BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan
tingkat
keuntungan
yang
menarik.Saham
dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).1 Kerangka dasar dalam menganalisis harga saham adalah melalui berbagai pendekatan, seperti analisis keuangan. Analisis keuangan menjadi sangat penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan.2 Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.3Salah satunya adalah analisis fundamental.Analisis fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan
1
Mengenal Saham, 2010, http://www.idx.co.iddiakses pada tanggal 28Juni 2014 Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan,(Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2003), hlm.69. 3 Analisis Keuangan, http://www.id.wikipedia.org diakses pada tanggal 28Juni 2014 2
1
2
karakteristik operasional dari perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut. Dengan analisis fundamental yang mendalam dan menyeluruh atas kondisi suatu perusahaan/emiten, investor akan memilih saham mana yang dinilai terlalu tinggi. Dalam menganalisis keuangan tentunya tak lepas dari rasio keuangan Rasio keuangan disini dikelompokkan menjadi 5 jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu: rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio rentabilitas/profitabilitas, rasio solvabilitas (leverage ratios) dan rasio pasar (market ratios). Para investor lebih menekankan pada rasio keuangan tersebut disamping informasi harga dan informasi lainnya seperti aktifitas volume perdagangan4. Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan. Pendekatan PER merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi. Pendekatan PER tersebut juga pendekatan multiplier di mana investor akan menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin dalam harga suatu saham. Price Earning Ratio (PER)merupakan suatu ukuran yang penting bagi para investor dalam berinvestasi, karena PER diakui sebagai metode penelitian yang baik, serta mencangkup keseluruhan perusahaan, termasuk dalam memperkirakan nilai saham, menentukan nilai saham di masa yang akan
4
Irma Riyani Yahya, “Analisis Pengaruh Price EarningRatio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio,Return On Asset dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta” Tesis Program Pasca Sarjana program Studi Magister Manajemen (Semarang, Universitas Diponegoro, 2005).
3
datang dan menentukan besarnya modal dalam saham. Rasio harga laba umumya digunakan sebagai indikator dari nilai relatif berbagai saham biasa.Rasio harga laba hanya menyediakan indikasi kasar dari hasil investasi relatif, dan harus digunakan dengan sangat hati-hati. Price earning ratio merupakan rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga saham biasa dengan laba per lembar saham. Semakin besar price earning ratio berarti harga pasar dari setiap lembar saham akan semakin baik. Tetapi semakin rendah price earning ratio maka semakin besar daya tarik saham sebagai suatu investasi.5 EarningsPer Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitibilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa disamping PER (PriceEarningRatio) dalam lingkaran keuangan. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar.6 Return On Assets (ROA) atau sering juga disebut Return On Investment (ROI) yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar daripada 5
Sigit Dwi Jayanto, Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Dividen Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, (Siliwangi, Universitas Siliwangi, 2009). 6 Analisis Keuangan, http://www.id.wikipedia.org diakses pada tanggal 28Juni 2014
4
return yang diminta, maka investasi tersebut dapat dikatakan sebagai menguntungkan.7Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat yang berdampak pada peningkatan profitabilitas yang hasilnya dinikmati oleh para pemegang saham. ROA yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya deviden yang akan diterima dari pemegang saham merupakan daya tarik bagi para investor atau calon investor untuk menanamkan dananya kedalam perusahaan tersebut. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.DER merupakan rasio yang digunakan untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik. DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan, Rasio ini juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang.8
7
Manahan P. Tampubolon, “Manajemen Keuangan (Finance Management) Konseptual, Problem dan Studi Kasus”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm.39. 8 Mengenal Saham, 2010, http://www.idx.co.iddiakses pada tanggal 28Juni 2014
5
Penelitian mengenai variabel-variabel di atas sudah banyak dilakukan terutama pada obyek kelompok saham perusahaan manufaktur, saham perusahaan otomotif, saham perusahaan jasa keuangan dan saham LQ-45, yang menghasilkan data penelitian yang berbeda-beda atau antara satu penelitian dengan yang lainnya hasilnya terdapat perbedaan, sementara penelitian yang menganalisis kinerja saham syariah dalam Jakarta Islamic Index (JII) relatif masih sangat sedikit. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat perlu untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang kinerja saham syariah khususnya yang berkaitan dengan harga saham syariah. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini menetapkan obyek yang akan diteliti dikhususkan pada sahamsaham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII). Penetapan kelompok saham syariah sebagai obyek penelitian dimaksudkan untuk menganalisis harga saham yang dihasilkan pada saham kelompok ini secara empiris. Berikut merupakan perkembangan harga saham. Tabel 1.1 Harga Saham No
Perusahaan
Kode
Harga Saham 2011
2012
2013
2014
1
PT. XL Axiata Tbk.
