BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan pasar, Mulia Group melebarkan sayap usahanya yang bergerak dalam bidang properti pada tahun 1982. Sektor bisnis yang dilakukan oleh Mulia Group terbagi menjadi tiga kelompok unit bisnis, yaitu : 1. Mulia Industri 2. Mulia Building 3. Hotel, Kondominium, Restaurant Di sektor Mulia Building dimulai dengan berdirinya PT. Bumi Mulia Perkasa Development atau yang biasa dikenal dengan Atrium Mulia pada tahun 1983 yang berlokasi di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Berdiri di atas lahan seluas 19.525 meter persegi dan memiliki 9 lantai yang di design oleh perusahaan Jepang yakni PT. Jaya Obayashi. Hingga saat ini PT. Bumi Mulia Perkasa Development telah memiliki 22 company sebagai tenant nya yang menyewa ruang perkantoran di sana. Pertumbuhan jumlah karyawan di PT. Bumi Mulia Perkasa Development sendiri tidak terlalu signifikan, melalui tabel di bawah ini dapat dilihat berapa total jumlah karyawan yang dimiliki selama 5 tahun terakhir, sedikit penurunan jumlah karyawan disebabkan adanya karyawan 1
2 yang sudah memasuki masa pensiun. Berikut tabel data pertumbuhan jumlah karyawan di PT. Bumi Mulia Perkasa Development :
Tabel 1.1. Total Staff PT. Bumi Mulia Perkasa Development Sumber : Operational Building Report – PT. Bumi Mulia Perkasa Development
Pertumbuhan bisnis PT. Bumi Mulia Perkasa dapat dikategorikan mengalami peningkatan dimana selama 4 tahun terakhir prosentase tingkat hunian mengalami peningkatan, berikut data tingkat hunian di PT. Bumi Mulia Perkasa Development : Tabel 1.2. Tingkat Hunian PT. Bumi Mulia Perkasa Development Sumber : Operational Building Report – PT. Bumi Mulia Perkasa Development
Karena service yang memuaskan dengan high standard yang dimiliki oleh Mulia Group, maka tingkat hunian setiap tahunnya meningkat sehingga pertumbuhan bisnis PT. Bumi Mulia Perkasa sendiri mengalami peningkatan.
3 Pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Bagi perusahaan, pengetahuan yang dimiliki oleh anggota dalam organisasi nya merupakan suatu asset penting. Knowledge Management diciptakan untuk mengelola,
mentransfer
atau
mendistribusikan
dan
menerapkan
suatu
pengetahuan dalam perusahaan agar karyawan mampu menciptakan suatu inovasi dengan peningkatan kompetensi dan eksplorasi ide – ide baru guna membantu perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya agar mampu bersaing. Knowledge Management menurut (Debowski, 2006) adalah proses mengidentifikasi, menangkap, mengorganisir, menyebarkan asset intelektual yang sangat penting bagi perusahaan untuk kinerja perusahaan yang bersifat jangka panjang. Knowledge Management adalah paradigma, strategi, sistem, dan budaya sharing atau kolaborasi pengetahuan untuk mewujudkan kinerja unggul yang berkelanjutan dalam organisasi (Satyo F dan Alex D, 2009). People merupakan salah satu komponen penting dalam Knowledge Management. Menurut (Debowski, 2006), people adalah orang yang memiliki knowledge, mengelola sistem dan proses, dan berkomitmen terhadap proses strategic knowledge untuk keseluruhan perusahaan. Budaya sharing mendorong penyebaran knowledge dapat dibangun melalui hubungan knowledge efektif, networks, COP, dan strategi komunitas sosial lainnya. Budaya knowledge sharing antar karyawan dalam internal PT. Bumi Mulia Perkasa Development ini dapat diadopsi dari SECI Model, SECI model merupakan proses transfer knowledge yang terdiri dari Socialization merupakan transfer knowledge dari satu individu ke individu lainnya dalam bentuk tacit knowledge. Externalization
4 merupakan transformasi knowledge dari bentuk tacit ke bentuk explicit. Combination merupakan kegiatan mengorganisasi kumpulan explicit knowledge kedalam suatu bentuk media yang lebih sistematis melalui penambahan knowledge baru, kombinasi, dan kategorisasi pengetahuan yang telah terkumpul. Internalization merupakan proses transformasi knowledge dari bentuk explicit ke bentuk tacit knowledge. Agar proses knowledge sharing yang sudah ada di PT. Bumi Mulia Perkasa Development dapat berjalan secara efektif, diperlukan suatu kegiatan evaluasi dengan meneliti bagaimana proses pengelolaan pengetahuan yang ada melalui Knowledge Management System (KMS) guna mengubah tacit knowledge menjadi explicit knowledge agar pengetahuan yang dimiliki oleh masing – masing individu dapat di transfer ke individu lainnya melalui proses knowledge sharing dan knowledge presentation dan melalui pengelolaan pengetahuan yang efektif ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para karyawannya dan knowledge yang ada dapat di maintain dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. KMS menjadi sarana utama dalam pelaksanaan prosesproses yang ada di dalam Knowledge Management itu sendiri, maka perlu dilakukan analisis untuk mencari tahu sejauh mana proses-proses yang ada mempengaruhi kinerja KMS. Hasil analisis yang ada diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi yang akan memberi dampak pada pengembangan organisasi nantinya.
5
1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan pemahaman user terhadap KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development? 2. Apa saja yang menjadi indikator yang berpengaruh terhadap pemahaman user terhadap KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development? 3. Bagaimana model yang dapat menggambarkan pemahaman user terhadap KMS melalui evaluasi KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development?
1.3
Tujuan 1. Mencari dan menganalisis faktor–faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development 2. Mencari indikator – indikator yang berpengaruh terhadap pemahaman user terhadap KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development 3. Membangun model yang dapat menggambarkan pemahaman user terhadap KMS melalui evaluasi KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development
1.4
Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pemahaman user melalui KMS bagi manajemen perusahaan 2. Memberikan saran atau rekomendasi serta gambaran strategi yang digunakan guna proses pengembangan knowledge melalui KMS yang lebih baik
6 3. Melalui penelitian ini, peneliti diharapkan dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pemahaman terhadap konsep pengelolaan pengetahuan melalui KMS di perusahaan
1.5
Ruang Lingkup 1. Membahas proses knowledge management yang ada di PT. Bumi Mulia Perkasa Development 2. Membahas keterkaitan SECI Model dengan proses knowledge management di PT. Bumi Mulia Perkasa Development 3. Penelitian ini hanya membahas bagaimana pemahaman user terhadap KMS di PT. Bumi Mulia Perkasa Development 4. Penelitian ini hanya membahas peran knowledge management bagi perkembangan bisnis perusahaan