BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan asset masa depan bangsa yang senantiasa harus dijadikan prioritas utama dalam menuju citacita bangsa sejajar dengan bangsa-bangsa yang telah maju. Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan non formal, bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang pada akhirrnya diharapkan akan menjadi
budaya
menyelenggarakan
bangsa kearsipan
sedangkan secara
kearsipan
baku,
sesuai
bertujuan dengan
untuk
ketentuan
perundang-undangan.. Dalam mencapai tujuan di atas sebagaimana telah ditetapkan dalan Renstra 2013 – 2018, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berupaya secara terus menerus untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota
Bandung. 1.2
Visi dan Misi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung
1.2.1.Visi Visi “Terwujudnya Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Sebagai Pusat Baca Masyarakat dan Pusat Penyelenggaraan Kearsipan Kota Bandung” Visi tersebut di atas diusung dalam rangka
mendukung Program
Pemerintah Kota Bandung yang tertuang dalam Visi Kota, yaitu : ”Terwujudnya Kota bandung Yang Unggul, Nyaman Dan Sejahtera” 1
8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1343 Tahun 2014 Tentang Rincian
1.2.2. Misi Adapun yang menjadi Misi dari Kantor Perpustakaan dan Arsip
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan
Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1.3.
Dan Arsip Daerah Kota Bandung.
a.
Mewujudkan Minat Baca Masyarakat;
b.
Mewujudkan Penyelenggaraan Kearsipan;
c.
Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat;
d.
Mewujudkan Kinerja Yang Akuntabel.
1.4
Tujuan penerbitan buku Profil Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum dan Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD) mengenai Program-program dan kegiatankegiatan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung.
Dasar Hukum Pelaksanaan Keliling
Maksud dan Tujuan
Kegiatan
Peningkatan
Operasional
Perpustakaan
pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota
Bandung, berpedoman pada : 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang No.12 Tahun 2008; 3. Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; 4. Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan; 7. Peraturan Daerah
Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007, tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung;
2
3
Bandung, yang menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 34
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1.
Tahun 1994 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Sejarah Berdirinya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Kantor Arsip Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II. 4. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 1994
Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007
tentang Pengembangan Organisasi/Kelembagaan Unit Pelaksana Daerah
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota
(UPD) Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kotamadya Daerah Tingkat II,
Bandung, nomenklatur lembaga perpustakaan dan kearsipan di Kota
Surat Persetujuan Menteri Penertiban Aparatur Negara (MENPAN) No.
Bandung adalah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.
126/MK.Waspan/3/1999 tanggal 19 Maret 1999 dan Surat Ijin Prinsip
Kronologis Perjalanan lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah
dari Menteri Dalam Negeri Nomor 061/475/SJ tanggal 6 Maret 1999,
adalah sebagai berikut :
statusnya
ditingkatkan,
menjadi
Unit
Pelaksana
Daerah
(UPD)
1. Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II
Perpustakaan Umum yang langsung bertanggung jawab kepada Walikota
Bandung Nomor 10 Tahun 1987, Lembaga Kearsipan bernama Sub
dan secara administratif berada di bawah koordinasi Sekretaris Daerah,
Bagian Arsip dan Ekspedisi, kedudukan di bawah Bagian Umum
yang berlokasi di Jl. Singaperbangsa Bandung; 5. Berdasarkan Keputusan Walikota Kodya Daerah Tingkat II Bandung No.
Sekretariat Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 2. Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 07 Tahun 1990 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat
599 Tahun 1999, UPD diubah menjadi Kantor Perpustakaan Umum Kota Bandung.
II Bandung Nomor 10 Tahun 1990 tentang Pengesahan Susunan 5 Organisasi UPTD Perpustakaan Umum pada Dinas Pendidikan dan
6. Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 06
Kebudayaan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, yang berlokasi di
Teknis Daerah Kota Bandung, Lembaga Perpustakaan Dan Kearsipan
Jl. Jend. A. Yani Nomor 239, Sayap Kiri Kantor Dinas P & K Kota
yaitu Kantor Arsip Daerah dan Kantor Perpustakaan Umum Kota
Bandung;
Bandung, digabung menjadi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip
3. Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II
Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga
Daerah Kota Bandung;
Bandung No. 16 Tahun 1994 dan No. 17 Tahun 1994, lembaga kearsipan
7. Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12
yang semula bernama Sub Bagian Arsip dan Ekspedisi statusnya
Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga
ditingkatkan, menjadi Kantor Arsip Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Teknis Daerah Kota Bandung, kata Umum pada Kantor Perpustakaan
4
5
Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung dihilangkan menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dan
berlokasi di Jl.
Wastukancana No.2 Bandung;
I. Kepala Kantor
pokok
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup
Bandung, menempati gedung yang berlokasi di jalan Pelajar Pejuang ’45
Perpustakaan dan kearsipan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Nomor 8, Bandung;
pembantuan.
9. Pada bulan Mei 2012 sampai dengan sekarang, Kantor Perpustakaan Dan
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
Arsip Daerah Kota Bandung menempati gedung baru yang berlokasi di
(1), Kepala
Jl. Caringin Nomor 103, Bandung.
mempunyai fungsi :
Struktur
Organisasi
Kantor
Perpustakaan
dan
Arsip
Daerah
Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung,
Kepala Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Bandung,
Kepala Sub Bag. Tata Usaha, (eselon IV.a)
3.
Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan, (eselon IV.a)
4.
Kepala Seksi Pengelolaan Kearsipan, (eselon IV.a)
5.
Kepala Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan, (eselon IV.a)
6.
Jabatan Fungsional terdiri dari pustakwan 3 orang dan Arsiparis 3
Daerah
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup ketatausahaan, pengelolaan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
pustaka dan kearsipan;
dan kearsipan; dan d. Penyelenggaraan pengkoordinasian, monitoring, pengawasan dan pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kantor. II. Sub Bagian Tata Usaha (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok
orang.
Bagan Struktur Organisasi (BSO) terlampir
Arsip
ketatausahaan, pengelolaan perpustakaan, arsip serta bina pustaka
2.
8.
dan
c. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis
(eselon III.a)
Staf / Pelaksana : 19 orang
Perpustakaan
lingkup ketatausahaan, pengelolaan perpustakaan, arsip serta bina
terdiri dari :
7.
Kantor
perpustakaan, arsip serta pustaka dan kearsipan;
(PUSARDA) Kota Bandung
1.
Tugas Pokok dan Fungsi
(1) Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai tugas
8. Mulai tanggal 25 Mei 2009, Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota
2.2.
2.3.
melaksanakan sebagian tugas Kepala Kantor Perpustakaan lingkup Ketatausahaan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimaksud pada ayat (1), kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : 6
7
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan progam kerja kegiatan ketatausahaan;
(1) Kepala
b. Pelaksanaan pelayanan ketatausahaan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, progam dan administrasi perlengkapan;
evaluasi kebijakan lingkup perpustakaan dan kearsipan; dan pembinaan,
monitoring,
pengawasan
dan
Arsip
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup pengelolaan Arsip; pada
ayat (1), Seksi Pengelolaan Arsip mempunyai fungsi :
pengelolaan arsip;
pengelolaan arsip;
(1) Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai tugas pokok sebagian
pokok
b. Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk te4knis lingkup
III. Seksi Pengelolaan Perpustakaan
tugas
Kantor
lingkup
pengelolaan
perpustakaan;
c. Pelaksanaan lingkup pengelolaanarsip; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan Arsip. V. Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai fungsi :
pengelolaan perpustakaan; penyusunan
(1) Kepala Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor lingkup Bina Pustaka dan
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan progam kerja lingkup
b. Pelaksanaan
Pengelolaan
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan progam kerja lingkup
pengendalian,evaluasi, dan pelaporan lingkup ketatausahaan.
melaksanakan
Seksi
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimaksud
c. Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan, implementasi dan
d. Pelaksanaan
IV. Seksi Pengelolaan Arsip
Kearsipan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
bahan
petunjuk
teknis
lingkup
pengelolaan perpustakaan;
(1), Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan progam kerja lingkup bina
c. Pelaksanaan lingkup pengelolaan perpustakaan; dan
pustaka dan kearsipan;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian, monitoring, pengawasan dan pengendalian, evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan perpustakaan.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina pustaka dan kearsipan; c. Pelaksanaan lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan ; dan
8
9
d. Pelaksanaan pengkoordinasian, monitoring, pengawasan dan pengendalian, evaluasi dan pelaporan l;ingkup bina pustaka dan kearsipan. 2.4.
