Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
PERTEMUAN 2 PENGGABUNGAN USAHA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan: 2.1 Bentuk dan jenis penggabungan usaha 2.2 Persoalan yang muncul dalam penggabungan usaha 2.3 Kontribusi Relatif Perusahaan yang bergabung
B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 2.1: Bentuk dan jenis penggabungan usaha
Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha dapat dibedakan ke dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut. Dari Segi Jenis Usaha Perusahaan yang Bergabung Bentuk penggabungan badan usaha dilihat dari segi jenis usaha perusahaan-perusahaan yang bergabung dibedakan ke dalam tiga macam bentuk sebagai berikut. 1. Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan
efisiensi
diantara
perusahaan-perusahaan
yang
bersangkutan tersebut. S1 Akuntansi Universitas Pamulang
1
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
2. Penggabungan sebelumnya,
vertikal, keduanya
yaitu
penggabungan
mempunyai
perusahaan
hubungan
yang
yang saling
menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi. 3. Penggabungan
konglomerat,
yaitu
merupakan
kombinasi
dari
penggabungan horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).
Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi : 1. Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya. Pada cara ini perusahaan yang mengambil alih harta milik perusahaan lain menjadi satu-satunya perusahaan yang tetap mempertahankan identitas serta
melanjutkan
usahanya.
Sementara
perusahaan
lain
yang
menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan demikian kehilangan statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Biasanya penggabungan semacam ini dilakukan dengan jalan memiliki seluruh harta kekayaan dan mengakui semua kewajiban (utang-utang) dari perusahaan yang dibubarkan tersebut. Pembayaran terhadap kekayaan bersih yang diserahkan dapat berbentuk uang tunai; surat-surat berharga (saham S1 Akuntansi Universitas Pamulang
2
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
sendiri) atau kedua-duanya. Dalam hal pembayaran melebihi jumlah (di atas) nilai pasar dari kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tersebut diakui dan dicatat (diperlakukan) sebagai pembayaran goodwill. Hal ini bisa dibenarkan hanya apabila perusahaan yang digabungkan memiliki kemampuan lebih untuk memperoleh keuntungan. Contoh, Bank Danamon + Bank Duta = Bank Danamon, dan PT Sarasa Nugraha tbk. + PT Indo Acidatama = PT Sarana Nugraha tbk. 2. Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dalam proses penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui utang-utang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Biasanya perusahaan baru yang dibentuk akan mengeluarkan modal saham (surat berharga) sebagai alat pembayaran atas kekayaan bersih yang diserahkan oleh perusahaan-perusahaan lain. Dengan demikian, pemilik (pemegang saham) perusahaan terdahulu juga menjadi pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Contoh, Bank Exim + Bank BDN = Bank Mandiri 3. Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain tntuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Sebelum merger dan konsolidasi dilaksanakan, biasanya beberapa persyaratan yang diajukan oleh masing-masing perusahaan disahkan oleh manajemen yang bersangkutan. Perjanjian penggabungan perusahaan harus terlebih dahulu disetujui oleh pemilik atau pemegang saham dari perusahaan yang akan digabungkan dan dibubarkan, maupun oleh pemilik perusahaan yang akan tetap ada dan melanjutkan usahanya. Perjanjian S1 Akuntansi Universitas Pamulang
3
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
penggabungan perusahaan harus sesuai dengan dan disahkan oleh instansi atau pengusaha yang berwenang. Sebelum perjanjian penggabungan badan usaha
dilaksanakan,
biasanya
terlebih
dahulu
diperlukan
pemeriksaan terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan dan penilaian kembali terhadap harta kekayaan oleh instansi yang ditunjuk
(disetujui)
oleh
pihak-pihak
yang
bersangkutan.
Hasil
pemeriksaan laporan keuangan dan penilaian kembali harta kekayaan akan dipakai sebagai dasar menentukan kontribusi relatif dari masingmasing pihak kepada perusahaan yang baru dibentuk. Penggabungan perusahaan baik dengan cara merger maupun dengan cara konsolidasi akan berakibat terbentuknya satu perusahaan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan. Di dalam praktik, sering tidak dibedakan antara penggabungan perusahaan dengan cara merger dan penggabungan perusahaan dengan cara konsolidasi. Berdasarkan PSAK No. 22 paragraf 08 tahun 1999, terdapat dua jenis penggabungan usaha yaitu : 1) Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan
aktiva
tertentu,
mengeluarkan
mengakui
suatu
kewajiban,
atau saham.
2) Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest) adalah suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi kendali perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
4
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer) Klasifikasi Akuisisi
a) Berdasarkan bentuk dasar akuisisi, terdapat tiga prosedur dasar yang tepat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu :
1) Merger atau konsolidasi Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sedangkan consolidation menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari perusahaanperusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan. 2) Akuisisi saham Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau obligasi). Faktorfaktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih antara akuisisi saham atau merger :
Dalam akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum pemegang saham (RUPS) dan pemungutan suara
Dalam akuisisi saham, perusahaan yang akan mengakuisisi dapat berhubungan langsung dengan pemegang saham target lewat tender offer.
Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat untuk menghindari manajemen perusahaan target yang seringkali menolak akuisisi tersebut.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
5
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Seringkali
sejumlah
minoritas
pemegang
saham
dari
perusahaan target tetap tidak mau menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalam tender offer, sehingga perusahaan target tetap tidak
sepenuhnya
terserap
ke
perusahaan
yang
mengakuisisi.
3) Akuisisi Assets Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli. b) Berdasarkan keterkaitan operasinya, akusisi dikelompokkan sebagai berikut :
Akuisisi Horisontal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang mempunyai bisnis atau bidang usaha yang sama. Perusahaan yang diakuisisi dan yang mengakuisisi bersaing untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan
Akuisisi vertikal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap proses produksi yang berbeda. Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan perkebunan tembakau.
Akuisisi konglomerat Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
6
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
menghasilkan food-product oleh perusahaan komputer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat (Suad Husnan, 1998 )
Motivasi Akuisisi Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan akuisisi adalah karena dengan akuisisi, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor yang paling mendasari perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat keuntungan). Beberapa perusahaan melakukan akuisisi karena adanya beberapa motivasi. Menurut Suad Husnan (1998 : 658-660) motivasi akuisisi adalah sebagai berikut :
a) Sinergi Sinergi merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung, lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Jadi, kondisi saling menguntungkan Pdari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika telah diperoleh sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu operasional sinergi dan sinergi keuangan. Operasional sinergi adalah sinergi yang dinikmati perusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat menekan biaya atau menaikkan penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal dari penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan (financing)
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
7
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
b) Peningkatan pendapatan
Dengan adanya akuisisi, pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran yang lebih baik, strategi benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan media promosi yang lebih tepat, memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbangkan komposisi produk. Strategi benefits memungkinkan perusahaan mengembangkan produk, atau menembus target pasar yang semula sulit untuk dilakukan. Sedangkan peningkatan daya saing dapat
terjadi apabila penggabungan usaha tersebut
meningkatkan pengusaan pasar oleh perusahaan sehingga menimbulkan kekuatan monopoli.
c) Penurunan biaya
Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale) menghilangkan manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumberdaya yang komplementer, juga merupakan sumbersumber untuk mengurangi biaya.
d) Penghematan pajak
Perusahaan
melakukan
akuisisi
sebagai
potensi
memperoleh
penghematan pajak. Salah satu sumber penghematan pajak adalah untuk meningkatkan
debt
capacity.
Apabila
penggabungan
perusahaan
menyebabkan kombinasi perusahaan tersebut mampu meminjam lebih besar tanpa harus meningkatkan biaya kebangkrutan, maka tambahan S1 Akuntansi Universitas Pamulang
8
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
pinjaman tersebut akan mampu memberikan manfaat dalam bentuk tax savings.
e) Diversifikasi
Manajemen melakukan akuisisi untuk tujuan diversifikasi usaha, yaitu keinginan untuk memasuki industri yang lebih luas dan menguntungkan
dimana
industri
target
berada,
dan
dengan
menggabungkan dua badan usaha yang berbeda ini, maka akan memiliki jenis usaha yang lebih besar tanpa harus memulai usaha dari awal, karena semuanya sudah dirintis oleh perusahaan yang diakuisisi, sehingga perusahaan pengakuisisi hanya melanjutkan apa yang telah ada. Manfaat Akuisisi Menurut Shapiro (1991) dalam Christina (2003), keuntungan atau manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang
daripada
melakukan
pertumbuhan
secara
internal.
2) Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan. 3) Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat ditembus 4) Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola aset-aset badan usaha.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
9
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Proses Akuisisi Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih, sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan dicapai. Proses akuisisi menurut P.S Sudarsaman (1999 : 50) dalam Christina (2003 : 15) terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1) Tahap persiapan, meliputi :
Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai dan kriteria akuisisi
Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan target.
Evaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi
2) Tahap negosiasi, meliputi :
Pengembangan strategi pengarahan
Mengevaluasi keuangan dan perhitungan harga perusahaan target
Negosiasi dan transaksi pembiayaan
3) Tahap integrasi (penggabungan), meliputi :
Mengevaluasi kesehatan organisasi dan budaya perusahaan
Mengembangkan pendekatan integrasi
Menyesuaikan strategi, organisasi dan budaya antara perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakusisi.
Hasil-hasil
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
10
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
2) Sedangkan menurut Alfred Rappaport (1979) dalam Christina (2003) proses analisis akuisisi melalui tiga tahap yaitu :
1) Planning Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate objectives and product market strategics. Analisis ini ditujukan untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, teknologi dan sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-paratemeter industri seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan pemerintah dan faktor sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai kriteria seperti kualitas manajemen, profitabilitas, struktur modal dan kriteria lainnya.
2) Search and Screen Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap menguntungkan. Proses pencarian lebih menfokuskan pada “bagaimana” dan “dimana” mencari calon perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap menunjukkan calon terbaik sesuai dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan dalam tahap proses perencanaan.
