BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Ketika itu, terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis, kaum buruh sedang berada pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri mereka dan tindasan sistem perekonomian kapitalis, serta dalam rangka ikut serta meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat disekitarnya, kaum buruh bersepakat untuk menyatukan diri mereka dengan membentuk koperasi (Baswir, 2000:11). Untuk pertama kalinya Inggris mendirikan toko koperasi di Brighton, dan menerbitkan publikasi bulanan yang dapat digunakan untuk mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Hal itu membuat Inggris membangun koperasi pada tahun 1844. Berdirinya koperasi di Inggris dianggap dapat memajukan perekonomian dan menginginkan agar tumbuhnya koperasi dapat berperan sebagai penghilang dampak negatif, selanjutnya perkembangan koperasipun semakin terlihat di negara-negara lainnya seperti Jerman yang mendirikan koperasi simpan pinjam, Prancis, dan Denmark. Karena keberhasilan Denmark menggembangkan ekonominya melalui koperasi, negara Eropa semakin mendapatkan kemajuan ekonomi. Eropapun mulai mengembangkan pemasarannya dalam hasil industri dan mencari bahan mentah untuk menggembangkan perindustriannya. Kemajuan koperasi di Eropa akhirnya meluas ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. 1
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia koperasi diperkenalkan oleh Raden Aria Wiraatmaja, seorang Patih di Purwokerto bermula pada abad 20. Koperasi tersebut diperuntukkan bagi pegawai rendahan kemudian berkembang kearah koperasi untuk sektor pertanian. Kehadiran koperasi di tengah-tengah masyarakat merupakan usaha atau badan yang sangat membantu kelangsungan hidup.
Koperasi dianggap
modal yang cocok bagi mereka yang ekonominya lemah. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara tidak sadar mempersatukan diri untuk menolong diri sendiri dan manusia sesamanya.
Mengingat sifat dari
koperasi itu, maka tidaklah mengherankan jika pergerakan koperasi amat pesat berjalannya didaerah-daerah bahkan sampe kepedesaan dimana banyak terdapat pertanian-pertanian yang sedang atau kecil. Kesejahteraan masyarakat luas dan bersama merupakan dasar dari pengembangan koperasi Indonesia.
Suatu keyakinan yang muncul bahwa
koperasi yang dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat luas, tetapi tak selamanya sesuatu usaha selalu berjalan lancar sesuai dengan harapan. Demikian juga koperasi sebagai badan usaha masih memiliki berbagai kendala dalam pengembangannya. Hal ini perlu mendapat perhatian lebih dalam pembangunan koperasi dilihat dari peranan koperasi sebelumnya. Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dilihat dari: Pertama,
kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
berbagai sektor. Kedua, penyedia lapangan kerja. Ketiga, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Keempat, 2
Universitas Sumatera Utara
pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima, sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor (herdy92.wordpres.com). Kelima peranan koperasi ini ada dalam perekonomian Indonesia guna untuk meningkatkan kemakmuran. Usaha ini tidak mudah akan tetapi harus dilakukan terus untuk masa datang.
Masyarakat membangun koperasi, untuk mencapai
kemakmuran. Tetapi tak selamanya sesuatu usaha berjalan lancar sesuai dengan harapan demikian juga koperasi. Berbagai kelemahan diperbaiki agar sesuai dengan tujuan koperasi dalam memegang peranan yang besar dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan hal tersebut eksistensi koperasi dalam kondisi globalisasi / liberalisasi ekonomi dunia sekarang ini, terutama dalam upaya penyembuhan perekonomian nasional, upaya untuk mendorong dan meningkatkan koperasi adalah hal yang sangat penting. Keikutsertaan semua pelaku ekonomi tersebut diperlukan dalam upaya mencapai sasaran pembangunan.
