BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini menyebabkan suatu perusahaan membutuhkan suatu pendanaan yang lebih besar untuk menjalankan aktivitas investasi dan operasional perusahaan. Sumber pendanaan ini dapat diperoleh dari para investor dan kreditor. Untuk memberikan pendanaan bagi perusahaan kedua belah pihak tersebut membutuhkan suatu informasi keuangan perusahaan. Informasi tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan karena dalam laporan keuangan tersebut terdapat adanya informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan, arus kas, perubahan posisi keuangan, serta sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009). Setiap perusahaan yang go public setiap tahun diwajibkan untuk menyampaikan Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan. Wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-36/PM/2003, No. 1 Peraturan X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, menyatakan bahwa laporan keuangan berkala disertai dengan Laporan Akuntan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hasil audit atas perusahaan wajib diumumkan ke publik paling tidak melalui dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, secara periodik dan 1
2
tepat waktu. Maka dari itu informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus disajikan dan dilaporkan secara andal, relevan, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami. Disamping itu laporan keuangan yang dibuat haruslah akurat dan tepat waktu, yaitu tersedia saat dibutuhkan, serta bersifat baru dan reliable. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan atribut utama dalam laporan keuangan, sehingga laporan keuangan perlu disampaikan secara tepat waktu dengan tujuan bermanfaat bagi para penggunanya dalam menganalisis dan mengambil keputusan dalam bidang ekonomi (Carslaw dan Kaplan, 1991). Sesuai apa yang tertulis pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun 2012 pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Pengajuan Laporan Keuangan paragraf 43 yaitu jika terdapat penundaan yang tidak semestinya terjadi pada laporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Dapat disimpulkan bahwa informasi dari laporan keuangan yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan dapat memberikan manfaat jika informasi yang disajikan secara akurat dan tepat waktu, ataupun sebaliknya informasi tersebut tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu dapat mengakibatkan hilangnya manfaat dari laporan keuangan tersebut (Putri, 2014). Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian
laporan
auditnya.
Ketepatan
waktu
perusahaan
dalam
mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Ketepatan waktu ini terkait
3
dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak peningkatan kualitas hasil audit. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu semakin lama. Hal ini berdasarkan pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia (2001) khususnya tentang standar pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Rentang waktu penyelesaian audit oleh auditor terlihat dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan. Perbedaan waktu tersebut disebut audit delay (Febrianty, 2011). Saputri (2012) menyatakan bahwa audit delay sebagai lama waktu penyelesaian audit yang dilaksanakan oleh auditor dilihat dari perbedaan tanggal tutup tahun buku laporan keuangan (biasanya 31 Desember) sampai dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan. Semakin lama waktu bagi auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka akan semakin lama juga audit delay. Namun sebaliknya jika semakin pendek proses audit, maka akan semakin pendek periode audit delay. Selain itu
4
audit delay merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa karena akibat timbulnya reaksi dari investor. Oleh karena itu penelitian mengenai audit delay menjadi objek yang tepat untuk mencari bukti empiris mengenai faktor - faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Pengkajian tentang rentang waktu dan keterlambatan penerbitan laporan keuangan yang telah diaudit menjadi fenomena yang cukup menarik untuk diteliti. Pada tahun 2011 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) telah menjatuhkan sanksi denda terhadap 50 emiten total sebesar Rp 1.029 miliar pada dua bulan pertama 2011. Para emiten dan perusahaan publik itu dikenakan sanksi administratif karena terlambat menyerahkan laporan realisasi penggunaan dana, laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan, serta laporan hasil pemeringkat efek. Sanksi yang dikenakan emiten atau perusahaan publik tersebut yakni denda sebesar Rp 1 juta per hari dari setiap keterlambatannya menyerahkan laporan tersebut. Ke-50 emiten tersebut mendapat sanksi denda dari Rp 3 juta hingga Rp 94 juta. Denda diberikan kepada emiten dan perusahaan publik yang paling banyak terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan dan laporan tengah tahunan. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan audit delay pada perusahaan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Febrianty (2011) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara negatif sifnifikan terhadap audit delay. Ukuran perusahaan yang semakin besar akan mengakibatkan audit delay yang semakin pendek ataupun sebaliknya semakin
5