3) Financial evaluation Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen atas beberapa pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar oleh perusahaan pengambil alih serta apa yang menjadi resiko utama.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
11
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Tujuan Pembelajaran 2.2: Persoalan yang dihadapi dalam penggabungan usaha
Masalah yang timbul di dalam proses penggabungan perusahaan dapat bersifat kompleks, tetapi juga dapat bersifat sederhana. Sebagai contoh, penentuan jumlah yang harus dibayar dan syarat-syarat pembayaran dalam penggabungan perusahaan dalam hal pembayarannya berbentuk uang tunai relatif lebih sederhana jika dibanding dengan penggabungan perusahaan di mana pembayarannya berbentuk surat-surat berharga, yang harga pasarnyapun tidak mudah dapat ditentukan. Untuk itu, bantuan dari manajemen yang bersangkutan dan para ahli lain seperti akuntan, ahli hukum, dan para analis sangat dibutuhkan.
Tujuan Pembelajaran 2.3: Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung
Jika
perusahaan
yang
baru
dibentuk
dalam
konsolidasi
akan
mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kepada perusahaanperusahaan yang digabung, dapat dipakai dua cara (pendekatan) di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung.
1. Kontribusi Relatif dari Kekayaan Bersih. Laporan keuangan dari masing-masing pihak harus disusun atas dasar harga pasarnya (harga yang disetujui oleh semua pihak). Tiap-tiap pos dari laporan keuangan harus diperiksa dan dianalisa secara khusus oleh akuntan yang independen, dan jika dirasa perlu, akuntan dapat menyusun kembali laporan keuangan tersebut agar supaya lebih informatif dan dapat diperbandingkan, serta S1 Akuntansi Universitas Pamulang
12
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Beberapa hal yang sering memerlukan perhatian khusus dalam rangka penyusunan laporan keuangan tersebut ialah metode penilaian yang dipakai terhadap investasi (surat-surat berharga), cadangan kerugian piutang, penentuan harga pokok dan prosedur penilaian persediaan, kebijaksanaan kapitalisasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan depresiasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan amortisasi aktiva tak berwujud, pos-pos kontingensi serta kemungkinan adanya pos-pos transitoris dan antisipasi yang belum dicatat. Berdasarkan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim kemudian diadakan penilaian kembali semua harta kekayaan perusahaan sesuai dengan harga yang berlaku pada saat itu, untuk menentukan besarnya kekayaan bersih relatif yang akan diserahkan kepada perusahaan yang baru dibentuk.
2. Kontribusi Relatif dari Laba yang Diproyeksikan. Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli di bidang ini. Ada beberapa langkah yg harus dilakukan yaitu: Laporan laba/rugi dari perusahaan yang digabung juga harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, seperti halnya pada neraca. Jika dijumpai prosedur penentuan laba/rugi yang menyimpang dari prinsip akuntansi, maka diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hubungannya dengan penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan ialah penentuan besarnya harga pokok barang yang dijual maupun harga pokok produksinya, termasuk inventory pricing dan metode penilaian yang dipakai, biaya-biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap termasuk depresiasi dan amortisasi aktiva tetap tak berwujud. Langkah berikutnya, setelah laporan laba/rugi disusun dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, ialah membuat proyeksi laba/rugi dari S1 Akuntansi Universitas Pamulang
13
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
masing-masing perusahaan yang digabung atas dasar pengalaman yang lampau serta pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk masa yang akan datang. Di dalam menentukan besarnya kontribusi relatif dari keuntungan dalam perusahaan yang baru, diperlukan adanya beberapa penyesuaian. Di samping dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, perhatian khusus hendaknya diberikan terhadap pos-pos yang sifatnya extraordinary. Pos-pos tersebut harus dikesampingkan pada saat membuat proyeksi laba/rugi dari masing-masing perusahaan yang digabung. Proyeksi laba/rugi tersebut sudah harus didasarkan pada data yang telah direvisi. Sebagai contoh, biaya depresiasi aktiva tetap harus didasarkan atas nilai dan umur yang baru. Termasuk dalam hal ini, harus diperhitungkan juga biaya bunga yang mungkin timbul dalam rangka pembelanjaan perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Biaya tetap dan biaya variabel untuk operasi perusahaan yang baru harus dianalisa lebih teliti lagi untuk dapat membuat proyeksi laba/rugi yang mendekati kenyataan. Langkah terakhir, setelah beberapa koreksi dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan di antara pihak-pihak yang berkepentingan, ialah menentukan berapa besarnya jumlah kontribusi dari masing-masing pihak yang harus diakui oleh perusahaan yang baru dibentuk.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
14
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan bentuk dan jenis penggabungan usaha ! 2. Persoalan apa saja
yang muncul dalam penggabungan usaha?
Jelaskan !
D. DAFTAR PUSTAKA Baker Richard E, Lembke Valdean C, King Thomas E. (2010) . Akuntansi Keuangan Lanjutan . Jakarta : Salemba Empat Karyawati, Golrida (2011) . Akuntansi keuangan lanjutan edisi IFRS. Jakarta: Erlangga
Wiratno, Dwi Haryono, Seri Diktat Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan2, Jakarta : Penerbit Gunadarma, 1993
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
15