BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1
Profil dan Sejarah Perusahaan Website “wayangshow” adalah sebuah proyek idealis yang dikembangkan oleh CV. Mediane Entertain, sebuah event organizer yang terlebih dahulu sudah kerapkali menyelenggarakan pagelaran wayang kulit di berbagai daerah. Proyek website ini kemudian menjadi suatu bagian cabang usaha dari inangnya dan terus diperluas menjadi proyek yang serius. Ide ini pertama kali digagas pada Desember 2012 yang lalu, beberapa lama setelah diadakan Festival Dalang Cilik di tahun yang sama pada bulan Juli. Semuanya berawal dari pembicaraan sepintas lalu tentang bagaimana jika seandainya pagelaran Wayang Kulit diangkat ke dalam video streaming. Prakarsa kecil ini kemudian dicoba untuk digarap dengan lebih serius, dan tercetuslah nama “wayangshow” yang dianggap sebagai cerminan sesuatu yang unik dan sangat khas wayang, yang akhirnya nama tersebut digunakan dan didaftarkan
untuk
membuat
domain
khusus
dengan
alamat
www.wayangshow.com. Konsep awal website ini sendiri adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kesenian tradisional, khususnya wayang kulit, tetap bisa dinikmati secara online dengan perspektif global, artinya pada saat yang sama bisa dinikmati oleh siapapun di seluruh dunia. Salah satu pendiri website ini menyebutkan, “Sebenernya konsepnya ngikutin orang. Ngikutin yang dari internasional, ada yang namanya livestream.com, ada yang namanya youstream.com. Mereka bisa streamingin gitu. Yaudah,
49
50 di sini juga ada banyak pertunjukkan yang bisa distreamingin, diinfoin.”. (HB) Wayang sendiri dipilih, karena dalam beberapa hal, wayang memiliki kelebihan dibanding seni tradisi yang lain. Dan juga, wayang telah diakui oleh UNESCO menjadi warisan budaya dunia tak benda pada 7 November 2003 yang lalu. Ironisnya, justru gaungnya di negeri asalnya sendiri malah semakin menghilang. Inilah yang kemudian mendorong lahirnya website ini, yang diharapkan dapat mewadahi
kehidupan
wayang,
dan
secara
khusus
mampu
memperkenalkan Wayang Kulit di tengah generasi muda di Indonesia yang mayoritas di antaranya tidak lagi mengenal budayanya sendiri. Faktor lain yang melatarbelakangi website ini adalah belum adanya pihak yang menampilkan wayang, khususnya Wayang Kulit, melalui video streaming secara serius. Diakui oleh pendirinya, bahwa “wayangshow” bukanlah website live streaming pertama di Indonesia yang menghadirkan pagelaran wayang secara online. Di beberapa daerah, sebenarnya sudah ada yang mengembangkan teknologi ini, hanya sayang, informasi yang disebarkan kurang sehingga tidak berkembang secara maksimal. Pada awal proses pendiriannya, tak sedikit tantangan yang harus dihadapi, terutama karena masih minimnya informasi mengenai proses dan tahapan melakukan live streaming. Media ini didirikan dengan semangat yang muncul setelah memahami fakta bahwa media yang potensial dikembangkan ini ternyata masih belum dimanfaatkan secara
maksimal.
Ketika
itu,
para
pendirinya
aktif
untuk
mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai komunitas yang aktif mempelajari teknologi streaming. Di samping itu, HB salah satu pendirinya yang kini bertanggungjawab sebagai operator teknis di website “wayangshow”, banyak belajar lebih dalam mengenai teknologi streaming melalui internet secara otodidak. Tidak berhenti sampai di situ, pada mulanya, masih tidak banyak pihak penanggap pagelaran wayang yang tertarik untuk mau ditampilkan dalam video streaming, sehingga kadang tanpa diminta pun, yang artinya tidak
51 dibayar, “wayangshow” tetap melakukan proses streaming dengan biaya sendiri. Hal ini dilakukan semata untuk menjaga agar tujuan yang telah dicanangkan sejak awal tetap bisa dicapai. Pada waktu itu, jumlah penonton yang mau merelakan waktu dan uangnya untuk menyaksikan secara online belumlah sebanyak saat ini, yang pada pagelaran tertentu dengan dalang yang sudah mempunyai nama dan penggemar fanatik yang besar seperti Ki Manteb, bisa mencapai 500 orang, walaupun proses penyebaran informasi sudah dilakukan jauhjauh hari secara cukup masif melalui media sosial. Tetapi kini, “wayangshow” sudah mempunyai penonton setia yang selalu menantikan gelaran pertunjukan wayang yang diangkat melalui video live streaming. Secara umum, tujuan dari website ini adalah memasyarakatkan wayang ke dunia nasional dan internasional, serta mengedukasi generasi muda bangsa kita, seiring dengan kondisi di mana anak muda masa kini dengan mudah bisa mengakses internet. Secara khusus, saat ini difokuskan untuk mendekatkan Wayang Kulit. Untuk jangka panjangnya, diharapkan website ini dapat diterima dan diposisikan bagaikan media sosial yang tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari, tetapi dengan formula baru di mana dalam website ini kita tidak hanya membaca
informasi
melainkan
dapat
sekaligus
melihat
dan
mendengar. Untuk mencapai tujuan di atas maka yang menjadi fokus target penonton dari website ini adalah kaum muda dan para penggemar wayang yang diharapkan dapat terbantu dan terfasilitasi dengan hadirnya website “wayangshow” ini.
4.1.2
Struktur Organisasi Hingga saat ini, website “wayangshow” masih belum memiliki struktur organisasi yang dan belum secara resmi berdiri sebagai sebuah badan usaha. Website ini masih dikelola secara independen saja oleh dua orang pendirinya yaitu Bambang Tri Santoso dan Helmi Budiprasetio.
Mereka
membagi
tugas
untuk
bersama-sama
menjalankan program live streaming ini. Bambang Tri Santoso sendiri
52 adalah salah satu bagian dari pengelola CV. Mediane Entertain. Sedangkan, dengan pengetahuannya di bidang produksi streaming, Helmi Budiprasetio diajak dan dipercaya mengemban tugas sebagai operator, yang artinya bertanggung jawab menjaga kelancaran selama dilakukan proses live streaming. Sementara itu, untuk urusan mencari job masih banyak dilakukan bekerja sama dengan induk usahanya sendiri, yaitu CV. Mediane Entertain. Tugas ini secara khusus dikoordinasi oleh Iskak Wijaya, yang juga merupakan pengelola CV. Mediane Entertain yang juga sekaligus aktif terlibat mengembangkan proyek website live streaming “wayangshow” ini.
4.1.3
Profil Program Hingga saat ini, hanya ada satu program yang ditampilkan oleh “wayangshow” yang beralamatkan www.wayangshow.com, yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dengan durasi tujuh hingga delapan jam. Dan untuk menciptakan program yang berkesan eksklusif, website “wayangshow” menampilkan program dengan format live atau siaran langsung, dan bukan siaran tunda. Hal ini dilakukan juga demi mempertahankan antusiasme penonton dalam menantikan
pagelaran
wayang
yang
ditampilkan
dalam
“wayangshow”. Pagelaran wayang yang ditampilkan dalam program live streaming dalam website “wayangshow” ini hingga kini berfokus pada pagelaran Wayang Kulit Purwa. Selain karena latar belakang kedekatan pendirinya dengan dunia Wayang Kulit Purwa, umumnya jenis pagelaran yang sering ditanggap adalah wayang jenis tersebut, sehingga mayoritas pakeliran yang disajikan adalah pakeliran Wayang Kulit Purwa. “Ya wayang karena kebetulan latar belakang saya sendiri kan memang dari anak dalang, saya sendiri pun adalah dalang. Dan kemudian itu lebih banyak mewarnai kehidupan saya. Jadi begitu
53 bisa streaming ya, streaming wayang. Tapi juga membuat streaming yang untuk mewadahi kehidupan wayang.” (BT) Mengapa disebut mayoritas, karena pada event-event tertentu seperti pada bulan Juni 2014 yang lalu, saat diselenggarakan Festival Wayang Indonesia di Kota Tua selama tiga hari, dilakukan live streaming seluruh pagelaran berbagai macam jenis wayang yang ditampilkan di panggung utama, di antaranya yaitu Wayang Kancil dan Wayang Kulit Purwa di hari pertama. Kemudian Wayang Golek Sunda, Wayang Kancil, Wayang Orang Betawi, Wayang Topeng Malang, dan Wayang Joblar di hari kedua. Sedangkan pada hari penutupan diselenggarakan pagelaran Wayang Cirebon, Wayang Beber Metropolitan, Wayang Urban Revolusi, Wayang Wong Bali, Wayang Bhinneka Tunggal Ika, dan Drama Wayang Swargaloka. Durasi program live streaming di “wayangshow” ini rata-rata sekitar tujuh hingga delapan jam, umumnya untuk pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk tayangan dimulai pada pukul 20.00 – 04.00 WIB. Untuk frekuensi penayangannya sendiri, tidak bisa disebutkan atau dihitung secara spesifik harus ada berapa kali tayangan dalam satu minggu, karena proses produksinya sendiri disesuikan dengan adanya permintaan atau acara-acara khusus. Tetapi selama proses penelitian ini dilakukan dalam empat bulan terakhir (Februari-Juni), dalam satu bulan minimal ada dua hingga tiga kali proses live streaming dikerjakan. Jika merujuk pada data tersebut, bisa dikatakan setiap satu atau dua minggu ditayangkan siaran langsung pakeliran Wayang Kulit. Di luar berbagai faktor di atas, terbatasnya sumber daya manusia menjadi alasan lain mengapa pihak “wayangshow” belum merasa mampu untuk menghadirkan program streaming yang tidak live. Program live bisa dijalankan hanya meski haya oleh dua orang, karena tidak lagi melalui proses yang panjang, seperti misalnya editing, pada pasca proses produksinya. Lain halnya dengan program siaran tunda. Tetapi diakui oleh pihak pengelola, bahwa ke depannya sedang direncanakan untuk membuat program-program berkonsep
54 baru, bahkan diharapkan bukan hanya pagelaran wayang kulit saja, tetapi nantinya bisa dihadirkan program edukasi lain seputar wayang kulit, semisal bincang-bincang tentang tokoh wayang atau mengenai filsafat wayang.
