BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data maupun kuisioner yang ada, sehingga didapatkan analisis nilai ekonomis dari implementasi NPS. Dalam melakukan analisis, terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan, yaitu faktor domain bisnis dan faktor domain teknologi. Analisis nilai ekonomis pada penelitian ini secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Penilaian terhadap manfaat Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya implementasi NPS tersebut. Penilaian ini ditinjau dari faktor domain bisnis maupun faktor domain teknologi yang ada. 2. Penilaian terhadap resiko Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya implementasi NPS tersebut. Penilaian ini juga ditinjau dari faktor domain bisnis maupun domain teknologi yang ada.
4.1
Metode Analisis Manfaat Manfaat-manfaat yang telah didefiniskan pada Bab 3 selanjutnya akan dianalisis
dengan
menggunakan
metode-metode
86
yang
berbeda.
Untuk
87 mempermudah
dalam
menganalisis
manfaat
yang
ditimbulkan
dalam
implementasi NPS ini, digunakan IT Benefit Matrix yang dikombinasikan dengan Information Economics. Manfaat yang bersifat tangible measurable dapat dianalisis dengan metode cost benefit tradisional. Manfaat yang bersifat tangible unmeasurable dan intangible unmeasurable dapat dianalisis dengan menggunakan kuisioner domain bisnis. Sedangkan untuk manfaat yang bersifat intangible measurable dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisis manfaat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Konversi IT benefit matrix dengan Information Economics tools
IT Benefit Matrix Tangible Measurable
Information Economics
- Biaya HW, SW, telekomunikasi
Cost-benefit tradisional
- Biaya listrik
Cost-benefit tradisional
- Biaya karyawan
Cost-benefit tradisional
- Biaya kertas, tinta, bantex
Cost-benefit tradisional
Tangible Unmeasurable Peningkatan kinerja sumber daya manusia (SDM) Intangible Measurable
-
Kuisioner Domain Bisnis
Value linking, Value - Peningkatan performansi sistem Accelaration, Value Restructuring Intangible Measurable -
4.2
Meningkatnya citra dan daya saing perusahaan
Kuisioner Domain Bisnis
Biaya Implementasi NPS Implementasi proyek NPS ini, selain membutuhkan biaya investasi, perusahaan juga dibebani dengan sejumlah biaya pengembangan (development
88 cost) serta biaya berjalan dan pemeliharaan (ongoing expense and maintenance). NPS ini diharapkan dapat mengatasi beberapa kelemahan yang dimiliki oleh sistem informasi produksi PT. XYZ sekarang ini. Selain itu NPS ini bertujuan untuk mendukung proses bisnis utama perusahaan dari sisi performansi sehingga dapat memberikan dampak ekonomis yang signifikan. Biaya investasi implementasi NPS ini digunakan untuk pengadaan perangkat keras maupun piranti lunak yang masuk ke dalam kategori biaya pengembangan sistem. Pengembangan sistem ini sendiri membutuhkan waktu 1 (satu) tahun. Rincian biaya investasi proyek NPS dapat dilihat pada Tabel 4.2.
89 Tabel 4.2 Rincian Biaya Investasi Proyek NPS COSTS ( US$ )
Item A. Development Effort 1. Incremental staff support - Consultant fee - Employees, contains : + Programmer 6 person + Analyst 3 person + Quality Assurance 3 person - Temporary staffing 10 person TOTAL 1 year Development
2,500.00 x 3 persons x 12 months = 290.00 580.00 580.00 298.00
x 6 x 3 x 3 x 10
persons persons persons persons
x x x x
12 12 12 12
months months months months
90,000.00
= = = =
20,880.00 20,880.00 20,880.00 35,760.00 188,400.00
3 pc
=
510,000.00
81,750.00 x 3 pc 562.50 x 48 pc 5,062.50 6 pc 1,125.00 36 pc
= = = = =
245,250.00 27,000.00 30,375.00 40,500.00 4,750.00
B. New Hardware 1. Servers : - Operational 3 pc (Application, Report, Database) - DRC (Application, Report, Database) 2. Computers + OS 48 pc 3. Printers 6 pc 4. Scan Gun 36 pc 5. Communications - Microwave TOTAL 1 year Development
170,000.00 x
857,875.00
C. New ( purchased ) software, if any 1. Package Application Aplication Server
45,000.00
D. Training 1. Training Users 2. Training Course & Materials TOTAL
56,005.43
1,147,280.43
90 Perincian biaya investasi proyek ini adalah sebagai berikut: 1. Biaya penambahan dukungan staf selama proses development selama satu tahun sebesar 188,400.00 USD yang terdiri dari biaya konsultan, programmer, system analist, quality assurance, temporary staffing. 2. Biaya investasi untuk perangkat keras sebesar 857,875.00 USD yang terdiri dari server yang digunakan untuk kebutuhan operasional dan DRC (Disaster Recovery Center), komputer beserta sistem operasi, printer, scanner yang digunakan untuk scan barcode dan komunikasi yang berupa microwave. 3. Piranti lunak aplikasi yang diinvestasikan pada awal proyek sebesar 45,000.00 USD yaitu untuk pengadaan database paket Oracle 10g dan development tools Java Developer. 4. Biaya
pelatihan
pada
awal
proyek
maupun
pada
saat
aplikasi
diimplementasikan sebesar 56,005.43 USD yang meliputi adanya biaya pelatihan pemrograman untuk para programmer, pelatihan untuk pengguna aplikasi dalam menjalankan aplikasi NPS saat implementasi. Biaya ini juga mencakup material bahan pelatihan, alat tulis pendukung pelatihan, snack dan makan siang.
91 Selain untuk biaya investasi, perusahaan juga akan dibebani biaya berjalan atau biaya operasional. Biaya operasional yang dikeluarkan meliputi: 1. Biaya penambahan staff support sebanyak dua orang pada tahun pertama setelah sistem berjalan dialokasikan sebesar 4,800.00 USD. Untuk tahun berikutnya biaya tersebut naik 14 %.
Incremantal Staff Support = (Year 1)
2 persons x 200 x 12 months
=
4,800.00
2. Biaya pemeliharaan untuk perangkat keras maupun piranti lunak yang dilakukan setiap 2 kali setahun, sebesar 17,400.00 USD, termasuk di dalamnya biaya pemeliharaan database, server dan komunikasi. Biaya tahun selanjutnya tidak berubah karena sudah ada kesepakatan kontrak selama 5 tahun.
Servers & Communications 2 times a Year
=
2
x 2500 =
5,000.00
Disaster Recovery Center 2 times a Year
=
2
x 1250 =
2,500.00
Database Support [22% * Item Price]
= 22% x 45000 = 9,900.00
3. Biaya lain-lain termasuk di dalamnya biaya sewa kabel fiber optic sebesar 10,000.00 USD per tahun. Biaya sewa tidak berubah selama 5 tahun ke depan karena sudah ada kesepakatan kontrak.
92 4.
