BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Central Proteina Pima Tbk, adalah pemimpin bisnis di perusahaan yang bergerak dibidang budidaya air (aquaculture) di Indonesia. Berdiri pada tanggal 30 April 1980, dari satu pabrikan di Surabaya Jawa Timur. CP Prima sekarang menjadi pemimpin pasar dalam industri pakan ikan dan udang, shrimp fry, pertambakan, proses, penjualaan eksport dan domestic di industri budidaya air (Aquaculture) di Indonesia.
Gambar 2.1.Milestone of CP Prima Sumber : CP Prima annual report 2015
CP Prima fokus pada pakan dan industri makanan olahan budidaya air (aquaculture) baik untuk pasar domestic maupun pasar eksport. dengan perencanaan dan ekspansi pertumbuhan yang baik, kini CP Prima menjadi salah satu pemain utama dari pertumbuhan industri budidaya air di Indonesia dan akan terus berlangsung dari tahun ke tahun. 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tahun 1989, Feedmill pertama CP Prima didirikan di daerah dupak rukun, Jawa Timur. Dan menjadi Feedmill udang pertama di Indonesia, dan menjadi pionir dari proses “booming” pertambakan udang di Jawa Timur. Pada perkembangan selanjutnya, CP Prima kemali menjadi Pionir dengan pendirian Fish Feedmill di sepajang, Jawa Timur. Jaringan Feedmill ini adalah strategi yang dibangun untuk menyediakan kebutuhan dari pakan tambak di jawa timur. Pada 1990, melanjutkan rencana ekspansinya ke bagian barat Indonesia dengan pendirian feedmill ikan kedua di Cikampek, dan sekarang, jaringan Udang dan Ikan feedmill CP Prima sudah berkembang ke medan dan lampung. CP Prima mendaftarkan sahamnya di pasar modal di bulan mei 1990. Pada 1991, CP Prima melakukan akuisisi 100% saham dari PT Central Agromina (CAM), a company that engange in the Production of DOC. Pada 1993, perusahaan mengambil lebih dari 54,59% saham dari PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk. CP Prima juga mengambil lebih dari 20% saham dari PT Charoen Pokphand Jaya Farm. Pada 1996, CP Prima mengakuisisi 48% saham dari PT. Central Pertiwi Bahari (CPB). Dan pada 2006 dan 2007, CP Prima undergone restructuring to further strengthening its focus in aquaculture activities. Perkembangan yang begitu pesat merupakan perwujudan dari upaya perusahaan untuk mewujudkan Visi dan Misi yang dimiliki, adapun CP Prima memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2.Logo Perusahaan CP Prima dan Group Company sebagai an Integrated Aquaculture Company Sumber : CP Prima annual report 2015
Visi
: Menjadi perusahaan akuakultur terbesar dan terdepan yang terintegrai secara vertikal di dunia.
Misi
: Untuk terus menerus meningkatkan kekuatan dibidang akuakultur
dan
mengutamakan
efisiensi
melalui
sistem
manajemen yang inovatif serta teknologi terkini dalam rangka memastikan keberhasilan dari para petambak serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Secara konsisten kami mengevaluasi kinerja CP Prima dan berkontribusi dibidang social, selain juga menetapkan praktik yang ramah lingkungan diseluruh proses operasional.
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tahun 1988, sebagai sebuah program integrasi berkesinambungan, CP Prima memulai mendirikan Plant pem-prosesan udang di Dupak Rukun dan Surabaya. CP Prima juga melanjutkan ekpansi pada tahun berikutnya di lampung dan Medan, dengan menciptakan pemprosesan udang terbesar di Indonesia. Produk-produk CP Prima di ekspor ke seluruh dunia, dengan berfokus pada produk berkualitas tinggi pada retails dan layanan makanan. Juli 2007, CP Prima siap menjadi sebuah perusahaan budidaya air terintegrasi. Dilengkapi dengan proses Akuisisi setengah perusahaan budidaya air/tambak terintegrasi lainnya, menciptakan sebuah perusahaan budidaya air terintegrasi terbesar didunia. Dengan akuisisi ini and the complete phase-out of our poultry business, CP Prima telah mencapai tujuannya menjadi pemimpin global yang berfokus dalam sektor akuakutur. 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha PT. Central Proteina Prima, Tbk. (CP Prima) adalah sebuah perusahaan akuakultur terkemuka di Indonesia yang bergerak dibidang pakan dan makanan olahan yang didirikan pada bulan April 1980. CP Prima memproduksi dan memasarkan
pakan budidaya perikanan, benur, probiotik, dan produk udang
segar dan olahan untuk pasar ekspor dan dalam negeri. CP Prima mempunyai dua lini bisnis utama yaitu bisnis pakan dan bisnis pengolahan udang terpadu. Penjualan pakan dan produk-produk budidaya lainnya disalurkan kepada para produsen secara langsung maupun melalui agen grosir regional diseluruh Indonesia.