4.1.4
Logo dan Nama “wayangshow”
4.1 Nama Website “wayangshow”
Pemilihan nama “wayangshow” diputuskan melalui proses yang singkat dan dikejar kebutuhan untuk segera tayang. Sehingga kita sedang berdiskusi mengenai nama yang ear-catching dan secara tepat
mendeskripsikan
“wayangshow”.
Nama
keunikan ini
wayang,
dianggap
tercetuslah unik
dan
namam mampu
menginterpretasikan website dan program secara keseluruhan. Di samping itu, penyebutannya juga mudah dan tidak merepotkan sehingga mudah diingat oleh masyarakat. Sedangkan, hingga sejauh ini belum diciptakan logo yang secara eksklusif melambangkan dan menggambarkan mengenai “wayangshow”. Gambar di atas adalah banner yang digunakan pada halaman muka di website “wayangshow”.
4.1.5
Profil Informan Adapun beberapa informan yang penulis telah wawancarai adalah sebagai berikut:
55 1.
Key informan:
a.
Bambang Tri Santoso (BT), pria yang saat ini bekerja di Direktorat Pemberdayaan Informatika. Dirjen Informasi Informatika ini, juga aktif dalam program Relawan TIK, suatu program yang digagas Kementerian untuk memasyarakatkan internet ke desa-desa melalui program pembelajaran intensif yang dilakukan oleh relawan-relawan yang ahli di bidang informatika. Mas Bambang sendiri adalah salah satu pemrakarsa berdirinya website “wayangshow”, dan mengelola website ini secara keseluruhan. Beliau adalah Informan 1.
b.
Helmi Budiprasetio (HB), pria yang memiliki profesi sebagai video editor ini memiliki keahlian dan pengalaman yang kaya di
bidangnya.
Saat
ini,
beliau
adalah
orang
yang
bertanggungjawab atas kelancaran proses streaming sehingga bisa dinikmati dengan nyama oleh pemirsanya. Beliau adalah Informan 2. 2.
Informan
a.
Iskak Wijaya (IW), pria yang berkarier di dunia event organizer ini juga aktif sebagai seorang penulis buku. Saat ini, beliau bertugas sebagai marketing di website “wayangshow”. beliau adalah Informan 3.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1
Seni Pewayangan 4.2.1.1 Pengertian Wayang Wayang adalah seni budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal sejak abad ke-10 dan telah berkembang hingga dewasa ini. Wayang dalam perkembangannya berabad-abad itu ternyata telah mampu bertahan dengan berbagai ujian dan tantangan, sehingga wayang menjadi sebuah budaya intangible (tak benda) yang bermutu sangat tinggi dan sudah diakui menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 7 November 2003. Di dalam wayang dikandung nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi umat manusia.
56 Nilai-nilai tersebut ditanamkan oleh para leluhur secara mentradisi melalui pertunjukan. Tokoh dan penokohan serta tema yang diangkat diharapkan dapat mempertegas bahwa keutamaan mengalahkan keangkaramurkaan, kebenaran mengalahkan kertidakbenaran, dan keadilan mengalahkan ketidakadilan
(wayang sebagai simbol
kehidupan). Masyarakat diajak untuk merenung dan berfikir mengenai nilai-nilai dualisme; baik-buruk, utama-angkara, terpuji-tercela, dan sebagainya,
yang
pada
akhirnya
masyarakat
tersebut
selalu
memenangkan yang baik (positif konstruktif). (Pedoman Pewayangan Berperspektif Perlindungan Saksi dan Korban halaman. 2012:11) Berikut adalah pengertian wayang yang disajikan dalam berbagai macam aspek seperti yang dimuat dalam buku Pedoman Pewayangan Berperspektif Perlindungan Saksi dan Korban halaman 11 : a. Pengertian Aspektual Wayang Aspek pertama mengacu pada boneka wayang atau sejenisnya. Boneka-boneka wayang pada prinsipnya merupakan tokoh-tokoh wayang yang dimainkan atau digerakkan oleh seniman/ dalang. Mereka membawakan karakter-karakter yang secara mayoritas bersifat stereotip. Aspek yang kedua, wayang mengacu
pada
mementaskan
pertunjukannya,
lakon
tertentu
dan
dalang
sebagai
sekaligus
seniman
menyutradarai
pertunjukan tersebut untuk menerapkan sanggitnya, baik dalam panggung artis maupun panggung pakeliran. Aspek yang ketiga, mengacu pada sastra atau khasanah lakon. Sastra wayang yang diacu oleh para seniman/ dalang berupa lakon balungan atau lakon jangkep. Lakon balungan menyajikan pokok-pokok peristiwa sedangkan lakon jangkep menyajikan secara lengkap elemenelemen di dalam pertunjukan. Aspek yang keempat, mengacu pada penari-penari wayang. Penari-penari wayang memerankan tokoh wayang sesuai dengan karakter tokoh wayang sesuai dengan karakter tokoh wayang yang bersifat stereotip.
57 b. Pengertian Etimologis Wayang Wayang bervariasi dengan kata “bayang” berarti “bayangbayang” atau “bayangan”, yang memiliki nuansa menerawang, samar-samar, atau remang-remang; dalam arti harfiah wayang merupakan bayang-bayang yang dihasilkan oleh “boneka-boneka wayang” di dalam teatrikalnya. Boneka- boneka wayang mendapat cahaya dari lampu minyak (blencong) kemudian menimbulkan bayangan, ditangkaplah bayangan itu pada layar (kelir), dari balik layar tampaklah bayangan; bayangan ini disebut wayang; Wayang berasal dari kata “hyang”, berarti “dewa”, “roh”, atau “sukma”. Partikel wa pada kata wayang tidak memiliki arti, seperti halnya kata wahiri yang berarti (h) iri; ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa wayang merupakan perkembangan dari sebuah upacara pemujaan kepada roh nenek moyang/ leluhur bangsa Indonesia pada masa lampau (prasejarah). Pemujaan kepada para leluhur yang dilakukan masyarakat neolitikum dipimpin oleh seorang saman, yang bertugas sebagai penghubung antara dunia profane dengan supranatural. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profane adalah hal yang tidak bersangkutan dengan agama atau tujuan keagamaan. Inti sari dari tradisi ini terlihat pada upacara ruwatan, bersih desa, dan suran, yaitu wayang sebagai media pembebasan malapetaka bagi seseorang/ kelompok
orang
yang
terkena
sukerta/
noda
gaib
dan
persembahan/pemujaan kepada roh nenek moyang. c. Pengertian Filosofis Wayang Wayang merupakan bayangan, gambaran atau lukisan mengenai
kehidupan
alam
semesta.
Di
dalam
wayang
digambarkan bukan hanya mengenai manusia, namun kehidupan manusia dalam kaitannya dengan manusia lain, alam, dan Tuhan. Alam semesta merupakan satu kesatuan yang serasi, tidak lepas satu dengan yang lain dan senantiasa berhubungan. Unsur yang satu dengan yang lain di dalam alam semesta berusaha keras ke
58 arah keseimbangan. Kalau salah satu goncang maka goncanglah keseluruhan alam sebagai suatu keutuhan (sistem kesejagadan).
