BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Tahun 2010 merupakan tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinwsi Kalimantan Selatan Sesuai dengan Visi-Misi Gubernur terpilih Periode Tahun 2006- 2010, dan juga merupakan tahun terakhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan. Tahun 2011 – 2015 perlu disusun Rencana Strategis baru bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarakan RPJM Tahun 2011 – 2015 dan RPJP Tahun 20062025 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pada periode tahun 2006-2010 proses Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura telah menghasilkan berbagai kemajuan, meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura, meningkatnya nilai tukar petani dan meningkatnya swa sembada pangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Walapun masih terdapat berbagai masalah dalam dinamika Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura baik bersifat internal mapun eksternal. Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura periode tahun 2011-2015
terdapat
hambatan
yang
dapat
mempengaruhi
kinerja
pembangunan TPH antara lain : Alih Fungsi Lahan baik antara sub sektor pertanian maupun antara sektor pertanian dengan non pertanian, perubahan iklim yang susah diprediksi yang mengakibatkan perubahan
1
pola tanam, mutu produk hortikultura yang belum optimal, dll. Oleh sebab itu untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu pedoman dan arah dalam pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011- 2015. 1.2. Sasaran Rencana
Strategis
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dokumen perencanaan pembangunan TPH untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun sebagai acuan bagi seluruh stakeholders terkait, menyatukan persepsi dan gerak langkah
dalam mewujudkan perspektif pembangunan pertanian
TPH 5 tahun kedepan baik di kabupaten/kota, kecamatan dan desa di provinsi Kalimantan Selatan 1.3. Landasan Hukum Dasar penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011-2015 adalah : -
Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
-
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2
2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); -
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
-
Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.
-
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 Tentang RPJP Provinsi Kalimantan Selatan 2001 - 2025
-
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor ??????? Tahun 2010 tentang RPJM Provinsi Kalimantan Selatan
-
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No 06 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur- unsur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan.
- Keputusan Kepala Dinas nomor 236/DipertaTPH/2010 Tanggal 15 Februari 2010, tentang penyusunan Rencana Strategis. 1.4. Maksud Dan Tujuan Maksud disusunnya RENSTRA Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 adalah sebagai penjabaran dari RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 20112015 serta RENSTRA Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014. Sedangkan
3
tujuannya adalah untuk memberikan arah dalam Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 - 2015
1.5. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Sasaran 1.3. Landasan Hukum 1.4. Maksud dan Tujuan 1.5. Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola 2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Analisis Gambaran Pertanian TPH 3.2. Target Capaian pembangunan program Prioritas 3.3. Kajian Dokumen Penunjang 3.4. Analisis Isu-isu Strategis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan 4.3. Sasaran 4.4. Strategi 4.5. Kebijakan
4
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI.
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB VII
PENUTUP
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1.
Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan azas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. b. Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
Provinsi
Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : b.1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikuoltura sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku ; b.2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. b.3. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan tanaman pangan b.4. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan hortikultura;
6
b.5. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana pertanian tanaman pangan dan hortikultura; b.6. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan usaha, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; b.7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis; b.8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan ;
2.2. Kapasitas pelayanan dan Aset yang dikelola a. Keadaan pegawai a.1.
Dinas Pertanian TPH Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008
tentang
Pembentukan,
organisasi
dan
Tata
Kerja
Perangkat daerah provinsi kalimantan Selatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : a.
Kepala Dinas
b.
Sekretariat
c.
Bidang Tanaman Pangan
d.
Bidang Hortikultura
e.
Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian
f.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
7
g.
Unit Pelaksana Teknis
h.
Kelompok Jabatan Fungsional
Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi dengan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Subbag Program, Subbag Kepegawaian dan umum, Subbag Keuangan) dan 12 (Dua belas) Seksi yaitu Seksi Pengembangan Padi, Seksi Pengembangan Palawija, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Seksi Pengembangan Tanaman Buah, Seksi Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura, Seksi Sarana Produksi dan Kelembagaan, Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air, Seksi Pengolahan, Seksi Pemasaran dan Seksi Bina Usaha . Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 84 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 83 orang dan Pegawai Pusat yang ditugaskan 1 orang, Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009 seperti terinci pada tabel berikut : Tabel 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalsel Tahun 2009 menurut golongan/ruang. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Gol/Ruang IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a
Jumlah PNS (orang) 1 3 3
8
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c Jumlah
10 13 19 13 3 3 13 3 84
Jumlah Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat pendidikan yaitu : SD ( 1 org), SLTP (3 Org), SLTA (47 Org), D.III (3 Org), S.1 (26 Org) dan S.2 (4 Org). Jumlah pejabat Srtuktural sebanyak 21 orang yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 15 orang, Esselon III sebanyak 5 orang dan Esselon II sebanyak 1 orang. a.2.
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : -
Kepala Balai
-
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
-
Kepala Seksi Pengamatan Peramalan
-
Kepala Seksi Pengendalian
-
Kelompok Jabatan Fungsional Susunan organisasi tersebut dilengkapi dengan 3 (Tiga) Sub Bagian. Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 134 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
9
Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 125 orang dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
menurut jenis kepegawaian tahun 2009.
Keadaan kepegawaian pada BPTPH dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. Pegawai
Negeri
Sipil
(PNS)
Balai
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan
Selatan
Tahun
2009
Proteksi Provinsi menurut
golongan / ruang. NO
GOLONGAN / RUANG
Jumlah PNS ( orang)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a Jumlah
4 8 34 46 12 2 3 6 9 9 1 134
Jumlah Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut
tingkat
Pendidikan
yaitu
:
SD
(6
org),
10
SLTP (6 org ), SLTA (85 org), D. I (6 org), D.III (4 org), S.1 (27 org) Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon III sebanyak 1 orang Esselon III sebanyak 3 orang dan Pejabat Fungsional sebanyak 88 orang a.3.
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : -
Kepala Balai
-
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
-
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih
-
Kepala Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar
-
Kelompok jabatan fungsional
Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar, Instalasi Laboratorium Benih dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 86 orang terdiri dari 4 orang pimpinan, fungsional 39 orang, tenaga teknis 17 orang dan non teknis 26 orang.
11
Tabel 3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang.
a.4.
NO
GOLONGAN / RUANG
Jumlah PNS ( orang)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a
4 8 16 16 12 2 3 6 9 9 1
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hotikultura (BBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : a.
Kepala Balai
b.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c.
Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP
d.
Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Horti
e.
Kelompok jabatan fungsional
12
Tabel 4.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO
GOLONGAN / RUANG
Jumlah PNS ( orang)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a Jumlah
1 1 2 1 9 9 4 13 2 3 1 46
Jumlah Pegawai pada Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTP (2 org ), SLTA (30 org), Diploma (1 org) S.1 (7 org) S.2 (2 org) Jumlah
Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang
terdiri dari
Esselon III sebanyak 1 orang Esselon IV
sebanyak 3 orang Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Hortikultura, Instalasi Laboratorium
13
Kultur Jaringan dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 46 orang terdiri dari unsur pimpinan 4 orang dan staf 42 orang dengan didukung beberapa Unit Produksi Benih Padi, Palawija dan Hortikultura : Unit Produksi Benih (UPB)
Padi di Binuang dan Sei
Tabuk Unit Produksi Benih (UPB) Palawija di Sarang Halang dan Batu Tungku Unit Produksi Benih (UPB) Hortikultura di Sungkai dan Guntung Payung. a.5.
