BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Bimbingan Karier a. Pengertian Bimbingan Karier Pengertian bimbingan karier menurut Marsudi, dkk (2003: 115) adalah suatu proses individu mengenal dan memahami potensi dirinya, mengenal dan memahami dunia kerja, melalui pemberian layanan karier ataupun bantuan karier tentang pemilihan dan pengambilan keputusan karier masa depan.
Karier merupakan salah satu layanan bimbingan
konseling di sekolah, Yusuf dan Nurihsan (2012: 11) mengatakan: Bimbingan karier yaitu bimbingan untuk membantu masalah individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier seperti, pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahaan masalah-masalah karier. Sementara itu menurut Robert Gibson & Mitchell (Santoso, 2011: 446) bimbingan karier merupakan aktivitas yang dilakukan konselor di berbagai lingkup dengan tujuan menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan karier sesorang di sepanjang usia bekerjanya, meliputi bantuan dalam perencanaan, karier, pengambilan keputusan dan penyesuaian diri. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan aktivitas yang dilakukan konselor di berbagai lingkup melalui pemberian layanan karier ataupun bantuan karier dengan tujuan menstimulasi dan memfasilitasi untuk mengenal dan memahami potensi dirinya, mengenal dan memahami dunia kerja, merencanakan masa depan dengan pemilihan dan pengambilan keputusan karier secara tepat dan bertanggung jawab.
6
7
b. Tujuan Bimbingan Karier Tujuan umum bimbingan karier di sekolah yang dijelaskan oleh Salahudin (2012: 117) adalah siswa memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan, memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang kematangan kompetensi kerja, memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, memahami relevansi kompetensi belajar dengan cita-cita karier masa depan,
memiliki kemampuan
membentuk identitas karier, memiliki kemampuan perencanaan masa depan, mengenal keterampilan, minat, bakat, dan memiliki kemampuan atau kematangan mengambil keputusan karier. Sementara itu, tujuan diselenggarakannya bimbingan karier di sekolah menurut Yusuf dan Nurihsan (2012: 15) ialah sebagai berikut: 1) Memiliki pemhamaan diri (kemampuan dan minat) yang terkait dengan pekerjaan 2) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. 3) Memiliki kemampuan untuk membentuk indentitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosio—psikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja. 4) Memiliki kemampuan merencanaan masa depan. 5) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah pola karier. 6) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan tujuan bimbingan karier adalah membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri, penyesuaian diri terhadap lingkungan, memiliki pengetahuan informasi karier dan membentuk identitas karier, mengenali keterampilan, bakat dan minat diri, perencanaan dan pengarahan karier serta memiliki kemampuan atau kematangan mengambil keputusan karier.
8
c. Penyelengaraan Bimbingan Karier Peyelenggaraan bimbingan karier diharapkan dapat dilaksanakan dengan optimal, sehingga tujuan-tujuan dari bimbingan karier dapat dicapai. Walgito (2010: 205) menjelaskan penyelengaraan bimbingan karier dapat dilaksanakan dengan cara, yaitu: 1) Bimbingan karier dilaksanakan dengan cara yang disusun dalam suatu paket tertentu yaitu paket bimbingan karier. 2) Kegiatan bimbingan karier dilaksanakan secara instruksional. 3) Bimbingan karier dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. 4) Kegitan bimbingan karier dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut ―hari karier‖ atau career day. 5) Karyawisata karier yang diprogramkan oleh sekolah.
