BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Sinopsis Film Anna Kareninna Kisah ini dibuka oleh Stepan Oblonsky (Matthew Macfadyen), bersama
istrinya Daria (Kelly Macdonald) yang kedatangan tamu Konstatin Dimitrivich Levin (Domhnall Gleeson), teman lama Oblonsky. Levin berniat untuk menyatakan cintanya kepada Kitty (Alicia Vikander), adik ipar Oblonsky, sayangnya ia ditolak. Kitty ternyata menyukai Count Alexi Vronsky (Aaron Taylor-Johnson), seorang petugas muda yang kaya dan tampan. Celakanya, mimpi yang Kitty bangun terhalang oleh sosok yang menjadi subjek dari impiannya itu.Anna Karenina (Keira Knightley), seorang sosialita muda yang banyak dikagumi orang, istri dari Alexei Karenin (Jude Law), seorang bangsawan yang terkenal. Anna datang ke Moskow atas permintaan bantuan dari kakaknya Oblonsky. One moment can ruin your entire life. Pertemuannya dengan Vronsky didalam kereta bersama Countess Vronskaya (Olivia Williams), ibu Vronsky, justru menjadi awal malapetaka bagi Anna, yang perlahan jatuh cinta pada Vronsky, menghancurkan impian Kitty, dan merusak citra dirinya dan juga suaminya. Mereka pun jatuh dalam perzinahan, sesuatu yang juga dilakukan Oblonsky, kakak laki-laki Anna, terhadap istrinya Dolly. Cerita bergulir dengan menguraikan perkembangan hubungan Anna dan Vronsky, bagaimana mereka memutuskan untuk hidup bersama meskipun Anna belum bercerai dari Karenin, suaminya. Juga pergumulan Anna yang rindu agar putranya, Serozha, hidup bersamanya dan 43
Vronsky. Dan salah satu hal yang terpenting adalah keteguhan hati Anna yang bertekad tetap memunculkan diri di tengah masyarakat walaupun secara sosial ia telah dikucilkan dan segala pembicaraan tentangnya selalui bernafaskan sentimen negatif. Sampai akhir cerita, Anna berjuang menghadapi segala situasi yang menghimpitnya sampai pada suatu titik ia memutuskan bahwa ia tidak sanggup lagi. Dan mengakhiri semuanya dengan bunuh diri 4.2
Karakter Tokoh Film Anna Karenina Matthew Macfadyen : Oblonsky Kelly Macdonald : dolly Kiera Knightley : Anna Karenina Jude law : Karerin Oscar Mcnamara : Serozha Domhnall Gleeson : Levin Alicia vikander : kitty Luke Newberry : vasily lukich
4.3
Identitas Film Anna Karenina Novel : Tolstoy Screenplay : Tom Stoppard Director : Joe Wright Producer : Tim Bevan Executive Producer : Liza Chasin Line producer : Rusia : Alexander Dostal 44
Producer : Eric Fellner Co-Produser : Alexandra Ferguson Producer : Paul Webster Music : Dario Marianelli Director Of Photography : Seamus Mcgarvey 4.4
Analisis Film Anna Karenina (2012) yang disutradarai oleh Joe Wright ini
merepresentasikan realitas dalam sebuah wacana panggung, representasi ini sangat mirip dengan karya-karya awal sinematografi seperti karya Sinematografer Perancis Melies dengan filmnya La Voyage dans la Lune ( Journey to The Moon), yang kesemua shotnya diambil berdasarkan realitas panggung. Lain dengan Melies, Wright mencoba untuk memberikan gambaran realitas waktu dan tempat dalam Anna Karenina. Secara simultan Wright mencoba menghadirkan atmosfir adegan ke dalam narasi film, lewat pendekatan dan tehnik panggung. 4.4.1 Analisis Shot Bentuk analisis yang dipakai disini adalah bentuk analisis shot per shot dimana, shot yang diambil berdasarkan 5 kriteria shot Metz, juga dihubungkan dengan unsur intermedial performance yang signifikan. No. 1 Time code: 00.01.29
45
Gambar 1 Adegan dibuka dengan shot yang bergerak ke depan, set menandakan sebuah panggung porcenium klasik tirainya tertutup, lambat laun tirai itu kemudian terbuka. Dan diatas panggung terdapat Oblonsky yang duduk menunggu untuk bercukur, background yang dimunculkan adalah sebuah layar lukis yang akrab muncul di pertunjukan-pertunjukan drama klasik. Secara set, panggung porcenium klasik era 1800an ini menandakan adegan yang dimulai, yang secara general menggambarkan kekuatan panggung yang akan direpresentasikan secara besar dalam film keseluruhan. Panggung yang tertutup pada awalnya adalah sebuah prolog dari penanda intermedial performance yang dimasukan ke dalam film. Pengambilan shot yang diambil dari sisi penonton dan bergerak ke arah panggung juga manandakan bagaimana representasi sudut pandang terhadap film ini, dimana penonton ditempatkan pada tempatnya, yaitu sebagai penonton. Tanpa ada tambahan shot yang mengarah—misalkan first person untuk menandakan bahwa penonton bisa berubah menjadi tokoh. No. 2
46
Time code: 00.01.40
Gambar 2 Shot berubah, di foreground tampak tukang cukur sedang mengasah pisau cukurnya, sedangkan Oblonsky terlihat agak khawatir memandang pisau cukur yang sedang diasah, di backgroud tampak dinding-dinding wing (pembatas sisi panggung) yang akrab pada panggung porcenium. Shot ini mendandakan panggung lewat perpektif lain, pengambilan tangan pencukur sebagai foreground yang dibuat depth dan fokus pada wajah Oblonsky, menggambarkan act kekhawatiran yang jelas, kemudian background wing panggung porcenium kemudian menguatkan sisi seni pertunjukan, yang merepresentasikan bagaimana nafas intermedial performance kemudian menjadi ciri utama film ini. No.3 Time code: 00.02.20
47
Gambar 3 Shot dibuat fokus pada Dolly yang sedang menggendong anak, dengan foreground anak-anak yang sedang memperhatikannya bicara lalu mereka memutuskan untuk pergi ke suatu tempat, kemudian background set sisi luar panggung dengan tali-temali panggung. Shot ini secara lugas memperkuat kemunculan panggung yang signifikan, dimana setelah set yang dihadirkan sebelumnya adalah muka panggung kemudian, di shot ini dihadirkan sisi lain panggung, yaitu sisi backstage. No. 4 Time code: 00.02.26
48
Gambar 4 Dengan set masih di backstage, disana Dolly berjalan sedangkan background set menampilkan pintu yang terbuka, di luarnya terdapat kereta kuda Dolly yang diam menunggunya dengan menengok ke arah belakang untuk melihat anak-anaknya di gambar sebelumnya, sementara cuaca diluar bersalju, di ujung set terdapat layar lukis yang menandakan wajah Moskow musim dingin, sebagai background scene.Shot dibuat berfokus pada pergerakan Dolly dan anak-anaknya yang akan keluar, menuju kereta kudanya. Secara keseluruhan set, Dolly berada di backstage ditandakan dengan peralatan panggung yang terdapat pada sisi kiri frame, juga wallpaper buatan yang usang di sisi kanan frame, serta lantai kayu yang menjadi pijakan Anna berjalan menuju luar. Penanda Backstage ini memperkuat keberadaan panggung sebagai set besar yang akan dimunculkan di dalam naratif film No. 5 Time code: 00.03.29
49
Gambar 5 Shot diambil dengan mengikuti Oblonsky berlari keluar dari frame shot, set yang menjadi background adegan adalah sisi backstage dimana terdapat tapi-temali panggung pada sisi kiri frame, juga layar lukis pada sisi kanan frame, yang juga menjadi background adegan. Kemunculan penanda panggung ini merepresentasikan panggung sebagai set utama yang akan merepresentasikan adegan-adegan dalam film. Bukan hanya sebagai esthablished shot sebagai penanda singkat, akan tetapi sebagai bahan naratif set film. No. 6 Time code: 00.03.36
