92
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1
Spesifikasi Sistem Sarana yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan load balancing dan failover serta konfigurasi alert pada PT. Jasnita Telekomindo terdiri dari hardware dan software dengan spesifikasi sebagai berikut:
4.1.1
Hardware Spesifikasi
hardware
yang
dibutuhkan
mengimplementasikan MikroTik adalah sebagai berikut: •
CPU Pentium IV
•
RAM 1GB
•
LAN card D Link 3 buah
•
Sound card
•
MikroTik DoM
•
Motherboard ASUS
•
Layar Monitor 15”
untuk
93
Gambar 4.1 CPU MikroTik
4.1.2
Software Software
minimum
yang
diperlukan
untuk
mendukung
pengimplementasian adalah WinBox, sistem operasi Windows XP Professional Service Pack 2, Bandwidth Monitor 3.4 build 757, dan MRTG. Selain itu, untuk mendukung bekerjanya hardware dan software, maka diperlukan brainware. Brainware adalah orang yang mengenal dan mengerti sistem secara mendasar untuk melakukan pengoperasian, maintenance, dan troubleshooting bila terjadi masalah atau gangguan pada sistem jaringan.
94 4.2
Prosedur Operasional 4.2.1
Pemasangan Dalam MikroTik yang menggunakan DoM (Disc on Module) sudah tersedia kabel power. Selanjutnya kabel power ini dihubungkan kabel konektor yang terdapat pada motherboard. Karena menggunakan DoM, maka MikroTik ini tidak perlu di-install terlebih dahulu dan telah mendapatkan license key tidak seperti MikroTik yang menggunakan CD. Setelah MikroTik terpasang dan CPU dinyalakan akan terlihat tampilan awal MikroTik sebagai berikut:
Gambar 4.2 Tampilan Login MikroTik
Setelah terlihat tampilan awal, sistem operasi akan meminta username dan password untuk dapat masuk ke dalam MikroTik. Masukkan username dan password secara default (username adalah admin dan password tidak perlu diisi). Atau dapat pula dimasukkan username dan password sesuai dengan keinginan. Setelah login, akan muncul tampilan sebagai berikut:
95
Gambar 4.3 Tampilan Setelah Login MikroTik
4.2.2 Konfigurasi Backup Data Berikut adalah command-command yang diperlukan untuk melakukan semua konfigurasi backup data, load balancing, failover, dan alert:
Tabel 4.1 Command MikroTik Command
Fungsi
export
Mencetak script yang digunakan untuk konfigurasi ulang ataupun konfigurasi yang baru.
import
Mengembalikan informasi yang di-export dari file tertentu ke MikroTik.
ip address
Untuk
mengidentifikasi
host-host
yang
96 terdapat pada IP jaringan. system scheduler
Membuat jadwal pengeksekusian terhadap script yang dibuat dalam MikroTik.
ip firewall mangle
Mangle digunakan untuk mengidentifikasi
paket berdasarkan paket-paket yang sudah ditandai
dengan
penanda
khusus
dan
kemudian memprosesnya. ip firewall nat
Untuk menggantikan IP sumber dan IP tujuan dari IP paket yang dilewatkan melalui router dan memungkinkan host pada LAN untuk menggunakan sekumpulan IP
address
bagi
komunikasi
internal
ataupun eksternal. ip route
Digunakan untuk mengkonfigurasi routing yang akan digunakan apakah secara statis, dinamis atau policy routing.
system script
Untuk
membuat
script-script
yang
dijalankan dalam MikroTik. tool netwatch
Melakukan ping ke gateway atau IP address yang ingin dipantau.
97 Tabel 4.2 Command di cmd.exe Command
Fungsi
telnet
Untuk melakukan remote ke jaringan melalui jarak jauh (remote).
quit
Keluar dari telnet dan ftp.
ftp
Untuk melakukan remote ke jaringan melalui jarak jauh (remote) dan melakukan fungsi seperti mengirimkan serta menerima file dari router.
get
Mengambil file dari MikroTik versi lama dan disimpan ke dalam suatu folder melalui ftp.
put
Meletakkan file yang telah diambil ke MikroTik versi baru melalui ftp.
Tabel 4.3 Command system scheduler Command
Fungsi
add comment
Menambahkan komentar yang diinginkan.
interval
Interval waktu script akan dijalankan.
name
Nama script yang dibuat.
on-event
Untuk menjalankan schedule berdasarkan
98 script tertentu. system script run
Menjalankan script yang telah dibuat.
tool fetch address
Mengambil file yang diperlukan dari alamat yang sudah dimasukkan.
path
Letak file yang ada di dalam web.
import
Menjalankan file yang sudah di-download agar ter-update di dalam sistem.
start-date
Tanggal mulai menjalankan script.
start-time
Waktu yang diinginkan untuk menjalankan script.
Tabel 4.4 Command ip firewall mangle Command
Fungsi
add chain
Menambahkan spesifikasi chain untuk meletakkan aturan khusus.
src-address-list
Mencocokkan
source
address
paket
terhadap address yang didefinisikan. in-interface
Interface
yang
memasuki
route
(jika
interface dijembatani, maka paket akan muncul melalui jembatan interface-nya sendiri).