kecil ukuran perusahaan maka audit delay perusahaan tersebut akan semakin panjang. Hasil penelitian oleh Lestari (2010) menunjukkan bahwa hasil variabel profitabilitas berpengaruh secara negatif signifikan terhadap audit delay. Perusahaan
dengan
profitabilitas
yang
tinggi
cenderung
ingin
segera
mempublikasikan laporan keuangannya, karena hal tersebut merupakan suatu pertanda good news yang akan menambah nilai perusahaan di mata para investor dan pihak yang terkait. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah akan cenderung menunda publikasi laporan keuangan. Widosari dan Rahardja (2012) menyatakan bahwa penelitian yang menguji kualitas auditor, opini auditor, ukuran perusahaan, jumlah komite audit dan kompleksitas operasi perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas auditor dan opini auditor yang memiliki hubungan negatif terhadap audit delay. Ervilah dan Fachriyah (2015) menyatakan bahwa penelitian yang menguji pengaruh dari opini auditor, kualitas auditor, ukuran perusahaan, klasifikasi industri, dan solvabilitas terhadap audit delay. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa Semua variabel berpengaruh terhadap audit delay. Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun masih banyak perbedaan hasil. Hasil penelitian tersebut beragam, mungkin dikarenakan perbedaan sifat variabel independen dan variabel dependen yang diteliti, perbedaan periode pengamatan atau perbedaan dalam metodologi statistik yang digunakan. Dalam penelitian ini akan meneliti tentang faktor-faktor yang
6
berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 - 2015 karena perusahaan LQ 45 lebih kompleks untuk diteliti dibandingkan perusahaan lainnya dan juga meneliti dengan periode yang terbaru dibandingkan dengan penelitian sebelumnya agar lebih akurat. Indeks LQ 45 merupakan suatu forum perusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak semua perusahaan dengan mudah dapat masuk dalam kriteria LQ 45 ini. Perusahaan-perusahaan yang ingin masuk dalam daftar LQ 45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi diantaranya, telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal 3 bulan, termasuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), dan keadaan keuangan dan kinerja perusahaan yang baik dan memiliki transaksi yang besar dalam nilai frekuensi dan volume. Pemilihan perusahaan LQ 45 pada penelitian ini karena perusahaan yang tergolong LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) rentan terhadap perubahan yang terjadi di bidang lainnya seperti bidang sosial, politik, keamanan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar negeri (Kartika, 2009). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, judul penelitian yang akan diajukan adalah “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 2015) ”.
7
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 4. Apakah Opini Auditor berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 5. Apakah Kualitas KAP berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 1.3 Tujuan Penelitian Seusai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45. 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45. 3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh leverage terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45.
8
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45. 5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kualitas KAP terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan nantinya diharapkan dapat menjadi kontribusi secara manfaat bagi perusahaan antara lain : 1. Kontribusi Praktis a) Memberikan informasi kepada auditor dalam mengidentifikasi faktor faktor yang dapat mempengaruhi audit delay, sehingga auditor dapat mengoptimalkan kinerja audit agar dapat menyampaikan laporan keuangan yang berkualitas kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara tepat waktu, dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi para pengguna. b) Bagi
perusahaan
keuangan,
untuk
memberikan
bahan
untuk
dipertimbangkan bagi manajemen perusahaan agar penyajian laporan keuangan auditan dapat dihasilkan tepat pada waktunya, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan lain dalam pengambilan keputusan ekonomi.
9
2. Kontribusi Teoritis a) Bagi penulis, sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis telah dipelajari di bangku perkuliahan. b) Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya audit delay. c) Bagi mahasiswa, penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai audit delay. 3. Kontribusi kebijakan a) Bagi auditor, memberikan informasi bagi auditor, untuk membantu mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan LQ 45. b) Bagi calon investor dan investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. c) Bagi Kantor Akuntan Publik, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan ketika menentukan kebijakan yang digunakan untuk mengatasi terjadinya audit delay sehingga dapat diminimalkan, sehingga laporan keuangan yang telah diaudit dapat dipublikasikan tepat waktu.
10
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, serta berdasarkan penelitian diatas penulis membatasi masalah pada lima variabel yang kemungkinan mempengaruhi audit delay yaitu Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Opini Auditor, dan Kualitas KAP yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 – 2015.