Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi
..................................................................................
i
.....................................................................
ii
PENDAHULUAN
..................................................................
1
1.1.Latar Belakang
......................................................................
1
...........................................................................
1
......................................................................
3
…………………………………
7
………………………………………………….
7
………………………………
8
Kata Pengantar BAB I.
1.2.Dasar Hukum 1.3.Gambaran Umum BAB II.
KEBIJAKAN PEMERINTAH 2.1. Visi dan Misi
2.2. Strategi dan Arah Kebijakan BAB III.
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH …………………………….
13
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH..
17
4.1.Program dan Kegiatan
17
3.1. Anggaran dan Realisasi Belanja BAB IV.
..........................................................
4.2.Alokasi dan Realisasi Anggaran BAB V.
........................................
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Dasar Hukum
33
...........................................................................
33
............................................
33
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 6.1. Program dan Kegiatan
..............................................
35
............................................................
35
6.2.Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan BAB VII
26
...................
5.2.Tugas Pembantuan yang Diterima BAB VI.
13
PENUTUP
........
36
......................................................................................
38
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kita dapat melaksanakan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2015 dalam upaya memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang dalam format penyusunannya mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Secara substansial LKPJ Tahun 2015 ini merupakan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD dalam rapat paripurna DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir, memuat program dan kegiatan serta permasalahan yang dihadapi dalam rangka melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun anggaran 2015 yang merupakan pelaksanaan tahun kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015. Berbagai kemajuan yang telah kita capai pada tahun 2015 tidak terlepas dari adanya dukungan dan peran DPRD sebagai unsur pemerintahan daerah yang menjadi sinergi bersama dalam rangka mendorong peningkatan kinerja pemerintahan daerah yang lebih baik. Karena itu perlu terus ditingkatkan pada masa mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua dalam usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan. Banjarmasin,
Januari 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah pasal 27 ayat 2 mengamanatkan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD dan sesuai dengan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2015 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dan mengacu kepada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2011
-
2015.
LKPJ
Akhir
Tahun
Anggaran
2015
merupakan
pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Selatan Tahun TERAKHIR untuk tahun RPJMD Tahun 2011 – 2015.
1.2.
Dasar Hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2015, adalah sebagai berikut: 1. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo Undang–Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan. 2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
1
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
Kepada
Pemerintah,
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 5. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 6. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 7. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 2011 2015. 8. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2012. 9. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2012. 10. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 073 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2012
11. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 012 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 073 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2012. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
2
1.3.
Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah Secara geografis Provinsi Kalimantan Selatan terletak antara 114º 19’ 13” – 116º 33’ 28” Bujur Timur dan 1º 21’ 49” - 4º 10’ 14” Lintang Selatan, secara administratif terletak di bagian Selatan Pulau Kalimantan, dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan 37.530,52 km2 atau hanya 6,98%
dari luas Pulau Kalimantan secara keseluruhan. Prosentase luas tertinggi kabupaten/kota di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Kotabaru (25,11%), Kabupaten Tanah Bumbu (13,50%) dan terendah adalah Kota Banjarmasin (0,19%). Kondisi alam Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan/pegunungan. Kemiringan tanah dengan 4 klasifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar meliputi lahan datar (0-2%) seluas 1.625.384 Ha atau 43,31%, lahan bergelombang (>2-15%) seluas 1.182.346 Ha atau 31,50%, lahan curam (>15-40%) seluas 714.127 Ha atau 19,02% dan lahan sangat curam seluas 231.195 Ha atau 6,16%. Menurut jenis tanahnya, meliputi Podsolik Merah Kuning (PMK), Latosol, Litosol, PMK Litosol, Komplek PMK Organosol Gley Humus, PMK Dataran Tinggi, PMK Pegunungan dan Alluvial. Wilayah Kalimantan Selatan juga banyak memiliki sungai, tercatat ada sekitar 68 buah sungai, antara lain Sungai Barito, Sungai Riam Kanan, Sungai Riam Kiwa, Sungai Balangan, Sungai Batang Alai, Sungai Amandit, Sungai Tapin, Sungai Kintap, Sungai Batulicin, Sungai Sampanahan. Sungai-sungai ini berpangkal pada pegunungan Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan Selat Makasar. Pada umumnya daerah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau (panas) dan musim hujan. Keadaan ini berkaitan dengan arus angin yang bertiup di Indonesia. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin tidak mengandung uap air yang besar sehingga mengakibatkan terjadinya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
3
kemarau. Sebaliknya pada bulan Maret arus angin banyak mengandung uap air dan mengakibatkan terjadinya musim penghujan. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan OktoberNopember. Temperatur rata-rata di Kalimantan Selatan berkisar antara 20,2ºC sampai dengan 36,6ºC. Besarnya curah hujan tahunan (periode Januari s/d Desember 2014) berkisar antara 1.936 mm sampai 3.113 mm dengan jumlah hari hujan antara 78 – 194 hari. Provinsi Kalimantan Selatan mencakup 11 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Tanah Laut,
Kotabaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai
Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, Balangan, serta Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Kota Banjarmasin sekaligus berfungsi sebagai Ibukota Provinsi. Kalimantan Selatan, terdiri dari 152 Kecamatan, 143 Kelurahan dan 1.866 Desa.
