BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perputaran Modal Kerja Setiap
perusahaan
selalu
membutuhkan
modal
kerja
untuk
membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan.1 Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. 2 Dana sebagai modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Jadi, modal kerja adalah seluruh aktiva lancar atau aktiva jangka pendek yang sering digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
1 Ahmad Sakhowi, Mahirun., 2011. Manajemen Keuangan, Pekalongan: Fakultas Ekonomi Universitas Pekalogan. Halm. 89 2 Kasmir., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Halm. 250
14
15
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perpuraran modal kerja (working capital turnover period) dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas.3 Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi perputarannya (turnover rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Periode perputaran barang dagangan adalah lebih pendek daripada barang yang mengalami proses produksi. Perputaran modal kerja (working capital turnover) merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengukur rasio ini, dengan membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Apabila perputaran modal kerja rendah dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi,
3
Bambang Riyanto., 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Negara, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Halm. 62
16
mungkin disebabkan tingginya perputaran piutang, persediaan, atau saldo kas yang terlalu kecil.4 Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya perputaran modal kerja suatu perusahaan adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Working Capital Turn Over = Total Aktiva Lancar
Contoh Perhitungan:5 Komponen Laporan Keuangan
2007
2008
Penjualan Bersih (Net Sales)
8.500
10.400
Total Aktiva Lancar (Current Assetss)
4.000
4.100
Untuk Tahun 2007: Rp. 8.500,-
Perputaran Modal Kerja =
= 2,12 kali (2,2 kali) Rp. 4.100,-
Perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 2,2 kali artinya setiap kali Rp. 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp. 2,- penjualan. Untuk Tahun 2008: Perputaran Modal Kerja =
Rp. 10.400,-
= 2,53 kali (2,6 kali)
Rp. 4.000,-
Perputaran modal kerja tahun 2008 sebanyak 2,6 kali artinya setiap kali Rp. 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp. 2,6,- penjualan. Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2007 ke tahun 2008, hal ini menunjukkan ada kemajuan diperoleh manajemen.
4
Ibid, halm. 63 Kasmir., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, halm. 131-132 5
17
Namun jika rata-rata industri untuk perputaran modal kerja adalah 4 kali, maka keadaan untuk tahun 2007 maupun 2008 kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri. Artinya, dari rata-rata industri setiap Rp. 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp. 4,- penjualan, sementara rasio yang dimiliki perusahaan hanya Rp. 2,2,- tahun 2007 dan hanya 2,6,- untuk tahun 2008. Dalam hal ini manajemen harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan rasio perputaran modal kerja hingga nominal mencapai atau sama dengan rasio rata-rata industri. 2. Perputaran Piutang dan Perputaran Kas a. Perputaran Piutang Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang selama satu periode. Makin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang makin rendah (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan makin baik. Sebaliknya jika rasio makin rendah, maka ada over investment dalam piutang. Yang jelas bahwa rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan utang.6 Piutang merupakan aktiva/kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Piutang 6
Ibid., halm 247
18
sebagai bagian dari modal kerja, keberadaannya akan terus berputar, dalam arti piutang itu akan tertagih dan kembali menjadi modal kerja pada saat tertentu. Piutang adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya praktik penjualan kredit. Penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dalam rangka merangsang minat para pelanggan, sehingga diharapkan dengan melakukan penjualan kredit ini perusahaan dapat memperkuat pasar dan memperbesar hasil penjualan.7 Secara umum piutang diartikan sebagai klaim atas uang penerimaan pembayaraan yang dimilki oleh seseorang atau badan lain yang disebut kreditur, akan tetapi berdasarkan asal usul piutang dapat diartikan sebagai suatu tuntutan atau tagihan hasil penjualan barang dagangan atau jasa menjadi suatu usaha pokok perusahaan kepada pembelinya dimana pembayaran akan terjadi pada saat jatuh tempo. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit. Karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang secara kredit dan hasil penjualan secara kredit dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang. Nilai dari perputaran piutang tergantung dari syarat piutang tersebut. Makin lunak atau makin lama syarat pengembalian dan pembayaran yang ditetapkan berarti makin lama modal terikat dalam piutang. Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya 7
Gitosudarmo,Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Liberty. 2012. Halm 37
19
ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Sehingga semakin lama syarat pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya piutang merupakan kas yang terkumpul untuk diolah kembali untuk penjualan kredit berikutnya. Tingkat perputaran piutang adalah seberapa sering piutang berubah menjadi semakin tinggi tingkat perputaran piutangnya. 8 Tingkat perputaran piutang dapat diumuskan sebagai berikut:9
Penjualan Kredit Receivable Turn Over =
Piutang Rata-rata
Dari definisi dapat diketahui bahwa rasio perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin tinggi efisiensi modal yang digunakan.10
8
Bambang Riyanto., 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Negara, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. halm. 90 9 Kasmir., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Halm. 126 10 Ibid., halm 91.
