12
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholder Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain. Definisi stakeholder telah berubah selama empat dekade terakhir, yang pada mulanya, pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya stakeholder perusahaan. Seiring berjalannya waktu, pandangan akan stakeholder berubah dengan memperluas definisi, tidak hanya kelompok pemegang saham saja yang dipandang sebagai stakeholder
dari
perusahaan,
bahkan
kelompok
yang
tidak
menguntungkan (adversial grup) seperti pihak regulator dan pihak yang memiliki kepentingan tertentu juga dimasukkan dalam cakupan stakeholder. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengungkap atau tidak suatu informasi di dalam laporan perusahaan tersebut. Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai sebagai dampak dari
12
13
aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin muncul bagi stakeholder.11 Corporate Social Responsibility merupakan strategi perusahaan untuk
memuaskan
keinginan
para
stakeholder,
makin
baik
pengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan maka stakeholder akan makin
terpuaskan dan akan
memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala aktivitasnya yang bertujuan untuk menaikan kinerja dan mencapai laba. 2. Teori Legitimasi Hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Perusahaan beroperasi dalam lingkungan eksternal yang berubah secara konstan dan mereka berusaha menyakinkan bahwa perilaku mereka sesuai dengan batas-batas dan norma masyarakat. Teori legistimasi memfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat.12 O’Donovan (2002) berpendapat bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat.
11
Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), hlm. 409. 12 Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, hlm. 412.
14
Dengan demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup (going concern).13 Teori legitimasi kaitannya dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan adalah apabila jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat (atau sering disebut legitimacy gap ), maka perusahaan dapat kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Namun demikian harus diingat bahwa keberadaan dan besarnya legitimacy gap bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan,
yang
penting adalah bagaimana perusahaan berusaha memonitor nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai sosial masyarakat dan mengindentifikasi kemungkinan munculnya gap tersebut.14 Untuk
memperoleh legitimasi dari
masyarakat, perusahaan
melakukan aktivitas pertanggung jawaban sosial. Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan dapat memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang. 3. Corporate Social Responsibility (CSR) a. Definisi Corporate Social Responsibility. Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan 13 14
Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), hlm. 87. Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, hlm. 413.
15
antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.15 Secara konseptual CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam interaksi mereka
dengan
para
pemaku
kepentingan
(stakeholder)
berdasarkan prinsip kesukaralaan dan kemitraan.16 Menurut The world Business Council for Sustainable Development (WBCSD) definisi CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, beserta komunitas-komunitas setempat dan masyarakat secara
keeluruhan,
dalam
rangaka
meningkatkan
kualitas
kehidupan.17 Tanggung jawab itu sendiri merupakan suatu prinsip dinamis yang berhubungan dengan keseluruhan perilaku manusia dalam hubungannya dengan mayarakat ataupun institusi, suatu tanggung jawab bahkan mempunyai kekuatan dinamis mempertahankan kualitas keseimbangan dalam masyarakat.18 Tanggung jawab sosial membawa ide bahwa perusahaanperusahaan wajib membantu menyelesaikan masalah-masalah
15
Hendrik Budi Untung, Corporate social responsibility (Jakarta : Sinar Grafika, 2007),
16
Irham fahmi, manajemen strategis :teori dan aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.
hlm. 1 293. 17
Reza rahman, corporate social responsibility antara teori dan kenyataan (Yogyakarta: media pressindo, 2009), hlm. 19. 18 Muhammad dan aimin, “Etika dan perlindungan konsumen dalam ekonomi Islam (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 283.