1.3.2.Gambaran Umum Demografis Jumlah penduduk Kalimantan Selatan menurut proyeksi tahun 2012 adalah sebanyak 3.790.071 jiwa, terdiri dari 1.918.132 jiwa laki-laki dan 1.871.939 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah Kalimantan Selatan sekitar 37.530,52 kilometer persegi yang didiami oleh 4.145.843 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kalimantan
Selatan
Kabupaten/kota
adalah
sebesar
110
orang
perkilometer
persegi.
yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kota
Banjarmasin yakni sebesar 8.780 orang perkilometer persegi. Kabupaten Kotabaru merupakan kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yakni sebesar 35 orang perkilometer persegi.
3.1.3. Ketenagakerjaan Permasalahan yang mendasar di bidang ketenagakerjaan adalah masih tingginya angka pengangguran yang disebabkan antara lain tidak sebandingnya jumlah pertumbuhan angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja, serta rendahnya kompetensi tenaga kerja dan tingkat pendidikan tenaga kerja, selain Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
4
itu perkembangan industri kreatif dan wirausahawan muda belum optimal. Berdasarkan Data Survey BPS Provinsi Kalimantan Selatan Februari 2014, bahwa gambaran ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan pada Februari 2014 mengalami sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya kenaikan jumlah Angkatan Kerja sebesar 2,85 persen yaitu mencapai 2,0 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 55,8 ribu orang dibanding Februari 2013, Penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2014 adalah sebesar 1,9 juta, mengalami kenaikan sebesar 2,65 persen atau terjadi penambahan sebesar 49,7 ribu orang dibanding Februari 2013, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan bulan Februari 2014 adalah 4,03 persen mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen dibanding Februari 2013 sebesar 3,84 persen. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai instansi yang bertugas menyelenggarakan urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian merencanakan pembangunan yang difokuskan pada bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasin melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penciptaan kesempatan kerja, pembangunan kawasan serta pengembangan ekonomi local dan daerah. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan terukur dalam rangka perluasan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha, peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran dan penduduk sekitar, serta percepatan pembangunan daerah. Secara spesifik upaya peningkatan daya saing bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk : 1. Penciptaan kondisi kerja yang layak (decent work) dalam pengertian produktif dengan perlindungan dan jaminan sosial yang memadai 2. Penciptaan kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan merata dalam sektor-sektor pembangunan 3. Peningkatan kondisi dan mekanisme hubungan industrial untuk mendorong kesempatan kerja 4. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja Sedangkan upaya peningkatan daya saing bidang ketransmigrasian diarahkan pada : 1. Pembangunan kawasan transmigrasi yang potensial dan layak dikembangkan, tidak tumpang tindih dengan peruntukan lain Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
5
2. Peningkatan daya tarik desa di kawasan transmigrasi 3. Membangun keterkaitan antara desa dan kota di kawasan transmigrasi 4. Percepatan pembangunan kawasan tertinggal
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH 2.1. Visi dan Misi 1. V i s i Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan adalah: “Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi Yang Produktif, Berdaya Saing, Mandiri dan Sejahtera ”. Penjabaran makna dari visi Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut: -
Produktif mengandung makna: Bahwa tenaga kerja dan transmigran mempunyai produktivitas yang tinggi sehingga mampu meningkatkan produksi
-
Berdaya Saing mengandung makna: Bahwa tenaga kerja dan transmigran mampu bersaing di pasar kerja maupun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
6
menjadi wirausaha -
Mandiri mengandung makna: Bahwa tenaga kerja dan transmigran mampu hidup mandiri tidak tergantung dari bantuan pemerintah
-
Sejahtera mengandung makna: Bahwa tenaga kerja dan transmigran tingkat kehidupan menjadi sejahtera yang mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri beserta keluarga baik kebutuhan material maupun spiritual.
