BAB 9 PENGGABUNGAN USAHA
PELEBURAN (MERGER) Peleburan terjadi karena perusahaan yang mengambilalih harta benda perusahaan lain tetap mempertahankan identitasnya dan meneruskan operasinya sebagai kesatuan usaha yang lebih besar, perusahaan yang harta bendanya diambil alih dibubarkan dan harus melepaskan indetitasanya.
1
KONSOLODASI Konsolidasi terjadi apabila sebuah perusahaan diorganisir (didirikan) secara khusus untuk memperoleh aktiva dan menanggung kewajiban dua buah perusahaan atau lebih yang telah ada sebelumnya. Selanjutnya sebuah perusahaan baru berdiri dan perusahaan yang ada sebelumnya dibubarkan. Biasanya perusahaan yang baru didirikan menerbitkan surat-surat berharga.
MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENGGABUNGAN USAHA
Masalah yang timbul Misalnya, usul pembelianlepas (outright purchase) perusahaan yang satu oleh perusahaan yang lain mungkin hanya menyangkut persetujuan mengenai harga yang harus dibayar atas perusahaan yang hendak dibeli dan persyaratan pembayaran.
2
Setoran Oleh Perusahaan Yang Terlibat dalam Penggabuangan Apabila kekayaan dalam kesatuan usaha yang diperbesar harus diberikan kepada kelompok pemilik semula, maka dasar untuk pembagian yang adil terhadap kekayaan ini harus ditetapkan dengan 1.Setoran aktiva bersih relatif 2.Setoran laba relatif
Penerbitan Satu Jenis Saham dalam Penggabungan usaha Istilah goowill yang digunakan di sini menunjukkan pada nilai ekonomi dari kemampuan suatu badan usaha yang lebih tinggi untuk menghasilkan laba. Meskipun nilainya sebagi aktiva bisa sangat besar, namun sebagian akuntan tidak mengakui sebagai aktiva kecuali sebagai bagian dari transaksi yang bersangkut paut degan pembelian suatu badan usaha yang sedang berjalan.
3
Ilustrasi: pemegang saham perusahaan A,B,C setuju untuk melakukan konsolidasi dan mendirikan Perushaan D. Aktiva bersih dengan nilai yang ditaksir dan laba rata-rata yang disesuaikan untuk wakut lima tahun lalu, dan diyakini sebagai dasar taksiran yang paling dapat dipercaya mengenai laba di masa mendatang, adalah sebagai berikut
ILUSTRASI Perusahaan A Setoran aktiva besih Pesentase setoran aktiva terhadap total aktiva Setoran Laba Pesentase setoran laba terhadap total laba
$20.000 20% $30.000 30%
Perusahaan B $30.000 30% $30.000 30%
Perusahaan C $500.000 50% 40.000 40%
Total $.1000.000 $ 100.000
4
Perusahaan A
Aktiva bersih yang lain daripada goodwill . Goodwill: Laba tahunan rata-rata…….. Laba tahunan normal atau aktiva 6% Kelebihan laba tahunan …….. Kelebihan laba tahunan yang dikapitalisasi sebesar 20 % …. Total setoran ………………
Perusahaan B
$ 300.000
$ 200.000
$ 30.000
$ 30.000 18.000 $ 12.000
12.000 $ 18.000
Total
Perusahaan C
$ 500.000
$ 1.000.000
$ 40.000 30.000 $ 10.000
90.000
60.000
50.000
200.000
$ 290.000
$ 360.000
$ 550.000
$ 1.200.000
Berdasarkan kalkulasi tersebut diatas, bagian yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan yang bersangkutan harus dilakukan dalam proposinya terhadap setoran relatif. Sebagi contoh asumsikan bahwa sejumlah 25.000 lembar saham harus diterbitkan oleh Perusahaan D. Bagian yang harus dibagikan adalah sebagai berikut Perusahaan A: $290.000/$1.200.000 x 25.000 …………… 6.042 Lembar Perusahaan B: $360.000/$1.200.000 x 25.000 …………… 7.500 Lembar Perusahaan C: $550.000/$1.200.000 x 25.000 ……………11.458 Lembar 25.000 Lembar
5
Perbandingan setoran aktiva bersih dan laba relatif oleh Perusahaan A, B, C, serta klaim relatif atas aktiva bersih dan laba diperusahaan yang baru, dalam masing-masing hal adalah sebagai berikut:
Setoran aktiva bersih ……………….. Setoran laba …………………………. Klaim atas aktiva bersih dan laba perusahaan baru ……………………..