99 new-connectionmark
Menspesifikasikan nilai yang baru pada connection mark untuk digunakan dalam
penghubung
dengan
action=mark
connection. passthrough
Mengabaikan atau tidak aturan ini untuk lanjut ke aturan berikutnya.
connection-state
Menerjemahkan analisis koneksi jalur data untuk paket yang khusus.
nth
Mencocokkan paket nth khusus yang diterima oleh aturan tertentu.
action
Digunakan ketika paket cocok dengan aturan yang ada.
address-list
Menspesifikasikan
nama
dari
address
list untuk mengumpulkan IP address dari
aturan action=add-dst-to-address atau action=add-src-to-address-list. address-listtimeout
Menentukan interval waktu kapan address akan dipindahkan dari address list yang dispesifikasikan oleh parameter addresslist.
connection-mark
Mencocokkan paket yang ditandai melalui fasilitas mangle dengan koneksi yang
100 ditandai secara khusus. new-routing-mark
Menspesifikasikan nilai dari routing mark yang
digunakan
dalam
action=mark-
routing. comment
Menambahkan komentar yang diinginkan.
dst-address-list
Mencocokkan address tujuan dari sebuah paket
terhadap
address
list
yang
didefinisikan. new-packet-mark
Menspesifikasikan nilai dari paket yang ditandai
untuk
digunakan
dalam
action=mark-packet.
Tabel 4.5 Command ip firewall nat Command
Fungsi
add chain
Menambahkan chain yang lebih spesifik untuk menjalankan aturan tertentu.
connection-mark
Mencocokkan paket yang ditandai melalui fasilitas mangle dengan connection mark yang khusus.
action
Dijalankan ketika paket cocok dengan aturan yang ada.
to-addresses
Alamat
atau
range
alamat
untuk
101 menempatkan alamat asal dari paket IP. to-ports
port atau range port untuk menempatkan port asal dari paket IP.
Tabel 4.6 Command ip route Command
Fungsi
add dst-address
Menambahkan alamat tujuan dan network mask, dimana netmask merupakan nomor bit yang diindikasikan oleh nomor jaringan.
gateway
Merupakan host gateway yang dapat dicapai secara langsung melalui beberapa interface.
scope
Nilai yang digunakan secara rekursif pada suatu address. Nilainya berkisar antara 0255.
target-scope
Nilai yang digunakan secara rekursif pada suatu address. Nilainya berkisar antara 0255.
routing-mark
Tanda untuk paket-paket yang akan dirouting
melalui
suatu
Didefinisikan di dalam ip mangle.
gateway. firewall
102 Tabel 4.7 Command system script Command
Fungsi
add name
Nama script yang diinginkan.
source
Berisi logika dari script yang dibuat.
Tabel 4.8 Command tool netwatch Command
Fungsi
interval
Interval waktu yang diinginkan untuk menjalankan script.
down-script
Menjalankan script ketika koneksi terputus.
comment
Menambahkan komentar yang diinginkan.
host
Alamat IP yang ingin dipantau.
get
Mencari
script
yang
sesuai
untuk
dijalankan. find comment
Mencari komentar yang sesuai agar script dapat dijalankan.
status
Waktu yang diinginkan untuk menjalankan script apakah up atau down.
Sebelum melakukan implementasi menggunakan MikroTik versi yang lebih baru, maka perlu dilakukan backup terhadap data yang
103 terdapat pada MikroTik versi sebelumnya. Tahapan konfigurasi untuk melakukan backup data adalah sebagai berikut: 1. Buka command prompt pada komputer yang akan digunakan untuk proses export file dan lakukan ‘telnet’ ke MikroTik versi sebelumnya dengan memasukkan IP address MikroTik versi yang lama. C:\Documents
and
Settings\MERGI
VANESSA\My
Documents>telnet 202.146.1xx.x
2. Lakukan command ‘export’ untuk file-file yang ingin di-backup. Setelah selesai meng-export semua file, lakukan command ‘quit’ untuk keluar dari MikroTik yang telah di-telnet. [admin@MikroTik] > ip address export file=xxipaddress [admin@MikroTik] > ip bgp instance export file=xxbgpinstance [admin@MikroTik] > ip bgp peer export file=xxbgppeer [admin@MikroTik] > ip firewall address list export file=xxipfirewalladdresslist [admin@MikroTik] > ip firewall filter export file=xxipfirewallfilter [admin@MikroTik] > ip firewall nat export file=xxipfirewallnat [admin@MikroTik] > ip route export file=xxiproute [admin@MikroTik] > ip route rule export file=xxiprouterule
104 [admin@MikroTik] > routing filter export file=xxroutingfilter [admin@MikroTik] > quit
3. Lakukan command ‘ftp’ untuk tersambung ke MikroTik versi sebelumnya dengan memasukkan IP address MikroTik versi lama tersebut. Contohnya: 202.146.1xx.x. Setelah masuk ke ftp, maka akan diminta untuk memasukkan username dan password yang ada di MikroTik versi sebelumnya. C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>ftp 202.146.1xx.x Connected to 202.146.1xx.x 220 MikroTik FTP server (MikroTik 2.9.27) ready User (202.146.1xx.x:(none)): admin 331 Password required for admin Password: 230 User admin logged in
4. Lakukan command ‘get’ untuk mengambil dan menyimpan filefile yang telah di-backup ke dalam folder tertentu, misalnya my documents. Setelah selesai, lakukan command ‘quit’. ftp> get xxbgpinstance.rsc ftp> get xxbgppeer.rsc ftp> get xxipaddress.rsc ftp> get xxipfirewalladdresslist.rsc ftp> get xxipfirewallfilter.rsc ftp> get xxipfirewallnat.rsc
105 ftp> get xxiproute.rsc ftp> get xxiprouterule.rsc ftp> get xxroutingfilter.rsc ftp> quit 221 Closing