16
sosial berbarengan dengan usaha menuju kearah pencapaian tujuan perusahaan,
yang
memaksimumkan
keefektifan
operasai
perusahaan.19 Menurut Bank Dunia tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak asasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan
dengan
masyarakat,
standar
usaha,
pasar,
pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan.20 Manfaat corporate social responsibility bagi perusahaan antara lain:21 1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merk perusahaan. 2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. 3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha 5) Membuka peluang pasar yang lebih luas. 6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah 7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders 8) Memperbaiki hubungna dengan regulator 9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 19
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 351. Erni R. Ernawan, Business Ethics (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 164. 21 Hendrik budi untung, Corporate social responsibility... hlm. 6-7. 20
17
10) Peluang mendapatkan penghargaan. Dengan melaksanakan CSR secara konsisten dengan jangka panjang akan menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap perusahaan. Kondisi seperti itulah yang pada giliranya dapat memberikan keuntungan ekonomi-bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan. Adapun
dampak
corporate
social
responsibility
bagi
masyarakat antara lain:22 1) Mengentaskan kemiskinan, dengan menggunakan pekerja yang berasal dari sekitar perusahaan mereka dapat menyumbangkan kenaikan angka-angkatan kerja dengan menciptakan lapangan kerja, menyediakan pelatihan, menyediakan produk atau jasa untuk
kalangan
bawah
maka
secara
langsung
akan
memberikan dampak bagi golongan bawah tersebut. 2) Meningkatkan beasiswa membantu
standar
kepada dalam
pendidikan,
benar-benar
dengan
memberikan
yang membutuhkan
pembangunan
sarana
dan
dan
prasarana
pendidikan khususnya untuk pendidikan dasar. 3) Meningkatkan standar kesehatan dengan menyediakan sarana serta prasarana yang menunjang kesehatan terutama bagi masyarakat sekitarnya. Contohnya dengan penyediaan fasilitas
22
Erni R. Ernawan, Business Ethics... hlm. 173.
18
air bersih, atau dengan membuka klinik kesehatan yang tidak berlaku untuk karyawanya saja, tapi juga bagi masyarakat sekitar. b. Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Lingkup tanggung jawab sosial ada 4 bidang yang dianggap dan diterima sebagai tangung jawab sosial perusahaan antara lain sebagai berikut: 1) Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. 2) Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga profesional bagi perusahaan yang sangat berjassa mengembangkan perusahaan tersebut. Karena itu keterlibatan sosial merupakan balas jasa terhadap masyarakat. 3) Tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugiakan masyarakat luas. 4) Dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat dan dengan
19
demikian perusahaan tersbut akan lebih diterima kehadiranya dalam masyarakat tersebut.23 4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pengungkapan
(disclosure) dapat dipahami sebagai bentuk
keterbukaan suatu prerusahaan dalam melaporkan kebenaran kondisi keuangan (financial) dan non keuangan (non financial) yang dimilikinya secara terbuka terutama kepada pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti investor. Dengan tujuan agar informasi yang diteriam adalah informasi yang menggambarkan tentang kondisi perusahaan yang sesungguhnya bukan dalam bentuk rekayasa atau ada semacam tindakan melakukan manajemen laba.24 Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan didalam laporan yang disebut sustainibility reporting, sustainibility reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan, dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjuatan (sustainable development). Sustainable development harus menjadi dokumen strategiyang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang sustainability development
23
A sony keraf, Etika bisnis tuntutan dan relevansinya (Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI, 1998), hlm. 122-124 24 Edi Rismanda sembiring, “karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial : studi empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia” (Sumatera Utara: Jurnal fakultas Eonomi Universitas katolik St. Thomas, No. 7, September, 2005), hlm. 17.
20
yang membawanya menuju kepada core bisiness dan sektor industrinya.25 Pengungkapan CSR merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomis dan politis. Selain itu juga, akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungan.26 Darrough
(1993)
mengungkapakan
ada
dua
jenis
pengungkapan jika dilihat dari persyaratan yang ditetapkan oleh standar yang berlaku, yaitu:27 a) Pengungkapan pengungakapan
wajib yang
(mandatory disaratkan
disclosure),
(diwajibkan)
merupakan oleh
standar
akuntansi yang berlaku dan badan pengawas pasar modal yang berwenang disuatu negara. Pengungkapan bersifat wajib dapat memaksa perusahaan untuk mengungkapakan suatu informasi apabila perusahaan tidak bersedia mengungkapakan informasi tersebut secar sukarela. b) Pengungkapan
sukarela
(voluntary
disclosure),
merupakan
pengungkapan butir-butir informasi tertentu yang dilakukan secara
25
Annggraini “ pngaruh CSR terhadap Nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai fvariabel moderatin”, Skripsi (semarang: universitas Dipponegoro, 2010), hlm. 16. 26 Megawati cheng dan yulius jogi christiawan, “pengaruh pengungkapan CSR terhadap Abnormal return” (Surabaya: Jurnal Ekonomi Universitas kristen Petra), hlm. 3. 27 Ari Kristian, “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan Melalui Website Perusahaan, Skripsi (Jakarta : Universitas Indonesia, 2012).