Balai Alsintan, dengan susunan organisasi terdiri dari : -
Kepala Balai
-
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
-
Kepala Seksi Pengembangan Teknologi
-
Kepala Seksi Pelayanan Bengkel
-
Kelompok jabatan fungsional. Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 13 orang tersiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak
13 orang
dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009.
14
Tabel 5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Alat Mesin Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO
GOLONGAN / RUANG
Jumlah PNS ( orang)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a 1 III/d III/c 3 III/b 5 III/a 1 II/d 1 II/c II/b II/a 1 I/d I/c I/b I/a 1 Jumlah 13 Jumlah Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTA (8 org), Diploma (2 org) S.1 (2 org) S.2 (2 org). Jumlah
Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang
yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 3 orang Esselon III sebanyak 1 orang b. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 truktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat dan 4 Bidang, dan 4 UPTD. Struktur organisasi tersebut seperti tercantum dibawah ini :
15
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009 KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAG PROGRAM
BIDANG TANAMAN PANGAN
BIDANG HORTIKULTURA
SUB BAG KEUANGAN
BIDANG PRASARANA DAN SARANA
SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
SEKSI PENGEMBANGAN PADI
SEKSI PENGEMBANGAN TANAMAN BUAH
SEKSI SARANA PRODUKSI DAN KELEMBAGAAN
SEKSI PENGOLAHAN
SEKSI PENGEMBANGAN PALAWIJA
SEKSI PENGEMBANGAN SAYURAN DAN ANEKA TANAMAN
SEKSI PENGELOLAAN LAHAN DAN PERLUASAN AREAL
SEKSI PEMASARAN
SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN HORTIKULTURA
SEKSI PENGELOLAAN AIR
SEKSI BINA USAHA
PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2008
UPTD
16
c. Aset yang dikelola Aset yang dikelola oleh Dinas pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Dafatar Aset yang dikelola Dinas Pertanian TPH Prov kalsel S/d tahun 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2.3.
Tanah/ Peralatan/Mesin Roda 4 Roda 2 Komputer Laptop Hand Traktor Dryer Mist Blower Silo Power Thresher Bangunan/Tanah
Volume
Satuan 15 50 30 15 70 7 3 2 75 8
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Jenis Pelayanan dan Kelompok sasaran Jenis Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah sebagai berikut : a. Pelayanan sertifikasi benih Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Pelayananan
produksi
benih
Sumber
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura c. Pelayanan informasi hasil pengamatan, pelaksanaan pengendalian pada eksplosi serangan OPT dan penanganan Dampak fenomena Ikim, serta Produksi starter agens hayati Tanaman Pangan dan Hortikultura d. Pelayanan Jasa Alsintan Tanaman Pangan dan Hortikultura
17
Sedangkan kelompok sasaran dari pelayanan tersebut adalah Petani, Kelompok Tani, Penangkar benih, kelompok usaha bidang pertanian dan stakeholder bidang pertanian.
18
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Keadaan Pertanian TPH Tahun 2005-2009 3.1.1.
Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir (2005 – 2009) untuk padi, jagung, Kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan sayuran mengalami peningkatan sedangkan untuk Kacang Tanah dan Kacang Hijau dan buahbuahan mengalami penurunan. Secara rinci Produksi TPH tahun 2005- 2009 seperti tabel dibawah ini :
Tabel 7. Produksi (ton) dan Kenaikan Rata-rata Produksi TPH per tahun (%) dari tahun 2005 s/d 2009 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOMODITAS PADI JAGUNG KEDELAI KACANG TANAH KACANG HIJAU UBI KAYU UBI JALAR SAYURAN BUAH-BUAHAN
2005 1.598.835 48.082 2.548 16.793 1.750 77.904 23.955 36.158 304.466
Berdasarkan
Produksi (Ton) 2006 2007 2008 1.636.840 1.953.868 1.954.284 58.283 100.957 95.064 2.138 2.060 3.817 15.759 18.214 16.476 1.166 1.548 1.529 82.389 117.322 119.085 26.335 31.143 25.904 47.054 55.298 57.045 262.888 244.429 261.415
capaian
tersebut
maka
Perk 2009 rata-rata (%/tahun) * 4,48 1.956.992 27,38 113.897 10,13 3.838 (1,87) 15.222 (1,74) 1.598 11,22 121.625 5,02 29.968 50.875 8,14 264.812 (2,60)
Kalimantan
Selatan
mengalami swa sembada beras (Surplus Beras) dan mendapatkan penghargaan antara lain : Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden untuk : -
Juara I Kalsel Kategori perorangan Lomba kebun buah durian
-
Pengendali Organisme Pengganggu tumbuhan berprestasi
-
Penyuluh Pertanian berprestasi
19
-
Kelompoktani
moro
asih
Kab
Batola
dalam
upaya
pengembangan Ketahanan Pangan melalui pengembangan agribisnis pangan Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI untuk : a. Penyuluh Pertanian Teladan. b. Kelompoktani
Agribisnis
Tanaman
Pangan
Kategori
Kelompoktani Jagung. c. Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM). Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur
Kalimantan
Selatan
pada
Bidang
Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) . b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun 2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru. c. Petani Teladan. d. Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Mantri Tani Teladan. Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas 5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu. b. Mantritani teladan c. Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman teladan d. Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH) Selain keberhasilan tersebut diatas, terdapat juga permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan produksi ini yaitu :
20
-
Penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) masih terbatas dan belum optimal.
-
Kecuali produktivitas Jagung dan ubijalar produktivitas tanaman pangan Kalimantan selatan masih dibawah rata-rata nasional.
-
Penggunaan varietas unggul benih bermutu masih rendah.
-
Penggunaan pupuk berimbang masih terbatas.
-
dukungan penyediaan alat mesin pertanian bagi petani /kelompok tani masih terbatas.
-
Fenomena iklim yang sulit diprediksi, sehingga kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup besar, dan serangan OPT masih perlu diwaspadai.
-
SDM petani rendah dan lemahnya daya beli petani terhadap sarana produksi.
3.1.2.
Sentra/Kawasan Produksi : Pada tahun 2005 jeruk siam banjar mendapatkan penghargaan sebagai juara favorit I, II dan III Kontes jeruk Tingkat Nasional di Surabaya, sedangkan pada tahun 2009 buah durian Si Japang sebagai juara I lomba buah durian tingkat nasional. Untuk komoditas jeruk siam Banjar telah dikembangkan sebagai sentra dengan luas tanam s/d tahun 2009 seluas 9.000 Ha dengan lokasi di Kabupaten Batola, Banjar dan Tapin. Sedangkan untuk durian dan komoditas unggulan kalsel lainnya (pisang, sayuran, tanaman
21
hias)
belum
dikembangkan
kawasan
sentra
tetapi
masih
merupakan spot/skala kebun dengan luasan tertentu yang tersebar di seluruh Kab/Kota. Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pengembangan
kawasan/sentra adalah : -
Varietas unggul buah-buahan Kalimantan Selatan yang sudah dilepas masih banyak yang belum dikembangkan.
-
kawasan/sentra produksi hortikultura belum tertata/terpetakan dengan baik.
-
Belum diterapkannya secara optimal penerapan budidaya yang baik dan benar (GAP, SOP)
-
Penggunaan benih unggul hortikultura masih rendah terutama untuk buah- buahan dan tanaman hias.
-
3.1.3.