50
Gambar 6 Shot diambil lewat framing Over The Shoulder Dolly, dengan pemandangan Dolly sedang menunjukan surat. Shot Over The Shoulder ini berfokus pada Dolly, dengan Bahu Dollysebagai foreground, kemudian muka panggung dan ruang penonton sebagai background. Keadaan yang digambarkan background adalah panggung pertunjukan yang belum siap, dimana pada bagian penonton kursi ditumpuk dengan sembarang dan membentuk gunungan kursi yang berantakan. Penanda ini secara umum menggambarkan bagaimana keadaan set yang masih terus menerus memunculkan panggung sebagai bahan naratifnya, sedangkan secara khusus background bangku yang tertumpuk sembarang adalah penanda emosional adegan, dimana Dolly menunjukan surat kepada Dolly tetang kabar buruk yang ia terima. No. 7 Time code: 00.03.41 – 00.04.10
51
Gambar 7.1
Gambar 7.2
Gambar 7.3
Gambar 7.4
Gambar 7.5
Gambar 7.6
Gambar 7.7
52
Adegan ini dimabil lewat satu shot, dimana Anna berjalan meninggalkan kamar setelah dibantu oleh asistennya, ia kemudian berjalan hingga kantor suaminya. Perpindahan tempat yang dilakukan Anna secara realitas adalah bergerak dari Kamar Tidurnya ke kantor suaminya yang berada agak jauh dari Rumah Anna. Penanda perjalanan Anna dilakukan secara Intermedial Performance dimana set diganti lewat pergantiang set panggung, dengan menurunkan Papan background pada kantor Karerin. Kemudian disaat Anna berjalan menuju kantor Karerin terdapat beberapa gerakan yang menandakan jarak perjalanan Anna. Dimana saat Anna berjalan, ia bergerak menuruni tangga yang diletakan di muka Panggung dan berpindah ke area penonton yang dijadikan set kantor Karerin, suami Anna. Pada saat Anna berjalan meninggalkan Kamarnya Background dinding kamar tersbeut kemudian terangkat, seiring dengan pergerakan Anna, juga asistennya. Kemudian Kamar Anna berubah menjadi wajah kota Moskow yang bersalju, wajah kota itu dihiasi dengan beberapa orang yang berlalu lalang, bahkan diatas panggung terdapat gerobak yang sedang ditarik oleh seseorang. Sampai kemudian set baru turun sebagai penanda kantor Karerin, yang menjadi tujuan Anna. Properti yang berada di dalam set juga dimunculkan lewat orang-orang yang berperan di dalam set tersebut, di saat 00.04.01 misalnya, para pegawai Karerin kemudian muncul membaca Meja dan kursi kerja Karerin sementara set dinding kerja yang menjadi Background ruangan tersebut diturunkan. No. 8 Time code: 00.07.04 53
Gambar 8 Shot ini menerangkan keadaan kantor Oblonsky, disini ia berjalan diantara meja kerja karyawannya yang diletakan di bagian bawah panggung. Pada background shot ini terdapat panggung porcenium yang kosong, dengan layar bergambar keadaan kota St. Petersburg dalam balutan warna hitam putih. Penanda panggung porcenium ini menandakan bahwa keseluruhan ruang gedung pertunjukan digunakan untuk memperkuat intermedial performance yang muncul. Keberadaan layar bergambar kota St. Petersburg secara hitam putih memiliki keterkaitan terhadap bagaimana wacana cerita memandang warga kelas atas St.Petersburg. No. 9 Timecode: 00.08.38 – 00.09.53
Gambar 9.1
Gambar 9.2 54
Gambar 9.3
Gambar 9.4
Gambar 9.5 Shot yang diambil secara continue ini pada awalnya menampilkan keadaan kantor Oblonsky, dimana ia berdiskusi dengan Levin, dan mengajaknya untuk melakukan pertemuan di restoran. Dalam shot ini, ruang penonton dalam gedung pertunjukan masih digunakan sebagai kantor, dimana kemudian salah satu tokoh meniupkan peluit untuk menandakan jam kerja telah usai. Setelah peluit tertiup para aktor kemudian membubarkan diri, dan kemudian pemain musik masuk sebagai rangkaian adegan, hal ini menandakan sebuah fase perpindahan adegan dalam teater, dimana musik dimainkan dan para pelaku mengganti setting tersebut. Dalam shot ini pemain musik yang keluar pertama adalah pemain akordeon yang muncul dari kiri
55
frame, kemudian pemain klarinet yang muncul ketika shot berpindah ke sisi kanan ruang pertunjukan, pemain klarinet ini muncul lewat kanan frame. Kamera bergerak menuju sisi kanan ruang pertunjukan yang kemudian berubah fungsi menjadi jalanan kota St. Petersburg yang ramai dan padat, sedangkan tokoh levin masih sibuk mencari restoran dimana ia akan melakukan pertemuan dengan Oblonsky. Balutan adegan dalam satu shot ini menunjukan bagaimana tehnik-tehnik seni pertunjukan digunakan di dalam penggambaran adegan, set yang berganti dengan cepat namun masih ada di dalam satu lingkup ruang pertunjukan, musik yang dimunculkan secara signifikan dengan menggunakan pemainnya langsung, juga dengan bagaimana aktor menghadapi ruang adegan, dimana ia keluar dari ruang adegan dan muncul kembali lewat tatanan emosi yang berbeda. No. 10 Time code: 00.11.28
Gambar 10
56
Shot ini diambil untuk menandakan kemunculan Kitty, disini ia mucul diatas balkon penonton. Dan mengundang Levin yang berada di lantai bawah untuk naik dan menemuinya. Kemunculan Kitty dari Balkon penonton adalah pemaksimalan ruang terhadap narasi film, disini Kitty yang muncul dari Balkon penonton di ruang pertunjukan, menjadi penanda bahwa ruang naratif set di dalam ruang pertunjukan adalah bentuk realitas yang ingin dihadirkan. Realitas disini adalah bagaimana film ini mencoba memaksimalkan ruang pertunjukan sebagai bagian dari narasi ruang realitas pada cerita. No. 11 Time code: 00.11.43 – 00.11.48
Gambar 11.1
Gambar 11.2
Shot ini diambil dari wilayah penonton, menghadap langsung ke wajah panggung. Di panggung porcenium tampak layar yang terangkat dengan gambar sebuah rumah ditengahnya dengan pigura emas, kemudian di sisi luar pigura tersebut terdapat awan-awan dengan beberapa malaikat yang digambarkan lewat objek bayi bersayap, yang menghiasi awan-awan tersebut. Layar yang terangkat kemudian menyuguhkan keadaan panggung yang diisi oleh Kitty, yang sedang duduk santai sambil mengipasi dirinya di sebuah ruangan. Ruangan tersebut juga diapit oleh
57
papan-papan hias berbentuk awan, dengan gambar malaikat yang sama, papan-papan tersebut dijadikan foreground dari titik fokus Kitty, sementara backgroundnya adalah gambaran yang sama. Dalam shot ini penanda panggung menitik beratkan pada bagaimana jangkauan Kitty yang berada di ruang atas, sementara Levin sedang duduk di ruang bawah. Set di dalam panggung yang menggunakan gambaran awan-awan menjadi penanda kedamaian yang dicari Kitty dan bahwasannya ialah yang akan menjadi tujuan akhir Kitty. Gambaran awan dengan malaikat itu merujuk pada surga, dimana gambaran surga di eropa di gambarkan dengan awan dan malaikat berbentuk bayi, hal ini ada di dalam lukisan Da Vinci dan berbagai pelukis kenamaan lain. No. 12 Time code : 00.11.58
Gambar 12 Shot ini menjelaskan ruang pertunjukan secara gamblang, shot yang diambil lewat
muka panggung ini menggambarkan levin yang berdiri, sedangkan Kitty
berada diatas panggung. Representasi ruang yang tersaji dalam shot ini
58
melambangkan ketidakmampuan Levin untuk menggapai Kitty.
