BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH Selama beberapa bulan belakangan ini sudah sering sekali dimuat di
beberapa media berita bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) kekurangan stok darah. PMI sebagai badan kesehatan yang bertugas dan berwenang dalam mengurus penyediaan darah kesulitan mengumpulkan darah, apalagi jumlah pasien yang membutuhkan darah (baik rutin maupun kasus darurat) semakin membludak jumlahnya. Hal ini sesungguhnya suatu ironi mengingat negeri ini dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah (dengan menganggap setiap orang kompatibel sebagai pendonor). Khusus untuk wilayah Jakarta Barat kebutuhan darah yang terus meningkat membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menaikkan target perolehan kantong darah pada tahun 2011 menjadi 800 kantong darah. Padahal pada tahun 2010 perolehan kantong darah PMI Jakarta Barat hanya mencapai 672 kantong darah. Berdasarkan data pada Januari hingga November 2011 jumlah kantong darah yang telah terhimpun sebanyak 629 kantong darah.1 Kenaikan angka pemenuhan kantong darah ini memicu Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat untuk gencar melakukan kampanye dengan mensosialisasikan kegiatan donor darah guna mencapai pemenuhan sebanyak 800 kantong darah untuk wilayah Jakarta Barat pada tahun 2011. Sosialisasi kegiatan donor darah ini 1
http://www.108csr.com/home/news.php?id=290
1
2
dilakukan untuk menarik minat masyarakat melakukan donor darah, dengan jenis media kampanye yang digunakan berupa: Poster, Flyer, Brosur, Papan Jalan, Pin & Stiker, Bus, dan Iklan Televisi. Namun pada penelitian ini penulis membatasi materi penelitian yaitu media kampanye dalam bentuk cetak, seperti poster, flier, dan brosur. Hal ini dikarenakan jenis media kampanye ini adalah media yang paling sering dipublikasikan kepada khalayak dan merupakan media utama dalam penyelengaaraan kampanye, keterangan ini didapat berdasarkan wawancara dengan Kepala Sub. Divisi Publikasi dan Dokumentasi PMI Pusat yakni Bapak Indra Yogasara. Selain itu, karena media kampanye dalam bentuk iklan yang dibuat oleh PMI dipublikasikan dalam waktu yang terlampau singkat, hanya 1 (satu) bulan yakni pada Juni 2011. Sedangkan untuk media kampanye papan jalan dan bus merupakan media kampanye yang digunakan sebagai sarana pendukung kegiatan kampanye agar calon pendonor ataupun pendonor dapat melakukan donor darah tanpa harus mendantangi gerai unit donor darah secara langsung, dan papan jalan merupakan media yang digunakan sebagai tanda adanya penyelenggaraan kegiatan donor darah. Dan untuk jenis media pin & sticker, hanya sebagai media pendukung yang dibagikan setelah melakukan donor darah atau sebagai cinderamata bentuk ucapan terimkasih dari PMI. Sehingga media yang tidak diteliti adalah media kampanye yang sekunder, karena media yg difokuskan publikasinya kepada khalayak adalah poster, flyer, dan brosur. Selain gencar melakukan kampanye dengan media-media yang telah disebutkan diatas, PMI juga saat ini telah memiliki Gerai Unit Donor Darah khusus yang disediakan untuk melakukan donor darah kapanpun waktunya. Sebab
3
seperti yang diketahui selama ini, kebanyakan orang mengetahui adanya kegiatan donor darah hanya pada saat event-event tertentu saja, sehingga dengan adanya kampanye donor darah sebagai gaya hidup (lifestyle) maka PMI memfasilitasi Gerai Unit Donor Darah sebagai sarana pendukung gerakan tersebut. Hingga saat ini PMI membuka outlet donor darah di tiga tempat, yakni: 1. Senayan City, Area Crystal Lagoon lt. Lower Ground. Jam buka: 11.00 – 19.00 WIB 2. Universitas Trisakti Fakultas Pertambangan (di belakang Mesjid). Jam buka: 09.00 – 17.00 WIB 3. Tanah Abang, Blok A lt. 12. Jam buka: 11.00 – 19.00 WIB Pemilihan lokasi penelitian ini tidak dilakukan di ketiga tempat adanya gerai unit donor darah, karena 2 (dua) tempat Unit Donor Darah adalah pusat perbelanjaan. Sehingga penulis mengurangi resiko adanya kesulitan dalam jumlah responden, yaitu jumlah pengunjung yang tidak tetap dan sulit diperkirakan. Maka, Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan sebagai salah satu tempat yang menjadi Gerai Unit Donor Darah, yang juga merupakan Universitas pertama di Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Barat yang dipilih PMI untuk meningkatkan jumlah pendonor dikalangan mahasiswa, dengan adanya gerai ini diharapkan mampu menggugah hati mahasiwa untuk ikut serta dalam “aksi donor darah” dan bisa menjadikan donor darah sebagai gaya hidup (lifestyle) remaja masa kini. Sedangkan alasan mengapa penelitian ini difokuskan hanya di Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan karena penulis ingin meneliti bagaimana minat melakukan donor darah dikalangan mahasiswa, sebab sebagai seorang mahasiswa karena