2. Program Flash Player a. Pengenalan Program Flash Player Flash merupakan software keluaran Macromedia Inc® yang diberi nama Macromedia Flash®. Software ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang pada awal perkembangannya digunakan untuk animasi pada flash player saja. Namun, saat ini mulai banyak digunakan untuk media pembelajaran karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Menurut Mutmainah dan Purbo (2002: 12), Macromedia Flash merupakan program software
yang dipakai untuk menampilkan
multimedia gabungan antara grafik, animasi suara serta interaktifitas. Flash merupakan program grafis multimedia dan animasi yang dibuat oleh perusahaan Macromedia untuk keperluan pembuatan khususnya aplikasi web yang interaktif dan menarik. Menurut Astuti (2006: 2) mengatakan bahwa macromedia flash merupakan program grafis animasi yang diproduksi oleh Macromedia copy. Animasi yang dihasilkan adalah animasi berupa file movie yang berupa grafik atau teks. Animasi yang dihasilkan sangat interaktif, yang
9
dapat digunakan untuk pembuatan animasi situs web, membuat game, presentasi dan media pembelajaran. Beberapa kemampuan yang dimiliki Macromedia Flash, antara lain: 1) Animasi dan gambar akan terlihat bagus pada ukuran window dan resolusi layar berapapun jika terbuat dari flash. 2) Kecepatan gambar atau animasi yang muncul akan lebih cepat jika dibandingkan dengan pengolah animasi lain. 3) Mudah diintegrasikan dengan program Macromedia lain. 4) Dapat pula dipakai untuk membuat kartun, presentasi, iklan, animasi logo dan kontrol navigasi, dll. Dengan konsep penggabungan pembelajaran dan teknologi, Macromedia Flash dapat menyajikan materi pelajaran dengan lebih menarik, tidak monoton dan memudahkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Macromedia Flash dalam penelitian digunakan untuk presentasi materi pokok pencemaran dan kerusakan
lingkungan
hubungannya dengan aktifitas manusia yang disajikan untuk siswa. Macromedia flash bukan hanya sekedar program, tetapi sebuah media pembelajaran yang menyampaikan pesan berupa konsep yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Menurut Pranowo (2011) Teknologi flash menjadi solusi bagi penyebaran informasi atau pembangunan aplikasi untuk disebarkan ke khalayak ramai sehingga menjadi teknologi yang popular dan berkembang dengan pesat. Flash dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : Flash sebagai software, macromedia flash sebagai software pembuat atau pembangun aplikasi. sistern informasi, dan pembuat animasi. Flash sebagai teknologi, sekarang ini hampir semua browser serta sebagian peralatan elektronik sudah terinstal flash player untuk dapat menjalankan animasi.
10
b. Manfaat Program Flash Player Andreas (Aster, 2011: 28) mengungkapkan macromedia flash mempunyai keunggulan dibanding program lain yang sejenis yaitu: (1) membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain; (2) membuat peruhahan transparansi warna dalam movie; (3) membuat perubahan animasi dan satu bentuk ke bentuk yang lain; (4) membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan, dan (5) dikonversi dan dipublikasikan ke dalam beberapa tipe diantaranya adalah, swf, html, gif, jpg, png, exe, inov. Macromedia flash juga merupakan software pembuatan animasi yang berfungsi sebagai media pembelajaran, presentasi, pendukung desain web. Sehingga, merupakan salah satu program yang dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran yang cukup menarik melalui anirnasi. Animasi untuk menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi biasanya berupa tulisan atau gambar bergerak, animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan menarik perhatian siswa. Keunggulan animasi gambar bergerak dalam hal ini adalah berupa kemampuan dalam menjelaskan suatu kejadian secara sistemastis dalam setiap waktu perubahan. Zaidan & Harus (Aster, 2011: 30) menyebutkan bahwa kelebihan media animasi apabila digunakan dalam pendidikan yaitu: 1) Animasi mampu menyampaikan susuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik. 2) Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain. Pelajar juga mampu memberi ingatan yang lebih lama kepada media yang bersifat dinamik dibanding media yang bersifat statik. 3) Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya. Utamanya untuk keadaan di mana
11
perkiraan
sebenarnya
sukar
atau
tidak
dapat
disediakan,
membahayakan ataupun mungkin melihatkan biaya yang tinggi. 4) Animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih menyenangkan. animasi mampu menarik perhatian. meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan. 5) Persembahan secara visual dan dinamis yang disediakan oleh teknologi animasi mampu rnemudahkan dalam proses aplikasi konsep atau pun demontrasi. Dapat ditarik kesimpulan dari manfaat program flash player bahawa program flash player memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki program sejinis lainnya. Yaitu, dengan tombol lebih interaktif, terdapat gerak animasi, dapat di konversikan dan dipublikasi ke dalam beberapa tipe, flash player dapat menyampaikan suatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik, menarik dan menyenangkan bagi siswa, serta dapat merangsang pemikiran siswa yang lebih berkesan.
