BAB II. DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN 2010-2011
A. Data Sekolah dan Guru Binaan
Meningkatnya motivasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan mencakup pemenuhan kebutuhan
seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
satuan pendidikan yang menjadi binaan. Ada pun
pelaksanaan pengawasan
meliputi satuan sebagai berikut:
No
Nama Sekolah
Alamat
1. SMAN 1 Bogor
Jl. Ir H. Juanda No. 16
2. SMAN 10 Bogor
Perum Taman Yasmin Sektor IV
3. SMA Kesatuan
Jl. Pajajaran Komp. Pulo Armen
4. SMA Bogor Raya
Jl. Danau Bogor Raya
5. SMA Muhammadiyah
Jl. Pahlawan Gg. Raden Saleh
6. SMA YP 17
Jl Raya Gunung Batu
7. SMA Yasih
Jl. Cikeas Bogor Timur
Di samping tanggung jawab kelembagaan, pengawas juga mengampu pengawasan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari seluruh SMA Kota Bogor dengan jumlah sasaran pembinaan sebanyak 40 orang guru sesuai daftar sebagai berikut: No
Asal
Nama Guru
Sekolah
1.
Dra. Lely Yulianti
SMAN 1
2.
Dra. Kusini
SMA N 1
3.
Lanti Mustika, S.Pd
SMAN 1
4.
Setia W. S.Pd.
SMAN 1
5.
Dra. Tusiana
SMAN 2
6.
Dra. Hj. Euis Sulaesih, M.Si.
SMAN 3
7.
Dra. Ni Wayan
SMAN 3 16
8.
Erna Susilawati, S.Pd.
SMAN 3
9.
Drs.Mamat Rakhmat
SMAN 4
10. Drs. Yunarka Eddy Pratama
SMAN 4
11. Dra. Neneng Tuti
SMAN 4
12. Dra. Yetty
SMAN 5
13. Yani. S.Pd.
SMAN 5
14. Drs. Acep Sukirman
SMAN 6
15. Dra. Mia Rukmiati
SMAN 6
16. Dra. Erna
SMAN 7
17. Dra. Justira
SMAN 7
18. Dra. Titik N.
SMAN 8
19. Dra. Diana Panjaitan
SMAN 8
20. Yuli Yanti, S.Pd.
SMAN 9
21. Drs. H. Acep Miftahudawam
SMAN 10
22. Didi Supardi, S.Pd.
SMAN 10
23. Dra. Pancarini
PGRI 1
24. Dra. Mawarsih
PGRI 3
25. Fitri Nur Anggraeni, S.Pd.
PGRI 3
26. Dra. Epi Tapiani
PGRI 4
27. Drs. Felix Parmanto
BUDI MULYA
28. Dra. Neti
INSAN KAMIL
29. Gustianingsih , S.Pd.
INSAN KAMIL
30. Dra. Dyah Minarsih
BINA INSANI
31. Dra. Herlin Nurhaeni
YPHB
32. Drs. Rahmat
YPHB
33. Dra. Rita Wulansari
BBS
34. Dini Yulianti, S.Pd.
KESATUAN
35. Ai Rusmiati, S.Pd.
BINA SEJAHTERA
36. Mintarjo
MARDIYUANA
37. Dra. Hj. Elly
RIMBA MADYA
38. Euis Komariah, S.Pd.
RIMBA MADYA
17
39.
Ana Luciana
SMA YPH PLUS
40. Widya Diana SPd
SMA YPH PLUS
41. Tutut Haryadi MPd.
SMA MUHA.
B. Pendekatan Sistem Landasan kerangka berpikir untuk menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan program adalah menggunakan pendekatan sistem. Alur pikir pendekatan sistem meliputi komponen input, proses dan output. Untuk mendapatkan data tentang setiap komponen pengawas mengumpulkan, menganalisis dan mempergunakan data untuk menggambakan selisih antara input dan output. Teknik untuk mendeskripsikan perkembangan kinerja sekolah binaan menggunakan model siklus enam langkah kegiatan seperti yang terlihat dalam urutan sebagai berikut: 1) Analisis profil sebagai landasan aplikasi standar nasional pendidikan melalui analisis
kondisi nyata, kondisi yang diketahui serta merumuskan kondisi yang diharapkan. 2) Menentukan indikator mutu yang meliputi indikator operasioal, kriteria mut, pengukuran
yang dilandasi dengan memperhatikan kebutuhan komunitas. 3) Mengembangkan perangkat evaluasi dengan mengembangkan disain pengukuran,
melakukan pengukuran, mengolah data, dan merekomendasikan perbaikan. 4) Melaksanakan pengukuran dalam rangka meningkatkan mutu sistem informasi
manajemen sekolah serta mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi. 5) Menentukan tingkat efektivitas pada peningkatan mutu pengelolaan, pembelajaran, dan
mutu lulusan. 6) Mengembangkan kapasitas pembaharuan melalui kegiatan workshop, pelatihan,
pemagangan, benchmarking, penelitian, penelitian tindakan dalam memperbaiki pekerjaan. Kerangka berpikir secara holistik dan integratif mengenai seluruh komponen yang terlibat di sekolah perlu digambarkan dengan jelas untuk memperlihatkan bahwa semua unsur pemangku kewenangan memiliki nilai yang berkontribusi terhadap proses perbaikan dan peningkatan mutu kinerja sekolah. Kerangka pikir di bawah ini menggambarkan keterkaiatan peran seluruh komponen pemangku kebijakan pengembangan sekolah yang mengarah pada fukus utama perbaikan mutu pembelajaran yang ditunjang efektivitas manajemen dalam sistem pengendalian mutu melalui pelaksanaan penjaminan mutu yang efektif.
