BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1
Profil Perusahaan CV Cemerlang Jasarana
4.1.1
Sejarah CV Cemerlang Jasarana CV Cemerlang Jasarana didirikan pada tahun 1999 oleh Bapak Nathanael
Nainggolan SE.Ak. Perusahaan tersebut beroperasional di Duri (Riau). Perusahaan ini mendapatkan kepercayaan dan kontrak pertama dari PT. Radiant Utama Tbk (Unit Drilling Division), untuk penyediaan alat berat berupa Crawler Crane Kobelco, dan selanjutnya alat berat Bulldozer dan Prime Mover Truck untuk support operation dan Rig Moving Transportation. Selanjutnya perusahaan ini mendapat kontrak dari beberapa perusahaan drilling yang beroperasi sebagai BP (Business Project) PT. Chevron Pacific Indonesia, seperti PT. Dimas Drillindo, PT. Champion Technologies, dan lain sebagainya. Pada tahun 2000 hingga 2005, bidang usaha yang dilakukan tidak hanya sebatas jasa sewa heavy hauling dan heavy equipment, namun juga sebagai pemasok barangbarang perminyakan (seperti spare part rig dan mud pump). Perusahaan ini juga mendapatkan kontrak untuk pekerjaan urugan dan timbunan dari beberapa perusahaan, diantaranya PT. Capella Dinamik Nusantara – JO. PT. Medan Aluminium Teknik. Selama hampir lima tahun, perusahaan tersebut juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan dari luar Riau, seperti PT. Hadano Putra Perdana – Jakarta (sebagai Branch Manager) dan juga dengan mitra dari luar negeri, seperti Antara International Corp – Houston, USA (sebagai principal untuk penyediaan barang-barang keperluan usaha pengeboran RIG dan MIGAS). Namun pada tahun 2006, perusahaan 63
64 kembali berfokus pada bidang heavy equipment dan heavy hauling (transportasi berat) di sektor MIGAS.
4.1.2
Visi dan Misi CV. Cemerlang Jasarana
1) Visi Menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi berat yang terintegrasi dengan logistik yang terkemuka dengan performa unggul. 2) Misi (1) Menyediakan jasa transportasi dengan performa terbaik dengan komitmen terhadap keselamatan kerja, kesehatan, dan berwawasan pelestarian lingkungan. (2) Memberikan jasa transportasi berat dan logistik yang berkualitas dan efisien. (3) Menyediakan jasa transportasi dan logistik dengan performa yang bebas downtime (zero downtime) dan performa selamat (zero accident).
4.1.3
Nilai dan Slogan CV. Cemerlang Jasarana
1) Nilai Perusahaan
: “Local Spirit with Global Performance”
2) Slogan Perusahaan
: “Spirit, Cares, Enthusiast, dan Safely”
65 4.1.4
Struktur Organisasi CV. Cemerlang Jasarana Struktur organisasi merupakan pembagian tugas dan wewenang (job description)
dalam perusahaan. Agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau diharapkan, maka perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang baik. Bentuk struktur CV Cemerlang Jasaran, dapat dilihat sebagai berikut:
DIREKTUR
PROJECT MANAGER
HES & QUALITY CONTROL MANAGER
PROJECT COORDINATOR/ SUPERVISOR
ADMINISTRASI KEUANGAN
SUPIR (OPERATOR)
KERNET (SWAMPER)
MEKANIK (MECHANIC)
Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012. Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV Cemerlang Jasarana
66 4.1.5
Pembagian Tugas dan Tanggung jawab CV Cemerlang Jasarana 1) Direktur (1) Mengangkat, dan memberhentikan manajer dan karyawan yang tidak dapat menjalankan tugas dengan baik. (2) Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan. (3) Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas. (4) Memperbaiki dan menyempurnakan penataan, agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. (5) Mengadakan pembinaan, memelihara administrasi keuangan, dan mengawasi pembuatan laporan tahunan perusahaan. 2) Project Manager (1) Bertanggung jawab atas keseluruhan proyek yang dilaksanakan. (2) Menyusun rencana kerja, rencana anggaran, dan budget kerja. (3) Pengawasan supervise, pengarahan dan kontrol atas pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dan serah terima kepada klien.
3) HES & Quality Control Manager (1) Bertanggungjawab atas program dan pelaksanaan HES (Health, Environment, dan Safety/ K3L) dalam perusahaan, baik dari segi program, rencana, implementasi, pengawasan kepatuhan, dan penyegaran program sesuai isu-isu HES.
67 (2) Melakukan inspeksi berkala atas semua unit dan tim kerja, sesuai dengan kepatuhan peraturan-pearturan dan standar operasi yang telah ditetapkan, serta mengukur tingkat keberhasilan dan review atas hasil kerja. (3) Memastikan standar unit atas peralatan (truk) telah aman dan selamat untuk dioperasikan, untuk tercapainya tingkat pengoperasian produk jasa yang dihasilkan.
4) Project Coordinator/ Supervisor (1) Menganalisa data dan laporan dari project team di lapangan mengenai kondisi alat berat dan truk. (2) Bertanggungjawab untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan tim kerja di lapangan. (3) Mengawasi dan mengevaluasi kinerja operasional yang dilaksanakan di lapangan sesuai dengan rencana dan program kerja yang telah ditetapkan.
5) Project Team Anggota project team, yaitu: (1) Administrasi keuangan (a) Bertanggung jawab untuk menyusun budget tahunan, proses penagihan atau collecting, penggajian, dan semua hal yang menyangkut administrasi keuangan perusahaan.
68 (2) Supir (Operator) (a) Menjalankan unit mobil truk dengan mengikuti aturan sesuai dengan yang telah ditetapkan HES (kesehatan dan keselamatan kerja). (b) Bertanggungjawab terhadap mobil yang sedang digunakan dan menjaga keamanan truk beserta muatan yang sedang dibawa. (3) Kernet (Swamper) (a) Membantu supir jika ada kerusakan unit saat operasional sedang berlangsung (ban pecah, air radiator kering, dan lain-lain). (4) Mekanik (Mechanic) (a) Melakukan pemeriksaan atau pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa unit truk bekerja dengan baik. (b) Memeriksa dan memperbaiki kerusakan-kerusakan pada mobil truk dengan membongkar atau mengganti komponen spare part. (c) Melakukan pembersihan serta mengganti oli, ban, mesin dan lain sebagainya. (d) Memeriksa truk yang sudah diperbaiki untuk mengetahui unit truk sudah aman atau layak beroperasi dengan baik.
69 4.1.6
Aliran Proses Mendapatkan Proyek
Inspeksi kontrol kualitas
Mulai Akhir
Menerima Perintah Kerja dari Klien Klien
Perhitungan dan Evaluasi
Mengeluarkan Surat Pembatalan
Analisis kemampuan perencanaan anggaran
Tidak Mampu ? Ya Mengeluarkan Kutipan kerja
Kutipan kerja
Sumber: CV Cemerlang Jasarana, 2012. Gambar 4.2 Diagram Aliran Proses Mendapatkan Proyek
70 4.1.6.1 Proses Operasional Bisnis Dalam proses bisnis ada beberapa tahap dalam memulai operasi, yaitu: 1) Proses Persiapan Sebelum Pekerjaan Dioperasikan : (1) Setelah penawaran dari klien dipelajari dan dievaluasi dengan seksama dan dinilai mampu dan bisa untuk dieksekusi, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan item-item yang dianggap perlu sebagai persiapan sebelum melakukan eksekusi atas pekerjaan yang dimaksud. (2) Proses mempersiapkan sumber daya tim kerja yang diperlukan untuk pekerjaan, sesuai dengan kecakapan dan kompetensi yang diperlukan. (a) Proses persiapan sumber daya ini berupa: Pelatihan dan kompetensi, training penyegaran SHE (Safety, Health, dan Environtment),
DDC
(Defensive
Drive
Course),
serta
FSWP
(Fundamental Safety Work Practices), dan penerapannya dalam pekerjaan lapangan yang dilakukan dalam 2-3 hari kerja. (b) Proses mempersiapkan peralatan (equipment) yang sesuai dengan spesifikasi. Proses dilakukan dengan melakukan inspeksi kualitas atas kelayakan dan keamanan (re-inspection) unit oleh tim SHE (Safety, Health, dan Environtment) dan Quality Control perusahaan. (c) Proses mempersiapkan sumber daya operasional dan lainnya menyangkut kebutuhan operasional yang akan dilakukan. Hal ini meliputi modal kerja, supporting
team,
support
facility equipment
pendukung operasional), messhall, dan lain-lain.