3. Kematangan Karier a. Pengertian Kematangan Karier Kematangan karier merupakan aspek yang perlu dimiliki siswa untuk menunjang karier dimasa depan. Pengertian kematangan karier yang diungkapkan oleh Hasan (2006: 127), menyatakan bahwa kematangan karier yaitu sikap dan kompetensi yang berperan untuk pengambilan keputusan karier. Sikap dan kompetensi tersebut mendukung penentuan keputusan karier yang tepat. Richard (2007: 171) menyatakan kematangan karier juga merupakan refleksi dari proses perkembangan karier individu untuk meningkatkan kapasitas untuk membuat keputusan karier. Sedangkan,
Crites
(Levinson,
1998:
475),
mendefinisikan
kematangan karier individu sebagai kemampuan individu untuk membuat pilihan karier, yang meliputi penentuan keputusan karier, pilihan yang realistik dan konsisten. Pengertian kematangan karier jauh lebih luas
12
daripada
sekedar
pemilihan
pekerjaan,
karena
akan
melibatkan
kemampuan individu baik dalam dalam membuat keputusan karier maupun aktivitas perencanaan karier. Kematangan karier mengarah pada pengenalan karier secara menyeluruh, diawali dengan pengenalan potensi diri, memahami lapangan kerja yang sebenarnya, merencanakan sampai dengan menentukan pilihan karier yang tepat. Pengertian kematangan karier menurut Luzzo (Levinson, 1998: 475) mengemukakan bahwa kematangan karier merupakan aspek yang penting bagi individu dalam memenuhi kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat keputusan karier yang cerdas dan realistik. Super berpendapat bahwa keberhasilan dan kesiapan remaja untuk memenuhi tugas-tugas yang terorganisir yang terdapat dalam setiap tahapan perkembangan karier disebut sebagai kematangan karier (Gonzales, 2008: 749). Kematangan karier seseorang juga dipengaruhi oleh usia, menurut Gonzales (2008: 749). Kesesuaian dengan usia yang dimaksudkan dalam definisi ini, adalah berdasarkan teori Life-Span, LifeSpace dari Super. Teori ini mengatakan bahwa setiap individu pada jenjang usia tertentu mempunyai peran yang harus dijalankan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan karier adalah sikap dan kompetensi individu dalam menentukan keputusan karier yang ditunjang oleh faktor kognitif dan afektif dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian. Kematangan karier ini merupakan hubungan antara usia individu dengan tahap perkembangan karier yang mempunyai peran dalam kematangan karier yang harus dijalankan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
b. Aspek Kematangan Karier Menurut Super (Sharf, 1992: 155) menyatakan bahwa kematangan karier remaja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1) Perencanaan karier (career planning)
13
Aspek perencanaan karier merupakan aktivitas pencarian informasi dan seberapa besar keterlibatan individu dalam proses tersebut. Kondisi tersebut didukung oleh pengetahuan tentang macam-macam unsur pada setiap pekerjaan. Indikator ini adalah menyadari
wawasan
dan
persiapan
karier,
memahami
pertimbangan alternatif pilihan karier dan memiliki perencanaan karier di masa depan. 2) Eksplorasi karier (career exploration) Eksplorasi karier merupakan kemampuan individu untuk melakukan pencarian informasi karier dari berbagai sumber karier, seperti kepada orang tua, saudara, kerabat, teman, guru bidang studi, konselor sekolah, dan sebagainya. Aspek eksplorasi karier berhubungan dengan seberapa banyak informasi karier yang diperoleh siswa dari berbagi sumber tersebut. Indikator dari aspek ini adalah mengumpulkan informasi karier dari berbagai sumber dan memanfaatkan informasi karier yang telah diperoleh. 3) Pengetahuan tentang membuat keputusan karier (decision making) Aspek
ini
menekankan
kemampuan
siswa
dalam
menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat perencanaan karier. Konsep ini didasari pada tuntutan siswa untuk membuat keputusan
karier, dengan asumsi
apabila siswa
mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karier maka diharapkan mereka juga mampu membuat keputusan karier yang tepat bagi dirinya. 4) Pengetahuan informasi tentang dunia kerja (world of work information) Aspek ini terdiri dari dua komponen yang terkait dengan tugas perkembangan, yaitu individu harus tahu minat dan kemampuan diri, mengetahui cara orang lain mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan mengetahui alasan orang berganti pekerjaan. Komponen kedua adalah mengetahui tugas-
14
tugas pekerjaan dalam suatu jabatan dan perilaku-perilaku dalam bekerja. 5) Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai (knowledge of preferred occupational group) Pada aspek ini siswa diberi kesempatan untuk memilih satu dari beberapa pilihan pekerjaan, dan kemudian ditanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Mengenai persyaratan,
tugas-tugas,
faktor-faktor
dan
alasan
yang
mempengaruhi pilihan pekerjaan dan mengetahui resiko-resiko dari pekerjaan yang dipilihnya. Indikator pada aspek ini adalah pemahaman mengenai tugas dari pekerjaan yang diinginkan, memahami
persyaratan
dari
pekerjaan
yang
diinginkan,
mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan yang diminati dan mampu mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin muncul dari pekerjaan yang diminati. 6) Realisasi keputusan karier (realitation) Realisasi keputusan karier adalah perbandingan antara kemampuan individu dengan pilihan karier pekerjaan secara realistis. Aspek ini menurut Super (Sharf, 1992: 159), antara lain: memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan kelemahan diri berhubungan dengan pekerjaan yang diinginkan, mampu melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat karier yang diinginkan, mampu mengambil manfaat membuat keputusan karier yang realistik. Individu yang memiliki kematangan karier yang baik berarti telah memiliki
orientasi
karier
(career
orientation).