21
sukarela oleh perusahaan walaupun tidak diwajibkan oleh peraturan yang berlaku. Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas pengungkapan laporan adalah sebagai berikut:28 1) Prinsip keseimbangan Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif
dari
kinerja
organisasi
untuk
memungkinkan
dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja organisasi. Laporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam memengaruhi keputusan atau asesmen dari pembaca laporan. 2) Prinsip komparabilitas Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain. Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi 28
kinerja.
Pemangku
kepentingan
yang
Global Reporting Initiative, Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan Standar dalam www.globalreporting.org (Diakses tanggal 28 Februari 2016).
22
menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain. 3) Prinsip Akurasi Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi tersebut. 4) Prinsip ketepatan waktu Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat. Manfaat informasi terkait erat dengan kapan informasi tersebut disajikan kepada para pemangku kepentingan sehingga mereka dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam pengambilan keputusan. Waktu penerbitan mengacu pada keteraturan pelaporan serta kedekatannya dengan peristiwa aktual yang dijelaskan dalam laporan. 5) Prinsip kejelasan
23
Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan. Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya. 6) Prinsip keandalan Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan dengan benar. 5. Model penerapan dan indikator keberhasilan corporate social responsibiity (CSR) di Indonesia. Model tanggung jawab sosial (CSR) di Indonesia, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model CSR di Indonesia mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Bantuan Sosial, meliputi bakti sosial, pengadaan sarana kesehatan, rumah ibadah, jalan dan sarana umum lainya,
24
penanggulangan bencana alam pengentasan kemiskinan, dan pembinaan masyarakat. b) Pendidikan
dan
pengembangan,
meliputi
penggandaan
saranana pendidikan dan pelatihan, melaksanaan pelatihan, dan memberiakan beasiswa kepada anak-anak sekolah c) Ekonomi,
meliputi
mengadakan
program
kemitraan,
memberikan dana atau pinjaman lunak untuk pengembangan usaha, dan memberdayakan masyarakat sekitar. d) Lingkungan, meliputi pengelolaan lingkungan, penanganan limbah, melakukan reklamasi, dan melestarikan alam. Untuk melihat dan mengukur keberhasilan penerapan CSR pada suatu perusahaan ada beberapa indikator yang dapat dijaikan acuan yaitu:29 a) Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang dikandungnya yaitu turut menegakkan social justice, sustainability dan equity. b) Secara sosial, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial korporasi dihadapan stakeholder sosialnya.
29
297.
Irham Fahmi, Manajemen Strategis teori dan aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.
25
c) Secara
bisnis,
keberhasilan
CSR
dapat
dilihat
dari
meningkatnya nilai saham akibat peningkatan corporate social image. d) Secar teknis, eberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi teknis lapangan.
6. Tinjauan umum tentang Profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan ukuran perusahaan. a. Profitabilitas Rasio
profitabilitas
dipergunakan
untuk
mengetahui
kemampuan perusahaan dalam meraih laba pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Hal ini penting, karena berkaitan dengan masalah penilian tetang keberhasilan perusahaan. Para investor biasanya sangat memperhatikan kemampuan perusahaan memperoleh laba atas penggunaan modalnya. Prosentase laba atas penggunaan modal yang semakin meningkat, memperlihatkan perusahaan makin baik.30 Hubungan
antara
profitabilitas
perusahaan
dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan 30
Handoyono Wibisono, Manajemen Modal Kerja Edisi Ketiga (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 1997), hlm. 36
26
informasi sosial yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
meningkatkan
nilai
corporate
social
perusahaan
responsibility
pada
saat
akan
profitabilitas
meningkat.31 Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan antara lain: 1) Return On Assets (ROA) Kemampuan menghasilakan laba bersih dari aktiva yang di investasikan. ROA adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva. 2) Return On Common Equity (ROE) Merupakan kemampuan ekuitas menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen dan biasa. ROE adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri.32 3) Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilakan keuntungan bersih per rupiah penjualan. NPM adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan penjualan. Semakin besar NPM berarti
31
semakin
efisien
perusahaan
tersebut
dalam
Edi Rismanda sembiring, “ karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial: studi empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia” (Sumatra Utara: Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas katolik St Thomas, No. 7, September, 2005), hlm. 4 32 Najmudin, Manajemen keuangan dan aktualisasi syar’iyyah modern (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011), hlm. 88
27
mengeluarkan
biaya-biaya
sehubungan
dengan
kegiatan
operasinya. 33 Ada beberapa cara pengukuran rasio profitabilitas, namun dalam pembahasan ini penulis mengukur rasio profitabiltas dengan return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atas sumber-sumber dana yang dimiliki perusahaan. Semakin besar return on asset (ROA) yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Rumus dari Return On Asset (ROA) adalah:
Contoh perhitungan Return On Asset (ROA) pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 laba setelah pajak sebesar 11718460, sedangkan total aktiva sebesar 442994197. Maka Return On Asset (ROA) nya adalah:
Maka Return On Asset (ROA) pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 0,026452852. b. Leverage
33
Najmudin, Manajemen keuangan dan aktualisasi syar’iyyah moder... hlm. 88.
