LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 , 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 DAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN ( Unaudited )
Head Office & factory : Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat 17530 PO Box : 4111/JKT 10041 Indonesia Telephon : ( 021 ) 88323971 , 88353975 Fax : ( 021 ) 88323972/73 Homa Page : http\\www.indofarma.co.id E-mail :
[email protected]
Marketing Office : Jl. Tambak No.2 Manggarai Jakarta 13150 Telephon : ( 021) 85908350 Fax. : ( 021) 8574503
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Pokok : 1
Laporan Posisi Keuangan ( Neraca ) Konsolidasian per 30 September 2011
2
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian untuk masa sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 3
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk masa sembilan bulan pada tanggal 30 September 2011 dan 2010
4
5
1-2
yang berakhir
Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk masa sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Catatan atas Laporan Keuangan
4
5 6 - 47
i
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2011 , 31 Desember 2010 dan 1 januari 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan
12/31/2010 Disajikan Kembali
30 September 2011
01 Januari 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
2f; 5
37.172.760.612
120.917.910.081
110.875.233.538
2g ; 6
310.151.800.789
127.273.940.555
172.610.534.558
dan 2010 Rp478.240.959)
2g ; 7
3.586.911.210
5.195.846.084
7.740.544.800
Aset Keuangan Yang Dinilai Dengan Nilai Wajar
2g ; 11
20.750.000
30.500.000
25.000.000
Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 2011 : Rp 27.789.258.733 dan 2010: Rp26.817.369.066) Piutang lain-lain ( setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 2011: Rp 961.070.233
Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan 2011 Rp 17.783.346.875 dan 2010: Rp14.881.633.479)
2j ; 8
225.468.900.601
159.253.043.404
141.953.393.148
Pajak dibayar dimuka
2r ; 9
144.984.494.057
146.189.875.913
127.454.043.705
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
10
Jumlah aset lancar
44.216.471.350
24.137.579.268
20.563.021.365
765.602.088.619
582.998.695.305
581.221.771.114
105.000.000
105.000.000
105.000.000
791.027.336
791.027.336
ASET TIDAK LANCAR Aset tersedia untuk dijual
2g ; 12
Investasi pada entitas asosiasi ( setelah dikurangi cadangan penurunan nilai 2011 : Rp 791.027.336 ) Aset pajak tangguhan
2g ; 13
-
35
29.107.831.337
27.042.303.017
23.526.552.495
2k ; 14
91.421.861.028
96.937.464.153
100.990.757.229
15
9.907.178.475
9.844.138.263
9.844.138.263
Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2011: Rp 157.013.615.228 dan 2010: Rp148.585.438.830) Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan Aset Kerjasama Operasi Aset Takberwujud
16.687.698.055
16.239.234.317
11.555.631.211
Jumlah Aset Tidak Lancar
2l ; 16
147.229.568.895
150.959.167.087
146.813.106.534
JUMLAH ASET
912.831.657.514
733.957.862.391
728.034.877.648
-
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan -
1
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ANAK PERUSAHAAN 30 September 2011 , 31 Desember 2010 dan 1 januari 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan
30 September 2011
12/31/2010 Disajikan Kembali
01 Januari 2010
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank
17
246.570.910.619
78.592.806.227
77.837.077.328
Hutang usaha
2c, 2d, 18
212.582.063.247
232.162.706.721
213.445.709.211
19
19.928.285.577
15.613.728.520
19.497.504.512
Uang Muka Penjualan Hutang pajak
2r, 20
5.420.737.103
6.484.055.587
12.041.862.877
21
43.797.222.766
32.147.992.271
43.165.975.650
Hutang Bank Jk.panjang jatuh tempo dalam satu tahun
22
6.771.718.543
9.700.000.000
9.700.000.000
Hutang SGU Jk.panjang jatuh tempo dalam satu tahun
2i, 23
767.423.720
834.406.835
-
-
1.223.383.778
375.535.696.160
376.911.513.356
4.571.718.543
14.571.718.543
Biaya yang masih harus dibayar
Kewajiban lancar lainnya
-
Jumlah liabilitas jangka pendek
535.838.361.575
LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2d,
-
Hutang SGU Jangka Panjang
2q, 23
566.730.571
1.040.140.484
1.177.592.865
Kewajiban manfaat pekerja
2p, 24
44.440.703.278
41.542.123.960
36.652.536.997
Jumlah Liabilitas jangka panjang
45.007.433.849
47.153.982.987
52.401.848.405
580.845.795.424
422.689.679.147
429.313.361.761
26
309.926.750.000
309.926.750.000
309.926.750.000
27
75.100.356.176
75.100.356.176
75.100.356.176
Jumlah Liabilitas
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal dasar - 10 Milyar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh tahun 2010 dan 2009 sebanyak 3.099.267.500 lembar saham Tambahan modal disetor Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
2
13.980.477.188
13.980.477.188
13.980.477.188
(67.022.853.074)
(87.740.773.380)
(100.287.417.768)
331.984.730.290
311.266.809.984
298.720.165.596
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
25
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.131.800
1.373.261
1.350.291
331.985.862.090
311.268.183.245
298.721.515.887
912.831.657.514
733.957.862.391
728.034.877.648
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
-
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk - DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI Untuk masa Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Septmber 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan 30 September 2011 30 September 2010 (Sembilan Bulan )
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2n, 28 2n, 29
695.138.551.511 447.223.323.533 247.915.227.978
498.918.983.137 324.016.073.118 174.902.910.019
2n, 30 2n, 31
126.212.803.670 72.606.193.101 198.818.996.771
116.836.516.611 73.954.599.152 190.791.115.763
49.096.231.207
(15.888.205.744)
2o, 33 32
(13.905.301.114) 918.377.780
(17.660.400.545) 775.101.316
2j ; 8
(198.686.939) 13.976.700 (1.466.945.640) (5.924.824.934) (800.777.336) 996.444.385 (20.367.737.098)
321.370.536 (981.846.986) (5.140.777.055) (22.686.552.734)
28.728.494.109
(38.574.758.478)
(10.075.200.010) 2.065.528.321 (8.009.671.689)
(1.468.503.607) 8.196.070.522 6.727.566.915
20.718.822.420
(31.847.191.563)
LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban Keuangan Penghasilan Bunga Laba (rugi) kurs mata uang asing - bersih Pemulihan cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Kerugian Penurunan Nilai Piutang Lain-lain Kerugian penyisihan persediaan Kerugian Penurunan Nilai Investasi Lain-lain - bersih Jumlah Beban Diluar Usaha - Bersih
2, 34
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
(Sembilan Bulan )
2r, 35 2r, 35
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
20.718.822.420
(31.847.191.563)
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
20.718.791.551 30.869
(31.846.986.756) (204.807)
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
20.718.791.551 30.869
(31.846.986.756) (204.807)
6,69
(10,28)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
32
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Sembilan Bulan yang berakhir Pada Tanggal tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Saldo per 1 Januari 2010 Perubahan kebijakan akuntansi Saldo yang disajikan kembali
26 ; 27
Tambahan
Disetor
Modal Disetor
309.926.750.000 309.926.750.000
Perubahan ekuitas pada tahun 2010 Deviden Total laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010 Perubahan ekuitas pada tahun 2011 Penerbitan modal saham Deviden Total laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 30 September 2011
Modal
ditentukan penggunaannya
75.100.356.176
13.980.477.188
75.100.356.176
13.980.477.188
tidak ditentukan penggunaannya (100.287.417.768) (100.287.417.768)
Pendapata n Komprehe nsif -
Total Ekuitas Diatribusikan ke Pemilik Induk
Kepentingan Non Pengendali
298.720.165.596
1.350.291
298.720.165.596
1.350.291
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
75.100.356.176
13.980.477.188
Jumlah Ekuitas
-
309.926.750.000
26 ; 27
Saldo Laba
298.721.515.887 298.721.515.887 -
12.546.644.388
-
12.546.644.388
22.970
12.546.667.358
(87.740.773.380)
-
311.266.809.984
1.373.261
311.268.183.245
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
309.926.750.000
75.100.356.176
13.980.477.188
20.718.791.551
-
(67.022.853.074)
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
20.718.791.551
30.869
20.718.822.420
331.984.730.290
1.131.800
331.985.862.090
136.336.776.633 195.647.953.657
136.336.776.633 1.131
136.336.776.633 195.649.085.457
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2011
2010
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan
6,15,24
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak
507.354.904.307
408.096.964.637
(742.382.620.552)
(618.838.400.851)
9,16
(17.928.660.338)
(29.613.329.908)
Penerimaan restitusi pajak
9
25.068.568.703
39.784.416.952
Pembayaran bunga pinjaman
29
(13.208.294.612)
(16.847.900.541)
(241.096.102.492)
(217.418.249.711)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga simpanan
873.452.963
Pembelian aset tetap
11
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
775.101.317
(3.031.981.357)
(5.232.004.881)
(2.158.528.394)
(4.456.903.564)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank
217.978.104.392
Pembayaran hutang bank
13
(60.000.000.000)
142.072.325.932 (7.500.000.000)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
157.978.104.392
134.572.325.932
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(85.276.526.494)
(87.302.827.343)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1 JANUARI Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 30 September
120.917.910.081
110.875.233.538
28
1.531.377.025
1.437.246.913
4
37.172.760.612
25.009.653.107
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
5
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT. Indofarma (Persero) Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C22122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No. 4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 81 tanggal 23 Juni 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 05 September 2008. Pada awalnya, Perusahaan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama Pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No. 34 tahun 1995.Pada tahun 2001, Perusahaan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dijelaskan dalam poin "b". Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : · Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; · Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; · Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya; · Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk di atas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatankegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; · Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.
6
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1.
UMUM (Lanjutan) Kantor dan lokasi pabrik Perusahaan terletak di jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Myanmar, Singapura, Irak, Afganistan dan lain-lain. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Maret 2001, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-660/PM/2001, untuk melakukan Penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp.100 per saham. Pada tanggal 17 April 2001 Saham tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 30 September 2011 ; 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 , jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia masing-masing sebanyak 3.099.267.500 saham.
c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan RUPS pada tanggal 9 Juni 2011 susunan komisaris dan direksi pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama (merangkap Komisaris Independen) Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH Drs. Mochammad Ichsani, MM Dr. H.Chalik Masulili, MSc Dr. Nizar Yamanie Sp.S(K) Drs. Marzuki Abdulah Apt, MBA
Direktur Utama Direktur Keuangan dan SDM Direktur Operasi dan Pengembangan Direktur Riset dan Pemasaran Direktur Produksi
: : : : :
Djakfarudin Junus John Guntar Sebayang Bambang Solihin Irianto Elfiano Rizaldi Kosasih
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebanyak 1.634 dan 1.352 orang. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan Pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Depkeu RI No. SE02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten/ Perusahaan Publik.
7
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Selisih lebih antara biaya perolehan atas nilai wajar aset dan kewajiban anak perusahaan di amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada anak perusahaan disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan" di dalam neraca konsolidasian.
c.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan. Kurs konversi yang digunakan pada tanggal 30 September 2011 , 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011
1 USD Amerika 1 USD Singapore 1 Euro 1 GBP
e.
31 Desember 2010
8.823,00 6.796,35 11.956,06 13.764,33
8.991,00 6.980,61 11.955,79 13.893,80
1 Januari 2010
9.400,00 6.698,52 13.509,69 15.114,27
Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No.7 mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan,atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan (termasuk holding company,subsidiaries, dan fellow sudsidiaries). 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor;
8
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) e.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang -orang tersebut; dan 5. Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Hal ini juga mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi atu pemegang saham utama dari perusahaan pelapor, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. 6. Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan syarat transaksi usaha normal maupun tidak, disajikan pada laporan keuangan konsolidasian dan diungkapkan dalam catatan terkait.
f.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, simpanan giro dan simpanan berjangka di bank yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal neraca dan tidak berstatus dijaminkan kepada pihak ketiga serta tidak dibatasi penggunaannya
g.
Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: 1) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, 2) pinjaman yang diberikan dan piutang, 3) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan 4) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
9
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) g.
Aset Keuangan (lanjutan) a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan - penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul, atau - aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, atau - aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Untuk mengurangi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan, opsi nilai wajar digunakan untuk pinjaman yang diberikan dan piutang tertentu yang di-lindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, pinjaman yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured instrument termasuk derivatif melekat. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrument b.Piutang dan Pinjaman Piutang dan pinjaman adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau - dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilai dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
10
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) g.
Aset Keuangan (lanjutan) b.Piutang dan Pinjaman (lanjutan) Kriteria yang digunakan oleh entitas untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: 1) 2) 3)
Tunggakan pembayaran melebihi 120 hari; Kesulitan keuangan signifikan pihak customer; Terdapat keumungkinan bahwa pihak Customer dinyatakan pailit
Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual. c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: - investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan - investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga’. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai ’Pendapatan bunga’. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai ’Cadangan Kerugian Penurunan Nilai’. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. d. Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
11
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) g.
Aset Keuangan (lanjutan) d. Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam neraca sebagai "Aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
h.
Kewajiban keuangan Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. a. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Jika Perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
12
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) h.
Kewajiban keuangan (Lanjutan) a. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan rugi laba diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan. b. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Termasuk di dalamnya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal pelaporan neraca. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Nilai wajar dari kewajiban kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan sesuai dengan nilai tercatatnya. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
13
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) h.
Kewajiban keuangan (Lanjutan) Agunan (saham dan obligasi) yang diserahkan oleh Bank di dalam perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending and borrowing tidak dihentikan pengakuannya karena Bank secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga pembelian kembali telah ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi. Hal ini juga berlaku untuk transaksi securitisation tertentu dimana Bank masih memiliki sebagian dari risiko. Reklasifikasi Aset Keuangan Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: 1) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; 2) terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan 3) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. Klasifikasi atas Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan Saling Hapus Aset Keuangan Aset dan kewajiban keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
14
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) h.
Kewajiban keuangan (Lanjutan) Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima.
i.
Sewa Guna Usaha Sewa di mana sebagian besar dari risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari pihak yang menyewakan) dibebankan pada laporan laba rugi berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa. Kelompok sewa aktiva tertentu, pabrik, dan peralatan dimana kelompok telah secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa Keuangan dikapitalisasi pada awal masa sewa lebih rendah dari nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan keuangan sedemikian rupa sehingga mencapai tingkat yang konstan atas saldo pembiayaan. Kewajiban sewa, setelah dikurangi beban pembiayaan, termasuk dalam hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban untuk setiap periode. Properti, pabrik, dan peralatan yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama lebih pendek antara umur biasa aset dan masa sewa.
j.
Persediaan Persediaan bahan baku, penolong dan pengemas dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dengan metode FIFO (First In First Out) dengan mempertimbangkan expired date . Penyisihan penurunan nilai sediaan ditentukan berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. Nilai persediaan yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual, dibebankan pada tahun berjalan, dan dicatat dalam "Cadangan penyisihan penurunan nilai persediaan".
k.
Aset tetap Dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) "Aset Tetap" yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008 memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua Aset tetap dalam kelompok yang sama. Saat ini Perusahaan menggunakan model harga perolehan. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. aset tetap, kecuali bangunan dan prasarana, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun, sedangkan bangunan dan prasarana disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan tarif penyusutan sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana Instalasi, mesin, peralatan dan perlengkapan pabrik Kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor
15
Tarif Penyusutan 5% 12,50% 25% - 50%
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) k.
Aset tetap (Lanjutan) Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja dikapitalisasi. aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
l.
Aset Takberwujud Pos-pos yang yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam asset tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam asset lancar , investasi/penyertaan maupuan asset tak berujud, seperti : Biaya ditanggunhkan; dimasukkan dalam kelompok Aset takberwujud. Beban ditangguhkan Hak atas tanah Biaya biaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Merek Dagang. Merek dagang disajikan sebesar biaya perolehan dan diamortisasi selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang atas hasil penerimaan penawaran umum saham Perusahaan, dan disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point ). Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
o.
Beban Bunga dan Keuangan Beban pinjaman meliputi bunga dan provisi atas pinjaman bank dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
16
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) p.
Manfaat Karyawan Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 11% dan 2% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan karyawan. Beban kontribusi Perusahaan dibukukan sebagai beban tahun berjalan. Perusahaan dan anak perusahaan menghitung kewajiban imbalan karyawan pasca-kerja dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode“Projected Unit of Credit”. Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuaria yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan. Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
q.
Program Opsi Saham Karyawan Perusahaan menyelenggarakan program opsi saham untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting .
r.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku, yaitu 25% . Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Tarif yang dipergunakan adalah 25% untuk tahun 2011 dan 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasian, kecuali Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan kewajiban pajak kini.
17
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( LANJUTAN ) s.
Laba Bersih per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa bersifat dilutive.
t.
Informasi Segmen. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa ( baik produk ata jasa individu maupun kelompok produk atau jasa terkait ) dan komponon itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan ( wilayah ) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ( wilayah ) ekonomi lain.
3.
MANAJEMEN RISIKO Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target perusahaan. Sebagai perusahaan farmasi dengan produk utama obat generik berlogo (OGB), Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkahlangkah mitigasinya adalah sebagai berikut : Risiko External - Risiko Perekonomian Bisnis Indofarma di pasar institusi sangat dipengaruhi oleh besarnya belanja pemerintah di bidang kesehatan. Sedangkan bisnis Indofarma di pasar non institusi (reguler) secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat sehingga inflasi memiliki dampak kepada pertumbuhan penjualan. Guna memitigasi risiko ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil. - Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, fluktuasi nilai tukar mata uang asing sangat berpengaruh kepada nilai pembelian bahan baku yang pada akhirnya harga pokok penjualan menjadi tinggi. Indofarma mengurangi risiko ini dengan mencari pemasok yang memungkinkan Perseroan mendapat harga yang lebih baik, serta mengupayakan menggunakan kontrak dengan menetapkan kurs yang disepakati. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif, termasuk amoxicillin.
18
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (LANJUTAN) - Risiko Harga Obat Generik Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Indofarma terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan, antara lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (OND), termasuk obat-obat non-resep dokter (OTC). Risiko Internal - Risiko Likuiditas Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada 2010 Indofarma berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank Mandiri. Pada 2009, Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50% aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga. - Risiko Kredit Risiko gagal bayar (bad debt) oleh pelanggan akan sangat mempengaruhi arus kas Perseroan. Untuk memitigasi risiko ini dilakukan pengaturan term of payment yang sangat ketat serta upaya penagihan yang intensif kepada pelanggan.
4.
ANAK PERUSAHAAN Perusahaan memiliki saham anak perusahaan yaitu: Anak Perusahaan PT Indofarma Global Medika
30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Domisili Aktivitas Utama Jakarta
Distribusi dan Perdagangan Farmasi
Persentase Kepemilikan 99,99917%
Anak Perusahaan tersebut mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 4 Januari 2000 .Total aset anak perusahaan per 30 September 2011 sebesar Rp 632.138.911.683
19
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 5.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat USD 24.904,13 : 30 Sept 2011, US$ 6,661.93 : 31 Desember 2010 dan US$ 419.79 : 1 Januari 2010 Sub jumlah Kas
1.421.176.587
2.021.852.398
733.390.310
219.729.140 59.897.374 3.946.011 1.640.905.727
2.081.749.772
737.336.321
15.198.035.072 588.240.806 1.889.314.411 798.888.830 194.823.274 254.968.372 85.767.987 757.391.361
15.897.474.047 27.027.616.438 4.472.457.204 8.717.557.251 1.881.005.849 253.579.251 15.038.098.667 793.569.563
62.387.906.193 45.529.931 15.120.919.501 1.228.995.253 240.329.633 237.379.348 -
19.767.430.113
74.081.358.270
79.261.059.859
15.764.424.772 -
3.707.127.039 -
876.837.358
35.531.854.885
77.788.485.309
80.137.897.217
-
16.047.675.000 10.000.000.000 15.000.000.000 -
30.000.000.000
-
41.047.675.000
30.000.000.000
37.172.760.612
120.917.910.081
110.875.233.538
Bank Simpanan Giro Rekening Rupiah Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPTN PT Bank Central Asia Tbk Bank Pembangunan Daerah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Bukopin PT Bank Danamon Tbk PT Bank Syariah Mandiri Sub jumlah rekening rupiah Rekening Dollar AS Bank Mandiri USD 1.786.742,02 : 30 Sept 2011 US$ 412.315,32 : 31 Desember 2010 US$ 93.280,57 : 1 Januari 2010 Sub Jumlah bank
Simpanan Berjangka Rekening Rupiah Bank Mandiri Bank Mega Bank UOB Buana Bank Bukopin Jumlah deposito Jumlah
5,75 % - 7,50% p.a 7,5 % - 8% p.a Suku bunga rata - rata simpanan berjangka Perusahaan tidak memiliki simpanan giro dan berjangka pada bank yang memiliki hubungan istimewa kepada perusahaan.