Posisi masing-
masing Icon yang berada dalam narasi ruang yang sama, akan tetapi berada dalam komposisi yang berbeda, menandakan perbedaan yang signifikan. Perbedaan itu mengarah pada posisi Kitty yang merupakan tujuan dari Levin, sebuah narasi yang harus ia capai. Posisi Kitty yang ada diatas panggung sedangkan Levin yang berada di aula penonton, dengan batasan bibir panggung yang dihiasi lampu-lampu minyak, membangun ruang pemisah dengan pengambilan posisi tinggi yang berbeda. Shot yang diambil dari atas panggung ( Perspektif Kitty), membentuk pola ketubuhan Levin yang kecil, yang seolah tidak mampu menggapai Kitty. No. 13 Time code : 00.13.05
Gambar 13 Shot ini diambil untuk menjelaskan kegagalan Levin terhadap tujuannya. Levin yang dengan setengah keyakinan menaiki tangga untuk mendeklarasikan perasaanya terhadap Kitty akhirnya mengalami kegagalan, Kitty tidak memiliki
59
perasaan yang sama terhadap Levin. Saat Levin menaiki tangga, para penari masuk, ruang yang sepi dan sakral kemudian berubah menjadi sebuah ballroom, para pedansa dan penikmat pesta masuk, keramaian ini menyesuaikan narasi perasaan Levin yang campur aduk, ketegangan, dan ekspektasinya terhadap Kitty. Keraimaian diatas panggung tersebut juga menjadi sebuah kecanggungan yang pelan-pelan mengusir Levin untuk pergi, juga kecanggungan lain yang mencegah Kitty untuk mengejar Levin. Icon para pedansa adalah sebuah society, sebuah pemaksaan nilai yang membuat tokoh-tokoh naratif di dalam shot melakukan hal-hal sesuai dorongan society. No. 14 Time code : 00.14.09 – 00.14.12
Gambar 14.1
Gambar 14.2
Levin meninggalkan ballroom dan keramaian—ruang panggung masih digunakan sebagai Ballroom, Levin kemudian berjalan menuju ruang samping panggung, kemudian bergerak ke atas panggung. Di ruang atas panggung menggambarkan kepadatan sisi kumuh Kota St.Peterburg. Ruang atas panggung yang secara realis adalah tempat untuk mengatur lampu dan layar panggung kini di wacanakan sebagai jalanan padat kawasan kumuh kota St. Petersburg. Alih fungsi ini
60
merepresentasikan kepadatan yang ada di dalam kota, juga bagaimana keadaan Levin secara tidak langsung. No. 15 Time code : 00.14.41
Gambar 15 Saat Levin berada di bagian atas panggung, ia kemudian memandang kebawah melihat keadaan panggung yang ia tinggalkan. Shot ini bergerak dari bagaimana Levin berhenti kemudian memandang keadaan tempat yang ia tinggalkan. Keberadaan Levin yang secara realis berada dibagian atas panggung, kemudian ia menunduk melihat bagaimana keadaan panggung digambarkan secara kontinitas tanpa terputus, ini merepresentasikan keberadaan ruang yang satu namun terpisah. Keadaan panggung yang masih menjadi ballroom dengan papan latar awan dan malaikat tersaji diantara aktor-aktor, terlihat jelas dari titik Levin berdiri, narasi ruang pertunjukan yang satu dan tak terpisah ini sebenarnya adalah icon dari jarak yang
61
jauh antara Levin dan keadaan naratif dirinya yang masih ingin berada di dalam ballroom yang baru saja ia tinggalkan. No. 16 Time code : 00.17.20 – 00.17.54
Gambar 16.1
Gambar 16.2
Gambar 16.3
Gambar 16.4
Follow shot yang mengikuti Count Vronsky berjalan. Shot dimulai dari dinding yang bergambar kota St. Perterburg, kemudian dinding itu terbuka—dinding tersebut menjadi pintu. Dari pintu keluarlah Count Vronsky yang berjalan menuju stasiun kereta. Set yang dibentuk adalah stasiun kereta yang dipenuhi oleh masyarakat dengan kesibukannya masing-masing. Papan gambar yang digunakan sebagai latar set, menunjukan bagaimana ruang pertunjukan masih digunakan sebagai satuan besar naratif film. Penggunaan ruang pertunjukan sebagai alat narasi utama yang merepresentasikan unsur intermedial performance dalam shot ini.
62
No. 17 Time code : 00.23.42 – 00.24.17
Gambar 17.1
Gambar 17.2
Gambar 17.3
Gambar 17.4
Shot-shot ini menggambarkan bagaimana Anna mengagumi Count Vronsky, dalam shot-shot tersebut, digambarkan Anna yang dari jauh memperhatikan Count Vronsky kemudian bersembunyi ketika Count Vronsky menyadari kehadiran Anna. Set yang dipakai adalah bagian backstage dimana Anna menghindari Count Vronsky di berbagai palang penahan panggung yang berada di bagian backstage. Kemudian Anna bergerak menyebrangi panggung yang merepresentasikan jalanan. Dalam adegan Anna menghindari Count Vronsky icon-icon panggung yang melambangkan backstage tersaji dengan jelas, dimana tali-temali yang merekatkan satu bagian panggung dengan yang lain, palang penyangga, kemudian tangga dari backstage menuju areal panggung juga diperlihatkan secara frontal. Kemudian longshot yang 63
diambil untuk menggmbarkan bagaimana keadaan panggung yang kosong, dengan area penonton yang sedang dibersihkan. Diatas panggung Anna berjalan lurus, dari satu wing ke wing lainnya untuk menghindari Count Vronsky, di shot ini pula muncul Levin yang berjalan berpapasan dengan Anna. Longshot yang secara frontal menggambarkan panggung kosong dengan petugas kebersihan adalah icon yang mengarah pada kentalnya ruang panggung yang dipakai sebagai narasi film. No. 18 Time code : 00.24.26 – 00.24.27
Gambar 18.1
Gambar 18.2
Setelah berpapasan dengan Anna, Levin berdiri mematung kemudian membalikan diri, di belakangnya papan pembatas panggung kemudian terbuka, dan dibaliknya terhampar sebuah wilayah terbuka yang ditutupi salju. Wilayah tersebut dihadirkan secara real tidak memakai papan bergambar ataupun layar, pembukaan pembatas panggung yang menghubungkan realitas panggung ke bentuk realitas sesunguhnya, narasi yang kemudian menghubungkan bagaimana Levin meninggalkan panggung dan berjalan diantara hamparan salju yang sebenar-benarnya. Hal ini merupakan representasi yang menggambarkan perpindahan Levin dari satu sisi kehidupan di St. Peterburg ke kehidupan dia di wilayah lain. Pembukaan panggung ini meretas jarak
64
antara wilayah St. Peterburg dan wilayah pedesaan yang merupakan wilayah yang akan dituju Levin. Ia berniat meninggalkan St. Peterburg untuk melupakan kesalahanya, yaitu menyatakan perasannya kepada Kitty. Dinding yang terbuka dan membawa Levin ke wilayah lain adalah icon untuk perjalanan melupakan Kitty, yang menandakan bahwa ia telah bergerak dan bisa melupakan Kitty. No. 19 Time code : 00.25.28 - 00.25.43
Gambar 19.1
Gambar 19.2
Gambar 19.3 Shot dimulai ketika pintu terbuka dan Kitty masuk ke dalam ruangan. Pintu yang terbuka tersebut berasal dari koridor panjang yang megah yang kemudian mengarahkan Kitty pada Ballroom. Kemunculan Kitty secara set berada di dalam 65
backstage, tepatnya pintu samping panggung yang mengubungkan backstage dengan ruangan di luar wilayah panggung pertunjukan. Latar belakang koridor mewah tempat asal Kitty dihadirkan lewat layar bergambar, yang kemudian menyambungkan Kitty ke panggung utama. Shot yang diambil secara kontinitas ini kemudian membawa penonton pada reaksi Kitty yang takjub pada keindahan ruang Ballroom, ada satu act dimana ia terkesima melihat kemegahan, dengan melihat latar ruangan yang megah— latar tersebut berada di bagian belakang panggung, terbuat dari layar yang digambar. Saat Kitty sampai di ruangan ballroom, ia berdiri diatas panggung dan di wilayah penonton para penikmat pesta sedang berdansa, sedangkan para pemain musik dan beberapa tamu yang lain ada di balkon penonton bagian belakang, memperhatikan jalannya pesta. Penggunaan ruang pertunjukan secara keseluruhan ini membingkai peristiwa pesta dansa ke dalam kesatuan narasi ruang pertunjukan. No. 20 Time code : 00.30.42
Gambar 20
66