18
Gambar 1. Pengorganisasian Mutu Dalam Sistem Sekolah Kepala SEKOLAH
Waka Kurikulum
Wk Kesiswaan
Wk Sarpras
Wk Humas
TU
GURU
TIM PENGEMBANG MUTU (ISO)
PENENTUAN KEBIJAKAN MUTU, INDIKATOR DAN KRITERIA MUTU
SASARAN MUTU
PENGADAAN DAN PEMBERDAYAAN SARANA/ PRASARANA
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PENJAMINAN MUTU SDM
PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENGELOLAAN
PANTAUAN MANAJEMEN
DIVERSIVIKASI SUMBER DAN ALOKASI BIAYA
MANAJEMEN SUMBER DAYA
KEGIATAN-KEGIATAN
ANALISIS PROFIL
PENGEMBANGAN PERENCANAAN
PENERAPAN
PENGALOKASIAN SUMBER DAYA
PERBAIKAN
KOMUNIKASI DISTRIBUSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN KEPUASAN PELANGGAN
RENCANA PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PROSES PEMBELAJARAN BERSTANDAR
TANGGUNG PIMPINAN
KEBIJAKAN MUTU
TIM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS/ISO)
EVALUASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERSTANDAR
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN PENYIMPANGAN DARI TUJUAN
Pengukuran Analisis & Peningkatan
ANLISIS DATA
EDS
Dari hasil observasi sekolah binaan dapat dirumuskan profil sekolah dalam pengembangan mutu dalam pendekatan sistem yang diawali dengan analisis derajat komponen input dan output. Semakin tinggi selisih positif antara input dengan output semakin tinggi efektivitas kinerja. C. Identifikasi Hasil Pengawasan Sebelumnya Pergantian sekolah binaan sebagai dampak dari mutasi tugas berdasarkan wilayah tugas pengawas dalam satu kota menjadi tantangan yang cukup menarik dalam mengidentifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya. Oleh karena itu kesimpulan yang
19
dibuat tidak digunakan sebagai model analisis hasil tes diagnostik terhadap satu sekolah, namun pengalaman itu dapat diterapkan di sekolah lain. 1.
Program Pembinaan Kepala Sekolah Supervisi pada kepemimpinan kepala sekolah fokus pada efektivitas kepemimpinan
sekolah dalam fungsi kepala sekolah sebagai orang kunci di sekolah. Efektivitas kinerja kepemimpinan kepala sekolah pada pengelolaan ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut : 1) Menerapkan visi dan misi dalam implementasi rencana jangka menengah dan
rencana kerja tahunan yang dikembangkan atas dasar hasil evaluasi kinerja dan hasil analisis konteks kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi. 2) Mengambil keputusan efektif berdasarkan data hasil evaluasi dan analisis
kebutuhan belajar siswa. 3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan dalam meraih keunggulan
administrasi
sekolah,
sistem
dokumen,
sistem
informasi
mutu
pengelolaan,
pembelajaran, dan kinerja kepala sekolah, guru, dan TU sebgai modal meningkatkan mutu pelayanan. 4) Meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pelaksanaan tugas 5) Meningkatkan efektivitas penjaminan mutu.
Melihat bukti fisik yang diperoleh dari pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pembinaan kepala sekolah terdpat beberapa informasi yang secara umum menggambarkan bahwa sekolah memiliki bukti fisik yang
bersifat pemenuhan bukti dokumentasi untuk
kepentingan persyaratan formal, namun dalam realitas yang sesungguhnya belum menjadi perhatian yang sungguh-sungguh. Ada pun berdasarkan hasil evaluasi kepemimpinan kepala sekolah binaan, dapat dijelaskan dalam matrik berikut: Indikator 1. Pimpinan sekolah visioner
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Visi sekolah pada sebagian
Tingkatkan
besar sekolah sebagai slogan
keterampilan
formal sehingga kurang
menerapkan
mendapat perhatian dalam
standar dalam
implementasi sehari-hari.
mewujudkan visi dan misi.
2. Pembaharuan berbasis data kinerja sebelumnya
Sistem informasi tentang
Sekolah
perkembangan belum
memerlukan sistem
20
terbangun.
informasi pembaharuan mutu yang dibangun secara berkelanjutan
3. Manajemen berbasis perencanaan dan tujuan
Perencanaan pembaharuan
Seluruh rancangan
mutu lebih mementingkan
program yang
dokumen program formal
seharusnya menjadi
daripada implementasi secara
tangggung jawab
faktual.
kepala sekola dibangun sinergis.
4. Budaya mutu proses dan hasil
Budaya mutu proses dan hasil
Perlu
belum mendapat perhatian
pengembangan
yang sungguh-sungguh dalam
keterampilan
pelaksanaan pengukuran dan
menerapkan
supervisi.
budaya mutu dan budaya data.
5. Penjaminan mutu berbasis
Sistem penjaminan mutu
Perlu
kebutuhan siswa yang
berlum berjalan efektif untuk
dikembangkan
kontekstual
memastikan seluruh program
keterampila
di sekolah berjalan sesuai
pimpinan sekolah
dengan rencana dan untuk
dalam menerapkan
mencapai target yang
sistem penjaminan
ditetapkan.
mutu.
