signed a license agreement and technical assistance with HYLSA, S.A de C.V and a work contract of Migration Automation System of HYL III with PT Honeywell Indonesia (Note 34.h). As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of DR plant revitalization in financial terms is 54.64% (unaudited). Based on the amended agreement dated April 21, 2011, the Company and HYLSA, S.A de C.V agreed to reschedule the completion of the project until June 2012.
Revitalisasi pabrik SSP 1
SSP 1 plant revitalization
Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (“Slab Steel Plant, SSP”) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi slab dari 1,0 juta ton (tidak diaudit) menjadi 1,3 juta ton (tidak diaudit) per tahun. Proyek ini meliputi penggantian Electronic Arc Furnaces, Continuous Casting Machine, Dedusting dan Water Treatment and Utility. Perusahaan telah menunjuk Siemens VAI Metal Technologies GmbH, Siemens AG dan PT Siemens Indonesia untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 34.i). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi pabrik SSP 1 ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 36,11% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan Desember 2012.
Slab Steel Plant (“SSP”) 1 revitalization project was aimed to replace old equipment with new equipment that has modern technology to increase production capacity from 1.0 million metric tons (unaudited) of slab to 1.3 million metric tons (unaudited) of slab per year. This project involves the replacement of Electronic Arc Furnaces, Continuous Casting Machine, Dedusting and Water Treatment and Utility. The Company has appointed Siemens VAI Metal Technologies GmbH, Siemens AG and PT Siemens Indonesia to carry out the project (Note 34.i). As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of SSP 1 revitalization in financial terms is 36.11% (unaudited). The project is expected to be completed in December 2012.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
80
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pabrik Blast Furnace
Blast Furnace plant
Pada tanggal 15 November 2011, Perusahaan menandatangani kontrak pembangunan pabrik Blast Furnace dengan konsorsium Capital Engineering and Research Incorporation Limited (“MCC-CERI”) dengan nilai kontrak sebesar US$321.900.000 dan Rp1.800.900 (untuk PT KE). Proyek ini bertujuan untuk membangun komplek pabrik Blast Furnace baru yang terdiri dari Blast Furnace, Sintering Plant, Coke Oven Plant, Pig Iron Caster, Stockyard dan Material/Hot Metal Handling yang memproduksi 1.200.000 metrik ton (tidak diaudit) hot metal dan pig iron per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian pabrik Blast Furnace ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 0,10% (tidak diaudit). Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 35 bulan setelah pekerjaan dimulai.
On November 15, 2011, the Company signed a construction contract for Blast Furnace plant with the consortium of Capital Engineering and Research Incorporation Limited (“MCC-CERI”) with a contract value of US$321,900,000 and Rp1,800,900 (for PT KE). The objective of this project is to construct a new Blast Furnace complex which consists of Blast Furnace, Sintering Plant, Coke Oven Plant, Pig Iron Caster, Stockyard and Material/Hot Metal Handling to produce 1,200,000 metric tons (unaudited) per year of hot metal and pig iron. As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of Blast Furnace plant in financial terms is 0.10% (unaudited). This project is expected to be completed in 35 months after the work being executed.
Pabrik Kapur II
Lime Calcining Plant II
Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan proyek Lime Calcining Plant II dengan konsorsium PT Truba Jaya Engineering dan Maerz Ofenbau AG dengan nilai kontrak sebesar US$3.281.350 dan Rp21.521. Proyek ini bertujuan untuk membangun pabrik kapur baru yang berkapasitas 150 ton (tidak diaudit) per hari untuk kebutuhan pabrik pembuatan baja milik Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian pembangunan proyek tersebut ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 19,67% (tidak diaudit). Proyek ini direncanakan selesai pada bulan Oktober 2012.
On June 13, 2011, the Company signed a work contract for Lime Calcining Plant II project with the consortium of PT Truba Jaya Engineering and Maerz Ofenbau AG with a contract value of US$3,281,350 and Rp21,521. The aim of the project is to built a new lime calcining plant with capacity of 150 ton (unaudited) per day to support the need of lime for steel making product of the Company. As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of Lime Calcining Plant II in financial terms is 19.67% (unaudited). This project is expected to be completed in October 2012.
Mesin Horizontal Boring and Milling
Horizontal Boring and Milling Machine
Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan proyek Horizontal Boring and Milling Machine pada pabrik CRM dengan konsorsium STROJIMPORT JointStock dan PT PIMSF Pulo Gadung dengan nilai kontrak sebesar EUR960.000 dan Rp750. Proyek ini bertujuan menambah peralatan baru ke fasilitas yang telah ada untuk meningkatkan plant availability dari pabrik CRM. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian proyek tersebut ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 63,36% (tidak diaudit). Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan dan STROJIMPORT Joint-Stock sepakat untuk menjadwalkan kembali penyelesaian proyek tersebut hingga bulan Mei 2012.
On August 6, 2010, the Company signed a work contract for Horizontal Boring and Milling Machine Project in CRM plant with the consortium of STROJIMPORT Joint-Stock and PT PIMSF Pulo Gadung with a contract value of EUR960,000 and Rp750. The aim of the project is to add new equipment to the existing facility in order to increase the plant availability of CRM plant. As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of the project in financial terms is 63.36% (unaudited). Based on the amendment of agreement dated December 23, 2011, the Company and STROJIMPORT Joint-Stock agreed to reschedule the completion of the project until May 2012.
2011 Annual Report
81
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
Combine Cycle Power Plant
Pada tanggal 11 April 2011, PT KDL, Entitas Anak, menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik baru dengan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Imeco Inter Sarana. Nilai kontrak tersebut sebesar US$90.850.000 dan Rp60.099. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar 120 megawatt (tidak diaudit). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen PT KDL memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 18% (tidak diaudit) dan diperkirakan akan beroperasi pada bulan Agustus 2013.
On April 11, 2011, PT KDL, a Subsidiary, signed a contract to build a new power plant with the consortium of PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk and PT Imeco Inter Sarana. The contract value is US$90,850,000 and Rp60,099. The facility is planned to have a capacity of 120 megawatt (unaudited). As of December 31, 2011, the management of PT KDL estimates that the percentage of completion of this project in financial terms is 18% (unaudited), which is expected to operate in August 2013.
Hotel Tower 5 Lantai
5 Stories Tower Hotel
PT KIEC, Entitas Anak, tengah membangun Hotel Tower 5 lantai di Cilegon untuk memenuhi permintaan kamar hotel yang terus meningkat. Hotel tersebut direncanakan memiliki kapasitas 66 kamar (tidak diaudit). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen PT KIEC memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 86,34% (tidak diaudit) yang diperkirakan akan selesai pada bulan Februari 2012 dan beroperasi pada bulan April 2012.
PT KIEC, a Subsidiary, is constructing a 5 stories hotel tower in Cilegon to meet the increasing demands for hotel rooms. The hotel is planned to have a capacity of 66 rooms (unaudited). As of December 31 2011, the management of PT KIEC estimates that the percentage of completion of this project in financial terms is 86.34% (unaudited), which is expected to be completed in February 2012 and operate in April 2012.
Revitalisasi pabrik HSM
HSM plant revitalization
Proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas (“Hot Strip Mill, HSM”) bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 2 juta ton (tidak diaudit) HRC per tahun menjadi 2,4 juta ton (tidak diaudit) HRC per tahun. Perusahaan telah menunjuk SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri dan Tenova-LOI S.p.A. (Konsorsium) untuk melaksanakan proyek tersebut. Nilai kontrak yang disepakati adalah sebesar EUR46.050.000 dengan masa konstruksi diperkirakan selama dua tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, proyek revitalisasi pabrik HSM ini telah selesai dan dipindahkan ke akun aset tetap.
Hot Strip Mill (“HSM”) plant revitalization project was aimed to replace old equipment with new equipment that has modern technology to increase production capacity from 2 million metric tons (unaudited) of HRC per year to 2.4 million metric tons (unaudited) of HRC per year. The Company has appointed SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri and Tenova-LOI S.p.A. (Consortium) to carry out the project. The agreed contract value amounted to EUR46,050,000 with the estimated construction period for two years. As of December 31, 2011, this HSM plant revitalization project was completed and transferred to fixed asset account.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
82
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
ERP SAP
ERP SAP
Untuk meningkatkan dan mengintegrasikan proses bisnis dan sistem informasi, Perusahaan mengadakan proyek ERP (“Enterprise Resources Planning”) dengan menggunakan perangkat lunak SAP. Proyek ini meliputi pembuatan jaringan, pengadaan perangkat keras, online software support dan SAP Early Watch Service yang dibagi dalam beberapa modul. Perusahaan telah menunjuk PT KITech sebagai konsultan implementasi yang sebelumnya ditangani oleh PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2010, proyek ERP SAP ini telah selesai dan dipindahkan ke akun aset tetap.
To improve and integrate business processes and information system, the Company entered into an ERP ("Enterprise Resources Planning”) project by using SAP software. This project involves creating a network, procurement of hardware, online software support and SAP Early Watch Service which are divided into several modules. The Company has appointed PT KITech as the implementation consultant which was previously handled by PT Soltius Indonesia and IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. As of December 31, 2010, this ERP SAP project was completed and transferred to fixed assets account.
Konversi bahan bakar pabrik CRM
Fuel conversion of CRM plant
Proyek konversi energi pada pabrik baja lembaran dingin (“Cold Rolling Mill, CRM”) bertujuan untuk mengurangi biaya energi dengan mengganti bahan bakar minyak yang harganya lebih mahal dengan gas alam yang lebih murah, termasuk mengubah sistem pembakarannya. Perusahaan telah menunjuk konsorsium LOI Thermprocess GmbH dan PT Grand Kartech dan konsorsium Key Technologies Industriebau GmbH untuk melaksanakan proyek tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, proyek ini telah selesai dan dipindahkan ke akun aset tetap.
The energy conversion project in Cold Rolling Mill (“CRM”) plant was aimed to reduce energy cost by replacing the use of more expensive fuel with more cheaper natural gas, including changing the combustion system. The Company has appointed a consortium of LOI Thermprocess GmbH and PT Grand Kartech and a consortium of Key Technologies Industriebau GmbH to implement the project. As of December 31, 2010, this project was completed and transferred to fixed assets account.
Aset tidak digunakan dalam operasi, yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Aset Lain-lain”, terdiri dari:
Assets not used in operations, which is presented as “Other Assets” in the consolidated statements of financial position consist of:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Tanah Suku cadang utama Bangunan Mesin
21.019 7.511 2.635 1.216
22.686 3.348 3.352 1.791
21.135 4.952 4.751 306
Land Main spare parts Buildings Machineries
Total
32.381
31.177
31.144
Total
Tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik tertentu milik Perusahaan dan Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 21).
Land, buildings, machineries and certain manufacturing equipment of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral for loans obtained from creditors (Notes 15 and 21).
Aset tetap dan persediaan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu, kecuali persediaan slab, scrap, billet, tanah, kendaraan, peralatan kantor dan laboratorium, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang tergabung dalam polis Kelompok Usaha Krakatau Steel dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$500.000.000 per kejadian.
Fixed assets and inventories of the Company and certain Subsidiaries, except steel slab, steel scrap, steel billet, land, vehicles, office and laboratory equipment, have been insured against risk of fire and other risks under blanket policies of Krakatau Steel Group with a maximum sum insured of US$500,000,000 per incident.
2011 Annual Report
83
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Untuk risiko kerusakan mesin dan bangunan pabrik nilai pertanggungan maksimal adalah sebesar US$20.000.000 per kejadian dan untuk risiko kerugian aset di sekitarnya nilai pertanggungan maksimal adalah sebesar US$2.500.000 per kejadian.
For machinery breakdown and damage plant risk the maximum sum insured amounted to US$20,000,000 per incident and for the surrounding asset loss risk the maximum sum insured amounted to US$2,500,000 per incident.
Aset tetap PT KHIP telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar Rp34.600 per kejadian, terhadap risiko kerusakan mesin dan perlengkapannya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar Rp5.000 per kejadian dan terhadap risiko kerugian aset disekitarnya dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar US$8.800.000 per kejadian.
PT KHIP’s fixed assets have been insured against risk of fire and other risks with a maximum sum insured of Rp34,600 per incident, against the risk of damage to machinery and equipment with a maximum sum insured of Rp5,000 per incident and against the surrounding asset loss risk with a maximum sum insured of US$8,800,000 per incident.
Aset tetap PT MJIS telah diasuransikan terhadap Erection All Risk, Construction All Risk dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp456.981 dan US$17.754.804 serta Rp52.685 dan US$22.678.000 untuk Rotary Kiln dan Rp226.817 untuk Power Plant.
PT MJIS’ fixed assets have been insured against Erection All Risk, Construction All Risk and other risks under blanket policies with a sum insured of Rp456,981 and US$17,754,804 and Rp52,685 and US$22,678,000 for Rotary Kiln and Rp226,817 for Power Plant.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Entitas Anak, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
14. PIUTANG JANGKA PANJANG
14. LONG-TERM RECEIVABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
PT Boma Bisma Indra Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
72.093
72.093
72.093
PT Boma Bisma Indra
1.290
3.522
38.028
Others (each below Rp1,000)
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
73.383 (72.093)
75.615 (72.093)
110.121 (32.000)
1.290
3.522
78.121
Neto
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
84
Total Allowance for impairment losses Net
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. PIUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG-TERM RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-58/M-BUMN/2003 tanggal 7 Mei 2003, Perusahaan memberikan pinjaman untuk program penyehatan PT Boma Bisma Indra (“BBI”) sejumlah Rp80.000. Sesuai dengan perjanjian pinjam meminjam uang No. 29/CU-DUKS/KONTR/ 2003 dan addendum No. 08/CU-DUKS/KONTR/ 2005, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 8,0% per tahun dan akan diangsur setiap bulan Maret mulai tahun 2006 hingga 2015. Perusahaan tidak mencatat piutang bunga atas pinjaman tersebut karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang bunga tersebut tidak dapat tertagih. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, BBI belum memenuhi liabilitas pembayaran sebagaimana diatur dalam perjanjian di atas. Perusahaan masih dalam proses pembicaraan dengan BBI untuk penyelesaian piutang tersebut. Perusahaan telah menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut sebesar Rp72.093.
Based on a letter from the Ministry of State-Owned Enterprises No. S-58/M-BUMN/2003 dated May 7, 2003, the Company granted loans amounting to Rp80,000 for restructuring program of PT Boma Bisma Indra (“BBI”). Based on the Lending and Borrowing Agreement No. 29/CU-DUKS/KONTR/ 2003 and its Amendment No. 08/CU-DUKS/ KONTR/2005, this loan bears interest rate at 8.0% per annum and will be repaid at each March, starting 2006 to 2015. The Company did not recognize interest receivable on this loan since the Company’s management believes that the interest receivable is not collectible. Up to March 5, 2012, BBI has not yet fulfilled its obligation to pay as stipulated under the above agreements. The Company is still in the process of discussion with BBI for the settlement of such receivables. The Company determined the allowance for impairment losses on this receivable amounting to Rp72,093.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible receivables.
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM BANK LOANS The Company and Subsidiaries have obtained loan facilities from several banks, as follows:
Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari beberapa bank, sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Perusahaan Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk Letter of Credit Impor (US$30.865.045 pada tahun 2011) Kredit Modal Kerja The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Kredit Modal Kerja (US$28.908.332 pada tahun 2011, (US$57.940.906 pada tahun 2010, US$250.560 dan Rp404.675 pada tahun 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Letter of Credit Impor (US$30.796.789 pada tahun 2010) Deutsche Bank AG Letter of Credit Impor (EUR166.064 pada tahun 2010 dan Rp45.305 pada tahun 2009)
2011 Annual Report
The Company
279.883 -
-
100.000
262.141
520.946
407.030
-
276.894
-
-
1.985
45.305
85
Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk Letter of Credit Import (US$30,865,045 in 2011) Working Capital Loan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Working Capital Loan (US$28,908,332 in 2011, (US$57,940,906 in 2010, US$250,560 and Rp404,675 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Letter of Credit Import (US$30,796,789 in 2010) Deutsche Bank AG Letter of Credit Import (EUR166,064 in 2010 and Rp45,305 in 2009)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Perusahaan (lanjutan) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja untuk Impor (US$217.160.298 pada tahun 2011, US$177.980.821 pada tahun 2010, US$134.879.715 dan EUR343.630 pada tahun 2009) Kredit Modal Kerja dalam Rupiah Kredit Modal Kerja dalam Dolar Amerika Serikat (US$10.000.000 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja dalam Rupiah Kredit Modal Kerja untuk Impor (US$114.618.398 pada tahun 2011, US$82.868.242 pada tahun 2010, US$113.237.001 dan Rp627.065 pada tahun 2009)
The Company (continued)
1.969.210 830.000
1.600.226 830.000
1.272.512 270.000
-
-
94.000
1.000.000
1.000.000
-
1.039.360
745.068
1.691.493
Entitas Anak
The Subsidiaries
PT Krakatau Wajatama Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$15.481.146 pada tahun 2011 dan US$8.866.983 pada tahun 2009) PT Bank Permata Tbk (US$9.579.366 pada tahun 2010, US$7.013.639 dan Rp19.732 pada tahun 2009) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Letter of Credit Impor (US$32.083.279 pada tahun 2011, US$7.049.780 pada tahun 2010, US$11.505.230 dan Rp10.000 pada tahun 2009)
PT Krakatau Wajatama
140.383
-
83.350
-
86.128
85.661
290.931
63.385
PT Krakatau Engineering
-
10.000
-
1.997
-
-
Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 20.000 Working Capital Credit in Rupiah Letter of Credit Import (US$17,500 and Rp1,839 in 2010) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa 6.754 Barat dan Banten Tbk
PT KHI Pipe Industries Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$15,481,146 in 2011 and US$8,866,983 in 2009) PT Bank Permata Tbk (US$9,579,366 in 2010, US$7,013,639 and Rp19,732 in 2009)
Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Letter of Credit Import (US$32,083,279 in 2011, US$7,049,780 in 2010, US$11,505,230 and Rp10,000 118.149 in 2009)
PT Krakatau Engineering Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja dalam Rupiah Letter of Credit Impor (US$17.500 dan Rp1.839 pada tahun 2010) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Working Capital Loan for Import (US$217,160,298 in 2011, US$177,980,821 in 2010, US$134,879,715 and EUR343,630 in 2009) Working Capital Loan in Rupiah Working Capital Loan in United States Dollar (US$10,000,000 in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Working Capital Loan in Rupiah Working Capital Loan for Import (US$114,618,398 in 2011, US$82,868,242 in 2010, US$113,237,001 and Rp627,065 in 2009)
PT KHI Pipe Industries -
-
15.000
Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
5.811.908
5.136.629
4.209.254
Total
86
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum sebesar US$55.000.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor. Perusahaan dengan persetujuan bank dapat menarik pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah.
The Company obtained a working capital loan facility from Bank CIMB Niaga with a maximum amount of US$55,000,000, which can be used as Letter of Credit (L/C) Import facility. The Company, with the approval from the bank, is allowed to withdraw the loan in Rupiah.
Fasilitas kredit modal kerja dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,0% untuk Rupiah dan 6,0% untuk Dolar AS pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp100.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Sedangkan saldo terhutang atas fasilitas L/C Import masing-masing sebesar Rp279.883, nihil dan nihil pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 19 Februari 2013.
The working capital loan facility bears annual interest at 10.0% for Rupiah and 6.0% for US Dollar in 2011, 2010 and 2009, respectively. The outstanding payables related to working capital facility amounted to nil, nil and Rp100,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively. While the outstanding payables related to L/C Import facility amounted to Rp279,883, nil and nil as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009. The facility will expire on February 19, 2013.
Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 876 milik Perusahaan seluas 315.380 m2 yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon dengan nilai penjaminan sebesar US$18.750.000 (Catatan 13).
This facility is secured by the Company’s buildings and land under the Rights to Build certificate (“HGB”) No. 876 located in Kecamatan Pulo Merak, Cilegon covering an area of 315,380 m2 with a guarantee value of US$18,750,000 (Note 13).
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan mengubah kegiatan usahanya.
The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, the Company is not permitted to change its scope of activities.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC)
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line dari HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$75.000.000, US$75.000.000 dan US$60.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas kredit ini dapat digunakan sebagai fasilitas kredit impor dan fasilitas pembiayaan murabaha yang akan berakhir pada tanggal 25 Maret 2012. Fasilitas kredit impor dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,70%, 10,60% dan 10,87% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo terutang atas fasilitas kredit impor masing-masing sebesar Rp262.141, Rp222.966 dan Rp407.030 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The Company obtained Credit Line facilities from HSBC with a maximum amount of US$75,000,000, US$75,000,000 and US$60,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility can be used as import credit facility and murabaha financing facility, which will expire on March 25, 2012. The import credit facility bears annual interest at 10.70%, 10.60% and 10.87% in 2011, 2010 and 2009, respectively. The outstanding payables related to import credit facility amounted to Rp262,141, Rp222,966 and Rp407,030 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Fasilitas kredit murabaha memutuskan margin keuntungan sebesar 5,0% di bawah Best Lending Rate Bank per tahun.
The murabaha credit facility agreed the profit margin at 5.0% under the Bank’s Best Lending Rate per annum.
2011 Annual Report
87
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) (continued)
Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp297.980 dan nihil pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The outstanding payables related to this facility amounted to nil, Rp297,980 and nil as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada HSBC sebelum melakukan pembayaran dividen, menjaminkan aset, memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.
The loan agreement requires, among others, that prior notice be given to the HSBC before distributing dividends, pledging of assets, obtaining borrowings from other parties except in the ordinary course of business, and providing borrowings to other parties.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masingmasing sebesar US$60.000.000, US$60.000.000 dan US$40.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009, yang terdiri dari:
The Company obtained working capital loan facilities (Omnibus Trade Finance Facility) from Bank Danamon with a maximum amount of US$60,000,000, US$60,000,000 and US$40,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively, which consist of:
a. Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS.
a. Import L/C facility for Sight and/or Usance and/or Usance Payable at Sight (UPAS) financing. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar.
b. Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS. Saldo terutang atas fasilitas ini masingmasing sebesar nihil, Rp276.894 dan nihil pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
b. Trust Receipt and L/C Negotiation facilities for Sight and/or Usance financing. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar. The outstanding payables related to this facility amounted to nil, Rp276,894 and nil as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
c. Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau liabilitas Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar AS.
c. Open Account Financing (OAF) 1 facility, which was used to finance the Company’s receivables or liabilities. This facility bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US Dollar.
Fasilitas-fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 7 Maret 2012 dan dijamin dengan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar US$62.500.000 (Catatan 7).
These facilities will expire on March 7, 2012 and are secured by the Company‘s trade receivables with a guarantee value of US$62,500,000 (Note 7).
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.
The loan agreement includes restrictions, among others, that the Company is not permitted to provide guarantee to third party and conduct merger or acquisition without prior written notice from the bank.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
88
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Deutsche Bank AG (Deutsche Bank)
Deutsche Bank AG (Deutsche Bank)
Perusahaan memperoleh kredit modal kerja dari Deutsche Bank dengan jumlah maksimum sebesar EUR9.000.000. Fasilitas kredit ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, bank garansi, Trust Receipt, export bill purchase dan standby L/C. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp1.985 dan Rp45.305 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The Company obtained a working capital credit facility from Deutsche Bank with a maximum amount of EUR9,000,000. This credit facility can be used as L/C, bank guarantee, Trust Receipt, export bill purchase and standby L/C facilities. The credit facility will expire on October 31, 2012 and can be automatically extended for another 12 months upon fulfillment of certain conditions. The outstanding payables related to this facility amounted to nil, Rp1,985 and Rp45,305 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut:
The Company obtained working capital loan facilities from Bank Mandiri as described below:
a. Fasilitas kredit impor dalam Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar US$425.000.000 pada tahun 2011 dan US$275.000.000 pada tahun 2010 dan 2009 dengan sub-limit untuk fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar US$250.000.000, US$250.000.000 dan Rp2.300.000. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp1.969.210, Rp1.600.226 dan Rp1.272.512 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
a. Import credit facility in US Dollar for a maximum amount of US$425,000,000 in 2011 and US$275,000,000 in 2010 and 2009 with sub-limit for Trust Receipt facility of US$250,000,000, US$250,000,000 and Rp2,300,000, respectively. The outstanding payables related to this facility amounted to Rp1,969,210, Rp1,600,226 and Rp1,272,512 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
b. Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I dengan jumlah maksimum sebesar Rp270.000 dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah maksimum sebesar Rp560.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 8,5%, 8,5% dan 10,5% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp830.000, Rp830.000 dan Rp270.000 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
b. Working capital credit facility in Rupiah I with a maximum amount of Rp270,000 and working capital credit facility II with a maximum amount of Rp560,000. This loan bears annual interest at 8.5%, 8.5% and 10.5% in 2011, 2010 and 2009, respectively. The outstanding payables related to this facility amounted to Rp830,000, Rp830,000 and Rp270,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
c. Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar AS dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 6,0%, 7,0% dan 8,5% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp94.000 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
c. Working capital credit facility in US Dollar with a maximum amount of US$10,000,000 and annual interest at 6.0%, 7.0% and 8.5% in 2011, 2010 and 2009, respectively. The outstanding payables related to this facility amounted to nil, nil and Rp94,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
2011 Annual Report
89
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2012. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 1.210.477 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.107.988, mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.598.634, persediaan dan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.502.000 (Catatan 7, 10 dan 13).
These facilities will expire on June 27, 2012. These facilities are secured by land covering area of 1,210,477 m2 with guarantee value of Rp1,107,988, machineries and equipment with guarantee value of Rp3,598,634, inventories and trade receivables with guarantee value of Rp3,502,000 (Notes 7, 10 and 13).
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan tertentu, antara lain, menjadi penjamin pinjaman atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 120%, rasio pinjaman terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih dari 1,1 kali.
The loan agreements include certain restrictions, among others, providing guarantee or pledging of assets to another party. The Company is also required to maintain current ratio of more than 120%, debt to equity ratio of less than 250%, EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio of more than 1.7 times, and debt service coverage ratio of more than 1.1 times.
Pada tanggal 7 Maret 2007, Kelompok Usaha mengadakan perjanjian dengan Bank Mandiri mengenai jasa pelayanan cash pooling. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan tanggal 4 Maret 2013. Berdasarkan perjanjian ini, semua pihak sepakat untuk mengatur penggunaan dana dan perhitungan bunga di rekening cash pooling serta pemberian fasilitas overdraft berdasarkan saldo konsolidasi pooling. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, tidak ada saldo terhutang atas fasilitas ini.
On March 7, 2007, the Group entered into an agreement with Bank Mandiri regarding cash pooling services. This agreement has been extended and valid up to March 4, 2013. Under the agreement, all the parties agreed to arrange the use of fund and interest calculation in cash pooling accounts and also provide overdraft facilities based on the pooling consolidated balance. As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, there is no outstanding balance related to this facility.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000 dan US$75.000.000 serta fasilitas Kredit Modal Kerja yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi jumlah maksimum Rp3.000.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah maksimum Rp1.650.000 dan fasilitas Cash Loan dengan jumlah maksimum Rp1.350.000 yang bersifat switchable menjadi fasilitas Non Cash Loan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 8,5%, 8,5% dan 10,5% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp2.039.360, Rp1.745.068 dan Rp1.691.493 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The Company obtained Credit Line facilities with a maximum amount of Rp750,000 and US$75,000,000 and Working Capital Credit facility which in total cannot exceed a maximum amount of Rp3,000,000, which can be used for Non Cash Loan facility with a maximum amount of Rp1,650,000 and Cash Loan facility with a maximum amount of Rp1,350,000 switchable to become Non Cash Loan facility. This loan facility bears annual interest at 8.5%, 8.5% and 10.5% in 2011, 2010 and 2009, respectively. This loan facility will expire on May 2, 2012. The outstanding payables related to this facilities amounted to Rp2,039,360, Rp1,745,068 and Rp1,691,493 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
90
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Pada bulan Juni 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Kredit Line dengan jumlah maksimum sebesar US$150.000.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah maksimum sebesar US$75.000.000 dan fasilitas Cash Loan dengan jumlah maksimum sebesar US$75.000.000 yang bersifat switchable menjadi fasilitas Non Cash Loan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,0% pada tahun 2011 dan akan berakhir tanggal 2 Mei 2012.
On June 2011, the Company obtained additional Credit Line facilities with a maximum amount of US$150,000,000, which can be used for Non Cash Loan facility with a maximum amount of US$75,000,000 and Cash Loan facility with a maximum amount of US$75,000,000 switchable to become Non Cash Loan facility. This loan facility bears annual interest at 6.0% in 2011 and will expire on May 2, 2012.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.875.000 dan tanah seluas 3.357.280 m2 dan bangunan seluas 81.617 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp610.515 untuk menjamin pinjaman Perusahaan, Rp551.230 untuk menjamin pinjaman PT KWT dan Rp300.000 untuk menjamin pinjaman PT KE (Catatan 10, 13 dan 21).
The loan facilities are secured by inventories with a guarantee value of Rp1,875,000 and land covering area of 3,357,280 m2 and building covering area of 81,617 m2 with a guarantee value of Rp610,515 to guarantee the Company’s debt, Rp551,230 to guarantee PT KWT’s debt and Rp300,000 to guarantee PT KE’s debt (Notes 10, 13 and 21).
Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%.
The Company is also required to maintain current ratio at a minimum of 1 time, debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times, and debt service coverage ratio at a minimum of 100%.
Entitas Anak - PT KWT
The Subsidiary - PT KWT
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
PT KWT memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) yang dapat dipergunakan dalam bentuk fasilitas L/C, T/R, negosiasi L/C, OAF, bank garansi dan Standby L/C dengan jumlah maksimum secara keseluruhan sebesar US$20.000.000. Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 7 Maret 2012. Pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo terutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp140.383, nihil dan Rp83.350. Fasilitas OAF tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau liabilitas PT KWT dengan pembiayaan maksimum sebesar 80% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi OAF dengan jangka waktu 180 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas OAF dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR+1,75% dan/atau SBI+2,0% dan dijamin dengan piutang usaha dengan coverage ratio sebesar 125% dari jumlah fasilitas OAF yang digunakan.