Shot ini menggambarkan Anna dan Count Vronsky yang berdansa di tengah pesta dansa, crowd yang tadinya memadati lantai dansa kemudian menghilang meninggalkan Anna dan Count Vronsky sendiri di dalam frame. Shot inipun mengganti tatanan cahaya, yang tadinya terang menderang menerangi seisi Ballroom kemudian berubah, cahaya hanya berfokus pada titik bagian tengah, dimana Anna dan Count Vronsky berdansa. Dua hal yang berganti di dalam shot ini merupakan tanda yang mengarah kepada perubahan keadaan baik Anna dan Count Vronsky. Hal ini mengarah pada bentuk perasaan Anna dan Count Vronsky yang akhirnya saling jatuh cinta, dimulai lewat pesta dansa ini. Hilangnya crowd yang memadati lantai dansa membuat fokus hanya tertuju pada Anna dan Count Vronsky yang sedang berinteraksi, perubahan tatanan cahaya juga menjadi arahan untuk menjadikan Anna dan Count Vronsky titik terang satu-satunya pada keseluruhan adegan. No. 21 Time code : 00.37.32
67
Gambar 21
Shot menggambarkan keadaan tempat permainan ice skating. Dimana Anna sedang bermain diatasnya, sedangkan Count Vronsky memperhatikan dari tempat lain. Adegan ini menggunakan wilayah penonton sebagai arena ice skating, kemudian panggung dijadikan bukit tempat Count Vronsky memperhatikan Anna diatas kudanya, sedangkan latar menggunakan layar bergambar, menggambarkan keadaan kota di musim dingin. Penggunaan ruang pertunjukan dengan jelas tergambar lewat wide shot yang diambil, pilar dan balkon penonton yang terlihat jelas mengarahkan ruang narasi gedung pertunjukan untuk masuk ke dalam ruang narasi film, tanpa harus menutupi keberadaannya. No. 22 Time code : 00.41.00 – 00.41.14
Gambar 22.1
Gambar 22.2
Dalam shot ini ruang pertunjukan dijadikan ruang pertunjukan dalam narasi film, akan tetapi ketika shot bergerak mengikuti layar yang terbuka fungsi ruang pertunjukan sebagai ruang pertunjukan kemudian berganti fungsi menjadi ruang pesta, seiring dengan bergantinya fungsi ruang, adeganpun berganti akan tetapi masih
68
di dalam shot yang sama. Adegan yang berganti adalah ketika Count Vronsky menyaksikan opera di dalam pertunjukan kemudian ketika set berubah kini dia sudah ada di dalam ruang pesta. Perubahan ini membawa film ke ranah intermedial performance, dimana set berubah dengan cepat untuk mengganti adegan, di dalam film ini set dengan cepat berganti kemudian adegan masuk tanpa memutuskan shot yang kontiniti mengambil tiap adegan yang berjalan. NO. 23 Time code : 00.56.14
Gambar 23 Shot diambil dari jauh untuk menggambarkan keadaan markas Count Vronsky, dimana dia dan anak buahnya sedang berpesta di dalam ruang makan, seperti barak pasukan. Dengan sebuah meja berada di tengah mereka, sedangkan para aktor duduk mengelilingi meja kayu tersebut. Sedangkan di luar dari ruangan tersebut adalah hutan dengan pepohonan yang padat mengisi, ada satu prajurit yang duduk ditanah
bersandar
pada
sebuah pohon karena 69
keadaannya
yang
mabuk.
Penggambaran set dilakukan di ruang pertunjukan, ditunjukan dengan latar set yang merupakan bagian samping dari backstage, kemudian lantai kayu yang memang menjadi lantai pada keseluruhan set yang dipakai film ini. Penggunaan properti pohon yang diletakan diatas lantai begitu saja tanpa menanamnya ke dalam tanah menggambarkan dengan gamblang bagaimana sebenarnya set dibangun, fungsi batang-batang pohon yang hanya sekedar berdiri di atas lantai panggung menegaskan tempat adegan yang secara gamblang dihadirkan diatas panggung, dan hanya merepresentasikan adegan. No : 24 Time code : 01.00.39
Gambar 24 Shot ini diambil untuk mengadirkan adegan awal pacuan kuda, dimana shot mengambil para joki kuda yang akan memulai balapan, salah satu joki adalah Count Vronsky. Shot diambil dari depan, dimana kuda-kuda digiring oleh pengurus kuda di arena berpacu, sedangkan penonton ada di bagian kiri dan kanan frame menyoraki para pejoki. Set dibangun kembali di dalam ruang pertunjukan, dimana bagian
70
penonton pada ruang pertunjukan dibentuk menjadi arena pacuan kuda, bagian tengah penonton dibatasi dengan pagar, pagar tersebut membatasi arena pacuan dengan tempat penonton pacuan, sementara di bagian kanan frame, pilar-pilar ruang pertunjukan menjadi pembatas yang lain, antara penonton dan peserta pacuan. Sementara, bagian lantai arean penonton di ruang pertunjukan ditutupi oleh tanah untuk membuat signifikasi jalur pacuan. Di bagian belakang set masih menunjukan setting ruang pertunjukan yang jelas, dimana pilar utama panggung masih terlihat, juga papan background yang digambar membentuk stage curtain, seolah masih ingin menyuguhkan ruang pertunjukan sebagai narasi bayangan dari set yang dipakai dalam film. No : 25 Time code : 01.02.06
Gambar 25 Shot ini menggambarkan bagaimana ruang pertunjukan diubah menjadi arena pacuan kuda secara keseluruhan. Bagian penonton di dalam ruang pertunjukan
71
dijadikan arena pacuan, sedangkan bagian tengahnya diambil untuk membentuk ruang penonton, dengan menambahkan pagar dan level sebagai pembatas antara areal penonton dan areal pacuan. Shot yang diambil dari atas panggung pertunjukan memberikan informasi ruang yang kaya dan padat, seperti bagaimana jalur pacuan yang sebenarnya pendek—namun menjadi panjang lewat gerak naratif film—disini jalur pacuan hanya seluas arena penonton dalam ruang pertunjukan. Shot juga memberikan detail pada penempatan penonton di bagian balkon serta pojok-pojok area ruang penonton yang membingkai dan membentuk ruang pertunjukan menjadi ruang narasi baru yaitu tempat pacuan kuda. No. 26 Time code : 01.02.33
Gambar 26 Shot diambil dari areal penonton di ruang pertunjukan, mengarah pada panggung. Panggung sendiri dijadikan area pacuan untuk memberikan gambaran terhadap adegan yang berlangsung, dimana para joki sedang berpacu diatas kuda
72
mereka. Panggung pertunjukan yang dijadikan lajur pacuan disignifikasi dengan penggunaan pagar pada bagian belakang, yang membatasi papan bergambar sebagai background adegan. Adapaun papan yang terletak sebagai latar set tersebut digambarkan sesuai dengan arah adegan, papan itu menggambarkan area penonton di dalam pacuan kuda, serta tribun-tribun yang penuh dengan penonton. Adegan yang dipindahkan diatas panggung menggantikan fungsi ruang pertunjukan, terutama area penonton untuk sekedar area penonton bukan menjadi tempat kejadian pacuan, fokus yang diberikan pada shot ini adalah bagaimana keadaan pacuan diatas panggung, yang secara langsung menghadirkan adegan, juga menghadirkan warna ruang pertunjukan yang sangat signifikan. No. 27 Time code : 01.03.00
Gambar 27 Shot diambil untuk menghadirkan gambaran kuda yang berpacu mendekati kamera, dengan latar belakang gelap tak berbatas. Di bagian kanan frame tampak
73
pilar-pilar balkon penonton yang dibuat lebih besar, sedangkan di bagian kanan frame tampak papan bergambar yang menunjukan keadaan penonton pacuan, sedangkan titik fokus pada shot ini adalah para pembalap yang sedang berlomba. Ruang yang dihadirkan mengarah pada realitas pacuan kuda dengan menghadirkan lantai yang terbuat dari rumput, namun shot yang tidak diambil di dalam ruang pertunjukan ini (karena areanya luas) masih menunjukan symbol-simbol ruang pertunjukan seperti papan gambar—yang tadinya hadir sebagai background, juga pilar-pilar balkon, kedua icon ruang pertunjukan itu masih mengarah ke penghadiran ruang pertunjukan sebagai set yang naratif terhadap film, walaupun dalam shot ini set tersebut seolah dibawa—dibuat ulang, bukan menjadi sebuah penghadiran yang real. No. 28 Time code : 01.03.08
Gambar 28 Shot ini diambil dari area penonton, dimana adegan yang berlangsung adalah Count Vronsky yang terjatuh dari kudanya. Di dalam shot ini Kuda yang dinaiki