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
CP Prima sebagai pemimpin pasar yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam penjualan pakan. Unit bisnis ini juga menjual benur udang sebagai kesatuan dengan penjualan pakan, selain menjual makanan hewan peliharaan, probiotik, dan produk kimia untuk budidaya.
Gambar 2.3. CP Prima Groups of The Company Sumber :CP Prima annual report 2015
a) Bisnis Pakan Bisnis Pakan berhasil memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan dengan tetap mendominasi pasar pakan udang dan ikan di Indonesia Pendapatan dari penjualan pakan menguat seiring dengan kuatnya permintaan pakan berkualitas prima dari para pembudidaya. Desember 2013, CP Prima mulai mengoperasikan pabrik pakan ikan baru untuk mengimbangi permintaan pakan ikan yang terus menguat. Dibangun di lokasi yang dekat dengan rute transportasi utama di provinsi lampung, pabrik
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pakan terbaru ini memiliki keunggulan untuk menyuplai kebutuhan pakan sentra produksi budidaya perikanan di pulau sumatera dan jawa. Adanya pabrik pakan ini, logistik pasokan pakan sentra budidaya di Jawa dan Sumatera
dapat
dilakukan dengan waktu yang lebih singkat sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan yang sebelumnya sudah melewati ambang batas produksi maksium. Permintaan akan sumber protein yang aman untuk dikonsumsi, bergizi, dan terjangkau oleh masyarakat yang terus meningkat, maka perusahaan terus menjalin kerjasama baru dengan para pembudidaya untuk meningkatkan produksi. Tahun 2013 perusahaan membentuk kerjasama teknis dengan para pembudidaya ikan. Ditopang dengan kuatya permintaan ikan dari dalam negeri, perusahaan berpandangan bahwa produktivitas pembudidaya ikan harus meningkat untuk mengimbangi permintaan pasar. Perusahaan juga mempunyai kerjasama yang serupa dengan pembudidaya udang dipulau jawa yang terbentuk melalui program kampung vanamei yang dimulai sejak tahun 2000. Bisnis pakan juga dipengaruhi oleh faktor external, seperti perubahan iklim extrem, meningkatnya biaya bahan baku, dan fluktuasi kurs mata uang asing terhadap rupiah. Menjawab tantangan yang ada, perusahaan memilih untuk tetap mempertahankan tradisi kualitas unggul dan tidak melakukan kompromi terhadap formulasi pakan untuk mengimbangi kenaikan biaya bahan baku. Perusahaan mengerti bahwa para pembudidaya memilih untuk memakai pakan yang terbukti konsisten dan mempunyai kualitas terbaik agar memberikan efisiensi rasio produksi yang maksimal, namun demikian, untuk mengimbangi kenaikan beban biaya, perusahaan menerapkan beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
biaya, seperti penggunaan energi yang lebih efisien dalam proses produksi serta meningkatkan efisiensi produksi. Penggunaan energi alternatif telah menurunkan biaya energi. Untuk selanjutnya, efisiensi biaya akan terus diterapkan sehingga daya saing perusahaan meningkat dan menjadikan pakan CP Prima yang berkualitas prima senantiasa menjadi pakan pilhan favorit para pembudidaya. b) Bisnis Makanan Olahan Pendapatan dari penjualan produk makanan olahan telah mencapai prestasi yang baik, dengan adanya perluasan pasar dalam negeri dan internasional. Perusahaan telah meningkatkan kemampuan produksi pengolahan makanan untuk menghasilkan produk makanan olahan yang lebih bervariatif. Adaya peningkatan kemampuan produksi, perusahaan berhasil untuk melakukan ekspor yang mempunyai tuntutan yang unik, seperti jepang dan Uni Eropa sekaligus memperbanyak produk makanan olahan untuk pasar dalam negeri. Pertama kali dipasarkan tahun 2011 dengan 20 produk makanan oleh CP Prima untuk pasar domestik yang diawali dengan pendistribusian melalui kantor cabang. Tahun 2014 sampai dengan sekrang, perusahaan terus merencanakan untuk penambahan jenis produk dan memperkuat mata rantai logistik dengan menambah kantor cabang distribusi dan pemasaran di Indonesia. Perusahaan sebagai pemasok udang global, juga menerima dampak dari pemberlakuan, perubahan, tantangan dari regulasi perdagangan dunia. Pada tanggal 18 Januari 2013, kementrian perdagangan Amerika mulainya proses penyelidikan untuk memberlakukan pajak tambahan untuk produk udang dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Selama proses berlangsung, perusahaan
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan para pemasok produk udang dari Indonesia berhasil mempertahankan industri udang Indonesia sehingga tidak mendapatkan tarif pajak tambahan untuk ekspor udang dari Indonesia ke Amerika.