20
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan: 30 September 2011 Rincian piutang usaha tersebut adalah sebagai berikut: PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) PT. Sawah Besar PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. PT MENSA Bina Sukses Bendahara Pengguna RSUP Dr Cipto M Bendahara Pengguna RS. Kanker Dharmais. PT Barito Budi Pharmindo RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Dinkes Kab Bengkulu Utara PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Ditjen Bina Kefarmasian & Alkes Kemenkes RI. CV. Kabilla Inter Medika Dinkes Konawe Dinkes Kab Parigi Moutong. PT Mega Utama Medica PT. Tri Buana Husada Lestari. Dinkes Kab. Ogan Ilir. Dinkes Kab Berau. PT Parazelsus Indonesia (Tahun 2011&2010 dibawah 1 miliar) PT Antrama (Tahun 2011 dan 2010 dibawah 1 miliar) PT Sang Naga Berlian (Tahun 2011 dan 2010 dibawah 1 miliar) PT Aji Agung Langgeng Pribadi (Tahun 2011 dan 2010 dibawah 1 miliar)
Dinas kesehatan DATI II Bone (Tahun 2011 dan 2010 dibawah 1 miliar) APT SAE (Tahun 2011 dan 2010 dibawah 1 miliar) Dinkes Kab. Luwu Utara Dinkes Kab. Pinrang Dinkes Kab. Gowa Dinkes Kab Bone RSUD Dr Slamet Dinkes Kab Kupang BP RS Dadi Makasar PT Madison Utama Jumlah dipindahkan :
31 Desember 2010
1 Januari 2010
36.354.723.393 8.843.359.878 4.391.424.345 1.372.210.295 5.315.924.907 2.814.286.294 2.094.557.090 1.321.244.861 82.747.290.317 1.041.381.438 2.034.966.921 1.433.817.355 2.229.355.008 1.990.480.665 1.469.181.667 1.014.911.297 1.019.638.322 1.062.446.387
32.387.743.151
7.687.520.029
10.895.959.200 2.258.612.254 3.391.707.000 2.814.286.294 2.098.758.050 7.454.312.910 3.018.216.540 1.513.226.170 1.417.087.629 1.408.816.079 1.395.783.199 1.295.823.453 1.184.577.449 1.051.860.204 -
49.094.443.431 2.814.286.294 1.888.399.989 4.397.084.974 2.649.129.601 1.763.202.287 1.682.603.021 1.681.954.546 1.399.990.865 1.172.065.707 -
158.551.200.440
73.586.769.582
76.230.680.744
21
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PIUTANG USAHA ( Lanjutan ) Jumlah Pindahan : Dinkes Kab Karang Asem Dinkes Kab Selayar Dinkes Kab Wajo Dinkes Serdang Bedagai Dinas kesehatan Kab Batu Bara Din Kes Kab Pesisir Selatam Dinkes Kab. Musi Rawas Din Kes Kab Kerinci DinKes Bak Malinau RSUD Dr Kariadi ( APBN ) Dinkes Kota Binjai Dinkes Kota Sungaipenuh Dinkes Kab Cilacap RSUD Natuna DinKes Tana Toraja RSUD Jayapura Dinkes Kab Tapanuli Selatan Dinkes Pekalongan Dinkes Kab Bengkulu Selatan RSUD Bontang RSUD Dr Kariadi ( BLU ) Dinkes Kab Lampung Utara RS Paru Dr Ario Wirawan Dinkes Kab Sampang Dinkes Kota Palembang Dinkes Kab Gresik Dinkes Kab Garut Dinkes Kab Banyumas Dinkes Provinsi Riau PT Mega Utama Medica (2011&2010 di bawah 1 M) BLU RS. Dr Wahidin Sudiro Husodo Lain-lain dibawah Rp. 1 milyar Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah piutang - bersih
158.551.200.440 1.072.419.327 1.084.910.094 1.128.976.664 1.145.506.108 1.159.569.273 1.258.858.938 1.259.236.972 1.414.965.395 1.419.141.223 1.419.411.200 1.421.920.529 1.439.242.597 1.513.601.104 1.531.743.479 1.550.568.115 1.646.369.925 1.691.906.412 1.860.922.933 1.948.812.963 2.115.025.000 2.164.544.937 2.312.882.298 2.680.454.544 3.101.092.721 3.210.771.908 3.470.128.232 3.953.324.328 4.293.948.836 4.348.920.481 4.970.069.980 115.800.612.566 337.941.059.522 (27.789.258.733)
73.586.769.582 80.504.540.039 154.091.309.621 (26.817.369.066)
76.230.680.744 1.063.572.511 120.707.341.874 198.001.595.129 (25.391.060.571)
310.151.800.789
127.273.940.555
172.610.534.558
31 Desember 2010 152.655.172.065
1 Januari 2010 195.887.619.729
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Dollar Amerika Serikat US$ 157.735.34 : 30 Sept 2011 US$ 159.730,57 : 31 Desember 2010 US$ 224.891,00 : 1 Januari 2010 Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah piutang - bersih
30 September 2011 336.549.360.651 1.391.698.871
1.436.137.555 337.941.059.522 (27.789.258.733)
154.091.309.620 (26.817.369.066)
2.113.975.400 198.001.595.129 (25.391.060.571)
310.151.800.789
127.273.940.554
172.610.534.558
22
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PIUTANG USAHA ( Lanjutan ) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Pemulihan Saldo akhir
30 September 2011 (26.817.369.066) (984.116.367) 12.226.700
31 Desember 2010 (25.391.060.571) (2.806.693.821) 1.380.385.326
1 Januari 2010 (23.616.755.663) (1.837.894.440) 63.589.532
(27.789.258.733)
(26.817.369.066)
(25.391.060.571)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha telah memadai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki transaksi dengan pihak hubungan istimewa. 7.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Yayasan Abdi Karya Piutang atas klaim supplier (2011 di bawah 1 M) Lain-lain ( rincian dibawah Rp. 1 Milyar ) Jumlah Akumulasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
30 September 2011 1.722.426.250 2.825.555.193 4.547.981.443 (961.070.233) 3.586.911.210
31 Desember 2010 1.722.426.250 1.178.858.899 2.772.801.894 5.674.087.043 (478.240.959) 5.195.846.084
1 Januari 2010 1.722.426.250 3.609.922.731 2.408.195.819 7.740.544.800 7.740.544.800
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha telah memadai.
8.
PERSEDIAAN 30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
Barang jadi: Obat jadi Alat kesehatan & diagnostik Lain-lain
91.587.768.304 40.874.882.724 3.776.329.240
81.010.719.517 26.125.085.194 13.043.614.074
80.729.626.980 21.905.274.763 4.167.830.405
sub jumlah barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang
136.238.980.268 50.810.060.512 53.561.865.377 2.641.341.319
120.179.418.785 21.433.301.689 29.880.615.090 2.641.341.319
106.802.732.148 21.315.585.208 25.230.262.218 2.725.826.622
Jumlah Penyisihan penurunan nilai sediaan
243.252.247.476 (17.783.346.875)
174.134.676.883 (14.881.633.479)
156.074.406.196 (14.121.013.048)
225.468.900.601
159.253.043.404
141.953.393.148
Jumlah Bersih
Manajemen yakin bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan. Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut: Saldo awal 1 Januari Penyisihan yang dibentuk Penghapusan/Pemulihan Jumlah
30 September 2011 14.881.633.479 5.924.824.934 (3.023.111.538) 17.783.346.875
23
31 Desember 2010 14.121.013.048 3.339.256.828 (2.578.636.397) 14.881.633.479
1 Januari 2010 13.333.694.258 3.432.060.740 (2.644.741.950) 14.121.013.048
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 8.
PERSEDIAAN ( Lanjutan ) Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 2011 Penyisihan Dibentuk Penurunan Nilai
Expired
Realisasi Bersih
1 Januari
Pemusnahan/ Pemulihan
30 September
Perusahaan Obat jadi Alat kesehatan Bahan baku tidak dapat dipakai Work in Proces
Anak Perusahaan Obat jadi Alat kesehatan Jumlah
4.283.285.834 471.192.104
3.086.332.898
-
2.339.846.170
-
-
-
5.029.772.562 -
1.827.381.702
-
196.610.021
2.101.963.785
215.658.753
-
-
4.970.136.691
4.913.714.600
-
2.536.456.191
7.347.395.100
215.658.753
6.395.475.244
1.011.110.334
-
486.655.347
6.919.930.231
3.516.021.544
-
-
-
3.516.021.544
9.911.496.788
1.011.110.334
-
486.655.347
10.435.951.775
14.881.633.479
5.924.824.934
-
3.023.111.538
17.783.346.875
2010 Penyisihan Dibentuk Penurunan Nilai
1 Januari
Expired Realisasi Bersih
Pemusnahan/ pemulihan
31 Desember
Perusahaan Obat jadi
4.040.957.019
1.404.364.118
(201.763.850)
-
-
-
512.906.386
282.965.388
324.679.670
4.246.480
211.412.273
-
215.658.753
4.558.109.885
1.898.741.779
1.284.951.123
4.970.136.691
Alat kesehatan Bahan baku tidak dapat dipakai WIP Jumlah dipindahkan
(201.763.850)
960.271.453
4.283.285.834 471.192.104
2010 Penyisihan Dibentuk 1 Januari
Expired
Penurunan Nilai Realisasi Bersih
Jumlah pindahan Anak Perusahaan Obat jadi Alat kesehatan Jumlah
Pemusnahan/ pemulihan
31 Desember
4.558.109.885
1.898.741.779
(201.763.850)
1.284.951.123
4.970.136.691
3.598.160.397
1.211.546.420
-
1.293.685.273
3.516.021.544
5.964.742.766
430.732.478
-
9.562.903.163
1.642.278.898
-
1.293.685.273
9.911.496.788
14.121.013.048
3.541.020.677
(201.763.850)
2.578.636.396
14.881.633.479
24
6.395.475.244
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 8.
PERSEDIAAN ( Lanjutan ) 2010 Penyisihan Dibentuk Penurunan Nilai Expired Realisasi Bersih
1 Januari
Pemusnahan
30 September
Perusahaan Obat jadi
4.040.957.021
-
-
512.906.385
582.836.508
-
66.291.586
3.974.665.435
Alat kesehatan
-
Bahan baku tidak dapat dipakai Work in Proces
1.095.742.893
4.246.480
-
-
-
4.246.480
4.558.109.886
582.836.508
-
66.291.586
5.074.654.808
Anak Perusahaan Obat jadi
5.964.742.766
-
-
-
5.964.742.766
Alat kesehatan
3.598.160.397
405.186.029
-
598.428.776
3.404.917.650
9.562.903.163
405.186.029
-
598.428.776
9.369.660.416
14.121.013.049
981.846.986
-
664.720.362
14.444.315.224
Jumlah
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 , persediaan Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Bosowa Periscot, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Bumi Putera Muda Syariah terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, dan pencurian dengan total pertanggungan asuransi masing-masing sebesar 477,99 Milyar dan Rp252 Milyar. Menurut pendapat Manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA Rincian pajak dibayar dimuka sebagai berikut: 30 September 2011 a. Perusahaan PPN PPN Lebih Bayar Tahun 2011 PPN Lebih Bayar Tahun 2010 Dipindahkan PPh PPh Badan Tahun 2011 PPh Badan Tahun 2009 PPh Badan Tahun 2008 Subjumlah a.
31 Desember 2010
1 Januari 2010
969.730.356 -
2.375.609.307
969.730.356
2.375.609.307
1.769.168.657 -
1.769.168.655
1.769.168.655 971.001.678
1.769.168.657 2.738.899.013
1.769.168.655 4.144.777.962
2.740.170.333 2.740.170.333
25
-
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA ( lanjutan ) b. Anak Perusahaan PPN PPN lebih bayar Tahun 2007 PPN lebih bayar Tahun 2008 PPN lebih bayar Tahun 2009 PPN lebih bayar Tahun 2010 PPN lebih bayar Tahun 2011 PPh PPh Badan Tahun 2008 PPh Badan Tahun 2009 PPh Badan Tahun 2010 PPh Badan Tahun 2011 Subjumlah b. Jumlah Pajak Dimuka
5.010.686.025 34.341.686.224 55.703.441.955 23.382.624.266
5.535.117.816 54.198.218.216 55.703.441.955 -
5.535.117.816 33.947.946.414 60.846.373.223 -
118.438.438.470
115.436.777.987
100.329.437.453
7.646.207.470 3.918.621.315 9.831.454.466 2.410.873.323
7.646.207.470 9.130.658.028 9.831.454.466 -
14.236.173.991 10.148.261.928 -
23.807.156.574 142.245.595.044
26.608.319.964 142.045.097.951
24.384.435.919 124.713.873.372
144.984.494.057
146.189.875.913
127.454.043.705
Nilai PPh Badan Lebih Bayar anak perusahaan tahun fiskal 2008 sebesar Rp7.646.207.470 merupakan selisih nilai tercatat sebesar Rp14.236.261.928 dengan PPh badan lebih bayar berdasarkan SKPLB Nomor 00040/406/08/051/10 tanggal 14 Mei 2010 nilai PPh Lebih Bayar sebesar Rp6.589.966.521 yang masih dalam proses keberatan. Nilai PPN Lebih Bayar anak perusahaan tahun fiskal 2007 merupakan nilai pengajuan keberatan berdasarkan Surat Keberatan nomor 2258/DIR/3/2009 tanggal 28 September 2009 yang sampai dengan saat ini masih dalam proses banding. Pada tahun 2010 Anak perusahaan menerima restitusi pajak sebesar Rp 45.908.140.171 sedangkan pada perode Januari - September 2011 sebesar Rp. 25.068.568.703 10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 September 2011 Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Uang muka operasional Uang muka pembelian Uang muka Pemasaran Uang muka Bank Garansi Sewa gedung dan rumah dinas Provisi Perlengkapan dan alat tulis Asuransi Lainnya Jumlah
31 Desember 2010
1 Januari 2010
13.600.895.148 16.859.889.164 4.173.205.317 596.544.795 3.107.799.907 2.307.329.960 498.106.550 268.709.292 2.803.991.217
2.245.536.268 5.094.139.575 9.591.162.066 725.991.464 2.421.474.313 1.250.000.000 658.612.925 285.332.091 1.865.330.566
4.151.444.036 4.663.666.500 4.872.507.149 725.991.464 3.077.196.556 1.125.000.000 465.949.222
44.216.471.350
24.137.579.268
20.563.021.365
1.481.266.438
Provisi pinjaman merupakan pengeluaran biaya provisi atas penarikan pinjaman sebesar 1% dari plafon pinjaman yang memiliki jangka waktu pinjaman dari Juli 2010 sampai dengan Juni 2011. Total plafon pinjaman perusahaan dan anak perusahaan sebesar Rp 300.000.000.000 (Catatan 17), sehingga dikenakan biaya provisi sebesar 1% atau Rp 3.000.000.000.