74
Count Vronsky terjatuh dan menghempaskan Count Vronsky. Kuda tersebut lari diatas panggung, sedangkan Count Vronsky terlempar dari atas panggung ke areal penonton. Dengan mengambil angle dari wilayah penonton shot berusaha menghadirkan kerasnya kecelakaan yang terjadi, tanpa mengilangkan identitas ruang pertunjukan sebagai set yang menaungi narasi film. Dimana saat Count Vronsky tersungkur, ia memecahkan beberapa lampu yang diletakan di bibir panggung. Icon panggung dengan yang dihadirkan lewat lampu tersebut memperkuat kesan ruang pertunjukan sebagai ruang naratif, dimana signifikasi ruang pertunjukan juga diperkuat dengan kehadiran perbedaan tinggi antara panggung dan area penonton, serta latar yang terbuat dari papan bergambar. No. 29 Time code : 01.07.21
Gambar 29 Shot ini diambil dari arah area penonton ke panggung, lurus dengan membingkai bibir panggung sebagai frame bagian bawah shot. Dimana di dalam area
75
panggung terdapat set yang menggambarkan ruang tidur anak Anna, yaitu Serozha. Disana Anna memperhatikan Seozha yang sedang tertidur, penggambaran set kamar tidur Serozha digambarkan dengan tempat tidur yang diletakan di tengah panggung dengan latar belakang lukisan raksasa yang bergambar pelabuhan. Penggunaan panggung sebagai media narasi utama dalam menghadirkan set dipertunjukan dengan lampu-lampu yang terdapat pada bagian bawah frame, lampu-lampu tersebut adalah lampu-lampu yang berada dalam bibir panggung, di dalam ruang pertunjukan yang sebenarnya. No. 30 Time code : 01.17.02
Gambar 30 Shot ini diambil untuk menghadirkan suasana makan malam yang dilakukan Levin dkk, adegan ini dilakukan di dalam ruangan yang sempit, ruangan ini bukan di dalam area ruang pertunjukan akan tetapi masih menggunakan elemen-elemen yang akrab di pakai di dalam seni pertunjukan, yaitu latar set yang menggunakan papan
76
bergambar. Disini papan bergambar membentuk ruangan, segala sudut dari latar adegan menggunakan papan bergambar. Papan bergambar disini menunjukan ruang yang dibatasi dengan jendela, jendela yang menggambarkan kota Moskow pada musim dingin. Shot ini bisa mengambil keadaan yang realis secara konsep, dengan membawa set ke dalam suasana realis dengan menghadirkan ruangan yang sesungguhnya, namun untuk mempertahankan kecenderungan penggunaan unsure seni pertunjukan adegan ini mempertahankan unsure intermedial performance dengan menghadirkan latar set yang dibuat dari papan bergambar sebagai signifikasi ruang. No. 31 Time code : 01.22.38
Gambar 31 Shot ini diambil untuk menunjukan perjalan Karerin, disini Karerin berjalanan menelusuri kota Moskow, ditunjukan dengan latar kota Moskow yang berada di sebelah kiri frame. Pengadeganannya sendiri berada di dalam naungan ruang pertunjukan, tepatnya diatas panggung utama. Dimana Karerin berjalan dari sisi kiri
77
panggung (Wing-Backstage), kemudian menelusuri panggung yang berfungsi sebagai jalanan. Dalam shot ini ruang pertunjukan yaitu panggung utama dihadirkan dengan jelas, dimana di bagian belakang—background Karerin yang memang merupakan wing panggung menghadirka peralatan dan perlengkapan panggung, dan di bagian kanan frame terdapat bibir panggung yang dilengkapi lampu penerang juga balkon penonton yang sedikit terlihat, serta bagian frame kanan menghadirkan layar bergambar kota Moskow. Icon kota yang dihadirkan lewat gambar menunjukan keadaan kota, sekaligus membungkus realitas jalanan yang dinarasikan lewat adegan ini. No. 32 Time code : 01.23.27
Gambar 32 Shot ini diambil dari wilayah penonton untuk menggambarkan keadaan Karerin dan latar belakang set yang melengkapi adegan. Karerin masih berjalan menelusuri jalanan Moskow sambil mengamati cuaca dingin yang terjadi, dimana
78
salju turun. Adegan ini masih dibangun di dalam ruang pertunjukan dengan signifikasi yang besar, pengambilan wideshot yang menggambarkan keadaan atmosfir kota yang dingin dan sepi, dimana Karerin berjalan. Ruang pertunjukan yang tergambar jelas menjadi sebuah ikon yang mengarah pada penggunaan set ringkas, dimana latar belakang adegan ditunjukan lewat layar bergambar kota Moskow yang bersalju. Karerin yang berdiri di area penonton tepat setelah tangga di bibir panggung, memberi penjelasan yang terang bahwa keseluruhan adegan masih direpresentasikan lewat keberadaan ruang pertunjukan. Penjelas realitas diluar penggunaan ruang pertunjukan adalah bagaimana salju turun, disini realitas kota Moskow yang dingin diperjelas dengan munculnya salju yang turun dan menghiasi adegan. No. 33 Time code : 01.38.59
Gambar 33
79
Shot ini diambil untuk menggambarkan Anna yang bertemu dengan Sheroza, anak buah perkawinannya dengan Karerin. Adegan ini diambil dengan Wideshot untuk memperlihatkan keberadaan Serozha yang berada di kamarnya. Set sendiri berada dalam kamar Serozha, akan tetapi tidak dihadirkan keberadaan kamar Serozha secara jelas, ikon kamar Serozha hanya ditunjukan dengan tempat tidur yang berada tepat di tengah panggung pertunjukannya. Keberadaan ruang diatas panggung yang merepresentasikan kamar Serozha dihadirkan dengan latar belakang pintu belakang panggung yang kusam dan tua, tanpa ditutupi oleh layar atau papan bergambar. Latar belakang yang seolah kosong ini menggambarkan dengan jelas ruang pertunjukan dari atas panggung menuju backstage, yang secara simultan melambangkan keadaan hubungan antara Anna, Serozha, dan suaminya Karerin. No. 34 Time code : 01.43.00
Gambar 34
80
Shot ini berusaha menggambarkan keadaan penonton yang berada di dalam ruang pertunjukan, menunggu pertunjukan Opera berlangsung. Dimana para aktor duduk di bagian penonton menghadap panggung menunggu pertunjukan dimulai. Set yang dipakai adalah ruang pertunjukan yang memang sejak awal dipakai untuk mengambil sebagian besar adegan, disini fungsi ruang pertunjukang menjadi dirinya sendiri. Dimana ia difungsikan untuk menjadi ruang pertunjukan yang cukup informatif. Pengambilan wideshot yang dipakai menggambarkan ruang pertunjukan yang dipenuhi penonton, baik yang duduk di area bawah juga yang duduk di bagian balkon. No. 35 Time code : 01.53.46
Gambar 35 Shot yang diambil dari bagian atas ini menggambarkan bagaimana pandangan Anna melihat kereta kuda yang dinaiki Count Vronsky, Anna yang berada di dalam kamarnya melongok ke bawah dan melihat kereta kuda tersebut. Keberadaan kereta
81
kuda yang berada di dalam panggung pertunjukan itu menggambarkan keadaan jalan dibawah
kamar
Anna,
ikon yang
menggambarkan panggung
pertunjukan
diperlihatkan dari lantai kayu yang khas. Adegan yang melambangkan outdoor ini dilakukan di dalam ruang pertunjukan. No. 36 Time code : 01.56.59
Gambar 36 Shot yang dihadirkan secara wide ini berusaha menggambarkan Anna yang berjalan diantara keramaian di stasiun kereta. Dimana Anna merasa kesepian, dilambangkan dengan orang-orang yang berada disekelilingnya tidak bergerak dan diam. Anna berjalan menyusuri keramaian stasiun seorang diri, memperhatikan kerumunan orang-orang yang tidak bergerak. Keadaan stasiun dihadirkan lewat set yang sangat berbeda dengan stasiun yang sesungguhnya, disini stasiun yang dipenuhi oleh masyarakat dihadirkan lewat kaki-kaki panggung, yang berada di bagian atas panggung utama. Kaki-kaki panggung ini berfungsi sebagai jembatan dan pengikat
82
peralatan yang tergantung di panggung, seperti layar dan papan latar, lampu, dan berbagai alat panggung lainnya. Di dalam shot ini, kaki-kaki panggung ini dilambangkan menjadi peron yang berfungsi sebagai tempat masyarakat menunggu kereta, dan disini juga Anna berjalan seorang diri. Keberadaan kaki-kaki panggung yang memang terletak tergantung diatas panggung utama ini dihadirkan secara realistis dengan keberadaan ruang kosong dibawahnya. No. 37 Time code : 01.57.59
