R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
PENGGABUNGAN USAHA PERUSAHAAN PUBLIK Oleh:
R. MUHAMMAD TAUFIQ KURNIADIHARDJA Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul
ABSTRAK Penggabungan usaha (merger) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh 1 (satu) perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.Penggabungan usaha merupakan salah satu bentuk restrukturisasi perusahaan dalam rangka memperluas jaringan usaha serta bertujuan untuk meningkatkan sinergi perusahaan. Tetapi, ada pula penggabungan usaha yang dilatarbelakangi oleh faktor kesulitan finansial (penyelamatan usaha) dan efisiensi usaha. Telah dipahami bahwa penggabungan usaha merupakan cara yang mudah dan efektif dilakukan dalam rangka restrukturisasi perusahaan mengingat tidak adanya aturan hukum yang melarang dilakukannya suatu penggabungan usaha untuk maksud tertentu, sepanjang pelaksanaannya telah memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku serta melindungi kepentingan pihak-pihak yang terkait, yaitu kepentingan: perseroan; pemegang saham minoritas; karyawan perseroan; kreditor; masyarakat; dan persaingan sehat. Key Words: Merger, Finansial, Perusahaan
kesulitan finansial (penyelamatan usaha)
PENDAHULUAN Penggabungan usaha (merger)
dan efisiensi usaha.
adalah perbuatan hukum yang dilakukan
Telah
dipahami
bahwa
oleh 1 (satu) perseroan atau lebih untuk
penggabungan usaha merupakan cara
menggabungkan diri dengan perseroan
yang mudah dan efektif dilakukan dalam
lain yang telah ada dan selanjutnya
rangka
perseroan yang menggabungkan diri
mengingat tidak adanya aturan hukum
menjadi bubar.
yang
salah
restrukturisasi
melarang
perusahaan
dilakukannya
suatu
Penggabungan usaha merupakan
penggabungan usaha untuk maksud
satu
tertentu, sepanjang pelaksanaannya telah
bentuk
restrukturisasi
perusahaan dalam rangka memperluas
memenuhi
jaringan usaha serta bertujuan untuk
perundang-undangan yang berlaku serta
meningkatkan
melindungi
sinergi
perusahaan.
ketentuan
kepentingan
hukum
dan
pihak-pihak
Tetapi, ada pula penggabungan usaha
yang terkait, yaitu kepentingan: (i)
yang
perseroan;
dilatarbelakangi
oleh
faktor
(ii)
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
pemegang
saham
1
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
minoritas; (iii) karyawan perseroan; (iv) kreditor;
(v)
masyarakat;
dan
f.
(vi)
persaingan sehat.
akta
peng-
gabungan; g. Pengumuman oleh direksi perseroan
Secara umum, ketentuan tentang penggabungan
Penandatanganan
usaha
diatur
hasil penggabungan dalam 2 (dua)
dalam
surat kabar harian.
Undang-Undang nomor 1 Tahun 1995
Prosedur penggabungan usaha akan
tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan
lebih rumit dan kompleks apabila yang
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
melakukan
1998 tentang Penggabungan, Peleburan
tersebut salah satu diantaranya ialah
dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas
perusahaan
(PP No. 27/1998).
terbuka, yaitu suatu perseroan terbatas
Berdasarkan PP No. 27/1998,
peng-gabungan
publik
atau
usaha
perseroan
yang telah melakukan penawaran umum
prosedur penggabungan usaha secara
atas
ringkas
masyarakat dan tercatat di Bursa Efek
dapat
digambarkan
sebagai
berikut:
saham-sahamnya
(perusahaan
a. Perjanjian
publik),
kepada
sebab
selain
penggabungan
antara
ketentuan-ketentuan dalam UUPT dan
yang
meng-
PP No. 27/1998 sebagaimana dimaksud,
gabungkan diri dengan perseroan
penggabungan usaha tersebut harus pula
yang menerima penggabungan;
memenuhi
perseroan
b. Usulan
akan
rancangan
penggabungan
ketentuan
hukum
yang
berlaku di bidang pasar modal.
yang dibuat oleh direksi kedua perseroan persetujuan
untuk dari
mendapatkan masing-masing
komisaris perseroan; c. Rancangan
Ketentuan Hukum Ketentuan hukum di bidang pasar modal yang harus dipenuhi oleh
penggabungan
yang
suatu perusahaan publik yang hendak
dibuat oleh direksi kedua Perseroan
melaksanakan
setelah
adalah
mendapatkan
persetujuan
komisaris; d. Pemberitahuan
Keputusan
Pengawas kepada
seluruh
Nomor
penggabungan
Pasar
usaha
Ketua
Modal
Badan
(Bapepam)
Kep-52/PM/1997
tentang
kreditor dan pengumuman dalam 2
Penggabungan Usaha atau Peleburan
(dua)
Usaha perusahaan publik Atau Emiten.