EXCL
4525
5700
5200
4865
2
PT. International Nickel Indonesia Tbk.
INCO
3200
2350
2650
3625
3
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDF
4600
5850
6600
6750
4
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
INTP
17050
22450
20000
25000
5
PT. Jasa Marga Tbk.
JSMR
4200
5450
4725
7050
6
PT. Kalbe Farma Tbk.
KLBF
680
1060
1250
1830
7
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
PTBA
17350
15100
10200
12500
8
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
TLKM
1410
1810
2150
2865
6
9
PT. Unilever Indonesia Tbk.
UNVR
18800
20850
26000
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa harga saham setiap perusahaan tidaklah stabil. Dengan demikian penulis bermaksud menguji pengaruh Price Earning Ratio(PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index selama periode 2011-2014, variabel tersebut dipilih karena faktor tersebut merupakan faktor yang utama dalam penelitian investasi dan pada penelitian-penelitian
sebelumnya
terdapat
variabel
yang
menunjukkan
pengaruh yang berbeda dalam penelitian yang sama yaitu terhadapharga saham syariah.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang sudah dilakukan ini berupaya untuk menjawab rumusan masalah berikut: 1. ApakahPrice Earning Ratio (PER)berpengaruh terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014? 2. ApakahEarning Per Share(EPS) berpengaruh terhadap harga saham di Jakarta Islamic Indexperiode2011-2014? 3. ApakahReturn On Assets (ROA)berpengaruhterhadap harga saham di Jakarta Islamic Indexperiode 2011-2014? 4. ApakahDebt to Equity Ratio(DER)berpengaruhterhadap harga saham di Jakarta Islamic Indexperiode2011-2014?
32300
7
5. ApakahPrice Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) danDebt to Equity Ratio (DER) secara simultanberpengaruh terhadap harga saham di Jakarta Islamic Indexperiode2011-2014?
C. Batasan Masalah Dalampenelitianinipenelitimemberikanbatasan-batasan
agar
pembahasantidakmelebar.Batasan-batasantersebutadalahsebagaiberikut: 1. Perusahaan jasa yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2011sampai 2014. Dengan alasan bahwa data dari tahun 2011sampai 2014dianggap data paling relevan digunakan yang sudah dipublikasikan secara umum. 2. Periode laporan keuangan perusahaan berakhir tanggal 31 Desember, dengan alasan untuk menghindari berbedanya laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. 3. Laporan keuangan berisi informasi tentang item-item yang menjadi variabel penelitian yaitu rasio keuangan dan harga saham untuk menghitung nilaiperusahaan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 (empat) rasio keuangan, meliputi : Price Earning Ratio(PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) Debt to Equity Ratio (DER).
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang dipaparkan di atas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014 secara parsial. b. Untukmenganalisis pengaruh Earning Per Share(EPS) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014 secara parsial. c. Untuk menganalisis pengaruh Return On Asset(ROA) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014 secara parsial. d. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio(DER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014 secara parsial. e. Untuk menganalisis pengaruhPrice Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index 2011-2014. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis Dapat memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai pola hubungan antara Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index yang terjadi selama tahun 2011 sampai dengan 2014.
9
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka tentang penelitian pengaruh PER, EPS, ROA danDER terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index yang dapat berguna bagi telaah pustaka peneliti berikutnya. b. Manfaat Praktis 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di Jakarta Islamic Index, baik itu perubahan kondisi perekonomian dan atau kondisi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan yang akan didapat. 2) Bagi para Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaan dapat terus mempunyai return yang besar. 3) Bagi Peneliti Meningkatkan
kemampuan
peneliti
dalam
menganalisa
fenomena ekonomi dan keuangan khususnya menyangkut harga saham perusahaan yang tergabung dalam JII. Selain itu juga memberikan pemahaman yang baru dan lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.