(peralatan
fasilitas
71 2) Proses Operasi Pekerjaan (1) Proses operasi pekerjaan menyangkut dari spesialisasi item pekerjaan yang dilakukan. Proses pekerjaan setiap item mengacu kepada Standar Operation Procedures (SOP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, supervisi dilakukan atas dasar keinginan klien yang dilayani. Proses operasi pekerjaan berbeda untuk tiap equipment yang dijalankan karena masingmasing mengacu pada SOP yang telah ada dan Scope of Work pekerjaan yang diinginkan oleh klien. (2) Selama operasi pekerjaan, tim SHE (Safety, Health, dan Environtment) dan quality control akan melakukan pengawasan dan inspeksi secara berkala di lapangan untuk memastikan kepatuhan setiap tim dan unit kerja terhadap SOP dan memastikan spesifikasi Scope of Work berjalan dengan baik, serta untuk menjamin hasil kerja yang maksimal dan kepuasan bagi perusahaan jasa. (3) Temuan (findings) atas pekerjaan lapangan akan dilaporkan langsung ke pimpinan proyek dan diteruskan ke direksi untuk ditindaklanjuti. 3) Proses Setelah Pekerjaan Dioperasikan : Setelah proses operasi selesai, seluruh unit kerja wajib mengisi log book dan time sheet sesuai dengan fungsi dan peranan di lapangan dan menyusun laporan pekerjaan ke manajemen tim perusahaan.
72 4.2
Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif menurut Porter merupakan suatu pendekatan yang dapat
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Karena itu, CV Cemerlang Jasarana harus memperhatikan 5 elemen dari kekuatan Porter agar dapat mengantisipasi persaingan di dalam industri. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter yang ada dalam CV Cemerlang Jasarana.
73 Ancaman produk substitusi: Tidak ada
Kekuatan tawar menawar pemasok:
Persaingan antara perusahaan sejenis:
1) Harapan Motor
1) PT. Cahaya Riau (Group Sinar Riau)
2) CV. Power Diesel
2) PT. Sani Utama
3) CV. Delta Diesel
3) PT. Alam Wisesa Pratama
4) UD. Alfa Gomma
4) PT. Ronggur Nihuta Perkasa
5) Hatta
5) PT. Graha Persada Pacific
6) CV. Karya Mandiri
6) PT. Per Tech Service
7) Safklos Jaya
7) PT. Belawan Indah
Kekuatan tawar menawar konsumen: 1) PT. SP Indo (Stabilised Pavements Indo) 2) PT. Saripari Pertiwi Abadi 3) PT. Truba Jurong Engineering (TJE) 4) PT. Dimas Drillindo 5) PT. Multi Structure
Potensi masuknya pesaing baru: 1) PT. AWL Group (Group Sinar Riau) 2) PT. Bengkalis Kuda Laut 3) PT. Drillinco Maju 4) PT. Garuda Teknik Perkasa Group 5) PT. Giri Wijaya Persada 6) PT. Baso Sejati Putra Andalan 7) PT. Mutiara Ras 8) PT. Cipta Hasil Sugiharto Sumber: CV Cemerlang Jasarana, 2012. Gambar 4.3 Gambar Analisis Lima Kekuatan Kompetisi Menurut Porter
74 Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter yang terdapat dalam CV Cemerlang Jasarana: 1) Persaingan antara perusahaan sejenis Persaingan di antara perusahaan sejenis (transportasi berat) sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap perusahaan, karena terdapat persaingan harga, kualitas layanan (services quality), unit operasional (armada) yang digunakan, dan SDM, serta banyaknya pesaing-pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri sebelum CV Cemerlang Jasarana didirikan. Terdapat tujuh (7) perusahaan sejenis yang beroperasi di Duri, seperti: PT Cahaya Riau Group [Group Sinar Riau] (Tahun 1992), PT Sani Utama (Tahun 1994), PT Alam Wisesa Pratama (Tahun 1995), PT Ronggur Nihuta Perkasa (Tahun 1995), PT Graha Persada Pacific (Tahun 1995), PT Per Tech Service (Tahun 1995), dan PT Belawan Indah (Tahun 1992). 2) Potensi masuknya pesaing baru Kondisi persaingan yang ada pada saat ini menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dari pesaing lama tetapi juga dari pesaing-pesaing baru yang muncul setelah berdirinya CV Cemerlang Jasarana. Persaingan dengan kompetitor yang baru masuk dengan bidang yang sama sangatlah tinggi dan sangat mempengaruhi perusahaan. Besarnya ancaman yang masuk disebabkan oleh mudahnya perusahaan baru untuk masuk ke bisnis layanan jasa truk, kemudian merebut pasar yang sudah ada. Perusahaan yang baru masuk memiliki daya saing yang cukup kuat, karena perusahaan-perusahaan
75 tersebut memiliki unit truk yang baru, strategi yang kompetitif, sumber daya manusia dan layanan yang berkualitas. Adapun perusahaan pesaing yang baru muncul yang beroperasi di Duri, terdapat delapan (8) perusahaan, yaitu: PT AWL Group [Group Sinar Riau] (Tahun 2002), PT Bengkalis Kuda Laut (Tahun 2005), PT Drillinco Maju (Tahun 2009), PT Garuda Teknik Perkasa Group (Tahun 2006), PT Giri Wijaya Persada (Tahun 2001), PT Baso Sejati Putra Andalan (Tahun 2005), PT Mutiara Ras (Tahun 2005), PT Cipta Hasil Sugiarto (Tahun 2006). 3) Daya tawar menawar pemasok Dalam bisnis transportasi berat, ancaman dari pemasok tidak terlalu tinggi (biasa-biasa) atau tidak berpengaruh terhadap perusahaan, karena ada banyak pemasok barang yang menjual barang persediaan (seperti: spare part, oli, ban dan lain-lain), serta juga banyak bengkel yang melayani, merakit, dan memperbaiki mesin dan body mobil (poles atau bubut) di kota Duri. Saat ini yang menjadi pemasok dari perusahaan CV Cemerlang Jasarana adalah 1) Harapan Motor (spare part, oli mesin, dan bola lampu), 2) CV Power Diesel dan CV Delta Diesel (mesin dan perangkatnya), 3) Ban dan perangkat drive train: seal gardan, U-joint, dan under carriage (UD Alfa Gomma dan Hatta), 4) Pembubutan (CV Karya Mandiri), dan 5) Kanvas rem (Safklos Jaya).
76 4) Daya tawar menawar konsumen Dalam bisnis transportasi berat, kekuatan dari konsumen sangatlah tinggi atau dapat berpengaruh terhadap perusahan, karena konsumen berhak untuk menyewa,dan menolak menyewa jasa. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan sejenis yang dapat dipilih di mana perusahaan pesaing dapat menawarkan layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas konsumen manakala daya tawar konsumen kuat. Terdapat lima (5) perusahaan yang menjadi konsumen atau mitra bisnis CV Cemerlang Jasarana, seperti: PT. SP Indo (Stabilised Pavements Indo), PT. Saripari Pertiwi Abadi (SPA), PT Truba Jurong Engineering (TJE), PT. Dimas Drillindo, dan PT Multi Structure. 5) Ancaman Produk Substitusi Ancaman produk substitusi (pengganti) pada CV. Cemerlang Jasarana sangat kecil atau hampir tidak ada karena dalam bisnis jasa transportasi truk berat, terutama untuk mobilisasi barang yang bermuatan besar seperti barang perminyakan, komoditas, serta barang lainnya membutuhkan kapasitas unit yang sangat besar untuk mencapai hasil yang maksimal.
77 4.3
Hasil Penelitian
4.3.1
Faktor-faktor Internal Utama CV. Cemerlang Jasarana
4.3.1.1 Kekuatan Internal CV. Cemerlang Jasarana Tabel 4.1 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan CV. Cemerlang Jasarana Faktor Kekuatan Perusahaan S1
Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas
S2
Menawarkan layanan jasa dengan harga terjangkau
S3
Memiliki SDM yang berpengalaman
S4
Perusahaan berkepemilikkan keluarga
S5
Perusahaan
memiliki
pengalaman
dalam
bidang
transportasi truk S6
Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien
S7
Memiliki hubungan yang baik dengan supplier
S8
Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis
S9
Berkomitmen dan mengutamakan HES
Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012. Keterangan: S = Strenght/ Kekuatan Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan CV. Cemerlang Jasarana 1) Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas CV. Cemerlang Jasarana menyediakan dan memberikan jasa yang berkualitas baik bagi klien, dengan berkomitmen pada performa yang ketepatan waktu (zero downtime) dan performa keselematan (zero accident), serta selalu memberikan pemahaman kepada operator dan swamper dalam melakukan pelayanan dibutuhkan sopan santun yang baik, integritas, dan kejujuran.
78 2) Menawarkan layanan jasa dengan harga terjangkau CV. Cemerlang Jasarana menawarkan harga layanan jasa yang kompetitif (biaya yang terjangkau) kepada klien, serta dapat bersaing dengan harga yang diberikan para pesaing yang ada. Harga unit (truk dan low buoy) sewa perbulan sebesar Rp 36 juta, dan untuk sewa perharian sebesar Rp 2,5 juta. Serta lain lagi dengan borongan per trip, semua tergantung dengan permintaan pasar dan kondisi (lokasi, tonase, berat angkutan, dimensi, jarak tempuh, dan resiko) 3) Memiliki SDM yang berpengalaman Karyawan yang terdapat pada CV. Cemerlang Jasarana merupakan karyawan yang memiliki pengalaman dan keterampilan dalam bidangnya masing-masing, seperti HES & Quality control, operator, swamper, dan foreman yang telah memiliki pengalaman (experience) sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal, maka SDM yang ada menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan. 4) Perusahaan berkepemilikkan keluarga CV.