4.2.1.2 Jenis-Jenis Wayang Wayang memiliki beragam jenis yang berbeda-beda baik bentuknya maupun ceritanya yang terkadang disesuaikan di berbagai daerah, yaitu : 1. Wayang Kulit / Wayang Purwa merupakan jenis wayang tertua yang ada di Indonesia dimana secara fisik wayang tersebut terbuat dari bahan kulit hewan (biasanya kulit kerbau atau lembu) dengan gagangnya yang terbuat dari tanduk kerbau bule. Adapun lakon atau ceritanya berasal dari epik Mahabarata maupun Ramayana yang sudah disesuaikan dengan budaya di Indonesia. Wayang kulit sendiri umumnya dibawakan oleh seorang dalang dengan dibantu oleh sinden serta pemain musik gamelan, wayang ini terkenal di seluruh pulau Jawa. Wayang jenis inilah yang secara fokus digarap oleh website “wayangshow” untuk diperkenalkan ke masyarakat yang lebih luas melalui media internet. Pakeliran Wayang Kulit Purwa merupakan sajian utama program live streaming di “wayangshow” dan banyak digelar di berbagai daerah di Indonesia. Tidak ada cerita tertentu yang menjadi keharusan untuk ditayangkan, dalam arti baik kisah Ramayana ataupun Mahabharata yang saat itu dimainkan keduanya dapat disaksikan melalui website ini. biasanya jalan ceritanya turut disesuaikan dengan tema acara yang sedang berlangsung, serta beberapa gubahan lain versi masingmasing dalang dengan tetap berangkat dari kisah yang sama. Selain itu beberapa jenis wayang yang lainnya di bawah ini juga terkadang ditampilkan bila ada acara-acara wayangan tertentu di mana “wayangshow” diminta atau berkeinginan melakukan proses live streaming.
59 2. Wayang Golek adalah wayang yang fisiknya terbuat dari kayu (dalam 3 dimensi) dan paling sering dimainkan di daerah Jawa Barat walaupun dapat ditemukan pada bagian pulau Jawa lainnya. Sumber cerita atau lakonnya berasal dari kisah Mahabarata dan Ramayana yang sudah disesuaikan dengan budaya di Indonesia, selain itu ada cerita yang berasal dari cerita sejarah Babad Tanah Jawi, Majapahit, Serat Menak dan Serat Panji. Wayang golek tidak menggunakan kelir/layar seperti wayang kulit. 3. Wayang Palembang ialah wayang yang berasal dari daerah Palembang, dimana secara fisik sama dengan wayang kulit, tetapi penyampaiannya
menggunakan
bahasa
melayu
selain
itu
penyebutan beberapa tokoh ditambahkan dengan gelar-gelar dalam adat Palembang seperti Raden Mas, Raden Ayu, Ki Agus dan lain sebagainya. Untuk cerita yang dibawakan masih sama dengan wayang-wayang lainnya yaitu berasal dari cerita Mahabaratha dan Ramayana yang sudah disesuaikan dengan kebudayaan setempat. 4. Wayang Krucil Banyak orang menamakanya wayang kllithik. Wayang ini terbuat dari kayu, bentuknya mirip wayang kulit. Biasanya meceritakan Damar Wulan dan Majapahit. Untuk menancapkan wayang klithik tidak ditancapkan di pelepah pisang seperti wayang kulit tetapi menggunakan kayu yang telah diberi lubang lubang. 5. Wayang Beber Wayang Beber terbuat dari kain atau kulit lembu yang berupa beberan atau lembaran. Tiap beberan merupakan satu adegan cerita, bila sudah tak dimainkan maka bisa digulung .Wayang ini dibuat pada zaman kerajaan majapahit. 6. Wayang Titi / Wayang Potehi Wayang titi adalah wayang china. Sumbernya berasal dari cerita China. Wayang ini bisa kita jumpai di perkampungan china atau klenteng.
60 7. Wayang Orang Cerita wayang purwa yang dipentaskan oleh orang dengan busana seperti
wayang
purwa.Perkumpulan
sumbernya yang
pun
sama
terkenal
dengan
seperti
wayan Pandawa
(Semarang), Sriwerdari(Surakarta) 8. Wayang Pancasila Adalah cerita wayang mirp wayang purwa bedanya tokohtokohnya adalah pejuang-pejuang bangsa Indonesia ceritanya pun tentang perjuangan Bangsa Indonesia
4.2.1.3 Jenis-Jenis Wayang Kulit Purwa
4.2 Wayang Kulit / Wayang Purwa
Wayang Kulit adalah seni tradisional Indonesia, yang terutama berkembang di Jawa, Wayang kulit terbuat dari kulit dan tanduk kerbau serta dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokok-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang di mainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong),
61 sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar. Salah satu jenis Wayang Kulit yang menjadi fokus dari tayangan program live streaming pagelaran di “wayangshow” adalah Wayang Kulit Purwa. Berikut ini adalah jenis-jenis kelompok Wayang Kulit Purwa yang ada di Indonesia menurut situs www.museumwayang.com: 1. Wayang Kulit Mojokerto 2. Wayang Kulit Yogyakarta 3. Wayang Kulit Tasik 4. Wayang Kulit Cirebon 5. Wayang Kulit Sumatera 6. Wayang Kulit Banjar 7. Wayang Kulit Sasak 8. Wayang Kulit Lombok 9. Wayang Kulit Bali 10. Wayang Kulit Banyumasan 11. Wayang Kulit Solo 12. Wayang Kulit Purwa Ngabean 13. Wayang Kulit Kyai Intan 14. Wayang Kulit Betawi
4.2.1.4 Pagelaran Wayang Kulit Wayang adalah salah satu capaian tertinggi dalam kebudayaan Indonesia. Dengan sendirinya wayang memiliki ukuran-ukuran tentang bagaimana pewarisan nilai-nilai kebangsaan itu dilakukan dan berlangsung turun-temurun selama berabad-abad. Wayang juga
62 merupakan refleksi kehidupan masyarakat pada jamannya sehingga seperti apa wayang saat ini sebenarnya menggambarkan juga seperti apa bangsa ini sekarang. Usaha terus menerus untuk membuat sinergi antara kehidupan bermasyarakat dengan kesenian sesungguhnya merupakan pola edukasi yang bijak, di mana nilai-nilai (termasuk hukum)
disosialisasikan
dengan
cara
yang
indah,
dengan
mendudukkan manusia pada kodratnya. Pada gilirannya nilai-nilai ideal dalam wayang tersebut akan mempengaruhi kualitas etika dan estetika masyarakat di kehidupan nyata. Memperbincangkan perihal pertunjukan wayang kulit tidak akan pernah lepas dari dunia seni pedalangan. Seni pedalangan adalah segala sesuatu yang terkait dengan dalang dan wayang beserta cerita dalam pertunjukan. Pedalangan merupakan salah satu karya besar monumental nenek moyang bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa dengan bentuk pertunjukan wayang kulit yang lebih dikenal dengan sebutan pakeliran wayang kulit purwa dan sangat populer mengambil cerita Mahabarata atau Ramayana. Dari masa ke masa pakeliran wayang kulit berkembang pesat serta perkembangannya di masingmasing daerah. Dalam
menggelar
wayang,
dalang
seyogyanya
tidak
menyinggung-nyinggung kekayaan perbedaan akan budaya, bahasa, dan keberagaman lain yang dimiliki Negara Indonesia. Selain itu yang penting adalah dalang dilarang keras untuk melecehkan atau merendahkan suatu kelompok tertentu, agama tertentu atau suku tertentu. Karena dengan melecehkan dan merendahkan golongan tertentu, dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Hal lainnya selain melecehkan atau merendahkan golongan tertentu, dalam menggelar wayangnya, dalang dilarang juga mengunggul-unggulkan satu golongan tertentu baik yang berbasiskan agama, suku, ras, dan golongan lainnya. Mengingat bahwa dalang dapat dipandang sebagai guru masyarakat dalam arti pendidik bagi masyarakat luas, maka ia wajib memberikan ajaran, nilai-nilai budi pekerti, kepemimpinan, kesucian, kemanunggalan, kebenaran abadi, dan sebagainya kepada
63 masyarakat luas tersebut dengan baik. Pendidikan mengenai nilai-nilai budi
pekerti,
kepemimpinan,
kesucian,
kemanunggalan,
dan
kebenaran abadi satu sama lain saling terkait. Budi pekerti yang baik akan menghasilkan pribadi manusia yang baik, yang mampu mengungkapkan kebenaran dan meraih keadilan. Selanjutnya kebenaran dan keadilan ini merupakan pondasi untuk membangun negara ideal yang dicita-citakan sebagaimana digambarkan di dalam cerita pewayangan. Sasaran dari pergelaran wayang adalah masyarakat umum yang berada diberbagai strata dengan beraneka keunikan dan karakter komunitas
penontonnya,
sehingga
pergelaran
wayang
harus
ditentukan sesuai dengan rasa estetika maupun strata etikanya. Demikian juga pemilihan jenis wayang dalam suatu pergelaran harus ditentukan secara cermat dan tepat, khususnya mengingat setiap daerah memiliki gambaran, jenis, gaya, maupun selera masing-masing yang perlu diungkapkan dalam suatu aktivitas pergelaran wayang. Masyarakat pendukung wayang secara garis besar bisa digolongkan sebagai berikut : 1. Masyarakat Perkotaan, yaitu masyarakat pendukung wayang yang tinggal dan hidup di kota-kota besar yang secara umum bekerja di sektor industri dan mempunyai pendidikan di strata menengah dan atas yang mempunyai kultur, estetika, dan etika komunitas tertentu. 2. Masyarakat Pedesaan, yaitu masyarakat pendukung wayang yang tinggal dan hidup di pedesaan yang secara umum berkerja di sektor agraris dan mayoritas berpendidikan dalam strata dasar dan menegah yang dalam hal ini juga mempunyai selera, idola, dan gaya tersendiri dalam menikmati pergelaran wayang. 3. Masyarakat Generasi Muda, yaitu kelompok-kelompok remaja dan atau dewasa yang berpikiran dan selalu bergaya muda, yang secara umum berkarakter ingin adanya perubahan ke arah modernisasi, enerjik, dan progresif.
