BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan
penggunaan internet yang semakin meningkat. Berdasarkan data yang diberikan oleh Internet Society (2014), pengguna internet pada tahun 10 Mei 2014 telah mencapai 2.893.587.260 pengguna dan masih akan semakin berkembang dan diperkirakan pada tahun 2015 akan mencapai angka 3 triliyun pengguna. Selain pengguna internet yang semakin bertambah, jumlah website yang tersebar di seluruh dunia juga dari waktu ke waktu semakin bertambah. Menurut internetlivestats.com (2014), jumlah situs web yang terdaftar pada 2 Maret 2015 sejumlah 1.223.286.300 dan jumlah ini terus bertambah setiap waktunya. Dengan banyaknya website dan penggunanya, informasi yang terdapat di internet sangatlah banyak. Akan tetapi, informasi yang terdapat di tiap website merupakan informasi yang tidaklah saling terkait. Oleh karena itu, apabila seseorang ingin mendapatkan suatu informasi perlu untuk mencarinya dari beberapa situs web yang berbeda. Penerapan teknologi semantic web dapat menjadi solusi antara kesenjangan data antar website tersebut. Pengembangan website dengan menggunakan semantic web dapat membuat website tersebut menjadi basis data yang bersifat global sehingga data-data yang terdapat di dalam website tersebut dapat digunakan oleh website lain yang menggunakan teknologi semantic web (Pullock, 2009). Selain itu, pada paper yang berjudul Integrating Application of Semantic Web, semantic web bertujuan untuk otomasi, integrasi, dan penggunaan kembali data antar aplikasi 1
(James Hendler dkk., 2002). Semantic web juga memiliki keunggulan dibanding dengan website yang biasa dibangun atau yang biasa dikenal dengan website 2.0. Semantic web dibangun dengan menggunakan ontologi sehingga memungkinkan untuk memberikan suatu makna terhadap data agar dimengerti oleh mesin (Patil, 2014). Berdasarkan artikel yang berjudul “5 Peliharaan Favorit Orang Indonesia dan Risiko Kesehatannya”, anjing merupakan salah satu binatang peliharaan favorit di Indonesia (Pramudiarja, 2012). Selain itu, pemberian informasi mengenai ras anjing ini dikarenakan banyaknya anjing yang dibuang di jalan tol atau dibiarkan tidak terurus karena pemiliknya sudah tidak menginginkannya lagi atau sudah tidak memiliki waktu untuk mengurusnya. Dalam suatu artikel yang berjudul “Reasons dog end up in shelters”, diberikan suatu cara untuk mencegah anjing yang dipelihara dibuang oleh pemiliknya adalah dengan berpikir secara hati-hati dan melakukan suatu riset terlebih dahulu terhadap ras anjing yang akan dipilih sebelum membeli atau mengadopsinya (Pajer, 2014). Oleh karena itu, dengan memberikan informasi mengenai ras anjing, pemilik atau orang yang akan membeli anjing mendapatkan informasi mengenai ras anjing yang akan dipeliharanya sehingga dapat mengurangi anjing yang dibuang dan diterlantarkan oleh pemiliknya. Selain itu, dari beberapa website yang menjual anjing di Indonesia masih memiliki kekurangan, yaitu informasi data penjualan tidak dapat dicari berdasarkan jenis kelamin, umur, status stamboom¸ dan status vaksin. Pencarian hanya dapat dilakukan berdasarkan keyword based search dan hanya dibagi berdasarkan jenis ras dan lokasi. Oleh karena itu, pengguna akan sulit menemukan anjing yang sesuai dengan keinginan. Selain itu, bila pengguna ingin lebih mengetahui informasi
2
mengenai anjing yang akan dibeli tersebut, pengguna tersebut harus mencari informasi tersebut di website yang berbeda sehingga akan dibutuhkan waktu lebih banyak untuk mendapatkan suatu informasi. Penelitian yang akan dilakukan mengenai semantic web didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya. Salah satu penelitian mengenai semantic web adalah penelitian mengenai semantic web untuk e-tourism di Bali (Dennis, 2012) dan untuk pencarian katalog di perpustakaan digital Universitas Multimedia Nusantara (Yuga, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada skripsi yang berjudul “Implementasi Teknologi Semantic Web pada Aplikasi Pencarian E-tourism di Bali Berbasis Ontology”, penggunaan framework lain disarankan karena framework yang digunakan pada penelitian tersebut, yaitu RAP framework memiliki kekurangan pada fitur filter dan optional. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Nowack pada paper yang berjudul “ARC: appmosphere RDF Classes for PHP Developers” menyatakan bahwa performa ARC lebih baik dari SimpleRFDParser dan RAP (2006). Selain itu, pada penelitian yang dilakukan masih menggunakan ontologi yang dibangun sendiri saja untuk membangun semantic web. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat peluang untuk merancang dan membangun website yang dapat memberikan informasi mengenai ras anjing dan informasi penjualan anjing di Indonesia berbasis semantic web.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
3
1. Bagaimana merancang dan membangun suatu website yang dapat menyimpan informasi ras anjing berbasis semantic web? 2. Bagaimana merancang dan membangun suatu website yang dapat melakukan pencarian informasi ras anjing berbasis semantic web?
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Website yang dirancang akan menyimpan informasi penjualan anjing yang berada di Indonesia. 2. Website yang dirancang akan mengimplementasikan semantic web sampai layer OWL. 3. Website yang dirancang menyimpan data-data mengenai ras anjing yang berasal dari www.dogtime.com yang memberikan penilaian terhadap karakteristik ras anjing dan juga didukung dari buku The Howell Books of Dogs The Definitive Reference to 300 Breeds and Varieties (Palika, 2007). 4. Data ras anjing yang digunakan adalah 172 ras anjing yang terdaftar dalam American Kennel Club dan termasuk dalam kelompok herding, hound, nonsporting, sporting, terrier, toy, dan working. 5. Aplikasi yang dirancang hanya akan dapat menyimpan informasi dan melakukan pencarian terkait sesuai dengan input yang diberikan oleh user, yaitu tinggi anjing, berat anjing, ras anjing, grup anjing, rentang umur anjing, jenis kelamin, lokasi anjing yang dijual, dan karakteristik dari anjing.
4
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Merancang dan membangun suatu website yang dapat menyimpan informasi ras anjing berbasis semantic web.
2.
Merancang dan membangun suatu website yang dapat melakukan pencarian informasi ras anjing berbasis semantic web.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi yang
memadai mengenai karakteristik dari ras anjing sehingga dapat membantu pengguna dalam memilih ras anjing yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengguna juga dapat mencari daftar anjing yang dijual sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
1.6
Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Dalam penulisan laporan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bagian utama
yang dijabarkan sebagai berikut. 1. BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini, menjelaskan mengenai latar belakang dari penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dari dilakukannya penelitian ini, manfaat dari penelitian ini, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 2. BAB II LANDASAN TEORI Bab kedua ini, berisi teori-teori yang mendukung dari penelitian ini, yaitu mengenai semantic web beserta komponen-komponennya, ontologi, Protégé, ARC2, penentuan teknik dan ukuran sampel, dan skala Likert.
5
3. BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ketiga ini, dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, rancangan ontologi, flowchart, dan rancangan dari tampilan website yang akan dibangun. 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab keempat ini, dijelaskan mengenai hasil implementasi dari rancangan yang telah dibuat dan pengujian terhadap website yang telah dibangun. 5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab kelima ini, berisi simpulan dari hasil penelitian dan juga saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
6