PT KWT obtained working capital facilities (Omnibus Trade Finance Facility) which can be used in the form of L/C, T/R, Negotiation L/C, OAF, Bank Guarantee and Standby L/C facilities, with the aggregate maximum amount of US$20,000,000. These facilities will expire on March 7, 2012. As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the outstanding payable related to such facilities amounted to Rp140,383, nil and Rp83,350, respectively. The OAF facility is used to finance PT KWT’s receivables or liabilities with the maximum financing of 80% from the value of invoices taken part in the OAF transactions and valid 180 days since the date of drawdown. The OAF facility bears annual interest at SIBOR+1.75% and/or SBI+2.0% and secured by trade receivables with the coverage ratio of 125% from the usage of OAF facility.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, PT KWT tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.
The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, PT KWT cannot provide guarantee to third party and conduct merger or acquisition.
2011 Annual Report
91
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)
The Subsidiary - PT KWT (continued)
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
PT KWT memperoleh fasilitas L/C, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Garansi dan Invoice Financing (atau secara keseluruhan disebut fasilitas trade) dari Bank Permata dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$35.000.000, US$35.000.000 dan US$15.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 16 September 2012. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp86.128 dan Rp85.661.
PT KWT obtained L/C, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Guarantee and Invoice Financing facilities (or in overall is referred to trade facilities) from Bank Permata with a maximum amount of US$35,000,000, US$35,000,000 and US$15,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. The credit facility will expire on September 16, 2012. The outstanding payable related to this facility amounted to nil, Rp86,128 and Rp85,661 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Fasilitas Invoice Financing tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau liabilitas PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 100% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi Invoice Financing dengan jangka waktu 30 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas Invoice Financing dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 11,5%, 11,5% dan 10,5% pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
The Invoice Financing facility is used to finance PT KWT’s receivables or liabilities with the maximum financing of 100% from the value of invoices taken part in the Invoice Financing transactions and valid 30 days since the date of drawdown. The Invoice Financing facility bears annual interest at 11.5%, 11.5% and 10.5% in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan merger, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi, membayar utang kepada pemegang saham, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio pinjaman terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali.
The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written notification to the bank, PT KWT is not permitted to enter into merger, change the articles of association, members of the boards of commissioners and directors, make repayment to shareholder, distribute dividends, obtain loans from other parties except in the ordinary course of business, and pledge assets as guarantee to other parties. PT KWT also shall maintain current ratio at a minimum of 1 time and debt to equity ratio at a maximum of 3 times.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari BNI (Catatan 21). Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp290.931, Rp63.385 dan Rp108.149 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Opening L/C facility with a maximum amount of US$40,000,000, which was used for the importation of raw materials, supporting materials and spare parts. The credit facility will expire on May 2, 2012. This facility is secured by the same collateral pledged for the long-term loans obtained by PT KWT from BNI (Note 21). The outstanding payables related to this facility amounted to Rp290,931, Rp63,385 and Rp108,149 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
92
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)
The Subsidiary - PT KWT (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
PT KWT juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012 dan dikenakan bunga tahunan masingmasing sebesar 9,0%, 10,5% dan 13,25% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama (Catatan 21). Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp10.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
PT KWT also obtained working capital credit facility with a maximum amount of Rp10,000. The credit facility will expire on May 2, 2012 and bears annual interest at 9.0%, 10.5% and 13.25% in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility is secured by the same collateral pledged for the long-term loans obtained by PT KWT from the same bank (Note 21). The outstanding payables related to this facility amounted to nil, nil and Rp10,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Entitas Anak - PT KE
The Subsidiary - PT KE
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI)
PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000 pada tahun 2011 dan Rp50.000 pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja proyek yang berasal dari pemerintah maupun swasta. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012 dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 9,0%, 13,25% dan 13,0% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap PT KE dan tanah milik Perusahaan yang dikuasakan kepada PT KE (Catatan 13). Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp10.000 dan Rp20.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009.
PT KE obtained working capital credit facility from BNI with a maximum amount of Rp200,000 in 2011 and Rp50,000 in 2010 and 2009. This loan facility is used to finance working capital for the projects owned by the government and private entities. The credit facility will expire on May 2, 2012 with annual interest of 9.0%, 13.25% and 13.0% in 2011, 2010 and 2009, respectively. This loan is secured by fixed assets of PT KE and land owned by the Company which has been authorized to PT KE to be pledged as collateral (Note 13). The outstanding payable of this facility amounted to nil, Rp10,000 and Rp20,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
PT KE juga memperoleh fasilitas bank garansi dan L/C dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000 pada tahun 2011 dan Rp250.000 pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp1.997 dan nihil pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
PT KE also obtained bank guarantee and L/C facilities with a maximum amount of Rp750,000 in 2011 and Rp250,000 in 2010 and 2009. The credit facility will expire on May 2, 2012. The outstanding payable of this facility amounted to nil, Rp1,997 and nil as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009.
PT KE diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100% serta rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak kurang dari 100%.
PT KE shall maintain current ratio at a minimum of 1 time, debt service coverage ratio at a minimum of 100% and EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio not less than 100%.
2011 Annual Report
93
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KE (lanjutan)
The Subsidiary - PT KE (continued)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Jabar Banten)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Jabar Banten)
PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 pada tahun 2011 dan Rp20.000 pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas pinjaman ini digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan proyek-proyek PT KE. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 9 September 2012 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,0% pada tahun 2011 dan 14,0% pada tahun 2010 dan 2009.
PT KE obtained working capital credit facility from Bank Jabar Banten with a maximum amount of Rp50,000 in 2011 and Rp20,000 in 2010 and 2009. This loan facility was used as working capital to finance PT KE’s projects.. The loan facility will expire on September 9, 2012, and bears annual interest rate of 11.0% in 2011 and 14.0% in 2010 and 2009.
Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp6.754 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
The outstanding payable of this facility amounted to nil, nil and Rp6,754 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas piutang usaha dengan nilai pengikatan sebesar Rp50.000 (Catatan 7).
The loan facility is secured by PT KE’s trades receivable, on a fiduciary basis with a committed value of Rp50,000 (Note 7).
Entitas Anak - PT KHIP
The Subsidiary - PT KHIP
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT KHIP memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp151.000 dan US$16.000.000 (setara dengan Rp149.000) pada tahun 2010 dan Rp300.000 pada tahun 2009. Fasilitas kredit ini digunakan untuk tambahan modal kerja proyek-proyek PT KHIP dan telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan yang berkisar antara 7,75% sampai dengan 12,0% pada tahun 2010 dan 12,5% pada tahun 2009. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Desember 2010. Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp15.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
PT KHIP obtained a working capital loan facility from BRI with maximum amounts of Rp151,000 and US$16,000,000 (equivalent to Rp149,000) in 2010 and Rp300,000 in 2009. This facility was used as additional working capital to finance PT KHIP’s projects and has expired on December 31, 2010. The credit facility bears annual interest ranging from 7.75% to 12.0% in 2010 and at 12.5% in 2009. PT KHIP has fully paid the loan in December 2010. The outstanding payables related to this facility amounted to nil, nil and Rp15,000 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KHIP dari BRI (Catatan 21).
The covenants as well as the collateral of the credit facility are the same with those pledged for longterm loan facilities obtained by PT KHIP from BRI (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2011, the Group has complied with all financial ratios required to be maintained under the loan agreements.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
94
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak ketiga Samarco Mineracao S.A. Novexco (Cyprus) Ltd. East Metal A.G. Hyundai Merchant Marine Co. Ltd. PT Delco Prima Pacific PT Bumi Kaya Steel Indonesia PT Steel Pipe Industries Indonesia PT Grand Kartech PT Bakrie Pipe Industries PT Siemens Indonesia Power Cam (S.E.A) Pte. Ltd. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Air Liquide Indonesia PT Tamara Steel Gulf Industrial Investment Co. Compania Minera Del Pasifico S.A. Marubeni Cement and Construction Co. PT Hibaindo Armada Motor PT Patra Niaga PT Terang Sakti Semesta Compania Minera Huasco S.A. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) Sub-total
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
284.607 241.952 220.363 68.416 51.457 30.219 26.485 24.378 18.258 17.253 14.985 14.268 14.128 12.215 -
3.044 16.913 297 2.298 18.898 12.943 116.853 26.605 19.474 12.906 10.841 1.340 -
6.345 10.679 5.914 15.758 9.496 29 12.728 59.824
681.620
475.676
490.414
1.720.604
Third parties Samarco Mineracao S.A. Novexco (Cyprus) Ltd. East Metal A.G. Hyundai Merchant Marine Co. Ltd. PT Delco Prima Pacific PT Bumi Kaya Steel Indonesia PT Steel Pipe Industries Indonesia PT Grand Kartech PT Bakrie Pipe Industries PT Siemens Indonesia Power Cam (S.E.A) Pte. Ltd. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Air Liquide Indonesia PT Tamara Steel Gulf Industrial Investment Co. Compania Minera Del Pasifico S.A. Marubeni Cement and Construction Co. PT Hibaindo Armada Motor PT Patra Niaga PT Terang Sakti Semesta Compania Minera Huasco S.A. Others (each below Rp10,000)
718.088
611.187
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 9) Entitas berelasi dengan pemerintah (Catatan 9)
50.408
39.019
38.944
Related parties (Note 9)
238.224
144.763
88.688
Government-related entities (Note 9)
Sub-total
288.632
183.782
127.632
Sub-total
2.009.236
901.870
738.819
Total
Total
Details of aging of trade payables based on invoice dates are as follows:
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Lancar - belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 720 hari Lebih dari 720 hari
1.722.298
785.333
701.544
223.930 42.189 8.136 10.185 2.498
105.686 3.351 2.633 4.044 823
24.804 1.490 1.771 8.041 1.169
Current - not due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 720 days More than 720 days
Total
2.009.236
901.870
738.819
Total
2011 Annual Report
95
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA (lanjutan)
16. TRADE PAYABLES (continued) Details of trade payables based on currency:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$120.373.044 pada tahun 2011, US$31.977.990 pada tahun 2010 dan US$30.619.309 pada tahun 2009) Euro (EUR3.929.988 pada tahun 2011, EUR5.355.524 pada tahun 2010 dan EUR2.071.627 pada tahun 2009) Yen Jepang (¥27.064.023 pada tahun 2011, ¥14.128.640 pada tahun 2010 dan ¥16.826.690 pada tahun 2009) Dolar Singapura (SG$185.458 pada tahun 2011, SG$281.241 pada tahun 2010 dan SG$320.711 pada tahun 2009) Dolar Australia (AU$10.978 pada tahun 2010) Total
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
867.105
546.705
419.146
1.091.543
287.514
287.822
46.134
64.030
27.987
3.161
1.558
1.716
1.293
1.963
2.148
-
100
-
Rupiah United States Dollar (US$120,373,044 in 2011, US$31,977,990 in 2010 and US$30,619,309 in 2009) Euro (EUR3,929,988 in 2011, EUR5,355,524 in 2010 and EUR2,071,627 in 2009) Japanese Yen (¥27,064,023 in 2011, (¥14,128,640 in 2010 and ¥16,826,690 in 2009) Singapore Dollar (SG$185,458 in 2011, SG$281,241 in 2010 and SG$320,711 in 2009) Australian Dollar (AU$10,978 in 2010)
2.009.236
901.870
738.819
Total
The Group’s trade payables mainly represent payables arising from purchases of raw materials.
Utang usaha Kelompok Usaha terutama merupakan utang usaha yang timbul dari pembelian bahan baku. 17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Utang forward
Forward payables
Perusahaan Pihak ketiga Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank N.A. Indonesia Deutsche Bank AG
5.181 4.020
527
-
1.317 1.247 1.127 224 -
457 851 420 355 -
-
Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danareksa (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1.879 398 354
898 237 36
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danareksa (Persero) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
110 5
-
-
Subsidiary - PT Krakatau Wajatama Third parties PT Bank Permata Tbk PT ANZ Panin Bank
15.862
3.781
-
Total
Entitas Anak - PT Krakatau Wajatama Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk PT ANZ Panin Bank Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
96
The Company Third parties Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank N.A. Indonesia Deutsche Bank AG
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
17. DERIVATIVE (continued)
FINANCIAL
INSTRUMENTS
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Piutang forward Perusahaan Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
69
-
-
Forward receivables The Company Third party PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total
69
-
-
Total
Saldo piutang dan utang derivatif disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain” dan “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan perubahan nilai wajar selama tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Selisih Kurs” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Outstanding derivative receivables and payables are presented as part of "Other Receivables” and “Other Payables" in the consolidated statements of financial position and changes in fair value during the current year are presented as part of “Gain (Loss) on Foreign Exchange" in the consolidated statements of comprehensive income.
Perusahaan dan PT KWT menandatangani beberapa kontrak forward valuta asing. Di bawah ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak dan nilai wajarnya:
The Company and PT KWT entered into foreign exchange forward contracts. Below is information relating to the contracts and their fair values:
Perusahaan
The Company
a. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi foreign exchange dari Standard Chartered Bank, Jakarta, dimana Standard Chartered Bank setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot dan/atau forward, currency swap, interest rate options dan transaksi derivatif lainnya. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan kecuali jika ditentukan lain oleh bank.
a. The Company obtained a foreign exchange transaction facility from Standard Chartered Bank, Jakarta, whereby Standard Chartered Bank agreed to provide spot transactions and/or forward, currency swap, interest rate options and other derivative transactions. This facility will expire on July 31, 2012 and it can be automatically extended for another 12 months unless otherwise determined by the bank.
Sehubungan Perusahaan berikut:
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
21 Nov. 2011 - 22 Des. 2011/ Nov. 21, 2011 - Dec. 22, 2011
4 Jan. 2012 - 27 Feb. 2012/ Jan. 4, 2012 - Feb. 27, 2012
US30.000.000
Rp275.506
31 Maret 2011 - 24 Nov. 2011/ March 31, 2011 - Nov. 24, 2011
25 April 2011 - 12 Jan. 2012/ April 25, 2011 - Jan. 12, 2012
US69.000.000
Rp601.652
26 Juli 2011 - 22 Agt. 2011/ July 26, 2011 - Aug. 22, 2011
5 Okt. 2011 - 28 Okt. 2011/ Oct. 5, 2011 - Oct. 28, 2011
US11.000.000
Rp94.381
31 Maret 2011 - 27 Juli 2011/ March 31, 2011 - July 27, 2011
25 April 2011 - 19 Sept. 2011/ April 25, 2011 - Sept. 19, 2011
US41.000.000
Rp353.704
18 Juni 2010 - 30 Juni 2010/ June 18, 2010 - June 30, 2010
15 Juli 2010 - 10 Agt. 2010/ July 15, 2010 - Aug. 10, 2010
US$9.000.000
Rp82.262
4 Jan. 2010 - 6 April 2010/ Jan. 4, 2010 - April 6, 2010
4 Feb. 2010 - 10 Mei 2010/ Feb. 4, 2010 - May 10, 2010
US$11.000.000
Rp101.610
9 Sept. 2009 - 13 Nov. 2009/ Sept. 9, 2009 - Nov. 13, 2009
2 Nov. 2009 - 23 Des. 2009/ Nov. 2, 2009 - Dec. 23, 2009
US$7.000.000
Rp68.235
2011 Annual Report
97
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
b. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi spot dan forward dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah risiko kredit maksimum masing-masing sebesar US$5.000.000, US$2.500.000 dan US$10.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2012. Sehubungan Perusahaan berikut:
b. The Company obtained a spot and forward transaction facility from PT Bank Permata Tbk with a maximum credit risk amount amounting to US$5,000,000, US$2,500,000 and US$10,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility will expire on September 16, 2012. In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
9 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/ Nov. 9, 2011 - Dec. 28, 2011
4 Jan. 2012 - 5 Maret 2012/ Jan. 4, 2012 - March 5, 2012
US$25.000.000
Rp229.776
8 Feb. 2011 - 29 Nov. 2011/ Feb. 8, 2011 - Nov. 29, 2011
8 April 2011 - 19 Jan. 2012/ April 8, 2011 - Jan. 19, 2012
US$128.000.000
Rp1.125.478
2 Agt. 2011 - 23 Nov. 2011/ Aug. 2, 2011 - Nov. 23, 2011
3 Okt. 2011 - 10 Nov. 2011/ Oct. 3, 2011 - Nov. 10, 2011
US$32.000.000
Rp282.241
8 Feb. 2011 - 25 Agt. 2011/ Feb. 8, 2011 - Aug. 25, 2011
8 April 2011 - 9 Sept. 2011/ April 8, 2011 - Sept. 9, 2011
US$69.000.000
Rp599.236
16 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/ Nov. 16, 2010 - Nov. 30, 2010
4 Jan. 2011 - 28 Jan. 2011/ Jan. 4, 2011 - Jan. 28 , 2011
US$12.000.000
Rp108.418
6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/ Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010
16 Nov. 2010 - 17 Des. 2010/ Nov. 16, 2010 - Dec. 17, 2010
US$14.800.000
Rp132.986
7 Sept. 2010 - 30 Sept. 2010/ Sept. 7, 2010 - Sept. 30, 2010
5 Okt. 2010 - 6 Des. 2010/ Oct. 5, 2010 - Dec. 6, 2010
US$12.350.000
Rp111.426
30 Juni 2010/ June 30, 2010
2 Agustus 2010/ August 2, 2010
US$3.000.000
Rp27.339
4 Jan. 2010 -11 Jan. 2010/ Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010
4 Feb. 2010 -15 Maret 2010/ Feb. 4, 2010 - March 15, 2010
US$9.000.000
Rp83.833
26 Juni 2009 - 13 Nov. 2009/ June 26, 2009 - Nov. 13, 2009
21 Agt. 2009 - 17 Des. 2009/ Aug. 21, 2009 - Dec. 17, 2009
US$18.000.000
Rp178.415
c. Perusahaan mengadakan perjanjian foreign exchange netting dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC), Jakarta, dimana HSBC setuju untuk menyediakan fasilitas transaksi spot dan/atau forward mata uang dan/atau opsi mata uang dan/atau transaksi yang merupakan kombinasi dari fasilitas-fasilitas tersebut dengan jumlah maksimum paparan terhadap risiko masingmasing sebesar US$5.000.000, US$5.000.000 dan US$28.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 25 Maret 2012. Sehubungan Perusahaan berikut:
c. The Company entered into foreign exchange netting agreement with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC), Jakarta whereby HSBC agreed to provide spot transactions and/or currency forward and/or currency options and/or combine transaction facilities with maximum exposure to the risk amounting to US$5,000,000, US$5,000,000 and US$28,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility will expire on March 25, 2012.
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
98
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
24 Nov. 2011 - 21 Des. 2011/ Nov. 24, 2011 - Dec. 21, 2011
4 Jan. 2012 - 24 Feb. 2012/ Jan. 4, 2012 - Feb. 24, 2012
US$33.000.000
Rp303.159
7 Jan. 2011 - 28 Nov. 2011/ Jan. 7, 2011 - Nov. 28, 2011
18 Feb. 2011 - 13 Jan. 2012/ Feb. 18, 2011 - Jan. 13, 2012
US$93.000.000
Rp817.921
26 Juli 2011 - 16 Agt. 2011/ July 26, 2011 - Aug. 16, 2011
3 Okt. 2011 - 25 Okt. 2011/ Oct. 3, 2011 - Oct. 25, 2011
US$10.000.000
Rp85.851
7 Jan. 2011 - 22 Agt. 2011/ Jan. 7, 2011 - Aug. 22, 2011
18 Feb. 2011 - 7 Sept. 2011/ Feb. 18, 2011 - Sept. 7, 2011
US$69.000.000
Rp606.407
30 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/ Nov. 30, 2010 - Dec. 29, 2010
6 Jan. 2011 - 18 Feb. 2011/ Jan. 6, 2011 - Feb. 18, 2011
US$5.000.000
Rp45.412
19 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/ Oct. 19, 2010 - Oct. 26, 2010
26 Nov. 2010 - 14 Des. 2010/ Nov. 26, 2010 - Dec. 14, 2010
US$8.000.000
Rp71.860
8 Sept. 2010 - 29 Sept. 2010/ Sept. 8, 2010 - Sept. 29, 2010
14 Okt. 2010 - 21 Okt. 2010/ Oct. 14, 2010 - Oct. 21, 2010
US$5.000.000
Rp45.087
14 Juni 2010 - 30 Juni 2010/ June 14, 2010 - June 30, 2010
6 Juli 2010 - 20 Agt. 2010/ July 6, 2010 - Aug. 20, 2010
US$13.000.000
Rp119.319
4 Jan. 2010 -11 Jan. 2010/ Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010
8 Feb. 2010 - 4 Maret. 2010/ Feb. 8, 2010 - March 4, 2010
US$3.000.000
Rp27.874
13 November 2009/ November 13, 2009
14 Desember 2009/ December 14, 2009
US$2.000.000
Rp18.770
d. The Company obtained a forward transaction facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of US$76,572,973 in 2011, US$45,000,000 in 2010 and 2009, respectively. The facility will expire on February 16, 2013.
d. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi forward dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar pada tahun US$76.572.973 pada tahun 2011, US$45.000.000 pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2013. Sehubungan Perusahaan berikut:
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
21 Nov. 2011 - 1 Des. 2011/ Nov. 21, 2011 - Dec. 1, 2011
3 Jan. 2012 - 20 Jan. 2012/ Jan. 3, 2012 - Jan. 20, 2012
US$10.000.000
Rp.92.270
17 Jan. 2011 - 29 Nov. 2011/ Jan. 17, 2011 - Nov. 29, 2011
22 Feb. 2011 - 17 Jan. 2012/ Feb. 22, 2011 - Jan. 17, 2012
US$131.000.000
Rp1.160.225
3 Agt. 2011 - 29 Nov. 2011/ Aug. 3, 2011 - Nov. 29, 2011
3 Okt. 2011 - 22 Nov. 2011/ Oct. 3, 2011 - Nov. 22, 2011
US$22.000.000
Rp194.581
17 Jan. 2011 - 22 Agt. 2011/ Jan. 17, 2011 - Aug. 22, 2011
22 Feb. 2011 - 6 Sept. 2011/ Feb. 22, 2011 - Sept. 6, 2011
US$86.000.000
Rp757.192
30 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/ Nov. 30, 2010 - Dec. 29, 2010
13 Jan. 2011 - 17 Feb. 2011/ Jan. 13, 2011 - Feb. 17, 2011
US$8.000.000
Rp72.779
6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/ Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010
15 Nov. 2010 - 20 Des. 2010/ Nov. 15, 2010 - Dec. 20, 2010
US$15.700.000
Rp141.034
7 Sept. 2010 - 30 Sept. 2010/ Sept. 7, 2010 - Sept. 30, 2010
5 Okt. 2010 - 22 Nov. 2010/ Oct. 5, 2010 - Nov. 22, 2010
US$10.000.000
Rp90.197
16 Juni. 2010 - 30 Juni 2010/ June 16, 2010 - June 30, 2010
19 Juli. 2010 - 8 Agt. 2010/ July 19, 2010 - Aug. 8, 2010
US$12.000.000
Rp109.891
2011 Annual Report
99
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
e. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi foreign exchange dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$5.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 7 Maret 2012.
e. The Company obtained a foreign exchange transaction facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum amount of US$5,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility will expire on March 7, 2012.
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
Sehubungan Perusahaan berikut:
f.
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
14 Nov. 2011 - 23 Des. 2011/ Nov. 14, 2011 - Dec. 23, 2011
6 Jan. 2012 - 1 Maret 2012/ Jan. 6, 2012 - March 1, 2012
US$28.000.000
Rp257.017
17 Jan. 2011 - 29 Nov. 2011/ Jan. 17, 2011 - Nov. 29, 2011
25 Feb. 2011 - 18 Jan. 2012/ Feb. 25, 2011 - Jan. 18, 2012
US$70.000.000
Rp619.841
3 Agt. 2011 - 28 Sept. 2011/ Aug. 3, 2011 - Sept. 28, 2011
4 Okt. 2011 - 21 Nov. 2011/ Oct. 4, 2011 - Nov. 21, 2011
US$17.000.000
Rp149.685
17 Jan. 2011 - 26 Juli 2011/ Jan. 17, 2011 - July 26, 2011
25 Feb. 2011 - 27 Sept. 2011/ Feb. 25, 2011 - Sept. 27, 2011
US$36.000.000
Rp314.723
6 Des. 2010 - 29 Des. 2010/ Dec. 6, 2010 - Dec. 29, 2010
10 Feb. 2011 - 18 Feb. 2011/ Feb. 10, 2011 - Feb. 18, 2011
US$4.000.000
Rp36.384
18 Juni 2010/ June 18, 2010
22 Juli 2010/ July 22, 2010
US$3.000.000
Rp27.477
4 Jan. 2010 - 11 Jan. 2010/ Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010
4 Feb. 2010 - 4 Maret. 2010/ Feb. 4, 2010 - March 4, 2010
US$5.000.000
Rp46.751
26 Juni 2009 - 17 Sept. 2009/ June 26, 2009 - Sept. 17, 2009
21 Agt. 2009 - 24 Nov. 2009/ Aug. 21, 2009 - Nov. 24, 2009
US$10.650.000
Rp107.501
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari Citibank N.A. Indonesia (Citibank) dimana Citibank setuju memberikan fasilitas transaksi spot, forward dan option dengan jumlah maksimum sebesar US$350.000.000. Fasilitas ini akan berakhir berdasarkan analisa Citibank terhadap risiko kredit yang berlaku di pasar. Sehubungan Perusahaan berikut:
f.
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The Company obtained a foreign exchange facility from Citibank N.A. Indonesia (Citibank) whereby Citibank agreed to provide transaction facilities of spot, forward and option with a maximum amount of US$350,000,000. This facility will expire based on Citibank’s credit risk analysis of the prevailing market.
100
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
9 Nov. 2011 - 15 Des. 2011/ Nov. 9, 2011 - Dec. 15, 2011
4 Jan. 2012 - 8 Feb. 2012/ Jan. 4, 2012 - Feb. 8, 2012
US$8.000.000
Rp.73.169
17 Jan. 2011 - 9 Nov. 2011/ Jan. 17, 2011 - Nov. 9, 2011
25 Feb. 2011 - 3 Jan. 2012/ Feb. 25, 2011 - Jan. 3, 2012
US$54.000.000
Rp477.665
3 Agt. 2011 - 29 Sept. 2011/ Aug. 3, 2011 - Sept. 29, 2011
4 Okt. 2011 - 29 Nov. 2011/ Oct. 4, 2011 - Nov. 29, 2011
US$10.000.000
Rp88.656
17 Jan. 2011 - 2 Agt. 2011/ Jan. 17, 2011 - Aug. 2, 2011
25 Feb. 2011 - 28 Sept. 2011/ Feb. 25, 2011 - Sept. 28, 2011
US$36.000.000
Rp317.562
11 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/ Nov. 11, 2010 - Nov. 30, 2010
5 Jan. 2011 - 24 Jan. 2011/ Jan. 5, 2011 - Jan. 24, 2011
US$9.000.000
Rp81.274
7 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/ Oct. 7, 2010 - Oct. 26, 2010
12 Nov. 2010 - 15 Des. 2010/ Nov. 12, 2010 - Dec. 15, 2010
US$8.000.000
Rp71.856
8 Sept. 2010 - 23 Sept. 2010/ Sept. 8, 2010 - Sept. 23, 2010
20 Okt. 2010 - 24 Nov. 2010/ Oct. 20, 2010 - Nov. 24, 2010
US$14.000.000
Rp127.134
18 Juni 2010 - 21 Juni 2010/ June 18, 2010 - June 21, 2010
22 Juli 2010 - 2 Agt. 2010/ July 22, 2010 - Aug. 2, 2010
US$6.000.000
Rp54.714
4 Jan. 2010 - 11 Jan. 2010/ Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010
8 Feb. 2010 - 10 Maret 2010/ Feb. 8, 2010 - March 10, 2010
US$11.000.000
Rp101.980
g. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari Deutsche Bank AG dengan jumlah risiko kredit maksimum sebesar EUR1.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2012 namun dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Sehubungan Perusahaan berikut:
g. The Company obtained a foreign exchange facility from Deutsche Bank AG, with a maximum credit risk amount of EUR1,000,000. This facility will expire on October 31, 2012 but can be automatically extended for 12 months upon fulfillment of certain conditions.
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
11 Januari 2010/ January 11, 2010
4 Maret 2010/ March 4, 2010
US$3.000.000
Rp27.645
28 September 2009/ September 28, 2009
1 Desember 2009/ December 1, 2009
US$2.000.000
Rp19.460
2011 Annual Report
101
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
h. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange line dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dimana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk setuju memberikan fasilitas transaksi forward dan mata uang lainnya dengan jumlah maksimum sebesar US$50.000.000 pada tahun 2011 dan US$15.000.000 pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2012. Sehubungan Perusahaan berikut:
i.
h. The Company obtained a foreign exchange line facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk whereby PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide forward and other currency transaction facilities with a maximum amount of US$50,000,000 in 2011 and US$15,000,000 in 2010 and 2009, respectively. This facility will expire on June 27, 2012. In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
7 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/ Nov. 7, 2011 - Dec. 28, 2011
3 Jan. 2012 - 6 Maret 2012/ Jan. 3, 2012 - March 6, 2012
US$45.000.000
Rp279.189
18 Jan. 2011 - 23 Nov. 2011/ Jan. 18, 2011 - Nov. 23, 2011
2 Maret. 2011 - 9 Jan. 2012/ March 2, 2011 - Jan. 9, 2012
US$145.000.000
Rp1.271.048
26 Juli 2011 - 29 Sept. 2011/ July 26, 2011 - Sept. 29, 2011
3 Okt. 2011 - 21 Nov. 2011/ Oct. 3, 2011 - Nov. 21, 2011
US$30.000.000
Rp261.947
18 Jan. 2011 - 16 Agt. 2011/ Jan. 18, 2011 - Aug. 16, 2011
2 Mar. 2011 - 22 Sept. 2011/ Mar. 2, 2011 - Sept. 22, 2011
US$84.000.000
Rp729.912
16 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/ Nov. 16, 2010 - Dec. 29, 2010
5 Jan. 2011 - 18 Feb. 2011/ Jan. 5, 2011 - Feb. 18, 2011
US$13.980.000
Rp126.592
6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/ Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010
4 Nov. 2010 - 20 Des. 2010/ Nov. 4, 2010 - Dec. 20, 2010
US$16.760.000
Rp150.384
7 Sept. 2010 - 28 Sept. 2010/ Sept. 7, 2010 - Sept. 28, 2010
6 Okt. 2010 - 8 Des. 2010/ Oct. 6, 2010 - Dec. 8, 2010
US$26.850.000
Rp243.275
14 Juni 2010 - 29 Juni 2010/ June 14, 2010 - June 29, 2010
2 Juli 2010 - 30 Juli 2010/ July 2, 2010 - July 30, 2010
US$16.000.000
Rp146.704
4 Jan. 2010 - 6 Apr. 2010/ Jan. 4, 2010 - Apr. 6, 2010
8 Feb. 2010 - 3 Mei 2010/ Feb. 8, 2010 - May 3, 2010
US$30.000.000
Rp277.591
16 Juni 2009 - 16 Nov. 2009/ June 16, 2009 - Nov. 16, 2009
14 Agt. 2009 - 23 Des. 2009/ Aug. 14, 2009 - Dec. 23, 2009
US$49.400.000
Rp468.393
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari PT Danareksa (Persero) (Danareksa) dimana Danareksa setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot, forward, swap dan option dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$20.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 18 Agustus 2012. Sehubungan Perusahaan berikut:
i.