64 Jenis dan bentuk pergelaran yang efektif demi tercapainya tujuan seperti tersebut di atas adalah pergelaran wayang yang memenuhi persyaratan seperti di bawah ini: 1. Mampu
mendatangkan
penonton dalam jumlah maksimal
disesuaikan dengan lokasi pertunjukan. 2. Pertunjukan bersifat komunikatif dan dekat dengan penonton. Wayang adalah seni pertunjukan yang bisa diapresiasi masyarakat umum dari semua strata. Namun demikian, mengingat bahwa setiap daerah memiliki keunikan cita rasa estetika sendirisendiri serta kenyataan bahwa setiap generasi memiliki selera umum yang berbeda pula, maka pemilihan gaya wayang yang tepat mutlak untuk dilakukan. Pemilihan jenis dan bentuk pertunjukan disesuaikan dengan daerah pentas serta karakter penontonnya. Selain itu kini pagelaran wayang banyak dimodifikasi baik dari bentuk penyajiannya yang menggabungkan wayang dengan elemen musik modern, juga penggubahan waktu. Dahulu kala pertunjukan wayang kulit disajikan dengan durasi waktu sembilan jam (semalam suntuk atau sedalu natas), tetapi dalam perkembangannya dapat disajikan dalam durasi empat jam atau dua jam. Hal itu terjadi karena
menyesuaikan
kebutuhan
dan
tutuntan
masyarakat
pendukungnya. Bambang Suwarno mengemukakan gagasannya tentang komposisi pertunjukan ini dengan istilah pakeliran padat. Hal senada diungkapkan oleh BT (2014), bahwa penggubahan ini biasanya dilakukan oleh generasi akademisi muda agar wayang bisa menjangkau dan diterima oleh kalangan pelajar dan kaum perkotaan yang kini mulai malas untuk peduli pada pertunjukkan wayang sehingga sekarang ada pertunjukkan wayang yang durasi nya hanya sekitar satu hingga dua jam saja, bahkan iringan dan bahasa yang digunakan pun disesuaikan agar lebih mudah dipahami dan diterima oleh kalangan muda di perkotaan. Hal tersebut yang mendorong lahirnya Wayang Kulit Urban yang digagas oleh seorang dalang Wayang Kulit Purwa, Nanang
65 Henri Priyanto, yang bertujuan untuk mendekatkan wayang dengan kaum muda di perkotaan. Berangkat dari melihat perlu ada yang menjembatani tradisi dengan kondisi kota besar maka dirasa perlu ada cara alternatif untuk mengemas wayang supaya dapat dinikmati kalangan terkendala ini, kendala dalam hal ingin tahu cerita wayang, tapi tak mengerti bahasa pedalangan. Mereka yang dari luar Jawa terkendala tak paham bahasanya. Mereka, terutama yang tinggal di kota besar, juga terkendala ritme pertunjukan yang menurut mereka lamban. Maka cerita-cerita wayang kemudian diinterpretasi ulang kemudian dicocokkan dengan isu hari ini dan disampaikan dengan kemasan serta bahasa yang sesuai sehingga dapat dipahami oleh kaum muda di perkotaan, dengan konsep monolog dan iringan yang tidak hanya tembang-tembang tradisi dan gamelan, tapi juga dipadukan dengan lagu-lagu pop dan band.
4.2.2
Alasan Pemilihan Media Internet Dulu mungkin hanya dikenal pengumuman yang dibuat dengan daun-daunan atau kulit hewan atau kulit pohon yang ditempel di pohon-pohon, yang lambat laun kemudian berkembang menjadi kertas. Sekarang para ahli menyebut media penyampai pesan kepada khalayak itu menjadi dua yakni media mainstream yaitu seperti media cetak, televisi, radio, majalah, yang masih terbatas pada instrumen yang digunakan oleh media itu sendiri. Sedangkan yang kedua adalah media online yaitu media yang memanfaatkan internet untuk menyampaikan pesannya, yang bersifat lebih fleksibel karena informasi nya dapat disampaikan dalam berbagai bentuk. Di tengah terpaan suburnya pertumbuhan media mainstream di dalam negeri, “wayangshow” mencoba melirik teknologi media online yang belum banyak dikembangkan oleh para penggiat di industri
media
untuk
memberikan
terobosan
baru
dalam
memasyarakatkan dan mewadahi kehidupan wayang melalui media internet di tengah perkembangannya yang mulai mengakar. Menurut DiMaggio, bila ditinjau dari sisi kebudayaan, Internet memiliki
66 dampak positif yaitu adanya demasifikasi yaitu sebuah perubahan dari penggunaan teknologi komunikasi secara masal menjadi penggunaan secara individual, dan bisa juga diartikan sebagai sebuah era yang ditandai dengan semakin aktifnya khalayak dalam penggunaan media yang dipakainya. Hal ini kemudian membuka kesempatan baru bagi para pengguna media untuk menjadi pihak yang memproduksi konten untuk media tersebut. “Ya kalo media cetak, media yang lain udah banyak. Tementemen yang live radio streaming juga banyak. Makanya kita merintis yang memang belum dikerjakan oleh temen-temen yang lain lewat video streaming.” (BT) Para pengelola website tersebut mempunyai jawaban senada yang relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini, di tanah air khususnya, di mana telah diuraikan sebelumnya, mereka mencoba menembus pasar generasi muda yang enggan untuk peduli dengan kebudayaan bangsa sendiri, melalui media yang paling dekat dan familiar dengan generasi tersebut yaitu internet. Kehadiran melalui media internet diharapkan bisa membantu memfasilitasi dan mempermudah generasi muda juga para penggemar wayang untuk menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk tanpa harus melihat dari lokasinya. Terlebih, belum banyak pihak yang merintis langkah ini, padahal di saat yang sama media menjadi peluang emas yang sangat potensial untuk dikembangkan di kemudian hari. Ketika pertama kali menggagas ide tersebut, teknologi video live streaming masih belum banyak dikembangkan. Masih sedikit pihak yang menguasai teknologi tersebut. Dan itu artinya, masih belum banyak pula yang memanfaatkan media ini. “Ini adalah salah satu praktek pemanfaatam teknologi yang paling efektif dibanding dengan yang lain. Efektif untuk menjangkau
para
pemirsa,
menjangkau
para
pendengar,
menjangkau para penghayat, siapapun.” – (IW) Fitur yang paling mendasar dari media yang berbasis server adalah bahwa penonton dapat menerima data secara real time. Dalam
67 istilah Web, ini kira-kira berarti “sangat cepat” yang dimaksud adalah bahwa video tersebut dimainkan pada kecepatan normal, dan dengan lancar tanpa jeda atau interupsi kearena dapat didownload pada kecepatan yang baik. Dengan kata lain, video dengan durasi lima menit memerlukan waktu lima menit juga untuk diputar. (Damien Stolarz, 2005:157). Hal itu adalah salah satu kelebihan mendasar dari media dengan program live streaming. Penonton dapat secara langsung menikmati apa yang sedang terjadi di saat yang benar-benar sama. Memang terdapat jeda beberapa detik, karena bagaimanapun juga, diperlukan waktu untuk mentransfer data ke server dan waktu bagi server tersebut untuk decoding data. Secara umum, internet dirasa memberikan keuntungan lebih karena dengan proses yang mudah dan biaya yang hemat, penonton dapat mendapatkan hiburan dan informasi yang diinginkan (Bambang Tri Santoso, 2014). Hal ini terutama bila ditinjau dari segi kemampuan menghadirkan pagelaran wayang di rumah, yang biasanya membutuhkan biaya puluhan hingga ratusan juta. “Nah, sebenarnya gini, yang saya tidak duga, yang kita tidak pernah duga nih, wayang itu sesuatu yang sebenarnya segmen. Jadi hanya orang-orang tertentu yang suka wayang. Saya orangnya suka wayang, tapi nggak ngerti bahasa Jawa, percuma kan. Nah ternyata setelah adanya “wayangshow” ini, kok ya banyak orang-orang yang mau mengorbankan uang sedemikian rupa untuk nonton wayang sampe pagi, selama 8 jam. Sementara kebutuhan untuk nonton wayang selama 8 jam itu paling nggak kita harus ngabisin 2 Giga. 2 Giga itu kalo ngikutin paket-paket internet itu kan 50 ribu ya, berarti kita nonton wayang 50 ribu. Itu mahal loh. Nah ternyata, orang tuh banyak yang mau. Minimal nih, minimal, yang nonton aja tuh paling nggak kita dapet 300an deh.” – (HB) Internet adalah media yang efektif untuk menyampaikan pesan bila dimanfaatkan secara tepat, karena kedekatannya dengan