Gambar 2.4. Model bisnis Perusahaan CP Prima sebagai sebuah integrasi bisnis Sumber : book of sustainable culture CP Prima 2015
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengolahan udang terpadu CP Prima adalah sistem pengolahan udang hasil budidaya yang terintegrasi dengan memanfaatkan hasil panen dari sentra produksi udang yang terletak di sumatera selatan dan lampung. Kedua sentra produksi ini terletak dilokasi strategis yang dekat dengan garis khatulistiwa dan memiliki siklus budidaya sepanjang tahun. Kegiatan operasi dan produksi CP Prima memeiliki sertifikasi yang memenuhi standar dalam dan luar negeri, tanpa menggunakan antibiotik, dan dapat ditelusuri sepenuhnya (BPOM, BRC, ACC, dan Global GAP). Pengolahan udang terpadu CP Prima adalah sistem pengolahan udang hasil budidaya yang terintegrasi dengan memanfaatkan hasil panen dari sentra produksi udang yang terletak di sumatera selatan dan lampung. Kedua sentra produksi ini terletak dilokasi strategis yang dekat dengan garis khatulistiwa dan memiliki siklus budidaya sepanjang tahun. Kegiatan operasi dan produksi CP Prima memeiliki sertifikasi yang memenuhi standar dalam dan luar negeri, tanpa menggunakan antibiotik, dan dapat ditelusuri sepenuhnya (BPOM, BRC, ACC, dan Global GAP). Pengolahan udang terpadu CP Prima adalah sistem pengolahan udang hasil budidaya yang terintegrasi dengan memanfaatkan hasil panen dari sentra produksi udang yang terletak di sumatera selatan dan lampung. Kedua sentra produksi ini terletak dilokasi strategis yang dekat dengan garis khatulistiwa dan memiliki siklus budidaya sepanjang tahun. Kegiatan operasi dan produksi CP Prima memiliki sertifikasi yang memenuhi standar dalam dan luar negeri, tanpa
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan antibiotik, dan dapat ditelusuri sepenuhnya (BPOM, BRC, ACC, dan Global GAP). CP Prima adalah perusahaan pengelolaan udang pertama di dunia yang meraih sertifikasi Global GAP pada tanggal 26 April 2009. Dalam bisnis pengolahan udang ini, CP Prima berperan sebagai pemasok benur dan pakan udang, probiotik, bahan kimia, serta peralatan operasional tambak dan selanjutnya membeli hasil panen untuk diproses sebagai produk udang yang dijual ke pihak luar. Penjualan pakan dan produk udang memberikan kontribusi 57% dan 34% dari total pendapatan CP Prima. 2.3. Sumber Daya 2.3.1. Pengembangan SDM denganNilai-nilaiBudaya Perusahaan Program FIRE UP mempunyai fokus untuk mengembangkan segenap kemampuan karyaawan perusahaan untuk memperhatikan pelanggan internal maupun eksternal, mempunyai integritas dalam melakukan kegiatan, bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil kerja, berjiwa wirausaha dalam bekerja, untuk meraih target kerja yang tinggi serta mengembangkan Keterampilan. FIRE UP sebagai salah satu bentuk penerapan tata kelola perusahaan merupakan budaya CP Prima meliputi nilai-nilai sebagai berikut: a. Focus, yaitu fokus kepada pelanggan eksternal dan internal. b. Integrity, yaitu Integritas dalam semua kegiatan. c. Responsibility, yaitu bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja. d. Enterpreneurship, yaitu berjiwa wirausaha dalam bekerja e. Unchalenged Target, yaitu memiliki target yang tinggi.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