10
E. Telaah Pustaka 1. Kerangka Teori a.
Harga Saham Harga adalah sejumlah uang atau alat tukar lain yang senilai yang
harus dibayarkan untuk produk atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu9. Sedangkan saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham berarti nilai dari surat berharga sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Sebelum menentukan kebijakan investasinya, investor melakukan analisis saham terlebih dahulu untuk mengestimasi return (keuntungan) yang diharapkan dan resiko yang melekat dari saham yang dianalisis sehingga diperoleh nilai instrinsiknya. Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi pembelian itu. Penilaian dimasukkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi yang dapat
9
http://www.artikata.com/arti-329589_harga.php.html (Diaksespada tanggal 28 Oktober
2011) 10
http://www.koleksiweb.com/iptek/pengertian_saham_dan_jenis_jenis_saham.html(Diak ses pada tanggal 22 Februari 2015)
11
digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. Standar prestasi ini berupa nilai intrinsik yang menunjukkan prestasi (hasil dan resiko) mendatang dari suatu sekuritas.11 b. Price Earning Ratio (PER)dan pengaruhnya terhadap harga saham Suatu
rasio
yang menggambarkan bagaimana keuntungan
perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. Secara mudahnya, PER adalah „perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui PER sebuah emiten, kita bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.12PER dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: PER c.
=
Price Share Earning Per Share
Earning Per Share (EPS)dan pengaruhnya terhadap harga saham Earning Per Share adalah Earning Per Share (EPS) merupakan
komponen penting pertama yang harusdiperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaanmenunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semuapemegang saham 11
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio,Yogyakarta: AMP YKPN, 2001.hlm.288. Adler Haymans Manurung, Strategi Memenangkan Transaksi Saham Di Bursa, (Jakarta: Gramedia, 2008).hlm 65 12
12
perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapabesar keuntungan(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham perlembar saham. Besarnya Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan. bisa diketahui dariinformasi laporan keuangan perusahaan langsung atau dapat dihitung
berdasarkanlaporan
neraca
dan
laporan
rugi
laba
perusahaan.13Earning Per Share (EPS) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: EPS
=
Laba Operasi- Dividen Saham Prioritas Rata - rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar
d. Return On Assets (ROA) dan pengaruhnya terhadap harga saham Adalah merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Secara matematis ROA dapat diformulasikan sebagai berikut: ROA =
laba bersih sesudahpajak X 100 % Total assetperusahaan
ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aktiva. Rendahnya rasio ini disebabkan oleh : 1) Rendahnya Basic Earning Power (BEP) perusahaan,
13
Adler Haymans Manurung, Strategi Memenangkan Transaksi Saham Di Bursa, (Jakarta: Gramedia, 2008).hlm 78
13
2) Tingginya tingkat bunga karena penggunaan kewajiban diatas rata– rata yang menyebabkan laba bersih relatif rendah.14 Apabila ROA meningkat akan meningkatkan profitabilitas yang akan dinikmati oleh pemegang saham15. Semakin tinggi nilai ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini akan semakin membuat para investor berminat untuk memiliki saham perusahaan tersebut. ROA digunakan sebagai bahan evaluasi manajemen untuk membawa dampak pada calon investor dan atau investor untuk memiliki saham perusahaan semakin banyak. Jika permintaan atas saham perusahaan semakin banyak maka harga saham perusahaan tersebut di pasar modal cenderung meningkat. Semakin meningkatnya daya tarik investor maka harga saham juga akan cenderung meningkat16. Pengembalian atas aktiva atau modal berguna bagi evaluasi manajemen, analisis profitabilitas, peramalan laba, serta perencanaan dan pengendalian. Menggunakan angka pengembalian atas aktiva modal untuk tujuan tersebut membutuhkan pemahaman mendalam mengenai ukuran.
14
Eka Arif Sandi, “Pengaruh Return On Asset, Price Book Value, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham Syariah di JII tahun 2004-2008”, Skripsi Program Studi Ekonomi Syariah, (Pekalongan, STAIN Pekalongan 2010). 15 Irma Riyani Yahya, “Analisis pengaruh price earning ratio, price to book value, debt to equity ratio, return on assets dan net profit margin terhadap return saham di bursa efek Jakarta” Tesis Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen (Semarang, Universitas Diponegoro 2005). 16 Saniman Widodo, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20032005” Tesis Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen (Semarang, Universitas Diponegoro 2007).
14
e.