68 masyarakat sehingga dapat tersampaikan ke seluruh lapisan. Hanya saja, memang hal ini masih terkendala kondisi geografis yang mengakibatkan tidak meratanya jaringan internet di dalam negeri. Sehingga menimbulkan kendala masih belum dapat diakses oleh semua pihak dengan baik. “Di daerah itu belum merata jaringan internet yang stabil. Butuh yang stabil, bukan yang kenceng. Jadi penonton itu rata-rata yang fanatik wayang, yang mau ngorbanin duit sejuta untuk nonton wayang, itu nggak ada internet di sana. Percuma aja. Makanya kalo lagi kaya gini-gini nih, dvd bajakan di depan itu tetap laku.” (HB)
4.2.3
Proses Produksi Program Live Streaming 4.2.3.1 Pra Produksi Proses produksi sebuah program selalu dilakukan melalui tiga tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Dalam proses produksi live streaming ini tahapan ini pun tetap menjadi inti dari segala kegiatan produksi yang akan dilakukan. Pada fase ini, pihak
pengelola
website
“wayangshow”
menjalankan
proses
perencanaan yang dimulai dengan menentukan konten yang akan diliput. Sejauh ini, live streaming dilakukan bila mendapatkan order dari penyelenggara pagelaran wayang secara khusus. Tetapi di luar itu, kadang pihak pengelola tetap melakukan streaming untuk lakonlakon tertentu yang mendapatkan animo besar dari masyarakat, seperti karena adanya faktor dalang yang terkenal, seperti Ki Manteb atau Ki Enthus, serta bila ada judul atau lakon-lakon yang istimewa. Selain itu, karena website ini sendiri masih dikerjakan secara independen, dan pengelolanya pun memiliki kesibukan lain, umumnya mereka menerima order jika tidak sedang ada kesibukan pada pekerjaan utama mereka. Hal lain yang menjadi pertimbangan juga adalah lokasi yang harus dijangkau untuk mengadakan live streaming. Selain karena berkaitan langsung dengan kestabilan signal yang mutlak diperlukan
69 (karena tidak di semua tempat kekuatan signal provider merata kestabilannya), dalam periode waktu saat penelitian ini dilakukan, kebanyakan proses live streaming diadakan di Jakarta karena kemudahan akses dan mobilitas. Selama bulan Februari-Juni, proses live streaming tidak hanya dilakukan di area Jakarta dan Bekasi, tetap juga sampai ke luar kota adalah yaitu Semarang, Jombang, Manado, dan Solo. Jenis order yang diterima bisa pun bermacam-macam, apakah pihak website hanya melakukan proses streaming nya saja, dalam arti hanya terlibat dalam proses penayangan, ataukah sekaligus berperan sebagai event organizer melalu CV. Mediane Entertain. “Masih tahapan ngikutin apa kata permintaan. Karena saya kerja, mas Bambang juga kerja, kalo ada yang minta streaming ya kita streaming, belum menjadi suatu kebutuhan.” (HB) Hal senada juga diungkapkan oleh Bambang Tri Santoso : “Oh kalo diliput yang mana, sebenernya kita pengennya ngeliput terus. Tapi karena kesibukan juga karena tadi, kalo kita streaming kan bawa alat, menghadirkan orang, menghadirkan tenaga, ya itu kan kalo tidak ada wayangan yang kebetulan dikerjakan oleh CV. Mediane Entertain berarti harus keluar biaya sendiri. Dan itu ya beberapa kali kita lakukan yang penting ada transport untuk pulang balik tim ya itu kita lakukan. Kadang-kadang yang kita nombok uang sendiri, nggak mesti dibayar. Untuk kepuasan batin sendiri aja supaya kita memang mampu berbagi kepada masyarakat banyak, penggemar-penggemar wayang.” – (BT) Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Peralatan dasar yang diperlukan adalah modem, server, kamera, video capture, kabel dan listrik, serta laptop dengan software dan aplikasi yang diperlukan. Di samping ituu, disiapkan juga perangkat lain seperti tab, gadget dengan platform android dan i-os untuk memantau jalannya streaming agar bisa segera
70 diantisipasi bila ternyata ada penurunan kecepatan jaringan atau server. “Peralatan standarnya ya Laptop, modem, server, kamera, video capture, sama kabel-kabel deh, sama listrik.” (HB)
4.3 Peralatan yang Digunakan Untuk Streaming
Dalam melakukan proses live streaming, biasanya pihak pengelola bekerjasama dengan pihak ketiga dari tim video shooting yang bernama Hanacaraka. Bila suatu proses live streaming dilakukan dengan pihak ketiga, pihak pengelola website tinggal mempersiapkan perangkat yang akan digunakan untuk streaming karena segala macam kebutuhan untuk pengambilan gambar, termasuk sumber daya manusianya, sudah dipersiapkan oleh pihak Hanacaraka. Menurut
71 pengamatan lapangan, biasanya digunakan tiga kamera yang terhubung pada switcher. Sumber daya manusia yang bertugas adalah tiga camera person untuk masing-masing kamera, dan satu orang yang bertugas rangkap sebagai Program Director sekaligus switcher. Proses penentuan apakah menggunakan single cam atau multi cam ini dilakukan mengikuti keinginan dari pihak penanggap, karena berkaitan dengan budget yang disetujui oleh pihak penanggap. Kalau proses live streaming dilakukan bersama dengan pihak Hanacaraka yang sudah professional di bidang video shooting, kualitas, peralatan dan harga yang ditawarkan lebih baik, lengkap, dan tinggi dibandingkan bila dilakukan sendiri oleh pihak pengelola dengan menggunakan
peralatan
yang
lebih
sederhana.
Setelah
ada
kesepakatan, pihak pengelola kemudian mempersiapkan sesuai kebutuhan dan permintaan dari pihak penanggap. “Biasanya kalau kita Cuma pake satu atau dua kamera ya kita penempatannya atur sendiri. Kalau bekerjasama dengan video shooting, nggak ikut ngatur karena mereka udah ada patokan penempatan kamera nya di mana aja. Biasanya pake tiga kamera dan ditempatkan di angle yang berbeda-beda.” (BT) Satu hal yang selalu dipastikan sebelumnya adalah jaringan dan kestabilan signal. Biasanya, pihak pengelola website sebelumnya akan
memeriksa
signal
yang
paling
stabil
sehingga
bisa
mempersiapkan modem dengan provider apa saja yang diperlukan dan mengecek ketersediaan listrik agar proses streaming dapat berjalan dengan lancar. Biasanya mereka selalu mempersiapkan untuk membawa semua jenis provider yang tersedia mulai dari Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, Axis, dan Bolt sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi ketidakstabilan atau kehilangan signal. Langkah terakhir yang penting dalam pra produksi adalah memastikan agar penonton terkumpul pada saat live streaming nantinya yaitu dengan menyampaikan pesan atau informasi melalui media sosial dan website, jauh hari sebelum acara dimulai, sehingga penonton bisa tahu jadwal kapan live streaming akan diadakan.
72 “Jadi kita nyiapin berita acara di server. Info-info di server, di hosting, di domain wayangshow.com. karena kita streaming itu sebenernya ngejar penonton, percuma juga kalau streaming kaga ada yang nonton. Nah gimana caranya biar dapat penonton, nah kita kasi tau dulu, nih penonton ada acara ini. nah itu ditulis dulu. Pertama infoin dulu di website, nah trus masukin kita minta ama klien, atau siapa, ada logo-logo atau daftar acara nggak.” (HB)
4.2.3.2 Rehearsal Pada umumnya, program live memerlukan proses rehearsal sebelumnya
untuk
memastikan
agar semua
hal yang telah
direncanakan dapat berjalan dengan lancar, termasuk mengantisipasi adanya hambatan yang mungkin timbul selama proses produksi nantinya.
