BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
Pendahuluan Seperti yang telah dijabarkan pada bab 1, bahwa tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor hambatan apa saja yang memiliki pengaruh besar terhadap penyedia jasa dalam mengikuti pengadaan jasa konsultansi secara elektronik ( e-procurement ). Kedua, memberikan rekomendasi tindakan kepada penyedia jasa konsultansi sebagai bahan pertimbangan dalam menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Tujuan penelitian tersebut dapat dicapai dengan menjawab pertanyaan penelitian dengan metode penelitian seperti yang telah dijabarkan pada bab 3. Setelah melakukan pengumpulan dan analisa data pada bab 4, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai temuan yang diperoleh dan pembahasannya. Pembahasan yang dilakukan berdasarkan validasi akhir yang berupa rekomendasi tindakan dari beberapa pakar mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan dari referensi lainnya.
5.1. Hasil Penelitian Seperti telah disebutkan dalam bab sebelumnya, dari hasil analisis komparatif
dengan
Mann-Whitney
berdasarkan
perbedaan
pengalaman,
menunjukan semua variabel mempunyai Asymptotic Significant (2-tailed) yang lebih besar dari level of significant (α) 0,05. Jadi Hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel. Kemudian hasil analisis komparatif dengan mann-whitney berdasrkan perbedaan pendidikan, menunjukan hasil semua nilai Asymptotic Significant (2-tailed) pada tiap variabel lebih besar dari level of significant (α) 0,05. Jadi Hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel. Sedangkan analisa komparatif berdasarkan jabatan tidak dapat dilakukan/di abaikan karena semua responden memiliki jabatan yang sama. Selanjutnya dalam uji validitas menunjukan hasil bahwa seluruh variabel valid sehingga tidak ada data yang dikeluarkan dari penelitian.
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Selanjutnya
untuk
hasil
validasi
variabel
dapat
diuji
dengan
membandingkan Corrected Item Total Correlation dengan r tabel. R tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah variabel, pada penelitian ini jumlah variabel 30 menjadi df = 30. R (0,05;30) pada uji satu arah = 0,361. Dalam uji reabilitas didapatkan nilai r Alpha adalah 0,909. Sedangkan r tabel adalah 0,361. Karena r Alpha > r tabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel penelitian ini reliabel sehingga respon jawaban dari responden akan bervariasi karena masing-masing mempunyai opini yang berbeda, bukan karena kuisioner yang membingungkan dan multi interpretasi. Berdasarkan keluaran uji normalitas, semua nilai signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Significant pada setiap variabel dibawah 0,05. Artinya data yang diperoleh merupakan data tidak berdistribusi normal dan statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Tahap selanjutnya dari 18 variabel setelah melalui analisa deskriptif (mendapatkan variabel berdasarkan peringkat pengaruh) didapatkan hasil yaitu : 15 (lima belas) variabel diantaranya berpengaruh kuat menghambat penyedia jasa dalam mengikuti pengadaan secara elektronik, dan 3 (tiga) diantaranya berpengaruh sedang, hasil dapat dilihat dalam tabel 4.10. Kemudian penulis melakukan analisa data dengan mengunakan analisa spearmen rank dan mendapatkan hasil yaitu : 4 (empat) variabel berpengaruh kuat dan 14 (empat belas) variabel berpengaruh sedang. Setelah mendapatkan hasil dari uji deskriptif dan uji spearmen rank, kedua hasil uji tersebut dibandingkan dalam tabel untuk menentukan variabel yang benar-benar berpengaruh kuat menghambat penyedia jasa dalam proses pengadaan jasa konsultansi secara elektronik (eprocurement). Dari hasil perbandingan dua hasil analisa tersebut maka penulis menetapkan 3 variabel yang kuat berpengaruh menghambat penyedia jasa dalam mengikuti proses pengadaan jasa konsultansi secara elektronik ( e-procurement ). Urutan variabel dari yang paling kuat berpengaruh adalah sebagai berikut : 1. X10 = Tidak bisa melakukan registrasi 2.
X5 = tidak mendapatkan user id dan pasword setelah registrasi
3. X3 = Resistensi terhadap perubahan sistem pengadaan
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
5.2. Pembahasan Dari sub bab diatas disebutkan bahwa hasil analisa data didapatkan 3 variabel yang berpengaruh kuat menghambat penyedia jasa dalam mengikuti pengadaan
jasa
konsultansi
secara
elektronik
(e-procurement).