2.5.
Sarana dan Prasarana
2.5.1. Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah yang tugas pokoknya menyelenggarakan layanan
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (PUSARDA) Kota Bandung sebanyak 37 orang, terdiri dari :
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Letak Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, terdiri dari 2 (dua) lokasi :
a. Berdasarkan Status Pegawai :
1. Gedung Kantor/Ruangan Perpustakaan Kota Bandung berlokasi di di Jl.
Pegawai Negeri Sipil
= 25 orang
Calon Pegawai Negeri Sipil
= 6 orang
Caringin No. 103, Bandung, Telepon/faks (022) 5410403, dengan luas keseluruhan bangunan, sebesar : 1.530 m²,
b. Berdasarkan Jabatan :
terdiri dari 3 lantai dengan
luas lantai I : 492 m², lantai 2 : 519 m², dan lantai 3 : 519 m², meliputi
Kepala Kantor
=
1 orang
Ka.Sub.Bag Tata Usaha
=
1 orang
Ka. Seksi
=
3 orang
Pustakawan
=
3 orang
Baca Dewasa, ruang baca anak, Ruang Baca Remaja, Ruang
Arsiparis
=
4 orang
Penyimpanan Barang (gudang), Dapur dan Toilet.
Pelaksana
= 19 orang
Ruang Kepala Kantor, Ruang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Ruang Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan, Ruang Seksi Pembinaan Pustakan dan Arsip, Ruang Audio Visual, Ruang Baca Referensi, Ruang
2. Depo Arsip/tempat penyimpanan Arsip
c. Berdasarkan Jenjang Pendidikan :
bertempat di Basement
Sekretariat Daerah Kota Bandung, Jl. Wastukancana Nomor 2, Bandung
SMU/SMK
= 16 orang
dengan luas ± 750 M2, meliputi ruang Pelayanan Kearsipan dan Depo
D3 Non Perpustakaan
=
1 orang
Arsip/penyimpanan Arsip Pemerintah Kota Bandung.
D3 Kearsipan
=
1 orang
S1 Non Perpustakaan
= 10 orang
S2 Non Perpustakaan
=
2 orang
10
11
BAB III PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
3.2.
Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung berupaya untuk memberikan layananprima kepada masyarakat Kota Bandung khususnya,
3.1. Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Daerah Kota Bandung harus berfungsi sebagai pusat informasi, pusat belajar masyarakat, pusat kegiatan masyarakat yang tentunya
umumnya seluruh pengguna jasa perpustakaan yang memerlukan informasi melalui pengembangan koleksi bahan pustaka. Koleksi Perpustakaan yang dimiliki Sampai dengan tahun 2014
dapat memberikan manfaat, sekalipun belum optimal, sehingga akan
adalah sebagai berikut :
mendorong inovatif maupun kreatifitas masyarakat itu sendiri . Layanan Perpustakaan bertempat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, beralamat di Jalan Caringin
No. 103 Bandung,
melaksanakan kegiatan yaitu :
No
Buku
1
000 (Karya Umum)
2
100 (Filsafat dan Psikologi)
Eksemplar
Judul
2.826
6.634
733
2.712
3
200 (Agama)
4.425
12.613
a. Pelayanan Pustaka dan Jasa Informasi;
4
300 (Ilmu –Ilmu Sosial)
6.025
15.704
b. Pelayanan Penelusuran Literatur secara manual maupun digital;
5
400 (Bahasa)
1.320
5.642
c. Pelayanan Audio Visual;
6
500 (Ilmu -Ilmu Murni/Pasti/Alam)
992
3.108
d. Pelayanan Bercerita/Story Teliing;
7
600 (Ilmu-Ilmu Terapan/Teknologi)
6.634
11.959
8
700 (Kesenianhiburan,olahraga)
893
2.607
9
800 (Kesusastraan)
3.855
7.931
10
900 (Geografi dan Sejarah Umum)
874
2.332
28.577
71.642
e. Pelayanan Peminjaman Koleksi Bahan Pustaka; f. Pelayananan Keangggotaan Perpustakaan; g. Penyiangan Koleksi Bahan Pustaka;
Jumlah
h. Pemprosesan/Pengolahan Koleksi Bahan Pustaka;
Selain itu Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Bandung
i. Katalogisasi Koleksi Bahan Pustaka; dan
menyediakan pula terbitan berkala berupa majalah dan surat kabar, baik
j. Pemeliharaan dan Perawatan Koleksi Bahan Pustaka.
terbitan dalam kota maupun luar Kota Bandung, antara lain : - Majalah Tempo
- Koran Kompas
- Majalah Trubus
- Koran Pikiran Rakyat
- Majalah Mangle
- Koran Metro (Tribun Jabar)
- Tabloid Nova 12
13
1
3.2.1. Klasifikasi
3.2.2
Katalogisasi
Klasifikasi adalah proses pengelompokan/pengumpulan benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak sama.
Katalogisasi adalah daftar pustaka yang ada dalam perpustakaan. Katalogisasi merupakan pedoman atau petunjuk seluruh bahan atau sumber
Dalam pengolahan bahan pustaka, klasifikasi merupakan salah satu
yang tersedia di suatu perpustakaan, katalogisasi akan membantu
pekerjaan teknis yang sangat penting, apalagi bagi perpustakaan umum
pengunjung perpustakaan memperolehinformasi yang cepat dan tepat
tingkat kota dengan jumlah koleksi bahan pustaka ribuan judul.
melalui pengarang, judul atau subjek yang dibutuhkan.
Secara garis besar koleksi bahan pustaka dibagi 2 kelompok, yaitu :
3.2.3. Prestasi Bidang Perpustakaan yang pernah diraih/dicapai :
1) Kelompok Fiksi (ceritera, dongeng, novel dll)
1.
2) Kelompok Non Fiksi (Ilmu Pengetahuan) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung mengunakan sistem DDC (Dewey Decimal Clacification). Klasifikasi sistem DDC membagi seluruh cabang ilmu pengetahuan menjadi 10 kelas Utama, Yaitu : 000 = Karya Umum
Perpustakaan Kelurahan. 2.
Tahun 2004 Juara se Jawa Barat dalam rangka Lomba Karya Tulis.
3.
Tahun 2004 Juara III Putra Putri se Jawa Barat dalam rangka Lomba Pidato Bung Karno Tingkat SLTA.
4.
100 = Filsafat dan Psikologi
Tahun 2002 Juara I se Wilayah V (Priangan) sebagai Pembina Terbaik
Tahun 2004 Juara II Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam perpustakaan desa/Kelurahan se Jawa Barat.
200 = Agama
5.
300 = Ilmu – Ilmu Sosial
Tahun 2005 Juara III Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam rangka Evaluasi Kinerja Perpustakaan dan pembina Terbaik Perpustakaan
400 = Bahasa
Umum se Jawa Barat.
500 = Ilmu - Ilmu Murni(Pasti/Alam)
6.
600 = Ilmu-Ilmu Terapan(Teknologi)
Tahun 2009 Juara Harapan II Lomba Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota Tingkat Provinsi Jawa Barat.
700 = Kesenian,Hiburan,Olahraga 800 = Kesusastraan 900 = Geografi dan Sejarah Umum
7.
Tahun 2010 Mendapatka Piagam Jasa Darma Pustaloka.
8.