Tetapi,
dalam
proses produksi
live
streaming
di
“wayangshow”, hal tersebut tidak dipandang perlu, karena selain sudah ada pakem tertentu untuk pagelaran wayangnya sendiri, orangorang yang terlibat dalam tim tersebut sudah hapal betul akan tugasnya masing-masing, sehingga di saat terjadi hambatan saat sedang live pun, sudah tahu langkah apa yang harus dilakukan. “Enggak, karena kita udah dalam tahapan, bukan tahapan yang ekspert ya, tapi tahapan yang sudah terbiasa ngerjain itu. Nggak perlu ngitung-ngitung lagi, nggak perlu ngecek lagi, nggak perlu apa. Kayak wayangan gini, udah tau tugas masing-masing. Naruh wayang itu udah nggak usah diajarin atau nanya lagi sama dalangnya gitu enggak. Jadi udah tau dan biasa. Kebiasaan udah sistem kerja yang udah tau. Cuma di rumah aja yang harus disiapin. Gladi bersihnya biasanya di rumah, di luar. Nyiapin kabel-kabel, apa-apa nyiapin perlengkapan semua. Packing, udah gladi bersihnya itu aja. Nah di lapangan udah tinggal pasang.” (HB) Biasanya pada tahap ini lebih banyak digunakan untuk mengeset dan mengecek alat. Proses pemasangan alat sendiri biasanya
73 dilakukan pada hari H, sekitar 2-3 jam sebelum mulai proses streaming.
4.2.3.3 Produksi Secara umum streaming sebenarnya adalah proses pengiriman data kontinu alias terus-menerus yang dilakukan secara broadcast melalui Internet untuk ditampilkan oleh aplikasi streaming pada PC (klien). Paket-paket data yang dikirimkan telah dikompresi untuk memudahkan pengirimannya melalui Internet. Dalam pelaksanaan secara teknis, proses produksinya tidak jauh berbeda dengan proses produksi program live di televisi. Penempatan kamera dan proses pengambilan gambar untuk produksi program live streaming sama dengan proses pada program live di televisi. Hanya saja, ketika gambar itu hendak disiarkan melalui streaming, memerlukan proses broadcast atau penyebaran dengan media yang berbeda. Proses pertama adalah mengatur posisi penempatan kamera. Seperti sudah dipaparkan di tahapan pra-produksi di atas, bila menggunakan multi cam, posisinya ditempatkan untuk mengambil beberapa angle gambar di berbagai posisi. Multi cam adalah proses produksi yang menggunakan minimal dua kamera yang terintegrasi atau terhubung dalam satu sistem. Dalam proses produksi live streaming di “wayangshow”, biasanya ada minimal tiga kamera yang digunakan, satu berada di tengah untuk mengambil angle wide shoot layar yang digunakan sebagai arena pakeliran. Yang dua diletakkan di sisi kiri dan kanan untuk mengambil detail sepeti close up wajah dalang, para pesinden, para penabuh gamelan, atau translator. Selain itu, kadang juga mengambil wide shoot penonton yang memenuhi tempat pagelaran. Sedangkan bila hanya menggunakan satu kamera saja, atau single cam yang berarti proses produksi yang menggunakan minimal satu kamera yang tidak terhubung pada sistem, posisi kamera diletakkan di tengah-tengah untuk bisa menangkap gambar layar pakeliran wayang saja. Karena itu merupakan sajian terpenting yang diharapkan dapat disaksikan oleh para penontontonnya.
74 “Tapi kalo misalnya sendirian, saya selalu menempatkan kamera pasti harus selalu tegak lurus. Ke depan. Nggak mungkin ke samping.” (HB)
4.4 Contoh Posisi Penempatan Kamera Multi Cam
75 Selanjutnya, bila pengaturan kamera sudah selesai dilakukan, saatnya untuk menyiapkan laptop, kabel, dan aplikasi yang diperlukan untuk bisa mendistribusikan gambar atau melakukan streaming. Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pada saat melakukan proses ini karena berkaitan dengan kelancaran proses distribusi atau transmisi data audio dan video yang telah direkam, terutama bila menggunakan sistem kamera single cam. Yang pertama sekali harus dilakukan adalah memasang semua kabel yang hendak digunakan seperti kabel webcam USB ke laptop. Bila muncul kotak dialog setting yang harus diisi pilih resolusi 720x576 atau 640x480 dengan framerate atau fps = 25fps. Kabel lain yang harus terhubung dengan laptop adalah kabel minijack audio ke line in laptop. Jika ada dua lubang,
itu
artinya
satu
lubang
digunakan
untuk
kabel
speaker/headphone. Jika terdapat tiga lubang, maka yang satu lagi digunakan untuk microphone. Untuk memasang kabel line-in biasanya ke lubang yang berwarna biru.
4.5 Audio Line-In
76 Jika sudah terpasang kemudian yang perlu dilakukan adalah meng-klik logo speaker yang ada di kanan bawah layar,
4.6 Logo Speaker
maka
akan
muncul tiga
pilihan,
dan
yang
dipilih
adalah
RECORDING DEVICES. Cara lain yang dapat digunakan adalah melalui menu Start Control Panel Sound. Jika sudah, aktifkan LINE IN, kemudia cari menu CONFIGURE di bawahnya. Pada menu ini pilih LEVEL, tes dulu pada level 50%, bila dirasa kurang naikkan hingga 75% tapi jangan sampai 100% karena akan mengakibatkan suara menjadi pecah. Perhatikan gambar panel hijau level akan bergerak-gerak saat ada audio yang masuk. Bila semua kabel sudah terpasang dengan baik, pastikan seluruh perangkat tersebut telah aktif dengan cara mengeceknya melalui Start Control Panel Device Manager. Perhatikan, jangan sampai ada tanda seru berwarna kuning di sana, karena jika demikian berarti perlu diupdate terlebih dahulu dengan Internet, cukup diklik saja dan akan secara otomatis diperbaharui.
77 Hal detail yang wajib untuk diperhatikan demi menjaga kestabilan proses live streaming adalah POWER OPTION harus selalu dalam keadaan ON. Caranya mengaturnya adalah pilih menu Start Control Panel Power Options (Gambar baterai berwarna hijau), kemudian pilih HIGH PERFORMANCE, kemudian CHANGE PLAN SETTING, pilih keduanya NEVER SLEEP. Kemudian proses streaming dapat segera dilakukan.
4.7 Power Option
Kemudian pada saat proses pengambilan gambar dimulai, setelah gambar direkam melalui kamera, gambar yang akan ditayangkan diproses melalu switcher, dan ditransfer ke laptop untuk ditayangkan melalui media streaming. Di sini orang yang bertugas sebagai switcher sekaligus berfungsi sebagai program director. Ia lah yang mengarahkan posisi kamera dan gambar apa saja yang perlu untuk diambil. Orang tersebut juga bertanggung jawab atas audio karena juga mengendalikan mixer. Audio nya sendiri didapatkan melalui microphone dan dari suara yang tertangkap oleh kamera.
78
4.8 Switcher dan Audioman yang sekaligus bertugas sebagai Program Director
4.9 Gambar Video dan Switcher
79 Tapi, sebelumnya data gambar tersebut diterima di laptop dan dinaikkan ke server, file-file harus melewati alat yang dinamakan video capture.
4.10 Video Capture
Alat tersebut dipasang pada laptop, atau bila menggunakan satu kamera saja, biasanya kamera / handycam
yang digunakan
tersebut sudah memiliki video capture internal. Alat inilah yang berfungsi untuk mengubah data gambar dan audio analog yang ditangkap oleh kamera untuk dijadikan data digital, sesudah itu gambar dan audio masuk dalam laptop yang digunakan untuk streaming sebagai data atau kode, di mana di dalam laptop penerima data sudah ada software yang berfungsi sebagai server untuk bisa menerima kode dan melakukan proses decoding. Saat hendak masuk ke dalam laptop, data digital tersebut tidak bisa masuk begitu saja namun harus melalui proses kompres terlebih dahulu sebelum dapat
80 ditayangkan, yaitu reduksi ukuran data, karena data yang diterima dari kamera sangat tajam dan memiliki ukuran file yang besar, sedangkan kebutuhan untuk streaming tidaklah sebesar itu, jadi biasanya data yang masuk akan direduksi terlebih dahulu. Cara ini disebut dengan codec. Codec adalah nama teknis yang diambil dari singkatan “compression/decompression”, hal ini merujuk pada sebuah program computer yang berfungsi mengecilkan (compress) file-file lalu mengembalikannya (decompress) ke ukuran semula. Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menerima dan mendistribusikan file (dalam hal ini data digital berupa gambar yang sudah direkam oleh kamera) dan menghemat kapasitas harddisk yang digunakan untuk memori penyimpanan. Ada banyak bentuk codec, tapi setiap codec berupaya untuk menjaga keseimbangan data, yang mungkin tidak diperlukan sehingga dapat dibuang atau dihilangkan, dengan ukuran data. Website ini sendiri menggunakan codec dengan standar H.264 yang dengan harga rendah bisa memberikan kualitas warna video yang lebih tajam dan resolusi yang lebih tinggi. Aplikasi ini adalah yang paling umum digunakan di laptop atau computer, baik untuk video dengan kualitas Blu-Ray, You-tube, televisi satelit dan kabel, sampai real-time video conference. Nama software yang digunakan adalah Adobe® Flash® Media Live Encoder 3.2 live audio and video capture software, pastikan software ini sudah terinstall dengan baik dan dapat dijalankan. Setelah itu terlebih dahulu harus
mengecek
jaringan
internet
dengan
mengakses
www.speedtest.net, minimal speed untuk upload adalah 512 kbps dan dalam kondisi stabil. Kemudian buka software Adobe Flash Media Live Encoder dan perhatikan tanda-tanda di bawah ini, kesemuanya harus di-klik :
81
4.11 Setting Flash Media Live Encoder
1. Untuk VIDEO DEVICE (yang ada tulisan vMix Video), pilih USB WEBCAM yang tadi telah dipasang. 2. Untuk AUDIO DEVICE (di sebelah kanannya) pilih LINE IN hardware laptop. 3. Untuk
settingan
Video
dan
Audio
Device
dibawahnya,
settingannya dibuat sama seperti di atas. 4. Bila sudah benar settingnya, maka jumlah total bitrate video dan audio adalah 511 kbps. 5. Sekarang liat di smaping kanannya, klik tanda centang di bagian STREAM TO FLASH MEDIA SERVER. Isi dengan :
82 FMS URL : rtmp://videostream.indostreamserver.com:1935/koplak/ stream
: LIVE
klik CONNECT, nanti akan keluar kolom isian username dan password. Lalu klik OK, maka tombol CONNECT akan tersambung ke server.