Cemerlang
Jasarana
merupakan
bisnis
keluarga,
sehingga
dapat
memudahkan keluarga untuk dapat memiliki kesempatan untuk bekerjasama dalam bisnis, serta dapat memberikan kepercayaan teguh bagi keluarga untuk mengelola dan menjalankan bisnis. 5) Perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang transportasi truk CV. Cemerlang Jasarana berdiri sejak tahun 1999 (pengalaman 13 tahun) di bidang jasa transportasi truk, sehingga dapat mengerti seluk beluk bisnis jasa transportasi.
79 6) Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien Perusahaan memiliki hubungan yang sangat baik dengan perusahaan klien (PT. Stabilised Pavements Indo, PT. Saripari Pertiwi Abadi, PT Truba Jurong Engineering, PT. Dimas Drillindo, dan PT Multi Structure) lebih dari 12 tahun, sehingga perusahaan selalu senantiasa untuk membina dan menjaga networking yang baik pada perusahaan klien agar mendapatkan kepercayaan atau citra yang baik. 7) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier CV. Cemerlang Jasarana selalu senantiasa menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan beberapa supplier atau pemasok di Duri, untuk menjadi pemasok spare part agar kebutuhan perusahaan selalu terpenuhi. 8) Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis CV Cemerlang Jasarana memiliki dua tempat operasional kerja, yaitu Pool workshop yang berlokasi di Jalan Hang Tuah No. 388, dan Operating office berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 219, Kecamatan Mandau, kota Duri, Kotamadya Pekanbaru, Provinsi Riau. Sehingga dapat memudahkan klien untuk mencapai tempat pool workshop dan kantor. 9) Berkomitmen dan mengutamakan HES CV. Cemerlang Jasarana berkomitmen dan mengutamakan HES (Health, Environmental, dan Safety) atau K3L (Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan kerja) dalam setiap pekerjaan di lapangan, serta perusahaan telah merealisasikan melalui perolehan sertifikasi OHSAS 18001:2007.
80 4.3.1.2 Kelemahan Internal CV. Cemerlang Jasarana Tabel 4.2 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan CV. Cemerlang Jasarana Faktor Kelemahan Perusahaan W1
Memiliki unit armada truk yang sudah tua
W2
Jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit
W3
Rasio keuangan perusahaan yang rendah
W4
Perusahaan kurang fokus pada bisnis inti
W5
Tidak mampu menekan biaya operasional truk
W6
Tidak
memiliki
pool
workshop
pribadi
(masih
menyewa) W7
Tidak memiliki cabang didaerah lain
W8
Tidak terintegrasi dan tidak memiliki fasilitas prasarana operasional
W9
Belum adanya pelatihan SDM secara berkala
W10
Manajemen perusahaan kurang professional
Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012. Keterangan: W = Weakness/ Kelemahan Rekapitulasi
faktor-faktor
yang
dikategorikan
sebagai
kelemahan
CV.
Cemerlang Jasarana 1) Memiliki unit armada truk yang sudah tua CV. Cemerlang Jasarana memiliki unit armada truk yang sudah tua, sedangkan yang dibutuhkan perusahaan dalam penyewaan truk adalah unit armada truk yang baru. Sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan dari perusahaan klien.
81 2) Jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit Jumlah SDM yang sedikit (berjumlah 8 orang; 3 operator, 2 swamper, 1 mechanic, 1 foreman dan 1 HES atau Quality control), yang membuat CV. Cemerlang Jasarana tidak dapat melayani pelanggan banyak sekaligus, sehingga mengharuskan klien menggunakan tenaga SDM mereka sendiri. 3) Rasio keuangan perusahaan yang rendah Rasio keuangan CV. Cemerlang Jasarana yang rendah, karena perputaran kas (cash flow) yang lambat dan pendapatan bulanan yang diterima tidak menentu (unstable revenue), yang diakibatkan oleh perusahaan klien sering terlambat membayar uang sewa truk atau berutang dalam jumlah besar dalam waktu lama. 4) Perusahaan kurang fokus pada bisnis inti CV. Cemerlang Jasarana tidak berfokus pada bisnis inti, yaitu tranportasi truk.dan berat. Perusahaan juga masuk ke bisnis lain yang tidak berkaitan, seperti menjadi pemasok barang-barang (supplier vendor) perminyakan (sepert: spare part Rig, Mud pump, dan lain-lain), serta pekerjaan urugan dan timbunan tanah. 5) Tidak mampu menekan biaya operasional truk CV. Cemerlang Jasarana tidak dapat mampu menekan biaya operasional truk, karena unit truk yang dimiliki sudah berumur tua (lebih dari 17 tahun), dengan kondisi fisik unit truk yang sudah tua atau uzur, maka membutuhkan biaya perawatan yang ekstra besar atau cost of maintenance yang tinggi, karena barang yang digunakan 80%nya produk import.
82 6) Tidak memiliki pool workshop pribadi (masih menyewa) CV. Cemerlang Jasarana, tidak memiliki pool workshop pribadi, yang sampai saat sekarang ini masih sewa tanah, serta peralatan (tools) pendukung perawatan unit tidak memadai atau tidak lengkap, sehingga tidak mendukung perawatan mobil. 7) Tidak memiliki cabang didaerah lain CV. Cemerlang Jasarana hanya memiliki cabang di satu tempat atau daerah (hanya berfokus di kota Duri), sehingga pelayanan hanya di satu tempat saja. Sedangkan potensial pasar untuk transportasi truk di daerah lain sanggat baik (besar). 8) Tidak terintegrasi dan tidak memiliki fasilitas prasarana operasional Fasilitas prasarana proses operasional tidak memadai dan tidak terintegrasi karena CV Cemerlang Jasarana tidak memiliki unit; seperti Low bed atau High bed, Trailer atau container, dan lain-lain. Serta mobil kerja bagi karyawan di lapangan (pick up atau light vehicle), yang dapat mendukung proses kerja dilapangan, serta pengiriman barang (spare part mobil) dan SDM ke lapangan. 9) Belum adanya pelatihan SDM secara berkala Pelatihan SDM yang diadakan perusahaan belum terlaksana secara maksimal, dimana pelatihan sangat diperlukan untuk menambah wawasan, attitude dan pengetahuan SDM tentang Kesehatan, Lingkungan, dan Keselamatan dalam melakukan pekerjaan di lapangan.
83 10) Manajemen perusahaan kurang professional Manajemen perusahaan
kurang professional,
karena perusahaan
masih
menggunakan stuktur organisasi tradisional yang dapat menyebabkan pemilik cenderung mengambil keputusan penting secara sendiri dan pembagian kerja yang tidak proporsional, serta pada bagian Administrasi CV. Cemerlang Jasarana yang selalu telat melakukan pembayaran pajak mobil, perpanjangan STNK dan BPKB, serta dokumentasi atau file keuangan yang kurang rapi dan lengkap. Sehingga truk sering ditangkap dan susah menjalani operasional, karena tidak memiliki kelengkapan surat-surat.