26
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 11. ASET KEUANGAN YANG DINILAI DENGAN NILAI WAJAR Pos ini merupakan investasi berupa dana kelolaan pada PT Bhakti Capital . 30 September 2011 30.500.000 (9.750.000)
Saldo awal Kenaikan ( penurunan ) atas investasi
31 Desember 2010 25.000.000 5.500.000
1 Januari 2010 25.000.000 -
30.500.000
25.000.000
20.750.000
Saldo akhir
12 ASET TERSEDIA UNTUK DIJUAL Aset tersedia untuk dijual tidak lancar adalah berupa penyertaan Saham kepada PT Promosindo Global Medika sejak tahun 2007 dengan persentase kepemilikan sebesar 19 %, PT Promosindo Global Medika bergerak di bidang Jasa Pemasaran yang berdiri pada tanggal 22 Januari 2007 berdasarkan akta No. 8 tanggal 22 Januari 2007 dengan notaris Amsal Sulaiman SH. Saldo Penyertaan saham pada posisi 30 September 2011 senilai Rp. 105.000,00
13 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Pos ini merupakan reklasifikasi dari Aset Lain-lain atas investasi pada perusahaan PT Asindo Husada Bhakti (AHB). Pada tahun 2000, Perusahaan menempatkan invetasi sebesar Rp 1 Milyar sebagai penyertaan saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa AHB tanggal 15 Agustus 2003 dan dihadiri oleh seluruh pemegang saham termasuk wakil dari Perusahaan telah sepakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup PT Asindo Husada Bhakti. Namun saat ini PT Asindo Husada Bhakti telah berhenti beroperasi. Saldo awal Cadangan kerugian Penurunan Nilai
30 September 2011 791.027.336 (791.027.336)
31 Desember 2010 791.027.336 -
1 Januari 2010 791.027.336 -
791.027.336
791.027.336
-
Saldo akhir
14 ASET TETAP 2011 1 Januari Biaya perolehan Tanah
Penambahan
7.642.909.371
Reklasifikasi
30 September -
7.642.909.371
98.466.424
85.598.734.929
-
29.065.047.684
(29.315.798)
69.526.128.331
Bangunan & prasarana
85.401.410.504
98.858.001
Instalasi
28.884.125.684
180.922.000
Mesin
68.576.113.109
979.331.020
Peralatan Pabrik
20.320.861.711
131.033.619
(53.991.702)
20.397.903.628
Perlengkapan Kantor
26.100.819.689
1.568.712.210
83.307.500
27.752.839.399
8.451.912.911
-
-
8.451.912.911
144.750.002 245.522.902.981
2.958.856.850
(144.750.002) (46.283.578)
248.435.476.256
Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah
27
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 14 ASET TETAP ( lanjutan ) 2011 1 Januari
Penambahan
Reklasifikasi
30 September
Akumulasi penyusutan Bangunan & prasarana
35.930.093.908
3.156.619.169
Instalasi
16.277.777.636
1.193.053.913
17.470.831.549
Mesin
54.081.177.255
1.366.105.695
55.447.282.950
Peralatan Pabrik
16.526.508.559
376.957.966
16.903.466.525
Perlengkapan Kantor
20.444.029.409
1.761.488.260
22.205.517.669
5.325.852.061
599.808.544
148.585.438.828
8.454.033.547
Kendaraan Jumlah Nilai Buku
25.857.147
39.060.855.930
5.925.660.605 25.857.147
96.937.464.153
157.013.615.228 91.421.861.028
2010 1 Januari Biaya perolehan Tanah Bangunan & prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah Akumulasi penyusutan
Penambahan
Pengurangan
31 Desember
8.951.787.321 57.585.552.343 18.893.841.975 68.576.113.109 20.062.608.802 22.552.079.419 7.180.737.910 32.546.692.669 236.349.413.548
27.815.858.161 9.990.283.709 258.252.909 3.548.740.269 1.271.175.001 3.281.512.126 46.165.822.177
1.308.877.950 35.683.454.793 36.992.332.743
7.642.909.371 85.401.410.504 28.884.125.684 68.576.113.109 20.320.861.711 26.100.819.688 8.451.912.911 144.750.002 245.522.902.981
Bangunan & prasarana
32.229.380.435
3.700.713.473
-
35.930.093.908
Instalasi
14.105.149.484
2.172.628.151
-
16.277.777.635
Mesin
51.255.071.423
2.826.105.832
-
54.081.177.255
Peralatan Pabrik
15.627.925.144
898.583.417
-
16.526.508.561
Perlengkapan Kantor
17.752.909.237
2.691.120.172
-
20.444.029.409
4.388.220.596
935.077.863
(2.553.602)
5.325.852.060
135.358.656.319
13.224.228.908
(2.553.602)
148.585.438.828
Kendaraan Jumlah Nilai Buku
100.990.757.229
96.937.464.153
2010 1 Januari
Penambahan
Pengurangan
30 September
Biaya perolehan 8.951.787.321
-
1.308.877.950
7.642.909.371
Bangunan & prasarana
57.585.552.343
27.579.568.163
-
85.165.120.506
Instalasi
18.893.841.976
9.644.570.209
28.538.412.185
Mesin
68.576.113.109
68.576.113.109
Peralatan Pabrik
20.070.560.711
662.301.000
Perlengkapan Kantor
22.552.079.420
3.019.255.760
8.991.564
25.562.343.616
7.172.786.000
1.414.126.911
135.000.000
8.451.912.911
32.546.692.668
3.281.512.126
236.349.413.548
45.601.334.171
35.646.578.846 37.099.448.360
244.851.299.357
Tanah
Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah
28
20.732.861.711
181.625.948
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 14 ASET TETAP ( lanjutan ) 2010 1 Januari
Penambahan
Pengurangan
30 September
Akumulasi penyusutan Bangunan & prasarana
31.750.534.444
3.028.854.157
34.779.388.601
Instalasi
14.384.452.483
1.087.704.703
15.472.157.186
Mesin
51.296.367.315
1.619.976.168
52.916.343.483
Peralatan Pabrik
15.738.421.527
421.397.215
16.159.818.742
Perlengkapan Kantor
17.800.552.446
1.852.174.850
19.652.727.296
4.388.325.777
675.468.722
135.358.653.992
8.685.575.815
Kendaraan Jumlah
5.063.794.499 -
100.990.759.556
Nilai Buku
144.044.229.807 100.807.069.550
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Beban pokok penjualan (Catatan 29) Beban usaha Penjualan (Catatan 30) Umum dan Administrasi (Catatan 31) Beban lain-lain Jumlah
30 September 2011 5.278.066.199
1 Januari 2010 7.218.116.890
2.237.788.652 938.178.696 -
31 Desember 2010 7.444.646.830 3.342.347.112 1.752.750.161 684.484.802
8.454.033.547
13.224.228.905
10.063.182.151
1.949.788.064 895.277.197
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah Tanah seluas 164.768 m2 berikut bangunan pabrik serta mesin dan peralatan pabrik digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 17). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Bosowa Periscot, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Bumi Putera Muda Syariah terhadap kerugian karena kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp552 Milyar dan Rp766 Milyar. Manajemen berpendapat, nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas asset tetap dipertanggungkan.
15 ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN Rincian aset tidak lancar yang akan ditinggalkan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Aset MP-ASI Agunan yang diambil alih Barang dalam proses penerimaan Jumlah
31 Desember 2010
1 Januari 2010
6.140.653.102 3.703.485.161 9.844.138.263 63.040.212
6.140.653.102 3.703.485.161 9.844.138.263 -
6.140.653.102 3.703.485.161 9.844.138.263 -
9.907.178.475
9.844.138.263
9.844.138.263
29
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 15 ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN ( lanjutan ) Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan merupakan asset tidak lancar yang akan digunakan sampai dengan akhir umur ekonomisnya serta asset tidak lancar yang akan ditutup daripada dijual. Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan antara lain terdiri dari Aset Tetap terbengkalai dan agunan yang diambil alih. Aset MP-ASI terdiri dari tanah dan bangunan yang memproduksi produk MP ASI yang terletak di Bekasi. Agunan yang diambil alih merupakan Aset berupa tanah dan bangunan dari hasil sita jaminan atas piutang tak tertagih yang terletak di Tangerang, Yogyakarta, Bekasi, Lampung, dan Batam. Berdasarkan hasil penilaian appraisal atas Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan memiliki nilai wajar lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tercatat dalam laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut :
Uraian
Nilai tercatat dalam Laporan
Nilai Pasar
Keterangan
Bangunan MP ASI
1.768.014.024
5.041.753.000
Appraisal tahun 2011
Mesin dan Peralatan MP ASI
3.063.761.128
3.405.530.000
Appraisal tahun 2011
Tanah MP ASI
1.308.877.950
1.750.000.000
Appraisal tahun 2011
6.140.653.102
10.197.283.000
Rumah di Tangerang
450.000.000
898.223.000
Appraisal tahun 2011
Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi
202.375.000
240.000.000
Appraisal tahun 2011
Tanah 616 Tangerang)
297.125.000
434.000.000
Appraisal tahun 2011
246.750.000
555.144.000
Appraisal tahun 2011
151.000.000
474.300.000
Appraisal tahun 2011
1.433.000.000
1.638.517.000
Appraisal tahun 2011
595.385.161
3.952.515.000
Appraisal tahun 2011
327.850.000 3.703.485.161 9.844.138.263
4.898.000.000 13.090.699.000 23.287.982.000
Appraisal tahun 2011
Aset MP ASI
M2
(Kedaton
Tanah dan Bangunan (DIY) Tanah dan Bangunan (Lampung) Tanah dan Bangunan (Batam) Tanah di palembang Tanah Dibogor Agunan yang diambil alih Jumlah
Tidak terdapat rencana penjualan atas aset tersebut dan pada saat ini aset-aset tersebut diatas juga tidak digunakan oleh perusahaan untuk operasi normal perusahaan.