surat
pemberitahuan
kabar
harian
tertulis
serta kepada
karyawan;
Peraturan Bapepam No. IX.G.1 tentang
e. Persetujuan RUPS kedua Perseroan;
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha perusahaan publik atau
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
2
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
Emiten yang merupakan Lampiran dari
publik
Keputusan
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang
Bapepam
No.
Kep-
tersebut
wajib
52/PM/1997 tersebut mengatur secara
Transaksi
rinci seluruh tata cara atau prosedur
Kegiatan Usaha Utama. Dalam hal ini,
yang
perusahaan publik wajib memperoleh
harus
diikuti
dalam
rangka
Material
memenuhi
Perubahan
penggabungan usaha suatu perusahaan
persetujuan
publik. Persyaratan yang wajib diikuti
dimana di dalam agenda RUPS harus
berdasarkan peraturan tersebut adalah
ada acara khusus mengenai pembahasan
direksi dan komisaris perusahaan publik
studi
yang akan melakukan penggabungan
kegiatan usaha utama tersebut.
usaha kepada
wajib
membuat
Bapepam
dan
kelayakan
pernyataan memperoleh
RUPS
dan
terlebih
tentang
dahulu,
perubahan
Apabila diantara perseroan yang akan
menggabungkan
diri
dengan
persetujuan Rapat Umum Pemegang
perseroan yang menerima penggabungan
Saham (RUPS).
terdapat
hubungan
hubungan
istimewa
Biasanya, penggabungan usaha
afiliasi yang
atau
termasuk
dilakukan oleh 2 (dua) perseroan yang
dalam kategori benturan kepentingan
mempunyai tujuan dan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
utama yang sama atau setidak-tidaknya
Bapepam No. IX.E.1, maka perusahaan
salah satu kegiatan usahanya adalah
publik
sama. Dalam hal tujuan dan kegiatan
ketentuan
usahanya tidak sama, maka biasanya
Bapepam No. IX.E.1 tentang Benturan
perseroan yang akan meng-gabungkan
Kepentingan Transaksi Tertentu. Dalam
diri harus menyesuaikan atau mengubah
hal
kegiatan usahanya dengan perseroan
memperoleh persetujuan terlebih dahulu
yang menerima penggabungan. Tetapi
dari para pemegang saham independen
dalam prakteknya
sesuai
terkadang terjadi
suatu kasus dimana perseroan yang menerima atau
penggabungan mengubah
menyesuaikan
ini,
wajib
memenuhi
berdasarkan
Peraturan
perusahaan
dengan
publik
persyaratan
wajib
yang
ditentukan dalam peraturan tersebut. Yang
dimaksud
dengan
usahanya
pemegang saham independen adalah
dengan kegiatan usaha perseroan yang
pemegang saham yang tidak mempunyai
akan menggabungkan diri.
benturan
Apabila usaha
tersebut
kegiatan
terkait
perubahan dilakukan
kepentingan
sehubungan
kegiatan
dengan transaksi dimaksud dan atau
oleh
bukan merupakan pihak terafiliasi dari
perusahaan publik, maka perusahaan
direktur,
komisaris,
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
atau
pemegang
3
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
saham
utama
tersebut.
perusahaan
publik
Sebelum pelaksanaan RUPS
yang dihadiri oleh para pemegang saham
penggabungan
dengan
ketentuan
peraturan
diperuntukkan
kepada para pemegang saham perseroan yang akan menggabungkan diri.
independen atau wakilnya yang sah sesuai
yang
Apabila menerima
perseroan
yang
penggabungan
adalah
Bapepam tersebut, perusahaan publik
perusahaan Publik, maka
wajib menyediakan formulir pernyataan
komisaris
di atas meterai untuk ditandatangani
memberikan
oleh para pemegang saham independen
masyarakat
yang
minoritas tentang keuntungan dan nilai
menyatakan
bahwa
yang
perusahaan
direksi dan
publik
keyakinan para
kepada
pemegang
saham
bersangkutan benar-benar merupakan
tambah
pemegang
tersebut. Hal itu harus ter-tuang dalam
saham
independen
dan
dari
wajib
penggabungan
apabila di kemudian hari terbukti bahwa
ringkasan
pernyataan tersebut tidak benar, maka
disampaikan kepada para pemegang
yang bersangkutan dapat dikenakan
saham selambat-lambatnya
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan
puluh
perundang-undangan yang berlaku.
pelaksanaan RUPS.