Perekonomian koperasi di wilayah Sumatera Utara
beberapa tahun ini mengalami peningkatan. Menengah
(UKM)
memberikan
Koperasi dan Usaha Kecil dan
kontribusi
besar
dalam
peningkatan
perekonomian suatu daerah, besarnya peranan koperasi dan UKM Sumut dapat terlihat dengan jumlah yang cukup besar yakni mencapai 187.580 unit (Burhani Antara News, 6 Januari 2012). Penghasilan yang minim, membuat seseorang selalu berpikir bagaimana cara mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga tidaklah mengherankan seseorang rela meminjam dana meskipun dengan bunga tinggi. Keinginan yang
3
Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi untuk meminjam dikalangan masyarakat secara tidak sadar meningkatkan pertumbuhan koperasi di kota-kota, termasuk Kota Medan. Dengan bantuan peranan koperasi di lingkungan masyarakat Kota Medan serta UMKM sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya golongan menengah kebawah, tidak menutup kemungkinan bantuan yang diberikan koperasi banyak digunakan untuk memberdayakan ekonomi keluarga.
Koperasi yang berdiri
disekolah-sekolah negeri maupun swasta dapat mendorong perkembangan koperasi dan secara tidak langsung mengajarkan seorang anak didik untuk terjun langsung dalam keanggotaan koperasi.
Hal tersebut dapat mengajarkan arti
kemanusiaan dan kerjasama bagi anak didik sejak dini. Tidak hanya disekolah, baik PNS, BUMN lainnya juga menggunakan jasa koperasi.
Data tabel 1.1
berikut ini terlihat dari data perkembangan jumlah koperasi menurut sektor. Tabel 1.1 Jumlah Koperasi Menurut Sektor SEKTOR
2008
2011
KUD
552
387
Perkebunan Rakyat
70
153
Perikanan
73
82
Peternakan
36
101
Industri Kerajinan
64
-
Simpan Pinjam
147
1865
4
Universitas Sumatera Utara
Golongan
-
1400
Konsumsi
-
1119
Lain-lain
7198
464
Sumber data : BPS Kota Medan Tahun 2010
Terlihat dari tabel 1.1 diatas bahwa koperasi di Kota Medan dipergunakan oleh semua golongan.
Pertambahan jumlah Koperasi Simpan Pinjam yang
meningkat ini menandakan bahwa banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa koperasi simpan pinjam. Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) ikut serta dalam kegiatan dan pelatihan mendukung kegiatan perkoperasian di Kota Medan. Bidang usaha yang lebih utama dilakukan yaitu Usaha Simpan Pinjam, mengingat bahwa masih banyaknya keperluan-keperluan yang ingin dipenuhi maka koperasi simpan pinjam diyakini dapat memenuhi pinjaman kredit. Pinjaman tersebut dipergunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, modal usaha ataupun kebutuhan lainnya dimana dapat memberdayakan ekonomi masyarakat. Untuk itu, pembangunan koperasi di kota Medan maupun daerah-daerah lainnya perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan, berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan, jumlah pengangguran yang semakin banyak. Dengan berkembanganya koperasi, bukan hanya para anggota koperasi saja yang dapat menikmati peningkatan taraf hidup, 5
Universitas Sumatera Utara
melainkan juga anggota-anggota masyarakat umumnya, terutama yang terasa sekali yaitu pada masyarakat di pedesaan dengan terselenggaranya pembangunan masyarakat desa, dimana KUD dan koperasi-koperasi produksi lainnya telah memperlihatkan peranannya yang penting.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Peranan Koperasi Dalam memberdayakan Ekonomi Masyarakat di Kota Medan”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah 1. Sejauhmana perkembangan kredit yang diterima anggota koperasi dapat meningkatkan/memberdayakan ekonomi keluarga? 2. Kendala apa yang dialami oleh para anggota koperasi yang memperoleh kredit dlaam peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat/keluarga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: 1. Untuk mengetahui jumlah perkembangan kredit yang diterima anggota koperasi yang dapat meningkatkan/memberdayakan ekonomi keluarga. 2. Untuk mengetahui kendala apa yang dialami oleh para anggota koperasi yang memperoleh kredit. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi pelaku Koperasi penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam rangka melakukan peningkatan kinerja usaha
6
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan wawasan dan pandangan, khususnya bagi peneliti sendiri untuk memahami secara mendalam bagaimana peranan koperasi dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kota Medan. 3. Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai peranan koperasi dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kota Medan 4. Sebagai bahan studi atau tambahan literature bagi mahasiswa/i fakultas ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan serta sebagai referensi dan informasi bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 5. Sebagai masukan bagi kalangan akademis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
7
Universitas Sumatera Utara