BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Investasi a. Definisi Investasi Ada banyak definisi tentang investasi. Menurut Frank J. Fabozzi, manajemen investasi adalah pengelolaan uang. Menurut Abdul Halim, investasi pada hakiktnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang.17 Di sisi lain dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan, kata investasi diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dalam kamus lengkap ekonomi investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat tahan selama periode tertentu supaya menghasilkan pendapatan.18 b. Bentuk-Bentuk Investasi Bentuk-bentuk investasi dalam aktivitasnya pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
17
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal Panduan Bagi Para Akademisi dan Praktisi Bisnis Dalam Memahami Pasar Modal Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 2-3. 18 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Edisi Revisi,(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 7.
13
14
1) Real Investment Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik. 2) Financial Investment Investasi keuangan (financial investment) melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa dan obligasi.19 c. Tujuan Investasi Tujuan investasi untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam kepuasan maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula hal-halnya dalam bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut.20 1) Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut. 2) Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan. 3) Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham. 4) Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa. d. Investasi dalam Perspektif Islam Investasi dalam perspektif Islam merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi proses tadrijdan trichotomy pengetahuan tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa 19 20
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal ... hlm. 4. Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal ... hlm. 3-4.
15
spiritual karena menggunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi seorang muslim.21Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-hasyr ayat 18 sebagai berikut:
َّ ُت لِ َغ ٍد ۖ َواتَّق َّ يَا أَيُّهَاالَّ ِذيهَ آ َمىُىا اتَّقُىا ْ َّللاَ َو ْلتَىظُرْ وَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم ىاَّللاَ ۚ إِ َّن َّ ََّللاَ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُىن “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” ْ َو ْلتَىظُرْ وَ ْفسٌ َّما قَ َّد َمditafsirkan dengan: “hitung dan Lafal ت لِغَد introspeksilah diri kalian sebelum diintrospeksi, dan lihatlah apa yang telah kalian simpan (invest) untuk diri kalian dari amal shaleh (after here investment) sebagai bekal kalian menuju hari perhitungan amal pada hari kiamat untuk keselamatan diri didepan Allah SWT”. Demikian Allah SWT. memerintahkan kepada seluruh hambaNya yang beriman untuk melakukan investasi akhirat dengan melakukan amal saleh sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi hari perhitungan.
21
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal... hlm. 18.
16
2. Pasar Modal Pasar modal adalah tempat untuk mentransaksikan modal jangka panjang, di mana permintaan diwakili oleh perusahaan penerbit surat berharga dan penawaran diwakili oleh para investor.22 Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang baik dalam bentuk modal sendiri maupun utang, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.23 Secara umum pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.24 Kegiatan pasar modal syariah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 (UUPM). Pasal 1 butir 13 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
22
Sawidji Widoatmojo, Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015), hlm. 16. 23 Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011), hlm. 7 24 Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (jakarta: Erlangga, 2006), hlm 43
17
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.25 3.
Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian, spekulasi, dan lain-lain. Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).26 Pasar modal syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.27
4.
Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Danareksa Investment Management. Indeks syariah merupakan indeks berdasarkan syariah Islam. Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten
25
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,...
hlm.55. 26
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN Maliki Press, 2010),
hlm. 45. 27
Ardian Sutedi, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Sayariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 45.
18
yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah.28 Salah satu indeks yang masuk dalam syariah adalah JII. JII terdiri dari atas 30 saham yang mengakomodasi syarat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. JII dimulai sejak Juli 2000. Saham-saham yang masuk indeks syariah merupakan emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah dengan kualifikasi antara lain sebagai berikut. a.
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
b.
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi syariah.
c.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
d.
Usaha
yang
memproduksi,
mendistribusi
dan
atau
memperdagangkan barang-barang ataupun merusak moral dan bersifat mudharat.29 Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan kriteria saham-saham emiten yang menjadi komponen dari Jakarta Islamic Index tesebut adalah sebagai berikut. a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum syariah dan sudah tercatat
28
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, ( Jakarta: Kencana, 2009 ), hlm. 114. 29 Nor Hadi, Pasar Modal Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm 192.
