BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berupa skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, dan kelas
kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan proses
perhitungan dipeoleh nilai skor minimum untuk kelas eksperimen adalah 17 dan skor maksimum 32, rentang antara skor minimum dan skor maksimum diperoleh nilai rata-rata 25,35. Untuk persentasi capaian diperoleh nilai skor minimun 53 % dan skor maksimum 100 %, rentang antara skor minimum dan skor maksimun diperoleh nilai rata-rata 79 %. Untuk kelas kontrol diperoleh nilai minimum adalah 17 dan skor maksimum 32, rentang antara skor minimum dan skor maksimum diperoleh nilai rata-rata 21,08. Untuk persentasi capaian diperoleh nilai skor minimum 53 % dan skor maksimum 100%, rentang antara skor minimum dan skor maksimum diperoleh nilai rata-rata 66%, untuk proses perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
4.1.1 4.1.1 Hasil Validasi Instrumen 1. Validasi Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman yang disusun untuk acuan penyampaian matari pelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
sesuai pertemuannya. Komponen RPP meliputi Standar Kompotensi (SK), Kompotensi Dasar (KD), Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Penilaian. Penilaian Lembar Validasi RPP dilakukan oleh Penilai ahli yang menguasai bidang pembelajaran. Aspek yang dinilai yaitu Identitas mata pelajaran, Tujuan pembelajaran, dan fase pembelajaran. Adapun skor penilaian tersebut sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Skala Skala Aspek Penilaian Kriteria penilaian penilaian Rata-rata Rata-rata (%) 4 100 Baik Identitas Mata Pelajaran Tujuan Pembelajaran
3,5
87,5
Baik
Face Pembelajaran
3,3
55
Cukup Baik
Berdasarkan Validasi tersebut, RPP yang digunakan tergolong dalam kriteria cukup baik, Identitas mata pelajaran serta tujuan pembelajaran menunjukan kriteria baik dan fase pembelajaran tergolong dalam kriteria cukup baik. Sehingga oleh validator hasil validasi lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siswa tersebut dapat digunakan dengan revisi kecil. 2. Validasi Tes Hasil Belajar Siswa (THB) Tes Hasil Belajar merupakan instrument untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik, yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diberikan pada saat selesai pembelajaran. Untuk penilaian tes hasil belajar dari validator ahli dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar
Aspek Penilaian Validitas Isi
Skala penilaian Rata-rata 4
Skala penilaian Rata-rata (%)
Kriteria
Kesimpulan
100
Valid
Revisi Kecil
Bahasa dan Penulisan Soal
3
Dapat Dipahami
75
Revisi Kecil
Berdasarkan validasi tersebut, untuk validasi isi dari kesembilan soal tersebut tergolong kriteria valid serta bahasa dan penulisan soal dapat dipahami. Sehingga oleh validator hasil validasi Tes Hasil Belajar siswa tersebut dapat digunakan dengan revisi kecil.
4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Pengujian Normalitas Data Normalitas data merupakan salah satu parameter yang harus ditentukan sebelum melakukan uji hipotesis. Pengujian terhadap normal tidaknya data hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan taraf nyata 0,05%. Hasil yang diperoleh dari uji statistik dapat diihat pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Uji normalitas data hasil belajar Jenis tes
χ 2hitung
χ 2tabel
Keterangan
Eksperimen Post test
5,3866
11,070
Normal
Kontrol
3,2226
11,070
Normal
Kelas
Post test
Karena χ2hitung < χ2tabel maka kedua data tersebut penyebarannya terdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas secara detail dapat dilihat pada lampiran 10 4.2.2 Pengujian Homogenitas Varians
Selain pengujian normalitas data, pengujian homogenitas data hasil penelitian ini diuji secara statistik yang bertujuan untuk menentukan uji hipotesis. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus uji barlett. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini. Tabel 5. Uji Homogenitas Varians χ2hitung
χ2tabel
Keterangan
0,3913
3,841
Ho diterima
Karena χ2hitung <
χ2tabel yaitu dengan nilai 0,3913 < 3, 841 disebut homogen.