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaa n C
20% 30%
30% 30%
50% 40%
24 %
30 %
46 %
Penerbitan Beberapa Jenis Saham dalam Penggabungan Usaha Prosedur berikut ini harus ditempuh dalam pembagian bermacam jenis saham perusahaan yang baru kepada kelompok yang terlibat: 1.Setoran laba masing-masing perusahaan yang tersangkut harus dikapitalisasi dengan terif tertentu, tetapi tarif ini tidak harus melebihi tingkat laba masing-masing perusahaan. Prosedur ini menentukan total saham yang harus diterbitkan masingmasing perusahaan. 2.Saham preferen harus dibagikan kepada masing-masing perusahaan sebanding dengan aktiva bersih yang disetorkan. Saham ini harus preferen terhadap aktiva pada pembubaran perusahaan, dengan prefensi yang sama terhadap nilai dari harta benda yang disetorkan. Tingkat deviden tidak harus melebihi tarif yang digunakan dalam kapitalisasi laba. Pihak-pihak yang bersangkutan harus memperoleh bagian penuh atas pertisipasinya. 3.Saham biasa harus diterbitkan untuk masing-masing perusahaan sebesar selisish antara total saham seperti dihitung dalam bagian (1) dan jumlah preferen yang diterima masing-masing perusahaan seperti dihitung dalam bagian (2) diatas ini
6
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa setoran kepada Perusahaan D oleh perusahaan A, B, C, seperti telah dikemukakan di atas adalah sebagi berikut
Setoran aktiva bersih ………………. Setoran laba………............................ Tingkat laba atas aktiva bersih ……..
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
Total
$ 200.000 $ 30.000 15 %
$300.000 $ 30.000 10%
$ 500.000 $ 40.000 8%
$ 1.000.000 $ 100.000 10 %
Disetujui bahwa laba yang harus dikapitalisasi dengan tarif sebesar 8% untuk menetapkan total saham yang harus diterbitkan. Saham preferen patisipasi 6% penuh dengan nilai nominal @ $100, dan nilai preferensi terhadap aktiva sebesar nilai normal ini, harus diterbitkan dalam penukaranya dengan aktiva bersih yang diserahkan. Saham biasa, dengan nilai nominal @ $100, harus diterbitkan untuk masing-masing perusahaan sebesar selisih antara total saham yang menjadi hak masing-masing perusahaan dengan saham preferen yang diteriam masing-masing perusahaan. Saham biasa dipandang sebagai pembayaran untuk goodwill. Pembagian saham dilakukan sebagai berikut
Total saham yang harus diterbitkan (laba; 0,08) ………………………………. Jumlah saham preferan yang harus diterbitkan (sebesar aktiva yang disetorkan) Jumlah saham biasa yang harus diterbitkan (saldo yang menyatakan pembayaran untuk (goodwill) ……………………………
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaa n C
Total
$ 375.000
$ 375.000
$ 500.000
$ 1.250.000
$ 200.000
$ 300.000
$ 500.000
$ 1.000.000
$ 175.000
$ 75.000
-----
$ 250.000
Saham preferen yang diterbitkan untuk para pemegang saham Perusahaan A,B,C mempertahankan klaim perusahaan ini dalam organisasi yang baru sebesar aktiva yang disetorkan oleh masing-masing perusahaan. Penerbitan saham preferen dan saham biasa memelihara pembagian laba dalam rasio setoran laba. Laba tahunan sebesar $100.000, yand diperoleh perusahaan baru akan memungkinkan pembagian deviden sebesar 8% baik atas saham preferen partisipasi maupun atas saham saham biasa. Laba ini akan dibagikan sebagai berikut;
Atas saham preferen partisipasi 6 % (8%)... Atas saham biasa (8 %) ………………….. Total pembagian ………………………… Pembagian laba semula ………………….
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
$ 16.000 14.000 $ 30.000
$ 24.000 6.000 $ 30.000
$ 40.000 --$ 40.000
30 %
30 %
40 %
Total
$ 80.000 20.000 $ 100.000 100 %
7
Beberpa obeservasi perlu diketengahkan: 1. Pembagian laba tidak boleh lebih kecil dari pada tingj]kat preferen atau total modal saham jika pembagian harus dilakukan denga rasio laba semula. Misalnya, jika perusahaan yang baru hanya memperoleh dan membagikan laba sebesar $60.000 maka pembagian akan terbatas pada saham preferen, dengan laba yang masih harus diterma dalam rasio pemilikan prefensi, atau masingmasing sebesar 20%, 30%, dan 50%. Pembagian laba sebesar $70.000 lebih mendekati rasio laba semula, tetapi masih belum memenuhi seluruhnya: Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
Atas saham preferen partisipasi 6 % ……. Atas saham biasa (4 %) …………………. Total pembagian …………………………
$ 12.000 7.000 $ 19.000
$ 18.000 3.000 $ 21.000
$ 30.000 --$ 30.000
Pembagian laba semula ………………….