20
Contoh Perhitungan: Komponen Laporan Keuangan
2007
2008
Penjualan
8.500
10.400
Piutang
1.350
1.250
Untuk Tahun 2007: Rp. 8.500
Receivable Turnover = Untuk Tahun 2008: Receivable Turnover =
Rp. 1.350,-
= 6, 29 kali (6,3 kali)
Rp. 10.400 Rp. 1.250,-
= 8, 32 kali (8,3 kali)
Artinya, perputaran piutang untuk tahun 2007 adalah 6,3 kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang untuk tahun 2008 adalah 8,3 kali dibandingkan penjualan.11 b. Perputaran Kas Kas yaitu suatu aktiva lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pos-pos lain yang dapat digunakan sebagi alat tukar dan mempunyai standar pengukuran akuntansi.12 Arus kas (Cash Flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
11
Kasmir., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Halm. 127 12 Islahuzzaman., 2012. Istilah-istilah Akuntansi Dan Auditing, Jakarta : Bumi Aksara. Halm 208
21
Perputaran kas (Cash Turnover) adalah beberapa kali perusahaan telah memutar kas selama periode pelaporan, yang dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan perusahaan dibagi saldo kas rata selama periode tersebut. Perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.13 Rumus yang digunakan dalam mencari Perputaran Kas adalah sebagai berikut: Perputaran Kas = Penjualan Bersih Perputaran Kas = Perputaran Kas =
Rata-rata Kas
Contoh Perhitungan: Komponen Laporan Keuangan Kas Piutang Persediaan Penjuaalan
2007 200.000 500.000 700.000
2008 400.000 600.000 800.000 20.000.000
Penjualan
Perputaran Kas
= Rata-rata Kas 20.000.000
= [(200.000+400.000)/2]
=
20.000.000
= 66,67 = 67 kali14
300.000
13
Ibid., halm 111 Akhmad Sakhowi dan Mahirun, 2011. Manajemen Keuangan. Pekalongan: Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan. Halm.96. 14
22
3. Perputaran Persediaan Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terus-menerus mengalami perubahan. Masalah investasi dalam inventory merupakan masalah pembelanjaan aktif, seperti halnya investasi dalam aktiva-aktiva lainnya. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam inventory akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan.15 Rumus untuk mencari inventory turnover dapat digunakan dengan dua cara sebagai berikut:16 a.
Menurut James C. Van Horne Inventory Turnover =
Harga Pokok Barang yang Dijual Sediaan
b.
Menurut J. Fred Weston Penjualan
Inventory Turnover = Sediaan 15
Bambang Riyanto., 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Negara, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, halm. 69 16 Kasmir., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. Halm 129-130.
23
Contoh Perhitungan: Komponen Laporan Keuangan Penjualan (Sales) Sediaan (Inventory)
2007 8.500 1.135
2008 10.400 1.500
Untuk Tahun 2007: Inventory Turnover =
Rp. 8.500,-
= 7,48 kali atau 8 kali
Rp. 1.135,-
Rasio ini menunjukkan 8 kali sediaan barang dagangan diganti dalam 1 tahun. Apabila rata-rata industry untuk inventory turnover adalah 10 kali, maka berarti inventory turnover kurang baik, perusahaan menahan sediaan dalam jumlah yang berlebihan (tidak produktif). Untuk Tahun 2008: Rp. 10.400,-
Inventory Turnover =
Rp. 1.500,-
= 6,93 kali atau 7 kali
Rasio ini menunjukkan 7 kali sediaan barang dagangan diganti dalam 1 tahun. Apabila rata-rata industry untuk inventory turnover adalah 10 kali, maka berarti inventory turnover kurang baik, perusahaan menahan sediaan dalam jumlah yang berlebihan (tidak produktif).17 4. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
17
Ibid., halm. 131
24
tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Oleh karena itu pengertian rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal kerja yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba.18 Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Oleh karena itu, bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas maksimal daripada laba maksimal.19 Adapun rumus dalam menghitung rentabilitas ekonomi adalah: Laba Sebelum Pajak RE =
x 100% Total Aktiva
Contoh perhitungan: Suatu perusahaan bekerja dengan jumlah modal sebesar Rp. 200.000,yang terdiri dari utang Rp. 100.000,- dengan bunga 10% per tahun, dan
18 19
Opcit., halm. 36 Ibid, halm. 37
25
modal sendiri sebesar Rp. 100.000,-. Keuntungan yang berasal dari operasinya perusahaan selama setahun sebesar Rp. 40.000,Rentabilitas Ekonomi =
40.000
x 100% = 20%
200.000
5. Jakarta Islamic Index JII pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Invesment Management pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian, agar dapat memperoleh data historikal yang lebih panjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi perhitungan JII sama dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan Market Value Weighed Averange Index dengan menggunakan formula Laspeyres. Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index. Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah islam adalah :20 a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
20
Bursa Efek Indonesia, “Produk-produk Syariah : Saham Syariah dan Jakarta Islamic index”,http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/produkproduksyariah.as px. Diakses, 25 Oktober 2015.