4
peneliti melihat banyak mahasiswa yang enggan melakukan donor darah karena mungkin disebabkan mengkonsumsi obat-obatan terlarang ataupun ketakutanketakutan yang dipikirkan oleh mahasiswa untuk melakukan donor darah, padahal bagi mahasiswa Trisakti Jurusan Pertambangan PMI telah memberikan kemudahan untuk melakukan donor darah dengan mendirikan gerai unit donor darah diwilayah tersebut. Berbeda dengan masyarakat umum yang profesinya sebagai pekerja, kebanyakan dari mereka sangat meminati kegiatan donor darah. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti yang dilakukan pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), dimana jumlah calon pendonor jauh lebih banyak daripada jumlah penyediaan kantong darah dari PMI. Maka dari itu, perlu adanya penelitian mengenai minat melakukan donor darah dikalangan mahasiswa khususnya di lingkungan Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan. Media kampanye yang menjadi salah satu faktor meningkat atau tidaknya jumlah pendonor menjadi bagian penting dalam proses sosialisasi kegiatan kampanye. Sebagai mahasiswa Komunikasi Visual, jika dilihat dari segi visual, media kampanye yang dibuat PMI dengan target khalayak seorang mahasiswa, media yang digunakan kurang mampu menggugah hati calon pendonor. Hal ini disebabkan karena kurang komunikatifnya elemen visual yang terdapat pada media kampanye dan isi pesan kampanye, padahal media kampanye yang digunakan oleh PMI seharusnya mampu mempengaruhi minat khalayak siapapun yang melihatnya. Pada media poster, perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang yang sedang bergerak, mungkin
5
sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan flyer dan brosur dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti. Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari empat tujuan berikut ini:1 1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara 2. Mempromosikan layanan / jasa 3. Menjual suatu produk 4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda) Poster biasanya ditujukan kepada khalayak yang bergerak, maka selain harus berukuran besar, ciri-ciri poster yang baik yaitu: 1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat 2. Ide dan isi yang menarik perhatian 3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan 4. Menggunakan warna-warna mencolok 5. Menerapkan prinsip kesederhanaan (simplicity) Flyer adalah salah satu alat propaganda yang isinya disesuaikan dengan kepentingan tertentu. Namun satu unsur utama yang dominan adalah informasi, baik itu dalam bentuk teks maupun visual. Flyer pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahu dan sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk mengajak atau bahkan membentuk opini bagi orang banyak. Pada ruang dan media yang instan ini, dimungkinkan untuk bereksperimen dan menciptakan 1
http://percetakan.biz/index.php/i/110-tentang-flyer-leaflet-poster-brosur-dan-katalog
6
inovasi-inovasi visual yang menarik. Seperti halnya teori desain packaging, flyer pun memilki kesempatan hanya 1/5 detik untuk „menangkap‟ mata si target audience.2 Secara keseluruhan isi dan bentuk media kampanye poster dan flyer terlihat sama, perbedaan hanya ada pada ukuran media kampanye dan tambahan informasi mengenai syarat melakukan donor darah yang terdapat pada flyer. Ilustrasi yang digunakan pada media ini hanya bentuk setetes darah dengan isi pesan “MEREKA SELAMAT KITA SEHAT”, sehingga peneliti menganggap bahwa ilustrasi dan isi pesan yang dibuat kurang mampu menggugah hati khalayak terutama jika poster dipublikasikan untuk kalangan mahasiswa. Menurut peneliti akan lebih menggugah hati calon pendonor jika ilustrasi yang dibuat lebih dramatis misalnya gambar tangan pendonor yang sedang memberikan setetes darah kepada yang membutuhkan, atau isi pesan yang dibuat lebih menyentuh, misalnya “SETETES DARAH KITA ADALAH HARAPAN HIDUP MEREKA”. Dengan isi pesan yang lebih menyentuh setidaknya mampu menarik perhatian, dan menimbulkan keinginan untuk melakukan donor darah. Selain itu, pada media kampanye poster dan flyer terdapat kesalahan penulisan letak lokasi pengadaan gerai Unit Donor Darah. Pada poster dan flyer dituliskan bahwa letak gerai Unit Donor Darah terdapat di Universitas Trisakti Fakultas Pertambangan, padahal di Universitas
Trisakti
tidak
ada
Fakultas
Pertambangan,
tetapi
Jurusan
Pertambangan yang berada dibawah naungan Fakultas Kebumian dan Energi.