In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The Company obtained a foreign exchange facility from PT Danareksa (Persero) (Danareksa) whereby Danareksa agreed to provide transaction facilities of spot, forward and option with a maximum amount of US$20,000,000. This facility will expire on August 18, 2012.
102
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
j.
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
24 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/ Nov. 24, 2011 - Dec. 28, 2011
11 Jan. 2012 - 5 Maret 2012/ Jan. 11, 2012 - March 5, 2012
US$11.000.000
Rp101.573
18 Jan. 2011 - 28 Nov. 2011/ Jan. 18, 2011 - Nov. 28, 2011
1 Maret 2011 - 18 Jan. 2012/ March 1, 2011 - Jan. 18, 2012
US$48.000.000
Rp425.565
15 Agt. 2011 - 16 Agt. 2011/ Aug. 15, 2011 - Aug. 16, 2011
24 Okt. 2011 - 25 Okt. 2011/ Oct. 24, 2011 - Oct. 25, 2011
US$2.000.000
Rp17.193
18 Jan. 2011 - 1 Agt. 2011/ Jan. 18, 2011 - Aug. 1, 2011
1 Maret 2011 - 28 Sept. 2011/ March 1, 2011 - Sept. 28, 2011
US$39.000.000
Rp343.985
3 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/ Nov. 3, 2010 - Nov. 30, 2010
22 Des. 2010 - 21 Jan. 2011/ Dec. 22, 2010 - Jan. 21, 2011
US$10.000.000
Rp90.200
7 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/ Oct. 7, 2010 - Oct. 26, 2010
15 Nov. 2010 - 14 Des. 2010/ Nov. 15, 2010 - Dec. 14, 2010
US$6.000.000
Rp53.862
Perusahaan memperoleh fasilitas foreign exchange dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$50.000.000, US$15.000.000 dan US$15.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Sehubungan Perusahaan berikut:
j.
The Company obtained a foreign exchange facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for a maximum facility of US$50,000,000, US$15,000,000 and US$15,000,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility will expire on May 2, 2012. In connection with the above facility, the Company made the following transactions:
dengan fasilitas di atas, melakukan transaksi-transaksi
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
Perusahaan menerima/ The Company receives
Perusahaan membayar/ The Company pays
23 Nov. 2011 – 28 Des. 2011/ Nov. 23, 2011 - Dec. 28, 2011
9 Jan. 2012 – 6 Maret 2012/ Jan. 9, 2012 - March 6, 2012
US$7.000.000
Rp.64.472
22 Sept. 2011 - 23 Nov. 2011/ Sept. 22, 2011 - Nov. 23, 2011
7 Nov. 2011 - 9 Jan. 2012/ Nov. 7, 2011 - Jan. 9, 2012
US$12.000.000
Rp108.805
22 Sept. 2011 - 29 Sept. 2011/ Sept. 22, 2011 - Sept. 29, 2011
7 Nov. 2011 - 29 Nov. 2011/ Nov. 7, 2011 - Nov. 29, 2011
US$9.000.000
Rp81.808
11 Nov. 2010 - 23 Nov. 2010/ Nov. 11, 2010 - Nov. 23, 2010
4 Jan. 2011 - 12 Jan. 2011/ Jan 4, 2011 - Jan 12, 2011
US$10.000.000
Rp89.946
28 Oktober 2010/ October 28, 2010
16 Des. 2010 - 20 Des. 2010/ Dec. 16, 2010 - Dec. 20, 2010
US$3.500.000
Rp31.510
8 Sept. 2010 - 28 Sept. 2010/ Sept. 8, 2010 - Sept. 28, 2010
22 Okt. 2010 - 23 Nov. 2010/ Oct. 22, 2010 - Nov. 23, 2010
US$18.000.000
Rp163.777
14 Juni 2010 - 29 Juni 2010/ June 14, 2010 - June 29, 2010
6 Juli 2010 - 29 Juli 2010/ July 6, 2010 - July 29, 2010
US$15.000.000
Rp137.699
16 September 2009/ September 16, 2009
18 November 2009/ November 18, 2009
US$2.000.000
Rp19.676
2011 Annual Report
103
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Entitas Anak - PT KWT
The Subsidiary - PT KWT
k. PT KWT memperoleh fasilitas transaksi forward dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000 pada tanggal 25 November 2011. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2012.
k. The KWT obtained a forward transaction facility from PT Bank Permata Tbk with a maximum amount of US$20,000,000 on November 25, 2011. The facility will expire on September 16, 2012.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, PT KWT melakukan transaksi-transaksi berikut:
In connection with the above facility, PT KWT made the following transactions:
l.
Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
PT KWT menerima/ PT KWT receives
PT KWT membayar/ PT KWT pays
19 Desember 2011/ December 19, 2011
18 Januari 2012/ January 18, 2012
US$5.100.000
Rp46.675
9 November 2011/ November 9, 2011
5 Desember 2011/ December 5, 2011
US$1.000.000
Rp8.975
7 November 2011/ November 7, 2011
2 Desember 2011/ December 2, 2011
US$300.000
Rp2.697
4 November 2011/ November 4, 2011
2 Desember 2011/ December 2, 2011
US$1.000.000
Rp8.982
28 Oktober 2011/ October 28, 2011
2 Desember 2011/ December 2, 2011
US$500.000
Rp4.434
27 Oktober 2011/ October 27, 2011
18 November 2011/ November 18, 2011
US$500.000
Rp4.452
PT KWT memperoleh fasilitas transaksi forward dari PT ANZ Panin Bank dengan jumlah maksimum sebesar US$500.000 pada tanggal 19 Desember 2011. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 5 Januari 2012.
l.
The KWT obtained a forward transaction facility from PT ANZ Panin Bank with a maximum amount of US$500,000 on December 19, 2011. The facility was expire on January 5, 2012. In connection with the above facility, PT KWT made the following transactions:
Sehubungan dengan fasilitas di atas, PT KWT melakukan transaksi-transaksi berikut: Periode awal kontrak/ Contract beginning period
Tanggal-tanggal penyelesaian/ Settlement dates
PT KWT menerima/ PT KWT receives
PT KWT membayar/ PT KWT pays
19 Desember 2011/ December 19, 2011
5 Januari 2012/ January 5, 2012
US$500.000
Rp4.578
18. PERPAJAKAN
18. TAXATION
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
a. Pajak dibayar di muka
a. Prepaid taxes
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pajak Pertambahan Nilai
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010 -
115.074
104
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 15.116
Value-Added Tax
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
b. Estimasi tagihan pajak
Tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak Tahun sebelumnya Entitas Anak Sub-total Pajak Pertambahan Nilai Total
b. Estimated claims for tax refund
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
387.630 13.434
209.647 16.056
136.663 12.814
16.753
13.095
20.352
Current year The Company The Subsidiaries Previous years The Subsidiaries
417.817
238.798
169.829
Sub-total
88.133
64.338
16.962
Value-Added Tax
505.950
303.136
186.791
Total
c. Utang pajak
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai Pajak daerah dan retribusi Total
c. Taxes payable
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
18.418 3.554 7.428 20.743 7.330 17.159 41.684 9.983
34.881 2.389 8.474 3.133 8.813 1.586 19.635 6.742
52.047 3.773 3.274 1.257 24.148 11.327 5.205
Income taxes: Article 21 Article 22 Articles 23/26 Article 25 Article 29 Article 4(2) Value-Added Tax Regional tax and retribution
126.299
85.653
101.031
Total
d. Beban (manfaat) pajak
d. Tax expense (benefit) 2011
2010
Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak
118.654
91.586
Current tax expense The Company The Subsidiaries
Sub-total
118.654
91.586
Sub-total
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Entitas Anak
(13.362) (7.268)
226.723 7.972
Deferred tax expense (benefit) The Company The Subsidiaries
Sub-total
(20.630)
234.695
Sub-total
98.024
326.281
Tax expense, net
Beban pajak, neto
2011 Annual Report
105
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
e. Pajak kini
e. Current tax The reconciliation between profit before tax expense (benefit) as reported in the consolidated statements of comprehensive income and the Company’s estimated tax loss is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2011 Laba sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum beban pajak Entitas Anak Laba sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan Beda temporer: Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai persediaan dan persediaan usang, neto Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Penurunan nilai piutang, bersih Amortisasi biaya emisi efek ekuitas Kesejahteraan karyawan Bagian atas laba bersih Entitas Anak dan Asosiasi Sub-total
2010
1.120.867 (109.212) 1.011.655
1.387.148 (97.742) 1.289.406
Profit before tax expense (benefit) per consolidated statements of comprehensive income Profit before tax expense of the Subsidiaries Profit before tax expense (benefit) of the Company
15.483
(7.692)
50.734 8.110 (22.190) 38.005
(9.671) 44.038 (3.697) 5.494
(295.276)
(244.447)
Temporary differences: Provision for (recovery of) decline in value of inventory and inventory obsolescence, net Depreciation and gain from sale of fixed assets Impairment of receivables, net Amortization of stock issuance costs Employees’ benefits Share in net profit of the Subsidiaries and Associates
(205.134)
(215.975)
Sub-total
57.659 90.226
83.957 31.914
35.749
18.660
Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban bunga Beban program tanggung jawab sosial dan lingkungan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan yang telah dibebankan pajak penghasilan final
(92.357)
(39.495)
(861.080)
(153.348)
Permanent differences: Non-deductible expenses Interest expense Corporate social responsibility expenses Interest income already subject to final income tax Income already subject to final income tax
Sub-total
(769.803)
(58.312)
Sub-total
Estimasi laba kena pajak Kompensasi rugi fiskal
36.718 (47.466)
1.015.119 (1.062.585)
Estimated taxable income Tax loss carry forward
Estimasi rugi fiskal setelah kompensasi rugi fiskal
(10.748)
(47.466)
Estimated tax loss after compensation of tax loss carry forward
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
106
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
e. Pajak kini (lanjutan)
e. Current tax (continued) The estimated current tax expense and income tax payable (claims for tax refund) are as follows:
Estimasi beban pajak kini dan utang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Estimasi laba kena pajak Perusahaan
2010
36.718
1.015.119
Estimated taxable income the Company
-
-
Current tax expense - the Company
Pembayaran pajak penghasilan di muka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
203.306 887 183.437
208.180 1.467 -
Prepayments of income taxes Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25
Sub-total
387.630
209.647
Sub-total
-
-
Estimated income tax payable
387.630
209.647
Estimated claims for tax refund
Beban pajak kini - Perusahaan
Estimasi utang pajak penghasilan Estimasi tagihan pajak penghasilan
The calculations of corporate income tax in 2011 and 2010 conform with the amounts that will be and had been reported by the Company to the Tax Office in its Annual Tax Return (“SPT”).
Perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2011 dan 2010 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada Kantor Pelayanan Pajak. f.
Pajak tangguhan
f.
Deferred tax The details of deferred tax expense (benefit) are as follows:
Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku:
The effect of temporary differences at the prevailing tax rates:
Perusahaan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang, neto Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai persediaan dan persediaan usang, neto Biaya emisi efek ekuitas Kesejahteraan karyawan Penyusutan Rugi fiskal
(2.028)
(11.010)
(3.871) 5.542 (9.501) (12.683) 9.179
1.923 (21.261) (1.373) 2.418 256.026
Sub-total
(13.362)
226.723
2011 Annual Report
107
The Company Provision for impairment losses on receivables, net Provision for (recovery of) decline in value of inventory and inventory obsolescence, net Stock issuance cost Employee benefits Depreciation Tax loss Sub-total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
18. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
f. 2011
Entitas Anak Cadangan kerugian penurunan nilai piutang, neto Penyisihan persediaan usang Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai persediaan, neto Kesejahteraan karyawan Penyusutan Rugi fiskal Lain-lain Sub-total Beban (manfaat) pajak tangguhan, neto
2010 The Subsidiaries Provision for impairment losses on receivables, net Provision for inventory obsolescence Provision for (recovery of) decline in value of inventory, net Employee benefits Depreciation Tax loss Others
(1.082)
(368)
(499)
(328)
277 (1.907) (2.385) 420 (2.092)
1.180 (1.462) (1.848) 9.910 888
(7.268)
7.972
Sub-total
(20.630)
234.695
Deferred tax expense (benefit), net
The tax effects of temporary differences between accounting and tax reporting are as follows:
Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Deferred tax (continued)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Perusahaan Aset pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang, neto Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang Biaya emisi efek ekuitas Liabilitas kesejahteraan karyawan Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Aset (liabilitas) pajak tangguhan, neto
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The Company
24.220
22.192
11.182
4.370
2.040
3.963
10.118 15.719
8.577 21.261
8.577 -
46.585 2.688
37.084 11.867
35.711 267.893
(134.059)
(146.742)
(144.324)
(30.359)
(43.721)
183.002
108
Deferred tax assets Allowance for impairment losses on receivables, net Allowance for decline in value of inventory Allowance for inventory obsolescence Stock issuance cost Estimated liabilities for employee benefits Tax loss Deferred tax liability Fixed assets Deferred tax assets (liability), net
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
18. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
f.
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Deferred tax (continued) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Entitas Anak Aset pajak tangguhan PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Daya Listrik PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Daya Tirta Total Liabilitas pajak tangguhan PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Total Aset pajak tangguhan konsolidasian, neto Liabilitas pajak tangguhan konsolidasian, neto
The Subsidiaries 9.232 7.251 6.904 3.438
10.662 6.306 3.990 3.483
11.564 3.863 2.131 1.855
2.805 31
2.168 35
53
Deferred tax assets PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Daya Listrik PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Daya Tirta
29.661
26.644
19.466
Total
(14.151) (1.539) (517) (460)
(16.292) (1.215) (2.662) (749)
(3.137) (386) (978) (717)
-
-
(16.667)
(20.918)
29.661
26.644
(47.026)
(64.639)
(5.768)
Total
202.468 (5.768)
Consolidated deferred tax assets, net Consolidated deferred tax liabilities, net
Deferred tax assets (other than accumulated fiscal losses) and deferred tax liabilities arose from the differences in the methods or basis used for accounting and tax reporting purposes, which mainly consist of depreciation on fixed assets, allowance for impairment losses on receivables, allowance for decline in value of inventory, allowance for inventory obsolescence and provision for employee benefits. The difference in the basis of recording of fixed assets is due to the differences in the estimated useful lives of the assets and depreciation method used for accounting and tax reporting purposes. The difference in the basis of allowance for impairment losses on receivables, allowance for decline in value of inventory, allowance for inventory obsolescence, stock issuance cost and provision for employee benefits is due to the difference in the timing of recognition of expenses for accounting and tax reporting purposes.
Aset pajak tangguhan (selain akumulasi rugi fiskal) dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, cadangan kerugian penurunan nilai piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan usang dan provisi untuk kesejahteraan karyawan. Perbedaan pada dasar pencatatan aset tetap adalah karena adanya perbedaan taksiran masa manfaat aset dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Perbedaan pada dasar cadangan kerugian penurunan nilai piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan using, biaya emisi efek ekuitas dan provisi untuk kesejahteraan karyawan karena adanya perbedaan waktu pengakuan beban untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak.
2011 Annual Report
(550)
Deferred tax liabilities PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
109
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
18. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
f.
Deferred tax (continued)
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasi.
The management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that deferred tax assets are recoverable.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban (manfaat) pajak dan beban pajak neto seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense (benefit) computed using the prevailing tax rates on the accounting income before tax expense (benefit) and the net tax expense as reported in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
Laba sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Bagian atas laba neto Entitas Anak dan Asosiasi Pengakuan aset pajak tangguhan dari biaya emisi efek ekuitas Koreksi pajak
2011
2010
1.011.655
1.289.406
252.913 (192.451)
322.352 (14.578)
(73.824)
(61.112)
-
(22.184) 2.245
Profit before tax expense (benefit) of the Company Tax expense computed using the prevailing tax rate Tax effect of permanent differences Share in net profit of the Subsidiaries and Associates Recognition of deferred tax assets from stock issuance costs Tax correction
Beban (manfaat) pajak Perusahaan
(13.362)
226.723
Tax expense (benefit) of the Company
Beban pajak Entitas Anak Pajak kini Pajak tangguhan
118.654 (7.268)
91.586 7.972
Tax expense of the Subsidiaries Current tax Deferred tax
Total beban pajak Entitas Anak
111.386
99.558
Total tax expense of the Subsidiaries
98.024
326.281
Tax expense, net
Beban pajak, neto
g. Surat Ketetapan Pajak
g. Tax Assessment Letters
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (“PPKP”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp209.752 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Juni 2011.
On May 26, 2011, the Company received Preliminary Refund of Tax Overpayment (“PPKP”) for its 2010 Corporate Income Tax amounting to Rp209,752 which was received by the Company in June 2011.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
110
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
g. Tax Assessment Letters (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan menerima PPKP atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp136.650 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Juni 2010.
On May 26, 2010, the Company received PPKP for its 2009 Corporate Income Tax amounting to Rp136,650 which was received by the Company in June 2010.
Pada tanggal 12 Februari 2009, Perusahaan menerima PPKP atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Desember 2008 sebesar Rp218.228 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Maret 2009. Pada tanggal 24 Agustus 2009, Perusahaan menerima pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp18.426 yang telah diterima pada bulan Agustus 2009.
On February 12, 2009, the Company received PPKP for its December 2008 Value-Added Tax (VAT) amounting to Rp218,228, which was received by the Company in March 2009. On August 24, 2009, the Company received Refund of Tax Overpayment for its 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp18,426 which was received in August 2009.
Entitas Anak - PT KWT
The Subsidiary - PT KWT
Pada tanggal 25 Agustus 2011, PT KWT menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp11.919. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KWT dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp27 dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
On August 25, 2011, PT KWT received Tax Assessment Letters of Overpayment (“SKPLB”) for its 2009 Corporate Income Tax amounting to Rp11,919. The difference between the amount claimed by PT KWT and the amount refunded by the Tax Office of Rp27 was charged to current year operations and presented as part of “Other Expenses” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 14 Juli 2010, PT KWT menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp16.150 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 21 dan PPN tahun 2008 yang berjumlah Rp699. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KWT sebesar Rp791 dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Lainlain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On July 14, 2010, PT KWT received SKPLB for its 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp16,150 and Tax Assessments Letter for Underpayment (“SKPKB”) of income tax article 21 and VAT for year 2008 amounting to Rp699. The difference between the amount claimed by PT KWT amounted to Rp791 and the amount refunded by the Tax Office was charged to current year operations and presented as part of “Other Expenses” in the 2010 consolidated statement of comprehensive income.
Entitas Anak - PT KHIP
The Subsidiary - PT KHIP
Pada tanggal 15 April 2011, PT KHIP menerima SKPLB atas PPN tahun 2009 sebesar Rp5.545. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp384 dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
On April 15, 2011, PT KHIP received SKPLB for its 2009 VAT amounting to Rp5,545. The difference between the amount claimed by PT KHIP and the amount refunded by the Tax Office of Rp384 was charged to current year operations and presented as part of “Other Expenses” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
2011 Annual Report
111
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
g. Tax Assessment Letters (continued)
Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)
The Subsidiary - PT KHIP (continued)
Pada tanggal 24 November 2010, PT KHIP menerima SKPLB atas PPN tahun 2008 sebesar Rp11.292. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp195 dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Entitas Anak - PT MJIS
On November 24, 2010, PT KHIP received SKPLB for its 2008 VAT amounting to Rp11,292. The difference between the amount claimed by PT KHIP and the amount refunded by the Tax Office of Rp195 was charged to current year operations and presented as part of “Other Expenses” in the 2010 consolidated statement of comprehensive income. The Subsidiary - PT MJIS On August 12, 2011, PT MJIS received SKPLB for its 2009 VAT amounting to Rp8,219. The difference between the amount claimed by PT MJIS and the amount refunded by the Tax Office of Rp7 was charged to current year operations and presented as part of “Other Expenses” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 12 Agustus 2011, PT MJIS menerima SKPLB atas PPN tahun 2009 sebesar Rp8.219. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT MJIS dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp7 dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. 19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Upah dan kompensasi karyawan Biaya angkut Jasa pelabuhan Biaya proyek Bunga Jasa profesional Royalti dan retribusi ke Pemerintah Daerah Sewa Lain-lain Total
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
96.576 48.210 19.494 17.927 12.028 10.214
155.693 36.574 7.775 8.107 8.307 8.659
148.872 43.008 3.582 14.586 5.702 22.192
4.859 3.155 42.467
4.715 3.173 33.456
4.645 5.785 23.507
Wages and employee compensation Delivery expenses Port services Project expenses Interest Professional fees Royalty and retribution to District Government Rent Others
254.930
266.459
271.879
Total
20. UANG MUKA PENJUALAN DAN LAINNYA
20. SALES AND OTHER ADVANCES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Uang muka konstruksi, bagian jangka pendek Uang muka pelanggan Lain-lain
297.797 152.049 16.651
59.807 143.017 15.798
132.692 128.683 3.036
Advances for construction, short-term portion Advances from customers Others
Total
466.497
218.622
264.411
Total
Uang muka konstruksi, bagian jangka panjang
227.039
-
-
Advances for construction, long-term portion
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
112
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. UANG MUKA (lanjutan)
PENJUALAN
DAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
LAINNYA
20. SALES AND OTHER ADVANCES (continued) Advances for construction represent advances received from the project owners which will be accounted for according to the progress billings.
Uang muka konstruksi merupakan uang muka yang diterima dari pemberi kerja yang akan diperhitungkan sesuai dengan tagihan termin. 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM LOANS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Pinjaman bank Perusahaan Pihak ketiga Kreditanstalt Fur Wiederaufbau dan UniCredit Bank AG (EUR32.804.333 pada tahun 2011 dan EUR20.254.739 pada tahun 2010) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Bank loans
385.091
242.161
-
40.378
121.133
201.888
24.927
50.000
83.334
Entitas Anak PT Meratus Jaya Iron & Steel Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Krakatau Daya Listrik Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT KHI Pipe Industries Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp45.772 dan US$560.000 pada tahun 2011, Rp55.731 dan US$1.120.000 pada tahun 2010, Rp64.810 dan US$2.005.000 pada tahun 2009) PT Krakatau Tirta Industri Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Krakatau Bandar Samudera Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Krakatau Wajatama Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Krakatau Information Technology Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$8.201 pada tahun 2010 dan US$31.847 pada tahun 2009)
2011 Annual Report
The Company Third parties Kreditanstalt Fur Wiederaufbau and UniCredit Bank AG (EUR32,804,333 in 2011 and EUR20,254,739 in 2010) Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia Eximbank The Subsidiaries
490.049
320.908
148.174
-
50.850
65.801
41.409
-
33.450
-
30.349
15.024
-
113
79.943
PT Meratus Jaya Iron & Steel Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
PT Krakatau Daya Listrik Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
83.657
PT KHI Pipe Industries Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp45,772 and US$560,000 in 2011, Rp55,731 and US$1,120,000 in 2010, Rp64,810 and US$2,005,000 in 2009)
-
PT Krakatau Tirta Industri Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
PT Krakatau Bandar Samudera Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
23.861
PT Krakatau Wajatama Government-related entities 4.233 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
-
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Government-related entities - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
74
PT Krakatau Information Technology Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$8,201 in 2010 and US$31,847 in 2009)
299
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
Utang konstruksi Pihak ketiga Bank Austria Aktiengesellschaft qq. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR20.450.499 pada tahun 2011, EUR22.722.777 pada tahun 2010 dan EUR24.995.054 pada tahun 2009)
Construction loans
240.070
271.668
337.676
Third parties Bank Austria Aktiengesellschaft qq. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (EUR20,450,499 in 2011, EUR22,722,777 in 2010 and EUR24,995,054 in 2009)
1.499.771
1.095.606
791.030
Total
Dikurangi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
186.582
233.543
222.390
Less current maturities of long-term loans
Bagian pinjaman jangka panjang, neto
1.313.189
862.063
568.640
Long-term portion, net
Total
Perusahaan Kreditanstalt Fur Wiederaufbau UniCredit Bank AG (“UniCredit”)
The Company (“KfW”)
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau UniCredit Bank AG (“UniCredit”)
dan
(“KfW”)
and
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Agustus 2009 dan amandemen perjanjian tanggal 10 Agustus 2010 dan 5 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari KfW dan UniCredit (“Pemberi Pinjaman”) dengan jumlah maksimum sebesar EUR38.741.100 (porsi pinjaman KfW sebesar EUR18.500.000 dan UniCredit sebesar EUR20.241.100). Pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek revitalisasi pabrik HSM dan dilunasi dalam 16 kali angsuran setengah tahunan yang sama dimulai pada bulan Agustus 2011. Porsi pinjaman KfW dikenakan bunga sebesar CIRR atas pinjaman dalam Euro ditambah 0,75% per tahun sedangkan porsi pinjaman UniCredit dikenakan bunga sebesar EURIBOR+1,50% per tahun.
Based on the loan agreement dated August 26, 2009 and the amendment agreement dated August 10, 2010 and May 5, 2011, the Company obtained an investment credit facility from KfW and UniCredit (the “Lenders”) with a maximum amount of EUR38,741,100 (KfW’s portion is EUR18,500,000 and UniCredit’s portion EUR20,241,100). This loan was granted to finance the revitalization project of HSM plant and is repayable in 16 equal semi-annual installments starting from August 2011. The KfW’s loan portion is subject to interest at the CIRR applicable for loans denominated in Euro plus 0.75% per annum and the UniCredit’s loan portion is subject to interest at EURIBOR+1.50% per annum.
Pinjaman ini dijamin secara pari passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri (Catatan 15) dan rekening cadangan pembayaran pinjaman (Debt Service Reserve Account) di Bank Mandiri dengan saldo minimum sebesar dua kali cicilan pokok pinjaman.
The loan is secured on proportionate basis with the collateral pledged for the credit facilities obtained from Bank Mandiri (Note 15) and Debt Service Reserve Account in Bank Mandiri with the balance is not less than two times of principal installments.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
114
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (“KfW”) UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (lanjutan)
The Company (continued) Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (“KfW”) UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (continued)
dan
and
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Pinjaman, Perusahaan tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan dan bertindak sebagai penjamin kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, menerima pinjaman kecuali dalam kegiatan usaha normal, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali terkait langsung dengan usaha, mengubah bentuk usaha, melakukan merger dan akuisisi dan menurunkan atau menerbitkan modal saham.
The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written consent from the Lenders, the Company is not permitted to pledge its assets and give any guarantee or indemnity to other parties, dispose of all or any part ot its assets, incur any financial indebtedness except in the ordinary course of business, provide loan to other parties except trade credit in the ordinary course of business, change the business, enter into merger, make any acquisition and reduce or issue share capital.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 2,33 : 1 ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/ Interest) tidak boleh kurang dari 2,0 : 1 iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang (Net Revenue Income to Total Debt Service Payments) tidak boleh kurang dari 1,30 : 1 iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1
The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.33 : 1 ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall not be less than 2.0 : 1 iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.30 : 1 iv. The Current Ratio shall not be less than 1.20 : 1 v. The ratio of Net Borrowings/EBITDA shall not exceed 3.0 : 1
v.
Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA (Net Borrowings/EBITDA) tidak boleh lebih dari 3,0 : 1
Based on letter dated December 23, 2011, the Lenders agreed to amend the ratio of Net Borrowings to EBITDA from 3 : 1 to become 4.5 : 1, effective on December 31, 2011
Berdasarkan surat tanggal 23 Desember 2011, Pemberi Pinjaman setuju untuk mengubah rasio kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA (Net Borrowings/EBITDA) dari 3 : 1 menjadi 4,5 : 1, efektif tanggal 31 Desember 2011. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp684.529. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik serta pengembangan pabrik. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 9,25%, 10,5% dan 10,8% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Kredit investasi ini dijamin secara pari passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15).
The Company obtained investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp684,529. This loan was granted to finance the acquisition of plant machinery and equipment and plant expansion. The loan bears annual interest rate at 9.25%, 10.5% and 10.8% in 2011, 2010 and 2009, respectively. This facility is secured on proportionate basis with the collateral pledged for the working capital credit facility obtained from the same bank (Note 15).
Pada tahun 2005, Bank Mandiri menjual fasilitas ini kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp200.000, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 51 tanggal 22 Desember 2004 dari Imas Fatimah, S.H.
In 2005, Bank Mandiri sold the facility amounting to Rp200,000 to Indonesia Eximbank as stipulated in the Notarial Deed No. 51 dated December 22, 2004 of Imas Fatimah, S.H.
2011 Annual Report
115
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2012 dan dibayar dalam 24 kali angsuran kuartalan dimulai sejak kuartal ketiga tahun 2006. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, memberitahukan secara tertulis perubahan anggaran dasar, modal dasar atau disetor, pengurus dan status Perusahaan, dan penjaminan aset Perusahaan. Disamping itu, Perusahaan juga wajib memelihara rasio keuangan lancar minimum 120% dan rasio utang terhadap modal maksimum sebesar 250%.
This loan will mature on April 7, 2012 and is payable in 24 quarterly installments starting from the third quarter of 2006. The loan agreement requires the Company, among others, to inform in writing any changes to the articles of association, authorized capital or paid-up capital, management and the status of the Company, and pledge of the Company’s assets. Further, the Company shall also maintain current ratio at a minimum of 120% and debt to equity ratio at a maximum of 250%.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”)
Indonesia Eximbank (“LPEI”)
Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi No. 24 tanggal 27 Oktober 2011 dari Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000 untuk pembiayaan pembangunan Pabrik Kapur II. Jangka waktu kredit adalah 60 bulan sejak penandatanganan perjanjian dan akan dibayar dalam 16 kali angsuran triwulanan yang dimulai sejak kuartal keempat tahun 2012 sampai tanggal kuartal ketiga tahun 2016 dan dibebani bunga tahunan sebesar 9,25%.