Orientasi
karier
didefinisikan sebagai skor total dari: (1) sikap terhadap karier, (2) keterampilan membuat keputusan karier, dan (3) informasi dunia kerja, menurut Super (Sharf, 1992: 159). Sikap terhadap karier terdiri dari perencanaan karier dan eksplorasi karier. Keterampilan membuat keputusan karier terdiri dari kemampuan menggunakan kemampuan dan
15
pemikiran dalam membuat keputusan karier. Informasi karier terdiri atas memiliki informasi tentang pekerjaan tertentu dan kelompok pekerjaan yang lebih disukai. Kesimpulan dari pendapat diatas bahwa aspek kematangan karier individu dipengaruhi oleh aspek perencanaan karier, eksplorasi karier, pengetahuan tentang membuat keputusan, informasi tentang dunia kerja, pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang disukai, dan realisasi keputusan karier.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier Shertzer dan Stone (Winkel dan Hastuti, 2005: 647), membagi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karier sebagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dimiliki seseorang yang akan mempengaruhi perkembangan kariernya adalah nilai-nilai kehidupan yang diikuti, taraf inteligensi, bakat khusus yang dimiliki, minat, sifat, informasi tentang bidang-bidang pekerjaan, serta keadaan fisik seseorang. Sedangkan,
faktor
eksternal
yang
akan
mempengaruhi
perkembangan karier seseorang adalah masyarakat (lingkungan sosial budaya), keadaan sosial ekonomi suatu negara atau daerah, status sosialekonomi keluarga, pengaruh dan ekspektasi dari keluarga besar dan inti, pendidikan, pertemanan, serta tuntutan yang melekat pada masing-masing pekerjaan. Pakar lain yang mengetengahkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karier adalah Seligman (Ingarianti, 2009: 17). Menurutnya ada enam faktor yang terlibat, yaitu keluarga, masyarakat, sosio— ekonomi, individu, serta faktor psikososial dan emosional. Kesimpulan dari dua pendapat diatas menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kematangan karier individu dapat berasal dari faktor internal (faktor yang muncul dari dalam diri) dan eksternal (faktor yang muncul dari pengaruh lingkungan) individu. Selain itu juga dipengaruhi oleh keluarga, masyarakat, sosial, ekonomi, serta faktor psikososial dan emosional.
16
d. Tahap Kematangan Karier Siswa SMP Perkembangan karier yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Super dalam konsep life stages. Karena subjek adalah siswa SMP yang berada dalam tahap perkembangan remaja. Super (Suherman, 2008: 56) meringkas konsep life stage dalam 12 proposisi. Berdasarkan 12 proposisi tersebut, Super membagi tahap perkembangan karier menjadi lima tahapan, yaitu: (1) tahap pertumbuhan (growth); (2) tahap eksplorasi (exploration); (3) tahap pendirian (establishment); (4) tahap pemeliharaan (maintenance); dan (5) tahap kemunduran (decline). Mengacu pada tahapan perkembangan Super maka karakteristik perkembangan
karier
siswa
SMP
sesuai
dengan
karakteristik
perkembangan karier remaja berada pada tahap pertumbuhan usia 11–14 tahun. Pada tahap ini individu ditandai dengan perkembangan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan yang terkait dengan konsep diri. Konsep diri yang dimiliki individu terbentuk melalui identifikasi terhadap figur-figur keluarga dan lingkungan sekolah. Pada tahap ini individu dapat mengenali pentingnya perencanaan masa depan dann memilih pekerjaan. Menurut Super (Savickas, 2002), membagi tahap perkembangan karier level pertumbuhan meliputi tiga sub tahapan berikut: 1) Sub tahap fantasy (4—10 tahun) Pada sub tahap ini ditandai dengan minat anak berfantasi untuk menjadi individu yang diinginkan, kebutuhan dan menjalani peran adalah hal yang penting. 2) Sub tahap interest (11—12 tahun) Individu pada sub tahap ini menunjukkan tingkah laku yang berhubungan dengan karier mulai dipengaruhi oleh kesukaan anak. Hal yang disukai dan yang tidak tersebut menjadi penentu utama aspirasi dan aktifitas.
