BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki peluang untuk mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima Pemilihan huruf harus berkesan kokoh dan gagah, namun tetap terlihat fun sehingga bisa memberikan visual voice terhadap pesan yang diciptakan dan memberikan korelasi terhadap karakter visual dan fotografi yang ditampilkan Menurut Sihombing, legibility merupakan kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaannya ini tergantung pada penampilan fisik huruf, ukuran, dan penataannya dalam sebuah naskah. Tipe huruf yang digunakan pada desain buku ini berkesan playful dan sederhana dan tetap terlihat muda.
4.1.2 Teori Fotografi Robert Hisch, dalam bukunya yang berjudul Photographic Possibilities, menuliskan bahwa toy camera mempertanyakan kembali berbagai macam ketentuan – ketentuan dasar tentang bagaimana seharusnya foto yang baik itu dibuat. Toy camera mengajak pemakainya untuk 24
melihat jauh ke dalam gambar yang akan dihasilkan tanpa harus memperdulikan tentang sisi teknikalitasnya. Dengan kualitasnya yang tidak sempurna, foto – foto yang dihasilkan oleh toy camera justru terlihat lebih unik dan menarik. Karena itu, foto – foto yang dimasukkan ke dalam buku ini, seluruhnya akan membawa semangat sesuai dengan apa yang dijabarkan oleh Robert Hisch diatas.
4.1.3 Teori Layout Menurut Frank Jefkins, ada delapan hukum desain yang dapat diterapkan dalam suatu layout. 8 hukum desain itu adalah : • Hukum Kesatuan, semua bagian dari layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout. • Hukum Keberagaman, dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrastan dan juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout agar tidak menghasilkan kesan monoton. • Hukum Ritme, menimbulkan suatu alur dan kesan pergerakan teks agar mudah dinikmati dan dibaca. • Hukum Harmoni, seluruh unsur layout harus dapat membentuk suatu kesatuan. • Hukum Proporsi, hal ini berkenaan dengan penggunaan unsur visual dengan ukuran media yang akan digunakan. • Hukum Skala, jarak penglihatan tergantung pada skala nada dan warna.
25
• Hukum Penekanan, bila semua ditonjolkan maka yang terjadi adalah tidak ada penekanan sama sekali.
4.1.4 Teori Warna Menurut Martha Gill, makna pada Target Audiens bisa berbeda - beda, tergantung dari : 1. Basic Personality Yaitu kepribadian si target sendiri 2. Culture Dipengaruhi oleh adat istiadat daerah atau negara setempat. 3. Trend Banyak dipengaruhi pada lingkungan, etnik dan media 4. Age Usia juga berpengaruh terhadap persepsi warna
4.2 Strategi Kreatif 4.2.1
Strategi Komunikasi
4.2.1.1 Fakta Kunci •
Yang termasuk dalam jenis toy camera adalah kamera analog yang sebagian besar bahannya terbuat dari plastik dan proses pemakaiannya sederhana
•
Pengetahuan masyarakat terhadap toy camera masih kurang
•
Toy camera menghasilkan hasil fotografi yang berbeda dengan hasil dari kamera lainnya, dikarenakan struktur dan bahan fisiknya yang terbuat dari plastik. 26
4.2.1.2 Profil Target Geografi Wilayah
: Kota besar di Indonesia
Luas Wilayah
:A
Kepadatan
: Perkotaan (urban)
Demografi Usia
: 18-25 tahun
Kelamin
: Pria dan wanita
Pekerjaan
: Mahasiswa, desainer, fotografer, seniman
Pendidikan
: Universitas
Psikografi Kelas Sosial
: A-B
Gaya Hidup
: Belongers, Achievers
Kepribadian
: Aktif, kreatif, berkelompok, pencinta seni, imajinatif, ambisius
Kebiasaan Ritme pembelian
: reguler
Keuntungan yang dicari : Kualitas, harga Status Pengguna
: Pengguna potensial, pengguna regular, pengguna pertama kali
Ukuran Penggunaan
: Pengguna menengah – berat
Status Loyalitas
: Menengah – kuat 27
Tingkat Keinginan
: Tidak sadar, sadar, berkeinginan, siap membeli
Sikap Terhadap Produk
: Antusias, positif, tertarik
4.2.1.3 Isu yang akan dikomunikasikan Buku ini membuktikan bahwa dengan menggunakan produk kamera yang sederhana seperti toy camera ini, foto yang dihasilkan tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan foto yang dihasilkan kamera lain yang kelasnya berbeda.
4.2.1.4 Keyword Unik, Menarik, Ekspresif, Playful, Muda
4.2.1.5 Tujuan Komunikasi Untuk menarik minat masyarakat dan para pencinta seni agar tertarik menggunakan toy camera sebagai salah satu sarana kegiatan fotografi.
4.2.1.6 Positioning Buku fotografi dengan tema toy camera yang unik, menarik, dan masih baru di Indonesia
4.2.1.7 Unique Selling Point Buku fotografi dengan konten lokal yang secara khusus membahas tentang toy camera dan menampilkan foto – foto yang secara kualitas seni tidak kalah jika dibandingkan dengan kamera digital serta SLR.
28
4.2.1.8 Pendekatan Emosional Desain ini menampilkan layout yang ekspresif, playful, serta menggunakan warna – warna cerah untuk menggambarkan semangat toy camera serta foto – fotonya dalam buku ini. Pemilihan foto akan dipilih berdasarkan berbagai macam mood namun memiliki kesamaan yaitu unik dan artistik sehingga pembaca buku ini dapat menangkap pesan komunikasi yang ingin disampaikan.
4.2.1.9 Pendekatan Rasional Dalam buku akan ditampilkan foto – foto berbagai jenis toy camera serta hasil foto fotonya yang artistik sehingga menarik pembacanya untuk ikut mencoba toy camera.
4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone & Manner Konsep desain yang digunakan dalam buku toy camera ini bersifat muda, playful, dan ekspresif.
4.2.2.2 Strategi Verbal Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa inggris dalam bentuk bahasa yang kasual namun tetap sesuai dengan ejaan dan tata bahasa yang benar. 4.2.2.3 Strategi Visual Warna : Menggunakan warna – warna yang mencolok dan memberikan kesan muda
29
Tipografi : Tipe huruf yang digunakan adalah tipe modern sans serif dan dekoratif untuk memberikan kesan muda dan ekspresif.
Fotografi : Foto – foto yang ditampilkan di dalam buku ini adalah foto yang memiliki hasil khas toy camera. Seluruh foto dihasilkan dari format film negatif dan positif dengan meminimalisir proses digital. Foto – foto yang ditampilkan bervariasi dari foto dengan film konvesional seperti film negatif hitam putih dan film warna, sampai foto – foto dengan proses yang tidak biasa seperti proses cross processing, redscale dan mix exposure .
Layout
: Layout dalam buku ini bersifat ekspresif dan playful. Judul dan body text akan diatur sedemikian rupa dapat menggambarkan semangat tersebut. Foto – foto yang ditampilkan akan mendapat porsi lebih sebagai fokus visual dalam buku ini.
30