7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Dan Proses Komunikasi Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah makna. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. 1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Adalah berkat kemampuan bahasa maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak ditampilkan oleh aristoteles, plato dan Socrates, dapat menjadi manusia yang beradap
7
8
dan berbudaya, dan memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun, dekade, bahkan abad yang akan dating. 1 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikasi sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi dan banyak lagi adalah media kedua yang sering dipergunakan dalam komunikasi. Pada umumnya kalau kita bicara dikalangan masyarakat, yang dinamakan media komunikasi itu adalah media kedua sebagaimana diterangkan diatas. Jarang sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi (contant) yakni pikiran dan atau perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message), yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat, telepon, radio dan lain-lainnya yang jelas tidak selalu dipergunakannya. Tampaknya seolah-olah orang tak mungkin berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi mungkin orang dapat berkomunikasi tanpa surat, telepon atau televisi dan sebagainya. 2
1 2
Onong uchjana effendi, ilmu komunikasi teori dan praktek, remaja rosdakarya, 2003, hal. 10-11 Onong uchjana effendi, hal. 10 & 16
9
2.1.2 Tujuan Komunikasi Manusia dalam berkomunikasi mempunyai tujuan yang disampaikan lewat pesan. Menurut heart, setiap pesan yang dikirim memiliki satu atau lebih dari empat tujuan, antara lain : a. Menginformasikan b. Meminta c. Membujuk d. Menjalin hubungan 3
2.2 Desain Komunikasi Visual 2.2.1 Komunikasi Visual komunikasi ini menggunakan mata sebagai alat penglihatan. Komunikasi visual adalah berkomunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif.
Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual : 1. Visual language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. 2. Visualizer, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide kedalam bentuk visual dalam suatu proyek desain. 3
Pearl heart. Tips dan strategi komunikasi bisnis. Jakarta : PT.Prestasi pustakarya.2003 hal 14
10
3. Visual effect membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia. 4. Visual information adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian tangan, senyuman, baju baru, mobil baru, dll. 5. Visual litteracy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual. 4
2.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual Elemen-elemen dasar desain tidak dapat berdiri sendiri sebagian tujuan dari fungsi maupun estetika, karena semuanya merupakan pertalian yang saling berhubungan agar dapat memberikan kenyamanan dan juga mempunyai jiwa sebagai wujud kedalaman estetika suatu desain. Prinsip-prinsip desain tediri dari proporsi, keseimbangan kontras, irama dan kesatuan,
1. Proporsi Proporsi adalah perbandingan antara unsur-unsur suatu materi yang satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan dengan ukuran dan bentuk suatu bidang yang akan ditata. Pembuatan proporsi yang baik adalah suatu bentuk upaya untuk mencari perbandingan. 2. Keseimbangan Keseimbangan atau biasa disebut balance adalah suatu kesan yang serasi dan mantap dari unsur-unsur yang didesain secara tepat. 3. Kontras Kontras adalah penentu suatu desain yang menonjolkan prioritasnya. 4
Adi kusrianto,”pengantar design komunikasi visual”, ANDI Yogyakarta, hal 10.
11
Kontras dapat dilakukan dengan mengubah ukuran, bentuk arah, warna dan nada. Untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yanga ada, dapat menonjolkan kekontrasan dari perbedaan-perbedaan tersebut. 4. Irama Irama adalah pengulangan dari suatu unsur-unsur yang ditampilkan agar desain mempunyai nilai yang hakiki dari suatu peraturan unsur tapi harus mempunyai irama yang baik. 5. Kesatuan Kesatuan merupakan pengelompokan antara unsur-unsur desain dalam Suatu ruang dengan membentuk suatu kesatuan. 5
5
Hendi Hendratman St, Tips n trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 29.
12
2.4 Komponen Desain Grafis Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif “menarik” atau “indah” bias dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen dalam desain grafis, antara lain : 1. Garis 2. Bentuk (shape) 3. Warna 4. Ilustrasi / gambar 5. Huruf / Tipografi 6. Ruang (space)
13
2.4.1 Garis (Line) Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis computer sering disebut Outline (Coreldraw), Contour atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang membentuk huruf “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk huruf “Z”, terkesan tegas dan kaku.