26
b. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko yang mengandung gharar dan maysir. c. Memproduksi,
mendistribusikan,
memperdagangkan
dan
atau
menyediakan: 1) Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi) 2) Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram ligharihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI, dan atau 3) Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat d. Melakukan investasi pada peusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan epada lembaga keuangan ribawi lebih dominan
dari
modalnya,
kecuali
investasi
tersebut
dinyatakan
kesyariahnya oleh DSN-MUI. Sedangkan
kriteria saham yang masuk dalam kategori syariah
adalah:21 Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan di atas. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan menyerahkan barang/jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut :22 Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%). 21
Ibid Bursa Efek Indonesia, “Produk-produk Syariah : Saham Syariah dan Jakarta Islamic index”,http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/produkproduksyariah.as px. Diakses, 25 Oktober 2015. 22
27
Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.23 Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Index dilakukan proses seleksi sebagi berikut:24 a) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi) b) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tenaga tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. c) Memiliki 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan ratarat kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir. d) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Jakarta Islamic Index akan direview setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan januari dan juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK yaitu pada saat diterbitkannya Daftar Efek Syariah. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. Metode perhitungan indeks ini sama dengan cara perhitungan IHSG, indeks LQ-45 dan indeks sektoral. 23
Bursa Efek Indonesia, “ Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia” (Jakarta 2010). hlm 12-13 24 Indah Yuliana, Investasi produk Keuangan Syariah . Malang : UIN Maliki Press., 2010. Halm 85-86
28
B. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka digunakan untuk memberikan informasi tentang penelitian atau karya-karya ilmiah ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Tinjauan pustaka mencakup cuplikan isi bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian, berupa sajian hasil atau bahasan ringkas dari hasil temuan peneliti terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian. 25 Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha menelaah karya ilmiah yang berkaitan dengan judul penelitian yang dibahas, diantaranya adalah: Pertama, jurnal oleh Dewi Noratika yang berjudul, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013”. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, yang menggunakan sumber data berupa buku, dan laporan keuangan auditan pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Teknik pengumpulan data data berupa dokumentasi. Variabel penelitian dalam jurnal ini yakni variabel independen atau variabel bebas berupa perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan. Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM). Analisis data menggunakan analisis regresi linear 25
M. Zainuddin Masyhuri., 2011. Metodologi Penelitian (Pendekatan Praktis dan Aplikatif), Bandung: PT. Refika Aditama., halm. 106.
29
berganda. Hasil dari penelitian ini adalah perputaran modal kerja secara parsial berpangaruh terhadap net profit margin, perputaran piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap net profit margin, perputaran kas secara parsial berpengaruh terhadap net profit margin, perputaran persediaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap net profit margin, dan perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap net profit margin.26 Kedua, jurnal oleh Achmad Khoyri yang berjudul, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” di SMK N 4 Samarinda”. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” di SMK N 4 Samarinda. Selain iru alat pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Variabel penelitian dalam penelitian ini berupa variabel independen yakni perputaran modal kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah rentabilitas ekonomi. Analisis data menggunakan analisis rasio aktivitas dan rasio rentabilitas, serta regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah perputaran modal kerja memiliki pengaruh terhadap
26
Dewi Noratika, 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20092013.