Efektivitas kinerja secara berkelanjutan, mengembangkan strategi yang efektif, dan menggunakna indikator
dengan target yang teruku pembinaan di antaranya adalah
mengembangkan sistem penerimaan siswa dan sistem pembinaan siswa diukur dengan indikator kunci sebagai berikut: 1) Mengembangkan program sistem penerimaan siswa dan pembinaaan siswa dengan
tujuan, indikator keberhasilan, strategi, dan sistem penjaminan mutu yang dikembangkan secara berkelanjutan. 2) Mengembangkan struktur organisasi dan menentukan uraian tugas pembinaan. 3) Menerapkan strategi pelaksanaan dan sistem kendali mutu berkelanjutan. 4) Menunjukkan bukti hasil evaluasi penyelenggaraan dan hasil yang dicapai.
21
5) Dalam pembinaan kesiswaan sekolah memiliki dokumen :
2.
Program jangka menengah dan tahunan
Rekaman pelaksanaan program
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program
Bukti fisik keberhasilan dan sistem informasi perbaikan berkelanjutan.
Program Pembinaan Guru Efektivitas kinerja bidang pengembangan pendidik ditunjukkan dengan target yang
terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan pendidik sebagai berikut: 1) Terpecahkan pemasalahan guru-guru perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. 2) Pengembangan kompetensi pendidik dalam
memenuhi kebutuhan belajar siswa
agar adaptif terhadap perubahahan jamana. 3) Meningkatnya
motivasi
pendidik
dalam
mengembangkan
budaya
mutu
pembelajaran. 4) Meningkatnya kompetensi pendidik dalam mengembangkan keterampilan siswa
belajar, berpikir, menguasai ilmu pengetahuan dan berinovasi. 5) Mengembangkan model pengembangan pendidikan berkarakter. 6) Dalam pengembangan pendidik sekolah memiliki dokumen :
Rekaman pelaksanaan program pengembangan siswa.
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program
Bukti fisik keberhasilan
Dokumen pengelolaan sebagai pendukung sistem penjaminan mutu.
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada tahap awal dapat diperoleh
informasi
mengenai
kinerja
sekolah
dalam
berbagai
indikator
kunci
pengembangan pendidik sebagai berikut : Indikator 1.
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Mengembangkan
Dokumen belum seluruhnya
Perlu mereview
dokumen perencanaan
mengacu pada SKL dan
dokumen pembelajaran
pembelajaran
kebutuhan kompetensi
pada tiap semester.
siswa untuk hidup. 2.
Mengembangkan target
Dalam silabus dan RPP
Pembinaan guru untuk
pembelajaran sesuai
belum dikembangkan
perbaikan silabus dan
dengan kebutuhan belajar
RPP perlu dilakukan
22
siswa.
kecakapan berpikir tinggi.
pada tiap awal semester.
3.
Menguasai materi
Sebagian guru belum
Perlu ditingkatkan
pelajaran dan terampil
terampil menyampaikan
keterampilan
menyampaikan kepada
materi pembelajaran siswa
menerapkan metode
siswa
aktif.
pembelajaran yang variatif.
4.
5.
Mengembangkan
Guru-guru kurang
Tingkatkan perhatian
keterampilan siswa belajar
memberikan perhatian
guru terhadap
terhadap pengembangan
keterampilan siswa
keterampilan belajar.
belajar.
Mengembangkan evaluasi
Guru-guru belum biasa
Biasakan guru untuk
pembelajaran yang sesuai
mengukur pencapaian
melakukan penjaminan
dengan target pemenuhan
target pembelajaran KKM
mutu pembelajaran.
standar kompetensi
sering kurang mendapat
lulusan.
perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari.
3.
Program Pemantauan SNP a. Kurikulum/Standar Isi Efektivitas pengawas dalam memantau kinerja sekolah dalam pemenuhan standar isi
menggunakan indikator kunci sebagai berikut : 1) Sekolah mengembangkan kurikulum yang mengacu pada indikator kinerja yang
sesuai dengan kebutuhan pemenuhan SKL yang adaptif terhadap kebutuhan hidup pada tingkat lokal, nasional, dan global serta sesuai target tingkat satuan pendikan 2) Memiliki dokumen KTSP sebagai landasan peningkatan keunggulan pembelajaran
yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan kontekstual. 3) Menetapkan
indikator
dan
kriteria
keberhasilan
pembelajaran pengembangan kurikulum a.
penetapan kalender pendidikan
b.
perbaikan analisis konteks
c.
mutu silabus dan RPP
d.
penetapan KKM
e.
pelaksanaan yang memenuhi standar proses
23
pada
peningkatan
mutu
f.
evaluasi pembelajaran memenuhi standr penilaian
g.
pengelolaan dokumen penjaminan mutu
h.
pengelolaan sistem informasi akademik
4) Mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian berbudaya mutu melalui
sistem supervisi yang mengukur target kinerja program. 5) Melakukan evaluasi atau refleksi melalui analisis keberhasilan dan kekurangan yang
melekat pada pengelolaan pembelajaran Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui supervisi terdahulu, diperoleh informasi mengenai kinerja seperti bawahi ini:
No.
1.