17
3) Sub tahap capacity (13—14 tahun) Individu
yang
berada
pada
sub
tahap
ini
mulai
mempertimbangkan kemampuan pribadi dan persyaratan pekerjaan yang diinginkan.
e. Hambatan dalam Kematangan Karier Hambatan kematangan karier yang dikemukakan oleh Rosenthal (Smedley, 2003: 110), menunjukkan karakteristik kemampuan belajar rendah, konsep diri rendah, dan individu yang bertipe belajar pasif. Gejala ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki kematangan karier dari segi afektif yang rendah. Dengan demikian, individu yang memiliki permasalahan dalam belajar mengakibatkan kematangan kariernya juga rendah.
Penyebabnya,
dalam
kematangan
karier
membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan yang mendukung untuk meningkatkan kapasitas yang diperlukan dalam menentukan pilihan karier. Permasalahan dari segi emosional dan belajar juga berpengaruh terhadap kematangan karier (Smedley, 2003: 108). Hambatan lain yang muncul menurut Pusat Layanan Konseling mahasiswa, Universitas Negeri Illinois (2005), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seorang siswa gagal dalam membuat pilihan keputusan karier. Takut akan kegagalan, takut sukses karena berpikiran orang lain mengharapkan kesempurnaan jika berhasil sekali, kurangnya kemampuan untuk menetapkan prioritas, tidak tahu tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memutuskan, berharap orang lain yang akan membuat keputusan, belum memiliki pengalaman dalam membuat keputusan karier, tidak mau mengorbankan kenyamanan untuk kepentingan kedepan, takut orang lain menolak keputusan yang telah di buat, selalu berpikir bahwa saya tidak dapat melakukannya jika orang lain pun tidak dapat melakukannya atau perasaan tidak percaya diri, dan percaya bahwa keputusan yang telah dibuat tidak akan ada yang peduli.
18
Upaya mengatasi permasalahan yang menghambat kematangan karier adalah dengan meningkatkan kapasitas diri dalam pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan karier dan tahapan perkembangan karier. Pilihan karier membutuhkan proses yang komplek untuk dipikirkan, membutuhkan waktu dan usaha. Lebih dari itu menentukan pilihan karier merupakan salah satu kesempatan dan biasanya masuk pada kondisi yang tidak pasti. Untuk mengatasi permasalahan kematangan karier melalui usaha: mengenali persoalan yang dihadapi, mengenali penyebab utama persoalan, memformulasikan pada alternatif atau pilihan strategi penyelesaian yang tepat, memprioritaskan pilihan-pilihan penyelesaian permasalahan, dan mengevaluasi hasil yang dicapai.
f. Upaya Peningkatan Kematangan Karier Individu yang memiliki kematangan karier yang tinggi akan mendapatkan kesuksesan dan kepuasan dalam karier. Mereka memiliki kesadaran akan proses keputusan karier, seringkali berpikir akan alternatif karier atau analisa karier yang tepat, menghubungkan antara pengalaman yang dimiliki dengan tujuan yang akan datang, memiliki kepercayaan diri dalam menentukan keputusan karier, komitmen dalam membuat pilihan karier, dan mampu menyeimbangkan antara harapan dengan tuntutan realitas. Upaya dalam meningkatkan kematangan karier sangat penting bagi siswa. Pengarahan maupun kurikulum atau proses bimbingan menjadi kebutuhan mutlak untuk mencapai tugas perkembangan karier tersebut. Menurut Herr dan Enderlein (Powell dan Luzzo, 1998: 147), kurikulum yang diolah dengan tepat untuk meningkatkan kematangan sehingga mampu memberikan pengaruh pada tingkat IQ siswa dan berbagai pengetahuan karier yang umum dimiliki siswa. Evaluasi mengenai kurikulum dengan kematangan karier perlu disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dalam karier. Penyusunan strategi dalam peningkatan kematangan karier harus disesuaikan dengan kondisi siswa.