Seluruh ketentuan se-bagaimana dimaksud
dipatuhi
delapan)
yang
hari
wajib
28
(dua
sebelum
Apabila diantara para pemegang
oleh
saham dari perseroan yang menerima
perusahaan publik guna me-menuhi
penggabungan maupun perseroan yang
ketentuan
akan
informasi
wajib
informasi
usaha
tentang publik
ke-terbukaan
diri terdapat
dengan
pemegang saham yang tidak setuju
peraturan yang berlaku di bidang pasar
terhadap keputusan RUPS mengenai
modal.
peng-gabungan usaha tersebut, maka Salah
satu
sesuai
meng-gabungkan
akibat
dari
di-
para pemegang saham tersebut dapat
usaha
menggunakan haknya agar saham yang
atau
dimilikinya dibeli dengan harga yang
berkurangnya nilai saham dari para
wajar sesuai dengan ketentuan Pasal 55
pemegang
UUPT.
laksanakannya
penggabungan
yaitu
dilusi
adanya
saham
saham
existing
yang
disebabkan bertambahnya jumlah saham dalam
perseroan
menerima
atas, maka aspek-aspek hukum yang
penggabungan, sebab sudah pasti akan
harus diperhatikan sehubungan dengan
ada saham-saham baru yang dikeluarkan
penggabungan usaha suatu perusahaan
oleh
publik antara lain adalah:
perseroan
yang
Berdasarkan hal-hal tersebut di
yang
menerima
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
4
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
a. Hambatan dan batasan yang ada
perubahan anggaran dasar yang
atau yang mungkin timbul terhadap
memerlukan
rencana penggabungan usaha;
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,
b. Akibat hukum penggabungan usaha terhadap pihak-pihak yang terkait; c. Dasar penentuan konversi saham bagi para pemegang saham; d. Aktiva
dan
maka
persetujuan Menteri
penggabungan
usaha
dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal
persetujuan
Menteri
Kehakiman;
pasiva
hasil
penggabungan usaha;
b. Apabila
penggabungan
dilakukan
dengan
usaha
mengadakan
e. Perubahan anggaran dasar (jika ada);
perubahan anggaran dasar yang
f.
Tindakan korporasi dan persetujuan-
tidak
persetujuan yang diperlukan untuk
Menteri Hukum dan Hak Asasi
melaksanakan penggabungan usaha;
Manusia RI, maka penggabungan
g. Penyelesaian status karyawan hasil penggabungan usaha;
penggabungan
usaha; i.
efektif
sejak
Perusahaan; c. Apabila
penggabungan
usaha
dilakukan tanpa disertai perubahan
Penyelesaian saham
dinyatakan
persetujuan
tanggal pendaftaran dalam Daftar
h. Penyelesaian terhadap kreditur yang tidak setuju atas
usaha
memerlukan
terhadap pemegang
yang
tidak
setuju
atas
penggabungan usaha.
anggaran dasar, maka penggabungan usaha
dinyatakan
tanggal
efektif
sejak
penanda-tanganan
Akta
Penggabungan. Akibat dari penggabungan usaha
Masa Berlaku Perlu digarisbawahi pelaksanaan RUPS
perusahaan
menyetujui
publik
rencana
untuk
diri menjadi bubar. Pembubaran mana
penggabungan
dapat dilakukan dengan atau tanpa
usaha hanya dapat dilaksanakan apabila telah didapatkannya pernyataan efektif dari
Bapepam
maka perseroan yang meng-gabungkan
sehubungan
mengadakan likuidasi. Dalam hal penggabungan usaha
dengan
yang dilakukan dengan likuidasi maka
rencana penggabungan usaha dimaksud.
segala ketentuan dan prosedur likuidasi
Kapan
perseroan berdasarkan UUPT harus
berlakunya
secara
efektif
penggabungan usaha? a. Apabila dilakukan
penggabungan dengan
usaha
mengadakan
diikuti, sejak
pembubaran perseroan,
pemberesan
hingga
pertanggung-
jawaban likuidator kepada RUPS.