19
dalam lebih dari 3 bulan (kecuali bila termasuk di dalam sahamsaham 10 berkapitalisasi besar). b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. c. Memilih 60 (enam puluh) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir. d. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Juli setiap tahunnya. Perubahan pada jenis usaha emiten akan di monitoring secara terusmenerus berdasarkan data publik yang tersedia. Perhitungan JII dilakukan PT Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang ditetapkan dengan bobot
kapitalisasi
pasar
(Market
Capitalization
Weighted).
Perhitungan indeks ini juga mencakup penyesuaian-penyesuaian (adjustment) yang dilakukan oleh adanya perubahan terhadap data emiten yaitu corporate action. JII menggunakan tanggal perhitungan 1 Januari 1995 dengan nilai awal 100. Dengan indeks ini diharapkan
20
dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah.30 5.
Inflasi Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian para pemikir ekonomi.31 Inflasi merupakan kejadian ekonomi yang sering terjadi meskipun kita tidak pernah menghendaki. Milton Friedman mengatakan inflasi ada dimana-mana dan selalu merupakan fenomena moneter yang mencerminkan adanya pertumbuhan moneter yang berlebihan dan tidak stabil. Jika didefinisikan inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat harga yang secara umum dan berlangsung secara terus menerus.32 Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah indeks harga konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukan pergerakan harga dari paket barang dan jasa dengn konsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar survey biaya hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan
30
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 55-57 31 Soediyono reksoprayitno, Ekonomi Makro Analisis 15-LM dan Permintaan Agregatif, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2011), hlm. 179. 32 Asfia Murni, Ekonomika Makro, (Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm. 202-203.
21
jasa tersebut secara bulanan dibeberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang.33 Untuk menghitung tingkat inflasi kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut.34 Tingkat inflasi di tahun 2 =
x 100
Ada beberapa macam inflasi yang dapat terjadi dalam perekonomian, tergantung pada tujuan apa yang ingin dicapai. Macam-macam inflasi tersebut antara lain sebagai berikut.35 a. Ditinjau dari parah tidaknya inflasi. b. Ditinjau dari sumber atau sebab musabab inflasi. c. Ditinjau dari asal inflasi. d. Ditinjau dari intensitas inflasi. 6.
Suku Bunga SBI Suku bunga merupakan salah satu variabel yang paling banyak diamati dalam perekonomian. Hal ini disebabkan oleh suku bunga langsung yang mempengaruhi kehidupan kita dan mempunyai konsekuensi penting bagi kesehatan perekonomian, suku bunga mempengaruhi keputuusan pribadi, seperti memutuskan untuk
33
Bank Indonesia, “Inflasi (Pengenalan Inflasi), http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Default.aspx, Diakses pada 15 Desember 2015 jam 13.50 34 Gregori Mankiw, Pengantar Ekonomi, Edisi ke 2,(Jakarta:Erlangga,2003), hlm. 32. 35 Dwi Eko Waluyo, Ekonomika Makro, Edisi Revisi, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2007), hlm. 172.
22
dikonsumsi atau ditabung, atau memutuskan membeli obligasi atau menaruh dana dalam tabungan.36 Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 12/11/2010, Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan
salah satu
instrumen kebijakan moneter yang digunakan Bank Indonesia dalam melakukan operasi pasar terbuka untuk menyerap kelebihan likuiditas di pasar.37 SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.38
36
Frederich S. Mishkin, Ekonomi Uang, Perekonomian, Pasar Keuangan, Buku 1 Edisi 8 (Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 89. 37 Peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI/2008 38 Mahrun Ali, ”Akad-akad Sertfikat Bank Indnesia”, http://mahrunnysa.blogspot.co.id/2013/04/akad-akad-sertifikat-bank-indonesia.html (Diakses tanggal 2 April 2016).
23
BI Rate adalah suku buga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI rate di umumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi militer yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan liquiditas dipasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.39 7.
Nilai Tukar Kurs Dollar Amerika Exchange rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing dalam harga mata uang domestik atau harga mata uang domestik
dalam
mata
uang asing.
Nilai
tukar
uang
merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi
39
perdagangan
internasional,
turisme,
investasi
Bank Indonesia, “BI Rate (Penjelasan BI Rate Sebagai Suku Bunga Acuan)”, http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penjelasan/Contents/Default.aspx diakses pada 20 Februari 2016.