Kerusakan akibat serangan OPT serta bencana alam masih tinggi.
Sarana dan Prasarana. Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk mendukung Tanaman Pangan dan Hortikultura telah dilaksanakan melalui kegiatan cetak sawah, perluasan areal hortikultura, optimasi lahan, pembangunan Tata Air Mikro (TAM), Jalan Usaha Tani (JUT), Rehab Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), Fasilitasi Alat Mesin Pertanian, Pupuk Bersubsidi. Kegiatan tersebut dari tahun 2006 s/d 2009 seperti tertera pada tabel berikut :
22
No 1 2 3 4 5 6 7 8
9
Kegiatan Cetak sawah (Ha) Perluasan Areal Horti (Ha) Optimasi Lahan (Ha) Tata Air Mikro (TAM) Jalan Usaha Tani (M) Rehab Jides (Ha) Rehab JITUT (Ha) Alsin : - Traktor roda-2 (Unit) - Pompa air (unit) - Power Thresher (Unit) Pupuk Bersubsidi a. Urea (Ton) b. ZA (Ton) c. SP. 36/Superphose (Ton) d. NPK (Ton) e. Organik (Ton)
2006
2007
2008
2009
Jumlah
756 116 2.000 4.350 22.000 1.700 1.705
2.465 124 2.150 2.070 61.000 1.180 2.550
2.571 100 1.495 2.650 31.793 2.950
1.250 110 1.125 700 20.000 1.100 2.000
7.042 450 6.770 9.770 134.793 3.980 9.205
1.535 1.259 3.366
1.552 1.259 3.391
1.671 1.318 3.569
1.745 1.368 3.580
6.503 5.204 13.906
31.399 976 7.494 3.618 -
49.756 891 8.329 5.479 -
47.203 971 4.821 6.650 474
36.699 743 4.302 10.688 865
165.057 3.581 24.946 26.435 1.339
Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana tahun2009
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sarana dan prasarana pertanian adalah sebagai berikut : -
Adanya alih fungsi lahan (Antara subsektor pertanian, antara sektor pertanian dengan non pertanian).
-
Pemanfaatan lahan yang telah dicetak pada tahun- tahun berikutnya akan berkurang jika petani tidak dimotivasi dan tidak difasilitasi bantuan saprodi.
-
Pemanfaatan Tata Air Mikro (TAM) belum optimal dalam peningkatan Indeks Pertanaman (IP).
-
Kurang terpeliharanya infrastruktur yang telah dibangun seperti jalan usahatani, Jaringan irigasi tingkat desa dan jaringan irigasi tingkat usahatani.
23
-
Rendahnya daya beli petani untuk pembelian alsintan dan kurangnya
tenaga
terampil
dalam
mengoperasikan
dan
memperbaiki/pemeliharaan alsintan. -
Penerapan pupuk berimbang belum optimal dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi.
-
3.1.4.
Kinerja Kelembagaan tani yang belum optimal.
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Sampai saat ini kondisi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di Kalimantan Selatan untuk angka kehilangan hasil gabah padi sudah baik yaitu sebesar 7,39 % akan tetapi hasil- hasil pertanian belum ditangani secara optimal sehingga produk olahan TPH di Provinsi Kalimantan Selatan Daya saingnya kurang kuat. hal ini diakibatkan permasalahan yang ada antara lain : -
sebagian besar komoditas Tanaman pangan dan Hortikultura belum menerapkan GHP dan GMP.
-
Masih minimnya sarana dan prasarana dalam mendukung GHP dan GMP.
-
Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan.
-
Belum berkembangnya sistem pemasaran TPH yang dapat memberikan margin keuntungan bagi petani.
-
Fluktuasi harga produk TPH cukup tinggi.
24
-
Belum berkembangnya kemitraan usaha antara petani dan pengusaha.
3.1.5.
Produksi benih. Produksi
benih
tanaman
pangan
dan
hortikultura
sudah
mencukupi sebagian besar dari keperluan benih Kalimantan Selatan
bahkan
sebagian
dikirim
ke
provinsi
lain
seperti
kalimantan Tengah dan kalimantan Timur. Produksi Benih TPH di Kalimantan Selatan seperti tercantum pada tabel berikut : Komoditas
Tahun 2006 (Kg, phn)
Padi : - BD - BP - BR Jagung - BD - BP - BR Kedelai - BD - BP - BR Kacang Tanah - BD - BP - BR Jeruk Durian
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 (Kg, phn) (Kg, phn) (Kg, phn)
3.115 19.560 15.750
8.300 40.975 17.750
10.525 42.035 27.000
5.650 23.425 42.680
1.125 12.150 2.536
3.300 11.100 3.300
5.200 14.000 4.400
2.000 3.300 -
975 3.150 1.940
2.355 7.260 2.107
4.375 6.400 662
2.750 6.080 2.625
560 502 10.000 2.000
1.530 1.800 642 15.000 2.000
1.367 2.504 726 10.000 2.000
1.640 3.651 1.201 5.000 2.000
Permasalahan yang dihadapi dalam produksi benih tanaman pangan dan hortikultura adalah sebagai berikut : -
Kurang optimalnya fungsi kultur Jaringan di Balai Benih
-
Kesuburan lahan yang relatif rendah sehingga mempengaruhi produksi benih
-
Keterbatasan ketersediaan air terutama pada musim kemarau
25
3.1.6.
Sertifikasi benih Sertifikasi benih komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Kalimantan Selatan cukup memadai, dari tahun 2006 s/d tahun 2009 jumlah komoditas yang telah disertifikasi adalah sebagai berikut : Komoditas Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Jeruk Durian
Tahun 2006 (Ton, phn) 2.875,44 18,98 35,93 18,57 375.650 1.200
Tahun 2007 (Ton, phn) 6.889.81 82,05 41,72 4,47 366.098 8.559
Tahun 2008 (Ton, phn) 8.776,45 28,85 263,321 8,521 250.725 -
Tahun 2009 (Ton, phn) 5.955,25 25,00 291,55 21,480 183.200 4.800
Permasalahan yang dihadapi dalam sertifikasi benih adalah : 1. Jumlah pelaku usaha benih terbatas 2. Fasilitasi prosesing untuk produsen benih masih kurang 3. Modal produsen benih terbatas 4. Produktivitas mata entris BF/BPMT jeruk belum optimal 3.1.7.
Proteksi Tanaman. Areal pertanaman yang terkendali di kalimantan Selatan cukup tinggi rata- rata 98%, akan tetapi Kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup tinggi. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : -
Adanya peningkatan intensifikasi dan diversifikasi tanaman yang mengakibatkan eksplosi OPT.
-
Penggunaan Varietas yang rentan terhadap serangan OPT
-
Perubahan iklim
26
3.1.8.
Alat dan Mesin Pertanian. Penggunaan alat mesin pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan belum optimal hal ini diakibatkan -
Prototipe alat dan mesin pertanian belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi alam provinsi Kalimantan Selatan.
-
Terbatasnya
dukungan
penyediaan
alsintan
bagi
petani/kelompoktani. -
3.1.9.
Harga alsin yang belum terjangkau petani/kelompoktani.
Kondisi pada Data, Koordinasi, Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pertanian, Kondisi sistem perencanaan belum terpadu baik didalam sub sektor maupun, antar sub sektor dan lintas sektor. Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH, Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi. Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat. Permasalahan yang dihadapi : -
Belum berkembangnya sistem perencanaan yang terpadu yang terintegrasi dari semua aspek pendukungnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-
Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH.