4.12 : Username dan Password
6. Isi SAVE TO FILE ke folder yang dipilih untuk mennyimpan atau merekam streaming. 7. Kalau semua tahap sudah dilakukan, cek video dan audio, bisa masuk tidak? atau keluar gambar dan suaranya atau tidak? 8. Bila sudah lancar, klik tombol START di bawah dan akan tersambung seperti di bawah ini.
83
4.13 Live Streaming
9. Untuk menampilkan hasil di : Apple iOS : iPhone, iPad, and iPod touch : is.gd/wsapple Platform : Android, Blackberry : is.gd/wsandroid Untuk live streaming via Desktop : di is.gd/wayang Kapasitas memori penyimpanan yang diperlukan dalam laptop sendiri sebenarnya harus besar dan dengan prosesor yang memadai. Karena dalam website ini proses streaming dilakukan melalui laptop, dengan
peralatan
yang
tergolong
sederhana,
maka
masih
84 menggunakan harddisk biasa dengan kebutuhan memori minimal 2GB-3GB. Tetapi untuk prosesor, harus menggunakan minimal Intel Core i5, dalam website ini sendiri, prosesor yang digunakan adalah Intel Core i7. Prosesor adalah otak yang menerima instruksi proses sebelum kemudian meneruskannya ke hardware lainnya. Otak pada komputer ini dapat dianalogikan seperti otak kita, artinya dia akan memberikan sinyal terlebih dahulu sebelum tubuh melakukan suatu aktifitas. Adapun pengertian core secara sederhana dapat dijelaskan sebgai proses instruksi yang dapat dijalankan dalam suatu proses. Setiap serinya memberikan kecepatan yang berbeda dalam hal pemrosesan data. Semakin tinggi serinya, semakin cepat dan mudah dalam memproses data, hal ini berkaitan langsung dengan kualitas gambar yang dihasilkan dalam proses streaming. Jika kinerja prosesor lebih kuat, otomatis gambar yang dihasilkan akan lancar dan tidak terpatah-patah. Sejauh ini, kualitas gambar yang dihasilkan di “wayangshow” kadang masih terpatah-patah karena terkendala harddisk yang, walau sudah layak, tapi belum benar-benar memadai untuk melakukan proses live streaming secara sempurna. Seusai dilakukan proses decoding, gambar akan dinaikkan ke server dan disampaikan kepada penonton. Server ini adalah komponen utama yang diperlukan untuk dapat mendistribusikan data atau gambar ke para pengakses atau penonton live streaming. Sejauh ini, yang digunakan di sini masih ‘menumpang’ ke server lain, dalam artian
masih
belum
menyewa
server
secara
khusus
untuk
menayangkan video live streaming di “wayangshow” tetapi masih memanfaatkan layanan gratis yang banyak disediakan di internet. Proses ini sama seperti jika kita membuat video live streaming melalui server You-tube, di mana kini tidak hanya kanal-kanal terpilih saja yang bsia melakukannya, tetapi siapa saja yang memiliki telah channel atau account (yang bisa dibuat secara gratis) dan sudah mendapatkan minimal 200 pelanggan bisa melakukan live events streaming. Konsekuensinya adalah, selain bergantung pada kekuatan dan kecepatan jaringan provider modem yang digunakan, juga
85 bergantung
pada
kestabilan
server
yang
dipakai.
Website
“wayangshow” menggunakan server yang dinamakan Wowza. Wowza adalah salah satu software broadcast server video streaming yang banyak digunakan karena tergolong ringan sehingga tidak memerlukan bandwith dan speed yang tidak terlalu besar. Bandwidth sendiri adalah volume data yang dapat ditransfer per unit waktu
4.14 Perangkat yang Dijalankan Pada Saat Live Streaming
Ketika video sudah diangkat dan ditayangkan serta bisa diakses oleh penonton, biasanya akan ada jeda keterlambatan 8-10 detik dari kondisi atau kejadian yang sebenarnya. Durasi waktu tersebut wajar dan menandakan bahwa server dan jaringan berada
86 dalam kondisi yang stabil, karena bagaimanapun juga diperlukan waktu untuk melalui proses transmisi data seperti yang diuraikan di atas. Jika lebih dari waktu tersebut, harus dicek antara server atau jaringannya yang sedang bermasalah. Jika jaringan yang bermasalah, menurut pengamatan lapangan, biasanya akan dicoba untuk diganti dengan provider lain yang kecepatan upload nya stabil, stabil di sini dimaksudkan stagnan pada kecepatan upload tertentu sehingga dapat dilakukan proses streaming dengan lancar. “kalo masih main di ini kan sistemnya masih pake wowza, istilah namanya wowza, jadi ya wowza ini kelebihannya adalah dia bisa di-playback di handphone, di gadget tanpa perlu pake bandwith gede, speed gede. Jadi kalo nonton cukup 500kb. Nah kalo upload harusnya paling nggak dua kali nya itu.” (HB) Lancar tidaknya mengakses video tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh kecepatan internet si pengakses tapi juga kecepatan internet dari yang mengupload, dalam hal ini pengelola program tersebut. Video live streaming ini sendiri bisa diakses melalui laptop, gadget berplatform android, dan yang berplatform i-os. Pada saat proses streaming, orang yang bertugas sebagai operator akan memantau kelancaran prosesnya melalui 3 gadget tersebut, jadi bisa cepat mengambil tindakan jika ada penurunan kualitas jaringan tertentu. Kualitas gambar yang dihasilkan adalah Standar Definition di mana kualitasnya sedang dengan resolusi gambar 640x480 pixel. Menurut pengamatan yang dilakukan, gambar yang dihasilkan jernih jika diakses melalui gadget android ataupun apple dengan tampilan full screen. Tetapi tidak demikian jika diakses dengan laptop, gambar akan sedikit pecah karena memang ukurannya tidak sesuai dengan standar ukuran layar laptop. “Ini masih standar definition, SD bukan HD. Karena masih terbentur oleh jaringan. Kita
di sini semua provider bilang
kenceng kenceng, padahal upload nya enggak. Yang kita butuhkan itu sebenernya upload bukannya download. Di sini justru download nya yang kenceng, upload nya yang payah..” (HB)
87
4.15 Gambar yang Dihasilkan di Gadget
4.16 Gambar yang Dihasilkan di Desktop
88 Saat ini, kuota server yang digunakan oleh “wayangshow” masih memungkinkan untuk diakses oleh maksimal 500 orang di seluruh Indonesia secara bersamaan dengan kualitas video streaming yang lancar, tetapi dengan catatan jika pada saat bersamaan jaringan di lokasi upload sedang stabil. Biasanya ini yang menjadi kendala utama, karena rata-rata provider baru akan stabil pada pukul 00.00 ke atas. Inilah kendala terbesar yang saat ini dihadapi oleh tim pengelola website “wayangshow”. Hidup matinya streaming ada pada signal operator. Rata-rata kemampuan upload data jauh di bawah kemampuan download. Padahal, justru kemampuan uploadnya lah yang diperlukan. Kondisi ini diperparah dengan tidak stabilnya jaringan yang ada. Jika kondisi signal sudah naik-turun atau bahkan drop total, streaming pun menjadi tidak lancar. Di daerah tertentu, signal provider yang digunakan sangat tidak stabil sampai hilang, sehingga harus berganti-ganti provider. Sejauh ini, Smartfren adalah provider yang paling stabil kecepatan uploadnya dibandingkan yang lain. Jika seluruh signal provider yang telah disediakan masih mengalami masa naik-turun, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menurunkan kualitas gambar sehingga daya kecepatan upload yang diperlukan pun menjadi berkurang dan tidak terlalu berat. Untuk dapat segera mengantisipasi adanya keterpurukan jaringan atau server, selama proses live streaming yang biasanya dilakukan di balik layar pagelaran ini, pihak pengelola website pun turut memantau video yang dihasilkan melalui tab dan gadget yang berplatform android dan i-os. Selain itu juga memantau melalui interaksi dengan para penontonnya di media sosial. “kita sambil streaming sambil menjawab pertanyaan mungkin di facebook atau di twitter, kita ngecek juga bagaimana siaran ini misalnya diakses dari Solo, Klaten, Jawa Timur, nanti kita bisa tahu, atau bahkan diakses dari temen-temen TKI yang di Hongkong itu kita bisa tahu, apakah streaming yang di sana bagus atau nggak, gambarnya putus-putus atau nggak, suaranya bersih atau enggak, kita bisa kontrol di situ.” (BT)
89
4.17 Proses Live Streaming yang Dilakukan di Balik Layar Pagelaran
4.18 Memantau Live Streaming Melalui Gadget
90
4.19 Memantau Live Streaming Melalui Twitter
Saat ini, untuk bisa memfasilitasi penonton yang kurang memahami Bahasa Jawa yang digunakan dalam pewayangan, di pertunjukan tertentu, terutama bila yang menjadi dalangnya adalah Ki Purbo Asmoro, ada seorang translator, yaitu Kitsie Emerson, yang menerjemahkan Bahasa Jawa tersebut ke dalam Bahasa Inggris dan secara langsung pada saat yang sama ditampilkan pada layar proyektor di depang panggung. Sayangnya, layanan ini masih hanya bisa didapatkan oleh penonton yang menyaksikan langsung di lokasi. Ke depannya sedang diusahakan cara agar pengakses layanan live streaming di “wayangshow” juga bisa mendapatkan layanan ini dalam bentuk subtitle atau membuat template yang dapat menayangkan kedua gambar (gambar pagelaran dan layar proyektor) secara bersamaan. Hal ini masih belum dapat dilakukan karena layanan server gratis yang saat ini digunakan tidak mengijinkan untuk menayangkan video dengan template semacam itu.