Tahun 2010 Juara Ke 3 Lomba perpustakaan se Jawa Barat.
9.
Tahun 2013 Juara Harapan 1 Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat Jawa Barat (Perpustakaan SMA Negeri 5 Bandung).
10. Tahun 2014 Juara Stand Terbaik III dalam rangka mengikuti Pameran IKAPI Jawa Barat. 14
15
3.3.
Setiap tahun kami menargetkan Pos-pos Pelayanan Layanan Keliling
Jasa Layanan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan sasaran layanan,yaitu :
3.3.1. Layanan Perpustakaan Keliling Kegiatan Peningkatan Operasional Perpustakaan Keliling merupakan
- Sekolah ( SD,SMP,SMA );
kegiatan yang berkesinambungan sehingga kegiatan yang diselenggarakan
- Madrasah/Pondok Pesantren;
merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya dan kegiatan ini
- Warga masyarakat di Kelurahan/Kecamatan;
dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan Bulan Desember setiap
- Tempat-tempat Aktivitas masyarakat.
tahunnya dengan menggunakan mobil unit Perpustakaan Keliling sebanyak
3.3.2. Pelayanan Penelusuran Literatur
4 unit, yaitu 1 unit mobil Toyota Hi-lux, 2 unit mobil Daihatsu Luxio dan 1
Penelusuran literature di Kantor PUSARDA dapat di seaching/dicari
unit mobil Toyota Dyna.
dengan menggunakan 2 sistem katalogisasi yaitu secara manual
Kegiatan ini sasarannya adalah masyarakat yang jauh jangkauannya dari
Perpustakaan
Kota
Bandung,
yaitu
warga
masyarakat
di
Kelurahan/Kecamatan dan tempat-tempat aktivitas masyarakat Kota Bandung. Kegiatan Operasional Perpustakaan Keliling berupa : 1. Perpustakaan Keliling Kelurahan/Kecamatan (hari kerja sesuai jadwal); 2. Perpustakaan Keliling Gelar Baca Santai di Tegalega (hari Minggu);
dan
literature layanan komputerisasi. 3.4
Promosi Untuk mempromosikan keberadaaan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, kami sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yaitu : - Informasi melalui media cetak dan elektronik;
3. Perpustakaan Keliling di Dago Car Friday (hari Minggu); dan
- Mengikuti Pameran Bekerjasama dengan IKAPI Jawa Barat;
4. Perpustakaan Keliling di Buahbatu Car Friday (hari Minggu).
- Mengadakan perlombaan : Lomba Story Telling (Pelajar SD/Mi Se-Kota Bandung); Lomba Story Telling (Pelajar SMP/Mts Se-Kota Bandung); Lomba Baca Puisi ( TP.PKK, DWP, FTBM, GOW dan SKPD Se-Kota Bandung).
Mobil Unit Perpustakaan Keliling
16
17
BAB IV PENGELOLAAN KEARSIPAN 4.1.
Penarikan Arsip/Akuisisi Penarikan arsip/akuisisi arsip adalah kegiatan perluasan khasanah arsip ,kegiatan penarikan arsip harus diawali dengan survey arsip yaitu kegiatan pendataan arsip yang mencakup volume arsip, jenis arsip, kurun
Pameran Buku Kantor Pusarda Tahun 2014
waktu dan masalah arsip serta dapat dijadikan dasar perencanaan kebutuhan sarana, tenaga kerja, waktu dan biaya yang dibutuhkan. Penarikan Arsip/Akuisisi arsip yaitu penyelamatan dan pelestarian arsip
untuk
terpeliharanya
bahan-bahan
pertanggung
jawaban
penyelenggaraan pemerintah dan kehidupan kebangsaan. Penyelamatan dan pelestarian arsip meliputi penyelamatan arsiparsip yang berkaitan dengan perubahan sistem pemerintahan, pembentukan
Lomba Story Telling Pelajar SD/Mi Se-Kota Bandung tahun 2014
dan penghapusan kelembagaan, peristiwa-peristiwa lainnya yang bersifat perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan kebangsaan yang bernilai sejarah bagi Pemerintah Daerah, Negara dan Bangsa. Dengan Nomor
terbitnya
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, banyak
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Bandung yang
Lomba Baca Puisi Antara DWP & FTBM Se-Kota Bandung tahun 2014
digabung/dilikuidasi, dengan demikian Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung mengakuisisi/menarik/menyelamatan arsip-arsip Satuan Kerja Perangkat Daerah yang digabung/dilkuidasi tersebut.
18
19
d.
Hasil Akuisisi dan / Penyelamatan Arsip 4.2.
Pemilahan Arsip/majalah/buku dsb
Pemilahan Dalam pemilahan arsip harus dipersiapkan
4.3. : masker, kertas
pembungkus, membersihkan arsip dan menyiapakan boks arsip
Penataan Arsip
4.3.1. Penanganan arsip yang bernilai guna 1) Arsip yang bernilai guna yang diperoleh dari hasil pemilahan setelah
Mulai pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan fisik arsip ialah
dikelompokan menurut masalahnya , ditentukan kode klasifikasinya.
dengan pemilahan arsip, untuk memilah dan mengelompokan arsip/berkas
2) Menyatukan arsip-arsip yang terpisah namun materinya berhubungan
menurut masalahnya dan menggabungkan arsip-arsip yang berhubungan
satu sama lain , dan memasukannya kedalam folder.Apabila satu folder
satu sama lain sebagai satu rangkaian proses/transaksi atau yang terpisah
tidak mencukupi dapat digunakan folder lain dan diberi nomor urut
dari bundelnya (berkasnya), dari hasil pemilahan tersebut dikelompokan
selain kode klasifikasi , Dalam menata berkas untuk arsip dinamis in-
menjadi 3 kelompok yakni :
aktif ada perbedaan dengan menata berkas arsip dinamis aktif yakni
a.
Arsip yang bernilai guna
bahwa dalam menata berkas untuk arsip dinamis in aktif selain
b.
Non-arsip dan duplikasi
digunakan kode klasifikasi digunakan pula
c.
Buku, majalah , peta, foto dan bentuk arsip lainnya.
nomor urut . Hal ini
dimaksudkan agar semua arsip yang menyangkut masalah atau sub 20
21
masalah yang sama terkumpul dalam satu tempat secara lengkap,
-
Klasifikasi masalah
walaupun terdiri dari beberapa kejadian/transaksi dan waktu yang yang
-
Gabungan antara dua system atau lebih sesuai kebutuhan
berbeda Pengelompokannya dapat berbentuk rubric atau gabungan antara rubric dan dosir.
5) Penyampulan -
3) Mendaftar arsip-arsip tersebut pada kartu-kartu pembantu. Kartu
pembantu
tersebut
dimaksudkan
sebagai
Penyimpanan daftar folder, memberi nomor pada folder selanjutnya nomor tersebut digunakan sebagai nomor sampul.
sarana
untuk
-
Membungkus dengan kertas pembungkus, dengan catatan untuk
menggabungkan arsip-arsip yang masih terpisah penyimpanannya, yang
berkas arsip yang banyak apabila dipandang perlu dapat dibungkus
belum ditemukan pada saat pemilahan. Penggabungan arsip tersebut
menjadi beberapa bungkus, selanjutnya disatukan dalam satu bundle
tidak dibatasi dengan faktor waktu, namun semata-mata didasarkan pada
-
Sampul / pembungkus berfungsi sebagi alat untuk melindungi arsip
rangkaian proses penyelesaian masalah/sub masalah yang bersangkutan.