-
Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan
pertanian khususnya kegiatan di kabupaten/Kota.
27
-
Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat.
3.2.
Rencana Kinerja Pembangunan TPH Tahun 2011-2015 3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Tanaman Pangan Target Capaian Produksi padi pada tahun 2011 direncanakan 1.972.884 ton, dan tahun 2015 menjadi sebesar 2.191.042 ton, jagung tahun 2011 direncanakan 131.324 ton dan 2015 sebesar 152.042 ton, kedelai tahun 2011 direncanakan 4.500 ton dan 2015 sebesar 5.143 ton, kacang tanah tahun 2011 direncanakan 16.400 ton dan tahun 2015 sebesar 18.619 ton, kacang hijau tahun 2011 direncanakan 1.501 ton dan tahun 2015 sebesar 1.697 ton, ubi kayu tahun 2011 direncanakan 104.178 ton dan tahun
2015
sebesar
122.421
ton,
ubi
jalar
tahun
2011
direncanakan 27.615 ton dan 2015 sebesar 31.328 ton, Tabel 12 : Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015
28
3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Hortikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan 54.892 ton dan tahun 2015 sebesar 59.650 ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan
104.378 ton dan tahun 2015 sebesar 122.421
Pisang Tahun 2011 direncanakan 92.489 ton dan tahun 2015 sebesar 101.348 ton, Durian tahun 2011 direncanakan 18.113 ton dan tahun 2015 sebesar 19.671 ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun 2011-2015 tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Hortrikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan 54.892 ton dan tahun 2015 sebesar 59.650 ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan
104.378 ton dan tahun 2015 sebesar 122.421
Pisang Tahun 2011 direncanakan 92.489 ton dan tahun 2015 sebesar 101.348 ton, Durian tahun 2011 direncanakan 18.113 ton dan tahun 2015 sebesar 19.671 ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun 2011-2015 tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
Target
Produksi
tersebut
didukung
dengan
target
pendukung
diantaranya : 3.2.1.1.
Target Capaian Produktivitas 29
Target Capaian produktivitas TPH pada tahun ke-5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 43,37 ku/ha, jagung 52,44 ku/ha,
kedelai 12,41 ku/ha,
kacang tanah 12,71 ku/ha, kacang hijau 11,00 ku/ha, ubi kayu 157,44 ku/ha, ubi jalar 121,86 ku/ha, sayuran 57,13 ku/ha
Jeruk
382,60,
Pisang
368,50,
Durian
106,30.
Sedangkan sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 13 : Sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 20011 s/d 2015
3.2.1.2. Target Capaian luas Panen Target Capaian luas panen
TPH pada tahun ke-5
(2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 505.172 ha atau rata – rata kenaikan 1,05 %, jagung 28.994 ha atau rata – rata kenaikan 2,77 %, kedelai 4.143 ha atau rata – rata kenaikan 1,87 %, kacang tanah 14.653 ha atau rata – rata kenaikan 2.0 %, kacang hijau 1.542 ha atau rata – rata kenaikan 2.0
30
%, ubi kayu 7.507 ha atau rata – rata kenaikan 2.0 %, ubi jalar 2.571 ha atau rata – rata kenaikan 2.0 %, sayuran 10.441 ha atau rata – rata kenaikan 1,00 %, Jeruk 3.200 Ha atau rata – rata kenaikan 3,51 %, Pisang 2.750 Ha atau rata – rata kenaikan 1,94 %, dan Durian 1.750 ha atau rata – rata kenaikan 1,40 %. Sedangkan sasaran luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 14 berikut. Tabel 14. Sasaran Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015
3.2.1.3. Target Capaian Luas Tanam Target Capaian luas tanam
TPH pada tahun ke-5
(2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 510.000 ha atau rata – rata kenaikan 1,05, jagung 30.520 ha atau rata – rata kenaikan 2,50, kedelai 4.362 ha atau rata – rata kenaikan 1,87, kacang tanah 15.425 ha atau rata – rata kenaikan 2.0, 31
kacang hijau 2.706 ha atau rata – rata kenaikan 2.0, ubi kayu 7.902 ha atau rata – rata kenaikan 2.0, ubi jalar 2.706 ha atau rata – rata kenaikan 2.0, sayuran 10.547 ha atau rata – rata kenaikan 1,00, Jeruk 10.250 Ha atau rata – rata kenaikan 2,67, Pisang 4.650 Ha atau rata – rata kenaikan 1,12, dan Durian 6.280 ha atau rata – rata kenaikan 0,32. Sedangkan sasaran luas tanam
Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun
dapat dilihat pada tabel 15 berikut.
Tabel 15 : Sasaran Luas Tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015
3.2.5. Target Capaian Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan TPH a. Target Capaian Kegiatan Pembinaan Pengembangan Tanaman Pangan Target Capaian Kinerja kegiatan pengembangan tanaman pangan
merupakan
kegiatan
pengembangan
teknologi
32
budidaya yang diharapan dapat meningkatkan produktivitas TPH dan penambahan indeks pertanaman khususnya padi. Kegiatan ini mencakup pengembangan padi, jagung, kedelai kacang tanah dan pengembangan sawit dupa. Kegiatan ini disajikan pada table 16 berikut Tabel 16 : Target Capaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Pengembangan Tanaman Pangan Tahun 2011-2015
No.
Kegiatan 2011
1.
2.
3.
4.
5.
*
Peningkatan produktivitas padi (Ha) - PTT Padi non hibrida - PTT Padi Ladang - Pengembangan sawit Dupa
Prediksi Capaian sampai Tahun 2012 2013 2014 2015
Jumlah
100.000 10.000 5.000
100.000 10.000 5.000
100.000 10.000 5.000
100.000 10.000 5.000
100.000 10.000 5.000
500.000 50.000 25.000
5.000 2.500 5.000
7.500 2.500 5.000
10.000 3.000 5.000
10.000 3.500 5.000
10.000 4.000 5.000
42.500 15.500 25.000
Peningkatan Produktivitas palawija (Ha) - PTT Jagung Hibrida - PTT Kedelai - PTT Kacang tanah Jumlah Varietas Unggul yang digunakan (%) : 1. Padi 2. Jagung 3. Kedele 4. Kacang Tanah
60,00 75,00 80,00 15,00
61,00 77,00 85,00 20,00
62,00 79,00 90,00 25,00
63,00 81,00 95,00 30,00
64,00 83,00 100,00 35,00
65,00 83,00 100,00 35,00
Penggunaan Benih Bermutu (%)* : 1. Padi 2. Jagung 3. Kedele 4. Kacang Tanah
60,00 70,00 50,00 25,00
62,00 72,00 55,00 30,00
64,00 74,00 60,00 35,00
66,00 76,00 65,00 40,00
68,00 78,00 70,00 45,00
68,00 78,00 70,00 45,00
PERLINDUNGAN (%) 1. Serangan OPT : 2. Kebanjiran 3. Kekeringan
99,06 98,1 98,17
99,11 98,15 98,22
99,16 98,2 98,27
99,21 98,25 98,32
99,26 98,3 98,37
99,26 98,30 98,37
Penggunaan benih bermutu dan varietas unggul
b. Target Capaian Kegiatan Pembinaan Pengembangan Prasarana dan Sarana. Target Capaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Prasarana
dan
Sarana
pengembangan/rehab
mencakup Jalan
Optimasi
Usahatani
Lahan, (JUT),
33
Pengembangan/rehab
JIDES/JITUT/Pemeliharaan
jaringan
irigasi P3A, pupuk bersubsidi dan pengembangan Alsin. kegiatan Prasarana dan Sarana ini disajikan pada table 16 b berikut Tabel 16.b : Target Capaian Kegiatan Pembinaan Pengembangan Prasarana dan Sarana Tahun 2011-2015
No
Sasaran 2011 - 2015 (Ha, Km, Unit)
Kegiatan
1 Optimasi Lahan (Lahan Tidur, Lahan bawah perkebunan/kehutanan) 2 Pengembangan / rehab Jalan Usaha Tani (Km 3 Pembangunan Rehab Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)/JIDES/ Pemeliharaan jaringan irigasi P3A 4 Kebutuhan Pupuk Bersubsidi a. Urea b. ZA c. Superphose d. NPK e. Organik 5 Pengembangan Alsin
2011
2012
2013
2014
2015
2,000 Ha
400
400
400
400
400
5 Km
1
1
1
1
1
75 KM
15
15
15
15
15
82,200 45,000 1,200 7,000 25,000 4,000 60
82,500 45,000 1,500 7,000 25,000 4,000 60
78,500 40,000 2,000 6,500 25,000 5,000 60
88,000 40,000 2,000 6,000 35,000 5,000 60
89,500 40,000 2,500 6,000 35,000 6,000 60
420,700 210,000 9,200 32,500 145,000 24,000 300
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Unit
c. Target Capaian Kinerja Pembinaan Pengembangan Sentra/Kawasan Agribisnis hortikultura. Target Capaian Kinerja kegiatan ini mencakup sasaran Pembangunan sentra produksi hortikulturas,
penggunaan
benih bermutu dan pengamanan luas tanam (luas tanam terkendali).