5. Buka command prompt pada komputer yang hendak menjalankan proses backup.
6. Lakukan ‘ftp’ untuk tersambung ke MikroTik versi yang terbaru dengan memasukkan IP address MikroTik versi baru tersebut. Contohnya: 192.168.8x.x.
Setelah masuk ke ftp, maka akan
diminta untuk memasukkan username dan password yang ada di MikroTik versi baru. C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>ftp 192.168.8x.x Connected to 192.168.8x.x. 220 MikroTik FTP server (MikroTik 3.10) ready User (192.168.8x.x:(none)): admin 331 Password required for admin Password: 230 User admin logged in
7. Lakukan command ‘put’ untuk memasukkan file-file yang telah di-backup. Setelah semua file telah disimpan ke dalam MikroTik versi baru, maka lakukan command ‘quit’.
106 ftp> put xxbgpinstance.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxbgpinstance.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 1117 bytes sent in 0.00Seconds 1117000.00Kbytes/sec. ftp> put xxbgppeer.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxbgppeer.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 708 bytes sent in 0.00Seconds 708000.00Kbytes/sec. ftp> put xxipaddress.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipaddress.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 2842 bytes sent in 0.00Seconds 2842000.00Kbytes/sec. ftp> put xxipfirewalladdresslist.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewalladdresslist.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 3295 bytes sent in 0.00Seconds 3295000.00Kbytes/sec. ftp> put xxipfirewallfilter.rsc
107 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewallfilter.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 9961 bytes sent in 0.00Seconds 9961000.00Kbytes/sec. ftp> put xxipfirewallnat.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewallnat.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 12296 bytes sent in 0.00Seconds 12296000.00Kbytes/sec. ftp> put xxiproute.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxiproute.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 45059 bytes sent in 0.00Seconds 45059000.00Kbytes/sec. ftp> put xxiprouterule.rsc 200 PORT command successful 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxiprouterule.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 3394 bytes sent in 0.00Seconds 3394000.00Kbytes/sec. ftp> put xxroutingfilter.rsc 200 PORT command successful
108 150 Opening ASCII mode data connection for '/xxroutingfilter.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 212 bytes sent in 0.00Seconds 212000.00Kbytes/sec. ftp> quit 221 Closing
8. Lakukan telnet ke MikroTik versi yang baru dengan memasukkan IP address MikroTik versi yang baru. C:\Documents
and
Settings\MERGI
VANESSA\My
Documents>telnet 192.168.8x.x
9. Lakukan command ‘import’ di dalam MikroTik melalui telnet tadi untuk mengeksekusi semua file (dimana di dalam file ini terdapat sejumlah command) yang telah disimpan sebelumnya agar file tersebut ter-install di MikroTik versi yang baru. [admin@MikroTik] > import xxipaddress.rsc Opening script file xxipaddress.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxbgpinstance.rsc Opening script file xxbgpinstance.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxbgppeer.rsc Opening script file xxbgppeer.rsc
109 Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxipfirewalladdresslist.rsc Opening script file xxipfirewalladdresslist.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxipfirewallfilter.rsc Opening script file xxipfirewallfilter.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxipfirewallnat.rsc Opening script file xxipfirewallnat.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxiproute.rsc Opening script file xxiproute.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxiprouterule.rsc Opening script file xxiprouterule.rsc
Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxroutingfilter.rsc Opening script file xxroutingfilter.rsc
Script file loaded and executed successfully
110 Isi dari file-file yang di-import di atas akan dimasukkan pada lampiran.
4.3
Implementasi 4.3.1
Load balancing Untuk memaksimalkan semua jalur gateway yang ada agar dapat digunakan secara optimal, maka digunakan teknik load balancing. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan load balancing: 1. Masukkan ‘ip address’ untuk load balancing. ip address yang akan dimasukkan telah di-import sebelumnya melalui prosedur backup.
2. Masukkan NICE yang akan digunakan untuk pemisah antara IIX dan international dengan menggunakan ’system scheduler’. system scheduler add comment=update-nice disabled=no interval=1d name=update-nice-rsc onevent=":if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={ /file remove nice.rsc }; /tool fetch address=202.65.113.115 scrpath=/download/nice.rsc;/import nice.rsc" startdate=jan/01/2008 start-time=08:30:00
3. Atur ‘ip
firewall
International.