30
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 16 ASET TAKBERWUJUD Rincian aset takberwujud sebagai berikut: 2011 1 Januari
Penambahan
Beban Amortisasi
30 September
Biaya perolehan Beban Ditangguhkan Biaya Proyek Kerjasama RSCM
4.090.095.634
-
833.281.940
3.256.813.695
Biaya Proyek Kerjasama RS Adam Malik
2.172.298.541
951.347.703
150.626.151
2.973.020.093
-
203.782.500
-
203.782.500
Biaya Dossir Dotaksel
Sewa Kantor Induk
1.380.000.000
45.000.000
Sewa Kantor Infinia
5.579.787.501
-
1.335.000.000
189.000.000
5.390.787.501
Biaya Renovasi Kantor Infinia
2.172.144.947
733.100.000
90.752.009
2.814.492.938
844.907.694
-
16.239.234.317
1.888.230.203
131.106.366 1.439.766.466
16.687.698.055
Lisensi Jumlah
713.801.328
2010 1 Januari
Penambahan
Pengurangan
31 Desember
Biaya perolehan Beban Ditangguhkan Biaya Proyek Kerjasama RSCM Biaya Proyek Kerjasama RS Adam Malik
4.585.951.623
495.855.989 50.217.048
1.380.000.000
-
5.579.787.501
47.220.542
2.172.144.947
97.437.590
16.239.234.317
2.172.298.541
Sewa Kantor Induk
1.430.217.048
Sewa Kantor Infinia
3.320.097.051
1.308.877.950
Biaya Renovasi Kantor Infinia
2.219.365.489
-
Lisensi Jumlah
4.090.095.634
-
-
11.555.631.211
844.907.694
Biaya Kerja Sama Proyek Rumah Sakit Adam Malik merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RS. Adam Malik dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan pihak Rumah Sakit Adam Malik. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 27 Juli 2009, dengan jangka waku perjanjian selama 7 (tujuh) tahun dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2016.
Beban Kerja Sama Proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSCM dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan pihak Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo. 17 HUTANG BANK Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri pada tanggal 30 Septemebr 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Induk Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah
31 Desember 2010
1 Januari 2010
109.070.910.619 137.500.000.000
53.592.806.227 25.000.000.000
77.837.077.328 -
246.570.910.619
78.592.806.227
77.837.077.328
31
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 17 HUTANG BANK (LANJUTAN) a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Induk Perusahaan Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.010/2011 tanggal 10 Juni 2011 dengan tingkat suku bunga 9,75 % ( sewaktu waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di PT Bank Mandiri ) dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2012. Plafon pinjaman berdasarkan surat tersebut sebesar Rp175.000.000.000, Fasilitas Foreign Exchange Line USD 5 juta, Fasilitas pembukaan LC Impor atau SKBDN sebesar USD10.500.000 dan bank garansi khusus untuk jaminan pembayaran kepada supplier Rp11 miliar . Jaminan berupa sediaan, piutang dagang, tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan inventaris kantor/pabrik di Cibitung. Selain itu Perusahaan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 % b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Anak Perusahaan PT Indofarma Global Medika (IGM) - anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.009/2011 tanggal 10 Juni 2011 dengan nilai fasilitas kredit sebesar Rp. 125.000.000.000,- tingkat bunga 10% per tahun dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan stock dan piutang dagang yang diikat fidusia, Jaminan Tidak Bergerak terkait dengan jaminan fixed asset a.n induk perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk, dan Corporate Guarantee dari PT Indofarma (Persero) Tbk. Selain itu Perusahaan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 110% Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 425% dan Debt Service Coverage minimal sebesar 200%. 18 HUTANG USAHA Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian produk jadi, bahan baku dan suku cadang dari pemasok sebagai berikut: PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Menjangan Sakti PT Merapi Utama (awal 2010 di bawah 1 m) PT Tigaka Distrindo (awal 2010 di bawah 1 m) PT Graha Fajar Farmaceutical (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Cipta Prima Chemindo (awal 2010 di bawah 1 m) PT Mitrakarya Sumberarta PT Mega Medika Mandiri PT Indokonverta Indah (awal 2010 di bawah 1 m) PT Bhineka Usada Raya(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Sony Indonesia (2011 dan awal 2010 di bawah 1M ) PT Erella(2010 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Capsugel PT Schot Igar Glass (awal 2010 di bawah 1 m) jumlah dipindahkan
30 September 2011 57.313.743.099 32.894.398.836 5.449.400.304 9.354.679.255 10.591.598.021 5.097.077.222 9.273.635.201 4.317.788.297 3.127.611.459 1.403.831.918 3.980.930.590 2.451.254.873
31 Desember 2010 38.655.507.932 34.784.992.095 4.798.706.781 9.485.525.788 2.697.577.988 3.349.613.254 4.593.289.311 3.616.325.279 7.045.610.672 1.360.788.700 11.828.262.730 2.128.579.374 3.003.588.440 1.545.158.999
1 Januari 2010 39.519.804.731 39.023.153.325 4.266.087.162 5.779.031.828 2.986.746.175 1.768.703.200 -
145.255.949.075
128.893.527.343
93.343.526.421
32
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 18 HUTANG USAHA (LANJUTAN) jumlah pindahan PT Tatarasa Primatama (awal 2010 di bawah 1 m) PT Kairos Tritunggal (awal 2010 di bawah 1 m) PT Elo Kersa Utama (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Avesta Continental (awal 2010 di bawah 1 m) PT Pharmindo Rimpang Kokoh(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Setio Harto(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Madesa Sejahtera Utama(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Kaya Jaya Medika (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Enseval (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Mensa Bina Sukses (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Anugerah Argon Medika (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Kalingga Jaya (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT DSM Antiinfecives India (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Novapharin (awal 2010 di bawah 1 m) PT Surya Jaya Lestari(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Narda Tita(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Errita Pharma (awal 2010 di bawah 1 m) PT Quantum Inti Akurasi(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Lucas Jaya(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Airindo(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Prima Alkesindo (awal 2010 di bawah 1 m) PT Ridho Agung Utama(2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Inti Sumber (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Bio Farma (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Kolosal (awal 2010 di bawah 1 m) PT Mitra Tritunggal Abadi (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Actavis (2011 di bawah 1 m) SKBDN - Bank Mandiri (2011 di bawah 1 m) PT Afi Farma (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Marin Liza Farmasi. (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) Kopama (2011 di bawah 1 m) PT Anugerah Pharmindo Lestari (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Karunia Makmur (awal 2010 di bawah 1 m) PT Tara Ina Plastik (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Mega Agung Setia (2010 dan awal 2010 di bawah 1 m) PT Anugerah Pharmindo Lestari (2011 dan awal 2010 di bawah 1M) PT Globalchemindo (2011 dan 2010 di bawah 1 M) Lain-lain (Rincian di bawah Rp 1 miliar ) Jumlah
30 September 2011 145.255.949.075 2.772.957.822 5.344.606.715 1.476.728.700 2.442.228.250 2.304.298.738 1.134.493.478 1.807.682.111 1.707.384.074 1.688.020.950 2.090.126.509 1.343.350.940 1.611.322.023 1.155.677.639 1.260.621.483 1.175.454.800 1.032.664.875 1.339.910.716 35.638.584.349
31 Desember 2010 128.893.527.343 4.542.803.307 3.615.287.445 2.992.413.800 1.175.330.250 16.579.545.400 1.827.040.776 1.138.460.101 3.850.454.929 5.590.909.091 2.577.668.702 2.405.505.810 2.299.089.400 1.841.426.841 1.816.750.000 1.721.969.797 1.656.127.373 1.611.366.296 1.563.650.048 1.543.440.547 1.539.368.774 1.464.956.856 1.349.602.506 1.332.653.685 1.209.395.371 1.163.033.482 1.147.393.575 1.095.507.200 32.618.028.016
1 Januari 2010 93.343.526.421 1.757.802.272 20.629.028.922 613.251.465 736.161.000 96.365.939.131
212.582.063.247
232.162.706.721
213.445.709.211
33
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 18 HUTANG USAHA (LANJUTAN) Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 : Rupiah Dollar AS(2011: USD 5.766.112,55 dan 2010:USD. 3,950,227.54) Euro (2011: Eur 59,160.70 dan 2010 : Eur. 19,751.39) GBP( 2010 : GBP.12,513.25 Singapore Dollar ( 2011 : SGD .832.03 dan 2009 :SGD.19,256.80 ) Jumlah
30 September 2011 160.994.668.523
31 Desember 2010 196.231.847.993
1 Januari 2010 178.888.989.552
50.874.411.053
35.516.495.825
34.283.395.744
707.328.907 -
236.143.496 173.856.639
144.331.855 -
5.654.764 212.582.063.247
4.362.768 232.162.706.721
128.992.060 213.445.709.211
30 September 2011 172.820.701.396 2.296.443.442 732.214.953 44.960.666 36.687.742.790
31 Desember 2010 163.968.750.947 40.625.512.002 8.484.918.745 4.299.449.332 9.605.113.583 5.178.962.112
1 Januari 2010 156.061.364.382 23.706.973.682 10.572.591.622 5.538.360.035 2.979.766.820 14.586.652.670
212.582.063.247
232.162.706.721
213.445.709.211
Rincian hutang usaha berdasarkan jatuh tempo Belum jatuh tempo 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari 91 sampai dengan 120 hari lebih dari 120 hari Jumlah
19 UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan uang yang diterima perusahaan atas penjualan kepada institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka penjualan pada tanggal 30 September 2011 ,31 Desember 2010, dan 1 Januari 2010 masing - masing sebesar Rp 19.928.285.577 ; Rp 15.613.728.520 dan Rp 19.497.504.512 20 HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari : 30 September 2011 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 PPh Badan PPN
31 Desember 2010
1 Januari 2010
293.528.549 664.893.824 4.462.314.730 5.420.737.103
1.454.223.197 725.063.937 4.304.768.453 6.484.055.587
1.745.655.986 1.631.267.175 8.664.939.716 12.041.862.877
30 September 2011 18.668.648.771 20.750.663.366 1.335.653.008 956.740.437 2.085.517.184 43.797.222.766
31 Desember 2010 11.398.965.297 16.028.321.861 4.720.705.113 32.147.992.271
1 Januari 2010 1.444.844.418 28.031.362.278
21 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Beban Pegawai Beban Distribusi Beban Leasing Software Beban Kantor Beban promosi Beban lain-lain Jumlah
34
6.469.501.294 7.220.267.660 43.165.975.650
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 22 HUTANG BANK JANGKA PANJANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN Akun ini adalah Kredit Investasi yang diperoleh perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun kedepan sebesar Rp. 6.771.718.543. Jumlah tersebut adalah merupakan bagian kredit Investasi yang diperoleh perusahaan sebesar Rp. 24.271.718.543 dengan jangka waktu pengembalian selama tiga tahun. Perusahaan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai surat No. CBG.CB3/SPPK.D09.010/20009 tanggal 22 juni 2009 dengan plafon sebesar Rp. 25.000.000.000 ( dua puluh lima milyar rupiah ) dengan suku bunga 12.50% pertahun dengan Jangka waktu 3 tahun, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi gedung produksi . Kredit Investasi ini dijamin dan diikat dengan janiman atas fasilitas KMK yang telah diberikan sebelumnya. Berdasarkan surat No. CBG.CB.2/D02.239/2010 tanggal 8 Oktober 2010 suku bunga diturunkan menjadi sebesar Rp. 9,75 % pertahun 23 HUTANG SEWA GUNA USAHA Akun ini merupakan hutang sewa guna usaha perusahaan kepada pihak ketiga sebagai berikut : 30 September 2011 Hutang SGU jatuh tempo dalam setahun - Induk Perusahaan - Anak Perusahaan Jumlah Hutang SGU jangka panjang - Induk Perusahaan - Anak Perusahaan Jumlah
Rincian hutang sewa guna usaha sebagai berikut Induk Perusahaan Jumlah Hutang SGU PT Astra Sedaya Finance Dikurangi bagian bunga Nilai tunai Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
631.550.865 135.872.855
761.560.865 72.845.970
767.423.720
834.406.835
566.730.571
323.725.573 716.414.911
566.730.571
1.040.140.484
30 September 2011
725.580.623 (94.029.758) 631.550.865 (631.550.865) -
Hutang sewa guna usaha Jangka Panjang Anak Perusahaan Nilai tunai Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
31 Desember 2010
31 Desember 2010
1.216.595.865 (131.309.427) 1.085.286.438 (761.560.865) 323.725.573
702.603.426 (135.872.855)
789.260.881 (72.845.970)
Hutang sewa guna usaha Jangka Panjang
566.730.571
716.414.911
Total Hutang Sewa Guna Usaha
566.730.571
1.040.140.484
Kredit dari PT Astra Sedaya Finance (Induk Perusahaan) dan PT BII Finance (anak Perusahaan) adalah kredit untuk pengadaan kendaraan roda empat yang digunakan untuk kendaraan operasional Direksi perusahaan dan anak perusahaan.
