S S K BAB 5 PROGRAM DAN KEGIATAN Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan program sanitasi ini disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di Wilayah Kabupaten. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten yang dalam pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Bappeda akan memberikan peran koordinasi. Tim Pokja Sanitasi akan lebih berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan sanitasi. Adapun pengelola program sanitasi di Kabupaten Manggarai Barat yaitu: 1. Adanya lembaga teknis berupa Badan Lingkungan Hidup untuk penanganan lingkungan. 2. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk penanganan persampahan termasuk pengelolaan IPLT. 3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase. 4.
Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat. 6. Adanya Kelompok Kerja Sanitasi di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan untuk mengkoordinasikan upaya pembangunan sanitasi.
SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 118
S S K 5.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Pada grafik 5.1 di bawah ini dapat lihat indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun ke depan, besaran biaya sanitasi ini diperoleh dari program pengembangan sektor sanitasi yang telah disusun oleh Kabupaten Manggarai Barat dalam RPIJM. Kebutuhan biaya ini menitikberatkan pada jenis program yang merupakan investasi sanitasi di Kabupaten Manggarai Barat. Grafik di bawah juga memperlihatkan adanya peningkatan pembiayaan sektor sanitasi pada tahun 2015. Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten-Kabupaten lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya, yaitu availability sumber pendanaan, staging (pentahapan) program dan packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi pelaksanaan SSK Kabupaten Manggarai Barat. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target SSK dapat tercapai secara efektif dan efisien. Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun No.
Uraian Kegiatan
1
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
29,609
33,728
35,459
39,827
43,976
182,599
2
Air Limbah Domestik Persampahan
5,725
4,908
8,559
23,475
23,672
66,339
3
Drainase
20,467
1,000
1,000
7,858
8,116
38,441
57,817
41,653
47,036
73,179
77,784
287,379
Jumlah
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016
SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 119
S S K Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Sumber
No.
Anggaran
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
A.
Pemerintah
1
APBD Kota
7,298
11,831
13,027
44,596
41,347
118,099
2
APBD Provinsi
1,672
2,036
2,423
995
1,440
8,566
3
APBN
30,447
24,442
26,605
29,722
35,946
147,162
39,417
38,309
42,055
75,313
78,733
273,827
Jumlah A B.
Non-Pemerintah
1
CSR Swasta
44
1,861
1,068
1,046
916
5,748
2
Masyarakat
1,191
2,917
4,215
126
168
7,184
Jumlah B
1,235
4,778
5,283
1,172
1,084
12,932
Total (A + B)
40,652
43,087
47,338
76,485
79,817
287,379
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016
Tabel 5.3. Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi APBD Kabupaten Manggarai Barat Untuk 5 Tahun Kabupaten
: Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Tahun
: 2016 s/d 2020
Sumber Pendanaan : APBD Kabupaten Manggarai Barat No.
Uraian Kegiatan
1
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
Air Limbah Domestik
3,750
5,294
6,174
21,450
19,617
56,285
2
Persampahan
1,529
3,687
3,528
11,596
11,166
31,506
3
Drainase
2,019
2,850
3,325
11,550
10,564
30,308
Jumlah
7,298
11,831 13,027 44,596 41,347
118,099
SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 120
S S K Tabel 5.4. Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi APBD Propinsi Untuk 5 Tahun Kabupaten
: Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Tahun
: 2016 s/d 2020
Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur No.