Based on the Notarial Deed No. 24 dated October 27, 2011 of Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., the Company obtained an investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp40,000 which was used to finance the construction of Lime Calcining Plant II. The term of the credit facility is 60 months since the signing of loan agreement and repayable in 16 quarterly installments starting from the fourth quarter of 2012 up to the third quarter of 2016 and bears annual interest at 9.25%.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas bangunan pabrik, mesin mekanis dan peralatan Pabrik Kapur II dengan nilai penjaminan sebesar Rp44.000, atau 110% dari plafon pinjaman (Catatan 13).
The loan facility is secured by the Company’s factory building, mechanical machineries and equipment of Lime Calcining Plant II, on a fiduciary basis with a committed value of Rp44,000, or 110% of loan plafond (Note 13).
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan tertentu antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari LPEI, tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan yang telah dijaminkan ke LPEI kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, mengubah anggaran dasar, mengubah bentuk usaha dan menurunkan atau menerbitkan modal saham.
The credit agreements include certain restrictions, among others, that without prior written consent from LPEI, the Company is not permitted to, among others, pledge its secured assets to other parties, dispose part of or all part of its assets, change the articles of association, change the business, and reduce or issue share capital.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 250% ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih besar dari 1,7 kali iii. Rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih besar dari 1,1 kali iv. Rasio Lancar lebih dari 120%
The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Equity shall not exceed 250%. ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses of more than 1.7 times iii. Debt Service Coverage Ratio of more than 1.1 times iv. The Current Ratio of more than 120%
116 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT MJIS
The Subsidiary - PT MJIS
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 1 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 10,5%, 12,0% dan 13,0% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam 16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun keempat triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.
Based on credit agreements dated July 6, 2009, PT MJIS obtained investment credit facility 1 in Rupiah with a maximum amount of Rp501,347. This loan was granted to finance the construction of Ironmaking plant in Batulicin, South Kalimantan. This loan bears annual interest rate at 10.5%, 12.0% and 13.0% in 2011, 2010 and 2009, respectively. This loan will mature on July 6, 2016 and is payable in 16 quarterly installments starting from the first quarter in the fourth year start from signature of credit agreement.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, tanah, mesin dan bangunan serta piutang dagang dengan nilai pengikatan sebesar Rp718.482 (Catatan 7, 10 dan 13).
The loan is secured by inventories, lands, buildings and machineries and trade receivables with a committed value of Rp718,482 (Notes 7, 10 and 13).
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Mei 2011, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp275.236. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar dalam 16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun ketiga triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2017.
Based on credit agreements dated May 30, 2011, PT MJIS obtained investment credit facility 2 in Rupiah with a maximum amount of Rp275,236. This loan was granted to finance the construction of power plant in Batulicin, South Kalimantan. The loan bears annual interest rate at 10.5% in 2011. This loan is payable in 16 quarterly installments starting from the first quarter in the third year start from signature of credit agreement and will mature on May 30, 2017.
Pinjaman ini dijamin dengan bangunan pembangkit listrik, mesin-mesin pabrik, bangunan pabrik dan persediaan dengan nilai pengikatan sebesar Rp1.116.936 (Catatan 10 dan 13).
The loan is secured by power plant building, machineries, plant building and inventories with a committed value of Rp1,116,936 (Notes 10 and 13).
Pada tahun 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas pinjaman Penangguhan Jaminan Impor 1 (PJI 1) dalam rangka Kredit Investasi 1 dari BRI untuk jumlah maksimum sebesar Rp312.448 dengan bunga sebesar LIBOR 3 bulanan ditambah 2% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas pembelian barang impor. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 6 Juli 2012.
In 2009, PT MJIS obtained Suspended Import Guarantee 1 (PJI 1) credit facility following the Investment Credit 1 from BRI for a maximum amount of Rp312,448 with interest rate of 3 months LIBOR plus 2% per annum. The credit facility is used for open Letter of Credit (L/C) to purchase imported goods. The credit facility will expire on July 6, 2012.
117 2011 Annual Report
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT MJIS (lanjutan)
The Subsidiary - PT MJIS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (continued)
Pada tanggal 30 Mei 2011, PT MJIS memperoleh fasilitas pinjaman Penangguhan Jaminan Impor 2 (PJI 2) dalam rangka Kredit Investasi 2 dari BRI untuk jumlah maksimum sebesar Rp250.000 dengan bunga sebesar LIBOR 3 bulanan ditambah 2% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas pembelian barang impor. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2012.
On May 30, 2011, PT MJIS obtained Suspended Import Guarantee 2 (PJI 2) credit facility following the Investment Credit 2 from BRI for a maximum amount of Rp250,000 with interest rate of 3 months LIBOR plus 2% per annum. The credit facility is used for open Letter of Credit (L/C) to purchase imported goods. The credit facility will expire on August 30, 2012.
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT MJIS, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan, antara lain, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, menyewakan aset yang diagunkan, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan merger, akuisisi dan penyertaan saham, menjual aset yang dijaminkan, mengubah anggaran dasar, modal saham dan susunan pengurus, pembagian dividen dan membayar utang kepada pemegang saham.
The credit agreements include restrictions and covenants whereby PT MJIS, without prior written consent from BRI, is not permitted to, among others, acting as guarantor and/or pledge its assets as guarantee to other parties, lease the collateral assets, obtain loans from other banks or financial institutions, conduct merger, acquisition and investment in shares, sell the collateral assets, change the articles of association, the authorized capital and the boards of directors, distribute dividends and make repayment to shareholders.
Entitas Anak - PT KDL
The Subsidiary - PT KDL
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Juli 2011, PT KDL memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp821.721. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap 120MW. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9,25% pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar dalam 24 kali triwulan dimulai sejak triwulan kedua tahun 2014 dan akan jatuh tempo pada 27 April 2020.
Based on credit agreement dated July 28, 2011, PT KDL obtained an investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp821,721. This loan was granted to finance the construction of 120MW steam and gas power plant. This loan bears annual interest rate at 9.25% in 2011. This loan is payable in 24 quarterly installments starting from the second quarter of 2014 and will mature on April 27, 2020.
Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sedang dibangun dengan nilai penjaminan fidusia sebesar Rp885.294 dan tanah serta bangunan seluas 3,1 Ha dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp19.034 (Catatan 13).
The loan is secured by the construction in progress, on a fiduciary basis, with a guarantee value of Rp885,294 and 3.1 Ha land and buildings with a guarantee value of Rp19,034 (Note 13).
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT KDL, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak diperbolehkan, antara lain, memindahtangankan jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam
The credit agreement include restrictions and covenants whereby PT KDL, without prior written consent from Bank Mandiri, is not permitted to, among others, transfer the collateral, acting as liability guarantor or pledge its assets as guarantee payment facilities to other parties, make a new investment to other companies and finance other institution outside the Group, pays loan to
118 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KDL (lanjutan)
The Subsidiary - PT KDL (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
perusahaan-perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain yang berada diluar Kelompok Usaha, membayar utang kepada pemegang saham atau pemilik PT KDL sendiri, kecuali utang dalam transaksi yang wajar, mengubah anggaran dasar terkait dengan penurunan modal, merger dan akuisisi, dan penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan usaha PT KDL, mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru diluar kegiatan usaha Kelompok Usaha.
shareholders, except loan in reasonable transaction, change PT KDL’s articles of association related to reduction in capital, merger and acquisition and sales of asset which affect PT KDL’s business, and expand the business and/or new investment outside the Group.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 2,50 : 1 ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak boleh kurang dari 1,70 : 1 iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang (Net Revenue Income to Total Debt Service Payments) tidak boleh kurang dari 1,10 : 1 iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1
The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.50 : 1 ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall not be less than 1.70 : 1
Entitas Anak - PT KHIP
The Subsidiary - PT KHIP
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
a. Fasilitas Kredit Investasi
a. Investment Credit Facility
iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.10 : 1 iv. The Current Ratio shall not be less than 1.20 : 1
PT KHIP memperoleh fasilitas kredit investasi (KI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.908. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai investasi mesin pipa baja Electric Resistance Welding (ERW) yang akan dilunasi dalam 5 kali angsuran mulai tahun 2006 sampai dengan 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 11,5% dan 11,5% sampai 13,0% pada tahun 2010 dan 2009. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada tahun 2010.
PT KHIP obtained an investment credit facility (KI) with a maximum amount of Rp30,908. This facility was used to finance investment in Electric Resistance Welding (ERW) steel pipe machine which will be paid in 5 installments starting from 2006 up to 2010. This facility bears annual interest at 11.5% and 11.5% to 13.0% in 2010 and 2009, respectively. PT KHIP has fully paid the loan in 2010.
Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP memperoleh tambahan fasilitas berupa kredit investasi pertama (KI-1) sebesar US$2.800.000 untuk pembelian mesin Coating dan kredit investasi kedua (KI-2) sebesar US$1.625.000 untuk merekondisi mesin SPM1200 menjadi SPM1800. Fasilitas-fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 60 bulan dengan 5 kali angsuran, dengan masa tenggang 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masingmasing sebesar 7,8% pada tahun 2010 dan 2009. PT KHIP telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman KI-2 pada tahun 2010.
On March 22, 2007, PT KHIP obtained additional facilities in terms of the first investment credit facility (KI-1) of US$2,800,000 for the purchase of Coating machine and the second investment credit facility (KI-2) of US$1,625,000 for reconditioning SPM1200 machine to SPM1800 machine. These facilities will be paid in 5 installments during 60 months with a grace period of 12 months. This loan bears annual interest at 7.8% in 2010 and 2009, respectively. PT KHIP fully paid the credit facility of KI-2 in 2010.
119 2011 Annual Report
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)
The Subsidiary - PT KHIP (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)
b. Kredit Modal Kerja Impor
b. Import Working Capital Loan The import working capital loan facility with a maximum amount of Rp30,750, which was used to finance guarantee deposits for issuing L/C. Based on the Notarial Deed No. 71 dated June 21, 2010 of Imas Fatimah, S.H., this facility is extended to June 30, 2013. This facility bears annual interest at 10.5% to 11.0%, 11.0% to 12.5% and 12.5% to 13.0% in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Fasilitas kredit modal kerja impor dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.750, digunakan untuk membiayai setoran jaminan pembukaan L/C. Berdasarkan Akta Notaris No. 71 tanggal 21 Juni 2010 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., fasilitas ini diperpanjang hingga 30 Juni 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,5% sampai 11,0%, 11,0% sampai 12,5% dan 12,5% sampai 13,0% pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
c. Working Capital Loan
c. Kredit Modal Kerja Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris No. 72 tanggal 21 Juni 2010 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., fasilitas ini diperpanjang hingga 30 Juni 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,5% sampai 11,0%, 11,0% sampai 12,5% dan 12,5% sampai 13,0% pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
The working capital credit facility with a maximum amount of Rp25,000, which was used for additional working capital. Based on the Notarial Deed No. 72 dated June 21, 2010 of Imas Fatimah, S.H., this facility is extended to June 30, 2013. This facility bears annual interest at 10.5% to 11.0%, 11.0% to 12.5% and 12.5% to 13.0% in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan barang jadi dan bahan baku, tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perabotan dan perlengkapan dengan nilai pengikatan sebesar Rp657.548, di mana jaminan yang diberikan saling terkait dengan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh dari BRI (Catatan 7, 10 dan 13).
These credit facilities are secured by trade receivables, finished goods and raw material inventories, land, buildings, machineries and equipment, tools and equipment with guarantee value of Rp657,548, in which the collateral pledged relates to other credit facilities obtained from BRI (Notes 7, 10 and 13).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
120
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KTI
The Subsidiary - PT KTI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasanpembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, PT KHIP tidak diperkenankan untuk melakukan merger dan akuisisi, menyewakan aset yang dijaminkan, mengajukan pailit, memberikan pinjaman atau membayar utang kepada pemegang saham kecuali kepada Perusahaan, menjual aset yang dijaminkan, melakukan investasi aset tetap dengan jumlah kumulatif di atas Rp5.000 per tahun, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan penyertaan saham kecuali yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai penjamin dan/atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, dan menggunakan fasilitas kredit di luar yang telah ditetapkan bank, dan mempertahankan rasio lancar sebesar 115% hingga fasilitas kredit dilunasi.
The credit facility agreements include restrictions, among others, without prior written consent from BRI, PT KHIP is not permitted to conduct merger and acquisition, lease the collateral assets, declare bankruptcy, provide borrowings to or pay loans from shareholders except to the Company, sell the collateral assets, make an investment in fixed assets with cumulative amount above Rp5,000 per year, obtain loans from other banks or financial institutions, make investment in shares except for the existing ones, acting as guarantor and/or pledge its assets as guarantee to other parties, and use credit facilites other than those determined by the bank, and maintain current ratio at 115% until the credit is fully repaid.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 11 November 2011, PT KTI memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp107.629. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk membiayai proyek peningkatan kapasitas waduk Krenceng dan proyek jaringan pipa. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9,0% pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar dalam 16 kali triwulan dimulai sejak triwulan pertama tahun 2013 dan akan jatuh tempo pada 11 November 2016.
Based on the loan agreement dated November 11, 2011, PT KTI obtained an investment credit facility in Rupiah from BRI with a maximum amount of Rp107,629. This credit facility will be used to finance the capacity expansion project of Krenceng Dam and pipeline project. The loan bears annual interest rate at 9.0% in 2011. This loan is payable in 16 quarterly installments starting from the first quarter of 2013 and will mature on November 11, 2016.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan dan sarana pelengkap, mesin-mesin dan peralatan, dan fasilitas jaringan pipa distribusi dengan nilai penjaminan sebesar Rp136.730 (Catatan 13).
The loan is secured by land, building and supporting facilities, machineries and equipment and distribution pipeline facility with guaranteed value amounted to Rp136,730 (Note 13).
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan tertentu dimana PT KTI, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan, antara lain, mengajukan pailit, mengalihkan fasilitas kredit kepada pihak lain, mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan kekayaan yang sudah dijaminkan kepada pihak lain, membayar utang jangka panjang kepada pemegang saham sebelum utang bank dilunasi terlebih dahulu, kecuali transaksi bisnis, memperoleh kredit baru dari bank/lembaga keuangan lainnya, apabila Debt to Equity Ratio melebihi 230% dan menyewakan aset yang diagunkan kecuali berkaitan dengan operasional usaha.
The credit agreements include certain restrictions and covenants, whereby PT KTI, without prior written consent from Bank BRI, is not permitted to, among others, declare bankruptcy, transferred the credit facility to another party, acting as liability guarantor or pledge the assets that have been pledge to other parties, pay long-term loans to the shareholders before the bank loan is fully paid, except business transaction, obtain new loans from other banks or financial institutions, if Debt to Equity Ratio is more than 230%, and lease the collateral assets except for operational activities.
2011 Annual Report
121
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KBS
The Subsidiary - PT KBS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT KBS memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembelian 2 unit crane, hopper dan upgrading dermaga 2 dengan jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun 6 bulan termasuk 12 bulan tenggang waktu. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 9,75% dan dijamin secara fidusia dengan aset 2 unit crane dan hopper dengan nilai penjaminan fidusia Rp48.225 dan tanah seluas 50.400 m2 sesuai sertifikat HGB No. 14. Tanah tersebut dibebani dengan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp16.884.
PT KBS obtained an investment credit facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp52,000. This loan facility is used to finance the purchase of 2 unit crane, hopper and upgrading pier 2 with credit terms of 5 years and 6 months include 12 months grace period. This loan bears annual interest at 9.75% and is secured by 2 unit crane and hopper, on a fiduciary basis, with a guarantee value of Rp48,225 and land covering an area of 50.400 m2 under the HGB certificate No. 14. This land encumbered with a mortgage value of Rp16,884.
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT KBS, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak diperbolehkan, antara lain, memindahtangankan jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan atau turut membiayai perusahaan lain yang berada diluar Kelompok Usaha, membayar utang kepada pemegang saham atau pemilik PT KBS sendiri, kecuali utang dalam transaksi yang wajar, mengubah anggaran dasar terkait dengan penurunan modal, merger dan akuisisi, dan penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan usaha PT KBS, mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru diluar kegiatan usaha Kelompok Usaha.
The credit agreement include restrictions and covenants whereby PT KBS, without prior written consent from Bank Mandiri, is not permitted to, among others, transfer the collateral, acting as liability guarantor or pledge its assets as guarantee payment facilities to other parties, make a new investment to other companies and finance other institution outside the Group, pays loan to shareholders, except loan in reasonable transaction, change PT KBS’s articles of association related to reduction in capital, merger and acquisition and sales of asset which affect PT KBS’s business, and expand the business and/or new investment outside the Group.
PT KBS juga diminta untuk memelihara rasio pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%, rasio lancar lebih besar dari 120%, rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih besar dari 1,1 kali dan rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak boleh kurang dari 1,7 kali.
PT KBS is also required to maintain debt to equity ratio shall not exceed 250%, current ratio shall be more than 120%, debt service coverage ratio shall be more than 1.1 times and EBITDA to Interest expense shall not less than 1.7 times.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
122
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KWT
The Subsidiary - PT KWT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT KWT memperoleh kredit investasi dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp33.460 untuk pembiayaan pembangunan instalasi bahan bakar gas alam dalam rangka konversi bahan bakar minyak ke gas alam dan Steel Bar Quenching. Jangka waktu kredit adalah 36 bulan sejak penandatanganan perjanjian. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Juni 2010, pinjaman ini dibayar dalam 8 kali angsuran triwulanan dimulai pada bulan Desember 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 9,5% dan 11,0% pada tahun 2011 dan 2010.
PT KWT obtained an investment loan from BNI with maximum amount of Rp33,460 which was used to finance the construction of natural gas installation in relation to the convertion from fuel to natural gas and Steel Bar Quenching. The term of the credit facility is 36 months since the signing of loan agreement. Based on the amended loan agreement dated June 29, 2010, this loan is repayable in 8 quarterly installments starting from December 2011. The loan bears annual interest rate at 9.5% and 11.0% in 2011 and 2010, respectively.
Fasilitas kredit aflopend yang merupakan akumulasi beban bunga yang ditangguhkan atas fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, L/C dan dokumen pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp22.832. Pinjaman ini dibayar dalam 20 kali angsuran kuartalan yang dimulai sejak kuartal keempat tahun 2005 sampai tanggal 29 Desember 2010 dan dibebani bunga tahunan sebesar 1,0%. Saldo terutang atas fasilitas ini sebesar Rp4.233 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
credit facility which represents Aflopend accumulated deferred interest expense on working capital, investment, L/C and document loan facilities with a maximum amount of Rp22,832. The loan will be repayable in 20 quarterly installments starting from the fourth quarter of 2005 up to December 29, 2010 and bears annual interest at 1.0% per annum. The outstanding payable of this facility amounted to Rp4,233 as of January 1, 2010/December 31, 2009.
Seluruh fasilitas kredit dan pinjaman PT KWT dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap PT KWT dan tanah milik Perusahaan yang dikuasakan kepada PT KWT untuk dijadikan sebagai jaminan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan (Catatan 7, 10 dan 13).
All credit and loan facilities of PT KWT are secured by trade receivables, inventories and fixed assets of PT KWT and land owned by the Company which has been authorized to PT KWT to be pledged as collateral as stipulated in the Deed of Right to Transfer Guarantee (Notes 7, 10 and 13).
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan merger, mengubah bentuk atau status hukum, mengubah anggaran dasar, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk kepada pemegang saham kecuali terkait langsung dengan usaha, melakukan investasi, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, membuka usaha baru, bertindak sebagai penjamin dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio pinjaman terhadap ekuitas maksimum sebesar 2,5 kali.
The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written agreement from BNI, PT KWT is not permitted to enter into merger, change the legal form or status, change its articles of association, make repayment to shareholders, provide borrowings to other parties including shareholders except in the ordinary course of business, make investment, distribute dividends, obtain loans from other parties except trade payables in the ordinary course of business, open a new business, acting as guarantor or pledge assets as guarantee to other parties. PT KWT also shall maintain current ratio at a minimum of 1 times and debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times.
2011 Annual Report
123
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)
The Subsidiary - PT KWT (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasiorasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BNI No.KPS/2.2/907/R tanggal 21 Desember 2011, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk tahun 2011.
As of December 31, 2011, PT KWT was unable to meet the requirements to maintain the financial ratios stated above. However, based on the Letter from BNI No. KPS/2.2/907/R dated December 21, 2011, PT KWT obtained release of such requirements for year 2011.
Entitas Anak - PT KIEC
The Subsidiary - PT KIEC
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT KIEC memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp32.745.
PT KIEC obtained an investment credit facility from BNI with a maximum amount of Rp32,745.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan Hotel Tower 5 lantai di Cilegon dengan jangka waktu pinjaman adalah 72 bulan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 9,5% dan dijamin dengan aset dalam penyelesaian Hotel Tower 5 lantai dan tanah seluas 6,4 Ha dengan nilai pengikatan sebesar Rp40.931 (Catatan 13).
This loan facility is used to finance the construction of 5 stories Hotel Tower in Cilegon with credit terms of 72 months. This loan bears annual interest at 9.5% and is secured by the construction in progress of 5 stories Hotel Tower and land covering an area of 6,4 Ha land with a committed value of Rp40,931 (Note 13).
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan tertentu dimana PT KIEC, tanpa persetujuan tertulis dari Bank BNI, tidak diperbolehkan melakukan merger, membubarkan PT KIEC dan meminta dinyatakan pailit dengan tetap berpedoman pada Anggaran Dasar dan PT KIEC wajib melakukan pemberitahuan kepada Bank BNI setelah melakukan, antara lain, memindahtangankan dan atau menyewakan, mengubah bentuk dan status hukum, mengubah anggaran dasar, membayar utang kepada pemegang saham, menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan kegiatan usaha dan mengubah susunan pengurus dewan direksi dan komisaris.
The credit agreements include certain restrictions and covenants whereby PT KIEC, without prior written consent from Bank BNI, is not permitted to, conduct a merger, dissolve PT KIEC and declare bankruptcy, while guided under the Company’s Articles of Association and PT KIEC required to notify Bank BNI after doing, such as, transfer and or lease, change the legal form or status, change the Articles of Association, make repayment to shareholders, obtain loans from other parties, except trade transactions in the ordinary course of business and change boards of directors and commissioners.
PT KIEC juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 1 kali, rasio pinjaman terhadap ekuitas kurang dari 2,5 kali dan rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih dari 100%.
PT KIEC is also required to maintain current ratio of more than 1 times, debt to equity ratio of less than 2,5 times and debt service coverage ratio of more than 100%.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
124
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
Entitas Anak - PT KITech
The Subsidiary - PT KITech
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI dalam bentuk Dolar Amerika Serikat yang digunakan untuk membiayai proyek LAN personalia Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.
PT KITech obtained a loan facility from BRI in term of US Dollar, which was used to finance LAN human resources project of the Company. The loan bears interest at 8.5% per annum.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.607 (Catatan 7). Pada tanggal 28 Februari 2011, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
The loan facility is secured by receivables, on a fiduciary basis, with a guarantee value of Rp1,607 (Note 7). On February 28, 2011, PT KITech has fully paid this loan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2011, the Group has complied with all financial ratios required to be maintained under the loan agreements.
Utang Konstruksi
Construction Loans
PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang Schilling Austria dari Bank Austria Aktiengesellschaft dengan jumlah maksimum sebesar ATS562.810.000 atau setara dengan EUR40.900.998. Pinjaman ini diberikan untuk membiayai proyek pengendalian lingkungan (dedusting system) pada pabrik baja slab dan billet.
PT KITech obtained a loan facility denominated in Austrian Schilling from Bank Austria Aktiengesellschaft with a maximum amount of ATS562,810,000 or equivalent to EUR40,900,998. This loan was granted to finance the environmental protection project (dedusting system) at the slab and billet steel plant.
Pinjaman ini dilunasi dalam 36 (tiga puluh enam) kali angsuran setengah tahunan yang dimulai pada tanggal 30 April 2003 hingga 30 Oktober 2020. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 4,0% pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
This loan is payable in 36 (thirty six) semi-annual installments starting from April 30, 2003 to October 30, 2020. This loan facility bears annual interest at 4.0% in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2011, the Group has complied with all financial ratios required to be maintained under the loan agreements.
2011 Annual Report
125
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. LIABILITAS JANGKA PANJANG
22. LONG-TERM LIABILITIES
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Pihak ketiga Liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum Uang jaminan listrik dan air Utang atas pengadaan perangkat komputer (US$1.068.429 pada tahun 2011, US$1.432.510 pada tahun 2010, Rp109 dan US$259.766 pada tahun 2009) Lain-lain (Rp574 dan US$105.266 pada tahun 2010, Rp1.034 dan US$132.000 pada tahun 2009)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
30.593 17.661
23.535 13.087
14.882 3.800
9.689
12.880
2.550
1.213
1.520
2.275
Third parties Estimated liabilities for development of infrastructure and public facilities Deposits for electricity and water Payables from procurement of computer hardware (US$1,068,429 in 2011, US$1,432,510 in 2010, Rp109 and US$259,766 in 2009) Others (Rp574 and US$105,266 in 2010, Rp1,034 and US$132,000 in 2009)
59.156
51.022
23.507
Total
Dikurangi liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
4.422
4.157
2.890
Less current maturities of long-term liabilities
Bagian liabilitas jangka panjang, neto
54.734
46.865
20.617
Long-term portion, net
Total
Liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum PT KIEC merupakan taksiran biaya pembangunan prasarana dan fasilitas umum, masing-masing sebesar Rp30.593, Rp23.535 dan Rp14.882 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Estimated liabilities for development of infrastructure and public facilities of PT KIEC represent estimated cost of infrastuctures and public facilities to be developed, which amounted to Rp30,593, Rp23,535 and Rp14,882 as of 2011 and 2010 and December 31, January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Liabilitas jangka panjang mencakup utang jangka panjang PT KITech, liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana dan fasilitas umum PT KIEC, uang jaminan langganan listrik PT KDL dan uang jaminan langganan air PT KTI. Utang PT KITech timbul dari kontrak pengadaan perangkat komputer yang dilunasi secara angsuran. Saldo utang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, masing-masing sebesar Rp9.689, Rp12.880 dan Rp2.550.
Long-term liabilities include PT KITech’s long-term payables, PT KIEC’s estimated liabilities for development of infrastructure and public facilities, deposits received by PT KDL from customers for electricity and deposits received by PT KTI from customers for water. PT KITech’s payables arose from procurement contracts of computer hardware which payment is through installment. The outstanding payables as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, amounted to Rp9,689, Rp12,880 and Rp2,550, respectively.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
126
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Perusahaan Imbalan jangka panjang menurut Perjanjian Kerja Bersama Uang penghargaan masa kerja Tunjangan cuti besar Tunjangan kesetiaan
162.138 24.207 35.206
126.161 22.179 25.759
126.409 16.437 15.860
The Company Long-term benefits in accordance with the Collective Labor Agreement Termination benefits Long leave benefits Service award
Entitas Anak
221.551 88.328
174.099 80.135
158.706 64.929
The Subsidiaries
Total
309.879
254.234
223.635
Total
Imbalan Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel, pihak berelasi, yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-121/KM. 17/1998 tanggal 16 Maret 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan. Kontribusi karyawan adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan sisanya ditanggung oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk karyawan Perusahaan yang diperbantukan pada Entitas Anak. Perhitungan beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Februari 2012, 28 Februari 2011 dan 22 Maret 2010, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company’s defined benefit pension plan is managed by Dana Pensiun Krakatau Steel, a related party, which was established based on the Ministry of Finance Decision Letter No. KEP121/KM.17/1998 dated March 16, 1998. The fund is contributed by both employees and the Company. Employee’s contribution to the plan is 5% of basic pension income salary and the remaining contribution is paid by the Company and Subsidiaries for the Company’s employees who are seconded to the Subsidiaries. The calculations of pension expense for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 were performed by PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), an independent actuary, based on its reports dated February 22, 2012, February 28, 2011 and March 22, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:
Tingkat bunga aktuaria per tahun Tingkat hasil investasi per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat perputaran Tingkat cacat
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
6,1% 11% 8% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 1% untuk setiap usia/ 1% for every age 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
7,5% 11% 8% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 1% untuk setiap usia/ 1% for every age 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
10% 11% 8% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 1% untuk setiap usia/ 1% for every age 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
Actuarial discount rate per annum Investment rate of return per annum Salary increase rate per annum Mortality rate Retirement age Turnover rate Disability rate
*) Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table
2011 Annual Report
127
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan)
Defined Benefit Pension Plan (continued)
Selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasti dengan nilai wajar aset dana pensiun pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The difference between the present value of defined benefits obligation and the fair value of pension plan assets as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively are as follows:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Kerugian (keuntungan) aktuaria yang belum diakui Selisih
(2.155.385) 1.538.400
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010 (1.912.923) 1.373.370
(1.284.738) 1.363.330
Present value of defined obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial losses (gain)
671.646
631.118
(46.911)
54.661
91.565
31.681
Difference
Penilaian atas nilai kini dari pengembalian dana atau pengurangan iuran masa datang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 510/KMK/2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja. Menurut keputusan tersebut, surplus yang timbul dari perubahan metode aktuaria tidak dapat diperhitungkan sebagai iuran normal pemberi kerja.
Valuation of the present value of available refund or a reduction to the future contribution is based on the Decree of the Ministry of Finance No. 510/KMK/2002 regarding Funding and Solvability of Pension Plan from the Employer. Based on the decree, any surplus resulting from the change in the actuarial method should not be accounted for as an employer’s normal contribution.
Karena surplus pendanaan tersebut tidak menimbulkan manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang, maka pengakuan surplus tersebut mengakibatkan diakuinya keuntungan pada tahun berjalan yang semata-mata berasal dari kerugian aktuarial. Karenanya, surplus tersebut tidak diakui sebagai aset Perusahaan.