Pengembangan
sentra
produksi
komoditas
unggulan pada tahun 2011 s/d 2015 seperti disajikan pada tabel 17 berikut
34
Tabel 17
Pengembangan
sentra
produksi
komoditas
unggulan pada tahun 2011 s/d 2015
No I
KEGIATAN Pengembangan Kawasan/Sentra
1
Jeruk Siam dan Keprok (Ha)
2
Pisang (Ha)
25
25
25
25
25
125
3
Durian (Ha)
5
5
5
5
5
25
4
Anggrek dan Tan. Hias lain (Klp)
1
1
1
1
1
5
5
Sayuran (Ha)
10
10
10
10
10
50
6
Luas Pertanaman Padi
510.00
515.355
520.766
526.234
531.760
531.760
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah
100
100
100
100
100
500
d. Target Capaian Kinerja Produksi benih TPH Kinerja produksi benih tanaman pangan dan hortikultura meliputi kegiatan produksi benih dasar, benih pokok, dan benih sebar TPH, Target Capaian produksi benih TPH tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
35
Tabel 18 : Target Capaian Kinerja Kegiatan Produksi benih TPH tahun 2011-2015 No.
Kegiatan
2012 4
Tahun 2013 4
2014 4
2015 4
Jumlah Sd 2015 20
1
Perbanyakan Benih Padi BS-BD (Ha)
2011 4
2
Perbanyakan Benih Padi BD-BP (Ha)
10
15
15
15
20
75
3
Perbanyakan Benih Padi BP-BR (Ha)
20
20
20
25
25
110
4
Perbanyakan Benih Kedelai BS-BD (Ha)
2
4
4
6
6
22
5
Perbanyakan Benih Kedelai BD-BP (Ha)
5
10
10
15
15
55
6
Perbanyakan Benih Kedelai BP-BR (Ha)
4
6
6
10
10
36
Perbanyakan Benih Kacang tanah BS-BD (Ha) 8 Perbanyakan Benih Kacang tanah BD-BP (Ha) 9 Perbanyakan Benih Kacang tanah BP-BR (Ha) 10 Perbanyakan Benih Jagung BS-BD (Ha)
2
4
4
6
6
22
5
5
10
10
10
40
5
5
10
10
10
40
1
2
2
4
4
13
11 Perbanyakan Benih Jagung BD-BP (Ha)
5
5
5
5
5
25
7
12 Perbanyakan Benih Jagung BP-BR (Ha)
3
5
5
5
5
23
13 Perbanyakan Bibit Jeruk (batang)
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
25.000
14 Perbanyakan Benih Pisang (batang)
1.000
1.000
2.000
2.000
3.000
9.000
15 Perbanyakan Benih Durian (batang)
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
10.000
100
100
150
150
200
700
1.000
1.000
1.500
1.500
2.000
7.000
500
1.000
1.500
2.000
3.000
8.000
19 Terpeliharanya Pohon Induk, BF, BPMT dan kebun koleksi buah (unit) 20 Terbangunnya kebun buah (unit)
3
3
3
3
3
3
1
-
-
-
-
1
21 Terbinanya Penangkar benih TPH (org)
200
200
210
210
225
225
16 Perbanyakan Benih Anggrek (pot) 17 Perbanyakan Benih Tanaman Hias (pot) 18 Perbanyakan Tanaman Obat (pot)
e. Target Capaian Kinerja Pengembangan Perlindungan Tanaman Target Capaian Kinerja kegiatan ini mencakup Pengamanan Produksi/Luas
Tanaman
terkendali
dan
Berkembangnya
Kelembagaan Perlindungan. Target Capaian tahun 2011 s/d 2015 seperti disajikan pada tabel 19 berikut
36
Tabel 19 : Target Capaian Kinerja Kegiatan Pengembangan Perlindungan Tanaman tahun 2011-2015
No Kegiatan 1 Peningkatan SDM Petani dan petugas di bidang perlindungan - SDM Petani (orang) - SDM Petugas (orang) 2 Pengawasan Pertanian dari serangan OPT - Padi (% luas tanam) - Jagung (% luas tanam) - Kedelai (% luas tanam) - Jeruk (% luas tanam) - pisang (% luas tanam) 3 Pembinaan / Operasional Kelembagaan Perlindungan Tanaman (unit) - Laboratorium PHP - PHP ( Wil Ker ) - PPAH - BPT - RPH ( Kel ) 4 Peningkatan Penyediaan dan Desiminasi Teknologi Pengendalian
2011
2012
2013
TAHUN 2014
2015
S/D 2015
1.500 30
1.500 30
1.500 30
1.500 30
1.500 30
7.500 150
99 99 99 95 92
99 99 99 95 92
99 99 99 95 92
99 99 99 95 92
99 99 99 95 92
99 99 99 95 92
4 115 9 3 125 3
4 120 13 3 150 3
4 125 13 3 150 3
4 130 13 3 150 3
4 140 13 3 175 3
4 140 13 3 175 3
f. Target Capaian Kinerja Pembinaan dan Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil TPH Target
Capaian
Kinerja
kegiatan
pembinaan
dan
pengembangan pengolahan dan pemasaraan hasil Tanamqan pangan dan Hortikultura ini mencakup penekanan tingkat kehilangan hasil, peningkatan randemen beras ditingkat penggilingaqn padi, Sertifikasi produk Tanaman pangan dan hortikultura oleh otoritas kompetensi keamanan pangan daerah (OKPPD), pembinaan terminal agribisnis (TA) dan Sub terrminal
agribisnis
diproduksinya
beras
(STA)
operasionalnya
dalam
kemasan,
pasar dan
tani,
kegiatan
pengembangan kemitraan usaha. sasaran pembinaan dan pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil TPH tahun 2011 s/d 2015 seperti disajikan pada tabel 20 berikut
37
Tabel 20 :Target Capaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Pengembangan
dan
Pengolahan dan Pemasaran Hasil TPH
tahun 2011-2015 No. 1
2 3
4
Kegiatan
2011
2012
Pasca Panen TPH : a. Penekanan tingkat kehilangan hasil (%) 10,82 d. Peningkatan Randemen beras ditingkat penggilingan padi (kab/kota) 63 Peningkatan mutu dan kualitas produk hasil pertanian TPH a. Sertifikasi produk TPH oleh OKKPD (komoditas) 3 Pemasaran produk pertanian TPH a. Terbinanya TA/STA 2 b. Operasionalnya pasar tani (unit) 2 c. Beras dalam kemasan (ton) 900 Kemitraan usaha dan pengembangan kelembagaan petani/kelompok tani a. Operasionalnya Lembaga Keuangan Mikro/KUBA 20 (Mikro, Syariah, Konvensional) dalam unit b. Perpadi (DPD dan DPC) 8 c. FKPP (buah) 7 d. LM3 (buah) 17 e. Pengembanganan Kelompok Pengolahan Hasil komoditas Potensial2