2. M i s i Dalam rangka pencapaian Visi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan misi yaitu : Misi Pertama : meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja dengan sasaran : a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia tenaga kerja b. Meningkatkan akses pencari kerja Misi Kedua : pembinaan hubungan industrial, perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan serta peningkatan kesejahteraan pekerja dengan sasaran : a. Pengembangan Hubungan Industrial dan peningkatan jaminan sosial tenaga kerja b. Meningkatkan
perlindungan
tenaga
kerja
dan
pengembangan
sistem
pengawasan ketenagakerjaan Misi Ketiga : pembangunan kawasan transmigrasi untuk mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan dengan sasaran : a. Meningkatkan kualitas pembangunan kawasan transmigrasi Misi Keempat : memberdayakan transmigran dan penduduk sekitarnya menuju masyarakat mandiri dalam rangka menunjang pembangunan daerah dengan sasaran: a. Meningkatkan kualitas, kapabilitas SDM transmigran b. Meningkatkan kualitas UPT(Unit Permukiman Transmigrasi)
2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Upaya untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menuju Kalimantan Selatan yang berkembang, maju, unggul, nyaman, sejahtera dan damai, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
7
diperlukan perubahan yang mendasar, terencana, dan terukur. Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas tentang upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi dan arah kebijakan. Strategi umum yang akan dilaksanakan Kalimantan Selatan Tahun 2011- 2015, antara lain: Pertama adalah Strategi pembangunan dengan pendekatan kewilayahan; Kedua adalah Strategi peningkatan efektivitas kualitas belanja pemerintah daerah; Ketiga adalah Strategi penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan dengan Pemerintah; Keempat adalah Strategi penguatan peran dan kapasitas aparatur dan kelembagaan; dan Kelima adalah Strategi penguatan fasilitasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Penjelasan kelima strategi umum di atas, sebagai berikut: (1). Strategi pembangunan dengan pendekatan kewilayahan. Kegiatan Perencanaan dan kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan lebih berorientasi pada kebijakan sektoral, sehingga kemajuan yang dicapai oleh sektor yang bersangkutan, ternyata telah menyebabkan makin meningkatnya kesenjangan pembangunan. Akibatnya keejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah tidak selalu sama dan merata di seluruh wilayah., daerah tertinggal dan pulau-pulau, masih banyak yang menghadapi masalah dalam pemenuhan hak-hak dasar rakyat, termasuk pangan dan gizi, layanan kesehatan dan pendidikan, kemiskinan, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pemecahan masalah tersebut, memerlukan suatu pendekatan pembangunan yang bersifat kewilayahan, dengan melihat dimana permasalahan yang terjadi tersebut berlokasi, dan agar kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan dapat tepat sasaran. Oleh karena itulah dibutuhkan adanya suatu program dan kegiatan yang konsisten, terpadu, dan bersifat lintas sektor, dengan mempertimbangkan kesesuaian tataruang wilayah, system hukum dan kelembagaan yang andal, serta kerjasama yang solid dan andal antar satuan kerja perangkat daerah dan antar kabupaten/kota. (2). Strategi untuk meningkatkan efektivitas kualitas belanja pemerintah daerah. Permasalahan pembangunan sangatlah kompleks, saling terkait satu dan lainnya, dan semuanya memerlukan perhatian yang serius untuk ditangani. Ada permasalahan dasar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
8
yang harus segera ditangani, tetapi ada juga permasalahan yang baru timbul, tetapi pada sisi lainnya kita dihadapkan pada suatu keterbatasan dilihat dari sisi anggaran yang tersedia. Disinilah perlunya suatu kearifan, untuk melihat permasalahan mana yang perlu segera ditangani sejalan dengan visi dan misi Kepala Daerah yang harus dilaksanakan. Dengan demikian penentuan prioritas pembangunan sangatlah penting artinya untuk mengefektifkan anggaran belanja yang tersedia. (3). Strategi Memperkuat Sinergi antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan dengan Pemerintah. Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari tercapai tidaknya indikator kinerja dan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun perencanaan. Indikator kinerja provinsi merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, demikian pula dengan indikator kinerja nasional sangat dipengaruhi oleh tingkat capaian kinerja seluruh provinsi. Dengan demikian untuk mencapai kinerja yang sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan, diperlukan adanya sinergi program dan kegiatan serta pendanaannya agar dapat tercapai kinerja yang diharapkan. Sinergi diharapkan dimulai dari penyusunan dokumen perencanaan sampai dengan penyusunan dokumen perencanaan penganggaran dan pelaksanaan di lapangan. (4). Strategi penguatan peran dan kapasitas aparatur dan kelembagaan. Penguatan peran aparatur pemerintahan bermakna adanya optimalisasi peran dan fungsi yang diemban oleh masing-masing aparatur. Hal ini mesti