BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Data Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes
hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest yang diberikan pada kedua kelas diakhir pembelajaran, yaitu antara kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi, dan kelas yang menggunakan media pembelajaran power point.
12
FREKUENSI
10 8 6 4 2 0 65-70
71-76
77-82
83-88
89-94 95-100
NILAI Gambar 1 : Perbandingan skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4.2
Hasil Analisis Data 4.2.1
Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas data merupakan salah satu pengujian statistik yang harus dilakukan sebelum menentukan statistik uji yang digunakan dalam pengujian data. Pengujian terhadap normal atau tidaknya data hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan taraf nyata 5%. Hasil yang diperoleh dari uji statistik dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4: Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas
Jenis tes
χ 2hitung
χ 2tabel
Keterangan
Eksperimen
Post test
3.63128
11,070
Normal
Kontrol
Post test
4,9903
11,070
Normal
Dari tabel 4 di atas menunjukan bahwa, data hasil belajar siswa tersebut berdistribusi normal karena χ2hitung< χ2tabel. Detail perhitungan uji normalitas data dapat dilihat pada Lampiran 12. 4.2.2
Pengujian Homogenitas Varians
Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis yang akan digunakan. Untuk pengujian homogenitas varians digunakan uji Bartlett statistik chi-kuadrat dengan persamaan sebagai berikut :
χ2= (In 10 ){
∑
} (Sudjana 2002:263)
Keterangan : ni = Ukuran sampel si2 = Varians i = Menyatakan kelas Kriteria pengujian adalah untuk taraf nyata α = 0,05. Tolak hipotesis H0 jika χ2hitung> χ2tabel(1-
α) (k-1),
dalam hal lainnya H0 diterima jika χ2hitung< χ2tabel(1-
α) (k-1).
(Arikunto, 2005: 363). Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5: Uji Homogenitas Varians χ 2hitung
χ 2tabel
Keterangan
1,3812
3,841
H0 diterima
Berdasarkan Tabel 5 di atas menujukan bahwa, data yang diperoleh homogen. Dikatakan homogen karena χ2hitung = 1,3812 < χ2tabel = 3,841. Detail proses numerik pengujian homogenitas varians dapat dilihat pada Lampiran 13. 4.2.3
Pengujian Hipotesis
Data bersifat homogen dan uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. Proses numerik pengujian hipotesis hasil belajar siswa pada penelitian ini terdapat pada lampiran 14, diperoleh dari statistik uji t. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh thitung = 6,366 dan ttabel = 1,6759 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 50 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak karena terdapat perbedaan hasil
belajar siswa antara kelas yang menerapkan media pembelajaran film animasi dengan kelas yang menerapkan media power point. 4.3
Pembahasan Berdasarkan pada penelitan diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa antara
kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi dan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point. Perbedaan rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2. 83 82 81 80 kontrol 79
eksperimen
78 77 76 eksprimen
kontrol
Gambar 2: Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol. Berdasarkan Gambar 2 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 82% sedangkan kelas kontrol sebesar 78%
dengan selisi 4%. Detail proses numerik pengujian statistik dapat dilihat pada Lampiran 11. Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap item soal pada mata pelajaran goegrafi pokok bahasan Litosfer
antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkann dengan kelas kontrol. Perbedaan skor hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari semua butir soal. RATA-RATA SKOR
100 80
96.6 92 86.1 84.1
93.2 94.7 92.8 86.1 81.1 84.5 66.1
65.4 60.6 54 45.9 47.7
60
Kelas Eksperimen
40
Kelas Kontrol
20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
NOMOR SOAL
Gambar 3: Perbedaan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Geografi AntaraKelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dari Gambar 3 di atas menunjukan bahwa, hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingakan dengan kelas kontrol. Data yang diperoleh dari kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6: Hasil Belajar Siswa Untuk Semua Item Soal Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. Nomor Soal Eksperimen Kontrol Selisi
1
2
3 4 5 % Capaian 93.2 94.7 92.8 66.1 60.6 86.1 81.1 66.1 45.9 54 6.9 13.6 26.7 20.2 6.6
6
7
8
65.4 47.7 17.7
96.6 86.1 10.5
92 84.1 7.9
5
Dari Tabel di atas menunjukan bahwa, perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua item soal, perbedaan yang paling besardari semua item soal antara kelas ekperimen dan kelas kontrol yaitu pada soal nomor 3 untuk aspek Pemahaman (C2) adalah 26.7% dan nomor 4 untuk aspek Aplikasi (C3,) dengan selisi 20.2%. besar perbedaan ini karena pada kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi, dimana siswa diminta untuk menganalisa video animasi tentang litosfer pada saat pembelajaran. Melalui analisis film inilah siswa dapat dengan mudah mengembangkan pengetahuan dan pemahamannya lebih mendalam dan bisa memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk kelas control diterapkan media pembelajaran power point, dimana pada proses pembelajaran siswa diminta untuk menganalisa gambar melalui tampilan slide power point, oleh sebab itu pada kedua kelas ini terjadi perbedaan hasil kognitif. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan media pembelajaran film animasi dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran Power point.