28
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau pihak luar.34 Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangakan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang rendah berarti lebih banyak membiayai asetnta dengan modal sendiri.35 Salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja prusahaan adalah aspek leverage atau hutang perusahaan. Hutang merupakan komponen penting perusahaan khususnya sebagai salah satu
sarana
pendanaan.
Sering
terjadi
penurunan
kinerja
perusahaan disebabkan besarnya utang yang dimiliki prusahaan sehingga kesulitan dalam memenuhi kewajiban tersebut.36 Rasio leverage dapat diukur dengan menggunakan rasio Dept to Equity Ratio (DER) dan Dept to Total Asset (DTA). Berikut penjelasan dari kedua rasio tersebut:37 1) Dept to Equity Ratio (DER) Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasi mini dicari dengan membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas.
34
Najmudin. Manajemen keuangan dan Akuntansi syariah modern, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm. 86. 35 Handoyono Wibisono, Manajemen Modal Kerja Edisi Ketiga... hlm. 113. 36 Tjiptono Darmadji dan Hendy M fakhruddin, Pasar modal di Indonesia (Jakarta: Salemba empat, 2012), hlm. 158 37 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: CV Alfabeta, 2012), hlm. 139-140.
29
2) Dept to Total Asset (DTA) Merupakan rasio yang menunjukan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Namun dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan Dept to Equity Ratio (DER), DER merupakan perbandingan antara jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri perusahaan. Semakin rendah hutang atas modal maka akan semakin baik karena aman bagi kreditor saat likuidasi.38Berikut rumus Debt to Equity Ratio:
Contoh perhitungan Debt to Equity Ratio pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 total hutangnya 390067244 dan total ekuitasnya 51897942. Maka Debt to EquityRatio nya adalah:
38
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan... hlm. 12.
30
Maka dept to equity ratio pada Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 7,516044548. c. Umur Perusahaan Umur perusahaan dapat menunjukan bahwa perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan demikina, umur perusahaan dapat dikaitkan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dan mengetahui kebutuhan constituent atas informasi tentang perusahaan.39 Umur perusahaan dalam penelitian ini dihitung dari tahun penelitian dikurangi tahun berdirinya perusahaan.
Contoh perhitungan umur perusahaan pada Bank Central Asia Tbk. Penelitian pada tahun 2012 dan Bank Central Asia didirikan pada tahun 1955. Maka umur perusahaan Bank Centaral Asia Tbk pada tahun 2012 adalah 57. d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (Size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan.40 Ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang dipertimbangkan lam banyak penelitian
39
Rahmawati, Indah dan Dewi Utami, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” (Dalam Seminar Nasional Akuntansi VIII, 2005). 40 Agnes Sawir, Kebijakan Pendanaan dan Restrukturusasi Perusahaan (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 102.
31
keaungan. Secara umum biasanya size diproksikan dengan total asset. Karena nilai total asset biasanya sangat besar dibandingkan dengan vaeiabel keuangan lainnya. Penelitian ini menggunakan total asset sebagai pengukuran ukuran perusahaan.41 Rumus ukuran perusahaan adalah:
Contoh perhitungan ukuran perusahaan pada Bank Central Asia Tbk tahun 2012. Memiliki total Asset 442.994.197 maka ukuran perusahaanya adalah 19,909067228601. B. Penelitian Terdahulu Berikut hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap corporate social responsibility (CSR) yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Angga Budi Premana dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur pada BEI. Dengan variabel independen leverage, total aset, basis kepemilikan, profitabilitas dan variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial. Menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Dengan hasil penelitian menunjukan leverage dan total aset berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan sedangkan basis kepemilikian dan 41
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Riset Keuangan: pengujian-pengujian Empiris (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 274.