Biaya pemakaian listrik 3 buah server dengan daya masing-masing server 450 watt, sedangkan biaya Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 0.063 USD/kwh, sehingga perhitungan biaya listrik tahun pertama adalah sebagai berikut:
Pemakaian Daya Listrik Tahun 1 [6 servers * daya * 365 hari * 24 jam] 1000
Biaya Listrik Tahun 1 Pemakaian Daya * TDL+ +
=
6x
450 x 365 x 24 = 23,652,000.00 = 23,652.00 KW 1000 1000
= 23,652.00 x
0.063
=
1,490.08
TDL (Tarif Dasar Listrik)
Untuk tahun berikutnya TDL naik sebesar 2%. Rincian biaya operasional implementasi proyek NPS dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Biaya Operasional Implementasi Proyek NPS
4.3
Year 1 (USD)
Year 2 (USD)
Year 3 (USD)
Year 4 (USD)
Year 5 (USD)
A. Development Effort - Incremental staff support
4,800.00
5,280.00
5,808.00
6,388.80
7,027.68
B. Maintenance - Servers and communications - Disaster Recovery Center - Database Support
5,000.00 2,500.00 9,900.00
5,000.00 2,500.00 9,900.00
5,000.00 2,500.00 9,900.00
5,000.00 2,500.00 9,900.00
5,000.00 2,500.00 9,900.00
C. Other - Fiber Optic - Listrik
10,000.00 1,490.08
10,000.00 1,460.27
10,000.00 1,431.07
10,000.00 1,402.45
10,000.00 1,374.40
Total
33,690.08
34,140.27
34,639.07
35,191.25
35,802.08
Formulasi Nilai Ekonomis pada Information Economics Pada bagian ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai formulasi dan pengolahan komponen-komponen dari metode Information Economics yang digunakan pada penelitian ini. Formulasi nilai dan manfaat ekonomis dalam
93 implementasi NPS ini akan dimulai dengan melakukan analisis cost-benefit tradisional. Nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari faktor domain bisnis dan domain teknologi yang akan diformulasikan dalam bentuk nilai ekonomis dengan menggunakan perhitungan yang sederhana. Seiring dengan peningkatan tingkat inflasi setiap tahunnya, maka harga barangpun akan ikut mengalami peningkatan. Menurut sumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id) tingkat inflasi dari tahun 2004-2007 adalah 6.06%, 10.4%, 13.33%, 12%. Melihat dari tingkat inflasi tersebut, inflasi perusahaan pada tahun 2001-2005 sebesar 11.5%, 13.7%, 14.2%, 14.7% dan 15.6%, sehingga diambil dari rata-rata data inflasi perusahaan pada kisaran tingkat inflasi tetap tahun 2007-2011 adalah 13.94% yang dibulatkan menjadi 14%. 4.3.1
Analisis Cost-Benefit Tradisional Analisis cost-benefit tradisional ini dilakukan dengan didasarkan pada biaya investasi sebesar 1,147,280.43 USD (dapat dilihat pada Tabel 4.2) dan biaya operasional sebesar 173,462.75 USD yang dibutuhkan selama lima tahun (dapat dilihat pada Tabel 4.3). Dampak ekonomis yang dapat dirasakan secara langsung oleh perusahaan berupa komponen-komponen pengurangan biaya adalah sebagai berikut: 1. Penghematan Kertas Sebelum
ada
NPS,
bagian
Quality
Technology
melakukan
pendistribusian QAN (Quality Approval Notification) kepada bagian
94 Procurement Engineering sebanyak 2 rangkap. Setelah adanya NPS bagian Quality Technology hanya memberikan 1 rangkap saja untuk dikirimkan kepada vendor. Satu rangkap lainnya untuk dokumen di Procurement Engineering tidak didistribusikan lagi, karena semua data tersimpan di dalam sistem yang dapat dilihat kapan saja dan real time. Berikut adalah perhitungan penghematan kertas:
Tabel 4.4 Perhitungan Penghematan Kertas Report QAN
Sebelum New Production System Transaksi/hari Transaksi/bulan (jumlah transaksi harian x hari kerja) Pemakaian Kertas (rangkap report * jumlah transaksi/bln) Biaya pemakaian kertas (USD) (pemakaian kertas x harga kertas/rim)
Sesudah New Production System Transaksi/hari Transaksi/bulan (jumlah transaksi harian x hari kerja) Pemakaian Kertas (rangkap report * jumlah transaksi/bln) Biaya pemakaian kertas (USD) (pemakaian kertas x harga kertas/rim) Penghematan per bulan (USD) =
2341 2341 x
20 =
46820
2x
46820 = =
187,28 x
2,33 =
436,36
2341 x
20 =
46820
1x
46820 = =
93,64 x
2,33 =
218,18
436,3624 -
218,1812 =
218,18
93640 eksemplar 187,28 rim
2341
46820 eksemplar 93,64 rim
Penghematan lainnya dapat dilihat pada IPP (Initial Production Part). Dokumen IPP sebelum adanya NPS dibuat rangkap 6 untuk bagianbagian terkait. Setelah adanya NPS dokumen hanya dibuat rangkap 3.
95 Bagian terkait lainnya dapat melihat secara langsung melalui aplikasi NPS. Rincian penghematan kertas sejumlah: Tabel 4.5 Perhitungan Penghematan Kertas Report IPP
Sebelum New Production System Transaksi/hari Transaksi/bulan (jumlah transaksi harian x hari kerja) Pemakaian Kertas (rangkap report * jumlah transaksi/bln)
156 156 x
20 =
6x
3120 = =
18720 eksemplar 37.44 rim
37.44 x
2.33 =
87.24
156 x
20 =
3120
3x
3120 = =
9360 eksemplar 18.72 rim
Biaya pemakaian kertas (USD) (pemakaian kertas x harga kertas/rim)
18.72 x
2.33 =
43.62
Penghematan per bulan (USD) =
87.24 -
43.62 =
43.62
Biaya pemakaian kertas (USD) (pemakaian kertas x harga kertas/rim)
Sesudah New Production System Transaksi/hari Transaksi/bulan (jumlah transaksi harian x hari kerja) Pemakaian Kertas (rangkap report * jumlah transaksi/bln)
3120
156
2. Penghematan Bantex Seperti telah dijelaskan pada point penghematan kertas, ada bagian yang melakukan pendokumentasian secara hardcopy untuk dokumen QAN (Quality Approval Notification) dan IPP (Initial Production Part) juga menimbulkan penghematan alat untuk penyimpanan dokumen yang dinamakan bantex. Kapasitas penyimpanan bantex adalah 50 dokumen QAN dan 10 dokumen IPP, harga bantex adalah 1,59.00 USD. Jadi perhitungan penghematan bantex adalah sebagai berikut:
96 Tabel 4.6 Perhitungan Penghematan Bantex
1 Bantex = 50 report QAN + 10 report IPP Sebelum New Production System Report QAN /bulan = Kebutuhan Bantex (Jumlah report / 50) = Report IPP /bulan Kebutuhan Bantex (Jumlah report / 10) Kebutuhan Bantex /bulan (Bantex QAN + Bantex IPP) / 2
Kebutuhan Bantex /bulan (Bantex QAN + Bantex IPP) / 2
Penghematan /bulan
Penghematan Biaya /bulan (USD) (Penghematan * harga bantex/pcs)
1872.8 pcs
=
18720 eks
=
1872 pcs
=
1872.4 pcs
Sesudah New Production System Report QAN /bulan = Kebutuhan Bantex (Jumlah report / 50) = Report IPP /bulan Kebutuhan Bantex (Jumlah report / 10)
93640 eks
=
1873 pcs
46820 eks 936.4 pcs
=
9360 eks
=
936 pcs
=
936.2 pcs
=
936 pcs
= =
1873 pcs 937 pcs
-
936 pcs
= =
937 pcs 1,489.83
x
1.59
3. Penghematan Tinta Seperti telah dijelaskan pada point penghematan kertas, ada proses pengurangan pencetakan menggunakan printer. Sehingga ada penghematan tinta yaitu sebesar 9,39.00 USD per bulannya.
97 Tabel 4.7 Perhitungan Penghematan Tinta
1 catridge tinta = 10.000 eksemplar Sebelum New Production System Total Report (Report QAN + Report IPP)
18720 =
112360 eksemplar
/
10000 =
11.24 catridge
Sesudah New Production System Total Report (Report QAN + Report IPP)
46820 +
9360 =
56180 eksemplar
Kebutuhan tinta (Total report /10000)
56180
/
10000 =
5.62 catridge
Penghematan Tinta /bulan
11.24
-
5.62 =
5.618 catridge
Penghematan biaya tinta /bulan (USD) ( penghematan tinta x harga/catridge )
5.618 x
1.67 =
Kebutuhan tinta (Total report /10000)
93640 +
112360
9.38
4. Penghematan Man Power Proses pengumpulan tag frame sebagai penanda unit motor yang telah selesai pada line produksi dan siap untuk dijual ke pasar di area shipping unit yang sebelumnya dilakukan secara manual, dengan adanya aplikasi NPS proses pengumpulan tag frame ini telah di otomasikan menggunakan PDT. PDT merupakan alat pembaca barcode yang membaca tag frame unit motor yang secara langsung meng-entry data pengiriman ke main dealer. Dengan adanya proses otomasi ini, penghematan man power yang terjadi adalah dengan berkurangnya tenaga kerja dimana sebelumnya proses ini dilakukan
98 oleh 2 man power dan sekarang menjadi hanya 1 man power pada setiap line produksi. Dalam 1 plant kerja produksi terdapat 2 line produksi dan PT. XYZ mempunyai 6 line produksi dengan total 12 man power, sehingga total penghematan man power yang terjadi adalah sebesar 6 man power. Dengan perhitungan 1 man power sebagai berikut: gaji pokok 137.8 USD per bulan, uang makan 1.5 USD per hari, selama 20 hari kerja menjadi 30 USD per bulan, uang insentif 11.11 USD per bulan, uang transport 2.17 USD per hari, selama 20 hari kerja menjadi 43.3 USD per bulan. Jadi total gaji 1 man power adalah sebesar 222.22 USD. Sedangkan total gaji 6 man power tahun 1 adalah 15,999.84 USD.Untuk tahun selanjutnya di asumsikan kenaikan gaji sebesar 14 %. Tabel 4.8 Penghematan Man Power
Sebelum New Production System Jumlah Operator Gaji /bulan (USD)
12 orang 222.22
Sesudah New Production System Jumlah Operator Gaji /bulan (USD)
6 orang 222.22
Penghematan /bulan (USD) (pengurangan operator x gaji/bulan)
( 12 - 6 ) x 222.22 =
1,333.32
Rincian biaya penghematan selama 5 tahun setelah implementasi NPS dapat dilihat pada Tabel 4.9. Kenaikan biaya setiap tahun adalah 14% yang diperoleh dari hasil rata-rata inflasi perusahaan.
