BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas 2.1.1 Perancangan Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah”. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu: “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”. Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa
perancangan
merupakan
suatu
alternatif
untuk
memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.
18
2.1.2 Sistem Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem. Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkan “sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.”menurut Azhar Susanto (2004:18) dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yang menyatakan bahwa: “sistem adalah sekumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Berdasarkan dua definisi tersebut penulis menyimpulkan sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan serta menengkapi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.3 Informasi Definisi informasi menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan infornasi sebagai berikut: “informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”. Definisi informasi menurut Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya”. Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah serangkaian data yang telah terorganisasi yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, dan manfaat bagi penerimanya. 19
2.1.4 Sistem Informasi Definisi sistem menurut Al-Bahra (2005:13) dalam bukunya yang berjudul Analisi dan Desain Sistem Informasin menjelaskan bahwa: “suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer menjelaskan bahwa:
Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun non-pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.
Menurut definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling bekerjasama secara harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat.
2.1.5 Akuntansi Definisi Akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
“Akuntansi Adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimagsudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternative arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.”(2007:25) 20
Adapula definisi akuntansi menurut Revrisond Baswir (1997:4) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan Indonesia yang menerangkan bahwa:
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternative tindakan.
Menurut kedua definisi tersebut jika disimpulkan akuntansi adalah alat informasi dalam proses pengendalian yang diharapkan dapat digunakna sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah metode pencatatan Cash Basic, maka definisi menurut Abdul Halim (2007:49) penerjemah Moh Kurdi dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi, menjelaskan bahwa: “accrual basis atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas”. Menurut Kamus Akuntansi dari Sunjana Ismaya (2006:65) menerangkan tentang pengertian Cash Basic sebagai berikut:
Cash Basic adalah suatu dasar akuntansi yang mengakui pelaporan dan pendapatan pelaporannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat mengeluarkan kas untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode akuntansi. Lawan dari Accrual basis. 21
Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan akuntansi memiliki dua metode yaitu cash basic adalah metode pencatatan yang mengakui pencatatan dan beban dilihat dari uang yang diterima atau penerimaan kas terjadi. Accrual basic adalah metode yang hanya mengakui jika trasnsaksi menimbulkan perubahan pada kas.
2.1.5.2 Proses Akuntansi Menurut bukunya Abdul Halim (2007:52) yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti dibawah ini: Pencatatan dan Penggolongan SP2D-LS, SPJ, & Bukti Memorial
Peringkasan Buku Jurnal
Pelaporan Buku Besar
Kertas Kerja
Buku Pebantu
1. Bukti Penerimaan Kas. 2. Bukti Pengeluaran Kas 3. Bukti Memorial
1. Buku Jurnal Penerimaan Kas. 2. Buku Jurnal Pengeluaran Kas 3.Buku Jurnal Umum
Laporan Keuangan
Kumpulan rekening (Ringkasan Dan Rincian)
1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan arus Kas 3. Neraca Daerah 4. Catatan Atas Laporan
Gambar 2.1 Proses akuntansi (2007:52)
22
2.1.5.3 Siklus Akuntansi Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem akuntansi Sektor Publik, Mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasan dann pelaporan keuangan.” (2007:76) Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “siklus akuntansi adalah suatu sistem yang mengolah input (masukan) menjadi output (pengeluaran)”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan dalam siklus akuntansi adalah urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk sebuah siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan. Jika digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar dibawah ini. 1. Analisis Transaksi Keuangan
9. Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutup
2. Jurnal Transaksi
8. Jurnal Penutup
3. Posting Kebuku Besar
7. Laporan Keuangan A. Laporan Penghitungan APBD B. Laporan Penghitungan Ekuitas Dana atau R/K Pemda C. Neraca D. Laporan Aliran Kas
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (2007:52)
23
2.1.5.3.1 Jurnal Umum Definisi jurnal menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “penjuranalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal”. sedangkan menurut Indra Bastian (2007:84) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “Jurnal merupakan suatu media/ metode yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal adalah buku yang digunkan untuk mencatat transaksi keuangan.