Berikut
pembahasannya : 1. Aspek Manajemen Perubahan sistem pengadaan barang/jasa pemerintah dari sistem pengadaan konvensional menuju sistem pengadaan elektronik (eprocurement) membutuhkan dukungan dari berbagai aspek, salah satunya aspek manajemen. Banyak faktor dalam lingkup manajemen yang apa bila tidak
memberi
dukungan
terhadap
perubahan
sistem
pengadaan
barang/jasa pemerintah dari sistem pengadaan secara konvensional menuju sistem pengadaan secara e-procurement dapat memungkinkan kegagalan penerapan sistem tersebut di Indonesia. masalah ini bukanlah masalah yang mudah untuk diatasi, sebab penerapan sistem e-procurement membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara fisik atau pun berupa sumberdaya. Oleh karena itu pemerintah sebagai pengguna jasa perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menjadi kendala bagi penyedia jasa untuk dapat mengikuti sistem e-procurement. Dalam penelitian ini dipandang dari aspek manajemen, salah satu variabel yang kuat berpengaruh menjadi hambatan penyedia jasa dalam mengikuti proses pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik yaitu variabel yang menyatakan penolakan penerapan sistem eprocurement resistensi terhadap perubahan sistem pengadaan (x3). Variabel ini dapat menggambarkan bahwa ketidaksiapan penyedia jasa dalam penerapan sistem e-procurement (Situs Tempo, 2007), karena untuk dapat menerima/mengikuti sistem pengadaan barang/jasa e-procurement bukan hanya dibutuhkan infrastruktur jaringan internet yang memadai, tetapi juga diperlukan dukungan dari pimpinan manajemen, peralatan elektronik dan pengetahuan teknologi informasi yang handal (Fitria, 2006). Untuk mengatasi hambatan ini diperlukan peran serta pemerintah sebagai pengguna jasa agar dapat membantu penyedia jasa dalam
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
menggatasi hambatan tersebut, sebagai contoh mensosialisasikan secara luas tentang keunggulan-keunggulan sistem e-procurement, manfaat serta keuntungan yang akan didapatkan penyedia jasa jika sistem e-procurement diterapkan (Warta e-gov, 2007). Variabel hambatan yang kuat berpengaruh terhadap penyedia jasa berdasarkan hasil analisa deskriptif dan kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil analisa spearmen rank yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu variabel (x5) tidak mendapatkan user id dan pasword setelah registrasi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyedia jasa tidak mendapatkan user id dan pasword setelah registrasi yaitu,: 1. Sertifikat badan usaha (SBU) kadaluarsa/belum diperpanjang oleh penyedia jasa. Pada saat registrasi pendaftaran menjadi peserta eprocurement, database tetap memasukan nama perusahan sebagai peserta. Akan tetapi user id dan pasword tidak memenuhi persyaratan untuk dikirim kepada penyedia jasa sebab sistem menemukan salah satu unsur yang dipergunakan untuk mendaftar sudah habis masa berlakunya (Pusdatin PU, 2009). 2. Kesalahan memasukan alamat email saat registrasi, kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi. Sehingga ketika sistem akan mengirim user id dan pasword ternyata email yang dituju tidak terdaftar (Carayanis, Robert eadie, 2007). 3. User id dan pasword hilang (Pusdatin PU, 2009). 4. Alamat email yang digunakan saat registrasi sudah tidak lagi aktif (Pusdatin PU, 2009). 5. Terjadi perubahan alamat email penyedia jasa (Pakar e-procurement). Beberapa penyebab hambatan yang telah diuraikan dapat dipastikan akan mengganggu penyedia jasa yang akan mengikuti proses eprocurement, sebab user id dan pasword sangat dibutuhkan untuk bisa melakukan log in dalam mengikuti pendaftaran paket-paket yang akan dilelang. Untuk dapat mengatasi penyebab hambatan tersebut, penulis telah melakukan studi literatur dan memvalidasi kepada pakar agar mendapatkan corrective action, dapat dilihat pada tabel 5.1.
