BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, jumlah kriminalitas meningkat.
yang
Di
disertai
Indonesia,
kekerasan
Wakil
Kepala
juga
Badan
ikut
Reserse
Kriminal Polri Inspektur Polisi Saud Usman mengatakan bahwa kejahatan di tahun 2012, tepatnya hingga 316.500 kasus. Resiko penduduk yang mengalami kejahatan sekitar 136 orang tahun ini. “Jadi, setiap 1 menit 31 detik terjadi satu kejahatan,” ujarnya (Rastika, 2012). Data Yogyakarta
tindak juga
kriminal mencatat
Polda
Daerah
adanya
Istimewa
kenaikan
kasus
kejahatan, di tahun 2010 terdapat 435 kasus sedangkan di tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 441 kasus ( Iwe, 2012). Tindak
kriminal
ini
menyebabkan
kematian
bagi
korban, baik disebabkan luka benda tajam maupun benda tumpul. Menurut statistik 2000 dari National Center for Injury
Prevention
and
Control,
trauma
(
disengaja
maupun tidak disengaja ) adalah penyebab utama kematian pada orang berusia 1-44 tahun. Kematian akibat trauma benda tumpul adalah kasus yang paling umum ditemui. Sedangkan bentuk lain dari
1
2
kejadian traumatis ( misalnya luka tembak, luka senjata tajam ) terjadi dibawah
kejadian akibat benda tumpul.
Misalnya, hampir semua kematian transportasi termasuk yang melibatkan tabrakan kendaraan bermotor, pejalan kali ditabrak kendaraan, kecelakaan pesawat merupakan hasil dari trauma benda tumpul. Kematian lainnya akibat trauma benda tumpul melibatkan melompat atau jatuh dari ketinggian, cedera ledakan. Trauma benda tumpul sering terlibat dalam kasus diklasifikasikan sebagai kecelakaan, serta dalam kasus bunuh diri atau pembunuhan. Orang yang mati natural kadang
hanya
berkontribusi
memiliki pada
luka
kematian,
minor
luka
kecil
yang
tidak
atau
memar,
sering ditemukan pada otopsi. Walaupun penting untuk mendokumentasikan bukti trauma saat otopsi, seseorang tidak harus segera berasumsi bahwa trauma tumpul adalah penyebab kematian. Untuk tujuan sertifikasi kematian, dapat
dicatat
bahwa
trauma
benda
tumpul
mungkin
mendasari penyebab kematian dalam kasus dimana penyebab langsung kematian adalah proses penyakit alami. Sebagai contoh,
individu
mungkin
meninggal
karena
infeksi,
throboemboli, atau gagal organ akibat trauma tertunda benda tumpul sebelumnya.
Dalam beberapa kasus, cedera
3
mungkin
sudah
terjadi
bertahun
tahun
sebelum
kematiannya (Batalis, 2013). Tingkat tumpul
keparahan
bergantung
ditransfer
dan
cedera
pada
jumlah
jaringan
yang
akibat
trauma
energi
kinetik
menerimanya.
benda yang Energi
kinetik yang terkait dengan benda bergerak adalah satu setengah massa benda dikalikan dengan objek kuadrat (½ mv2).
Secara
umum,
objek
yang
lebih
ringan
dengan
kecepatan tinggi akan menyebabkan kerusakan atau cedera yang lebih dari benda berat dengan kecepatan rendah. Selain itu, karakteristik dari benda tumpul dan permukaan
tubuh
yang
terkena
juga
mempengaruhi
keparahan cedera. Kejadian yang melibatkan permukaan benda yang lebih kecil permukaannya akan menyebabkan hasil yang lebih parah dari kejadian yang melibatkan benda
permukaan
besar
dengan
kecepatan
yang
sama.
Demikian juga, dampak pada area kecil dari permukaan melengkung, seperti kepala, akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada pada permukaan yang datar, seperti punggung. Selanjutnya, yang terpenting dari efek sekunder dari cedera trauma adalah keluarnya darah dari pembuluh darah
yang
robek,
yang
bisa
berakibat
pada
shock
hypovolemic, pendarahan pada ruang interstitial, atau
4
darah sebagai media pertumbuhan bakteri. Selain itu, efek sekunder dari cedera trauma adalah terhambatnya aliran
darah
disebabkan
nekrosis
atau
perkembangan
thrombosis menjadi stasis(Cox, 2011). Oleh
karena
itu
mendokumentasikan
kemampuan serta
untuk
menaksir,
menginterpresentasikan
cedera/luka sangatlah penting maka penulis merasa perlu melakukan
penelitian
mengenai
gambaran
atau
profil
kekerasan pada benda tumpul yang diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr.Sardjito.
I.2. Perumusan Masalah Bagaimanakah gambaran kasus kekerasan karena benda tumpul yang ditangani di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2013?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum
:
Mengetahui
gambaran
kasus
kekerasan karena benda tumpul yang ditangani di Forensik
RSUP
2011-2013.
Instalasi Kedokteran Dr.
Sardjito
tahun
5
Tujuan Khusus
: 1.
Mengetahui
demografi kelamin,
karakteristik
antara usia,
lain
persebaran
jenis tempat
kejadian. 2.
Mengetahui
jenis
pemeriksaan
yang dilakukan pada korban akibat benda
tumpul,
apakah
pemeriksaan
luar atau pemeriksaan dalam. 3.
Mengetahui
perkiraan
cara
kematian. 4. Mengetahui detail trauma seperti frekuensi,
jenis
trauma,letak
dan
variasi trauma.
I.4. Keasliaan Penelitian Sejauh pengetahuan penulis, belum pernah dilakukan penelitian Benda
tentang
Tumpul
yang
Deskripsi ditangani
Kasus
Kekerasan
Instalasi
Forensik RSUP Sardjito Tahun 2011-2013
karena
Kedokteran
6
I.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi kalangan akademisi Penelitian diharapkan memberikan gambaran tentang kasus
kekerasan
karena
benda
tumpul
yang
ditangani
Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sardjito, sehingga dapat
memberi
pengetahuan
mengenai
kasus
kematian
karena benda tumpul. 2. Bagi RSUP Dr. Sardjito Diharapkan
dapat
memberikan
gambaran
tentang
frekuensi banyaknya kasus akibat benda tumpul, sehingga dapat
digunakan
sebagai
bahan
masukan
dan
evaluasi
dalam peningkatan kinerja demi kesehatan masyarakat.