19
Upaya untuk mencapai sasaran hasil yang maksimal dalam kematangan karier, menurut Gonzalez (2008: 764), ada lima bidang yang perlu dikembangkan antara lain: 1) Pengetahuan diri dan aspek lain. Siswa harus menjadi individu yang potensial dengan memahami bakat, kecakapan dan kemampuan, konsep diri dan penghargaan diri, kepribadian, kemampuan akademik, pengalaman belajar dan kerja, minat, tingkat harapan, motivasi, nilai kehidupan, gaya hidup dan sebagainya. Semua karakteristik ini seharusnya sesuai dengan pilihan karier. 2) Informasi studi, profesi dan karier. Siswa tidak hanya membutuhkan informasi mengenai diri mereka, tetapi juga tentang lingkungan di mana mereka tinggal. Mereka juga membutuhkan informasi mengenai pilihan pendidikan yang lain (jenjang pendidikan), pilihan profesional (jenjang karier), dan pilihan karier (jenjang sosial tenaga kerja). Mereka
membutuhkan
informasi
tersebut
sebagai
bahan
pertimbangan. 3) Proses dalam menentukan keputusan karier. Melalui pengetahuan mengenai diri, pendidikan dan pengembangan profesional, siswa akan menentukan keputusan karier yang tepat. Mereka seharusnya dipersiapkan
dalam
menentukan
keputusan
karier
melalui
pertimbangan berbagai aspek tersebut. 4) Transisi menuju dunia kerja. Siswa dipersiapkan dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus. Mereka membutuhkan strategi untuk menentukan keputusan karier yang tepat. Karier yang sesuai dengan jurusan yang mereka tekuni, dan mereka membutuhkan pengetahuan mengenai kebiasaan atau kewajiban sebagai tenaga kerja. 5) Perencanaan
karier.
Siswa
seharusnya
dipersiapkan
untuk
menentukan perencanaan karier berpedoman pada karakteristik pribadi, pengalaman studi dan pengalaman kerja. Perencanaan karier akan membuat siswa teguh pendirian dalam pendidikan dan karier.
20
Kematangan karier bukan sesuatu hal yang mudah, dapat dicapai secara cepat, tetapi kematangan karier merupakan suatu proses yang perlu dikembangkan. Salah satu peran guru pembimbing adalah dalam membantu siswa dalam menyelesaikan mengenai karier. Peningkatan kematangan karier siswa dapat dicapai jika ada peran serta pihak sekolah terutama guru pembimbing dalam membuat pedoman dalam proses bimbingan dan konseling karier yang tepat.
4. Layanan Bimbingan Karier Berbasis Flash Player untuk Meningkatkan Kematangan Karier Dalam menjalani kehidupannya, individu memerlukan perencanaan yang baik untuk keperluan kehidupannya sekarang, maupun kehidupannya ke depan. Perencaan yang baik ditunjang dengan informasi yang didapatkan. Diperlukannya informasi bagi individu semakin penting mengingat kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, dari media lisan maupun perorangan, media cetak dan gambar, melalui sumber formal dan informal, sampai dengan media elektronik melalui sumber teknologi tinggi. Hartono (2005: 8) mendefinisikan ―informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang yang menerimanya‖. Informasi merupakan hal yang sangat diperlukan di berbagai bidang, seperti pada bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam bimbingan dan konseling informasi disajikan dalam bentuk bimbingan. Pemberian bimbinggan kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti metode ceramah, diskusi panel, wawancara, karyawisata, alat-alat peraga, buku panduan, dan konferensi karier (Prayitno & Amti, 1999: 269). Layanan bimbingan karier yang diberikan konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling dapat membantu siswa untuk memahami aspekaspek yang harus dilakukan dan dimiliki dalam mempersiapkan diri meraih cita-cita. Menurut Winkel (2004: 114) bimbingan karier adalah bimbingan
21
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan / profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Adanya layanan bimbingan karier di sekolah mampu membimbing siswa untuk mengenali potensi-potensi diri dan mengasah minat dan bakat yang dimiliki. Dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan karier disekolah dilakukan dengan metode ceramah. Metode ini dianggap kurang menarik perhatian siswa. Sehingga pemberian informasi tidak bisa tersampaikan dengan optimal. Untuk itu, penelitian ini mengembangkan salah satu metode pemberian bimbingan karier yakni, bimbingan karier berbasis program flash player. Dasar pemikiran pengembangan bimbingan karier berbasis flash player ini adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih, dan ketersediaan sarana laboratorium komputer dan fasilitas komputer atau laptop yang ada dan dimanfaatkan untuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Program flash player dipilih karena di dalamnya terdapat kombinasi beberapa media pembelajaran seperti, audio, video, teks dan animasi. Alasan lain dipilih program flash player
sebagai
basis
dalam