dibarengi dengan peningkatan dan penguatan kapasitas yang mereka miliki. Penguatan kedua hal tersebut akan menghasilkan aparatur pemerintahan yang professional dan dapat melaksanakan kerja sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang yang diberikan kepadanya dengan efektif dan effisien. Seiring hal tersebut, strategi penguatan peran dan kapasitas kelembagaannya perlu dilakukan. Hal ini agar berbagai urusan yang dimiliki oleh pemerintahan daerah provinsi dapat dijalankan dengan baik, maksimal, namun dilain pihak juga lebih efektif dan effisien. (5). Strategi penguatan fasilitasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Peran masyarakat dan pemangku kepentingan (Stakeholders) yang lain dalam mensukseskan pelaksanaan pembangunan pada masa sekarang dan yang akan datang sangat penting dan strategis. Kondisi ini harus dijawab dengan meningkatkan peran mereka sebagai asset pembangunan sekaligus aktor dalam pembangunan. Masyarakat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
9
bukan lagi hanya berada dalam posisi sebagai obyek pembangunan tapi harus juga sekaligus sebagai subyek (pelaku) pembangunan. Strategi penguatan fasilitasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dimaksud adalah bertujuan untuk lebih meningkatkan ruang peran masyarakat yang seluas-luasnya dalam berpartisipasi dalam pembangunan. Pelibatan masyarakat dari mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi pembangunan buka lagi hanya sekedar wacana tapi sudah merupakan keharusan yang mesti diimplementasikan untuk percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan strategi dan arah kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Seltan adalah : -
Bidang Ketenagakerjaan a) Kebijakan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja adalah menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif melalui penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi dan pemagangan berbasis masyarakat. Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut melalui :
Pembinaan Desa Produktif
Peningkatan kompetensi Instruktur dan tenaga kepelatihan
Peningkatan kapasitas kelembagaan, Sarjana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas
Pembangunan Balai Latihan Kerja
Pengadan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Peningkatan Profrsionalisme Tenaga Kepelatihan dan Istruktur BLK
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja
b) Kebijakan peningkatan konsolidasi program-program Perluasan Kesempatan Kerja yang dilaksanakan pemerintah sehingga tercipta kesempatan kerja yang seluasluasnya. Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut adalah melalui :
Tenaga Sukarela yang melakukan Pendampingan dalam Program Perluasan Kesempatan Kerja
Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
10
Pengembangan Bursa Kerja
Pengembangan Informasi pasar kerja
Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Ketenagakerjaan
Bimtek bursa kerja Online
c). Kebijakan peningkatan kualitas hubungan industrial antara pekerja dan pemberi kerja melalui dorongan pelaksanaan negosiasi hubungan industrial secara bipartit untuk mencapai kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja. Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut adalah:
Penguatan Kelembagaan dan Pemasyarakatan HI
Peningkatan Penerapan Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial
Pengelolaan Persyarakat Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi
d). Kebijakan peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta penegakan hukum. Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut adalah:
Penerapan SMK3
Penanganan Kasus Ketenagakerjaan
Sosialisasi Norma K3, Penyuluhan dan Evaluasi Calon Ahli K3
Perlindungan Pekerja Perempuan dan Anak
Pemeriksaan Kerja Malam Perempuan dalam rangka pencegahan terjadinya Traficking
-
Bidang Ketransmigrasian a). Kebijakan Pembangunan Kawasan Transmigrasi. Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut :
Penyediaan Tanah Transmigrasi
Partisipasi masyarakat
dalam pembentukan lembaga pemerintah dalam
pembangunan kawasan transmigrasi di wilayah tertinggal dan perbatasan b). Kebijakan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut adalah:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
11
Bantuan pendidikan pelayanan sosbud dan mental spiritual di Kawasan transmigasi melalui penilaian dan pemilihan transmigrasi dan Pembina Kimtrans teladan
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013, bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran, yang terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Kerangka anggaran pembangunan daerah Tahun Anggaran 2014 akan memberikan gambaran arah pembangunan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan kemampuan fiskal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan. Anggaran pembangunan daerah tersebut pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
3.1. Anggaran dan Realisasi Belanja Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, Belanja Daerah tahun 2015 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
12
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran
ke
dalam
program/kegiatan.