f. People Development, yaitu pengembangan karyawan dengan implementasi pengamalan Nilai-nilai utama untuk setiap level karyawan. Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis, perusahaan melakukan pengembangan karyawan agar kompetensi dan kemajuan teknologi dapat bersinergi dengan maksimal. Adapun komposisi SDM yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5. Komposisi SDM CP Prima Sumber : Annual Report Book of Company (2016)
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Prinsip dasar tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai nilai-nilai yang menuntut adanya transparansi informasi, kemandirian untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan. Dilakukan dengan prinsip tanggung jawab yang tinggi dengan menerapkan manajemen resiko yang memberikan peringatan dini dalam proses kegiatan usaha. Perusahaan mengembangkan kompetensi dengan menanamkan nilai-nilai dalam FIRE UP, dimana ada 3 area yang dikembangkan yaitu kompetensi managerial, kompetensi fungsional, dan kompetensi keilmuan/teknologi. Masing-masing area kompetensi ini dikembangkan dengan program yang berbeda sesuai tantangan bisnis dimasa yang akan datang. Sebagai salah satu penerapan antara kelola perusahaan yang baik. 2.3.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : book of sustainable culture CP Prima 2016
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban mengawasi, memberikan saran dan arahan kepada direksi apabila diperlukan untuk menjaga kegiatan CP Prima agar tetap berada pada jalur yang benar dan memenuhi harapan dari seluruh pemegang saham. b. Dewan Direksi Dewan Direksi bertanggungjawab penuh untuk mengelola CP Prima secara keseluruhan dengan penuh kehati-hatian untuk mematuhi peraturan yang berlaku dalam upaya pencapaian sasaran CP Prima. 2.4. Tantangan Bisnis CP Prima bergerak dalam bidang usaha pakan dan produk makanan untuk pasar dalam negeri serta produk udang untuk pasar ekspor. Industri pakan di Indonesia merupakan setor yang sangat kompetitif. Permintaan pakan dipengaruhi oleh rencana produksi dari pada produsen budidayaa di Indonesia. Walaupun industi budidaya di Indonesia pada umumnya mengalami kemajuan seiring dengan pertumbuhan permintaan, namun ada beberapa faktor, termasuk tetapi terbatas pada, pola cuaca, keadaan ekonomi, munculnya spesies budidaya baru, terobosan tekhnologi, dan perubahan biaya produksi akan mempengaruhi permintaan, harga dan jenis pakan di setiap daerah. Di penghujung 2013, kami mulai mengoperasikan pabrik pakan ikan baru untuk mengimbangi permintaan pakan ikan yang makin menguat. Pabrik ini meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan sekitar 50 ribu ton per tahun. Pabrik pakan terbaru ini terletak dengan rute transporasi utama provinsi
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
lampung yang merupakan lokasi strategis untuk memasok kebutuhan pakan di pulau sumatera dan pulau jawa. Pengoprasian pabrik pakan ini, maka perusahaan telah meningkatkan kemampuan dalam mempersingkat waktu transportasi untuk memasok pakan sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan yang sebelumnya mencapai ambang batas maksimum produksi dari pabrik pakan yang sudah ada.