35
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 24 KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 56 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelolah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 11% dan karyawan menanggung 2% dari jumlah per bulan. Manfaat Pekerja Perusahaan dan anak perusahaan menyelenggarakan program manfaat PHK karyawan ( post-retirement benefit )sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Jumlah Karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebanyak 1.325 dan 1.352 karyawan. Penilaian terakhir biaya manfaat karyawan sesuai dengan PSAK No. 24-revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris Independen, sesuai engan laporan No. 695/PSAK/DAT/X/2011 Tanggal 20 Oktober 2011 menggunakan asunsi aktuaria sebagai berikut :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat pengunduran diri Umur pensiun normal Umur pensiun dipercepat Metode
: : : : : : :
30 September 2011 8% per tahun 7% per tahun CSO - 1980 7 % per tahun 55 tahun 45 tahun Projected Unit Credit 30 September 2011
Komponen Beban Pensiun Beban jasa kini Beban bunga Laba/Rugi aktuarial Amortisasi kewajiban jasa lalu Pengurangan ( curtailment ) Jumlah Beban Pensiun
3.670.821.895 2.498.917.415 388.078.841 305.896.291 6.863.714.442
30 Juni 2011 Rekonsiliasi status pendanaan adalah sebagai berikut: (61.361.968.396) Aset Program Nilai Tunai Kewajiban Manfaat Pensiun (61.361.968.396) Surplus Pendanaan 1.278.452.879 Kewajiban Transisi yang belum diakui Laba/Rugi Aktuarial yang belum diakui Kewajiban manfaat pensiun
15.642.812.239 (44.440.703.278)
Mutasi kewajiban manfaat karyawan di neraca adalah sebagai berikut: 41.542.123.960 Kewajiban Pensiun dibayar di Muka awal periode (3.965.135.123) Pembayaran manfaat tahun berjalan 6.863.714.441 Beban pensiun tahun berjalan Kewajiban Manfaat Pensiun pada akhir periode
44.440.703.278
36
31 Desember 2010 8% per tahun 7% per tahun CSO - 1980 7 % per tahun 55 tahun 45 tahun Projected Unit Credit
1 Januari 2010 10% per tahun 7% per tahun CSO - 1980 7 % per tahun 55 tahun 45 tahun Projected Unit Credit
31 Desember 2010
1 Januari 2010
4.048.562.237 3.199.572.494 407.861.720 7.655.996.451
31 Desember 2010
3.177.807.192 2.509.172.458 (1.668.058.105) 407.861.720 4.426.783.265
1 Januari 2010
(51.668.681.575) (51.668.681.575) 1.584.349.169 8.542.208.446 (41.542.123.960)
(39.994.656.170) (39.994.656.170) 1.992.210.889 1.349.908.284 (36.652.536.997)
36.652.536.997 (2.766.409.488) 7.655.996.451 41.542.123.960
34.640.587.401 (2.414.833.669) 4.426.783.265 36.652.536.997
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 25 KEPENTINGAN NON PENGENDALI Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 141.030.424.168 Ekuitas Anak Perusahaan 0,001% Prosentase Kepentingan Nonpengendali 1.100.931 Kepentingan Nonpengendali atas ekuitas anak perusahaan
31 Desember 2010 137.176.838.487 0,001% 1.350.291
3.704.332.383 0,001% 30.869
2.297.028.675 0,001% 22.970
Laba (Rugi) Anak Perusahaan Prosentase Kepentingan Nonpengendali Kepentingan Nonpengendali atas Rugi anak perusahaan
1 Januari 2010 135.029.063.110 0,001% 1.350.291
26 MODAL SAHAM Modal saham disetor tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 masing-masing dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: Jumlah Saham Saham seri A Dwiwarna Pemerintah Indonesia Saham Seri B Pemerintah Indonesia Direksi Placidus Sudibyo Masyarakat Jumlah
Persentase Pemilikan
Modal Disetor
1
0,00%
100
2.499.999.999
80,66%
249.999.999.900
364.000 598.903.500 3.099.267.500
0,01% 19,32% 100,00%
36.400.000 59.890.350.000 309.926.750.000
27 TAMBAHAN MODAL DISETOR 30 September 2011
Penawaran Umum Perdana sebanyak 596.875.000 saham nilai nominal Rp.100 per saham dengan harga penawaran Rp.250 per saham Biaya emisi Opsi saham karyawan Bersih
31 Desember 2010
1 Januari 2010
89.531.250.000
89.531.250.000
89.531.250.000
(14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
(14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
(14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
28 PENJUALAN BERSIH 30 September 2011 ( 9 bulan )
Lokal Obat: Ethical Over The Counter Alat Kesehatan Diagnostik Lainnya Ekspor Ethical Obat - Over The Counter & Lainnya Jumlah
37
30 September 2010 ( 9 bulan )
538.591.879.408 14.523.869.908 125.266.099.850 6.181.443.805 2.482.419.308
276.355.589.716 11.776.522.776 86.575.183.088 8.936.333.679 103.370.764.310
4.911.195.986 3.181.643.246
10.266.619.913 1.637.969.655
695.138.551.511
498.918.983.137
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 28 PENJUALAN BERSIH (LANJUTAN) Tidak ada penjualan kepada pelanggan yang mencapai sedikitnya 10% dari jumlah seluruh penjualan perusahaan.
29 BEBAN POKOK PENJUALAN 30 September 2011 ( 9 bulan ) 174.532.540.464
30 September 2010 ( 9 bulan ) 154.768.697.415
Tenaga kerja langsung
22.091.674.041
19.041.900.139
Beban pabrikasi
61.004.920.355
52.036.593.505
257.629.134.860
225.847.191.059
Bahan baku yang digunakan
Jumlah Beban Produksi Sediaan barang dalam proses
21.433.301.689
21.315.585.208
(50.810.060.512)
(47.174.762.488)
228.252.376.037
199.988.013.779
Awal periode
120.179.418.785
106.802.432.148
Pembelian
237.370.355.149
170.369.437.685
Barang tersedia untuk dijual
585.802.149.971
477.159.883.612
Awal periode Dikurangi: akhir periode (Catatan 8) Beban pokok produksi Sediaan barang jadi
Dikurangi: Obat jadi dimusnahkan Dikurangi: akhir periode (Catatan 8) Beban Pokok Penjualan
(2.339.846.170)
-
(136.238.980.268)
(153.143.810.494)
447.223.323.533
324.016.073.118
Berikut adalah rincian pembelian bahan baku dan barang jadi yang melebihi 5 % dari jumlah pembelian bersih :
PT Kimia Farma PT Merapi Utama Pharma PT Tigaka Distrindo Perkasa PT Menjangan Sakti Mitra Karya Sumber Arta PT Cipta Prima Chemindo PT Tatarasa Primatama PT Narda Tita
30 September 2011 ( 9 bulan ) 34.100.553.572 34.127.050.832 21.439.888.041 16.362.711.400 19.268.716.938 12.270.792.293 -
30 September 2010 ( 9 bulan ) 12.004.063.877 20.882.834.692 14.348.224.451 8.888.270.864 10.945.224.973
137.569.713.076
67.068.618.857
30 September 2011 ( 9 bulan ) 17.005.073.484 7.345.917.961 6.113.443.651 5.278.066.199 5.841.164.047 16.174.338.092 1.088.971.550 1.466.421.596 352.756.404 296.898.430 41.868.941
30 September 2010 ( 9 bulan ) 14.992.235.182 6.008.142.925 4.078.529.321 5.341.585.604 3.865.121.517 15.001.329.284 1.573.757.374 931.377.121 156.129.171 57.502.000 30.884.006
61.004.920.355
52.036.593.505
Rincian beban pabrikasi terdiri dari: Biaya pegawai Suku cadang & supplies Biaya kantor Penyusutan aset tetap (Catatan 14) Jaminan sosial Biaya toll manufacturing Pemeliharaan aset tetap Pengembangan produk Biaya pengadaan Pengembangan manajemen, pendidikan & pelatihan Perjalanan dinas Jumlah
38
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 30 BEBAN PENJUALAN Beban Penjualan terdiri dari: 30 September 2011 ( 9 bulan ) 59.137.006.924
30 September 2010 ( 9 bulan ) 54.198.340.888
Gaji dan tunjangan
48.492.022.201
42.895.314.226
Beban kantor
10.669.528.225
10.620.080.093
504.193.962
2.277.805.860
Perjalanan dinas
2.399.907.402
2.043.071.975
Penyusutan aset tetap (Catatan 14)
2.237.788.652
2.378.834.572
Jaminan sosial
2.007.422.413
1.757.443.435
Pemeliharaan aset tetap
522.348.373
587.225.562
Pendidikan dan pelatihan
242.585.518
78.400.000
126.212.803.670
116.836.516.611
30 September 2011 ( 9 bulan ) 32.415.176.375
30 September 2010 ( 9 bulan ) 34.684.273.645
Beban kantor
19.904.056.691
21.286.906.461
Jaminan sosial
4.688.345.190
6.167.599.569
Pengembangan SDM
1.687.647.540
1.094.789.675
Pengembangan manajemen
3.869.569.647
2.391.634.601
Manfaat karyawan
3.158.704.301
2.953.086.161
Perjalanan dinas
1.287.459.193
1.426.992.356
Pemeliharaan aset tetap
1.056.460.434
921.444.662
938.178.696 3.600.595.034 72.606.193.101
965.155.637 2.062.716.385 73.954.599.152
Pemasaran & Distribusi
Manfaat Karyawan
Jumlah
31 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban umum dan administrasi terdiri dari:
Gaji dan tunjangan
Penyusutan aset tetap (Catatan 13) Lain-lain Jumlah
32 PENGHASILAN BUNGA Penghasilan bunga terdiri dari : 30 September 2011
30 September 2010
( 9 bulan )
( 9 bulan )
606.098.971
Penghasilan bunga Jasa Giro Penghasilan Deposito Berjangka Jumlah
578.275.157
312.278.809
196.826.159
918.377.780
775.101.316
33 BEBAN KEUANGAN 30 September 2011
30 September 2010
( 9 bulan )
( 9 bulan )
11.458.294.613
Bunga Pinjaman Bunga Pinjaman Leasing Beban Provisi Jumlah
39
15.937.055.619
93.984.367
160.844.923
2.353.022.134
1.562.500.003
13.905.301.114
17.660.400.545
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 34 LAIN-LAIN (BERSIH) 30 September 2011 ( 9 bulan ) Koreksi Pajak, denda dan bunga atas pajak - Induk perusahaan - Anak Perusahaan Lain-lain - bersih Penghasilan (beban) bersih
30 September 2010 ( 9 bulan )
(9.082.127) 1.005.526.512
(2.402.385.721) (2.738.391.334)
996.444.385
(5.140.777.055)
35 PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 30 September 2011 ( 9 bulan )
30 September 2010 ( 9 bulan )
Perusahaan (Beban) pajak kini Manfaat pajak tangguhan
(8.027.808.441) 1.130.046.532
(1.468.503.607) 1.402.734.515
Sub Jumlah
(6.897.761.909)
(65.769.092)
(2.047.391.569) 935.481.789 (1.111.909.780) (8.009.671.689)
6.793.336.007 6.793.336.007 6.727.566.915
Anak Perusahaan (Beban) pajak kini Manfaat pajak tangguhan Sub Jumlah Jumlah
a. Pajak kini Perusahaan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 ( 9 bulan ) Laba (Rugi ) sebelum pajak menurut laporan konsolidasian Rugi ( laba ) sebelum pajak anak perusahaan Kenaikan (penurunan) keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan Laba (rugi) perusahaan sebelum pajak Perbedaan temporer Manfaat Karyawan Cadangan Penurunan Nilai Investasi Penyisihan dan penghapusan persediaan Penyisihan piutang ragu-ragu Perbedaan tetap Representasi dan jamuan Beban rapat Customer Relationship Customer Service Sponsorship Koreksi pajak,denda dan bunga atas pajak Bunga Deposito & Jasa Giro Laba ( rugi ) kena pajak (rugi fiskal) perusahaan Kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya Laba ( rugi ) perusahaan kena pajak setelah kompensasi
40
30 September 2010 ( 9 bulan )
28.728.494.109
(38.574.758.478)
(4.816.242.163)
31.370.116.555
(482.338.328) 23.429.913.618
2.052.959.241 (5.151.682.682)
1.417.315.760 791.027.336 2.377.258.409 482.829.274
3.527.302.012 576.660.957 -
495.000.000 1.514.874.961 43.417.599 507.488.816 1.087.950.680 9.082.127 (44.924.817) 32.111.233.763 32.111.233.763
538.000.000 2.017.845.983 75.266.751 345.613.306 1.587.803.477 2.402.385.721 (45.181.097) 5.874.014.428 5.874.014.428