2.4.1.1 Garis Secara Orientasi Tabel 2.1 tabel garis secara orientasi
Garis
Kesan Psikologis
Garis Lurus Horizontal
Sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak
Garis Lurus Vertikal Stabilitas, kekuatan atau kemegahan Garis Lurus Miring Diagonal
Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika
Garis Melengkung (kurva) Keanggunan, halus
14
2.4.1.2 Kombinasi Garis Horizontal dan Vertical 1. Memberi kesan formal, kokoh, tegas
Bentuk L
Bentuk T
Bentuk palang
Gambar 2.1
2.4.1.3 Kombinasi Garis Diagonal 1. Memberi kesan konflik, perang, benci, larangan
Bentuk X Bentuk > Bentuk <
Bentuk Diagonal Overlap
Bentuk Diagonal Berjauhan
Gambar 2.2
2.4.1.4 Kombinasi Garis Kurva 1. Spiral, memberi kesan kelahiran atau generasi penerus, hipnotis 2. Lingkaran dan Setengah lingkaran, memberi kesan kekokohan 3. Gelombang, memberi kesan mengalir, lembut, gemulai
Spiral
lingkaran
Setengah lingkaran Gambar 2.3
Gelombang
15
2.4.1.5 Pengulangan 1. Pengulangan akan menimbulkan irama. Sehingga kesannya bisa riang, tenang, malas, stabil. 2. Zig-zag memberi kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Pengulangan garis diagonal
Pengulamgan garis dan vertikal
Pengulangan garis lengkung Gambar 2.4
2.4.1.6 Pancaran 1. Memberi kesan adanya jarak, kejauhan fokus, meledak, spontanitas, memusat, keluasan, tanpa batas dan lain-lain 6 .
Gambar 2.5
2.4.2 Bentuk (Shape) 6
Hendi Hendratman St, Tips dan Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 15.
16
Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk ada yang berbentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan symbol trinitas (ayah, ibu, anak), tapi di Mesir segitiga melambangkan feminimitas (kewanitaan). 1. Bentuk 2 dimensi (dwimatra)
Kotak
2.
Lingkaran
Segitiga
Bentuk 3 dimensi (trimatra)
Kubus
Lingkaran
Gambar 2.6
Tabung
17
2.4.3
Warna Warna dapat didefensikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. Menurut Hendi Hendratman, warna adalah faktor yang sangat penting dan dapat memberikan dampak psikologis, sugesti,, suasana bagi yang melihatnya. 7 Cahaya yang dapat di tangakap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, melalui berkas cahaya warna ungu, violet, hijau, kuning, jingga hingga merah. Diluar cahaya ungu terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Diluar cahaya merah terdapat gelombang/sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancar radio dan TV. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna selain dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka atau tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut ini karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang yaitu :
7
Hendi Hendratman St, Tips dan Trik Computer Graphics Design, Bandung : Penerbit Informatika,2006. Hal 43-48
18
•
Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang utuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
•
Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya dan kesucian.
•
Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
•
Merah, bersifat menaklukan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
•
Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari halhal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
•
Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan didalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
•
Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
•
Ungu, melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan.
•
Orange, melambangkan energy, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat.
