BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn ( 很 ) dan t ǐ ng ( 挺 ) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia, berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan derajat .
Di China, Xu Jian Hong melakukan penelitian skripsi. Dalam skripsinya yang berjudul Chéngdù fūcí “hěn” yǔ “tài” de yòngf ǎ biànxī (2005), Xu Jian Hong memaparkan bagaimana kata keterangan derajat “hěn” dan “tài” bisa saling menggantikan. Penelitian tentang kata keterangan ini dianalisi berdasarkan unsur semantiknya saja, sedangkan dari unsure sintaksis kalimat tidak dipaparkan secara detil, sehingga ciri-ciri dari kata keterangan derajat tersebut belum terlihat jelas.
Universitas Sumatera Utara
Jin Xiao Feng dari Universitas Shenyang, China, melakukan penelitian skripsi dengan judul Juéduì chéngdù fùcí: Duìwài hànyǔ jiàoxué zhōng de nándiǎn (2008). Jin Xiao Feng memaparkan kesalahan mahasiswa asing dalam penggunaan kata keterangan derajat.
Luo li dari Universitas Zhejiang, China, melakukan penelitian dengan judul Xiàndài hànyǔ “chéngdù fùcí-míngc í"jiégòu de yǔyì fēnxī (2009). Luo li menjelaskan mengenai struktur kata keterangan-kata benda yang dibagi berdasarkan tiga karakteristik. Dalam skripsi ini belum pasti jelas terlihat perbedaan dan persamaan kata keterangan.
Di Indonesia juga terdapat penelitian yang memfokuskan tentang kata keterangan, Diana dari Universitas Bina Nusantara, melakukan penelitian skripsi dengan judul Analisis kata keterangan tingkatan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia (2009). Diana memaparkan jenisjenis dari kata keterangan derajat dalam bahasa Mandarin dan makna dari kata keterangan tersebut. Diana dalam skripsinya tersebut, Diana cenderung meneliti dari sudut semantik kata keterangan yang dipakai pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep Konsep menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 588 ) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal – hal lain .
Dalam skripsi ini peneliti akan memaparkan beberapa konsep yang berkenaan dengan (1) kata (2) Jenis-jenis kata (3) Kata Keterangan
2.2.1. Kata Menurut Guntur (1985: 6) kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang diterbitkan pada tahun 1997 memberikan beberapa definisi Kata sebagai berikut : •Elemen terkecil dalam sebuah Bahasa yang diucapkan dan di tuliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
Universitas Sumatera Utara
•Konversasi bahasa •Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas •Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem ( contoh kata ) beberapa morfem gabungan ( contoh perkataan )
Menurut Tarigan (1985: 6), “kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . Kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.”
2.2.2. Jenis – jenis Kata
Alisjahbana ( 1954 ) mendefinisikan jenis kata sebagai berikut : Jenis kata ialah golongan kata yang mempunyai kesamaan bentuk, fungsi dan prilaku sintaksisnya. Dalam tata bahasa tradisional, jenis kata ini biasanya dibedakan atas sepuluh macam. Pembagian yang sepuluh ini sepenuhnya berkiblat pada pendapat Aristoteles yang berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitiannya terhadap bahasa – bahasa barat. Sepuluh jenis kata yang dimaksud, yaitu :
a. Kata Benda ( Nomina ) b. Kata Kerja ( Verba ) c. Kata Sifat ( Ajektiva ) d. Kata Ganti ( Pronomina ) e. Kata Keterangan ( Adverbia ) f. Kata Bilangan ( Numeralia ) g. Kata Penghubung ( Konjungsi ) h. Kata Depan ( Preposisi ) i. Kata Sandang ( Artikel ) j. Kata Seru ( Interjeksi )
Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Tata bahasa Indonesia (1984) membagi kata menjadi empat jenis. Pembagian ini berdasarkan struktur morfologisnya. Empat jenis kata tersebut, yaitu: (1) Kata Benda (nomina substantiva) (2) Kata Kerja (verba) (3) Kata Sifat (adiectiva) (4) Kata Tugas (Function Words).
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tata bahasa baku Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu: (1) Nomina (kata benda) (2) Verba (kata kerja) (3) Adjektiva (kata sifat) (4) Adverbia (kata keterangan) (5) Pronomina (kata ganti) (6) Numeralia (kata bilangan) (7) Kata tugas. Menurut Suparto (2003: 21) “secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak.” Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu: 1. Kata Benda 2. Kata Kerja 3. Kata Kerja Bantu 4. Kata Sifat 5. Kata Bilangan 6. Kata Bantu Bilangan 7. Kata Ganti Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu: 1. Kata Keterangan 2. Kata Depan
Universitas Sumatera Utara
3. Kata Sambung 4. Partikel 5. Kata Seru 6. Kata Tiruan Bunyi Dari pendapat-pendapat di atas, terlihat perbedaan yang sangat jauh dalam hal jumlah jenis kata, dapat dikatakan bahwa hingga saat ini para ahli bahasa belum mendapat keseragaman untuk menentukan kelas/jenis kata yang sebenarnya. 2.2.3. Kata Keterangan Kata Keterangan dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat misalnya, sangat, lebih, tidak.