Gambar 37 Shot ini diambil untuk menggambarkan Anna yang berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan lompat ke jalur kereta api. Set yang digunakan masih berada di kaki-kaki panggung, namun ketinggian kaki-kaki panggung yang tadinya berada diatas panggung utama kini berubah menjadi sangat dekat dengan tanah, kaki-kaki panggung yang berfungsi sebagai representasi dari peron stasiun kini tak lagi tergantung, hal tersebut berubah untuk menyesuaikan kedatang kereta api. Kini kaki-
83
kaki panggung tersebut berjarak dekat dengan tanah sehingga peron yang direpresentasikan oleh kaki-kaki panggung tersebut bisa berdekatan dengan jalur dan kereta api yang melintas. Perubahan keberadaan kaki-kaki panggung ini tidak mengubah fungsi kaki-kaki panggung sebagai representasi peron, melainkan membuat set yang dihadirkan makin mendekati fungsinya. No. 38 Time code : 02.01.34
Gambar 38 Wideshot ini dipakai untuk mengakhiri narasi film, digambarkan gedung pertunjukan yang sudah dipenuhi oleh ilalang berbunga, baik di area penonton bagian bawah, juga panggung utama. Di bagian belakang panggung pintu backstage terbuka lebar dan dibaliknya sebuah padang rumput yang sama, yang dipenuhi ilalang berbunga, di kejauhan tampak Karerin sedang duduk sambil mengawasi anaknya bermain. Kehadiran ilalang berbunga yang memenuhi ruang pertunjukan menjadi konklusi narasi, secara harafiah dapat diartikan bahwa ruang pertunjukan itu menjadi usang
84
dan tak terusus sehingga ditumbuhi ilalang, namun pintu belakang backstage yang terbuka dan mengarahkan pandangan kearah padang ilalang dengan Karerin yang sedang duduk adalah bentuk dari konlusi narasi yang menggambarkan keadaan Karerin dan anaknya pasca ditinggalkan Anna yang wafat karena bunuh diri. Awan biru yang berada diatas padang ilalang tersebut menjadi representasi dari kedamaian yang dirasakan Karerin dan anaknya.
4.4.2 Analisis penggabungan shot Masing-masing shot memiliki signifikasi terhadap ruang, representasi ruang pertunjukan dan penggunaan unsur-unsur yang tedapat dalam seni pertunjukan, hal ini mengarah langsung pada bentuk naratif film yang memang memetaforakan keseluruhan isi ke dalam dunia panggung (Seni Pertunjukan). Hal ini dimulai ketika representasi ruang yang dipakai sebagai simbol utama set adalah ruang pertunjukan porsenium abad 17. Penanda ini membawa narasi film Anna Karenina ke dalam sebuah ruang metaforis. Ruang dimana seluruh narasi film merupakan sebuah pertunjukan. Dimana apa yang dicerminkan masyarakat (dalam narasi film Anna Karenina) adalah sebuah objek pertunjukan. Disini keseluruhan naratif film merupakan sebuah representasi realitas yang dihadirkan dalam ruang pertunjukan. Dalam analisis shot no.1, no.11, no.17 (Gambar 17.4), no. 26, no. 29, no.32, no.34, dan no.38 wideshot dipakai untuk menjelaskan lokasi set yang berada di dalam panggung, panggung disini membingkai realitas. Wideshot yang digunakan disini 85
memberi gambaran yang sangat jelas tentang keadaan panggung porsenium yang dipakai. Dimana terdapat atribut-atribut panggung yang sangat signifikan. Adegan awal yang diambil di dalam shot no.1 (Timecode 00.01.29) menunjukan bahwa narasi film ini menggunakan bingkai ruang pertunjukan sebagai signifikasi realitas. Dalam kejelasannya adegan yang disajikan menggunakan idiom-idiom panggung seperti pola perlantaian dan penempatan tokoh yang berada di bagian tengah panggung yang menjadi titik fokus adegan. Titik fokus yang mengarah pada seni pertunjukan juga ditujukan di shot no.11 dimana panggung terbingkai dalam frame adegan, disini tokoh yang menjadi fokus berada di tengah panggung dikelilingi set yang representatif terhadap sifat adegan yang berlangsung. Pembingkaian realitas di atas panggung ini menjadi titik pukau dan titik pandang tokoh yang lain dalam melihat tokoh yang menjadi fokus di dalam adegan tersebut. Pada analisis no. 17 tepatnya gambar 17.4 wideshot dipakai sebagai penjelas adegan, dimana lokasi Anna sebenar-benarnya adalah di atas panggung pertunjukan. Dalam realitas film tokoh Anna sedang berjalan menghindari Count Vronsky, dimana seperti yang ada di gambar 17.1, 17.2, dan gambar 17.3 Anna berjalan pada bagian Backstage panggung dalam realitas ruang sebenarnya, akan tetapi realitas ruang yang dihadirkan di dalam gambar adalah representasi dari lorong-lorong yang dilalui Anna, untuk mengindari Count Vronsky, disini dunia realitas film, dibingkai kembali dan direpresentasikan dengan kuat oleh ruang panggung yang digunakan tidak hanya bagian utamanya, yaitu wajah panggung seperti yang ada di dalam gambar 17.4, 86
namun juga menggunakan ruang-ruang yang secara realitas tidak dapat dilihat oleh penontong, yaitu ruang backstage panggung. Perluasan penggunaan ruang ini kemudian terjadi di berbagai adegan, seperti pada analisis no. 4, yang diterangkan lewat gambar 4, kemudian analisis no. 5, no. 7, serta analisis no. 19 dengan keterangan gambar 19.1 dan gambar 19.2. Masingmasing shot tersebut menggunakan area backstage sebagai representasi realitas ruang dalam narasi film, masing-masing adegan dan shot memiliki fungsi yang berbeda dalam menyikapi area backstage. Dalam
analisis shot no. 5, ketika Oblonsky
berjalan, area backstage dikenali lewat penanda-penanda yang signifikan. Disana area backstage menjadi ruang lain dalam narasi film, realitas yang lahir di dalam narasi film berbeda dengan realitas gambar. Hal yang memperluas fungsi area backstage sebagai ruang lain dalam narasi adalah kemunculan Kitty pada analisis shot no. 17 ( Timecode 00.25.28), dimana area backstage menjadi signifikasi lain yaitu koridor menuju ballroom, Kitty muncul di backstage pada gambar 19.1 kemudian menuju ballroom pada gambar 19.3. Pembangunan ruang yang lain di area backstage ini kemudian melahirkan narasi baru bagi area backstage, ruang yang tercipta memasukan fungsinya sesuai wacana narasi film yang kemudian menciptakan narasi padu lewat pembangunan ruang. Penggunaan area-area ruang pertunjukan selain panggung juga muncul, kemunculan ruang baru ini menciptakan sebuah narasi yang masuk ke dalam pembentukan alur cerita, dimana ruang narasi dibangun lewat penanda-penanda yang tercipta lewat pembangunan narasi lain di dalam ruang, seperti bagaimana di dalam 87
film, area penonton difungsikan sebagai ruang alternative untuk melengkapi narasi film. Area penonton adalah tempat dimana penonton duduk dan melihat ke arah panggung utama, disini area penonton dijadikan sebuah wahana baru untuk menciptakan jalinan padu pada narasi cerita, ruang yang diciptakan di dalam area penonton menjadi sebuah area yang plastis dan dapat berubah sesuai dengan narasi cerita. Pembangunan-pembangunan ruang baru ini menggunakan tehnik seni pertunjukan yaitu dengan memasukan penanda-penanda untuk memberikan signifikasi latar tempat sebagai wacana yang menyesuaikan jalanannya narasi cerita. Hal ini terjadi di bagian analisis no. 7 (Gambar 7.4 - gambar 7.7), no. 8, no. 9 (gambar 9.1 & gambar 9.2), no. 19 (Gambar 19.3), no. 20, no. 21, no.22, no. 24, no.25, no.32, dan no. 38. Pada shot-shot tersebut, adegan yang terjadi menggunakan area penonton sebagai wahana pembangunan ruang, dimana area penonton sudah kehilangan fungsi rillnya sebagai tempat untuk menonton di dalam ruang pertunjukan. Disini area penonton dikonstruksi untuk melahirkan wacana pemahaman baru untuk menciptakan signifikasi latar terhadap cerita.
