BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Aspek Pasar 4.1.1 Potensi Pasar Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek atau investasi yang akan dilakukan. PT. Astra Honda Motor dalam memproduksi sepeda motor terus mengalami peningkatan produksi. Kenaikan produksi tersebut secara signifikan dari tahun 2000 ~ 2007. Pada tahun 2007 produksi sepeda motor PT. Astra Honda Motor mencapai 2.141.000 unit, dan pada tahun 2008 ditargetkan mencapai 2.600.000 unit. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan pasar motor nasional tahun 2007 mencapai 4.685.000 unit motor dan pada tahun 2008 ditargetkan mencapai 5.200.000 unit motor. Dengan melihat data penduduk Indonesia tahun 2007 yang mencapai kurang lebih 240.000.000 jiwa dengan asumsi setiap 4 jiwa membentuk satu keluarga (ratio 1 : 4 ) dengan kebutuhan 1 (satu) unit sepeda motor, maka dapat diketahui bahwa pasar sepeda motor di indonesia masih sangat besar.
Ratio. pemenuhan =
4.685.000 x 4 = 0.078% 240.000.000
Dari data tersebut bisa dianggap sebagai sebuah pasar potensial karena Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat pendapatan masyarakat yang belum mencapai margin kelas atas. Sebagian besar masih dalam kategori dengan
44
45
pendapatan menengah (Rp.2.500.000) per bulan, maka kemungkinan untuk memanfaatkan sepeda motor sebagai sarana transportasi sangat besar.
4.1.2. Market Share Penjualan Sepeda Motor
Data penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai angka 4.685.000 unit pada tahun 2007 dengan share penjualan sebagai berikut : Tabel 4.1 Market Share Penjualan Sepeda Motor di Indonesia tahun 2007 No
Produsen Motor
Prosentase %
Total Penjualan
45.7
2.141.000
1
HONDA
2
YAMAHA
40
1.874.000
3
SUZUKI
11
515.350
4
KAWASAKI
2.5
117.125
5
Lain lain
0.8
37.480
Sumber : Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2007
Sepeda motor Honda menjadi Market Leader dalam industri otomotif khususnya sepeda motor dengan market share sebesar 45.7%.
46
Gambar 4.1 Pie Chart Market Share Penjualan Sepeda Motor di Indonesia tahun 2007
4.1.3. Strategi Pemasaran
Dari data permintaan pasar terhadap sepeda motor yang terus meningkat, PT. Astra Honda Motor selain meningkatkan kapasitas produksinya juga harus memperhatikan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjaga target penjualan. Strategi pemasaran yang digunakan antara lain : 1. Customer satisfaction ( pemberian pelayanan, perawatan dan penyediaan suku cadang dengan adanya H1, H2, dan H3 untuk kategori pelayanan ) 2. Kemudahan pembelian sepeda motor dengan system kredit melalui bagian yang melayani kredit pembelian motor Honda. 3. Mengeluarkan model baru untuk menyeimbangkan keinginan pasar atau customer.
47
4.1.4. Peramalan Permintaan
Dari segi aspek pasar, yang meliputi potensi pasar, market share dan strategi pemasaran, maka yang perlu dipertimbangkan adalah pengukuran aspek potensi pasar sekarang dan peramalan potensi pasar yang akan datang. Untuk potensi pasar tersebut diarahkan kepada proyek investasi pembuatan cylinder head in plant.