dari kerusakan , kehilangan dan kemusnahannya serta untuk
Pencatatan
menuliskan nomor sampul
dalam
kartu
harus
dilakukan
secara
jelas,
yakni
mencantumkan :
6) Menentukan/mencantumkan nomor urut berkas pada sampul
-
Isi ringkasannya
-
Rincian arsip yang ada dalam berkas yang bersangkutan
-
Waktu/tahun
penerbitan/penetapan
pembungkus
dan
keadaan
7) Membuat skema daftar pertelaan atau inventaris berdasarkan data dari fisik
arsip
(lengkap/tidaklengkap/ baik/rusak)
kartu-kartu pembantu Daftar pertelaan atau inventaris , disusun sebagai berikut :
4) Membuat daftar pertelaan
a. Apabila penataan berkasnya menurut Nomor Urut, maka susunannya
Pembuatan daftar pertelaan disesuaikan dengan system penataan
dari nomor yang paling kecil menuju yang besar seperti : 01, 02, ..
arsip/berkasnya yakni menurut :
dst atau NIP
-
Nomor urut.
b. Apabila penataan berkasnya menurut abjad maka mulai dari A
Misalnya untuk arsip-arsip peraturan dan arsip-arsip kepegawaianlah berdasarkan NIP
sampai dengan Z 9) Menyimpan arsip/berkas ke dalam boks
-
Abjad
Apabila arsip telah didaftar pada kartu dan tidak dibungkus dimasukan
-
Waktu ialah menurut tahun
ke dalam folder dan sesudah diberi nomor sampul, baru dimasukan ke
-
Badan atau Instansi
dalam boks , selanjutnya diberi nomor urut. 22
23
Menyimpan pada rak
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga keutuhan, keamanan
Penyimpanan boks pada rak yang benar ialah setelah arsip mempunyai
dan keselamatan arsip negara yang terjaga untuk kepentingan negara
daftar pertelaan dan menurut urutan boks, sesuai dengan urutan nomor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3) dipidana dengan pidana
sampul yang ada dalam boks tersebut.
penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
4.3.2. Penanganan non arsip dan duplikasi Non-arsip
dan
duplikasi
dimusnahkan
secara
langsung
dengan
memperhatikan prosedur pemusnahan arsip yang berlaku, dibuat berita acara
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga kerahasiaan arsip
pemusnahan dilengkapi daftar pertelaan yang mencantumkan jenis-jenis non
tertutup sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat (2) dipidana dengan
arsip dan duplikasi yang dimusnahkan.
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).
4.3.3. Penanganan arsip buku dan majalah 1. Dipilah untuk memisahkan buku dan majalah
4.4.2. Syarat-syarat pengamanan arsip
2. majalah/buku yang tidak diperlukan bisa dimusnahkan
1. Petugas arsip harus :
3. Mengelompokan menurut instansi pencipta dan menurut judul
- Jujur dapat menyimpan rahasia
4. Mendaftar judul kedalam kartu pembantu
- Disiplin
5. memasang label dan nomor kode buku
- Trampil dan cekatan
6. Menyimpan pada rak buku menurut urutan yang tercantum dalam judul
- Terdidik dan terlatih
dan kode
- Rapih dan Bersih
7. Membuat daftar pertelaan sesuai dengan data dalam kartu pembantu (dengan demikian tidak dibuatkan kartu catalog seperti perpustakaan) 4.4.
2. Pasal 85 :
2. Tempat Penyimpanan - Cukup luas dan berpentilasi - Bersih dan terang
Perawatan/Pemeliharaan Arsip
- Lantai dan dinding ruangan tidak lembab
4.4.1. Pemeliharaan adalah usaha pengamanan arsip agar terawat dengan baik, sehingga mencegah kemungkinan adanya kerusakan atau kehilangan arsip. Dalam UU Nomor 43 Tahun 2009 diamanatkan ketentuan sebagai berikut :
- Temperatur
dan
kelembaban
sesuai
dengan
kebutuhan
untuk
menyimpan , untuk itu diperlukan AC
1. Pasal 83 : 24
25
- Menggunakan bahan-bahan yang baik dan lokasi bangunan berada di
c. Arsip yang robek diperbaiki dengan mempergunakan kertas yang
daerah yang aman, jauh dari pengaruh banjir dan bahaya kebakaran
kuat dengan menggunakan perekat atau laminasi. Bagi arsip yang
serta bencana alam .
parah rusaknya, hendaknya minta bantuan orang yang akhli.
3. Peralatan
4.5.
d. Menghadapi serangan-serangga, cendawan
Peralatan kearsipan seperti rak, filling cabinet, dipilihkan yang
Untuk mencegah kerusakan arsip akibat serangga, cendawan dan
berkualitas baik, atau sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan.
lain-lain dapat dilakukan dengan :
Cara mengatasi arsip yang rusak :
-
Menyelenggarakan fumigasi
1. Terbakar :
-
Mengatur temperatus dan kelembaban sesuai dengan kebutuhan
Arsip yang masih dapat diselamatkan dari bahaya kebakaran ,
penyimpanan arsip ( temperatur 22° - 25° C dan kelembaban 45
pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah membungkus arsip
% - 55 % R.H.)
tersebut dengan tissue, yang selanjutnya dimasukan dalam boks ,
-
Menjaga kebersihan ruangan
kemudian diserahkan kepada yang ahli untuk diperbaiki.
-
Ruangan harus cukup terang
2. Basah :
Cendawan yang sudah terlanjur melekat pada arsip, dapat
Arsip yang basah dan kotor dapat diselamatkan dengan cara :
dihilangkan dengan mengoleskan acetone atau campuran cairan thymol dan
a. Membersihkan kotorannya (debu, lumpur) dengan kapas, dilakukan
spiritus atau campuran formula ( 40% ) dengan air.
dengan menekan bundel/berkas tersebut secara perlahan-lahan.
4.6.
b. Mengeringkan dengan cara : - Menempatkan lembaran arsip pada kertas blofting ditempatkan pada ruangan yang kering dan cukup udara.
Penyusutan/Pemusnahan Arsip Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, maka yang dimaksud dengan penyusutan arsip adalah
- Arsip yang masih dalam bentuk berkas, dibuka secara hati-hati. - Arsip diletakan diantara kertas blofting kemudian disetrika (jangan terlampau panas ) . - Arsip tidak diperkenankan dijemur di terik matahari karena akan rusak.
kegiatan pengurangan arsip dengan jalan : 1. Pemindahan arsip in aktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dalam lingkungan lembaga-lembaga Negara atau badan-badan pemerintah masing-masing. 2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Menyerahkan arsip statis kepada lembaga kearsipan.
26
27
Pemusnahan arsip adalah tindakan atau kegiatan menghancurkan
14) Tahun 2011 Arsip Citra Daerah Kota Bandung.
secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya, serta tidak memiliki nilai
15) Tahun 2011 Pembina Kearsipan Terbaik Tingkat Nasional.
guna. Penghancuran tersebut harus dilakukan secara total yaitu dengan cara
16) Tahun 2011 Wawancara Kenegaraan Bapak Walikota Bandung (Bapak
dibakar habis, dicacah atau dengan cara lain, sehingga tidak dapat lagi dikenal baik isi maupun bentuknya.
H. Dada Rosada ) di Arsip Nasional RI) . 17) Tahun 2014 Wawancara Kenegaraan Bapak Walikota Bandung (Bapak
Tujuan pemusnahan arsip, adalah untuk :
Mochamad Ridwan Kamil ) di Arsip Nasional RI).
1. Mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja maupun sebagai referensi. 2. Menghemat ruangan, peralatan dan perlengkapan. 3. Mempercepat penemuan kembali. 4. Menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaban pemerintah. 4.7.