Indikator
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Relevansi kurikulum
Pengembangan dokumen
Perlu meningkatkan
dengan kebutuhan
KTSP, silabus dan RPP masih
upaya sekolah
hidup siswa.
dominan copy paste
merevisi dokumen secara tertahap
2.
Pemenuhan
Sekolah menggunakan kajian
Perlu ada usaha
dokumen KTSP
KTSP hanya saat workshop
pengembangan
sesuai dengan
dan kegiatan MGMP
KTSP secara
pedoman
mandiri
pengembangan 3.
4.
Pemenuhan prinsip-
Sekolah belum melakukan
Diperlukan bedah
prinsip
kajian kesesuaian antara ktsp
KTSP berdasarkan
pengembangan
dengan prinsip menurut
panduan
KTSP
panduan
Mengembangkan
Sekolah belum melakukan
Perlu ada supervisi
perencanaan
kajian khusus tentang
tentang
pembelajaran
rencanan penggunaan
ketergunaan
berbasis teknologi
teknologi dalam
teknologi dalam
pengembangan kurikulum.
pengembangan kurikulum
5.
Instrumen
Sekolah belum biasa
Perlu ada kegiatan
penjaminan mutu
mengembangkan kajian
refleksi di akhir
pembelajaran
kesesuaian rencana
semester tentang
pembelajaran, keterlaksanaan
pemenuhan target
24
No.
Indikator
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan target proses dengan hasil
Rekomendasi kurikulum.
belajar
b.
Proses
Efektivitas pengawasan dan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar proses pada beberapa indikator kunci sebagai berikut: 1)
Guru-guru menggunakan silabus dan RPP sebagai acuan pengembangan skenario pembelajaran dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa belajar untuk memenuhi SKL,
2)
Guru menggunakan referensi yang variatif sebagai acuan pelaksanaan pembelaran dalam kelas.
3)
Guru-guru memiliki sistem informasi pembelajaran yang
mendeskripsikan
bahwa perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran efektif. 4)
Guru menguasai strategi pembelajaran yang mendorong siswa kreatif dan inovatif.
5)
Dalam pengembangan perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran sekolah memiliki dokumen :
Rekaman pelaksanaan program pengembangan pembelajaran
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program
Bukti fisik keberhasilan
Dokumen pengelolaan
Dokumen rekaman penilaian kinerja guru.
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada beberapan kesempatan melakukan kegiatan kunjungan kelas, diperoleh informasi pada matrik sebagai berikut: No 1.
Indikator
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Dokumen
Seluruh guru memiliki dokumen
Perlu kendali prilaku
perencanaan
perencanaan pembelajaran,
profesinal guru
pembelajaran
namun belum tentu digunakan
dalam kelas
sebagai acuan pelaksanaan
25
dalam kelas. 2.
Kesesuaian
Guru kurang terbiasa
Perlu kontrol agar
dokumen dengan
menggunakan dokumen yang
guru menggunakan
implementasi
disesuaikan dengan
RPP
implementasi 3.
Acuan kegiatan
Sebagian besar guru belum
Perlu meningkatkan
pembelajaran
menggunakan referensi yang
keterampilan guru
variatif.
dalam penguasaan sumber belajar.
4.
Pengembangan
Belajar tentang bagaimana
Perlu pengenalan
kecakapan belajar
belajar, belum menjadi
instrumen penilaian
perhatian dalam pembelajaran
kinrja guru.
dalam kelas. 5.
Orentasi
Orentasi pengembangan
Perlu
pengembangan
kompetensi masih dominan
pengembangan
kompetensi.
dengan penguasaan kognitif.
keterampilan melakukan PTK.
c.
Penilaian
Efektivitas pengawasan dan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar penilaian pada beberapa indikator kunci sebagai berikut: 1)
Guru-guru menggunakan silabus dan RPP sebagai acuan pengembangan instrumen penilaian untuk memenuhi SKL,
2)
Guru mengembangkan instrumen peniaian kompetensi siswa melalui model penilaian kecakapan berpikir tinggi, kreatif, dan inovatif.
3)
Guru-guru memiliki sistem informasi penilaian yang
mendeskripsikan
kompetensi siswa sesuai SKL. 4)
Guru menguasai strategi penilaian mendorong pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakter yang sesuai SKL.
5)
Dalam pengembangan perencanaan, proses, dan evaluasi hasil penilaian pembelajaran sekolah memiliki dokumen :
Rekaman pelaksanaan program pengembangan sistem penlaian. 26
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program penilaian
Bukti fisik keberhasilan melaksanakan penilain
Dokumen hasil penilaian
Dokumen rekaman penilaian kinerja guru dalam menilai
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada beberapan kesempatan melakukan kegiatan kunjungan kelas dan pemantauan penilaian diperoleh informasi pada matrik sebagai berikut: No
1.
Indikator
Deskripsi Kondisi
Rekomendasi
Pasca Pengawasan
menggunakan
Belum semua guru
Sekolah mengembangkan
silabus dan RPP
menggunakan RPP
sistem penilaian yang
sebagai acuan
sebagai acuan
relevan dengan kebutuhan
penilaian
penilaian penyusunan
pencapaian SKL
soal 2.
mengembangkan
Sebagian besar soal
Sekolah perlu
instrumen penilaian
belum membangun
menghimpun model
yang membangun
daya inovasi siswa
mengkonstruksi instumen
daya inovasi siswa
pengembang inovasi siswa.