30
rentabilitas ekonomi pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” SMK N 4 Samarinda.27 Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh I Made Dian Satriya, Putu Vivi Lestari yang berjudul, ”Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan sumber data berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan property and real estate dalam bursa efek Indonesia periode 2009-2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja sebagai variabel independen atau variabel bebas dan profitabilitas sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data yang digunakan adalah dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan perputaran modal kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.28 Keempat, jurnal karya Clairene E.E. Santoso yang berjudul, “Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas pada PT. Pegadaian (PERSERO)”. Penelitian merupakan penelitian berjenis penelitian eksplanatori dengan sumber data berupa laporan keuangan pegadaian dan teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah perputaran 27
Achmad Khoyri, Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” di SMK N 4 Samarinda., e-journal Ilmu Administrasi 2014. 2 (1):51-65, ISSN 0000-0000, ejournal.celbisnis.fisip-unmul.ac.id ©copyright 2013 28 I Made Dian Satriya, Putu Vivi Lestari., Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan.
31
modal kerja dan perputaran piutang sebagai variabel independen atau variabel bebas, dan profitabilitas sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Metode Analisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan hasil penelitian yang menunjukkan perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.29 Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Diah Miranty yang berjudul, “Pengaruh Perputaran Piutang dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI Gotong Royong Kedungpring Lamongan”. Penelitian ini berjenis eksplanatori kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan KPRI Gotong Royong Kedungpring Lamongan. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi dengan variabel penelitian perputaran piutang dan efisiensi modal kerja sebagai variabel independen serta rentabilitas ekonomi sebagai variabel dependen. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan hasil penelitian yang menunjukkan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi, sedangkan efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi.30
29
Clairene E.E. Santoso., 2013. Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas pada PT. Pegadaian (Persero), Jurnal Emba Vol. 1 No. 4 Desember 2013, Halm. 1581-1590. 30 Diah Miranty, Pengaruh Perputaran Piutang dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI Gotong Royong Kedungpring Lamongan.
32
Keenam, jurnal oleh Ni Made Dwi Agustini, I Wayan Bagia, dan Fridayana Yudiatmaja, dengan judul, “Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Koperasi”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kausal dengan sumber data berupa laporan keuangan koperasi di Desa Sukasada. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Variabel penelitian adalah perputaran kas dan perputaran piutang sebagai variabel independen atau variabel bebas dan rentabilitas ekonomis sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan hasil penelitian yang menunjukkan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap rentabilitas ekonomi koperasi.31 Ketujuh, penelitian yang dilakukan Silviana Dwi Sulistianingrum berjudul, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property and Real Estate Terdaftar di BEI”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan perusahaan Property and Real Estate 2007-2011. Teknik pengambilan data menggunakan cara dokumentasi dengan variabel penelitian perputaran modal kerja sebagai variabel independen atau variabel bebas dan profitabilitas sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data menggunakan
31
Ni Made Dwi Agustini, I Wayan Bagia, Fridayana Yudiatmaja., 2014. Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi, Ejournal Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014).
33
regresi linear berganda dengan hasil penelitian tidak adanya pengaruh yang signifikan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.32 Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan Zulfa Muhda berjudul, “Pengaruh Perputaran Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Karisidenan Pekalongan”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan KPRI di Karisidenan Pekalongan tahun 2007. Teknik pengambilan data menggunakan cara dokumentasi dengan variabel penelitian perputaran kas, piutang dan persediaan sebagai variabel independen atau variabel bebas dan rentabilitas ekonomi sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan hasil penelitian secara parsial, tingkat perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, sedang tingkat perputaran piutang dan persediaan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Secara simultan, tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.33 Kesembilan, penelitian yang dilakukan Ketut Yuli Astini, dkk. berjudul, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada LPD”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan LPD Desa
32
Silviana Dwi Sulistianingrum, 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property and Real Estate Terdaftar di BEI. 33 Zulfa Muhda, 2009. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi di Karisidenan Pekalongan, (skripsi tidak diterbitkan)
34
Pakraman Busungbiu. Teknik pengambilan data menggunakan cara dokumentasi dengan variabel penelitian tingkat perputaran kas dan tingkat perputaran piutang sebagai variabel independen atau variabel bebas dan rentabilitas ekonomis sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan hasil penelitian secara parsial, adanya pengaruh tingkat perputaran kas terhadap rentablitas ekonomis sedangkan tidak adanya pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis. Secara simultan, ada pengaruh antara tingkat perputaran kas dan tingkat perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis.34 Kesepuluh, penelitian yang dilakukan Albertus Karjono dan Amelia Sakinah berjudul, “Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Lingkungan BKN”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data berupa laporan keuangan KPRI di Lingkungan BKN tahun 2009-2010. Teknik pengambilan data menggunakan cara dokumentasi dengan variabel penelitian perputaran kas dan perputaran piutang sebagai variabel independen atau variabel bebas dan rentabilitas ekonomi sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan hasil penelitian secara parsial, adanya pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentablitas ekonomis. Secara simultan, ada pengaruh antara tingkat
34
Ketut Yuli Astini, dkk., 2013. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada LPD, e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. (Volume 2 Tahun 2004).