Prestasi Bidang Kearsipan yang pernah diraih/dicapai : 1) Tahun 1992 Juara Umum Type A tingkat Provinsi Jawa Barat. 2) Tahun 1993 Di See Deed (Tidak diikutsertakan). Wawancara Kenegaraan Bapak Walikota Bandung (M. Ridwan Kamil) bersama Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (M. Mustari)
3) Tahun 1994 Juara Umum Type A tingkat Provinsi Jawa Barat. 4) Tahun 1995 Juara ke II Type A tingkat Provinsi Jawa Barat. 5) Tahun 1996 Juara ke II Type A tingkat Provinsi Jawa Barat. 6) Tahun 1997 Juara Umum Type A se Jawa Barat. 7) Tahun 1998 Juara II Type A se Jawa Barat. 8) Tahun 1999 Juara I Se Jawa Barat. 9) Tahun 2000 Juara I S Jawa Barat. 10) Tahun 2004 Juara Terbaik ke IV se Jawa Barat. 11) Tahun 2005 Juara Terbaik IX se Jawa Barat. 12) Tahun 2006 Juara terbaik ke VII se Jawa Barat. 13) Tahun 2007 Juara Terbaik ke V se Jawa Barat. 28
29
BAB V PELAKSANAAN PEMBINAAN 5.1.
Dalam pelaksanaannya kondisi ideal yang diharapkan sulit untuk dilaksanakan, sehingga struktur organisasi minimal yang dapat dilaksanakan oleh Kelurahan-/Kecamatan di Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Aspek Pembinaan Perpustakaan
1. Penanggung Jawab
: Lurah/Camat
Pustaka dan Kearsipan telah memiliki payung hukum yang jelas yaitu
2. Penasehat
: Ketua LPM
Keputusan Walikota Bandung Nomor 819 tahun 2000 tentang Organisasi
3. Kepala Perpustakaan
: Seksi di LPM/PKK/Karang Taruna
Perpustakaan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Menindaklanjuti
4. Urusan Administrasi
: Seksi PKK/Karang Taruna
ketentuan tersebut Seksi Bina Pustaka dalam pelaksanaannya berorientasi
5. Urusan Pengolahan Bahan : Seksi PKK/Karang Taruna Pustaka
kepada sebelas aspek pembinaan Perpustakaan yaitu :
6. Urusan Layanan Pustaka : Seksi PKK/Karang Taruna Informasi
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, seksi Bina
5.1.2. Ketenagaan
5.1.1. Status Organisasi dan Manajemen
Sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan, bahwa Pengelola
Organisasi Perpustakaan Umum di kelurahan harus memiliki kekuatan hukum berupa Keputusan yang dibuat oleh Lurah/Camat yang bersangkutan
Perpustakaan Umum Kelurahan/Kecamatan di antaranya :
dengan Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kelurahan yang diharapkan
a.
Kepala Perpustakaan Umum Kelurahan/Kecamatan
terdiri atas :
Pendidikan minimal SLTA;
1.
Penanggung Jawab : Lurah/Camat
Memiliki minat untuk mengelola perpustakaan;
2.
Ketua
: Ketua/Wakil Ketua LPM
Memiliki dedikasi dan tanggung jawab dalam mengembangkan
3.
Wakil Ketua
: Kasie Pendidikan dan Kebudayaan LPM/
perpustakaan. b.
Kasie Pembangunan dan Lingkungan Hidup
Pengelola Urusan Administrasi atau Layanan Perpustakaan
4.
Sekretaris
: Anggota Seksi PKK
Pendidikan minimal SLTP;
5.
Anggota-anggota
: - Seksi Agama
Warga setempat; Aktif di organisasi baik Karang Taruna, PKK, ataupun organisasi
- Seksi Kesejahteraan Sosial
kemasyarakatan lainnya;
- Seksi-seksi lainnya pada LPM - Karang Taruna
Memiliki minat untuk mengelola perpustakaan;
- Unsur Lembaga masyarakat/tokoh masyarakat.
Memiliki dedikasi dan tanggung jawab dalam mengembangkan Perpustakaan.
30
31
Dalam
rangka
menumbuhkembangkan
budaya
baca,
Kantor
5.1.5. Koleksi dan Bahan Pustaka
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung telah berupaya secara
Untuk menambah koleksi dan bahan Pustaka Kantor Perpustakaan
optimal melakukan upaya –upaya yang nyata diantaranya melaksanakan
dan Arsip Daerah Kota Bandung merencanakan dalam Rencana Kerja
Pembinaan
cara
Anggaran, selanjutnya diusulkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan
melaksanakan penyuluhan langsung ke Kelurahan/ Kecamatan yang ada di
Belanja Daerah. Dalam usulan Rencana Kerja Anggaran di dalamnya sudah
wilayah Kota Bandung.
termasuk rencana belanja dalam rangka pembinaaan kepada perpustakaan
5.1.3. Gedung dan Ruangan
Kelurahan/Kecamatan melalui bantuan tambahan koleksi dan bahan pustaka.
Pengelola
Perpustakaan
dan
Kearsipan
dengan
Gedung/Kantor Perpustakaan harus dapat menampung koleksi,
Menyadari akan keterbatasan anggaran, maka dalam rangka memberikan
pembaca kegiatan administrasi dan pengolahan buku serta layanan kegiatan,
layanan dan pembinaan kepada perpustakaan Kelurahan/Kecamatan
untuk itu Perpustakaan Kelurahan/Kecamatan dapat menggunakan Balai
pengembangan koleksi bahan pustaka selain dengan membeli melalui
Aula Kelurahan, Kantor LPM atau bangunan khusus perpustakaan,
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Bandung, Kantor Perpustakaan
mengusahakan tempat/ruang lain yang dianggap cukup memadai dan
dan Arsip Daerah Kota Bandung juga bekerja sama dengan Bapusipda
representatif, bekerja sama dengan RW/RT dengan ukuran minimal 3 x 4
Provinsi Jawabaran dan Perpusnas Republik Indonesia serta diupayakan
meter.
juga dari Hadiah/Hibah dari perorangan atau organisasi.
5.1.4. Perabot dan Peralatan
5.1.6
Kerjasama antar Perpustakaan
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang memiliki tata
Untuk memperoleh tambahan koleksi, diharapkan Perpustakaan
ruang baik yang sesuai dengan kondisi yang ada. Jika berbicara soal tata
Kelurahan dapat menjalin hubungan kerja sama dengan perpustakaan lain,
ruang maka tidak akan terlepas dari membicarakan soal perabot atau
baik Perpustakaan sekolah, Perpustakaan Mesjid, Perpustakaan Keliling
peralatan/perlengkapan yang disesuaikan dengan kondisi gedung yang ada.
Kota Bandung, atau Perpustakaan lainnya, sehingga dengan adanya ini,
Pada umumnya kondisi perpustakaan di Kelurahan/Kecamatan tidak
maka akan dapat melakukan tukar-menukar koleksi. Dalam rangka
didesain dari awal pembangunan gedung, sehingga kalaupun ada
pembinaan kerja sama antar perpustakaan, Kantor Perpustakaan dan Arsip
perpustakaan di kelurahan, hanya memanfaatkan ruang yang ada, sehingga
Daerah Kota Bandung melalui Perpustakaan Keliling telah melaksanakan
sangat
pembinaan terhadap Kelurahan/Kecamatan binaan yang ada di wilayah Kota
menyulitkan
dalam
penataan/penempatan
perabot
dan
peralatan/kelengkapan perpustakaan.
Bandung.
32
33
5.1.7. Pembinaan Minat Baca dan Budaya Baca
5.1.8. Anggaran Perpustakaan
Sesuai dengan Inmendagri Nomor 28 tahun 1984 yang diperbaharui
Perpustakaan yang tidak didukung dengan dana yang pasti dan
menjadi Kepmendagri dan Otda Nomor 3 tahun 2001 serta Keputusan
berkelanjutan, lambat atau cepat akan ditinggalkan pemakainya. Bagaimana
Walikota Bandung Nomor 815 tanggal 29 Desember 2000, maka
halnya dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yang
penyelenggaraan Perpustakaan Umum dengan cara :
keberadaannya ditunjang oleh dana yang pasti, baik dari APBD, APBN
1. Menumbuhkan, membina dan mengembangkan prakarsa dan swadaya
maupun dari pihak lainnya. Sekalipun dana selalu pasti, namun apabila tidak
masyarakat kelurahan di bidang perpustakaan.
memadai dalam arti tidak sesuai dengan tuntutan kebutuhan bukanlah
2. Menampung, mengarahkan dan menyalurkan prakarsa dan swadaya masyarakat kelurahan dengan berperan-serta sesuai kedudukan, tugas
pemakainya.
dan fungsinya masing-masing.
berkesinambungan kami memperjuangkan tambahan anggaran baik melalui
Secara
konkrit
menumbuhkembangkan
kegiatan Minat
Baca
pembinaan dan
Budaya
dalam
rangka
Baca
kegiatan
dilaksanakan melalui : 1.
