BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini bisnis properti telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti karena adanya banyak minat masyarakat terhadap properti. Baik masyarakat dari kalangan investor, pemilik, maupun konsumen. Kebutuhan Masyarakat akan properti sudah menjadi kebutuhan wajib di samping kebutuhan pangan ataupun sandang. Mudahnya untuk mengakses pembelian yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan properti menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Properti bukan hanya sekedar sebagai hunian, tetapi juga sudah merambah sebagai gedung kantor, ruko atau pertokoan, serta real estate. Karena banyaknya permintaan konsumen, menjadi peluang bagi pebisnis atau investor untuk lebih mengembangkan usahanya. Perkembangan binis properti tidak hanya ampai disini saja. Tetapi akan terus meningkat dari waktu ke waktu mengingat pentingnya sebuah hunian di masyarakat dan semakin berkembangnya populasi penduduk di Indonesia. Berbagai aktivitas dilakukan oleh setiap perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan. Oleh sebab itu perusahaan juga membutuhkan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Baik dana untuk aktivitas investasi
jangka
panjang
maupun
1
aktivitas
operasional
sehari-hari.
2
Menurut Kasmir (2014:248) menyatakan bahwa dalam praktiknya, dana yang dimiliki oleh perusahaan, baik dana pinjaman maupun modal sendiri, dapat digunakan untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk keperluan investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membeli atau membiayai aktiva tetap dan bersikap jangka panjang yang dapat digunakan secara berulang-ulang, seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya. Kedua, dana digunakan untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah, dan biaya-biaya operasional lainnya. Bagi pihak manajemen, keuntungan yang diperoleh merupakan pencapaian rencana (target) yang telah ditentukan sebelumnya (Kasmir, 2014:2). Pencapaian target keuntungan sangat penting karena dengan mencapai target yang telah ditetapkan atau bahkan melebihi target yang diinginkan, hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pihak manajemen. Dari beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang manajemen modal kerja menghasilkan berbagai kesimpulan yang beragam. Quayyum (2011) menyatakan bahwa menemukan hubungan negatif antara siklus konversi kas dengan profitabilitas. Manajemen modal kerja yang efisien dan likuiditas memiliki efek positif pada profitabilitas perusahaan. Penelitian ini jelas menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan di industri semen di Bangladesh memiliki cukup ruang untuk meningkatkan profitabilitas mereka dengan penanganan modal kerja mereka dengan cara yang lebih efisien. Terutama
3
perputaran persediaan jika ditangani lebih efisien dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan demikian perusahaan cenderung untuk mendapat profitabilitas yang lebih baik jika perusahaan mengelola modal kerja dengan efisiensi yang lebih baik dan berfokus pada posisi kas dengan lebih hati-hati. Penelitian lainnya dari Raheman dan Nasr (2007) menyatakan hubungan negatif yang signifikan antara profitabilitas operasional bersih dan periode penagihan rata-rata, periode perputaran persediaan, periode pembayaran rata-rata dan siklus konversi kas untuk sampel perusahaan pakistan yang tercatat di Bursa Efek Karachi. Hasil ini menunjukkan bahwa manajer dapat menciptakan nilai bagi pemegang saham mereka dengan mengurangi jumlah periode piutang dan persediaan yang wajar. Hubungan negatif antara
hutang
dan
profitabilitas
konsisten
dengan
perusahaan
kurang
menguntungkan bila menunggu lebih lama untuk membayar tagihan mereka. Hipotesis
yang menyatakan manajemen modal kerja secara signifikan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan pakistan dapat diterima. Atas dasar analisis, dapat disimpulkan bahwa hasil profitabilitas dapat lebih diperkuat jika perusahaan mengelola modal kerja mereka yang lebih efisien. Manajemen modal kerja berarti pengelolaan aset saat ini dan saat kewajiban, dan pembiayaan aktiva lancar. Jika perusahaan-perusahaan ini benar-benar mengelola uang mereka, piutang dan persediaan secara tepat, pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas tersebut. Mathuva (2010) menyatakan bahwa manajemen perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pemegang saham mereka dengan mengurangi jumlah periode piutang. Manajemen juga dapat menciptakan nilai bagi pemegang
4