Debt to Equitiy Ratio (DER) dan pengaruhnya terhadap harga saham Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan
perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.DER merupakan rasio yang digunakan untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik. DER mencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan, Rasio ini juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang.17Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung menggunakan rumus: DER
=
Total Hutang X 100% Total Equitas
2. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menguji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan diantaranya adalah:
17
Kuswadi, Memahami Rasio-rasio Keuangan Bagi Orang Awam, (Jakarta: PT Elex Media Computindo). Hlm.82
15
Hartati pada tahun 2010 penelitiannya yang berjudul Pengaruh ROA,DER,EPS dan PER Terhadap return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI(2010) dengan metode analisis regresi linear berganda menghasilkan bahwa ROA, DER berpengaruh signifikan sedangkan EPS dan PER tidak berpengaruh signifikan. Sigit Dwi Jayanto dalam penelitiannya pada tahun 2009 meneliti tentang Pengaruh Price Earning Ratio (PER, dan Dividen Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Central Asia TBK. Menghasilkan output baik PER maupun Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan. Dany Hadi Wijaya pada tahun 2012 dengan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Price Book Value Terhadap Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Indeks dengan alat uji Regresi linear berganda menghasilkan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham syariah di Jakarta Islamic Indeks sedangkan PBV secara parsial berpengaruh terhadap harga saham syariah di Jakarta Islamic Indeks sedangkan secara simultan ROA dan PBV berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Indeks. Faruq Ghozali di tahun 2011 dengan judul Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072011 dengan analisis regresi linear berganda menghasilkan secara simultan ROA, EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham sedangkan
16
secara parsial hanya ROA dan EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sdangkan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Posisi riset pada penelitian ini tentunya akan berbeda mengingat akan perbedaan dan jumlah variabel independent juga banyaknya sampel dan perbedaan tahun penelitian akan membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang relevan.
Tabel 1.2 Peneliaitan terdahulu No
1
2
3
Peneliti, Judul, dan Tahun Hartati Pengaruh ROA,DER,EPS dan PER Terhadap return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI (2010)
Sigit Dwi Jayanto Pengaruh Price Earning Ratio dan deviden Payout Ratio Terhadap Harga Saham di Bank Central Asia (2009) Dany Hadi Wijaya Pengaruh ROA dan PBV terhadap Harga saham Syariah di JII (2012)
Variabel Variabel Dependen : Return Saham
Metode Analisis Data Regresi Linear Berganda
Variabel Independen: ROA DER EPS PER
Hasil Penelitian ROA, DER berpengaruh signifikan sedangkan EPS, PER tidak berpengaruh signifikan
Persamaan Penelitian Variabel independent yang digunakan ROA, DER dan PER tetapi hasilnya tentu berbeda
Perbedaan Penelitian Menghasilkan output yang berbeda dengan perbedaan tahun dalam penelitian
Variabel Dependen : Harga Saham
Regresi Linear Berganda
Variabel Independen : PER, Deviden Payout Ratio Variabel Dependen : Harga Saham
PER dan Deviden Payout Ratio berpengruh signifikan baik secara parsial maupun simultan
Hanya variabel PER yang mempunyai kesemaan variabel independent
Menghasilkan output yang berbeda dengan perbedaan tahun dalam penelitian
Regresi Linear Berganda
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan PBV baik
ROA digunakan oleh penelitian ini akan tetapi hasilnya berbeda
Menghasilkan output yang berbeda dengan perbedaan tahun dalam penelitian
Variabel Independen :
17
18
No
Peneliti, Judul, dan Tahun
Variabel
4
Faruq Ghozali Pengaruh ROA,EPS dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti di BEI (2011)
Sumber : Data diolah
Metode Analisis Data
ROA PBV
Variabel Dependen : Harga Saham Variabel Independen : ROA EPS DER
Hasil Penelitian
Persamaan Penelitian
Perbedaan Penelitian
parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Regresi linear berganda
Secara simultan ROA, EPS dan DER berpengaruh simultan, secara parsial hanya ROA dan EPS yang berpengaruh signifikan
ROA, EPS dan DER variabel yang sama digunakan dan berbeda outputnya
Menghasilkan output yang berbeda dengan perbedaan tahun dalam penelitian
F. Kerngka Pemikiran Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatunegara. Peran tersebut merupakan peran funding, yaitu menghimpun dana dari investor dan financing, yaitu sumber pembiayaan bagi pemerintah. Pasar modal
merupakan
sarana
mobilisasi
dana
masyarakat
untuk
menginvestasikannya ke berbagai sektor perekonomian. Dalam rangka pengembangan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), bersama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariat Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri atas 30 jenis saham yang telah dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariat Islam. Jakarta Islamic Index dalam mengembangkan pasar modal syariah juga menggunakan analisis-analisis, salah satu analisis yang sering digunakan adalah analisis keuangan yang bertujuan menyediakan informasi keadaan keuangan dalam suatu periode tertentu.18 Faktor rasional yang mempengaruhi keputusan investor untuk membeli
saham
pada
umumnya
berkaitan
dengan
dengan
analisis
fundamental.Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam menganalisis data keuangan befungsi untuk mengevaluasi posisi perusahaan, diantaranya adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio(DER). 18
John J. Wild, K. R. Subramanyam, Robert F. Halsey,” Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan)”, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm. 4.
