1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah Proses asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian data, membuat diagnosa keperawatan,
menyusun
intervensi
keperawatan,
implementasi
tindakan
keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan (Potter & Perry, 2005). Proses asuhan
keperawatan
diajarkan
pada
mahasiswa
keperawatan
untuk
mempersiapkan mahasiswa sebelum menjalani pendidikan klinik (Wang J. et al, 2004). Proses asuhan keperawatan ini sebagai kerangka kerja dan alur pikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kesehatan pasien pada saat menjalani pendidikan klinik (Hill, 2009). Proses asuhan keperawatan berbeda dengan proses diagnostik dalam kedokteran yaitu didalam asuhan keperawatan klien secara langsung terlibat sebagai mitra dengan perawat untuk proses asuhan keperawatan itu sendiri (Herdman T H, 2014). Pengalaman dan respon klien terhadap masalah kesehatan memiliki makna khusus yang diidentifikasi melalui proses asuhan keperawatan ( Hobbs, 2009; Stefancyk, 2009 dalam Herdman T H, 2014 ). Sedangkan fokus dalam intervensi kedokteran adalah penyelesaian
penyakit dan manajement
pengobatan pada pasien (Simpson J G., et al 2002). Sehingga dalam kurikulum pendidikan kesehatan, baik kedokteran maupun keperawatan diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi masing – masing profesi kesehatan (WHO, 2010).
1
2
Dalam kurikulum pendidikan keperawatan salah satu kompetensi utama adalah asuhan keperawatan profesional yang diajarkan dalam metode yang sesuai untuk mahasiswa (AIPNI, 2010; Lord, 2002 dalam Jensen M, 2011). Penggunaan metode pengajaran yang sesuai, dapat menjadi salah satu cara agar pengetahuan tentang proses asuhan keperawatan tercapai (Uys et al., 2004). Salah satunya adalah dengan menggunakan metode PBL(Problem based learning). Dalam metode PBL, mahasiswa menggunakan skenario untuk merumuskan tujuan belajar (Wood, 2003). Mahasiswa akan mendiskusikan skenario untuk memperdalam pengetahuan melalui tujuan belajar (Waxman, 2010); Wood, 2003). Tujuan belajar yang didiskusikan mahasiswa akan menjadi Student Learning Outcome (SLO) (Dolman et al, 1993). Proses asuhan keperawatan menjadi salah satu tujuan belajar dipendidikan keperawatan (faculty learning outcome) untuk kemudian menjadi tujuan belajar yang didiskusikan mahasiswa (student learning outcome). Proses asuhan keperawatan yang dirumuskan dalam student learning outcome masih kurang, karena mahasiswa banyak mendalami tentang proses penyakit dalam diskusi tutorial (Lee & Brysiewicz, 2009). Mahasiswa keperawatan mendiskusikan tentang patofisiologi penyakit dan konten ilmu kedokteran. Pendalaman tentang patofisiologi penyakit meningkatkan motivasi untuk belajar tentang ilmu kedokteran dalam tujuan belajar mahasiswa (Takahashi Y & Okisha, 2009). Pada penelitian Kiguli S et al (2011) menemukan bahwa terdapat kesenjangan kompetensi inti keperawatan termasuk asuhan keperawatan
3
yaitu kurangnya profesionalisme dalam hal praktek dan pemahaman tentang asuhan keperawatan. Pembahasan materi asuhan keperawatan yang belum terfokus pada pendidikan keperawatan dikarenakan oleh beberapa komponen yang ada dalam tutorial yaitu skenario, tutor dan tujuan belajar (Azer, 2012). Tujuan belajar tersebut dirumuskan dari pengembangan skenario tutorial (Dolman D& Balendong H S, 2000). Sehingga skenario berpengaruh terhadap perumusan tujuan belajar (FLO) yang sesuai dengan asuhan keperawatan (Tait M.,et al 2008). Mahasiswa mendiskusikan tujuan belajar (Student learning outcome) yang sesuai dengan (facuty learning outcome) yaitu tentang asuhan keperawatan (Unkuri K., et al 2013). Sehingga kongruensi antara faculty learning outcome dengan student learning outcome menjadi salah satu cara untuk melihat efektifitas pembelajaran (Lord, 2001 dalam Jensen M, 2011). Stikes Surya Global adalah salah satu institusi pendidikan keperawatan yang mengacu pada kurikulum AIPNI yaitu kompetensi melakukan asuhan keperawatan professional, dengan menggunakan metode pembelajaran PBL. Stikes Surya Global mengembangkan metode pembelajaran tersebut ke dalam bentuk tutorial. Tutorial pada mahasiswa keperawatan, setiap blok terdapat 4 skenario dengan tujuan pembelajaran yang berfokus pada pengetahuan tentang proses asuhan keperawatan. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dalam laporan tutorial mahasiswa, didapatkan bahwa dalam setiap 1 topik skenario terdapat 1 tujuan