3.
4.
Mengembangkan
Guru belum
Sekolah perlu melakukan
sistem informasi
mengembangkan
kajian instrumen penilaian
tentang
sistem informasi
yang memenuhi
kompetensi siswa
tentang kompetensi
kebutuhan pemenuhan
sesuai SKL.
siswa sesuai SKL.
SKL.
pengembangan
Instrumen yang guru
Sekolah perlu memiliki
pengetahuan,
kembangkan belum
sistem penilaian karakter
keterampilan, sikap
memfasilitasi terpenuhi
dan karakter yang
SKL.
sesuai SKL 5.
Memiliki data
Memiliki data
Sekolah perlu
penilaian hasil
perkembangan hasil
membangun sistem
belajar
belajar siswa.
informasi perkembangan hasil belajar siswa
d.
Pendidik
27
Efektivitas kinerja pengawasan dalam memfasilitasi sekolah memenuhi standar pendidik konsentrasi pada peningkatan motivasi, kompetensi, dan dedikasi yang ditunjukkan dengan target pada beberapa indikator kunci sebagai berikut : 1) Pendidik mengembangkan dokumen pemenuhan syarat minimal administrasi
pendukung pembelajaran berstandar. 2) Menguasai materi pelajaran dan kriteria keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. 3) Meningkatkan mutu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial
yang diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 4) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan diri melalui kegiatan PTK
dan Lesson Studi 5) Pengembangan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa belajar. 6) Dalam pengembangan tenaga peningkatan kinerja kependidikan sekolah memiliki
dokumen :
Memiliki Rekaman pelaksanaan tugas.
Memiliki rekam jejak pengembangan diri.
Bukti fisik penilaian
Sumber belajar dan penguasaan teknologi.
Memperhatikan realita pemenuhan standar mutu pendidik dalam memenuhi target indikator kunci pengembangan memperoleh data sebagai berikut:
No
Indikator
1. Melengkapi
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Sedikit informasi hasil
Perlu meningkatkan
dokumen
analisis evaluasi
kecakapan analisis hasil
administrasi
perkembangan hasil
evaluasi belajar.
pendukung
belajar.
pembelajaran. 2.
Menguasai
materi
pelajaran
Tingkat daya baca-tulis
Meningkatkan daya baca-
guru masih belum sesuai
tulis guru.
dengan kebutuhan siswa belajar. 3.
Meningkatkan mutu
Peningkatan mutu
kompetensi kompetensi pedagogis
Perlu meningkatkan kecepatan mutu profesional
pedagogik,
dan profesional guru
dan pedagogik
profesional,
belum secepat
berdasarkan
28
kepribadian,
4.
Memiliki
produk
PTK
perkembangan
perkembangan kebutuhan
keubutuhan siswa belajar
belajar siswa.
Sebagian besar guru
Perlu pelatihan PTK
belum terlatih melakukan
berkelanjutan.
perbaikan pekerjaan dengan melakukan PTK 5.
Melaksanakan
Perhatian guru terhadap
Perlu latihan guru-guru
pembelajaran
keterampilan siswa
untuk belajar tentang cara
yang
belajar dan berkpikir kritis
belajar dan berpikir kritis.
meningkatkan
masih kurang
keterampilan siswa belajar.
e.
Tenaga kependidikan Lainnya Efektivitas kinerja pengawasan dalam memfasilitasi sekolah memenuhi standar
tenaga kependidikan konsentrasi pada peningkatan motivasi, kompetensi, dan dedikasi tenaga kependidikan yang
ditunjukkan dengan target pada beberapa indikator kunci
sebagai berikut : 1) Tenaga kependidikan mengembangkan dokumen pemenuhan syarat minimal
administrasi pendukung pelayanan. 2) Menguasai keterampilan dan indikator keberhasilan tugas pokok pelayanan 3) Meningkatkan strategi efektif dala pelaksanaan tugas sehari-hari. 4) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan diri melalui kegiatan
pelatihan on the job training. 5) Pengembangan tinggkat kepuasan pelanggan untuk mendukung keterampilan
siswa belajar. 6) Dalam pengembangan pelayanan tenaga kependidikan memiliki dokumen :
pelaksanaan tugas.
Sumber belajar dan penguasaan teknologi.
Memperhatikan realita pemenuhan standar mutu tenaga kependidikan dalam memenuhi target indikator kunci pengembangan yang dideskripsikan sebagai berikut:
No 1.
Indikator
Deskripsi Kondisi Pasca Pengawasan
Rekomendasi
Melengkapi
Tendik kurang
Perlu meningkatkan
dokumen
memperhatikan
kecakapan analisis hasil
29
No
Deskripsi Kondisi
Indikator
Rekomendasi
Pasca Pengawasan
administrasi
informasi hasil analisis
pendukung
evaluasi layanan,
evaluasi belajar.
pelayanan. 2.
Menguasai
materi
pelajaran 3.
Tingkat daya baca-tulis
Meningkatkan daya baca-
guru masih rendah
tulis guru.
Meningkatkan mutu Peningkatan mutu
Tingkatkan kompetensi
kompetensi
kompetensi kompetensi
profesional belum
profesional,
kurang memenuhi
memenuhi perkembangan
kepribadian,
perkembangan
kebutuhan belajar siswa.
keubutuhan siswa belajar. 4.