Dalam analisis no. 7 penggunaan area penonton dalam ruang pertunjukan difungsikan sebagai kantor Suami Anna, pembangunan kantor ini menggunakan tehnik seni pertunjukan yaitu dengan membawa set langsung dan mengkonstruksinya sesuai dengan kebutuhan narasi, disini ruang penonton difungsikan sebagai kantor untuk masuk ke dalam narasi cerita, shot yang dibuat secara kontinitas membuat kejelasan 88
konstruksi pembentukan ruang baru menjadi signifikan, dan unsur intermedial performance yang kental terlihat dengan jelas disini. Pada gambar 7.4 hingga gambar 7.6 secara detail para pemain, yang juga berfungsi sebagai kru untuk membangun set muncul dan mengrekonstruksi ruang kosong di area penonton hingga menjadi ruang baru yang sesuai wacana narasi utama, dimana Anna bertemu dan berbicara dengan suaminya di kantor tersebut. Dalam analisis shot no.8 dan no.9 area penonton difungsikan sebagai ruang kerja karyawan Oblonsky. Dalam shot ini ruang kerja karyawan Oblonsky adalah sebuah aula besar tanpa pembatas, dimana meja-meja kerja disusun secara simetris. Signifikasi intermedial performance yang tampak pada shot ini adalah bagaimana kinerja para karyawan adalah sebuah wahana permainan, disini para karyawan bekerja dengan ritme pertunjukan dengan segala pola gerak dan reaksi, ditambah lagi kemunculan-kemunculan penanda intermedial performance yang lain yaitu pemain musik (gambar 9.5) yang tetiba masuk seiring dengan gerak para karyawan yang terorganisir dengan baik. Ditambah lagi latar set yang digunakan adalah layar bergambar kota St. Petersburg yang berwarna hitam putih, sebagai penanda perbedaan kelas ekonomi yang jelas antara warga kelas pekerja dan penguasah. Disini intermedial performance muncul secara signifikan lewat penanda-penanda yang sifatnya konkrit baik dalam segi permainan aktor ataupun penggunaan dan pengaplikasian set yang terdapat dalam adegan tersebut. Penggunaan area penonton sebagai ruang lain dibangun dengan jelas di analisis shot no.19, pada gambar 19.3 tampak Kitty sedang menghadap ke ballroom, 89
dimana di ruangan tersebut sedang diadakan pesta dansa. Shot yang diambil adalah wideshot dimana menggambarkan ballroom secara keseluruhan dengan titik fokus Kitty yang sedang berdiri menghadap ruang tersebut. Area penonton yang dihilangkan dan dikonstruksi ulang sebagai ballroom menunjukan keplastisan intermedial performance dalam menyikapi ruang, wacana ruang bisa terbangun lewat penanda-penanda dan signifikasi, konstruksi area penonton kini menjadi ballroom dapat diterima dengan mudah. Pada analisis shot no.20 fungsi area penonton dalam ruang pertunjukan masih memiliki keterkaitan dengan analisis no. 19, yaitu sebagai ruang ballroom, tempat para tamu dalam pesta yang diadakan Kitty berdansa. Akan tetapi disini kekentalan unsure Intermedial performance lebih kental, dimana dalam adegan ini orang-orang yang menghadiri pesta Kitty dihilangkan, kemudian seisi set digelapkan dan lampu hanya fokus pada Anna dan Count Vronsky. Fokus adegan dengan cara menghilangkan pemeran lain dan menfokuskan cahaya pada satu titik adalah cara fokus yang dipakai dalam seni pertunjukan, dengan ini fokus menjadi tidak terbagi dan hanya berada di satu titik. Dalam adegan ini fokus hanya berada dalam tarian yang dilakukan Anna dan Count Vronsky, maksud dari pemberian fokus ini adalah pembangunan konstruksi kedekatan Anna dan Count Vronsky.
Setelah digunakan untuk menjadi Ballroom, area penonton yang memiliki banyak fungsi secara praktis diubah menjadi sebuah wahana permainan ice skating di analisis shot no. 21 ( Timecode 00.37.32). Disini fungsi area penonton hilang secara 90
keseluruhan, digantikan menjadi konstruksi wahana lain. Dengan signifikasi berupa salju dan lantai yang menjadi lapisan es kosntruksi pembangunan ruang yang baru berhasil merubuhkan wacana area penonton sebagai area penonton, dan berubah menjadi wahana permainan. Dalam analisis shot no. 22 fungsi area pertunjukan digantikan menjadi sebuah ruang lain, ruang yang bersimbiosis dengan wacana naratif adegan. Dimana dalam analisis shot ini terdapat dua ruang yang secara konastruktif terbangun lewat wacana cerita. Yang pertama adalah alih fungsi area penonton menjadi sebuah area bermain musik yang diterangkan lewat gambar 22.1, di dalam film realitas yang terbangun sesuai wacana adalah ruang ini tercipta karena tuntutan adegan dimana Count Vronsky sedang menyaksikan pertunjukan Opera, dimana di dalam opera penempatan para pemain musik berada di bagian depan area penonton, disini secara naratif area penonton di dalam ruang pertunjukan menjadi sebuah signifikasi realitas yang memiliki dua fungsi realitas sekaligus, pertama yaitu sesuai wacana naratif film, dan yang kedua sesuai dengan wacana ruang pertunjukan itu sendiri. Akan tetapi kemudian fungsi ruang berubah sesuai dengan alur cerita, area penonton yang tadinya merupakan tempat bermain music kemudian berganti menjadi sebuah ruang kosong, ruang kosong itu diisi dengan para pemain yang menari dan lampu gantung yang tergantung sangat dekat dengan dinding. Signifikasi ini mengarah pada bagaimana intermedial performance menggambarkan kedekatan Anna dan Count Vronsky yang secara sosial tidak dapat diterima.
91
Dalam adegan pacuan kuda yang dilakukan Count Vronsky dan disaksikan oleh Anna dan suaminya area penonton di dalam ruang pertunjukan dialih fungsikan menjadi track pacuan kuda, dengan penonton yang berada di bagian tengah dan samping, mengapit lajur pacuan kuda. Penanda yang digunakan adalah tertutupnya area penonton dengan tanah yang menjadi lapisan jalur pacuan kuda dengan pagar pembatas penonton sebagai penegas. Adegan ini terdapat pada analisis no. 24. dan kejelasan mengenai set dan ruang terdapat pada gambar 24. Penggunaan set yang sederhana ini merupakan penandan dari unsur intermedial performance yang hanya memberikan signifikasi yang kecil terhadap kejelasan satu wacana. Dimana wacana yang dibangun di film ini adalah wacana mengenai set tempat, disini intermedial performance melakukan konstruksi set yang secara naratif terlihat signifikan. Signifikasi ini terlihat dari penggunaan area penonton sebagai realitas area penonton yang lain. Di dalam realitas ruang pertunjukan yang sebenarnya, area penonton di dalam ruang pertunjukan digunakan untuk penonton dengan menggunakan kursi, dalam analisis shot no. 25 area penonton di ruang pertunjukan dijadikan area penonton dalam realitas film. Area penonton dalam realitas film disini bukanlah area penonton di dalam ruang pertunjukan melainkan area penonton di pacuan kuda. Dijelaskan dalam analisis shot no. 25 area penonton di pacuan kuda mengapit lajur pacuan, dimana dalam pengaturannya lajur pacuan terliat kecil, perubahan volume ini tidak mencederai realitas film, dikarenakan unsure intermedial performance yang hanya memberikan penanda akan adanya lajur pacuan, sehingga
92
lajur pacuan hadir sebagai representasi bentuk, bukan sebagai rupa sebenarnya—yaitu dalam skema yang sebenarnya. Area penonton adalah wilayah plastis yang bisa merepresentasikan apa saja, fungsinya yang bergerak dinamis dan konstrukstif terlihat pada analisis shot no. 32 dimana area penonton yang hanya merupakan ruang kosong kemudian mengubah fungsi dirinya menjadi sebuah jalanan yang sepi. Sementara dalam analisis shot no. 38 area penonton kini berubah bentuk menjadi padang ilalang yang memiliki kesinambungan dengan area pertunjukan—panggung utama serta wilayah luas yang berada dibalik pintu belakang panggung. Kedinamisan area penonton yang berubah sesuai dengan wacana naratif film. Dengan menggunakan intermedial performance skema perubahan fungsi ruang menjadi sebuah konstruksi diskursif yang bisa mengubah dirinya sendiri, lewat penanda-penanda sederhana yang merepresentasikan realitas. Penggunaan ruang pertunjukan secara keseluruhan tidak hanya mengambil area penonton, dan backstage. Dalam film Anna Karenina ini penggunaan ruang pertunjukan ini mengambil segala sisi dari panggung utama, hingga tempat-tempat alternatif. Di dalam panggung utama hal-hal yang signifikan terhadap keseluruhan narasi film terjadi, penggunaan panggung utama sebagai latar narasi terdapat pada analisis shot no. 2, no. 6, no. 11, no.23, no.28, no.29, dan no.33.