Since the surplus will not result in economic benefits available in the form of refunds from the plan or reduction in future contributions to the plan, therefore recognition of such surplus will result in a gain being recognized solely as a result of an unrecognized actuarial loss in the current year. Therefore, the surplus is not recognized as an asset of the Company.
Imbalan Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat yang dananya dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP.1100/KM.17/1998 tanggal 23 November 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan masingmasing sebesar 5,0% dan 15,0% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp18.531 dan Rp15.933 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company established a defined contribution pension plan for all of its eligible permanent employees which is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, the establishment of which was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP.1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. The fund is contributed by both employees and the Company with contribution of 5.0% and 15.0%, respectively, of the basic pension income. Pension expense charged to operations amounted to Rp18,531 and Rp15,933 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
128
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan Pensiun Iuran Pasti (lanjutan)
Defined Contribution Pension Plan (continued)
Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5,0% dan kontribusi Entitas Anak yang berkisar antara 10,0% sampai 20,0% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp11.580 dan Rp10.136 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Subsidiaries established defined contribution pension plans covering all their eligible permanent employees. The fund is contributed by employees of 5.0% and by Subsidiaries with contribution ranging from 10.0% to 20.0% of the basic pension income. Pension expense charged to operations amounted to Rp11,580 and Rp10,136 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Aset program pensiun Entitas Anak dikelola oleh Dana Pensiun Mitra Krakatau yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.054/KM.17/1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 11 April 1995.
The Subsidiaries’ pension plan assets are managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau, the establishment of which was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. Kep.054/KM.17/1995 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 11, 1995.
Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama
Long-term Benefits In Accordance Collective Labor Agreement
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 untuk menghitung pencadangan atas beban kesejahteraan karyawan jangka panjang lainnya sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. Perhitungan aktuaria dilakukan oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Februari 2012, 28 Februari 2011 dan 22 Maret 2010, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The management of the Company and Subsidiaries obtained actuarial calculations as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/31 Desember 2009 of the accrual of employees’ long-term benefits expenses based on the Collective Labor Agreement. The actuarial calculations were prepared by Binaputera, based on its reports dated February 22, 2012, February 28, 2011 and March 22, 2010, using the “Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:
Tingkat bunga aktuaria per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat cacat
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
6,1% - 7,1% 11% - 12% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
7,9% - 9,2% 11% - 12% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
10% 8% TMI II-1999*) 56 tahun/56 years 10% dari tingkat mortalitas/10% from mortality rate
with
Actuarial discount rate per annum Salary increase rate per annum Mortality rate Retirement age Disability rate
*) Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table
2011 Annual Report
129
the
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama (lanjutan)
Long-term Benefits In Accordance with Collective Labor Agreement (continued)
a. Liabilitas kesejahteraan karyawan
a. Estimated liabilities for employee benefits
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Nilai kini liabilitas aktuaria Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui unvested Liabilitas yang diakui
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
648.111 (290.293)
501.729 (192.576)
313.154 (27.952)
(47.939)
(54.919)
(61.567)
309.879
254.234
223.635
Present value of actuarial liabity Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost unvested Recognized liability
b. Employee benefits expense
b. Beban kesejahteraan karyawan 2011
Total
2010
40.405 30.876 28.042 7.336
28.334 25.301 20.492 7.563
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss Amortization of past service cost
106.659
81.690
Total
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu
c. Movements in the estimated liabilities for employee benefits are as follows:
c. Mutasi liabilitas kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Saldo awal Biaya kesejahteraan karyawan Pembayaran tahun berjalan Efek pelepasan Entitas Anak
254.234 106.659 (51.014) -
223.635 81.690 (51.091) -
239.030 68.951 (52.646) (31.700)
Saldo akhir
309.879
254.234
223.635
Beginning balance Employee benefits expense Payments during the year Effect on disposal of subsidiary Ending balance
The management is of the opinion that the existing retirement plan and the post-employment benefits provided by the Company and Subsidiaries are adequate to cover the benefits required under Labor Law No. 13 year 2003 (“LL No. 13”).
Manajemen berpendapat bahwa program pensiun yang ada dan imbalan pasca-kerja yang diberikan Perusahaan dan Entitas Anak adalah cukup untuk menutupi imbalan yang diwajibkan oleh Undangundang No. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan (“UU No. 13”).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
the
130
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan Perawatan Kesehatan Pasca-Kerja
Post-retirement Healthcare Benefits
Pada tahun 2009, Perusahaan memutuskan untuk mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu mengubah program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun dari program manfaat pasti menjadi program iuran pasti. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 9 Maret 2010 yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan perjanjian tanggal 29 Maret 2010 antara Perusahaan dengan Yayasan Badan Pengelola Kesehatan Krakatau Steel (“Bapelkes KS”), Program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun Perusahaan selanjutnya akan dikelola oleh Yayasan Bapelkes KS, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 15 Maret 2010 dari Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM. Sumber dana program imbalan perawatan kesehatan berasal dari iuran Perusahaan sebesar Rp341.000 (angka penuh) per karyawan per bulan. Beban perawatan kesehatan yang dibebankan pada usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp25.127 dan Rp29.683.
In 2009, the Company decided to amend the Collective Labor Agreement as to change the Postretirement Healthcare Benefits plan from a defined benefit plan to a defined contribution plan. The change was approved by the Ministry of StateOwned Companies on March 9, 2010 and became effective since December 31, 2009. Based on an agreement dated March 29, 2010 between the Company and Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (“Bapelkes KS”), the Company’s Post-retirement Healthcare Benefits plan will be managed by Yayasan Bapelkes KS, which was established based on Notarial Deed No. 17 dated March 15, 2010 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM. The source of funding health care benefits program comes from contributions of the Company amounted to Rp341,000 (full amount) for each employee for each month. Health care expenses which are charged to operations for December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp25,127 and Rp29,683, respectively.
Sebagai penyelesaian liabilitas imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja sebesar Rp403.894 pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan wajib membayar setoran awal kepada Yayasan Bapelkes KS sebesar Rp243.197 (setelah dikurangi pajak sebesar Rp33.400), yang dicatat pada akun “Utang Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Selisih sebesar Rp127.298 tersebut telah diakui Perusahaan pada tahun 2009 sebagai “Laba Penyelesaian Liabilitas Imbalan Kesehatan Pascakerja”.
As a settlement of post-retirement healthcare benefits liability of Rp403,894 as of December 31, 2009, the Company shall pay to Yayasan Bapelkes KS an initial contribution of Rp243,197 (net of tax of Rp33,400), which is recorded under the account “Other Payables” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2009. The difference of Rp127,298 was recognized by the Company in 2009 as “Gain from Settlement of Post-retirement Healthcare Benefits Liability”
2011 Annual Report
131
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)
23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja
Termination Benefits
Sehubungan dengan kewajiban imbalan pemutusan hubungan kerja berdasarkan UU No. 13 dan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Perusahaan dan Entitas Anak tidak bermaksud untuk memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal. Dengan demikian, tidak ada pengakuan liabilitas dan beban pesangon PHK dalam laporan keuangan konsolidasian.
In relation to the termination benefits liability under LL No. 13 and application of PSAK No. 24 (Revised 2004), the Company and Subsidiaries have no intention to terminate an employee or group of employees prior to their normal pension dates. As a result, no termination benefits liability and expense have been recognized in the consolidated statement of financial position.
24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
24. NON-CONTROLLING INTERESTS 31 Desember 2011/December 31, 2011
Saldo/Balance 1 Januari 2011/ January 1, 2011
Bagian atas laba (rugi) neto/ Share in net profit (loss)
Perubahan ekuitas lainnya/ Other equity movement
Saldo/Balance 31 Desember 2011/ December 31, 2011
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT KHI Pipe Industries
128.927 1.548 1.155
(2.718) 200 343
44.550 -
170.759 1.748 1.498
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT KHI Pipe Industries
Total
131.630
(2.175)
44.550
174.005
Total
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo/Balance 1 Januari 2010/ January 1, 2010
Bagian atas laba (rugi) neto/ Share in net profit (loss)
Perubahan ekuitas lainnya/ Other equity movement
Saldo/Balance 31 Desember 2010/ December 31, 2010
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT KHI Pipe Industries
38.580 1.297 1.075
(1.757) 78 (137)
92.104 173 217
128.927 1.548 1.155
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika PT KHI Pipe Industries
Total
40.952
(1.816)
92.494
131.630
Total
1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009
Saldo/Balance 1 Januari 2009/ January 1, 2009
Bagian atas laba (rugi) neto/ Shares in net profit (loss)
Perubahan ekuitas lainnya/ Other equity movement
Saldo/Balance 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Catatan 12) PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Medika
20.618
(1.028)
18.990
38.580
15.920 805 -
2.193 270 97
(18.113) 1.200
1.075 1.297
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Note 12) PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Medika
Total
37.343
1.532
2.077
40.952
Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
132
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
24. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued) Other equity movements as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 amounting to Rp44,550, Rp92,104 and Rp18,990, respectively, represent capital contributions of PT Antam to PT MJIS for 34% of the increase in paid up capital of PT MJIS.
Perubahan ekuitas lainnya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp44.550, Rp92.104 dan Rp18.990 merupakan setoran modal PT Antam pada PT MJIS sebesar 34% dari peningkatan modal disetor PT MJIS. 25. MODAL SAHAM
25. SHARE CAPITAL The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2011 are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid capital
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/Total (Rp’000)
Shareholders
Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Republik Indonesia
1
0,00%
1
Saham Seri B
Series A Dwiwarna Share The Government of the Republic of Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia Masyarakat umum dan karyawan (masing-masing di bawah 5%) Manajemen Zacky Anwar (Komisaris Utama) Wahyu Hidayat (Komisaris) Ansari Bukhari (Komisaris) Fazwar Bujang (Direktur Utama) Syahrir Syah Pohan (Direktur) Yerry (Direktur) Sukandar (Direktur) Dadang Danusiri (Direktur) Irvan Kamal Hakim (Direktur)
12.619.999.999
80,00%
6.309.999.999
3.151.487.500
19,98%
1.575.743.750
254.000 500.000 79.000
0,00% 0,01% 0,00%
127.000 250.000 39.500
485.000 448.500 436.500 436.500 436.500 436.500
0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
242.500 224.250 218.250 218.250 218.250 218.250
Series B Shares The Government of the Republic of Indonesia Public and employees (each below 5%) Management Zacky Anwar (President Commissioner) Wahyu Hidayat (Commissioner) Ansari Bukhari (Commissioner) Fazwar Bujang (President Director) Syahrir Syah Pohan (Director) Yerry (Director) Sukandar (Director) Dadang Danusiri (Director) Irvan Kamal Hakim (Director)
Total
15.775.000.000
100,00%
7.887.500.000
Total
The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia adalah sebagai berikut:
2011 Annual Report
133
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. SHARE CAPITAL (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid capital
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/Total (Rp’000)
Shareholders
Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Republik Indonesia
1
0,00%
1
Saham Seri B Pemerintah Republik Indonesia Masyarakat umum dan karyawan (masing-masing di bawah 5%) Manajemen Zacky Anwar (Komisaris Utama) Ansari Bukhari (Komisaris) Fazwar Bujang (Direktur Utama) Syahrir Syah Pohan (Direktur) Yerry (Direktur) Sukandar (Direktur) Dadang Danusiri (Direktur) Irvan Kamal Hakim (Direktur)
12.619.999.999
80,00%
6.309.999.999
3.151.990.500
19,98%
1.575.995.250
251.000 79.000
0,00% 0,00%
125.500 39.500
485.000 448.500 436.500 436.500 436.500 436.500
0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
242.500 224.250 218.250 218.250 218.250 218.250
Total
15.775.000.000
100,00%
7.887.500.000
Series A Dwiwarna Share The Government of the Republic of Indonesia Series B Shares The Government of the Republic of Indonesia Public and employees (each below 5%) Management Zacky Anwar (President Commissioner) Ansari Bukhari (Commissioner) Fazwar Bujang (President Director) Syahrir Syah Pohan (Director) Yerry (Director) Sukandar (Director) Dadang Danusiri (Director) Irvan Kamal Hakim (Director) Total
Pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, Perusahaan dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia.
As of January 1, 2010/December 31, 2009, the Company is wholly-owned by the Government of the Republic of Indonesia.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang memberikan kepada pemegangnya hak-hak untuk mencalonkan anggota Direksi dan Komisaris, menghadiri dan menyetujui pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris, perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi Perusahaan.
Series A Dwiwarna share represents share which provides the holder rights to nominate members of Directors and Commissioners, attend and approve the appointment and dismissal of members of Directors and Commissioners, change in Articles of Association, merger and acquisition, closure and liquidation of the Company.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 16 Agustus 2010, sebagaimana diaktakan dalam Akta Notaris No. 135 tanggal 21 Agustus 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholder which was held on August 16, 2010, as notarized in the Notarial Deed No. 135 dated August 21, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., the shareholder ratified the following decisions:
a. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka menjadi Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Terbuka Bapepam-LK No. IX.J.1, antara lain:
a. The changes of the Company’s Articles of Association in order to become a public company to comply with Bapepam-LK Rule No. IX.J.1, which are:
i.
Perubahan status Perseroan Tertutup Terbuka (Tbk).
i.
Perusahaan dari menjadi Perseroan
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
134
The change of the Company’s status from a Private Company to a Public Company (Tbk).
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan) ii.
25. SHARE CAPITAL (continued) ii.
Persetujuan penerbitan saham Seri A Dwiwarna sebanyak 1 (satu) saham dan Saham Seri B.
The approval for issuing Series A Dwiwarna share by 1 (one) share and Series B shares.
b. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp8.000.000 menjadi Rp20.000.000.
b. The increase in the Company’s authorized capital from Rp8,000,000 to Rp20,000,000.
c. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp2.000.000 menjadi Rp5.000.000 dengan cara sebagai berikut:
c. The increase in the Company’s issued and fully paid-in capital from Rp2,000,000 to Rp5,000,000 through the following:
i.
Kapitalisasi saldo laba per 30 Juni 2010 sebesar Rp2.043.507.
i.
Capitalization of retained earnings as of June 30, 2010 amounting to Rp2,043,507.
ii.
Kapitalisasi laba neto untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 sebesar Rp956.493.
ii.
Capitalization of net income for the six months ended June 30, 2010 amounting to Rp956,493.
d. Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp500 (angka penuh) per saham.
d. The change in nominal value of share from Rp1,000,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share.
e. Penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui IPO, yang di dalamnya sudah termasuk Alokasi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation/MESA) dan Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option/MESOP).
e. The issuance of new shares at maximum of 30% from the total issued and fully paid-in share capital of the Company after the Initial Public Offering (“IPO”) with a nominal value of Rp500 (full amount) per share to be offered to public through an IPO, which already included Management and Employee Stock Allocation/ MESA and Management and Employee Stock Option/MESOP.
f.
f.
Program kepemilikan saham Perusahaan oleh manajemen dan karyawan melalui MESA sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah penerbitan saham baru dan MESOP sebanyakbanyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO.
The ownership programs on the Company’s stock by management and employees through MESA at maximum of 5% from the total issuance of new shares and MESOP at maximum of 2% from the total issued and fully paid-in capital after the execution of the IPO.
Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43147.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 1 September 2010.
The amendment deed was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU43147.AH.01.02 Year 2010 dated September 1, 2010.
Persetujuan tersebut berlaku efektif dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Republik Indonesia melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Keputusan Menteri Keuangan No. 417/KMK. 06/2010 tanggal 6 Oktober 2010 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2002.
The approval has been effective with the issuance of the Government Regulation No. 67 Year 2010 dated October 4, 2010 about the Changes in Share Ownership Structure of the Republic of Indonesia through the Issuance and Sale of New Shares of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and the Ministry of Finance Decision No. 417/KMK.06/2010 dated October 6, 2010 as a follow-up to the Government Regulation No. 52 year 2002.
2011 Annual Report
135
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 226/MBU/2010 tanggal 7 Oktober 2010 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 75 tanggal 7 Oktober 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui:
Based on the Shareholder Resolution No. 226/MBU/2010 dated October 7, 2010, which was notarized in the Notarial Deed No. 75 dated October 7, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., the shareholder ratified the following decisions:
a. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp5.000.000 menjadi Rp6.310.000 dengan cara sebagai berikut:
a. The increase in the Company’s issued and fully paid-in capital from Rp5,000,000 to Rp6,310,000 through the following: i.
Capitalization of other paid-in capital amounting to Rp1,303,465. ii. Capitalization of retained earnings as of June 30, 2010 amounting to Rp6,535.
i.
Kapitalisasi modal disetor lainnya sebesar Rp1.303.465. ii. Kapitalisasi saldo laba per 30 Juni 2010 sebesar Rp6.535.
b. Penetapan jumlah saham baru yang akan dijual dalam IPO sebanyak-banyaknya 3.155.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham, yang di dalamnya sudah termasuk program MESA sebanyak-banyaknya 157.750.000 saham dan program MESOP sebanyak-banyaknya 315.500.000 saham.
b. The determination of total new shares to be sold in the IPO at maximum of 3,155,000,000 shares with a nominal value of Rp500 (full amount) per share, which already included MESA program at maximum of 157,750,000 shares and MESOP program at maximum of 315,500,000 shares.
Akta perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan No. AHU-AH.01.10-25693 tanggal 11 Oktober 2010.
The amendment deed was reported to and accepted by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Acknowledgement Letter No. AHU-AH.01.1025693 dated October 11, 2010.
Pelaksanaan program MESA dilakukan dengan cara sebagai berikut:
The implementation of MESA Program is carried out through the following:
a.
Saham Bonus, yang diberikan kepada peserta sebesar 1 - 2 kali gaji peserta yang menjadi beban Perusahaan dan Entitas Anak. Saham bonus tersebut tidak boleh diperjual-belikan selama 12 bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (“BEI”).
a.
The Bonus Shares, which are granted to the participant amounting to 1 - 2 times of their salary and the expense is borne by the Company and Subsidiaries. The bonus shares shall not be traded during the 12 months period from the date of listing on the Indonesia Stock Exchange (“BEI”).
b.
Saham Diskon, yang dapat dibeli peserta dengan diskon harga 20% dari harga IPO dimana diskonnya menjadi beban Perusahaan dan Entitas Anak. Saham diskon tersebut tidak boleh diperjual-belikan selama enam bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham di BEI.
b.
The Shares’ Discount, which can be bought by the participant with a discount price of 20% from the IPO price in which the discount is borne by the Company and Subsidiaries. The shares’ discount shall not be traded during the six months period from the date of listing on the BEI.
c.
Saham Jatah Pasti, yang dapat dibeli peserta sesuai dengan harga IPO yang dibayar tunai pada saat pemesanan.
c.
The Fixed Allotment of Shares, which can be bought by the participant at the IPO price and shall be paid at the time of ordering shares.
The terms and provisions for the implementation of MESOP program will be determined by the Company’s Board of Commissioners.
Ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat pelaksanaan program MESOP akan ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perusahaan. PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
136
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. SHARE CAPITAL (continued)
Ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat pelaksanaan program MESOP diajukan oleh Direksi Perusahaaan yang selanjutnya disetujui oleh Dewan Komisaris Perusahaan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 72/C/DU-KS/Kpts/ 2011 tanggal 19 Agustus 2011, manajemen mengajukan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat program MESOP tahap 1 dengan total saham baru yang akan diterbitkan sebesar 157.750.000 saham dengan persentasi alokasi sebesar 5% untuk manajemen dan 95% untuk karyawan. Pada tanggal 17 Januari 2012, Dewan Direksi kemudian mengeluarkan Surat Keputusan No. 6/DUKS/Kpts/2012 yang menetapkan harga eksekusi saham MESOP tahap 1 sebesar Rp756 (nilai penuh) per saham. Dewan Komisaris Perusahaan melalui Surat Keputusan No. 04/KOM-KS/I/2012 tanggal 17 Januari 2012, memberikan persetujuan atas usulan Direksi dan seluruh ketentuan dan pelaksanaan program MESOP tahap 1 tersebut.
The terms and conditions for the implementation of MESOP program will be proposed by the Company's Directors and approved by the Board of Commissioners of the Company. Based on the Director’s Decision Letter No. 72/C/DUKS/Kpts/2011 dated August 19, 2011, the management proposed the terms and conditions of MESOP program phase 1 with number of new shares to be issued totaling to 157,750,000 shares and the allocation percentage of 5% for the management and 95% for employees. On January 17, 2012, the Board of Directors further issued Decision Letter No.6/DU-KS/Kpts/2012 to set the MESOP exercise price phase 1 to Rp756 (full amount) per share. The Company’s Board of Commissioners, by Decision Letter No. 04/KOMKS/I/2012 dated January 17, 2012, approved the Directors' proposal including the terms and conditions.
Perusahaan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 15.775.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company has listed its shares on the Indonesia Stock Exchange amounting to 15,775,000,000 shares as of December 31, 2011 and 2010.
26. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ASOSIASI
26. DIFFERENCE ARISING FROM TRANSACTIONS RESULTING IN CHANGES IN THE EQUITY OF ASSOCIATES
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Asosiasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 merupakan perbedaan antara bagian Perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan saham baru PT Latinusa (Catatan 12). PT Latinusa melakukan penerbitan saham baru melalui IPO pada tahun 2009. Perusahaan tidak mengambil bagian dalam penerbitan saham baru tersebut sehingga Perusahaan pada persentase kepemilikan PT Latinusa terdilusi menjadi sebesar 75,10%.
Differences arising from changes in equity of Associates as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 represents the difference between the Company’s share before and after the issuance of new shares of PT Latinusa (Note 12). PT Latinusa issued new shares through IPO in 2009. The Company did not take part of such issuance of new shares and therefore its percentage of ownership on PT Latinusa was diluted to 75.10%.
27. PENCADANGAN SALDO PEMBAGIAN LABA
LABA
DAN
27. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS AND DISTRIBUTIONS OF INCOME
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 6 Juni 2011, pemegang saham menyetujui keputusankeputusan, antara lain sebagai berikut:
Based on the Minutes of the Annual General Meeting of the Company’s Shareholders held on June 6, 2011, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a.
a.
Pembagian dividen sebesar Rp1.051.143 atau 98,91% dari laba neto tahun buku 2010 dimana sebesar Rp956.493 telah dibagikan sebagai dividen saham (Catatan 25) dan sebesar Rp94.650 atau Rp6 (angka penuh) per saham dibagikan sebagai dividen tunai.
2011 Annual Report
137
Distribution of dividends amounting to Rp1,051,143 or 98.91% of 2010 net income in which Rp956,493 has been distributed as share dividends (Note 25) and Rp94,650 or Rp6 (full amount) per share has been distributed as cash dividends. PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. PENCADANGAN SALDO PEMBAGIAN LABA (lanjutan) b. c. d.
LABA
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) DAN
27. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS AND DISTRIBUTIONS OF INCOME (continued) b.
Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp10.627 atau 1% dari laba neto tahun buku 2010. Pencadangan saldo laba untuk cadangan wajib dan cadangan lainnya sebesar Rp913 atau 0,09% dari laba neto tahun buku 2010. Penetapan dana untuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2011 sebesar masing-masing Rp10.627 dan Rp21.254 yang dibebankan sebagai biaya pada tahun buku 2011.
c. d.
The allocation of funds for Partnership Program amounting to Rp10,627 or 1% of 2010 net income. Appropriation of retained earnings for statutory and general reserve amounting to Rp913 or 0.09% of 2010 net income. The determination of funds for 2011 Partnership Program and Community Development Program amounting to Rp10,627 and Rp21,254, respectively, which will be charged as expenses in 2011.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2010, pemegang saham menyetujui keputusankeputusan sehubungan dengan tahun buku 2009, antara lain sebagai berikut:
Based on the Minutes of the Annual General Meeting of the Company’s Shareholders held on June 18, 2010, the shareholders ratified the following decisions related to the year 2009, among others:
a.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp148.402.
a.
b.
Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp9.893. Pengalokasian dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp9.893. Pencadangan saldo laba sebesar Rp326.484 untuk cadangan umum.
b.
c. d.
c. d.
28. PENDAPATAN NETO
Distribution of cash dividends amounting to Rp148,402. The allocation of funds for Partnership Program amounting to Rp9,893. The allocation of funds for Community Development Program amounting to Rp9,893. Appropriation of retained earnings for general reserve amounting to Rp326,484.
28. NET REVENUES This account consists of revenues from:
Akun ini terdiri dari pendapatan dari: 2011
2010
Penjualan produk baja Lokal Luar negeri Real estat dan perhotelan Rekayasa dan konstruksi Jasa pengelolaan pelabuhan Jasa lainnya
15.602.070 633.404 253.415 749.464 261.816 415.213
13.341.519 378.622 192.459 467.812 207.933 351.920
Sale of steel products Local Export Real estate and hotel Engineering and construction Port service provider Others services
Total
17.915.382
14.940.265
Total
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang total penjualan kumulatif melebihi 10% dari total pendapatan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
There were no sales made to any single customer with a cumulative amount exceeding 10% of the consolidated net revenues for the years ended December 31, 2011 and 2010.
Kelompok Usaha melakukan transaksi penjualan dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah dengan total masing-masing sebesar 2,70% dan 3,76% dari total pendapatan neto konsolidasian di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Group entered into sales transactions with Government-related entities totaling 2.70% and 3.76% of the consolidated net sales above for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
138
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. BEBAN POKOK PENDAPATAN
29. COST OF REVENUES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Produk Baja Pemakaian bahan baku Biaya pabrikasi Upah langsung Realisasi penyisihan penurunan nilai persediaan
2011
2010
9.873.363 3.995.566 802.180
7.448.029 4.262.219 865.133
-
Total biaya produksi Persediaan barang jadi, awal tahun Pembelian Penyisihan penurunan nilai persediaan Realisasi penyisihan penurunan nilai persediaan Persediaan barang jadi, akhir tahun Sub-total
Total
12.574.564
Total production cost
3.330.214 638.239
2.113.858 495.406
18.939
-
Finished goods, beginning of year Purchases Allowance for decline in value of inventory Realization of decline in value of inventory Finished goods, end of year
(3.962) (3.489.714)
(11.756) (3.330.214)
15.164.825
11.841.858
Sub-total
690.075 92.966 194.839 173.866
443.966 83.383 131.823 170.699
Non-manufacturing expenses Engineering and construction Land and industrial estate services Port service provider Other services
1.151.746
829.871
Sub-total
16.316.571
12.671.729
Purchases of raw materials from third parties which individually exceeds 10% of the Company’s consolidated net revenues are as follows:
Pembelian bahan baku dari pihak ketiga yang secara individual melebihi 10% dari total pendapatan neto konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Total Pendapatan/ as a Percentage of Total Revenues
Total/ Amount 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
(817)
14.671.109
Beban non-manufaktur Jasa rekayasa dan konstruksi Tanah dan jasa kawasan industri Jasa pengelolaan pelabuhan Jasa lainnya Sub-total
Steel products Raw materials used Manufacturing cost Direct labor Realization of decline in value of inventory
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Samarco Mineracao S.A Novexco (Cyprus) Ltd
1.938.771 2.777.865
1.326.005 1.145.779
10,82 15,51
8,88 7,67
Samarco Mineracao S.A Novexco (Cyprus) Ltd
Total
4.716.636
2.471.784
26.33
16.55
Total
The Group entered into purchase transactions with Government-related entities totaling 5.69% and 4.48% of the consolidated net purchases above for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Kelompok Usaha melakukan transaksi pembelian dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah dengan total masing-masing sebesar 5,69% dan 4,48% dari total pembelian neto konsolidasian di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
2011 Annual Report
139
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. BEBAN USAHA
30. OPERATING EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Penjualan
Selling
Ongkos angkut Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Klaim pelanggan Transportasi dan komunikasi Beban kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000)
209.420 52.998 8.242 4.056 2.944 2.538
186.094 54.863 8.408 5.922 6.269 2.858
Delivery expense Salaries, wages and employees benefits Customer claims Transportation and communication Office expenses Others (each below Rp2,000)
Sub-total
280.198
264.414
Sub-total
Umum dan administrasi
General and administrative
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Asuransi dan sewa Perawatan dan pemeliharaan Beban kantor Penyusutan dan amortisasi Tanggung jawab sosial dan bina lingkungan Jasa profesional Transportasi dan komunikasi Pendidikan dan pelatihan Pencadangan penurunan nilai piutang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000)
562.062 122.209 66.967 44.246 40.312
551.627 158.720 54.854 46.640 28.849
40.247 27.171 23.493 18.861 11.876 2.598
19.821 17.560 21.789 15.732 48.380 13.465
Salaries, wages and employees benefits Insurance and rental Repairs and maintenance Office expenses Depreciation and amortization Corporate Social Responsibility and Community Development Professional fees Transportation and communication Education and training Provision for impairment of receivables Others (each below Rp2,000)
Sub-total
960.042
977.437
Sub-total
1.240.240
1.241.851
Total
Total
Salaries, wages and employees benefits expense in 2010 includes providing rewards to the Company’s and Subsidiaries’ employees and management in the form of financing the ownership of the Company’s new shares through MESA program amounting to Rp60,386 (Note 25).
Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan pada tahun 2010 termasuk pemberian penghargaan kepada karyawan dan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berupa pembiayaan kepemilikan saham baru melalui program MESA sebesar Rp60.386 (Catatan 25).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
140
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. LABA PER SAHAM
31. EARNINGS PER SHARE The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic and diluted earnings per share:
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba neto per saham dasar dan dilusian: 2011 Total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.025.018
Total profit attributable to owners of the parent entity
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
15.775.000.000
Weighted average number of ordinary shares outstanding
Laba Per Saham Dasar (angka penuh)
65
Basic Earnings Per Share (full amount)
Laba Per Saham Dilusian (angka penuh)
65
Diluted Earnings Per Share (full amount)
Total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.062.683
Total profit attributable to owners of the parent entity
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
13.069.479.452
Weighted average number of ordinary shares outstanding
Laba Per Saham Dasar (angka penuh)
81
Basic Earnings Per Share (full amount)
Laba Per Saham Dilusian (angka penuh)
81
Diluted Earnings Per Share (full amount)
2010
Diluted earnings per share is the same as basic earnings per share since the Company does not have potential dilutive effect.
Laba per saham dilusian adalah sama dengan laba per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilutif. 32. INSTRUMEN KEUANGAN
32. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
1. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain.
1. Cash and cash equivalents, short-term investments, restricted cash and time deposits, trade receivables and other receivables.