•
Coklat, melambangkan tanah/bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, kebahagian masa depan. Diantara berbagai macam warna diatas, kini yang banyak dipergunanakan dalam
industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yamg membagi warna dasar menjadi Cyan, Magenta, Yellow, Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika. 8 8
Ebdi Sanyoto, Sandjiman, Dasar Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta 2005
19
Gambar 2.7
2.4.3.1 Ilustrasi / Gambar Menurut Michael Bernie (1997:116), secara umum ilustrasi membantu sebuah iklan karena mempunyai daya angkat dan sebuah dimensi tambahan. Ilustrasi digunakan dengan alasan untuk mempertunjukan produk, memberi suasana, membuat orang berminat kepada suatu iklan dan membuat mereka membacanya serta membagi teks. Secara umum dapat dikatakan, desain komunikasi visual yang tidak disertai ilustrasi cenderung monoton, kurang informatif, kurang menyenangkan, dan tidak memiliki unsur eye catcher. Adanya ilustrasi dimaksudkan untuk memperjelas informasi atau pesan dan sekaligus sebagai alat untuk menarik perhatian pembaca (attention grabber). Kendati demikian, ilustrasi yang kurang berkualitas dapat menjadi boomerang, berbalik merusak desain dan menghancurkan image. Pengertian ilustrasi secara umum adalah gambar atau foto yang bertujuan menjelaskan teks dan sekaligus menciptakan daya tarik. Ilustrasi yang berhasil menarik perhatian pembaca pada umumnya memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Komunikatif, informatif, dan mudah dipahami
20
2. Menggugah perasaan dan hasrat untuk membaca 3. Ide baru, orisinil, bukan merupakan plagiat atau tiruan 4. Punya daya pukau (eye-catcher) yang kuat 5. Jika berupa foto atau gambar, harus punya kualitas memadai, baik dari aspek seni maupun teknik pengerjaan. 9
2.4.3.2 Mode Desain Grafis 1. Manual / Hand Drawing / Gambar Tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol, dan lain-lain. Cocok untuk membuat konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain. 2. Computerized / Menggunakan Computer Terdapat dua jenis format, gambar secara vektor (coreldraw) atau bitmap (Adobe Photoshop). Format vektor yang terdiri dari kordinatkordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto. 10
9
Supriyono, Rakhmat. 2010. “Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta. Hal: 50-51 Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 22
10
21
2.4.4 Huruf Atau Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Oleh karena itu, pemilihan huruf juga merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan media visual berupa buku, poster, dan iklan media cetak, karena banyak penggunaan huruf didalamnya. Seperti halnya warna, huruf juga dapat membangun mood dan nuansa yang diinginkan. Oleh karena itu, pemilihan huruf juga harus disesuaikan dengan mood yang sama agar konsisten dengan berbagai elemen visual lainnya. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dan fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami terkomputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. 11
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi#Sejarah_Tipografi,2009
22
2.4.4.1 Secara Garis Besar Huruf-Huruf Digolongkan Menjadi 4 : a. Serif Dengan ciri memiliki sirip / kaki / serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Times New Roman ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ A b c d ef g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z 1234567890 b. Dekoratif Merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif, mewah, bebas, anggun, tradisional dan ornamental.
Old English Text MT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ AbcdefghIjklmnopqrstuvwxyz 1234567890 c. Sans Serif Dengan ciri tanpa sirif / serif dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, sederhana, kontemporer dan efisien.
Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
23
AbcdefghIjklmnopqrstuvwxyz 123456789 d. Script Merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi, anggun, tradisional, informal dan akrab.
Brush Script ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ AbcdefghIjklmnopqrstuvwxyz 1234567890
24
2.4.5 Ruang (Space) Dengan ruang kita dapat merasakan jauh – dekat, tinggi – rendah, panjang – pendek, kosong – padat, besar – kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relative. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding. Ruang merupakan jarak antara jarak suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Dalam bentuk fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur yaitu objek (figure) dan latar belakang (background). 12
Gambar 2.8
2.4.6 Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain tehadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjaanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat luas dan melebar dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me-layout itu sama dengan mendesain. 13
12 13
Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 25. Rustan, surianto s.sn, layout dasar dan penerapannya, PT Gramedia,hal 23-72
25
2.5 Sign System 2.5.1 Pengertian Sign System Sign (dalam bahasa Indonesia berarti tanda) adalah bentuk komunikasi yang dapat berbentuk verbal dan visual. Keberadaan tanda menjadi suatu kepentingan bagi masyarakat karena dapat menyampaikan informasi akan sesuatu. suatu tanda bukan ilmu yang bersifat pasti, melainkan suatu hal yang dibangun oleh pengetahuan yang lebih terbuka. Yang terpenting dalam sistem tanda pada desain komunikasi visual adalah fungsi dari tanda dalam menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima, berdasarkan kode tertentu, yang dimediasi oleh media tertentu. Sistem tanda berhubungan erat dengan ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah bentuk tanda yang menyerupai bentuk yang diwakilinya, yang mengambil ciri-ciri yang sama dari bentuk aslinya. Indeks adalah tanda yang mempunyai hubungan sebab akibat atau bukti dari apa yang diwakilinya. Sementara simbol berarti tanda yang lahir karena adanya peraturan atau kesepakatan bersama. Sign system dalam konteks desain komunikasi visual merupakan rangkaian representasi visual yang memilki tujuan sebagai media interaksi manusia dalam ruang public. 14
14
Piliang, buku semiotika komunikasi visual (Tinarbuko, 2009,hal 12)
26
2.5.2
Jenis-Jenis Sign a. Traffic Sign Yaitu sign yang berada di jalan yang berguna untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan seperti penunjuk arah, peringatan, dan larangan. b.