24
Tabel 2.1 Jurnal Umum PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN JURNAL UMUM Per Januari n Sampai Desember n In Rp Tanggal
xxx
Nomor Bukti/Dokumen RAPBD/xxx/xx/xxx
Kode Rekening 1.01.1.01.18.00.00.1.2 1.01.1.01.18.00.00.6.1.6.02.01
xxx
BKB/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 1.01.1.01.18.00.00.1.1
xxx
PBOS/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.63 1.01.1.01.18.00.00.1.2
xxx
MDAS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.01.xx 1.01.1.01.18.00.00.02.09
xxx
xxx
KBOS/xxx/xx/xxx
KDAS/xxx/xx/xxx
xxx
RG/xxx/xx/xxx
MK/xxx/xx/xxx
BPK/xxx/xx/xxx
BPD/xxx/xx/xxx
BKT/xxx/xx/xxx
BKT/xxx/xx/xxx
BKT/xxx/xx/xxx
BKT/xxx/xx/xxx
-
-
xxx
Kas Bank Pendapatan Dana BOS
xxx
-
-
xxx
Kas Bank Pendapatan Dana Alokasi Sekolah
xxx
-
-
xxx
Peralatan
xxx
-
1.01.1.01.18.00.00.1.2
Kas Bank Biaya Dana Alokasi Sekolah
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.02.xx
Kas Bank
1.01.1.01.18.00.00.5.1.1.01.01
Belanja Gaji
1.01.1.01.18.00.00.1.2
Kas Bank Makanan & Minuman Kegiatan
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.1.1.4
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.02
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.01
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.01.01
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.03
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.02 1.01.1.01.18.00.00.1.2
xxx
xxx
Kas Dinas
Biaya Dana BOS
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.64
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
-
-
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
-
xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
Kas Bank
xxx
-
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
RAPBD
Kredit
xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 xxx
Kas Bank
Debit
Kas Bank
PP/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2
xxx
Jumlah
Uraian
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.01 1.01.1.01.18.00.00.1.2 TOTAL
Kas Bank Belanja Perjalanan Dinas keluar Daerah Kas Bank Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Kas Bank Belanja ATK Kas Bank Belanja Listrik Kas Bank Belanja Air Kas Bank Belanja Telepon Kas Bank
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
xxx
xxx
25
2.1.5.3.2 Buku Besar Umum Menurut Abdul Halim (2007:62) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “buku besar umum adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun”. Menurut Indra Bastian (2007:89) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal”. Berdasarkan definisi di atas ditarik simpulan bahwa buku besar umum adalah buku yang mencatat perkiraan atau kumpulan rekening. Berikut merupakan bentuk buku besar umum menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2008:707) adalah: Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas Bank
26
Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk RAPBD
Tabel 2.4 Buku Besar Umum untuk Kas Dinas
Tabel 2.5 Buku Besar Umum untuk Pendapatan Dana BOS
Tabel 2.6 Buku Besar Umum untuk Dana Alokasi Sekolah
Tabel 2.7 Buku Besar Umum untuk Peralatan
Tabel 2.8 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana BOS
Tabel 2.9 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana Alokasi Sekolah
27
Tabel 2.10 Buku Besar Umum untuk Belanja Gaji
Tabel 2.11 Buku Besar Umum untuk Belanja Makanan & Minuman
Tabel 2.12 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Keluar Daerah
Tabel 2.13 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Tabel 2.14 Buku Besar Umum untuk Belanja ATK
Tabel 2.15 Buku Besar Umum untuk Belanja Listrik
28
Tabel 2.16 Buku Besar Umum untuk Belanja Air
Tabel 2.17 Buku Besar Umum untuk Belanja Telepon
2.1.5.3.3 Laporan Keuangan Menurut Kamus Besar Akuntansi (2004:418) menerangkan bahwa: “laporan keuangan adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil oprasi perusahaan pada perusahaan tertertu”. Definisi laporan keuangan menurut Indra Bastian (2007:97) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan”. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari siklus akuntansi yang terdiri dari beberapa proses dan menjadi informasi keuangan pada periode tertentu.