3.
Oleh
sebab
itu,
dengan
upaya
yang
gigih
serta
Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Panitia Anggaran Legislatif, maupun pihak-pihak lainnya. Hal tersebut kami lakukan mengingat tuntutan masyarakat yang semakin
Pembinaan oleh Pustakawan Kantor Pusarda dengan mendatangi
besar akan peran dan fungsi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
langsung ke Perpustakaan-perpustakaan Kelurahan/Kecamatan di
Bandung Menuju Bandung Juara.
wilayah Kota Bandung. 2.
sesuatu yang mustahil apabila suatu saat Kantor Pusarda akan ditinggalkan
Dengan kondisi anggaran saat ini Kantor Perpustakaan dan Arsip
Pendataan/Survei Perpustakaan Umum di masyarakat, Taman Bacaan,
Daerah Kota Badnung hanya mampu melaksanakan bantuan ke sebagian
Perpustakaan Pesantren, Perpustakaan Rumah Ibadah, Pasar dan Mall.
kecil Perpustakaan yang berada di wilayah kota Bandung.
Pembinaan ke tiap sekolah dan dan Instansi Pemerintah maupun Swasta.
5.1.9. Jaringan Otomasi Dalam era teknologi informasi, di samping sarana dan prasarana yang bersifat manual, diperlukan pula fasilitas yang mendukung kegiatan otomasi perpustakaan. Komputer dan fasilitas komunikasi telah menjadi bagian yang mutlak
dan
diperlukan
perpustakaan.
Teknologi
informasi
yang
dipergunakan perpustakaan memerlukan dukungan sarana dan prasarana, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. 34
35
Menyadari akan tuntutan dimaksud, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dengan dana yang minim telah merintis penerapan jaringan otomasi dengan
menyesuaikan kepada dana
yang telah
dianggarkan oleh pemerintah kota.
undang Nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan .
Lembaga yang menangani kearsipan pada awalnya ditangani oleh Sub Bagian Arsip Ekspedisi berdasarkan Perda
No. 10 Tahun 1987,
dengan terbitnya Parda Nomor 05 Tahun 1992 lembaga yang menangani
5.1.10. Mitra Kerja Perpustakaan
5.2
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Dalam rangka mengembangkan organsisasi dan menambah koleksi
kearsipan tersebut diubah menjadi Sub Bagian TU Pimpinan dan Keuangan
perpustakaan kemitraan merupakan sesuatu yang mutlak dilaksanakan oleh
Sekretariat, yang selanjutnya dengan Perda Nomor 16 dan 17 Tahun 1994
setiap organisasi perpustakaan. Kemitraan yang telah dibangun oleh Kantor
menjadi Kantor Arsip Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung tidak hanya dengan instansi
dengan dilaksanakannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
vertikal dan horizontal saja, tetapi juga dengan instansi swasta yang peduli
Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah) maka Kantor Arsip Daerah diubah
terhadap perpustakaan. Kemitraan yang selama ini telah dilaksanakan di
menjadi Kantor Pepustakaan Umum
antaranya dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Ikatan Pustakawan
Kantor Perpustakaan Umum dan Kantor Arsip Daerah) sesuai dengan Perda
Indonesia (IPI).
Nomor 06
Menyadari akan tugas dan tanggung jawab sebagai pembina kearsipan, dipandang perlu untuk merumuskan suatu pola pembinaan di untuk menuju peningkatan
kinerja kearsipan di
Pemerintah Kota Bandung. Pola Pembinaan kearsipan yang
telah dan
sedang dan akan terus dilaksanakan bertumpu pada 5 (lima) aspek dominan yang secara
simultan harus dibenahi
dan Arsip Daerah (penggabungan
Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, hingga saat ini.
Aspek Pembinaan Kearsipan.
bidang kearsipan
Bandung,
terus
serta perlu ditingkatkan,
dimana 5 (lima) aspek kearsipan tersebut, yaitu : 5.2.1. Aspek Kelembagaan. Landasan yuridis akan pentingnya suatu lembaga
yang maupun
menangani kerasipan baik di tingkat Pusat maupun Daerah tercantum dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
jo 36
Selanjutnya Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama Lembaga Perpustakaan dan Kearsipan di Pemerintah Kota Bandung yaitu menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, dimana kata Umum pada Kantor Perpustakaan dihilangkan menjadi
Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung, yang lokasi kantornya masih tetap di Jl. Wastukancana
No. 2
Bandung. Hakekat pembentukan suatu lembaga adalah kebijakan
yang
mengarah kepada percepatan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
Adanya Lembaga Kearsipan yaitu Kantor Perpustakaandan dan Arsip 37
Daerah
Kota Bandung
diharapkan
dapat meningkatkan kualitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
pembinaan/sosialisasi, penyelenggaraan serta pengelolaan kearsipan di
dan Reformasi Birokrasi, Nomor : 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Peningkatan kualitas akan tercapai
Fungsional Arsiparis
antara lain berkat keberhasilan dalam pembinaan/sosialisasi dalam aspek
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
kelembagaan yang indikatornya adalah :
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan
Semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah
pada instansi pemerintah, oleh karena itu Arsiparis itu merupakan motornya
yang
dinamakan Arsiparis itu adalah Pegawai
pengelolaan dan penguasaan sistem kearsipan di lembaga Kearsipan.
Kota Bandung melaksanakan Sistem Kearsipan; Semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diharuskan mempunyai
Pada awal tahun 1991/1992 jabatan Fungsional Pemerintah Kota Bandung sebanyak 34 orang yang
tenaga pengelola khusus kearsipan. Kinerja Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di Kantornya
kerja (Dinas dan Kecamatan) diangkat
sendiri maupun di SKPD
Gubernur Propinsi Jawa Barat,
semakin optimal sehingga
kelancaran
arsiparis di
tersebar di unit-unit
berdasarkan Surat Keputusan
saat sekarang ini Jumlah Arsiparis di
Pemerintah Kota Bandung hanya 3 orang, hal ini disebabkan banyak yang
pelaksanaan tugas dapat tercapai.
beralih ke
5.2.2. Aspek Sumber Daya Manusia.
jabatan struktural dan sudah menjalani masa Pensiun, ini
Terbitnya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
diakbitakan belum berfungsinya kenaikan pangkat otomatis (fungsional)
Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
dengan menggunkan angka kredit dan tidak jalannya Penilai Angka Kredit
Arsiparis, setidaknya berimplilaksi pada dua hal adalah sebagai berikut :
Jabatan Fungsional Arsiparis serta belum dibentuknya Tim Penilai Angka
Adanya pengakuan serta penghargaan terhadap jabatan fungsional
Kredit Arsiparis di Pemerintah Kota Bandung pada saat ini. Pemerintah Kota Bandung sudah mengembangkan
arsiparis; Membuka kesadaran semua pihak bahwa
masalah kearsipan harus
ditangani oleh sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi khusus
sumber daya
manusia di bidang pendidikan kearsipan dengan menugas belajarkan pendidikan
formal
Program
Diploma III
Kearsipan di Universitas
Pajajaran Bandung sebanyak 7 orang Pegawai Negeri Sipil, yang
bidang kearsipan. Menambah wawasan dengan seringnya study banding ke Kabupaten/ Kota/Propinsi/ANRI serta ke luar negeri untuk perbandingan sejauh mana
kesemuanya sudah lulus dan Kearsipan, hal ini untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) meningkatkan kinerja bidang kearsipan di
Pemerintah Kota Bandung.
keberadaan system kearsipan yang dilaksanakan.
