BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1
Implementasi
4.1.1
Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang diperlukan untuk dapat
menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut.
4.1.2
Processor
: Intel T2130 (1.87GHz)
Physical Memory (RAM)
: 2.5GB
HardDisk
: 160GB
Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan
aplikasi adalah sebagai berikut. 1. Operating System
: Windows Vista Home Premium (SP1)
2. Software
:
Adobe Flash CS4, Adobe Ilustrator, Macromedia
Dreamweaver 8, apache 2.0, phpmyadmin 2.11.4, PHP 5.2.5, mysql 5.0.51a Spesifikasi sistem yang ada di atas bukanlah merupakan spesifikasi yang minimum untuk mengembangkan program aplikasi ini. Software yang digunakan penulis untuk merancang program aplikasi Algoritma Genetik adalah Macromedia Dreamweaver 8, apache 2.0, phpmyadmin 2.11.4, php 5.2.5 dan mysql 5.0.51a. Software Macromedia Dreamweaver 8 digunakan untuk membangun aplikasi
47 database berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP. Penulis memilih bahasa pemrograman PHP karena bahasa ini memungkinkan untuk terkoneksi dengan database (mysql) dan aplikasi Simulasi Penentuan Titik Terbaik Penempatan Pos Pemadam Kebakaran. Server yang digunakan untuk membangun program aplikasi Algoritma Genetik adalah apache 2.0. Software database yang digunakan adalah mysql 5.0.51a sedangkan manajemen database-nya digunakan phpmyadmin 2.11.4 Dalam mengembangan simulasi Penentuan Titik Terbaik Penempatan Pos Pemadam Kebakaran, software yang digunakan adalah Adobe Flash CS4. Adobe Flash CS4 digunakan untuk membuat animasi-animasi yang diperlukan pada aplikasi sedangkan Adobe Ilustrator digunakan untuk design grafis. 4.2
Prosedur Operasional Pada bagian ini akan dibahas mengenai cara-cara menjalankan aplikasi ini,
yang tentunya bertujuan untuk memudahakan pengguna dalam mengerti pemakainan aplikasi ini. 4.2.1 Program Penentuan Titik dengan Algoritma Genetik Program ini digunakan untuk menghitung titik penempatan yang baru di antara koordinat pos pemadam yang sudah ada. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan program ini adalah sebagai berikut: a. Aktifkan sarver apache dan mysql b. Buka
internet
browser,
ketikan
pada
address
bar
:
http://localhost/ga/index.php, tekan enter dan program akan berjalan dengan tampilan layar di bawah ini:
48
Gambar 4.1 Tampilan Layar Inputan User
Pada program ini penulis hanya menekankan pada fungsi program dalam menentukan titik yang optimal, sehingga tampilan program tidak terlalu diperhatikan. 4.2.2 Program Simulasi Penentuan Titik Terbaik Penempatan Pos Pemadam Kebakaran Program ini berupa simulasi penempatan titik pos pemadam kebakaran yang baru, yang akan ditempatkan diantara pos pemadam kebakaran yang lain yang sudah ada. Langkah-langkah untuk mengoprasikan program simulasi penempatan titik pos pemadam kebakaran sebagai berikut: a. Double-click pada map.exe
49 b. Program aplikasi akan berjalan, dengan tampilan layar:
Gambar 4.2 Tampilan Awal Program Pada tampilan awal program yang sekaligus menjadi Main Menu dari aplikasi, akan menampilkan informasi singkat, bahwa program tersebut merupakan program simulasi penempatan pos pemadam kebakaran. Pada layar ini juga terdapat tiga buah button utama, yaitu MapInfo, Simulasi dan About. Jika salah satu tombol tersebut ditekan akan membawa user ke halaman selengkapnya. 4.2.3 Menu Map Info Menu MAP INFO menampilkan informasi umum kondisi geografi wilayah dan peta Jakarta Selatan. MAP INFO memiliki 10 submenu yang terdapat pada peta yang disediakan. Informasi umum kondisi geografis dan wilayah Jakarta Selatan ditempatkan pada bagian kiri atas program simulasi. Apabila user mengarahkan dan menekan salah satu submenu, yang dibuat sesuai dengan bentuk Jakarta Selatan per
50 tiap kecamatannya,maka akan ditampilkan informasi yang lebih sepesifik mengenai daerah yang dipilih. Hal ini bisa ditunjukan dengan Gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Tampilan MAP INFO User dapat langsung keluar dari layar MapInfo dan memilih menu lainnya tanpa harus membuka seluruh submenu yang ada pada tampilan MapInfo.
Gambar 4.4 Tampilan salah satu Sub Menu dari MAP INFO
51 Sub Menu MapInfo akan menampilkan secara detil informasi mengenai wilayah yang diklik oleh user. Data yang ditampilkan antara lain luas wilayah, jumlah kepadatan penduduk di wilayah tersebut. 4.2.4 Menu Simulasi
Gambar 4.5 Tampilan Layar Simulasi
52
Gambar 4.6 Tampilan Simulasi saat Penentuan titik 4.2.5 Menu About Menu about akan menampilkan data dari penulis yang akan ditampilkan di kiri layar program.
