BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah-masalah kesehatan pada keluarga dengan anak remaja yang muncul menurut Friedman (1998) yaitu penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan yang tidak dikehendaki, pendidikan dan konseling seks. Akhir-akhir ini banyak dilaporkan kasus perilaku seksual pra nikah pada remaja. Penelitian PKBI di Jogjakarta selama tahun 2001 menunjukkan data 722 kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja. Data PKBI Pusat menunjukkan 2,3 juta kasus aborsi setiap tahun dimana 15% diantaranya dilakukan oleh remaja yang belum menikah. Jumlah remaja perokok setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Menurut Depkes RI (2006), sebesar 35% penduduk umur 15 tahun keatas merokok (tiap hari dan kadang-kadang). Dibandingkan Susenas 2001 dan 2003, terjadi peningkatan sebesar 3%. Persentase perilaku merokok pada laki-laki konstan tinggi, yaitu 63% pada tahun 2001, 2003, dan 2004. Pada perempuan jauh lebih rendah, namun ada peningkatan dari 1,4% pada tahun 2001 menjadi 1,7% pada tahun 2003, dan 4,5% pada tahun 2004 (Potekes Depkes, 2012). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tembakau membunuh lebih dari lima juta orang per tahun, dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta sampai tahun 2020. Dari jumlah itu, 70% korban berasal dari negara berkembang. Lembaga Demografi UI mencatat, angka kematian akibat penyakit yang disebabkan
rokok tahun 2004 adalah 427.948 jiwa, berarti 1.172 jiwa per hari atau sekitar 22,5% dari total kematian Indonesia (Bustan, 2007). Rokok yang diisap di dunia mencapai 15 miliar batang setiap harinya. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di dunia. Data terakhir yang di publikasikan WHO tahun 2002 menyebutkan bahwa Indonesia setiap tahunnya mengonsumsi 215 miliar batang rokok, nomor 5 di dunia setelah Cina (1.643 miliar batang). Menurut Bank Dunia, konsumsi Indonesia sekitar 6,6% dari seluruh konsumsi dunia (WHO,2002). Hasil riset Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (Republika, 1998) melaporkan bahwa di anak-anak di Indonesia sudah ada yang mulai merokok pada usia 9 tahun. Smet (1994) mengatakan bahwa usia pertaman kali merokok pada umunya berkisar antara 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum umur 18 tahun. Data WHO juga semakin mempertegas bahwa seluruh jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja (Republika, 1998). Hampir 50% perokok di Amerika Serikat termasuk usia remaja (Theodorus, 1994). Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku merokok di mulai pada saat masa anakanak dan masa remaja. Hampir sebagian memahami akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok tetapi mereka tidak menghindari perilaku tersebut. Dari angka kejadian di atas menunjukkan bahwa remaja yang merokok merupakan
masalah
penting
meskipun
upaya-upaya
pencegahan
telah
dilaksanakan.hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok adalah kondisi lingkungan disekitar dan pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang. Akibat dari kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok perlu dilaksanakan suatu tindakan yaitu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah dalam perilaku terutama
merokok. Sebagai sistem keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu dan anak / semua individu yang tinggal dalam suatu rumah tangga. Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk kehidupan yang sehat sebagai sentral pelayanan kesehatan.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada tumbuh kembang keluarga dengan anak remaja di desa Batursari Kecamatan Mranggen Demak. 2. Tujuan khusus a.
Dapat melakukan pengkajian pada tumbuh kembang keluarga anak remaja dengan merokok.
b.
Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada tumbuh kembang keluarga anak remaja dengan merokok.
c.
Dapat merumuskan intervensi pada tumbuh kembang keluarga anak remaja dengan merokok.
d.
Dapat melakukan tindakan keperawatan (implementasi) pada tumbuh kembang keluarga anak remaja dengan merokok.
e.
Dapat melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada tumbuh kembang keluarga anak remaja dengan merokok.
C. Metode dan Teknik Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan teknik penulisan yang digunakan sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan penunjang sebagai acuan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan, studi kepustakaan meliputi: a. Mata kuliah yang berhubungan dengan masalah keperawatan yang akan dibahas dalam rangka mendapatkan gambaran yang bersifat teoritis. b. Bahan pustaka yang berhubungan dengan studi kasus. 2. Wawancara Yaitu dengan melakukan wawancara dengan keluarga untuk memperoleh data-data, khususnya yang terkait dengan perilaku merokok dan tugas-tugas kesehatan serta fungsi kesehatan dalam keluarga sesuai dengan masalah yang dihadapi. 3. Observasi Yaitu dengan melakukan observasi, dengan cara mengamati perilaku dan kondisi lain, misalnya lingkungan yang berkaitan dengan faktor yang mungkin menyebabkan faktor merokok, atau lingkungan yang mungkin dapat mengakibatkan perilaku merokok. Observasi ini dilakukan secara partisipatif.
D. Sistematika Penulisan Karya tulis ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara sistematis dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab : BAB I berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik serta sistematika penulisan BAB II berisi tentang konsep dasar tinjauan teori yang meliputi pengertian konsep dasar keluarga, konsep proses keperawatan keluarga, konsep keluarga dengan anak remaja, dan konsep tumbuh kembang remaja. BAB III berisi tentang tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi BAB IV berisi tentang pembahasan, yang mengupas, mengamati, dan memberikan solusi dengan alasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Pembahasan dirumuskan berdasar pada diagnosa keperawatan yang ditegakkan. Pembahasan mencakup pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukan dalam pendokumentasian baik dalam pengkajian sampai dengan evaluasi. BAB V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.