g. Target
Capaian
2013
2014
2015
Jumlah
10,82 63
10,82 64
10,50 64
10,50 65
11 65
4
4
4
5
5
2 2 1.000
2 2 1.100
2 2 1.200
2 2 1.300
2 2 5.500
23
26
29
32
32
8 7 19 2
8 7 21 3
8 7 23 3
8 7 25 4
8 7 25 4
Pembinaan
dan
Pengembangan
sertifikasi dan pengawasan benih Target Capaian kegiatan ini mencakup Pengawasan Sertifikasi
Benih
TPH,
yaitu
luas
areal
dan
sertifikasi,
terproduksinya benih pada areal sertifikasi, termonitornya benih yang beredar, dilepasnya varietas unggul lokal, analisis uji mutu benih di lab. Target Capaian tahun 2011 s/d 2015 seperti disajikan pada tabel 21 berikut No
Kegiatan
1. Luas Areal Sertifikasi
2.
3. 3. 4.
- Padi (Ha) - Palawija - Buah-buahan Produksi benih pada areal sertifikasi - Padi (Ton) - Palawija (Ton) - Hortikultura (batang) Monitoring benih yang beredar (Ton) - Padi - palawija Pelepasan varietas unggul lokal Analisis mutu benih laboratoris - Padi - Palawija - Hortikultura
Tahun 2013
2014
2015
s/d 2015
2.870 350 230.000
3.014 368 235.000
3.165 386 240.000
14.387 1.755 1.150.000
6.195 355 213.000
6.319 362 224.000
6.446 369 235.000
6.575 376 247.000
31.609 1.810 1.122.000
6.340 505 1
6.467 515 1
6.596 525 1
6.728 535 1
6.863 545 1
32.994 2.625 5
4.246 781 149
4.331 797 152
4.418 813 155
4.506 829 158
4.596 846 162
22.097 4.066 776
2011
2012
2.604 318 220.000
2.734 334 225.000
6.074 348 203.000
38
h. Target Capaian Kinerja Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Usaha/Tani Target Capaian Kinerja kegiatan ini mencakup Pengembangan Lembaga keuaangan mikro/KUBA, PERPADI, FKPP, LM3, Kelompok Pengolahan Hasil. Sasaran
tahun 2011 s/d 2015
seperti disajikan pada tabel 22 berikut Tabel
22
:
Target
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Pembinaan
dan
Pengembangan Usaha Tani tahun 2011-2015 No. 1
Kegiatan
2011
2012
Kemitraan usaha dan pengembangan kelembagaan petani/kelompok tani a. Operasionalnya Lembaga Keuangan Mikro/KUBA 20 (Mikro, Syariah, Konvensional) dalam unit b. Perpadi (DPD dan DPC) 8 c. FKPP (buah) 7 d. LM3 (buah) 17 e. Pengembanganan Kelompok Pengolahan Hasil komoditas Potensial2
2013
2014
2015
Jumlah
23
26
29
32
32
8 7 19 2
8 7 21 3
8 7 23 3
8 7 25 4
8 7 25 4
i. Target Capaian Kinerja Pembinaan dan Pengembangan bengkel alsintan Target Capaian Kinerja kegiatan ini mencakup penerapan teknologi alat mesin pertanian, rekayasa dan penerapan prototipe alsin spesifik lokasi, pelayanan bengkel alsintan, Pengujian alsintan. Target Capaian
tahun 2011 s/d 2015
seperti disajikan pada tabel 16 berikut Tabel
23
:
Target
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Pembinaan
dan
Pengembangan bengkel alsintan 2011-2015 No
Kegiatan
1. Pengembangan Teknologi ALSINTAN TPH (Jenis) 2. Gelar Teknologi Alat dan Mesin Pertanian TPH (kali) 3. Modifikasi Prototype Alat dan Mesin Pertanian TPH (Jenis)
4. Perawatan dan Perbaikan Alat dan Mein Pertanian TPH (Kab/Kota 5. Pengujian Alat dan mesin Pertanian TPH (Unit)
2011
Tahun 2013
2012
s/d 2015
2015
2014
3 1 2
6 2 4
8 3 6
10 4 8
12 5 10
12 5 10
13
13
13
13
13
13
4
6
6
10
12
12
39
3.3. Kajian Dokumen Penunjang Dokumen
RENSTRA`ini
saling
berhubungan
dan
mengacu
pada
RENSTRA Departemen Pertanian yang menetapkan perkembangan pengembangan tanaman pangan, pengembangqan hortikultura dan peningkatan Sumberdaya Manusia Pertanian. RENSTRA Tanaman Pangan yang menetapkan peningkatan produksi padi dan palawija berkisar 12,12% per tahun (padi 3,22 %, jagung 10,02%, kedelai 20,05%, kacang tanah 10,20%, kacang hijau 4,55%, ubi kayu 5,54%, dan ubi jalar
6,78%),
RENSTRA
Direktorat
Jenderal
Hortikultura
yang
menetapkan peningkatan produksi buah-buahan 4,60% per tahun, sayuran 1,64% pertahun, Tanaman Obat 4% pertahun dan Tanaman Hias 6,5% per tahun, RENSTRA Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan arah kebijakan pengembangan pasca panen, pengembangan pengolahan, pengembangan pemasaran dan pengembangan
kemitraan
usaha.
,
Renstra
Direktorat
Jenderal
Pengelolaan lahan dengan arah kebijakan pengembangan pengelolaan air, pengembangan pengelolaan lahan dan perluasan areal TPH target perluasan areal seluas 2 juta hektar untuk tanaman pangan dan hortikultura 1.050.000 Ha yang terdiri cetak sawah 250.000 Ha, pembukaan lahan kering 400.000 Ha, Perluasan hortikultura 400.000 ha.
40
3.4. Isu Strategis Isu strategis yang berkembang di Pembangunan Tanaman pangan dan Hortikultura kedepan adalah : 1. Mempertahankan swa sembada beras berkelanjutan, selama tahun 2006 s/d 2009 Kalimantan Selatan Selatan selalu swa sembada beras Surplus beras ini dapat dilihat pada tabel berikut : No
Tahun
Ketersediaan beras
Konsumsi (Jmlh
(Ton)
Pddk x
Surplus (Ton)
Keb/kapita/tahun)
1.