99 Tabel 4.9 Penghematan Setelah Implementasi NPS Penghematan Kertas Penghematan Bantex Penghematan Tinta Penghematan Man Power TOTAL
Year 1 3,141.59 1,489.83 9.38 15,999.84 20,640.64
Year 2 3,581.41 1,698.41 10.70 18,239.82 23,530.33
Year 3 4,082.80 1,936.18 12.19 20,793.39 26,824.57
Year 4 4,654.40 2,207.25 13.90 23,704.47 30,580.01
Year 5 5,306.01 2,516.26 15.85 27,023.09 34,861.21
Dari data pengurangan biaya yang telah dihitung sebelumnya, jika dimasukkan ke dalam lembar kerja dampak ekonomis, akan memberikan nilai ROI sebesar -0.65%. Untuk perhitungan yang lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Perhitungan ROI dengan menggunakan metode cost benefit A
B
Net Investment Required Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the proposed system. Cash flow can be negative
1,147,280.43
Year 1 Net Economic Benefit Operating Cost Reductions = Pretax Income ( - ) Ongoing expense = Net Cash Flow
C
Simple ROI, calculated as = (Total Net Cash Flow / 5 / Net Investment) * 100% = (1,147,280.43 / 5 / -37,025.98) * 100%
D
Scoring Economic impact
Year 2
Year 3
Year 4 0.00
0.00
0.00
20,640.64 20,640.64
23,530.33 23,530.33
26,824.57 26,824.57
30,580.01 30,580.01
34,861.21 34,861.21
33,690.08 -13,049.44
34,140.27 -10,609.95
34,639.07 -7,814.50
35,191.25 -4,611.23
35,802.08 -940.86
-1,147,280.43 +
-37,025.98
-0.65%
Simple Return on Investment
0
0%
or
1
1%
to
299%
2
300%
to
499%
3
500%
to
699%
4
700%
to
899%
5
=
TOTAL
0.00
Score
NPV
Year 5
0.00
-13,049.44 1 (1+14 %) -10609.94755 2 (1+14 %) -7,814.50 3 (1+14 %) -4,611.23 4 (1+14 %) -940.86 5 (1+14 %)
less
over
+ + + + +
=
-1,175,384.75
100 Perhitungan ROI mencerminkan rata-rata persentase pengembalian yang diharapkan untuk satu tahun, tetapi tidak memperhitungkan faktor nilai waktu uang. Sebaliknya perhitungan NPV memperhitungkan faktor tersebut untuk mendekati kenyataan di dunia keuangan dan investasi mengingat nilai uang berbeda dari waktu ke waktu. Maka sebagai perbandingan untuk keperluan analisis studi kelayakan, maka digunakan metode NPV. Tingkat diskonto yang akan dipakai dalam NPV adalah 14%. Perhitungan NPV ternyata menghasilkan nilai negatif bagi investasi NPS, yakni -1,175,384.75 USD. Analisis kelayakan sistem menurut NPV mengisyaratkan bahwa investasi ini adalah tidak layak. 4.3.2
Analisis Value Linking Value
linking
merupakan
konsep
yang
digunakan
untuk
mengevaluasi secara finansial dampak gabungan dari peningkatan kinerja suatu fungsi dan hasil yang timbul dari fungsi terpisah yang lain. Manfaat tersebut diantaranya adalah pengurangan upah lembur. Percepatan waktu proses transaksi merupakan salah satu yang dipengaruhi oleh tingkat human error pada sistem informasi produksi yang dapat menyebabkan tertunda atau hilangnya perolehan pendapatan. Manfaat tersebut dikategorikan menjadi pengurangan human error. Implementasi NPS juga memberikan dampak pada berkurangnya tingkat kesalahan yang dilakukan pekerja dalam proses produksi. Tingkat kesalahan
dari
berkurangnya
sistem total
sebelumnya
pendapatan
yang
adalah
dapat
mempengaruhi
ketidaktelitian
ataupun
101 ketidaklengkapan dokumen pendukung dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah proses pengumpulan tag frame. Sebelumnya proses ini dilakukan secara manual sehingga sangat memungkinkan terjadinya kesalahan. Implementasi NPS mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan pekerja dalam melakukan entry data transaksi karena proses entry data sudah menggunakan scan gun. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa tingkat kesalahan dari pekerja dalam proses pengumpulan tag frame adalah sebesar 2% dari total unit motor yang di produksi per hari, atau sejumlah 33 unit motor. Untuk perbaikan tersebut dilakukan over time, selama 3 jam per hari. Biaya over time per man power di PT. XYZ adalah sebagai berikut: Untuk hari kerja biasa perhitungan Tarif Upah Lembur (TUL) adalah sebagai berikut:
Tarif Upah Lembur (TUL) Upah Lembur Jam I Upah Lembur Jam II, dst
= = =
1/173 x Upah /bulan 3/2 x TUL 2 x TUL
Dengan demikian perhitungan lemburnya sebagai berikut:
1 TUL (USD) = = =
1/173 x Upah /bulan 1/173 x 222.22 1.28
Jika per hari kerja membutuhkan lembur selama 3 jam, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
102 Upah Lembur Jam I (USD)
Upah Lembur Jam II, dst (USD)
= = = = = =
3/2 3/2 1.93 2 2 2.57
x x
TUL 1.28
x x
TUL 1.28
Total over time 3 jam adalah:
Total Over time selama 3 jam (USD)
= 1.93 + ( 2 x 2.57 ) = 7.06
PT. XYZ mempunyai 6 line assembling dengan 3 man power yang melakukan over time setiap harinya, jadi total over time yang harus dibayarkan adalah 423.89 USD per bulan. Total over time per tahun 5,086.65 USD. Untuk tahun selanjutnya mengalami kenaikan sebesar 14%.
Total Biaya overtime /bulan (USD) (jumlah operator x biaya operator x 20 hari) = 3 x 7.06 x 20 = 423.89 Total Biaya overtime tahun I (USD) = 12 x 423.89 = 5,086.65
Total penghematan dari hasil analisis value linking adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Penghematan Lembur Penghematan Lembur TOTAL
Year 1 5,086.65 5,086.65
Year 2 5,798.79 5,798.79
Year 3 6,610.62 6,610.62
Year 4 7,536.10 7,536.10
Year 5 8,591.16 8,591.16
Penghematan yang diperoleh dari hasil analisis value linking akan merubah perhitungan ROI sebelumnya yang menggunakan metode costbenefit traditional. Setelah ditambah analisis value linking ROI awal bertambah menjadi -0.06 %.