4.3.2
Faktor-faktor Eksternal Utama CV. Cemerlang Jasarana
4.3.2.1 Peluang Eksternal CV. Cemerlang Jasarana Tabel 4.3 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang CV. Cemerlang Jasarana Faktor Peluang Perusahaan O1
Meningkatnya permintaan jasa transportasi truk
O2
Pangsa pasar yang berpotensial dan wilayah geografis yang besar
O3
Meningkatnya kegiatan exploration dan exploitation energy
O4
Adanya program dan bantuan modal dari Bank
O5
Adanya Distributor transportasi truk dan alat berat
O6
Adanya tren eco friendly dan go green yang sedang booming
Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012. Keterangan: O = Opportunities/ Peluang
84 Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang CV. Cemerlang Jasarana 1) Meningkatnya permintaan jasa transportasi truk Permintaan jasa transportasi truk terus meningkat (pertumbuhan tahun 2012 sebesar 10,48%, dan tahun 2013 berkisar antara 9,1 sampai 9,5%), karena banyaknya perusahaan (menengah maupun besar) yang membutuhkan mobilisasi logistic untuk mendukung proses bisnis, seperti perusahaan yang bergerak di sektor retail, kayu, perkebunan, pertambangan, infrastruktur, perminyakan dan energy (Badan Pusat Statistik, 2012). 2) Pangsa pasar yang berpotensial dan wilayah geografis yang besar Pangsa pasar yang berpotensial dan besarnya wilayah geografis yang memiliki banyak daerah yang bisa dimasuki oleh CV. Cemerlang Jasarana untuk mengembangkan pasarnya, seperti di sektor perminyakan (adanya kilang minyak milik PT. PERTAMINA di Dumai, dan adanya stasiun pengisian bahan bakar umum di seluruh kota di Riau), sektor kayu (PT. Riau Andalan Pulp and Paper di Kerinci, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper di Perawang), sektor perkebunan (PT. Sinarmas, PTPN, PT ADEI dan PT. IndoAgri di daerah Minas, PT. Duta Palma di Bangkinang, PT. Hutahaean Group di Dalu-dalu, serta adanya perkebunan dan komplek pabrik Biodiesel dengan kapasitas 1 juta ton milik PT. Wilmart International di Dumai), sektor retailer (Lotte mart, Hypermart dan Giant di kota Pekanbaru), serta di sektor logistic (adanya pelabuhan logistic di sungai siak yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku). 3) Meningkatnya kegiatan exploration dan exploitation energi
85 Meningkatnya kegiatan exploration dan exploitation sumber energi Minyak dan Gas (MIGAS), dan energi terbarukan (Geo thermal atau panas bumi) yang diadakan di kota Duri, seperti di sektor Area 9-11, yang dikonsorsium oleh PT. CPI, PT WIKA (Wijaya Karya), dan Inwha (Korea). Dengan adanya proyek ini, maka dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk bekerjasama dan memasukan unit truk bagi mobilisasi proyek. 4) Adanya program dan bantuan modal dari Bank Adanya program kerjasama dengan Bank konvensional dan syariah, program yang diselenggarakan oleh seluruh Bank di Indonesia (Bank Indonesia), untuk menyalurkan
bantuan
dalam
pembiayaan
atau
permodalan,
untuk
mengembangkan usaha di berbagai sektor. 5) Adanya Distributor transportasi truk dan alat berat Terdapat beberapa perusahaan (Distributor) yang menjual alat berat dan truk di kota Pekanbaru (Ibukota Provinsi Riau), seperti PT. United Tractor (Komatsu, Scania, UD Trucks, dll), PT. Trakindo Utama (Caterpilar dan Kenworth Trucks), PT. Indomobil (Mack Trucks, Volvo dan Renault Trucks), PT. Intraco Penta, PT. Pekan Perkasa Motor (Mitsubishi), dan PT. Gita Riau Mandiri (Hino). 6) Adanya tren eco friendly dan go green yang sedang booming Adanya tren ramah lingkungan “Eco friendly” dan “Go green” yang sedang booming, yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memiliki kompetensi inti (core competences) dalam kegiatan go green. Dengan ikut terlibatnya perusahaan dalam kegiatan go green maka dapat memberikan pengaruh citra yang baik bagi perusahaan, seperti memberikan keunikan tersendiri bagi perusahaan yang dapat menjadi sumber sustainable competitive advantage.
86 4.3.2.2 Ancaman Eksternal CV. Cemerlang Jasarana Tabel 4.4 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman CV. Cemerlang Jasarana Faktor Ancaman Perusahaan T1
Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang transportasi truk
T2
Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit
T3
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya fluktuasi harga barang
T4
Adanya potensi bahaya kecelakaan di lapangan
T5
Perubahan kondisi cuaca iklim global yang tidak menentu
T6
Infrastruktur yang tidak mendukung
T7
Adanya regulasi pemerintah yang dapat mengancam usaha jasa truk
T8
Peraturan Organda yang semakin ketat
Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012. Keterangan: T = Threat/ Ancaman Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman CV. Cemerlang Jasarana: 1) Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang transportasi truk Persaingan didalam bisnis jasa transportasi truk semakin berat dan ketat, karena terdapat banyak sekali perusahaan pesaing di dalam jasa transportasi truk, perusahaan yang sudah lama maupun perusahaan yang baru masuk, serta adanya perusahaan pesaing (PT Cahaya Riau) yang memiliki modal yang besar, peralatan yang mutakhir dan efisien, serta memiliki hubungan langsung dengan
87 PT. CPI (Chevron Pacific Indonesia), dan sudah terintegrasi (bergerak langsung di sektor Drilling Rig dan Workover service) 2) Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit Dengan adanya peraturan dan persyaratan kerjasama dengan PT. CPI (Chevron Pacific Indonesia), menjadi sangat rumit bagi perusahaan untuk melakukan kerjasama langsung. Karena syarat yang harus dipenuhi sangat banyak, seperti perusahaan harus berbadan usaha PT (Perseroan Terbatas), memiliki surat SKT dari BPH MIGAS, dan memiliki unit transportasi truk versi baru dengan standar Eropa atau Amerika (minimal tahun 2006 ke atas), serta modal deposit awal sekitar Rp 10 Milliar. 3) Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya fluktuasi harga barang Kondisi ekonomi yang terjadi saat ini sedang tidak menentu, yang merupakan akibat dari krisis ekonomi global. Hal ini menyebabkan permintaan jasa penunjang atau transportasi truk menurun. Selain itu, adanya fluktuasi harga beli barang pendukung, seperti spare part, oli mesin, ban, kanvas rem, BBM (non subsidi untuk industri) dan sebagainya juga tidak menentu sehingga dapat menjadi ancaman bagi usaha tersebut. 4) Adanya potensi bahaya kecelakaan di lapangan Adanya potensi bahaya kecelakaan dalam pekerjaan saat di lapangan, yang diakibatkan oleh lingkungan seperti; proyek yang ekstrem, dan tindakan yang berbahaya dari pekerjaan saat di lapangan.
88 5) Perubahan kondisi cuaca iklim global yang tidak menentu Perubahan iklim yang tidak menentu saat ini, diakibatkan pemanasan Global yang sangat mempengaruhi bisnis dan ekonomi di berbagai belahan dunia, termasuk di Duri. Perubahan iklim menyebabkan musim bergeser, suhu meningkat, lebih sering terjadi kekeringan dan banjir, bencana alam (topan dan badai tropis jadi lebih intens) dan terjadinya longsor. Kondisi iklim yang ekstrem tersebut, dapat mengakibatkan kendala dan kesulitan bagi CV. Cemerlang Jasarana dalam melakukan pekerjaan operasional di lapangan. 6) Infrastuktur yang tidak mendukung Pembangunan di kota Duri (Bengkalis) saat ini masih tertinggal dibandingkan daerah lain, terutama di bidang infrastruktur. Kondisi prasarana jalan di kota Duri masih mengalami kerusakan baik ringan maupun berat, akibat angkutan barang yang melebihi tonase jalan (ruas jalan aspal hanya berkekuatan 8 ton). Kerusakan ini dapat menghambat upaya untuk melakukan kegiatan bisnis dan perdagangan antarwilayah. Selain itu jumlah SPBU (Pertamina) juga masih sedikit dan tidak memadai, sehingga seringkali supir mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM. Antrian kendaraan pada pagi dan malam hari juga sangat panjang, sehingga pada siang dan sore hari SPBU pun memberitahu bahwa persediaan BBM telah habis. Kota Duri juga sering mengalami kekeringan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih (PAM), pemadaman listrik oleh PLN karena kurangnya kekuatan daya listrik yang dimiliki, kurangnya rumah sakit dan tenaga medis yang ada di rumah sakit umum daerah (RSUD) Duri, serta jembatan timbang yang dioperasikan oleh
89 pemerintah provinsi belum berfungsi dan beroperasi secara efektif karena masih ada peralatan yang rusak dan tidak diganti. 7) Adanya regulasi pemerintah yang dapat mengancam usaha jasa truk Saat ini terdapat regulasi pemerintah yang dapat mengancam kelangsungan usaha jasa truk yaitu adanya kebijakan pemberlakuan dari menteri ESDM tahun 2012 tentang aturan bahwa kendaraan berat (truk) harus menggunakan bahan bakar (BBM)
non
subsidi.
Diberlakukannya
bahan
bakar
non
subsidi
ini
mengakibatkan biaya BBM kendaraan melonjak hampir 100 persen yaitu dari Rp 4.500 menjadi Rp 8.850. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih susah menjalankan operasional bisnisnya. Selain itu, diberlakukan pembatasan muatan truk yang melintas di kabupaten Bengkalis (Duri) oleh Anggota komisi DPRD Bengkalis, yang meminta ketegasan dari Dinas Perhubungan (DISHUB) Riau untuk membatasi muatan truk yang melebihi muatan yang sebagaimana diperbolehkan untuk kategori jalan kelas III, yakni hanya 8 ton. Dan adanya peraturan wajib yang berlaku bagi truk berat untuk melewati dan memasuki jembatan timbangan, serta adanya pembayaran yang dikenakan, seperti biaya retribusi (biaya resmi maupun tidak resmi) di jembatan timbangan yang ditentukan oleh pemerintah daerah, dan berbagai macam pungutan liar (pungli) di jalan yang ditentukan dengan sistem desentralisasi oleh preman dan oknum polisi yang korup yang memberlakukan tarif yang berbeda-beda.