Gambar 2.7. SDM, Product Brand, Product Certifications, Technology, and Market Expantions merupakan kekuatan perusahaan menghadapi tantangan bisnis global. Sumber : Annual Report of Company 2016
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
CP Prima mengekspor produk udang ke beberapa negara, dimana Amerika, Eropa dan Jepang merupakan negara tujuan utama. Pasokan udang dunia tergantung dari negara-negara penghasil udang utama diantaranya yaitu Indonesia, Thailand, India, dan Ekuador. Setiap negara bisa memasok udang untuk satu maupun beberapa negara, tergandung dari regulasi dan kebutuhan pasar di negara tujuan. Di tahun 2013 terjadi masalah produksi udang yang disebabkan oleh merebaknya penyakit di beberapa negara penghasil udang yang mengakibatkan turunya pasokan udang di pasar dunia. Sebagian besar penjualan udang berasal dari hasil ekspor. Namun demikian kami senantiasa terus berupaya meningkatkan kemampuan kami untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah dan mengebangkan produk makanan olahan. Maka dari itu kami telah melakukan investasi dalam menambah lini produksi untuk menyediakan produk makanan olahan yang semakin bervariasi dan bernilai tambah. Berangkat dari pengalaman memasok pasar ekspor, perusahaan mulai memasarkan produk makanan olahan di pasar domestik mulai tahun 2011. Produk makanan untuk pasar domestik ini diracik secara khusus dengan cita rasa selera khas masyarakat idonesia dengan kualitas jaminana mutu yang terbaik, sebagai salah satus strategi bisnis yang dilakukan, perusahaan berencana meningkatkan produksi udang secara berkesinambungan dengan melakukan investasi untuk merawat dan memperbaiki sarana produksi dan pengolahan. Dengan produksi udang yang stabil, perusahaan mempunyai kesempatan untuk menghasilkan produk makanan yang mempunyai margin yang lebih baik melalui peningkatan
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
penjualan produk olahan dalam negeri serta mengembangkan pasar ekspor ke Negara-negara baru, seperti Australia, Kanada, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan juga berencana meningkatkan penjualan pakan dengan memperluas jangkauan daerah pemasaran serta mengembangkan produk ikan olahan dibeberapa daerah yang berpotensi di Indonesia. 2.5. Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis Operasional Logistic terbagi menjadi 3 kegiatan, meliputi kegiatan Inbond Delivery (Pemasukan barang), Outbond delivery (Pengeluaran Barang), dan Storeging & Handling (Penanganan barang) yang secara umum sebagai berikut:
Flow Chart of WH-Logistic DC CP Prima PEMASOK/PENGIRIM
PENERIMAAN
INTERNAL
PENGECEKAN FISIK VS
1.Gudang 2.Gudang 3.Gudang 4.Gudang 5.Gudang
CPB Surabaya Semarang Bandung Bali
DOKUMEN PENDUKUNG (SURAT JALAN, Tanda terima, DPB, BTAG)
Petugas Pelaksana yaitu: • Warehouse • Quality Control
DOKUMEN PENDUKUNG DPB, BTAG
PENGECEKAN FISIK BARANG MELIPUTI
EKSTERNAL
1. 2. 3. 4.
DOKUMEN PENDUKUNG • Surat Jalan • Tanda Terima
Spesifikasi barang Kuantitas (Jumlah Barang) Kualitas (Mutu Barang) Komposisi bahan kimia (Warna, bau, masa kadaluarsa)
PENYIMPANAN
LOKASI PENYIMPANAN: 1. CWH 2. Jakarta 1 KETENTUAN PENYIMPANAN • Disusun di atas palet • Pisahkan jenis & sifat barang 3. Bardasarkan pergerakan (cepat, sedang lambat) 4. Berdasarkan metode penyimpanan FIFO, Slow-fast, safety, security
PENCATATAN • Kartu Gudang • Bin Card
PENGELUARAN
DOKUMEN PENDUKUNG BAB (Bukti Ambil Barang)
PENGELUARAN BERDASARKAN KEBUTUHAN / PERMINTAAN Khusus packaging material dilakukan pengescekan fisik oleh petugas: 1. Processing (user) 2. Quality Control PENGECEKAN FISIK BARANG MELIPUTI 1. Spesifikasi barang 2. Kualitas (Mutu Barang)
DOKUMEN PENDUKUNG 1. BRB (Bukti Reture Barang) 2. DPB-P (Daftar Pengiriman Barang Proyek) 3. BABSP (erita Acara Selisih Penerimaan Barang) 4. TT. Personel berwenang 5. Gudang Jakarta 6. Gudang Bandar Lampung
TOLAK
TOLAK ATAU TERIMA
TOLAK
TERIMA • • • •
TOLAK ATAU TERIMA
TERIMA
TT. Dokumen Pemasok Penomoran Pembuatan TPB TT Personil Berwenang
PEMBUATAN DOKUMEN • Penomoran • TT. Personil berwenang
Gambar 2.8. Alur Operasional DC- CWH Jakarta
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Konsumen