a). Data Produksi PT. Astra Honda Motor tahun 2007
Type sepeda motor yang diproduksi PT. Astra Honda Motor, dibagi menjadi beberapa varian. Yaitu tipe cub ( NF 100, NF 125), type sport ( GL ) dan tipe skutik (KVB) yang tergolong produk baru. Permintaan pasar terhadap type cub dan type skutik cukup tinggi. Sampai dengan
tahun 2007 PT. Astra Honda Motor baru melakukan
produksi untuk pasar lokal, yang secara umum dijual melalui dealer di seluruh Indonesia dan sub dealer sebagai cabang penjualan yang jumlahnya cukup besar dan merata. Data dibawah ini adalah data total produksi sepeda motor PT. Astra Honda Motor di tahun 2007 ( Januari sampai dengan Desember 2007)
48
Data Produksi PT. Astra Honda Motor untuk pemenuhan pasar lokal (Indonesia ). Tabel 4.2 Pencapaian Produksi Sepeda Motor Honda tahun 2007
Sumber : Data Pencapaian Produksi Sepeda Motor Honda oleh PT. Astra Honda Motor tahun 2007
49
PENCAPAIAN PRODUKSI SEPEDA MOTOR TAHUN 2007
Gambar. 4.2 Pie Chart Prosentase Jumlah Produksi Sepeda Motor HONDA oleh PT. Astra Honda Motor tahun 2007
b). Forecasting Produksi
Untuk memperkirakan seberapa besar dan fluktuasi perencanaan produksi (sesuai dengan permintaan pasar ) maka dilakukan peramalan. Dalam peramalan ini digunakan data produksi selama 12 bulan ( Januari 2007 ~ Desember 2007 ) terkait dengan pembuatan cylinder head untuk sepeda motor tipe sport (GL)
50
Tabel 4.3 Data Produksi tipe sport (GL) bulan Januari–Desember 2007 (12 bulan )
Gambar. 4.3
Grafik Produksi Sepeda Motor sport (GL) selama bulan Januari – Desember 2007 (12
Bulan).
Metode peramalan yang akan dipakai adalah metode Time Series karena pola data yang ada adalah trend, hal tersebut dapat diketahui dari kecenderungan data yang ada yaitu menunjukkan garis kecenderungan . Untuk peramalan jangka panjang ( lebih dari 2 tahun ) biasanya dipakai metode garis kecenderungan . Peramalan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode peramalan time series yaitu : •
Double Moving Average
Metode peramalan ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru dengan pola data trend, yang kemudian diadakan peramalan untuk masa
51
yang akan datang. Dengan hasil yang cukup memadai maka dipilih metode ini untuk peramalan. •
Double Exponensial Smooting
Metode peramalan ini digunakan untuk pemulusan data hasil peramalan dengan kecenderungan pasar yang naik turun berpola trend, dengan kecenderungan permintaan yang lebih kecil dari peramalan maka metode ini sangat memadai untuk peramalan berikutnya. Untuk memilih metode mana yang paling efektif maka langkah yang diambil adalah menentukan nilai MSE terkecil. Sehingga akan dilakukan beberapa kali peramalan dengan metode yang berbeda yaitu dengan metode Double Moving Average dan metode Double Exponential Smooting. Perhitungan peramalan
dengan metode ini dapat dilihat pada lampiran 4.1. Dari peramalan tersebut dapat disimpulkan dalam sebuah tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Kesimpulan Peramalan
52
Jadi dipilih metode Double Moving Average ( 2 x 4 ) untuk melakukan peramalan produksi sepeda motor type sport (GL). Perkiraan peramalan untuk produksi cylinder head berdasarkan permintaan pasar akan dilakukan dengan 5 tahun berjalan ( 60 bulan ) dan dibagi menjadi 5 periode yang terdiri atas 12 bulan. Perhitungan untuk peramalan dengan metode Double Moving Average ( 2 x 4 ) dapat dilihat pada lampiran 4.2. Pada peramalan tersebut didapatkan peramalan tahun – 1 dan akan digunakan pada peramalan berikutnya. Karena peramalan tahun berikutnya belum terlaksana ( aktual ) maka nilai data aktual akan sama dengan nilai peramalan periode berjalan, sehinggga diasumsikan nilai peramalan periode berjalan Xi berjalan = Ft berjalan. Dari beberapa peramalan tersebut dapat disimpulkan dalam sebuah tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Kesimpulan Peramalan dengan metode Double Moving Average (2 x 4) untuk nilai peramalan Xi berjalan = Ft berjalan.
53
4.2 Aspek Teknis 4.2.1 Informasi Produk ( cylinder head )
Untuk merakit sebuah sepeda motor, diperlukan cukup banyak komponen, jumlahnya mencapai ribuan. Salah satu komponennya adalah cylinder head. Setiap type sepeda motor memiliki kode komponen cylinder head yang berbedabeda. Yang didasarkan pada spesifikasi masing-masing type sepeda motor. Kode komponen untuk sepeda motor type sport (GL) yaitu 12000-KCN -0000. Komponen cylinder head dipasang pada bagian engine. Cylinder head berfungsi sebagai dudukan valve IN, valve Ex, busi dan juga tempat terjadinya proses pembakaran. Untuk cylinder head type sport (GL), masih dibuat oleh perusahaan Jepang dengan referensi dari Honda Jepang, dan merupakan salah satu komponen yang di import ( CKD ) oleh PT. Astra Honda Motor, karena pada saat PT. Astra Honda Motor mulai melakukan produksi lokal, komponen ini masih belum bisa dibuat oleh perusahaan manufactur di Indonesia.
