Bab I First of all Meyerah, jatuh, putus asah. Mungkin inilah yang aku rasakan saat ini. Air mata yang hannya bisa aku jatuhkan. Tapi, kiniku sadar. Hannya terus mebiarkan diri terjatuh adalah orang bodoh. Bukanlah sifat seorang yang tanguh. Meski aku wanita, aku sadar aku tak boleh terus membiarkan diriku jatuh lebih dalam. Grea..k, grea...k, Greak.... alaram angel berbunyi.
Ahhh...., angelpun menguap. sungguh masih sangat berat untuk dibuka. Tapi alaram ini sudah membangunkan angel dengan sangat kasar dan nnyaring. Aa...huuuf. Tak tau kenapa tibatiba angel melamun. Terhentikan sesaat. Angel memikirkan sesuatu. Sungguh berat dan menyedihkan diriku ini setiap harinnya. Bagaikan mayat hidup, yang menjalankan hidupnnya tanpa jiwa. Tapi, sungguh. Aku binggung. Sejak mereka pergi, aku merasa sendiri. Apalagi ini baru hari ke -4. memang bannyak orang yang berkata,susah melupakan orang yang kita cintai dengan
2
cepat. Membutuhkan waktu bertahuntahun, tapi aku akan berusaha untuk bengkit kembali. Aku pernah membaca, merenungi sebuah kesedihan yang berlarutlarut tidak lah baik. Justru itu menggambarkan sebuah kegagalan. Aku ingin membahagiakan mereka dan tak ingin ku meresahkan mereka. Sekarang, aku sendiri. Rumahku ini terasa sepi. Hannya ada aku dan pembantu. Hem..., beberapa hari lagi adalah hari ujian kelulusan. Aku harus lulus, jika ingin sukses. Aku ingin memberikan sebuah hal yang baru.
3
Kring....Kring...Kring...kring..... Hp angel berbunyi. “hallo,... dengan angel blue mclhone. Ada yg bisa saya bantu?” tannyaku “angel, ini aku. Jessica.” “ow, kok ganti nomor lagi sic? Hobby banget, ganti-ganti nomor hp.” “sorry. Ow ia, kamu hari ini masuk sekolah kan??” “ia lah, masak terus-terusan gak masuk.” “aku turut berduka ya ngel. Padahal baru aja hari sabtu kita bahagia di ulang
4
tahunmu yang ke 17. tapi, mau bagai mana lagi.” “ia, aku kan belum menunjukkan, keahlianku berkendara mobil sama mom. Dad, juga uda janji mau menilai cara menyetirku. Tapi mereka mendahuluiku dengan cepat. Akukan, pingin mereka menilaiku dengan mobil baruku ini. Tapi, mau bagai mana lagi. Aku lelah jika terus begini. Jatuh dalam jurang kesedihan terus menerus. Kan gak baik. Mendingan happy lagi. Aku percaya mereka juga ingin aku happy”
5
“ia lah ngel. Mereka pasti kamu senang disini. Jika kamu sedih kamu malah membuat mereka sedih juga. Kan mereka harusnnya bahagia disana.” “Ia juga, udah dulu ya, aku mau mandi dulu, baru berangkat.” Sahutku sambil menutup telponku. Kring...kring...kring, Tiba-tiba Hp angel berbunyi. “hallo. Dengan angel. Siapa ya?” “ini aku beb. Oscar.” “Ow, kok kamu tau nomor ku?” “tau lah. Kapan aku tak bisa menemukan benang merah yang kamu 6
tinggalkan padaku? Benang ini akan terus menghubungkan kamu denganku.” “ih..., gombal. Ow ia, bagai mana sekolah kamu?” “aku udah masuk universitas. Kan aku dotawari untuk lompat kelas. Biasalah, anak pintar.” “azzz, ow ia. Ngomong-ngomong, aku kangen banget sama kamu. Kita uda lama banget.” “ia. Kamu tahun ini sudah lulusan kan? Nah, ayo berjanji sekarang. Kamu mau menemuiku.” “ia aku janji.” 7
“ok. Ini masih pagi, kamu siap-siap sekolah. Sekolah yang pintar ya” “ia. Nye. Love ya” angelpun menutup telponnya. Astaga, padahal bannyak hal yang bisa membuatku bisa bahagia, lantas kenapa tak aku lakukan, pikir angel. Ini masih bannyak kado yang belum aku buka. Masih ada 8 yang belum aku buka, 2 dari mom, 1 dari dad yang sudah aku buka, yaitu mobil lamborghini reventon silver RED. Dan sisahnnya dari saudara dan teman. 8
Haha, mungkin ini bisa aku jadikan pelampiasanku. Diawali, kado dari mom. Wah, 1 besar, 1 kecil. Kubuka pelan, rupannya yang besar ini adalah dopet Chanel. Dan yang kecil aku buka dengan tak sabar. Haha, rupannya isinnya adalah kalung emas, yampun yang ini cantik banget. Ini kalung yang uda lama pingin aku beli, emas putih bergantungkan berlian blue dari inggris, yang diukir bentuk hati yang agak apstrak. Tapi, ini bagus banget. “Thangs mom”
9
Sisahnnya rupannya hannyalah sepatu high heels dan tas tangan brendet. Ya, bisa memenuhi lemari ku lah,... Em..., kayaknnya juga uda saatnnya mandi, sebelum macet. Dari sini ke petra lumayan dekat tapi lampu merahnnya yang bikin stres , aku takut kejebak macet. Ya, mandi untuk mengembalikan semangatku lagi lah. Hufff, air ini dingin banget. Tapi, gak apa-apalah. Kalau air hangat malah jadi melow lagi. Mending air dingin, biyar semangat lagi.