Disamping
itu,
dengan
mempertimbangkan keterbatasan anggaran yang ada tahun ini, diharapkan menjadi pemicu kreativitas
dan
inovasi
dalam
percepatan
pembangunan
Ketenagakerjaan
dan
Ketransmigrasian Provinsi Kalimantan Selatan yang tepat sasaran menuju Masyarakat Kalimantan Selatan yang Produktif, Berdaya Saing, Mandiri dan Sejahtera. Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan dan dapat diukur dengan capaian prestasi kerja yang telah ditetapkan. Kelompok belanja langsung ini terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Kebijakan Belanja secara umum dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penetapan pagu indikatif untuk setiap program dan kegiatan dalam setiap misi hendaknya proporsional; 2. Secara kewilayahan belanja daerah harus disusun secara adil dan proporsional. Adapun daerah-daerah dengan permasalahan khusus perlu diadakan anggaran penyeimbang. Belanja Langsung adalah belanja yang diarahkan dalam rangka pelaksanaan urusan provinsi dan merupakan alokasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan . Belanja tidak langsung merupakan belanja yang terkait langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan dan sulit diukur dengan capaian prestasi kerja yang ditetapkan, dan merupakan koordinasi penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota yang bersifat umum dalam rangka pendukungan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan . Kebijakan belanja daerah Tahun 2015 diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD Tahun 2011 - 2015. Dengan perencanaan anggaran yang konsisten dan fokus, perencanaan
pembangunan diarahkan untuk memperkuat bidang Ketenagakerjaan
dan Ketransmigrasian. Kebijakan APBD Tahun Anggaran 2015 diarahkan pula kepada sektor yang produktif melalui kebijakan afirmatif dan pembangunan yang berkeadilan (menyentuh hingga ke masyarakat pedesaan) yang menjadi prioritas. Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
13
proporsional, efisien dan optimalisasi atas berbagai kebutuhan aktual pembangunan dan kebijakan efektif menuju pencapaian sasaran pembangunan yang dicirikan sinergi pembangunan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang secara keseluruhan dilaksanakan berdasarkan kepada anggaran berbasis kinerja. Dalam Tahun Anggaran 2015, Belanja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan dianggarkan sebesar
Rp. 41.610.406.276,- dan dapat
direalisasikan sebesar Rp. 36.546.478.924,- atau 87,83 %. Belanja daerah tersebut dialokasikan untuk belanja tidak langsung Rp.20.265.086.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp.16.273.955.849,- atau 80,31 % dan belanja langsung dialokasikan sebesar Rp. 21.345.320.276,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 20.272.523.075,- atau 94,97%. Rincian selengkapnya untuk alokasi anggaran dan realisasi belanja anggaran 2015 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
No.
Anggaran Setelah Perubahan (Rp) 41.808.032.500,-
Belanja
B. BELANJA DAERAH 1. BELANJA LANGSUNG a. Belanja Pegawai
TIDAK
2. BELANJA LANGSUNG a. Disnakertrans b. Balai Latihan Kerja c. Balai Hiperkes dan KK
Pencapaian Target (Rp) % 38.972.352.023,93,22 Realisasi *)
19.049.896.500,-
17.956.563.220,-
94,26
19.049.896.500,-
17.956.563.220,-
94,26
22.758.136.000,-
21.015.788.803,-
92,34
6.622.500.000,-
6.013.702.598,-
90,81
12.092.246.000,-
11.162.795.121,-
92,31
2.441.350.000,-
2.350.091.084,-
96,26
d. Balai Produktivitas Tenaga 1.602.040.000,- 1.489.200.000,92,96 kerja Sumber Data : Laporan keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2015 3.2. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan : 1) Belanja Tidak Langsung Untuk belanja tidak langsung dari alokasi sebesar Rp. 19.049.896.500,direalisasikan sebesar Rp. 17.956.563.220,- atau 94,26 %.
Belanja yang
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
14
penyerapannya rendah terdiri dari belanja gaji dan Tunjangan berupa, Belanja gaji pokok PNS/Uang Representatif, Tunjangan Keluarga dan Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus. 2). Belanja Langsung Sedangkan anggaran dan realisasi belanja langsung tidak mempunyai permasalahan yang terlalu berarti.
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
15
4.1.Program dan Kegiatan I. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kal Sel Program dan Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran program ini peningkatan pelayanan administrasi perkantoran sebagai penunjang dalam upaya meningkatkan kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumberdaya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman j. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur dalam rangka menunjang kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengadaan Kendaraan Dinas/operasional b. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor c. Pengadaan Komputer d. Pemeliharan Rutin / Berkala Gedung Kantor e. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional f. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
16
Sasaran program adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-undangan b. Peningkatan Kualitas SDM dalam rangka Perencanaan c. Percepatan Peningkatan IPK Kal Sel d. Pembinaan Kesehatan Aparatur 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Sasaran program adalah meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD b. Penyusunan Pelaporan keuangan semesteran c. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun d. Penyusunan Rencana Kerja SKPD e. Evaluasi Renstra SKPD 5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas tenaga Kerja Sasaran program adalah meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Bimtek Instruktur Lembaga Latihan Kerja b. Monitoring Lembaga Latihan Swasta c. Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna
6. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Sasaran program adalah meningkatnya perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Monitoring dan evaluasi ketenagakerjaan b. Pengembangan pengupahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
17
c. Pembinaan Organisasi Pekerja d. Pengawasan TKA (Tenaga Kerja Asing) e. Sosialisasi upah minimum provinsi f. Pembinaan Forum komunikasi tripartit Provinsi Kalimantan Selatan g. Pelaksanaan bulan K3 h. Peningkatan wawasan dewan pengupahan provinsi i. Perundingan upah minimum sektoral provinsi j. Pengawasan pelaksanaan upah minimum k. Komite Pengawasan Ketenagakerjaan 7. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Sasaran program adalah meningkatnya perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyelenggaraan Kegiatan Padat karya produktif b. Evaluasi dan Penyusunan Program c. Pembinaan Terapan Teknologi Padat Karya Sistem Kader d. Pengembangan bursa kerja e. Pengembangan informasi pasar kerja f. Penyusunan dan penyebarluasan informasi ketenagakerjaan g. Bimtek Bursa Kerja Online h. Gerakan Penanggulangan Pengangguran i. Bimtek Pembinaan Perusahaan pengguna TKA
8. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Sasaran program adalah tersedianya bahan informasi untuk mengambl kebijakan bidang ketransmigrasian. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Fasilitasi Pembentukan dan Pembinaan Poktan/Gapoktan b. Bimtek Kewirausahaan Masyarakat Transmigrasi 9. Program Pengembangan Sumber Daya Kawasan Transmigrasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
18
Sasaran program adalah tersedianya jumlah calon lokasi transmigrasi yang memenuhi aspek legalitas dan kelayakan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengembangan Kampung Inggris di Kawasan Transmigrasi b. Identifikasi dan Penempatan Transmigrasi c. Sosialisasi Pengembangan Trans Lokal d. Peningkatan kerjasama Antar Daerah Program Transmigrasi e. Monitoring dan Evaluasi Ketransmigrasian f.
