BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, merupakan pasar yang sangat potensial bagi perusahaan asing untuk mengembangkan usahanya. Kemajuan teknologi, ekonomi dan transportasi sebagai wujud modernisasi menuntut masyarakat untuk memilih hal-hal yang bersifat instan, termasuk di dalamnya adalah dalam hal memilih makanan. Usaha restoran mengalami perkembangan sangat pesat diberbagai kota di Indonesia, hal tersebut mengindikasikan bahwa intensitas dalam bisnis semakin pesat. Untuk tujuan Secara umum dari didirikanya perusahaan adalah untuk mencari laba yang sebesar-besarnya yang pada akhirnya untuk meningkatkan kekayaan dari pemegang saham atau pemilik saham perusahaan. Tetapi disisi lain Untuk melakukan usaha bisnis dalam perusahaan pastinya harus memakai strategistrategi usaha yang dijalankan sesuai apa yang diinginkan. Strategi komunikasi menjadi salah satu faktor penting demi membangun terciptanya kelancaran sistem operasional suatu perusahaan dalam
mencapai
ketidakstabilan
target.
pencapaian
Hal
ini
target
mengingat perusahaan
seringkali sebagai
terjadinya
akibat
dari
ketidaknyamanan yang dialami oleh para karyawan operasional atas sikapsikap yang ditunjukkan oleh para staf karyawan yang berada di level tertinggi
1
dari struktur organisasi perusahaan mereka. Di sinilah dibutuhkan strategi komunikasi yang tepat untuk bagaimana leader mampu mengkondisikan para anggotanya agar tetap fokus pada tugas utama sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan perusahaan, dan juga bisa didukung Dengan kombinasi antara perencanaan dan managemen perusahaan yang tepat didalam kondisi dan situasi kerja yang dinamis. Istilah strategi komunikasi memiliki definisi yang berbeda-beda menurut
beberapa
pakar
komunikasi.
Profesor
Onong
Effendy
mendefinisikan strategi komunikasi sebagai paduan dari perencanaan komunikasi
(communication
planing)
dan
manajemen
komunikasi
(communiction management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approch) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi ( Effendy. 1993 : 301). Setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda-beda dalam implementasi strategi berkomunikasi, dimana hal itu biasanya dapat diukur melalui aspek kinerja bawahan yang baik dan menjadi tolak ukur konsistensi dalam menjalankan operasional perusahaan dan kondisi ini juga terjadi pada salah satu restoran cepat saji internasional McDonald’s. McDonald’s Corporation adalah salah satu restoran taraf internasional yang
menyediakan layanan jasa cepat saji (fast food). Perusahaan yang
didirikan oleh dua bersaudara Dick and Mac Donald pada 1940 tersebut
2
kemudian memperkenalkan Speedee Service System pada tahun 1948 sebagai prinsip dasar restoran siap saji modern. Pada 15 April tahun 1955 lisensi McDonald’s dibeli oleh Ray Kroc dan hari itu dijadikan sebagai hari kelahiran McDonald’s. Ray Kroc kemudian melakukan ekpansi ke seluruh dunia dengan menjual saham McDonald’s kepada publik pada tahun 1965. Hingga tahun 1965, McDonald’s memiliki 200 cabang di seluruh Amerika Serikat, dan tahun 2004 McDonald’s tercatat telah memiliki 30.000 cabang rumah makan di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang mulai masuk pada tahun 1991.(Anonim diakses senin 6 january 2014. Pukul 22.06 WIB http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/sejarah-mcdonalds-danhumberger-nya/) McDonald’s menjadi menarik untuk teliti lebih mendalam dikarenakan di samping sebagai salah satu restoran fast food internasional, McDonald’s memiliki struktur keorganisasian yang berbeda dari kebanyakan perusahaan multinasional lainnya. Perbedaan tersebut yaitu di perusahaan yang lain seorang supervisor membawahi beberapa karyawan, sehingga keberadannya menjadi hubungan kerja yang terjadi yaitu antara pimpinan dan karyawan. Namun demikian di
McDonald’s seorang crewleader melakukan
pengelolaan terhadap karyawan agar bekerja sesuai dengan ketentuan yang diharapkan. Perbedaan tersebut dapat ditunjukkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada crewleader yaitu dengan saudara Andi baktiar dan telah bekerja selama 10 tahun di McDonald’s, hasil wawancara secara lengkap sebagai berikut:
3
“Saya sebagai crewleader tugas utama saya yaitu memimpin atau mengatur kru agar proses penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Kedudukan saya di tim sebagai pengendali aktivitas kru namun demikian dalam kegiatan operasional saya juga secara langsung menyelesaikan pekerjaan bersama para kru” (Wawancara dilakukan pada tanggal 08 – mei - 2014 pukul10:00 ) Hasil wawancara tersebut dapat secara jelas dapat diketahui bahwa seorang crewleader di McDonald’s memiliki peran yang penting dalam mendukung proses operasional perusahaan. Kemampuan yang dimiliki seorang crewleader untuk mengkomunikasi secara benar berbagai bentuk tugas kepada kru menjadi penentu atas keberhasilan pencapaian target perusahaan. Penelitian ini lebih terfokus pada bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh
crewleader di McDonald’s khususnya cabang Sarinah
Malang untuk meningkatkan kinerja karyawan. Crewleader menjadi salah satu ujung tombak disetiap store karena di bawah merekalah karyawan operasional mempertanggung jawabkan hasil kerjanya. Crewleader juga berperan penting untuk mengkondisikan karyawan operasional ketika situasi kerja tidak mendukung yang dikarenakan sikap karyawan yang sulit untuk menyesuaikan dilingkungan perusahaan atau karena kebijakan manajer yang tidak sesuai dengan keinginan para karyawan operasional. Berdasarkan uraian di atas maka dapat digunakan sebagai dasar dalam penetapan judul penelitian yaitu: “Strategi Komunikasi crewleader Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di perusahaan Mcdonald’s Cabang Sarinah Malang”
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin menjawab permasalahan utama dalam penelitian ini yakni bagaimanakah strategi komunikasi yang digunakan oleh Crewleader dalam meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan fast food khususnya di McDonald’s cabang Sarinah Malang?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menurut rumusan masalah adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Crewleader dalam meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan fast food khususnya di McDonald’s cabang Sarinah Malang
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Bisa menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu di bidang komunikasi khususnya kajian-kajian yang terkait dengan komunikasi di perusahaan. Juga diharapkan bisa sebagai bahan masukan dan evaluasi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi. 1.4.2 Manfaat Praktis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, manfaat, pengetahuan dan pemahaman bagi serikat pekerja
5
khususnya di restauran baik yang berada di kota Malang maupun yang berada di luar kota Malang di seluruh Indonesia.
6