BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).1 Kerangka dasar dalam menganalisis harga saham adalah melalui berbagai pendekatan, analisis keuangan. Analisis keuangan menjadi sangat penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan.2 Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.3 Salah satunya adalah analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik 1
Mengenal Saham, 2015, http://www.idx.co.iddiakses pada tanggal 21 Juli 2015 Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2003), hlm.69. 3 Analisis Keuangan, 2015 http://www.id.wikipedia.org diakses pada tanggal 21 Juli 2015 2
1
2
yang menerbitkan saham biasa tersebut. Dengan analisis fundamental yang mendalam dan menyeluruh atas kondisi suatu perusahaan emiten, investor akan memilih saham mana yang dinilai terlalu tinggi. Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 4 jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktifitas. Dalam memprediksi rasio keuangan terdapat berbagai rasio akan tetapi penulis lebih menekankan pada rasio keuangan Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) tersebut disamping informasi harga dan informasi lainnya seperti aktifitas volume perdagangan4. Ratio yang paling umum digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan adalah current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang segera dapat dijadikan uang ada sekian kalinya hutang jangka pendek. Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan
4
Irma Riyani Yahya, “Analisis Pengaruh Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio,Return on Asset dan Net Profit Margin terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta” Tesis Program Pasca Sarjana program Studi Magister Manajemen (Semarang, Universitas Diponegoro, 2005).
3
taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit untuk ditagih. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Nur Fita Sari (2012), Feny Wulandari (2012), Indah Satria Miningsih (2011) menunjukkan bahwa Current ratio berpengaruh positif terhadap return saham. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang, Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Rasio leverage atau Debt to Equity Ratio (DER) berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio Leverage yang biasa dinyatakan dengan rasio hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio). DER merupakan upaya memperlihatkan proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Nur Fita Sari (2012), Wahyuni Peni Padan (2012), Feny Wulandari (2012), Indah Satria Miningsih (2011), Nopenda Wati (2008), Putri Anggraeni Ichsani (2011) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap return saham. Pengukuran
tingkat
profitabilitas
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan tingkat Return On Equity (ROE) atau sering juga disebut Return On Investment (ROI) yang diharapkan dengan tingkat return yang
4
diminta para investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diminta, maka investasi tersebut dapat dikatakan sebagai menguntungkan.5 Apabila ROE meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat yang berdampak pada peningkatan profitabilitas yang hasilnya dinikmati oleh para pemegang saham. ROE yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya deviden yang akan diterima dari pemegang saham merupakan daya tarik bagi para investor atau calon investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Indah Satria Miningsih (2011), Nopenda Wati (2008), menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Total Asset Turnover (TAT) mengukur efisiensi relative total aktiva untuk
menghasilkan
menunjukkan
adanya
penjualan.Perputaran hambatan.
yang
Kemungkinan
lambat turunya
dari
aktiva
penjualan
akanmempengaruhi rasio ini. Diharapkan perputaran aset akan semakin naik, yang berarti pemakaian lebih efisien. Semakin tinggi TAT semakin baik penjualan perusahaan.Jika penjualan perusahaan tinggi, bisa dikatakan perusahaan tersebut bonafit. Perusahaan yang bonafit akan menarik investor untuk membeli saham diperusahaan tersebut. Semakin banyak investor yang membeli saham maka harga saham 5
Manahan P. Tampubolon, “Manajemen Keuangan (Finance Management) Konseptual, Problem dan Studi Kasus”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm.39.
5
akan naik dan return saham meningkat. Dapat disimpulkan TAT berpengaruh positif terhadap return saham. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Nur Fita Sari (2012), Rm Gian Ismoyo Kusumo (2011), Feny Wulandari (2012), Indah Satria Miningsih (2011), Nopenda Wati (2008), Kwan Billy Kwandinata (2005), Putri Anggraeni Ichsani (2011) menunjukkan bahwa TAT berpengaruh positif terhadap return saham. Rasio- rasio diatas meliputi Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TAT) digunakan sebagai variabel independen pada beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Fita Sari
(2012), Rm Gian Ismoyo (2011), Feny
Wulandari (2012), Indah Satria Maningsih (2011), Nopenda Wati (2008), Kwan
Billy
Kwandinata
(2005),
Giovani
Budialim
(2013),
Putri
Anggraeni(2011). Berpijak dari beberapa penelitian ini penulis juga menggunakan variable-variabel diatas sebagai variabel independen. Penelitian-penelitian terdahulu banyak dilakukan terhadap obyek kelompok saham perusahaan manufaktur, saham perusahaan otomotif, saham perusahaan jasa keuangan dan saham LQ-45, sementara penelitian yang menganalisis kinerja saham syariah dalam Jakarta Islamic Index (JII) relatif masih sangat sedikit. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat perlu untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang kinerja saham syariah khususnya yang berkaitan dengan harga saham syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini menetapkan obyek yang akan diteliti dikhususkan pada saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII).
6
Penetapan kelompok saham syariah sebagai obyek penelitian dimaksudkan untuk menganalisis apakah harga saham yang dihasilkan pada saham kelompok ini secara empiris juga mempunyai keterkaitan dengan rasio keuangan seperti halnya untuk saham-saham pada umumnya. Dengan penjelasan di atas penulis bermaksud menguji pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index selama periode 2012-2014. Faktor Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) dipilih karena faktor tersebut merupakan faktor yang utama dalam penelitian investasi dan pada penelitian-penelitian sebelumnya terdapat variabel yang menunjukkan pengaruh yang berbeda dalam penelitian yang sama yaitu terhadap return saham.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang akan dilakukan ini berupaya untuk menjawab rumusan masalah berikut ini: 1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014? 2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014? 3. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014?
7
4. Apakah Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014? 5. Apakah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) secara simultan berpengaruh terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014? C. Batasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada empat variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) Dan Total Asset Turnover (TAT) dari tahun 2012 sampai dengan 2014 2. Penelitian ini dibatasi hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang dipaparkan di atas maka tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014. 2. Menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014. 3. Menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014. 4. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014.
8
5. Menganalisis Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) secara bersama-sama terhadap return saham di Jakarta Islamic Index 2012-2014. E. Kegunaan penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Akademisi a. Dapat memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai pola hubungan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index yang terjadi selama tahun 2012 sampai dengan 2014. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka tentang penelitian pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index yang dapat berguna bagi telaah pustaka peneliti berikutnya. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan perpustakaan STAIN Pekalongan serta bisa bermanfaat di kalangan mahasiswa. 2. Bagi para Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di Jakarta Islamic Index, baik itu perubahan kondisi
9
perekonomian dan atau kondisi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan yang akan didapat. 3. Bagi para Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaan dapat terus mempunyai return yang besar. F. Tinjauan Pustaka 1. Pasar Modal dan Jakarta Islamic Index a. Pengertian Pasar modal dan Jakarta Islamic Index Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana untuk memperkuat modal perusahaan.6 Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam. Oleh karena itu, instrumen yang diperdagangkan tidak boleh terkait dengan kegiatan bisnis yang diharamkan seperti riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen minuman keras, produsen makanan yang mengandung babi dan lainlain. Pasar modal syariah di Indonesia secara resmi diluncurkan 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatangan MOU antara Bapepam-
6
Irham Fahmi, op.cit., hlm. 55.
10
LK dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI). Kegiatan pasar modal syariah di Indonesia diatur berdasarkan fatwa DSN-MUI dan peraturan Bapepam-LK7 Saham syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh Bapepam dan LK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh Bapepam dan LK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.8 JII terdiri dari 30 saham emiten yang dibuat dengan urutan sebagai berikut: 1) Saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar. 2) Saham yang berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. 3) 60 saham dari susunan saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
7
Iswi Hariyani dan R. Serfiianto DP, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Cet. Ke-1 (Jakarta: Visi Media, 2010), hlm. 351. 8 Bursa Efek Indonesia, “Produk-produk Syariah Jakarta Islamic Index ” www.idx.co.id, diakses, 5 Oktober 2012
11
4) 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. 2. Saham
a. Pengertian saham Saham (share/ stock/ andeel/ andil) adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Saham adalah tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha di dalam suatu perusahaan perseroan terbatas. Dengan memiliki saham, berarti kita ikut memiliki perusahaan sehingga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)9 Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.10 a. Saham syariah Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa). Dari 9
Iswi Hariyani dan R. Serfiianto DP, op.cit., hlm. 198 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, op.cit., hlm.5.
10
12
pengertian ini, maka saham preferen tidak dapatdikategorikan sebagai saham syariah karena para pemilik saham preferen tidak memiliki kelebihan yang menyebabkannya mendapatkan perilaku istimewa dibandingkan dengan saham (biasa) lain, serta keuntungan yang diberikan kepada pemilik saham preferen sesungguhnya adalah riba, karena modal mereka terjamin dan tetap mendapatkan keuntungan, walaupun kinerja perusahaan merugi. Meski saham preferen tidak termasuk kategori saham berbasis syariah, tidak berarti semua saham biasa berbasis syariah.11 b. Return saham Return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang12 atau return saham merupakan Capital gain: selisih antara harga saham (closing price) pada periode t dengan harga saham (closing price) periode sebelumnya (t-1) Return total dapat dinyatakan sebagai berikut: Return Saham
=
Keterangan
11 12
370.
Pt
= Harga saham periode sekarang
Pt‐1
= Harga saham periode sebelumnya
Taufik Hidayat, op.cit., hlm. 78 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (BPEE UGM: Yogyakarta, 2003), hlm.
13
c. Current ratio dan Pengaruh terhadap Return saham Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa kuat keuangan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (membayar hutang-hutang jangka pendeknya) atau seberapa besar harta lancar yang bisa dijadikan jaminan bagi kewajiban lancarnya.13 Current ratio sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar. Sehingga secara matematis Current Ratio (CR) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Misalkan harta lancar PT Maju Jaya tahun 2010 sebesar Rp 470.185.000.000,- dan hutang lancar sebesar Rp 295.767.000.000,- , maka CR PT Maju Jaya sama dengan: Contoh CR = d. Debt to Equity Ratio (DER) dan Pengaruh terhadap Return saham Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio leverage. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan daam memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya. Rasio leverage dapat dihitung berdasarkan informasi dari neraca, yaitu dari pos-pos aktiva dan pospos hutang. DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas
13
Swawidji Widoatmodjo. Jakarta, 2004, Gramedia “Seri Membuat Uang Bekerja untuk Anda Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi Pemula”hlm. 108
14
pemegang saham. DER menunjukkan jumlah aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan.14
Misalkan total debt PT Maju Jaya tahun 2010 sebesar Rp 470.185.000.000,- dan total equity sebesar Rp 295.767.000.000,- , maka DER PT Maju Jaya sama dengan: Contoh DER = e. Return On Equity (ROE) dan Pengaruh terhadap Return saham Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Di beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.15 Adapun rumus return on equity (ROE) adalah:16 Rumus ROE = Return on equity (ROE) menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari (atau menjadi hak) modal sendiri, dan sering
14
Putri Anggraeni Ichsani. “Analisis Pengaruh Debt to Equity ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return on Equity serta Dampaknya terhadap Nilai Saham”, hlm 24 15 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal. Hlm.137 16 Tjiptono Darmadji,dan Hendy M. Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. hlm. 158
15
dipakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (karena modal sendiri menjadi bagian pemilik). Misalkan laba bersih PT Maju Jaya tahun 2010 sebesar Rp 17.150.000,- dan ekuitas sebesar Rp 90.000.000,- , maka ROE PT Maju Jaya sama dengan:17 Contoh ROE =
f. Total Asset Turnover (TAT) dan Pengaruh terhadap Return saham Total Asset Turnover merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio ini rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Beberapa aktiva harus dijual dari langkah-langkah tersebut harus dilakukan18. Total Asset Turnover secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Rumus TAT = Misalkan penjualan PT Maju Jaya tahun 2010 sebesar Rp 470.185.000.000,- dan Total aktiva sebesar Rp 295.767.000.000,- , maka TAT PT Maju Jaya sama dengan: 17
Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental, Laporan Keuangan Perusahaan, Membaca, Memahami, dan Menganalisis. hlm 141 18 Putri Anggraeni Ichsani. “Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return on Equity Serta Dampaknya terhadap Nilai Saham” hlm 27
16
Contoh TAT = Selain buku-buku tersebut,
penulis
juga
menjadikan
beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam pembuatan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut: Nur Fita Sari (2012) melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ 45 Periode 2009 – 2011 Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas di Wilayah Semarang Periode 2012).variabel yang digunakan untuk variabel independen adalah Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover alat analisis yang digunakan meliputi Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, analisis regresi linear berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan F test hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham, CR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return Saham, dan ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham; ketiga variabel tersebut memiliki arah yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil perhitungan, hanya variabel TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan yaitu berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham. Hasil uji t pada data primer juga menunjukkan hanya variabel TAT yang memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan. Hasil uji F pada kedua data
17
menunjukkan bahwa empat varibel secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham.19 Rm Gian Ismoyo Kusumo (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Non Bank LQ 45“ dengan
variabel
independen Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas alat analisis yang digunakan uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan return saham yang signifikan antara variabel TAT dengan pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Meskipun ditemukan adanya hubungan yang tidak signifikan antara return saham terhadap proksi ROA, DER, CR terhadap return saham. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyarani (2006) dan Ulupui (2006) yaitu mendukung adanya signifrikan terhadap return saham, dan sebagian negative synergy hypothesis.20 Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni Peni Padan (2012) yang berjudul “Pengaruh Informasi Keuangan terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta“. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) 19
Nur Fita Sari (2012), “Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2011 Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas di Wilayah Semarang Periode 2012” Skripsi 20 Rm Gian Ismoyo Kusumo (2011)“ Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Non Bank LQ 45“ Skripsi.
18
dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham.. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil analisis menunjukkan bahwa data PER secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan untuk PBV dan DER secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada level of significance kurang dari 5%. Sementara secara simultan PER, PBV dan DER terbukti signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0.002%. kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap return saham sebesar 12.7% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 12.7%, sedangkan selebihnya 87.3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.21 Kemudian Penelitian Feny Wulandari (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia“ yang menggunakan variabel independen Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TAT), Price Earnig Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).dan variabel dependen return saham, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CR, DER, NPM, ROA, ROE, TAT, PER, dan PBV secara simultan 21
Wahyuni Peni Padan(2012) yang berjudul “Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BursaEfek Jakarta “ Skripsi
19
(serempak) terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil pengujian secara parsial (individual) menunjukkan bahwa hanya variabel DER, ROA, dan TAT terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian bagi investor dan
manajer
dalam
menganalisis
rasio
keuangan
dapat
mempertimbangkan variabel DER, ROA, dan TAT sebagai alat pertimbangan dalam memperoleh return saham yang maksimum.22 Kemudian penelitian oleh Tari Indriana (2014) dengan judul “Analisis Pengaruh DER, PBV, dan PER terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 -2012 (Studi Kasus pada Perusahaan dalam Kategori Consumer Goods Industry, Food and Beverages, Tobacco Manufactur, Papper, dan Pharmaceuticals)” yang menggunakan variabel independen Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) dan variabel dependen return saham. Alat analisis yang digunakan Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F, dan uji T, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial hanyavariabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, 22
Feny Wulandari (2012) “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia “Skripsi
20
sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Hasil yang tidak signifikanini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi investasi para investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal.23 Kemudian penelitian Indah Satria Miningsih (2011) dengan judul “Pengaruh Economic Value Added (Eva), Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI)”. Variabel yang digunakan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Total Asset Turn Over (TAT), Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA) sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen Analisis yang dipakai adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F dan uji T Hasilnya bahwa variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity
23
Tari Indriana (2014), Analisis Pengaruh DER, PBV, Dan PER TerhadapReturn Saham Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 -2012 ( Studi Kasus Pada Perusahaan Dalam Kategori ConsumerGoods Industry, Food And Beverages, Tobacco Manufactur,Papper,Dan Pharmaceuticals) skripsi
21
(ROE), Total Asset TurnOver (TAT), Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap return saham24 Kemudian penelitian oleh Nopenda Wati (2008) dengan judul ”Pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia“ yang menunjukan variabel independen adalah rasio likuiditas (current rasio), rasio leverage (debt to equity ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity) dan variabel dependen adalah return saham.
Alat
analisis
yang
digunakan
uji
normalitas,
uji
autokorelasi, uji multikolinearitas, uji regresi linier berganda. hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return on Equity (ROE) , Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham dan Total Asset Turnover (TAT), Debt on Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham Secara simultan terdapat pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Equity (ROE) terhadap return saham.25 Penelitian yang dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) dengan judul ”Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net
24
Indah Satria Miningsih (2011), “Pengaruh Economic Value Added (Eva),Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI)” skripsi 25 Nopenda Wati (2008) ” Pengaruh rasio likuiditas, rasio laverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia“Skripsi
22
Profit Margin, Total Aset Turnover dan Institutional Ownership terhadap Return Om Equity (Perbandingan pada Perusahaan PMA dan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEJ Periode 20012003)” variabel independen Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Aset Turnover Institutional Ownership variabel dependen adalah Return On Equity alat analisis menggunakan Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda Hasil menunjukkan bahwa data DER, NPM, TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan non keuangan di BEJ periode 2001-2003 namun Institutional Ownership tidak berpengaruh, sementara secara simultan DER, NPM, TAT dan Institutional Ownership terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROE26 Penelitian Giovanni Budialim (2013) berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan dan Resiko terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Constumer Goods di BEI periode 2007-2011” Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, DER, ROA, ROE, EPS, BVPS dan Beta secara serempak berpengaruh terhadap return saham, secara parsial hanya Beta yang berpengaruh signifikan terhadap return saham27
26
Kwan Billy Kwandinata (2005)”Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Aset Turnover dan Institutional Ownership terhadap Return Om Equity (Perbandingan pada Perusahaan PMA dan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEJ Periode 2001-2003)” Skripsi 27 Giovanni Budialim (2013) berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan dan Resiko Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods di BEI periode 2007-2011” Skripsi
23
Putri Anggraeni Ichsani (2011) “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009)” Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DER, NPM, TAT secara simultan memiliki pengaruh terhadap ROE, secara parsial DER dan TAT memiliki pengaruh signifikan terhadao ROE. Variabel DER dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap PER secara Parsial DER berpengaruh signifikan dan positif terhadap PER sedangkan ROE berpengaruh signifikan dan negatif terhadap PER28 Berdasarkan uraian tersebut maka tinjauan penelitian terdahulu dapat dirangkum pada Tabel 1.2 berikut :
28
Putri Anggraeni Ichsani (2011) “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Total Assets Turnover terhadap Return On Equity Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009)” Skripsi
24
No
Judul
1
2
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Non Bank LQ 45
Peneliti
Variabel
Uji Analisis
Hasil dan Kesimpulan
Analisis Pengaruh DER, Nur Fita Sari Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio CR, ROE, dan TAT (2012) (CR), Return On Equity Terhadap Return Saham (ROE), dan Total Asset (Studi Pada Saham Indeks Turnover terhadap Return LQ45 Periode 2009 – 2011 Saham. Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang Periode 2012)
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, analisis regresi linear berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan F test
Rm Gian Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas Ismoyo Kusumo (2011)
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda
DER berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham, CR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return Saham, dan ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham; ketiga variabel tersebut memiliki arah yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil perhitungan, hanya variabel TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan yaitu berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham. Hasil uji t pada data primer juga menunjukkan hanya variabel TAT yang memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan. Hasil uji F pada kedua data menunjukkan bahwa empat varibel secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan return saham yang signifikan antara variabel TAT dengan pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Meskipun ditemukan adanya hubungan yang tidak signifikan antara return saham terhadap proksi ROA, DER, CR terhadap return saham. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyarani (2006) dan Ulupui (2006) yaitu mendukung adanya signifrikan terhadap return saham, dan sebagian negative synergy hypothesis.
25
No
Judul
Peneliti
Variabel
3
Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
Wahyuni Peni Price to Book Padan(2012) Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham.
4
Analisis Pengaruh Rasio Feny Keuangan Terhadap Wulandari Return Saham Pada Indeks (2012) LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Retur On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TAT), Price Earnig Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).
Uji Analisis
Hasil dan Kesimpulan
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda
hasil analisis menunjukkan bahwa data PER secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan untuk PBV dan DER secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada level of significance kurang dari 5%. Sementara secara simultan PER, PBV dan DER terbukti signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0.002%. kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap return saham sebesar 12.7% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 12.7%, sedangkan selebihnya 87.3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CR, DER, NPM, ROA, ROE, TAT, PER, dan PBV secara simultan (serempak) terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil pengujian secara parsial (individual) menunjukkan bahwa hanya variabel DER, ROA, dan TAT terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian bagi investor dan manajer dalam
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda
26
No
Judul
Peneliti
Variabel
Uji Analisis
5
Analisis Pengaruh DER, PBV, Dan PER Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 2012 ( Studi Kasus Pada Perusahaan Dalam Kategori Consumer Goods Industry, Food And Beverages, Tobacco Manufactur,Papper, Dan Pharmaceuticals)
Debt to Equity Ratio Tari Indriana (DER), Price to Book (2014) Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F, dan uji T.
6
Pengaruh Economic Value Added (Eva), Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas Dan Rasio Pasar
Indah Satria Current Ratio (CR), Debt Miningsih toEquity Ratio (DER), (2011) Return On Equity (ROE), Total Asset Turn Over (TAT), Earning Per Share (EPS), Economic
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F,
Hasil dan Kesimpulan menganalisis rasio keuangan dapat mempertimbangkan variabel DER, ROA, dan TAT sebagai alat pertimbangan dalam memperoleh return saham yang maksimum Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER)berpengaruh signifikan terhadap return saham . sedangkan secara parsial hanyavariabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Hasil yang tidak signifikanini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi investasipara investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal. Hasilnya bahwa variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Total Asset Turn Over (TAT), Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap return saham
27
No
7
8
Judul Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI) Pengaruh rasio likuiditas, rasio laverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Peneliti
Nopenda Wati (2008)
Analisis Pengaruh Debt to Kwan Billy Equity Ratio, Net Profit Kwandinata Margin, Total Aset (2005) Turnover dan Institutional Ownership terhadap Return Om Equity (Perbandingan pada Perusahaan PMA dan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEJ Periode
Variabel
Uji Analisis
Hasil dan Kesimpulan
Value Added (EVA) terhadap return saham
dan uji T.
rasio likuiditas (current rasio), rasio leverage (debt to equity ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity) terhadap return saham
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F, dan uji T.
hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return on Equity (ROE) , Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham danTotal Asset Turnover (TAT) , Debt on Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham Secara simultan terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Equity (ROE) terhadap return saham
Variabel Independen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Return on Equity Earnings Per Share Book Value Per Share dan Beta Variabel dependen return Saham
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda, uji F, dan uji T.
Hasil menunjukkan bahwa data DER,NPM, TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan non keuangan di BEJ periode 2001-2003 namun Institutional Ownership tidak berpengaruh, sementara secara simultan DER, NPM, TAT dan Institutional Ownership terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROE
28
No
Judul
2001-2003) Pengaruh Kinerja Keuangan dan Resiko Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods di BEI periode 2007-2011 10 Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin dan Total Assets Turnover terhadap Return On Equity Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009) Sumber : Data diolah oleh peneliti 9
Peneliti
Variabel
Giovanni Budialim (2013)
Return on Asset (ROA), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Putri Anggraeni Ichsani (2011)
Uji Analisis
Uji normalitas, uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas, uji regresi linier berganda Variabel Independen Uji normalitas, DER, NPM, TAT, dan uji Autokorelasi, variabel dependen ROE Uji dan PER Multikolinearitas , uji regresi linier berganda, uji F, dan uji T.
Hasil dan Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, DER, ROA, ROE, EPS, BVPS dan Beta secara serempak berpengaruh terhadap return saham, secara parsial hanya Beta yang berpengaruh signifikan terhadap return saham Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DER, NPM, TAT secara simultan memiliki pengaruh terhadap ROE, secara parsial DER dan TAT memiliki pengaruh signifikan terhadao ROE. Variabel DER dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap PER secara Parsial DER berpengaruh signifikan dan positif terhadap PER sedangkan ROE berpengaruh signifikan dan negatif terhadap PER
29
Dari beberapa penelitian di atas maka dapat dipetakan posisi penelitian (positioning research) yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut: Variabel independen yang meliputi Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover memiliki kesamaan dengan beberapa peneliti sebelumnya yakni Nur Fita Sari (2012), Feny Wulandari (2012), Indah Satria Miningsih (2011), Nopenda Wati (2008) namun letak perbedaan dalam penelitian ini objek yang diamati adalah saham yang terdaftar di Jakarta Islamic index (JII) dengan periode 20092013. Penelitian ini tidak menggunakan variabel independen yang meliputi Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dalam penelitian Wahyuni Peni Padan (2012), Feny Wulandari (2012), Tari Indriana (2014), Net Profit Margin (NPM), Retur On Asset (ROA) dalam penelitian Feny Wulandari (2012), dan Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA) dalam penelitian Indah Satria Miningsih (2011), penelitian ini terfokus pada empat variabel yakni Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover
30
G. Kerangka Pemikiran Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Peran tersebut merupakan peran funding, yaitu menghimpun dana dari investor dan financing, yaitu sumber pembiayaan bagi pemerintah. Pasar modal
merupakan
sarana
mobilisasi
dana
masyarakat
untuk
menginvestasikannya ke berbagai sektor perekonomian. Dalam rangka pengembangan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), bersama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariat Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri atas 30 jenis saham yang telah dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariat Islam. Jakarta Islamic Index dalam mengembangkan pasar modal syariah juga menggunakan analisis-analisis, salah satu analisis yang sering digunakan adalah analisis keuangan yang bertujuan menyediakan informasi keadaan keuangan dalam suatu periode tertentu.29 Faktor rasional yang mempengaruhi keputusan investor untuk membeli
saham
pada
umumnya
berkaitan
dengan
dengan
analisis
fundamental.Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam menganalisis data keuangan data keuangan untuk mengevaluasi posisi perusahaan, diantaranya adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT). 29
John J. Wild, K. R. Subramanyam, Robert F. Halsey,” Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan)”, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm. 4.
31
Dari penjelasan di atas, kerangka pemikiran penelitian ini disajikan pada gambar berikut ini: Gambar 1.1: Kerangka pemikiran
H. Hipotesis Untuk memberikan pedoman atau arahan yang jelas dalam melakukan penelitian dan pembahasan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu hipotesis yang dapat dijadikan alat penunjuk ke mana nantinya penelitian ini akan berjalan. Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan akan terjadi. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.30 Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka dirumuskan :
30
Kuncoro Mudrajad, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm.47.
32
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014 Ha1:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014
Ho2:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014
Ha2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014 H03:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014
Ha3:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014
H04:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Total Asset Turnover (TAT)
terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada
periode 2012-2014 Ha4:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014
33
H05:
Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014 secara simultan.
Ha5:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014 secara simultan.
I.
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubunganhubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya, dimana Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) merupakan variabel independen dan return saham
merupakan variabel dependen. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel a. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
34
1) Variabel Independen (Bebas) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, debt to equity ratio, return on equity, dan total asset turnover. 2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.31 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah return saham masingmasing perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada akhir tahun 2012, 2013 dan 2014. 3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data pokok secara tertulis dengan cara melihat catatan atau arsip yang ada pada perusahaan. Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan melihat dan mencatat data yang bersumber dari laporan Publikasi Perusahaan di Internet. b. Studi Pustaka Studi ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dasar-dasar teoritis ini 31
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogykarta: BPFE, 2002), hlm. 63
35
diperoleh dari literatur-literatur, majalah-majalah ilmiah maupun tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan Jakarta Islamic Index, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT). 4. Populasi dan Pengambilan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti.32 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listed dan sahamnya aktif diperdagangkan di Jakarta Islamic Index selama periode 2012-2014 b. Sampel Penelitian Pemilihan sampel dilakukan secara Purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel Penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Proses seleksi sampel didasarkan oleh kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu: Tabel 1.3. Kriteria Pemilihan Perusahaan Sampel No
1
32
Kriteria Perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia dan difokuskan pada saham-saham yang tetap terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian (20122014)
Hasil
30
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi Keuangan (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 45
36
2
Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan (audited) dan laporan tahunan yang lengkap secara berturut-turut selama tahun 2012-2014
16
3
Perusahaan tersebut mencantumkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara lengkap.
16
Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas maka didapatlah perusahaan sebagai sampel untuk 3 tahun pengamatan (2012-2014) sebagaimana tercantum pada tabel. Tabel 1.4 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel
No
Nama Perusahaan
Kode
Sampel
1 2 3 4 5
Astra Agro Lestari Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra Internasional Tbk. Alam Sutera Realty Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
AALI ANTM ASSI ASRI CPIN
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Vale Indonesia Tbk. Inducement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. United Tractors Tbk.
INCO INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16
Unilever Indonesia Tbk.
UNVR
16
Sumber: data diolah oleh peneliti berdasarkan kriteria sampel.
37
5. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Variabel Merupakan
Capital
gain: selisih antara
Pengukuran
Skala
Pt – Pt-1 Pt-1
harga saham (closing Return
price) pada periode t
Saham
dengan harga saham (closing
price)
periode
sebelumnya
Rasio
(t-1)
Current Ratio
Rasio ini mengukur
aktiva lancar
seberapa jauh aktiva
kewajiban lancar
lancar bisa
perusahaan dipakai
Rasio
untuk
memenuhi kewajiban lancarnya. Mengetahui Debt to Equity Ratio
kemampuan
total hutang aktiva
bersih
suatu
perusahaan
untuk
melunasi
total ekuitas Rasio
seluruh
kewajibannya Mengkaji
sejauh laba bersih sesudah pajak x100
mana
suatu total asset perusahaan
perusahaan Return On Equity
mempergunakan sumber dimiliki
daya
yang untuk
mampu memberikan laba atas ekuitas.