Dalam analisis shot no. 2 keberadaan panggung utama digunakan sebagai pembukan dan signifikasi besar terhadap keseluruhan set yang akan dipakai di sepanjang film 93
ini. Dimana dalam analisis no. 2 keberadaan Oblonsky yang sedang bercukur. Adegan cukur ini secara naratif tidak memiliki keterkaitan yang besar kepada narasi film, akan tetapi adegan ini memiliki keterikatan set yang akan menerangkan kegunaan ruang pertunjukan sebagai bahan naratif tempat utama, hal ini juga dipertegas lewat analisis shot no. 6. Dimana keberadaan panggung utama tidak diambil lewat depan (Area Penonton) melainkan diambil dari area belakang. Adegan yang terjadi adalah dimana Dolly menunjukan surat kepada Oblonsky. Shot ini memiliki latar set yang menunjukan area penonton, area penonton tersebut kosong dengan bangku yang tertumpuk menggunung di belakang. Kursi penonton yang tertumpuk tersebut adalah penanda bahwa area penonton akan dikonstruksi ulang tidak menjadi dirinya lagi akan tetapi akan digunakan untuk keperluan diskursif yang lain, yang mengarah ke pembangunan wacana film. Penggunaan panggung utama sebagai ruang narasi juga muncul di dalam analisis shot no. 11 dimana panggung menjadi identitas aslinya kembali. Di dalam realitas seni pertunjukan panggung utama adalah fokus satu-satunya, dimana panggung adalah tempat terjadinya adegan, dan di dalam realitas film Anna Karenina panggung tidak menjadi panggung melainkan hanya menjadi pusat adegan dimana fokus adegan terdapat di dalam panggung tersebut. Dalam analisis shot no. 11 tepatnya di gambar 11.1 dan gambar 11.2 panggung merepresentasikan keberadaan Kitty. Set yang digunakan adalah papan bergambar, menggunakan unsur utama seni pertunjukan
untuk
membentuk
representasi
terhadap
penggambaran
Kitty.
Keberadaan Kitty disini menjadi fokus dan tujuan dari Levin yang menatapnya penuh 94
harap. Kitty yang direpresentasikan secara artistic berada di surga karena pengharapan Levin yang tinggi tentang dirinya. Anggapan, mimpi, dan harapan Levin tentang Kitty merepresentasikan set menjadi sesuatu yang tidak bisa digapai. Kitty yang berada di kelilingi awan dan malaikat adalah hasil representament dari pemikiran Levin. Disini representasi dibuat melalui pendekatan seni pertunjukan dengan mengkonstruksi set jauh dari realitas, melainkan mendekati realitas panggung yang kemudian mengonstruksi realitas film menjadi sesuatu yang bisa diterima. Pada analisis shot no. 23 adegan berfungsi untuk menggambarkan Count Vronsky yang berada di dalam kamp pasukan. Disini shot diambil di panggung utama, dengan lantai panggung yang terekspos tanpa lapisan dan hanya kayu biasa, juga dihiasi dengan batang-batang pohon yang merepresentasikan hutan. Disini pohon hanya diletakan diatas lantai panggung, menyuguhkan penanda yang lain, keberadaan lantai panggung yang terekspos ini merepresentasikan tanah biasa, hal ini memperkuat penanda hutan tempat dimana Count Vronsky berada. Adegan yang lain yang direpresentasikan lewat penggunaan area panggung utama ada di dalam analisis shot no. 28 (Timecode 01.03.08) dimana adegan berlangsung di dalam arena pacuan kuda, di dalam adegan ini kuda Count Vronsky terjungkal ke tanah, yang direpresentasikan lewat jatuhnya kuda Count Vronsky dari atas panggung menuju area penonton. Kuda tersebut menghancurkan lampu-lampu yang berada di bibir panggung hingga akhirnya tergeletak di lantai area penonton. Shot diambil dari bagian bawah area penonton, untuk menandakan jatuhnya kuda. Di dalam adegan ini panggung utama dibuat seolah menjadi jalur pacuan kuda, 95
mengesampingkan realitas lain yang telah dibangun, yaitu area pacuan kuda yang seharusnya berada di area penonton. Perpindahan geografis ini adalah pemakluman set yang bisa dilakukan di dalam seni pertunjukan, dimana satu tempat (titik panggung) akan berubah fungsi sesuai dengan wacana yang ingin dibangun lewat cerita. Fungsi panggung utama kembali berubah ketika analisis shot no. 29, yaitu ketika Anna
mengunjungi anaknya yaitu Serozha. Di dalam shot ini Anna dan
Serozha berada di tengah panggung, dan menjadi titik fokus adegan. Penempatan ini adalah fungsi seni pertunjukan untuk menentukan titik fokus agar mejadi lebih intens. Intensitas emosi ini adalah bagian dari intermedial performance yang menjadikan panggung sebagai frame adegan. Shot sejenis juga tersaji dengan cara yang sama pada analisis shot no. 33 (Timecode 01.38.59). Selain panggung utama, sisi-sisi alternative dari ruang pertunjukan juga digunakan disini untuk penyelaras dan untuk penyesuaian adegan yang secara kontinitas dibuat di dalam narasi ruang pertunjukan. Penggunaan sisi alternatif antara lain langit-langit panggung tempat dimana set dan lampu digantung, di bagian ini, adegan-adegan dibuat secara intesif, karena karakteristik set yang bentuknya adalah jembatan-jembatan kayu yang menghubungkan sisi-sisi langit-langit panggung. Penggunaan bagian atas panggung tersaji dalam analisis shot no. 14, , no. 36, dan no. 37.
96
Dalam analisis shot no. 14, diceritakan Levin yang berjalan meninggalkan Ballroom dan menuju tempat lain. Di dalam realitas panggung Levin bergerak menjauhi panggung utama kemudian naik ke bagian atas panggung. Namun dalam realitas film Levin berjalan meninggalkan panggung menuju bagian kota yang lain. Bagian atas panggung direpresentasikan sebagai jalanan gang kota yang sempit. Begitu juga dengan analisis shot no. 36, dimana di dalamnya bagian dari atas panggung direpresentasikan sebagai jalanan yang padat, dengan karakteristik yang kecil dan sempit, serta padat akan pilar dan tambang-tambang lampu maka representasi ini dinilai tepat. Sedangkan pada analisis shot no. 37, bagian atas panggung ini digunakan untuk merepresentasikan stasius, dimana bagian atas panggung ini adalah peron stasiun yang ramai dengan orang-orang. Dalam gambar 37, diantara peron muncul kereta api, realitas panggung yang masih merepresentasikan bagian atas panggung ini dikesampingkan untuk mendekati realitas narasi, dimana bagian atas panggung dibuat lebih rendah sehingga kereta bisa lewat diantaranya, yang kemudian secara utuh merepresentasikan stasiun kereta api. Realitas ruang pertunjukan yang merepresentasikan realitas di dalam narasi film ini terjalin dengan memakai pendekatan seni pertunjukan sebagai penandapenanda set yang berguna untuk membawa keyakinan (suggest) ke ranah penonton, selain itu fungsi praktis dari penggunaan realitas ruang pertunjukan ini juga sebagai Style yang diambil dalam penggarapan film ini.
97