Commercial Sign
Yaitu sign yang berfungsi komersil. c. Wayfinding Sign Yaitu sign yang bersifat mengarahkan dan menjadi penunjuk jalan. d. Safety Sign Yaitu sign yang berfungsi untuk menginformasikan pesan yang bersifat peringatan, larangan maupun himbauan guna mengingatkan pengguna mengenai suatu sistem keamanan.
27
2.5.3
Elemen-Elemen Sign System a. Elemen Orientasi Diwujudkan dalam bentuk peta, denah setiap lantai, dan gedung
yang
merupakan suatu bentuk informasi grafis awal yang berfungsi untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan oleh seseorang di dalam lingkungan yang belum dikenali. Alat-alat ini berfungsi utama untuk menyadari di mana ia berada, ke mana ia akan pergi, dan rute apa yang sebaiknya dipilih. b. Elemen Informasi Arahan Biasanya berupa sign yang dilengkapi dengan tanda-tanda panah atau panelpanel tombol. Elemen ini berfungsi bagi seseorang yang telah menemukan orientasinya, dan memberikan arahan melalui rute untuk menemukan lokasi yang ia tuju. c. Elemen Identifikasi Tujuan Elemen ini dapat berupa papan identitas dari nama gedung, identitas ruangan, dan nomor lantai. Penanda jenis ini dapat berada di dalam maupun di luar ruangan karena berfungsi sebagai pembeda antara tempat yang satu dengan lainnya. d. Elemen Situasi dan Identitas Obyek Elemen ini berfungsi menginformasikan suatu kondisi/situasi yang berlaku di dalam suatu lingkungan kepada orang-orang yang sedang berada di dalamnya. Misalnya papan pemberitahuan/arahan mengenai ruangan studio yang sedang on air agar masyarakat tidak membuat keributan. 15 15
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp-gdl-irpandjuli-29909-8-unikom_i-i.pdfign
28
2.5.4 Hal-hal Dalam Merancang Sign System Dalam merancang desain untuk sign system juga harus memperhatikan hal-hal berikut : 1. Memahami institusi dan lingkungannya, Mengetahui kegiatan utama dari institusi tersebut. 2. Mengidentifikasi
fasilitas
yang
akan
direpresentasikan,
Sign
harus
dapat
mengidentifikasikan fasilitas apa saja yang ada di institusi atau lingkungan atau bangunan tersebut. 3. Menentukan lokasi penempatan, Lokasi harus mudah terlihat dan mudah diakses oleh banyak orang. 4. Implementasi sign system, Kita harus bisa mengimplementasi dan menetukan ekspresi yang akan digunakan, mulai dari segi warna, bentuk dan tekstur desain.