24
internasional,ataupun aliran uang jangka pendek antar negara, yang melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum.40 Foreign Exhange Rate (FER) mencerminkan berapa unit dari setiap mata uang lokal yang dapat dipergunakan untuk membeli mata uang lainnya. Dampak dari perubahan nilai tukar atas suatu bisnis tidak hanya dilihat dari penguatan atau pelemahan mata uang, tetapi juga denganmemperhatikan apakah negara tersebut adalah net exporter atau net importer.41 Secara garis besar ada dua sistem kurs, yaitu sistem kurs mengambang (floating exchange rate system) dan sistem kurs tetap (fixed exchange rate system). Sistem kurs mengambang sering juga disebut dengan freely fluctuating exchange rate system atau sistem kurs bebas flexible exchange rate system namun yang paling populer adalah floating exchange rate system.42 8.
Harga Minyak Dunia Minyak mentah (crude oil) merupakan komoditas dan sumber energi yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan suatu negara. Minyak mentah dapat diolah menjadi energi, seperti liquified petroleum gas (LPG), bensin, solar, minyak pelumas, minyak bakar, dan lain-lain. Harga minyak dunia diukur menggunakan harga spot pasar minyak dunia. Standar harga minyak dunia pada umumnya
40
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm157. 41
Werner R. Murhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21 42 Imamudin Yuliadi, Ekonomi Moneter, (Jakarta : PT Indeks, 2008), hlm. 60.
25
mengacu pada West Texas Intermediate (WTI). WTI merupakan minyak bumi yang berkualitas tinggi yang di produksi di Texas.43 Menurut Mankiw, ada beberapa faktor penggerak harga minyak dunia. Pergerakan naik turunnya harga minyak dunia di pasar sangat bergantung kepada kemampuan negara-negara penghasil minyak dunia yang tergabung dalam memenuhi kuota. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut: a. OPEC OPEC memegang posisi penting sebagai kartel yang berperan mempengaruhi sisi suplai dalam perdagangan minyak dunia. Rapat-rapat dan komentar-komentar yang dikeluarkan oleh para petingginya menjadi faktor penentu yang bisa memicu perubahan harga minyak. b. Situasi negara-negara produsen minyak c. Perusahaan
minyak
yang
berperan
dalam
produksi
dan
distribusinya, salah satu langkah perusahaan minyak yang jelas berpengaruh pada harga minyak dunia adalah yang terkait dengan simpanan dan pemboran. d. Permintaan minyak global, sebagai salah satu komoditas yang diperdagangkan di tingkat internasional, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh kuat-lemahnya permintaan.
43
Sylvia Handiani, “Pengaruh Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah Terhadap Indexs Harga Gabungan Pada Periode 2008-2013”, (Bandung: E-Journal Graduate Unpar, Part A-Economics, Vol. 1 No. 1, 2014), hlm. 88
26
e. Perkembangan teknologi dan penemuan baru Penemuan-penemuan baru terkait eksploitasi minyak, seperti pengembangan metode fracking untuk mendapatkan minyak shale akan cenderung menurunkan harga minyak. Begitu pula penemuan lokasi cadangan minyak baru serta perluasan eksplorasi
minyak
oleh
perusahaan-perusahaan
minyak
multinasional. Ini karena penemuan-penemuan baru semacam ini membuka peluang untuk meningkatkan suplai minyak di masa depan.44 Di Indonesia juga terdapat patokan harga minyak mentah yaitu ICP (Indonesian Crude Price). Penetapan besarnya harga minyak merupakan hal yang sangat penting mengingat berapa besar harga minyak berpengaruh terhadap pembagian produksi (lifting) antara kontraktor dan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah mengambil peran dalam penetapan metode perhitungan harga minyak mentah Indonesia (ICP). Penentuan harga minyak di pasar internasional sebagaimana kita ketahui merupakan masalah yang kompleks.45 9. Hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen a. Pengaruh inflasi terhadap Jakarta Islamic Index Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung pada derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan
44
A. Muttaqiena, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak Dunia”, Seputar forex, 22 Mei 2015. Diakses paa 1 April 2016 45 Beni Lubiantara, “Indonesian Crude price (ICP)”, http://ekonomimigas.blogspot.co.id/2007/10/indonesian-crude-price-icp.html, (Diases Pada 2 April 2016).
