BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan teori 1.Analisis Rasio Analisis Rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan.Rasio yang diinterprestasikan dengan tepat mengidentifikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisis Rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk di deteksi dengan mempelajari masing masing komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan.1 2. Current ratio Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar
yang
dimiliki
perusahaan
dengan
hutang
jangka
pendek.Tujuanya untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
kewajiban
lancar
1
(utang
lancar)
yang
telah
jatuh
Jhon J wild, KR subramanyam, Robert S halsey, Financial statemen Analysis Analisis Laporan Keungan,Edisi 8 buku 1 terjemahan yanivi s bachtiar, s Nurwahyu harahap (jakarta salemba Empat , 2005) hlm 36.
12
13
tempo.Sedangkan patokan 200% ini tidak mutlak hanya untuk prinsip kehati hatian saja. Rumus mencari current ratioadalah :2 CurrentRatio = Current assets
x 100%
Current liabilities Current Ratio Membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities").Current Assets merupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha yang normal yang lebih besar.Current Liabilities merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau siklus operasi yang normal dalam usaha.Tersedianya sumber kas untuk memenuhi kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari aktiva lancar. Rasio lancar digunakan sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuanya untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban lancar, penyangga kerugian dan cadangan dana lancar.3 Curent Ratioberpengaruh terhadap ROA perusahaan karena menunjukan tingkat likuiditas perusahaan. Semakin perusahaan itu likuid semnakin dipercaya oleh investor untuk memnanamkan modalnya di perushaan tersebut. Modal dari investor berguna untuk tambahan keuangan perusahaan yang dapat meningkatkan ROA.
2
Asnaini, Evan stiawan, Windi Asriani, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm 51. 3 Jhon J wild, KR subramanyam, Robert S halsey, Financial statemen Analysis Analisis Laporan Keungan , hlm.188
14
Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Alasan digunakannya rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur: aKemampuan memenuhi kewajiban lancar. Makin tinggi jumlah (kelipatan) aset lancar terhadap kewajiban lancar, makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar. b.Penyangga kerugian. Makin besar penyangga, makin kecil resikonya.Rasio lancar menunjukkan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai asset lancar non-kas pada saat asset tersebut dilepas atau dilikuiditas. c.Cadangan dana lancar. Rasio lancar merupakan ukuran timgkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan, seperti pemogokan dan kerugian luar biasa, dapat membahayakan arus kas secara sementara dan tidak terduga. Rasio lancar (Current Ratio), yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut.Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
kewajiban
jangka
15
pendek.Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas.4
3. Debt ratio ( Debt to Total Assets) Debt ratio berpengaruh terhadap ROA. Kreditur akan melihat Debt ratio atau rasio hutang perusahaan. Kreditur menyukai rasio hutang yang rendah. Namun, perusahaan berhutang itu berguna untuk tambahan modal yang bisa digunakan untuk operasi perusahaan sehingga dap[at mempengaruhi ROA. Debt ratio merupakan rasio utang untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo. Rasio ini menunjukan beberapa bagian dari total keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian aktiva yang diguakan untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini , maka semakin besar kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lan pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan. Rumus untuk mencari debt rasio:5
4
http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a96d0947c64 78e525e/2014/05/JURNAL-JONI-ANTO-090462201170-AKUNTANSI-2014.pdf diakses, 30 maret 2016. 5
127.