4.2.2 Proses Produksi Cylinder head dibuat dengan menggunakan material dasar AC4B sebab cylinder head memerlukan material yang memiliki machineability yang baik,
castability yang baik, dan pembebanan panas yang tinggi. Dan pada saat proses pembentukan ( machining prosess ) harus benar-benar kuat, dan tidak keropos.
54
FLOW PROSESS PEMBUATAN CYLINDER HEAD UNTUK TYPE SPORT (GL)
Tapping Center OP 10
Rotary Milling
Tapping Center OP 20
Fine Boring SPM
Tapping Center OP 30
(Machining centre)
(Milling machine)
(Machining centre)
(Boring machine)
(Machining centre)
Tapping Center OP 40
Fine Boring SPM
Washing Air Gun
Plug cone
Leak test
(Machining centre)
(Boring machine)
(Washing Machine )
(Plug machine)
(Leak tester Machine
Seat Ring and Guide Valve Fitt
Chamfering
Washing
(Chamfering Machine)
(Washing Machine )
Supply (Seat Ring & Guide Valve Fitting M/C)
Gambar 4.4 Flow Proses Produksi Cylinder Head
55
Proses pembuatan cylinder head diawali dari pembuatan komposisi core / inti pasir. Kemudian inti pasir tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan dilebur dengan material AC4B. Dan menjadi bentuk dasar dari cylinder head. Setelah itu komponen tersebut di proses di bagian machining cylinder head yang kemudian di proses lagi di bagian assembling engine. Namun pada pembahasan kali ini difokuskan pada proses machining cylinder head.
4.2.3 Kebutuhan Mesin
Untuk membuat sebuah line produksi komponen cylinder head, maka perlu dilakukan sebuah analisa proses yang diperoleh dengan membuat sebuah alur pembuatan ( Flow Process ). Selain untuk mengetahui proses – proses yang akan dibutuhkan, juga untuk mengetahui waktu proses permesinannya. Untuk itu diperlukan pembuatan sebuah Routing Sheet dengan langkah sebagai berikut : •
Routing Sheet Proses
Untuk mengetahui secara detail kebutuhan mesin, yaitu dengan mencari data-data yang terkait dengan perhitungan tersebut 1. Reliabilitas mesin ( R ) 2. Efisiensi Pabrik ( E ditetapkan 85 % ) 3. Jam kerja ( H ) 4. Scrap atas proses 5. Waktu proses yang dinyatakan dalam waktu baku menit ( S ) 6. Kebutuhan yang direncanakan ( Q ) Q=
Demand .Expected 1 − Scrap
56
7. Perhitungan kebutuhan mesin Kebutuhan.machine =
S .Q E.R.H
Tabel 4.6 Routing Sheet Cylinder Head
57
•
Operation Chart
Gambar 4.5 Operational Chart Proses Cylinder Head
58
Tabel 4.7 Multi Collum Process Chart Cylinder Head
Dari perhitungan tersebut dapat ditetapkan kebutuhan mesin untuk membuat sebuah line produksi cylinder head. Tabel 4.8 Kebutuhan Mesin Untuk Line Cylinder Head
59
4.2.4
Spesifikasi Mesin
PT. Astra Honda Motor sebagai industri manufaktur yang bergerak dibidang otomotif, dituntut memiliki mesin-mesin dengan tingkat toleransi yang tinggi. Sehingga untuk pemilihan mesin-mesin produksinya haruslah mesin yang special dalam arti memiliki spesifikasi yang mampu melakukan proses dengan tingkat toleransi tinggi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang baik dan memuaskan konsumen. Ada beberapa proses yang secara teoritis dikerjakan oleh mesin yang terpisah, namun aktual bisa dilakukan dalam satu mesin dengan spesifikasi multiguna. Untuk proses drilling, reaming, tapping & face facing bisa menggunakan satu jenis mesin Machining Centre.