27
dapat merugikan perekonomia secara keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham dipasar, sedangkan inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga akan bergerak sangat lamban.Pekerjaan yang sangat sulit adalah menciptakan tingkat inflasi yang dapat menggerakkan dunia usaha menjadi semarak, Pertumbuhan ekonomi dapat menutupi pengangguran, perusahaan memperoleh keuntungan memadai, dan harga saham dipasar bergerak normal.46 Menurut penelitian Hajad Rohman Al Qodiri yang meneliti pengaruh inflasi, kurs rupiah terhadap dollar, dan BI rate terhadap indeks saham syariah JII di Bursa Efek Indonesia periode (20102015) menunjukkan bahwa variabel inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel indeks saham syariah JII.47 b. Pengaruh suku bunga SBI terhadap Jakarta Islamic Index Suku bunga dianggap sebagai sebuah faktor penting yang mendeterminasi tingkat investasi. Suatu suku bunga meningkat, maka tingkat investasi dapat diekspektasi akan menurun, karena kurang begitu menguntungkan lagi untuk melakukan investasi. Begitu pula halnya, apabila kredit makin sulit dicapai, situasi mana 46
Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 200. 47 Hajad Rohman Al Qodiri,”Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah Terhadap Dollar, dan BI Rate, Terhadap Indeks Saham Syariah JII di Bursa Efek Indonesia Periode (2010-2015)”,Skripsi, (Fakultas Ekonomi an Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015).
28
biasanya menyertai suku bunga yang lebih tinggi, maka investasi cenderung menyusut. Hal sebaliknya berlaku, apabila suku bunga menurun atau kredit menjadi lebih mudah dicapai.48 Menurut penelitian Neny Mulyani yang meneliti analisis pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan produk domestik bruto terhadap Jakarta Islamic Index menunjukkan bahwa suku bunga berpengaruh positif terhadap Jakarta Islamic Index sebesar 95,525.49 c. Pengaruh kurs dollar Amerika terhadap Rupiah terhadap Jakarta Islamic Index Kenaikan kurs yang tajam pada rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang dalam dolar secara emiten tersebut dijual secara lokal. Sementara iu, emiten yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs tersebut. Ini berarti harga saham emiten yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan, dan emiten yang terkena dampak positif akan meningkat harga sahamnya.50 Menurut penelitian Gilang Rizky Dewanti yang meneliti pengaruh inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, kurs nilai tukar dollar Amerika/Rupiah dan harga emas dunia terhadap Jakarta
48
Karhi Nisjar dan Winardi, Ilmu Ekonomi Makro (Suatu Pengantar), (Bandung: Mandar Maju, 1997), hlm. 140. 49 Neny Mulyani, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index”(Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka: Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol 1 No. 1, 2014), hlm. 9. 50 Warner R. Murhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundanmental... hlm. 202.