32
profitabilitas
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
luas
pengungkapan sosial perusahan.42 Penelitian yang dilakukan oleh Linda Santioso dan Erline Chandra dengan judul penelitian “pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dan dewan komesaris independen dalam pengungkapan
corporate
social
responsibility”.
Dengan
variabel
penelitian profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan dan dewan komesaris. Menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan leverage, umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungapan corporate social responsibility.43 Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Yulfaida dan Zhulaikha dengan judul penelitian “pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa size, profitabilitas berpengaruh positif terhadap
42
Angga budi premana, “pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosila dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur di BEI (semarang:Universitas Diponegoro, 2011) 43 Linda Santoso dan Erlin Candra, “Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen dalam pengungkapan CSR” (Tarumanagara: Fakultas Ekonomi: Jurnal Bisnis dan Akuntansi No. 1, April, XIV, 2012).
33
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.44 Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya dengan judul “pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate social responsibility”. Dengan variabel profitabilitas,
likuiditas,
solvabilitas,
dan
ukuran
perusahaan.
Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, likuiditas, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
corporate
social
responsibility,
sedangkan
ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility.45 Penelitian yang dilakuka oleh Rizkia Anggita Sari yang berjudul “Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR
disclosure pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI” dengan variabel independen profile, size, profitabilitas, leverage, growth, dan variabel dependen CSR disclosure. Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil penelitian menunjukan bahwa profile, size dan profitabilitas berpengaruh terhadap
44
Dewi Yulfaida, “Pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komesaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI”, Skripsi (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2012). 45 Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya, “pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate social responsibility”, (Jakarta: Media riset Akuntansi Universitas Bakrie, No. 1, Februari, II, 2012).
34
corporate social responsibility disclosure, sedangkan leverage dan growth tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure.46 Penelitian yang dilakukan oleh Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha dengan judul “Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility: survey pada industri perbankan di Indonesia”. Dengan variabel size, profitabilitas,ukuran dean komesaris, kepemilikan manajerial dan leverage. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan size dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan, sedangakan profitabilitas, ukuran dewan komesaris dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan.47 Penelitian yang dilakuakan oleh Chintya Fadila Laksmitaningrum dan Agus Purwanto dengan judul “Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris dan struktur kepemilikan terhadap pengungkapan CSR (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011). Dengan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, ukuran dewan komesaris, dan struktur kepemilikan. Menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, likuiditas, ukuran dewan
46
Rizkia Anggita Sari, “pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility Disclosure pad aperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI” (Yogyakarta: Jurnal Nominal Universitas Negeri Yogyakarta,No. 1, I, 2012). 47 Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha, “Pengaruh karakteristik Perusahaan terhadap CSR survey pada industri perbankan di Indonesia” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah, Jurnal Fakultas Ekonomi,Maret, 2013), hlm. 187.
35
komesaris dan struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan Institusional dan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.48. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan dengan judul “pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi pada perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan listed di BEI 2010-2012”. Dengan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage. Menggunakan
analisis
regresi
linier
berganda.
Hasil
penelitian
menunjukan bahwa profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR,
sedangkan
likuiditas
berpengaruh
terhadap
pengungkapan CSR.49. Penelitian yang dilakukan oleh Joko priyanto dan sarsiti dengan judul “Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesaia tahun 2011-2012”. Dengan variabel independen size, profitabilitas, leverage dan variabel dependen corporate social responsibility. Menggunakan analisis regresi
48
Chintya fadila laksmitaningrum & agus purwanto, “ Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris & struktur kepemilikan terhadap pengungkapan CSR: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 (semarang: Jurnal akuntansi UNDIP, No. 3, II, 2013), hlm 8-9. 49 Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan, “Pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility: studi pada perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI 2010-2012.012” (Jakarta: Business Accounting Review Universitas Kristen Petra, No. 1, II, 2014), hlm.68.
36
linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahawa size dan leverage berpengaruh terhadap CSR, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR pada perusahan perbankkan yeng terdafta di BEI tahun 2011-2012.50 Penelitian yang dilakukan Kamaliah dan Raja putri delima dengan judul
“pengaruh
karakteristik
perusahaan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI. Dengan variabel independen size, profitabilitas,
ukuran
dewan
komisaris,
umur
perusahaan,
basis
kepemilikan dan variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjuakan bahwa size dan ukuran dewan komesaris berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan profitabilitas, umur perusahaan, dan basis perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.51 Penelitian yang dilakukan Heni Triastuti kurnianingsih dengan judul “pengaruh profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility. Dengan variabel independen profitabilitas, size dan variabel dependen corporate social responsibility. Dengan menggunakan 50
Joko Priyanto, “Analisis faktor-faktor yang berpengaruhi terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012”. 51 Kamilah dan Raja putri Delima, “ pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI” (Riau: Fakultas Ekonomi Universitas Riau), skripsi yang diterbitkan.