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Berdasar pada hasil analisa data deskriptif dan spearmen rank pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan, dari 6 (enam) variabel yang berada dalam Aspek manajemen, dihasilkan variabel hambatan yang kuat berpengaruh terhadap penyedia jasa yaitu variabel x3 dan x5, dan variabel hambatan yang berpengaruh sedang adalah x1, x2, x4, dan x6. 2. Aspek Hukum Payung hukum sangat dibutuhkan untuk dapat segera menerapkan full e-procurement. Wong dan Sloan (2004), melakukan penelitian tentang unsure as to the legal position of e-procurement, kepastian hukum mengenai pertukaran data dan informasi melalui media internet, hal tersebut menunjukan bahwa telematika meningkatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang konstruksi. Dipandang dari sisi negatif hanya 26% responden menyetujui bahwa telematika dapat diterima sebagai bukti tertulis. Hanya 17% responden berpikir bahwa hal tersebut sebagai pemberitahuan tertulis. Hal tersebut mempertanyakan kebenaran hukum dari pertukaran informasi elektronik dan harus dipertimbangkan sebagai salah satu hambatan dalam mengimplementasikan sebuah sistem e-procurement. Price Waterhouse Coopers (2002), merupakan orang yang pertama mengidentifikasikan hambatan mengenai payung hukum e-procurement, sementara Hawking et al (2004), mengunakan hambatan tersebut didalam survei penelitian yang mereka lakukan. Di Eropa Julia Barcelo (1999), menyimpulkan bahwa berbagai kesulitan hukum merupakan salah satu hambatan dalam realisasi full eprocurement. Berbagai hambatan disoroti oleh Julia Barcelo antara lain : kekurangan regulasi hukum spesifik, perbedaan pendekatan nasional, enforcebility atau permasalahan evdentiary. Di Amerika, penelitian serupa pernah dinyatakan oleh Pene-Mora dan Choundary (2001). Penerapan e-procurement di Departemen Pekerjaan Umum yang telah beberapa tahun dilaksanakan masih terus dilakukan pembenahan untuk dapat diterapkan full e-procurement, salah satunya dengan menunggu regulasi hukum mengenai Undang-Undang Informasi dan
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Teknologi Elektronik (UU-ITE), agar pelaksanaan e-procurement bisa lebih optimal (Gokmauli, F, 2008) 3. Aspek Teknis Aspek teknis dalam proses pengadaan barang/jasa secara eprocurement pun tidak kalah penting dari aspek manajemen. Hambatan kuat yang berpengaruh kuat terhadap penyedia jasa, hasil dalam penelitian ini yaitu situs/web pengguna jasa tidak bisa diakses sehingga penyedia jasa tidak bisa mendaftar menjadi peserta e-procurement, tentu saja hal ini akan sangat merugikan penyedia jasa. Faktor mungkin menjadi penyebab hal ini terjadi antara lain yaitu : 1. Situs/web pengguna jasa tidak dapat diakses, hal ini bisa disebabkan karena jaringan internet yang digunakan penyedia jasa untuk mengakses situs tersebut tidak stabil (Warta e-procurement, 2007). 2. Registrasi ditolak oleh sistem (Pusdatin PU, 2009).. 3. Perusahaan sudah pernah diregistrasikan (Pusdatin PU, 2009). Beberapa penyebab hambatan yang telah diuraikan akan sangat merugikan penyedia jasa, karena registrasi perusahaan adalah langkah awal untuk dapat mengikuti tahapan selanjutnya dalam e-procurement. Karena setelah melakukan registrasi penyedia jasa akan mendapatkan user id dan pasword untuk bisa melakukan log in dalam mengikuti pendaftaran paket-paket yang akan dilelang. Untuk dapat mengatasi penyebab hambatan tersebut, penulis telah melakukan studi literatur dan memvalidasi kepada pakar agar mendapatkan corrective action, dapat dilihat pada tabel 5.1. Hasil penelitian ini variabel yang kuat berpengaruh terhadap penyedia jasa yaitu : tidak bisa melakukan regisrasi/pendaftaran (x10), kemudian variabel yang berpengaruh sedang yaitu : variabel x7, x8, x9, x11, x12, x13, x14, x15, x16, x17, x18.