29
Islamic Index di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012 menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap JII di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2009-2012.51 d. Pengaruh harga minyak dunia terhadap Jakarta Islamic Index Menurut Bachrawi, harga minyak mentah dunia tidak hanya memberi pengaruh pada industri
yang bergerak dibidang
pertambangan, namun juga berpengaruh pada industri-industri yang lainnya. Minyak mentah digunakan oleh hampir seluruh sektor industri yang ada sebagai penyalur dan penggerak roda perekonomian. Ini dapat mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat terhadap suatu barang konsumsi. Tentunya kenaikan harga minyak internasional akan memeberikan pengaruh terhadap inflasi secara signifikan sehingga mendorong seseorang untuk berinvestasi.52 Septian Prima Rusbandriand dkk telah meneliti pengaruh tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, dan kurs rupiah terhadap pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. Ditemukan bahwa harga minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Jakarta Islamic Indeks. Hasil ini diperkuat dengan Uji parsial (Uji t) yang berkesimpulan bahwa 51
Gilang Rizky Dewanty, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Kurs Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah Dan Harga Emas Dunia Terhadap Jakarta Islamic Indek Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012” (Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Semarang), hlm. 149. 52 Nurmala Hayati, “Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku Bunga, Serta Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Jakarta Islamic Index Periode 2003-2010”,Tesis, (Program Study Timur Tengah dan Islam Kekhususan Eks, Universitas Indonesia, 2011), hlm. 52
30
terdapat pengaruh antara harga minyak dunia terhadap JII. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurmala yang menunjukkan terdapat pengaruh yang positif antara harga minyak dunia terhadap JII.53 e. Pengaruh inflasi, suku bunga SBI, kurs dollar Amerika terhadap Rupiah, harga minyak dunia secara bersama-sama terhadap Jakarta Islamic Index Miftahul Aniq meneliti tentang pengaruh kurs, inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar,harga minyak mentah terhadap Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia Periode 20122014. Berdasarkan hasil uji F didapatkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ver. 16.0 for windows dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 22.792 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000, karena nilai probabilitas kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka Ha diterima dan menolak Ho. Jadi, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel kurs (X1), inflasi (X2), SBI (X3), JUB (X4), dan ICP (X5) secara simultan (bersama-sama) terhadap indeks JII.54 Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurmala Hayati tahun 2011 yang
53
Septian Prima Rusbandriand, dkk, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Dan Kurs Rupiah Terhadap Pergerakan Jakarta Islamic Index Di Bursa Efek Indonesia”, (Prosiding Seminar Nasional, Forum Bisnis & Keuangan I), 2012, hlm. 734. 54 Miftahul Aniq, “Pengaruh Kurs, Inflasi,Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar dan Harga Minyak Mentah Terhadap Jakarta Islamic Index (JII) DI Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014”, Skripsi Ilmu Ekonomi Islam,(Semarang: Universitas Negeri Walisongo, 2015), hlm. 122
31
menyatakan variabel inflasi, suku bunga, kurs, harga minyak dunia berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index.
B. Penelitian Terdahulu Penelitian
terdahulu
merupakan
kumpulan
beberapa
hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya terhadap penelitian yang akan dilakukan ini. Hasil – hasil dari penelitian terdahulu ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan ini. Pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Gilang tahun 2013. Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Kurs Nilai Tukar Dolar Amerika/Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia Periode (2009-2012)”, menyatakan bahwa inflasi, jumlah uang beredar, harga emas, tidak berpengaruh terhadap JII dan nilai tukar, suku bunga berpengaruh terhadap JII.55 Kedua penelitian dilakukan yang oleh Hayati tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku Bunga, serta Harga Minyak Mentah Dunia terhadap Jakarta Islamic Index Periode (2003-2010)”
55
Gilang Rizqy Dewanti, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Kurs Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah dan Harga Emas Dunia Terhadap Jakarta Islamic Index di Brusa Efek Indonesia periode (2009-2012)”,Skripsi, (Fakultas syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013).
32
menyatakan bahwa harga minyak mentah dunia dan kurs berpengaruh terhadap JII dan inflasi, suku bunga tidak berpengaruh terhadap JII.56 Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Al-Qodri tahun 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah terhadap Dollar, dan BI Rate, Terhadap Indeks Saham Syariah JII di Bursa Efek Indonesia Periode (2010-2015)”, menyatakan variabel inflasi berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap JII, kurs rupiah terhadap dolar berpengaruh signifikan positif terhadap JII, dan BI rate berpengaruh signifikan negatif terhadap JII. Variabel inflasi, kurs rupiah terhadap dolar dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel JII.57 Keempat penelitian yang dilakukan oleh Mulyani tahun 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto terhadap Jakarta Islamic Index”, menyatakan inflasi dan produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap JII, suku bunga dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap JII, dan inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan produk domestik bruto ber pengaruh secara simultan terhadap JII.58
56
Nurmala Hayati, “Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku Bunga, Serta Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Jakarta Islamic Index Periode 2003-2010”,Tesis, (Program Study Timur Tengah dan Islam Kekhususan Eks, Universitas Indonesia, 2011). 57 Hajad Rohman Al Qodiri, ”Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah Terhadap Dollar, dan BI Rete, Terhadap Indeks Saham Syariah JII di Bursa Efek Indonesia Periode (2010-2015)”,Skripsi, (Fakultas Ekonomi an Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015). 58 Neny Mulyani, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index”(Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka: Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol 1 No. 1, 2014).