37
analisis regresi linier berganda hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas dan size perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.52
52
Heni Triastuti Kurnianingsih, “ pengaruh Profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility” (Sumatera utara: Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Universitas Islam Sumatera Utara,No. 1, Maret, XIII, 2013).
12
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1
2
Nama peneliti (Tahun) Angga Budi Premana (2011)
Linda Santioso dan Erline Chandra (2012)
Judul Penelitian Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur pada BEI
Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dan dewan komesaris independen dalam pengungkapan corporate social reponsibility
Variabel Penelitian Variabel independen: leverage, total aset, basis kepemilian, dan profitabilitas Variabel dependen: pengungkapan tanggung jawab sosial
Variabel Independen: Profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, dewan komesaris independen. Variabel Dependen: pengungkapan CSR
Metode Penelitian
Hasil penelitian
Perbedaan penelitian
- Pendekatan: kuantitatif. - Sumber & teknik Pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Regresi linier berganda
- leverage berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - total aset berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - Basis kepemiikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan - Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. - Profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap CSR - Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap CSR - Dewan komesaris independen berpengaruh signifikan terhadap CSR - Leverage tidak berpengaruh terhadap CSR - umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap CSR
Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut.
- Pendekatan: kuantitatif. - Sumber & teknik Pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Regresi linier berganda
Penelitian ini berada di BEI dan menggunakan variabel dewan komesaris independen. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan tidak menggunakan variabel tersebut.
38
13
3
Dewi Yulfaida dan Zhulaikha. (2012)
Pengaruh size, profitabilitas, profile, leverage, dan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI.
Variabel - Pendekatan: Independen: kuantitatif Size, profitabilitas, - Sumber dan profile, leverage, dan teknik ukuran dewan pengumpulan komisaris data: Sekunder dan dokumentasi Variabel dependen: - Alat analisis: Pengungkapn Regresi berganda tanggug jawab sosial
4
Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya (2012)
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan corporate Social responsibility
Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, Solvabilitas, dan ukuran perusahaan.
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
Variabel dependen: pengungkapan kegiatan CSR Variabel independen: profile, size, profitabilitas,
5
Rizkia Anggita Sari (2012)
- Pendekatan: Kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi - Alat analisis:Regresi berganda - pendekatan: kuantitatif - sumber & teknik
- Size berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan - profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profile tdak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - leverage tdak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan - ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - Likuiditas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - solvabilitas tidak berpenagrauh terhadap pengungkapan CSR - ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungakapan CSR.
Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut.
- Profile berpengaruh negatif terhadap CSRD. - Size berpengaruh positif terhadap
Penelitian ini tidak menggunakan variabel umur perusahaan,
Penelitian ini tidak mengguanakan variabel leverage dan umur perusahaan sedangkan penelitian yang saya teliti mengguanakan variabel leverage dan umur perusahaan sebagai variabel Independen.
39
14
6
Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha. (2013)
CSR Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
leverage, growth.
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR ( Survey pada industri perbankan di Indonesia)
Variabel Independen: Size, Profitabilitas, ukuran dewan komesaris, kepemilikan manajerial, dan leverage.
Variabel dependen: CSR Disclosure
Variabel Dependen: CSR
7
Chintya Fadila Laksmitaningr um dan Agus Purwanto (2013)
Analisis pengaruh karakteristik perusahaan, dewan komesaris dan struktur kepemilikan terhadap
Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, leverage,ukuran perusahaan.
pengumpulan data: Sekunder dan dokumentasi. - Alatg analisis: Regresi linier berganda - Pendekatan: kuantitatif dan kualitatif. - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder dan primer & dokumentasi - Alat analisis:Analisis regresi berganda
- Pendekatan: Kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Sekunder &
CSRD - Profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSRD - Leverage tidak berpengaruh terhadap CSRD. - Growth tidak berpengaruh terhadap CSRD. - Size berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. - kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan - ukuran dewan komesaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan - leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan. - Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - ukuran dewan komesaris berpengaruh positif terhadap
sedangkan penelitian yang saya teliti menggunakan variabel umur perusahaan sebagai variabel independen.