35
perputaran kas dan tingkat perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis.35 Dari penjabaran di atas, penulis tuangkan dalam bentuk tabel agar mudah dipahami oleh pembaca sebagai berikut:
35
Albertus Karjono dan Amelia Falah Fakrina., 2012. Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Lingkungan BKN , Jurnal ESENSI (Volume 15 No. 2, Agustus 2012)
36
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No
1.
Nama Peneliti dan Judul Penelitian Dewi Noratika,
“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20092013”
Jenis Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
buku, dan Dokumentasi laporan keuangan auditan pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang telah dipublikasika n di Bursa Efek Indonesia tahun 20092013.
Variabel Penelitian
Metode Analisis Data
variabel independen berupa perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM)
Analisis regresi linear berganda
Hasil Penelitian
Perbedaan
Hasil dari Variabel Y penelitian ini adalah Net adalah Profit Margin. perputaran modal kerja secara parsial berpangaruh terhadap net profit margin, perputaran piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap net profit margin, perputaran kas secara parsial berpengaruh terhadap net profit margin, perputaran persediaan secara parsial tidak
37
berpengaruh terhadap net profit margin, dan perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap net profit margin 2.
Achmad Khoyri,
“Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” di SMK N 4 Samarinda
Kuantitatif
laporan Wawancara dan keuangan dokumentasi Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” di SMK N 4 Samarinda
Variabel penelitian dalam penelitian ini berupa variabel independen yakni perputaran modal kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah rentabilitas
Analisis data menggun akan analisis rasio aktivitas dan rasio rentabilita s, serta regresi linear berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah perputaran modal kerja memiliki pengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” SMK N 4
Variabel X hanya perputaran modal kerja saja.
38
ekonomi. 3.
I Made Dian kuantitatif Satriya, Putu dan Vivi Lestari kualitatif yang berjudul,
”Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan” 4.
Clairene Santoso,
E.E. eksplanator i
“Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas pada PT. Pegadaian (PERSERO)”
laporan Dokumentasi keuangan perusahaan property and real estate dalam bursa efek Indonesia periode 2009-2011
laporan keuangan pegadaian
perputaran modal kerja sebagai variabel independen dan profitabilitas sebagai variabel dependen
wawancara dan Variabel dokumentasi penelitian dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja dan perputaran piutang sebagai variabel independen atau variabel bebas, dan profitabilitas sebagai
Samarinda Analisis data yang digunaka n adalah dengan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan perputaran modal kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Variabel X hanya perputaran modal kerja saja.
Metode Analisis menggun akan analisis regresi linear berganda
hasil penelitian yang menunjukkan perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Variabel X tidak mengikutkan perputaran Kas dan perputaran persediaan. Variabel Y menggunakan profitabilitas
39
variabel dependen atau variabel terikat.
5.
Diah Miranty,
eksplanator i kuantitatif
“Pengaruh Perputaran Piutang dan Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI Gotong Royong Kedungpring Lamongan”
6.
Ni Made Dwi kuantitatif Agustini, I
Sedangkan perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
laporan keuangan KPRI Gotong Royong Kedungpring Lamongan
wawancara dan perputaran regresi dokumentasi piutang dan linear efisiensi modal berganda kerja sebagai variabel independen serta rentabilitas ekonomi sebagai variabel dependen
hasil penelitian menunjukkan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi, sedangkan efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi
laporan keuangan
wawancara dan perputaran kas analisis dan perputaran jalur
hasil penelitian yang
Variabel X yang digunakan adalah efesiensi modal kerja, dan tidak mengikutserta kan perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan.