33
Kelima penelitian dilakukan yang oleh Rusbariad dan kawankawan tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Kurs Rupiah terhadap Pergerakan JII di BEI”, menyatakan inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs rupiah berpengaruh terhadap pergerakan JII, dan secara bersama-sama variabel inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, dan kurs rupiah berpengaruh terhadap JII.59 Keenam penelitian yang dilakukan oleh Aniq tahun 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kurs, Inflasi, Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, Harga Minyak Mentah terhadap Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014”, menyatakan kurs berpengaruh negatif dan signifikan secara statistil terhadap JII, inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap JII, suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhdap JII, jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap JII, harga minyak mentah tidak berpengaruh signifikan terhadap JII, dan kurs, inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar, dan harga minyak, mentah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap JII.60 Ketujuh penelitian yang dilakukan oleh Nurhakim tahun 2010 dengan judul “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar, Inflasi, Suku Bunga, dan 59
Septian Prima Rusbariand dkk, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Kurs Rupiah Terhadap Pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia”, (Universitas Gunadarma: Forum Bisnis dan Keuangan, 2012). 60 Miftahul Aniq, “Pengaruh Kurs, Inflasi,Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar dan Harga Minyak Mentah Terhadap Jakarta Islamic Index (JII) DI Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014”,Skripsi Ilmu Ekonomi Islam,(Semarang: Universitas Negeri Walisongo, 2015). httpeprints.walisongo.ac.id43671112411156.pdf diakses pada 20 Februari 2016.
34
Beta Terhadap Return Saham Jakarta Islamic Index Pada Periode Bullish dan Bearish (Januari 2004 - Desember 2008)” menyatakan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap return saham JII, inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham JII, suku bunga berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return saham JII, dan nilai tukar, inflasi, suku bunga dan beta secara simultan berpengaruh terhadap return saham JII”.61 Hasil penelitian terdahulu dijabarkan sebagai berikut. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
1
2
Judul dan Peneliti
Metode Analisis Data Analisis Analisis Pengaruh Regresi Inflasi, Suku Linier Bunga, Jumlah Berganda Uang Beredar, Kurs Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Index di Brusa Efek Indonesia periode (20092012). (Gilang, 2013)
Pengaruh Analisis Inflasi, Kurs, Regresi 61
Hasil
Persamaan
Perbedaan
Berpengaruh: nilai tukar (kurs) dan suku bunga Tidak berpengaruh: inflasi, jumlah uang beredar dan emas.
Pertama, Variabel dependen berupa Jakarta Islamic Index (JII) Kedua, metode analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda. Ketiga, data yang digunakan adalah data skunder yang terdiri dari data bulanan.
Pertama, variabelindepen denberupainflasi , sukubunga, jumlahuangbere dar, kursnilaitukardo larAmerika/Rupi ah danhargaemasdu nia. saja. Kedua, periodepenelitia n yang dilakukanyaitup adaperiode 2009- 2012.
Berpengaruh: Pertama, minyak mentah variabel
Periode penelitian yang
Nurhakim, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar, Inflasi, Suku Bunga, dan Beta Terhadap Return Saham Jakarta Islamic Index Pada Periode Bullish dan Bearish (Januari 2004 - Desember 2008)”, Skripsi Study Keuangan Islam, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010) http://digilib.uin-suka.ac.id/5384/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses pada 20 February 2016.
35
Suku Bunga, Linier Serta Harga Berganda Minyak Mentah Dunia Terhadap Jakarta Islamic Index periode (2003-2010) (Nurmala, 2011)
3
4
5
Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah Terhadap Dollar, dan BI Rete, Terhadap Indeks Saham Syariah JII di Bursa Efek Indonesia periode (20102015) (Hajad ,2015) Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index (Neny, 2014)
Analisis Pengaruh
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda
dunia dan kurs Tidak berpengaruh: inflsi dan suku bunga
dependen berupa jakarta islamic index (JII). Kedua, metode analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda. Ketiga, variabel independen berupa inflasi, kurs, suku bunga, serta harga minyak mentah dunia. Berpengaruh: Pertama, inflasi, kurs, variabel dan BI Rate dependen Tidak berupa jakarta berpengaruh: islamic index Inflasi, kurs, BI (JII). Rete secara Kedua, metode bersama-sama analisis datanya berpengaruh menggunakan terhadap JII analisis regresi berganda.