pengembangan bimbingan karier adalah standar kompetensi inti yang harus dimiliki oleh konselor professional, yaitu: ―mampu menggunakan dan mengembangkan media bimbingan dan konseling‖ (ABKIN, 2007). Selain merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh konselor, media bimbingan dan konseling merupakan salah satu sarana
yang
dapat
memperlancar proses pelaksanan layanan bimbingan dan konseling. Membantu guru bimbingan dan konseling dalam penyampaian materi bimbingan. Selain itu muatan materi bimbingan dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik sehingga materi mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan
22
menjadi mudah, suasana bimbingan karier yang menegangkan menjadi menyenangkan serta biaya yang dikeluarkan untuk meproduksi bimbingan karier berbasis flash pleyer ini terbilang lebih murah dibandingkan dengan modul cetak. Super sebagai
(Winkel, 2004: 633) mendefinisikan
keberhasilan
individu
untuk
kematangan
menyelesaikan
karier
tugas-tugas
perkembangan karier yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Sedangkan, Super (Winkel dan Hastuti, 2006: 623) menyatakan bahwa kematangan karier adalah keberhasilan individu menyelesaikan tugas perkembangan karier yang khas pada tahap perkembangan karier. Super (Savickas, 2001: 52—53) mengemukakan empat aspek yang dapat digunakan untuk mengukur kematangan karier remaja, yaitu: perencanaan (kesadaran individu bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan karier, serta mempersiapkan diri untuk membuat pilihan tersebut), eksplorasi (individu secara aktif menggunakan berbagai sumber untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja umumnya dan untuk memilih salah satu bidang pekerjaan khususnya), kompetensi informasional (kemampuan untuk menggunakan informasi tentang karier yang dimiliki untuk dirinya, serta mulai mengkristalisasikan pilihan pada bidang dan tingat pekerjaan tertentu), dan pengambilan keputusan (individu mengetahui apa saja yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan pendidikan dan karier, kemudian membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan). Bimbingan karier berbasis flash player ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan setiap potensi mereka yang berkaitan dengan kematangan karier. Dengan kematangan karier yang dimiliki oleh siswa akan menumbuhkan kesiapan dalam memilih karier di masa depan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
23
B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh nama Dinar Magdalena Leksana, Mungin Eddy Wibowo, Imam Tadjri (2013) dengan judul ―Pengembangan Modul Bimbingan Karier Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan Karier.‖ Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul bimbingan karier berbasis multimedia interaktif yang efektif untuk meningkatkan kematangan karier siswa di SMKN 2 Lamongan. Penelitian ini didesain dengan menggunakan rancangan penelitian Educational Research and Development. Berdasrkan hasil uji empiric menunjukkan adanya perbedaan skor antara sebelum yaitu 79.39% dan sesudah layanan bimbingan karier menggunakan modul bimbingan karier berbasis multimedia interaktif, yaitu 89.62%, terjadi peningkatan 10,2 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul bimbingan karier berbasis multimedia interaktif efektif untuk meningkatkan kematangan karier siswa. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Edriz Zamroni (2014) dengan penelitian yang berjudul ―Pengembangan Multimedia Interaktif Bimbingan Karier Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Keputusan Karier Pada Program Peminatan Siswa SMP.‖ Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan multimedia interaktif bimbingan karier untuk meningkatkan keterampilan mengambil keputusan karier siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif bimbingan karier terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membuat keputusan karier. Tingkat keterampilan membuat keputusan karier sebelum bimbingan karier adalah 37,32 dan setelah karier meningkat menjadi 50,63. Terjadi peningkatan sebesar 13,2 atau 11,89%. 3. Purwanto (2013) meneliti tentang ―Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia Flash 8 Untuk Siswa Kelas VII SMP N 3 Ungaran.‖ Di SMP N 3 Ungaran telihat kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru, guru masih menggunakan metode ceramah dan guru belum sepenuhnya memanfaatka media yang berbasis
24
komputer. Sedangkan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih cenderung pasif, hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif. Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh
maka
dikembangkan
media
pembelajaran membaca Aksara Jawa berbasis macromedia flash 8 mata pelajaran Bahasa Jawa khususnya membaca sebagai salah satu sumberl belajar. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian Research and Devolepment (penelitian dan pengembangan). Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, siswa mengalami peningkatan dari 32% menjadi 85% dengan menggunakan media.