2
http://www.ridwanfauzi.com/2011/bedanya-pamflet-brosur-dan-flyer/
7
Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul. Brosur biasanya memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau lainya dengan maksud untuk memperkenalkan produk dan sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Bila terdiri dari satu halaman, brosur umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah, sementara jika lebih dari satu lembar biasanya dijilid dengan benang, kawat,atau sekedar disusun tanpa dijilid.3 Brosur merupakan media yang paling banyak digunakan oleh organisasi termasuk Palang Merah Indonesia (PMI). Media ini termasuk sangat efektif dalam mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan sesuai tujuan pembuatan brosur. Efektif disini tidak hanya berarti memerlukan ongkos produksi yang cukup ringan, tapi juga bisa meyakinkan seseorang untuk menerima apa yang kita tawarkan. Media cetak dalam bentuk brosur biasanya menginformasikan mengenai keunggulan utama dari sebuah kegiatan, dalam hal ini adalah kegiatan donor darah. Pada media kampanye brosur PMI, bagian depan brosur terdapat tagline “DONOR SEKARANG! SETETES DARAH ANDA, NYAWA MEREKA”, namun ilustrasi yang dibuat adalah foto-foto selebritis yang dimaksudkan untuk memperkenalkan bahwa mereka adalah sahabat PMI yang
3
http://percetakan.biz/index.php/i/110-tentang-flyer-leaflet-poster-brosur-dan-katalog
8
membantu mendonorkan darahnya kepada PMI. Menurut peneliti, ada ketidaksesuaian antara tagline dengan ilustrasi pada media kampanye. Akan lebih sesuai jika ilustrasi yang dibuat berupa kegiatan donor atau proses transfusi darah yang dibuat lebih komunikatif, dengan menggunakan ilustrasi manual atau digital yang bukan hasil foto. Hal yang sama juga terdapat pada bagian belakang, yaitu foto-foto wajah pendonor setia, ini menjadikan foto menjadi kurang bermanfaat karena tidak ada penjelasan mengenai siapa yang berada pada foto tersebut. Dan akan lebih baik jika ilustrasi dengan isi pada brosur sesuai, agar mampu menarik minat siapapun yang melihat media kampanye tersebut. Penyebaran informasi mengenai kegiatan kampanye “aksi donor darah” yang dibuat PMI diharapkan mampu menghasilkan tanggapan positif dari masyarakat, yang pada penelitian ini dikhususkan untuk mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan. Sosialisasi melalui kegiatan kampanye bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendonor di kalangan mahasiswa. Sehingga setelah mengetahui, mengerti, dan memahami adanya kampanye mengenai kegiatan donor darah, mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan memiliki keinginan untuk melakukan donor darah atau mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan berminat untuk mengikutsertakan diri dalam kegiatan donor darah yang dipengaruhi oleh media kampanye yang dibuat Palang Merah Indonesia (PMI). Pada Penelitian ini peneliti membuat pembatasan masalah agar permasalahan tetap berada pada lingkup yang sesuai serta selalu terarah, agar dapat dicapai solusi yang tepat pada pokok permasalahan.
9
Pada penelitian kali ini akan dibahas mengenai peran media kampanye “aksi donor darah” yang dibuat oleh PMI pada tahun 2010, dan dipublikasikan pada tahun 2011 hingga saat ini. Dengan banyaknya jenis media kampanye yang dibuat oleh PMI, maka untuk mempermudah penelitian penulis membatasi materi yang akan diteliti, yaitu: poster, flyer, dan brosur sebagai media kampanye cetak dan sebagai media utama yang digunakan oleh PMI dalam kegiatan kamapanye sosial “aksi donor darah”. Dari ketiga jenis media kampanye yang tersebut, ditinjau secara umum, kemudian diteliti sejauh mana pengaruh masing-masing media kampanye dalam menarik minat mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan untuk ikut serta dalam kegiatan donor darah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul: “Pengaruh Media Kampaye “Aksi Donor Darah” PMI Tahun 2011 terhadap Minat Mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan Dalam Melakukan Donor Darah”.
1.2
PERUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dikaji dalam penelitian adalah pengaruh media
kampanye yang dibuat oleh PMI terhadap minat mahasiswa Universitas Trisakti Fakultas Pertambangan untuk ikut serta dalam kegiatan donor darah. Adapun pertanyaan yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut : “Sejauh mana pengaruh media kampanye “aksi donor darah” PMI terhadap minat mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan dalam melakukan donor darah?“
10
1.3
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan
media
kampanye
yang
telah
dibuat
PMI
Jakarta
berpengaruh
dalam
mensosialisasikan kegiatan donor darah guna menarik minat mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan untuk ikut serta dalam kegiatan donor darah.
1.4
MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat:
1.Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu komunikasi, dan komunikasi visual khususnya pengaruh dari media kampanye “aksi donor darah” yang dibuat untuk menunjang segala kegiatan kampanye dengan tujuan agar dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan donor darah, yaitu mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan dan agar penulis dapat memberikan keterangan yang bermanfaat untuk sejumlah khalayak dan dapat membantu PMI dalam mengkampanyekan aksi donor darah. 2. Manfaat Praktis Untuk Mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kegiatan donor darah serta mampu mengajak mahasiswa Universitas Trisakti Jurusan Pertambangan untuk ikut serta dalam kegiatan aksi donor darah guna meningkatkan jumlah persedian darah nasional untuk kebutuhan target kantong darah di Indonesia.
11
Untuk PMI, penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan penilaian mengenai media kampanye yang pernah dibuat untuk terus meningkatkan dan mempertahankan keberadaan media kampanye PMI. Untuk penulis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan ilmu dan pengalaman yang berharga dalam kehidupan.