Gambar 4.7 Tampilan Menu About
53 4.3 Ekstrasi Data Pemodelan Simulasi Sebuah program simulasi dibuat dengan tujuan untuk memberi gambaran yang nyata akan suatu kondisi, berdasarkan kondisi yang sudah ada. Agar simulasi ini dapat menggambarkan kondisi lokasi optimal penempatan pos pemadam kebakaran semirip mungkin dengan posisi yang sebenarnya, maka dilakukan beberapa survey. 4.3.1 Data Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil kunjungan ke Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan dan informasi media cetak maupun elektronik, didapat bahwa Kotamadya Jakarta Selatan memiliki 17 titik pos pemadam kebakaran, yaitu: a. Pos Pemadam Kebakaran Kantor SuDin yang berlokasi di Jl. Baru Pasar Jum’at b. Pos Pemadam Kebakaran Fatmawati yang berlokasi di Jl.Raya RS Fatmawati c. Pos Pemadam Kebakaran Jagakarsa yang berlokasi di Jl.Moh. Khafi. I d. Pos Pemadam Kebakaran Pasar Minggu yang berlokasi di Jl.Raya Tanjung Baru e. Pos Pemadam Kebakaran Srengseng Sawah yang berlokasi di Jl. Srengseng Sawah f. Pos Pemadam Kebakaran Pejaten yang berlokasi di Jl.Raya Condet g. Pos Pemadam Kebakaran Mampang Prapatan yang berlokasi di Jl.Kapten Tendean h. Pos Pemadam Kebakaran Cipete yang berlokasi di Jl.Melati Raya i. Pos Pemadam Kebakaran Tebet yang berlokasi di Jl.Prof. Supomo. SH j. Pos Pemadam Kebakaran Casablanka yang berlokasi di Jl. Casablanka k. Pos Pemadam Kebakaran Kalibata yang berlokasi di Jl.Komp. Perum DPR l. Pos Pemadam Kebakaran Kebayoran Baru yang berlokasi di Jl.Radio IV m. Pos Pemadam Kebakaran Tanah Kusir yang berlokasi di Jl. Ciputat Raya
54 n. Pos Pemadam Kebakaran Pesanggrahan yang berlokasi di Jl.Pesanggrahan Indah o. Pos Pemadam Kebakaran Cipulir yang berlokasi di Jl.Cileduk Raya p. Pos Pemadam Kebakaran Grogol Utara yang berlokasi di Jl.Kebayoran Lama q. Pos Pemadam Kebakaran Walikota yang berlokasi di Jl.Prapanca Raya Setelah dilakukan survey dan mendapatkan lokasi pos-pos pemadam kebakaran yang ada di Jakarta Selatan dan juga wilayah-wilayah rawan kebakaran atau padat penduduk. Data tersebut kemudian dikoordinatkan menggunakan Peta Jakarta sesuai dengan lokasi sebenarnya. Dalam simulasi ini akan dibuat , titik-titik daerah rawan kebakaran dan pos pemadam kebakaran dipresentasikan dalam titik yang berbentuk api dan hydrant.
Gambar 4.8 Bentuk Model Lokasi Pos Pemadam dan Daerah Rawan Kebakaran 4.3.2 Koordinat Titik Pos Pemadam Kebakaran Saat memindahkan data letak pos pemadam kebakaran ke dalam bentuk koordinat, didapatlah koordinat titik-titik pos pemadam kebakaran yang ada. Koordinat tersebut dapat dilihat seperti pada Tabel 4.1.
55 Tabel 4.1 Koordinat Pos Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Lokasi
Nama
Koordinat
Bobot
ke
Fasilitas
X
Y
1
Sudin
21
29
2
2
Fatmawati
28
36
5
3
Jagakarsa
33
19
6
4
Psr.Minggu
42
36
3
5
Srg. Sawah
39
8
9
6
Pejaten
43
28
2
7
Mampang Prp.
36
43
4
8
Cipete
26
39
7
9
Tebet
41
41
3
10
Casablanka
44
49
5
11
Kalibata
44
39
8
12
Kebayoran Br.
28
39
1
13
Tanah Kusir
20
36
7
14
Pesanggrahan
15
41
2
15
Cipulir
21
44
4
16
Grogol Utara
22
51
5
17
Walikota
33
39
1
Bobot pada tiap koordinat pos pemadam kebakaran digunakan sebagai salah satu variabel dalam menentukan minimum cost. Namun karena keterbatasan informasi mengenai biaya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk penempatan pos pemadam kebakaran yang baru, bobot yang digunakan dalam proses penghitungan program ini merupakan sebuah permisalan.