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh)
35 PAJAK PENGHASILAN (LANJUTAN) Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut :
Kewajiban pajak kini x 25 % Pembayaran pajak dibayar dimuka Perusahaan : Pasal 22 Pasal23 Pasal 25 Lebih ( kurang ) bayar pajak kini
30 September 2011
30 September 2010
( 9 bulan )
( 9 bulan )
8.027.808.441
(1.468.503.607)
719.075.000 140.092 2.846.278.619 3.565.493.711
776.271.000 1.278.981 2.412.697.903 3.190.247.884
(4.462.314.730)
1.721.744.277
b. Aset /(kewajiban) Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut:
Aktiva pajak tangguhan 01-Jan-11
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Aktiva pajak tangguhan 30-Sep-11
Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban imbalan pasca-kerja Penurunan nilai Investasi Keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan
Sub Jumlah Anak Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban imbalan pasca-kerja Sub Jumlah Jumlah
1.707.534.262 1.242.534.172 8.604.294.286 6.112.461.150
120.707.318 594.314.602 337.852.360 197.756.834 (120.584.582)
1.828.241.580 1.836.848.774 8.942.146.646 197.756.834 5.991.876.568
17.666.823.870
1.130.046.532
18.796.870.401
5.116.368.245 2.477.874.197 1.781.236.705
242.972.417 131.113.747 561.395.625
5.359.340.662 2.608.987.944 2.342.632.330
9.375.479.147
935.481.789
10.310.960.936
27.042.303.017
2.065.528.321
29.107.831.337
Aktiva pajak tangguhan 01-Jan-10
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Aktiva pajak tangguhan 30-Sep-10
Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban imbalan pasca-kerja Keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan
Sub Jumlah
1.487.729.584 1.139.527.472 7.822.077.730 4.485.399.841
702.942.241
1.487.729.584 1.268.663.702 8.392.733.775 5.188.342.082
14.934.734.627
1.402.734.516
16.337.469.141
41
129.136.230 570.656.045
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 35 PAJAK PENGHASILAN (LANJUTAN) Aktiva pajak tangguhan 01-Jan-10
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Aktiva pajak tangguhan 30-Sep-10
Anak Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban imbalan pasca-kerja Sub Jumlah Jumlah
4.860.035.559 2.390.725.792 1.341.056.519
6.416.311.692 (562.500) (48.310.687) 425.897.502
6.416.311.692 4.859.473.059 2.342.415.105 1.766.954.021
8.591.817.870
6.793.336.007
15.385.153.877
23.526.552.497
8.196.070.523
31.722.623.018
Aktiva pajak tangguhan 01-Jan-10
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Aktiva pajak tangguhan 31-Des-10
Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban manfaat pekerja Keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan Sub Jumlah
1.487.729.584 1.139.527.471 7.822.077.730
219.804.678 103.006.701 782.216.556
4.485.399.841
1.627.061.309
6.112.461.150
14.934.734.626
2.732.089.244
17.666.823.870
Aktiva pajak tangguhan 01-Jan-10
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
1.707.534.262 1.242.534.172 8.604.294.286
Aktiva pajak tangguhan 31-Des-10
Anak Perusahaan: Rugi fiskal Piutang piutang ragu-ragu Penyisihan sediaan usang Kewajiban manfaat pekerja Sub Jumlah Jumlah
4.860.035.559 2.390.725.791
256.332.686 87.148.406
5.116.368.245 2.477.874.197
1.341.056.519
440.180.186
1.781.236.705
8.591.817.869
783.661.278
9.375.479.147
23.526.552.495
3.515.750.522
27.042.303.017
36 INFORMASI SEGMEN USAHA Struktur organisasi dan manajemen Perusahaan serta sistem pelaporan keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk dan jasa individual atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh sebab itu, untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang dijual yaitu obat, alat kesehatan, diagnostik dan produk lainnya.
42
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 36 INFORMASI SEGMEN USAHA ( lanjutan ) Segmen usaha produk obat mendistribusikan obat-obatan yang terdiri obat Ethical dan obat Over The Counter (OTC). Obat Ethical merupakan produk farmasi yang hanya dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter meliputi obat generik, obat lisensi dan obat nama dagang (branded generic) . Untuk produk nama dagang (branded generic) telah dialihkan kegiatan promosinya kepada PT Promosindo Medika. Obat OTC merupakan produk farmasi yang dapat dijual bebas meliputi obat bebas, obat tradisional dan makanan kesehatan. Segmen usaha alat kesehatan mendistribusikan dan memperdagangkan produk alat-alat kesehatan. Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam 5 wilayah yang terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Informasi segmen usaha Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Alat Kesehatan
Obat
Penjualan bersih
125.273.097.201,00
412.220.315.696,00
Jawa
Kalimantan
Sumatera
Lainnya
Jumlah
157.645.138.614
695.138.551.511
Sulawesi
Bali, NTB & Indonesia Timur
Total
ASET ( dalam ribuan rupiah ) Asset Lancar
605.323.223
82.394.166
18.673.842
38.346.797
20.864.061
765.602.089
Asset Tidak Lancar
145.726.969
1.053.977
192.096
100.883
155.643
147.229.568
751.050.192
83.448.143
18.865.938
38.447.680
21.019.704
912.831.657
Total Asset
LABA-RUGI ( dalam ribuan rupiah ) Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (rugi) Usaha Bersih Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) Usaha Sebelum Pajak
438.347.567
129.865.567
30.042.408
54.933.861
41.949.148
695.138.551
(243.422.643)
(102.724.619)
(23.606.669)
(43.253.888)
(34.215.504)
(447.223.323)
194.924.924
27.140.948
6.435.739
11.679.973
7.733.644
247.915.228
(165.174.069)
(16.135.058)
(5.197.489)
(7.026.742)
(5.285.639)
(198.818.997)
29.750.855
11.005.890
1.238.250
4.653.231
2.448.005
49.435
2.146
4.229
10.167
11.055.325
1.240.396
4.657.460
2.458.172
(20.433.714) 9.317.141
49.096.231 (20.367.737) 28.728.494
31 Desember 2010 Alat Kesehatan
Obat
Penjualan bersih
792.472.908.232
Jawa
236.148.434.616
Kalimantan
Sumatera
Lainnya
Jumlah
19.296.813.622
Sulawesi
1.047.918.156.470
Bali, NTB & Indonesia Timur
Total
ASET ( dalam ribuan rupiah ) Asset Lancar
463.775.043
56.969.084
15.798.964
24.812.758
21.306.556
582.662.406
Asset Tidak Lancar
149.766.722
1.098.768
194.312
90.879
144.776
151.295.456
613.541.765
58.067.852
15.993.276
24.903.637
21.451.332
733.957.862
Total Asset
43
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 36 INFORMASI SEGMEN USAHA ( lanjutan ) 31 Desember 2010 Alat Kesehatan
Obat
Lainnya
Jumlah
LABA-RUGI ( dalam ribuan rupiah ) 673.333.539
196.749.851
47.596.009
62.517.995
Harga Pokok Penjualan
(430.979.440)
(159.551.801)
(37.996.083)
(50.983.297)
Laba Kotor
242.354.099
37.198.051
9.599.925
11.534.698
17.777.540
318.464.313
(211.538.332)
(26.509.614)
(6.373.984)
(8.088.048)
(9.506.615)
(262.016.593)
30.815.767
Penjualan Bersih
Beban Usaha
10.688.437
3.225.941
3.446.650
8.270.925
(36.419.810)
231.016
32.025
47.550
70.337
(5.604.043)
10.919.453
3.257.967
3.494.200
8.341.262
Laba (rugi) Usaha Bersih Penghasilan (beban) lain-lain
67.720.763 (49.943.222)
Laba (rugi) Usaha Sebelum Pajak
1.047.918.156 (729.453.843)
56.447.720 (36.038.881) 20.408.839
30 September 2010 Alat Kesehatan
Obat
Penjualan bersih
300.036.702
Sumatera
Lainnya
95.511.517
Kalimantan
Jawa
Jumlah
103.370.764
Sulawesi
498.918.983
Bali, NTB & Indonesia
Total
ASET ( dalam ribuan rupiah ) 77.561.493
486.400.611
16.112.694
23.092.528
25.664.396
628.831.722
838.336
155.828.723
189.151
99.904
141.513
157.097.627
78.399.829
642.229.334
16.301.845
23.192.432
25.805.909
785.929.349
116.095.820
276.264.487
26.567.782
38.609.822
Asset Lancar Asset Tidak Lancar Total Asset LABA-RUGI ( dalam ribuan rupiah ) Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan
(93.491.094)
(144.926.145)
(21.315.078)
(31.532.879)
Laba Kotor
22.604.726
131.338.342
5.252.704
7.076.943
(18.581.033)
(157.348.634)
(4.285.132)
(4.316.093)
Beban Usaha
41.381.072 (32.750.877) 8.630.195
498.918.983 (324.016.073) 174.902.910
(6.260.224)
(190.791.116)
4.023.693
(26.010.292)
967.572
2.760.850
2.369.971
(15.888.206)
Penghasilan (beban) lain-lain
211.241
(22.950.300)
23.132
22.916
6.457
(22.686.554)
Laba (rugi) Usaha Sebelum Pajak
4.234.934
(48.960.592)
990.704
2.783.766
2.376.428
(38.574.760)
Laba (rugi) Usaha Bersih
37. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 September 2011 Mata Uang Asing
Aset moneter Kas dan setera kasUS$ Piutang usaha US$ Kewajiban moneter Hutang usaha US$ Jumlah aset (kewajiban) moneter bersih
Ekuivalen Rupiah
1.811.646,14 157.735,34
15.984.153.912 1.391.698.871 17.375.852.783
5.766.112,55
50.874.411.053 (33.498.558.270)
44
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 37. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING ( lanjutan ) 30 September 2010 Mata Uang Asing
Aset moneter Kas dan setera kasUS$ Piutang usaha US$ Kewajiban moneter Hutang usaha US$ Jumlah aset (kewajiban) moneter bersih
Ekuivalen Rupiah
486.125,53 158.575,86
4.338.184.272 1.415.131.019 5.753.315.291
6.187.407,11
55.216.421.018 (49.463.105.727)
38. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT. Heltindo . International tanggal 8 Februari 2005, PT. Bio Farma (Persero) tanggal 5 Januari 2005, Pt. Indo Medika Karya tanggal 11 April 2005 dan PT.Merapi Utama Farma tanggal 23 Februari 2005 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 1 s.d. 3 tahun dan dapat diperpanjang. b Perusahaan mempunyai perjanjian dengan PT. Pyridam Tbk. pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk penjualan . produk INAF tertentu dalam jangka waktu 5 tahun. c Perusahaan mempunyai perjanjian dengan One Pharma Company Inc. pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk perjanjian penjualan produk perusahaan di Philipina untuk jangka waktu 1 September 2007 sampai dengan . 31 Agustus 2012. d Perusahaan mempunyai perjanjian dengan Nam Dong Co.Ltd dan PT. Inmar Infos Saran pada tanggal 6 . Desember 2007 untuk penjualan produk tertentu untuk jangka waktu 5 tahun. e Perusahaan mempunyai perjanjian agen dengan IFAA Germany untuk distribusi obat di wilayah Iraq pada . tanggal 22 Agustus 2008. f Perusahaan melakukan perjanjian dengan The Importer and Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik pada g Perusahaan melakukan perjanjian dengan Bismillah Traders yang bertindak sebagai distributor tunggal . produk perusahaan di Pakistan pada tanggal 3 Maret 2008. h. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo Anak Perusahaan, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian dengan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo dengan nomor 6185/TU.K/54/VIII/2008 pada tanggal 29 Agustus 2008 tentang penyediaan alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian sejak 29 Agustus 2008 sampai dengan 31 Mei 2014. Sesuai perjanjian tersebut pasal 6 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di lahan RSUP Cipto yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP Cipto untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP 1. alat pra-analitik otomatis, merek Modular Pre Analytic Plus (MPA Plus) 2. alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600 beserta UPS