Menunjukkan upaya
Ada usaha
Daya adaptasi terhadap
meningkatkan
meningkatkan
jenis pelayanan baru yang
kemampuan
kemampuan profesional
lebih inovatif perlu
profesional 5.
f.
Pelayanan
ditingkatkan yang
Perhatian tendik
Perlu latihan tendik untuk
menunjang
terhadap keterampilan
mendukung kreativitas
peningkatan
siswa belajar cukup
siswa belajar..
komptensi siswa.
baik.
Sarana dan Prasarana Efektivitas kinerja pembinaan pengembangan sarana dan prasarana ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian sebagai berikut: 1) Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengembangan sarana dan
prasarana 2) Memiliki dokumen rencana kerja tahunan pengembangan sarana dan prasarana. 3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pada pengembangan sarana dan
prasarana. 4) Menentukan strategi pengembangan sarana dan prasarana. 5) Mengembangkan struktur
pengorganisasian dan menentukan pengembang
sarana dan prasarana 6) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana
terpatau sertai dievaluasi dengan instrumen standar yang sesuai dengan target keberhasilan yang ditetapkan dalam perencanaan.
30
7) Dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah memiliki dokumen :
Rekaman pelaksanaan program pengembangan sarana dan prasarana
Bukti fisik keberhasilan dan
Dokumen pengelolaan sarana
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui oberservasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi pemantauan mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan sarana dan prasarana sebagai berikut : Deskripsi
:
Keunggulan
Seluruh sekolah memiliki perhatian terhadap pengembangan sarana yang kuat melebihi perhatian terhadap komponen standar yang lainnya dalam meningkatkan mutu sebagai dampak dari tingkat persaingan antar sekolah yang sangat ketat.
Deskripsi
:
Kelemahan
Sistem pengelolaan dokumen pengelolaan saran dan prasaran masih manual dan kurang terkelola dengan tertib adminstrasi yang distandarkan sehingga pengelolaan administrasi sekolah sangat senjang dengan sistem pengelolaan bidang industri dan perdagangan.
Kesimpulan
Sekolah perlu merevisi program agar
lebih aplikatif dan
meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak pada peningkatan mutu dalam penerapan standar. Rekomendasi
Supervisi memfasilitasi sekolah menyusun dengan lebih fokus pada pengembangan sarana dan prasarana serta meningkatkan tertib dokumen sesuai dengan kebutuhan pengembangan mutu.
g.
Pengelolaan Sekolah Efektivitas kinerja bidang pengembangan budaya sekolah ditunjukkan dengan target
yang terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan kesiswaan sebagai berikut: 1) Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengelolaan sekolah 2) Memiliki stategi untuk mencapai tujuan pengembangan sstem pengelolaan
sekolah. 3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pengelolaan.. 4) Mengukur
keberhasilan
sebagai
dasar
pengembangan
sistem
informasi
pengelolaan 5) Mengembangkan struktur pengorganisasian untuk mengembangkan sistem
peningkatan dan penjaminan mutu. 6) Dalam pengembangan pengelolaan sekolah sekolah memiliki dokumen :
31
Dokumen program
Rekaman pelaksanaan program pengembangan sekolah
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program
Bukti fisik keberhasilan
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada tahap awal dapat diperoleh
informasi
mengenai
kinerja
sekolah
dalam
berbagai
indikator
kunci
pengembangan budaya sekolah sebagai berikut: Deskripsi
:
Keunggulan
Seluruh sekolah memiliki harapan dan keinginan yang sangat kuat untuk mengembangkan budaya mutu pada sistem pengelolaan maupun sistem pembelajaran, kompetisi dalam pengembangan sektor budaya sekolah dapat menjadi dasar pada sistem pengembangan lebih lanjut.
Deskripsi
:
Kelemahan
Sekolah belum memiliki program dengan target yang spesifik dan terukur dalam pengembangan budaya mutu sesuai dengan sistem standar.
Kesimpulan
:
Sekolah perlu merevisi sistem pengembangan yang lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi dalam meningkatkan standar dalam pembaharuan budaya mutu.
Rekomendasi
:
Supervisi
memfasilitasi sekolah mengembangkan sistem
budaya sekolah yang mendukung pada penerapan standar nasional pendidikan. h. Pembiayaan Perkembangan
pembinaaan
bidaya
penggalian
sumber
pembiayaan
dan
pengalokasian biaya tidak menjadi bahan supervisi yang utama pangawas. 4.
Program Penilaian Kinerja Guru Program evaluasi kinerja guru telah menjadi perhatian besar dalam pelaksanaan
supervisi bidang akademik. Kegiatan supervisi bidang akademik pengawas programkan meliputi kegiatan: 1) Supervisi pengembangan kurikulum, silabus dan RPP dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran. 2) Pelatihan pengembangan kompetensi pendidik dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran. 3) Pelaksanaan pembelajaran kontekstual dan pendidikan berkarakter.
32
4) Evaluasi kinerja guru melalui supervisi kelas dan Penilaian Kinerja Guru 5) Supervisi klinis dan pengembangan karya inovatif.
