53
BAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
4. 1
Spesifikasi hardware dan software Rancangan ini dibuat dan dites pada konfigurasi hardware sebagai berikut: •
Processor : Pentium III 500 Mhz.
•
Memory : 64 Mbytes.
•
Hardisk : 20 Gbytes.
•
Monitor : 14” (resolution 800 x 600)
Konfigurasi hardware yang lebih dari pada yang diatas akan menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Rancangan ini dibuat dengan menggunakan software :
4. 2
•
Bahasa pemrogramaman yang digunakan Delphi 6.0
•
Database : MySQL 4.0.18
•
Sistem Operasi : Windows Millenium Edition (Me)
Persiapan data Perancangan program estimasi kuat sinyal ini menggunakan data pengamatan pada suatu daerah di Sumatera dengan menggunakan alat bantu GPS (Global Positioning System) receiver dan alat pengukur kuat sinyal. Data yang dipersiapkan berupa:
54 ¾ Data antena Berisi antena ID, koordinat x (longitude), koordinat y (latitude), dan nama antena seperti disajikan pada tabel 4.1 di bawah. Tabel 4.1
Data Antena
No
Antena ID
X (derajat desimal)
Y (derajat desimal)
Nama antena
1
12075
105,78
5,74
Palas
¾ Sample Point Berupa 10 titik sampel yang merupakan data yang telah ada dari antena di atas seperti disajikan pada tabel 4.2 di bawah. Tabel 4. 2
Data Sample point
No
X (derajat desimal)
Y (derajat desimal)
Nilai (dbm)
1
105,39
6,01
33,7
2
104,98
5,41
12,8
3
106,12
4,89
9,5
4
105,58
5,76
46,3
5
105,83
5,74
57,1
6
105,81
6,44
21,2
7
105,75
6,11
38,7
8
105,81
5,83
54,3
9
105,69
5,47
44,6
10
105,05
5,51
17,2
55
¾ Estimation Point Titik yang akan diestimasi kuat sinyalnya. Sebanyak satu titik. Data Selengkapnya disajikan pada tabel 4.3 di bawah. Tabel 4. 3
Data Estimation Point
No
X (derajat desimal)
Y (derajat desimal)
1
106,22
6,22
4. 3
Hasil penelitian Setelah melalui proses implementasi, maka berikut ini akan dijelaskan hasil dari rancangan program berserta penjelasan proses secara singkat dan contoh hasil keluaran. 4. 3. 1
Input Sample point Dalam memasukkan input sample point dapat dilakukan dengan dua
cara. Cara pertama adalah dengan memasukkan data ke database secara langsung, contohnya dengan menggunakan program MySQL-Front. Cara kedua adalah dengan meng-entri melalui program ini. Langkah-langkah cara kedua adalah: 1. Memasukkan input antena. Gunanya adalah memilih data sampel antena manakah yang akan dipakai. Jika data antena telah ada dalam database, maka kita tinggal memilihnya. Jika belum ada, kita dapat menambahkan data tersebut ke dalam database dengan mengisi combo box
56
dengan antena id , EditNamaAntena dengan nama antenanya (optional), EditLongitude dengan koordinat longitude antena (optional), dan EditLatitude dengan koordinat latitude antena (optional). Lalu melanjutkan dengan menekan ButtonShow untuk melihat sample point yang dimiliki oleh antena tersebut. Contonya dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah.
Gambar 4. 1 Contoh Memasukkan Input Antena
2. Memasukkan input sample point. Gunanya memasukkan sampel untuk melakukan estimasi. Masukkan koordinat longitude titik sample ke kolom x, koordinat latitude titik sampel ke kolom y dan nilai pada titik sampel
57
tersebut ke kolom nilai. Contoh dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah.
Gambar 4. 2 Contoh Memasukkan Input Sample Point
3. Setelah
selesai
memasukkan
data
sample
point,
untuk
melanjutkan ke input estimation point maka tekanlah ButtonNext. ButtonNext hanya berfungsi jika data pada sample point tidak kosong. Contoh ButtonNext dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah. Sedangkan ontoh pesan kesalahan pada Gambar 4.4 di bawah.
Gambar 4. 3 Contoh ButtonNext
58
Gambar 4. 4 Contoh Pesan Data Sample Point Kosong
4. 3. 2
Input Estimation Point Sama seperti memasukkan input sample point, memasukkan input
estimation point dapat dilakukan dengan memasukkan data titik yang akan diestimasi nilainya secara langsung ke dalam database atau memasukkan melalui program ini. Langkah-langkahnya adalah memasukkan koordinat longitude titik estimasi ke kolom x dan masukkan koordinat latitude titik estimasi ke dalam kolom y. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah.
Gambar 4. 5 Contoh Memasukkan Input Estimation Point
59
Contoh ButtonEstimate dapat dilihat pada Gambar 4.6 di bawah. Sedangkan contoh pesan kesalahan jika data estimate kosong pada Gambar 4.7 di bawah
Gambar 4. 6 Contoh ButtonEstimate
Gambar 4. 7 Contoh Pesan Kesalahan Data Estimate Point Kosong
4. 3. 3
Mulai estimasi dengan metode kriging Estimasi hanya dapat dimulai jika data estimation point tidak kosong.
Estimasi dimulai sesuai dengan metode Kriging. Estimasi dilakukan pada titik-titik estimasi secara satu per satu, sehingga dasar estimasi menggunakan sampel yang sama tidak menambahkan dengan kuat sinyal estimasi. Proses Kriging-nya adalah sebagai berikut: 1. Membentuk Matriks C Matriks C dibentuk dari sample point. Pertama-tama dicari jarak antar titik pada sample point. Lalu berdasarkan jarak tersebut dicari nilainya dengan fungsi kovarian. Setelah itu dibentuk ke dalam matriks bujur sangkar. 2. Mencari Matriks C Inverse Matriks C Inverse dicari dengan menggunakan cara OBE.
60
3. Membentuk Matriks D Matriks D dibentuk dari estimation point. Kemudian dihitung jarakjarak titik estimasi ke titik-titik sample point. Setelah itu dengan fungsi kovarian dicari nilai-nilainya. Hasilnya dimasukkan ke dalam bentuk matriks. 4. Mecari Matriks W Matriks W didapat dari mengalikan Matriks C inverse dengan Matriks D. Hasilnya dijadikan bobot untuk estimasi. 5. Mencari nilai estimasi Masing-masing bobot dikalikan dengan nilai pada sample point dan hasilnya dijumlahkan. Hasil penjumlahan ini adalah nilai kuat sinyal estimasi pada titik estimasi tersebut.
4. 3. 4
Hasil Estimasi Hasil estimasi ada pada DBGrid yang berisikan koordinat longitude titik
estimasi pada kolom x, koordinat latitude titik estimasi pada kolom y dan nilai hasil estimasi pada kolom nilai. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 4.8 di bawah.
Gambar 4. 8
Contoh Hasil Estimasi
61
4. 4
Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan spesifikasi hardware
diatas, dapat dilihat
beberapa hal yang menjadi keunggulan dan kelemahan dari rancangan program aplikasi ini. Berikut ini adalah keunggulan dari rancangan program aplikasi ini: ¾ Program estimasi kuat sinyal dengan metode Kriging ini berjalan dengan relatif cepat. ¾ Data yang diperlukan sederhana dan mudah memasukkannya sebagai input program ini. ¾ Hasil estimasi dapat dipertanggung jawabkan secara statistika. ¾ Data input dapat relaitf lebih cepat dimasukkan karena dalam bentuk database.
Kelemahan dari rancangan program aplikasi ini : ¾ Hasil output program ini hanya sebatas angka-angka. Relatif kurang mem-visualisasi-kan keadaan. ¾ Relatif sulit untuk copy-paste, karena berupa DB grid.