Berpengaruh: inflasi, produk domestik bruto, suku bunga, nilai tukar rupiah Tidak berpengaruh: Inflasi, PDB, suku bunga, nilai tukar secara bersamasama berpengaruh terhadap JII AnalisisRe Berpengaruh: gresi inflasi, harga
dilakukan yaitu pada periode 2003-2010.
Pertama, variabel independen hanya inflasi, kurs rupiah terhadap dollar dan BI rete. Kedua, periode penelitian yang dilakukan yaitu pada periode 2010-2015.
Pertama, variabel dependen berupa jakarta islamic index (JII). Kedua, metode analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda.
Pertama, variabel independennya berupa inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan produk domestik bruto. Kedua, periode penelitian yang dilakukan yaitu pada periode 2009-2011.
Pertama, variabel
Pertama, variabel
36
6
Tingkat Inflasi, Linier Harga Minyak Berganda Dunia, Harga Emas Dunia, dan Kurs Rupiah Terhadap Pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia (Septian dkk, 2012)
minyak dunia, harga emas dunia, dan kurs Tidak berpengaruh: Secara bersamasama inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs berpengaruh terhadap JII
Pengaruh Kurs, Inflasi,Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar dan Harga Minyak Mentah Terhadap Jakarta Islamic Index (JII) DI Bursa Efek Indonesia Periode 20122014. (Miftahul, 2015)
Berpengaruh: kurs dan jumlah uang beredar. Tidak berpengaruh: inflasi, suku bunga, dan harga minyak dunia. kurs, inflasi, suku bunga SBI,jumlah uang beredar, dan harga minyak ,mentah secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap jakarta islamic index
Analisis Regresi Linier Berganda
dependen berupa jakarta islamic index (JII). Kedua, datanya sama-sama menggunakan data bulanan dan diambil pada waktu akhir bulan. Ktiga, metode analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda. Pertama, variabel dependen berupa jakarta islamic index (JII). Kedua, metode analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda.
independen berupa tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia dan kurs rupiah. Kedua, periode penelitian yang dilakukan yaitu pada periode 2005-2012.
Pertama, variabel independen berupa tingkat inflasi, kurs, suku bunga SBI, jumlah uang beredar, harga minyak mentah. Kedua, periode penelitian yang dilakukan yaitu pada periode 2012-2014.
C. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap empat variabel makro ekonomi yang diduga berpengaruh terhadap indeks syariah Jakarta Islamic Index (JII). Adapun variabel makro ekonomi yang diprediksikan
37
berpengaruh terhadap indeks syariah Jakarta Islamic Index (JII) adalah inflasi, tingkat suku bunga SBI (BI rate), nilai tukar (kurs) dolar (USD/IDR), dan harga minyak dunia.
INFLASI
H1 TINGKAT SUKU BUNGA SBI
H2 JII
H3 NILAI TUKAR
H4
HARGA MINYAK DUNIA
H5 Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Dengan mengacu pada rumusan masalah, tinjauan teoritis dan beberapa penelitian terdahulu yang diuraikan di sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H01: Inflasi tidak berpengaruhterhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. Ha1: Inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016.
38
H02: Tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. Ha2: Tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. H03: Nilai tukar (kurs) dolar Amerika tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. Ha3: Nilai tukar (kurs) dolar Amerika berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. H04: Harga minyak dunia tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. Ha4: Harga minyak dunia berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016. H05: Inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar (kurs) dollar Amerika, dan harga minyak dunia secara berama-sama tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 20062016. Ha5: Inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar (kurs) dollar Amerika, dan harga minyak dunia secara berama-sama berpengaruh terhadap indeks harga saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2006-2016.