Pengembangan program supervisi berlandaskan kerangka pikir yang sistematis dengan menggunakan pendekatan pengembangan holistik-komprehensif yang meletakan pelayanan pembelajaran yang bermutu merupakan bagian pokok dari sistem pelayanan sekolah yang digambarkan dalam diagram di bawah ini. Fokus utama pengembangan diarahkan pada meningkatkan kesiapan guru untuk melaksanakan Penilaian Kinerja Guru pada tahun 2013 untuk meningkatkan kesiapan guru yang adaptif terhadap perkembangan siswa pada Abad ke 21 dengan meningkatkan perhatian guru guru terhadap pelaksanakan perhitungan angka kredit yang berdampak terhadap peningkatan mutu hasil belajar siswa.
Relasi Antar-Komponen Pengelolaan dan Pembelajaran
33
DOKUMEN RKJM, RKT, DOK. SATU KTSP
Standar Kompetensi Lulusan Sesuai Visi-Misi Sekolah
Analisis Standar SKL-ISI : Sukses UN, Sukses Menlanjutkan Pendidikan, Kolaborasi, Kompetisi Akademik /Non-akademik dan Keterampilan Abad Ke-21
Indikator Kompetensi Hasil Belajar
Proses Perbaikan KTSP (Target) Silabus-RPP (Indikator Kompetensi, Materi Pelajaran, Proses, dan Evaluasi), dan sumber daya
Tindak Lanjut Perbaikan
Materi Pelajaran
Strategi Pembelajaran
Analisis kelayakan SKL, KTSP dan sumber daya pendukung (TIK, Bahasa Inggris, dan sumber belajar, dan keterampilan pendidik)
Tiidak
Ya
Dokumen Silabus dan RPP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan hasil perbaikan
Peningkatan Daya Dukung Sarana dan Prasarana
Penjaminan Mutu Kinerja Pembelajaran (SUPERVISI)
Ya
Proses Pembelajaran
Kompetensi Lulusan
Peningkatan Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Komponen pengembangan kompetensi guru diarahkan pada kecakapan untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang terencana dalam target program pada tingkat satuan pendidikan. Indikator efektivitas pembinaan guru diukur dengan target pengawasan sebagai berikut:
Pembelajaran terlaksana sesuai dengan target proses satuan pendidikan.
Produk hasil belajar siswa dapat guru-guru capai sesuai dengan target kompetensi lulusan yang sesuai dengan SKL.
5.
Kenerja guru mendapat penilaian minimal baik.
Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
34
Seperti halnya program penilaian kinerja guru, penilaian kinerja kepala sekolah dikembangkan melalui pemantauan sistem manajerial sekolah yang diakhiri dengan keterlaksanaan program evaluasi diri sekolah (EDS). Di samping memiliki target dalam kapasitas lembaga, program penilaian kinerja kepala sekolah juga diarahkan pada peningkatan kesiapan kepala sekolah untuk melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah sebagai guru dan penilaian kinerja kepala sekolah dalam mengemban tugas tambahan. Secara umum sistem pengelolaan dinilai dalam konteks pengelolaan mutu yang digambarkan dalam siklus sebagai berikut. Deskripsi Siklus Peningkatan Mutu Berkelajutan
Rencana Peningakatan Berkelanjutan
Deskripsi Kinerja Pemenuhan Standar
Definisi Indikator dan Target SNP
Perbaikan Mutu Lanjutan
SNP Evaluasi Pemenuhan Standar
Perumusan PLAN Rencana
Evaluasi
Deskripsi Kondisi Nyata
Pelaksa naan
Perumusan Masalah dan Perencanaan Strategi
Uji Coba & Penerapan Standar
Fokus utama pengembangan diarahkan pada meningkatkan kesiapan guru untuk melaksanakan Penilaian Kinerja Guru pada tahun 2013 untuk meningkatkan kesiapan guru yang adaptif terhadap perkembangan siswa pada Abad ke 21 dengan meningkatkan perhatian guru guru terhadap pelaksanakan perhitungan angka kredit yang berdampak terhadap peningkatan mutu hasil belajar siswa. Kompetensi yang dikembangkan meliputi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Jika dikaitkan dengan kedudukan kepala sekolah juga sebagai guru, maka kepala sekolah bertanggung jawab pula untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Dengan demikian kompetensi yang dinilai dalam diri kepala sekolah adalah sebanyak 9 kompetensi. Efektivitas kinerja bidang penjaminan mutu ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan kesiswaan sebagai berikut:
35
1. Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu 2. Memiliki dokumen rencana kerja tahunan pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu. 3. Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pada pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu. 4. Menentukan strategi pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu. 5. Mengembangkan struktur pengorganisasian dan menentukan pengembang peningkatan dan penjaminan mutu 6. Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu terpatau sertai dievaluasi dengan instrumen standar yang sesuai dengan target keberhasilan yang ditetapkan dalam perencanaan. 7. Dalam pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu sekolah memiliki dokumen hasil EDS dan MSPD yang memuat:
Rekaman pelaksanaan program pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu
Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program
Bukti fisik keberhasilan dalam kerja sama dan kemitraan
Memiliki dokumen pengelolaan kerja sama dan kemitraan sekolah
Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui oberservasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu dalam pelaksanaan kerja sama dan kemitraan sebagai berikut: Deskripsi
:
Keunggulan
Sekolah memiliki dasar yaitu tradisi pengembangan dan penjaminan mutu yang kuat
landasan peningkatan dan
penjaminan mutu lebih lanjut. Deskripsi Kelemahan
:
Sekolah belum memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai untuk mengubah pola pengembangan command sense atau pendapat yang intuitif pada sistem pengembangan mutu berbasis data pada sistem dokumen informasi sekolah.