90 8) Peraturan Organda yang semakin ketat Organda (Organisasi Pengusaha Angkutan Darat) memperbaharui peraturanperaturan mengenai kelayakan jalan suatu kendaraan, dengan mengadakan uji KIR (kendaraan intern remisi) dan bidang-bidang yang diuji antara lain adalah kekuatan rangka, umur mesin, dan emisi gas buang. Jika kendaraan dinyatakan tidak lulus uji KIR, maka pemilik akan diharuskan untuk membayar denda bahkan kendaraan tidak boleh dioperasikan.
4.3.3
Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM pada CV. Cemerlang Jasarana Tabel 4.5 Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM pada CV. Cemerlang Jasarana Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM CP1. Kualitas layanan (services) CP2. Daya saing harga CP3. Unit operasional yang digunakan (Jumlah armada) CP4. Kualitas SDM CP5. Kualitas keamanan jasa CP6. Sikap perusahaan terhadap klien CP7. Lokasi usaha CP8. Manajemen perusahaan CP9. Loyalitas pelanggan CP10. Referensi pelanggan Sumber: CV. Cemerlang Jasarana, 2012.
91 4.4
Tahap Input Data
4.4.1
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Tabel 4.6 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Kunci Faktor-Faktor Internal
Kekuatan 1) Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas 2) Menawarkan layanan jasa dengan harga terjangkau 3) Memiliki SDM yang berkualitas dan berpengalaman 4) Perusahaan berkepemilikkan keluarga 5) Perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang transportasi truk 6) Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien 7) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier 8) Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis 9) Berkomitmen dan mengutamakan HES Kelemahan 1) Memiliki unit armada truk yang sudah tua 2) Jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit 3) Rasio keuangan perusahaan yang rendah 4) Perusahaan kurang fokus pada bisnis inti 5) Tidak mampu menekan biaya operasional truk 6) Tidak memiliki pool workshop pribadi (masih menyewa) 7) Tidak memiliki cabang didaerah lain 8) Tidak terintegrasi dan tidak memiliki fasilitas prasarana operasional 9) Belum adanya pelatihan SDM secara berkala 10) Manajemen perusahaan kurang professional Jumlah Sumber: Data yang diolah, 2012.
Bobot Peringkat
Nilai Tertimbang
0.109 0.055 0.052 0.015 0.080 0.070 0.050 0.035
4 4 3 3 4 4 3 4
0.436 0.22 0.156 0.045 0.32 0.28 0.15 0.14
0.044
4
0.176
0.038
2
0.076
0.035 0.043 0.078 0.071 0.025 0.023 0.109
2 1 1 2 2 2 1
0.07 0.043 0.078 0.142 0.05 0.046 0.109
0.042 0.028 1.00
2 2
0.084 0.056 2.677
Berdasarkan hasil Matriks IFAS diatas, maka dapat diperoleh Total Nilai Tertimbang senilai 2.677. Total Nilai Tertimbang ini mengindikasikan bahwa CV. Cemerlang Jasarana diatas rata-rata dalam seluruh kekuatan internalnya.
92 4.4.2
External Factor Analysis Summary (EFAS) Tabel 4.7 External Factor Analysis Summary (EFAS) Kunci Faktor-Faktor Eksternal
Peluang 1) Meningkatnya permintaan jasa transportasi truk 2) Pangsa pasar yang berpotensial dan wilayah geografis yang besar 3) Meningkatnya kegiatan exploration dan exploitation energi 4) Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5) Adanya Distributor transportasi truk dan alat berat 6) Adanya tren eco friendly dan go green yang sedang booming Ancaman 1) Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang transportasi truk 2) Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit 3) Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya fluktuasi harga barang 4) Adanya potensi bahaya kecelakaan di lapangan 5) Perubahan kondisi cuaca iklim global yang tidak menentu 6) Infrastruktur yang tidak mendukung 7) Adanya regulasi pemerintah yang dapat mengancam usaha jasa truk 8) Peraturan Organda yang semakin ketat Jumlah Sumber: Data yang diolah, 2012.
Bobot Peringkat
Nilai Tertimbang
0.125 0.072
4 3
0.5 0.216
0.119
4
0.476
0.053 0.022 0.082
3 2 2
0.159 0.044 0.164
0.040
3
0.12
0.068 0.077
3 3
0.204 0.231
0.053 0.058
3 2
0.159 0.116
0.125 0.051
2 3
0.25 0.153
0.054
2
0.108
1.00
2.9
Berdasarkan hasil Matriks EFAS diatas, maka dapat diperoleh Total Nilai Tertimbang senilai 2.9. Total Nilai Tertimbang ini mengindikasikan bahwa CV. Cemerlang Jasarana diatas rata-rata dalam upayanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman eksternal.
93 4.4.3
Competitive Profile Matrix (CPM) Tabel 4.8 Competitive Profile Matrix (CPM)
Faktor penentu keberhasilan
CV Cemerlang Bobot Jasarana Peringkat Nilai 0,190 4 0,76
1) Kualitas layanan (service) 2) Daya saing harga 0,156 3 3) Unit operasional 0,022 2 yang digunakan (Jumlah armada) 4) Kualitas SDM 0,137 3 5) Kualitas keamanan 0,166 3 jasa 6) Sikap perusahaan 0,111 4 terhadap klien 7) Lokasi usaha 0,064 3 8) Manajemen 0,051 3 perusahaan 9) Loyalitas pelanggan 0,031 4 10) Referensi pelanggan 0,070 3 Jumlah 1.00 Sumber: Data yang diolah, 2012.
PT Ronggur Nihuta Perkasa Peringkat Nilai 3 0,57
PT Alam Wisesa Pratama Peringkat Nilai 4 0,76
PT. Belawan Indah Peringkat Nilai 3 0,75
0,468 0,044
3 3
0,468 0,066
2 4
0,312 0,088
2 4
0,312 0,088
0,411 0,498
3 2
0,411 0,332
3 2
0,411 0,332
2 3
0,274 0,498
0,444
2
0,222
3
0,333
4
0,444
0,192 0,153
3 3
0,192 0,153
3 3
0,192 0,153
2 4
0,128 0,204
0,124 0,21 3,304
2 2
0,062 0,14 2,616
2 4
0,062 0,28 2,923
3 3
0,093 0,21 3,001
Dari Tabel Matriks CPM di atas, dapat diketahui bahwa CV Cemerlang Jasarana memiliki tiga pesaing utama dalam transportasi berat, yaitu PT Alam Wisesa Pratama, PT Ronggur Nihuta Perkasa, dan PT Per Tech Service. Nilai yang telah dibobot untuk CV Cemerlang Jasarana adalah 3.304, PT Ronggur Nihuta Perkasa (2.616), PT Alam Wisesa Pratama (2.923) dan PT. Belawan Indah (3,001). Hal ini menunjukkan bahwa CV Cemerlang Jasarana bila dibandingkan dengan pesaingnya sangat kuat. CV Cemerlang Jasarana sudah mampu bersaing dengan kedua perusahaan yang sejenis. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan kinerjanya.