Penelitian ini tidak mengguanakan variabel likuiditas sedangkan penelitian yang saya teliti menggunakan variabel likuiditas sebagai variabel Independen.
Penelitian ini berada di BEI dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan. Sedangakan penelitian yang saya teliti di Jakarta
40
15
8
Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Cristiawan (2014).
pengungkapan CSR (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011).
ukuran dewan komesaris dan struktur kepemilikan. Variabel Dependen: Pengungkapan CSR
dokumentasi - Alat analisis:Analisis regresi berganda
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi pada perusahaanperusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI 2010-2012.
Variabel Independen: Profitabilitas, likuiditas, dan leverage
- Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: Skunder & dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda
Variabel Dependen: pengungkapan corporate social responsibility
pengungkapan CSR. - struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. - Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - struktur kepemilikan Institusional dan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR - leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR - likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut.
Penelitian ini pada persahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed di BEI 2010-2012 dan tidak menggunakan variabel umur persahaan dan ukuran perusahaan sedangakan penelitian yang saya teliti pada perusahan perbankan di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menggunakan variabel tersebut.
41
16
9
Joko Priyanto dan Sarsiti
Analisis faktorfaktor yang berpengaruh terhhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012
variabel independen: size, profitabilitas, leverage. Variabel dependen: coroprate social responsibility
- Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: primer dengan menyebar kuisioner - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda
10
Kamaliah dan Raja putri delima
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI
Variabel independen: size, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, basis kepemilikan. variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
- Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda
- Size berpengaruh terhadap CSR - Leverage berpengaruh terhadap CSR - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR perbankan di Indonesia periode 2011-2012.
-
-
-
-
Size berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan ukuran dewan komesaris berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Penelitianini pada persahaan perbankkan yang terdaftar di BEI 2011-2012 dan tidak menggunakan variabel umur perusahaan . sedangakan penelitian yang saya teliti pada perusahan perbankan di Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2012 hingga 2014 dan menngunakan variabel umur perusahan sebagai variabel independen. Perbedaan terletak pada variabel penelitian, penelitian yang saya teliti menggunakan variabel leverage, pada penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.
42
17
-
11
Heni Triastuti kurnianingsih
Pengaruh profitabilitas dan size perusahaan terhadap corporate social responsibility.
Dengan variabel independen profitabilitas, size dan variabel dependen corporate social responsibility.
- Pendekatan: kuantitatif - Sumber dan teknik pengumpulan data: sekunder dan dokumentasi - Alat analisis: Analisis Regresi linear berganda
-
-
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. basis perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Size tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Perbedaan terletak pada variabel penelitian, penelitian yang saya teliti menggunakan variabel umur perusahaan dan levergae, pada penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.
43
44
C. Kerangka Berfikir Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen
Variabel Dependen
Profitabilitas (ROA) H1 Leverage (DER)
H2 H3
Umur Perusahaan
Coorporate Social Responsibility
H4 Ukuran Perusahaan
H5 D. Hubungan antar variabel 1. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR Menurut teori Syamrilaodel sendiri, bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih termotivasi dalam mengungkapkan informasi yang lebih rinci dalam laporan tahunan.43 43
Santi Lestari, “pengaruh tingakat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan islamic social reporting pada perbankan syariah Indonesia tahun 2010-2014”, skripsi (surabaya: Universitas Negeri Surabaya), hlm. 8.
45
Teori agensi yang menyatakan bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dengan laba yang tinggi akan menjadi sorotan, maka peruahaan akan mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Prihandono (2010), fahrizi (2010), Rahajeng (2010), menemukan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini membuktikan interpretasi bahwa perusahan dengan profitabilitas yang tinggi dapat mengatasi timbulnya biaya-biaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut. Tingkat
profitabilitas
yang
semakin
tinggi
mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan yang lebih luas.44 2. Pengaruh Leverage terhadap pengungkapan CSR Menurut teori Meek, Robert, dan Gary bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi memiliki pengungkapan yang luas dan terbuka sehingga pemberi pinjaman bisa lebih percaya terhadap perusahaan tersebut. Dapat disimpulkan, dimana perusahaan dikatakan baik dengan melihat tingkat leverage perusahaan karena 44
Ahmad kamil, “pengaruh karaktersitik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan CSR”(Jakarta: Media Riset Akuntansi, Universitas bakrie, Nol. 1, II, 2012), hlm. 4.