103 Tabel 4.12 Perhitungan ROI dengan menggunakan metode Value Linking A
B
Net Investment Required Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the proposed system. Cash flow can be negative
1,147,280.43
Year 1 5,086.65
Year 2 5,798.79
Year 3 6,610.62
Year 4 7,536.10
Year 5 8,591.16
Operating Cost Reductions = Pretax Income
20,640.64 25,727.29
23,530.33 29,329.11
26,824.57 33,435.19
30,580.01 38,116.12
34,861.21 43,452.37
( - ) Ongoing expense
33,690.08
34,140.27
34,639.07
35,191.25
35,802.08
= Net Cash Flow
-7,962.78
-4,811.16
-1,203.88
2,924.87
7,650.29
Net Economic Benefit
C
Simple ROI, calculated as = (Total Net Cash Flow / 5 / Net Investment) * 100% = (1,147,280.43 / 5 / -20,570.85) * 100%
D
Scoring Economic impact Simple Return on Investment
0
0%
or
1
1%
to
299%
2
300%
to
499%
3
500%
to
699%
4
700%
to
899%
5
=
-1,147,280.43 +
-7,962.78 1 (1+14 %) -4,811.16 2 (1+14 %) -1,203.88 3 (1+14 %) 2,924.87 4 (1+14 %) 7,650.29 5 (1+14 %)
less
over
+ + +
=
-1,153,074.87
+ +
Kenaikan ROI juga diikuti dengan kenaikan NPV. NPV setelah dilengkapi dengan value linking adalah -1,153,074.87 USD, walaupun kenaikan terjadi saat telah dilengkapi dengan value linking, tetap saja nilai yang dihasilkan masih negatif sehingga investasi NPS masih dianggap tidak layak.
-3,402.67
-0.06%
Score
NPV
TOTAL
104 4.3.3
Analisis Value Acceleration Value
Acceleration adalah
manfaat
yang
merupakan
efek
keterkaitan dengan adanya NPS terhadap perusahaan dalam mengevaluasi dari sisi keuangan setiap percepatan waktu dari manfaat (dan biaya) yang ditimbulkan oleh implementasi sistem. Percepatan satuan waktu yang kecil sekalipun mampu memberi manfaat yang tidak pernah diketahui atau disadari sebelumnya. Waktu adalah kata kunci yang dicermati ketika menganalisis manfaat berdasarkan konsep ini. 1. Mempercepat analisis kalkulasi report. Dengan
adanya
NPS
yang
terintegrasi
dengan
baik,
akan
mempercepat proses pembuatan laporan yang dilakukan oleh supervisor operasional, yaitu kalkulasi service rate report. Pembuatan analisis yang berhubungan dengan kalkulasi service rate report ini dibutuhkan untuk mengetahui time delivery dan quantity delivery vendor. Sebelum adanya NPS kalkulasi service rate dilakukan manual dengan membandingkan purchase order yang diberikan kepada vendor dengan data quantity aktual barang yang dikirim vendor dan membandingkan BCT (Barcode Tag) dengan time delivery vendor. Sebelum adanya NPS seorang supervisor operasional menghabiskan 10% dari porsi waktunya atau 0.8 jam untuk membuat kalkulasi service rate.
105 Dengan perhitungan porsi waktu sebagai berikut: jika gaji seorang supervisor operasional 555.55 USD per bulan, maka dengan porsi waktu 0.8 jam penghematan perhari adalah sebanyak 27.78 USD. Penghematan per bulan sejumlah 55.56 USD dan penghematan per tahun sejumlah 666.66 USD. Setelah adanya NPS supervisor operasional tidak lagi membuat kalkulasi service rate. Tabel 4.13 Rincian Proporsi Kegiatan Kalkulasi Service Rate Jabatan
Jenis Kegiatan
Supervisor Operasional Kalkulasi Service Rate
Proporsi Sebelum implementasi Sesudah implementasi Penghematan New Production System New Production System 10% 0% 10%
Gaji Supervisor Operasional (USD) = 555.55 Porsi Waktu = 10 % x jam kerja /hari = 10 % x 8 jam = 0.8 jam Gaji /hari (USD)
= Gaji / 20 hari kerja = 555.55 / 20 = 27.78
Penghematan /hari (USD)
= (Porsi Waktu / jam kerja) x Gaji harian = (0.8 / 8) x 27.78 = 2.78
Penghematan /bulan (USD) Penghematan /tahun (USD)
= 55.56 = 666.66
2. Mempercepat proses pembuatan memo. Sebelum adanya NPS pada proses rejection yakni jika terdapat part rusak dalam proses produksi yang mengharuskan part tersebut di perbaiki melalui memo repair untuk part yang dapat diperbaiki di seksi sebelumnya atau vendor dan memo pembebanan untuk part yang tidak dapat diperbaiki di seksi sebelumnya atau vendor. Untuk
106 memo pembebanan atas part dari vendor akan ada pemotongan tagihan atas part tersebut yang ditagihkan ke vendor melalui debit note. Dalam pembuatan kedua memo tadi masih dilakukan secara manual, sehingga dalam pembuatan memo repair & memo pembebanan menghabiskan porsi waktu kerja sebanyak 10% atau setara dengan 0.8 jam per hari. Setelah adanya NPS operator tidak lagi
membuat
memo
repair
secara
manual
sehingga
total
penghematan yang didapat untuk operator dalam membuat memo repair adalah sebesar 10 %. Untuk perhitungan penghematan waktu pembuatan memo repair setelah adanya NPS adalah sebagai berikut: Jika gaji seorang operator sebesar 190 USD per bulan, dan dengan penghematan waktu sebanyak 0.8 jam, maka penghematan perhari sebanyak 0.95 USD, penghematan per bulan sejumlah 19 USD dan penghematan per tahun sejumlah 195 USD. Tabel 4.14 Rincian Proporsi Kegiatan Pembuatan Memo Repair Proporsi Jabatan Operator
Jenis Kegiatan Pembuatan Memo Repair
Sebelum implementasi New Production System
Penghematan
Sesudah implementasi New Production System 10%
0%
10%
107 Gaji Operator (USD) Porsi Waktu
= 190 = 10 % x jam kerja /hari = 10 % x 8 jam = 0.8 jam
Gaji /hari (USD)
= Gaji / 20 hari kerja = 190 / 20 = 9.5
Penghematan /hari (USD)
= (Porsi Waktu / jam kerja) x Gaji harian = (0.8 / 8) x 9.5 = 0.95
Penghematan /bulan (USD) Penghematan /tahun (USD)
= 19 = 228
Setelah implementasi NPS, operator tidak lagi membuat memo repair secara manual sehingga total penghematan yang didapat untuk operator dalam membuat memo pembebanan adalah sebesar 10 %. Untuk
proses
pembuatan
memo
pembebanan,
perhitungan
penghematan waktu setelah adanya NPS adalah sebagai berikut: Jika gaji seorang operator sebesar 190 USD per bulan, dan dengan porsi waktu untuk pembuatan memo sebanyak 0.8 jam per hari, maka setelah implementasi NPS diperoleh penghematan sebesar 0.95 USD per hari atau 19 USD per bulan atau sebesar 195 USD per tahun. Tabel 4.15 Rincian Proporsi Kegiatan Pembuatan Memo Pembebanan Proporsi Jabatan Operator
Jenis Kegiatan Pembuatan Memo Pembebanan
Sebelum implementasi New Production System
Penghematan
Sesudah implementasi New Production System 10%
0%
10%
108 Gaji Operator (USD) Porsi Waktu
= 190 = 10 % x jam kerja /hari = 10 % x 8 jam = 0.8 jam
Gaji /hari (USD)
= Gaji / 20 hari kerja = 190 / 20 = 9.5
Penghematan /hari (USD)
= (Porsi Waktu / jam kerja) x Gaji harian = (0.8 / 8) x 9.5 = 0.95
Penghematan /bulan (USD) Penghematan /tahun (USD)
= 19 = 228
Dengan kenaikan gaji 14% yang diperoleh dari hasil rata-rata inflasi perusahaan maka rincian penghematan dari proses pembuatan analisis kalkulasi report dan proses pembuatan memo adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Penghematan Value Accelaration Supervisor Operasional Operator Memo Repair Operator Memo Pembebanan TOTAL
Year 1 666.66 228.00 228.00 1122.66
Year 2 759.99 259.92 259.92 1279.83
Year 3 866.39 296.31 296.31 1459.01
Year 4 987.69 337.79 337.79 1663.27
Year 5 1125.96 385.08 385.08 1896.13
3. Mengurangi delay pengiriman motor Perubahan proses yang bersifat manual menjadi otomatis memberikan dampak pada berkurangnya tingkat kesalahan yang dilakukan pekerja dalam proses produksi. Contohnya adalah dalam proses pengumpulan tag frame. Kesalahan proses pengumpulan tag frame yang dilakukan secara manual ini mencapai angka 2% dari total produksi harian. Kesalahan ini mengakibatkan keterlambatan pengiriman unit motor ke Main Dealer karena proses pengiriman harian ke Main Dealer paling lambat setiap harinya itu yang pukul 16.00 WIB sementara
109 perbaikannya baru bisa dilakukan setelah pukul 16.00 setiap harinya. Hal ini mengakibatkan ada sejumlah motor yang tidak dapat dikirimkan pada hari itu juga. Keterlambatan ini mengakibatkan kerugian bagi perusahaan berdasarkan perhitungan marginal dari distribusi unit motor ke Main Dealer.