saham mereka dengan meningkatkan persediaan mereka ke tingkat yang wajar. Perusahaan mampu memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan cara pemanfaatan yang lebih efektif dan efisien dari sumber daya organisasi melalui pengurangan dari siklus konversi kas yang minimum. Dengan demikian, profitabilitas perusahaan diharapkan meningkat. Amarjit Gill et al. (2010) menyatakan pengumpulan piutang yang lambat, berkorelasi rendah terhadap profitabilitas. Manajer dapat meningkatkan profitabilitas dengan mengurangi jangka waktu kredit yang diberikan pelanggan mereka. Tidak menemukan hubungan yang signifikan antara periode rata-rata persediaan dan profitabilitas. Mereka menemukan ada hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dan rasio laba kotor. Dalam penelitiannya, manajer dapat membuat nilai bagi pemegang saham mereka dengan mengurangi jumlah periode piutang. Selain itu, hubungan negatif antara piutang dan profitabilitas perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan akan kurang menguntungan jika mengejar penurunan rekening piutang mereka dalam upaya untuk mengurangi kesenjangan kas mereka dalam siklus konversi kas. Atas dasar temuan penelitian, menyimpulkan bahwa profitabilitas dapat ditingkatkan jika perusahaan mengelola modal kerja dengan cara yang lebih efisien. Charitou (2010) menyatakan dalam penelitian yang menggunakan sampel 43 perusahaan yang terdaftar di Bursa Siprus untuk periode 1998-2007, hasil analisis regresi multivariat menunjukkan bahwa siklus konversi kas dan semua komponen utama, yaitu; periode persediaan, periode peningkatan penjulan, dan pembayaran kredit, berhubungan dengan profitabilitas perusahaan. Efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan dapat
5
meningkatkan profitabilitas dan mengurangi volatilitas, yang mengarah ke pengurangan risiko dan dengan demikian dapat meningkatan nilai perusahaan. Antara penjualan dan modal kerja terdapat hubungan yang sangat erat. Apabila volume penjualan naik investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja (Jumingan, 2011:132). Menurut Hanafi dan Halim (2007:81) menyatakan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam memperoleh tingkat pengembalian atas laba maka perlu dilakukan analisis keuangan dengan rasio profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Dari penjabaran latar belakang dan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PROFITABILITAS
PADA
PERUSAHAAN
PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, yaitu: 1.
Apakah cash turnover berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
2.
Apakah debt to total asset berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
3.
Apakah current ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
4.
Apakah sales growth berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
6
5.
Diantara cash turnover, debt to total asset, current ratio, dan sales growth manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap profitabilitas pada perusahaan property?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan antara cash turnover terhadap profitabilitas.
2.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan antara debt to total asset terhadap profitabilitas.
3.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan antara current ratio terhadap profitabilitas.
4.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan antara sales growth terhadap profitabilitas.
5.
Untuk mengetahui diantara cash turnover, debt to total asset, current ratio, dan sales growth manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap profitabilitas pada perusahaan property.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian tersebut memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1.4.1
Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan terutama pihak manajemen dalam membantu memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pemilihan
7
sumber-sumber modal kerja yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 1.4.2
Kontribusi Teoritis Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai acuan tentang modal kerja dan pengaruhnya terhadap profitabilas pada masa yang akan datang.
1.4.3
Kontribusi Kebijakan Dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran informasi kepada pemerintah untuk dijadikan bahan pertimbangan dan penilaian dalam pembuatan regulasi khususnya terhadap sumber dan penggunaan modal kerja suatu perusahaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Sebagai pembatasan agar penulisan penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dari topik yang dibahas dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran, maka ruang lingkup penelitian tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Objek yang diteliti yaitu perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki laporan keuangan dalam kurun waktu periode lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 2. Penelitian ini menggunakan indikator profitabilitas rasio Return On Assets.