94 4.5 Tahap Pencocokan 4.5.1
Analisis SWOT Tabel 4.9 Analisis SWOT 1) 2) 3) 4) 5)
6) 7) 8)
9)
STRENGTH (S) Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas Menawarkan layanan jasa dengan harga terjangkau Memiliki SDM yang berpengalaman Perusahaan berkepemilikkan keluarga Perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang transportasi truk Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien Memiliki hubungan yang baik dengan supplier Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis Berkomitmen dan mengutamakan HES
WEAKNESS (W) 1) Memiliki unit armada truk yang sudah tua 2) Jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit 3) Rasio keuangan perusahaan yang rendah 4) Perusahaan kurang fokus pada bisnis inti 5) Tidak mampu menekan biaya operasional truk 6) Tidak memiliki pool workshop pribadi (masih menyewa) 7) Tidak memiliki cabang didaerah lain 8) Tidak terintegrasi dan tidak memiliki fasilitas prasarana operasional 9) Belum adanya pelatihan SDM secara berkala 10) Manajemen perusahaan kurang professional STRATEGI WO
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO A) Pengembangan pasar 1) Meningkatnya permintaan jasa A) Pengembangan pasar • Meningkatkan pelayanan ke • Memperluas pelayanan bisnis transportasi truk berbagai wilayah yang ke berbagai wilayah yang 2) Pangsa pasar yang berpotensial berpotensi, dengan menjalin berpotensi dengan dan wilayah geografis yang kerjasama dengan bank dan meningkatkan status badan besar distributor usaha serta menjalin 3) Meningkatnya kegiatan - S1, S2, S5, S9, O1, O2, O4, kerjasama dengan bank dan exploration dan exploitation O5 distributor untuk menambah energi dan peremajaan unit armada 4) Adanya program dan bantuan B) Pengembangan produk - W1, W3,W4, W5, W6, W7, modal dari Bank O1, O2, O4, O5 • Meningkatkan kepedulian 5) Adanya Distributor terhadap lingkungan dan
95 transportasi truk dan alat berat 6) Adanya tren eco friendly dan go green yang sedang booming
memberikan pelayanan jasa yang lebih bervariasi dan berkualitas, untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien - S1, S2, S3, S9, O1, O2, O3, O5, O6 C) Penetrasi pasar • Meningkatkan promosi yang lebih besar melalui media internet dan media massa untuk memasarkan layanan jasa dan program go green, serta membangun hubungan yang baik dengan klien - S1, S2, S3, S4, S6, S9, O1, O2, O3, O6 D) Integrasi kebelakang • Menjalin kerjasama dengan supplier untuk menjadi pemasok utama sparepar - S7, O1, O2, O3
B) Pengembangan produk • Meningkatkan pelayanan jasa yang lebih bervariasi dan terintegrasi yang dapat mencakup semua segmentasi pasar, serta memperbaiki struktur manajemen perusahaan dan IT - W3, W4, W8, W10, O1, O2, O3 C) Integrasi kedepan • Mendirikan divisi galeri mobil bekas untuk mengelola proses penjualan mobil truk bekas - W5, O1, O2 D) Integrasi kebelakang • Mendirikan divisi HRD (Human Resource Development) untuk mengelola tenaga kerja - W2, W9, O1, O2, O3 E) Penetrasi pasar • Berkomitmen untuk meningkatkan promosi tentang ramah lingkungan, dengan melakukan pelatihan secara berkala, merestrukturisasi unit truk dan membangun pool workshop yang berkonsep ramah lingkungan - W5, W6, W9, O6
TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT A) Integrasi horizontal 1) Banyaknya perusahaan pesaing A) Penetrasi pasar • Mengakuisisi atau merger • Mengadakan pelatihan secara yang bergerak dibidang dengan beberapa perusahaan maksimal (berkala) dan transportasi truk pesaing, untuk memperkuat merekrut manajemen yang 2) Persyaratan kerjasama dengan posisi perusahaan sebagai sudah profesional di bidang business project yang rumit penyedia jasa truk
transportasi truk
96 - W9, W10, T4, T5 - S3, S5, T1, T2 3) Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya fluktuasi B) Integrasi kebelakang B) Pengembangan pasar harga barang • Menjalin kerjasama dengan • Mengembangkan pasar ke 4) Adanya potensi bahaya supplier untuk menjadi berbagai wilayah berpotensi kecelakaan di lapangan pemasok utama sparepart dengan memberikan 5) Perubahan kondisi cuaca iklim - S7, T3 pelayanan yang lebih global yang tidak menentu C) Penetrasi pasar bervariasi dan terintegrasi, 6) Infrastruktur yang tidak • Meningkatkan pemasaran dan menjalin kerjasama mendukung kepada klien dengan dengan pemerintah 7) Adanya regulasi pemerintah menawarkan layanan yang - W3, W4, W6, W7, W8, T1, yang dapat mengancam usaha bervariasi, serta menjalin T3, T7 jasa truk kerjasama dengan pemerintah dan organda 8) Peraturan Organda yang C) Pengembangan produk S1, S2, S4, S5, S6, T6, T7, T8 semakin ketat • Menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk menangani D) Pengembangan produk proyek infrastruktur serta • Meningkatkan manajemen bergabung dan mengikuti resiko untuk memperbaiki dan peraturan Organda mengoptimalkan kinerja di - W1, W2, W4, W8, W9, T6, lapangan, serta bekerjasama T7, T8 dengan supplier untuk memasok barang-barang D) Integrasi kedepan keperluan safety • Menjalin kerjasama dengan - S1, S3, S7, S9, T4, T5 perusahaan pesaing untuk menjual truk yang sudah uzur - W5, T1
Sumber: Data yang diolah, 2012.
Strategi SO: A) Pengembangan pasar 1) S1, S2, S5, S9, O1, O2, O4, O5 Meningkatkan pelayanan ke berbagai wilayah yang berpotensi, dengan menjalin kerjasama dengan bank dan distributor Strategi yang dapat diterapkan, yaitu:
97 (1) Menjalin kerjasama aliansi bisnis dengan bank untuk mendukung pembiayaan jangka panjang (long-term loan), dan distributor untuk melakukan penambahan unit armada truk. (2) Bekerjasama dengan beberapa klien baru untuk menawarkan jasa dengan harga yang terjangkau, dan mengutamakan HES serta memanfaatkan pengalaman perusahaan untuk meningkatkan kegiatan operasional bisnis di berbagai wilayah pasar yang berpotensi.
B) Pengembangan produk 1) S1, S2, S3, S9, O1, O2, O3, O5, O6 Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan memberikan pelayanan jasa yang lebih bervariasi dan berkualitas, untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mendirikan divisi Customer Relationship (CR) dan layanan konsultasi (service advisory) untuk mengetahui kepuasan atau ekspektasi dari klien. (2) Mendaftarkan sertifikasi ISO 14001 (standar sistem internasional untuk manajemen lingkungan) dan ISO 9001 (standar internasional untuk menetapkan kebijakan mutu kualitas) melalui PT SUCOFINDO. (3) Menyediakan layanan jasa yang dapat digunakan untuk jangka pendek (harian atau bulanan) maupun jangka panjang (tahunan), dengan harga yang lebih terjangkau dan perjanjian yang lebih fleksibel serta membantu memperbaiki kendaraan pada situasi yang dibutuhkan.
98 (4) Menjalin kerjasama dengan distributor untuk mengembangkan produk yang masih terkait, seperti truk di bidang perminyakan (low buoy, low bed dan oil tanker), perkebunan (dump truck dan oil tanker), retailer (truck box), logistik (trailer, container 20’ dan 40’), dan kayu (logging truck).
C) Penetrasi pasar 1) S1, S2, S3, S4, S6, S9, O1, O2, O3, O6 Meningkatkan promosi yang lebih besar melalui media internet dan media massa untuk memasarkan layanan jasa dan program go green, serta membangun hubungan yang baik dengan klien. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Berkomitmen untuk meningkatkan program ramah lingkungan (go green) melalui divisi HES dengan menjalin kerjasama dengan masyarakat untuk ikut aktif dalam mendukung program Green Company, dengan mendirikan divisi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Sustainability Management. (2) Meningkatkan promosi yang lebih besar melalui media internet dan media massa, dengan menawarkan layanan dengan harga sewa yang lebih terjangkau, serta adanya dukungan dari SDM yang memiliki kompetensi khusus (keahlian dan pengalaman) yang siap membantu dalam proses operasional serta selalu berkomitmen dengan ketepatan waktu (zero downtime) dan performa keselamatan (zero accident). (3) Meningkatkan hubungan baik dengan perusahaan klien, dengan membina dan memelihara hubungan dengan klien supaya terjalin lebih lama, serta perusahaan sebaiknya lebih mengutamakan kepuasan klien dalam melayani
99 dengan menawarkan armada yang berkondisi baik, serta adanya pengalaman (13 tahun) yang dimiliki perusahaan, maka dapat memperlancar jalannya operasional dan menjadi pilihan utama klien.
D) Integrasi kebelakang 1) S7, O1, O2, O3 Menjalin kerjasama dengan supplier untuk menjadi pemasok utama sparepart Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: -
Membuat perjanjian kerjasama dengan supplier (long-term contract), untuk menjadi pemasok utama barang spare part. Dengan adanya kerjasama, maka perusahaan dapat meningkatkan kendali atas pemasok karena kebutuhan cepat diperoleh dan dapat meminimalisasi biaya sparepart.
Strategi ST: A) Integrasi Horisontal 1) S3, S5, T1, T2 Mengakuisisi atau merger dengan beberapa perusahaan pesaing, untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai penyedia jasa truk. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Melakukan akuisisi atau merger (joint venture) dengan beberapa perusahaan (terutama perusahaan sejenis), untuk mempercepat pertumbuhan dan menggarap beberapa proyek yang berskala besar serta dapat meringankan beban resiko yang ada. Serta dengan adanya dukungan dari SDM, armada
100 truk dan pengalaman yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk mengikuti proyek yang diselenggarakan PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) maupun proyek lain, serta perusahaan dapat memperkuat posisi sebagai penyedia jasa truk. B) Integrasi ke Belakang 1) S7, T3 Menjalin kerjasama dengan supplier untuk menjadi pemasok utama sparepart Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: -
Menjalin kerjasama dengan supplier (long-term contract), untuk menjadi pemasok utama barang spare part. Dengan adanya kerjasama, maka pemasok akan memberikan harga spare part yang terjangkau..
C) Penetrasi Pasar 1) S1, S2, S4, S5, S6, T6, T7, T8 Meningkatkan pemasaran kepada klien dengan menawarkan layanan yang bervariasi, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah dan organda. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Membangun hubungan baik dengan klien (prospective client) secara terus menerus, dengan memiliki hubungan baik dengan klien maka perusahaan dapat menawarkan layanan dengan harga terjangkau serta unit truk yang dimiliki.
101 (2) Bergabung dalam asosiasi Organda serta mengikuti peraturan yang telah ditetapkan mengenai kelayakan kendaraan, dengan memenuhi persyaratan dan mengikuti uji KIR (Kendaraan Intern Remisi). (3) Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah dan BUMD untuk mendukung program pembangunan infrastruktur di kota Duri, seperti pengembangan dan perbaikan jalan, jembatan timbangan, listrik dan air, pembangunan SPBU di kota duri serta mengusulkan dan mengikuti tender yang diadakan PT. PERTAMINA untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM).