56 4.4 Analisis Data Dalam permasalahan penentuan titik optimal penempatan pos pemadam kebakaran yang baru diantara pos pemadam kebakaran lain parameter yang digunakan adalah: Popsize
:5
Crossover (Pc) : 0,25 Mutasi (Pm)
: 0,01
Peluang kelestarian kromosom terbaik : 0,1 Maksimum Generasi : 5 Dari hasil perhitungan titik koordinat pos pemadam kebakaran yang sudah ada, didapat nilai terkecil dan terbesar untuk koordinat X adalah [15 44], dan untuk Y adalah [8 51], dengan demikian panjang kromosom adalah 24, terbagi dua untuk panjang gen X dan Y masing-masing 12 kromosom. Inisialisasi awal dipilih secara acak, dalam kasus ini dengan jumlah popsizenya adalah lima dan panjang kromosom adalah 12, maka ditetapkan inisialisasi awalnya sebagai berikut: Tabel 4.2 Populasi Awal Kromosom ke1
Bentuk Biner X 100110100111
Bentuk Biner Y 000110110001
2
011000101011
110100011000
3
011101100101
110011010101
4
100010111000
011110100001
5
101000110111
101001100001
57 Dari populasi awal, dapat ditentukan gen-gen baru untuk koordinat X, Y, fitness, dan total biaya yang diperlukan. Proses penghitungan menghasilkan: 1.Gen _1: V1 = 2471
;
2.Gen _1: V1 = 1579
;
3.Gen _1: V1 = 1893
;
4.Gen _1: V1 = 2232
;
5.Gen _1: V1 = 2615
;
1.Gen _ 2 : V2 = 433
;
(44 − 15) ]* 2471 = 32, 4991453 (212 − 1) (44 − 15) x = 15 + [ 12 ]*1579 = 26,18217338 (2 − 1) (44 − 15) x = 15 + [ 12 ]*1893 = 28, 40586081 (2 − 1) (44 − 15) x = 15 + [ 12 ]* 2232 = 30,80659341 (2 − 1) (44 − 15) x = 15 + [ 12 ]* 2615 = 33,51892552 (2 − 1) x = 15 + [
(51 − 8) ]* 433 = 12,54676435 (212 − 1) (51 − 8) = 8 + [ 12 ]*3352 = 43,1980464 (2 − 1) (51 − 8) = 8 + [ 12 ]*3285 = 42, 49450549 (2 − 1) (51 − 8) = 8 + [ 12 ]*1953 = 28,50769231 (2 − 1) (51 − 8) = 8 + [ 12 ]* 2657 = 35,9001221 (2 − 1)
Y = 8 +[
2.Gen _ 2 : V2 = 3352 ;
Y
3.Gen _ 2 : V2 = 3285 ;
Y
4.Gen _ 2 : V2 = 1953 ;
Y
5.Gen _ 2 : V2 = 2657 ;
Y
Dai hasil di atas kemudian dimasukan ke dalam rumus untuk menghitung nilai fitness, penghitungan proses crossover dan mutasi. Nilai akhir populasi dari generasi pertama digunakan sebagai populasi awal pada generasi ke dua.
4.5 Pengujian Program Aplikasi Untuk melakukan pengujian program aplikasi algoritma genetik dan simulasi penentuan titik, penulis mengambil data yang didapat dari rata-rata penghitungan 10 kali generasi kromosom dengan database dan penghitungan panjang kromosom sebagai berikut:
58
Gambar 4.9 Titik Koordinat Pos Pemadam Kebakaran
Pengujian program dilakukan dengan menghitung menggunakan algoritma genetik dari database. Pada program ini, inputan dari user akan diambil program dan program akan melakukan penghitungan berdasarkan jumlah generasi yang diminta user. Setelah proses Algoritma Genetik selesai dilakukan
maka program akan
menampilkan data hasil penghitungan algoritma genetik pada tabel, seperti terlihat pda Gambar 4.10 Sampai 4.19
Gambar 4.10 Hasil Iterasi Generasi Pertama
59
Gambar 4.11 Hasil Iterasi Generasi Kedua
Gambar 4.12 Hasil Iterasi Generasi Ketiga
Gambar 4.13 Hasil Iterasi Generasi Keempat
60
Gambar 4.14 Hasil Iterasi Generasi Kelima
Gambar 4.15 Hasil Iterasi Generasi Keenam
Gambar 4.16 Hasil Iterasi Generasi Ketujuh
61
Gambar 4.17 Hasil Iterasi Generasi Kedelapan
Gambar 4.18 Hasil Iterasi Generasi Kesembilan
Gambar 4.19 Hasil Iterasi Generasi Kesepuluh
62 4.6 Evaluasi Program Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat beberapa hal yang menjadi kelemahan dan keunggulan dari program ini. Berikut adalah keunggulan dari program aplikasi ini: a. Program Algoritma Genetik dapat melakukan pencarian titik baru yang optimal dari titik-titik yang telah tersedia di database. b. Program Algoritma Genetik dapat melakukan iterasi sebanyak jumlah generasi yang ditentukan. c. Pada Program simulasi penentuan titik penempatan pos pemadam kebakaran, titik-titik koordinat dari program simulasi dapat diperoleh dari database sehingga memungkinkan untuk menambah atau merubah titik-titik koordinat dari simulasi tersebut. Sedangkan kelemahan dari program simulasi ini adalah sebagai berikut: a. Program Algoritma Genetik tidak memiliki tampilan yang menarik, hanya berupa angka-angka hasil perhitungan program.