Target Produksi motor harian Target Produksi per hari per line assembling (taget produksi harian / jml line assembling) Asumsi kesalahan akibat human error Delay produksi per line akibat human error Margin Penjualan (USD)
=
10,000.00 unit
= = = =
10,000.00 0.02 0.02 33.33
Biaya mengendap akibat delay pengiriman unit motor per hari (USD)
= =
Total Biaya mengendap per bulan (USD) (Biaya mengendap x jumlah line x hari kerja) Total Biaya mengendap per tahun (USD) (total biaya mengendap per bulan x 12)
/
6.00 =
1,666.67 =
1,667.00
x
1,667.00 =
33.34 =
33.00
33.00
x
33.33 =
1,099.89
x
6.00 x
= 131,986.80
x
12.00
1,099.89 20.00 =
131,986.80
= 1,583,841.60
Sebagai perhitungan, target produksi harian sejumlah 10,000 unit dengan dengan target produksi perhari pada setiap line assembling sebesar 1667 unit dan dengan asumsi kesalahan sebesar 2%. Maka keterlambatan pengiriman unit motor dari setiap line assembling akibat human error yang telah disebutkan diatas sebanyak 33 unit motor. Diketahui bahwa margin penjualan unit motor sejumlah 33.33 USD. Dengan adanya margin ini dapat dihitung biaya mengendap akibat keterlambatan pengiriman unit motor ke main dealer sebesar 1099.89 USD per hari, atau sebesar 131,986.80 USD per bulan, atau sebesar 1,583,841.60 USD per tahun.
110 Dari rata-rata tingkat inflasi perusahaan sejumlah 14%, penghematan percepatan proses pengiriman unit motor ke Main Dealer, rincian penghematannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Penghematan Value Accelaration Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 1,583,841.60 1,805,579.42 2,058,360.54 2,346,531.02 2,675,045.36 1,583,841.60 1,805,579.42 2,058,360.54 2,346,531.02 2,675,045.36
Biaya Mengendap TOTAL
Sehingga total seluruh penghematan yang diperoleh setelah ditambah dari hasil analisis value acceleration, nilai ROI bertambah menjadi 182.58%. Tabel 4.18 Simple ROI setelah Value Accelaration A
B
Net Investment Required Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the proposed system. Cash flow can be negative
1,147,280.43
Net Economic Benefit
Year 1 1,590,050.91
Year 2 1,812,658.04
Year 3 2,066,430.17
Year 4 2,355,730.39
Year 5 2,685,532.65
Operating Cost Reductions = Pretax Income
20,640.64 1,610,691.55
23,530.33 1,836,188.37
26,824.57 2,093,254.74
30,580.01 2,386,310.40
34,861.21 2,720,393.86
( - ) Ongoing expense = Net Cash Flow
C
Simple ROI, calculated as = (Total Net Cash Flow / 5 / Net Investment) * 100% = (1,147,280 / 5 / 10,473,376.18) * 100%
D
Scoring Economic impact
33,690.08
34,140.27
34,639.07
35,191.25
35,802.08
1,577,001.48
1,802,048.09
2,058,615.67
2,351,119.16
2,684,591.78
TOTAL
10,473,376.18
182.58%
Score
Simple Return on Investment
0
0%
or
1
1%
to
299%
2
300%
to
499%
3
500%
to
699%
4
700%
to
899%
5
over
less
111
NPV
=
-1,147,280.43 +
1,577,001.48 1 (1+14 %) 1,802,048.09 2 (1+14 %) 2,058,615.67 3 (1+14 %) 2,351,119.16 4 (1+14 %) 2,684,591.78 5 (1+14 %)
+ + +
=
5,798,522.76
+ +
Kenaikan ROI diikuti dengan kenaikan NPV. Nilai NPV setelah dilengkapi dengan value acceleration adalah 5,798,522.76 USD yang membuat meningkatnya nilai NPV secara signifikan menjadi positif sehingga investasi NPS dianggap layak. 4.3.4
Analisis Value Restructuring Penghematan value restructuring merupakan naiknya produktivitas sebuah departemen atau fungsi karena adanya penerapan otomasi proses. Kenaikan produktivitas dicapai dengan memindahkan usaha departemen dari kegiatan bernilai rendah ke yang lebih bernilai tinggi. Dengan implementasi NPS ini, peningkatan produktivitas terjadi pada manajer dan supervisor Quality Technology (QT), perhitungannya dengan mengidentifikasikan efisiensi waktu yang digunakan ketika bekerja dan berurusan dengan rekan kerja baik tingkat lebih atas maupun tingkat lebih bawah. Beberapa aspek yang diidentifikasikan sebagai value restructuring adalah sebagai berikut: 1. Penghematan akibat peningkatan produktivitas kerja
112 Porsi waktu kerja seorang manajer QT untuk approval QAN sebelum adanya aplikasi NPS adalah sebagai berikut: Jika gaji seorang manajer QT adalah 1,202.22 USD perbulan. Seandainya dalam NPS tidak terdapat modul Quality Management System, maka ia menghabiskan 20% dari waktunya mengerjakan aktifitas manajerial, yaitu pekerjaan untuk proses approval dokumen QAN (Quality Approval Notification) dan IPP (Initial Production Part). Sehingga proporsi perbulan dari gaji manajer QT sebelum implementasi sistem sejumlah: 20% x 1,202.22 = 240.44 USD. Dengan adanya NPS porsi waktu seorang manajer QT yang digunakan untuk melakukan proses approval QAN menjadi hanya 5% karena proses approval dilakukan dengan sistem atau sebesar: 5% x 1,202.22 = 60.12 USD. Dengan demikian total penghematan yang didapat untuk manajer QT adalah sebesar 15 %. Tabel 4.19 Rincian proporsi kegiatan approval QAN & IPP untuk manajer QT Jabatan Manajer QT
Jenis Kegiatan Approval QAN & IPP
Proporsi Sebelum implementasi Sesudah implementasi Penghematan New Production System New Production System 20% 5% 15%
Gaji Manajer QT (USD) Pengehematan /bulan /orang (USD)
Penghematan /tahun /orang (USD)
= = = = = =
1202.22 15% x 15% x 180.33 12 x 2,164.00
Gaji 1,202.22 180.33
113 Sedangkan waktu kerja seorang supervisor QT sebelum adanya NPS menghabiskan 20% dari waktu mengerjakan aktifitas supervisinya, yaitu pekerjaan untuk proses approval dokumen QAN (Quality Approval Notification) dan IPP (Initial Production Part) sebelum diapprove oleh manajer. Jika gaji seorang supervisor QT adalah 555.55 USD perbulan, dan 20% nya adalah 20% x 555.55 = 111.11 USD. Sama halnya dengan manajer QT, setelah adanya NPS porsi waktu yang digunakan seorang supervisor QT untuk proses approval menjadi hanya 5% atau sebesar: 5% x 555.55 = 27.78 USD. Dengan demikian total penghematan yang didapat untuk supervisor QT juga sebesar 15 %. Tabel 4.20 Rincian proporsi kegiatan approval QAN & IPP untuk supervisor QT Jabatan Supervisor QT
Jenis Kegiatan Approval QAN & IPP
Proporsi Sebelum implementasi Sesudah implementasi Penghematan New Production System New Production System 20% 5% 15%
Gaji Supervisor QT (USD) Pengehematan /bulan /orang (USD)
Penghematan /tahun /orang (USD)
= = = = = =
555.55 15% x 15% x 83.33 12 x 999.99
Gaji 555.55 83.33
Dengan jumlah 4 orang manajer QT dan 8 orang supervisor QT pada bagian Quality Technology dan kenaikan gaji 14% per tahun maka rincian perhitungan total penghematan dari hasil analisis value restructuring dapat dilihat pada sebagai berikut:
114 Tabel 4.21 Penghematan akibat penigkatan produktivitas pada bagian QT Year 1 8,656.00 7,999.92 16,655.92
Manajer QT (4 orang) Supervisor QT (8 orang) TOTAL
Year 2 9,867.84 9,119.91 18,987.75
Year 3 11,249.34 10,396.70 21,646.03
Year 4 12,824.24 11,852.23 24,676.48
Year 5 14,619.64 13,511.55 28,131.19
Untuk penghematan produktifitas lainnya adalah hilangnya fungsi maintain data master data vendor dan data part yang dilakukan oleh para staff operasional masing-masing 1 (satu) orang. Sebelum implementasi NPS, staff operasional harus meng-entry data master satu-persatu
ke
sistem.