D) Pengembangan Produk 1) S1, S3, S7, S9, T4, T5 Meningkatkan manajemen resiko untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja di lapangan, serta bekerjasama dengan supplier untuk memasok barangbarang keperluan safety Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Meningkatkan manajemen resiko untuk mengoptimalkan kinerja di lapangan, serta mengantisipasi dampak dari bahaya kecelakaan dalam pekerjaan di lapangan yang diakibatkan banyak faktor (internal maupun eksternal), serta mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dilakukan SDM. (2) Bekerjasama dengan supplier untuk memasok barang-barang keperluan safety, yang akan dapat meningkatkan keselamatan dalam bekerja di lapangan dan dapat mengurangi resiko kecelakaan yang terjadi.
102 Strategi WO: A) Pengembangan Pasar 1) W1, W3,W4, W5, W6, W7, O1, O2, O4, O5 Memperluas pelayanan bisnis ke berbagai wilayah yang berpotensi dengan meningkatkan status badan usaha serta menjalin kerjasama dengan bank dan distributor untuk menambah dan peremajaan unit armada. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure) untuk membiayai pembukaan kantor cabang di berbagai wilayah yang berpotensi (2) Lebih berfokus dalam bidang transportasi truk dengan meningkatkan status perusahaan menjadi badan usaha PT (Perseroan Terbatas) (3) Menjalin kerjasama dengan beberapa bank untuk pembiayaan jangka panjang (long-term loan), dan bekerjasama dengan distributor untuk melakukan peremajaan atau penambahan unit kendaraan baru.
B) Pengembangan Produk 1) W3, W4, W8, W10, O1, O2, O3 Meningkatkan pelayanan jasa yang lebih bervariasi dan terintegrasi yang dapat mencakup semua segmentasi pasar, serta memperbaiki struktur manajemen perusahaan dan IT. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mengembangkan produk yang masih terkait atau terintegrasi, seperti truk yang bergerak di bidang perminyakan (low buoy atau high bed, dan foco truck), perkebunan (dump truck dan oil tank truck), retailer (truck box),
103 logistik (trailer, container 20’ dan 40’), kayu (logging truck) dan infrastruktur (truk mixer) serta memberikan fasilitas prasarana operasional seperti mobil kerja (light vehicle) untuk karyawan. (2) Menciptakan dan mengembangkan program teknologi IT yang terintegrasi agar dapat membantu mendokumentasikan rekam dan jejak operasional bisnis rental serta menggunakan GPS untuk menghubungkan semua unit truk, agar perusahaan dapat mengendalikan dan mencari tahu perkembangan informasi. (3) Memperbaiki struktur organisasi menjadi struktur organisasi fungsional dan menciptakan
manajemen
perusahaan
yang
terintegrasi
dengan
mengembangkan sistem manajemen perusahaan yang bersifat universal dan dinamis, seperti Good Corporate Governance (GCG), manajemen resiko, manajemen strategis, manajemen SDM dan operasional, serta manajemen standarisasi dan perbaikan.
C) Integrasi ke Depan 1) W5, O1, O2 Mendirikan divisi galeri mobil bekas untuk mengelola proses penjualan mobil truk bekas Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: -
Mendirikan divisi galeri mobil bekas untuk mengelola proses penjualan mobil truk bekas agar truk yang sudah berumur tua dapat selalu direkstukturisasi dengan unit truk yang baru sehingga dapat mengurangi biaya operasional truk atau beban perusahaan.
104 D) Integrasi ke Belakang 1) W2, W9, O1, O2, O3 Mendirikan divisi HRD (Human Resource Development) untuk mengelola tenaga kerja Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mendirikan divisi HRD (Human Resource Development) untuk dapat lebih berfokus untuk merekrut dan mengelola tenaga kerja secara berkelanjutan, dan mengkoordinasi secara langsung di lapangan oleh supervisor.
E) Penetrasi Pasar 1) W5, W6, W9, O6 Berkomitmen untuk meningkatkan promosi tentang ramah lingkungan, dengan melakukan pelatihan secara berkala, merestrukturisasi unit truk dan membangun pool workshop yang berkonsep ramah lingkungan. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Berkomitmen untuk meningkatkan promosi tentang program ramah lingkungan (go green), serta bekerjasama dengan seluruh tenaga kerja di dalam perusahaan untuk ikut berpartisipasi dalam mendukung program Green Company (2) Melakukan pembinaan dan pelatihan secara berkala dengan memberikan edukasi bagaimana menjadi pengendara yang baik yang bekerja dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja (eco safely drive) kepada operator dan swamper.
105 (3) Merekstukturisasi unit armada truk yang sudah tua dengan unit armada yang baru yang lebih ramah lingkungan, serta mendirikan pool workshop pribadi dengan konsep ramah lingkungan.
Strategi WT: A) Penetrasi Pasar 1) W9, W10, T4, T5 Mengadakan pelatihan secara maksimal (berkala) dan merekrut manajemen yang sudah profesional di bidang transportasi truk. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mengadakan
pelatihan
secara
berkelanjutan,
untuk
meningkatkan
keterampilan SDM dalam melaksanakan tugas pekerjaan di lapangan. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi dampak dari bahaya kecelakaan di lapangan maupun perubahan iklim yang tidak menentu. (2) Merekrut manajemen yang sudah profesional di bidang transportasi truk dan merestrukturisasi seluruh sistem perusahaan agar dapat berjalan dengan lebih baik.
106 B) Pengembangan Pasar 1) W3, W4, W6, W7, W8, T1, T3, T7 Mengembangkan pasar ke berbagai wilayah berpotensi dengan memberikan pelayanan yang lebih bervariasi dan terintegrasi, dan menjalin kerjasama dengan pemerintah. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Melakukan pengamatan (survey) untuk mencari wilayah yang berpotensi untuk membuka kantor cabang di berbagai wilayah yang berpotensi. (2) Menyediakan layanan jasa yang bervariasi untuk meningkatkan kerjasama dengan klien dari berbagai sektor (seperti dump truck, foco truck, mixer truck dan sebagainya) serta mobil kerja (vehicle light) untuk membantu proses kerja operasional. (3) Memberikan pelatihan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan keahlian dan pemahaman karyawan terhadap pekerjaan yang akan dikerjakan serta memberikan insentif bagi karyawan agar semakin semangat dalam bekerja (4) Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah agar program pengembangan pasar dapat didukung dari segi hukum dan mendapatkan insentif keringanan untuk membayar retribusi dan pungutan
C) Pengembangan Produk 1) W1, W2, W4, W8, W9, T6, T7, T8 Menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk menangani proyek infrastruktur serta bergabung dan mengikuti peraturan Organda. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu:
(1) Menjalin
kerjasama
dengan
pemerintah
setempat
(provinsi)
107 untuk
mendaftarkan perusahaan (CV. Cemerlang Jasarana), agar dapat menjadi kontraktor umum untuk menangani proyek pembangunan infrastruktur. (2) Melakukan pengembangan produk seperti truck mixer (truk semen) untuk mendukung proses pembangunan infrastruktur yang membutuhkan semen, serta menyediakan mobil kerja (vehicle light) untuk mendukung proses kerja operasional bagi karyawan. (3) Merekrut dan melatih tenaga kerja secara berkelanjutan, untuk meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai untuk melaksanakan tugas pekerjaan. (4) Menjalin kerjasama dengan Organda serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan mengenai kelayakan kendaraan dengan mengikuti uji KIR (Kendaraan Intern Remisi).
D) Integrasi ke Depan 1) W5, T1 Menjalin kerjasama dengan perusahaan pesaing untuk menjual truk yang sudah uzur Strategi yang dapat diterapkan, yaitu: -
Menjalin kerjasama dengan perusahaan pesaing untuk menjual aset truk yang sudah tua. Dengan dijualnya unit truk yang sudah tua maka perusahaan dapat memiliki modal untuk melakukan investasi kembali (re-invest asset) untuk membeli unit truk yang baru
108 4.5.2
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) Tabel 4.10 Matriks SPACE CV. Cemerlang Jasarana Kekuatan Keuangan (FS)
1) Tidak mampu menekan biaya operasional truk 2) Pendapatan bulanan yang diterima tidak menentu (unstable revenue) 3) Perputaran arus kas (cash flow) yang lambat
Nilai 1 2 2 5
Kekuatan Industri (IS) 1) Potensi pertumbuhan dan permintaan jasa transportasi truk terus meningkat 2) Meningkatnya pangsa pasar jasa transportasi truk di berbagai wilayah dan sektor (logistik, retail, ekspedisi, kayu, perminyakan, perkebunan dan infrastruktur) 3) Adanya program pembiayaan usaha dari bank 4) Banyaknya jenis dan tipe truk yang dijual di pasaran 5) Adanya tren eco friendly dan go green
5 6
5 4 4 24
Stabilitas Lingkungan (ES) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Tingkat persaingan yang sangat tinggi (pesaing lama dan baru) Kondisi ekonomi global yang tidak stabil Adanya fluktuasi harga barang (spare part) dan BBM (non-subsidi) Adanya potensi bahaya kecelakaan dalam pekerjaan Perubahan cuaca iklim yang tidak menentu Infrastruktur yang tidak mendukung Regulasi pemerintah yang tidak mendukung dan dapat mengancam usaha truk 8) Peraturan ORGANDA yang semakin ketat
-5 -3 -4 -4 -3 -2 -4 -3 -28
Keunggulan Kompetitif (CA) 1) Pelayanan yang berkualitas baik, berkomitmen pada performa yang bebas downtime (zero downtime) dan performa keselamatan (zero accident) 2) Harga yang ditawarkan terjangkau 3) Memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dan berkualitas
-1
-1 -2
109 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Memiliki unit armada yang memadai (9 unit truk dan 3 low buoy) Memiliki pengalaman di bidang transportasi truk (13 tahun) Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien Memiliki hubungan yang baik dengan pemasok Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis Mengutamakan (K3L): Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan kerja yang kondusif
-3 -1 -2 -3 -2 -1 -16
Kesimpulan Rata-rata FS adalah 5 : 3 = 1,6 Rata-rata IS adalah 24 : 5 = 4,8 Rata-rata ES adalah -28 : 8 = -3,5 Rata-rata CA adalah -16 : 9 = -1,7 Sumbu X adalah -1,7 + 4,8 = 3,1 Sumbu Y adalah -3,5 + 1,6 = -1,9 Sumber: Data yang diolah, 2012 Dari tabel dan gambar Matriks SPACE CV. Cemerlang Jasarana di atas, diketahui bahwa koordinat vektor pada sumbu x sebesar 3,1 dan pada sumbu y sebesar 1,9. Dengan demikian dapat dilihat bahwa CV. Cemerlang Jasarana berada pada kuadran kompetitif. Strategi yang cocok digunakan CV. Cemerlang Jasarana, yaitu integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
110 FS
IS
CA
(3,1, -1,9)
ES Sumber: Data yang diolah, 2012. Gambar 4.4 Matriks SPACE
111 4.5.3
Matriks Internal dan Eksternal (IE) TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT KUAT
RATA-RATA
LEMAH
3,0 – 4,0
2,0 – 2,99
1,0 – 1,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
CV. Cemerlang Jasarana IFE (2,677) EFE (2,9) VIII
IX
KUAT 3.0 – 4,0
TOTAL NILAI EFE YANG DIBERI BOBOT
MENENGAH 2,0 – 2,99
RENDAH 1,0 – 1,99
Sumber: Data yang diolah, 2012. Gambar 4.5 Matriks IE Berdasarkan hasil dari tabel Matriks IFE dan tabel Matriks EFE, diketahui bahwa nilai IFE-nya adalah 2,677, dan nilai EFE-nya adalah 2,9. Dengan demikian dapat dilihat CV. Cemerlang Jasarana berada dalam sel V, yaitu pada divisi menjaga dan mempertahankan. Dalam divisi ini, ada strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan, diantaranya adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
112 4.5.4
Grand Strategy Matrix PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI Kuadran II
Kuadran I
IFE (2,677) EFE (2,9)
POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH
Kuadran III
Kuadran IV
POSISI KOMPETITIF YANG KUAT
PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH Sumber: Data yang diolah, 2012. Gambar 4.6 Grand Strategy Matrix Berdasarkan hasil dari Matriks Grand Strategy di atas, CV. Cemerlang Jasarana berada pada kuadran I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada di posisi yang bagus. Strategi yang sesuai untuk CV. Cemerlang Jasarana yaitu pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, dan diversifikasi konsentrik.
113 4.6
Tahap Keputusan
4.6.1
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Tabel 4.11 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Faktor-faktor Utama
Alternatif Strategi Bobot Pengembangan Produk (Menambah inovasi layanan dan variasi unit truk) AS TAS
1) 2) 3) 4) 5)
6) 7) 8) 9)
Kekuatan Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas Menawarkan layanan jasa dengan harga terjangkau Memiliki SDM yang berpengalaman Perusahaan berkepemilikkan keluarga Perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang transportasi truk Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan klien Memiliki hubungan yang baik dengan supplier Lokasi pool workshop dan operating office yang strategis Berkomitmen dan mengutamakan HES
Kelemahan 1) Memiliki unit armada truk yang sudah tua 2) Jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit 3) Rasio keuangan perusahaan yang rendah
0,327
Penetrasi pasar (Meningkatkan pemasaran) AS
TAS
3
0,327
0,109
3
0,055
-
0,052
4
0,208
3
0,156
0,015
2
0,030
4
0,060
0,080
3
0,240
3
0,240
0,070
3
0,210
4
0,280
0,050
-
0,035
1
0,070
2
0,070
0,044
3
0,132
3
0,132
0,038
-
-
0,035
-
-
0,043
-
-
-
-
4) Perusahaan kurang fokus pada bisnis inti 5) Tidak mampu menekan biaya operasional truk 6) Tidak memiliki pool workshop pribadi (masih menyewa) 7) Tidak memiliki cabang didaerah lain 8) Tidak terintegrasi dan tidak memiliki fasilitas prasarana operasional 9) Belum adanya pelatihan SDM secara berkala 10) Manajemen perusahaan kurang professional
1) 2) 3)
4) 5) 6)
Peluang Meningkatnya permintaan jasa transportasi truk Pangsa pasar yang berpotensial dan wilayah geografis yang besar Meningkatnya kegiatan exploration dan exploitation energi Adanya program dan bantuan modal dari Bank Adanya Distributor transportasi truk dan alat berat Adanya tren eco friendly dan go green yang sedang booming
Ancaman 1) Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang transportasi truk 2) Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit 3) Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya fluktuasi harga barang
0,078
3
0,234
2
114 0,156
0,071
4
0,284
2
0,142
0,025
-
-
0,023
-
-
0,109
3
0,327
2
0,218
0,042
2
0,084
1
0,042
0,028
2
0,056
1
0,028
0,125
4
0,5
3
0,375
0,072
4
0,288
4
0,288
0,119
3
0,357
3
0,357
0,053
3
0,159
2
0,106
0,022
4
0,088
2
0,044
0,082
3
0,246
3
0,246
0,040
4
0,160
3
0,120
0,068
-
0,077
2
0,154
3
0,231
4) Adanya potensi bahaya kecelakaan di lapangan 5) Perubahan kondisi cuaca iklim global yang tidak menentu 6) Infrastruktur yang tidak mendukung 7) Adanya regulasi pemerintah yang dapat mengancam usaha jasa truk 8) Peraturan Organda yang semakin ketat Jumlah Total Nilai Daya Tarik Sumber: Data yang diolah, 2012.
115 0,106
0,053
4
0,058
-
0,125
3
0,375
4
0,5
0,051
2
0,102
3
0,153
0,054
-
0,212
2 -
4,843
4,377
Berdasarkan Matriks QSPM di atas, dapat dilihat bahwa Jumlah Total Nilai Daya Tarik yang paling besar adalah strategi pengembangan produk. Dimana strategi pengembangan produk dengan nilai sebesar 4,843.
4.7 Implikasi dari Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), maka dapat dibuat kesimpulan bahwa strategi pengembangan produk merupakan strategi yang lebih baik untuk diterapkan perusahaan dibandingkan strategi penetrasi pasar. Jadi, sebaiknya strategi bisnis yang dapat diterapkan CV. Cemerlang Jasarana yaitu strategi pengembangan produk. Beberapa tindakan alternatif dalam mengimplementasikan strategi pengembangan produk bagi CV. Cemerlang Jasarana, seperti: 1) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, dengan mendaftarkan sertifikasi ISO 14001 (standar internasional untuk manajemen lingkungan), serta menggunakan mobil truk yang ramah lingkungan (rendah emisi).
116 2) Memberikan pelayanan jasa yang lebih bervariasi dan berkualitas, seperti mendirikan divisi customer relationship dan layanan konsultasi (service advisory), membantu memperbaiki kendaraan pada situasi yang dibutuhkan, serta mendaftarkan ISO 9001 (standar internasional untuk menetapkan kebijakan mutu kualitas jasa). 3) Menyediakan layanan jasa yang dapat digunakan untuk jangka pendek (harian atau bulanan) maupun jangka panjang (tahunan). 4) Meningkatkan manajemen resiko dengan memberikan pembinaan dan pelatihan secara berkala tentang bagaimana bekerja yang baik, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja (safely drive), serta menggunakan keperluan safety work. 5) Menciptakan dan mengembangkan program teknologi IT yang terintegrasi serta menggunakan GPS untuk menghubungkan kesemua unit truk dalam operator. 6) Merestrukturisasi unit truk yang sudah tua serta mengembangkan produk truk yang lebih bervariasi dan terintegrasi, yang dapat mencakup semua segmentasi pasar (semua sektor industri).