19
20
Dari penjelasan diatas, kerangka pemikiran penelitian ini disajikan pada gambar berikut ini: Gambar 1.1: Kerangka Berpikir Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga Saham Syariah 2011-2014 X1 PER (Price Earning ratio)
X2 EPS (Earning Per Share) Harga
X3 ROA
Saham Syariah
(Return On Asset)
X4 DER (Debt to Equity Ratio)
Sumber: Data diolah Dari gambar tersebut diatas di dalam kerangka pemikiran ini apakah secara parsial baik PER, EPS, ROA dan DER berpengaruh terhadap harga saham syariah periode 2011-2014. Dan apakah variabel PER, EPS, ROA dan DER berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y yaitu harga saham syariah periode 2010-2014.
21
G. Hipotesis Untuk memberikan pedoman atau arahan yang jelas dalam melakukan penelitian dan pembahasan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu hipotesis yang dapat dijadikan alat penunjuk kemana nantinya penelitian ini akan berjalan. Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan akan terjadi. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.19 Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka dirumuskan : H01:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara PriceEarning Ratio (PER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
Ha1:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara PriceEarning Ratio (PER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
H02:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share(EPS) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
Ha2:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share(EPS) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
H03:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset(ROA) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
19
Kuncoro Mudrajad, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”,(Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm.47.
22
Ha3:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset(ROA) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
H04:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio(DER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014.
Ha4:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio(DER) terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index Tahun 2010-2013.
H05:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio(PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Index secara simultan Tahun 2011-2014.
Ha5:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA)dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Index secara simultan Tahun 2011-2014.
H. Metode Penelitian 1. Jenis dan PendekatanPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan penelitian yang menunjukkan hubungan pengaruhantara dua variabel atau lebih,dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu X1, X2, X3 dan X4 dengan variabel terikat yaitu Y.
23
Adapun penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data dapat dihitung dan diukur secara langsung berupa angka dan nilai.20 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan data sekunder dari perusahaan yang sahamnya terdaftar di JII dan telah dipublikasikan untuk periode pengamatan 2011-2014.Di mana data tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.iddan
laporan
harga
saham
diperoleh
dari
situs
www.yahoo.finance.com. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan terhadap laporan keuangan, studi pustaka (literature) melalui buku teks, artikel yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan pengumpulan data-data yang diperoleh melalui internet. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, menelaah, mencermati dan menyimpulkan literatur yang berhubungan dengan penelitian serta menelusuri laporan keuangan perusahaan pada Jakarta Islamic Index yang terpilih sebagai sampel. 4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listed dan sahamnya aktif diperdagangkan di Jakarta Islamic Index selama periode 2011-2014. 20
hal. 124.
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003),
24
Sedangkan
sampeldiambil
melalui
metode
purposive
samplingdengan kriteria sebagai berikut: a.
Ketersediaan dan kelengkapan data laporan keuangan perusahaan selama periode penelitian (2011-2014).
b.
Difokuskan saham-saham perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index(JII) dalam periode penelitian (2011 – 2014).
c.
Perusahaan yang aktif selama kurun waktu 2011-2014 secara kontinyu atau terus menerus. Darikriteria di atas maka diperoleh 9 perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks periode pengamatan 2011-2014. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 9 x 4 = 36. Sembilan perusahaan tersebut sebagai berikut: Tabel 1.3 Perusahaan yang sesuai kriteria di atas No.
Nama Perusahaan
Kode
1
PT. XL Axiata Tbk.
EXCL
2
PT. International Nickel Indonesia Tbk.
INCO
3
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDF
4
PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
INTP
5
PT. Jasa Marga Tbk.