38
39
1) Ruang Bawah (Basement) sebelah Barat seluas 225 M2 Jalan
5.2.3. Aspek Sistem Kearsipan. Pada dasarnya prinsip yang harus dipahami para pengelola di Kantor
Wastukancana Nomor 2 Bandung.
Perpustakaan dan Arsip Daerah sendiri maupun para pengelola kearsipan
2) Ruang Bawah (Basement) sebelah Timur seluas 750 M2 (Depo Arsip /
di tiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah arsip yang
Tempat Penyimpanan Arsip) Jalan Wastukancana Nomor 2 Bandung.
disimpan dan dipelihara untuk digunakan kembali atau pencarian/penemuan
3) Lantai satu sebelah Barat (di atas Basement) Ruang Perpustakaan Umum
kembali, karena itu harus dicarikan sistem sedemikian rupa sehingga
(Gedung Perpustakaan untuk layanan kepada Umum).
memudahkan pengendalian arsip dari mulai masa penciptaan hingga masa penyusutan/pemusnahan.
Sarana perlengkapan kearsipan (Arsip in Aktif) yang diperlukan mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 160 Tahun 1980
Sistem Kearsipan yang digunakan di Pemerintah Kota Bandung adalah Sistem Kearsipan Pola Baru yang mengacu Mendagri Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata
pada Peraturan
Kearsipan Departemen
tentang Pedoman Standarisasi Alat Perlengkapan, berupa Rak Arsip, Boks, Kertas Sampul, label dan sebagainya yang tersebar di tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Dalam Negeri. Dalam praktek pelaksanaannya Sistem Kearsipan Pola Baru
Target Pembinaan/sosialisasi dalam aspek sarana/prasarana adalah :
ini terdiri dari 3 Sub Sistem, yaitu :
a. Setiap Dinas/Badan/Lembaga/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota
Sub Sistem Pengurusan Surat dengan menggunakan sarana Kartu
Bandung
Kendali Surat Masuk dan Surat Kendali Keluar.
arsip).
Sub Sistem Penataan Berkas dengan menggunakan sarana Pola Klasifikasi ( 000 – 900). Pada prinsipnya adalah suatu kerangka dasar yang
disusun
secara
kronologis,
sistematis
dan
logis
dalam
memiliki Depo Arsip (tempat penyimpanan
b. Kebutuhan sarana kearsipan sebagaimana telah diatur dalam Kep. Mendagri Nomor 160 Tahun 1980 dapat terpenuhi secara memadai. 5.2.5. Aspek Pemasyarakatan. Pemasyarakatan kearsipan melalui berbagai media maupun kegiatan
pengelompokan arsip.
diharapkan
Sub Sistem Penyusutan Arsip dengan menggunakan sarana Jadwal
lain
yang
mempunyai
dampak
sosialisasi
dilaksanakan
secara
Retensi Arsip (JRA).
berkesinambungan guna mewujudkan kondisi sadar arsip di kalangan aparatur/pegawai Pemerintah Daerah.
5.2.4. Aspek Sarana dan Prasarana. Letak Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Jenis kegiatan dalam rangka pemasyarakatan kearsipan yang telah dilaksanakan adalah :
yaitu di :
a. Penyebaran Informasi melalui brosur. 40
41
b. Ikut serta dalam Pameran.
penyelenggaraan admninistrasi pemerintahan, kehidupan kebangsaan dan
c. Mengikuti Lomba Kearsipan baik tingkat Wilayah mapun tingkat
bahan pertanggung jawaban bagi kegiatan pemerintah, oleh karena itu
Propinsi.
dituntut khususnya baik bagi para Pejabat, Pengelola kearsipan maupun
d. Pemilihan Arsiparis teladan tingkat Propinsi.
aparatur Pemerintah Daerah untuk dapat melaksanakan yang diamanatkan
e. Mengikuti Apresiasi Kearsipan.
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
f. Pembinaan/penyuluhan langsung yang berkenaan dengan masalah teknis pengelolaan kearsipan.
Dapat diamati bahwa kemutlakan meningkatkan kinerja ke 5 (lima) aspek tersebut berpangkal pada praktek penyelenggaraan kearsipan,
g. Sosialisasi melalui Media Sosial (Twitter).
khususnya di Pemerintah Daerah ternyata dalam prakatek penyelenggaraan
Target yang ingin dicapai dari aspek Pemasyarakatan kearsipan adalah :
kearsipan masih terdapat perbedaan persepsi, dengan kata lain pengertian
a. Terlaksananya optimalisasi pemasyarakatan kearsipan melalui media
tentang arsip masih belum dipahami secara utuh, baik oleh para
cetak dan media elektronik;
pejabat/pimpinan maupun oleh para pegawai/staf pelaksana (dalam artian
b. Terlaksananya tenaga teknis penyuluh kearsipan baik dalam kualitas maupun kuantitas.
arsip masih dilihat sebelah mata). Ke 5 (lima) aspek tersebut di atas saling berkaitan, kalau saja sudah dilaksanakan dengan sempurna sesuai dengan
c. Terwujudnya kondisi sadar dan tertib arsip dikalangan aparatur Pemerintah Daerah
peraturan yang berlaku, maka penanganan kearsipan akan lebih mudah untuk di kerjakan.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah merupakan salah satu Lembaga
Teknis yang tugas pokoknya adalah melaksanakan Pengelolaan
Perpustakaan dan Arsip Daerah di Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan Tupoksi dimaksud permasalahan kearsipan baik sistem penataan arsip dan pemeliharaan serta perawatan arsip harus dikelola secara profesional oleh Kantor Pusarda, agar di era Otonomi daerah sekarang ini arsip dapat terwujud sebagai Sumber sarana informasi, sumber data, sumber ingatan dan sumber sejarah. d.
Kepedulian aparatur terhadap arsip masih belum optimal padahal arsip merupakan hal yang sangat penting karena arsip merupakan bahan bukti 42
43
BAB VI
KATA PENGANTAR
PENUTUP Berbicara Perpustakaan Gambaran Umum tentang Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
terlepas
dengan kegiatan membaca
Perpustakaan merupakan salah satu sarana dibidang
Pendidikan non formal
Bandung selain sebagai bahan evaluasi bagi kepentingan Kantor Pusarda,
yang
diharapkan dapat mengembangkan keberadaan Perpustakaan Daerah khususnya
Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan bangsa melalui pembaca.
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung, umumnya bagi Perpustakaanperpustakaan yang ada di Kota Bandung.
sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang -
Perpustakaan adalah salah satu sumber informasi, tempat penelitian, pengembangan sosial, agen perubahan sehingga bila seseorang dapat memanfaatkan
Dengan memperhatikan kelebihan dan segala kekurangannya, semoga dapat memacu kami
bertujuan
tidak
fasilitas perpustakaan, niscaya akan meningkatkan taraf hidup individu/masyarakat.
dalam memajukan/mengembangkan Perpustakaan ke arah
Tidak kalah pentingnya dengan bidang Kearsipan, sebab arsip merupakan sumber
yang lebih baik, guna menunjang Program Pemerintah Kota Bandung khususnya
data masa sekarang dan yang akan datang serta akan memberikan informasi dengan
dalam meningkatkan budaya baca masyarakat , sehingga secara konkrit dapat
Fakta Nyata Riil sehingga kualitas nilai sejarah semakin tinggi.
menunjang salah satu program
prioritas pembangunan Kota Bandung, yaitu
Program Bandung Cerdas untuk lima tahun berikutnya.
Dengan dibuat buku profil ini pada dasarnya hanya memberikan sekilas gambaran kepada masyarakat pengguna jasa Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Demikian selintas gambaran Perpustakaan Kota Bandung yang dapat kami sajikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
dengan harapan lebih mengenal keberadaannya juga meningkat pengguna Perpustakaan maupun Kearsipan di Kota Bandung.