C. Kerangka Berpikir Peserta didik dalam perkembangannya haruslah sesuai dengan tugastugas perkembangannya. Salah satu tugas perkembangannya adalah karier. Karier bisa diartikan dengan pilihan hidup masa depan, sehingga pemilihan dan perencaannya haruslah matang. Dengan kematangan karier akan menumbuhkan kesiapan dalam memilih karier di masa depan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Di sekolah, ditemukan bahwa siswa dengan kematangan karier yang tinggi sangatlah sedikit. Salah faktor yang membentuk kematangan karier salah satu yang utama dalam lingkungan sekolah adalah bimbingan karier. Bimbingan karier memberikan informasi tentang berbagai karier dengan berbagai metode. Yang umum disekolah yang digunakan adalah metode ceramah. Metode ini dirasa kurang efektif sehingga siswa menjadi kurang tertarik dan akhirnya berdampak pada kematangan karier yang rendah. Berkaca pada permasalahan ini, diperlukan sebuah metode bimbingan yang aktraktif, menarik dan mampu membuat kematangan karier siswa menjadi tinggi. Salah satu metode dengan menggunakan program flash player. Program flash player dipilih karena di dalamnya terdapat kombinasi beberapa media pembelajaran seperti, audio, video, teks dan animasi yang memuat tentang hal-hal yang perlu dikembangan dalam kematangan karier
25
antara lain, pengetahuan diri, informasi studi, profesi dan karier, proses dalam menentukan karier, transisi menuju dunia kerja, dan perencanaan karier. Diharapkan
dengan
bimbingan
karier
berbasis
flash
player
dapat
meningkatkan kematangan karier siswa. Kerangka berfikir ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kematangan karier siswa dapat meningkat.
Untuk meningkatkan kematangan karier siswa, dibutuhkan layanan bimbingan karier yang aktraktif, menarik dan inovatif, yaitu dengan bimbingan karier berbasis flash player
Kematangan karier merupakan sikap dan kompetensi individu dalam menentukan keputusan karier yang ditunjang dengan penyelesain tugas perkembangan karier pada tahapannya. Kematangan karier juga menumbuhkan kesiapan dalam memilih karier sesuai dengan minat bakatnya. Dalam kondisi dilapangan siswa dengan kematangan karier yang tinggi sangatlah sedikit.
Pemberian layanan bimbingan karier dengan berbagai macam metode. Salah satunya dengan menggunakan teknologi informasi atau media. Untuk itulah flash player digunakan. Dipilih karena didalamnya terdapat kombinasi dari berbagai media, seperti audio, video, teks dan animasi
Bimbingan karier ialah aktivitas yang dilakukan konselor di berbagai lingkup melalui pemberian layanan karier ataupun bantuan karier dengan tujuan menstimulasi dan memfasilitasi mengenal, memahami potensi dirinya, untuk merencanakan masa depan dengan pemilihan dan pengambilan keputusan karier secara tepat dan bertanggung jawab.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Tentang Kematangan Karier Siswa
26
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Pengembangan produk flash player, peneliti mengharapkan spesifikasi dan detail produk yang akan dikembangkan, diantaranya sebagai berikut: 1. Flash player yang akan dikembangkan menggunakan software flash player. 2. Flash player yang akan dikembangkan memiliki tampilan yang simpel dan
menarik sehingga pengguna akan mudah dan merasa tertarik
dalam mengoperasikan. 3. Flash player yang akan dikembangkan memiliki beberapa menu, yaitu: a. Menu bimbingan karier, berisi materi teoritik tentang berbagai hal mengenai bimbingan karier. b. Menu siapa saya, berisi materi tentang pengenalan diri tentang kelebihan dan kekurangan diri. c. Menu karier, berisi pentingnya perencanaan karier, tips memilih pilihan karier dan informasi tentang studi lanjut. d. Menu kiat-kiat menghadapi masa depan, berisi kiat-kiat khusus agar mengahadapi masa depan lebih positif dan sukses. e. Menu Evaluasi, berisi tentang pemilihan karier masa depan sesuai dengan kelebihan diri, minat dan bakat pribadinya. 4. Flash player yang akan dikembangkan akan disertai dengan gambar dari berbagai sumber, sehingga akan terlihat lebih menarik.
E. Hipotesis Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu Bahan bimbingan karier berbasis flash palyer dapat meningkatkan kematangan karier siswa.