JSMR
6
PT. Kalbe Farma Tbk.
KLBF
7
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
PTBA
8
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
TLKM
9
PT. Unilever Indonesia Tbk.
UNVR
25
5. Definisi Operasional Variabel a) Harga Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah keadaan pasar sedang aktif atau sedang lesu.Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Sebelum menentukan kebijakan investasinya, investor melakukan analisis saham terlebih dahulu untuk mengestimasi return (keuntungan) yang diharapkan dan resiko yang melekat dari saham yang dianalisis sehingga diperoleh nilai intrinsiknya. b) Price Earning Ratio (PER) Suaturasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. Secara mudahnya, PER adalah „perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Karena yang menjadi fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, maka dengan mengetahui PER sebuah emiten, kita bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak
26
secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.21PER dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
c)
Earning Per Share (EPS) Earning Per Share adalah
Earning Per Share (EPS) merupakan
komponen penting pertama yang harusdiperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaanmenunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semuapemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapabesar keuntungan(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham perlembar saham. BesarnyaEarning Per Share (EPS) suatu perusahaan. bisa diketahui dariinformasi laporan keuangan perusahaan langsung atau dapat dihitung berdasarkanlaporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan.22Earning Per Share (EPS) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: EPS
=
Laba Operasi- Dividen Saham Prioritas X 100 % Rata - rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar
d) Return On Asset (ROA) Return On Asset(ROA) atau sering juga disebut Return On Investment(ROI) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk
21
Adler Haymans Manurung, Strategi Memenangkan Transaksi Saham Di Bursa, (Jakarta: Gramedia, 2008).hlm 65 22 Adler Haymans Manurung, Strategi Memenangkan Transaksi Saham Di Bursa, (Jakarta: Gramedia, 2008).hlm 78
27
mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau juga merupakan rasio antara laba setelah pajak (net income after tax-NIAT). Semakin tinggi ROA menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, karena perusahaan mampu memberikan tingkat kembalian (return) yang semakin besar. Secara matematis ROA dapat diformulasikan sebagai berikut: ROA
=
laba bersih sesudahpajak X 100 % Total assetperusahaan
e) Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.DER merupakan rasio yang digunakan untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik.DER mencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan, Rasio ini juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang.23Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung menggunakan rumus: DER
23
=
Total Hutang X 100% Total Equitas
Kuswadi, Memahami Rasio-rasio Keuangan Bagi Orang Awam, (Jakarta: PT Elex Media Computindo). Hlm.82
28
f) IndeksSyariah (Saham Syariah) Biasa dikenal dengan Jakarta Islamic Index merupakan kumpulan indeks saham beberapa perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti tidak menjual barang haram, kegiatan usahanya tidak mengandung penipuan dan sebagainya. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Invesment Management. 6. Teknik Analisis Data a)
Analisis Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut.24 b)
Uji Asumsi Klasik Model regresi berganda harus memenuhi asumsi klasik.Uji asumsi
klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh 24
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hal. 19.
29
dapat menghasilkan estimator linear yang baik. Apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator/BLUE).25Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat uji yaitu SPSS versi 16. 1)
Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk menguji tentang kenormalan distribusi
data.Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal di mana data memusat pada nilai rata-rata dan median.26 Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov satu arah.Apabila nilai Z statistiknya tidak signifikan maka suatu data disimpulkan terdistribusi secara normal.Uji KolmogorovSmirnov dipilih dalam penelitian ini karena uji ini dapat secara langsung menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak.
25
Algifari, “Analisis Teori Regresi”,(Yogyakarta: BPFE, 2000),hlm.83. Purbayu Budi Santosa dan Ashari, “Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS”,(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2005),hlm.231. 26
30
Adapun pedoman pengambilan keputusan menggunakan Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut:27 (a) Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah tidak normal. (b) Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah normal. 2)
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas
diperkenalkan
pertama
kali
oleh
Ragnar
Fisch.Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna diantara beberapa atau seluruh variabel bebas dari suatu model regresi.Multikolinearitas adalah gejala korelasi yang tinggi antar variabel independen.Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antarvariabel independen.Pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 / tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variable bebas lainnya.28 Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.29 Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
27
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm. 69. 28 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS Cetakan V, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hal. 105. 29 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hal. 105-106.