A. Laporan Realisasi Anggaran Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa: 29
Laporan realisasi anggaran pemerintahan daerah merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang mengggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan.
Menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:159) yang dikutip dari PP 24 Tahun 2005 dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: “laporan realisasi anggaran adalah laporan keuangan yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan”. Bentuk laporan realisasi anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:1143) adalah sebagai berikut: Tabel 2.18 Laporan Realisasi Anggaran
30
B. Neraca Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menyebutkan bahwa: “neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintahan daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu”. Definisi neraca menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:153) dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: “neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset, kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu”. Bentuk dari neraca menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:1146) adalah sebagai berikut: Tabel 2.19 Neraca
31
C. Arus Kas Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa: “laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada tanggal pelaporan”. Definisi arus kas menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:185) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa:
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa arus kas adalah laporan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu. Tabel 2.20 Laporan Arus Kas
32
2.1.6 Sistem Akuntansi Definisi Sistem Akuntansi Menurut Krismiaji (2001:4) dalam Buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan bahwa: “sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, memproses bisnis”. Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) dalam buku Sistem Amuntansi Menerangkan bahwa: “sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan penggolongan perusahaan”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah pengkoordinasian dari
hal-hal
yang berkaitan dengan keuangan
untuk
menghasilkan data keuangan yang dibutuhkan.
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Azhar Susanto (2004:124) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa:
Kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan dibidang keuangan.
33
Menurut Robert G.Murdick ( 2004:17) yang diterjemahkan oleh Jogiyanto dalam Bukunya yang berjudul analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai Berikut:
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari oerganisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manager untuk digunakan dalam pengendalian dan pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.
Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bekerja untuk menghasilakan informasi tetapi berkaitan dengan bidang akuntansi atau proses akuntansi.
2.1.8 Kas 2.1.8.1 Definisi Kas Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: “kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan”. Kas menurut Thedorus M. Tuanakotta dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi menyatakan bahwa: “Kas sangat penting karena sifatnya yang liquid, mudah sebagai alat pertukaran, dan menunjukkan dayabeli secara umum. Kas disini uang tunai maupun saldo kas dalam bank.” (2000: 150)
34
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa kas adalah alat pelunasan kewajiban yang dapat digunakan, dapat berupa uang receh, uang kertas, cek, wesel.
2.1.8.2 Jenis dan Bentuk Kas A. Kas Kecil (Petty Cash) Definisi dana kas kecil menurut David yang dikutip dari Drs. J. Tanzil dan Rekan dalam situs http://www.beritajatim.com, menjelaskan bahwa:
“Kas kecil adalah suatu dana kas khusus yang disisihkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya, sedangkan tujuan dari dana kas kecil adalah membantu kasir (petugas kas kecil) dalam pengelolaan pengeluaran keuangan untuk keperluan rutin perusahaan. Ada dua macam cara pencatatan dana kas kecil.”
Menurut Kusnadi, dkk (2000:65) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Menengah (intermediate) menjelaskan bahwa prosedur pencatatan dana kas kecil mempunyai dua sistem yaitu:
1.
Imprest System (Sistem Impres) Imprest system dikenal pula dengan nonfluctuating system. Di dalam impress system pada saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi dicatat di debit pada akun “petty cash” dan kredit pada akun “cash” dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan (tidak ada jurnal), jurnal dilakukan pada saat kas kecil diisi kembali berikut penyetoran bukti transaksi. 2. Fluctuating System (Sistem Fluktuasi) Fluctuating system pada saat dana kas kecil pertama kali diisi dicatat sebagian imprest system dan pada saat dana ada transaksi dilakukan jurnal akun yang digunakan adalah dana kas kecil.
35
Berdasarkan definisi di atas kas kecil mempunyai dua sistem yaitu Imprest System dan Fluctuating System. Penulis menggunakan imprest system karena pada saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi dicatat di debit pada akun petty cash dan dikredit pada akun cash dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan.
B. Rekonsiliasi Bank Menurut Zaki Baridwan (2004:91) dalam bukunya yang berjudul Intermediate Accounting, menjelaskan bahwa: ”rekonsiliasi bank adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada”. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan rekonsiliasi bank adalah salah satu alat untuk mengoreksi saldo buku dengan saldo perusahaan dan menjelaskan perbedaan yang terjadi, sehingga manajer dapat mengetahui kesalahan yang terjadi. Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya yang berjudul
Intermediate
Accounting, rekonsiliasi bank sebagai berikut:
Tabel 2.21 Rekonsiliasi Bank
36
2.1.8.3 Standar Kas A. Penerimaan Kas Penerimaan Kas menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa:
”Penerimaan Kas merupakan penjualan tunai dengan dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.”(2001:455)
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: “penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke bendahara umum negara/daerah”. Berdasarkan dari kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa penerimaan kas adalah pendapatan yang diperoleh, yang menyebabkan kas yang ada di perusahaan bertambah.
B. Pengeluaran Kas Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: “pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari bendahara umum negara/daerah”. Pengeluaran Kas menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: ”Sistem Akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran dengan uang tunai melalui sistem dana kecil.” (2001:509)
Berdasarkan dari
kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa pengeluaran kas adalah transaksi-transaksi pengeluaran, dalam bentuk tunai maupun non tunai. 37
C. Pembiayaan Menurut Indra Bastian (2003:54) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan dan belanja dalam satu periode akuntansi. Menurut Ihyaul Ulum (2004:206) dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Suatu Penghantar menjelaskan bahwa pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surflus anggaran. Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan dan belanja, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surflus anggaran.
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Kas Menurut Krismiaji (2005:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: “kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan”. 38
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan bahwa sistem informasi akuntansi kas adalah sebuah sistem yang memproses transaksi–transaksi terhadap kas untuk menghasilkan informasi.
2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas 2.1.10.1 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dan pengeluaran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adalah fungsi Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
2.1.10.2 Formulir/Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan pada sistem penerimaan kas menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:732), adalah sebagai berikut: A. Bukti Transfer B. Slip Setoran Dokumen yang digunakan pada sistem pengeluaran kas menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut: A. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) C. Surat Perintah Membayar (SPM) D. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) G. Slip Penarikan 39
2.1.10.3 Catatan Yang Digunakan Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adalah (2011:732) sebagai berikut: “buku jurnal penerimaan kas, buku besar umum, buku besar pembantu”. Catatan yang digunakan untuk sistem pengeluaran kas menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut: “buku jurnal pengeluaran kas, buku besar umum, buku besar pembantu”.
2.1.10.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Kas Untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi kas, dibutuhkan software yang bisa digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi akuntansi kas. Terdapat beberapa macam software yang bisa digunakan antara lain adalah sebagai berikut: A. Microsoft Visual Basic 6.0 B. PHP Corder dan PHP Triad C. Borland Delphi 7.0 D. Turbo C++ dan Turbo Pascal E. Java Script Membuat sistem informasi akuntansi kas, penulis menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 karena memudahkan pengguna (user) dalam mengoperasikannya serta mudah diperbaiki bila terdapat error. Selain itu juga, biaya yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini terjangkau. Penulis melakukan 40
penelitian di Sub Bagian Keuangan, di bagian ini terjadi transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas berbentuk form inputan. Merancang aplikasi sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan software yang bisa melakukan penyimpanan data yang disebut database. Ada beberapa database yang mendukung Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain: A. SQL Server 2000 B. MySQL C. SQL Server 7.0 D. PostGrade E. Microsoft FoxPro Database yang digunakan penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi kas dengan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah SQL Server 2000. SQL Server 2000 merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan dalam pembuatan satu database dengan banyak file data. Data-data yang tersimpan di database mengenai transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut: A. Menerima pergantian kas B. Membayar belanja C. Membuat jurnal umum, buku besar umum, buku besar pembantu, laporan realisasi anggaran, laporan keuangan neraca dan laporan keuangan arus kas. Kebutuhan software sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan juga aplikasi report sebagai penunjang untuk menampilkan hasil proses pemrograman. Ada beberapa macam report, yaitu antara lain: A. Crystal Report B. Report pada Micsrosoft Access 41
C. Data Environment Report yang digunakan oleh penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi akuntansi kas adalah Crystal Report, karena aplikasi ini mudah digunakan sehingga memudahkan pengguna untuk mendesain hasil dari report sesuai keinginan.
2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan Bentuk perusahaan yang penulis teliti merupakan Instansi Pemerintahan. Jenis perusahaannya merupakan perusahaan jasa. Menurut Fandy Tjiptono (2001:6) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Bisnis, menjelaskan bahwa:
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks Menurut Tata Subari (2004:1966) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, mendefinisikan Diagram konteks sebagai berikut:
Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk mengembangkan sistem secara umum dan global dari keseluruhaan sistem yang ada
Menurut Al-bahra (2005:64) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Mendefinisikan diagram konteks sebagai berikut: 42
“diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem” Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah gambaran umum suatu sistem yang berjalan yang menggambarkan hubungan antara entitas satu dengan yang lainnya.
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, mendefinisikan data flow diagram (DFD) sebagai berikut:
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi manualisasi atau gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.
Data flow diagram menurut Jogiyanto HM (2005:699) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, adalah sebagai berikut:
Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, langkah-langkah didalam membuat data flow diagram dibagi menjdi tiga tahap atau tingkatan konstruksi DFD, yaitu sebagai berikut:
43
a. Diagram konteks Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untukmenggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada. b. Diagram Nol (0) Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci. c. Data Flow Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa DFD adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses dalam mengolah data disuatu sistem.
2.3.3 Kamus Data Menurut Tata Subari (2004:170) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, “kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Definisi menurut Jogiyanto HM (2005:75) dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian kamus data adalah sebagai berikut: “kamus data atau data dictiory atau disebut juga dengan istilah Sistem data dictiory adalah klatalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada Data Flow Diagram. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas penulis dapat mengambil keputusan bahwa kamus data adalah katalog data dari suatu sistem informasi.
44
2.3.4 Flowchart (Bagan Alir) Menurut krismiaji (2002:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Bagan Alir atau Flowchart adalah sebagai berikut:
Bagan Alir merupakan tehnik analisis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan Alir merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaa, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
Definisi Bagan Alir menurut A. Hall James yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Armos Kwary (2006:83) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan Bahwa: “bagan alir (flowchart) refresentasi grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas kuncinya”. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulakan bahwa bagan alir (flowchart) merupakan serangkaian prosedur yang menjelaskan mengenai sistem yang berjalan pada sebuah perusahaan. Jenis-jenis bagan alir menurut Krismiaji (2002:72) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) B. Bagan Alir Sistem (System Flowchart) C. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
2.3.5 Normalisasi Menurut Al Bahra (2005:169) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menerangkan bahwa: “Normalisasi adalah suatu proses 45
memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model dan logika.” Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah proses yang dilakukan untuk memperbaiki dengan menggunakan model data relasional dan dikoneksikan dengan logika.
2.3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD) Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Ladjamudin (2005:142) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam secara abstrak.” Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara sistem atau tehnik menggambar suatu sketma database dimana setiap komponen yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan fakta dari dunia nyata yang sedang ditinjau. A. Derajat Relationship (Relationship Degree) Definisi derajat relationship menurut Ladjamudin (2005:144) dalam bukunya Konsep
Sistem
Basis
Data
dan
Implementasinya
menyatakan
bahwa:
“Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relatinship.” Derajat relationship yang sering dipakai didalam ERD sebagai berikut:
46
1. Unary Relationship Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity set yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship. Contoh:
Pegawai
Menikah
Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary (2005:144) 2. Binary Relationship Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari satu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Contoh: Pegawai
M
Bekerja untuk
N
Dept.
Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary (2005:145) 3. Ternary Relationship Ternary Relationship merupakan relatinship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara serentak. Contoh: A la t
Pegaw ai
B e k e r ja u n tu k
Pegaw ai
J u m la h
Gambar 2.5 Diagram Relationship Ternary (2005:145)
47
B. Kardinalitas Relasi Definisi Kardinalitas relasi menurut Ladjamudin (2005:147) dalam bukunya Konsep
Sistem
Basis
Data
dan
Implementasinya
menyatakan
bahwa:
“Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lain”. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut: 1. Relasi satu ke satu (One to One) Tingkat hubungan ini menunjukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Contoh: NID
NID
1
Dosen
Kepalai
1
Jurusan
Gambar 2.6 One to One (2005:147) 2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One) Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan terlihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. Contoh: NID
Dosen
Kode MK
NID
1
Ajar
M
Kuliah
Gambar 2.7 One to Many (2005:147) 48
Kode MK
NID
Kuliah
Nim
M
1
Diambil
Nama
Mahasiswa
Gambar 2.8 Many to One (2005:147) 3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many) Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua. Contoh: Nim
Kode Mk
Nim
Mahasiswa
M
Belajar
Kode Mk
N
Kuliah
Gambar 2.9 Many to Many (2005:148)
2.4 Perangkat Lunak 2.4.1 Perangkat Lunak Sistem Operasi Menurut Jogiyanto (2005:360) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, menjelaskan bahwa: “perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer”. Ada beberapa software sistem operasi, diantaranya MS-DOS, Windows, UNIX, OS/2, dll. Menurut Abdul Razaq
(2003:9) dalam bukunya yang berjudul Penuntun
Praktis Microsoft Office XP, menjelaskan bahwa: “microsoft windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas,
49
khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam pengoperasiannya”. Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Microsoft Windows XP adalah sistem operasi yang memiliki berbagai fasilitas dan memiliki kemudahan dalam pengoperasiannya.
2.4.2 Perangkat Lunak Pemrograman Menurut Jogiyanto (2005:398) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, menjelaskan bahwa: “program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam aplikasi yang tertentu disebut dengan application software atau application program (program aplikasi)”. Menurut Edhy Sutanta (2005:21) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: “application Software merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu”.
A. SQL Server 2000 Menurut Feri Djuandi (2002:3) dalam bukunya yang berjudul SQL Server untuk Profesional, mendefinisikan bahwa: “SQL Server adalah sebuah sistem arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.” Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:145) dalam bukunya yang berjudul Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server, mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah perangkat lunak relation database 50
management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.” Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa SQL Server adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pengguna (user) untuk mengembangkan fungsinya.
B. Crystal Report Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:264) dalam bukunya yang berjudul Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server, menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat flexibel”. Menurut Madcom (2003:40) dalam bukunya yang berjudul Program Aplikasi Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report, menyebutkan bahwa: “crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”. Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa crystal report merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan yang terdapat di dalam database.
51
C. Client Server Definisi Client Server menurut Yuswanto (2005:5) dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, adalah sebagai berikut: “Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa usher yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client”. Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa Client server adalah penggunaan informasi yang saling berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan suatu aplikasi dalam satu komputer ataupun yang berbeda komputer.
2.4.3 Perangkat Lunak Bahasa Definisi Language Software menurut Jack Febrian (2004:11) dalam bukunya yang berjudul Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: “language
software
adalah
program-program
yang
digunakan
untuk
menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis di dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin, supaya dapat dimengerti oleh komputer”. Menurut Andry Koniyo dan Kusrini (2007:1) dalam bukunya yang berjudul Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Visual Basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programing).
52
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa language software adalah program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi yang ditulis didalam bahasa pemrograman supaya dapat dimengerti oleh komputer dan Visual Basic adalah salah satu program yang termasuk ke dalam language software.
53