Sedangkan
dengan
telah
diimplementasikannya NPS data master tersebut telah terintegrasi dengan sistem lain yang terkait langsung dengan aplikasi NPS sehingga fungsi kerja dari staff operasional ditiadakan dalam hal memaintain data master ini. Perhitungan atas penghematan yang dilakukan ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.22 Rincian Proporsi Kegiatan Maintain Master Vendor Jabatan Staff Operasional
Jenis Kegiatan Maintain Master Vendor
Proporsi Sebelum implementasi Sesudah implementasi Penghematan New Production System New Production System 5% 0% 5%
G aji Staff O perasional (USD) Penghem atan /bulan /orang (USD)
= = = = = =
Penghem atan /tahun /orang (USD)
Penghematan /tahun 2 orang (USD)
= =
278.89 5% 5% 13.94 12 167.33
2 x 334.66
x x
G aji 278.89
x
13.94
167.33
115 Tabel 4.23 Penghematan di bagian operasional Year 1 334.66 334.66
Staff Operasional (2 orang) TOTAL
Year 2 381.51 381.51
Year 3 434.92 434.92
Year 4 495.81 495.81
Year 5 565.23 565.23
Penghematan yang diperoleh dari hasil analisis value restructuring setelah ditambah analisis value restructuring ROI sebelumnya bertambah menjadi 184.54% Tabel 4.24 Simple ROI setelah Value Restructuring A
B
Net Investment Required Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the proposed system. Cash flow can be negative
1,147,280.43
Net Economic Benefit
Year 1 1,607,041.49
Year 2 1,832,027.30
Year 3 2,088,511.13
Year 4 2,380,902.68
Year 5 2,714,229.06
Operating Cost Reductions = Pretax Income
20,640.64 1,627,682.13
23,530.33 1,855,557.63
26,824.57 2,115,335.70
30,580.01 2,411,482.70
34,861.21 2,749,090.27
( - ) Ongoing expense = Net Cash Flow
C
Simple ROI, calculated as = (Total Net Cash Flow / 5 / Net Investment) * 100% = (1,147,280.43 / 5 / 10,585,685.69) * 100%
D
Scoring Economic impact
33,690.08
34,140.27
34,639.07
35,191.25
35,802.08
1,593,992.06
1,821,417.36
2,080,696.63
2,376,291.45
2,713,288.20
Simple Return on Investment
0
0%
or
1
1%
to
299%
2
300%
to
499%
3
500%
to
699%
4
700%
to
899%
5
= -1,147,280.43
10,585,685.69
184.54%
Score
NPV
TOTAL
+
1,593,992.06 1 (1+14 %) 1,821,417.36 2 (1+14 %) 2,080,696.63 3 (1+14 %) 2,376,291.45 4 (1+14 %) 2,713,288.20 5 (1+14 %)
less
over
+ + + + +
=
5,873,042.85
116 Dengan
bertambahnya
nilai
ROI
setelah
dilengkapi
value
restructuring, diikuti oleh kenaikan nilai NPV sejumlah 5,873,042.85 USD sehingga berdasarkan perhitungan NPV investasi NPS ini dinilai layak. 4.3.5
Analisis Innovation Valuation Innovation Valuation adalah teknik ini dilakukan untuk menilai terciptanya fungsi-fungsi baru dalam domain bisnis perusahaan. Dengan adanya fungsi baru tersebut menyebabkan berubahnya tata cara perusahaan melakukan bisnisnya. Dalam implementasi NPS ini, tidak dilakukan perhitungan Innovation Valuation karena tidak menciptakan fungsi-fungsi baru dalam perusahaan.
4.4
Penilaian Faktor-Faktor Domain Bisnis Penilaian terhadap faktor-faktor domain bisnis dilakukan berdasarkan pada nilai yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan. Penyebaran kuisioner dilakukan pada bagian perusahaan yang berkaitan langsung dengan faktor domain bisnis untuk implementasi NPS ini. Tujuan dari kuisioner ini adalah untuk mendapatkan bobot dari faktor-faktor domain bisnis terhadap proyek yang dibangun, untuk melengkapi perhitungan ROI sederhana yang telah dilakukan. Dalam domain bisnis terdapat empat bagian yang terdiri dari strategic values, stakeholder values, competitive strategic risks, dan organizational strategy risk and uncertainties.
117 Pada setiap bagian ini mempunyai satu atau beberapa faktor yang unik dari Domain Bisnis. Strategic values terdiri dari strategic match, competitive advantage, competitive response, dan management information for CSFs. Stakeholder values terdiri dari service and quality, agility, learning, and empowerment dan cycle time. Competitive strategic risk mencakup business strategy risk. Sedangkan organizational strategy risk and uncertainties mencakup business organizational risk. 4.4.1
Strategic Values 4.4.1.1
Strategic Match Penilaian faktor ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
kesesuaian antara implementasi NPS ini dengan tujuan strategis perusahaan. Analisis dilakukan dengan mengaitkan dengan tujuan strategis perusahaan dengan tujuan NPS. Untuk dapat mencapai tujuan strategis ini, perusahaan harus dapat melakukan inovasi dalam pengembangan TI terkait tujuan strategis ini secara terus menerus. Pada kenyataannya adalah bahwa implementasi NPS ini memiliki hubungan langsung dalam mencapai sebagian tujuan strategis perusahaan, diantaranya: -
Menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik dari segi bentuk, jumlah, waktu, dan harga.
-
Meningkatkan keuntungan baik berdasarkan perhitungan per unit motor maupun total keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
118 Implementasi NPS bertujuan untuk mendukung proses produksi di PT. XYZ, dimana proses produksi ini sangat berkaitan dengan sebagian tujuan strategis perusahaan. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor strategic match memperoleh skor 4. 4.4.1.2
Competitive Advantage Penilaian terhadap faktor ini dilakukan untuk menentukan
tingkat kompetisi yang diperoleh perusahaan setelah implementasi NPS. Bagi perusahaan, pengadaan proyek ini diharapkan dapat mendukung operasional kegiatan di dalam proses produksi unit sepeda motor. Implementasi NPS ini tidak menciptakan akses atau pertukaran data, tetapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasinya pada suatu area strategis perusahaan.
Berdasarkan
kuisioner
yang
digunakan,
faktor
competitive advantage memperoleh skor 2. 4.4.1.3
Competitive Response Penilaian terhadap faktor ini dilakukan untuk menghitung
tingkat kerugian perusahaan akibat hilangnya peluang yang disebabkan penundaan dalam implementasi NPS. Hal ini dapat terjadi karena pesaing telah terlebih dahulu menggunakan sistem tersebut untuk mendukung operasional kegiatan produksinya, sehingga kemungkinan kegagalan untuk meraih peluang semakin besar.