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
5
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
Sedangkan
dalam
hal
Berkenaan hal tersebut, suatu
penggabungan usaha dilakukan tanpa
pendapat hukum dari Konsultan Hukum
likuidasi, maka berdasarkan ketentuan
yang
Pasal 107 ayat (3) UUPT:
Konsultan Hukum di bidang pasar
a. Aktiva dan pasiva perseroan yang
modal dan terdaftar sebagai profesi
menggabungkan diri beralih karena
penunjang pasar modal di Bapepam
hukum
wajib
kepada
perseroan
yang
menerima penggabungan;
diri
kualifikasi
didapatkan.
sebagai
Dalam
rangka
pemberian pendapat hukum dimaksud,
b. Pemegang saham perseroan yang menggabungkan
memiliki
menjadi
Konsultan Hukum yang ditunjuk wajib melaksanakan
uji
tuntas
dari
segi
pemegang saham perseroan hasil
hukum (Legal Due Diligence) terlebih
penggabungan.
dahulu terhadap perusahaan publik yang hendak melakukan penggabungan usaha serta pihak-pihak yang terkait dengan
Kesimpulan Apabila perusahaan publik yang melaksanakan
penggabungan
rencana penggabungan usaha tersebut,
usaha
Di dalam menjalankan tugasnya,
adalah juga perusahaan yang didirikan
Konsultan Hukum yang ditunjuk wajib
dalam rangka penanaman modal asing,
berlandaskan
maka
keterbukaan dan materialitas
persetujuan
Kepala
Badan
kepada
prinsip agar
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
kepentingan publik terlindungi. Dalam
sehubungan dengan
konteks
penggabungan
prinsip
keterbukaan
maka
usaha dimaksud harus diperoleh terlebih
Konsultan Hukum yang ditunjuk wajib
dahulu.
mengungkapkan
tersebut
Persetujuan Kepala BKPM menjadi
prasyarat
untuk
pelanggaran,
jika
terdapat
kelalaian,
ketentuan-
mendapatkan persetujuan dari Menteri
ketentuan yang tidak lazim dalam
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
dokumen korporasi, informasi atau fakta
Untuk menjamin dilaksana-kannya dan
material
dipatuhinya seluruh ketentuan yang
menimbulkan risiko bagi perusahaan
berlaku
publik
di
sehubungan
bidang dengan
pasar
modal
peng-gabungan
lainnya
tersebut,
yang
dapat
serta
masyarakat
pemodal pada umumnya.
Sedangkan
usaha, maka pendapat dari pihak-pihak
dalam konteks prinsip materialitas maka
yang independen wajib di-sampaikan
Konsultan Hukum wajib memperhatikan
oleh
serta mengungkapkan informasi atau
perusahaan
publik ber-samaan
dengan pernyataan penggabungan.
fakta material yang relevan mengenai
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
6
R. Muhammad Taufik Kurniadihardja, SH. - Penggabungan Usaha Perusahaan Publik
peristiwa, kejadian, atau fakta yang
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya,
dapat mempengaruhi harga Efek pada
Aspek Hukum Pasar Modal
Bursa Efek atau keputusan pemodal,
Indonesia,
calon pemodal atau pihak lain yang
Jakarta, 2004.
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Prenada
Media,
Munir Fuady, Hukum Tentang Merger, PT.
Citra
Aditya
Bakti,
Bandung, 1999. Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam
DAFTAR PUSTAKA
Teori dan Praktek, Buku Kedua, Abdul
R.
Saliman,
Hermansyah, Bisnis
Ahmad Esensi
Indonesia
Jalis, Hukum
Teori
PT.
Citra
Aditya
Bakti,
Bandung, 1994.
dan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
Contoh Kasus, Prenada Media,
1998 tentang Penggabungan,
Jakarta, 2004.
Peleburan dan Pengambilalihan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-52/PM/1997
Perseroan Terbatas. Undang-undang
Republik
Indonesia
tentang Penggabungan Usaha
Nomor 1 Tahun 1995 tentang
atau
Perseroan Terbatas.
Peleburan
Perusahaan
Usaha
Publik
Atau
Emiten.
Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Pasar Modal.
Modal Nomor Kep-05/PM/2000 diubah dengan Nomor Kep02/PM/2001 tentang Transaksi Material
dan
Perubahan
Kegiatan Usaha Utama. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-84/PM/1996 diubah dengan Nomor Kep12/PM/1997 dan Nomor Kep32/PM/2000 tentang Benturan Kepentingan
Transaksi
Tertentu.
Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004
7