Bandung, 2015 KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG
Bandung, 2015 KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG
H. ADIN MUKHTARUDIN, SH., MH. Pembina Tingkat I NIP. 19610625 198603 1 008
H. ADIN MUKHTARUDIN, SH., MH. Pembina Tingkat I NIP. 19610625 198603 1 008
44
i
PROFIL KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DARAH KOTA BANDUNG
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEMERINTAH KOTA BANDUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH Jl. Caringin No. 103 Tlp. (022) 5410403 Bandung Twitter : @kapusarda , email :
[email protected]
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015
H. ADIN MUKHTARUDIN, SH., MH. NIP. 19610625 198603 1 008 (Kepala Kantor Pusarda)
Drs. H. TOMI PRAMUJI NIP. 19600720 198503 1 008 (Kepala Sub. Bag. Tata Usaha)
STAF SUB BAGIAN TATA USAHA
IIS SUNARNI NIP. 19670417 198611 2 001 (Pengadministrasi Surat)
SETIANA NIP. 19610616 198802 1 003 (Penyimpan Barang)
YODI MAULANA, SE NIP. 19640704 199503 1 002 (Ka Si Bina Pustaka & Kearsipan)
NETI SUPRIATI, SH., M.Si NIP. 19620704 098203 2 008 (Ka Si Pengelolaan Perpustakaan)
RINA ROHMA RENGGANI, S.Sos NIP. 19870924 201001 2 009 (Penata Usaha Umum)
ACHMAD NIP. 19620724 198109 1 002 (Pengelola Gaji)
Drs. H. TATA TAKWANA S. NIP. 19670217 199403 1 007 (PUSTAKAWAN)
NENI SUNARSIH NIP. 19590708 198212 2 002 (PUSTAKAWAN)
DADAN TOHAMANSUR, SH. NIP. 19760908 200604 1 003 (PUSTAKAWAN)
NUR RUYANI AHDYATI NIP. 19720823 200801 2 005 (Bendahara Pengeluaran)
MARA DIPRAJA NIP. 19801006 200801 1 005 (Pengurus Barang)
LISTIA HIDAYAH, SAP NIP. 19690616 200604 2 005 (ARSIPARIS)
IWAN SUYATMAN,A.Md NIP. 19760129 200902 1 001 (ARSIPARIS)
ADE YANTI, A.Md NIP. 19801223 201101 2 003 (ARSIPARIS)
DINA NESFIANA, SH NIP. 19651219 198908 2 001 (Ka. Si Pengelolaan Kearsipan)
SUPRIADI NIP. 19841107 201410 1 001 (CPNS)
R. TAUFIK KUSUMAH P., SH. NIP. 19760510 201001 1 001 (Penyusun Dokumen & Pembukuan)
SUTANDI. NIP. 19670525 200701 1 014 (Verifikator)
JUNI AKBAR NIP. 19810626 201411 1 003 (CPNS)
NUNU SUTARDI (Tenaga Honorer)
STAF SEKSI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
AAN ABDULLAH SAMADI, SIP NIP. 19730102 200604 1 005 (Pengelola Layanan Referensi)
NUNUNG SURTIWARLIAH NIP. 19620615 199103 2 007 (Pengelola Layanan Sirkulasi)
YUSLIN S. NOOR. NIP. 19600815 199103 2 002 (Pengelola Layanan Dewasa/Remaja)
STAF SEKSI PENGELOLAAN KEARSIPAN
UCUP SUPIANA NIP. 19720819 200701 1 012 (Pengelola Kearsipan)
YUSAK KARIM NIP. 19800918 201411 1 001 (CPNS)
STAF SEKSI BINA PUSTAKA DAN KEARSIPAN
SUHENDI NIP. 19640407 200604 1 012 (Pengelola Layanan Keliling)
TOTO SOPIAN NIP. 19740915 200701 1 008 (Pengelola Layanan Keliling)
UJANG NURJAMIL NIP. 19780728 201411 1 001 (CPNS)
AGUS SUYANTO NIP. 19780723 201411 1 001 (CPNS)
ANDI RUSLI IRAWAN (Tenaga Honorer)
RIANTI RACHMAWATI, A.Md (Tenaga Honorer)
ERMA KURNIA FATMAWATI (Tenaga Honorer)
APRILIA QURNIA SARI, A.Md NIP. 19930419 201503 2 001 (CPNS)
DAFTAR ISI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG (BERDASARKAN PERDA NO. 12 TAHUN 2007 TANGGAL 4 DESEMBER 2007) KATA PENGANTAR
.....................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1.
Latar Belakang .......................................................................
1
1.2.
Visi dan Misi Kantor Perpustakaan dan arsip Daerah
1
Kota Bandung
BAB II
.....................................................................
1.2.1. Visi ..................................................................................
1
1.2.2. Misi .................................................................................
2
1.3.
Dasar Hukum .........................................................................
2
1.4.
Maksud dan Tujuan ..............................................................
3
GAMBARAN UMUM ....................................................................
4
2.1.
Sejarah Berdirinya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung ...........................................................
2.2.
4
Struktur Organisasi Kantor dan Arsip Daerah Kota Bandung ..................................................................................
6
2.3.
Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................
7
2.4.
Sumber Daya Masnusia .........................................................
10
2.5.
Sarana dan Prasarana ............................................................
11
2.5.1. Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung .............................................................
11
BAB III
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN ..........................................
12ii
BAB V
PELAKSANAAN PEMBINAAN ...................................................
30
5.1.
Aspek Pembinaan Perpustakaan . ........................................
30
3.1.
Jasa Perpustakaan dan Informasi ........................................
12
3.2.
Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka
13
5.1.1. Status Organisasi dan Manajemen .............................
30
3.2.1. Klasifikasi .....................................................................
14
5.1.2. Ketenagaan ....................................................................
31
3.2.2. Katalogisasi ..................................................................
15
5.1.3. Gedung dan Ruangan ..................................................
32
5.1.4. Perabot dan peralatan ..................................................
32
3.2.3. Prestasi bidang Perpustakaan yang Pernah diraih/dicapai .........................................................................
15
5.1.5. Koleksi dan Bahan Pustaka .........................................
33
Jasa Layanan ...........................................................................
16
5.1.6. Kerjasama antar Perpustakaan .... ..............................
33
3.3.1. Layanan Perpustakaan Keliling .................................
16
5.1.7. Pembinaan Minat Baca dan Budaya Baca .................
34
3.3.2. Pelayanan Penelusuran Literatur ..............................
17
5.1.8. Anggaran Perpustakaan ..............................................
35
Promosi ............................ .......................................................
17
5.1.9. Jaringan Otomasi ........................................................
35
PENGELOLAAN KEARSIPAN ....................................................
19
5.1.10. Mitra Kerja Perpustakaan ..........................................
36
4.1.
Penarikan Arsip/Akuisisi .....................................................
19
Aspek Pembianaan Kearsipan ..............................................
36
4.2.
Pemilahan ................................................................................
20
5.2.1. Aspek Kelembagaan .....................................................
36
4.3.
Penataan Arsip .......................................................................
21
5.2.2. Aspek Sumber Daya Manusia ....................................
38
4.4.
Perawatan/pemeliharaan Arsip ..........................................
24
5.2.3. Aspek Sistem Kearsipan ..............................................
40
4.5.
Cara mengatasi Arsip yang rusak.........................................
26
5.2.4. Aspek Sarana dan Prasarana .......................................
40
4.6.
Penyusutan/pemusnahan ....................................................
27
5.2.5. Aspek Pemasyarakatan ................................................
41
4.7.
Prestasi bidang Perpustakaan yang Pernah
PENUTUP ...........................................................................................
44
3.3.
3.4. BAB IV
iii
diraih/dicapai .........................................................................
5.2.
BAB VI 28
LAMPIRAN - LAMPIRAN