BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
2.1 Hasil Belajar Hasil belajar siswa adalah merupakan suatu keberhasilan siswa yang diperoleh dari hasil belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar adalah merupakan suatu ukuran berhasil tidaknya seseorang siswa setelah menempuh pelajaran di suatu sekolah. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang siswa didalam suatu mata pelajaran, maka akan dilakukan pengukuran atau evaluasi. Menurut Sudjana (2009: 23) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerimah pengalaman belajarnya. Hasil belajar juga dapat didefenisikan sebagai capaian yang diperoleh seseorang setelah mengikuti evaluasi yang ditandai dengan nilai untuk menentukan nilai dari suatu pembelajaran maka diperlukan evaluasi. Evaluasi dapat diartikan kegiatan yang terencana untuk mengamati keadaan suatu objek dengan mengunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Hasil belajar merupakan perubahan
prilaku siswa akibat belajar,
perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mengapai tujuan pendidikan. Perubahan prilaku individu akibat proses belajar tidaklah tunggal setiap proses belajar mempengaruhi perubahan prilaku pada dominan tertentu, pada diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2013: 23).
Menurut Benyamin Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu : 1. Ranah kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprenhension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk hubungan baru) dan evaluation (menilai). 2. Ranah afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon)
valuing
(nilai),
organization
(organisasi),
characterzation
(karakterisasi). 3. Ranah psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual. Hasil yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu kemampuan pencapaian belajar siswa terhadap materi yang diajarkan, yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berdasarkan uraian diatas maka hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui usahanya dalam proses belajar yang ditandai dengan nilai. 2.2 Media Pengajaran Menurut Sanjaya
(2008: 163) media merupakan kata jamak dari
“medium” yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media juga digunakan
dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Menurut Gagne dan Biggs (1975)
dalam bukunya Arsyad (2007: 4)
Secara implist mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recode, kaset, video camera, Video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dilain pihak, National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatanya ; dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca. Jika mengamati perkembangan media, maka pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang
dapat
memberikan
pengalaman
kongkrit,
motivasi
belajar,
serta
mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya, orang kurang memperhatikan aspek desain pembelajaran. Secara umum media pendidikan mempunyai manfaat sebagai berikut: a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c) Mengatasi sikap pasif anak didik.
d) Membantu guru untuk mengatasi sifat unik dari siswa sehingga memiliki pangalaman dan persepsi yang sama. Membuat media pembelajaran yang baik sangat membantu guru dalam menyajikan bahan ajar dan lebih mengaktifkan siswa untuk belajar. Media pengajaran yang baik adalah media yang mampu mengaktifkan semua panca indra siswa. Sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. 2.3 Media Animasi Dalam Al Fatakh (2005: 12) animasi merupakan salah satu multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan multimedia cocok untuk mengajarkan proses atau tahapan Dalam Yusuf (2011: 2) menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creativ Guide: animasi didefenisikan sebagai berikut: “Animation is the process of recording and playing back a sequence of still to achieve the illusion of continues motion” (Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California,2002) yang artinya kurang lebih adalah : animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Berdasarkan arti harfiah, animasi adalah menghidupkan.Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Secara garis besar, animasi computer dibagi menjadi dua kategori yaitu:
a) Computer assisted animation, animasi pada kategori ini biasanya menunjuk pada system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi proses animasi tradisional yang menggunakan gambaran tangan. Computer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtual kamera dan penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi. b) Computer generated animation, pada kategori ini biasanya digunakan untuk animasi3 dimensi dengan program 3D seperti 3D studio max, maya, utocad dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan animasi maka para praktisi yang ahli dibidang pendidikan menggunakan sarana animasi sebagai media pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memoderenkan cara belajar peserta didik dari cara pembelajaran yang konvensional menjadi system pembelajaran yang berbasis teknologi. 2.3.1 Video Menurut Sadiman, dkk (2007: 74) video sebagai media, audio-visual yang menampilkan gerak semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita, pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan mengantikan kedudukan film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri. Kelebihan video antara lain : 1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsanagan luar lainya;
2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memeperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis; 3. Demostrasi yag sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian dan penyajiannya; 4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang; 5. Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau; 6. Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar; 7. Gambar proyeksi bisa di-’’beku”-kan untuk diamati dengan sesama. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut; kontrol sepenuhnya ditangan guru; dan 8. Ruangan tak perlu digelapkan waktu menyajikan.
2.4 Microsoft Power Point Microsoft power point merupakan sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menyusun sebuah presentasi. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan karena sangat membantu sistem kerja yang berhubungan dengan presentasi. Power point adalah sebuah program aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu membuat sebuah media menyampaikan suatu makalah atau naskah yang disajikan lewat presentasi digital. Power point memiliki media kerja worksheet yang terhubung dari halaman satu ke halaman berikutnya (Tim Penyusun, 2004: 2).