Kesimpulan
Sekolah perlu mengembangkan program penjaminan mutu lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar siswa dan efektivitas kinerja sekolah.
36
Rekomendasi
Supervisi
memfasilitasi
sekolah
dalam
pengembangan
peningkatan dan penjaminan mutu dan penetapan kebijakan mutu lanjutan.
D. Analisis dan Evaluasi Hasil Pembinaan Tahun Sebelumnya
Analisis dan evaluasi hasil pembinaan tahun sebelumnya secara ringkas dihimpun dalam analisis dan evaluasi pada dua bidang utama, yaitu, pengelolaan dan pembelajaran. Dalam pembelajaran setiap sekolah berusaha keras untuk memenuhi standar dalam kesesuai KTSP dengan panduan, perancangan silabus dan RPP, kesesusuaian sumber belajar dan alat peraga, penggunaan metode dalam pelaksanaan pembelajaran, dan supervisi pembelajaran. Kesungguhan itu terlihat pada pemenuhan dokumen kurikulum, pelaksanaan pembelajaran yang tertib dan berdisiplin, tepat waktu, dan memenuhi berbagai ketentuan lain dalam upaya memenuhi mutu lulusan. Namun semakin rendah daya dukung sumber daya yang sekolah miliki maka semakin rendah kinerja sekolah dalam mewujudkan target kinerjanya. Pada bidang pembelajaran belum seluruh sekolah berhasil dengan baik karena untuk memenuhi itu diperlukan kompetensi guru yang selalu diperbaharui dan ditingkatkan setiap tahun. Karena hal ini belum dapat sekolah lakukan secara intensif maka sekolah belum dapat memenuhi standar proses secara maksimal terutama dalam menyelaraskan proses belajar untuk menghasilkan siswa yang adaptif terhadap kebutuhan keterampilan di masa hidupnya di masa depan. Kelemahan yang menonjol dari hasil evaluasi pembelajaran di antaranya: 1)
Silabus dan RPP belum mengembangkan kecakapan berpikir kelas tinggi dan mengandung rumusan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan siswa untuk hidup di masa depan.
2)
Silabus dan RPP belum sepenuhnya menjadi panduan pelaksanaan pembelajaran dalam kelas.
3)
Sekolah belum mengembangkan pembelajaran sesuai dengan konteks kebutuhan siswa.
4)
Sumber belajar yang sekolah sediakan belum memadai.
5)
Keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran dengan metode variatif belum optimal.
6)
Sistem penjaminan mutu pembelajaran belum efektif dilaksanakan.
37
Pada aspek pengelolaan terdapat gambaran hasil supervisi yaitu
setiap sekolah
memiliki visi dan misi yang menjadi arah penggerak sekolah, kemandirian sekolah dalam pengembangan program memenuhi standar. Sampai batas umum sekolah juga merumuskan tujuan dalam program cukup jelas. Program yang sekolah kembangkan tersosialisasikan secara umum
seperti dalam
program tahunan sehingga penilaian mendapatkan dokumen program tahunan yang lengkap. Evaluasi terhadap pelakasanaan program berjalan cukup baik seperti yang dilakukan kepala sekolah melalui kegiatan supervisi. Dengan menjalankan supervisi sekolah mengelola informasi yang cukup lengkap sebagai bahan akuntabilitasi. Dan, seluruh warga sekolah terlibat dalam kegiatan pengembangan berkelanjutan. Ada pun deskripsi kelemahan dalam sistem pengelolaan sekolah dilihat dari sisi kepentingan pengembangan mutu yang berkelanjutan yang adaptif dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang siswa butuhkan pada masa hidupnya. Sistem pengelolaan sekolah menghadap beberapa kelemahan. Kelamahan utama meliputi beberapa indikator seperti yang dapat diuraikan di bawah ini. 1)
Sekolah belum mendefinisikan indikator kompetensi yang siswa yang menjadi fokus utama pengembangan sekolah sehingga menjadi
bahan pengukuran
keberhasilan
program yang relevan dengan SKL nasional dan relevan dengan visi dan misi sekolah. 2)
Sekolah belum mensinergikan tujuan dan indikator efektivitas
program
dalam
menyusun rencana pada program jangka menengah, program tahunan, dan sasaran dalam Dokumen Satu KTSP sebagai landasan pengembangan Silabus dan RPP. 3)
Sekolah belum menetapkan mensinergikan perencanaan pemenuhan SNP dalam fungsi sistem yang terintegrasi yang mengarah pada fokus meningkatkan mutu lulusan dengan ditunjang oleh meningkatkan mutu standar isi, proses, penilaian, pendidik, saranaprasarana, pengelolaan, dan pembiayaan dalam fungsi sistem.
4)
Sekolah belum melaksanakan kegiatan dengan menggunakan rencana yang telah disusunnya secara ajeg sehingga dokumen program sering diperlakukan sebagai dokumen formal yang harus ada, bukan dokumen rujukan kegiatan.
5)
Sekolah belum
mengembangkan sistem penjaminan mutu yang efektif dalam
melaksanakan pengukuran target yang telah ditetapkan dalam program yang dijabarkan dalam instrumen pengukuran kinerja.
38
Hasil analisis ini selanjutnya pengawas gunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program pengawasan pada tahun 2011/2012
39