Irham Fahmi, analisis laporan keuangan, ( Bandung: Alfabeta, 2012), cetakan ke-2, hlm
16
Debt rasio = Total hutang Total Aset 4. Receivable turnover Receivable turnoverbeerpengaruh terhadap profitabilitas. Karena semakin tinggi receivable turnover semakin cepat piutaang perushaan berputar. Sehingga peeriode pengumpulan piutang semakin cepat. Sehingga dapat mempengaruhi Profitabiolitas. Tingkat perputaran piutang ( receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata rata piutang ( Average Receivables). Receivables Turnover = Penjualan Piutang 5. Inventory Turnover Persedian merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh
pengembalian
melalaui
penjualan
kepada
pelanggan.Sebagian besar perusahaan mempertahankan tingkat persediaan tertentu. Jika persediaan tidak cukup, volume penjualan akan turun di bawah tingkat yang dicapai. Sebaliknya persediaan yang terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya penyimpanan, Asuransi, pajak, keusangan, dan kerusakan fisik.6 Inventory turnoveratau perputaran persedian erpengaruh positif terhadap profitabilitas. Karrena semakin besar perputaran persediaan maka semakin cepat barang produksi dijual. Semakin banyak atau 6
Jhon J wild, KR subramanyam, Robert S halsey, Financial statemen Analysis Analisis Laporan Keungan, Edisi 8 buku 1 terjemahan yanivi s bachtiar, s Nurwahyu harahap, hlm 200
17
cepat barang yang dijual akan dapat meningkatkan profitabilitas (ROA). Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk megukur efektivitas kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam inventory atau persedian yang beputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan perkiraan untuk adanya overstock. Semakin persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. InventoryTurnover = Penjualan Persediaan 6. Return On Asset Rasio keuntungan atau profitability ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk
mengkur
efisiensi
penggunaan
aktiva
perusahaan.Atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semseteran triwulanan dan lain lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). Return on Asset diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total assetnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan
18
profitabilitas perusahaan.7 ROA ( salah satu ukuran profitabilitas ) juga merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar ROA menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik , karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut ROA= Earning After Tax (EAT) Total Asset B. Tinjuan pustaka Berikut adalah beberapa penelitian yang penulis pergunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. a. Antonius Lokolo dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Menajemen Modal Kerja dan Rasio Keuagan Terhadap Profitabilitas pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data di analisis dengan metode regresi berganda dan uji hipotesis t secara parsial dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variable average collection periode (ACP), Inventory turn over in days (ITID) average payment period (APP), debt ratio (DER) dan current ration (CR) berpengaruh negative
7
37
Dewi Astuti manajemen keuangan perusahaan, (jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm
19
signifikan terhadap variabel NOP. Logarithm of sales (LOS) berpengaruh positif signifikan terhadap variable NOP.8 b. Elisa Purwitasari dalam penelitiannya berjudul Analisis pengaruh strukur modal terhadap profitabilitas (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009-2011). Analisis ini menggunakan variable independen yang diproksikan dengan utang jangka pendek atas asset, utang jangka panjang atas asset dan total utang atas asset. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable LTD tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan variable STD dan TDA memiliki hubgan yang negative terhadap profitabilitas.9 c.
Uliva Dewi Ardiatmi dalam penelitiannya berjudul analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, firm size dan dept ratio terhadap profitabilitas (ROE) (studi kasus pada perusahaan manufaktur food and beverages yang terdaftar di BEI tahun 20082012). Hasil penelitan menunjukan bahwa secaa parsial (X1) current ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadab ROE. (X2) dept to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (X3) total asset turnover tidak berpengaruh terhadap ROE, size (X4)
8
Antonius Lokolo, “ Pengaruh Menajemen Modal Kerja dan Rasio Keuagan Terhadap Profitabilitas pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Skipsi, (semarang: universitas diponegoro, 2013), hlm vi 9
Elisa Purwitasari, “ Analisis Pengaruh Strukur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, skripsi, ( semarang : Universitas Diponegoro, 2013), hlm vii
20
perusahaan berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROEdan (X5) dept ratio tidak berpengaruh terhadp ROE10 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama
Judul
Metode
Hasil
Perbedaan
1.
Antonius
Penaruh
Analisis
ACP, ITID,
Lokasi
lokollo
manajemen
regresi
APP, DER,
pengamatan saya
(2013)
modal kerja
berganda
dan CR
JII sedangkan
dan rasio
berpengaruh
Antonius Lokolo
keuangan
negative
BEI.
terhadap
terhadap
profitabilitas
NOP
pada industri
sedangkan
manufaktur
LOS
yang terdaftar
berpengaruh
di Bursa Efek
positif
Indonesia
terhadap
(BEI) tahun
NOP
2011
Variabel dependen ACP, ITID, APP, DER, LOS dan variabel dependen NOP sedangkan penelitian saya variabel independen CR, DR, receivable turnover dan inventory turn over sedangkan variable dependen ROA
10
Uliva Dewi Ardiatmi “ Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Firm Size Dan Dept Ratio Terhadap Profitabilitas” Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004), hlm vi
21
2.