2011 Annual Report
141
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
2. Trade payables, other payables, expenses and short-term bank loans.
2. Utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan pinjaman bank jangka pendek.
accrued
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
3. Pinjaman bank jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
3. Long-term bank loans, including their current maturities.
Liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.
The above financial liabilities are loans with floating and fixed interest rates which are adjusted with the movements of market interest rates, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
Piutang retensi, pinjaman karyawan dan liabilitas jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
4. Retention receivables, employee receivables and long-term liabilities, including their current maturities.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak dikenakan bunga disajikan pada nilai kini dari estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa mendatang dengan menggunakan bunga pasar yang tersedia untuk instrumen yang kurang lebih sejenis.
Long-term financial assets and liabilities which bear no interest are presented at the net present value of the estimated future cash receipts or payments using market interest rate available for debt with approximately similar characteristic.
4.
5. Derivative payable
5. Utang derivatif
Fair value of this financial liability is estimated using appropriate valuation techniques with market observable inputs.
Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini diestimasi dengan menggunakan metode penilaian yang sesuai dengan nilai input pasar yang dapat diobservasi.
6. Investment in shares of stock.
6. Penyertaan saham. Penyertaan saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investments in unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20%, are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Group that are carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009:
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
142
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, neto Piutang lain-lain, neto Piutang forward Penyertaan saham Piutang jangka panjang, neto Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pinjaman karyawan Total Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang forward Biaya yang masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total
Nilai Wajar/ Fair Value Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables, net Other receivables, net Forward receivables Investments in shares of stock Long-term receivables, net
3.593.515 161.891 2.233.735 142.262 69 1.157 1.290
3.593.515 161.891 2.233.735 142.262 69 1.157 1.290
79.058 20.391
79.058 20.220
6.233.368
6.233.197
Total
5.811.908 2.009.236 328.966 15.862 254.930
5.811.908 2.009.236 328.966 15.862 254.930
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Forward payables Accrued expenses
186.582
186.582
4.422
4.422
Current maturities of long-term loans Current maturities of long-term liabilities
1.313.189
1.313.189
Long-term loans, net of current maturities
54.734
54.734
Long-term liabilities, net of current maturities
9.979.829
9.979.829
Restricted cash and time deposits Other assets - employee receivables
Total
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, neto Piutang lain-lain, neto Penyertaan saham Piutang jangka panjang, neto Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pinjaman karyawan
4.193.598
4.193.598
27.000 1.184.338 82.073 1.157 3.522
27.000 1.184.338 81.157 1.157 3.522
Restricted time deposits Trade receivables, net Other receivables, net Investments in shares of stock Long-term receivables, net
94.906 17.364
94.906 17.450
Restricted cash and time deposits Other assets - employee receivables
Total
5.603.958
5.603.128
2011 Annual Report
143
Financial Assets Cash and cash equivalents
Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang forward Biaya yang masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total
Nilai Wajar/ Fair Value Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Forward payables Accrued expenses
5.136.629 901.870 79.999 3.781 266.459
5.136.629 901.870 79.999 3.781 266.459
233.543
233.543
4.157
4.157
Current maturities of long-term loans Current maturities of long-term liabilities
862.063
862.063
Long-term loans, net of current maturities
46.865
46.777
Long-term liabilities, net of current maturities
7.535.366
7.535.278
Total
1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, neto Piutang lain-lain, neto Penyertaan saham Piutang jangka panjang Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pinjaman karyawan Total Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Nilai Wajar/ Fair Value Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investment Trade receivables, net Other receivables, net Investments in shares of stock Long-term receivables
1.759.964 142.550 1.642.212 50.356 1.157 78.121
1.759.964 142.550 1.642.212 50.356 1.157 78.121
21.180 16.403
21.180 16.403
3.711.943
3.711.943
Total
4.209.254 738.819 319.209 271.879
4.209.254 738.819 319.209 271.879
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
222.390
222.390
2.890
2.890
Current maturities of long-term loans Current maturities of long-term liabilities
568.640
568.640
Long-term loans, net of current maturities
20.617
20.617
Long-term liabilities, net of current maturities
6.353.698
6.353.698
144
Restricted cash and time deposits Other assets - employee receivables
Total
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain, dan biaya yang masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and other payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as trade receivables and cash and cash equivalents, which arised directly from their operations.
Kelompok Usaha mempunyai kontrak swap valuta asing dengan beberapa bank, yang terutama bertujuan untuk lindung nilai atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi nilai mata uang yang timbul dari liabilitas dalam mata uang asing. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The Group has foreign exchange swap contracts with several banks, the purpose of which are primarily to hedge risks of losses arising from fluctuations in foreign exchange rates emanating from payables in foreign currencies. The Group’s policy is not to hedge their financial instruments.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk, liquidity risk and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relates primarily to their shortterm bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 5,92% dari utang Kelompok Usaha dikenakan suku bunga tetap.
As of December 31, 2011, 5.92% of the Group’s debts have fixed interest rate.
2011 Annual Report
145
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan)
Fair value and cash flow interest rate risk (continued)
Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Group policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its shortterm bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga
Sensitivity analysis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp11.769, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2011, had the interest rate of the loans been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp11,769 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.
b. Risiko mata uang
b. Foreign exchange rate risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company and certain Subsidiary entered into several foreign exchange swap contracts. These contracts are accounted for as transactions not designated as hedges, wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to the consolidated statement of comprehensive income for the year.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
146
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko mata uang (lanjutan)
b. Foreign exchange rate risk (continued)
c.
Apabila penurunan nilai tukar mata uang Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas moneter dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai aset moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2011, sebanyak 33% dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar A.S. dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing.
To the extent the Indonesian Rupiah depreciated further from exchange rates in effect at December 31, 2011, monetary liabilities denominated in foreign currencies would increase in Indonesian Rupiah terms. However, the increases in these obligations would be offset by increases in the values of foreign currency-denominated monetary assets. As of December 31, 2011, 33% of the Group’s U.S. dollar-denominated debts were hedged from exchange rate risk by entering into several foreign exchange swap contracts.
Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan pada Catatan 36.
Monetary assets and liabilities of the Group denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 are presented in Note 36.
Analisis sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign currency risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp283.878, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha dan pinjaman dalam mata uang asing.
As of December 31, 2011, had the exchange rates of the Rupiah against foreign currencies depreciated/appreciated by 10% with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp283,878 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables and loans denominated in foreign currencies.
Risiko kredit
c.
Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
2011 Annual Report
Credit risk
147
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
c.
c.
d.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7 dan 14. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 7 and 14. There is no concentration of credit risk.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dalam bentuk deposito dan instrumen derivatif tertentu, eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 6 dan 17.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, short-term investment in terms of time deposits and certain derivative instruments, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings.The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 4, 6 and 17.
Risiko likuiditas
d. Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan bisnis besi baja.
The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of steel business.
Bisnis besi baja Kelompok Usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas fasilitas produksi dan untuk mendanai operasional. Meskipun Kelompok Usaha memiliki fasilitas produksi yang substansial, Kelompok Usaha berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan biaya produksi, meningkatkan marjin laba dan menciptakan keseimbangan antara kapasitas produksi fasilitas hulu dan hilir.
The Group’s steel business requires substantial capital to construct and expand production facilities and to fund operations. Although the Group has substantial existing production facilities, the Group expects to incur additional capital expenditures primarily focusing on revitalization and production facilities expansion to increase production capacity, reduce production costs, increase profit margin and create a balance between upstream and downstream production facilities.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
148
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
d.
d. Liquidity risk (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal.
In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market issues.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities.
Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang Pinjaman jangka panjang Liabilitas jangka panjang
e.
1-2 tahun/ 1-2 years
Total/ Total
Nilai wajar 31 Des. 2011/ Fair value Dec. 31, 2011 Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables
5.811.908 2.009.236 344.828
-
-
-
5.811.908 2.009.236 344.828
5.811.908 2.009.236 344.828
254.930
-
-
-
254.930
254.930
Accrued expenses Non-current liabilities Long-term loans Long-term liabilities
186.582 4.422
342.915 9.853
740.559 2.068
229.715 42.813
1.499.771 59.156
1.500.175 59.156
8.611.906
352.768
742.627
272.528
9.979.829
9.980.233
Risiko harga
e.
Price risk The Group is exposed to price risk due to purchase of main imported raw materials of steel. The prices of raw materials are affected by several factors such as level of demand, global production capacity and foreign exchange rates. Such exposure mainly arises from purchases of iron ore and import slab where the profit margin on sale of finished steel products may be affected if the prices of iron ore and import slab (which are the main raw materials used to produce steel products) increase and the Company is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Company is also exposed to fluctuations in the selling prices of its finished steel products.
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama baja impor. Harga bahan baku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, kapasitas produksi di seluruh dunia dan nilai tukar. Dampak harga tersebut terutama timbul dari pembelian bijih besi dan slab impor di mana marjin laba atas penjualan baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi dan slab impor (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi produk baja) meningkat dan Perusahaan tidak dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya. Selain itu, Perusahaan juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk baja.
2011 Annual Report
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
3-5 tahun/ 3-5 years
149
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
e.
e.
Risiko harga (lanjutan)
Price risk (continued) The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the steel prices by, among others, entering into sale contracts with 12 months term or less, negotiating prices that give better margin with its customers, passing on the price increases to its customers.
Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja adalah antara lain dengan mengadakan kontrak penjualan yang berjangka waktu 12 bulan atau kurang, menegosiasikan harga yang dapat memberikan marjin yang memadai dengan pelanggan, mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya. MANAJEMEN MODAL
CAPITAL MANAGEMENT
Kelompok usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aim to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang Kelompok usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,33 pada tanggal 31 Desember 2011.
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-toequity ratio. The Group’s objective is to maintain their debt-to-equity ratio at a maximum of 2.33 as of December 31, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Group’s debt-toequity ratio accounts are as follows:
2011 Total liabilitas jangka pendek Total liabilitas jangka panjang
9.204.702 1.951.867
Total current liabilities Total non-current liabilities
Total liabilitas
11.156.569
Total liabilities
Total ekuitas
10.354.993
Total equity
1,08
Debt-to-equity ratio
Rasio utang terhadap ekuitas
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
150
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING
34. SIGNIFICANT COMMITMENTS
AGREEMENTS
AND
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, Kelompok Usaha memiliki komitmen dan perjanjian penting sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, the Group has the following significant agreements and commitments:
a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka dan belum digunakan:
a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C) facilities:
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah JP¥ GBP SG$ PT Bank Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - US$ PT Bank Permata Tbk US$ EUR Deutsche Bank AG US$ EUR PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - US$ Standard Chartered Bank - US$
The Company 110.902.963 2.258.584 65.008 75.465.922
59.056.256 5.192.601 49.068 -
58.252.237 34.988.321 7.468.362 99.000 21.236 -
52.370.047 19.901.663 -
74.046.455 29.654.610 -
41.527.553 3.234.875 3.718
6.393.920 30.000
6.693.920 30.000
18.069.688 -
1.680.000
-
-
664.654 356.400
940.000 -
5.502.800 -
484.574 576.036
696.389
2.561.394
-
27.538.420 -
20.317.500 11.212
-
1.407.450 -
2.777.616 20.317.500
Entitas Anak PT Krakatau Wajatama PT ANZ Panin Bank - US$ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - US$ PT Bank Permata Tbk - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$
2011 Annual Report
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah JP¥ GBP SG$ PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ Rupiah Indonesia Eximbank - US$ PT Bank Permata Tbk US$ EUR Deutsche Bank AG US$ EUR PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - US$ Standard Chartered Bank - US$ The Subsidiaries
10.670.000
-
-
946.221
9.991.938 5.067.441 -
8.957.703 2.325.000 5.302.000
941.658
151
PT Krakatau Wajatama PT ANZ Panin Bank - US$ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - US$ PT Bank Permata Tbk - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka dan belum digunakan (lanjutan):
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C) facilities (continued): 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
Entitas Anak PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah RMB PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah PT Krakatau Bandar Samudera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$ PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US$ Rupiah
AND
The Subsidiaries
17.808.570 315.193 540 9.240.000
-
6.406.400 331.783 331.783 331.783
PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah RMB
1.573.164 11.146.900 -
439.157 290
1.367.900 2.193.192 3.275
PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ EUR Rupiah
35.600
-
-
PT Krakatau Bandar Samudera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$
-
PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US$ Rupiah
-
7.123 110
Perusahaan
The Company
b. Perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar US$25.000.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum digunakan.
b. The Company obtained a bank guarantee facility from Mandiri Bank with a maximum amount of US$25,000,000. This credit facility will expire on June 27, 2012. As of December 31, 2011, the credit facility has not yet been used.
c. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2012 dan dapat diperpanjang secara otomotis selama 12 bulan ke depan kecuali jika ditentukan lain oleh bank.
c. The Company obtained a working capital credit facility from SCB with a maximum amount of US$40,000,000. This facility can be used as L/C, UPAS, and export bill purchase. This credit facility will expire on July 31, 2012 and can be automatically extended for another 12 months unless otherwise determined by the bank.
d. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, bill purchase line dan bank garansi. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum digunakan.
d. The Company obtained a working capital credit facility from Bank Permata with a maximum amount of US$15,000,000. This facility can be used as L/C, UPAS, bill purchase line and bank guarantee facility. This credit facility will expire on September 16, 2012. As of December 31, 2011, the credit facility has not yet been used.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
152
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
e. Pada tanggal 4 November 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar US$100.000.000 yang dapat digunakan untuk import letter of credit, SKBDN, Trust Receipt, account payable financing dan export bill letter of credit. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 4 November 2012.
e. On November 4, 2011, the Company obtained a banking facility from PT Bank DBS Indonesia with a maximum amount of US$100,000,000 which can be used for import letter of credit, SKBDN, Trust Receipt, account payable financing and export bill letter of credit. This facility will expire on November 4, 2012.
f.
f.
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”). Berdasarkan perjanjian No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 tanggal 22 April 1994, PLN setuju untuk menyalurkan daya Iistrik maksimum sebesar 160.000 Kilo Volt Ampere kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 1991 dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
The Company entered into an agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”). Based on the agreement No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 dated April 22, 1994, PLN agreed to supply the electricity power at the maximum of 160,000 Kilo Volt Ampere to the Company. This agreement is effective from August 1, 1991 without expiration date, unless one party intends to terminate the agreement.
g. Pada tanggal 12 November 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian gas No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004 dengan PT Pertamina (Persero). Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 14 Juni 2007, yang berlaku hingga tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen sebagai berikut:
g. On November 12, 2004, the Company entered into Gas Purchase Agreement No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004 with PT Pertamina (Persero). Based on the amended agreement dated June 14, 2007, which will expire on December 31, 2013, the Company has the following commitments:
1. Membeli gas minimum sebesar 217,18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per tahun dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar, baik gas tersebut diambil atau tidak, setelah dikurangi, bila ada, dengan jumlah gas yang tidak diambil oleh Perusahaan yang disebabkan karena halhal yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
1. To purchase gas at a minimum of 217.18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per annum where the Company is obliged to pay, whether the gas is transmitted or not, after deducting, if any, with total gas which is not transmitted by the Company due to conditions stated in the contract.
2. Membayar harga dengan kondisi sebagai berikut: i. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama hasilnya kurang dari atau sama dengan jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas adalah US$3,70/MMBTU dengan ekskalasi 2% per tahun. ii. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama lebih dari jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas untuk kelebihan penyerahan adalah US$5,00/MMBTU.
2. To pay a surcharge with conditions as follows: i. If the total transmitted amount in related month divided by total actual days in the same month is less than or equals the total daily minimum transmitted amount, then the gas price is US$3.70/MMBTU with 2% excalation per annum.
2011 Annual Report
ii. If the total transmitted amount in related month divided by total actual days in the same month is more than the total daily minimum transmitted amount, then the gas price for the excess amount is US$5.00/MMBTU.
153
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
h. Pada tanggal 9 Juni 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan HYLSA, S.A de C.V untuk menggunakan teknologi Zero Reformer di pabrik DR HYL III Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, HYLSA setuju untuk memberikan lisensi bebas royalti kepada Perusahaan yang bersifat non-eksklusif, nontransferable dan irrevocable selama 12 tahun sejak penandatanganan perjanjian. Tahap pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan tahap kedua pekerjaan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) per tahun.
h. On June 9, 2004, the Company signed license and technical assistance agreements with HYLSA, S.A de C.V to use Zero Reformer technology in the Company’s DR HYL III plant. Based on the agreement, HYLSA agreed to grant a non-exclusive, non-transferable and irrevocable royalty-free license to the Company during the period of 12 years from the signing date of the agreement. The first phase of the project include the modification of HYL III technology to Zero Reformer and the second phase is aimed to increase the production capacity from 1.5 million tons (unaudited) of sponge steel per year to 1.74 million tons (unaudited) per year.
Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik DR, pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia dengan nilai kontrak sebesar US$1.252.000 dan Rp5.100. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Januari 2012. Pada tanggal 14 November 2011, PT Honeywell Indonesia dan Perusahaan telah menandatangani amandemen kontrak untuk menjadwal kembali penyelesaian proyek reivitalisasi hingga bulan Mei 2012.
As a part of DR plant revitalization project, on April 22, 2010, the Company signed a Migration Automation System of HYL III contract with PT Honeywell Indonesia with a contract value amounting to US$1,252,000 and Rp5,100. This revitalization project is planned to be completed in January 2012. On November 14, 2011, PT Honeywell Indonesia and the Company have signed an amendment of contract to reschedule the completion of the revitalization project until May 2012.
i.
i.
Pada tanggal 20 April 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan revitalisasi pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal Technologies GmbH dan PT Siemens Indonesia dengan nilai kontrak sebesar EUR40.000.000 dan Rp250.000. Proyek pekerjaan meliputi penggantian Electric Arc Furnace, Continuous Casting Machine, Dedusting dan Water Treatment & Utility untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta ton (tidak diaudit) slab menjadi 1,3 juta ton (tidak diaudit) slab per tahun. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Desember 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar kepada kontraktor sebesar EUR11.816.374 (setara dengan Rp138.292) dan Rp54.777, yang dicatat dalam akun “Aset dalam Penyelesaian”.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
154
On April 20, 2010, the Company signed a work contract for SSP 1 revitalization with Siemens and VAI Metal Technologies GmbH PT Siemens Indonesia with a contract value amounting to EUR40,000,000 and Rp250,000. The work project includes changing the Electric Arc Furnace, Continuous Casting Machine, Dedusting and Water Treatment & Utility to increase the production capacity from 1.0 million metric tons (unaudited) slab to 1.3 million metric tons (unaudited) slab per year. This revitalization project is planned to be completed in December 2012. As of December 31, 2011, the Company has paid to the contractor the amounts of EUR11,816,374 (equivalent to Rp138,292) and Rp54,777, which were recorded in the “Construction in Progress” account.
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
j.
j.
Perusahaan menandatangani kontrak pematangan lahan untuk proyek ekspansi dengan PT Waskita Karya (Persero) (“Waskita”) pada area seluas 388 Ha yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon dengan nilai kontrak sebesar Rp488.414. Berdasarkan kontrak ini, Waskita berkewajiban untuk melakukan pekerjaanpekerjaan yang diperlukan untuk mematangkan lahan sampai lahan tersebut siap digunakan untuk kebutuhan ekspansi Perusahaan. Kontrak ini berlaku efektif tanggal 1 Maret 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Maret 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian pematangan lahan ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 94,28% (tidak diaudit).
AND
The Company signed a site preparation contract for expansion project with PT Waskita Karya (Persero) (“Waskita”) on the area of 388 Ha located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon with a contract value amounting to Rp488,414. Under the contract, Waskita is obliged to perform all work necessary to develop the land until the land is ready for its intended expansion project of the Company. The contract is effective on March 1, 2011 and expected to be completed in March 2012. As of December 31, 2011, the Company's management estimates that the percentage of completion of site preparation in financial terms is 94.28% (unaudited).
k. On February 4, 2011, the Company and the Local Government of Cilegon (“Pemkot Cilegon”) entered into Memorandum of Understanding (“MOU”) in order to speed up the construction of PT KP’s steel mill and the port construction of Pemkot Cilegon. Under the MOU, both parties agreed, among others:
k. Pada tanggal 4 Februari 2011, Perusahaaan dan Pemerintah Kota Cilegon (“Pemkot Cilegon”) mengikat Nota Kesepahaman (“MOU”) dalam rangka percepatan pembangunan pabrik baja PT KP dan pembangunan pelabuhan Pemkot Cilegon. Dalam MOU ini disepakati, antara lain: i.
Perusahaan akan menyerahkan tanah seluas 45 Ha untuk menggantikan tanah yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh Pemkot Cilegon. ii. Perusahaan akan mengganti biaya investasi yang telah dikeluarkan Pemkot Cilegon sepanjang telah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini, Menteri Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
i.
iii. Perusahaan menyetujui tanah seluas 45 Ha tersebut akan diajukan hak kepemilikannya berupa sertifikat hak pengelolaan atas nama Pemkot Cilegon.
iii. The Company agreed the ownership title on the land of 45 Ha will be made in form of the Right to Use certificate in the name of Pemkot Cilegon.
2011 Annual Report
The Company will render land covering area of 45 Ha to replace the land which is being physically occupied and utilized by Pemkot Cilegon. ii. The Company will reimburse the capital expenditures already spent out by Pemkot Cilegon after being audited by the Audit Board (BPK) or the Development Finance Controller (BPKP) and determined by the Government of Indonesia, in this case, the Ministry of Industry and the Head of Investment Coordinating Board (BKPM).
155
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
AND
The Company (continued)
iv. Pemkot Cilegon sepakat untuk mengizinkan Perusahaan melaksanakan seluruh aktivitas pembangunan pabrik baja PT KP dan aktivitas pembangunan lainnya termasuk pekerjaan pematangan tanah pada lahan seluas 388 Ha yang di dalamnya termasuk lahan seluas 66,5 Ha yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh Pemkot Cilegon.
iv. Pemkot Cilegon agreed to give permission to the Company to perform all activities necessary to construct PT KP’s steel mill and other construction activities including the site preparation work on the area of 388 Ha, which include therein the land of 66.5 Ha that is being physically occupied and utilized by Pemkot Cilegon.
v. Pemkot Cilegon akan membantu untuk mempercepat pengeluaran berbagai perijinan kepada Perusahaan dan PT KP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
v. Pemkot Cilegon will assist to speed up the issuance of certain license to the Company and PT KP in accordance with the prevailing regulations.
Sebagai tindak lanjut atas pendapat hukum dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Menteri Perindustrian telah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa:
As a follow up to the legal opinion from the Attorney General of the Republic of Indonesia, the Ministry of Industry issued a letter stating that:
a. Penyerahan tanah seluas 45 Ha milik Perusahaan dilaksanakan setelah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
a. The transfer of 45 Ha land owned by the Company will be executed upon obtaining approval by the General Meeting of Shareholders.
b. Pelepasan tanah seluas 66,5 Ha yang dikuasai oleh Pemkot Cilegon dilaksanakan setelah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon.
b. The disposal of 66.5 Ha land owned by Pemkot Cilegon will be executed upon obtaining approval by the Regional Legislative Council at Cilegon City.
c. Pelaksanaan MOU agar dituangkan dalam bentuk perjanjian.
c. The implementation of MOU shall be documented in an agreement.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 7 November 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 33 dari Andalia Farida, S.H., M.H., pemegang saham menyetujui keputusankeputusan sebagai berikut:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on November 7, 2011, as notarized in the Notarial Deed No. 33 of Andalia Farida, S.H., M.H., the shareholders ratified the following decisions:
i.
The disposal of land owned by the Company, KDL, KIEC and KBS covering area of 45 Ha located in the Sub-district Citangkil to Pemkot Cilegon. ii. The reimbursement of capital expenditures spent out by Pemkot Cilegon amounting to Rp52,500. The shortage or excess of payment will be adjusted based on the final audit of BPKP (Note 39).
ii.
i.
Pelepasan tanah milik Perusahaan, KDL, KIEC dan KBS seluas 45 Ha yang berlokasi di Kecamatan Citangkil kepada Pemkot Cilegon. Penyerahan uang pengganti investasi yang telah dikeluarkan Pemkot Cilegon sebesar Rp52.500. Kekurangan atau kelebihan pembayaran akan disesuaikan berdasarkan hasil audit BPKP (Catatan 39).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
156
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
l.
l.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli bahan tanah urug dengan PT Delimas Lestari Jaya (“Delimas”) dengan nilai kontrak sebesar Rp37.500. Perjanjian ini merupakan bagian dari kontrak pematangan lahan untuk proyek ekspansi Perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, Delimas berkewajiban untuk menyediakan bahan tanah urug dan melakukan pengawasan dalam pengambilan bahan tanah urug tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan perijinan penggalian.
AND
On March 4, 2011, the Company entered into a sale and purchase agreement of certain soil material with PT Delimas Lestari Jaya (“Delimas”) with a contract value of Rp37,500. This agreement is part of the site preparation contract for expansion project of the Company. Under the agreement, Delimas is obliged to provide certain soil material and supervise the execution of the work so as to comply with the excavation permit.
m. Pada tanggal 25 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian gas oksigen dengan PT Air Liquide Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Air liquide Indonesia setuju untuk menyalurkan gas oksigen secara terus-menerus kepada Perusahaan dengan volume rata-rata 10.000 Nm3/jam. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 25 Juli 2011 dan akan berakhir tanggal 31 Desember 2027.
m. On July 25, 2011, the Company entered into an oxygen gas supply agreement with PT Air Liquide Indonesia. Based on the agreement PT Air Liquide Indonesia agreed to continuously supply oxygen gas to the Company at the average volume of 10,000 Nm3/hour. This agreement is effective from July 25, 2011 and will expire on December 31, 2027.
n. Pada tanggal 2 November 2011, Perusahaan bersama PT Adyawinsa Dinamika , PT Dwijaya Sentosa Abadi, dan Nippon Steel Trading Co. menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan (“JV”) PT IndoJapan Steel Centre yang bertempat di Karawang, Indonesia. Perusahaan baru ini rencananya akan menghasilkan baja sebesar 120.000 ton/tahun (tidak diaudit) dan Perusahaan memiliki 10% saham di dalamnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum melakukan kontribusi modal ke dalam JV.
n. On November 2, 2011, the Company with PT Adyawinsa Dinamika , PT Dwijaya Sentosa Abadi, dan Nippon Steel Trading Co. signed a Joint-Venture (“JV”) agreement to build PT IndoJapan Steel Centre sited in Karawang, Indonesia. The JV company have steel production capacity amount to 120,000 tons/year (unaudited) and the Company have 10% shares. Up to December 31, 2011 there was no contribution has been made by the Company to the JV.
Entitas Anak - PT KWT
The Subsidiary - PT KWT
o. PT KWT mengadakan perpanjangan kesepakatan kerjasama jual beli bahan baku dan produk jadi baja tulangan dengan PT Delcoprima Pasific yang ditandatangani pada tanggal 31 Desember 2010 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Kesepakatan ini untuk menggantikan kesepakatan lama yang telah berakhir pada tanggal 30 Desember 2010. Syarat-syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan jenis dan spesifikasi barang serta harga jual dan beli diatur dalam kesepakatan kerjasama tersebut.
o. PT KWT signed an amendment of cooperation agreement for sale and purchase of raw materials and finished goods of deformed steel with PT Delcoprima Pasific which was signed on December 31, 2010 and will expire on December 31, 2012. This amended agreement is to replace the old cooperation agreement which had expired on December 30, 2010. The terms and conditions concerning the types and specifications of the products as well as the selling and purchase prices are included in the cooperation agreement.
2011 Annual Report
157
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)
The Subsidiary - PT KWT (lanjutan)
p. PT KWT memperoleh Fasilitas Perdagangan Multi Opsi dari PT ANZ Panin Bank yaitu Sight/Usance LC dan SKBDN Issuance, Trust Receipt, Fasilitas Pinjaman Pembiayaan Perdagangan Atas Tagihan Pemasok, Fasilitas Pinjaman Pembiayaan Perdagangan Atas Tagihan Pembeli dan Fasilitas Jaminan Bank dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 dan Uncommitted Markets Facility (FX SPOT and Forward). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum digunakan.
p. PT KWT obtained Multi Option Trade Facility from PT ANZ Panin Bank with sub-limit of Sight/Usance LC and SKBDN Issuance, Trust receipt, Trade Finance Loan against Supplier’ Invoice, Trade Finance Loan against Buyer’s Invoice and Bank Guarantee Facility maximum amount of US$10,000,000 and Uncommitted Markets Facility (FX SPOT and Forward). This facility will expire on November 14, 2012. As of December 31, 2011, the credit facility has not yet been used.
Entitas Anak - PT KDL
The Subsidiary - PT KDL
q. Pada tanggal 15 Juni 2006, PT KDL mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (“PGN”). Pada tanggal 16 Januari 2008, kedua belah pihak sepakat melakukan amandemen atas perjanjian tersebut perihal alokasi gas PT KDL untuk Kelompok Usaha Krakatau Steel.
q. On June, 15, 2006, PT KDL entered into an agreement for purchase and sales of gas with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (“PGN”). On January 16, 2008, both parties agreed to amend the agreement in relation to the allocaton of PT KDL’s gas for Krakatau Steel Group.
Amandemen itu menyebutkan apabila PT KDL belum dapat menggunakan gas dari PGN secara maksimal, maka PT KDL hanya dapat menyalurkan gas yang belum digunakan tersebut kepada Perusahaan, PT KWT, PT Latinusa dan PT KHIP tanpa memperoleh kompensasi dalam bentuk jual beli gas dan PT KDL bertanggung jawab atas segala risiko yang timbul dari penyaluran gas tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 10 tahun sejak tanggal 1 Januari 2007.
The amendment stated that if PT KDL is unable to fully utilize the gas supply from PGN, then PT KDL can only transfer the gas to the Company, PT KWT, PT Latinusa and PT KHIP without receiving any compensation of the gas sales and purchase and PT KDL is responsible for all of the risk occurred from that gas distribution. This agreement will expire in 10 years since January 1, 2007.
Entitas Anak - PT KHIP
The Subsidiary - PT KHIP
r.
r.