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
5.3. Rekomendasi Tindakan Setelah mendapatkan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan analisa statistik deskriptif dan analisa spearmen rank berupa variabel-variabel hambatan yang kuat berpengaruh terhadap penyedia jasa konsultansi, selanjutnya penulis melanjutkan penelitian melalui studi literatur agar mengetahui penyebab terjadinya hambatan dan bagaimana hambatan tersebut dapat diatasi. Kemudian penulis membuat kuesioner yang berisi variabel hambatan, penyebab hambatan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. Kuesioner tersebut kemudian disebar ke beberapa pakar untuk mendapatkan klarifikasi verifikasi dan validasi melalui pendapat pakar. Tabel rekomendasi tindakan dapat dilihat pada tabel 5.1 :
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Tabel 5.1 Hasil validasi rekomendasi tindakan oleh pakar e-procurement Dep. Pekerjaan Umum No Variabel 1 Resistensi terhadap perubahan sistem pengadaan
Penyebab Rekomendasi Tindakan jasa sebaiknya segera mempersiapkan Penyedia jasa belum siap dengan Penyedia perubahan sistem pengadaan (Warta perusahaannya agar dapat segera dapat mengikuti sistem pengadaan barang jasa secara elektronik dimulai dari e-gov, 2007) mempersiapkan personil yang menguasai teknologi serta berinvestasi peralatan teknologi secara bertahap (Pakar eprocurement) Penyedia jasa belum memahami Penyedia jasa sebaiknya lebih aktif menggali informasi keuntungan dan manfaat penggunaan lebih dalam, baik dari artikel-artikel tentang keuntungan dan manfaat penggunaan e-procurement dimedia cetak maupun e-procurement (Robert Eadie, 2007) melalui media elektronik (Pakar e-procurement) Anggapan bahwa prosedur e- Perlu disusun langkah-langkah mengikuti e-procurement procurement rumit (Robert Eadie, dan dapat dengan mudah diakses oleh penyedia jasa (Pakar e-procurement) 2007) Tidak mengetahui menggunakan Diperlukan pelatihan untuk dapat menggunakan fasilitas Internet, misal : email,membuka internet (Pakar e-procurement) situs/web dll (Warta e-gov, 2007)
2
Tidak mendapatkan user id dan pasword setelah registrasi
Sertifikat Badan Usaha belum Lakukan perpanjangan SBU kemudian registrasi kembali diperpanjang (Pusdatin Dep. PU, (Pusdatin Dep. PU, 2009) 2009)
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Salah memasukan alamat email saat mengirimkan email kepada "
[email protected]" registrasi (Carayanis, Robert eadie, menggunakan email yang benar, berisi permasalahan yang ada serta melampirkan hasil scan NPWP dan SBU yang 2007) masih berlaku asli untuk pengecekan data (Pusdatin Dep. PU, 2009) User id dan Pasword hilang (Pusdatin mengirimkan email kepada "
[email protected]" berisi Dep. PU, 2009 permohonan kirim ulang user id dan pasword serta melampirkan hasil scan SBU dan SIUJK asli untuk pengecekan data (Pusdatin Dep. PU, 2009) Email kadaluarsa/non aktif (Pusdatin Membuat akun email baru kemudian mengirimkan email Dep. PU, 2009) kepada "
[email protected]" berisi permohonan kirim ulang user id dan pasword serta melampirkan hasil scan SBU dan SIUJK asli untuk pengecekan data (Pusdatin Dep. PU, 2009)
3
Website down(error)/tidak bisa melakukan registrasi
Terjadi perubahan alamat email mengirimkan email konfirmasi kepada "eproadm penyedia jasa (Pakar e-procurement) @gmail.com" menggunakan email yang baru, berisi permohonan perubahan alamat email serta melampirkan hasil scan NPWP dan SBU yang masih berlaku asli untuk pengecekan data (Pusdatin Dep. PU, 2009) Website pu tidak bisa diakses (Warta Pindah jaringan internet karena ada kemungkinan jaringan e-procurement, 2007) yang digunakan penyedia jasa tidak stabil sehingga mengakibatkan akses terputus (Pakar e-procurement)
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009
Registrasi ditolak (Pusdatin Dep. PU, Cek kembali SBU karena kemungkinan SBU belum 2009 diperpanjang dan lakukan setting komputer penyedia jasa dengan cara : mengklik tulisan "klik disini" yang terdapat diatas formulir pada tulisan "Bila menemui kendala/ kesulitan dalam registrasi penyedia jasa konstruksi/konsultansi, klik disini" (Pusdatin Dep. PU, 2009) Registrasi sudah pernah dilakukan Kirim email kepada "
[email protected]" menggunakan oleh orang lain (Pusdatin Dep. PU, email penyedia jasa, berisi permasalahan yang ada serta melampirkan hasil scan NPWP dan SBU yang masih 2009 berlaku asli untuk pengecekan data (Pusdatin Dep. PU, 2009) Sumber : Hasil olahan
Universitas Indonesia Rekomendasi tindakan..., Dirgantara, FT UI, 2009