2006
927.032
452.251
474.781
2.
2007
1.108.683
465.139
643.544
3.
2008
1.108.919
479.599
629.320
4.
2009
1.148.708
479.599
630.857
504.574
599.014
5.
2010
1.103.588
2. Mutu produk tanaman pangan dan hortikultura Kalimantan Selatan yang belum optimal, yang dicerminkan dengan kondisi mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut : - Sebagian besar mutu beras yang dihasilkan masih belum sesuai Standard (SNI-6123-2008) atau baru pada posisi sebagai mutu 4, 3 dan 2. - Produk sayuran dan buah- buahan masih belum ada yang mendapat sertifikasi Prima 3 - Penanganan produksi tanaman pangan dan hortikultura sebagian besar belum menerapkan Good Manufacturing Produk (GMP) dan Good Handling Produk (GHP) 3. Alih Fungsi Lahan terutama dari Tanaman Pangan dan Hortikultura ke subsektor lain seperti perkebunan, perikanan dan ke non pertanian
41
seperti perumahan, jalan, industri dan jasa cukup besar. Alih fungsi lahan dari tahun 2005 s/d 2008 seluas 3.436,72 Ha 4. Perubahan iklim Global, Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar gas metan dari pertanaman padi yang selalu tergenang, pembakaran lahan, dan ladang berpindah. Perubahan iklim ini akan mengakibatkan perubahan pola tanam, eksploitasi
hama dan
penyakit, dll. Guna mengurangi hal tersebut perlu ditempuh dengan pengembangan padi yang berwawasan lingkungan, pengolahan lahan tanpa pembakaran dan pencegahan ladang berpindah.
42
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, dan memperhatikan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada maka Visi Pembangunan TPH Tahun 2011-2015 adalah : “Terwujudnya Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kalimantan Selatan yang Maju, Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Lokal” Pertanian yang “Maju” dicirikan kualitas SDM System Usaha Agribisnis yang berkembang, mudahnya akses petani terhadap sumberdaya ekonomi, tersedianya parasarana dan sarana, diterapkannya GAP, GHP, dan GMP. “Berdaya Saing” dicirikan dengan produksi tanaman pangan dan hortikultura menjadi komoditas yang diminati, ketersediaan produk tanaman pangan dan hortikultura secara kontinyu baik dari sisi kualitas dan kuantitas dengan tingkat efisien yang tinggi dan aman dikonsumsi dan
“Berbasis
Sumberdaya
Lokal”
adalah
Pengembangan
TPH
berdasarkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan. Untuk
mewujudkan
Visi
tersebut
Dinas
Pertanian
TPH
Provinsi
Kalimantan Selatan mengemban Misi yang harus dilakukan adalah : a. Mewujudkan Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
43
b. Meningkatkan daya saing, Produk Tanaman pangan dan Hortikultura segar maupun olahan. c. Mengembangkan Sistem dan Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani.
4.2.
Tujuan Tujuan pembangunan pertanian TPH adalah : a. Meningkatkan Produksi TPH minimal 15% (3% per tahun) untuk memenuhi kebutuhan Pangan masyarakat. b. Meningkatkan Efisiensi Pengolahan Hasil TPH rata-rat 1% per tahun c. Meningkatkan sentra / kawasan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura rata-rata 1.57%.
4.3.
Sasaran Sasaran pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah : a.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
b.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hortikultura
c.
Meningkatnya Mutu Hasil tanaman pangan dan Hortikultura
d.
Berkembangnya sentra/kawasan agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
44
4.4.
Strategi Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan pertanian TPH di Kalimantan Selatan , maka ditempuh strategi sebagai berikut : a. Peningkatan produktivitas dan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura melalui pemanfataan sumber daya pertanian (modal, teknologi, pasar, informasi, lahan, alsintan, dll) secara optimal. b. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan Hortikultura yang berkelanjutan. c. Peningkatan sarana dan prasarana Pertanaian TPH d. Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian TPH. e. Peningkatan peran UPT Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. f. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan tani.
4.5.
Kebijakan a. Kebijakan dalam peningkatan produksi produktifitas tanaman Pangan melalui : -
Peningkatan Penggunaan Benih Unggul bermutu/bersertifikat
-
Peningkatan Pemberdayaan kelembagaan pertanian
-
Peningkatan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
-
Pengembangan sarana, pengelolaan lahan, pengelolaan air dan Perluasan areal
-
Pengembangan pengolahan, mutu hasil dan pemasaran.
45
-
Pengamanan dan pengawalan tanaman dari gangguan OPT dan DFI
-
Pengembangan produksi benih Tanaman Pangan
-
Pengembangan pengawasan dan sertifikasi benih Tanaman Pangan.
-
Pengembangan Alsintan Tanaman Pangan
-
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas, stakeholder dan petani.
b. Kebijakan dalam peningkatan produksi produktifitas Hortikultura melalui : -
Penggunaan Benih Unggul bersertifikat
-
Pengembangan Kawasan sentra produksi Hortikultura.
-
Pengembangan mutu produk dan pemasaran
-
Penerapan GAP/SOP, dan regristrasi Kebun
-
Pemasyarakatan produk hortikultura.
-
Pengembangan pengelolaan lahan, pengelolaan air dan Perluasan areal Hortikultura.
-
Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (GHP, GMP).
-
Pengamanan dan pengawalan tanaman dari gangguan OPT dan DFI
-
Pengembangan produksi benih Hortikultura
-
Pengembangan pengawasan dan sertifikasi benih Hortikultura.
-
Pengembangan Alsintan Hortikultura
-
Peningkatan investasi
46
c. Kebijakan dalam peningkatan SDM pertanian melalui : -
Peningkatan peran petani agar mampu merespon pasar dan persaingan usaha
-
Peningkatan pembentukan kelompoktani, gabungan kelompoktani dan management kelompoktani
-
Peningkatan SDM ditujukan kepada petani, pelaku usaha dan aparatur pembina.
47
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Mengacu kepada RPJM Prioritas Nasional dan Bidang Departemen Pertanian Tahun 2010-2014, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan menyusun program dan kegiatan sebagai berikut : a.
Program Peningkatan Produksi Pertanian,Perkebunan/Program Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Untuk
Mencapai
Swasembada
dan
Swasembada
Berkelanjutan dengan kegiatan pokok : 1. Pengelolaan Produksi Padi 2. Pengelolaan Produksi Palawaija 3. Pengembangan perbenihan dan perlindungan tanaman pangan 4. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. 5. Penguatan Perlindungan/proteksi Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DFI. 6. Pengelolaan Sistem Sertifikasi dan Pengawasan Benih Tanaman Pangan 7. Pengembangan Data, Perencanaan dan Monev Tanaman Pangan 8. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya bidang Tanaman Pangan. b.
Program Peningkatan Produksi Pertanian,Perkebunan / Program Pengembangan
Penerapan
teknologi
Pertanian
/Program
48
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan, dengan kegiatan pokok : 1.
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan.
2.
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Aneka Tanaman Berkelanjutan.
3.
Pengembangan perbenihan dan Perlindungan hortikultura
4.
Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Hortikultura.
5.
Penguatan
Perlindungan/proteksi
Tanaman
Hortikultura
dari
Gangguan OPT dan DFI.
c.