29
2.5.5 Material Pembuatan Sign System selain desain, kita juga harus memperhatikan material dalam pembuatan sign system. Sekarang ini, desain menarik dan informasi yang benar saja tidaklah cukup. Dalam merancang sign system sekarang ini, pemilihan material juga dapat menentukan apakah sign itu dapat menarik perhatian banyak orang atau tidak. Adapun material yang biasa digunakan dalam pembuatan sign system antara lain : 1. Batu ( granit, marmer, sedimen ) 2. Kayu 3. Gelas 4. Aluminium dan besi 5. Akrilik 6. Vinyl 7. Kain 8. Digital media
Salah satu contoh yang baik dalam penerapan sign system dengan lingkungannya yang sangat sesuai bisa dilihat dari sign system rancangan dari desainer asal Polandia Kasia Kaczmarek untuk sebuak rumah sakit anak-anak dikotanya. Kasia dengan cerdas dapat menejemahkan bentuk-bentuk visual yang akan menarik perhatian bagi anak-anak sekaligus juga dapat dimengerti dengan mudah oleh anak- anak. Berbagai warna terang berikut pictogram berbentuk binatang dirancang sedemikian rupa oleh Kasia dan diaplikasikan ke berbagai bentuk sepeti nomer kamar tanda arah hingga interior kamar. Melalui rangkaian sign system rancangan Kasia ini, anakanak pun dipastikan akan merasa
30
nyaman dalam lingkunagan rumah sakit yang biasanya terasa asing dan menakutkan bagi sebagian anak-anak pada umumnya. Dalam dunia Enviromental Graphic Design, nama desainer Lance wymen akan selalu mencuat. Pengaruhnya cukup terasa pada perkembangan Enviromental Graphic Design yang saat ini tumbuh semakin cepat. Dalam puluhan tahun karirnya, ia telah mendesain berbagai wayfinding system yang hingga kini masih banyak diperbincangkan banyak orang. Desainnya yang paling terkenal adalah rangkaian grafis untuk olimpiade Mexico di tahun 1968 yang disebut pada buku “ A History of Graphic Design “ karangan philip meggs sebagai salah satu yang paling sukses dalam evolusi identifikasi visual. 16
2.6 Data Perusahaan 2.6.1 Identitas Organisasi Visual logo mercubuana distilasi dari nyala api yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan tridarma perguruan tinggi. •
Darma pendidikan dilambangkan dengan nyala api tengah
•
Darma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilambangkan dengan dua nyala api yang mengapitnya
16
http://www.tebarnasi.com/archive/index.php/t-594.html
31
Api Biru Yang Tenang Menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika.
Ketinggian Api Yang Berbeda Melambangkan visi yang dinamis, disamping melambangkan target yang dapat dijabarkan dan ditindak lanjuti dengan jelas.
Nyala Api Menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika mercubuana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan.
Bentuk Dasar Logo Umb Yang Ouval Melambangkan kekukuhan didalam menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keseimbangan.
32
2.6.2 Visi dan Misi Perusahaan •
Visi Menjadi universitas unggul dan terkemuka yang menghasilkan tenaga professional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.
•
Misi Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan menciptakan & menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien, dan mengembangkan jaringan, kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon perubahan arus dan daya saing global. Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan & etika professional kepada para mahasiswa dan karyawan yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.
33
2.6.3 •
Budaya Kerja Umb Jujur Keselarasan antara perkataan dan tindakan dengan peraturan karyawan dan ketentuan lain yang berlaku. Contoh: tidak memberikan sesuatu (uang, barang) untuk mempercepat suatu kegiatan diluar ketentuan (biaya) yang sudah ditetapkan ; juga tidak memanipulasi uang, pekerjaan (jam kerja), maupun ucapan.
•
Tanggung jawab Kesadaran dan kemauan untuk melakukan dan menanggung resiko dari pekerjaan yang diembannya. Contoh: ikut menjaga keamanan kampus dan nama baik UMB.
•
Kreatif Keyakinan dan kemauan terus menerus untuk meningkatkan kinerja. Contoh: pekerjaan yang diberikan dilaksanakan hingga tuntas, dengan berbagai cara, upaya, dan tidak mengenal kata “tidak bisa”.
•
Disiplin Kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan peraturan karyawan dan ketetapan lain yang berlaku. Contoh: jam kerja sesuai peraturan.
•
Kearifan lokal Memasukan buday lokal dalam budaya kerja, gaya kepemimpinan, dan dalam berkomunikasi. Contoh: memelihara budaya lokal seperti menghormati orang yang lebih tua, mengenakan pakaian nasional diacara wisuda, mengambil tema lokal dalam penelitian atau skripsi.
34
•
Ramah lingkungan Kesadaran dan peran serta untuk menjaga lingkungan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas energy (air,listrik,telepon, dan alat tulis kantor). Contoh: ikut menjaga kebersihan kampus, tidak membiarkan kran air menyala hingga air tumpah, mematikan listrik saat tidak diperlukan, menggunakan telepon dan atk seperlunya.