Gambar 1. Tampilan area kerja microsoft power point
Keterangan:
Title bar (baris judul), title bar berisi nama program dan nama dokumen, icon control menu dan tombol Maximize, Minimize, Restore, dan Close. Title bar ini juga bias untuk berpindah dari jendela yang sedang aktif ke jendela yang sedang tidak aktif atau di belakang jendela yang sedang diaktifkan.
Menu bar (baris menu), menu bar ini berisi menu spesial yang mengandung perintah-perintah yang saling berhubungan dan memiliki submenu, seperti file, edit, view, insert, format, tool, table, window, dan help.
Toolbar Standard, toolbar standard berisi tombol-tombol khusus yang lebih mudah, singkat, dan cepat dalam penggunaannya dibandingkan dengan melalui menu bar, seperti new blank document, open, save, permission, e-mail, print, print preview, copy, paste, undo, dan sebagainya.
Toolbar formatting, toolbar formatting berisi tombol-tombol yang berhubungan untuk perintah pengeditan, seperti font, font size, style, peralatan teks normal teks, font color, fill color, dan sebagainya.
Area slide, adalah lembar kerja putih sebagai media untuk menuangkan hasil kerja.
Area outline, sebuah jendela yang berada di sebelah kiri area slide yang berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan kerangka presentasi yang terdiri dari judul dan isi presentasi secara keseluruhan.
Task pane, adalah jendela yang ditampilkan di sebelah kanan area slide yang berfungsi sebagai area bantuan dalam menyunting presentasi dan tampilan ini akan secara otomatis muncul disertai penyesuaian isinya.
Area catatan, adalah jendela yang ditampilkan di sebelah bawah area slide yang berfungsi untuk memberi tempat catatan (notes) pada slide yang sedang dipilih.
Scroll bar, adalah sarana yang terpasang secara horizontal dan vertical di sebelah area slide yang berfungsi untuk menggulung lembar kerja slide.
Adapun kegunaan aplikasi power point yaitu: 1. Untuk membuat aplikasi panduan pendidikan. 2. Memperkenalkan salah satu produk unggulan yang akan dipasarkan di masyarakat, untuk acara wisuda, seminar-seminar baik dilakukan oleh kalangan mahasiswa, pelajar, masyarakat, perusahaan swasta maupun pemerintah.
3. Untuk presentase iklan, persentase biodata, persentase ide bisnis dalam sebuah perusahan maupun dalam ide pendidikan, presentase makalah, serta persentase karya ilmiah (Yuliana Jein, 2007: 13). Dari kugunaan diatas power point juga memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan dalam merancang sebuah animasi dalam pembuatan slide karena aplikasi power point lebih muda mengoperasikan dengan software sejenis, seperti storyboard (Nana 2005 dalam Yuliana Jein 2007: 12). 2.5 Gambaran Umum Materi Hidrosfer 2.5.1 Pengertian Hidrosfer Menurut Asdak (2010: 4) “Hidrosfer berasal dari kata Hidro artinya air dan sphere artinya lapisan/selubung. Jadi hidrosfer adalah lapisan air dalam segala bentuknya (cairan, gas, padat) yang ada di permukaan bumi” Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senatiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrosfer, siklus air, atau daur hidrosfer.
Gambar 2. Siklus hidrologi (Sumber: Buku hidrologi dan pengelolaan DAS, Chay Asdak) 2.5.2 Jenis-jenis Siklus Hidrologi Ada tiga macam siklus air sebagai berikut : 1. Siklus pendek yaitu air laut menguap mengalami kodensasi menjadi awan dan hujan lalu jatuh kelaut.
2. Siklus sedang yaitu air laut menguap megalami kodensasi dan angin membawa air, memebentuk awan diatas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ketanah, selokan sungai, dan kelaut lagi. 3. Siklus panjang yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es dan laut, dibawah angin kedarat (pengunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk glester (lapisan es yang mencair) masuk kesungai, lalu kembali kelaut. 2.5.3 Komponen siklus hidrologi Komponen utamanya siklus hidrologi sebagai berikut: a) Evaporasi penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. b) Kondensasi adalah proses pembentukan titik-titik air di awan. c) Presipitasi yaitu titik-titik air yang turun menjadi hujan d) Infliltrasi dan perkolasi yaitu meresapnya air didalam tanah, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap kedalam tanah yang disebut infiltrasi. Air tersebut selanjutnya mengalir melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan yang disebut perkolasi. e) Surface run off (aliran permukaan) Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertical atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali system air dipermukaan.