Perhitungan uji statistik homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 15. Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis. 4.2.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotetis dimaksud untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pengujian secara hipotesis hasil belajar siswa pada penelitian ini terdapat pada Lampiran 16. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh thitung = 2,6123 dan ttabel = 1,6735 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 54 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila thitung > ttabel, maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksprimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. 4.3
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran langsung, hal ini karena pada kelas eksperimen peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
merupakan
model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa beraktivitas dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Isjoni (dalam Pratiwi 2009:67). Hasil penelitian yang diperoleh berupa data hasil belajar yang diperoleh melalui instrument test hasil belajar siswa. Pengambilan data dilakukan satu kali yaitu dengan menggunakan posttest masing-masing untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata skor (dalam persen) kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2
100
.
90
Rata-rata skor
80
79% 66%
70 60 50 40 30 20 10 0 eksperimen
kontrol
Kelas
Gambar 2: Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Diagram pada Gambar 2 menunjukan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas ekspeirimen berada diatas 75%, dan kelas kontrol di bawah dari 75%. Dengan selisi nilai 13%. Rata-rata skor untuk setiap item soal hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 13
Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap item soal pada mata pelajaran geografi pokok bahasan pelestarian lingkungan hidup antara kelas eksperimen dan kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa (%)
Perbedaan hail tersebut dapat dilihat pada gambar 3
Perbandingan Antara Jenis Kelas Dan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa 100 80 60 40 20 0
1 Kelas Eksperimen 76.1
2 65.9
3 97.8
4 97.8
5 95.7
6 80.4
7 72.8
8 86.96
Kelas Kontrol
52.4
95.2
95.2
95.2
88.1
60.7
79.8
76.2
Gambar 3: Perbandingan Antara Kelas Dan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Berdasarkan pada gambar 3 diatas tampak bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa untuk item soal nomor 1,3,4,5,6 dan 8 untuk kedua kelas berada diatas 75%. Sedangkan untuk soal nomor 2,dan 7 berada dibawah 75%. Hal ini dikarenakan soal yang diberikan pada siswa tidak dapat dipahami oleh siswa itu sendiri karena menyengkut aspek kognitif C3 dan C4. Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
pada siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen sehingga materi yang
diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya jika dilihat dari persentase hasil belajar siswa berdasarkan tingkatan
l
kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukan pada gambar Gambar 4.
Perbandingan Antara Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa
120
Gambar 4. Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas kontrol Ditinjau Dari Aspek Kognitif
Berdasarkan Gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa pada kegiatan test evaluasi untuk kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen ditandai dengan warna biru dan kelas kontrol ditandai dengan warna merah. Pada tingkat pengetahuan siswa yang berada di kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki tingkat perbandingan 1,9%, untuk tingkat pemahaman diperoleh perbandingan 0,9%, untuk tingkat aplikasi diperoleh perbandingan 12,9%, untuk tingkat menganalisis diperoleh 12,1%. Dari Gambar 3 perbandingan rata-rata skor dan aspek kognitif siswa dapat dilihat bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat persentase pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa lebih mampu mengingat dan menjelaskan gagasan yang diperoleh dari materi yang dipelajari. Siswa juga aktif dalam proses pembelajaran dilihat dari aktifitas siswa dalam belajar secara berkelompok yang saling bekerja sama. Selain itu, dari gambar 4 di atas dapat dilihat bahwa dari keempat aspek yang digunakan dalam tes evaluasi nilai terendah adalah aspek (C3) Aplikasi dan (C4), hal ini dikarenakan siswa tidak mampu mengaplikasikan dan menganalisis apa yang mereka
dapatkan dari materi yang telah diajarkan. Namun tidak mempengaruhi aspek kognitif yang lain. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk kegiatan test hasil belajar siswa dilihat dari segi aspek kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dan perbedaan atau selisih untuk aspek aplikasi (C3) dan analisis (C4) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat besar dibandingkan dengan aspek lainnya, hal ini disebabkan karena pemahaman siswa untuk soal tingkat aplikasi analisis masih sangat rendah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang peneliti telah dirumuskan yaitu “Model Pembelajaran Kooperatif tipe snowball throwing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa geografi kelas XI IPS pada mata pelajaran geografi di SMA N 1 Atinggola”