40
Wayan Bagia, kausal dan Fridayana Yudiatmaja,
koperasi di dokumentasi Desa Sukasada
piutang (path sebagai analysis) variabel independen atau variabel bebas dan rentabilitas ekonomis sebagai variabel dependen atau variabel terikat
menunjukkan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap rentabilitas ekonomi koperasi
laporan dokumentasi keuangan perusahaan Property and Real Estate 2007-2011
perputaran regresi modal kerja linear sebagai berganda variabel independen atau variabel bebas dan profitabilitas sebagai variabel dependen atau variabel terikat
hasil penelitian tidak adanya pengaruh yang signifikan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan
“Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Koperasi”. 7.
Silviana Dwi kuantitatif Sulistianingrum ,
“Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property and Real Estate Terdaftar di BEI”
Variabel X hanya perputaran modal kerja saja.
41
8.
Zulfa Muhda, (2009)
Kuantitatif
“Pengaruh Tingkat Perputran Kas, Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Karisidenan Pekalongan”
Laporan Dokumentasi Kuangan dan studi KPRI di pustaka Karisidenan Pekalongan
Variabel X1 adalah perputaran kas, X2 adalah perputaran piutang dan X3 adalah perputaran persediaan, serta variabel Y adalah Rentabilitas Ekonomi.
Analisis regresi linear berganda
-secara parsial, perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi
Tidak adanya variabel perputaran modal kerja dalam variabel X.
-secara parsial, perputaran piutang dan perputaran persediaan perpengaruh terhadap rentablitas ekonomi -secara simultan, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi
9.
Ketut
Yuli kuantitatif
Laporan
dokumentasi
Variabel
X1 Analisis
-secara parsial Variabel
X
42
Astini, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra, (2014)
Keuangan LPD Desa Pakraman Busungbiu
”Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada LPD”
adalah regresi perputaran kas linear dan variabel berganda X2 adalah perputaran piutang serta variabel Y adalah rentablitas ekonomis
ada pengaruh tingkat perputaran kas terhadap rentabiltas ekonomis
yang digunakan hanya variabel perputaran kas dan perputaran piutang
-secara parsial tidak ada pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis -secara simultan ada pengaruh tingkat perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis
10.
Albertus Karjono Amelia
kuantitatif dan Falah
Laporan dokumentasi Keuangan KPRI di
Variabel X1 Analisis adalah regersi perputaran kas linear
-secara parsial Variabel perpuataran yang kas dan digunakan
X
43
Fakrina, (2012) “Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di lingkungan BKN”
lingkungan BKN tahun 2009-2010
dan variabel berganda X2 adalah perputaran piutang serta variabel Y adalah rentabilitas ekonomi
perputaran piutang berpengaruh terhadap rentbilitas ekonomi -secara simultan, perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh terhadap rentablitas ekonomi
hanya perputaran kas dan perputaran piutang saja.
44
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis seperti yang tersaji dalam model sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir
Perputaran Modal Kerja (X1) Perputaran Piutang (X2) Perputaran Kas
Rentabilitas Ekonomi (Y)
(X3) Perputaran Persediaan (X4) (X3)
Dalam kerangka pemikiran di atas, terdapat dua variabel di dalamnya yaitu: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (Variabel Dependen). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Perputaran Modal Kerja (X1) b. Perputaran Piutang (X2)
45
c. Perputaran Kas (X3), dan d. Perputaran Persediaan (X4) 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau merupakan akibat adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah rentabilitas ekonomi (Y). Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel Variabel ● Variabel Dependen (Y) Rentabilitas Ekonomi
Definisi Variabel Perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing
Pengukuran
RE =
Laba Sebelum Pajak
x 100%
Total Aktiva
● Variabel Independen (X) Perputaran Modal Kerja Perbandingan antara (X1) penjualan bersih dengan total aktiva lancer Perputaran (X2)
Piutang Perbandingan antara penjualan kredit dengan piutang ratarata Perputaran Kas Perbandingan antara (X3) penjualan bersih dengan kas rata-rata Perputaran (X4)
Persediaan Perbandingan antara penjualan dengan persediaan
WCTO =
Penjualan bersih Total aktiva lancar
Penjualan Kredit
RT = Piutang Rata-rata
CT = Penjualan Bersih CT = Rata-rata Kas IT = IT =
Penjualan Persediaan
46
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada kerangka pemmikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: H01: Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, Ha1: Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, H02: Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, Ha2: Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, H03: Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran kas terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, Ha3: Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran kas terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014,
47
H04: Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, Ha4: Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, H05: Diduga tidak terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014, Ha5: Diduga terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014.