46
semakin rendah rasio ini, semakin tingggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor.45 Leverage mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahu resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para debtholders. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih tinggi agar dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang.46 Penelitian yang dilakukan oleh belkaoi dan karpik (1986) serta cormier dan magnan (1999) dalam sembiring (2005) menunjukan hubungan yang negatif leverage terhadap CSR. Penelitian ini menggunakan
Debt
Equity
Ratio
(DER)
untuk
menunjukan
ketergantungan perusahaan terhadap utang yang diperoleh dari ekuitas pemegang saham. 3. Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Umur perusahaan dilihat dari beberapa lama perusahaan tersebut listing atau terbit. Menurut teori raditya bahawa perusahaan dengan umur yang lebih muda diprediksi akan melakukan penyebaran
45
Santi Lestari, “pengaruh tingakat profitabilitas...hlm. 9. Rizka Anggita Sari, “pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI”(Yogyakarta: jurnal Nominal, Universitas Negri Yogyakarta, No, 1, I, 2012), hlm. 6. 46
47
informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan umur yang lebih tua dengan tujuan untuk mengurangi ketidakpastian risiko operasi serta untuk meningkatkan kepercayaan diri investor terhadap posisi mereka. Disisi lain perusahaan dengan umur yang lebih tua kemungkainan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan tahunan dibandinhkan dengan perusahaan dengan umur yang lebih muda.hal ini sama yang diungkapkan oleh Haniffa dan Cooke (2002), bahwasanya perusahaan dengan umur yang lebih muda kemungkinan akan melakukan pengungkapan yang lebih luas untuk menunjukan kepatuhan mereka terhadap aturan.47 4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Menurut Cowen et.al (1987) dalam santi lestari semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak modal yang ditanamkan sehinga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaan.48 D. Hipotesis Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenaranya atau dapat dikatakan proposisi tentatif tentang hubungan
47
Santi Lestari, “Pengaruh tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan ISR pada perbankan syariah Indonesia tahun 20102014” (Surabaya: skripsi Universitas Negeri Surabaya), hlm. 11 48 Santi Lestari, “Pengaruh tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap pengungkapan ISR pada perbankan syariah Indonesia tahun 20102014” (Surabaya: skripsi Universitas Negeri Surabaya), hlm. 11
48
antara dua variabel atau lebih.49Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta telaah pustaka seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: a. H01
:Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara profitabilitas
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. Ha 1
:
Terdapat pengaruh secara parsial antara profitabilitas
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. b. H02
:Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Leverage
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 20122014. Ha 2
:Terdapat
pengaruh secara parsial antara Leverage terhadap
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 20122014. c. H03
:Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara umur
perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility 49
Masyhuri dan Zainudin, Metodelogi penelitian pendekatan praktis dan aplikatif (Bandung: PT Refika Aditama, 2008), hlm. 136
49
(CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. Ha 3
:Terdapat
pengaruh secara parsial antara umur perusahaan
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. d. H04
:Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara ukuran
perusahaan tehadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. Ha 4
:Terdapat
pengaruh secara parsial antara ukuran perusahaan
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. e. H05
:Tidak
terdapat
pengaruh
secara
simultan
antara
profitabilitas, leverage, umur perusahaan, dan ukuran perusahan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2014. Ha 5
:
Terdapat pengaruh secara simultan antara profitabilitas,
leverage, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan
terhadap
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada Industri
50
perbankan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 20122014. Tabel 2.2 Ringkasan Hipotesis Penelitian Hipotesis H01 Ha1 H02 H a2 H03 H a3 H04 Ha4
Penelitian yang mendukung Rafika Anggraini Putri dan Yulius (2014), Heni Triastuti kurnianingsih, Kamaliah dan Raja putri delima Linda Santoso dan Erlin Candra (2012), Dewi Yulfaida dan Zhulaikha (2012), Rizkia Anggita Sari (2012) Dewi Yulfaida dan Zulaikhah (2012), Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha.(2013) Angga Budi Premana (2011), Joko Priyanto dan Sarsiti Kamilah dan Raja putri Delima, Heni Triastuti kurnianingsih Santi Lestari Chintya fadila laksmitaningrum dan Agus purwanto (2013) Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya, Dewi Yulfaida dan Zhulaikha (2012), Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha (2013).