119 Dalam kaitannya dengan implementasi NPS ini, apabila perusahaan
menunda
implementasi
sistem
tersebut
akan
menimbulkan kerugian kompetitif perusahaan di masa mendatang atau kehilangan peluang kompetitif, atau keberhasilan kegiatan yang ada pada perusahaan dapat menjadi terbatas karena kegagalan sistem yang dibangun. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor competitive response memperoleh skor 5. 4.4.1.4
Management Information for CSFs Penilaian terhadap faktor ini, diinterpretasikan dengan
kegiatan sistem informasi dalam memberikan dukungan terhadap kegiatan utama perusahaan. Dalam kaitannya untuk proyek NPS yang dibangun, akan menyediakan informasi penting bagi kegiatan yang merupakan faktor-faktor kritis perusahaan. Implementasi
NPS
ini
penting
untuk
menciptakan
Management Information for CSFs bagi perusahaan di masa akan datang. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor Management for CSFs memperoleh skor 4. 4.4.2
Stakeholder Values 4.4.2.1
Service and Quality Penilaian terhadap faktor ini dilakukan untuk menghitung
seberapa besar manfaat implementasi NPS terhadap peningkatan pelayanan dan kualitas yang akan dicapai perusahaan. Faktor ini perlu
120 mendapat perhatian khusus dari perusahaan karena berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Implementasi NPS sangat berpengaruh dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan pada masa mendatang, sehingga banyak menimbulkan peningkatan di dalam pelayanan kepada pelanggan. Penundaan proyek ini mengakibatkan hilangnya kemampuan dan kesempatan bersaing perusahaan. Berdasarkan kuisioner yang digunakan faktor Service and Quality memperoleh skor 5. 4.4.2.2
Environmental Quality Penilaian faktor ini difokuskan pada penghitungan seberapa
besar dampak proyek TI terhadap peningkatan kualitas lingkungan (stakeholder) perusahaan. Pada masa sekarang, dampak proyek TI ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik, sebagai contoh, adanya penanggulangan bahan mentah tidak terpakai supaya tidak menjadi limbah pabrik. Sehingga
apabila
terjadi
penundaan
proyek
TI
akan
menyebabkan ketidakunggulan bersaing atau hilangnya kesempatan bersaing. Dalam kuisioner yang menggunakan faktor Environmental Quality memperoleh skor 5.
121 4.4.2.3
Agility, Learning, and Empowerment Penilaian faktor ini difokuskan pada kemampuan karyawan
dan proses bisnis yang ada untuk dapat lebih fleksible dan cepat menyesuaikan semua perubahan yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Perubahan tidak mungkin ditiadakan dalam suatu perusahaan yang menuntut kemampuan dari semua karyawan untuk dapat menyesuaikan, membuat faktor ini menjadi penting dan tidak dapat diabaikan.
Implementasi NPS ini jika ditunda akan menghasilkan hilangnya
kemampuan
kesempatan
dalam
bersaing
bersaing,
perusahaan
faktor
agility,
atau
kehilangan
learning,
and
empowerment memperoleh skor 5. 4.4.2.4
Cycle Time Penilaian terhadap faktor ini dilakukan untuk menghitung
seberapa besar manfaat dari implementasi ini terhadap semua komponen atau elemen di dalam suatu proses. Implementasi NPS ini menyebabkan peningkatan yang besar dalam hal waktu pada proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melampaui beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan ini menyebabkan
hilangnya
kemampuan
bersaing
perusahaan.
Berdasarkan kuisioner, faktor cycle time memperoleh skor 5.
122 4.4.2.5
Mass Customization Penilaian terhadap faktor ini dilakukan untuk melihat
kemampuan dari perusahaan untuk dapat memproduksi lebih cepat produk beragam melalui penyesuaian. Proyek implementasi NPS ini menyebabkan peningkatan yang besar dalam hal penyesuaian terhadap proses produksi untuk tipe baru sepeda motor sehingga tidak perlu adanya perubahan aplikasi untuk menyesuaikannya.
Berdasarkan
kuisioner,
pada
faktor
Mass
Customization memperoleh skor 3 4.4.3
Competitive Strategy Risk 4.4.3.1
Business Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung resiko bisnis
yang mungkin timbul karena adanya implementasi NPS. Faktor ini meliputi semua resiko jangka panjang yang mempengaruhi strategi bisnis yang sudah ada seperti keadaan pasar, kondisi politik, kecenderungan pasar, dan peraturan pemerintah. Implementasi NPS ini mencerminkan strategi yang akan sukses untuk menjadi pemimpin pasar. Dan implementasi ini tidak dipengaruhi dari pihak luar. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor business strategy risk memperoleh skor 0.
123 4.4.4
Organizational Strategy Risk and Uncertainties 4.4.4.1
Business Organizational Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung resiko yang
mungkin timbul karena implementasi NPS. Faktor ini meliputi semua resiko jangka pendek yang erat hubungannya dengan perubahan proses bisnis. Proyek ini merupakan kebutuhan dari perusahaan, sehingga semua pihak harus memberi dukungan penuh atas berjalannya proyek ini termasuk seluruh jajaran manajemen yang ada. Perusahaan memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan NPS yang dibangun. Manajemennya memadai, proses dan prosedur ada dokumentasinya. Ada rencana contingency (darurat), adanya unggulan proyek, dan produk atau nilai tambah kompetitif yang terdefinisi dengan baik untuk pasar yang diketahui secara jelas. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor Business Organizational Risk memperoleh skor 0.
4.5
Penilaian Faktor-Faktor Domain Teknologi Penilaian faktor-faktor domain teknologi dilakukan berdasarkan pada nilai yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan. Penyebaran kuisioner dilakukan di salah satu bagian perusahaan yang berkaitan langsung dengan domain teknologi untuk implementasi NPS ini. Dalam domain teknologi terdapat tiga bagian yang terdiri dari stakeholder values, competitive strategy risk, dan organizaional strategy risk and
124 uncertainties. Setiap bagian mempunyai sebuah atau beberapa faktor yang unik dari domain teknologi. Stakeholder values mencakup strategic IT architecture, dan competitive strategy risk mencakup IT strategy risk. Sedangkan organizational strategy risk and uncertainties terdiri dari IT definitional uncertainty, IT technical and implementation risk, dan IT services delivery risk. 4.5.1
Stakeholder Values 4.5.1.1
Strategic IT Architecture Penilaian terhadap faktor ini digunakan untuk mengevaluasi
keselarasan antara implementasi proyek dengan keseluruhan strategi sistem informasi, yang dicerminkan dalam perencanaan sistem informasi. Implementasi
NPS
merupakan
bagian
integral
dari
perencanaan strategis sistem informasi perusahaan, dan akan diimplementasikan terlebih dahulu. Implementasi NPS ini merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam perencanaan strategis perusahaan, faktor strategic IT architecture memperoleh skor 5. 4.5.2
Competitive Strategy Risk 4.5.2.1
IT Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung tingkat resiko
yang mungkin timbul pada strategi IT jangka panjang. Faktor ini meliputi arsitektur dan platform, ketergantungan sistem, strategi bisnis, dan perubahan keadaan bisnis.
125 Arsitektur dan platform yang digunakan dalam implementasi NPS ini sangat fleksible dan sangat sesuai dengan rencana jangka panjang
dari
perusahaan.