31
(a) Jika nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. (b)Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 3)
Uji Autokorelasi Digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota
serangkaian observasi yang diurutkan, menurut waktu (data time series) atau ruang (data cross section). Dengan kata lain untuk menguji dalam model regresi ada korelasi antara residual pada periode T dengan residual pada periode T-1. Beberapa faktor yang menyebabkan adanya autokorelasi adalah tidak dimasukkannya variabel bebas yang lain, untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Uji ini 30
menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel. Dan cara yang lain adalah dengan menilai tingakat probabilitasnya, jika > 0.05 berarti tidak terjadi autokorelasi dan sebaliknya.31 4)
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke 30
Purbayu Budi Santosa dan Ashari, “Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS”,(Yogyakarta: ANDI OFFSET 2005),hal.241 31 Agung Edy Wibowo, “Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian”, (Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2012), hal. 102
32
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas begitu juga sebaliknya jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah
yang
homokedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel (ZPRED) dengan nilai residualnya SRESID. Model regresi yang baik jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain
tetap,
sehingga
diidentifikasi
tidak
terdapat
heteroskedastisitas.32 c)
Analisis Regresi Berganda Teknik analisis data yaitu teknik untuk menganalisis suatu data
tertentu dengan menggunakan cara analisis tertentu.33Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau pangkat kuadrat terkecil, dengan model regresi berganda (Multiple Regression) sebagai berikut:
Di mana: Y
= variabel dependen (harga saham) = koefisien konstanta
32
X1
= variabel independen PER
X2
= variabel independen EPS
X3
= variabel independen ROA
X4
= variabel independen DER
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS Cetakan V, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hal.139. 33 Imam Ghozali. 2004. “Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Universitas Diponegoro
33
= standar error.
d)
Uji Hipotesis 1)
Uji Statistik t Uji
t
variablepenjelas
untuk
menunjukkan tingkat
dalam
persamaan
dasarnyamenunjukkan
seberapa
penjelas/independen secara
pengaruh
regresi.34Uji
jauh pengaruh
individual
dalam
t
ini
satu
satu pada
variabel
menerangkan
variasivariabel dependen. Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yangmenyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalamnilai absolut) yang menunjukkan bahwa variabel independen secaraindividual
mempengaruhi
variabel
dependen.
Pengambilankeputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria: Jika t hitung > t tabel H0 ditolak; Ha diterima Jika t hitung < t tabel H0 diterima; Ha ditolak. 2)
Uji Statistk F Uji
ini
bertujuan
untuk menunjukkan
apakah
semua
variabelindependen yang terdapat di dalam model mempunyai
34
Said Kelana Asnawi dan Chandea Wijaya, Riset Keuangan (Pengujian-pengujian Empiris), (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 260.
34
pengaruhsecara
bersama-sama
(simultan)
terhadap
variabel
dependen.35
a) Model hipotesis yang digunakan : (1) H0: b1 = b2 =........bk = 0, artinya secara bersamasama
tidakterdapat
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan dari variabelbebas. (2) Ha: b1 ≠ b2 ≠........bk≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapatpengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas. b) Kriteria pengambilan keputusan : (1) Jika Fhitung> Ftabel, maka H0 ditolak, berarti masingmasingvariabel
bebas
secara
bersama-sama
mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap variabel terikat. (2) Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima, berarti masingmasingvariabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
e) 35
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga, (Jakarta: Erlangga:2009), hlm.239.
35
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar presentasi variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variable terikat. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara 0
I. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan pembahasan yang sistematis dan konsisten, perlu disusun sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini, sehingga dapat menunjukkan totalitas yang utuh. Adapun sistematika penulisan penelitian ini diawali dengan: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Berisi uraian teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ditulis meliputi Pasar Modal, Pasar Modal Syariah, Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Kelemahan Analisis Laporan Keuangan, Harga Saham, Macammacam Saham serta uraian yang berkaitan dengan variabel penelitian seperti
36
Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER). Bab III GambaranUmum Pada bab ini berisiuraian tentang perkembangan Jakarta Islamic Index, Saham Jakarta Islamic Indexserta profil singkat mengenai perusahaanperusahaan yang ikut dalam anggotanya. BabIVAnalisisHasilPenelitian Berisi pembahasan dari analisis pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER)Terhadap Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Index pada tahun 2011-2014 baik secara parsial maupun simultan beserta analisis datanya. Bab V Penutup Berisi kesimpulan, keterbatasan penelitiandan saran.