45
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 37. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN ( lanjutan ) 3. alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya 4. alat koagulasi beserta UPS 5. alat hygrometer 6. alat dehumidifier Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. i. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP H Adam Malik Medan Anak Perusahaan, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian dengan RSUP H. Adam Malik Medan dengan Nomor HK.06/IV.2.1/4751/2009 pada tanggal 27 Juli 2009 tentang penyediaan alat laboratorium dan sistem informasi laboratorium untuk instalasi patologi klinik RSUP H. Adam Malik, dengan jangka waktu perjanjian sejak 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Juli 2014. Sesuai dengan perjanjian tersebut Pasal 5 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di lahan RSUP H. Adam Malik yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP H. Adam Malik untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik dengan rincian sebagai berikut : 1. Pneumatic Tube untuk 16 Station 2. Laboratorium Information System (LIS) 3. Laboratory Refrigerator 2 dan 3 pintu 4. Pletelet Agregometer 5. Resistence Marker Detection Instrument 6. Chemical Autoanalyzer & Urine Autoanalyzer 7. Hematology Analyzer & Blood Gas Analyzer 8. Coagulation Lab 6000 & Coagulation Data 4004 Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. 38 KONDISI EKONOMI Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2011 akan mencapai 6,6 persen. Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh ekspor, konsumsi dan investasi. Ekspor diprakirakan masih tumbuh cukup tinggi sejalan dengan prakiraan masih tingginya realisasi perdagangan dunia serta harga komoditas internasional. Namun selanjutnya pengaruh penurunan pertumbuhan ekonomi global diprakirakan akan mulai terasa pada kinerja ekspor Indonesia. Di sisi lain, konsumsi masih tetap kuat sejalan dengan optimisme konsumen dan prakiraan peningkatan belanja Pemerintah sebagaimana pola historisnya. Sedangkan kegiatan investasi, juga mengalami peningkatan yang didukung oleh perkembangan proyek infrastruktur dan kebijakan Pemerintah mendukung investasi. Pada 2011, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai 6,4 persen. Ini adalah yang tertinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Pada 2011, PDB Malaysia adalah 5,2 persen, Filipina 4,7 persen, Singapura 5,3 persen, Thailand 3,5 persen, dan Vietnam 5,8 persen.
46
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dan Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 38 KONDISI EKONOMI ( lanjutan ) Di samping pertumbuhan ekonomi yang masih solid, sinyal sehatnya ekonomi dalam negeri terlihat dari tingkat inflasi yang terkendali, diperkirakan laju inflasi sampai akhir tahun ini mencapai 4,7 persen atau di bawah perkiraan sebelumnya 5 persen. perkiraan inflasi yang rendah didasarkan perkiraan inflasi Oktober-November yang masih bisa dikontrol, serta faktor musiman yang tidak terlalu besar pengaruhnya. Faktor perkiraan inflasi yang rendah di bawah lima persen pada tahun ini dan tahun depan ini yang mendasari BI menurunkan BI rate dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen pada akhir September. Bank Indonesia (BI) menyatakan, nilai tukar rupiah masih menguat sebesar 1,89% pada periode Januari hingga 21 September 2011 ini.
47
Lampiran
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk - INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 ( Dinyatakan dalam Rupiah penuh )
30 september 2011
31 Desember 2010 Disajikan Kembali
01 Januari 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang lain lain Persediaan Pajak Dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi Jangka Panjang Aset tetap Aset Tidak Lancar yang akan ditinggalkan Aset tak berujud lainnya Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
17.074.323.752 183.617.184.873 3.021.798.217 149.627.522.664 2.738.899.013 9.195.529.956
4.161.945.164 166.430.799.636 3.597.045.292 88.754.042.544 4.144.777.964 4.143.518.610
8.580.598.501 179.921.764.597 3.622.909.897 84.528.731.357 2.740.170.333 4.260.943.824
365.275.258.475
271.232.129.210
283.655.118.509
12.804.993.818 143.192.902.660 81.633.542.818 9.579.328.475 1.538.782.500
11.554.362.705 791.027.336 143.192.902.660 86.398.244.142 9.516.288.263 1.716.289.860
10.197.908.414 791.027.336 143.192.902.660 91.893.769.746 9.516.288.263 121.339.098
248.749.550.271
253.169.114.966
255.713.235.517
614.024.808.746
524.401.244.176
539.368.354.026
Lampiran
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk - INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 ( Dinyatakan dalam Rupiah penuh ) 30 september 2011 LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Bank Hutang Usaha Uang Muka Penjualan Hutang Pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang Bank Jk. Panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang SGU Jk. Panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Bank jangka panjang Hutang SGU Jangka Panjang Kewajiban manfaat pekerja Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah liabilitas
31 Desember 2010 Disajikan Kembali
01 Januari 2010
109.070.910.619 84.299.250.499 561.956.028 5.209.900.292 19.586.965.048 6.771.718.543 631.550.865 226.132.251.894
53.592.806.227 66.281.576.910 700.565.925 5.562.067.317 13.018.811.678 9.700.000.000 761.560.865 149.617.388.922
77.837.077.328 63.156.015.593 725.345.733 10.042.811.224 10.021.893.802 9.700.000.000 171.483.143.680
35.768.586.581
4.571.718.543 323.725.573 34.417.177.141
14.571.718.543 1.177.592.865 31.288.310.920
35.768.586.581
39.312.621.257
47.037.622.328
261.900.838.475
188.930.010.179
218.520.766.008
309.926.750.000
309.926.750.000
309.926.750.000
75.100.356.176
75.100.356.176
75.100.356.176
13.980.477.188 (63.536.349.385) 16.652.736.292
13.980.477.188 (63.536.349.367) -
13.980.477.188 (78.159.995.346) -
352.123.970.271
335.471.233.997
320.847.588.018
614.024.808.746
524.401.244.176
539.368.354.026
EKUITAS Modal saham Modal dasar 10 milyar saham dengan nilai nominal Rp. 100 per lembar saham.Modal ditempatkan dan disetor tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing - masing sebanyak 3.099.267.500 saham. Tambahan modal disetor Saldo laba : Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Laba ( rugi ) tahun berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
-
-
-
Lampiran
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk - INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 ( Dinyatakan dalam Rupiah penuh ) 30 September 2011
30 September 2010
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
341.762.627.504,00 220.496.387.418,00 121.266.240.086,00
276.498.210.581,00 186.560.230.271,00 89.937.980.310,00
34.149.255.762,00 48.432.204.048,00 82.581.459.810,00
33.346.132.809,00 47.529.297.016,00 80.875.429.825,00
LABA (RUGI) USAHA
38.684.780.276,00
9.062.550.485,00
(9.460.905.281,00) 44.924.817,00 (198.686.939,00) (482.829.274,00) (4.913.714.600,00) (791.027.336,00) 547.371.955,00 (15.254.866.658,00)
(11.767.546.408,00) 45.423.421,00 327.938.800,00 (576.660.957,00) (2.243.388.023,00) (14.214.233.167,00)
23.429.913.618,00
(5.151.682.682,00)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
(8.027.808.441,00) 1.250.631.115,00 (6.777.177.326,00)
(1.468.503.607,00) 699.792.275,00 (768.711.332,00)
LABA ( RUGI ) TAHUN BERJALAN
16.652.736.292,00
(5.920.394.014,00)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban Keuangan Penghasilan Bunga Laba (rugi) kurs mata uang asing - bersih Pemulihan cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Kerugian Penurunan Nilai Piutang Lain-lain Kerugian penyisihan persediaan Kerugian Penurunan Nilai Investasi Lain-lain - bersih Jumlah Beban Diluar Usaha - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA ( RUGI ) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
16.652.736.292,00
(5.920.394.014,00)
Lampiran PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk - INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Sembilan Bulan yang berakhir Pada Tanggal tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Saldo per 1 Januari 2010 Total laba komprehensif tahun berjalan
Modal
Tambahan
Disetor
Modal Disetor
309.926.750.000 -
Saldo Laba ditentukan penggunaannya
75.100.356.176 -
13.980.477.188 -
tidak ditentukan penggunaannya
Pendapata n Komprehe nsif
Total Ekuitas Diatribusikan ke Pemilik Induk
(78.159.995.346)
-
320.847.588.018
(19.654.865.275)
-
(19.654.865.275)
Saldo per 30 September 2010
309.926.750.000
75.100.356.176
13.980.477.188
(97.814.860.621)
-
301.192.722.743
Saldo per 1 Januari 2011
309.926.750.000
75.100.356.176
13.980.477.188
(63.536.349.385)
-
335.471.233.979
16.652.736.292
-
16.652.736.292
(46.883.613.093)
-
Total laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 30 September 2011
309.926.750.000
75.100.356.176
13.980.477.188
352.123.970.271
136.336.776.633
4
Lampiran PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk - INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
2011
2010
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak Penerimaan restitusi pajak
357.933.467.934
299.307.291.264
(364.503.779.653)
(303.686.692.963)
(15.793.241.182)
(24.108.419.917)
-
Pembayaran bunga pinjaman Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
-
(9.866.482.112)
(12.080.046.404)
(32.230.035.013)
(40.567.868.020)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil investasi
-
Penerimaan penghasilan bunga simpanan
-
Penyertaan modal pada anak perusahaan
-
Pembelian aset tetap
(1.867.067.815)
Hasil penjualan aset tetap
-
(3.734.987.852)
-
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(1.867.067.815)
(3.734.987.852)
55.478.104.392
47.072.325.932
(10.000.000.000)
(7.500.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran hutang bank Penyaluran Dana PKBL
-
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
45.478.104.392
39.572.325.932
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
11.381.001.564
(4.730.529.940)
4.161.945.163
8.580.598.501
1.531.377.025
1.437.246.913
17.074.323.752
5.287.315.473
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1 JANUARI Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 30 September
5
LAMPIRAN