6.
Pengelolaan Sistem Sertifikasi dan Pengawasan Benih Hortikultura
7.
Pengelolaan Data dan Perencanaan serta Monev Hortikultura
8.
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan /Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan kegiatan Pokok : 1.
Pengembangan Penanganan Pasca Panen, Pengolahan, Mutu dan Standardisasi Pertanian
2.
Pengembangan Pemasaran
3.
Pengembangan Pembinaan usaha dan Kemitraan Usaha
49
4. d.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Program Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan/Program Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian,
perkebunan/
Program Peningkatan Pengelolaan lahan dan Perluasan Areal Pertanian/ Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. 1.
Pengembangan Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal Pertanian.
2.
Pengelolaan Air Untuk Pertanian
3.
Pengembangan Sarana Produksi dan Kelembagaan Pertanian
4.
Mekanisasi Pertanian
5.
Pengembangan Alsintan pertanian
6.
Penetapan dan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Cadangan Lahan Pertanian Berkelanjutan
7.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator Kinerja Utama dan target yang ingin dicapai pada tahun 2015 meliputi hal- hal sebagai berikut : 1.
Sasaran : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dengan indikator dan target sebagai berikut : a.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Padi 2.191.042 ton/43,37 ton per hektar
b.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Jagung 152.042 Ton/52.44 ton per hektar
c.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Kedelai 5.143/12.41 ton per hektar
50
d.
Meningkatanya Produksi/Produktivitas Kacang Tanah 18.619 Ton /12.71 ton per hektar
e.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Kacang Hijau 1.697 Ton/11.00 ton per hektar
f.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Ubi Kayu 118.183 Ton/157.44 ton per hektar
g.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Ubi Jalar 31.328 Ton / 121.86 ton per hektar
2.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hortikultura a.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Jeruk 122.421 ton/382.60 ton per hektar
b.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Pisang 101.348 Ton/368.50 ton per hektar
c.
Meningkatnya Produksi/Produktivitas Durian 19.671 Ton/106,33 ton per hektar
d.
Meningkatanya Produksi/Produktivitas Sayuran 59.650 Ton/57.13 ton per hektar
3.
Meningkatnya Mutu Hasil tanaman pangan dan Hortikultura a. Tingkat Kehilangan Hasil 10.50 % b. Randemen Beras di Tingkat Penggilingan Padi 65 % c. Kemitraan Usaha 8 Kelompok
4.
Berkembangnya
sentra/kawasan
agribisnis
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura a. Padi : 531.760 Ha b. Jeruk : 500 Ha c. Sayuran : 50 Ha Penjabaran dari masing masing Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif disajikan pada daftar lampiran
51
BAB VI PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011 - 2015 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Selatan di Subsektor Tanaman pangan dan Hortikultura ini yang memuat visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan mengacu pada visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025, serta merupakan kesinambungan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 - 2011. 6.1. Pedoman Transisi Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011 – 2015 akan menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2015. Sedangkan untuk perencanaan pembangunan Pertanian Tanaman Pangan
dan
Hortikultura
tahun
2016
menggunakan
Rencana
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011 – 2015 tahun terakhir. 6.2. Kaidah Pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan selatan Tahun 2011 - 2015 merupakan pedoman bagi Penyusunan Rencana Kerja tahunan Dinas Pertanian TPH, pedoman bagi Unit pelaksana Teknis daerah (UPTD) Lingkup Dinas Pertanian untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) UPTD, Rencana Kerja UPTD dan Bidang, menyusun RKA dan RKAKL bagi UPTD dan Bidang pada lingkup Dinas Pertanian TPH. Sehubungan dengan hal tersebut
52
ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan RENSTRA Dinas Pertanian TPH Tahun 2011-2015 sebagai berikut: 1. Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Bidang pada Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan dengan didukung oleh unit-unit pendukungnya, serta petani dan stake holder terkait berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan sebaik-baiknya; 2. Kepala Dinas, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan Satuan Kerja Perangkat daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RENSTRA Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan yang ada; 3. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Lingkup Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan Selatan berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan,
program,
kegiatan
pokok
dan
unggulan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada Rencana Strategis Dinas pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Tahun 2011-2015 yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja UPTD Lingkup Dinas Pertanian tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas program, kegiatan beserta pendanaan secara tahun jamak; 5. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Bidang Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan Selatan dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan, RKA, dan RKAKL harus berpedoman pada Rencana Program dan Kegiatan di Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011- 2015 ini. 6. Kabupaten Kota yang menangani bidang pertanian dalam penyusunan Renstra Kabupaten/Kota diharapkan mengacu pada Renstra ini.
53
BAB VII PENUTUP
Pembangunan
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
dilaksanakan dalam rangka peningkatan produksi, peningkatan mutu dan daya saing. Sesuai dengan visi Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura harus dilakukan secara terpadu antara petugas, petani, serta stake holder terkait. Sesuai dengan Visi Pembangunan Pertanian tahun 2011 – 2015 yaitu Terwujudnya Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan yang berdaya saing, maka Program Pembangunan Pertanian TPH mencakup (1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai
Swasembada
dan
Swasembada
Berkelanjutan,
(2).
Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan, (3). Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian; (4). Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Untuk
Mencapai
Swasembada
dan
Swasembada
Berkelanjutan ditujukan untuk kegiatan Pengembangan produksi Padi, Pengembangan
Produksi
Palawija,
Pengembangan
perbenihan
dan
perlindungan tanaman pangan, Pengembangan Proteksi Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DFI, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan
54
Sarana Produksi Tanaman Pangan, dan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya bidang Tanaman Pangan. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman
Hortikultura
Peningkatan
Produksi,
Berkelanjutan,
Produktivitas
dan
ditujukan
Mutu
Produk
untuk
kegiatan
Tanaman
Buah
Berkelanjutan, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran
dan
Perlindungan
aneka
tanaman
Tanaman
Berkelanjutan,
Hortikultura,
Pengembangan
Pengembangan
Sistem
Sistem
penyediaan
Perbenihan, Pupuk dan Sarana Produksi Lainnya, Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, ditujukan untuk kegiatan : Pengembangan Mutu dan Standardisasi Pertanian, Pengembangan Penanganan Pasca
Panen
Pertanian,
Pengembangan
Pengolahan
Hasil
Pertanian,
Pengembangan usaha dan kemitraan usaha, Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian ditujukan untuk kegiatan : Pengelolaan Air Untuk Pertanian, Pengembangan Pengelolaan Lahan dan perluasan areal Pertanian, Mekanisasi dan
pengembangan
kelembagaan
Pertanian,
Pengembangan
Alsintan,
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Faktor sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan tanaman pangan dan hortikultura, agar pembangunan tanaman
55
pangan dan hortikulktura dapat tercapai maka perlu peningaktan kuantitas dan kualitas petugas dan petani secara bertahap dan berkesinambungan. Keberhasilan
pelaksanaan
pembangunan
tanaman
pangan
dan
hortikultura juga dipengaruhi oleh terlaksananya sistem koordinasi antar instansi terkait baik di Pusat maupun Daerah. Oleh karena itu diperlukan upaya meningkatkan koordinasi dalam Peningkatan produksi pangan di setiap tingkatan mulai dari Pusat, Propinsi, dan Kabupaten/Kota, serta seluruh stakeholders terkait.
56
LAMPIRAN
57
PERBAIKAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011-2015
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BANJARBARU 2010
58