60
Tabel 4.9 Detail Kebutuhan Mesin Dan Spesifikasi Mesin
4.3
Aspek Keuangan
4.3.1
Investasi Aktiva Tetap
4.3.1.1 Investasi Mesin dan Peralatan
Berikut adalah data investasi mesin dan peralatan dalam membuat satu line produksi cylinder head : a. Machining Centre ( 4 unit )
Mesin ini dipilih karena dengan model dan kemampuan prosesnya yang dapat melakukan proses drilling, reaming, tapping & face facing. Harga mesin
61
ini adalah Rp 1.287.600.000, maka dengan kebutuhan 4 unit dibutuhkan dana Rp. 5.150.400.000 ( sumber data : purchase department tahun 2007) b. Milling Machine ( 1 unit )
Mesin ini dipilih karena mampu melakukan proses milling pada dua sisi. Harga mesin ini adalah Rp 2.053.635.000. ( sumber data : purchase department tahun 2007 ) c. Boring Machine (2 unit)
Mesin ini berfungsi untuk proses boring pada lubang cam dan valve. Harga mesin ini adalah Rp. 1.561.650.000, maka dengan kebutuhan 2 unit dibutuhkan dana Rp. 3.123.300.000 ( sumber data : purchase department tahun 2007 ) d. Washing Machine 1 Mesin ini berfungsi untuk proses washing sebelum pemasangan plug cone. Harga mesin adalah Rp 210.000.000,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) e. Plug Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pemasangan plug pada cylinder head.. Harga mesin adalah Rp 23.682.000,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) f. Leak Tester Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pengetesan kebocoran pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp 440.700.000,.
62
( sumber data : purchase department tahun 2007) g. Seat Ring & Guide Valve Fitting Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pemasangan seat ring dan guide valve pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp 409.851.000,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) h. Chamfering Machine Mesin ini berfungsi untuk proses chamfering pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp 3.123.300.000,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) i. Washing Machine 2 Mesin ini berfungsi untuk proses washing final sebelum pemeriksaan akhir. Harga mesin adalah Rp 272.160.000,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) j. Meja Cheek Man atau Quality Control
Meja ini difungsikan untuk pengecekan part setelah melalui beberapa proses, dan pada station ini akan ada pengecekan part untuk menentukan part tersebut layak untuk dipakai ( OK ) atau tidak layak dipakai ( NG ). Harga meja ini adalah Rp. 1.500.000. ( sumber data : purchase department tahun 2007 )
63
4.3.1.2 Total Investasi Aktiva Tetap
Tabel 4.10 Total Aktiva Tetap
4.3.2
Biaya Pembuatan Produk
4.3.2.1 Depresiasi Mesin
Depresiasi dihitung selama lima tahun dengan peramalan mencapai total produksi sebanyak 774.942 unit cylinder head. Dengan total investasi mesin Rp. 14.808.528.000,00, dengan asumsi usia ekonomis mesin ( proyek ), yaitu selama 5 tahun tanpa nilai sisa, sesuai standart PT. Astra Honda Motor. 1 Persentase Penyusutan
=
× 100% 5 thn
= 20% Biaya Penyusutan Aktiva Tetap = 20% × (Rp. 14.808.528.000,00 – 0) = Rp.2.961.705.600,Jadi, biaya penyusutan aktiva tetap periode tiga tahun berjalan adalah tetap yaitu sebesar Rp.2.961.705.600,-
64
4.3.2.2 Biaya Proses per Mesin
Biaya proses dihitung dengan dasar asumsi waktu proses, dimana dalam pembuatan cylinder head ( flow proses ) memerlukan beberapa proses Jam kerja per hari
: 21 jam = 1260 menit
Hari kerja per bulan : 22 hari kerja efektif Tahun
