BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan publik adalah perseroan terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Saham perusahaan telah dimiliki sekurangkurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun persaingan yang semakin ketat (Martono, 2002). Laporan keuangan menurut PSAK No.1 revisi 2009 adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang disusun dalam setiap akhir periode yang berisi tentang pertanggungjawaban keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan ini memberikan gambaran atas keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
1 Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016
2
komprehensif, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder, menyajikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan menyerahkan pengelolaan sehingga
keputusan
perusahaannya
menyebabkan keterbatasan
ekonomi. kepada
informasi
Pihak pihak
yang
prinsipal manajemen
dimiliki
oleh
prinsipal. Sehingga, pihak prinsipal memerlukan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk menilai kewajaran laporan
keuangan
yang
disajikan pihak manajemen. Perikatan yang lama antara klien dengan auditor diyakini membawa ketergantungan yang tinggi, dimana pada akhirnya memengaruhi sikap mental serta opini mereka (Sumarwoto, (2006) dalam Wijayani dan Januarti (2011)). Salah satu cara untuk mengatasi masalah perikatan yang lama tersebut adalah melalui pembatasan jangka waktu perikatan audit seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik (Pasal 2) sebagai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan nomor 423/KMK.06/2002. yang membahas mengenai pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk tiga (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan tersebut disempurnakan lagi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik yang menyatakan bahwa pemberian jasa audit dari KAP
Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016
3
terhadap klien paling lama adalah 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). Akuntan publik dapat menerima kembali penugasan audit setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut (Pasal 3 ayat 2). Adanya peraturan menteri keuangan tersebut maka akan menimbulkan perilaku perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau auditor switching. Penelitian terdahulu mengenai ukuran KAP yang dilakukan oleh Sulistriarini dan Sudarno (2012), Aprilia (2013), Juliantari dan Rasmini (2013) dan Wijayanti dan Juniarti (2011) berpendapat bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap Pergantian auditor, tetapi hasil berbeda diperoleh Divianto (2011) yang menyatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor. Opini audit merupakan suatu pernyataan opini atau pendapat dari auditor atas suatu melakukan
laporan
pemeriksaan
keuangan
perusahaan,
atas kewajaran
suatu
setelah laporan
auditor keuangan
perusahaan. Opini dari auditor menjadi sumber informasi penting untuk dipertimbangkan oleh para pengguna laporan keuangan atau pihak eksternal. Manajemen menginginkan unqualified opinion atas laporan keuangannya. Apabila auditornya memberikan pendapat yang tidak sesuai keinginan, mereka cenderung untuk memberhentikan auditornya. Hasil penelitian dari Puspitasari (2012) memperoleh hasil bahwa opini audit berpengaruh positif pada auditor switching. Akan tetapi bertolak belakang dengan hasil riset dari Wijayani (2011), dan juliantari dan Rasmini (2013).
Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016
4
Penelitian mengenai pergantian manajemen yang dilakukan oleh Sinarwati (2010), Sulistriarini dan Sudarno (2012), Wijayani dan Januarti (2011), Mahantara (2013) menyatakan bahwa pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor, hasil berbeda diperoleh Juliantari dan Rasmini (2013), dan Aprilia (2013) yang berpendapat bahwa pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor. Penelitian ini penting dilakukan karena terdapat ketidak konsistenan dalam hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hasil dari beberapa penelitian tersebut masih terdapat perbedaan uji. Penelitian ini mengacu pada penelitian Sinarwati (2013). Di dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu ukuran KAP, opini audit, dan pergantian manajemen. Meskipun variabel yang digunakan sama hal tersebut
yang
menjadi dasar peneliti untuk menguji kembali faktor-faktor (Ukuran KAP, opini audit dan pergantian manajemen) yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
melakukan
pergantian
KAP
dengan menggunakan
periode waktu dan objek penelitian yang berbeda dengan sebelumnya. Penelitian sebelumnya menggunakan periode waktu 2009-2013 dan objeknya adalah real estate dan properti, sedangkan pada penelitian ini menggunakan periode waktu 2012-2014, dan objeknya adalah perusahaan manufaktur. Sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016
5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. 1. Apakah ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014? 2. Apakah opini audit berpengaruh positif terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 ? 3. Apakah pergantian manajemen
berpengaruh positif terhadap terhadap
pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014?
1.3. Pembatasan Masalah Peneliti melakukan pembatasan pada penelitian ini yaitu hanya meneliti pengaruh ukuran KAP, opini audit dan pergantian manajemen terhadap pergantian auditor. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2012 – 2014.
1.4. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk tujuan sebagai berikut : a.
Untuk menemukan bukti empiris ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.
Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016
6
b. Untuk menemukan bukti empiris opini audit berpengaruh positif terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014. c. Untuk menemukan bukti empiris pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014. 2. Kegunaan Penelitian 1) Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bidang akuntansi, khususnya tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pergantian auditor pada perusahaan go public. 2) Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk melakukan pergantian auditor.
Pengaruh Ukuran Kap..., Nur Janah Mugi Mulyadi, FE UMP, 2016