Tidak
ada
ketergantungan
dan
ketidaksesuaian dengan strategi TI dan mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor IT strategic risk memperoleh skor 0. 4.5.3
Organizational Strategy Risks and Unceratinities 4.5.3.1
IT Definitional Uncertainty Penilaian faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa
jelas persyaratan dan spesifikasi yang diketahui dari pembangunan sistem ini, dan seberapa besar tingkat kompleksitas area yang ditelaah. Selain itu juga akan dilihat kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan non rutin yang ditimbulkan, yang merupakan resiko dari implementasi NPS ini dalam domain teknologi. Implementasi NPS ini memiliki persyaratan yang jelas dan disetujui. Spesifikasi jelas dan telah disetujui. Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas tidak adanya perubahan yang tinggi. Berdasarkan kuisioner yang digunakan faktor IT definitional uncertainty memperoleh skor 0. 4.5.3.2
IT Technical and Implementation Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan di dalam
melaksanakan proyek sistem informasi ini yang berhubungan erat
126 dengan keterampilan yang dibutuhkan, tingkat ketergantungan piranti lunak dan perangkat keras. Dalam faktor ini diperhatikan beberapa aspek yang terdiri dari keterampilan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, ketergantungan piranti lunak (selain piranti lunak aplikasi), piranti lunak aplikasi, dan ketergantungan implementasi aplikasi. Ditinjau dari segi keterampilan, dalam implementasi NPS ini dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staff, tetapi tidak untuk manajemen sehingga memperoleh skor 1. Ditinjau dari segi ketergantungan terhadap perangkat keras, proyek ini memerlukan perangkat keras, tapi ada sebagian perangkat keras yang dibutuhkan telah tersedia tetapi belum dimanfaatkan dalam perusahaan aspek ini memperoleh skor 3. Ditinjau dari ketergantungan piranti lunak aplikasi, dalam pengoperasian piranti lunak dibutuhkan beberapa antar muka (interface)
antar
piranti
lunak,
dan
mungkin
membutuhkan
pemograman yang kompleks aspek ini memperoleh skor 2. Ditinjau dari segi piranti lunak aplikasi, proyek ini tidak memiliki piranti lunak yang tersedia di pasar. Membutuhkan rancangan dan pemograman yang kompleks, bahkan jika dikontrakan ke pihak luar perusahaan sekalipun aspek ini memperoleh skor 5. Aspek yang terakhir yaitu ketergantungan implementasi aplikasi. Dalam proyek ini dibutuhkan suatu keahlian khusus. Jika dibandingkan dengan sistem yang sudah ada di dalam perusahaan,
127 sistem ini mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemograman yang kompleks. Dalam implementasinya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk diprediksi. Sistem ini merupakan aplikasi dengan ukuran cukup besar. Aspek ini memperoleh skor 3. Skor yang dihasilkan oleh masing-masing aspek digabungkan sehingga diperoleh skor rata-rata untuk faktor technical and Implementation risk dari kuisioner yang digunakan sebesar 2.8 [(1+3+2+5+3)/5] yang diperoleh dari skor masing-masing aspek. 4.5.3.3
IT Service Delivery Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko
yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya sistem yang baru. Penilaian ini dipusatkan pada resiko jangka pendek yang akan dihadapi perusahaan. Implementasi NPS membutuhkan sedikit perubahan pada beberapa elemen sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasi proyek ini. Ada kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut implemetasi NPS ini ke dalam mainstream dari lingkungan sistem informasi. Berdasarkan kuisioner yang digunakan, faktor IT service delivery risk memperoleh skor 2.
128
4.6
Hasil Skor Faktor Domain Bisnis dan Domain Teknologi Hasil dari penilaian faktor domain bisnis dan domain teknologi tersebut di atas akan dianalisis menggunakan Information Economics Scorecard dan akan dikalikan dengan faktor nilai relatif perusahaan untuk dapat menghasilkan nilai keseluruhan dari implementasi NPS ini. Untuk dapat melihat secara keseluruhan nilai yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.25 untuk hasil dari penilaian terhadap faktor domain bisnis maupun domain teknologi. Tahap
selanjutnya
adalah
memasukkan
hasil
perhitungan
ROI,
pengkajian faktor domain bisnis, dan pengkajian faktor domain teknologi yang telah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya ke dalam Information Economic Scorecard.
129 Tabel 4.25 Skor faktor domain bisnis dan domain teknologi
No. Domain/Values/Risks Business Domain A Strategic Values 1. Strategic Match 2. Competitive Advantage 3. Competitive Response 4. Management Information for CFSs B Stakeholder Values 1. Service and Quality 2. Environmental Quality 3. Agility, Learning, and Empowerment 4. Cycle Time 5. Mass Customization C Competitive Strategy Risk Business Strategy Risk D Organizational Strategy Risk and Uncertainties Business Organizational Risk Technology Domain A Stakeholder Values Strategic IT Architecture B Competitive Strategy Risk IT Strategy Risk C Organizational Strategy Risk and Uncertainties 1. IT Definitional Uncertainty 2. Technical and Implementation Risk 3. IT Service Delivery Risk
Score
4 2 5 4 5 5 5 5 3 0 0
5 0 0 2,8 2
Dari perhitungan dengan menggunakan Information Economic Scorecard diperoleh nilai 192.6. Nilai ini merupakan gambaran dari peringkat suatu proyek. Nilai ini dapat dijadikan pembanding untuk proyek lainnya di perusahaan. Pemetaan lebih rinci hasil analisis pada Information Economic Scorecard dapat dilihat pada Tabel 4.26.
130 Tabel 4.26 Information Economic Scorecard implementasi NPS
Business Domain
Evaluator ROI* ( factor ? ) Business Domain Technology Domain Weighted Value Score
1
SM* + 4
SV* CA* MI* + + 2
5
CR* +
SQ* +
4
5
SHV* EV* ALE* + + 5
Weighted Score
Technology Domain
5
CT* + 5
CSR* ORU* SHV* CSR* ORU* MC* BSR* BOR* SA* TSR* DU* TIR* SDR* + + 3
0
0 5
0
0
2.8
2
4
4
2
5
4
5
5
5
5
5
0
0
5
0
0
-3
-2
4
16
4
25
16
25
25
25
25
15
0
0
25
0
0
-8.4
-4
*Where : ROI Measurement ROI = Enhanced Simple Return on Investment score Business Domain Assesment SV = Strategic Values SM = Strategic Match CA = Competitive Advantage MI = Management Information for CSFs CR = Competitive Response SHV = Stakeholder Values SQ = Service and Quality EV = Enviromental Quality ALE = Agility, Learning, and Empowerment CT = Cycle Time MC = Mass Customization CSR = Competitive Strategic Risks BSR = Business Strategy Risk ORU = Organizational Strategy Risk and Uncertainties BOR = Project or Business Organizational Risk Technology Domain Assessment SA = Strategic IS Architecture TSR = IT Strategy Risk DU = IT Definitional Uncertainty TIR = IT Technical and Implementation Risk SDR = IT Services Delivery Risk
Untuk dapat melakukan analisis terhadap manfaat implementasi sistem informasi pada satu proyek saja, diperlukan suatu ukuran yang menjadi dasar terhadap penilaian yang dilakukan. Ukuran tersebut dirancang dengan memperhatikan skor tertinggi dan terendah dari penilaian metode Information Economics. Adapun penentuan pengukuran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
192.6
131 1. Skor tertinggi akan dicapai apabila seluruh variable manfaat mencapai nilai tertinggi yaitu 5 sedangkan variable resiko memperoleh nilai terendah yaitu 0. ( 5 x 44) + ( 0 x (-5 ) ) = 220 2. Skor tengah akan dicapai pada saat dimana manfaat maupun resiko bernilai 2.5. ( 2.5 x 44 ) + ( 2.5 x (-5) ) = 122.5 3. Skor terendah akan dicapai apabila seluruh variable manfaat memperoleh nilai terendah yaitu 0 dan variable resiko mencapai nilai tertinggi yaitu 5. ( 0 x 44 ) + ( 5 x (-5) ) = -25 Berdasarkan kriteria dari kedua skor tersebut, dapat dibuat tabel predikat implementasi NPS seperti yang didapat pada Tabel 4.27. Dalam tabel tersebut terdapat lima jenis predikat dari sangat kurang sampai sangat baik yang dapat diberikan terhadap implementasi NPS. Berdasarkan data pada Tabel 4.27 nilai proyek 192.6, berarti implementasi NPS dapat diberikan predikat sangat baik (151 – 195).
132 Posisi IE Scorecard New Production System 1
Investasi New Production System, 192.6
0 -25
36.25
97.5
158.75
220
Gambar 4.1 Posisi IE Scorecard NPS
Tabel 4.27 Predikat implementasi NPS Score Range (25) - 23 24 - 72 73 - 121 122 - 170 171 - 220
Predicate Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Secara keseluruhan dari skor proyek yang ada, bobot ROI hanyalah sebagian kecil dari total bobot yang ada. Information Economics ini digunakan untuk mengukur lebih dari satu proyek sehingga dapat dibandingkan untuk menentukan skala prioritas dari proyek TI yang ada. Oleh sebab itu, proyek yang memiliki nilai ROI yang tinggi tidak selalu baik, tetapi harus melihat dari sisi domain bisnis dan domain teknologi karena suatu proyek yang mempunyai ROI tinggi mungkin mempunyai tingkat resiko atau ketidakpastian yang tinggi. Untuk itu perlu dilihat secara keseluruhan untuk mendapatkan nilai proyek yang lebih akurat.