PT KHIP memperoleh fasilitas non-cash loan dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.000 dan US$20.000.000 yang digunakan untuk jaminan tender dan uang muka dan performance bond. Fasiltas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, total bank garansi yang telah diterbitkan sebesar US$2.016.639 dan Rp2.500.
s. On May 20, 2011, PT KHIP entered into a consignment sale and purchase agreement with PT Chevron Pacific Indonesia with length of contract of 3 years and maximum value of contract of US$94,304,462. Total sales up to December 31, 2011 amounted to US$16,139,220.
s. Pada tanggal 20 Mei 2011, PT KHIP mengadakan perjanjian jual beli konsinyasi pipa ERW dengan PT Chevron Pacific Indonesia dengan jangka waktu kontrak selama 3 tahun dengan nilai kontrak maksimal sebesar US$94.304.462. Total penjualan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sebesar US$16.139.220. PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
PT KHIP obtained a non-cash loan facility from BRI with maximum amounts of Rp4,000 and US$20,000,000 which were used for offering and advance guarantees and performance bonds. This facility will expire on June 30, 2012. As of December 31, 2011, total bank guarantees issued amounted to US$2,016,639 and Rp2,500.
158
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)
The Subsidiary - PT KHIP (continued)
t.
t.
Pada tanggal 12 Mei 2011, PT KHIP dan PT Pipe Coating Indonesia (“PCI”) mengadakan perjanjian Joint Operation (“JO”) untuk membangun dan mengoperasikan pabrik Concrete Weight Coating (“CWC”) dan Asphalt Enamel Coating (“AEC”) dengan kapasitas produksi sebesar 1.000.000 m2 (tidak diaudit) per tahun. PT KHIP berkewajiban menyediakan lahan dan mempersiapkan lahan tersebut untuk pembangunan pabrik dan PCI berkewajiban melakukan pembangunan pabrik. Pembangunan dan tes kelayakan kedua fasilitas tersebut diharapkan selesai bulan April 2012. Sampai tanggal 31 Desember 2011, pembangunan pabrik CWC dan AEC masih dalam proses.
AND
On May 12, 2011, PT KHIP and PT Pipe Coating Indonesia (“PCI”) entered into Joint Operation (“JO”) agreement to build and operate Concrete Weight Coating (“CWC”) plant and Asphalt Enamel Coating (“AEC”) plant with production capacity of 1,000,000 m2 (unaudited) per year. PT KHIP is obliged to provide the land and prepare the land for the construction of the plant while PCI is obliged to contruct the plant. The construction and commissioning test of the two facilities are expected to be completed by April 2012. Up to December 31, 2011, the construction of the two plant is still in progress.
On March 2, 2012, PT KHIP and PCI amended the JO agreement which established the rights and obligations of each party. Total expenditures incurred by PT KHIP related to the JO amounting to Rp7,859 which was presented as “Other Assets - Others” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011.
Pada tanggal 2 Maret 2012, PT KHIP dan PT PCI melakukan amandemen atas perjanjian JO tersebut yang menetapkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Biaya yang telah dikeluarkan oleh PT KHIP terkait dengan JO tersebut sebesar Rp7.859 dan disajikan pada akun “Aset Lain-lain - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011. Entitas Anak - PT KE
The Subsidiary - PT KE
u. PT KE memperoleh fasilitas bank garansi dan L/C dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, total bank garansi yang telah diterbitkan sebesar USD1.573.164, EUR11.146.900 dan Rp1.859.
u. PT KE obtained bank guarantee and L/C facilities from BNI with a maximum amount of Rp750,000. The credit facility will expire on May 2, 2012. As of December 31, 2011, total bank guarantees issued amounted to US$1,573,164, EUR11,146,900 and Rp1,859.
v. Pada tanggal 24 Agustus 2011, PT KE membuat Perjanjian Operasi Bersama (Joint Operation) dengan China Huadian Engineering Co. Ltd (“CHEC”). Porsi kepemilikan PT KE dalam Perjanjian ini adalah 99%. Perjanjian ini bertujuan untuk melaksanakan proyek EPC Pengembangan Pelabuhan Tarahan milik PT Bukit Asam (Persero) Tbk (“PT BA”). Kontrak antara PT BA dengan JO KE-CHEC dibuat pada tanggal 25 Oktober 2011. Nilai kontrak tersebut adalah Rp752.551 dan USD19.796.364. Jangka waktu proyek adalah 1.400 hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (“SPMK”).
v. On August 24, 2011, PT KE made a Joint Operation Agreement with China Huadian Engineering Co. Ltd (“CHEC”). The portion of PT KE in this Agreement is 99%. This Agreement is intended to execute EPC Project of Tarahan Port Extension owned by PT Bukit Asam (Persero) Tbk (“PT BA”). Contract between PT BA with JO KE-CHEC is made on October 25, 2011. The contract value is Rp752,551 and USD19,796,364. The project time is 1,400 calendar days since date of Letter of Instruction for the Commencement of Work (“SPMK”).
2011 Annual Report
159
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Entitas Anak - PT KE (lanjutan)
The Subsidiary - PT KE (continued)
w. Pada tahun 2011, PT KE memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja, Treasury Line dan Bank Garansi, L/C dan factoring tanpa renteng piutang usaha dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp50.000, US$3.000.000 dan Rp300.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2012. Fasilitas dijamin dengan piutang yang diikat secara fidusia senilai Rp138.507 dan kontrak proyek secara cessie. Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum digunakan.
w. In 2011, PT KE obtained Working Capital Credit, Treasury Line and Bank Guarantee, L/C, and accounts receivable factoring without recourse facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp50,000, US$3,000,000 and Rp300,000, respectively. This credit facility will expire on December 29, 2012. The facility secured by accounts receivable, on a fiduciary basis which amounted to Rp138,507 and project contract on cessie basis. As of December 31, 2011, the credit facility has not yet been used.
Entitas Anak - PT KTI
The Subsidiary - PT KTI
x. Oleh karena kegiatan utama PT KTI adalah mendistribusikan air dimana airnya berasal dari Sungai Cidanau, PT KTI memiliki perjanjianperjanjian khusus dengan pihak-pihak berikut ini:
x. Because the main activity of PT KTI is distributing water from Cidanau River, PT KTI has specific agreements with the following parties:
1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon dan Pemerintah Daerah Cilegon sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan penjualan masing-masing dikalikan 3,50% dan 1,50%. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon and the District Government of Cilegon for the monthly royalty charged to PT KTI, which is calculated based on sales times 3.50% and 1.50%, respectively. This agreement is effective from the signing date of the agreement and has no expiry date, unless terminated by both parties.
2. Pemerintah Kabupaten Serang sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan volume pemakaian air. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 25 tahun setelah penandatanganan perjanjian pada tanggal 29 Desember 2006.
2. Regency of Serang for the monthly royalty charged to PT KTI, which is calculated based on volume of water consumption. This agreement will expire in 25 years after the signing date of the agreement on December 29, 2006.
3. Forum Komunikasi DAS Cidanau sehubungan dengan jasa lingkungan yang harus dibayar PT KTI setiap tahun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Juni 2014 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
3. DAS Cidanau Communication Forum in relation to environment services that must be paid by PT KTI annually. This agreement will expire on June 1, 2014 and can be extended as mutually agreed by both parties.
y. Pada tanggal 5 Januari 2011, PT KTI menandatangani kontrak pekerjaan untuk peningkatan kapasitas waduk Krenceng milik PT KTI dengan PT KE dan PT Lancarjaya Mandiri Abadi (“KSO KE-LMA”) dengan nilai kontrak sebesar Rp79.150. Pada tanggal 31 Desember 2011, proyek peningkatan kapasitas waduk Krenceng ini telah selesai dan dipindahkan ke akun aset tetap.
y. On January 5, 2011, PT KTI signed a work contract to expand the capacity of PT KTI’s Krenceng Dam with PT KE and PT Lancarjaya Mandiri Abadi (“KSO KE-LMA“) with a contract value of Rp79,150. As of December 31, 2011, the expansion of the capacity of PT KTI’s Krenceng Dam project was completed and transferred to fixed asset account.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
160
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Entitas Anak - PT MJIS
The Subsidiary - PT MJIS
z. Pada tanggal 17 September 2010, PT MJIS mengadakan amandemen perjanjian pembelian batubara dengan PT Kideco Jaya Agung. Jangka waktu kontrak adalah 10 tahun yang dimulai pada bulan Juni 2011 sampai dengan Mei 2021. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.
z. On September 17, 2010, PT MJIS signed the amended coal purchase agreement with PT Kideco Jaya Agung. The contract period is for 10 years, starting from June 2011 up to May 2021. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.
aa. Pada tanggal 31 Oktober 2008, PT MJIS mengadakan perjanjian pembelian dan penjualan batu bara dengan PT Arutmin Indonesia. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau sampai dengan liabilitas dari kedua pihak sudah selesai dengan kesepakatan satu sama lain. Syaratsyarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.
aa. On October 31, 2008, PT MJIS entered into an agreement for purchase and sale of coal with PT Arutmin Indonesia. This agreement will be terminated on December 31, 2014 or until the obligations of both parties have been completed as mutually agreed. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.
bb. Pada tanggal 10 November 2008, PT MJIS mengadakan perjanjian suplai bijih besi dengan PT Sebuku Iron Lateritic Ores. Jangka waktu perjanjian adalah 15 tahun terhitung sejak pengiriman pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis dari para pihak. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.
bb. On November 10, 2008, PT MJIS entered into an iron ore supply agreement with PT Sebuku Iron Lateritic Ores. The agreement period is for 15 years starting from the first delivery and is extendable upon the mutual agreement between the parties. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.
cc. Berdasarkan Perjanjian Penyertaan tanggal 18 Maret 2009 yang diperbarui pada tanggal 18 Maret 2011, PT MJIS mengadakan perjanjian dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (“Pemprov Kalsel”) tentang penyertaan modal dalam bentuk tanah. Berdasarkan perjanjian tersebut diputuskan bahwa Pemprov Kalsel akan menyertakan modal pada PT MJIS dalam bentuk tanah seluas 2.000.000 m2 yang berlokasi di Jalan Transmigrasi, Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Provinsi Kalimantan Selatan, yang akan digunakan sebagai lahan pembangunan pabrik besi spons. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, pelaksanaan penyertaan tersebut masih dalam proses.
cc. Based on an Investment Agreement dated March 18, 2009 which was amended on March 18, 2011, PT MJIS entered into an agreement with the Government of the Province of South Kalimantan (“Pemprov Kalsel”) concerning capital contribution in the form of land. Based on the agreement, it has been decided that Pemprov Kalsel will make its capital contribution in PT MJIS in the form of land of 2,000,000 m2 located in Jalan Transmigrasi, Sarigadung Village, Kecamatan Simpang Empat, South Kalimantan, which will be used as the location for construction of ironmaking plant. Up to March 5, 2012, the execution of such investment is still in process.
2011 Annual Report
161
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI
35. CONTINGENCIES
a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) No. 24-VIII-1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat HGB No. 2/Kubangsari milik Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan Penetapan kepada Pengadilan Negeri Serang dan pada tanggal 20 April 2009 mengeluarkan putusan yang menetapkan Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan (“PT DSP”) mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009.
a. Based on the Decision Letter of the State Ministry of Land Affairs/Head of National Land Board (“BPN”) No. 24-VIII-1999 dated July 21, 1999, the Company’s HGB certificate No. 2/Kubangsari for 66.5 Ha out of 252 Ha was revoked from the Company. In the civil court and the State Administrative Court level which have permanent legal basis, it was declared that the land belong to the State. The Company then requested a Decree to the District Court of Serang and on April 20, 2009 the District Court of Serang issued a Decree stating that the Company has the priority to obtain the right on the land. Upon this decision, PT Duta Sari Prambanan (“PT DSP”) filed a suit against the Company for the compensation to the District Court of South Jakarta which was registered under Case No. 1343/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel dated July 17, 2009.
Berdasarkan perjanjian penyelesaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal 27 Juli 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris Soetjipto, S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT DSP sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT DSP sebesar Rp34.000 setelah surat keputusan pemulihan hak dan sertifikat HGB atas nama Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat dan telah diterima Perusahaan. Pada tanggal 27 September 2010, BPN Pusat telah menerbitkan surat keputusan pemulihan hak tersebut dan Perusahaan telah membayar kepada PT DSP sebesar Rp17.000.
Based on the settlement agreement which was ratified on Notarial Deed No. 208 dated July 27, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Soetjipto, S.H., M.Kn., the Company and PT DSP agreed to settle the dispute. The Company will give indemnification to PT DSP amounting to Rp34,000 provided that the decree on the recovery of right and HGB certificate in the name of the Company have been issued by the Central BPN and have been received by the Company. On September 27, 2010, the Central BPN issued the decree on the recovery of the right and the Company paid Rp17,000 to PT DSP.
Pada tanggal 17 Februari 2011, Kantor Pertanahan Cilegon telah melakukan pemulihan hak dengan pencatatan kembali tanah tersebut baik dalam sertifikat HGB No. 2/Kubangsari maupun dalam buku tanah sertifikat tersebut atas nama Perusahaan. Perusahaan telah membayar sisa sebesar Rp17.000 kepada PT DSP dan kasus tersebut telah selesai pada tanggal 31 Desember 2011.
On February 17, 2011, the Cilegon Land Office has reinstalled the Company’s right by relisting the land in both the certificate HGB No. 2/Kubangsari and the land book certificate on behalf of the Company. The Company paid the remaining amount of Rp17,000 to PT DSP and the case had been settled as of December 31, 2011.
b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,47 Ha, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 7/1972. Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik.
b. The Company’s land in Kubangsari with area of 4.47 Ha out of 252 Ha, was claimed by Djamaluddin Malik based on Right of Ownership certificate No. 7/1972. The District Court of Serang decided to recognize both party certificates, whereas the High Court of Bandung decided not to accept Djamaluddin Malik’s lawsuit.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
162
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI (lanjutan)
35. CONTINGENCIES (continued)
Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang. Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 16 September 2009, Majelis Hakim PK mengeluarkan keputusan yang menolak permohonan peninjauan kembali tersebut.
At the cassation level, the Supreme Court enforced the decision of the District Court of Serang. On November 19, 2008, the Company filed for a Judicial Review to the Supreme Court. On September 16, 2009, the Supreme Court Judge made a verdict that rejected the Company’s Judicial Review.
Djamaludin Malik kemudian mengajukan sita eksekusi yang ditindaklanjuti dengan surat panggilan dari Pengadilan Negeri Serang tanggal 24 Februari 2011. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 26 Juli 2011 dari Indrajati Tandjung, S.H., Perusahaan dan Djamaludin Malik sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada Djamaluddin Malik sebesar Rp11.622 yang akan dibayar dalam dua tahap. Perusahaan telah melakukan pembayaran tahap pertama sebesar Rp5.811 pada tanggal 19 Agustus 2011 dan tahap kedua sebesar Rp5.811 pada tanggal 16 Januari 2012.
Djamaludin Malik has filed a foreclosure executions followed up with a letter of invitation from the District Court of Serang dated February 24, 2011. Based on the settlement agreement which was ratified on Notarial Deed No. 67 dated July 26, 2011 of Indrajati Tandjung, S.H., the Company and Djamaluddin Malik agreed to settle the dispute. The Company will give indemnification to Djamaluddin Malik amounting to Rp11,622 which will be paid in two phases. The Company paid the first phase of Rp5,811 on August 19, 2011 and the second phase of Rp5,811 on January 16, 2012.
c. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang telah menahan pembayaran piutang sebesar Rp38.000. Penahanan piutang tersebut diklaim oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi kerugian yang dialami akibat keterlambatan pasokan pipa dari PT KHIP. PT KHIP bermaksud menyelesaikan klaim tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Berdasarkan Surat tanggal 30 Mei 2011, PT KHIP mengajukan permohonan ke Perusahaan untuk tidak melanjutkan proses klaim tersebut ke BANI, yang telah disetujui Perusahaan pada tanggal 29 Februari 2012.
c. PT KHIP is in the process of submitting a claim to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, who retained the payment of its receivables amounting to Rp38,000. The retained receivables are claimed by such customer as compensation for losses due to the delay of pipe supply from PT KHIP. PT KHIP has intention to settle the claim through the Indonesian National Board of Arbitration (BANI). Based on its Letter to the Company dated May 30, 2011, PT KHIP proposed not to continue the claim through BANI, which was approved by the Company on February 29, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, telah dilakukan pencadangan penuh terhadap piutang dari pelanggan tersebut.
As of December 31, 2011, a full provision on receivable from the customer has already been made.
d. Perusahaan merupakan Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto, selaku Direktur PT Nusantara Buana Cemerlang (“PT NBC”), melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 35/PDT.G/2010/PN.SRG tanggal 23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan atas tuduhan perbuatan melawan hukum dengan memutuskan hubungan kerja dengan PT NBC secara sepihak dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp59.105.
d. The Company is a party to the claim filed by H. Utok Hariyanto, as the Director of PT Nusantara Buana Cemerlang (“PT NBC”), before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 35/PDT.G/ 2010/PN.SRG dated August 23, 2010. The Claimant claimed that the Company allegedly conducted an unlawful termination of the contract work with PT NBC and claimed for payment settlement from the Company amounting to Rp59,105.
2011 Annual Report
163
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI (lanjutan)
35. CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk mewakili Perusahaan dalam perkara ini. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan dan PT NBC sepakat menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT NBC sebesar Rp8.053 yang telah dibayar Perusahaan pada tanggal 28 Juli 2011.
Against such claim, the Company has appointed the District Attorney of Banten as the State Attorney to represent the Company on this case. Based on the settlement agreement dated June 1, 2011, the Company and PT NBC agreed to settle the dispute. The Company paid indemnification to PT NBC amounting to Rp8,053 which was paid by the Company on July 28, 2011.
e. Perusahaan merupakan Tergugat II dalam gugatan yang diajukan oleh PT Tobu Indonesia Steel (“Penggugat”) melalui Pengadilan Negeri Tangerang yang terdaftar dalam perkara No. 464/PDT.G/2010/PN.TNG tanggal 19 Oktober 2010. Penggugat meminta agar Surat Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11 Oktober 2010 perihal Pembatalan Pendaftaran Merek “KS-TI” ditunda pemberlakuannya dan menuntut pembayaran ganti rugi sebesar Rp100.000.
e. The Company is the second defendant to a lawsuit filed by PT Tobu Indonesia Steel (“Claimant”) before the District Court of Tangerang which was registered under the Case No. 464/PDT.G/2010/PN.TNG dated October 19, 2010. The Claimant demanded to suspend the application of the Letter of the Directorate General of Intellectual Property Rights of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia dated October 11, 2010 regarding the cancellation of Trademark Registration of "KS-TI" and claimed for payment settlement of Rp100,000.
Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah melakukan pembelaan juga mengajukan gugatan balik dan menuntut Penggugat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp300.000. Pada tanggal 31 Maret 2011, Pengadilan Negeri Tangerang mengabulkan eksepsi Perusahaan dan terhadap putusan ini Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banten. Pada tanggal 25 Juli 2011, Pengadilan Tinggi Banten menjatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang serta menghukum Perusahaan dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual membayar ganti rugi sebesar Rp1.000 secara tanggung renteng. Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.
Against such claim, the Company, aside from submitting legal defense, also submitted counter claim and demand the Claimant to indemnify the Company for the amount of Rp300,000. On March 31, 2011, the District Court of Tangerang granted the demurrer of the Company and against such verdict, the Claimant appealed to the High Court of Banten. On July 25, 2011, the High Court of Banten issued the verdict that cancelled the District Court of Tangerang’s verdict and imposed the Company and the Directorate General of Intellectual Property Rights to pay in cash jointly and severally, for the sum of Rp1,000. On August 8, 2011, the Company filed cassation to the Supreme Court. Up to March 5, 2012, this case is still on the examination process in the Supreme Court.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
164
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI (lanjutan) f.
35. CONTINGENCIES (continued) f.
Perusahaan merupakan Tergugat II dalam gugatan “Citizen Lawsuit” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar dalam perkara No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 30 November 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan dengan tuduhan perbuatan melawan hukum atas penjualan saham Perusahaan melalui IPO dan menuntut pembatalan penjualan saham tersebut. Pada tanggal 13 Oktober 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan yang menerima eksepsi para Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Sampai dengan batas waktu periode banding, tidak ada pihak yang mengajukan banding atas keputusan tersebut dan oleh karenanya, keputusan tersebut bersifat final dan mengikat.
The Company is the second defendant to the Citizen Lawsuit case filed in the District Court of Central Jakarta, which was registered under the Case No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst dated November 30, 2010. The Plaintiffs claimed that the Company allegedly conducted an unlawful sale of the Company’s shares through the IPO and demanded to annul such IPO. On October 13, 2011, the District Court of Central Jakarta issued a verdict that accept the demurrer of the defendants and declare the Plaintiffs lawsuit as not acceptable. Up to the expiry date of the appeal period, no party filed an appeal against the verdict and, therefore, the verdict is already final and binding.
g. Tanah Perusahaan seluas 66,5 Ha di Kubangsari berdasarkan sertifikat HGB No. 2/ Kubangsari digugat oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Januardi Djajadi) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 686/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel. tanggal 20 Desember 2010. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp1.039.417 kepada Perusahaan, PT DSP dan Kepala BPN. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
g. The Company’s land in Kubangsari with area of 66.5 Ha under the HGB certificate No. 2/ Kubangsari was claimed by the Heirs Lim Tiang Bie (Januardi Djajadi) before the District Court of South Jakarta, which was registered under the Case No. 686/Pdt.G/2010/PN. JKT.Sel. dated December 20, 2010. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, PT DSP and the Head of BPN amounting to Rp1,039,417. Up to March 5, 2012, this case is still on trial process at the District Court of South Jakarta.
h. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Hendra Widjaya) melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 40/Pdt.G/2011/PN.Serang tanggal 7 Juni 2011 atas tanah Perusahaan seluas 151,6 Ha di Kubangsari. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp620.148 kepada Perusahaan, PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno, Hindra Sunarli dan Pemerintah Kota Cilegon. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Serang.
h. The Company is the first defendant to a lawsuit filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hendra Widjaya) before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 40/PDT.G/2011/PN.Serang dated June 7, 2011 on the Company’s land in Kubangsari with area of 151.6 Ha. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno, Hindra Sunarli and the Local Government of Cilegon, amounting to Rp620,148. Up to March 5, 2012, this case is still on trial process at the District Court of Serang.
2011 Annual Report
165
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI (lanjutan)
35. CONTINGENCIES (continued)
i.
Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Hindra Sunarli) melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 47/PDT.G/2011/PN.Serang tanggal 18 Agustus 2011 atas tanah Perusahaan seluas 50,8 Ha di Kubangsari. Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar Rp289.596 kepada Perusahaan. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Serang.
i.
The Company is the first defendant to a lawsuit filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hindra Sunarli) before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 47/PDT.G/2011/PN.Serang dated August 18, 2011 on the Company’s land in Kubangsari with area of 50.8 Ha. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold or transferred the land rights and claimed for payment settlement from the Company, amounting to Rp289,596. Up to March 5, 2012, this case is still on trial process at the District Court of Serang.
j.
Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang diajukan oleh Reinhard Marulitua Nainggolan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 465/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 24 Agustus 2011. Penggugat mengklaim bahwa Perusahaan dan para tergugat lain telah mencemarkan nama baik Penggugat dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan dan para tergugat lain sebesar Rp15.331. Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
j.
The Company is the first defendant to a lawsuit filed by Reinhard Marulitua Nainggolan before the District Court of South Jakarta, which was the Case registered under No. 465/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. dated August 24, 2011. The Plaintiff claimed that the Company together with other defendants allegedly conducted defamation against the Plaintiff and claimed for indemnification from the Company and other defendants amounting to Rp15,331. Up to March 5, 2012, this case is still on trial process at the District Court of South Jakarta.
k.
Perusahaan merupakan Turut Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh Saprudin melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG tanggal 13 September 2011. Penggugat mengajukan gugatan kepada Djamaludin Malik (Tergugat) atas tuduhan wanprestasi atas perjanjian kontrak yang dibuat kedua belah pihak dan menuntut Perusahaan untuk mengalihkan pembayaran tahap kedua sebesar Rp5.261 kepada Penggugat. Berdasarkan perjanjian perdamaian tanggal 8 Desember 2011, Penggugat dan Tergugat sepakat menyelesaikan sengketa tersebut yang telah diputuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal 17 Januari 2012.
k.
The Company is the co-defendant to a lawsuit filed by Saprudin before the District Court of Serang, which was registered under the Case No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG dated September 13, 2011. The Plaintiff claimed that Djamaludin Malik (the Defendant) allegedly conducted a breach of contract agreement made between both parties and claimed the Company to transfer the second phase payment of Rp5,261 to the Plaintiff. Based on the settlement agreement dated December 8, 2011, the Defendant and the Plaintiff agreed to settle the dispute which obtained the verdict from the Judges Tribunal on January 17, 2012.
The Company’s management and its legal counsel believe that the above mentioned cases individually or in the aggregate will not have any material adverse effects on the Company’s financial position or results of operations. The management believes that the Company can win these cases.
Manajemen dan konsultan hukum Perusahaan berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut di atas secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak akan mempunyai pengaruh yang material terhadap kondisi keuangan Perusahaan dan hasil operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dapat memenangkan perkara ini.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
166
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
36. ASSETS AND CURRENCIES
Dalam Yen Jepang Kas dan setara kas Dalam Dolar Singapura Jepang Kas dan setara kas
In US Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables, net Short-term investments Other receivables, net Advances and prepaid expenses Other assets
229.878.391 94.377.666 17.686.836 15.373.158 2.844.121 144.864
2.084.537 855.817 160.384 139.404 25.790 1.314
360.305.036
3.267.246
2.736.740 2.272.761 6.556.630 1.410
32.127 26.680 76.968 17
11.567.541
135.792
828
-
24
-
In Japanese Yen Cash and cash equivalents In Singapore Dollar Cash and cash equivalents
3.403.038
Total Assets
Total Aset LIABILITAS Dalam Dolar Amerika Serikat Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan dan lainnya Pinjaman jangka panjang Liabilitas jangka panjang
FOREIGN
Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang/ Foreign currency
Dalam EURO Kas dan setara kas Piutang usaha, neto Kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar di muka
IN
As of December 31, 2011, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Dalam Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Piutang usaha, neto Investasi jangka pendek Piutang lain-lain, neto Uang muka dan biaya dibayar di muka Aset lain-lain
LIABILITIES
In EURO Cash and cash equivalents Trade receivables, net Restricted cash Advances and prepaid expenses
LIABILITIES In US Dollar Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Sales and other advances Long-term loans Long-term liabilities
439.116.498 120.373.044 3.481.511 221.587 45.774.091 560.000 1.068.429
3.981.908 1.091.543 31.570 2.009 415.079 5.078 9.689
610.595.160
5.536.876
53.254.832 1.778.857 3.929.988 707.390 256
625.161 20.882 46.134 8.304 3
59.671.323
700.484
27.064.023
3.161
185.458
1.293
In Japanese Yen Trade payables In Singapore Dollar Trade payables
Total Liabilitas
6.241.814
Total Liabilities
Liabilitas, neto
2.838.776
Liabilities, net
Dalam EURO Pinjaman jangka panjang Biaya yang masih harus dibayar Utang usaha Utang lain-lain Uang muka penjualan dan lainnya Dalam Yen Jepang Utang usaha Dalam Dolar Singapura Utang usaha
2011 Annual Report
167
In EURO Long-term loans Accrued expenses Trade payables Other payables Sales and other advances
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
36. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
IN
FOREIGN
As of March 5, 2012, the rates of exchange (in full amount) published by Bank Indonesia were Rp9,130 to US$1, Rp12,057 to EUR1, Rp7,275 to SG$1 and Rp112 to JP¥1. If such exchange rates had been used as of December 31, 2011, the net consolidated liabilities will increase by Rp30,716.
Pada tanggal 5 Maret 2012, kurs (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp9.130 untuk US$1, Rp12.057 untuk EUR1, Rp7.275 untuk SG$1 dan Rp112 untuk JP¥1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2011, maka liabilitas neto konsolidasian akan bertambah sebesar Rp30.716. 37. INFORMASI SEGMEN
37. SEGMENT INFORMATION
Untuk kepentingan manajemen, Kelompok Usaha digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki lima segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:
For management purposes, the Group is organized into business units based on their products and services and has five reportable operating segments as follows:
1.
1. Steel Products Segment
Segmen Produk Baja
Steel Products segment is mainly involved in the steel production and selling such as sponge iron, slabs, billets, hot rolled coils, cold rolled coils and wire rods, various steel pipes, reinforcing bars and steel wires, and services related to steel such as coating and tolling services.
Segmen Produk Baja melakukan kegiatan usaha utama dalam produksi dan penjualan baja seperti besi spons, slab baja, billet baja, baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat, aneka pipa baja, baja profil dan tulangan, serta jasa yang terkait dengan besi baja seperti jasa coating dan jasa tolling. 2.
2. Real Estate and Hotels Segment
Segmen Real Estat dan Perhotelan
Real Estate and Hotels segment provides the sale and development of industrial estate along with the infrastucture, hotels and sport facilitiies.
Segmen Real Estat dan Perhotelan menyediakan jasa penjualan dan pengembangan lahan industri beserta infrastrukturnya di kawasan industri, serta perhotelan dan sarana olahraga. 3.
3. Engineering and Construction Segment
Segmen Rekayasa dan Konstruksi
Engineering and Construction segment provides construction and industrial engineering, planning and construction/contractor of various types of buildings, export and import of goods, services and software related to the aforementioned activities.
Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan jasa konstruksi dan perekayasaan industri, perencanaan dan pemborongan/kontraktor untuk segala jenis bangunan serta ekspor dan impor barang dan jasa dan perangkat lunak yang berkaitan dengan kegiatan usaha. 4.
4. Port Services Provider Segment
Segmen Jasa Pengelolaan Pelabuhan
Port Services Provider segment provides pier services for berthing, loading and unloading goods and container, sea port support services, warehousing and transport services.
Segmen Jasa Pengelolaan Pelabuhan menyediakan pelayanan jasa dermaga untuk bertambat dan bongkar muat barang dan peti kemas, jasa penunjang pelabuhan laut, pergudangan serta jasa angkutan. 5.
5. Other Services Segment
Segmen Jasa Lainnya
Other Services segment provides services of information technology, medical, electricity and water distribution for industrial and residence needs. This segment represents aggregation of several operating segments which has common characteristic as business unit supporting the other segments.