Dalam penelitian diperoleh data skor hasil belajar kognitif siswa melalui tes evaluasi yang berbentuk essay sebanyak 8 item dari meteri yang telah diajarkan dapat dilihat pada Lampiran 10. Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada Gambar 4.
Perbandingan aspekognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol RATA-RATA SKOR
100
91.1
91.9
86.1
72.1
80
65.8105
60.6315 49
41.8
60
Experimen Kontrol
40 20 0 Pengetahuan Pemahaman
Aplikasi
Analisis
ASPEK KOGNITIF
Gambar 4: Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran film animasi. Dari Gambar 4 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point. Dimana nilai yang lebih tinggi dari keempat aspek tersebut adalah aspek
pemahaman (C1) dan aspek pemahaman (C2). Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7: Rata-Rata Skor Hasil Belajar Kognitif Siswa Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. Aspek Kognitif
Pengetahuan
Pemahaman
Aplikasi
Analisis
Experimen
91.1
91.9
65.81
60.63
Kontrol
86.1
72.1
41.8
49
Selisi
5
19.8
24.01
11.63
Dari Tabel di atas menunjukan bahwa, hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan perbedaan hasil belajar kognitif siswa untuk aspek pengetahuan (C1) kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih lebih besar 4 % yaitu 5%, untuk aspek pemahaman (C2) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisi 19.8% untuk aspek (C3) yaitu aplikasi nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisi lebih besar 4% yaitu 24.01% dan untuk aspek analisi (C4) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari penjelasan di atas, untuk semua aspek kognitif kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisi masih di bawah 4%. Tetapi pada tingkat aplikasi (C3) perbedaan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol sangat besar dengan selisi di atas dari 4% yaitu 24.01%.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi pada mata pelajaran geografi materi Litosfer. Geografi adalah mata pelajaran yang mengkaji fenomena alam seperti kerusakan alam akibat ulah manusia ataupun akibat alam itu sendiri, seperti gempa bumi yang diakibatkan meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya. Dari latar belakang diatas peneliti menggunakan media pembelajaran film animasi sebagai media yang diterapkan di sekolah SMA Prasetya gorontalo melalui penelitian eksperimen pada materi Litosfer. Media pembelajaran film animasi adalah salah satu media pembelajaran yang dapat membangun motivasi siswa dalam memahami berbagai proses fenomena alam yang ada. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa tak hanya mengkhayal atau menduga-menduga materi yang diterima, melainkan dapat menyaksikannya langsung melalui tampilan film animasi yang sesuai dengan indikator dan standar kompotensi sekolah. Penerapan media pembelajaran film animasi juga dapat membangkitkan minat belajar siswa dan dapat menimbulkan adanya stimulus dan respon serta dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lebih menyenangkan. Sedangkan pada kelas control yang diterapkan media pembelajaran power point, dimana dalam proses pembelajarannya siswa diminta untuk mengamati gambar melalui tampilan slide-slide power point. Setelah itu, siswa diminta untuk menganalisa gambar-gambar tersebut melalui
pemahamannya masing-masing. Proses inilah yang menimbulkan adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang meggunakan film animasi dengan kelas kontrol yang menggunakan media power point. Berdasarkan pada penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar pada setiap item test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil penelitian. Berdasarkan Gambar 2 rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, Sedangkan pada Gambar 3 rata-rata skor hasil belajar siswa pada item tes nomor 1 sampai 8 untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena diterapkan media pembelajaran film animasi pada siswa kelas Xb kelas eksperimen, sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan meningkatkan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan menerapkan media pembelajaran film animasi sebanyak 23 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang siswa dari 25 siswa. Dibandingkan pada kelas kontrol yang menerapkan media pembelajaran power point hasil belajar siswa rendah dengan jumlah siswa yang tuntas 17 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa dari 27 jumlah siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penelitan ini menguatkan latar belakang yang telah dipaparkan dalam Bab I, dimana dengan menerapakan media pembelajaran film animasi, proses pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat
membantu siswa lebih termotivasi dengan materi yang sesuai dengan indikator dan standar kompotesi. Melalui media animasi, siswa dapat lebih memperluas pengetahuan dan pemahamannya baik di dalam proses belajar mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti telah dirumuskan yaitu “Media pembelajaran film animasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa geografi kelas X pada materi Litosfer di SMA Prasetya Gorontalo”