10
Usai mandi, pakai seragam. Angelpun Memasukkan buku biologi, bahasa inggris, mat, sama fisika kimia. Angelpun langsung membawa tasnnya dan turun. “non angel, sarapannya sudah saya siapkan.” “gak usah deh bik, aku ambil roti lapis sama susunnya pindahin ke botol aja.” “tapi non, sudah 4 hari non gak makan. Hannya makan roti. Itu saja Cuma pagi.” “gak apa-apa lah bik, itu spageti bibik aja yang makan. Susunnya langsung kirim kedepan pagar.” 11
“non, mau langsung sekolah?” “ia lah bik, masak bolos terus.” Nah, asyiknnya pakek headset dan dengerin lagu lady gaga, biar gak bete. Sekalian, biar keren. Kan naik mobil baru.” Untung aja Ipodku uda aku chast. Ahh.., nyaman banget duduk di mobil baru. Sayang mom and dad belum merasakannya. Tapi gak apa-apa lah, “non, ini susu nnya” “ia, okay” Langsung tancap gas.
12
Astaga, mobil ini enak banget. Halus, beda banget sama yarisku. Selain itu mobil ini kencang. Padahal aku pelanin. Tapi, gara-gara kecepatan tinggi jadi cepet sampai dec. Hem..., rasannya istimewa banget dec. Masak semua orang ngeliatin mobilku. Apalagi waktu aku buka pintunnya. Mereka kayak orang katrok. Memang sic, pintuku buka keatas buka kesamping, tapi gak usah sampai melongo donk, kayak apaan aja. Memang sic aku akui, untuk tingkat anak indonesia, membawa Lamborghini adalah sangat tak biasa. Tapi tetep aja ahh, gak boleh terlalu gimana –gimana gitu.
13
Ya.... jalan masuk area sekolah jadi kayak putri. Semua orang ngeliatnnya gimana gitu. “angel” “jess” sahutku sambil melambaikan tangan. “em..., kawatir banget tau gak sic. Aku takut kamu depresi yang berlebihan.” Kata jessica sambil memelukku. “astaga, gak lah. Aku gak kayak gitu saat aku melihat kotak hitam pesawat dad. Mereka sendiri yang merekam dan menyatakan kata-kata yang membangkitkan semangatku. 14
“
“ow, yauda. Yuk masuk kelas. Ntar lagi mulai loo. Kamu uda belajar belum?? Ini UNAS B.I, unas yang paling serem.” “uda lah. Kapan angel gak belajar??? Ha..ha..ha” “azzz, ia-ia nona direktur” “ahahaha” Wah, seram nie. Aku harus sukses. Aku harus menepati janji ku ke dad and mom. Kalau aku ini bisa membuat mereka selalu tersennyum. Jika aku ingin mereka senyum, aku harus bisa menjadi anak yang sukses.