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Uraian Kegiatan
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
1
Air Limbah Domestik
872
1,236
1,423
737
924
5,192
2
Persampahan
800
800
1,000
-
-
2,600
3
Drainase
-
-
-
258
516
774
1,672
2,036
2,423
995
1,440
8,566
Jumlah
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016
Tabel 5.5 Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi APBN Untuk 5 Tahun Kabupaten
: Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Tahun
: 2016 s/d 2020
Sumber Pendanaan : APBN No. 1
Uraian Kegiatan Air Limbah Domestik
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
23,752
23,542
24,105
16,598
22,351
110,348
2
Persampahan
1,800
900
2,500
11,749
12,506
29,455
3
Drainase
4,895
-
-
1,375
1,089
7,359
30,447
24,442
35,946
147,162
Jumlah
26,605 29,722
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016
SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 121
S S K Tabel 5.6. Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi CSR/Swasta Untuk 5 Tahun Kabupaten
: Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Tahun
: 2016 s/d 2020
Sumber Pendanaan : CSR/Swasta No. 1
Uraian Kegiatan Air Limbah Domestik
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
44
961
1,003
916
916
3,840
2
Persampahan
-
900
65
130
-
1,095
3
Drainase
-
-
-
-
-
-
44
1,861
1,068
1,046
916
4,935
Jumlah
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016
Tabel 5.7. Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Swadaya Masyarakat Untuk 5 Tahun Kabupaten
: Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Tahun
: 2016 s/d 2020
Sumber Pendanaan : Swadaya Masyarakat No. 1
Uraian Kegiatan Air Limbah Domestik
Tahun Anggaran ( x Rp. 1 Juta )
Total
2016
2017
2018
2019
2020
Anggaran
1,191
2,700
2,749
126
168
6,934
2
Persampahan
-
217
1,466
-
-
1,683
3
Drainase
-
-
-
-
-
-
1,191
2,917
4,215
126
168
8,617
Jumlah
Sumber : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Tahun 2016 SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 122
S S K 5.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Dari total kebutuhan pembangunan untuk subsektor air limbah sebesar Rp. 182.599 milyar untuk 5 tahun ke depan, Pemkab Manggarai Barat mengalokasikan 30.82% nya dari APBD murni, propinsi diharapkan mengalokasikan 2.84%, dari APBN 60,43%, CSR/Swasta diharapkan ikut berpartisipasi sebesar 2,10% dan dari swadaya masyarakat sebesar 3,80% direncanakan untuk pembangunan IPLT dan IPAL
Kawasan
di
6
Kecamatan.
Dengan
makin
banyaknya
donor
swasta/masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam memberikan dukungan terhadap subsektor air limbah, maka sebagai contingency financial planning untuk pembangunan air limbah, maka Kabupaten hendaknya memiliki alternatif pendanaan dari fasilitas hibah, tidak saja pada tahun 2013 namun juga proyeksi untuk tahun – tahun kedepan. Spesifik untuk Kabupaten Manggarai Barat, program terkait air limbah dapat dibiayai oleh donor swasta/masyarakat adalah; pembangunan fisik sarpras air limbah dengan spesifikasi jaringan air limbah (sewerage) skala setara kecamatan yang memiliki beneficiaries optimal di suatu daerah yang memiliki disparitas kemiskinan yang mencolok (central business district dengan perkampungan mengelola
miskin sekitarnya),
IPAL.