Promosi Investasi dan Kemitraan di Kawasan Transmigrasi
II. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Program dan Kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran program ini peningkatan pelayanan administrasi perkantoran sebagai penunjang dalam upaya meningkatkan kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Telekomunikasi Sumberdaya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman j. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur dalam rangka menunjang kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
19
a.
Rehabilitasi sedang/berat/gedung kantor
b.
Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
c.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
d.
Pemeiharaan rutin/bekala gedung kantor
e.
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya disiplin aparatur. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengadaan pakaian kerja lapangan 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-undangan 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Sasaran program adalah meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun b. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran c. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 6. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas tenaga Kerja Sasaran program adalah meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi Institusional kejuruan aneka kejuruan b. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi non institusional permintaan masyarakat kejuruan teknologi otomotif c. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi non institusional permintaan masyarakat kejuruan teknologi mekanik d. Pengadaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
20
e. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK f. Rehabilitasi sedang/berat sarana dan prasarana BLK g. Perencanaan, penyusunan, evaluasi progam pelatihan, monitoring lulusan dan pelaporan h. Penyuluhan dan penyebaran informasi pelatihan i. Pemasaran lulusan j. Pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja (kerjasama pihak III) k. Peningkatan kemampuan pengusaha dan tenaga kerja l. Pengembangan program pelatihan m. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi institusional kejuruan teknologi mekanik n. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi institusional kejuruan listrik o. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi institusional kejuruan administrasi bisnis p. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi non institusional permintaan masyarakat kejuruan listrik q. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi non institusional permintaan masyarakat kejuruan bangunan r. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi noninstitusional permintaan masyarakat kejuruan aneka kejuruan s. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi non institusional permintaan masyarakat kejuruan PHP t. Pelatihan berbasis kompetensi institusional teknik tekonologi otomotif u. Pelatihan berbasis kompetensi institusional kejuruan akuntansi v. Pelatihan berbasis kompetensi institusional tata kecantikan w. Pelatihan berbasis kompetensi institusional listrik/instansi penerangan III. UPTD Balai Produktivitas Ketenagakerjaan (BPTK) Program dan Kegiatan Balai Produktivitas ketenagakerjaan (BPTK) Provinsi Kalimantan Selatan antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran program ini peningkatan pelayanan administrasi perkantoran sebagai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
21
penunjang dalam upaya meningkatkan kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumberdaya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman j. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur dalam rangka menunjang kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional c. Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya disiplin aparatur. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengadaan pakaian kerja lapangan 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-undangan 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
22
Sasaran program adalah meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD b. Penyusunan Pelaporan keuangan semesteran c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 6. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas tenaga Kerja Sasaran program adalah meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Perencanaan, Penyusunan, Evaluasi Program Pelatihan, Monitoring Lulusan dan Pelaporan b. Pelatihan Produktivitas c. Sosialisasi Produktivitas dan Budaya Produktif d. Pembinaan Pengembangan Desa Produktiv IV. UPTD Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Program dan Kegiatan Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Selatan antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran program ini peningkatan pelayanan administrasi perkantoran sebagai penunjang dalam upaya meningkatkan kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
23
j. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur dalam rangka menunjang kelancaran kerja bagi aparatur negara. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor c. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor e. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor f. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya disiplin aparatur. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengadaan pakaian kerja lapangan 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sasaran program adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendidikan dan Pelatihan Formal 5. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Sasaran program adalah meningkatnya perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Monitoring dan Evaluasi kegiatan Hiperkes dan Keselamatn Kerja di Perusahaan b. Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Perusahaan c. Pengujian Lingkungan Kerja d. Pemeriksaan Kesehatan Kerja bagi Tenaga Kerja e. Pendayagunaan Fasilitas Balai Higiene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja f. Persiapan Akreditasi Laboratorium g. Penyuluhan Peningkatan Kemampuan Teknis Pelaksana Hiperkes dan KK Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
24
4.2. Alokasi dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan melalui APBD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 berjumlah Rp. 22.758.136.000,(terdiri Dinas Provinsi, Balai Produktivitas, Balai Hiperkes dan KK, Balai Latihan Kerja) berupa dana Belanja Langsung, sedangkan dana Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 19.049.896.500,-. Realisasi anggaran Belanja Langsung sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 21.015.788.803,- atau mencapai 92,34 % dengan realisasi fisik sebesar 99,50 %. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung mencapai Rp. 17.956.563.220,- atau sebesar 94,26 % dengan realisasi fisik sebesar 100 %. Selengkapnya alokasi dan realisasi anggaran menurut jenis belanja dan program tahun 2015 di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung Total alokasi anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp. 19.049.896.500,- yang dipergunakan untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai. Realisasi sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 17.956.563.220,- atau sebesar 94,26 % dengan realisasi fisik sebesar 100 %. 2. Belanja Langsung Total alokasi anggaran Belanja Langsung Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp. 22.758.136.000,- yang dipergunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan pada Dinas Provinsi, Balai Produktivitas, Balai Hiperkes dan KK, Balai Latihan Kerja. Realisasi anggaran Belanja Langsung mencapai Rp. 21.015.788.803,- atau mencapai 92,34 % dengan realisasi fisik sebesar 99,50 %. Berikut rincian alokasi dan realisasi anggaran Belanja Langsung menurut program dan kegiatan : I. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Total alokasi anggaran untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 1.450.900.000,- Realisasi keuangan sampai dengan akhir Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