: 5 tahun
1. Machining Centre ( Drilling, Reaming, Facing, Tapping) Ongkos / det ik =
1.287.600.000 = Rp.12.9 60 x60 x 21x 22 x12 x5
2. Milling Machine ( Milling surface) Ongkos / det ik =
2.053.635.000 = Rp.20.6 60 x60 x 21x 22 x12 x5
3. Borring Machine ( Rough & Fine Boring ) Ongkos / det ik =
1.561.650.000 = Rp.15.6 60 x60 x 21x 22 x12 x5
4. Washing Machine 1 Ongkos / det ik =
210.000.000 = Rp.2.1 60 x60 x 21x 22 x12 x5
5. Plug Machine Ongkos / det ik =
23.682.000 = Rp.0,2 60 x60 x 21x 22 x12 x5
6. Leak Test Machine Ongkos / det ik =
440.700.000 = Rp.4.4 60 x60 x 21x 22 x12 x5
65
7. Seat Ring & Guide Valve Fitting Machine Ongkos / det ik =
409.851.000 = Rp.4.1 60 x60 x 21x 22 x12 x5
8. Chamfering Machine Ongkos / det ik =
3.123.300.000 = Rp.31.3 60 x60 x 21x 22 x12 x5
9. Washing Machine 2 Ongkos / det ik =
272.160.000 = Rp.2.7 60 x60 x 21x 22 x12 x5
10. Meja Quality Control Ongkos / det ik =
1.500.000 = Rp.0,02 60 x 60 x 21x 22 x12 x
11. Tenaga kerja langsung Gaji per bulan
: Rp. 975.000
Jam kerja per hari
: 8 jam
Ongkos / det ik =
Rp.975.000 = Rp.1,54 60 x60 x8 x 22
66
Tabel berikut memperlihatkan biaya proses per unit komponen cylinder head Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Proses Produksi Komponen Cylinder Head
4.3.2.3 Struktur Biaya
Pada bagian ini akan dihitung harga produksi per unit dari produk cylinder head. Untuk perhitungan aktiva tetap seperti bangunan dan fasilitas lainnya tidak dihitung dalam perhitungan analisa kelayakan ini, hanya aktiva yang berhubungan langsung dengan proses pemesinan dan lebih difokuskan pada proses produksi machining. Perhitungan harga produk per part dengan menjumlahkan semua komponen biaya termasuk biaya langsung dan tidak langsung, serta elemen biaya lainnya meliputi biaya maintenance, utilities, dan over head.
67
Tabel 4.12 Perhitungan Harga Produk Cylinder Head
Harga produk dasar cylinder head tahun pertama adalah Rp 551.586 / unit untuk perhitungan harga produk setelah 5 tahun berjalan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Perhitungan harga produk setelah 5 tahun berjalan dengan panambahan kenaikan inflasi.
68
4.3.3
Perkiraan Penerimaan
Penerimaan pada rencana investasi ini dihitung berdasarkan peramalan yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan menggunakan metode Double Moving Average. Metode ini dipakai karena setelah dilakukan pengujian memiliki nilai MSE terkecil berdasarkan data yang ada. Perhitungan dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik yaitu sebesar 6.6 % per tahun (data inflasi 2007) . Perhitungan penerimaan dari pembuatan cylinder head dihitung untuk 5 tahun atau 60 bulan yang dibagi menjadi 5 periode, dimana setiap periode dalam 12 bulan, perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 4.4 .
4.3.4
Perkiraan Total Harga Pokok Pejualan
Tabel 4.14 Perkiraan HPP 12 bulan pertama
Tabel 4.15 Perkiraan HPP 12 bulan kedua
69
Tabel 4.16 Perkiraan HPP 12 bulan ketiga
Tabel 4.17 Perkiraan HPP 12 bulan keempat
Tabel 4.18 Perkiraan HPP 12 bulan kelima
4.3.5
Proyeksi Keuntungan Investasi
Komponen cylinder head adalah salah satu komponen yang masih di sub kontraktor-kan (CKD), dengan harga sekitar Rp. 980.000,- / part ( Sumber data : Procurement Departement tahun 2007 ). Komponen ini dijual lagi ke pasar/ konsumen dengan harga antara Rp. 1.800.000 sampai dengan Rp. 2.000.000,- / part ( Sumber data : data harga spare part tahun 2006 ).