Untuk contingency
peningkatan dari
kapasitas
provinsi,
SDM
sesuai
dalam dengan
karakteristiknya, selain dukungan pendanaan untuk sarana prasarana air limbah yang dikelola masyarakat seperti sanimas, usulan juga hendaknya meliputi kegiatan non fisik dan bantuan teknis dari propinsi untuk sosialisasi ataupun studi IPAL untuk limbah industri, limbah ternak yang sifatnya mendukung kegiatan yang dibiayai baik oleh Pemerintah Kabupaten sendiri maupun oleh Pemerintah Pusat. Bahkan peran Pemerintah Provinsi juga dapat dioptimalkan dalam pendanaan pembangunan fisik IPAL (industri, ternak dan RPH) baik untuk pembangunan unit baru, penyiapan studi (DED), maupun rehabilitasi. Begitu juga untuk pembangunan IPAL komunal, sanimas dan IPLT, harus disiapkan usulan kepada Pemerintah Provinsi
dan
P emerintah
P u s a t bantuan keuangan
maupun pendanaan melalui ABPD Propinsi NTT dan APBN dapat diakses. SSK Kab. Manggarai Barat, 2016
| 123
S S K Tabel 5.8 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Indikasi Program
1. pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat 2. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang
Indikasi Kegiatan
Sosialisasi dan pemicuan tentang PHBS Pembangunan IPAL Comual sistim setempat on-site Peningkatan mutu sanitasi total berbasis masyarakat dan sekolah Pembangunan IPAL Comunal Sosialisasi tentang dampak BABS dan cara hidup bersih dan sehat
Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah
1.penyusunan master plan air limbah
dan Air Minum 2.pembangunan IPAL Comunal sistem setempat (on-site) 3. Pembangunan SPAL Kawasan dan IPLT 4.sosialisasi tentang cara pembuangan akhir tinja yang sehat Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Penyusunan RANPERDA Air Limbah
Minum dan Air Limbah Pembentukan UPTD
S S K 5.9. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sub sektor persampahan merupakan sub sektor yang memiliki program cukup banyak sampai 5 tahun kedepan sekalipun dengan alokasi dana ketiga setelah drainase dan air limbah. Kegiatan yang banyak memerlukan dana adalah kegiatan pembangunan dan pengadaan seperti Penyiapan/pembebasan lahan TPS, pembangunan Transfer Depo, pembangunan UDPK, dan pengadaan armada angkutan sampah. Alokasi dana total untuk sub sektor persampahan adalah sebesar 66.339 milyar, dengan prosentase rincian APBD Kabupaten Manggarai Barat sebesar 47,49%, APBD Propinsi 3,92%, APBN 44,40, CSR/Swasta 1,65%, dan dari swadaya masyarakat sebesar 3%. Dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Manggarai Barat sebagian besar digunakan
untuk program Penyiapan/ Pembebasan lahan TPS,
pembangunan transfer Depo, pembangunan UDPK, supervise konstruksi TPS, dan operasional dan pemeliharaan TPS dan pengadaan kendaraan, sedangkan APBD Provinsi direncanakan untuk pengadaan motor sampah, pengadaan dump truck, dan amrol truck. Detail program dan pendanaan untuk sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 5.10. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Program
Program Pengadaan alat angkut sampah seperti dump truk,gerobak sampah dan motor sampah.
Kegiatan
1. Pengadaan dump truk ,gerobak sampah dan motor sampah 2. Pembangunan
Rehabilitasi
Tempat
Pembangan Sampah 3. Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
S S K 4. Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga. 5. Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan Program peningkatan sarana dan prasarana persampahan
1. Penyusunan Masterplan dan DED Persampahan 2. Pembangunan TPA (Desa Warloka Kec. Komodo) 3. Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan 4. Pembangunan TPS 3R
Program peningkatan kinerja
Penyusunan dokumen RANPERDA tentang
kelembagaan
sistim pengolahan dan retibusi sampah
S S K 5.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Pendanaan untuk Sub Sektor drainase lingkungan difokuskan pada peningkatan sistem drainase dan rehabilitasi pada lokasi-lokasi rawan banjir dan pada daerah genangan. Adapun total kebutuhan penanganan selama 5 tahun kedepan yaitu sebesar 38,441 M. Dalam pembagian alokasi pendanaan sektor drainase, 78,84% bersumber dari APBD Kabupaten, dana dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat dialokasikan sebesar 2.01%, sedangkan alokasi dana dari APBN sebesar 19.14%. Adapun alokasi pendanaan untuk masing-masing program kegiatan sektor drainase selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 5.11. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Program
Kegiatan 1. Perencanaan teknis DED drainase primer, sekunder, tersier 2. Supervisi konstruksi normalisasi/ rehabilitasi
A. Perencanaan Umum
saluran primer, sekunder, tersier 3. Masterplan Sistem Drainase Skala Kabupaten/Kawasan
S S K 1. Pembangunan drainase primer, sekunder, tersier B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
2. Normalisasi/rehabilitasi saluran primer, tersier, sekunder 3. Supervisi konstruksi normalisasi/rehabilitasi saluran primer, tersier, sekunder