2.5.4 Perairan darat Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat didaratan. Air dapat berupa benda cair, atau benda padat (es dan salju), sedangkan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia berwujud cair yaitu berupa air, baik air permukaan, air tanah, sungai danau, dan sebagian air rawa. 1. Sungai Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air hujan, dan atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk ke dalam kategori sungai. Ada beberapa beberapa bentuk tipe sungai yaitu : a) Sungai konsekwen lateral, yakni sungai yang arah aliranya menuruni lereng-lereng asli yang ada diprmukaan bumi seperti dome, block, mountain, atau daratan yang baru terangkat. b) Sungai konsekwen logitudinal, yakni sungai yang aliaran sejajar dengan antiklinal ( bagian puncaka gelombang pengunungan ). c) Sungai konsekwen, yaitu sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai konsekwen lateral terjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai kepunjak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi kesamping dan memperluas lembahnya. d) Sungai superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan dibawahnya.
e) Sungai anteseden, yakni sungai yang arah lairanya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi. f) Sungai resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dan fotmasi-formasi daerah tesebut dan searah dengan sungai resekwen lateral. g) Sungai obsekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi perlawan dengan dip dari formasi-formasi patahan. h) Sungai insekwen, yakni sungai terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. i) Sungai reverse, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah aliranya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri. j) Sungai kompsit, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secra lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai k) Sungai anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai. l) Suangai kompound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya. 2. Meander Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Kenampakan ini sering didapati pada aliran sungai didaerah daratan rendah. Terbentuknya
meander ini karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. 3. Rawa Rawah dalah daerah disekitar sungai atau muarah sungai yang cukup besar yang merupakan tanah, lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a) Rawa yang terdapat penganti air tawar dapat untuk. areal sawah b) Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan. c) Rawa seabagai sumber pembangkit listrik. d) Rawa sebagai objek wisata. 4. Danau Danau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang terbiasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air dan air tanah. Danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis: a. Danau tektonik Danau tektonik terjadi karena gerak diklokasi (pindahan lokasi) dipermukaan bumi yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Contohnya danau tektonik adalah danau nyasa dan danau Tanganyika di Afrika Timur, serta Great Basin di Amerika serikat. b. Danau vulkanis Danau ini terbentuk akibat adahnya aktivitas vulkanis. Pada bekas suatu letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi
vulkanis. Jika dasar cekungan tersebut kemudian tertutup oleh material vulkanis yang tak tembus air, hujan yang jatuh akan tertampung dan membentuk danau vulkanis. Bentuk dan luas danau vulkanis yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya. Sebagai contoh, pada tipe gunung api mar akan terbetuk danau mar. c. Danau tektovulkanis Danau tektovulkanis merupakan jenis danau yang terbentuk akibat dari gabungan tektonik dan vulkanis. Pada saat terjadi erupsi gunung api, sebagian badan gunung api patah dan merosot menutup lubang kepundah. d. Danau kars Danau kars terbentuk dari pelarut batuan kapur. Pelarutan kapur tersebut menghasilkan suatu bentuk cekungan. Apabila ini terisi air hujan maka terbentuklah danau yang disebut dolima. e. Danau erosi Danau erosi terbentuk dari pengikisan dasar lembah oleh glester (massa es yang besar). Pada musim panas
atau musim gugur glester
yang
mencair mengisi cekungan sehingga membentuk danau. Contohnya danau Great di New York. f. Danau tapal kuda Danau tapal kuda terbentuk dari material hasil erosi yang terendapkan pada waktu kecepatan aliran sungai menurun.Pengendapan ini menutup aliran sungai pada meander sehingga meander sungai yang terpisah dan terisi air sehingga membentuk danau tapal kuda.
g. Danau bendungan Danau yanag terbentuk dari bendungan aliran sungai. Bendungan sungai tejadi karena dua sebab, yaitu karena longsor (proses alami) dan direncanakan (bersifat buatan manusia).
2.6 Kajian Penelitian Yang Relevan Informasi diperoleh dari berbagai sumber diantaranya penelitian yang dilakukan oleh: 1. Muhammad Rahmattullah. 2010. Dengan Judul Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS siswa kelas VII SMPN 6 Banjarmasin). Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuasi eksperimen dengan disain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pemanfaatan media membelajaran film animasi terhadap hasil belajar IPS ada siswa kelas VII SMPN 6 Banjarmasin. 2. Insyanudin. 2012, Program Studi Geografi dengan judul: Pengaruh Penggunaan Media Gambar Animasi Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrosfer. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar animasi pada materi hidrosfer. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian tersebut bahwa
terdapat
perbedaan
yang
signifikan,
antara
kelas
yang
menggunakan media
gambar
animasi
dengan kelas
yang tidak
menggunakan media animasi.
2.7 Hipotesis Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi