BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan wilayah (Regional Development) merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah.Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi ekonomi, budaya,dan geografis yang berbeda anatara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.Pada dasarnya pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan permasalahan wilayah yang bersangkutan. Secara umum, pengembangan wilayah mengandung makna yang luas, tetapi pada prinsipnya merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di suatu wilayah tertentu.Menurut Prod’homme (1985), pengembangan wilayah merupakan program yang menyeluruh dan terpadu dari semua kegiatan dengan memperhitungkan sumberdaya yang ada dan kontribusinya pada pembangunan suatu wilayah (Alkadri et al, 1999). Pengembangan wilayah juga salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.Secara umum pembangunan ekonomi dapat diartikan suatu proses meningkatnya GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat dalm kurun waktu yang panjang.Pembangunan bersifat mulitidimensi,
12 Universitas Sumatera Utara
dan salah satu untuk mewujudkan pembangunan ekonomi daerah yaitu dengan pengembangan wilayah. Di Indonesia masalah pengembangan wilayah menjadi semakin menarik setelah diberlakukannya Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan
Daerah.
Pemberlakuan
Undang-Undang
tersebut
mendorong tiap-tiap daerah semakin memacu pertumbuhan ekonomi guna peningkatan kesejahteraan masyrakat sebagai bagian dari tujuan penyelenggaran otonomi daerah yaitu peningkatan pelayanan publik serta memajukan perekonomian daerah. Indikator makro ekonomi, yang kerap menjadi barometer dalam mengevaluasi kinerja pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi.Tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan
suatu
daerah.Konsep
pertumbuhan
saling
terkait
dengan
pembangunan, yang memberi makna bahwa idealnya pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan pembangunan ekonomi dalam rangka pencapaian tujuan kesejahteraan sosial. Dalam upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi regional dan peningkatan kontribusi terhadap pembentukan total Produk Domestik Bruto, maka penentuan dan pembangunan sektor unggulan dapat menjadi roda
13 Universitas Sumatera Utara
penggerak pembangunan ekonomi, dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya dengan sektor unggulan yang ada dalam suatu wilayah. Pencapaian keberhasilan pembangunan daerah melalui pembangunan ekonomi harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi-potensi masing-masing serta
diperlukan
perencanaan
pembangunan
yang
terkoordinasi
antar
sektor.Keterbatasan sumber daya di suatu daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya lainnya merupakan masalah umum yang dihadapi oleh sebagian besar daerah untuk dapat menggerakkan roda perekonomian yang mampu sebagai penggerak utama untuk memacu laju pembagunan. Dalam
realitanya,
persamanan dan
setiap
daerah/wilayah/regional,
memiliki
beberapa
perbedaan kondisi daerah.Perbedaan kondisi ini yang akan
mengakibatkan corak pembangunan yang berbeda yang akan diterapkan, oleh karena itu dalam pembangunan suatu daerah maka kebijakan yang diambil harus disesuaikan dengan kondisi daerah yang bersangkutan Demikian halnya, dengan Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu Provinsi di Indonesia dari salah satu kepulauan besar, yaitu Sumatera. Sumatera Utara memiliki luas total sebesar 71.680,68 km2 atau 3,73% dari luas wilayah Republik Indonesia dan Provinsi terluas ke-3 di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Sumatera Selatan (91.592,43 km2) dan Riau (87.023,66 km2), dan memiliki perairan laut
14 Universitas Sumatera Utara
110.000 km2, dengan total jumlah 213 pulau yang telah memiliki nama, dengan 6 pulau di wilayah pantai timur termasuk Pulau Berhala sebagai Pulau terluar yang berbatasan dengan selat malaka 207 pulau di wilayah pantai barat dengan Pulau Wunga dan Pula Simuk sebagai Pulau terluar wilayah Pantai Barat. Secara regional pada posisi geografisnya Provinsi Sumatera Utara berada pada Jalur strategis pelayaran Internasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.Secara umum yang menjadi komoditas utama Provinsi Sumatera Utara adalah perkebunan kelapa sawit.Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara cukup berkembang dengan baik, hal ini terbukti dengan bertambahnya areal perkebunan. Luas areal perkebunan Provinsi Sumatera Utara 1.081.870 Ha dengan total produksi 15.726.08 ton kelapa sawit, luas areal tanaman karet 583.549 Ha dengan total produksi 510.270 ton karet. Provinsi Sumatera Utara juga merupakan salah satu daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia dengan luas areal tanaman kakao 75.910 Ha dengan total produksi 65.258. Adapun potensi sumberdaya yang dimiliki provinsi Sumatera Utara akan disajikan dalam tabel berikut :
15 Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Potensi Sumberdaya Provinsi Sumatera Utara 2007 No
Sumber Daya
Pertanian 1.1 Padi dan Hortikultuta 1.2 Sayuran dan Buahan 1.3 Perkebunan 2 Perikanan 2.1 Budidaya 2.2 Penangkapan/laut 3 Peternakan 3.1 Kulit 3.2 Telur 3.3 Daging 4 Kehutanan 4.1 Hasil Hutan Sumber : Bappeda Provinsi Sumatera Utara
Areal Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1.697.293 108.398 1.081.923
7,3 2,5 4,2
41.310 -
51.027 354.898
-
11.280 352.931 90.344
1.035.690
1.617.155
1
Dengan melihat potensi yang ada, seharusnya pertumbuhan ekonomi meningkat, dengan sumber daya alamnya yang besar, seharusnya dapat memicu dalam pertumbuhan bahkan memiliki potensi untuk diekspor hingga ke luar negeri namun pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara stagnan yang menunjukkan adanya permasalahan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dalam perwujudan pembangunan ekonomi. Untuk
mengembangkan
pertumbuhan
ekonomi
yang
dilihat
dari
perkembangan PDRB, maka sangat diperlukan pembangunan ekonomi yang mengacu pada sektor unggulan, selain berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh pada perubahan mendasar dalam struktur perekonomian wilayah. Manfaat mengetahui sektor unggulan, yaitu mampu memberikan indikasi bagi
16 Universitas Sumatera Utara
perekonomian secara nasional dan regional.Sektor-sektor tersebut bukan hanya merupakan penyumbang dalam pembentukan produk nasional maupun domestik, tetapi juga memberikan lapangan kerja utama bagi penduduk.
Sektor-sektor
perekonomian yang mampu menyerap tenaga kerja dan dapat dijadikan indikasi pertumbuhan ekonomi nasional dan domestik adalah: 1) Sektor Pertanian, 2) Sektor Pertambangan dan Penggalian, 3) Sektor Industri Pengolahan, 4) Sektor Listrik, Gas, dan Air Minum, 5) Sektor Bangunan (Konstruksi), 6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, 8) Sektor Keuangan, Asuransi, usaha persewaan dan Real estate,dan 9) Sektor Jasa-jasa lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi dan analisis sektor ekonomi yang menjadi unggulan dalam perencanaan dalam perwujudan pengembangan wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan
melakukan perbandingan terhadap kondisi
perekonomian nasional sangat penting dikaji secara lebih terperinci, sehingga kegiatan-kegiatan ekonomi unggulan di Provinsi Sumatera Utara dapat lebih dikembangkan dengan mengetahui potensi ekonomi yang layak dikembangkan, dengan demikian penulis melakukan penelitan yang berjudul “Analisis Potensi Ekonomi Wilayah Sumatera Utara”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : Sektor Ekonomi apa saja yang Layak dikembangkan untuk pengembangan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara? 17 Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi ekonomi yang menjadi sektor unggulan dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis dari studi ini adalah pengembangan dari Ilmu perencanaan dan pembangunan wilayah dimana akan dipaparkan potensi ekonomi dalam suatu wilayah. 2. Manfaat praktis dari studi ini adalah memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi dalam perencanaan pembangunan ekonomi Provinsi Sumatera Utara. 3. Sebagai informasi dan bahan bacaan bagi penelitan-penelitian yang akan mengkaji mengenai perekonomian Provinsi Sumatera Utara.
18 Universitas Sumatera Utara