Elisa
Analisis
Analisis
LTD tidak
Lokasi penelitian
purwita
pengaruh
regresi
memiliki
saya JII sedangkan
sari
struktur modal berganda
hubungan
Elisa Purwita Sari
terhadap
yang
BEI.
provitabiitas
signifikan
(studi empiris
terhadap
pada
profitabilitas
perusahaan
sedangkan
manfaktur
STD dan
yang terdaftar
TDA
di Bursa Efek
memiliki
Indonesia
hubungan
tahun 2009-
negative
2011
terhadap
(2013)
Variabel independen struktur modal (LTD, STD dan TDA) variabel dependen profitabilitas, sedangkan penelitian saya
provitabilitas
variabel independenya CR, DR , receivable turnover dan inventory turnover. Variavel dependenya ROA
3.
Uliva
Uliva
Dewi
Ardiatmi
Ardiatmi (2014)
Dewi Anaisis
Analisis pengaruh current
ratio,
dept to equity ratio,
total
asset turnover, firm size dan,
CR
dan Lokasi penelitian
regresi
SIZE
saya JII sedangkan
berganda
berpengaruh
Uliva Dewi
negative
Ardiatmi BEI.
terhadap ROE kemudian TAT dan DR tidak berpengaruh
Variabel independen CR, DR, TAT, SIZE dan DR. variabel dependen ROE
22
dept
ratio
terhadap
sedangkan
terhadap
R0E
penelitian saya
provitabilitas
sedangkan
variabel
(ROE)
DER
independen CR,
berpengaruh
DR, receivable
positif
turnover dan
terhadap
inventory
ROE
turnover. Variabel dependen ROA
4.
Dwi
Pengaruh
Analisis
secara
Lokasi penelitiaan
Andriyani
Perputaran
regresi
simultan
saya JII sedangkan
(2013)
Modal Kerja, berganda
WCT,
Liuiditas, dan
DR
Solvabilitas
berpengaruh
Terhadap
positif
Profitabilitas
terhadap
pada
ROA
Perusahaan Properti Real
, Estate
dan Kontruksi Bangunan
Daftar
di Efek
Syariah (DES) Tahun
2009-
2012. Variabel dependen
DES. Variabel independen WCT, CR, dan DR. Variabel dependen ROA sedangkan penelitian saya variabel independen CR, DR, Receivable
yang Terdaftar
CR, Dwi Andriyani
Turnover dan inventory turnover. Variabel dependen ROA
23
profitabilitas (ROA) 5.
Riski
Pengaruh
Analisis
secara
Lokasi
Rahmawati Modal Kerja
regesi
parsial WC
pengamatan saya
(2014)
berganda
dan
JII sedangkan
Perputaran
perputaran
Riski Rahmawati
Piutang
piutang tidak
DES. Variabel
Terhadap
berpengaruh
independen WC
Profitabilitas
terhadap
dan receivable
Perusahaan
profitabilitas. turnover. Variabel
Real Estate
Secara
yang
simultan WC sedangkan
Terdaftar di
dan
penelitian saya
Daftar Efek
perputaran
variabel
Syariah Tahun
piutang tidak
independen CR,
2009-2012.
berpengaruh
DR, Receivable
terhadap
turnover dan
dan
dependen ROA
profitabilitas. inventory turnover. Variabel dependen ROA
24
C. Kerangka berfikir.
Current ratio H1 Debt ratio H2 profitabilitas Inventory turnover
H3 H4
Receivable turnover H5
Current ratio membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current asset/current liabilities) sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas Dept ratio merupakan rasio hutang.Semakin tinggi hutang berupa modal dapat
meningkatkan
profitabilitas,
tetapi
juga
bisa
menurunkan
profitabilitas. Inventory turnover merupakan rasio antara penjualan terhadap persediaan, menunjukan seberapa cepat persediaan tersebut dijual ketika barang terjual akan menghasilkan laba yang akan meningkatkan profitabilitas. Receivable
turnover
semakin
cepat
periode
berputarnya
piutang
menunjukan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari
25
penjualan kredit tersebut sehingga profitabilitas perusahaan juga meningkat.
D. Hipotesis Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku fenomena atau keadaan yang telah terjadi dan akan terjadi. 11Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1: current ratioberpengaruh terhadap Profitabilitas H2: debt ratio berpengaruhterhadap Profitabilitas H3: inventory turnoverberpengaruh positif terhadap Profitabilitas H4: receivable turnover positif terhadap Profitabilitas H5: current ratio, debt ratio, inventory turnover, dan receivable turnover secara simultan beerpengaruh positif terhadap Profitabilitas
11
hal. 48.
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003),