mangle’
berserta pemisah IIX dan
111 ip firewall add chain=prerouting action=markconnection new-connection-mark=isp1 passthrough=yes connection-state=new ininterface=LAN nth=3,1
ip firewall add chain=prerouting action=markrouting new-routing-mark=isp1 passthrough=no ininterface=LAN connection-mark=isp1
ip firewall add chain=prerouting action=markconnection new-connection-mark=isp2 passthrough=yes connection-state=new ininterface=LAN nth=3,2
ip firewall add chain=prerouting action=markrouting new-routing-mark=isp2 passthrough=no ininterface=LAN connection-mark=isp2
ip firewall add chain=prerouting action=markconnection new-connection-mark=isp3 passthrough=yes connection-state=new ininterface=LAN nth=3,3
ip firewall add chain=prerouting action=markrouting new-routing-mark=isp3 passthrough=no ininterface=LAN connection-mark=isp3
;;; jalur iix
112 ip firewall add chain=forward action=markconnection new-connection-mark=mark-kon-indo passthrough=no src-address-list=nice
ip firewall add chain=forward action=markconnection new-connection-mark=mark-kon-indo passthrough=no dst-address-list=nice
;;; jalur internasional ip firewall add chain=forward action=markconnection new-connection-mark=mark-kon-inter passthrough=yes src-address-list=!nice
ip firewall add chain=forward action=markconnection new-connection-mark=mark-kon-inter passthrough=yes dst-address-list=!nice
;;;pemisah Indonesia dan internasional ip firewall add chain=prerouting action=markpacket new-packet-mark=indonesia passthrough=no connection-mark=mark-kon-indo
ip firewall add chain=prerouting action=markpacket new-packet-mark=internasional passthrough=no connection-mark=mark-kon-inter
113 4. Atur ‘ip firewall NAT’. ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade src-address=192.168.8x.x/xx
5. Atur ‘ip route’. ip route add disabled=no distance=1 dstaddress=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routingmark=isp1
ip route add disabled=no distance=1 dstaddress=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routingmark=isp2
ip route add disabled=no distance=1 dstaddress=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routingmark=isp3
ip route add disabled=no distance=1 dstaddress=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x
4.3.2
Failover Langkah-langkah untuk melakukan failover adalah sebagai berikut: 1. Lakukan ‘ip route’ untuk menandai gateway tiap-tiap ISP pada terminal MikroTik. ip route add gateway=202.146.1xx.x comment=”isp-1”
114 ip route add gateway=202.146.1xx.x comment=”isp-2”
ip route add gateway=202.146.1xx.x comment=”isp-3”
2. Lakukan penambahan ‘system script’ pada terminal MikroTik. system script add name=Failover source= { :if ([/ping 202.146.1xx.xx count=1]!=1) do= { /ip route enable [find comment="isp-2"] /ip route enable [find comment="isp-3"] } else= { :if ([/ping 202.146.1xx.x count=1]!=1) do= { /ip route enable [find comment="isp-1"] /ip route enable [find comment="isp-3"] } else= { :if ([/ping 202.146.1xx.x count=1]!=1) do= { /ip route enable [find comment="isp1"] /ip route enable [find comment="isp2"]
115 } else= { /ip route enable [find comment="isp1"] /ip route enable [find comment="isp2"] /ip route enable [find comment="isp3"] } } } }
3. Lakukan ‘system scheduler’ dari script Failover yang telah dibuat. system scheduler add name="Failover" interval="10s" on-event="/system script run Failover"
Script yang ketiga ini menjalankan script failover di atas dengan melakukan perintah ping terlebih dahulu pada masing-masing ISP untuk mengecek apakah masing-masing ISP tersebut ada yang sudah kembali berjalan atau belum. Ping ini dilakukan setiap 10 detik. Jika masing-masing ISP sudah kembali berjalan, maka tidak terjadi failover.
116 4.3.3 Konfigurasi Alert Untuk memantau jaringan yang sedang down atau terputus, maka digunakan sebuah alert. Di bawah ini merupakan langkah konfigurasi alert untuk IP yang ingin dipantau bila terdapat ISP yang down atau terputus: 1. Lakukan ‘system script’ yang berbeda-beda untuk mengetahui jaringan mana yang down atau terputus dengan suara alert yang berbeda. system script add name=lantai3 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do {:local T 524,300ms,588,300ms,660,300ms,784,600ms,657,300ms, 588,300ms,524,300ms,588,300ms,660,300ms,784,900ms, 524,200ms,588,300ms,660,300ms,784,600ms,657,300ms, 657,300ms,988,300ms,1047,300ms,988,300ms,784,800ms ,1047,300ms,988,500ms,880,300ms,784,600ms,524,300m s,784,300ms,784,300ms,699,300ms,660,300ms,588,900m s,1047,300ms,988,500ms,880,300ms,784,600ms,524,300 ms,784,300ms,784,900ms,699,600ms,660,300ms,588,300 ms,524,900ms :for
C
from=0
frequency=[:pick
to=(([:len $T
$T]/2)-1)
($C*2)]
do={:beep
length=[:pick
(($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="laskarpelangi"] status]="down")}
$T
117 system script add name=lantai5-1 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1397,400ms,1319,4 00ms,20000,200ms,1319,200ms,1319,200ms,1319,200ms, 1319,400ms,1175,400ms,20000,200ms,1175,200ms,1175, 200ms,1175,200ms,1397,400ms,1319,400ms,20000,200ms ,1319,200ms,1319,200ms,1319,200ms,1319,400ms,1175, 400ms,20000,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms ,1047,400ms,1760,400ms,20000,200ms,1047,200ms,1047 ,200ms,1047,200ms,1047,400ms,1568,400ms,20000,200m s,1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1047,400ms,1397 ,400ms,1319,400ms,1175,400ms,1047,400ms,1319,800ms ,1175,400ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]} } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="diamilikku"] status]="down")}
system script add name=lantai5-2 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 784,350ms,1047,700ms,1047,350ms,1047,700ms,1175,35 0ms,1319,350ms,1319,350ms,1319,350ms,1047,700ms,13 97,350ms,1319,700ms,1175,350ms,988,350ms,1047,350m s,1175,350ms,1047,1050ms,20000,700ms,784,350ms,104
118 7,700ms,1047,350ms,1047,700ms,1175,350ms,1319,350m s,1319,350ms,1319,350ms,1047,700ms,1397,350ms,1319 ,700ms,1175,350ms,988,350ms,1047,350ms,1175,350ms, 1047,1050ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]} } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="naikpuncakgunung"] status]="down")}
system script add name=lantai5-3 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms :beep length=650ms frequency=987.7666025122 :delay 700ms :beep length=300ms frequency=987.7666025122 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1046.5022612024
119 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=1174.6590716696 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=987.7666025122 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms :beep length=650ms frequency=880 :delay 1050ms :beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms :beep length=650ms frequency=987.7666025122 :delay 700ms :beep length=300ms frequency=987.7666025122 :delay 350ms
120 :beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms :beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms :beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=1174.6590716696 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=987.7666025122 :delay 175ms :beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms :beep length=650ms frequency=880 } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="jablay"] status]="down")}
system script add name=lantai5-4 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms :beep length=200ms frequency=1396.9129257320 :delay 200ms :beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=2093.0045224048
121 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1318.5102276515 :delay 400ms :beep length=800ms frequency=1567.9817439270 :delay 1200ms :beep length=200ms frequency=1174.6590716696 :delay 200ms :beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms :beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1174.6590716696 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms :beep length=800ms frequency=1318.5102276515 :delay 1200ms :beep length=190ms frequency=1046.5022612024 :delay 200ms :beep length=200ms frequency=1046.5022612024 :delay 200ms :beep length=390ms frequency=1760 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1760 :delay 400ms
122 :beep length=400ms frequency=1975.5332050245 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=2093.0045224048 :delay 400ms :beep length=800ms frequency=1567.9817439270 :delay 1200ms :beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms :beep length=200ms frequency=1396.9129257320 :delay 200ms :beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1318.5102276515 :delay 400ms :beep length=400ms frequency=1174.6590716696 :delay 400ms :beep length=800ms frequency=1046.5022612024 } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="balonkuadalima"] status]="down")}
system script add name=lantai5-5 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 784,300ms,1319,600ms,1319,600ms,1175,600ms,988,600 ms,1047,600ms,20000,300ms,988,150ms,1047,150ms,988
123 ,450ms,988,150ms,1319,300ms,1568,300ms,1047,600ms, 20000,300ms,880,300ms,784,300ms,784,300ms,1047,300 ms,1319,300ms,1397,600ms,1319,600ms,1175,600ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]} } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="kangenband "] status]="down") }
system script add name=lantai6 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 1319,250ms,1568,250ms,1568,500ms,1319,250ms,1568,2 50ms,1568,375ms,1568,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1 760,250ms,1568,250ms,1319,250ms,1175,250ms,1175,37 5ms,1568,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1568,375ms,15 68,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1568,375ms,1568,125 ms,1319,250ms,1568,250ms,1760,250ms,1568,250ms,117 5,250ms,1047,250ms,1047,250ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="tokecang"] status]="down")}
system script add name=lantai7 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa
124 ssword,sniff source= { :do { :local T 784,200ms,1047,400ms,1319,400ms,1568,600ms,1319,20 0ms,1760,200ms,1568,200ms,1397,200ms,1319,200ms,11 75,600ms,784,200ms,988,400ms,1175,400ms,1397,600ms ,1760,200ms,1568,200ms,1760,200ms,1568,200ms,1397, 200ms,1319,600ms,784,200ms,1047,400ms,1319,400ms,1 568,600ms,1319,200ms,1397,200ms,1319,200ms,1397,20 0ms,1568,200ms,1760,600ms,1760,600ms,1976,200ms,20 93,200ms,1568,400ms,1318,400ms,1568,200ms,1397,200 ms,1319,200ms,1175,200ms,1046,600ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]} } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="satuakusayangibu"] status]="down")}
2. Lakukan command ‘tool netwatch’ untuk memantau apakah ada jaringan yang terputus. tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s
125 tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku
126 down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s
127 tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no
128 comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s
129 tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay downscript=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-
130 script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s
131 tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband
132 down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s
133 tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang
134 down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s
tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7
135 host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s
Dalam alert ini, IP dikelompokkan menurut group atau kelompok pengguna yang tersebar di beberapa lantai tertentu yang menggunakan jasa ISP PT. Jasnita Telekomindo. Untuk pengelompokan IP di lantai 5 yaitu kantor PT. Jasnita Telekomindo, IP dibagi lagi menjadi divisi area kerja. Lantai 3, 6, dan 7 hanya diberikan 8 IP dan untuk pembagiannya berikutnya ke bagian divisi lain merupakan kebijakan dari perusahaan yang berada di lantai 3, 6, dan 7. tool netwatch digunakan untuk melakukan pengecekan apabila ada IP group yang sedang terputus atau down.
4.4
Evaluasi Untuk
mengetahui
kinerja
dari
sistem
yang
sudah
dilakukan
implementasi dapat diketahui dengan melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi load balancing untuk mengetahui semua jalur gateway yang ada digunakan secara maksimal, terjadi peningkatan bandwidth atau tidak, dan traffic yang ada semakin besar atau kecil. 2. Evaluasi failover untuk mengetahui terjadi pergantian ISP apabila ada salah satu ISP yang putus.
136 3. Evaluasi alert untuk mengetahui bila ada koneksi yang putus, sound card yang ada di PC MikroTik akan mengeluarkan bunyi peringatan atau tidak.
4.4.1
Evaluasi Load Balancing Evaluasi terhadap load balancing yang telah dilakukan di atas meliputi: 1. Evaluasi semua jalur gateway yang ada sudah dipakai secara maksimal. Untuk melihat jalur gateway sudah dimanfaatkan secara maksimal atau belum, maka digunakan tracert. Berikut adalah hasil dari tracert yang dilakukan:
137
Gambar 4.4 Tracert Website
Dari gambar di atas, hasil tracert pada baris kedua merupakan jalur gateway. Setelah dilakukan load balancing, pada gambar tampak bahwa hasil tracert pada tiga website yang berbeda menunjukkan IP gateway yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa semua jalur gateway yang ada pada jaringan LAN PT. Jasnita Telekomindo sudah dilalui semua, sehingga tidak hanya satu gateway saja yang dipakai bila ada koneksi ke internet. Hal
138 ini tentunya akan mengurangi traffic yang ada dan tidak terjadi penumpukan akses melalui satu ISP saja. Selain itu, cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan mengunjungi situs-situs web yang menyediakan layanan untuk mengetahui IP address yang sedang digunakan, contohnya seperti www.proxyblind.org
dan
www.myipaddress.com.
Jika
mengunjungi situs-situs tersebut, maka akan ditampilkan IP address yang sedang kita gunakan. Apabila telah dilakukan load balancing, maka IP address yang ditampilkan akan berubah-ubah sesuai jalur gateway yang digunakan.
2. Evaluasi terjadi keseimbangan bandwidth dan paket melewati jalur yang benar. Evaluasi terhadap keseimbangan bandwidth ini dapat diketahui melalui WinBox apakah paket yang melalui jalur memiliki bandwidth yang merata atau tidak. Berikut adalah hasil evaluasi tersebut:
139
Gambar 4.5 Tampilan Load Balancing pada WinBox
Dari gambar di atas dapat dilihat besar semua paket yang masuk memiliki bandwidth yang merata (balance). Karena MikroTik hanya dapat membaca script secara berurutan (dari atas ke bawah), maka pertama-tama untuk pemisah antara indonesia dan internasional dibuat jalurnya terlebih dahulu yang berasal dari command new-connection-mark=mark-kon-indo dan
new-
connection-mark=mark-kon-inter dimana keduanya memiliki chain yang sama yaitu forward. chain=forward berarti paket
yang ada akan diteruskan apabila telah melewati firewall atau berada di dalam firewall. Setelah jalur Indonesia dan internasional terbentuk, maka MikroTik akan menentukan paket yang berhak masuk ke dalam firewall untuk kemudian diteruskan dengan menggunakan
command
chain=prerouting.
Setelah
itu
dilakukan pemeriksaan alamat IP yang dituju apakah masuk ke
140 koneksi
indonesia
atau
internasional
yang
telah
dibuat
sebelumnya dengan command connection-mark=mark-konindo dan connection-mark=mark-kon-inter.
3. Evaluasi load balancing berpengaruh terhadap kecepatan download dan upload. Untuk evaluasi ini digunakan software yang bernama Bandwidth Monitor 3.4 build 757. Berikut ini adalah hasil pengukuran bandwidth menggunakan Bandwidth Monitor 3.4 build 757: •
Bandwidth monitor untuk pengujian download dan upload dari situs lokal
Gambar 4.6 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Lokal Setelah Load Balancing pada Jam 09:02:33 am
141
Gambar 4.7 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Lokal Setelah Load Balancing pada Jam 01:02:42 pm
•
Bandwidth monitor untuk pengujian download dan upload dari situs internasional
Gambar 4.8 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Internasional Setelah Load Balancing pada Jam 09:15:44 am
142
Gambar 4.9 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Internasional Setelah Load Balancing pada Jam 01:13:04 pm
Evaluasi terhadap gambar di atas dilakukan terhadap data yang berbentuk film yang berukuran 763 Mb dari situs lokal dan internasional pada hari Senin, 10 November 2008 dan Kamis, 20 November 2008. Dibandingkan dengan pengujian yang dilakukan sebelum load balancing, kecepatan download dan upload data terlihat mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena semua jalur gateway telah dipakai dan tidak terjadi penumpukan pada salah satu ISP saja. Pengujian ini dilakukan berkala setiap satu minggu sekali selama 5 minggu pada jam yang berbeda-beda. Download dan upload dari situs lokal memiliki kecepatan yang lebih cepat daripada situs internasional. Hal ini disebabkan karena pada situs internasional, data harus berjalan melalui path atau jalur yang lebih panjang
143 dibandingkan dengan situs lokal sehingga kecepatan download dan upload data dari situs internasional lebih lambat dibandingkan situs lokal. Untuk lebih ringkas, pengujian ini akan dilampirkan dalam bentuk tabel di bawah:
Tabel 4.9 Bandwidth Monitor untuk Kecepatan Download dan Upload dari Situs Lokal Setelah Implementasi Tanggal
Waktu
Max
Avg Down
Avg Up
Evaluasi
Evaluasi
(Mbps)
(Mbps)
(Mbps)
10 November 08
09:02:33 am
59.8
26.2
4.29
17 November 08
11:05:20 am
61.0
12.9
4.86
20 November 08
01:02:42 pm
60.2
18.3
3.61
27 November 08
03:07:05 pm
57.9
25.8
3.61
2 Desember 08
05:07:54 pm
61.1
32.6
10.3
10 Desember 08
07:03:08 pm
65.2
41.1
5.64
Keterangan: Situs lokal untuk download dan upload film menggunakan www.indowebster.com
144 Tabel 4.10 Bandwidth Monitor untuk Kecepatan Download dan Upload dari Situs Internasional Setelah Implementasi Tanggal
Waktu
Max
Avg Down
Avg Up
Evaluasi
Evaluasi
(Mbps)
(Mbps)
(Mbps)
10 November 08
09:15:14 am
2.44
1.38
0.21
17 November 08
11:12:15 am
0.85
0.70
0.30
20 November 08
01:13:04 pm
3.17
0.85
0.36
27 November 08
03:11:51 pm
2.99
1.05
0.31
2 Desember 08
05:14:15 pm
2.46
1.45
0.22
10 Desember 08
07:17:57 pm
2.38
1.51
0.24
Keterangan: Situs internasional untuk download dan upload film menggunakan www.rapidshare.com
Pada tabel-tabel di atas, setelah dilakukan load balancing terlihat bahwa kecepatan download dan upload mengalami peningkatan. Karena kecepatannya meningkat, maka waktu yang diperlukan untuk upload dan download menjadi lebih cepat.
4. Evaluasi apakah traffic jaringan menjadi lebih kecil atau semakin besar. Evaluasi ini menggunakan software MRTG. Berikut ini adalah grafik pemakaian bandwidth internet pada jaringan LAN
145 yang diambil pada hari Kamis, tanggal 4 Desember 2008 pada jam 2:53 pm. • MRTG pada jaringan LAN (hari)
Gambar 4.10 Traffic LAN (hari)
• MRTG pada jaringan LAN (minggu)
Gambar 4.11 Traffic LAN (minggu)
• MRTG pada jaringan LAN (bulan)
Gambar 4.12 Traffic LAN (bulan)
146 • MRTG pada jaringan LAN (tahun)
Gambar 4.13 Traffic LAN (tahun)
Untuk lebih jelasnya, keterangan dari gambar MRTG di atas ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Keterangan dari Gambar MRTG Jaringan LAN Setelah Implementasi Load Balancing LAN Periode
Inbound (M)
Outbound (M)
Curr
Avg
Max
Curr
Avg
Max
Hari
2.61
1.68
3.94
4.97
3.03
5.28
Minggu
7.15
2.24
10.67
3.07
2.06
4.13
Bulan
1.37
2.09
9.23
1.33
2.29
12.20
Tahun
1.70
1.82
4.78
3.86
2.58
9.14
Pada tabel MRTG di atas, dibandingkan dengan traffic sebelum dilakukan implementasi, setelah dilakukan implementasi
147 load balancing, taffic yang ada tampak lebih kecil atau mengalami penurunan. Dengan menurunnya traffic yang ada, maka kecepatan transfer data menjadi lebih cepat. Untuk lebih jelasnya, perbandingan dari gambar MRTG di atas sebelum dan sesudah implementasi ditampilkan dalam gambar berikut ini: MRTG LAN (Inbound) 20 18 17.39 16
Bits per second
14 Curr Before
12
Avg Before 10.67 10.01
10
Max Before Curr After
9.23
Avg After
8
Max After
7.15 6
6.3 6.09
4
3.94 3.37 2.61 1.68
4.78
4.76
2 0 Hari
3.26
2.9 2.8 2.09 1.37
2.78 2.24
Minggu
Bulan
2.17 1.82 1.7
Tahun
Periode
Gambar 4.14 Kurva Perbandingan MRTG LAN (Inbound) Sebelum dan Sesudah Implementasi Load Balancing
Dari gambar 4.14 di atas, terlihat bahwa ada perbandingan traffic terhadap inbound (paket ang masuk) sebelum dan sesudah implementasi load balancing. Sebagai contoh, rata-rata traffic
148 sebelum implementasi (avg before) pada periode bulan sebesar 2.8 bits per second dan setelah implementasi (avg after) traffic turun menjadi 2.09 bits per second.
MRTG LAN (Outbound) 25 22.78
Bits per second
20
Curr Before
15
Avg Before Max Before 12.2
Curr After Avg After
10 9.14 7.75 6.6 5
5.28 4.97 3.73 3.03
0 Hari
Max After
6.89 5.81 4.52 4.13 3.18 3.07 2.06
3.23 2.82 2.29 1.33
Minggu
Bulan
3.86 3.69 2.89 2.58
Tahun
Periode
Gambar 4.15 Kurva Perbandingan MRTG LAN (Outbound) Sebelum dan Sesudah Implementasi
Dari gambar 4.15 di atas, terlihat bahwa ada perbandingan traffic terhadap outbound (paket yang masuk) sebelum dan sesudah implementasi load balancing. Sebagai contoh, rata-rata traffic sebelum implementasi (avg before) pada periode bulan
149 sebesar 3.23 bits per second dan setelah implementasi (avg after) traffic turun menjadi 2.29 bits per second. Kedua kurva di atas tidak hanya menggambarkan traffic MRTG per bulan saja, tetapi juga per hari, minggu, dan tahun. Setelah dilakukan implementasi load balancing, traffic yang ada dalam jaringan mengalami penurunan baik dari inbound maupun outbound. Hal ini disebabkan karena semua jalur gateway yang ada di dalam jaringan telah digunakan seluruhnya untuk melewatkan paket-paket tersebut ke host tujuan (destination host). Dengan digunakannya seluruh jalur gateway ini, deadlock yang sering terjadi pada masing-masing ISP berkurang, sehingga dengan berkurangnya deadlock, maka traffic yang ada menurun dibandingkan dengan sebelum implementasi load balancing.
4.4.2
Evaluasi Failover Evaluasi failover dapat diketahui melalui WinBox. Berikut adalah hasil evaluasi yang telah dilakukan:
Gambar 4.16 Kondisi Ketiga ISP yang Aktif
150 Pada gambar di atas terlihat ada tiga ISP yaitu WH-ether1, WHether2, dan WH-ether3. Ketiga ISP di atas sedang berada dalam kondisi aktif. Pada kondisi ini, belum ada ISP yang terputus.
Gambar 4.17 Kondisi ISP Pertama yang Putus
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa ISP yang pertama yaitu WHether1 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini, paketpaket yang melewati ISP pertama akan dialihkan ke ISP kedua dan ketiga secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk (Rx) ke MikroTik pada ISP kedua dan ketiga akan bertambah besar.
Gambar 4.18 Kondisi ISP Kedua yang Putus
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa ISP yang kedua yaitu WHether2 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini, paketpaket yang melewati ISP kedua akan dialihkan ke ISP pertama dan ketiga
151 secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk (Rx) ke MikroTik pada ISP pertama dan ketiga akan bertambah besar.
Gambar 4.19 Kondisi ISP Ketiga yang Putus
Pada gambar 4.19 terlihat bahwa ISP yang ketiga yaitu WHether3 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini, paketpaket yang melewati ISP ketiga akan dialihkan ke ISP pertama dan kedua secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk (Rx) ke MikroTik pada ISP pertama dan kedua akan bertambah besar. Dengan dilakukannya failover, apabila ada salah sau ISP yang terputus maka semua paket akan dialihkan ke ISP yang aktif secara otomatis. Hal ini memberikan kemudahan bagi network administrator karena tidak perlu lagi melakukan routing secara manual untuk memindahkan paket-paket tersebut ke ISP lain yang aktif.
4.4.3
Evaluasi Alert Setelah dilakukan percobaan pada script alert yang ada di MikroTik, bila ada salah satu IP atau beberapa IP yang terputus, maka
152 akan mengeluarkan bunyi sesuai dengan group-group IP yang ada. Untuk lebih jelas, sesuai dengan group IP, bunyi alert tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Keterangan dari Alert Gedung Group IP
Range IP
Alert
E-Trade
Lantai 3
202.146.1xx.xxx s/d
Nidji –
202.146.1xx.xxx
Laskar Pelangi
202.146.1xx.xxx/xx
Lantai 5: Yovie & Nuno 1. Ruang
192.168.x.x s/d 192.168.x.x/xx
Monitoring
– Dia Milikku 192.168.x.xx
2. Ruang
Naik-Naik Ke 192.168.x.xx s/d
Finance /
192.168.x.xx/xx
Puncak Gunung 192.168.x.xx
Accounting
3. Ruang Billing
192.168.x.xx s/d
Titi Kamal –
192.168.x.xx
Jablay
192.168.x.xx/xx
Balonku Ada 4. Ruang
192.168.x.xx s/d 192.168.x.xx/xx
Meeting
Lima 192.168.x.xx
Kangen Band – 5. Ruang Marketing
192.168.x.xx s/d
Tentang Aku
192.168.x.xx
Kau dan Dia
202.146.1xx.xx s/d
Tokecang
192.168.x.xx/xx
dan Direktur
Lantai 6
202.146.1xx.xx/xx
153 202.146.1xx.xx
Lantai 7
202.146.1xx.xxx s/d
Satu-Satu Aku
202.146.1xx.xxx
Sayang Ibu
202.146.1xx.xxx/xx
Dari keseluruhan hasil implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan, kinerja jaringan pada PT. Jasnita Telekomindo mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari kecepatan transfer data dan penurunan traffic pada jaringan. Selain itu, sistem monitoring jaringan tampak lebih mudah untuk dilakukan.