4
pembelajaran (FLO) tentang proses asuhan keperawatan dan 8 tujuan pembelajaran yang membahas tentang definisi penyakit, tanda dan gejala penyakit, etiologi penyakit, penatalaksanaan medis dan lainnya. Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan menganalisis konten kalimat pada 2 blok tutorial yaitu blok keperawatan anak dan blok keperawatan maternitas. Hasilnya adalah pada tujuan belajar yang dirumuskan mahasiswa (SLO), 20% membahas tentang asuhan keperawatan dan 80% membahas tentang definisi penyakit, manifestasi klinis, tanda dan gejala penyakit, penatalaksanaan medis serta patofisiologi penyakit. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti tentang kongruensi FLO dan SLO tentang proses asuhan keperawatan di Stikes Surya Global Yogyakarta. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah kongruensi FLO dan SLO pada blok tentang proses asuhan keperawatan pada program studi sarjana keperawatan di Stikes Surya Global?” I.3 Tujuan Penelitian I.3.1 Mengetahui prosentase FLO yang dirumuskan dalam SLO terkait konten proses asuhan keperawatan I.3.2 Mengetahui kongruensi antara FLO dengan SLO pada buku blok tutorial terkait dengan proses asuhan keperawatan
5
I.4 Manfaat Penelitian I.4.1 Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengevaluasi tujuan belajar mahasiswa I.4.2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi bagi mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan fokus pembelajaran tentang asuhan keperawatan I.4.3 Penelitian ini diharapkan memberikan informasi pada bagian tutorial dalam setiap institusi untuk meningkatkan pembelajaran tentang asuhan keperawatan didalam diskusi tutorial I.5 Keaslian Penelitian Penelitian tentang tujuan belajar yang terkait asuhan keperawatan dengan mengevaluasi FLO dan SLO belum banyak dilakukan. Namun penelitian yang menggunakan skenario dan SLO dilakukan oleh Dolman et al. (1993) dengan 12 kelompok tutorial di Universitas Limburg Netherland. Penelitian ini berjudul “ Problem Effectiviness in a Course Using Problem based Learning”. Penelitian ini mengidentifikasi tentang seberapa jauh FLO dirumuskan dalam SLO. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 64,2% FLO dirumuskan dalam SLO. Penelitian yang mengidentifikasi skenario dan LO juga pernah dilakukan di Indonesia oleh M. Claramita et al., (2011) dengan judul "Are patient centered care values as reflected in teaching scenarios really being taught when implemented by teaching faculty?A discourse analysis on an Indonesian medical school’s curriculum. Penelitian ini mengevaluasi tentang skenario dan tujuan belajar yang berpusat pada perawatan pasien didalam kedokteran keluarga. Desain
6
penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis content yang dilakukan oleh 3 dokter umum dari tim kedokteran keluarga di salah satu sekolah kedokteran di Indonesia. Hasil penelitian ini terdapat adanya kesenjangan antara skenario dan tujuan belajar. Sebagian besar skenario mengarah pada perawatan pasien berpusat yang komprehensif dan berkelanjutan, namun pada tujuan pembelajaran lebih cenderung ke arah perspektif penyakit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini fokus tentang konten asuhan keperawatan. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan analisis dokumen buku blok tutorial keperawatan dengan mengevaluasi FLO dan SLO terkait konten asuhan keperawatan.