70
Tabel 4.19 Selisih harga antara cylinder head dari Sub kontraktor dan yang dibuat PT. AHM
Diasumsikan tidak mengalami perubahan harga jual ke pasar atau konsumen. Tabel 4.20 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan pertama atas Operasional Harian
Tabel 4.21 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan kedua atas Operasional Harian
71
Tabel 4.22 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan ketiga atas Operasional Harian
Tabel 4.23 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan keempat atas operasional Harian
Tabel 4.24 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan kelima Operasional Harian
atas
72
4.3.6
Proyeksi Aliran Kas
Modal / investasi yang dilakukan adalah 100 % biaya PT. Astra Honda Motor, sehingga cash flow yang ada tidak diperungaruhi oleh bunga bank. Berikut adalah proyeksi aliran kas selama 5 tahun pertama ( 60 bulan ) Tabel 4.25 Cash Flow Investasi untuk lima tahun pertama
4.3.7
Perhitungan Parameter Keuangan
Pada
umumnya
ada
beberapa
metode
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi penilaian terhadap suatu investasi, yang mana sebagai alat analisis kelayakan finansial, metode – metode tersebut diantaranya : 1. Average Rate of Return Methode
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata – rata yang diperoleh dari suatu investasi. Perhitungan dengan menggunakan data laba (keuntungan pada tahun pertama), yang selanjutnya akan berubah per tahun sesuai dengan laba atau keuntungan yang diperoleh :
73
Dengan demikian, rate of return pada tahun pertama adalah : =
Rp.76,186,293,169.84 = 5.14 Rp14,808,528,000 Total investasi mesin Rp. 14.808.528.000,00, dengan asumsi usia
ekonomis mesin ( proyek ), yaitu selama 5 tahun tanpa nilai sisa, sesuai standart PT. Astra Honda Motor. Dengan demikian, maka dana yang tertanam dalam investasi aktiva tetap adalah : Tabel 4.26 Nilai investasi selama 5 tahun
Dana yang tertanam dalam investasi activa tetap tersebut rata-rata adalah Rp 44.425.584.000/6 = Rp. 7.404.264.000. Average rate of return investasi ini adalah : =
Rp.7,404,264,000 x100% = 50% Rp14.808.528.000 Dalam perhitungan ini akan dipakai juga Minimum Atractive Rate Of
Return
( MARR ), yaitu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan,
74
yang dapat menarik investor untuk tetap melakukan investasi. MARR ini berdasarkan nilai bunga safe investement 8 % ( 8% adalah BI rate yaitu suku bunga yang dipatok bank Indonesia terhadap fundamental ekonomi di Indonesia (data : Des 2007) ) yang dipengaruhi oleh inflasi dengan asumsi 6.6 % di tahun 2007, maka diperoleh Inflate interest rate sebesar : If = 8 % + 6.6 % + ( 8 % x 6.6 % ) If = 15.128 %
Maka MARR yang dijadikan standart pengukuran investasi ini adalah sebesar MARR = 15.128 % .
2. Payback Method ( pemulihan modal )
Tabel. 4.27 Perhitungan Masa Pemulihan Modal dengan Arus Kas Kumulatif
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa untuk investasi cylinder head tersebut sudah kembali modal dalam waktu 0,19 tahun.
75
3. Perhitungan Nilai Sekarang ( Net Present Value / NPV )
Untuk investasi ini, penerimaan tahunan tidak seragam, sehingga dipilih metode perhitungan dengan nilai sekarang Tabel. 4.28 Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV )
Diperoleh NPV > 0
4. Profitability Index Methode
Dari perhitungan
NPV diatas, maka dapat dihitung pula
profitability Index untuk investasi line baru cylinder head. PI =
PI =
NPV +1 I0
152,081,563,521 + 1 = 10.27 14,808,528,000 PI > 1
nilai dari
76
4.4
Analisis Kelayakan
4.4.1
Analisis Kelayakan Pasar
Sepeda motor Honda yang diproduksi oleh PT. Astra Honda Motor telah mendapatkan kepercayaan pasar, dengan melihat market share yang dimiliki yang mencapai 45.7 % dari total penjualan sepeda motor di Indonesia tahun 2007, maka bisa dianggap bahwa peluang penjualan motor Honda ditahun berikutnya masih cukup besar. Ratio pemenuhan kebutuhan sepeda motor di Indonesia yang baru mencapai angka 0.078 % menjanjikan sebuah peluang untuk produsen sepeda motor untuk meningkatkan produksi. Sehingga dari data data tersebut
maka
investasi yang terkait dengan pengadaan komponen sepeda motor dapat dikatakan layak karena berbanding lurus dengan permintaan pasar.
4.4.2
Analisis Teknis
Analisis teknis dalam investasi ini terkait dalam kemudahan dan keamanan pengadaan komponen cylinder head. Dari sisi kemudahan dapat dikatakan bahwa dengan melakukan produksi sendiri/ lokal proses, maka aspek kelayakan proses akan lebih terkontrol karena proses dapat dipantau setiap saat. Jaminan kualitas akan lebih bisa dijamin karena semua uji kualitas dan test mutu dilakukan sendiri oleh PT. Astra Honda Motor dengan lisensi dari Honda Motor Jepang Company. Dari sisi stok barang juga lebih terkontrol karena jumlah produksi dapat ditentukan dengan melihat tingkat kegagalan produksi dan perakitan sepeda
77
motor. Safety stock komponen cylinder head dapat terjamin keberadaan dan jumlahnya.
4.4.3
Analisis Kelayakan Keuangan
Dalam menganalisis investasi ini digunakan metode penghitungan Nilai Sekarang ( NPV ), Profitability Index ( PI ), dan mencari Payback Periode Investasi. Dari perhitungan diperoleh bahwa untuk nilai peramalan dapat dikatakan benar dan sesuai ( tanpa ada kesalahan perkiraan ) diperoleh bahwa NPV proyek adalah
152,081,563,521 > 0, maka secara teknis bisa disimpulkan bahwa
investasi mempunyai nilai kelayakan karena syarat NPV > 0 dapat dipenuhi. Dari segi Profitability Index diperoleh data PI = 10.27 . Angka ini sudah memenuhi syarat dari uji kelayakan investasi, yaitu PI > 0 . Maka dari tingkat kemampulabaan proyek , investasi ini dapat dikatakan layak. Masa pengembalian modal, dimana modal yang ditanamkan adalah berasal dari PT. Astra Honda Motor, sehingga dalam perhitungan tidak disertakan tingkat bunga bank atas modal pinjaman. Dengan kondisi normal, waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal atas investasi hanya membutuhkan waktu 0.19 tahun. Waktu pengembalian yang sangat singkat
dalam umur pengembalian
modal, dan ini memungkinkan investasi ini dikatakan layak untuk dilaksanakan.
78
4.4.4 Analisis Sensitifitas Proyek
Semua proses perhitungan terhadap NPV, Payback Periode dan PI atas investasi tersebut didasarkan pada sebuah proses peramalan, sehingga akan tetap mempunyai peluang untuk mengalami pergeseran. Perubahan- perubahan yang terjadi bisa membuat sebuah analisa yang sebelumnya mempunyai nilai kelayakan , menjadi tidak layak. Proyeksi keuntungan yang diterima atas investasi bisa mengalami perubahan juga, peramalan permintaan komponen yang dibuat bisa mengalami kesalahan, karena konsumen juga sangat fluktuatif. Tingkat suku bunga bank juga berpengaruh karena selalu mengalami perubahan, sesuai dengan pergerakan ekonomi nasional dan juga dunia sangat mempengaruhi pergerakan dan perkembangan perilaku konsumen, dan pada akhirnya akan mempengaruhi peramalan penerimaan atas investasi pengadaan line produksi untuk cylinder head. Tingkat teknologi yang terus mengalami perkembangan juga berpengaruh, kondisi mesin yang dianggap sudah baik untuk kondisi sekarang, belum tentu masih seperti anggapan masih bertahan. Kondisi kompetitor sepeda motor lain mungkin sudah mengembangkan teknologi lain yang lebih baik, sehingga produk yang sekarang menjadi tidak menarik lagi bagi konsumen. Dalam pengujian ini, akan dicoba dengan asumsi ada penurunan tingkat laba sebesar 10 %, 20 %,30 %,40 %,dan 50 % untuk melihat perubahan pada hasil analisa Payback period, NPV dan Profitability Index.
79
Tabel 4.29 Analisis Perubahan Keuntungan
Tabel 4.30 Analisis Kelayakan Sensitifitas
Dari data dan perhitungan beberapa parameter – parameter untuk analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi line cylinder head tersebut masih mempunyai tingkat kelayakan, yaitu : NPV > 0 PI > 1 Sehingga investasi line cylinder head di PT. Astra Honda Motor ( AHM ) layak untuk di jalankan.