Kata keterangan atau adverbial bahasa Indonesia adalah kata – kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan , kata bilangan, seluruh kalimat (Keraf 1984 : 72 ).
Kata keterangan adalah kata – kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat. (Chaer 1998 : 162).
Universitas Sumatera Utara
Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu , ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada.(Suparto 2003 :127 )
2.3 Landasan Teori
Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto (1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian. Berbicara mengenai kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) di dalam kalimat bahasa Mandarin, maka kata keterangan tidak terlepas dari tata bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin untuk menganalisis kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) yang terdapat di dalam kalimat Bahasa Mandarin.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin
Tata Bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu, pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, Mendapat kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah
setiap
orang
yang
menggunakan
tata
bahasa
harus
mematuhinya;kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut,
itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu,
peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama Menurut Qi hu yuang (2009:18), “bagian dari tata bahasa Mandarin adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat yang merupakan hal yang penting dalam tata bahasa Mandarin.” Berikut ini akan dipaparkan penjenisan kata berdasarkan tata bahasa Mandarin. Kata dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kata konkrit Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri sendiri, Yang termasuk kata konkrit yaitu: a.
Kata Benda
Universitas Sumatera Utara
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat , seperti: gōng rén, xué shēng, ǎo l shī, cí diǎn, diàn huà, dan lain-lain. b.
Kata Kerja Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan,
keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian,
seperti: pòo, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, zhī dào, rén wéi dan lain-lain. c.
Kata Kerja Bantu Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja,seperti : néng, huì, kě néng dan lain – lain.
d.
Kata Sifat Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda. Seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, duō, shǎo dan lain-lain.
e.
Kata Bilangan
Universitas Sumatera Utara
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri bilangan dasar dan bilangan tingkat. Seperti kata lǐng, bàn, d ì y ī, zuǒ yǒu, sān f ēn zhī yī, liǎng pèi, dan lainlain. f.
Kata Bantu Bilangan Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda. Seperti kata běn, shuāng, jìn, bēi, cì, xiě, dan lain-lain
g.
Kata Ganti Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb. Seperti kata wǒ, wǒ men, nǐ, tā,nǎr, zěnme, dan lain-lain.
2. Kata Abstrak Kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata abstrak adalah sebagai berikut: a.
Kata Keterangan Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat. Berikut jenis-jenis kata keterangan :
Universitas Sumatera Utara
1. Menyatakan waktu , yaitu kata cái,gāng cái, zǎo, yī jīng, jiù. 2. Menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, guān, zhī, yí gòng. 3. Menyatakan derajat/tingkat, yaitu kata hěn, jí, tǐng, tài , fēi cháng , zuì. 4. Menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bù, méi, bié, bú yòng. 5. Menyatakan pengulangan frekuensi, yaitu kata yòu, zài, hái, yě. 6. Menyatakan penekanan nada, yaitu kata què, dǎo, jiù. Kata keterangan derajat mempunyai ciri-ciri yang utama yaitu: (1) Kata keterangan biasanya diletakkan sebelum kata sifat . Misal: (7) 我
很 hěn
喜欢
wǒ xǐhuān saya sangat suka Saya sangat suka dia
他 Tā dia
Xǐhuān : kata sifat (2) Kata keterangan derajat tidak dapat diulang. Misal: hěn hen(ⅹ),fēi fei cháng chang (ⅹ) tǐng ting ( x ). b.
Kata Depan Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Seperti kata cóng, duì, wèi le, ān zhào, bèi, chú le, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
c.
Kata Sambung Kata
sambung
adalah
kata
yang
digunakan
untuk
menyambungkan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang disambungkan. Seperti kata hé, yīn wèi, rú guǒ, bù dān, zhǐ yào, suí rán, dan lain-lain. d.
Partikel Partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti. Seperti kata de, le, zhe, guo, ma, ne, dan lain-,lain.
e.
Kata Seru Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Seperti kata ā, hēi, ā yā, āi yā, hā hā, dan lain-lain.
f.
Kata Tiruan Bunyi Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi suatu benda atau gerakan, dan biasanya dipakai dalam bahasa tulisan atau dalam teks. Seperti kata dong dōng, hōng lōng, mò mò, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara