58
Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1
Implementasi Aplikasi Setelah melakukan analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang telah
dibangun diharapakan dapat menjadi solusi dalam mencari tempat parkir yang lebih mudah dengan menggunakan IP Camera yang dihubungkan dengan komputer, dan ditampilkan pada sebuah layar. Aplikasi ini dibangun pada sistem server dan client, dimana pada client berbasis web sedangkan di server berbasis desktop. Agar pengoperasian sistem aplikasi ini dapat berjalan dengan baik tentunya perlu didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan agar aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan.
4.1.1
Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Lunak Untuk dapat mengimplementasi rancangan aplikasi dan basis data yang telah dibangun, diperlukan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu.
59
Personal Computer (PC) •
Client o Browser (diutamakan M ozilla Firefox) o Operating System apa saja
•
Server o Operating System (harus WINDOWS) o Software XAM PP o OPEN CV library o FLTK o Win Socket
4.1.1.2 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Keras Untuk mengimplementasikan rancangan aplikasi dan baris data yang telah dibangun, diperlukan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu. •
IP Camera Spesifikasi perangkat
keras
IP Camera yang diperlukan
untuk
implementasi rancangan aplikasi yang berperan sebagai penyedia video untuk dimonitoring melalui PC. Salah satu contohnya adalah:
60
Gambar 4.1 Vivotek IP7153/IP7154
Fitur-fitur : •
10x Digital Zoom Function
•
Multi-camera Capability
•
Motion Detection Function
•
Recording Program (included)
•
Color Night View Mode (4.00 lux)
•
Cell Phone Monitoring
•
Buffered Images
Tipe Sensor
CMOS Sensor
Ukuran Sensor
¼ inch
Resolusi Sensor
approx. 320.000 pixels
61
Viewing Angel
530 horizontal 410 vertical
Digital Zoom
10x Digital Zoom Function
Ethernet Ports
Ethernet(10 Base-T)
Autentifikasi
UserID/Password
Pemakaian Listrik 1.7 W
•
Dimensi
85x85x25 mm
Berat
100 g\
Personal Computer(PC) Spesifikasi perangkat keras pada PC yang berperan sebagai alat untuk
memonitoring IP Camera sebagai berikut : o Pada PC Client Procesor standard Memory RAM 1GB (min 512mb) LCD 32'' Keyboard Mouse o Pada PC Server Procesor 2core(min) Memory RAM 2GB Grafic Card standard Wifi (Tapi Harus Memperhatikan securitynya) Kabel LAN
62
Keyboard Mouse LCD 32'' 4.1.2
Instalasi Aplikasi Copy file E-park.exe dan Client.exe ke PC client dan copy file Server.exe
ke PC Server. 4.1.3
Cara Penggunaan IP Camera Langkah-langkah untuk dapat menggunakan IP Camera : •
M emasang IP Camera pada tempat yang diinginkan, usahakan tempat yang strategis agar cakupan pantauan dapat efektif.
•
M elakukan setting pada modem router untuk menghubungkan IP Camera dengan internet.
•
M elakukan setting pada IP Camera setelah mendapatkan IP address.
•
Untuk mengetahui IP dari kamera, dapat menggunkan wizard
•
Kemudian
masuk ke dalam configuration kamera,
dengan
cara
menggunakan Internet Explorer, lalu masukan IP dari kamera tersebut. •
Setelah itu pilih menu Configuration .
•
Kemudian masuk ke Network, pilih used fixed IP address, dan masukkan IP yang ingin digunakan.
•
Setelah itu pilih Save.
63
4.2 Data S tatistik Aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang kami namakan Easy Parking ini kami buat menggunakan IP Camera. Adapun alasan mengapa IP Camera yang dipergunakan untuk aplikasi ini akan dibahas menggunakan data statistik kelemahan dan kelebihan IP Camera dibandingkan dengan CCTV Camera.
4.2.1 IP Camera vs CCTV Camera Kelebihan dari penggunaan IP Camera adalah sebagai berikut : 1. Remote Viewing: Salah satu kelebihan IP Camera adalah jangkauan akses. Dengan menggunakan IP camera maka kita dapat melakukan pemantauan dari jarak jauh yang dimungkinkan melalui jaringan internet.
2. Recording to Remote Location: IP Camera selain fitur remote viewing, salah satu data penting yang menarik untuk diketahui adalah IP Camera mempunyai kemampuan merekam dari jarak jauh (Remote Recording) dan sifatnya dapat diakses dari berbagai tempat.
3. Go Wireless: Berbeda dibandingkan dengan CCTV (Close Circuit Television). Penggunaan IP Camera memungkinkan akses nirkable (wireless). Sehingga sangat memungkinkan untuk perkembangan lebih lanjut.
64
4. Motion Detector: Salah satu kelebihan IP Camera yang penting untuk adalah adanya fitur motion detector. Fitur ini memungkin untuk pemantauan pergerakan objek.
5. Video Analitic: Selain mendukung motion detector, IP Camera juga mendukung analisis video. Dengan software yang sudah terintegrasi di dalamnya (bundled), maka tidak perlu lagi menginstall software khusus.
4.2.2 Berikut ini table perbedaan antara IP Camera dan Analog Camera Sebelum memutuskan untuk menggunakan IP Camera, berikut ini penelitian yang kami lakukan (pembandingan 2 produk): No Faktor
IP Camera
1
Kualitas Image yang dihasilkan
Image yg dihasilkan lebih baik
2
Sumber daya listrik pada camera
M embutuhkan listrik yang didapat melalui jaringan Ethernet
3 Resolusi Megapiksel
4
S mart Camera
CCTV Image yang dihasilkan tidak terlalu baik dan terdapat garis-garis Listrik yang digunakan harus menggunakan kabel yg berbeda dengan jaringan cctv
tiga megapikselatauor 204x x 1536
1 megapixel 10x resolusi CIF, yang 352 x 240
Ip Camera mempunyai beberapa fitur lebih seperti : M anajemen Alarm, M endeteksi gerakan, Pengenalan objek.
Hanya mengirimkan beberapa gambar ke DVR
65
No Faktor
5
6
7
8
PTZ Camera
Built In Audio
Keamanan
Fleksibel Dan Pilihan Beban Infrastruktur Efektif
IP Camera IP Camera mempunyai kombinasi dengan suara, gerakan, autofocus dan tracking IP Camera mempunyai efisiensi dalam mendapatkan Audio dalam video yang didapat membutuhkan otentikasi, dan dengan enkripsi, tidak dapat memanfaatkan sinyal, memberikan total privasi, gambar aman menangkap dan transmisi, dan jejak bukti sistem kamera dengan alamat IP yang ditetapkan, memberikan gambar digital yang jelas tanpa kehilangan kualitas terbaik.Dapat mengirim banyak aliran film dari puluhan kamera di 1 waktu, memberikan sebuah sistem single line yang memungkinkan ratusan klip video stream simultan penuh
CCTV hanya memberikan image yang didapat dari cctv
CCTV membutuhkan kabel audio tersendiri yang memakan biaya lebih dan hanya mendapatkan audio file pada DVR
Hanya mengandalkan sinyal yang didapat dari cctv ke DVR, Apabila ada sinyal lain yg ditangkap, maka sinyal baru itu yang digunakan
Dengan kamera CCTV, sudah mahal kabel coax, serat, dan tidak dapat diandalkan nirkabel instalasi. Semakin jauh CCTV dari DVR, lebih buruk gambar. Setelah ditambahkan listrik atau audio, itu hanya membuat hal-hal sulit.
66
No Faktor
9
10
IP Camera
CCTV M enggunakan kamera CCTV,kehilangan kualitas gambar yang baik setiap kali gambar yang ditransfer film dari didigitalkan sekali, sinyal analog apabila dan hasil tetap digital kamera digital dari S olusi Dijital tanpa konversi lebih Digital Signal banyak, dihasilkan Processor, yang dari klip video yang kemudian diubah jelas kembali ke analog untuk menjalankan sampai kabel coax, yang lagi di DVR digital untuk merekam Hal yang perlu dipikirkan adalah fleksibilitas dan aplikasi back end dan kinerja kamera biaya penyimpanan, The Charge Total bertingkat , masuk semanis membuat Terendah akal untuk dengan server menggunakan semua kamera IP open-sistem berbasis, M ultilevel. vs. proprietary hardware seperti DVR TABEL 4.1 Perbadingan CCTV dengan IP Camera
4.2.3 Macam-macam Teknik Threshold Berikut ini adalahmacam-macam teknik threshold dan grafiknya. Berdasarkan grafik tersebut dapat ditemukan bahwa terdapat perbedaan noise reduction level. Ambil contoh threshold binary yang terdapat perbedaan yang siknifikan. M elihat data tersebut akhirnya kita menggunakan Value Threshold Level. Kemudian penelitian ini dihentikan, lalu dengan menggunakan teknik bruteforce, mencoba memasukkan value-value yang
67
cocok untuk aplikasi ini. Percobaan ini diterapkan pada cvCanny yang hasilnya cukup memuaskan.
Gambar 4.2 Perbandingan Threshold Dengan menggunakan teknik bruteforce, setelah menunggu 5 jam akhirnya ditemukan angka yang cocok yaitu 190, 0. constint lowTresh=190; constint highTresh=0;
68
4.2.4 Analisa JPEG Suatu gambar digital yang tergambar dalam screen 2 dimensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Aspect Ratio M encoba beberapa image dengan ratio image panjang dan tinggi. S etelah mencoba beberapa image, maka ditemukan bahwa biasanya sebuah gambar memiliki ratio 4:3.
2. Resolution Resolusi, merupakan ukuran detail berapa pixel image di reproduksi kembali. Untuk mencapai kecepatan yang maksimal dengan berulang kali percobaan maka diputuskan untuk menggunakan resolusi 500x500.
3. Coordinate System Untuk screen location kami memutuskan, akan lebih baik jika aplikasi yang di run muncul langsung di layar dengan koordinat yang telah ditentukan.
4.2.5
Analisa Percobaan Awal Tahapan ini merupakan tahapan yang cukup menyulitkan. Dimana harus
ditentukannya angka standard berapa ukuran mobil. Selain memperhatikan factor cahaya, kami juga harus melakukan riset dengan menggunakan kamera. Di awali dengan menggunakan kamera handphone, kemudian dikembangkan menggunakan kamera saku, sampai akhirnya kami mendapatkan IP Camera.
69
Langkah-langkah pengolahan gambar: 1. M empersiapkan teknik floodfill untuk menentukan blok yang kosong. Awalnya diadakan penelitian dengan asumsi dilihat dari atas. Penelitian ini sukses dan menghasilkan jumlah eksak berapa mobil yang kosong secara realtime.
Gambar 4.3 S imulasi Lapangan Parkir Awal
2. M endapatkan Image Nyata (Lokasi : Parkir Bina Nusantara): Kemudian tersadarlah bahwa meletakan kamera 1800 merupakan sesuatu yang dapat dikatakan hampir mustahil. Akhirnya, kami mencari waktu untuk melakukan pemotretan yang kedua di lokasi parkir Bina Nusantara.
Gambar 4.4 Pengambilan Gambar Acak
70
Pertama kali kita mencoba image yang diambil dari sudut vertical. Tapi, percobaan ini memberikan hasil yang kurang baik. Tapi, setidaknya penelitian ini ditemukan bahwa intensitas pencahayaan berpengaruh pada hasil pencarian.
3. M emulai percobaan noise reduction Berangkat dari kesalahan yang ada, kami melakukan pencarian nilai noise reduction yang tepat dan nilai RGB yang tepat. Akhirnya kami memutuskan untuk menjadikannya GrayScale menggunakan CV_GRAY2BGR. Ternyata berhasil. Tapi tetaplah tidak dapat ditentukan jumlah mobil yang ada pada blok tersebut.
4. M encoba semua gambar (pencarian angle) Kesalahan pada sudut pandang pengambilan gambar menjadi salah satu kendala. Percobaan dibawah ini melakukan beberapa percobaan untuk mengambil gambar dari berbagai sudut pandang.
Gambar 4.5 Pencarian S udut Pandang ke-1 Failed = Accuracy = 0 Failed = Accuracy = 0%
71
Gambar 4.6 Pencarian S udut Pandang ke-2 Failed = Accuracy = 50%
Gambar 4.7 Pencarian S udut Pandang ke-3 Failed = Accuracy = 96%
72
5. Pencarian konstanta yang tepat M enyadari bahwa dengan akurasi yang hampir tepat. Kemudian, karena adanya efek pencahayaan berupa lampu berwarna merah di belakang. Akhirnya diterapkan fungsi buatan
sendiri yang kami namakan virtual line-floodfilling.
Dengan
menggunakan itu maka ditentukan nilai up_div, lo_div. up_div
lo_div
status
0
0
gagal
0
1
gagal
1
0
gagal
1
1
gagal
2
0
gagal
2
1
gagal
0
2
gagal
1
2
gagal
2
2
berhasil
Tabel 4.2 Pencarian Konstanta up_div dan lo_div 6. Pembuatan Jaringan Penelitian ini masih berlanjut ke pembuatan topologi jaringan. Kemudian terjadi masalah mengenai bagaimana caranya satu komputer dapat menerima inputan dari berbagai komputer di jaringan ataupun dari berbagai camera. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pengaturan port.
73
7. Finalisasi Penelitian ini berhasil untuk mendeteksi gambar yang didapat dari IP Camera, lalu diproses dengan Computer Vision sehingga dapat mendeteksi lapangan parkir yang tersedia dan yang terisi. Dan informasi ini dapat ditampilkan kepada para pengguna jasa perkir. Gambar dibawah ini menunjukan bahwa masih terdapat 2 tempat kosong.
Gambar 4.8 Kondisi tempat parkir yang berhasil dideteksi
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa tempat parkir telah terisi.
Gambar 4.9 Kondisi tempat parkir yang berhasil dideteksi
74
4.2
Experiment dan Hasil Pada tanggal 21 Januari 2011 telah dilakukan pengujian pada sistem Easy
Parking ini bertempat pada gedung parkir kampus Anggrek, dan menghasilkan hasil sebagai berikut: Gambar dibawah ini adalah awal pengambilan gambar melalui IP Camera ketika slot parkir masih kosong.
Gambar 4.10 Gambar IP Camera keadaan parkir masih kosong Gambar dibawah ini akan menunjukan 2 slot yang kosong tersebut akan diolah secara Artificial Intelligence untuk menunjukan bahwa tempat tersebut kosong.
75
Gambar 4.11 Gambar dari pengolahan slot kosong secara Artificial Intelligence Gambar dibawah ini akan menunjukan informasi mengenai perhitungan jumlah slot yang tersedia dan berapa banyak jumlah slot yang tersedia. (2/2 artinya terdapat 2 slot kosong dari total 2 tempat yang tersedia)
Gambar 4.12 Gambar output dari gambar 4.10
76
Gambar dibawah ini adalah pengambilan gambar melalui IP Camera ketika slot parkir sudah terisi mobil.
Gambar 4.13 Gambar dari IP Camera keadaan slot parkir sudah terisi mobil Gambar dibawah ini akan menunjukan 2 slot yang sebelumnya kosong tersebut akan diolah secara Artificial Intelligence untuk menunjukan bahwa tempat tersebut sudah terisi mobil.
Gambar 4.14 Hasil pengolahan slot sudah terisi mobil secara Artificial Intelligence
77
Gambar dibawah ini akan menunjukan informasi mengenai perhitungan jumlah slot yang tersedia dan berapa banyak jumlah slot yang tersedia setelah slot yang tadinya kosong sekarang telah terisi. (0/2 artinya terdapat 0 slot kosong dari total 2 tempat yang tersedia)
Gambar 4.15 Gambar output dari gambar 4.13 Gambar dibawah ini akan menunjukan setelah mendapatkan informasi jumlah slot parkir yang kosong atau tersedia maka akan disave dalam folder masing-masing pada PC-Client.
Gambar 4.16 Menampilkan informasi server belum aktif
78
Gambar dibawah ini akan menunjukan ketika PC-Server aktif maka informasi akan langsung dikirim dari PC-Client dengan menggunakan socket.
Gambar 4.17 Menampilkan informasi server telah aktif dan pengiriman berhasil Gambar di bawah ini menunjukan tampilan awal pada PC-Server
Gambar 4.18 Menunjukan tampilan awal pada PC Server
79
Gambar di bawah ini menunjukan tampilan PC-Server ketika berhasil menerima informasi dari PC-Client.
Gambar 4.19 Tampilan PC-Server saat berhasil terima informasi dari PC-Client Gambar dibawah ini menampilkan data-data hasil pengolahan yang telah selesai dan akan tercetak di web, karena keterbatasan kamera IP Camera yang hanya ada satu maka data-data yang dibuat untuk sementara adalah data acak.
Gambar 4.20 Menunjukan tampilan informasi yang tercetak di web
80
Gambar dibawah akan menunjukan tampilan update data yang telah diatur sebelumnya berapa jarak waktu untuk melakukan sistem update data.
Gambar 4.21 Menunjukan tampilan updating data Gambar dibawah ini akan menunjukan tampilan ketika data telah terupdate (pada camID:12345 telah terjadi perubahan data yang sebelumnya 2/2 sekarang menjadi 0/2)
Gambar 4.22 Menunjukan tampilan data yang telah mengalami update
81
Gambar dibawah ini akan menunjukan tampilan yang akan ditampilkan pada User yang terdiri dari dua, pertama tampilan per-blok dan yang kedua tampilan per-lantai.
Gambar 4.23 Menunjukan tampilan per-blok yang ditunjukkan pada user
Gambar 4.24 Menunjukan tampilan per-lantai yang ditunjukkan pada user