15
“selamat pagi, anak-anak. Sebelum kita memulai UNAS tahun 2007 ini. Marilah kita berdoa terlebih dahulu” Tuhan..., aku hannya meminta agar engkau mau terus menyertaiku dan membantuku. Jaukan aku dari segalam macam ganguan dan godaan. Amin “baiklah anak-anak. Sebentar lagi pengawas akan membacakan peraturanperaturan dalam UNAS” Ya, semangat angel. Kamu pasti bisa. Harus bisa lulus. Ini kunci emasku. Astaga, soal ini muncul. Yes...,
16
Soal demi soal aku kerjakan dengan lancar hingga akhirnnya aku sudah menyelesaikan 50 soal. Ya, meski aku rasa anak-anak yang lain agak sedikit gugup, tapi aku rileks. Karena aku percaya saat aku mengerjakan ini, tuhan bersamaku dan mom and dad mendoakanku. Padahal waktunnya masih sisah 30 menit lagi, tapi aku sudah selesai. Dari pada boring, mendingan aku koreksi lagi. Siapa tau ada yang salah. 30 menit sudah berjalan. Semua aku rasa benar, ya sudah aku kumpulkan dec. Aku harap bisa mendapat nilai yang baik. Semuannyapun keluar ruangan. Tapi,
17
aku rasa muka-muka mereka suram gimana gitu.... “angel, gimana? Aku rasa kamu pasti bisa” “em..., ya donk. Masak gak bisa.” “ia-ia. Ow ia, beberapa hari lagi unas selesai, terus kita libur. Jalan-jalan yuk. Uda lama kita gak jalan-jalan” “ia-ia, bisa diatur kamu pikirin dulu nilai kamu tuu, jangan sampai gak lulus low ia” “ia lah, gila loe, kalau gak lulus mati donk gue”
18
“azzz. Yaudah, aku mau langsung pulang.” Yampun, aku merasa bersemengat kembali. Padahal bagi sebagian orang, ini adalah hal yang sangat menyikasa. Aku pakai headset, langsung nenteng tas, jalan keparkiran dec, pingin langsung pulang. Hem..., i like this song. Jennifer Lopez – papi. Setibannya dirumah, langsung naik keats. Masuk kamar. Ow ia, aku masih punnya susu coklat, langsung dec aju buka. Minum.
19
Hem..., enaknnya hari ini ngapain ya?? Ya, mungkin harus aku isi dengan belajar.
Bab II Next to life Selalu belajar, menjalanni setiap hari dengan penuh hafalan, hingga tak terasa ini sudah berakhir. Sudah selesai juga UNASku. Haaa..., legahnnya. Sekarang ini sungguh aku merasakan sebuah hidup. Bentar lagi bebas. Dah gak perlu belajar keras yang terlalu berlebihan. Soalnnya mungkin, aku putuskan tak langsung kuliah. 20
Aku mau break. Maunnya sic mulai dari saat ini, memulai hidup yang baru. Menggapai semua mimpi dan semua yang aku ingin aku lakukan selama ini. Kring...kring...kring....kring..., tibatiba Hpku yang ada disaku berbunnyi. Ow rupannya Jessica “hello, jess. Napa??” “angel, JJ yuk. Dah lama niy gak JJ. Lagi pula, kan ini sudah selesai penyikasaan otak. Jadi rifresing yuk. Di galaxi ada pameran tas-tas bagus-bagus low. Masak kamu mau ngelewatin gitu aja. Yuk, belanja.” 21
“ia ta?? Wah, kesempatan bagus nie.” “kamu dimana sekarang?” “aku lagi berayun-ayun dirumah, aku siap-siap dulu ya, ntar kamu aku jemput. Kalau uda aku klakson langsung keluar ya, soalnnya kamu nie lama,” “ya ngertiin lah, akukan sendirian dirumah. Lagi pula jarak kamarku dengan gerbangkan jauh.” “ia-ia lah...,” telphonepun aku tutup Siap-siap, nah..., mumpung ada barang bagus nie. Em..., rasannya pingin dec, tinggal di amerika. Pingin menjalankan hidup 22
baru dan tempat hidup yang baru juga, siapa tau, jessica mau ikut juga. Kan lumayan, ada temen. Lagi pula nasipku dengan jessicakan sama. Em.., enaknnya pakai baju apa ya? Pink? Putih atau biru ya? Aku rasa singlet pink dengan jaket bulu mini cocok dec. Celana pakai rok mini aja dec, aku rasa aku juga sudah lama gak pakai baju ini. High heels, pakai putih berbulu ini aja ahh,. Sekarang im ready to go. “bik, aku keluar dulu ya” “ia non” 23
Langsung naik mobil. Tancap gas. Lagi pula rumah jessica dekat, daerah puncak permai. Setibannya akupun langsung membunyikan klakson 3 kali. Biar jessica langsung keluar. Ternyata dugaan angel benar, jessica lama. Akhiennya angelpun memutuskan untuk miscall jessica. Baru aja mau angel miscall, jessica keluar. Ya gak jadi dec. Ia keluar dan langsung masuk mobil. “duc, mesti kok ya. Lelet” “sorry lah, masih pakai sepatu nie.” 24
“yaudah, yuk capcus”
25