27 %
30 %
43 %
Total
$ 60.000 10.000 $ 70.000 100 %
Pembangian laba sebesar 75% akan memungkinkan pembayaran kepada para pemegang saham biasa sebesar $15.000, atau 6%, sehingga pembagian laba ini dapat dilakukan dalam rasio semula 2. Saham preferen harus dipartisipasi jika pembagian laba yang melebihi tingkat preferensi atas total modal saham dilakukan dalam rasio laba semula. Saham preferen 6% adalah non-partisipasi dan laba yang harus dibagikan berjumlah $100.000, maka pembagian ini tidak akan mencapai tingkat setoran laba sebesar 30%, 30% dan 40%. Pembagian akan dilakukan:
Atas saham preferen partisipasi 6 % ……. Atas saham biasa (16%) …………………. Total pembagian ………………………… Pembagian laba semula ………………….
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
$ 12.000 28.000 $ 40.000 40 %
$ 18.000 12.000 $ 30.000 30 %
$ 30.000 --$ 30.000 30 %
Total
$ 60.000 40.000 $ 100.000 100 %
2. Dengan mengkapitalisasi lba dengan tarif yang lebih kecil daripada 8%, dimungkinkan untuk mengikutsertakan para pemegang saham Perusahaan C dalam pembagian saham biasa. Contoh, jika laba dikapitalisasi dengan tarif sebesar 5% ; saham preferen partisipas 5% penuh akan diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva yang diserahkan, dan saham biasa diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva bersih yang diserahkan, dan saham diterbitkan untuk saldo dari total saham yang diterbitkan. Nilai nominal kedua jenis saham ini @$100. Pembagian saham dilakukan sebagai berikut:
Total saham yang harus diterbitkan (laba rata-rata : 0,05) ………………………. Jumlah saham preferem ……………… Jumlah saham biasa …………………..
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
Total
$ 600.000 200.000 $ 400.000
$ 600.000 300.000 $ 300.000
$ 800.000 500.000 $ 300.000
$ 2.000.000 1.000.000 $ 1.000.000
8
Laba sebesar $100.000 akan memenuhi ketentuan saham preferen dan memungkinkan pembagian laba 5% atas saham biasa; laba ini dibagikan dalam rasio semula sebagai berikut:
Atas saham preferen (5 %) Atas saham biasa (5 %)
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
$ 10.000 20.000 $ 30.000
$ 15.000 15.000 $ 30.000
$ 25.000 15.000 $ 40.000
Total
$ 50.000 50.000 $ 100.000
Kapitalisasi laba sebesar 5% dalam menetapkan total nilai nominal saham yagn harus diterbitkan membutuhkan penetapan goodwill sebesar $1.000.000. Akan tetapi, asumsikan bahwa penilaian untuk aktiva yang tidak berwujud seperti ini tidak dibutuhkan. Sebagai ganti penerbitan sejumlah tertentu lembar saham biasa dengan nilai nominal @100, sejumlah saham biasa dapat diterbitkan dengan sebutan “tanpa nilai nominal”.
Akuntansi untuk penyatuna (Pooling of Interest)
kepentingan
Aktiva akan dilakukan sebesar nilai yang tercatat pada buku perusahaan yang bergabung. Karena pengabungan usaha juga ditandai dengan kesinambungan hak pemilikan semual, maka tepat juga untuk mempertahankan saldo modal, termasuk laba yang ditahan, atau defisit laba, sebesar nilai yang dicatat oleh perusahaan yang bergabung.
9
Akuntansi untuk pembelian (Accounting fo Purchase) Penggabungan dianggap sebagai pembelian, maka harus ada dasar baru untuk “membukukan dan mempertanggungjawabkan” aktiva yang diperoleh. Dalam hal ini aktiva harus dicatat sebesar harga pokoknya bagi pembeli sehingga jumlahnya tidak perlu dengan nilai yang dilaporkan pada buku penjual. Jika harga beli agregat melebihi jumlah aktiva yang dapat diindetifikasi setelah dikurangi dengan kewajiban yang diambilalih, maka kelebihan tersebut dibukukan sebagai goowill
10