25
tahun 2015 mencapai Rp. 1.245.104.384,- atau sebesar 85,82 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Total
alokasi
anggaran
untuk
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur sebesar Rp. 756.400.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 736.292.200,- atau sebesar 97,61 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar
Rp. 302.470.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir
tahun 2015 mencapai Rp. 233.440.000,- atau sebesar 77,18 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 281.000.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 212.815.132,- atau sebesar 75,66 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. e. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Rp. 358.750.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 354.862.500,- atau sebesar 98,92 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. f. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp. 1.095.000.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2014 mencapai Rp. 1.036.0136.700,- atau sebesar 94,57 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. g. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp. 1.726.270.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
26
Rp. 1.601.898.115,- atau sebesar 92,80 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. h. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp. 275.00.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 243.572.617,- atau sebesar 88,57 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
i. Program Pengembangan Sumber Daya Kawasan Transmigrasi Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Sumber Daya Kawasan Transmigrasi Rp. 376.210.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 347.903.500,- atau sebesar 92,48 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
II. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Total
alokasi
anggaran
untuk
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran sebesar Rp. 1.031.420.000,- Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 1.001.086.275,- ,- atau sebesar 97,06 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Total
alokasi
anggaran
untuk
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur sebesar Rp. 667.200.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 647.693.368,- atau sebesar 97,08 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar
Rp. 13.800.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015
mencapai Rp. 13.800.000,- atau sebesar 100 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
27
Aparatur sebesar
Rp. 39.500.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir
tahun 2015 mencapai Rp. 36.567.000,- atau sebesar 92,57 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 21.600.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 18.389.000,- atau sebesar 85,13 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. f. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Rp. 10.318.726.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 9.445.259.478,- atau sebesar 91,54 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
III. UPTD Balai Produktivitas Ketenagakerjaan (BPTK) Provinsi Kalimantan Selatan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Total
alokasi
anggaran
untuk
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran sebesar Rp. 392.950.000,- Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 373.622.700,- ,- atau sebesar 95,08 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Total
alokasi
anggaran
untuk
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur sebesar Rp. 171.650.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 163.091.900,- atau sebesar 95,01 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar
Rp. 2.200.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
28
mencapai Rp. 2.200.000,- atau sebesar 100 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar
Rp. 52.450.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir
tahun 2015 mencapai Rp. 32.626.000,- atau sebesar 62,20 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 12.190.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 11.393.000,- atau sebesar 93,46 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. f. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Rp. 995.400.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 906.266.400,- atau sebesar 91,05 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
IV. UPTD Balai Hyperkes dan KK Provinsi Kalimantan Selatan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Total
alokasi
anggaran
untuk
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran sebesar Rp. 561.179.238,- Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 538.223.846,- ,- atau sebesar 95,91 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Total
alokasi
anggaran
untuk
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur sebesar Rp. 733.076.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 721.138.498,- atau sebesar 98,37%. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
29
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar
Rp. 10.075.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015
mencapai Rp. 10.075.000,- atau sebesar 100 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar
Rp. 60.000.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir
tahun 2015 mencapai Rp. 55.521.400,- atau sebesar 92,54 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. e. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Total alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sebesar
Rp. 23.900.000,-. Realisasi keuangan sampai
dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 23.900.000,- atau sebesar 100 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. f. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Total alokasi anggaran untuk Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp. 1.053.119.762,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 1.001.232.340,- atau sebesar 95,07 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
BAB V Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
30
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Dasar Hukum 1.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam Pelaksanaan
Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan; 4.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
5.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.