Segmen Jasa Lainnya menyediakan jasa layanan teknologi informasi, jasa medis, jasa kelistrikan dan air untuk kebutuhan industri dan perumahan. Segmen ini merupakan agregasi dari beberapa segmen operasi yang memiliki karakteristik yang sama yaitu merupakan unit usaha jasa yang menunjang segmen lainnya.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
168
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (continued)
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha:
The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Group’s operating segments:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Real Estat dan Perhotelan/ Produk Baja/ Real Estate Steel Products and Hotels
Rekayasa dan Konstruksi/ Engineering and construction
Jasa Pengelolaan Pelabuhan/ Port Services Jasa Lainnya/ Provider Other Services
Eliminasi/ Elimination
Total/ Total
Pendapatan Pelanggan eksternal Antar segmen
16.235.474 184.754
253.415 19.899
749.464 580.718
261.816 38.562
415.213 1.479.891
(2.303.824)
17.915.382 -
Revenue External customers Inter-segment
Total pendapatan Beban pokok pendapatan
16.420.228 15.308.761
273.314 100.974
1.330.182 1.217.119
300.378 229.228
1.895.104 1.622.849
(2.303.824) (2.162.360)
17.915.382 16.316.571
Net revenues Cost of revenues
Laba bruto
1.111.467
172.340
113.063
71.150
272.255
(141.464)
1.598.811
Gross profit
Beban usaha
1.054.931
62.810
40.868
33.211
123.637
(75.217)
1.240.240
Operating expenses
Laba operasi
56.536
109.530
72.195
37.939
148.618
(66.247)
358.571
Operating profit
Gain on transfer of 745.425 fixed assets (304.902) Finance expense 129.356 Finance income 32.950 Sales of waste products 77.701 Gain on site preparation work Gain on foreign 53.757 exchange, net 95.468 Other income (67.459) Other expenses
Laba pengalihan aset tetap Beban keuangan Pendapatan keuangan Penjualan limbah produksi Laba pematangan tanah Laba selisih kurs, neto Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Laba sebelum beban (manfaat) pajak
1.120.867
Beban (manfaat) pajak Pajak kini Pajak tangguhan, neto
118.654 (20.630)
Beban pajak, neto Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
Profit before tax expense (benefit) Tax expense (benefit) Current tax Deferred tax, net
98.024
Tax expense, net
1.022.843
Profit for the year
-
Other comprehensive income for the year
1.022.843
Total comprehensive income for the year
Total laba yang dapat diatribusikan kepada:
Total profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1.025.018 (2.175)
Total
1.022.843
Total Segment assets Segment liabilities
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi segmen lainnya
Pengeluaran modal Penyusutan
2011 Annual Report
21.233.583 10.209.130
614.047 160.783
1.446.238 1.227.680
362.794 122.769
1.515.215 510.017
(3.660.315) (1.073.810)
21.511.562 11.156.569
1.197.928 325.306
56.216 5.358
13.388 2.935
69.617 17.119
435.910 85.256
(40.204) -
1.732.855 435.974
169
Other segment information
Capital expenditures Depreciation
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010
Produk Baja/ Steel Products
Real Estat dan Perhotelan/ Real Estate and Hotels
Rekayasa dan Konstruksi/ Engineering and construction
Jasa Pengelolaan Pelabuhan/ Port Services Jasa Lainnya/ Provider Other Services
Eliminasi/ Elimination
Total/ Total
Pendapatan Pelanggan eksternal Antar segmen
13.720.141 21.605
192.459 18.371
467.812 529.715
207.933 52.366
351.920 1.508.194
(2.130.251)
14.940.265
-
Revenue External customers Inter-segment
Total pendapatan Beban pokok pendapatan
13.741.746 11.841.859
210.830 92.261
997.527 925.993
260.299 177.900
1.860.114 1.631.336
(2.130.251) (1.997.620)
14.940.265 12.671.729
Net revenues Cost of revenues
Laba bruto
1.899.887
118.569
71.534
82.399
228.778
(132.631)
2.268.536
Gross profit
Beban usaha
1.068.594
53.020
32.460
31.523
114.415
(58.161)
1.241.851
Operating expenses
Laba operasi
831.293
65.549
39.074
50.876
114.363
(74.470)
1.026.685
Operating profit Gain on transfer of
Laba pengalihan aset tetap Beban keuangan Laba selisih kurs, neto Pendapatan keuangan Penjualan limbah produksi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
147.888 Gain on transfer of fixed assets (255.558) Finance expense 114.875 Gain on foreign exchange, net 81.463 Finance income 40.428 Sales of waste products 266.197 Other income (34.830) Other expenses
Laba sebelum beban pajak Beban pajak Pajak kini Pajak tangguhan, neto Total beban pajak Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan
1.387.148
Profit before tax expense
91.586 234.695
Tax expense Current tax Deferred tax, net
326.281
Total tax expense
1.060.867
Profit for the year
Other comprehensive income for the year
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
Total comprehensive income 1.060.867 for the year
Total laba yang dapat diatribusikan kepada:
Total profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1.062.683 (1.816)
Total
1.060.867
Total
Segment assets Segment liabilities
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi segmen lainnya
Pengeluaran modal Penyusutan
17.750.645 7.790.812
453.531 100.124
567.408 407.054
309.656 92.093
1.081.712 305.499
(2.578.893) (537.068)
17.584.059 8.158.514
1.309.240 247.778
33.682 4.605
889 1.162
56.045 12.526
82.581 80.267
(117.530) -
1.364.907 346.338
Capital expenditures Depreciation
All of the operational activities of the Group’s operating segments are carried out in Cilegon.
Seluruh kegiatan operasional segmen operasi Kelompok Usaha dijalankan di Cilegon.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Other segment information
170
Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38. REKLASIFIKASI AKUN
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2010 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2011 consolidated financial statements, as follows:
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, sebagai berikut:
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
______________________________________
Diklasifikasikan Kembali/ As reclassified
Total/ Amount
__________________________________
______________________________
31 December 2010/December 31, 2010 Hak minoritas atas aset neto entitas anak/ Minority interest in net assets of subsidiaries
Ekuitas - kepentingan nonpengendali/Equity non-controlling interests
131.630
Piutang usaha - pihak ketiga/ Trade receivables - third parties
Piutang usaha - pihak berelasi dengan pemerintah/ Trade receivables government-related entities
183.247
Utang usaha - pihak ketiga/ Trade payables - third parties
Utang usaha - pihak berelasi dengan pemerintah/ Trade payables government-related entities
144.763
Penjualan limbah produksi/ Sales of waste products
Pendapatan neto/Revenue
84.109
Penjualan limbah produksi/ Sales of waste products
Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue
50.353
Arus kas dari aktivitas operasipembayaran untuk beban bunga/ Cash flow from operating activities-payments for interest
Arus kas dari aktivitas pendanaanpembayaran untuk beban bunga/ Cash flow from financing activities-payments for interest
(149.820)
Alasan/ Reason
________________________________________________
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 7 (Revised 2010) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 7 (Revised 2010) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No.1 (Revised 2009)
1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009 Hak minoritas atas aset neto entitas anak/ Minority interest in net assets of subsidiaries
Ekuitas - kepentingan nonpengendali/Equity non-controlling interests
40.952
Piutang usaha - pihak ketiga/ Trade receivables - third parties
Piutang usaha - pihak berelasi dengan pemerintah/ Trade receivables government-related entities
305.876
Utang usaha - pihak ketiga/ Trade payables - third parties
Utang usaha - pihak berelasi dengan pemerintah/ Trade payables government-related entities
88.688
2011 Annual Report
171
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 7 (Revised 2010) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 7 (Revised 2010)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. PERISTIWA SETELAH TAHUN PELAPORAN
39. EVENTS AFTER THE REPORTING YEAR
a.
Pada tanggal 4 Januari 2012, PT KDL telah melakukan tambahan setoran modal kas pada PT KPC sebesar US$3.678.400 atau setara dengan Rp33.731.
a. On January 4, 2012, PT KDL paid additional capital contribution in cash to PT KPC amounting to US$3,678,400 or equivalent with Rp33,731.
b.
Berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 18 Januari 2012 antara Perusahaan dengan Pemkot Cilegon, telah disepakati pelepasan tanah milik Perusahaan seluas 45 Ha kepada Pemkot Cilegon dan Perusahaan mengganti investasi yang telah dikeluarkan Pemkot Cilegon sebesar Rp98.511 sesuai dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tanggal 4 Januari 2012. Perusahaan telah membayar uang pengganti tersebut pada tanggal 18 Januari 2012.
b. Based on the Memorandum of Understanding signed by the Company and Pemkot Cilegon on January 18, 2012, the disposal of land owned by the Company of 45 Ha has been agreed and the Company paid the reimbursement of capital expenditures spent by Pemkot Cilegon amounting to Rp98,511 in accordance with the Development Finance Controller (BPKP)’s audit result dated January 4, 2012. The Company paid the reimbursement on January 18, 2012.
c.
Pada tanggal 19 Januari 2012, PT KIEC, DongSuh Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) dan Posco Chemtech (“PC”) mengikat Nota Kesepahaman dalam rangka pendirian perusahaan patungan yang akan mengoperasikan pabrik penyulingan limbah batu bara (Distilled Coal Tar) dengan kapasitas produksi sebesar 55.000 ton (tidak diaudit) per tahun. Persentase kepemilikan PC, PT KIEC dan DSC masing-masing sebesar 55%, 30% dan 15%. PT KIEC memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya sampai dengan 45%. Pembangunan pabrik diharapkan akan selesai pada bulan Juni 2013.
c. On Januari 19, 2012, PT KIEC, Dong-Suh Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) and Posco Chemtech (“PC”) entered into Memorandum of Understanding in order to establish a joint venture company which will operate the Distilled Coal Tar plant with a production capacity of approximately 55,000 tons (unaudited) per year. The percentage of ownership of PC, PT KIEC and DSC are 55%, 30% and 15%, respectively. PT KIEC has the right to increase its ownership interest up to 45%. The construction of the plant is expected to be completed in June 2013.
d.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 20 Januari 2012, telah dilakukan perubahan susunan keanggotaan Komite Audit. Susunan Komite Audit yang baru adalah sebagai berikut:
d. Based on the Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners dated January 20, 2012, the changes has been made to the members of Audit Committee. The new members of Audit Committee of the Company are as follows:
Ketua Anggota Anggota
M. Imron Zubaidy Herman Iskariman Supardjo
Chairman Member Member
e.
Pada tanggal 31 Januari 2012, PT KHIP mengadakan perjanjian jual beli pipa dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk proyek distribusi gas bumi dari fasilitas LNG FSRU Belawan, dengan nilai kontrak sebesar Rp57.000.
e. On January 31, 2012, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for natural gas distribution project from LNG FSRU facility Belawan with a contract value amounting to Rp57,000.
f.
Pada tanggal 7 Februari 2012, PT KHIP mengadakan perjanjian jual beli pipa spiral dengan PT Inti Karya Persada Teknik untuk proyek Letang Tengah Rawa Optimization Conoco Philips di Palembang, Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak sebesar US$5.933.955.
f.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
172
On February 7, 2012, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Inti Karya Persada Teknik for Letang Tengah Rawa Optimization Conoco Philips project in Palembang, South Sumatera, with a contract value amounting to US$5,933,955.
Laporan Tahunan 2011
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Entitas Anak tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The following information is the separate financial statements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, a parent entity, which is presented as supplementary information to the consolidated financial statements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK PARENT ENTITY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Dec. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010 (Disajikan kembaliCatatan 1/ As RestatedNote 1)
1 Jan. 2010/ 31 Dec. 2009 Jan. 1, 2010 Dec. 31, 2009 *) (Disajikan kembaliCatatan 1/ As RestatedNote 1)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp18.577 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp13.819 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp10.108 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Piutang lain-lain, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.248 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp2.848 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp2.614 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Persediaan, neto Uang muka dan biaya dibayar di muka Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Estimasi tagihan pajak Penyertaan saham, neto Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp3.744.040 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp3.470.812 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp3.337.899 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Aset lain-lain Piutang jangka panjang, neto Aset yang tidak digunakan dalam operasi Pinjaman karyawan Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Beban ditangguhkan jasa pematangan tanah Lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET *)
ASSETS 2.723.063
3.396.491
1.243.433
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
160.384
27.000 -
141.000
Restricted time deposits Short-term investments
1.442.436
Trade receivables, net of allowance for impairment losses of Rp18,577 as of December 31, 2011, Rp13,819 as of December 31, 2010, and Rp10,108 as of January 1, 2010/ December 31, 2009
1.698.911
267.873 5.992.513 16.974
152.899 5.910.922 131.392
148.920 4.234.859 23.070
Other receivables, net of allowance for impairment losses of Rp1,248 as of December 31, 2011, Rp2,848 as of December 31, 2010 and Rp2,614 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Inventories, net Advances and prepaid expenses
10.859.718
10.697.024
7.233.718
Total Current Assets
387.630 3.335.569 -
214.437 1.381.615 -
136.663 999.226 183.002
3.331.677
2.821.731
2.211.414
66.833
118.268
172.961
32.381 17.282
28.993 14.326
31.144 13.768
Assets not used in operations Employee receivables
76.968
78.390
5.700
205.498 22.065
13.056
21.060
Restricted cash and time deposits Deferred charges of site preparation work Others
7.475.903
4.670.816
3.774.938
Total Non-Current Assets
18.335.621
15.367.840
11.008.656
TOTAL ASSETS
Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
2011 Annual Report
1.078.320
awal
*)
173
NON-CURRENT ASSETS Estimated claims for tax refund Investments in shares of stock, net Deferred tax assets, net Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp3,744,040 as of December 31, 2011, Rp3,470,812 as of December 31, 2010 and Rp3,337,899 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Other assets Long-term receivables, net
After transition adjustment on the initial implementation PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
of
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Dec. 2011/ Dec. 31, 2011
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK PARENT ENTITY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010 (Disajikan kembaliCatatan 1/ As RestatedNote 1)
1 Jan. 2010/ 31 Dec. 2009 Jan. 1, 2010 Dec. 31, 2009 *) (Disajikan kembali Catatan 1/ As Restated Note 1)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan dan lainnya Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES AND EQUITY 5.380.594 1.384.259 710.212 46.676 228.142 114.555
4.975.120 600.860 83.238 12.640 236.427 96.072
3.880.340 512.960 257.613 50.948 181.913 148.276
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Other payables Taxes payable Accrued expenses Sales and other advances
138.124
174.072
147.941
Current maturities of long-term loans
8.002.562
6.178.429
5.179.991
Total Current Liabilities
-
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas kesejahteraan karyawan
30.359
43.721
559.776 221.551
521.114 174.099
Long-term loans, net of current 488.188 maturities 158.706 Estimated liabilities for employee benefits
Total Liabilitas Jangka Panjang
811.686
738.934
646.894
Total Non-Current Liabilities
8.814.248
6.917.363
5.826.885
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Rp1.000.000 (angka penuh) per saham pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Modal dasar - 40.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 39.999.999.999 saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 8.000.000 saham pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 15.775.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 15.774.999.999 saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 2.000.000 saham pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Tambahan modal disetor, neto Modal disetor lainnya
7.887.500 1.015.514 -
7.887.500 1.015.514 -
Saldo laba (akumulasi kerugian) Dicadangkan Tidak dicadangkan
1.344.314 (725.955)
1.343.401 (1.795.938)
EKUITAS, NETO
9.521.373
8.450.477
5.181.771
EQUITY, NET
18.335.621
15.367.840
11.008.656
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
*)
Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
awal
*)
174
EQUITY Share capital Par value Rp500 (full amount) per share as of December 31, 2011 and 2010, Rp1,000,000 (full amount) per share as of January 1, 2010/December 31, 2009 Authorized capital - 40,000,000,000 shares which consist of 1 Series A Dwiwarna share and 39,999,999,999 Series B shares as of December 31, 2011 and 2010, 8,000,000 shares as of December 31, 2010/January 1, 2009 Issued and fully paid 15,775,000,000 shares which consist of 1 Series A Dwiwarna share and 15,774,999,999 Series B shares as of December 31, 2011 and 2010, 2,000,000 shares as of 2.000.000 January 1, 2010/December 31, 2009 Additional paid-in capital, net 1.303.465 Other paid-in capital Retained earnings (accumulated losses) 3.066.959 Appropriated (1.188.653) Unappropriated
After transition adjustment on the initial implementation PSAK No 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
of
Laporan Tahunan 2011
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK PARENT ENTITY STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2010 (Disajikan Kembali Catatan 1/ As Restated Note 1)
2011 PENJUALAN NETO
14.742.166
12.270.775
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
13.867.946
10.577.196
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO
874.220
1.693.579
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
234.597 704.802
215.791 749.765
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Total Beban Usaha
939.399
965.556
Total Operating Expenses
LABA (RUGI) OPERASI
(65.179)
728.023
OPERATING PROFIT (LOSS)
147.888 47.259 98.004 14.896 33.516 (218.721) 231.679 (21.834)
Gain on transfer of fixed assets Gain on site preparation work Finance income Gain on foreign exchange, net Dividend income Sales of waste products Finance expense Other income Other expenses
Laba pengalihan aset tetap Laba pematangan tanah Pendapatan keuangan Laba selisih kurs, neto Pendapatan dividen Penjualan limbah produksi Beban keuangan Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
1.090.455 120.993 92.357 65.535 58.618 16.023 (269.424) 90.497 (37.064)
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
1.162.811
1.060.710
PROFIT BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan, neto
(13.362)
226.723
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax, net
Beban (Manfaat) Pajak, Neto
(13.362)
226.723
Tax Expense (Benefit), Net
1.176.173
833.987
PROFIT FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.176.173
833.987
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2011 Annual Report
175
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan 2011
-
1.577.500 7.887.500
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 (Disajikan kembali)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan Pembentukan cadangan umum
1.104.250 (88.736) -
1.303.465
7.887.500
1.015.514
-
1.015.514
-
3.006.535
Kapitalisasi saldo laba ke modal ditempatkan dan disetor penuh Kapitalisasi modal disetor lainnya ke modal ditempatkan dan disetor penuh Penerbitan saham baru melalui penawaran umum saham perdana Biaya emisi efek ekuitas Dividen tunai Alokasi dana untuk program kemitraan Pembentukan cadangan umum
-
-
-
Disajikan kembali
-
-
-
2.000.000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 (Disajikan kembali)
-
-
-
Penyesuaian penyertaan saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009)
Tambahan Modal Disetor, neto/ Additional Paid-in Capital, net
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Penyesuaian penyertaan saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009)
2.000.000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 (Dilaporkan sebelumnya)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/Issued and Fully Paid Share Capital
-
-
-
-
(1.303.465)
-
-
-
-
1.303.465
-
1.303.465
Modal Disetor Lainnya/ Other Paid-in Capital
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
176
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(18.468)
18.468
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of a Subsidiary
1.344.314
913
1.343.401
326.484
-
(2.050.042)
-
-
-
3.066.959
-
3.066.959
Dicadangkan/ Appropriated
(725.955)
1.176.173 (94.650) (10.627) (913)
(1.795.938)
(148.402) (9.893) (326.484)
-
(956.493)
833.987
(228.696)
1.062.683
(1.188.653)
(596.274)
(592.379)
Tidak Dicadangkan/ Unappropriated
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ Retained Earnings (Accumulated Losses)
9.521.373
1.176.173 (94.650) (10.627) -
8.450.477
2.681.750 (88.736) (148.402) (9.893) -
-
-
833.987
(228.696)
1.062.683
5.181.771
(614.742)
5.796.513
Ekuitas, Neto/ Equity, Net
Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive income for the year Cash dividends Allocation of funds for partnership program Appropriation for general reserve
Balance as of December 31, 2010 (As restated)
Capitalization of retained earnings to issued and fully paid capital Capitalization of other paid-in capital to issued and fully paid capital Issuance of new shares through initial public offering Stock issuance costs Cash dividends Allocation of funds for partnership program Appropriation for general reserve
As restated
Total comprehensive income for the year Adjustments to investments in shares of stock of Subsidiaries and Associates in relation to adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009)
Balance as of January 1, 2010/ December 31, 2009 (As restated)
Adjustments to investments in shares of stock of Subsidiaries and Associates in relation to adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009)
Balance as of January 1, 2010/ December 31, 2009 (As previously reported)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk PARENT ENTITY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK PARENT ENTITY STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari tagihan pajak Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban usaha dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk pajak Pembayaran untuk beban bunga dan beban bank Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
2010
15.724.992 209.753 91.152 (12.759.444)
13.611.111 136.650 39.676 (10.505.514)
(1.668.061) (987.158) (606.052)
(1.009.955) (1.151.944) (421.153)
(114.075)
(66.785)
(108.893)
632.086
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from claims for tax refund Receipts from interest income Payments to suppliers Payments for operating expenses and others Payments to employees Payments for taxes Payments for interest and bank charges Net cash provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) investasi jangka pendek Penerimaan dividen kas Penambahan penyertaan pada saham Penempatan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penambahan aset tetap
(126.845) 57.644 (211.479)
141.000 6.295 (198.550)
(670.015)
(105.390) (526.111)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal (placement) of short-term investment Receipt of cash dividends Additional investments in shares of stock Placement of restricted cash and time deposits Purchase of fixed assets
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(950.695)
(682.756)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank jangka pendek, neto Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka panjang Penerimaan cash pooling Pembayaran untuk beban bunga Pembayaran dividen kas Hasil dari penawaran umum saham perdana, neto Pembayaran untuk program kemitraan dan bina lingkungan Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2011 Annual Report
341.107 186.693 (170.781) 301.394 (214.078) (94.650) (53.718)
(142.707) 248.867 (144.752) 11.853 (149.820) (148.402) 2.593.014 (19.787)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (payments of) short-term loans, net Proceeds from long-term loans Repayments of long-term loans Proceeds from cash pooling Payments for interest Payments of cash dividends Proceeds from initial public offering of shares, net Payments for partnership and community development program
295.967
2.248.266
Net cash provided by financing activities
(763.621)
2.197.596
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.243.433
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
3.396.491 90.193 2.723.063
177
(44.538) 3.396.491
Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
1.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk
Basis of preparation of the separate financial statements the parent entity
Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
The separate financial statements of the parent entity are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” which was adopted retrospectively since January 1, 2011.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates that when an entity elected to present the separate financial statements, such financial statements should be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a parent, in which the investments are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.
Accounting policies adopted in the preparation of the parent entity separate financial statements are the same as the accounting policies adopted in the of the consolidated financial preparation statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries and associates.
Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009), Perusahaan mengubah pencatatan penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dari sebelumnya dicatat dengan menggunakan metode ekuitas menjadi metode biaya. Perubahan ini diterapkan secara retrospektif sejak 1 Januari 2011. Sehubungan dengan perubahan tersebut, Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tersendiri entitas induk yang dilaporkan sebelumnya dan mengungkapkan tambahan laporan posisi keuangan tersendiri entitas induk periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009 sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK No. 1 (Revisi 2009).
In accordance with PSAK No. 4 (Revised 2009), the Company changed the accounting for investments in subsidiaries and associates from previously using equity method to cost method. Such change was applied retrospectively since January 1, 2011. In relation to such change, the Company restated its previously reported parent entity separate financial statements and presented the parent entity separate statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period, which is January 1, 2010/December 31, 2009 in accordance with the requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009).
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
178
Laporan Tahunan 2011
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
1.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk (lanjutan)
Basis of preparation of the separate financial statements the parent entity (continued)
Tabel berikut menyajikan metode tersebut.
The following table shows the impact on the changes in the method.
Untuk tahun yang 31 Desember 2010
dampak
berakhir
perubahan
pada
For the year ended December 31, 2010
tanggal
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported ASET Penyertaan saham, neto Total Aset
2.225.053 16.211.278
Disajikan Kembali/ As Restated 1.381.615 15.367.840
EKUITAS Saldo laba, awal tahun Tidak dicadangkan Saldo laba, akhir tahun Tidak dicadangkan Ekuitas, Neto
(583.054)
(1.188.653)
(970.968) 9.293.915
(1.795.938) 8.450.477
LABA RUGI Pendapatan (Beban) Lain-lain - Neto Laba tahun berjalan
595.139 1.062.683
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
EKUITAS Saldo laba, awal tahun Tidak dicadangkan Saldo laba, akhir tahun Tidak dicadangkan Ekuitas, Neto LABA RUGI Pendapatan (Beban) Lain-lain - Neto Laba tahun berjalan
1.613.968 11.633.193
PROFIT AND LOSS Other Income (Charges) - Net Profit for the year
Disajikan Kembali/ As Restated 999.226 11.008.656
(618.154)
(1.014.127)
(592.379) 5.805.838
(1.188.653) 5.181.771
662.512 494.672
452.886 285.046
ASSETS Investments in shares of stock, net Total Assets EQUITY Retained earnings, beginning of year Unappropriated Retained earnings, end of year Unappropriated Equity, Net PROFIT AND LOSS Other Income (Charges) - Net Profit for the year
Invesments in shares of stock of subsidiaries and associates are accounted for at acquisition cost. The parent entity recognizes dividend from subsidiaries and associate in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividend is established.
Penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak dan entitas asosiasi pada laporan laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
2011 Annual Report
EQUITY Retained earnings, beginning of year Unappropriated Retained earnings, end of year Unappropriated Equity, Net
For the year ended January 1, 2010/December 31, 2009
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009
ASET Penyertaan saham, neto Total Aset
332.687 833.987
ASSETS Investments in shares of stock, net Total Assets
179
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
2.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c atas laporan keuangan konsolidasian.
Information pertaining to associates owned by the Company is disclosed in Note 1.c to the consolidation financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi berikut:
As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, parent entity has the following invesments in shares of stock of subsidiaries and associates: 31 Desember 2011/December 31, 2011
Nama Entitas/ Entity Name
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya perolehan 1 Jan. 2011/ Acquisition cost Jan. 1, 2011
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Biaya perolehan 31 Des. 2011/ Acquisition cost Dec. 31, 2011
Entitas Anak/Subsidiaries PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Daya Listrik PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Engineering PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology PT Meratus Jaya Iron & Steel
98,48% 100,00% 98,48% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 97,55% 100,00% 66,00%
229.932 240.000 160.383 20.695 135.111 75.000 20.000 11.000 5.500 256.906
125.000 14.889 86.479
-
229.932 365.000 160.383 20.695 150.000 75.000 20.000 11.000 5.500 343.385
Entitas Asosiasi/Associates PT Krakatau Posco PT Pelat Timah Nusantara PT Kerismas Witikco Makmur
30,00% 20,10% 9,77%
164.546 50.710 10.675
1.727.586 -
-
1.892.132 50.710 10.675
1.380.458
1.953.954
-
3.334.412
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
1.953.954
-
Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/ Sub-total Subsidiaries and Associates Entitas Lainnya/Other Entities PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Sub-total Entitas Lainnya/ Sub-total Other Entities Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance for decline in value of investment Neto/Net
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
1.381.615
180
3.335.569
Laporan Tahunan 2011
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
2.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)/ December 31, 2010 (As Restated)
Nama Entitas/ Entity Name
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya perolehan 1 Jan. 2010/ Acquisition cost Jan. 1, 2010
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Biaya perolehan 31 Des. 2010/ Acquisition cost Dec. 31, 2010
Entitas Anak/Subsidiaries PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Daya Listrik PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Engineering PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology PT Meratus Jaya Iron & Steel
98,48% 100% 98,48% 100% 100% 100% 100% 97,55% 100% 66%
218.891 240.000 146.182 20.695 121.300 75.000 20.000 11.000 5.500 78.116
11.041 14.201 13.811 178.790
-
229.932 240.000 160.383 20.695 135.111 75.000 20.000 11.000 5.500 256.906
Entitas Asosiasi/Associates PT Pelat Timah Nusantara PT Krakatau Posco PT Kerismas Witikco Makmur
20,10% 30% 9,77%
50.710 10.675
164.546 -
-
50.710 164.546 10.675
998.069
382.389
-
1.380.458
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
382.389
-
Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/ Sub-total Subsidiaries and Associates Entitas Lainnya/Other Entities PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Sub-total Entitas Lainnya/ Sub-total Other Entities Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance for decline in value of investment Neto/Net
999.226
1.381.615
1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan kembali)/ January 1, 2010/December 31, 2009 (As Restated)
Nama Entitas/ Entity Name Entitas Anak/Subsidiaries PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Wajatama PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Engineering PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology PT Meratus Jaya Iron & Steel
2011 Annual Report
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya perolehan 1 Jan. 2009/ Acquisition cost Jan. 1, 2009
100% 100% 98,48% 100% 100% 100% 100% 97,55% 100% 66%
240.000 218.891 146.182 20.695 75.000 75.000 20.000 11.000 5.500 41.250
181
Penambahan/ Additions 46.300 36.866
Pengurangan/ Deduction -
Biaya perolehan 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Acquisition cost Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 240.000 218.891 146.182 20.695 121.300 75.000 20.000 11.000 5.500 78.116
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian language.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
2.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/December 31, 2009
Nama Entitas/ Entity Name
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Entitas Asosiasi/Associates PT Pelat Timah Nusantara PT Kerismas Witikco Makmur
Biaya perolehan 1 Jan. 2009/ Acquisition cost Jan. 1, 2009
20,10% 9,77%
Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/ Sub-total Subsidiaries and Associates Entitas Lainnya/Other Entities PT Maleo Emtiga PT Seamless Pipe Indonesia Jaya South Australian Steel and Energy PT Marga Mandala Sakti PT Metbelosa PT Indonesia Asri Refractories
51,64% 2,19% 6,67% 0,47% 15,00% 10,00%
Sub-total Entitas Lainnya/ Sub-total Other Entities Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance for decline in value of investment Neto/Net
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
Pengurangan/ Deduction
95.624 10.675
-
44.914 -
50.710 10.675
959.817
83.166
44.914
998.069
50.000 10.470 5.850 675 482 212
-
-
50.000 10.470 5.850 675 482 212
67.689
-
-
67.689
(66.532)
-
-
(66.532)
83.166
44.914
960.974
182
Penambahan/ Additions
Biaya perolehan 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Acquisition cost Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009
999.226
Laporan Tahunan 2011
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Jakarta Office
Plant
T. +62-21 5221255 (Hunting) F. +62-21 5200876, 5204208, 5200793
E.
[email protected] www.krakatausteel.com
Gedung Krakatau Steel, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Indonesia
Cilegon - Cigading Plant Site Banten 42435 Indonesia