Rasio
38
mengukur
Total Asset Turnover
efisiensi
relatif
total
untuk
menghasilkan
penjualan
aktiva
total aktiva
penjualan Perputaran yang
lambat
Rasio
dari
aktiva menunjukkan adanya hambatan. J. Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Data a.
Pengujian Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS. Peneliti melakukan asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 1) Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Terdapat
dua
cara
untuk
mendeteksi
apakah
residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
39
statistik:33 a) Analisis Grafik Dilakukan dengan cara melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data residual
normal,
maka garis
yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b) Analisis Statistik Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual
adalah
uji
statistik
non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis:34 H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal 2) Uji multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Gejala multikolinearitas pada suatu
33
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi V, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 160 34
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 90
40
model dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance influance factor (VIF). Dasar pengambilan keputusannya adalah nilai VIF ≥ 10, maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas. Apabila nilai tolerance ≤ 0,1, maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas.35 3) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel dependen, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu juga sebaliknya.36 Selain metode tersebut, untuk menguji heteroskedastisitas juga dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi rank spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5%) maka terdapat heteroskedastisitas.37
35
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm.105-
106 36
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,, hlm. 139 Singgih Santoso, Metode Penelitian Kuantitatif: Plus Aplikasi Program SPSS (Ponorogo: Pusat Penerbitan Fakultas Ekonomi (P2-FE) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2010), hlm. 139. 37
41
4) Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan Uji DurbinWatson (DW test) hipotesisnya adalah:38 H0: tidak ada autokorelasi(r=0) Ha: ada autokorelasi(r≠0) b.
Pengujian Hipotesis 1) Analisis Regresi Berganda Analisis
regresi
berganda
digunakan
untuk
mengukur
pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel independen dengan variabel dependen. Model persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ... + e
Keterangan: Y
: variabel dependen (Tingkat Bagi Hasil)
A
: konstanta
b1.....b5 : Koefisien regresi masing-masing variabel independen
38
X1
: CR
X2
: DER
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19., hlm. 111
42
X3
: ROE
X4
: TAT
X5
: Inflasi
b1
: koefisien variabel X1
b2
: koefisien variabel X2
b3
: koefisien variabel X3
b4
: koefisien variabel X4
b5
: koefisien variabel X5
e
: residual (eror)
2) Uji Signifikasi Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama (serentak) maupun parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan uji statistik F. a) Uji Statistik t Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji 2 (dua) arah, sebagai berikut : 1)
Membandingkan antara t hitung dengan t tabel : a.
Bila t hitung < t tabel ; variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas.
b.
Bila t hitung > t tabel ; variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel tak bebas.
43
2)
Berdasarkan profitabilitas Bila profitabilitas lebih besar dari 0,05 (α) maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap risiko. Sedangkan bila probabilitas lebih kecil daripada (α) maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap risiko.
b) Uji statistik F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Cara pengujiannya : 1)
Membandingkan antara F hitung dengan F tabel : a) Bila F hitung < F tabel ; maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Bila F hitung > F tabel ; maka variabel bebas secara serentak berpengaruhterhadap variabel dependen.
2) Profitabilitas Bila profitabilitas lebih besar daripada 0,05 (α) maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap beta risiko. Sedangkan bila probabilitas lebih kecil daripada
0,05 (α) maka variabel bebas secara serentak
berpengaruh secara serentak berpengaruh terhadap risiko.
44
c) Uji Koefisien determinasi (R2 ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
K. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan pembahasan yang sistematis dan konsisten, perlu disusun sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini, sehingga dapat menunjukkan totalitas yang utuh. Adapun sistematika penulisan penelitian ini diawali dengan: Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya pada Bab II Tinjauan Umum yang akan diuraikan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ditulis yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham. Bab III Menggambarkan uraian singkat mengenai tentang Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Aset
45
Turnover (TAT), temuan data penelitian meliputi Current Ratio (CR), Debt to Equity Rati (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) serta sejarah berdirinya Jakarta Islamic Index (JII), perusahaan-perusahaan yang ikut dalam anggotanya. Kemudian Bab IV Analisis hasil penelitian yaitu dengan melakukan analisis pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap retun saham di Jakarta Islamic Index pada tahun 2012-2014 baik secara parsial maupun simultan beserta analisis datanya, Dan yang terakhir pada Bab V Penutup akan diuraikan kesimpulan dan saran.