5.2. Tugas Pembantuan yang Diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menerima 2 (dua) Dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, yaitu : 1. Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi 2. Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Program dan Kegiatan : Untuk tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung Tugas Pembantuan antara lain, yaitu : 1. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi b. Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi c. Pelayanan Pertanahan Transmigrasi 2. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi a. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi b. Penyediaan Tanah Transmigrasi c. Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
31
Alokasi dan Realisasi Anggaran Pelaksanaan Program dan Kegiatan : 1. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Total alokasi anggaran untuk Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi Rp. 435.781.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 358.955.941,- atau sebesar 82,37 %. Realisasi fisik program ini mencapai 83,19 %. 2. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Rp. 694.550.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 492.921.500,- atau sebesar 70,97 %. Realisasi fisik program ini mencapai 80,24 %.
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN
6.1. Program dan Kegiatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
32
Untuk tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung urusan wajib ketenagakerjaan antara lain, yaitu : 1. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Sasaran program adalah terwujudnya mekanisme kerja dalam menyelenggarakan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengembangan model dan inkubasi bisnis perluasan kesempatan kerja b. Penempatan tenaga kerja dalam negeri c. Pembinaan penempatan dan perlindungan TKI Luar Negeri d. Pengembngan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja e. Peningkatan Kapasitas Pendamping Lapangan Program PPKK f. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja g. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembinaan 2. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Sasaran program adalah terwujudnya Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan Kelembagaan dan Permasyarakatan Hubungan Industrial b. Peningkatan Penerapan Pengupahan dan Jamsostek c. Konsolidasi
Pelaksanaan Peningkatan
Intensitas
Pencegahan PHK
dan
Penyelesaian Hubungan Industrial d. Pengelolaan Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembinaan HI dan Jamsostek 3. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Sasaran
program
adalah
terlaksananya
Perlindungan
Tenaga
Kerja
dan
Pengembangan Sistem Ketenagakerjaan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Peningkatan Kualitas teknis pemeriksaan dan penyidikan norma Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
33
b. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Pembinaan dan perlindungan tenaga kerja 4. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Sasaran program adalah meningkatnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja . Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut : a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarjana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas Binalattas
b.
Pengembangan dan peningkatan produktivitas
c.
Pengembangan standarisasi kompetensi kerja dan program pelatihan
d.
Peningkatan penyelenggaraan pemagangan dalam dan luar negeri Binalattas
e.
Pengembangan dan peningkatan produktivitas Binalattas
f.
Pengembangan standarisasi kompetensi kerja dan program pelatihan Binalattas
6.2. Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dana Dekonsentrasi 1. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Rp. 6.344.766.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 4.261.848.226,- atau sebesar 67,17 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. 2. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Total alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Rp. 3.887.222.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 3.343.001.625,- atau sebesar 86,00 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. 3. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Total alokasi anggaran untuk Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Ketenagakerjaan Rp. 1.345.276.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 1.257.489.850,- atau sebesar 93,47 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
34
4. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Total alokasi anggaran untuk Program Perlindungan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Rp. 9.152.971.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp. 8.847.918.700,- atau sebesar 96,67 %. Realisasi fisik program ini mencapai 100 %.
BAB VII PENUTUP
Pencapaian visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 merupakan keberhasilan pembangunan di Kalimantan Selatan sebagai perwujudan sinergitas kinerja antara eksekutif dengan legislatif serta masyarakat dan dunia usaha berdasarkan penilaian berbagai indikator yang direfleksikan kedalam target-target pada RKPD setiap tahunnya. Berbagai indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan dibidang ketenagakerjaan berupa penciptaan kondisi kerja yang layak (decent work) dalam pengertian produktif dengan perlindungan dan jaminan sosial yang memadai, penciptaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
35
kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan merata dalam sektor-sektor
pembangunan,
peningkatan kondisi dan mekanisme hubungan industrial untuk mendorong kesempatan kerja, peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, sedangkan dibidang ketransmigrasian berupa pembangunan kawasan transmigrasi yang potensial dan layak dikembangkan, tidak tumpang tindih dengan peruntukan lain, peningkatan daya tarik desa di kawasan transmigrasi, membangun keterkaitan antara desa dan kota di kawasan transmigrasi dan percepatan pembangunan kawasan tertinggal. Dari semua prestasi yang telah diraih dapat terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan untuk untuk memastikan peningkatan pencapaian kinerja dan peningkatan pelayanan publik yang semakin baik.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Disnakertrans TA. 2015
36