91 4.2.3.4 Pasca Produksi Karena program yang dihasilkan merupakan sebuah program live, maka tentu saja tidak dilalui proses editing dalam tahapan ini. Hanya saja, bukan berarti tidak ada yang dapat dilakukan pada tahap ini. Di fase ini, pihak pengelola melakukan evaluasi, terutama sehubungan dengan jumlah penonton dan mencari feedback dari penonton, hal ini biasanya dilakukan melalui media sosial yang bahkan sudah dilakukan pada saat mengerjakan tahapan produksi. Secara umum, di fase pasca-produksi ini akan dibahas strategi yang akan dilakukan untuk tetap mempertahankan animo penonton. Di sini pihak pengelola dapat mengecek jumlah penonton yang mengakses website “wayangshow”, walaupun data statistik yang ditampilkan belumlah secara rinci menyebutkan dari area atau kota mana saja website tersebut diakses (karena untuk melakukan itu harus menyewa server yang mahal), tetapi dapat diketahui jumlahnya dengan pasti. “Ada, jadi gimana caranya biar orang itu tetep datang
ke
“wayangshow” biar kaga streaming, ya kita harusnya ngerekam, rekaman itu di-upload lagi ulang biar mereka nonton lagi. Kaya gitu.” (HB) Sejauh ini, untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi mengenai akan diadakannya pagelaran wayang, dilakukan dengan memaksimalkan manfaat media sosial. Belum dilakukan promosi dalam media lain secara gencar, karena masih dalam proses pengembangan. Di samping melakukan proses evaluasi dan mencari feedback dari penonton, pada fase pasca produksi, juga dilakukan proses penyimpanan materi tayangan pakeliran wayang kulit yang dilakukan pada hari tersebut. Pada saat melakukan proses live streaming data yang
masuk
akan
otomatis
tersimpan
pula
dalam
memori
penyimpanan di laptop, data tersebutlah yang kemudian diarsipkan dan disimpan untuk memudahkan pencarian bila diperlukan pada waktu ke depannya oleh pengelola website.
92 4.2.4 Perbandingan Dengan Proses Produksi Program Live Televisi Secara umum, berpatokan pada konsepnya, proses produksi yang dilakukan program live streaming dan program televisi serupa secara teknis. Hanya saja, terdapat perbedaan dari segi kompleksitas dan metode penyiaran yang digunakan. Proses memproduksi program untuk
disiarkan
melalui
televisi
memerlukan
peralatan
dan
pengalaman yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan produksi program untuk ditayangkan melalui media streaming. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, peralatan standar untuk bisa melakukan proses live streaming adalah laptop, modem, server, kamera beserta video capture, dan listrik. Jumlah kamera yang dibutuhkan pun memadai jika hanya tersedia satu kamera saja. Di samping itu, sangat memungkinkan proses ini dilakukan oleh satu atau dua orang saja, karena ketika proses streaming sudah mulai berjalan, yang perlu dipantau dan dipastikan hanyalah kestabilan signal modem, sehingga bisa tetap dilakukan sendiri oleh satu orang seandainya pun kamera harus dioperasikan dengan switcher. Dengan minimalnya sumber daya yang diperlukan, secara otomatis akan menekan pula biaya yang dibutuhkan. Sehingga proses streaming bisa dilakukan oleh siapa saja, terutama bagi komunitas indie. “Karena
streaming
hanya
membutuhkan
software,
hanya
membutuhkan pulsa, kemudian modem, dan akses internet. Dan kemudian dari sisi peralatan dia sangat efektif. Dari sisi sumber daya manusia tentunya dia tidak butuh tenaga yang banyak. Dan dengan demikian itu dia bisa lebih mengefektifkan dan meringankan biaya.” (IW) Jika dibandingkan dengan proses produksi program televisi, perlengkapan serta sumber daya yang diperlukan jauh lebih rumit, banyak, dan tentu kompleks, karena dibutuhkan setiap ahli untuk bertanggungjawab atas satu pekerjaan tertentu, tidak bisa dirangkap. “Dan ada sutradaranya, ada video editornya, ada apa. Kalo kita indie semua dirangkap sendiri.“ (HB)
93 Yang kedua dari segi konten. Jika sudah berbicara mengenai konten, tidak bisa dilepascan dari konsep yang harus matang untuk target pasar yang tidak terbatas, sedikit berbeda dengan program live streaming yang lebih ter-segmen target pasarnya. Setiap detailnya harus diperhatikan secara mendalam, sehingga tidak boleh ada yang terlewat. Sebab televisi telah menjadi suatu industri media mainstream yang besar yang memberi pengaruh luas sehingga harus sebisa mungkin meminimalisir kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin saja bisa menyebabkan dampak yang kurang baik. “Kalau yang di televisi, itu minimal harus punya konsep ekspert. Sehebat atau se-yunior apapun pekerjanya, konsep tayangannya harus ekspert, harus bagus, professional.” (HB) Yang ketiga dari segi daya jangkau dan kestabilan. Dengan adanya peralatan canggih dan teknologi yang sudah selangkah lebih berkembang, ada kemudahan tertentu bila televisi harus melakukan program live di tempat yang terpencil dan miskin signal sekalipun. Sebab, umumnya stasiun televisi memiliki mobil SNG (Satellite News Gathering) yang dilengkapi dengan peralatan yang dapat menangkap signal satelit dengan baik. Berbeda dengan proses live streaming yang hidup mati nya bergantung pada keberadaan jaringan signal dari provider sehingga cukup terbatas untuk area-area yang terpencil. Dan juga, bagi proses streaming yang dilakukan secara independen, keterbatasan server juga berpengaruh besar dalam mendukung kelancaran proses live streaming. “Kalau di tv kan mereka punya peralatan yang canggih, misalkan mobil yang ditaruh di luar pagelaran dan itu bisa menangkap signal satelit dan itu lebih kuat. Dan tidak putus-putus.” (BT) Namun, kelebihan media streaming dalam soal jangkauan masih tetap unggul karena bisa diakses oleh siapapun tanpa terhalang ruang dan waktu. Dari sisi waktu, pada saat yang sama dia bisa diakses di seluruh dunia. Sehingga kini, media televisi sebagian besar sudah memanfaatkan teknologi ini untuk disinergikan dengan broadcasting televisi.
94 “Jadi itu tadi, dari sisi SDM, biaya, waktu, ini teknologi ini luar biasa saya kira. Dia bisa memampatkan dana, memampatkan ruang dan waktu sedemikian rupa sehingga menjadi sangat efektif.” (IW)